Menyejukan Relung Hati TIPS PRAKTIS Kenali Gejala Alergi Cuaca Dingin Alergi debu atau makanan adalah jenis alergi yang paling banyak diderita. Tetapi ternyata ada sebagian orang yang mengalami berbagai gejala alergi di musim dingin. Kenali apa saja gejalanya. 1. Urticaria. Udara dingin bisa memicu reaksi urticaria atau bercak-bercak kemerahan pada kulit, umumnya disertai rasa gatal. Bercak tersebut bisa muncul mendadak dan bersifat kambuhan jika terpapar udara atau air dingin. Untuk mencegahnya, tutupi seluruh bagian tubuh saat akan berada di luar ruangan atau minum obat antihistamin selama Anda berada di daerah yang sangat dingin. 2. Bengkak. Gejala alergi lainnya adalah pembengkakan jaringan dalam tubuh yang disebut juga dengan cold-induced angiodema. Kondisi ini juga terkait dengan urticaria. Kondisi ini lebih berbahaya karena juga disertai dengan penurunan tekanan darah. Gejala ini juga bisa menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius. 3. Sindrom Raynauds. Pada beberapa orang, paparan udara dingin pada tangan dan kakinya bisa menyebabkan kontraksi pembuluh darah yang berat. Kondisi itu akan menyebabkan penurunan kadar oksigen pada area yang mengalami kontraksi BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 3 Mei 2013 / 22 Jumadil Akhir 1434H sehingga kulit menjadi putih dan sakit. Ketika kulit dihangatkan, area yang terkena menjadi berwarna seperti pelangi, merah diikuti dengan biru. Jangan abaikan sindrom ini karena bisa menjadi tanda adanya gangguan sitem imun misal penyakit lupus. 4. Asthma. Menghirup udara dingin juga bisa menyebabkan serangan asma muncul, yakni sesak napas dan pengerutan saluran napas. Udara dingin yang kering merupakan pemicu yang paling sering. Untuk memastikan mulut dan hidung Anda tetap hangat, hiruplah udara yang hangat dengan cara menutup mulut dan hidung. Bawalah selalu inhaler saat berada di daerah dingin. 5. Hidung berair. Meski secara teknis ini bukanlah alergi, tetapi vasomotor rhinitis atau hidung berair mirip dengan gejala alergi. Gejala kondisi ini antara lain hidung terus berair, bersin, atau hidung tersumbat. (DechaCare.com) INFO SASETA Tetap Salam, Senyum, Tanya Kita tidak pernah bisa menduga apa yang akan terjadi di akhir hari. Mengawali hari dengan hati riang dan semangat menjulang, kadang bisa diakhiri dengan bersungut-sungut atau marah oleh sebab berbagai macam hal. Semangat dan keriangan yang tadinya dirasakan penuh, seolah-olah terkikis habis oleh satu atau dua kejadian yang dialami. Rasanya, keseluruhan hari itu menjadi begitu buruk oleh sebab peristiwa yang dialami di ujung hari.Namun kita harus senantiasa sadar dan ingat, bahwa kita memiliki tugas yang mulia. Pelayanan maksimal yang kita berikan kepada pasien akan memberi dorongan motivasi mereka untuk sembuh. Kekuatan motivasi ini mampu merubah yang pesimis jadi optimis. Senantiasa kita mengingatkan bahwa SASETA (Salam, Senyum, Tanya) bertujuan menjembatani komunikasi antara petugas dan penderita. Jangan sampai perasaan kesal kita menjadikan keikhlasan kita menguap begitu saja. Lakukan SASETA untuk mencapai Layanan Sepenuh Hati (LSH). S antet, apapun itu bentuknya, memang ada. Sekarang ini masyarakat kita tengah dipanaskan oleh berita tentang Eyang Subur dan segala pengaruhnya. Rasulullah SAW sudah mengajarkan kepada kita bagaimana membentengi diri dari serangan jahat ilmu hitam. Tiap Muslim harus yakin tidak ada siapapun meski sekuat apapun dia tidak dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kecuali atas kehendak Allah SWT. Sehingga perlindungan terbaik bagi seorang Muslim dari teluh atau santet adalah dengan mempraktikkan cara hidup Islami, membaca Al-Qur'an dan berzikir serta berdoa secara rutin. Benteng dan perlindungan terbaik dari teluh atau santet adalah menjaga dan memperkuat diri kita dengan mempraktikkan cara hidup Islami, membaca Al-Qur'an dan berzikir serta berdoa secara rutin. Allah telah berjanji bahwa sebenarnya syaitan tidak dapat berkuasa mengatur hamba-hamba Allah yang benar-benar tunduk, taat dan berserah diri kepada-Nya; Syaitan akan berkuasa mengatur hanya kepada mereka yang sudi dan menyerahkan diri pada kekuasaan dan perintahnya. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mere- ka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.” (AlHijr: 42) “Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (An-Nahl: 99-100) Yang pertama dan utama harus dimiliki oleh seorang Muslim adalah keyakinan bahwa tidak ada siapapun meski sekuat apapun dia dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kecuali atas kehendak Allah SWT. Al-Qur'an mengingatkan kita berulang kali bahwa hanya Allah-lah satu-satunya yang dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kepada tiap-tiap kita. Segala sesuatu yang menimpa manusia atau makhluk lainnya sifatnya hanya sekunder saja dan itu terjadi hanya melalui kekuatan yang berasal dari Allah SWT; sehingga obat dan penyembuh terbaik adalah dengan mencari perlindungan dan pertolongan kepada Allah SWT. Syaitan dengan semua tipu daya dan senjatanya dapat dikalahkan dan benar-benar akan tidak berdaya jika Allah berkehendak. Di bawah ini adalah beberapa ayat-ayat KISAH TELADAN Qur'an dan doa yang dapat dihafalkan sebagai dasar benteng perlindungan diri dari teluh atau santet: 1) Al-Fatihah - 2) Tiga surat terakhir dari Al-Qur'an (Surat Al-Ikhlas, Surat AlFalaq, Surat An-Nas) - 3) Ayat Kursi (AlBaqarah: 255) Di samping itu, hafalkan doa-doa di bawah ini dan ucapkan tiga kali atau lebih di pagi dan sore hari: “Bismillahilladzi la yadurru ma`a ismihi shay'un fil-ardi wa la fis-sama'i wa huwas-sami`ul-`alim” (Dengan nama Allah; yang bersama namaNya tidak celaka sesuatupun yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui). 2) Hasbiyallahu la ilaha illa huwa `alayhi tawakkaltu wahuwa rabbul-`arshil`azhim (Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung). 3) Allaahumma inni a`udzu bika min hamazatish-shayatin wa a`udzu bika rabbi an yahdurun (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan setan dan aku berlindung kepada-Mu dari segala gangguan setan yang mendatangiku). 