binroh mei 2013 - RSUD Dr. Soetomo

advertisement
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Kenali Gejala Alergi Cuaca Dingin
Alergi debu atau makanan adalah jenis
alergi yang paling banyak diderita. Tetapi
ternyata ada sebagian orang yang mengalami berbagai gejala alergi di musim
dingin. Kenali apa saja gejalanya.
1. Urticaria. Udara dingin bisa memicu reaksi urticaria atau bercak-bercak
kemerahan pada kulit, umumnya disertai
rasa gatal. Bercak tersebut bisa muncul
mendadak dan bersifat kambuhan jika
terpapar udara atau air dingin. Untuk mencegahnya, tutupi seluruh bagian tubuh saat
akan berada di luar ruangan atau minum
obat antihistamin selama Anda berada di
daerah yang sangat dingin.
2. Bengkak. Gejala alergi lainnya adalah pembengkakan jaringan dalam tubuh
yang disebut juga dengan cold-induced
angiodema. Kondisi ini juga terkait dengan urticaria. Kondisi ini lebih berbahaya karena juga disertai dengan penurunan
tekanan darah. Gejala ini juga bisa menjadi
tanda kondisi medis yang lebih serius.
3. Sindrom Raynauds. Pada beberapa
orang, paparan udara dingin pada tangan
dan kakinya bisa menyebabkan kontraksi
pembuluh darah yang berat. Kondisi itu
akan menyebabkan penurunan kadar oksigen pada area yang mengalami kontraksi
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO
Jumat, 3 Mei 2013 / 22 Jumadil Akhir 1434H
sehingga kulit menjadi putih dan sakit. Ketika kulit dihangatkan, area yang terkena menjadi berwarna seperti pelangi, merah diikuti dengan biru. Jangan abaikan sindrom ini karena bisa menjadi tanda adanya gangguan sitem imun misal
penyakit lupus.
4. Asthma. Menghirup udara dingin juga
bisa menyebabkan serangan asma muncul, yakni sesak napas dan pengerutan saluran napas.
Udara dingin yang kering merupakan pemicu
yang paling sering.
Untuk memastikan mulut dan hidung Anda
tetap hangat, hiruplah udara yang hangat dengan
cara menutup mulut dan hidung. Bawalah selalu
inhaler saat berada di daerah dingin.
5. Hidung berair. Meski secara teknis ini
bukanlah alergi, tetapi vasomotor rhinitis atau
hidung berair mirip dengan gejala alergi. Gejala
kondisi ini antara lain hidung terus berair, bersin,
atau hidung tersumbat. (DechaCare.com)
INFO SASETA
Tetap Salam, Senyum, Tanya
Kita tidak pernah bisa menduga apa yang akan
terjadi di akhir hari. Mengawali hari dengan
hati riang dan semangat menjulang, kadang
bisa diakhiri dengan bersungut-sungut atau
marah oleh sebab berbagai macam hal.
Semangat dan keriangan yang tadinya
dirasakan penuh, seolah-olah terkikis habis
oleh satu atau dua kejadian yang dialami.
Rasanya, keseluruhan hari itu menjadi begitu
buruk oleh sebab peristiwa yang dialami di
ujung hari.Namun kita harus senantiasa sadar
dan ingat, bahwa kita memiliki tugas yang mulia.
Pelayanan maksimal yang kita berikan kepada
pasien akan memberi dorongan motivasi mereka
untuk sembuh. Kekuatan motivasi ini mampu
merubah yang pesimis jadi optimis. Senantiasa kita
mengingatkan bahwa SASETA (Salam, Senyum,
Tanya) bertujuan menjembatani komunikasi antara
petugas dan penderita. Jangan sampai perasaan
kesal kita menjadikan keikhlasan kita menguap
begitu saja. Lakukan SASETA untuk mencapai
Layanan Sepenuh Hati (LSH).
