13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam perkembangan dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan yang terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu mempertahankan eksistensi perusahaannya. Sebagian besar kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena Universitas Sumatera Utara 14 perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahaan, ditambah lagi dengan kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan dan perusahaan tidak dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini, hal ini menuntut adanya efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Semakin berkembangnya perusahaan tentunya diikuti dengan semakin kompleks dan luasnya aktivitas serta permasalahan yang dihadapi sehingga mendorong timbulnya suatu bidang baru yaitu pemeriksaan operasional (operasional audit ). Pemeriksaan operasional merupakan aktivitas operasi suatu organisasi yang bertujuan untuk memeriksa efisiensi dan efektivitas operasi suatu organisasi yang bertujuan untuk memeriksa efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Aktivitas pemeriksaan operasional akan bermanfaat banyak bagi perusahaan karena dapat menunjang kelancaran dan meningkatkan pengendalian internal dari pelaksanaan operasi perusahaan terhadap kontinuitas perusahaan dimasa yang akan datang. Pemeriksaan operasional merupakan pemeriksaan yang dilakukan auditor terhadap kinerja operasional suatu aktivitas. Operasional audit apabila sudah berjalan secara efisien dan efektif maka dapat menigkatkan produksi pada suatu perusahaan. Menurut Mulyadi (2002:138) Tujuan dari audit adalah untuk membantu perencanaan sifat, saat, dan luas prosedur audit yang akan digunakan untuk memperoleh bukti tentang saldo akun atau jenis transaksi tertentu. Untuk maksud ini, prosedur analitik dalam perencanaan audit harus ditujukan untuk : (a) Meningkatkan pemahaman auditor atas usaha klien dan transaksi atau peristiwa Universitas Sumatera Utara 15 yang terjadi sejak tanggal audit terakhir, dan (b) Mengidentifikasi bidang yang kemungkinan mencerminkan risiko tertentu yang bersangkutan dengan audit. Prosedur analitik dapat mengungkapkan : (1) Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, (2) Perubahan akuntansi, (3) Perubahan usaha, (4) Fluktuasi acak, atau (5) Salah saji. Proses produksi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan bahan mentah menjadi barang jadi. Manajer produksi bertanggung jawab atas berjalannya sistem proses produksi yang dihasilkan. Dalam hal ini produksi yang dihasilkan sebelum dijual ke distributor diperiksa terlebih dahulu. Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh audit intern. Hampir setiap transaksi perusahaan menggunakan proses. Oleh karena itu suatu proses produksi harus benar-benar dilakukan agar produk yang dihasilkan bermutu tinggi dan tidak membuat kecewa para pemakainya. Melihat keadaan proses produksi yang sedemikian beresiko, maka sangat penting dibuatkan suatu perlindungan terhadap berjalannya proses produksi dalam aktivitas perusahaan. Sistem perlindungan ini berkaitan dengan sistem pengendalian internal perusahaan baik berupa suatu sistem dan prosedur yang baik. Dengan adanya sistem dan prosedur ini dapat diketahui bagaimana proses produksi berjalan sehingga kontrol terhadap produksi dapat berlangsung dengan baik. Dalam melakukan suatu kegiatan pertama sekali yang harus dipikirkan adalah apa tujuan utama kegiatan tersebut. Untuk pencapaian tujuan tersebut maka perlu dilakukan suatu pengawasan terhadap kegiatan tersebut, karena suatu kegiatan yang dilakukan berdasarkan Universitas Sumatera Utara 16 prosedur yang baik tanpa adanya suatu pengawasan maka hal tersebut dapat menyimpang dari tujuan yang diinginkan. Adanya pemeriksaan operasional yang teratur terhadap proses produksi suatu perusahaan, akan dapat meminimalkan adanya kemungkinan kesalahan berproduksi. Pada dasarnya pemeriksaan operasional bukan dimaksudkan untuk meniadakan semua kemungkinan kesalahan yang terjadi, akan tetapi sistem pemeriksaan operasional diharapkan untuk menekankan terjadinya penyelewengan dan kesalahan dalam batas-batas yang wajar sehingga kalaupun terjadinya penyelewengan dan kesalahan dalam batas-batas yang wajar sehingga kalaupun terjadi kesalahan atas produksi dapat diketahui. Menurut Katijo (2008:148) “Tujuan audit khusus dan bukti audit yaitu, keberadaan dan keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi, dan penyajian dan pengungkapan “. PT MUTIFA merupakan salah satu perusahaan yang memerlukan adanya suatu pemeriksaan operasional yang mampu menjaga integritas informasi