4) A`udzu bi `izzatillahi wa qudratihi mimma ajidu wa uhadhiru (Aku berlindung dengan kekuatan Allah dan kehendak-Nya dari sakit dan nyeri yang aku alami). Perlu diingat bahwa doa dan zikir akan membawa manfaat jika itu datang dari hati yang lurus dan yakin kepada Allah SWT, dengan demikian maka kita akan menaruh segala pengharapan dan doa kita hanya kepada Allah yang Maha Kuat lagi Maha Berkuasa. [islampos.com] BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173 Ummu Fasyar al-Anshariah W alaupun tanah Arab adalah tanah yang sering kali kering, tetapi para penduduknya banyak juga yang berkebun. Salah satunya adalah Ummu Fasyar al-Anshariah. Ummu Fasyar al-Anshariah menanam pohon kurma di kebunnya. Tanah yang dipunyainya tidak terlalu luas. Tapi, jika sedang panen kurma, ia biasanya akan mendapatkan hasil panen yang tidak sedikit. Setiap hari, Ummu Fasyar al-Anshariah menyiram kebun kurmanya. Itu memang karena ia tinggal sendiri. Umurnya pun sudah berangkat senja. Tetapi, wanita itu tetap bersemangat, segar mengerjakan pekerjaan sehari-harinya. Suatu hari, Rasulullah mendatangi perkebunan Ummu Fasyar al-Anshariah. Alangkah takjubnya beliau ketika melihat hasil kebun yang dikerjakan oleh Ummu Fasyar alAnshariah. Begitu bagus dan terawatnya kebun itu. “Assalamu`alaikum, ya Ummu Fasyar,” sapa Rasulullah. Wanita yang tidak muda itu mendongak. Ketika dilihatnya siapa yang menyapa, betapa gembiranya Fasyar. Tentunya ada keberkahan yang hadir di tempat ini, begitu pikir Ummu Fasyar al-Anshariah. Maka, ia pun serta merta menjawab, “Wa`alaikumussalam. Senang sekali melihat engkau dapat berkunjung kemari, ya Rasulullah. Adakah suatu hal penting yang ingin kausampaikan kepadaku?” Rasulullah tersenyum, “Aku hanya ignin menengokmu.” Ummu Fasyar al-Anshariah semakin merona wajahnya karena gembira. Ia tidak menyangka bahwa Rasulullah masih menyempatkan diri berkunjung ke kediamannya. “Ya Ummu Fasyar, bagaimana kebunmu sekarang ini?” “Alhamdulillah, semuanya terurus dengan baik, ya Rasulullah,” jawab Ummu Fasyar al-Anshariah. “Engkau yang mengurusnya sendirian?” tanya Rasulullah lagi. “Betul.” “Dan engkau pula yang mengairinya setiap hari?” “Aku senang mengerjakannya, ya Rasulullah.” Rasulullah mengangguk-anggukkan kepalanya. Kebun itu tidak terlalu luas. Tetapi untuk seorang perempuan, tentunya memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. “Jika sudah berbuah, biasanya apa yang kaulakukan pada hasil panenmu?” Rasulullah kemudian bertanya lagi setelah memandangi kebun. Ummu Fasyar al-Anshariah tersenyum. “Ya Rasulullah, aku mempersilahkannya bagi mereka yang ingin mengambilnya.” Rasulullah semakin kagum kepadanya. “Terus, apa yang kauminta sebagai ganti mereka mengambil kurmamu?” “Aku tidak meminta apa-apa dari mereka, ya Rasulullah. Aku lakukan ini hanya karena aku ingin bisa mengerjakan sesuatu yang berguna bagi orang lain…” Mendengar itu, Rasulullah berkata, “Seorang Muslim yang menanam tanaman, muda atau tua umurnya, lalu buahnya atau daunnya dimakan oleh manusia, hewan, burung, atau binatang buas, semuanya adalah sedekah darinya.” Rasulullah melanjutkan, “Meskipun kiamat sudah mulai terjadi, sedang di tanganmu ada sebatang bibit kurma yang masih sempat kautanam, maka tanamkanlah terus. Pastilah kau akan mendapatkan pahalanya.” Ummu Fasyar al-Anshariah semakin gembira mendengar semua itu. Ia hanya berusaha tawakal atau pasrah diri kepada Allah swt yang membuatnya semangat melakukan semua itu adalah jiwa tanpa pamrih, demi kepentingan umum. [islampos] Menyejukan Relung Hati TIPS PRAKTIS Mengenal Macam Flu Flu adalah penyakit yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus, yang mana penyebaran flu sangat cepat terjadi. Selain itu, perpindahan virus antar spesies membuat virus ini menjadi cepat bermutasi, sehingga sulit ditangani. Berikut beberapa jenis flu yang umum terjadi: Flu tulang. Flu tulang disebabkan oleh virus Parvovirus B19 yang berakibat keluhan pada otot, tulang dan sendi-sendi sehingga nyeri otot/daging dan sendisendi menyebabkan sulit jalan, atau disebut juga dengan demam tulang atau chikungunya. Penyebarannya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penderita akan mengalami demam tinggi, kedinginan, sakit perut, mual, muntah, sakit kepala, nyeri otot, mata kemerahan, silau, bintik-bintik merah di badan dan tangan. Biasanya gejala akan berlangsung selama 2 sampai 4 minggu. Flu babi. Flu babi disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae (varian H1N1, H1N2, H3N1, H3N2, dan H2N3) yang banyak ditemukan di babi. Jalur penularan virus terjadi melalui kontak langsung dengan babi atau dapat juga melalui udara bila berada di dekat peternakan. Gejalagejala yang timbul antara lain demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, lemah lesu, BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 10 Mei 2013 / 29 Jumadil Akhir 1434H diare, dan muntah-muntah. Flu burung. Penyakit flu burung (Avian influenza) disebabkan oleh virus influenza yang awalnya menyerang burung, unggas, dan ayam. Akibat mutasi, maka virus dapat menyerang manusia, seperti H5N1. Golongan yang paling beresiko tertular adalah anak-anak karena mempunyai daya tahan tubuh yang masih lemah, juga pekerja di peternakan. Gejala-gejalanya bila terinfeksi adalah berupa infeksi saluran pernafasan o atas (ISPA), demam tinggi (>38 Celcius), sakit tenggorokan mendadak, batuk dan sesak nafas, nyeri otot, sakit kepala, dan lemas mendadak. Flu perut. Flu adalah suatu jenis infeksi di sistem pencernaan, terutama usus dan lambung. Flu perut disebabkan oleh infeksi virus (rotavirus) maupun bakteri (Campylobacter, Salmonella, dan Escherichia coli). Gejala yang tampak berupa sakit perut ringan disertai diare, sampai diare dan muntah terus-menerus selama beberapa hari. Namun, asalkan ditangani dengan baik jenis penyakit ini dapat sembuh dengan cepat. (MedicalEra) INFO SASETA Shodaqoh Lisan Shodaqoh tidaklah harus dengan uang/harta. Kita bisa shodaqoh dengan lisan kita. Lisan adalah perangkat tubuh kita yang sangat sulit dikendalikan. Lisan bisa menjadi sangat manis semanis madu tapi bisa juga tajam setajam sembilu. Lisan bisa mendekatkan orang yang baru kenal tetapi juga bisa mencerai beraikan dua orang yang bersaudara. Ketika kita berta- nya kepada penderita yang kita layani tentang kabarnya atau masalahnya hari ini, itu sudah shodaqoh. Walaupun kita tahu hari ini mereka masih sakit. Pertanyaan dengan senyum lembut akan menyambung hubungan kekrabatan dan keakraban. Tujuan utama SASETA (Salam, Senyum, Tanya) untuk menjalin komunikasi antara petugas dan penderita sehingga tercapainya Layanan Sepenuh Hati. S esungguhnya kematian adalah haq, pasti terjadi, tidak dapat disangkal lagi. Allah SWT