BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini

advertisement
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1
Latar Belakang
Pada era saat ini perusahaan dituntut untuk lebih bergerak dinamis,
inovatif, dan mampu memanfaatkan segala peluang yang ada karena persaingan di
dunia bisnis saat ini semakin kompetitif. Hal ini berlaku untuk segala jenis
perusahaan, baik perusahaan dengan skala besar maupun perusahaan skala kecil.
Saat ini persaingan tidak dilakoni oleh pengusaha dalam negeri saja, melainkan
pengusaha luar negeri juga ikut mengambil bagian, mengingat AFTA (Asean Free
Trade Area) akan diberlakukan akhir tahun 2015. Indonesia menjadi salah satu
negara yang akan terlibat dalam kerjasama ekonomi ini dan ikut berperan dalam
kompetisi yang ada. Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan ASEAN
yang memiliki penduduk terbanyak yaitu sekitar 253.609.643 jiwa (www.ilmu
pengetahuan.com, 2015)
Banyaknya penduduk Indonesia sangat berpotensi sebagai pasar potensial
bagi para penanam modal dan pelaku perdagangan bebas dikawasan ASEAN.
AFTA akan menjadi peluang sekaligus ancaman bagi pelaku usaha Indonesia.
Bila para pelaku usaha Indonesia tidak mampu melawan arus persaingan yang
semakin tinggi maka tentu saja para pewirausaha Indonesia akan kalah dalam
persaingan. Keberagaman produk, keinginan konsumen yang beragam serta
semakin banyaknya pesaing membuat para pewirausaha harus pintar dalam
menganalisa pasar. Analisa pasar berguna untuk para pewirausaha dalam melihat
1
segala potensi dan trend pada pasar agar memperoleh peluang dengan tujuan akhir
yaitu mendapatkan laba atau profit. Tidak hanya sekedar melihat potensi pasar,
para pewirausaha juga harus menonjolkan keunggulan kompetitif dari produk atau
jasa yang dihasilkan.
Wang (2014) menyatakan keunggulan kompetitif diperoleh ketika suatu
organisasi mengembangkan atau melakukan suatu tindakan yang memungkinkan
untuk mengungguli pesaingnya. Tingkat persaingan yang meningkat akan
menyebabkan pendeknya siklus hidup produk, disini diperlukan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan lebih banyak inovasi, yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja dan mempertahankan keunggulan kompetitif (Artz et al.,
2010). Bila produk yang perusahaan hasilkan sudah berhasil mengungguli pesaing
maka kemungkinan kecil produk pesaing diminati oleh pasar. Keadaan pasar yang
dipenuhi oleh persaingan yang tinggi, pemengaruhi kinerja perusahaan terutama
UKM di Indonesia mengingat UKM memiliki peran yang sangat penting dalam
pergerakan ekonomi disuatu negara. Kristiyanti (2012) menyebutkan Usaha Kecil
Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi
nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil
pembangunan. Dalam hal ini orientasi pasar dan inovasi diperlukan pada setiap
pemikiran wirausahawan dalam mempengaruhi kinerja perusahaan yang
dimilikinya.
