BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Semua perusahaan selalu memperhatikan profitabilitas dari perusahaannya. Hal ini disebabkan oleh profitabilitas menggambarkan prestasi suatu perusahaan serta memberikan pengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan kesejahteraan pada stakeholders. Menurut Fachrudin (2011), tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para pemegang sahamnya. Peningkatan kesejahteraan dapat melalui pencapaian kinerja perusahaan yang baik sehingga akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan dari aset, ekuitas, maupun hutang. Kinerja perusahaan akan mencerminkan prestasi kerja perusahaan, yang dapat diukur dengan ukuran profitabilitas perusahaan. Suatu perusahaan dapat berkembang dengan baik dalam suatu persaingan yang ketat, maka manajemen harus mampu dalam mengukur serta melakukan analisis terhadap kinerja keuangan perusahaannya, khususnya profitabilitas dari waktu ke waktu sehingga dapat melihat posisinya didalam persaingan industri secara keseluruhan (Retnaningsih 2010). Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan. Profiabilitas suatu perusahaan dapat dianalisis dan diukur menggunakan profitability ratio. Ratio profitabilitas bertujuan untuk mengukur efektifitas suatu kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Macam-macam 1 2 rasio profitabilitas adalah return on equity, return on assets, net profit margin, gross profit margin, akan tetapi dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis profitabilitas perusahaan adalah return on equity. Menurut Warren (1999) dalam Widjaja (2011), return on equity dipakai untuk menghitung besarnya earnings yang dihasilkan untuk para pemegang saham atau juga untuk menilai apakah saham perusahaan menarik melalui pembandingan dari tingkat return usaha perusahaan terhadap perusahaan sejenis. Perhitungan ROE sendiri adalah net income perusahan dibagi dengan total ekuitas perusahaan. Dalam penelitian ini yang akan dianalisis adalah rasio keuangan perusahaan. Menurut Brigham dan Daves (2002) dalam Wijaya (2011), menerangkan bahwa meskipun analisis rasio keuangan bisa dipakai dalam menyediakan keterangan yang bermanfaat tentang operasional perusahaan dan keadaan keuangan akan tetapi mempunyai keterbatasan yang memerlukan penyesuaian dan perhatian. Menurut Brigham dan Daves (2002) dalam Widjaja (2011), permasalahan yang berkemungkinan akan timbul dalam analisis terhadap ratio sehingga yang perlu diantisipasi, antara lain yaitu : 1. Adanya keadaan inflasi yang mungkin berdampak distorsi terhadap laporan neraca perusahaan yang mana nilai yang tercatat sebenarnya tidak sama dengan nilai wajarnya. 2. Perusahaan yang menerapkan teknik window dressing agar laporan keuangan nampak lebih baik. 3 3. Tidak sedikit perusahaan yang berskala cukup besar yang mempunyai cukup banyak divisi yang bergerak di industri yang tidak sama sehingga untuk perusahaan semacam ini tidak mudah dalam membandingkan rasionya dengan industri lain. 4. Penerapan kebijakan akuntansi yang berbeda bisa menciptakan distorsi dalam perbandingan antar perusahaan. 5. Suatu perusahaan bisa saja memiliki sebagian rasio yang terlihat baik dan sebagian lagi terlihat buruk sehingga sulit dalam menyimpulkan perusahaan itu buruk atau baik. Penelitian ini merupakan pengulangan penelitian yang dilakukan oleh Widjaja (2011). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Widjaja (2011) adalah sebagai berikut : 1. Penelitian terdahulu hanya menggunakan tiga variabel independen yaitu pertumbuhan asset, pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan likuiditas sedangkan untuk penelitian ini ditambahkan empat variabel independen lagi yaitu rasio leverage dalam penelitian Fitri (2008), growth opportunity dalam penelitian Setiawan (2009), ukuran perusahaan dalam penelitian Setiawan (2009) dan kebijakan modal kerja dalam penelitian Musdholifah dan Triambodo (2009). Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terdapat inkonsistensi hasil penelitian. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Raheman dan Nasr (2007) disebutkan bahwa ada hubungan negatif signifikan antara likuiditas (current ratio) dengan profitabilitas. Penelitian ini serupa dengan yang dilakukan oleh Estiningsih (2005) dan 4 Dani (2003). Menurut penelitian yang dilakukan Falope dan Ajilore (2009) disebutkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Raheman dan Nasr (2007) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Pada penelitian yang dilakukan oleh Samiloglu dan Demirgunes (2008) ditemukan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap ROA. Namun hasil dari penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Falope dan Ajilore (2009) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap ROA. Nugroho (2011) dalam penelilitiannya yang menyimpulkan bahwa efisiensi modal kerja berpengaruh tidak signifikasi terhadap profitabilitas hal ini menunjukkan bahwa perubahan modal kerja tidak berdampak pada perubahan profitabilitas sedangkan Wibowo, Wartini (2012) dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa efisiensi modal kerja berpengaruh signifikasi terhadap profitabilitas, sehingga besar kecilnya profitabilitas yang diterima oleh perusahaan dipengaruhi besar kecilnya efisiensi modal kerja. Hasil penelitian Abor (2005) dan Cho & Pucik (2005) dalam setiawan (2009) menemukan bahwa growth opportunity berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Dalam penelitian ini penulis menambahkan variabel rasio leverage dikarenakan dalam melihat profitabilitas, rasio leverage mempengaruhi hal tersebut. Untuk variabel growth opportunity dikarenakan growth opportunity berhubungan dengan investasi suatu perusahaan dimana 5 perusahaan harus melakukan pembiayaan terhadap investasi tersebut, dan pembiayaan tersebut bisa berasal dari profitabilitas perusahaan. Variabel ukuran perusahaan juga mempengaruhi profitabilitas karena menentukan kegiatan operasional, kemampuan pinjaman dan lain-lain. Sedangkan untuk kebijakan modal kerja dikarenakan jumlah modal kerja akan mempengaruhi keuntungan yang akan didapat oleh perusahaan sehingga penulis ingin menguji apakah benar variabel tersebut benar-benar berpengaruh terhadap profitabilitas. 