S
antet, apapun itu bentuknya, memang
ada. Sekarang ini masyarakat kita
tengah dipanaskan oleh berita tentang
Eyang Subur dan segala pengaruhnya.
Rasulullah SAW sudah mengajarkan kepada
kita bagaimana membentengi diri dari
serangan jahat ilmu hitam.
Tiap Muslim harus yakin tidak ada siapapun meski sekuat apapun dia tidak dapat
memberikan manfaat atau membawa kerugian kecuali atas kehendak Allah SWT. Sehingga perlindungan terbaik bagi seorang
Muslim dari teluh atau santet adalah dengan
mempraktikkan cara hidup Islami, membaca
Al-Qur'an dan berzikir serta berdoa secara
rutin.
Benteng dan perlindungan terbaik dari
teluh atau santet adalah menjaga dan memperkuat diri kita dengan mempraktikkan cara
hidup Islami, membaca Al-Qur'an dan
berzikir serta berdoa secara rutin.
Allah telah berjanji bahwa sebenarnya
syaitan tidak dapat berkuasa mengatur hamba-hamba Allah yang benar-benar tunduk,
taat dan berserah diri kepada-Nya; Syaitan
akan berkuasa mengatur hanya kepada mereka yang sudi dan menyerahkan diri pada
kekuasaan dan perintahnya. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku
tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mere-
ka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.” (AlHijr: 42) “Sesungguhnya syaitan itu tidak
ada kekuasaannya atas orang-orang yang
beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya.
Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang
yang mempersekutukannya dengan Allah.”
(An-Nahl: 99-100)
Yang pertama dan utama harus dimiliki
oleh seorang Muslim adalah keyakinan bahwa tidak ada siapapun meski sekuat apapun
dia dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kecuali atas kehendak Allah
SWT. Al-Qur'an mengingatkan kita berulang
kali bahwa hanya Allah-lah satu-satunya
yang dapat memberikan manfaat atau membawa kerugian kepada tiap-tiap kita.
Segala sesuatu yang menimpa manusia
atau makhluk lainnya sifatnya hanya sekunder saja dan itu terjadi hanya melalui kekuatan yang berasal dari Allah SWT; sehingga
obat dan penyembuh terbaik adalah dengan
mencari perlindungan dan pertolongan kepada Allah SWT. Syaitan dengan semua tipu
daya dan senjatanya dapat dikalahkan dan
benar-benar akan tidak berdaya jika Allah
berkehendak.
Di bawah ini adalah beberapa ayat-ayat
KISAH TELADAN
Qur'an dan doa yang dapat dihafalkan sebagai dasar benteng perlindungan diri dari
teluh atau santet:
1) Al-Fatihah - 2) Tiga surat terakhir
dari Al-Qur'an (Surat Al-Ikhlas, Surat AlFalaq, Surat An-Nas) - 3) Ayat Kursi (AlBaqarah: 255)
Di samping itu, hafalkan doa-doa di
bawah ini dan ucapkan tiga kali atau lebih di
pagi dan sore hari: “Bismillahilladzi la
yadurru ma`a ismihi shay'un fil-ardi wa la
fis-sama'i wa huwas-sami`ul-`alim”
(Dengan nama Allah; yang bersama namaNya tidak celaka sesuatupun yang ada di
langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui).
2) Hasbiyallahu la ilaha illa huwa
`alayhi tawakkaltu wahuwa rabbul-`arshil`azhim (Cukuplah Allah bagiku; tidak ada
Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku
bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang
memiliki 'Arsy yang agung).
3) Allaahumma inni a`udzu bika min
hamazatish-shayatin wa a`udzu bika rabbi
an yahdurun (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan setan dan aku berlindung kepada-Mu dari segala gangguan
setan yang mendatangiku).
4) A`udzu bi `izzatillahi wa qudratihi
mimma ajidu wa uhadhiru (Aku berlindung
dengan kekuatan Allah dan kehendak-Nya
dari sakit dan nyeri yang aku alami).
