NAMA : Rahmawanti Octaviana Putri NIM : 125100601111002 KELAS :H 1.) Apa yang saudara ketahui tentang DNA dan RNA? Jelaskan Perbedaannya! DNA atau Deoxyribose Nucleic Acid adalah asam nukleotida dalam bentuk heliks ganda yang mengandung instruksi genetik yang menentukan perkembangan biologis dari seluruh bentuk kehidupan sel. DNA berbentuk polimer panjang nukleotida, mengkode barisan residu asam amino dalam protein dengan menggunakan kode genetik, sebuah kode nukleotida triplet. DNA seringkali disebut sebagai molekul hereditas karena bertanggung jawab untuk penurunan sifat genetika dari kebanyakan ciri yang diwariskan. Nukleotida yang terdiri dari tiga elemen yaitu fosfat, gula dan basa. DNA tersusun atas beberapa nukleotida diantaranya : -Adenine (A) -Cytosine (C) -Guanine (G) -Thymine (T) RNA atau Asam ribonukleat merupakan molekul tunggal yang mengandung gula ribose dan memiliki struktur yang khas, adanya variasi dan berbagai jenis struktur. RNA memiliki basis adenin (A), sitosina (C), guanina (G), dan urasil (U). Adenin dan guanin merupakan purin sedangkan sitosin dan urasil merupakan pirimidin. Perbedaan DNA dan RNA : a) Letak DNA yang berada didalam sentriol, mitokondria, inti sel dan kloroplas. Sedangkan RNA berada dalam ribosom, sitoplasma dan inti sel. b) Gula penyusun DNA adalah deoksiribosa sedangkan gula penyusun RNA adalah ribosa c) DNA memiliki Timin sedangkan RNA memiliki Urasil d) Basa Nitrogen yang terdapat dalam DNA terdiri atas purin yang tersusun atas Adenin dan Guanin, pirimidin yang tersusun atas Timin dan Sitosin. Sedangkan basa nitrogen pada RNA dimana pirimidin tersusun atas Urasil dan Sitosin e) Rantai DNA panjanf dan double helix, sedaangkan rantai RNA pendek dan tunggal f) DNA berperan untuk mewariskan sifat dan mensintesis protein sedangkan RNA hanya berperan dalam sintesis protein g) Kadar DNA dalamm sel tetap, sedangkan kadar RNA berubah ubah sesuai kebutuhan sintesis protein 2.) Mengapa Replikasi DNA perlu dilakukan? Jelaskan prosesnya! Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel, replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel. Prokariota terus-menerus melakukan replikasi DNA. Pada eukariota, waktu terjadinya replikasi DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase siklus sel, sebelum mitosis atau meiosis I. Penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA polimerase yang membantu pembentukan ikatan antara nukleotida nukleotida penyusun polimer DNA. Proses replikasi DNA : Replikasi DNA, Mula mula, heliks ganda DNA (merah) dibuka menjadi dua untai tunggal oleh enzim helikase dengan bantuan topoisomerase yang mengurangi tegangan untai DNA. Untaian DNA tunggal dilekati oleh proteinprotein pengikat untaian tunggal untuk mencegahnya membentuk heliks ganda kembali. Primase membentuk oligonukleotida RNA yang disebut primer dan molekul DNA polimerase) melekat pada seuntai tunggal DNA dan bergerak sepanjang untai tersebut memperpanjang primer, membentuk untaian tunggal DNA baru yang disebut leading strand dan lagging strand. DNA polimerase yang membentuk lagging strand harus mensintesis segmen-segmen polinukleotida diskontinu (disebut fragmen Okazaki). Enzim DNA menyambungkan potongan-potongan lagging strand tersebut. ligase kemudian a) Pembentukan leading strand Pada replikasi DNA, untaian pengawal (leading strand) ialah untaian DNA yang disintesis dengan arah 5'→3' secara berkesinambungan. Pada untaian ini, DNA polimerase mampu membentuk DNA menggunakan ujung 3'-OH bebas dari sebuah primer RNA dan sintesis DNA berlangsung secara berkesinambungan, searah dengan arah pergerakan garpu replikasi. b) Pembentukan lagging strand Lagging strand ialah untaian DNA yang terletak pada sisi yang berseberangan dengan leading strand pada garpu replikasi. Untaian ini disintesis dalam segmensegmen yang disebut fragmen Okazaki. Pada untaian ini, primase membentuk primer RNA. DNA polimerase dengan demikian dapat menggunakan gugus OH 3' bebas pada primer RNA tersebut untuk mensintesis DNA dengan arah 5'→3'. Fragmen primer RNA tersebut lalu disingkirkan (misalnya dengan RNase H dan DNA Polimerase I) dan deoksiribonukleotida baru ditambahkan untuk mengisi celah yang tadinya ditempati oleh RNA. DNA ligase lalu menyambungkan fragmen-fragmen Okazaki tersebut sehingga sintesis lagging strand menjadi lengkap. 