2. Dalam penelitian terdahulu menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur sub sektor Industri dasar dan kimia saja. Alasan menggunakan sampel sub sektor Industri dasar dan kimia karena sebagian besar perusahaan dimiliki oleh swasta yang go publik dan telah mencatatkan dipasar modal. Sejak tahun 2002, Industri dasar dan kimia juga menyediakan lapangan kerja yang cukup banyak bagi masyarakat dan juga memberikan kontribusi yang besar pada pemerintah malalui pajak. Selain itu Industri dasar dan kimia merupakan sub sektor industri yang paling banyak diantara beberapa sub sektor yang lain dari perusahaan manufaktur seperti Industri semen, Industri logam, Industri kimia, Industri plastik dan kemasan, Industri pakan ternak, Industri kayu, serta Industri pulp dan kertas (Sarwendah 2010). Dan alasan lain yang mendasari pemilihan sampel dalam penelitian ini yaitu setiap tahun pertumbuhan profitabilitasnya meningkat seperti contoh kasus pada 6 Produsen kertas dan tisu, PT. Suparma Tbk (SPMA) menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 20% pada 2015. Direktur Suparma Hendro Luhur mengatakan pihaknya memproyeksikan penjualan bersih tahun depan mencapai Rp 1,8 triliun dari proyeksi penjualan tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun. Hal tersebut, lanjutnya seiring rencana perseroan untuk meningkatkan kapasitas produksi tisu. Perseroan berencana menambah kapasitas pada mesin ke-9 dan diharapkan beroperasi pada kuartal II/2015. “Dengan menambah mesin, kami berharap kontribusi penjualan dari jenis tisu akan meningkat dari komposisi sekarang yakni 15%.” ujarnya dalam paparan publik dan ulang tahun pencatatan saham perseroan di bursa ke-20 di Surabaya Rabu (26/11/2014). Adapun harga kuartal III/2014, perseroan telah mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp. 1,115 triliun, naik 9,5% dari periode yang sama pada tahun lalu. “Pertumbuhan penjualan kami tahun ini lebih banyak dipengaruhi oleh kenaikan harga jual rata-rata produk kertas sekitar 8,1%, serta kenaikan kuantitas penjualan produk perseroan yakni 1,5%,” tambahnya (Bisnis.com) 3. Dalam penelitian sebelumnya menggunakan data pada tahun 2009 sampai dengan 2011, sedangkan untuk penelitian ini digunakan data pada tahun 2010 sampai dengan 2013. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis termotivasi untuk mengangkat topik mengenai profitabilitas perusahaan karena profitabilitas merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Selain itu, tujuan perusahaan pada umumnya adalah mendapatkan laba sehingga penulis terdorong untuk meneliti 7 faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan, dengan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Assets, Penjualan, Likuiditas, Rasio Leverage, Growth Opportunity, Ukuran Perusahaan, dan Kebijakan Modal Kerja terhadap Profitabilitas.” B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan diatas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah pertumbuhan asset berpengaruh terhadap profitabilitas? 2. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas? 3. Apakah pertumbuhan likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas? 4. Apakah rasio leverage berpengaruh terhadap profitabilitas? 5. Apakah growth opportunity berpengaruh terhadap profitabilitas? 6. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas? 7. Apakah kebijakan modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas? C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai : 1. Pengaruh pertumbuhan asset terhadap profitabilitas. 2. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas. 3. Pengaruh pertumbuhan likuiditas terhadap profitabilitas. 4. Pengaruh rasio leverage terhadap profitabilitas. 8 5. Pengaruh growth opportunity terhadap profitabilitas. 6. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. 7. Pengaruh kebijakan modal kerja terhadap profitabilitas. 2. Kontribusi Penelitian Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Investor Membantu investor untuk membantu dalam melakukan pertimbangan terhadap keputusan investasi disuatu perusahaan dan untuk menilai kinerja suatu perusahaan. 2. Perusahaan Membantu manajer perusahaan dalam melakukan evaluasi mengenai faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan dan untuk mengambil keputusan berkaitan dengan peningkatan profitabilitas perusahaan. 3. Kreditor Membantu kreditor dalam pengambilan keputusan untuk meminjamkan dana pada suatu perusahaan dan menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi pinjaman beserta bunga yang dibebankan atas pinjaman tersebut. 4. Penelitian berikutnya membantu dalam penambahan pengetahuan serta bahan referensi yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk meneliti masalahmasalah yang berkaitan dengan profitabilitas perusahaan.