Perlu diingat bahwa doa dan zikir akan
membawa manfaat jika itu datang dari hati
yang lurus dan yakin kepada Allah SWT,
dengan demikian maka kita akan menaruh
segala pengharapan dan doa kita hanya
kepada Allah yang Maha Kuat lagi Maha
Berkuasa. [islampos.com]
BULETIN EMBUN
Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo
Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH.
2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM
Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA.
Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K)
Dewan Redaksi : Tim Kreatif
Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
Ummu Fasyar al-Anshariah
W
alaupun tanah Arab adalah tanah
yang sering kali kering, tetapi para
penduduknya banyak juga yang
berkebun. Salah satunya adalah Ummu Fasyar
al-Anshariah. Ummu Fasyar al-Anshariah menanam pohon kurma di kebunnya. Tanah yang
dipunyainya tidak terlalu luas. Tapi, jika sedang panen kurma, ia biasanya akan mendapatkan hasil panen yang tidak sedikit. Setiap
hari, Ummu Fasyar al-Anshariah menyiram
kebun kurmanya. Itu memang karena ia tinggal
sendiri. Umurnya pun sudah berangkat senja.
Tetapi, wanita itu tetap bersemangat, segar
mengerjakan pekerjaan sehari-harinya.
Suatu hari, Rasulullah mendatangi perkebunan Ummu Fasyar al-Anshariah. Alangkah
takjubnya beliau ketika melihat hasil kebun
yang dikerjakan oleh Ummu Fasyar alAnshariah. Begitu bagus dan terawatnya
kebun itu.
“Assalamu`alaikum, ya Ummu Fasyar,”
sapa Rasulullah.
Wanita yang tidak muda itu mendongak.
Ketika dilihatnya siapa yang menyapa, betapa
gembiranya Fasyar. Tentunya ada keberkahan
yang hadir di tempat ini, begitu pikir Ummu
Fasyar al-Anshariah. Maka, ia pun serta merta
menjawab, “Wa`alaikumussalam. Senang sekali melihat engkau dapat berkunjung kemari,
ya Rasulullah. Adakah suatu hal penting yang
ingin kausampaikan kepadaku?”
Rasulullah tersenyum, “Aku hanya ignin
menengokmu.”
Ummu Fasyar al-Anshariah semakin merona wajahnya karena gembira. Ia tidak menyangka bahwa Rasulullah masih menyempatkan diri berkunjung ke kediamannya.
“Ya Ummu Fasyar, bagaimana kebunmu
sekarang ini?”
“Alhamdulillah, semuanya terurus dengan baik, ya Rasulullah,” jawab Ummu
Fasyar al-Anshariah.
“Engkau yang mengurusnya sendirian?”
tanya Rasulullah lagi.
“Betul.”
“Dan engkau pula yang mengairinya
setiap hari?”
“Aku senang mengerjakannya, ya
Rasulullah.”
Rasulullah mengangguk-anggukkan
kepalanya. Kebun itu tidak terlalu luas. Tetapi
untuk seorang perempuan, tentunya memerlukan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
“Jika sudah berbuah, biasanya apa yang
kaulakukan pada hasil panenmu?” Rasulullah
kemudian bertanya lagi setelah memandangi
kebun.
Ummu Fasyar al-Anshariah tersenyum.
“Ya Rasulullah, aku mempersilahkannya bagi
mereka yang ingin mengambilnya.”
Rasulullah semakin kagum kepadanya.
“Terus, apa yang kauminta sebagai ganti
mereka mengambil kurmamu?”
“Aku tidak meminta apa-apa dari mereka,
ya Rasulullah. Aku lakukan ini hanya karena
aku ingin bisa mengerjakan sesuatu yang
berguna bagi orang lain…”
Mendengar itu, Rasulullah berkata, “Seorang Muslim yang menanam tanaman, muda
atau tua umurnya, lalu buahnya atau daunnya
dimakan oleh manusia, hewan, burung, atau
binatang buas, semuanya adalah sedekah
darinya.”
