BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara
tetap dan terus-menerus dengan memperoleh keuntungan atau laba bersih, baik
yang diselenggaraan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk
badan hukum dan bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan dalam
suatu wilayah negara RI (UU No.8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
Pasal 1 Ayat 1). Perusahaan manufaktur adalah suatu cabang industri yang
mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses
untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Manufaktur
ada dalam segala bidang sistim ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas,
manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara masal untuk dijual ke
pelanggan untuk mendapatkan keuntungan.
Fenomena akhr-akhir ini, membawa kabar buruk mengenai industrialisasi
di Indonesia. Pertumbuhan industri manufaktur sejak krisis 1998 turun begitu
drastis. Industri Antara tahun 2000-2008, industri manufaktur hanya tumbuh
rata-rata 5,7% per tahun, sedikit lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan PDB
(5,2%). Pada triwulan ketiga 2009 pertumbuhannya hanya 1,3 %, tak sampai
sepertiga pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang mencapai 4,2%.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat optimistis pertumbuhan sektor manufaktur
nasional bisa mencapai 7,5% pada kuartal terakhir tahun ini, seiring dengan
meningkatnya aktivitas penanaman modal di dalam negeri. Menurutnya,
perkembangan industri manufaktur saat ini relatif lebih baik dibandingkan
dengan 4 tahun lalu, yang hanya tumbuh sekitar 3%.
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga
dalam bentuk jasa. Industri makanan dan minuman saat ini sangat mempunyai
pengaruh dalam perekonomian Indonesia. Saat sistem ekonomi telah
mengglobal, persaingan ekonomi dan bisnis di tingkat nasional ataupun dunia
meningkat tajam. Perusahaan Makanan dan minuman merupakan salah satu
alternative investasi yang diminati investor. Perusahaan industri makanan dan
minuman memiliki prospek yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh
investor sebagai salah satu target investasinya. Penyebabnya adalah hasil
industri ini cenderung digemari oleh masyrakat seperti makanan ringan,
minuman energi minuman isotonik hingga minuman dalam kemasan.
Perusahaan makanan dan minuman
merupakan kategori barang konsumsi
perusahaan industri manufaktur dimana
produknya sangat dibutuhkan
masyarakat, sehingga prospeknya menguntungkan
baik masa sekarang
maupun masa yang akan datang, selain itu saham perusahaan tersebut
merupakan saham-saham yang paling tahan krisis ekonomi dibanding sektor
lain karena dalam kondisi krisis atau tidak sebagian besar produk makanan dan
minuman tetap dibutuhkan.
Pada tahun 2007 hingga 2008 terjadi gejolak krisis ekonomi global di
seluruh dunia, tetapi hal tersebut tidak terlalu memberikan dampak yang besar
terhadap industri makanan dan minuman. Industri yang paling aman dalam
berbisnis adalah industri makanan dan minuman, karena hal tersebutlah maka
banyak para investor baik dalam ataupun luar negeri yang menginvestasikan
dananya kepada industri makanan dan minuman. Dan Sektor industri makanan
dan minuman merupakan salah satu sasaran investasi yang paling diminati para
investor saat ini. Menurut Ketua Gabungan Pengusaha makanan dan Minuman
Indonesia (GAPMMI), mencatat terjadi lonjakan impor makanan dan minuman
(mamin) sebesar 17,02% selama Januari-Mei 2011.
Dengan kebutuhan perusahaan akan modal kerja bergantung pada
seberapa besar perusahaan tersebut. Perusahaan yang besar membutuhkan
modal kerja yang banyak pula untuk membiayai operasional perusahaannya.
Sebaliknya, perusahaan yang lebih kecil tidak membutuhkan modal kerja
sebanyak perusahaan besar karena kegiatan operasionalnya tidak sebesar
perusahaan besar. Perusahaan bisa mendapatkan modal dengan berbagai cara,
contohnya dari modal pemilik ataupun dari pihak ketiga dengan penjualan
saham. Saat ini sangat banyak yang membuka perusahaannya untuk
masyarakat berinvestasi. Perkembangan pasar modal di Indonesia memberikan
pengaruh terhadap berkembangnya profesi akuntan publik. Pasar modal sendiri
memberikan peranan di bidang ekonomi, yaitu memberikan kesempatan bagi
pihak yang memiliki surplus atau kelebihan dananya (investor) untuk
menginvestasikan
dananya
agar
memperoleh
manfaat
atau
tingkat
pengembalian di masa mendatang dan sebaliknya memberikan kemudahan bagi
pihak yang memerlukan atau kekurangan dana (perusahaan) untuk memperoleh
dana yang diperlukan untuk keperluan investasi.