berfirman, artinya, “Dan datanglah sakaratul maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya.” (QS. Qaaf:19) Siapakah di antara kita yang meragukan kematian dan sakaratul maut? Apakah ada orang yang meragukan kubur dan azabnya? Siapakah yang mampu menunda kematiannya dari waktu yang telah ditentukan? Mengapa manusia sombong padahal kelak akan dimakan ulat? Mengapa manusia melampaui batas padahal di dalam tanah kelak akan terbujur? Mengapa menundanunda, padahal kita mengetahui kematian akan datang secara tiba-tiba? Adalah salah bila ada orang yang menyangka bahawa kematian itu hanya kefanaan semata dan pengakhiran secara total yang tidak ada kehidupan, perhitungan, hari dikumpulkan, kebangkitan, syurga atau neraka padanya! Sebab andaikata demikian, tentulah tidak ada hikmah dari penciptaan dan wujud kita. Tentulah manusia semua sama saja setelah kematian dan dapat beristirahat lega; fulan mukmin dan kafir, fulan pembunuh dan terbunuh, fulan si penzalim dan yang dizalimi, fulan yang taat dan maksiat, fulan penzina dan yang rajin solat, fulan ahli maksiat dan ahli takwa. Kematian merupakan musibah paling besar, kerana itu Allah s.w.t. menamakannya dengan 'musibah maut' (Al-Maidah:106). Bila seorang hamba ahli taat didatangi maut, ia menyesal mengapa tidak menambah amalan solehnya, sedangkan bila seorang hamba ahli maksiat didatangi maut, ia menyesali atas perbuatan melampaui batas yang dilakukannya dan berkeinginan dapat dikembalikan ke dunia lagi, sehingga dapat bertaubat kepada Allah s.w.t. dan mula melakukan amal soleh. Namun! Itu semua adalah mustahil dan tidak akan terjadi! (QS. Fushshilat: 24, QS. Al-Mu'minun: 99-100) Nabi s.a.w. menganjurkan agar banyak mengingat kematian. Beliau bersabda, “Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan (maut),” (HR. At-Tirmidzi, hasan menurutnya). Imam Al-Qurthubi r.a. berkata, “Para ulama kita mengatakan, ucapan beliau, “Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan”, merupakan ucapan ringkas tapi padat, menghimpun makna peringatan dan amat mendalam penyampaian nasihatnya. Sebab, orang yang benar-benar mengingat kematian, pasti akan mengurangi kenikmatan yang dirasakannya saat itu, mencegahnya untuk bercita-cita mendapatkannya di masa yang akan datang serta membuatnya menghindar dari mengangankannya, sekalipun hal itu masih mampu dicapainya. Namun jiwa yang beku dan hati yang KISAH TELADAN lalai selalu memerlukan nasihat yang lebih lama dari para penyuluh dan untaian katakata yang meluluhkan sebab bila tidak, sebenarnya ucapan beliau tersebut dan firman Allah s.w.t. dalam surat Ali 'Imran ayat 185, (artinya, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati) sudah cukup bagi pendengar dan pemerhati-nya!” Siapa Orang Yang Paling Cerdik? Ibnu Umar r.a pernah berkata, “Aku pernah mengadap Rasulullah s.a.w sebagai orang ke sepuluh yang datang, lalu salah seorang dari kaum Anshor berdiri seraya berkata, “Wahai Nabi Allah, siapakah manusia yang paling cerdik dan paling tegas?” Beliau menjawab, “(adalah) Mereka yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Mereka itulah manusia-manusia cerdas; mereka pergi (mati) dengan harga diri dunia dan kemuliaan akhirat.” (HR. Ath-Thabrani, disahihkan al-Munziri) Al-Qurthubi r.a berkata, “Umat sepakat bahwa kematian tidak memiliki usia tertentu, masa tertentu dan penyakit tertentu. Hal ini dimaksudkan agar seseorang senantiasa waspada dan bersiap-siap menghadapinya.” Yazid Ar-Raqqasyi r.a. berkata kepada dirinya, “Celakalah engkau wahai Yazid! Siapa orang yang akan menggantikan sholatmu setelah mati? Siapa yang berpuasa untukmu setelah mati? Siapa yang memohon keridhaan Allah untukmu setelah mati? Wahai manusia! Tidakkah kamu menangis dan meratapi diri sendiri dalam sisa hidup kamu? Siapa yang dicari maut, kuburan jadi rumahnya, tanah jadi katilnya dan ulat jadi teman rapatnya, lalu setelah itu ia akan menunggu lagi hari kecemasan yang paling besar; bagaimana keadaan orang yang seperti ini nanti.?” Beliau pun kemudian menangis. Ad-Daqqaq r.a. berkata, “Siapa yang banyak mengingat kematian, maka ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: Segera bertaubat; Mendapatkan kepuasan hati; dan bersemangat dalam beribadah. Dan siapa yang lupa akan kematian, maka ia akan disiksa dengan tiga perkara: Menunda untuk bertaubat; Tidak merasa cukup dengan yang ada dan malas beribadah.” Al-Hasan Al-Bashri r.a. berkata, “Sesungguhnya kematian ini telah menghancurkan kenikmatan yang dirasakan para penikmatnya. Kerana itu, carilah kehidupan yang tidak ada kematian di dalamnya.” (islampos) BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173 Shafiyah binti Abu 'Ubaid dan Suaminya S hafiyah binti Abu 'Ubaid dikenal sebagai perempuan Madinah yang shalihah dan perawi hadits yang dapat dipercaya. Dia meriwayatkan hadits-hadits yang antara lain berasal dari tiga istri Rasulullah saw, yaitu Aisyah ra, Hafshah ra, dan Ummu Salamah ra. Ada pula hadits-hadits yang diriwayatkan Shafiyah dari mertuanya, Umar bin Khathab ra. Hadits yang diriwayatkan oleh Shafiyah dimasukkan ke dalam kitab hadits, antara lain oleh Imam Muslim, Abu Dawud dan Nasa'i. Ayah Shafiyah, Abu 'Ubaid, telah dipercaya Khalifah Umar bin Khattab memimpin pasukan kaum Muslimin menaklukkan Persia. Dalam suatu pertempuran besar, Abu 'Ubaid syahid bersama 4000 pasukannya di atas jembatan di atas Sungai Tigris. Pernikahan Shafiyah dengan Ibnu Umar terjadi sekitar tahun 16 H. Ibnu Umar mengatakan bahwa ayahnya telah memberikan kepadanya 400 dirham sebagai mahar, namun kemudian Ibnu Umar menambahi lagi 200 dirham tanpa sepengetahuan ayahnya. Setelah menikah, Shafiyah mengikuti suaminya tinggal di Mekah. Selain membesarkan dan mendidik tujuh orang anaknya dari perkawinannya dengan Ibnu Umar, Shafiyah adalah istri yang sangat memahami dan mendukung suaminya. Ketaatan, keshalihan dan kedermawanan Ibnu Umar sudah mengemuka. Di situlah Shafiyah mengambil posisinya yang sangat mulia sebagai pendamping sang imam. Suatu kali, Ibnu Umar sakit dan ingin makan anggur. Segera Shafiyah menyuruh pembantunya untuk membeli anggur. Namun, baru saja dia sampai di rumah, seorang pengemis berdiri di depan rumah. Karena kedermawanannya, Ibnu Umar menyuruh untuk mem- berikan anggur itu pada pengemis. Kemudian Shafiyah menyuruh lagi pembantunya untuk membeli anggur. Namun, sesampainya di rumah, pengemis yang sama sudah menunggu lagi. Ibnu Umar kembali