Rasulullah melanjutkan, “Meskipun kiamat sudah mulai terjadi, sedang di tanganmu
ada sebatang bibit kurma yang masih sempat
kautanam, maka tanamkanlah terus. Pastilah
kau akan mendapatkan pahalanya.”
Ummu Fasyar al-Anshariah semakin
gembira mendengar semua itu. Ia hanya
berusaha tawakal atau pasrah diri kepada Allah
swt yang membuatnya semangat melakukan
semua itu adalah jiwa tanpa pamrih, demi
kepentingan umum. [islampos]
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Mengenal Macam Flu
Flu adalah penyakit yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus, yang mana
penyebaran flu sangat cepat terjadi. Selain
itu, perpindahan virus antar spesies membuat virus ini menjadi cepat bermutasi,
sehingga sulit ditangani. Berikut beberapa
jenis flu yang umum terjadi:
Flu tulang. Flu tulang disebabkan
oleh virus Parvovirus B19 yang berakibat
keluhan pada otot, tulang dan sendi-sendi
sehingga nyeri otot/daging dan sendisendi menyebabkan sulit jalan, atau disebut juga dengan demam tulang atau chikungunya. Penyebarannya ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penderita akan mengalami demam
tinggi, kedinginan, sakit perut, mual, muntah, sakit kepala, nyeri otot, mata kemerahan, silau, bintik-bintik merah di badan dan
tangan. Biasanya gejala akan berlangsung
selama 2 sampai 4 minggu.
Flu babi. Flu babi disebabkan oleh
virus Orthomyxoviridae (varian H1N1,
H1N2, H3N1, H3N2, dan H2N3) yang banyak ditemukan di babi. Jalur penularan
virus terjadi melalui kontak langsung dengan babi atau dapat juga melalui udara bila berada di dekat peternakan. Gejalagejala yang timbul antara lain demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada
tubuh, kepala, panas dingin, lemah lesu,
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO
Jumat, 10 Mei 2013 / 29 Jumadil Akhir 1434H
diare, dan muntah-muntah.
Flu burung. Penyakit flu burung (Avian
influenza) disebabkan oleh virus influenza yang
awalnya menyerang burung, unggas, dan ayam.
Akibat mutasi, maka virus dapat menyerang manusia, seperti H5N1. Golongan yang paling beresiko tertular adalah anak-anak karena mempunyai daya tahan tubuh yang masih lemah, juga
pekerja di peternakan. Gejala-gejalanya bila terinfeksi adalah berupa infeksi saluran pernafasan
o
atas (ISPA), demam tinggi (>38 Celcius), sakit
tenggorokan mendadak, batuk dan sesak nafas,
nyeri otot, sakit kepala, dan lemas mendadak.
Flu perut. Flu adalah suatu jenis infeksi di
sistem pencernaan, terutama usus dan lambung.
Flu perut disebabkan oleh infeksi virus (rotavirus) maupun bakteri (Campylobacter, Salmonella, dan Escherichia coli). Gejala yang tampak berupa sakit perut ringan disertai diare,
sampai diare dan muntah terus-menerus selama
beberapa hari. Namun, asalkan ditangani dengan
baik jenis penyakit ini dapat sembuh dengan
cepat. (MedicalEra)
INFO SASETA
Shodaqoh Lisan
Shodaqoh tidaklah harus dengan uang/harta.
