1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia di dalam

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang
lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal
ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari
hasil interelasi sosial dengan sesamanya. Dalam kehidupannya manusia sering
dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun
informal.
Komunikasi pada hakekatnya adalah proses pernyataan antar manusia yang di
nyatakan dalam fikiran, perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan bahasa sebagai alat penyaluran dan sebagai alat interaksi. Seperti
pengertian komunikasi sendiri yaitu proses penyampaian pesan oleh seorang
kepada orang lain untuk memberitau atau mengubah sikap, pandangan pendapat,
perilaku, baik lisan, langsung maupun tidak langsung melalui media (Mulyana,
1996: 31 )
Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas terlihat
melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah interaksi yang berlaku. Proses dalam
organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai organisasi yang
efektif. Salah satu proses yang akan selalu terjadi dalam organisasi apapun adalah
2
proses komunikasi. Melalui organisasi terjadi pertukaran informasi, gagasan, dan
pengalaman. Mengingat perannya yang penting dalam menunjang kelancaran
berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu dicurahkan untuk mengelola
komunikasi dalam organisasi. Proses komunikasi yang begitu dinamik dapat
menimbulkan berbagai masalah yang mempengaruhi pencapaian sebuah
organisasi terutama dengan timbulnya salah faham dan konflik.
Dengan demikian interaksi yang dilakukan dapat berjalan sekaligus membuahkan
hasil yang sesuai dengan harapan dan keinginan masing-masing pihak. Sebuah
komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang atau
sebuah sumber kepada penerima yang dapat menimbulkan efek tertentu
sebagaimana dikemukakan oleh Harold Lasswell ” Who say what to whom in what
channel with what effect ” ( Rubent, 1998: 24 ), jadi setiap langkah mulai dari
pesan yang diciptakan sampai timbulnya pengaruh dan perubahan pada sasaran,
adalah proses komunikasi yang asasi. Hal ini dapat
memberi makna ketika
manusia saling bertukar informasi fikiran, perasaan, dan kebutuhan dengan
lingkungan di luar diri kita. Berbagai bentuk komunikasi antar manusia dilatar
belakangi oleh berbagai alasan, kepentingan,maksud dan tujuan.
Interaksi dalam suatu organisasi melibatkan juga proses komunikasi melalui
pertemuan fisik (tatap muka), yang disebut komunikasi interpersonal atau
komunikasi antar pribadi, yaitu komunikasi yang melibatkan dua orang atau
dalam group kecil yang terdiri dari beberapa orang. Adanya komunikasi
interpersonal jelas menimbulkan pengaruh yang besar terhadap intensitas
hubungan di antara anggota organisasi. Faktor-faktor verbal (ucapan atau seruan)
3
dan non verbal (ekspresi muka, gerakan tubuh, penampilan pakaian, nada suara
dalam berbicara) sangat menentukan makna dalam Komunikasi Interpersonal
(Rakhmat, 2000: 21).
Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental
sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat
menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang
kita komunikasikan kepada komunikan kita. Sebagai komunikasi yang paling
lengkap dan paling sempurna, komunikasi antarpribadi berperan penting hingga
kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi
tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda
dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat
teknologi tercanggihpun.
Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi
oleh:
1. Persepsi Interpersonal
2. Konsep Diri
3. Atraksi Interpersonal
4. Hubungan Interpersonal
Secara umum komunikasi antar pribadi dapat diartikan sebagai suatu proses
pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi. Komunikasi
terjadi secara tatap muka (face to face) antara dua individu.
4
Dalam pengertian tersebut mengandung 3 aspek:
1. Pengertian proses, yaitu mengacu pada perubahan dan tindakan yang
berlangsung terus menerus.
2. Komunikasi antar pribadi merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan
menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik.
3. Mengandung makna, yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam proses tersebut,
adalah kesamaan pemahaman diantara orang-orang yang berkomunikasi
terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi.
Berdasarkan penjabaran diatas, penulis ingin meneliti permasalahan yang
berkaitan dengan peranan komunikasi antar pribadi dalam meningkatkan
kedekatan emosional dalam sebuah organisasi. Peneliti memutuskan untuk
meneliti organisasi yang mendukung sebuah tim sepak bola di Italia yaitu Inter
Club Indonesia (ICI). Lebih khususnya penulis meneliti cabang ICI yang baru
terbentuk yaitu ICI Lampung Utara.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, pada usul penelitian ini penulis
merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu “Bagaimana Peran Komunikasi
Antar Pribadi dalam Meningkatkan Kedekatan Emosional Antara Pengurus
dengan Anggota Baru”
5
1.3.
Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis Peranan Komunikasi Antar Pribadi Dalam Meningkatkan
Kedekatan Emosional Antara Pengurus Dengan Anggota Baru ICI Lampung
Utara, sehingga terbentuknya sebua organisasi yang solid dan menjunjung tinggi
nilai kekeluargaan.
1.4.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penulisan ini yaitu :
a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu komunikasi dan juga diharapkan dapat menjadi referensi
bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan komunikasi
antar pribadi yang memberikan efek dalam meningkatkan keahlian khususnya
untuk yang baru belajar berorganisasi.
b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran, pengetahuan, gambaran dan informasi serta masukan yang positif
bagi para pendiri fans club dan pendiri organisasi kecil agar dapat
meningkatkan kedekatan emosional yang merupakan cikal bakal rasa
kekeluaragaan dan kesuksesan dalam sebuah organisasi.
Download