SURVEI 1 Triwulan IV – 2008 PERSEPSI PASAR • Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2009 dan selama tahun 2009 diperkirakan akan mengalami perlambatan sejalan dengan masih berlangsungnya dampak krisis ekonomi global. Pada triwulan I-2009 perekonomian diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,1-5,5% (yoy) dan selama tahun 2009 diperkirakan tumbuh pada kisaran 4,5-5,0%. • Inflasi tahun 2009 diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun 2008. Penurunan tekanan inflasi tahun 2009 antara lain dipengaruhi berkurangnya tekanan imported inflation, relatif stabilnya nilai tukar, minimalnya tekanan inflasi dari faktor administered price, serta terkendalinya ekspektasi inflasi. Pada triwulan I-2009 inflasi diperkirakan berada pada kisaran 8,1-9,0% dan selama tahun 2009 diproyeksikan akan berada pada kisaran 7,68,0%. • Kondisi ekonomi makro tahun 2010 diperkirakan lebih baik dibandingkan dengan perkiraan kondisi ekonomi makro tahun 2009 sebagaimana tercermin pada pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan akan berada pada kisaran 5,6-6,0% dan inflasi kembali menurun pada kisaran 6,1-6,5%. Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan I-2009 Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2009 diperkirakan melambat dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya Hasil Survei Persepsi Pasar (SPP-BI) terhadap 72 responden yang dilakukan pada triwulan IV-2008 memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi secara tahunan (yoy) pada triwulan I-2009 berkisar antara 5,1-5,5%, laju inflasi berkisar antara 8,1-9,0%, dan neraca perdagangan mengalami defisit antara 0,1-1,5% meskipun ekspor dan impor barang diperkirakan masih akan tumbuh secara tahunan. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap USD diperkirakan berada dalam kisaran Rp 10.751-11.000. Sebanyak 36,1% responden mengemukakan opini mereka bahwa pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2009 akan berada pada kisaran 5,1-5,5% atau melambat dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya (6,32%). Seiring dengan turunnya harga minyak dunia dan diikuti oleh kebijakan pemerintah dalam hal penyesuaian harga BBM, responden memperkirakan tekanan inflasi pada triwulan I2009 akan berkurang sebagaimana tercermin dari modus jawaban responden yang berada dalam kisaran 8,1-9,0%. Menurut responden, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap USD yang menembus angka Rp10.000/USD dan kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan perlu mendapat perhatian sebagai sumber tekanan inflasi. Sementara itu, sebanyak 25,0% responden memperkirakan rupiah akan berada pada kisaran Rp 10.751-11.000/USD. Di sisi neraca perdagangan, pertumbuhan impor barang diperkirakan akan lebih tinggi dari pertumbuhan ekspor barang, namun melambat apabila dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan impor dan ekspor barang pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sebanyak 31,4% responden yang memperkirakan impor barang di triwulan I-2009 akan tumbuh 22,6-30,0%, sedangkan sebanyak 37,5% responden memperkirakan ekspor barang akan mengalami pertumbuhan sebesar 15,1-22,5%. Oleh karena itu, mayoritas responden memperkirakan bahwa transaksi berjalan pada triwulan I-2009 akan mengalami defisit pada kisaran 