Perusahaan menerbitkan saham dan masyarakat membeli saham tersebut
dengan harapan akan mendapat pengembalian saham (return saham) yang
besar. Dengan hal ini, perusahaan diuntungkan dengan mengalirnya dana
masuk dari penjualan saham ini yang digunakan sebagai modal kerja, dan
masyarakat pun mendapatkan kesempatan untuk berinvestasi dalam perusahaan
ini. Tingkat return saham pada perusahaan dapat dijadikan dasar dari para
investor untuk berinvestasi. Berikut ini adalah data grafik mengenai return
saham yang dilihat dari perhitungan indeks harga saham pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sumber: www.idx.co.id
Dapat dilihat bahwa return saham yang terjadi dari tahun 2004-2013
menunjukan perubahan. Adanya peningkatan dari tahun 2007-2008, tetapi dari
tahun 2008-2009 mengalami penurunan yang sangat drastis. Dan sampai tahun
berikutnya harga saham mengalami kenaikan. Maka dari kenaikan itulah dapat
menarik para investor untuk berinvestasi agar mendapatkan pengembalian
saham (return saham) yang besar.
Tetapi menurut www.eddyelly.com bahwa return saham yang dihitung
dari 8 September 2014 Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) menguat 26,22
poin, sebanyak 197 saham menguat, 151 saham melemaah dan 106 saham
stagnan. Sektor yang menguat antara lain sektor Infrastruktur Utilitas dan
Transportasi +1,58%, Perdagangan Jasa dan Investasi +1,07%, Keuangan
+0,66%, Pertambangan +0,46%, Industri Dasar dan Kimia +0,26%, Industri
Barang Konsumsi +0,23%. Sektor lainnya yang melemah terbesar dialami
sektor Aneka Industri -0,68%, Pertanian -0,37%, Properti dan Real Estate 0,14%, Manufaktur 0,00%. Potensi menguat masih berlanjut karena data
ekonomi Indonesia membaik dari inflasi Agustus 2014 mencapai 0,47 % dan
Neraca perdagangan surplus.
Salah satu informasi penting untuk menilai perusahaan adalah laporan
keuangan. Laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di bursa efek harus
merupakan laporan keuangan yang diaudit untuk memberikan informasi yang
sesungguhnya tentang perusahaan tanpa manipulasi dari pihak manajemen.
Opini auditor tersebut didasarkan pada audit yang telah dilakukan auditor
terhadap
perusahaan.
Auditor
mempunyai
peranan
penting
dalam
menjembatani antara kepentingan investor dan kepentingan perusahaan sebagai
pemakai dan pengguna laporan keuangan. Data-data perusahaan akan lebih
mudah dipercaya oleh investor dan pemakai laporan keuangan lainnya apabila
laporan keuangan yang mencerminkan kinerja dan kondisi keuangan
perusahaan telah mendapat pernyataan wajar dari auditor. Opini wajar tanpa
pengecualian dari auditor menjamin angka-angka akuntansi dalam laporan
keuangan yang telah diaudit bebas dari salah saji material. Dengan
menggunakan laporan keuangan yang telah diaudit, para pemakai laporan
keuangan dapat mengambil keputsan khususnya bagi investor sebagai suatu
pertimbangan yang penting dalam mengambil keputusan berinvestasi.
Penelitian terdahulu oleh Vivin Fitryani, Bambang Subroto dan Zaki
Baridwan pada tahun 2013 pada penelitiannya “Persepsi Pengguna Laporan
Keuangan atas Opini Audit”. Dengan hasil kesimpulan yang menyatakan
bahwa ada perbedaan persepsi investor terhadap laporan keuangan yang tanpa
opini audit dan laporan keuangan dengan opini audit di Indonesia.
Indikator mengukur kualitas audit dalam penelitian ini adalah dilihat dari
ukuran kantor akuntan public (KAP). Di Indonesia terdapat pembagian
peringkat kantor akuntan public. Empat peringkat teratas dinamakan KAP Big4
yang terdiri dari Pricewaterhouse Cooper yang diwakili oleh Kantor Akuntan
Publik Tanudireja Wibisana dan Rekan, Ernst and Young yang diwakili oleh
Kantor Akuntan Publik Purwanto dan Sandjaja, Deloitte Touche Tohmatsu
yang diwakili oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Rekan, dan
KPMG yang diwakili oleh Kantor Akuntan Publik Suddharta dan Widjaja.