Kita bisa shodaqoh dengan lisan kita. Lisan
adalah perangkat tubuh kita yang sangat sulit
dikendalikan. Lisan bisa menjadi sangat manis
semanis madu tapi bisa juga tajam setajam
sembilu. Lisan bisa mendekatkan orang yang
baru kenal tetapi juga bisa mencerai beraikan
dua orang yang bersaudara. Ketika kita berta-
nya kepada penderita yang kita layani tentang
kabarnya atau masalahnya hari ini, itu sudah shodaqoh. Walaupun kita tahu hari ini mereka masih
sakit. Pertanyaan dengan senyum lembut akan menyambung hubungan kekrabatan dan keakraban.
Tujuan utama SASETA (Salam, Senyum, Tanya) untuk menjalin komunikasi antara petugas dan penderita sehingga tercapainya Layanan Sepenuh Hati.
S
esungguhnya kematian adalah haq,
pasti terjadi, tidak dapat disangkal
lagi. Allah SWT berfirman, artinya,
“Dan datanglah sakaratul maut yang
sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu
lari dari padanya.” (QS. Qaaf:19)
Siapakah di antara kita yang meragukan
kematian dan sakaratul maut? Apakah ada
orang yang meragukan kubur dan azabnya?
Siapakah yang mampu menunda kematiannya dari waktu yang telah ditentukan?
Mengapa manusia sombong padahal
kelak akan dimakan ulat? Mengapa manusia
melampaui batas padahal di dalam tanah
kelak akan terbujur? Mengapa menundanunda, padahal kita mengetahui kematian
akan datang secara tiba-tiba?
Adalah salah bila ada orang yang menyangka bahawa kematian itu hanya kefanaan semata dan pengakhiran secara total yang
tidak ada kehidupan, perhitungan, hari dikumpulkan, kebangkitan, syurga atau neraka
padanya! Sebab andaikata demikian, tentulah tidak ada hikmah dari penciptaan dan
wujud kita. Tentulah manusia semua sama
saja setelah kematian dan dapat beristirahat
lega; fulan mukmin dan kafir, fulan pembunuh dan terbunuh, fulan si penzalim dan
yang dizalimi, fulan yang taat dan maksiat,
fulan penzina dan yang rajin solat, fulan ahli
maksiat dan ahli takwa.
Kematian merupakan musibah paling
besar, kerana itu Allah s.w.t. menamakannya
dengan 'musibah maut' (Al-Maidah:106).
Bila seorang hamba ahli taat didatangi maut,
ia menyesal mengapa tidak menambah amalan solehnya, sedangkan bila seorang hamba
ahli maksiat didatangi maut, ia menyesali
atas perbuatan melampaui batas yang dilakukannya dan berkeinginan dapat dikembalikan ke dunia lagi, sehingga dapat bertaubat
kepada Allah s.w.t. dan mula melakukan
amal soleh. Namun! Itu semua adalah mustahil dan tidak akan terjadi! (QS. Fushshilat:
24, QS. Al-Mu'minun: 99-100)
Nabi s.a.w. menganjurkan agar banyak
mengingat kematian. Beliau bersabda, “Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan (maut),” (HR. At-Tirmidzi, hasan
menurutnya).
Imam Al-Qurthubi r.a. berkata, “Para
ulama kita mengatakan, ucapan beliau, “Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan”, merupakan ucapan ringkas tapi padat, menghimpun makna peringatan dan
amat mendalam penyampaian nasihatnya.
Sebab, orang yang benar-benar mengingat
kematian, pasti akan mengurangi kenikmatan yang dirasakannya saat itu, mencegahnya
untuk bercita-cita mendapatkannya di masa
yang akan datang serta membuatnya menghindar dari mengangankannya, sekalipun hal
itu masih mampu dicapainya.
Namun jiwa yang beku dan hati yang
KISAH TELADAN
lalai selalu memerlukan nasihat yang lebih
lama dari para penyuluh dan untaian katakata yang meluluhkan sebab bila tidak, sebenarnya ucapan beliau tersebut dan firman
Allah s.w.t. dalam surat Ali 'Imran ayat 185,
(artinya, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati) sudah cukup bagi pendengar dan
pemerhati-nya!”