memberikan anggur tersebut kepadanya. Kejadian ini berulang hingga tiga atau empat kali. Shafiyah lalu menyuruh pembantunya untuk memberitahukan kepada si pengemis bahwa kalau ia melakukan lagi hal yang sama – yaitu meminta anggur untuk Ibnu Umar – maka untuk selanjutnya ia tak akan mendapatkannya lagi. Barulah setelah itu Ibnu Umar dapat makan anggur. Ibnu Umar juga punya kebiasaan untuk selalu makan bersama anak yatim atau fakir miskin. Setiap kali Shafiyah memasak, itu berarti ia tak hanya memasak untuk suami dan keluarganya saja, tapi juga untuk anak yatim dan fakir miskin. Karena pemahaman dan dukungan yang tulus akan prinsip hidup yang dipegang suaminya, tak heran bila Shafiyah mendapat cinta dan perhatian Ibnu Umar yang tak pernah surut. Suatu kali, ketika dalam perjalanan, Ibnu Umar mendengar kabar bahwa Shafiyah sakit. Karena khawatir, ia bergegas pulang ke Mekah dan menjamak shalat Maghrib dan Isya, yaitu dengan mengakhirkan shalat Maghrib 3 raka'at, lalu Isya 2 raka'at, sebagaimana pernah dicontohkan Rasulullah. Tentang Shafiyah, Ibnu Katsir menyatakan bahwa dia adalah perempuan shalihah dan ahli ibadah. Ibnu Umar pun selalu memuliakan dan mencintai Shafiyah. Setelah Ibnu Umar wafat pada tahun 73 H, Shafiyah tidak menikah lagi. Tak ada catatan kapan pastinya Muslimah penyayang ini meninggal dunia. (ummi-online) Menyejukan Relung Hati TIPS PRAKTIS Mengatasi Kebiasaan Ngorok Dikalangan pria, mendengkur adalah suatu fenomena biasa terutama di antara mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Banyak faktor penyebab mendengkur, mulai dari hidung tersumbat, tonsil yang membesar hingga kista. Akan tetapi yang lazim menyebkan pria usia pertengahan mendengkur adalah membran tenggokan yang mulai kendur dan melebar. Mudah bagi kita untuk memahami mengapa mendengkur berhubungan dengan usia. Sejalan dengan pertambahan usia, sebagian kita mulai mengalami pengenduran otot-otot dan penumpukan lemak. Salah satu tempat yang digemari untuk menimbun lemak dan ototnya mulai mengendur adalah tenggorokan. Apabila otot-otot dan jaringanjaringan berdaging dalam tenggorokan mengendur dan melebar bisa menyumbat sebagian jalan napas. Mendengkur tidak harus membuat Anda patah arang. Dewasa ini dokter yang mengambil spesialisasi dalam gangguan tidur dan pernafasan dapat membantu meringankan Anda pada hampir semua kasus mendengkur dan sleep apnea (henti nafas saat tidur). Akan tetapi bahkan pada kasus mendengkur yang berat, Anda mungkin perlu mengikuti saran-saran berikut untuk meredakan kebiasaan mendengkur : 1) Berhenti rokok Anda. Asap rokok membuat jaringan-jaringan, baik di tenggorokan maupun hidung mengalami iritasi, sampai bengkak dan menyumbat aliran udara. 2) Rampingkan dan bugarkan tubuh. Walaupun orang kurus juga bisa mendengkur, mendengkur tiga kali lebih sering dialami oleh mereka yang berbadan gemuk. 3) Jangan makan terlalu banyak. Jangan makan terlalu banyak selama tiga jam sebelum tidur, hindari juga cemilan ketika Anda terjaga pada tengah malam. Itu karena proses pencernaan membuat otot-otot di mana pun-termasuk di tenggorokan Anda-menjadi santai dan lemas. 4) Bersihkan lubang hidung Anda. Jika hidung Anda terasa tersumbat, pertimbangkan upaya membersihkannya dengan obat semprot hidung yang dijual bebas, namun tetap mengikuti petunjuk pada kemasannya dengan cermat. Hidung yang terus menerus tersumbat perlu diperiksakan kepada dokter. 5) Berhenti minum alkohol. Alkohol menyebabkan otot-otot dalam jalan napas menjadi terlalu santai. Begitu pula obat-obat penenang atau obat tidur. 6) Jangan tidur telentang. Tidur menyamping mungkin dapat mencegah lidah dan daging yang menggantung dari langit-langit mulut jatuh menutup jalan napas. Tidurlah dengan posisi tidur miring ke kanan dan menghadap kiblat sebagaimana yang diajarkan nabi, “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). (DechaCare.com) INFO SASETA Sebarkan Salam Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.'' (HR Muslim dari Abi Hurairah). Menyebarkan salam berarti menyebarkan kedamaian. Sebab, kata salam mengandung makna kedamaian, keselamatan, dan keamanan. Karena itu, orang yang mengucapkan salam pada hakikatnya mengucapkan doa terhadap orang yang diberi salam agar senantiasa mendapat kedamaian, kasih sayang, dan berkah dari Allah SWT. Usahakanlah setiap bertemu dengan para pasien ucapkanlah salam. Salam yang kita ucapkan akan menghilangkan jarak antara petugas dengan penderita yang pada akhirnya mampu memberikan motivasi sembuh kepada pasien. Maka sebarkanlah salam berikanlah kedamaian kepada para penderita dengan melaksanakan SASETA (Salam, Senyum, Tanya) BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 17 Mei 2013 / 7 Rajab 1434H Agar Tidak Bangkrut di Akhirat “Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut di antara kami adalah yang ia menjadi tidak punya harta dan benda.” Nabi Saw lalu berkata, ”Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang ini, menuduh orang itu berbuat zina, ia pernah memakan harta orang ini, membunuh orang ini, memukul (menzalimi) ini, maka dia menanti orang ini (yang dizalimi) menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosadosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu ditimpakan kepadanya, lalu dia dihempaskan ke dalam api neraka.” (HR. Muslim) Subhanallah, Maha Adil dan Maha Bijaksana Allah swt, segala perbuatan manusia ada perhitungannya. Hadits ini menegaskan bahwa pengadilan akhirat sangat teliti dan seksama. Pengadilan yang tidak hanya memutuskan perkara dosa yang berhubungan dengan Allah, tapi yang berhubungan dengan sesama manusia. Karena itu dalam Islam ibadah terbagi menjadi hablun min Allah (ibadah yang erat kaitan dengan Allah) dan hablun minan nas (ibadah sosial), vertikal dan horizontal. Dalam makna, akhlak menjadi bagian tak terpisahkan dari ajaran Islam dan aplikasi Iman. Al-Muflis, bangkrut, pailit dalam pandangan Nabi saw adalah orang yang sejatinya kaya pahala, tapi jatuh menjadi miskin pahala, bahkan jadi plus bergelimang dosa karena kezaliman terhadap sesama yang belum terselesaikan. Kalimat ini sejatinya menyindir manusia, bahkan para sahabat yang akrab memahami kebangkrutan dari nilai materi duniawi. Benar, tidak sedikit kaum muslimin yang hanya memikirkan tetap kaya, tetap sejahtera, tetap eksis jabatan, tetap digjaya secara materi keduniaan, bahkan meskipun harus menzalimi sesamanya. Sebaliknya, acuh, tidak pandai