3.) Bagaimana proses transkripsi dan translasi yang terjadi dalam sel? Transkripsi merupakan pembentukan/sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, sehingga terjadi proses pemindahan informasi genetik dari DNA ke RNA. Proses transkripsi terjadi di dalam inti sel (nukleus). DNA tetap berada di dalam nukleus, sedangkan hasil transkripsinya dikeluarkan dari nukleus menuju sitoplasma dan melekat pada ribosom. Ini dimaksudkan agar gen asli tetap terlindung, sementara hasil kopinya ditugaskan untuk melaksanakan pesan-pesan yang dikandungnya. Jika RNA rusak, akan segera diganti dengan hasil kopian yang baru 1. Inisiasi (permulaan) Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat dan mengawali transkripsi disebut sebagai promoter. Suatu promoter menentukan di mana transkripsi dimulai, juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan. 2. Elongasi (pemanjangan) Saat RNA bergerak di sepanjang DNA, RNA membuka untaian heliks ganda DNA dengan bantuan enzim polimerase, sehingga terbentuklah molekul RNA yang akan lepas dari cetakan DNA-nya. 3. Terminasi (pengakhiran) Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator. Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu urutan RNA yang berfungsi sebagai kodon terminasi (kode stop) yang sesungguhnya. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada akhir kodon terminasi, yaitu ketika polimerase mencapai titik terminasi sambil melepas RNA dan DNA. Sebaliknya, pada sel eukariotik polimerase terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan AAUAAA di dalam mRNA. Pada titik yang jauh kirakira 10 hingga 35 nukleotida, mRNA ini dipotong hingga terlepas dari enzim tersebut. Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam amino. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktorfaktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP. 1. Inisiasi Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. mRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi oleh ribosom, kemudian mRNA masuk ke dalam “celah” ribosom. Ketika mRNA masuk ke ribosom, ribosom “membaca” kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk setiap 3 urutan basa hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang datang untuk mebaca kodon biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenal sebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk satu, di mana tusuknya adalah “mRNA” dan daging adalah “ribosomnya”. Dengan demikian, proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika kodon I terbaca ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang membawa antikodon UAC dan asam amino metionin datang. tRNA masuk ke celah ribosom. Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA ribosomal. 2. Elongasi Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA lebih masuk, guna membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil membawa asam amino serine. Di dalam ribosom, metionin yang pertama kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida. Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin. tRNA tersebut masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di dalam ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna dirangkai menjadi polipeptida. Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru tiba. 3. Terminasi Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sinyal untuk menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi protein. 4.) Bagaimana aplikasi mata kuliah bioteknologi terhadap ilmu teknik bioproses? Untuk mempelajari mikrobiologi, molecular genetik, biokimia, perancangaan dan penggunaan bioreaktor, bioenergi, biomaterial, biogas, biopestisida, kultur jaringan, melakukan manipulasi genetik 5.) Berikan penilaian, masukan dan saran terhadap kegiatan perkuliahan dasar bioteknologi! Penilaian : Perkuliahan dasar bioteknologi sangat berperan penting pada ilmu teknik bioproses, maka mata kuliah tersebut perlu adanya perkembangan yang lebih banyak dalam aplikasi bioteknologi khususnya di ilmu teknik bioproses Masukan dan saran : Selama perkuliahan dasar bioteknologi lebih baik tidak hanya mengandalkan video saja khususnya pada saat menunjukan proses seperti contohnya DNA, RNA, transkripsi, translasi dan lainnya. Tapi, ilmu bioteknologi butuh penjelasan langsung yang lebih detail atau rinci dan lebih banyak serta lebih luas lagi agar lebih mudah dipahami dan mempermudah dalam penerapan atau aplikasi pada kehidupan .