Siapa Orang Yang Paling Cerdik?
Ibnu Umar r.a pernah berkata, “Aku
pernah mengadap Rasulullah s.a.w sebagai
orang ke sepuluh yang datang, lalu salah
seorang dari kaum Anshor berdiri seraya
berkata, “Wahai Nabi Allah, siapakah manusia yang paling cerdik dan paling tegas?”
Beliau menjawab, “(adalah) Mereka yang
paling banyak mengingat kematian dan
paling siap menghadapinya. Mereka itulah
manusia-manusia cerdas; mereka pergi
(mati) dengan harga diri dunia dan kemuliaan akhirat.” (HR. Ath-Thabrani, disahihkan
al-Munziri)
Al-Qurthubi r.a berkata, “Umat sepakat
bahwa kematian tidak memiliki usia tertentu,
masa tertentu dan penyakit tertentu. Hal ini
dimaksudkan agar seseorang senantiasa
waspada dan bersiap-siap menghadapinya.”
Yazid Ar-Raqqasyi r.a. berkata kepada
dirinya, “Celakalah engkau wahai Yazid!
Siapa orang yang akan menggantikan sholatmu setelah mati? Siapa yang berpuasa untukmu setelah mati? Siapa yang memohon keridhaan Allah untukmu setelah mati? Wahai
manusia! Tidakkah kamu menangis dan
meratapi diri sendiri dalam sisa hidup kamu?
Siapa yang dicari maut, kuburan jadi rumahnya, tanah jadi katilnya dan ulat jadi teman
rapatnya, lalu setelah itu ia akan menunggu
lagi hari kecemasan yang paling besar;
bagaimana keadaan orang yang seperti ini
nanti.?” Beliau pun kemudian menangis.
Ad-Daqqaq r.a. berkata, “Siapa yang
banyak mengingat kematian, maka ia akan
dimuliakan dengan tiga perkara: Segera
bertaubat; Mendapatkan kepuasan hati; dan
bersemangat dalam beribadah. Dan siapa
yang lupa akan kematian, maka ia akan
disiksa dengan tiga perkara: Menunda untuk
bertaubat; Tidak merasa cukup dengan yang
ada dan malas beribadah.”
Al-Hasan Al-Bashri r.a. berkata, “Sesungguhnya kematian ini telah menghancurkan kenikmatan yang dirasakan para penikmatnya. Kerana itu, carilah kehidupan yang
tidak ada kematian di dalamnya.” (islampos)
BULETIN EMBUN
Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo
Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH.
2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM
Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA.
Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K)
Dewan Redaksi : Tim Kreatif
Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
Shafiyah binti Abu 'Ubaid dan Suaminya
S
hafiyah binti Abu 'Ubaid dikenal sebagai
perempuan Madinah yang shalihah dan
perawi hadits yang dapat dipercaya. Dia
meriwayatkan hadits-hadits yang antara lain
berasal dari tiga istri Rasulullah saw, yaitu
Aisyah ra, Hafshah ra, dan Ummu Salamah ra.
Ada pula hadits-hadits yang diriwayatkan
Shafiyah dari mertuanya, Umar bin Khathab
ra. Hadits yang diriwayatkan oleh Shafiyah
dimasukkan ke dalam kitab hadits, antara lain
oleh Imam Muslim, Abu Dawud dan Nasa'i.
Ayah Shafiyah, Abu 'Ubaid, telah dipercaya Khalifah Umar bin Khattab memimpin
pasukan kaum Muslimin menaklukkan Persia.
Dalam suatu pertempuran besar, Abu 'Ubaid
syahid bersama 4000 pasukannya di atas
jembatan di atas Sungai Tigris.
Pernikahan Shafiyah dengan Ibnu Umar
terjadi sekitar tahun 16 H. Ibnu Umar mengatakan bahwa ayahnya telah memberikan kepadanya 400 dirham sebagai mahar, namun
kemudian Ibnu Umar menambahi lagi 200
dirham tanpa sepengetahuan ayahnya. Setelah
menikah, Shafiyah mengikuti suaminya
tinggal di Mekah.
