74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil
penelitian dan pembahasan yang telah tersaji di bab sebelumnya. Selain
kesimpulan, peneliti juga akan memberikan saran yang mungkin dapat menjadi
masukan bagi peneliti berikutnya yang menjadikan penelitian ini sebagai bahan
rujukan.
V.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan beberapa perhitungan dan analisis terhadap data sekunder
yang diolah pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
V.1.1 Kinerja keuangan
Dari sisi kinerja keuangan yang tergambar dalam analisis kinerja keuangan,
dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Kecukupan modal bank yang diproksi dengan variabel CAR, meski
mengalami penurunan, namun masih memenuhi batas minimum yang
ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu 8%. CAR yang dimiliki Bank CIMB
Niaga pada dua tahun setelah merger berturut-turut adalah sebesar 13,59%
dan 13,245%, atau menurun sebesar 0,345%. Hal ini berarti aktivitas
merger belum dapat memberikan peningkatan kinerja pada dua tahun
setelah merger.
74
2) Dari sisi kualitas aset yang diproksi dengan PPAP, menunjukkan
penurunan sebesar 0,32% dari 3,41% pada tahun 2009 menjadi 3,09% di
tahun 2010. Ini berarti aktivitas merger pada dua tahun setelah merger
belum bisa memperbaiki kualitas aktiva perusahaan.
3) Indikator berikutnya yaitu NIM yang mencerminkan margin dari
pendapatan bunga terhadap rata-rata aktiva produktif juga menurun
sebesar 0,32%.
4) ROA sebagai proksi dari profitabiiltas meningkat sebesar 0,65%. Sehingga
dapat dikatakan pada dua tahun kedua setelah aktivitas merger,
profitabilitas Bank CIMB Niaga meningkat.
5) LDR yang menjadi proksi dari kemampuan likuiditas bank menurun
sebesar 8,07% pada tahun kedua setelah merger. Berarti aktivitas merger
yang terjadi belum bisa meningkatkan kemampuan likuiditas Bank CIMB
niaga.
6) BOPO juga mengalami penurunan sebesar 6,18%, hal ini berarti pada
tahun kedua Bank CIMB Niaga bisa menjalankan usahanya dengan lebih
efisien.
7) Terakhir ROE yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
pengembalian modal terlihat meningkat cukup tajam, yaitu 7,65% .
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Bank CIMB Niaga tidak
dipengaruhi oleh aktivitas merger. Karena kinerja keuangan yang terlihat tidak
menunjukkan banyak perubahan dari sebelum dan sesudah merger.
75
V.1.2 Sinergi
Aktivitas merger memberikan tambahan kemakmuran bagi masing-masing
bank legacy, yang kemudian disebut sinergi. Sinergi merupakan salah satu
indikator keberhasilan merger dan sinergi yang diperoleh Bank Lippo dan Bank
Niaga adalah sebesar Rp1.337,794 miliar.
Masing-masing mantan pemegang saham bank legacy mendapat bagian saham
Bank CIMB Niaga sesuai dengan proporsi kepemilikan saham pada periode
sebelum merger yaitu Bank Niaga sebesar 54,67% dan Bank Lippo sebesar
45,33%. Dengan begitu sudah jelas terlihat bahwa mantan pemegang sahm Bank
Niaga mendapat tambahan kemakmuran lebih besar dibandingkan tambahan
kemakmuran yang diperoleh mantan pemegang saham Bank Lippo.
V.1.3 Reaksi Pasar
Aktivitas merger Bank Lippo dan Bank Niaga yang menghasilkan Bank
CIMB Niaga mengandung informasi bagi investor dan yang ditunjukkan dari
reaksi pasar dengan memberikan abnormal return. Sehingga dapat dikatakan
terdapat reaksi pasar dari adanya peristiwa merger tersebut. Reaksi pasar ini juga
menunjukkan efisiensi pasar bentuk setengah kuat, dimana harga sekuritas
mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang
berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten. Namun, dalam bentuk
efisiensi pasar seperti ini, tidak ada investor atau grup dari investor yang dapat
menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan abnormal return
dalam jangka waktu yang lama.
76
V.2 Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini masih terdapat banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan
beberapa keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini.
Beberapa keterbatasan tersebut antara lain:
1) Peneliti masih belum mengetahui metode yang lebih tepat dalam
mengukur kinerja keuangan perusahaan perbankan, terlebih hanya
menggunakan sedikit data dan hanya ditunjukkan dengan tabel juga grafik
trend.
2) Dalam menilai sinergi pun peneliti hanya melakukannya dengan melihat
nilai ekuitas sebelum dan sesudah merger yang kemudian dilihat proporsi
masing-masing kepemilikan untuk mengetahui tambahan kemakmuran
yang didapat masing-masing bank legacy.
3) Begitupun dengan melihat reaksi pasar yang terjadi setelah merger,
peneliti mengalami kesulitan. Karena hanya menggunakan satu sampel
perusahaan, maka tidak dapat dilakukan uji statistika. Sehingga dalam
penelitian ini data analisis hanya disajikan dengan tabel dan grafik trend.
V.3 Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti kepada pembaca yang menjadikan
penelitian ini sebagai bahan rujukan adalah:
1) Pada penelitian ini hanya digunakan data dua tahun sebelum dan dua tahun
sesudah. Sehingga belum dapat menggambarkan dampak merger yang
77
lebih luas. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan menambah periode
tahun penelitian.
2) Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini juga hanya
rasio yang digunakan dalam analisis CAMEL. Penelitian selanjutnya
diharapkan dapat menggunakan rasio-rasio keuangan lain agar dapat
menangkap hal-hal selain yang terurai dalam penelitian ini.
3) Sedangkan untuk melihat reaksi pasar, pada penelitian ini hanya
menggunakan abnormal return pada 10 hari sebelum merger dan 10 hari
sesudah merger. Mungkin apabila periode penelitian ditambah, akan lebih
menggambarkan reaksi pasar yang terjadi akibat adanya aktivitas merger.
78
Download