memikirkan bagaimana kepailitan di akhirat. Saat menzalimi sesama yang dipikirkan hanya pengadilan di dunia, bila tak ada yang lihat, bebas dari hukuman dunia dianggap selesai. Padahal pengadilan akhirat pasti menanti. Nabi saw mengajarkan bahwa harta akhirat (pahala) lebih penting dipikirkan. Bukan anti dunia tentunya, tapi bagaimana seorang mukmin sejati dalam menjalani hidup orientasi akhirat. Dalam berhubungan dengan sesama manusia bukan hanya memikirkan positif-negatif dunia tapi keuntungan-kerugian di akhirat, ujungnya neraka KISAH TELADAN atau surga. Membawa pahala ke akhirat, banyak beribadah di dunia, aktif melakukan shalat, puasa, zakat dan amalan lain (hablun min Allah), tapi tidak cakap, berantakan dalam berhubungan sesama manusia (hablun minan-nas) maka sejatinya bukan kategori orang shaleh sejati. Bahkan dapat menjadikan pelakunya berantakan di akhirat kelak, pahala hilang dosa bertambah dan ujungnya neraka. Karena itu ketika Nabi saw ditanya, “Muslim yang bagaimanakah yang paling utama?” Nabi saw menjawab, “Muslim yang menjaga untuk tidak menyakit sesamanya baik dengan lisan maupun tangannya.” (HR. Bukhari) Oleh karena itu betapa indahnya bila kita hidup tanpa mezalimi sesama kita, di antaranya sebagai upaya menjauhkan diri dari kepailitan, kebangkrutan di akhirat kelak. Luar bisa bila dalam berinteraksi dengan sesama kita, bukan hanya implikasi duniawi yang kita pikirkan, tapi akibat di akhirat kelak. Wallahu'alam. BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173 Wahsyi bin Harb Ingin Taubat Sebenar-benar Taubat A dakah sampai kepadamu penggalan hikayat Wahsyi bin Harb? Seorang budak yang dimiliki oleh pembesar Quraisy Jubair bin Muth'im. Oleh tuannya dan Hindun bin Utbah, ia dijanjikan kemerdekaan apabila berhasil membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib. “Telah kutebus kemerdekaanku dengan membunuh paman Muhammad namun mengapa aku masih merasa sebagai seorang budak? Dimanakah kemerdekaan hakiki itu?” Itulah tanya Wahsyi pada dirinya. Sempat ia menangis tetapi dia sendiri bingung tangis itu untuk apa. Serasa ada sebuah bongkahan batu besar yang mengganjal hatinya. Wahsyi menyadari dirinya tidak bahagia seperti yang diinginkannya walau ia telah merdeka. Satu per satu sahabatnya ditemukan telah memeluk agama Muhammad. Ablah, sahabatnya yang juga budak Jubair bin Muth'im, membuatnya tak habis pikir teguh melewati masamasa penyiksaan oleh tuannya. Didapati pula Suhail, sahabatnya telah mengimani agama Muhammad dan hijrah ke Tsaqif. Pun ada rasa cemburu ketika Rasulullah memuliakan Bilal dan berita mengejutkan lainnya seperti Khalid bin Walid serta Wishal seorang pelacur yang telah lebih dulu mengumumkan keislamannya. Akhirnya Wahsyi melangkah menghadap Rasulullah dengan iman di dadanya. Seberkas cahaya Allah yang telah merasuk ke hati membuatnya yakin melawan segala ketakutan atas bayang-bayang masa lalu. Wahsyi telah berada dalam naungan Islam yang agung. Dia memilih agama tauhid ini mengikuti sisi hatinya yang fitrah. Namun keislamannya harus dibayar dengan suatu kerinduan yang sangat dalam kepada Rasulullah. Suatu ketika Rasulullah memanggil memintanya menceritakan bagaimana ia membunuh orang terkasihnya, Hamzah bin Abdul Muthalib. “Celakalah engkau, hai Wahsyi! Kumohon, palingkan wajahmu dariku!” Itulah pinta Rasul kepada Wahsyi. Rasul sadar dirinya tak pernah sanggup melihat wajah Wahsyi. Hatinya perih teringat sang paman. Rasul khawatir hal ini membuatnya membenci Wahsyi sebagai saudara yang seharusnya dapat diperlakukan seperti sahabat lainnya. Inilah dakwah Rasulullah, beliau berdakwah bahkan kepada orang yang nyaris tak sanggup beliau maafkan kesalahannya. Sementara Wahsyi sebagai jundi yang taat tanpa banyak tanya mematuhi perintah Rasullullah. Terbayang betapa remuk hatinya. Rasul enggan menatapnya. Wahsyi memilih duduk disudut mesjid agar Rasulullah tidak melihatnya ketika berkhutbah. Yang bisa ia lakukan hanya mencuri-curi pandang ke arah Rasulullah sambil berharap Rasul memanggilnya dan bersitatap dengannya. Namun harapan itu tak kunjung terwujud sampai akhirnya ia mendengar berita wafatnya Rasulullah. Hatinya semakin remuk mengetahui kenyataan bahwa panggilan yang ditunggu sekian lama itupun akhirnya sungguh lenyap ditelan waktu. Selepas wafatnya Rasul, Wahsyi terus berjuang bersama para sahabat melawan musuhmusuh Islam. Ia terus beramal dan suatu ketika pada perang Yamamah, Wahsyi berharap dapat nenebus kesalahannya dengan membunuh Musailamah si nabi palsu dengan tombak yang sama ia gunakan ketika menusuk Hamzah. Saat tombaknya menusuk dada Musailamah hingga tersungkur roboh, ia langsung sujud syukur dengan mata mendanau. “Wahai Rasulullah, apakah sekarang aku sudah boleh menatapmu memelukmu?” Ya, kiranya lirih itu yang mengalir bersama air matanya. Sungguh, mengingat kembali kisah Wahsyi ini pun membuat kita resah. Kisah taubat sebenar-benar taubat. Siapakah yang mampu menjamin taubat kita lebih baik darinya? Menyejukan Relung Hati TIPS PRAKTIS Sayangi Hati Anda Hati adalah salah satu organ yang paling penting dari tubuh kita dan juga organ tubuh yang paling bekerja keras. Gejala utama yang terkait dengan penyakit hati adalah kelelahan. Fungsi utama dari hati adalah untuk mengeluarkan racun dari tubuh. Ketika hati kelebihan beban terjadi gangguan pembersihan racun dari tubuh, kondisi yang disebut gagal hati. Pada dasarnya ada dua penyebab utama gagal hati. Yang pertama adalah ketika hati tidak mampu untuk mendetoksifikasi limbah dengan cara yang tepat. Bila ada kelebihan asupan atau adanya racun dalam darah, hati mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik. Juga, jika aliran empedu berkurang atau dihentikan, mungkin mengakibatkan gagal hati. Berkurangnya pasokan empedu dapat terjadi akibat batu empedu atau kondisi medis lainnya. Kondisi ini bisa membuat pasien merasa lelah karena terjadi peningkatan dari racun dan limbah dalam darah, yang akan mengganggu metabolisme tubuh. Hal ini juga dapat menimbulkan gangguan kulit dan pernapasan serta peningkatan berat badan. Masalah lain yang dapat menyebabkan gagal hati adalah adanya kelebihan karbohidrat dalam diet. Hati bertanggung jawab untuk metabolisme karbohidrat dan pemeliharaan tingkat glukosa darah normal. Jika kadar gula darah rendah, maka hati dapat BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 24 Mei 2013 / 14 Rajab 1434H Akibat Berbuat Maksiat memecah glikogen untuk melepaskan energi bagi tubuh. Namun, jika tingkat glukosa darah meningkat terjadi hambatan fungsi hati dan menyebabkan gagal hati. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan kadar glukosa darah tidak teratur dan dapat membuat pasien merasa lelah dan juga menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Masalah lain yang bisa terjadi karena gagal hati adalah penyakit kuning. Jika terdapat dugaan penyakit hati, sebelum kondisi memburuk, perlu dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi kondisi gagal hati. Cara terbaik untuk mencegah gagal hati adalah melakukan proses detoksifikasi. Ada beberapa terapi alami yang tersedia untuk membersihkan hati, salah satunya adalah mengonsumsi tomat rebus dan jus tomat selama 2 hari. Kita juga dapat mengganti tomat dengan apel dan jus apel. Terdapat sejumlah suplemen yang dijual bebas untuk mengembalilkan fungsi normal hati. (MedicalEra) INFO SASETA Belajar Senyum dari Rasulullah Rasulullah, amat pemurah akan senyum. Seorang sahabat mengatakan bahwa tak pernah Rasulullah memandang atau mendatanginya, melainkan senantiasa dengan tersenyum. Bibir tipisnya senantiasa menyungging indah, lahir dari keinginan tulus membahagiakan orang lain. mengenal Rosululloh, adalah kekayaan yang tak ternilai harganya bagi kita. Rosululloh sungguhsungguh dicipta oleh Allah untuk menjadi tauladan. Diamnya, pembicaraannya pula tindakantindakannya, dari ujung rambut sampai pangkal kakinya, semuanya pelajaran, seluruhnya adalah referensi berharga pembawa jalan keselamatan bagi yang mengikutinya. Program SASETA yang digulirkan adalah untuk meneladani apa yang rosul contohkan. Dengan SASETA (Salam Senyum Tanya) diharapkan pengabdian di RSUD Dr. Soetomo bisa memberikan warna yang ceriah, yaitu warna kebahagiaan. Senyumlah untuk mereka. P ada suatu hari ada seorang yang bertanya kepada sahabat Sa'ad bin Abi Waqqas di hadapan sahabat Usamah bin Zaid tentang penyakit (wabah) tha'un, maka sahabat Usamah bin Zaid mengabarkan bahwa Rasulullah SAW. pernah menjelaskan tentang hal itu dengan sabdanya: “Sesungguhnya penyakit ini adalah kotoran yang dengannya Allah mengadzab sebagian umat sebelum kalian, kemudian tersisa di bumi, kadangkala ia hilang dan kadangkala ia datang kembali.” (HR. Muttafaqun 'alaih) Ibnu Qayim al-Jauziyah mengatakan, “Perbuatan maksiat adalah faktor terbesar yang menghapus barakah usia, rezeki, ilmu, dan amal. Setiap waktu, harta, fisik, kedudukan, ilmu, dan amal yang Anda gunakan untuk maksiat kepada-Nya, maka sebenarnya semua bukan milik Anda. Usia, harta, kekuatan, kedudukan, ilmu, dan amal yang merupakan milik Anda sebenarnya adalah yang digunakan untuk ketaatan kepada Allah.” Selanjutnya, Ibnu Qayim lebih lanjut menerangkan akibat-akibat dari berbuat maksiat ini secara terperinci. Ini rangkumannya: 1-Maksiat Menghalangi Ilmu Pengetahuan. Ilmu adalah cahaya yang dipancarkan ke dalam hati. Namun, kemaksiatan dalam hati dapat menghalangi dan memadamkan cahaya tersebut. Ketika Imam Malik melihat kecerdasan dan daya hafal Imam Syafi'i yang luar biasa, beliau (Imam Malik) berkata, “Aku melihat Allah Swt telah menyiratkan cahaya di hatimu, wahai anakku. Janganlah engkau padamkan cahaya itu dengan maksiat.” 2- Maksiat Menghalangi Rezeki. Jika ketakwaan adalah penyebab datangnya rezeki. Maka meninggalkannya berarti menimbulkan kefakiran. “Seorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yang diperbuatnya” (HR. Ahmad). 3- Maksiat Menimbulkan Jarak dengan Allah Swt. Diriwayatkan ada seorang laki-laki yang mengeluh kepada seorang arif tentang kesunyian jiwanya. Sang arif berpesan, “Jika kegersangan hatimu akibat dosa-dosa, maka tinggalkanlah (perbuatan dosa itu). Dalam hati kita, tak ada perkara yang lebih pahit daripada kegersangan dosa diatas dosa.” 4- Maksiat Menjauhkan Pelakunya dengan Orang Lain. Maksiat menjauhkan pelakunya dari orang lain, terutama dari golongan yang baik. Semakin berat tekanannya, maka semakin jauh pula jaraknya hingga berbagai manfaat dari orang yang baik terhalangi. Kesunyian dan kegersangan ini semakin menguat hingga berpengaruh 5- Maksiat Menyulitkan Urusan. Jika ketakwaan dapat memudahkan segala urusan, maka pelaku maksiat akan menghadapi kesulitan dalam menghadapi segala urusannya. Maksiat Menggelapkan Hati Ketaatan adalah cahaya, sedangkan maksiat adalah gelap gulita. Ibnu Abbas ra berkata, “Sesungguhnya perbuatan baik itu mendatangkan kecerahan pada wajah dan cahaya pada hati, kekuatan badan dan kecintaan. Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang ketidakceriaan pada raut muka, kegelapan di dalam kubur dan di hati, kelemahan badan, susutnya rizki dan kebencian makhluk.” 6- Maksiat Melemahkan Hati dan Badan. Kekuatan seorang mukmin terpancar dari kekuatan hatinya. Jika hatinya kuat maka kuatlah badannya. Tapi bagi pelaku maksiat, meskipun badannya kuat, sesungguhnya dia sangat lemah jika kekuatan itu sedang dia butuhkan, hingga kekuatan pada dirinya sering menipu dirinya sendiri. Lihatlah bagaimana kekuatan fisik dan hati kaum muslimin yang telah mengalahkan kekuatan fisik bangsa Persia dan Romawi. 7-Maksiat Menghalangi Ketaatan. Orang yang melakukan dosa dan maksiat akan cenderung untuk memutuskan ketaatan. Seperti selayaknya orang yang satu kali makan tetapi mengalami sakit berkepanjangan dan menghalanginya dari memakan makanan lain yang lebih baik. 8- Maksiat Memperpendek Umur dan Menghapus Keberkahan. Pada dasarnya, umur manusia dihitung dari masa hidupnya. Sementara itu tak ada yang namanya hidup kecuali jika kehidupan itu dihabiskan dengan ketaatan, ibadah, cinta dan dzikir kepada Allah serta mementingkan keridhaan-Nya. 9- Maksiat Menumbuhkan Maksiat Lain. Seorang ulama Salaf berkata, bahwa jika seorang hamba melakukan kebaikan, maka hal tersebut akan mendorong dia untuk melakukan kebaikan yang lain dan seterusnya. Dan jika seorang hamba melakukan keburukan, maka dia pun akan cenderung untuk melakukan keburukan yang lain sehingga keburukan itu menjadi kebiasaan bagi si pelaku. 