akuntansi, melindungi aktiva perusahaan terhadap kecurangan, pemborosan dan pencurian yang dilakukan oleh pihak di dalam maupun di luar perusahaan. Adapun masalah yang timbul selama ini yaitu dari segi pemeriksaan operasional. PT MUTIFA tidak dapat menahan atau harus mengeluarkan dana untuk keperluan proses produksi. Hal ini disebabkan karena adanya peraturan yang membatasi wewenang PT MUTIFA. Universitas Sumatera Utara 17 Sedangkan dari segi produksinya PT MUTIFA kurang mengetahui kapan tepatnya para konsumen / para distributor untuk membeli produk. Hal ini disebabkan PT MUTIFA hanya menerima laporan dari bagian administrasi di sore hari saat jam kerja. Akibat dari masalah tersebut maka sebaiknya pemeriksaan operasional pada PT MUTIFA harus lebih ditingkatkan. Selain itu, pemeriksaan operasional juga harus dapat memudahkan pelacakan kesalahan baik yang disengaja atau tidak sehingga dapat memperlancar prosedur audit. Agar dapat berjalan lebih efektif, pemeriksaan operasional memerlukan adanya pembagian tanggung jawab yang jelas dalam organisasi, sistem wewenang dan prosedur pencatatan, praktek pelaksanaan yang sehat dan didukung pula dengan karyawan yang berkualitas. Secara keseluruhan pemeriksaan operasional terhadap proses produksi sangat diperlukan dimana tujuannya adalah untuk mengamankan harta perusahaan, meningkatkan operasi perusahaan, meningkatkan ketelitian dan kebenaran data akuntansi dan mendorong terlaksananya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan uraian di atas, mengingat betapa pentingnya pemeriksaan operasional terhadap proses produksi maka permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana pelaksanaan dan pemeriksaan dokumen maupun bukti transaksi yang rapi dan sistematis terhadap pemeriksaan operasional, khusus proses produksi. Maka dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk mengambil judul : “PEMERIKSAAN OPERASIONAL TERHADAP PROSES Universitas Sumatera Utara 18 PRODUKSI PADA UNIT USAHA PT. MUTIFA-INDUSTRI FARMASI MEDAN.” B. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan langkah awal yang dilakukan terlebih dahulu sebelum sampai kepada tahap pembahasan. Tujuannya agar penelitian dapat lebih terarah dan dapat mencapai sasaran yang ditentukan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut “Apakah pemeriksaan operasional terhadap proses produksi pada unit usaha PT. MUTIFA-INDUSTRI FARMASI MEDAN dapat berlangsung dengan baik” ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian A. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah pemeriksaan operasional terhadap proses produksi dapat berlangsung dengan baik di PT. MUTIFA-INDUSTRI FARMASI MEDAN. B. Manfaat Penelitian Sedangkan manfaat penelitian ini adalah : mendapatkan sejumlah data informasi yang diperlukan untuk menyusun suatu pembahasan atau Universitas Sumatera Utara 19 masalah yang telah diidentifikasikan guna memperjelas gambaran mengenai pemeriksaan operasional terhadap proses produksi. D. Kegunaan Penelitian 1. Bagi penulis, untuk menambah wawasan mengenai pemeriksaan operasional khususnya peranan pemeriksaan operasional atas proses produksi dalam meningkatkan efektivitas proses produksi, dan sebagai bahan masukan apabila ditanya pendapatnya mengenai pemeriksaan operasional terhadap proses produksi. 2. Bagi perusahaan, penulis berharap agar penelitian ini dapat memberikan input dalam rangka perbaikan dan pengembangan perusahaan dan memberikan sumbangan pemikiran bagi manajemen produksi dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksinya 3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi dan menambah pengetahuan serta pemahaman tentang pemeriksaan operasional dan penerapannya. E. Kerangka Konseptual Perusahaan memiliki siklus produksi yang berbeda dari perusahaan yang lainnya, siklus produksi ini sendiri menjadi pembeda dengan perusahaan yang lainnya. Dari siklus produksi inilah dihasilkan berbagai macam jenis obat dengan berbagai metodenya. Setelah obat diproduksi maka obat yang dihasilkan dimasukkan ke ruangan karantina Universitas Sumatera Utara 20 yaitu obat dimasukkan kedalam suatu ruangan khusus selama beberapa waktu tertentu untuk mengetahui hasil yang diinginkan sesuai dengan yang ditentukan atau tidak. Kemudian kita dapat melakukan pemeriksaan operasional pada tahap ini. Setelah obat yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka obat tersebut bisa disalurkan ke distributor, sehingga dari distributor inilah obat disalurkan kepada konsumen. PT.MUTIFA-INDUSTRI FARMASI MEDAN SIKLUS PRODUKSI PEMERIKSAAN KARANTINA PENGENDALIAN PRODUKSI OPERASIONAL DISTRIBUTOR Universitas Sumatera Utara