0,1-1,5% dari PDB. Metodologi Survei Persepsi Pasar merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak Triwulan IV-2001 terhadap responden yang terdiri dari para ekonom, pengamat/peneliti ekonomi, analis pasar uang/modal serta akademisi. Responden dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Saat ini responden survei berjumlah sekitar 100 orang yang tersebar di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Bandar Lampung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Padang, Palembang, Denpasar, Banjarmasin, Makasar, Manado dan Kendari. Pengumpulan data dilakukan melalui mail, faksimili maupun e-mail. Response rate setiap periode survei berkisar Tim Statistik Riildisajikan dengan metode pooling (persentase responden yang menjawab paling banyak). antara 65%-80%.Sektor Hasil survei 1 Tabel 1 Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi Triwulanan Realisasi No. Perkiraan Indikator Ekonomi Tw. III-2008 Tw. IV-2008 1. Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) 6,11%*** n/a Tw. III-2008 Tw. IV-2008 Tw. I-2009 6,1-6,5% 6,1-6,5% 5,1-5,5% 2. Inflasi (y-o-y) 12,14% 11,06% >10,1% 11,1-12,0% 8,1-9,0% 3. Nilai Tukar Rp/USD Rp 9.225 Rp 10.914 Rp 9.251-9.500 Rp 9.251-9.500 Rp 10.751-11.000 (0,38) n/a 1,5-3,0% 0,1-1,5% (0,1-1,5%) 5. Pertumbuhan Ekspor Barang (y-o-y) 26,89% n/a 15,1-22,5% 22,6-30,0% 15,1-22,5% 6. Pertumbuhan Impor Barang (y-o-y) 43,42% n/a 15,1-22,5% 22,6-30,0% 22,6-30,0% 4. Transaksi Berjalan (% surplus/defisit dari PDB) Keterangan : ***) : angka sangat sangat sementara n/a : data belum tersedia Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro 2009 Kondisi ekonomi makro tahun 2009 diperkirakan akan mengalami perlambatan Masih berlangsungnya dampak resesi ekonomi global diperkirakan akan memberikan tekanan terhadap perekonomian nasional pada tahun 2009. Sebanyak 29,4% responden memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2009 akan melambat dan berada pada rentang 4,5-5,0% atau relatif sama dengan rencana pemerintah untuk mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi pada APBN-2009 menjadi 4,5-5,5% dari sebelumnya 6,0%. Beberapa faktor yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi 2009 untuk dapat tumbuh lebih tinggi khususnya dari dalam negeri, a.l.: korupsi, lemahnya penegakan hukum, ketersediaan sumber daya manusia yang bersih dan profesional, tingkat pengangguran, volatilitas nilai tukar rupiah, penurunan kapasitas produksi terpakai, tingkat kemiskinan, situasi perburuhan yang belum kondusif, dan prosedur/perizinan untuk melakukan investasi. Sementara itu, pelaksanaan pemilu 2009 diperkirakan tidak akan memberikan resiko yang besar terhadap kondisi stabilitas politik nasional. Tabel 2 Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi 2007-2008, Perkiraan 2009 dan Asumsi Makro APBN 2009 2009 Rencana Perubahan Asumsi Makro 1 APBN-P 2009 n/a 6,1-7,0% 6,1-6,5% 4,5-5,0% 6,00% 4,5-5,5% 6,59% 11,06% 6,1-7,0% 11,1-12,0% 7,6-8,0% 6,20% 6,20% Rp 9.141 Rp 9.666 Rp 9.001-9.250 Rp 9.251-9.500 Rp 10.501-11.000 Rp 9.400 Rp 11.000 Transaksi Berjalan (% surplus/defisit dari PDB) 2,86% n/a 1,5-3,0% 0,1-1,5% (0,1-1,5%) - - Pertumbuhan Ekspor Barang (y-o-y) 13,99% n/a 15,1-22,5% 22,6-30,0% 15,1-22,5% - - 6. Pertumbuhan Impor Barang (y-o-y) 14,98% n/a 7,6-15,0% >30,0% 22,6-30,0% - - 7. Anggaran Pemerintah (% defisit dari PDB) 1,55% 0,10% 2,1-2,5% 1,1-1,5% 1,1-1,5% 1,0% 2,0-2,5% 8. Tingkat Pengangguran 9,11% 8,39% 10,1-11,0% 9,1-10,0% 9,1-10,0% - - Realisasi Indikator Ekonomi No. 2007 1. Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) 2. Inflasi (y-o-y) 3. Nilai Tukar Rp/USD 4. 5. 6,32% 2008 ** Perkiraan 2007 Perkiraan 2008 Perkiraan 2009 Asumsi Makro Hasil Survei Hasil Survei Hasil Survei APBN Triwulan III-2007 Triwulan III-2008 Triwulan IV-2008 Keterangan : **) : angka sangat sementara n/a : data belum tersedia 1) : Pernyataan Menko Perkonomian/Menteri Keuangan di Istana Negara tanggal 13 Januari 2009 Sebanyak 27,3% responden memperkirakan tingkat inflasi pada tahun 2009 berada pada level 7,6-8,0%, lebih rendah dari realisasi inflasi selama tahun 2008 yaitu 11,06%. Perkiraan inflasi tersebut masih lebih tinggi dari target inflasi Bank Indonesia sebesar 4,5+1% dan asumsi makro APBN 2009 sebesar 6,2%. Penurunan tekanan inflasi pada tahun 2009 antara lain dipengaruhi oleh menurunnya tekanan imported inflation yang menyebabkan turunnya tekanan nilai tukar, minimalnya tekanan inflasi dari faktor kebijakan pemerintah di bidang harga dan pendapatan, serta terkendalinya ekspektasi Tim Statistik Sektor Riil 2 inflasi. Nilai tukar rupiah terhadap USD juga diperkirakan masih akan berada pada range Rp10.501-11.000 atau terdepresiasi dibandingkan tahun sebelumnya. Perkiraan tersebut sejalan dengan rencana pemerintah untuk mengubah asumsi nilai tukar pada APBN-2009 yang semula ditetapkan Rp9.400/USD menjadi Rp 11.000/USD. Kondisi keuangan pemerintah (APBN) diperkirakan masih akan mengalami defisit. Sebanyak 49,2% responden memperkirakan defisit fiskal akan berada pada kisaran 1,11,5% dari PDB pada tahun 2009. Sebagai dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan harga komoditas internasional yang masih cenderung turun maka kinerja ekspor pada tahun 2009 diperkirakan akan menurun. Sementara itu, perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik membuat kebutuhan bahan baku impor mengalami penurunan sehingga impor barang diperkirakan akan terkena dampak yang lebih signifikan dibandingkan ekspor. Dengan perkembangan tersebut, transaksi berjalan pada tahun 2009 diperkirakan mengalami defisit berkisar 0,1-1,5% dari PDB. Tabel 3 Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi dan Faktor Risiko 2009 FAKTOR PENGHAMBAT PERTUMBUHAN EKONOMI Pengaruh faktor-faktor internal/ekstenal yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2009 (% Responden) A.FAKTOR INTERNAL 1. Laju Inflasi 2. Tingkat suku bunga dalam negeri 3. Volatilitas nilai tukar Rupiah 4. Kondisi stimulus fiskal yang masih terbatas 5. Penurunan kapasitas produksi terpakai 6. Tingkat keyakinan konsumen 7. Tingkat pengangguran 8. Situasi perburuhan yang belum kondusif 9. Tingkat upah 10. Tingkat kemiskinan 11. Prosedur/perizinan untuk melakukan investasi 12. Prosedur melakukan repatriasi keuntungan 13. Kerusuhan sosial (misal : penjarahan) 14. Unjuk rasa yang bersifat anarkis 15. Ancaman disintegrasi 16. Korupsi 17. Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang bersih & profesional 18. Konflik SARA 19. Lemahnya penegakan hukum Pengaruh faktor-faktor internal tersebut secara umum menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2009* B. FAKTOR EKSTERNAL 1. Perekonomian dunia yang lesu 2. Politik dunia yang tidak stabil dan ancaman perang 3. Tingkat suku bunga internasional 4. Wabah Penyakit Pengaruh faktor-faktor eksternal tersebut secara umum menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2009* Tidak Menghambat Kurang Menghambat Cukup Menghambat Menghambat Sangat Menghambat 5,56 5,56 0,00 2,78 0,00 0,00 0,00 0,00 1,39 0,00 1,39 9,86 11,11 9,72 25,00 0,00 2,78 15,28 0,00 27,78 16,67 13,89 12,50 9,86 19,72 5,56 12,50 15,28 12,50 11,11 28,17 41,67 36,11 40,28 4,17 6,94 41,67 8,33 31,94 30,56 23,61 41,67 32,39 53,52 30,56 36,11 43,06 31,94 37,50 43,66 19,44 22,22 12,50 12,50 23,61 22,22 20,83 29,17 34,72 43,06 30,56 47,89 19,72 43,06 37,50 34,72 38,89 36,11 15,49 15,28 18,06 9,72 44,44 50,00 9,72 40,28 5,56 12,50 19,44 12,50 9,86 7,04 20,83 13,89 5,56 16,67 13,89 2,82 12,50 13,89 12,50 38,89 16,67 11,11 30,56 0,00 8,70 40,58 43,48 7,25 0,00 5,63 8,45 21,13 0,00 12,68 38,03 49,30 9,86 36,62 25,35 18,31 46,48 43,66 25,35 9,86 43,66 1,41 2,82 1,41 0,00 13,85 41,54 36,92 7,69 Tidak Beresiko Kurang Beresiko Cukup Beresiko Beresiko Sangat Beresiko 2,78 0,00 1,39 15,28 1,41 1,39 1,39 0,00 15,28 12,50 21,13 0,00 25,00 19,44 22,22 50,00 11,27 13,89 20,83 31,94 54,17 50,00 61,97 66,67 29,17 29,17 37,50 22,22 40,85 43,06 33,33 37,50 19,44 18,06 9,86 0,00 34,72 43,06 30,56 8,33 29,58 31,94 31,94 25,00 6,94 13,89 2,82 16,67 8,33 8,33 8,33 4,17 16,90 9,72 12,50 5,56 4,17 5,56 4,23 16,67 0,00 23,94 42,25 26,76 7,04 FAKTOR RISIKO Pengaruh faktor-faktor risiko politik selama 2009 (% Responden) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Koordinasi dalam kabinet Hubungan Eksekutif dan Legislatif Dukungan publik terhadap kebijakan pemerintah Dukungan militer terhadap pemerintah Inkonsistensi kebijakan pemerintah Transparansi dalam pelaksanaan kebijakan Efek Desentralisasi (Masalah yang terkait dengan Otonomi Daerah) Situasi keamanan dan politik yang belum stabil Gangguan hubungan diplomatik Tekanan Internasional Ancaman Perang (misal : Konflik Perbatasan) Lainnya (kondisi politik menjelang pemilu 2009) Kondisi faktor-faktor risiko politik tersebut secara umum pada 2009* Tim Statistik Sektor Riil 3 Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro 2010 Kondisi ekonomi makro tahun 2010 diperkirakan akan lebih baik dibandingkan tahun 2009 Sebagian besar responden SPP optimis bahwa kondisi ekonomi makro tahun 2010 akan lebih baik dibandingkan tahun 2009. Hal tersebut terlihat dari hasil perkiraan beberapa indikator makro yang disampaikan responden, yaitu: pertumbuhan ekonomi berada dalam kisaran 5,6-6%, tingkat inflasi berkisara antara 6,1-6,5%, nilai tukar rupiah terhadap USD berada dalam kisaran Rp10.001–10.500, dan tingkat pengangguran berada pada 8,1-9,0%. Tabel 4 Perkembangan Perkiraan Beberapa Indikator Ekonomi 2010 Perkiraan 2010 No. Tim Statistik Sektor Riil Indikator Ekonomi Hasil Survei Triwulan IV-2008 1. Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) 5,6-6,0% 2. Inflasi (y-o-y) 6,1-6,5% 3. Nilai Tukar Rp/USD 4. Tingkat Pengangguran Rp 10.001- 10.500 8,1-9,0% 4 PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI TRIWULANAN Grafik 1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (yoy) 7,1-7,5% 11,1% - 12,0% 1.4% 2.8% 2.9% 6,6-7,0% 48.6% 36.1% 25.0% 10% 20% 20.8% 7,1% - 8,0% 15.7% <=5,1% 11.1% 8,1% - 9,0% 31.4% 5,1-5,5% 18.1% 9,1% - 10,0% 26.4% 5,6-6,0% 0% 16.7% 10,1% - 11,0% 9.7% 6,1 -6,5% Grafik 2 Perkiraan Inflasi pada Triwulan I 2009 (yoy) 16.7% < 7,1% 30% Tw I-2009 40% 50% 16.7% 0% 60% 5% 10% Tw IV-2008 15% 20% 25% Tw. I-2009 Sebanyak 36,1% responden memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi (y-o-y) pada triwulan I-2009 pada kisaran 5,1-5,5%. Tingkat inflasi pada triwulan I-2009 diperkirakan akan berada pada range 8,1-9,0% (y-o-y) oleh 20,8% responden. Grafik 3 Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD Triwulanan Grafik 4 Perkiraan Defisit Transaksi Berjalan Triwulanan (% dari PDB) 1.4% > Rp 12.250 Rp 12.001-12.250 4.2% Rp 11.751-12.000 4.2% 3,1-4,5% 2.8% Rp 11.501-11.750 2.1% 1,6-3,0% 12.5% 8.3% Rp 11.251-11.500 12.5% Rp 11.001-11.250 0,1-1,5% 25.0% Rp 10.751-11.000 81.3% 12.5% Rp 10.501-10.750 18.1% Rp 10.251-10.500 < 0,1% 11.1% < Rp10.251 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 4.2% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Tw. I-2009 Tw. I-2009 Nilai tukar Rp/USD pada triwulan I-2009 diperkirakan pada kisaran Rp10.751-11.000 oleh 25,0% responden. Transaksi berjalan pada triwulan I-2009 diperkirakan mengalami defisit pada kisaran 0,11,5% terhadap PDB oleh 81,3% responden. Grafik 5 Perkiraan Pertumbuhan Ekspor Barang Tahunan Grafik 6 Perkiraan Pertumbuhan Impor Barang Tahunan 20.8% 15.7% >30,0% 22,6-30,0% 27.1% 51.4% 31.4% 22,6-30,0% 37.5% 30.0% 15,1-22,5% 27.1% 22.9% 15,1-22,5% 20.0% 25.0% 7,6 -15,0% 20.0% 14.3% 7,6-15,0% 21.4% 16.7% <7,6% <7,6% 1.4% 0% 15.7% 10% 20% Tw. I-2009 30% 40% 50% 60% Tw. IV-2008 Pertumbuhan tahunan (y-o-y) ekspor barang pada triwulan I-2009 diperkirakan pada kisaran 15,122,5% oleh 37,5% responden. Tim Statistik Sektor Riil 1.4% 0% 10% Tw. I-2009 20% 30% 40% Tw. IV-2008 Sebanyak 31,4% responden memperkirakan pertumbuhan tahunan (y-o-y) impor barang pada triwulan I-2009 pada kisaran 22,6-30,0%. 5 Grafik 7 Perkiraan Kegiatan Investasi 77.8% Tidak 72.9% 67.5% 22.2% Ya 27.1% 32.5% 0% 10% 20% 30% 40% Tw. I-2009 50% 60% 70% Tw. IV-2008 80% 90% Tw. III-2008 Hanya sebanyak 22,2% responden menyatakan bahwa triwulan I-2009 merupakan saat yang tepat untuk melakukan investasi di Indonesia. PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI 2009 Grafik 8 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2009 6,1% - 6,5% Grafik 9 Perkiraan Inflasi 2009 8.8% > 8,0% 13.6% 7,6% - 8,0% 5,6% - 6,0% 20.6% 27.3% 7,1% - 7,5% 5,1% - 5,5% 16.7% 6,6% - 7,0% 25.0% 10.6% 6,1% - 6,5% 4.6% - 5,0% 16.7% 5,6% - 6,0% 29.4% 7.6% 5,1% - 5,5% 4,1% - 4,5% 13.2% < 4,1% 1.5% 4,6% - 5,0% 4.5% 4,1% - 4,5% 2.9% 1.5% 0% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 10% 35% 20% 30% Survei Tw. IV-2008 Survei Tw IV-2008 Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009 diperkirakan tumbuh pada kisaran 4,5-5,0% (y-o-y) oleh 29,4% responden. Laju inflasi tahun 2009 diperkirakan akan berada pada range 7,6-8,0% oleh 27,3% responden. Grafik 10 Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD 2009 > Rp 13.000 Grafik 11 Perkiraan Defisit Transaksi Berjalan 2009 (% dari PDB) 1.4% 3,1% - 4,5% Rp 12.501-13.000 2.1% 2.8% Rp 12.001-12.500 4.2% Rp 11.501-12.000 4.2% Rp 11.001-11.500 1,6% - 3,0% 10.4% 9.9% Rp 10.501-11.000 31.0% Rp 10.001-10.500 0,1% - 1,5% 66.7% 22.5% Rp 9.501-10.000 19.7% < 0,1% Rp 9.001- 9.500 20.8% 4.2% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% Survei Tw. IV-2008 Nilai tukar Rp/USD tahun 2009 diperkirakan pada kisaran Rp10.501-11.000 oleh 31,0% responden. Tim Statistik Sektor Riil 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Survei Tw. IV-2008 Defisit transaksi berjalan tahun 2009 diperkirakan akan berada pada kisaran 0,1-1,5% oleh 66,7% responden. 