BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Droplet adalah sebuah kumpulan cairan yang terikat oleh tegangan permukaan yang membentuk seperti bola. Salah satu cara untuk menghasilkan droplet dapat dengan mengalirkan cairan secara perlahan di dalam tabung yang berdiameter kecil seperti jarum yang berlubang. Pada bagian ujung tabung kecil tersebut akan terbentuk pendant drop. Ketika droplet membesar dan telah mencapai massa tertentu. Droplet akan melepaskan diri dan jatuh bebas. Jika droplet tersebut dijatuhkan dengan selisih waktu tertentu secara terus-menerus pada suatu permukaan maka disebut multiple droplets. Dinamika tumbukan air (droplet) pada suatu permukaan datar merupakan sebuah fenomena yang saat ini sedang dikembangkan oleh para peneliti untuk berbagai pemanfaatan. Fenomena tumbukan antara tetesan (droplet) dengan permukaan padat dapat dijumpai pada berbagai aplikasi, salah satunya adalah sebagai proses pendinginan. Proses pendinginan dilakukan dengan sejumlah tetesan air dan dengan penyemprotan atau biasa dikenal sebagai spray cooling. Spray cooling digunakan untuk mendinginkan suatu permukaan panas. Biasanya digunakan untuk mendinginkan permukaan panas pada proses reaksi inti nuklir, pembentukan material, quenching, blade turbin dan peralatan elektronik. Metode spray cooling terbukti dapat membuang heat flux yang tinggi sekaligus mengkontrol laju pendinginan yang diinginkan (Bernadin dan Mudawar, 1995). Laju perpindahan kalor yang tinggi merupakan suatu keuntungan karena dapat mengurangi ukuran, biaya dan kompleksitas peralatan penukar kalor. Metode pool boiling (mencelupkan pada kolam cairan) dan jet impingement (cairan kontinu ditembakkan pada kecepatan tinggi) tidak memiliki kemampuan dalam menjamin keseragaman dan kontrol pendinginan yang baik terutama pada paduan logam yang mempunyai bentuk komplek. 1 2 Interaksi droplet dengan permukaan padat yang dipanaskan, akan terjadi beberapa fenomena yaitu menyebar (spreading), melambung (rebound) dan menyiprat (splashing) (Chandra dan Avedisian, 1991). Hal ini bisa terjadi karena peningkatan suhu sangat mempengaruhi tegangan permukaan di setiap bahan. Sehingga perilaku droplet di setiap spesimen uji yang berbeda memiliki fenomena yang berbeda – beda. Salah satu sifat dari sebuah tetesan adalah sifat mampu basah (wettability) yaitu kemampuan dari sebuah tetesan untuk membasahi permukaan atau seberapa luasan tetesan yang menyentuh permukaan padat. Kemampuan dari wettability berkaitan erat dengan laju perpindahan kalor yang terjadi antara sebuah tetesan dengan permukaan padat. Semakin luas daerah yang dibasahi oleh tetesan maka semakin besar laju perpindahan kalornya (Deendarlianto dkk., 2008). Bernadin dkk. (1997) melakukan pendekatan yang lebih sederhana dengan meneliti tumbukan sebuah droplet pada permukaan padat yang dipanaskan, dimana dari hasil penelitian tersebut diperoleh karakteristik perpindahan kalor pada droplet tunggal yang kemudian digunakan untuk memprediksi karakteristik perpindahan kalor secara menyeluruh pada proses spraying. Kandlikar dkk. (2001) melakukan penelitian yang berfokus pada pengaruh bilangan Weber atas perilaku tumbukan droplet pada permukaan yang dipanaskan. Visualisasi dilakukan pada penelitian ini untuk menyelidiki perilaku droplet sehubungan dengan fenomena levitasi. Hasil dari penelitian mereka bahwa variasi dua bilangan Weber yang dilakukan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap fenomena levitasi. Penelitian mengenai dinamika single droplet yang menumbuk permukaan padat sudah banyak dilakukan sebelumnya namun penelitian mengenai fenomena multiple droplet yang menumbuk permukaan padat masih sedikit. Pada penelitian ini peneliti berusaha untuk mempelajari pepindahan kalor dan visualisasi dari fenomena spreading dan recoil multiple droplet ketika menumbuk permukaan datar Stainless Steel pada temperatur permukaan 60 – 110 oC. Dari penelitian ini, akan 3 dibandingkan pengaruh dari frekuensi tetes yang berbeda terhadap cooling effectiveness dan laju penurunan temperatur yang dihasilkan oleh multiple droplet. 1.2. Rumusan Masalah Penelitian akan mempelajari mengenai dinamika tumbukan dan karakteristik perpindahan kalor pada multiple droplet yang menumbuk permukaan datar Stainless Steel dengan variasi frekuensi tetes dan pemanasan pada temperatur 60 – 110 oC. 1.3. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Fluida cair yang digunakan adalah aquades pada suhu kamar dan tekanan satu atmosfer. 2. Perpindahan kalor yang terjadi pada satu dimensi. 3. Pengaruh gesekan udara diabaikan. 1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mempelajari pengaruh variasi frekuensi terhadap laju penurunan temperatur pada tumbukan multiple droplet dengan permukaan yang dipanaskan. 2. Mempelajari pengaruh variasi frekeunsi terhadap efektivitas pendinginan pada tumbukan multiple droplet dengan permukaan yang dipanaskan. 4 1.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian mengenai multiple droplet ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan teknologi pendinginan baik dalam perkembangan ilmu pengetahuan maupun dalam dunia industri. Hasil pembelajaran tetesan air pada logam panas yang didapatkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya sehingga perkembangan ilmu pendinginan menggunakan metode spray cooling dapat terus berkembang secara berkesinambungan. Selain itu, dalam industri, data yang didapat dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan sistem pendinginan dengan metode spray cooling.