Littunen (2010) berpendapat, alasan utama perusahan melakukan inovasi
adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan meraih kesuksesan. Hansen et
2
al. (2006) mendefinisikan inovasi sebagai penciptaan adopsi ide-ide baru, proses,
produk, atau jasa yang ditujukan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dan
memberikan kontribusi pada kinerja atau efektivitas dari perusahaan. Inovasi saat
ini sangat dibutuhkan mengingat inovasi dapat meningkatkan keunggulan
kompetitif suatu perusahaan dan dapat membedakan produk yang di produksi
perusahaan dengan produk pesaingnya. Perusahaan perlu melakukan inovasi
karena inovasi merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan perusahaan dan
berpengaruh pada kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri (Jimenez & Sanz,
2011). Didalam inovasi terdapat ide ide baru yang muncul yang kreatif dan
disesuaikan dengan tren perubahan pasar yang ada. Inovasi sangatlah penting
karena dapat member nilai tambah pada suatu produk. Ahimbisibwe (2013)
berpendapat inovasi sangat berperan penting karena perusahaan yang sukses
cenderung berfokus pada inovasi produk dan layanan. Xayhone & Yoshi (2009)
menegaskan bahwa dengan dijalankannya inovasi memiliki kapasitas untuk
meningkatkan dan meningkatkan daya saing kuat pada perusahaan yang pada
akhirnya dapat akhirnya menyebabkan kinerja yang baik. Sismanto (2006)
menyebutkan perusahaan dituntut untuk mampu belajar mengembangkan atau
menciptakan pemikiran baru, gagasan baru, yang menawarkan produk yang
inovatif serta meningkatkan layanan kepada konsumen atau pelanggan.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa orientasi pasar berpengaruh
positif terhadap kinerja yaitu (Jyoti & Sharma, (2012); Ahimbiswe, (2013);
Pelham & Lin et al. (2008) dan Wilson (2001) semua berkeyakinan bahwa
orientasi pasar adalah kunci untuk kinerja bisnis yang sukses. Namun, Jhonson et
3
al. (2009) dalam temuannya tidak menemukan hubungan langsung dan signifikan
antara orientasi pasar dan kinerja perusahaan. Hal yang sama dalam temuan
Keskin (2006) menggambarkan bahwa orientasi pasar tidak memiliki pengaruh
langsung terhadap kinerja perusahaan. Hurley & Hult (1998) yang berpendapat
bahwa peran inovasi sebagai mediator tidak berpengaruh pada orientasi pasar
dengan kinerja perusahaan. Hartini (2012) yang menyatakan bahwa inovasi yang
dilakukan perusahaan memiliki kemungkinan tidak akan mempengaruhi kinerja
perusahaan. Chao & Spillan (2010) menunjukkan bahwa orientasi pasar
merupakan sesuatu yang kurang mendukung keberhasilan organisasi karena
mengabaikan kemampuan kreatif dari perusahaan. Chaney et al. (1991)
menyatakan bahwa inovasi yang dilakukan perusahaan memiliki kemungkinan
tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Hal ini disebabkan para pesaing
dapat meniru dengan cepat inovasi yang dilakukan perusahaan.
Penelitian ini mencoba mengisi kesenjangan melalui pengembangan
kerangka konsep yang didasari tinjauan dari berbagai literatur. Penelitian ini juga
bertujuan untuk mendalami Peran Inovasi Memediasi Orientasi Pasar terhadap
Kinerja Perusahaan Konveksi di Kota Denpasar. Orientasi pasar dapat
mempengaruhi inovasi dan merupakan jalan yang menjanjikan tercapainya kinerja
perusahaan (Chang et al., 2014). Pengembangan dengan meluncurkan produk
baru merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja dan pertumbuhan
dalam perusahaan (Sorescu & Spanjol 2008). Alasan memilih UKM konveksi di
Kota Denpasar dikarenakan Kota Denpasar adalah pusat trend Busana di Provinsi
Bali, dimana baik pria maupun wanita di Kota Denpasar sebagian besar mengikuti
4
trend busana pada saat ini. Semakin ketatnya persaingan di industri UKM
konveksi busana di Kota Denpasar yang ditandai dengan menjamurnya pesaing
lokal dan banyaknya brand luar negeri dipasaran yang memproduksi produk
serupa. Dampak dari persaingan yang tinggi otomastis produktivitas dalam
perusahaan tentu saja akan mengalami fluktuasi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel
1.1.
Tabel 1.1 Perbandingan Pertumbuhan Produksi Konveksi / Industri
Pakaian Jadi / Wearing Apparel Triwulanan IMK Bali Tahun 2014-2015
(dalam persen)
TAHUN
Triwulan
2014
2015
Triwulan I
-
-3,00
Triwulan II
-
9,91
Triwulan III
-6,70
-1,95
Sumber : BPS Provinsi Bali, 2015
Pada Tabel 1.1 menunjukan perhitungan pertumbuhan industri konveksi
baru dilakukan pada tahun 2014 triwulan ke III. Pertumbuhan produksi pakaian
jadi pada perusahaan konveksi di Provinsi Bali tahun 2014 pada triwulan III
menurun sebesar 6,7 persen dengan asumsi pertumbuhan konveksi di Kota
Denpasar mengalami penurunan juga sebesar 4,02 persen, hal ini dikarenakan
karena Kota Denpasar sebagai daerah di Provinsi Bali yang menyumbang jumlah
perusahaan konveksi terbanyak yaitu sekitar 60 persen. Perhitungan dilakukan
tahun 2015 pada triwulan I menurun kembali sebesar 3 persen, dengan asumsi
5
pertumbuhan produksi Kota Denpasar menurun 1,8 persen. Kemudian pada
triwulan II naik secara drastis menuju angka 9,37 persen dengan asumsi
pertumbuhan produksi Kota Denpasar sebanyak 5,62 persen. Triwulan III
pertumbuhan produksi kembali menurun sebesar 3,22 persen dengan asumsi Kota
Denpasar mengalami penurunan jumlah produksi sebesar 1,93 persen.