Kantor akuntan public yang tergabung dalam Big4 dipercaya dapat mengaudit
laporan keuangan perusahaan lebih berkualitas dibanding kantor keuangan
lainnya karena dinilai lebih berpengalaman dan professional.
Penelitian terdahulu oleh Isasari Karuniani Gusti dan Endang Kiswara
pada tahun 2012 pada penelitiannya “Analisis Opini Auditor dan Kualitas
Audit dengan Penjualan Saham Institusional” mendapatkan kesimpulan bahwa
perusahaan lebih banyak yang diaudit oleh KAP selain Big4, maka dari itu
dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa kualitas audit yang menggunakan
indiator ukuran KAP membuat perbedaan terhadap keputusan investasi
investor.
Informasi laba bersih juga dapat memengaruhi return saham. Hal ini
dikarenakan laba bersih merupakan angka yang menunjukkan selisih dari
pendapatan (baik operasi maupun non-operasi) dengan biaya (baik operasi
maupun non-operasi) serta pajak penghasilan. Laba bersih menunjukkan
kinerja keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu, oleh karena itulah
laba bersih merupakan salah satu indikator yang diperhitungkan oleh para
investor dalam menganalisis pergerakan saham perusahaan tersebut. Laba
bersih yang terkandung dalam laporan laba rugi merupakan komponen yang
sangat berpengaruh pada saham. Hal ini dikarenakan saham dipengaruhi oleh
kinerja keuangan suatu emiten. Jika laba perusahaan meningkat, maka saham
perusahaan tersebut pun akan naik, sebaliknya jika perusahaan merugi, maka
saham perusahaan tersebut akan turun.
Penelitian terdahulu oleh Ni Putu Putriani dan I Made Sukartha dengan
penelitiannya “Pengaruh Arus Kas dan Laba Bersih Pada Return Saham
Perusahaan LQ-45” dengan kesimpulan bahwa Penelitian ini memiliki
kesimpulan, yaitu laba bersih berpengaruh positif dan signifikan pada return
saham perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI selama tahun 2009-2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah opini auditor, kualitas
audit dengan indicator ukuran KAP dan laba bersih dapat mempengaruhi
investor untuk mengambil keputusan investasi yang mana hasil keputusan
investor akan tercermin dari return saham yang akan diperoleh perusahaan
yang akan diteliti, atau apakah hasil penelitian ini akan sama dengan hasil
penelitian sebelumnya yang sudah dijelaskan di atas.
Penelitian akan
dilakukan pada perusahaan manufaktur dalam bidang (Makanan dan
Minuman).
Maka berdasarkan latar belakang di atas, membuat penulis untuk
mengetahuinya
lebih
lanjut
dalam
bentuk
penelitian
dengan
judul
“PENGARUH OPINI AUDITOR, KUALITAS AUDIT DAN LABA
BERSIH
TERHADAP RETURN
SAHAM PADA
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR” (Makanan dan Minuman) Yang Terdaftar di BEI”
pada Periode 2009-2013.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah opini auditor berpengaruh terhadap return saham ?
2. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap return saham ?
3. Apakah laba bersih berpengaruh terhadap return saham ?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai opini auditor berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan bagi para investor untuk menanamkan
modalnya atau berinvestasi yang mana hasil dari keputusan investor akan
tercermin dari return saham yang diperoleh.
2. Untuk mendapatkan bukti empiris mengenai kualitas audit dengan indikator
ukuran KAP berpengaruh terhadap return saham.
3. Dan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai laba bersih berpengaruh
terhadap return saham yang akan diperoleh bagi para investor.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada :
1. Bagi pelaku pasar modal
Sebagai tambahan informasi dan bahan pertimbangan dalam melakukan
analisis, pengambilan keputusan investasi, dan membuat kebijakan.
2. Investor
Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada investor mengenai
kondisi keuangan suatu peruusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
3. Praktisi Akuntan Publik terutama Auditor
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi para auditor dalam mengaudit laporan
keuangan.
4. Bagi Akademisi
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja, terutama yang
terkait dengan masalah dalam penelitian ini, serta dapat digunakan sebagai
pengetahan dan bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya.
Download