BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik bebrapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Anggaran biaya produksi pada PT Pertani Persero UPB Jombang disusun menggunakan pendekatan konvensional dan bersifat statis, yang artinya anggaran biaya produksi disusun dengan memperkirakan berapa unit produksi yang ditargetkan serta berapa perkiraan biaya dan aktivitas di masa yang akan datang berdasarkan pengeluaran di periode sebelumnya. Dengan demikian, jika terjadi perubahan biaya dan aktivitas selama periode tersebut, maka perencanaan anggaran untuk mencapai tujuan menjadi efektif. 2. Pada akhir periode, manajemen membuat laporan kinerja dengan membandingkan antara anggaran dengan biaya aktual. Dalam perbandingan tersebut hanya diperoleh informasi selisih antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual yang terjadi sehingga laporan kinerja yang dihasilkan tidak dapat digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam perencanaan dan pengendalian biaya untuk periode berikutnya. Dengan kata lain, anggaran lebih berfokus pada aspek keuangan dan tidak menggambarkan rencana aktivitas sebagai usaha meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam aktivitas produksi. 3. Penyusunan anggaran fleksibel berdasarkan aktivitas memberikan informasi yang lebih relevan dalam pengambilan keputusan untuk keperluan perencanaan dan pengendalian biaya produksi PT Pertani Persero UPB Jombang. 5.2 Saran Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas maka saran yang dapat dikemukakan adalah: 1. Dalam sistem penyusunan anggaran sebaiknya PT Pertani Persero UPB Jombang dapat mengubah sistem penyusunan anggarannya dengan sistem anggaran fleksibel berdasarkan aktivitas untuk periode yang akan datang. 2. PT Pertani Persero UPB Jombang juga dapat menggunakan analisis varian, yaitu varian harga dan varian penggunaan sehingga pihak manajeman dapat mengetahui dengan jelas penyebab-penyebab varian tersebut. Analisis varian tersebut nantinya dapat juga digunakan untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian atas biaya produksi di periode selanjutnya.