BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perubahan dan transformasi yang cepat ditandai dengan perkembangan teknologi dan sosial, juga meningkatnya persaingan dalam negara bersangkutan atau antar negara, serta keinginan akan kebebasan dan demokrasi. Organisasi bisnis sedang mencari teknik, program, visi dan pimpinan yang dapat menyesuaikan dengan tingkat perubahan yang memusingkan tersebut. Dalam dua puluh tahun terakhir ini telah semakin meningkat sekitar 20 % perhatian terhadap peranan tindakan manusia dan perilaku simboliknya dalam studi organisasi. Oleh karena itu, suatu organisasi terus mencari upaya untuk menjadi lebih baik, dan hal itu sangat tergantung dari kemampuan tenaga kerja dalam mencapai pertumbuhan produktivitas yang lebih tinggi. Faktor utama dalam peningkatan produktivitas adalah manajemen sumberdaya manusia yang tepat. Efektivitas setiap organisasi sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia. Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena sumber daya manusia yang berkualitas akan menentukan keberhasilan perusahaan. Untuk menghasilkan kinerja yang memuaskan, maka kepuasan kerja karyawan perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan. Karena tercapainya tingkat kepuasan karyawan akan memberikan umpan balik bagi motivasi karyawan untuk meningkatkan prestasi berdasarkan kemampuan, keterampilan dan pengalaman. Salah satu perusahaan yang memperhatikan hal ini adalah PT. Bina Pertiwi yang merupakan salah satu grup PT. United Tractors dan bergerak di bidang distributor alat-alat berat di Indonesia, sebagai perusahaan yang menyadari bahwa perusahaan yang baik adalah perusahaan yang didukung oleh karyawan yang berkualitas maka PT. Bina Pertiwi secara terus-menerus melakukan usaha-usaha perbaikan untuk kesejahteraan dan kemajuan para karyawannya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa tingkat kepuasan karyawan berbedabeda. Karena setiap karyawan berbeda dalam banyak hal. Setiap individu mempunyai kebutuhan yang berasal dari pembawaan dan yang dapat dipelajari, serta berbagai faktor kerja yang menghasilkan suatu kepuasan kerja. Perilaku karyawan menentukan hasil, baik berupa prestasi kerja maupun kepuasan karyawan. Penilaian kinerja diketahui berdasarkan hasil penilaian kerja yang dilakukan secara berkala oleh perusahaan untuk mengetahui apakah prestasi karyawan sesuai dengan standar kinerja yang ditentukan. Sedangkan kepuasan kerja merupakan penilaian atas cerminan dari perasaan karyawan terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi lingkungan kerjanya. Dengan diketahuinya kondisi kepuasan kerja hendaknya manajemen merancang dan menerapkan suatu strategi baru agar masalah-masalah kepuasan kerja ini dapat diperkecil atau bahkan dihilangkan sehingga motivasi kerja terus 2 meningkat, produktivitas meningkat dan pada akhirnya keuntungan perusahaan pun meningkat. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah PT. Bina Pertiwi adalah salah satu anak perusahaan PT. United Tractors,Tbk yang juga bergerak di bidang distributor alat berat di Indonesia, dalam hal ini sebagai distributor tunggal traktor pertanian (Farm Tractor) dengan merk KUBOTA (Built Up Japan) di Indonesia. Adanya indikasi yang ditandai dengan adanya issue yang terjadi di antara karyawan mengenai ketidakpuasan kerja sehingga untuk membuktikan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja dengan cara melakukan pengukuran terhadap variabel-variabel kepuasan kerja. 1.3 Ruang Lingkup Adapun beberapa batasan – batasan terhadap permasalahan yang akan dibahas sehingga pembahasan tidak melebar dan tetap fokus adalah : 1. Data yang digunakan untuk penelitian berdasarkan data pada tahun 2009. 2. Kepuasan kerja karyawan diukur berdasarkan skala Index Deskripsi Kerja (JDI-Job Descriptive Index). 3. Penelitian hanya dilakukan pada karyawan PT. Bina Pertiwi yang berkedudukan di Jakarta (Head Office). 3 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Menganalisis tingkat kepuasan kerja karyawan di PT. Bina Pertiwi. 2. Menganalisis variabel yang menunjukkan tingkat kepuasan kerja karyawan yang rendah dan menganalisa faktor yang diindikasikan mempengaruhi variabel tersebut serta mengetahui ada tidaknya korelasi/hubungan antara penilaian kerja dengan kepuasan kerja. 1.4.2 Manfaat Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Memberikan masukan pada perusahaan agar lebih memperhatikan faktor kepuasan kerja karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang. 2. Memberikan perubahan terhadap kinerja karyawan menjadi lebih baik. 1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1. Profile Perusahaan PT.BINA PERTIWI adalah anak perusahaan dari PT. United Tractors Tbk, yang didirikan pada tanggal 15 November 1976 yang berlokasi di Jl. Raya Bekasi Km.22, Cakung Jakarta Timur. Memfokuskan diri pada bidang perdagangan mesin pertanian dan peralatan industri dengan menjadikan pelanggan 4 sebagai mitra usaha melalui Total Service secara terpadu sehingga dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan daya saing perusahaan, PT. BINA PERTIWI dikelola oleh tim manajemen yang solid dan karyawan yang professional serta didukung oleh kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga para pelanggan akan memperoleh nilai lebih dalam sistem pelayanan dan dukungan yang nyata meliputi layanan pengiriman persediaan suku cadang yang cepat, teknisi yang berpengalaman serta memberikan pelatihan sumber daya manusia. Pada akhirnya akan memberikan tingkat pengembalian nilai investasi yang optimal kepada para pelanggan. Struktur Organisasi merupakan kerangka atau gambaran yang menunjukkan jabatan dan pekerjaan yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap bagian atau anggota dari tiap organisasi dan yang menggambarkan kepada siapa ia bertanggung jawab. Struktur organisasi PT. Bina Pertiwi adalah struktur organisasi fungsional, yang pembagian tugasnya berdasarkan fungsi dari masing-masing bagian. Jabatan tertinggi yaitu Presiden Direktur kemudian direktur dan dibagi menjadi beberapa departemen. Berikut gambar struktur organisasi PT. Bina Pertiwi yang efektif berlaku sejak 1 Juli 2008. 5