10- Maksiat Mematikan Bisikan Hati Nurani. Maksiat dapat melemahkan hati dari kebaikan dan sebaliknya akan menguatkan kehendak untuk berbuat maksiat yang lain. Maksiat pun dapat memutuskan keinginan untuk bertobat. Inilah yang akan menjadi penyakit hati yang paling besar. [islampos] BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173 KISAH TELADAN pada hubungan dengan keluarga, anak-anak dan hati nuraninya sendiri. N usaibah binti Ka'ab adalah istri dari Zaid bin Ahsim, ibu dari Hubaib bin Zaid bin Ahsim dan Abdullah bin Zaid bin Ahzim. Ia merupakan salah seorang yang berjanji kepada Rasulullah saw pada baiat Aqabah dan Baitur Ridwan. Saat itu, ia dan peserta baiat bertekad akan gugur sebagai syahid. Rasulullah kemudian menasihati mereka, “Jangan mengalirkan darah dengan sia-sia.” Kecintaan Nusaibah kepada Nabi Muhammad tak perlu diragukan lagi. Ini terbukti dalam beberapa perang yang diikutinya seperti perang Uhud, Hudaibiyah, Hunain dan Yamamah. Ketika perang Uhud meletus dan para prajurit tak lagi mengindahkan ketetapan Rasul hingga mereka terbirit-birit lari dari pertempuran, Nusaibah malah terjun langsung ke arena peperangan. Mulanya ia datang membawa air untuk tentara. Namun ia melihat Rasululah tengah melawan musuh tanpa perisai. Kepada tentara yang lari menjauh karena silau dengan harta rampasan perang Nabi berseru, “Berikanlah perisaimu pada yang ingin berperang!” Si tentara kemudian melempar perisainya. Tanpa pikir panjang, Nusaibah langsung memungut perisai itu. Dalam sekejap ia sudah berdiri untuk melindungi Rasulullah. Hingga Rasulullah pun bersabda, “Tidaklah aku melihat ke kanan dan ke kiri pada pertempuran Uhud kecuali aku melihat Nusaibah binti Ka'ab berperang membelaku.” Ya, bak prajurit sungguhan, perempuan rupawan itu berperang dengan pedang dan panah hingga tubuhnya dipenuhi luka. Bukan hanya dirinya, buah hati Nusaibah, Hubaib bin Zaid bin Ahsim juga menjadi korban kekejaman saat membela Rasulullah. Ia diutus Nabi saw untuk menyampaikan surat kepada Musailamah Al-Kazab. Namun, pendusta yang mengaku nabi itu malah menyiksa Hubaib. Alasannya, saat dipaksa untuk mengakui Musailamah sebagai nabi, Hubaib tetap teguh mengatakan bahwa Muhammad saw adalah rasul sebenarnya. Musailamah geram dan menyiksanya lebih kejam sampai memotong tubuh Hubaib hingga ia mati syahid. Mendengar nama Rasulullah tercemar dan anaknya terbunuh, darah Nusaibah mendidih. Ia bernadzar tidak akan mandi sebelum ia bisa membunuh Musailamah. Maka ketika pecah perang Yamamah, Nusaibah langsung mendaftarkan diri dan berdiri di barisan terdepan bersama Khalid bin Walid dan Abdullah bin Zaid bin Ahsim, putranya yang lain. Bagai singa kelaparan yang siap menerkam mangsanya, Nusaibah melancarkan serangan bertubi-tubi ke arah lawan sehingga tangannya tertebas pedang lawan. Saat itu Nusaibah berkata “Tanganku terpotong pada hari peperangan Yamamah, padahal aku sangat ingin membunuh Musailamah. Tidak ada yang dapat melarangku sehingga aku melihat anakku, Abdullah bin Zaid, mengusap pedangnya dengan pakaiannya, lalu aku berkata kepadanya, “Engkaukah yang membunuhnya (Musailamah, red)?” Ia menjawab “Ya”. Kemudian, Nusaibah pun bersujud syukur kepada Allah swt. (ummi-online) Menyejukan Relung Hati TIPS PRAKTIS Hindari Menjemur Pakaian di Dalam Rumah Di musim penghujan seperti sekarang tentu sulit mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan pakaian. Namun, menjemur pakaian di dalam ruangan sebenarnya tidak dianjurkan karena bisa memicu penyakit asthma. Penelitian yang dilakukan tim dari Mackintosh School of Architecture di Glasgow, Skotlandia, menemukan bahwa menjemur pakaian di dalam ruangan akan meningkatkan kelembaban udara sampai 30 persen. Berdasarkan survei terhadap 100 rumah yang mereka lakukan, hampir tiga perempat rumah memiliki tingkat kelembaban yang bisa memicu pertumbuhan kuman dan tungau. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko asma dan penyakit alergi lainnya. Survei tersebut dilakukan pada musim dingin tahun 2011 dan menemukan sekitar 87 persen rumah tangga menjemur pakaian di dalam rumah dan dua pertiga menjemur di dekat sumber panas seperti radiator. Para peneliti mengatakan bahwa model arsitektur yang tertutup rapat untuk meminimalkan pengeluaran energi sering kali tidak diikuti dengan ventilasi yang baik. Akibatnya, uap air sulit untuk menghilang. Menurut Malcolm Richardson, profesor bidang studi jamur dari Universitas Manchester, Inggris, ada berbagai tipe kapang, tetapi hanya 10 jenis yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti sinusitis, bronkitis, alergi, dan gangguan pernapasan lainnya. Kapang adalah jenis jamur yang tumbuh di tempat di mana kelembaban terperangkap di udara, misalnya di kamar mandi, tempat cuci piring, mesin cuci, mesin pengering, dan di dapur. Bisa juga ditemukan di tanah dalam pot tanaman. Setiap genangan air juga bisa memicu tumbuhnya jamur. Jika pertumbuhannya cepat, jamur bisa terlihat dalam hitungan bulan sampai tahunan. Rumah yang tidak memiliki ventilasi yang baik juga menjadi tempat favorit jamur. "Tempat yang jadi favorit jamur untuk tumbuh di rumah adalah wallpaper, lantai, serta di balik lantai dan di sekitar jendela," kata Richardson. Menghirup udara yang memiliki spora jamur bisa mendatangkan dua efek, yaitu infeksi pada orang yang memiliki sistem imun lemah serta reaksi alergi terutama asma. Gejala-gejala alergi jamur bisa berupa batuk, rasa lelah berkepanjangan, iritasi mata dan tenggorokan, sakit kepala, iritasi kulit, ataupun rasa mual. (DechaCare.com) INFO SASETA Tetap Salam, Senyum, Tanya Kita tidak pernah bisa menduga apa yang akan terjadi di akhir hari. Mengawali hari dengan hati riang dan semangat menjulang, kadang bisa diakhiri dengan bersungut-sungut atau marah oleh sebab berbagai macam hal. Semangat dan keriangan yang tadinya dirasakan penuh, seolah-olah terkikis habis oleh satu atau dua kejadian yang dialami. Rasanya, keseluruhan hari itu menjadi begitu buruk oleh sebab peristiwa yang dialami di ujung hari.Namun kita harus senantiasa sadar dan ingat, bahwa kita memiliki tugas yang mulia. Pelayanan maksimal yang kita berikan kepada pasien akan memberi dorongan motivasi mereka untuk sembuh. Kekuatan motivasi ini mampu merubah yang pesimis jadi optimis. Senantiasa kita mengingatkan bahwa SASETA (Salam, Senyum, Tanya) bertujuan menjembatani komunikasi antara petugas dan penderita. Jangan sampai perasaan kesal kita menjadikan keikhlasan kita menguap begitu saja. Lakukan SASETA untuk mencapai Layanan Sepenuh Hati (LSH). BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 31 Mei 2013 / 21 Rajab 1434H Keutamaan Sedekah K risis ekonomi dan keuanngan yang terjadi secara global (di seluruh dunia) membuat hidup kita mungkin semakin terhimpit dalam berbagai kesulitan. Sedekah bisa menjawab persoalan itu. Kita semua sudah mengetahu bahwa kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan. Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah saw menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Sabda Rasulullah saw, ”Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.” Dalam hadis lain, Rasulullah saw menjelaskan, ”Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.” Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah swt. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah un- tuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka. Dari segi bentuknya, sedekah sesungguhnya tidak dibatasi pemberian dalam bentuk uang, tetapi sejumlah amal kebaikan yang dilakukan seorang Muslim, termasuk sedekah sebagaimana hadis dari Abu Musa r.a. berkata bahwa nabi saw. bersabda, ”Tiap Muslim wajib bersedekah.” Sahabat bertanya, ”Jika tidak dapat?” Nabi menjawab, ”Bekerjalah dengan tangannya yang berguna bagi dirinya dan ia dapat bersedekah.” Sahabat bertanya lagi, ”Jika tidak dapat,” jawab Nabi, ”Membantu orang yang sangat membutuhkan.” Sahabat bertanya lagi, ”Jika tidak dapat?” Jawab Nabi, ”Menganjurkan kebaikan.” Sahabat bertanya lagi, ”Jika tidak dapat?” Nabi menjawab, “Menahan diri dari kejahatan, maka itu sedekah untuk dirinya sendiri.” Hadis tersebut menggambarkan 4 tingkatan. Pertama, bekerja dan berusaha dengan kemampuannya sehingga ia mendapat keuntungan dan dari keuntungan itu ia dapat bersedekah. Keutamaan seorang Muslim jika ia bekerja dengan tekun penuh keikhlasan, ia akan kuat secara ekonomi yang dipandang oleh Allah lebih baik dan lebih dicintai. Kepada Muslim yang diberi rezeki oleh Allah kemudian ia menyedekah- BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173 KISAH TELADAN Ketiga, menyuruh kepada kebaikan. Kebaikan yang dilakukan oleh seseorang karena perintah dari seorang Muslim akan menjadi sedekah karena siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka seolah-olah ia melakukan kebaikan sebagaimana seseorang melakukan kebaikan. Keempat, menahan diri dari perbuatan yang buruk yang dapat menjerumuskan seseorang pada kannya di jalan Allah kita patut meneladani- kezaliman sebagai bentuk sedekah, karena nya sebagaimana hadis dari Abdullah bin menahan diri adalah sikap yang cukup sulit Mas'ud riwayat Bukhari dan Muslim, bahwa untuk dilakukan dan hanya orang yang sudah Rasulullah bersabda, tidak ada iri hati yang terlatih saja yang akan mampu menahan diri diperbolehkan, selain terhadap dua hal, dari segala bentuk kejelekan. yaitu, terhadap seorang Muslim yang diaDari penjelasan hadis di atas, sedekah nugerahi harta benda dari Allah, lalu terge- tidak mesti dengan hanya mengeluarkan raklah hatinya untuk menghabiskannya me- sejumlah materi atau uang, tetapi semua nurut jalan yang hak dan terhadap seorang amal kebajikan yang dilakukan seorang Muslim yang telah diberi ilmu yang ber- Muslim, seperti menciptakan kebersihan manfaat oleh Allah, lalu ia menggunakannya lingkungan, bersikap santun, memberikan untuk mengadili manusia dan menga- pendidikan agama kepada anak dan istri dan jarkannya.” bahkan memberikan senyuman pun adalah Kedua, membantu orang yang sangat sedekah (H.R. Baihaqi). butuh bantuan. Sangat dianjurkan sebagai Bersedekah merupakan aktivitas seosalah satu bentuk kepedulian kemanusiaan, rang Muslim yang memiliki sifat keutamaan, Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah karena ketinggian derajat seorang Muslim ayat 280, ”Dan jika orang yang berutang itu ditentukan oleh sebesar dan sejauh mana ia dalam kesukaran, maka berilah tangguh sam- memiliki kepedulian dan kepekaan sosial pai dia memiliki kelapangan dan kemam- kepada Muslim yang lainnya. Jadi, krisis puan. Dan bersedekahlah sebagian atau keuangan global? Siapa takut! Bersedeseluruh piutangnya itu lebih baik bagimu kahlah! Allah swt menjamin, kita tidak akan jika kamu betul-betul tahu.” pernah menjadi faqir! (islampos.com) Kisah Fathimah binti Qais Lamaran di Atas Lamaran D ikatakan bila seorang perempuan dilamar oleh satu laki-laki, maka ia tidak boleh menerima pinangan dari laki-laki yang lainnya. Namun, Fathimah binti Qais pernah mengalami kondisi tersebut. Saudara perempuan Adh Dhahhak bin Qais ini terkenal dengan kecantikan parasnya, kecerdasan dan wibawanya. Ketika suaminya, Amr bin Hafsh, menceraikannya, berbondong-bondong laki-laki melamar Fathimah, tak terkecuali Mu'awiyah bin Abu Sufyan, putra pembesar kaum Quraisy yang sempat membenci Nabi Muhammad saw sebelum akhirnya masuk Islam. Fathimah kala itu menerima saja semua lamaran yang datang. Ia tidak segera memutuskan laki-laki mana yang ia pilih menjadi suaminya. Ia justru menanyakan hal itu kepada Rasulullah saw. Rasulullah tidak menyalahkan atau pun mengingkari perbuatan Fathimah dengan adanya lamaran di atas lamaran yang lain. Beliau saw kemudian memerintahkan Fathimah binti Qais menikah dengan Usamah bin Zaid, namun keputusan tetap di tangan Fathimah. Setelah pernikahan Fathimah dan Usamah berlangsung, Fathimah mengungkapkan betapa bahagianya ia menempuh biduk rumah tangga dengan Usamah bin Zaid. Beberapa mazhab memang mengatakan untuk menerima lamaran dari satu laki-laki saja. Jika lamaran tersebut tak mendapat sambutan dari pihak perempuan, barulah lakilaki lain boleh melamarnya. Pelarangan tersebut bersumber pada kekhawatiran akan munculnya kebencian dan dendam di antara sesama Muslim yang melamar perempuan yang sama. Fathimah juga dikenal sebagai pelapor hadits. Ia banyak menimba ilmu dari Rasulullah saw. Tercatat, Fathimah telah meriwayatkan 34 hadits. Di antara riwayatnya, ada yang muttafaqun 'alaih dan tiga hadits darinya diriwayatkan oleh Imam Muslim. Fathimahlah yang meriwayatkan hadits tentang nafkah dan pemberian tempat tinggal bagi istri yang dicerai. Dia pula yang meriwayatkan hadits tentang al-jassasah (yang suka mengintai) dan hadits tentang Dajjal. Semasa hidupnya, Fathimah memang banyak menghabiskan waktunya untuk beribadah. Rumahnya sering dijadikan tempat bermusyawarah pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Bahkan ketika Umar terbunuh, banyak orang yang datang berkumpul di rumahnya. Zubair bin Awwam adalah salah seorang yang kagum terhadap kepribadian Fathimah bin Qais. Dalam sebuah ungkapannya terhadap Fathimah, Zubair berkata, “Ia adalah wanita yang cerdas dan mulia.” Pada tahun ke-50 hijrah, Fathimah binti Qais berpulang ke sang Pencipta dengan meninggalkan jasa baik untuk umat Islam.