Inovasi tentu saja sudah harus diterapkan pada setiap perusahaan. Hal
tersebut merupakan masalah yang diangkat dalam penelitian ini dimana, tingkat
pertumbuhan produksi pada industri konveksi tidak bergerak signifikan, dimana
seharusnya tingkat pertumbuhan produksi mampu meningkat karena di Denpasar
khususnya memiliki tenanga kerja yang kreatif dan trampil sehingga mampu
menghasilkan produk yang bermutu. Namun sebagian pengusaha belum mampu
mengelola sumber daya secara maksimal dalam mencapai kinerja perussahaan
yang diinginkan. Melalui pendekatan Orientasi Pasar dan Inovasi yang mantap,
UKM konveksi di Kota Denpasar diharapkan dapat mencapai kinerja perusahaan
yang baik dan perusahaan dapat terus berjalan dari tahun ke tahun.
1.2
Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang dapat
disimpulkan menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1) Bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi pada perusahaan
konveksi di Kota Denpasar?
6
2) Bagaimana pengaruh inovasi terhadap kinerja pada perusahaan konveksi di
Kota Denpasar?
3) Bagaimana pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pada perusahaan
konveksi di Kota Denpasar?
4) Bagaimana peran inovasi memediasi orientasi pasar terhadap kinerja
perusahaan konveksi di Kota Denpasar?
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Untuk menjelaskan pengaruh orientasi pasar terhadap inovasi pada
perusahaan konveksi di Kota Denpasar.
2) Untuk menjelaskan pengaruh inovasi terhadap kinerja pada perusahaan
konveksi di Kota Denpasar.
3) Untuk mejelaskan pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja pada
perusahaan konveksi di Kota Denpasar.
4) Untuk menjelaskan peran inovasi memediasi orientasi pasar terhadap
kinerja perusahaan konveksi di Kota Denpasar.
1.4
Kegunaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan penelitian yang
telah diuraikan tersebut, dapat disimpulkan kegunaan penelitian dari penelitian ini
adalah sebagai berikut
7
1) Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperkaya ilmu
manajemen pemasaran secara empiris, khususnya dalam aspek faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan yaitu orientasi pasar dan
inovasi.
2) Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan wawasan terhadap
usaha kecil menengah terutama pada industri konveksi di Kota Denpasar
dalam mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja
perusahaan seperti inovasi dalam memediasi orientasi pasar dengan kinerja
perusahaan, sehingga penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan dan masukan bagi pengusaha industri
konveksi di Kota Denpasar dalam menjalani usahanya.
1.5
Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bab yang telah disusun secara sistematis dan
terperinci sehingga mempermudah pembahasannya. Sistematika penulisan skripsi
adalah :
BAB I
Pendahuluan
Menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan
8
BAB II
Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis
Pada bab ini diuraikan mengenai landasan teori dan penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan
yang dibahas serta rumusan hipotesis dari penelitian ini.
BAB III
Metode Penelitian
Menguraikan tentang desain penelitian, lokasi penelitian, objek
penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis
data, sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel,
metode pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian, uji
asumsi klasik dan teknik analisis data.
BAB IV
Pembahasan Hasil Penelitian
Memaparkan gambaran umum perusahaan yang diteliti dan hasil
penelitian yang diperoleh setelah dianalisis dengan menggunakan
metode analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian.
BAB V
Simpulan dan Saran
Bagian akhir dari laporan penelitian yang memberikan simpulan
dari hasil pembahasan dan saran-saran yang sesuai dengan topik
penelitian.
9
Download