6 Grafik 12 Perkiraan Pertumbuhan Ekspor Barang 2009 Grafik 13 Perkiraan Pertumbuhan Impor Barang 2009 >30,0% 21.7% 22,6-30,0% 11.6% 22,6-30,0% 31.9% 36.2% 15,1-22,5% 15,1-22,5% 20.3% 7,6-15,0% 20.3% 21.7% 7,6 -15,0% 20.3% <7,6% 0% 5% 10% 15% 20% <7,6% 25% 30% 35% 15.9% 0% 40% 10% 20% 30% 40% Survei Tw. IV-2008 Survei Tw. IV-2008 Ekspor barang tahun 2009 diperkirakan tumbuh pada kisaran 15,1-22,5% oleh 36,2% responden. Impor barang tahun 2008 diperkirakan tumbuh pada rentang 22,6-30,0% oleh 31,9% responden. Grafik 14 Perkiraan Defisit Anggaran Pemerintah 2009 Grafik 15 Perkiraan Tingkat Pengangguran 2009 > 2,5% >13,0% 3.2% 5.6% 12,1-13,0% 2,1-2,5% 23.8% 1,6-2,0% 1.4% 11,1-12,0% 17.5% 16.9% 10,1-11,0% 1,1-1,5% 25.4% 9,1-10,0% 49.2% 35.2% 8,1-9,0% <1,1% 12.7% 6.3% < 8,1% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Survei Tw. IV-2008 2.8% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% Survei Tw. IV-2008 Anggaran Penerimaan dan Belanja Pemerintah (APBN) tahun 2009 diperkirakan akan mengalami defisit pada kisaran 1,1-1,5% terhadap PDB oleh 49,2% responden. Tingkat pengangguran tahun 2009 diperkirakan akan berada pada kisaran 9,1-10,0% oleh 35,2% responden. Grafik 16 Perkiraan Kegiatan Investasi 2009 70.8% Tidak Ya 29.2% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% Survei Tw. IV-2008 Hanya sebanyak 29,2% responden menyatakan bahwa tahun 2009 merupakan saat yang tepat untuk melakukan investasi di Indonesia. Tim Statistik Sektor Riil 7 PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI 2010 Grafik 17 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2010 >7,5% 1.4% 7,1% - 7,5% 1.4% Grafik 18 Perkiraan Inflasi 2010 > 8,0% 6,6% - 7,0% 9.9% 31.0% 5,6% - 6,0% 19.7% 5,6% - 6,0% 9.9% 11.3% 5,1% - 5,5% 1.4% 0% 12.7% 6,1% - 6,5% 12.7% 4.6% - 5,0% 16.9% 6,6% - 7,0% 32.4% 5,1% - 5,5% 16.9% 7,1% - 7,5% 6,1% - 6,5% 4,1% - 4,5% 8.5% 7,6% - 8,0% 7.0% <5,1% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 7.0% 0% 5% 10% Survei Tw IV-2008 Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,6-6,0% (y-o-y) oleh 32,4% responden. Grafik 19 Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD 2010 Rp >11.500 15.9% 31.9% 20.3% 10% 20% 30% 40% Survei Tw. IV-2008 Nilai tukar Rp/USD tahun 2010 diperkirakan pada kisaran Rp10.001-10.500 oleh 31,9% responden. Tim Statistik Sektor Riil 24.3% 9,1-10,0% 24.3% 28.6% < 8,1% 2.9% 0% 10.0% 10,1-11,0% 8,1-9,0% 10.1% < Rp 9.001 2.9% 11,1-12,0% Rp 10.001-10.500 Rp 9.001- 9.500 4.3% 12,1-13,0% Rp 9.501-10.000 25% Laju inflasi tahun 2010 diperkirakan akan berada pada kisaran 6,1- 6,5% oleh 19,7% responden. >13,0% 8.7% Rp 10.501-11.000 20% Grafik 20 Perkiraan Tingkat Pengangguran 2010 10.1% Rp 11.001-11.500 15% Survei Tw. IV-2008 5.7% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% Survei Tw. IV-2008 Tingkat pengangguran tahun 2010 diperkirakan akan berada pada kisaran 8,1-9,0% oleh 28,6% responden. 8