Selain membesarkan dan mendidik tujuh
orang anaknya dari perkawinannya dengan
Ibnu Umar, Shafiyah adalah istri yang sangat
memahami dan mendukung suaminya. Ketaatan, keshalihan dan kedermawanan Ibnu
Umar sudah mengemuka. Di situlah Shafiyah
mengambil posisinya yang sangat mulia
sebagai pendamping sang imam.
Suatu kali, Ibnu Umar sakit dan ingin makan anggur. Segera Shafiyah menyuruh pembantunya untuk membeli anggur. Namun, baru
saja dia sampai di rumah, seorang pengemis
berdiri di depan rumah. Karena kedermawanannya, Ibnu Umar menyuruh untuk mem-
berikan anggur itu pada pengemis. Kemudian
Shafiyah menyuruh lagi pembantunya untuk
membeli anggur. Namun, sesampainya di
rumah, pengemis yang sama sudah menunggu
lagi. Ibnu Umar kembali memberikan anggur
tersebut kepadanya. Kejadian ini berulang
hingga tiga atau empat kali.
Shafiyah lalu menyuruh pembantunya
untuk memberitahukan kepada si pengemis
bahwa kalau ia melakukan lagi hal yang sama –
yaitu meminta anggur untuk Ibnu Umar –
maka untuk selanjutnya ia tak akan mendapatkannya lagi. Barulah setelah itu Ibnu Umar
dapat makan anggur.
Ibnu Umar juga punya kebiasaan untuk
selalu makan bersama anak yatim atau fakir
miskin. Setiap kali Shafiyah memasak, itu
berarti ia tak hanya memasak untuk suami dan
keluarganya saja, tapi juga untuk anak yatim
dan fakir miskin.
Karena pemahaman dan dukungan yang
tulus akan prinsip hidup yang dipegang
suaminya, tak heran bila Shafiyah mendapat
cinta dan perhatian Ibnu Umar yang tak pernah
surut. Suatu kali, ketika dalam perjalanan, Ibnu
Umar mendengar kabar bahwa Shafiyah sakit.
Karena khawatir, ia bergegas pulang ke Mekah
dan menjamak shalat Maghrib dan Isya, yaitu
dengan mengakhirkan shalat Maghrib 3
raka'at, lalu Isya 2 raka'at, sebagaimana pernah
dicontohkan Rasulullah.
Tentang Shafiyah, Ibnu Katsir menyatakan bahwa dia adalah perempuan shalihah dan
ahli ibadah. Ibnu Umar pun selalu memuliakan
dan mencintai Shafiyah.
Setelah Ibnu Umar wafat pada tahun 73 H,
Shafiyah tidak menikah lagi. Tak ada catatan
kapan pastinya Muslimah penyayang ini
meninggal dunia. (ummi-online)
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Mengatasi Kebiasaan Ngorok
Dikalangan pria, mendengkur adalah suatu
fenomena biasa terutama di antara mereka
yang berusia 60 tahun ke atas. Banyak faktor
penyebab mendengkur, mulai dari hidung
tersumbat, tonsil yang membesar hingga
kista. Akan tetapi yang lazim menyebkan
pria usia pertengahan mendengkur adalah
membran tenggokan yang mulai kendur dan
melebar.
Mudah bagi kita untuk memahami
mengapa mendengkur berhubungan dengan
usia. Sejalan dengan pertambahan usia,
sebagian kita mulai mengalami pengenduran
otot-otot dan penumpukan lemak. Salah satu
tempat yang digemari untuk menimbun lemak dan ototnya mulai mengendur adalah
tenggorokan. Apabila otot-otot dan jaringanjaringan berdaging dalam tenggorokan mengendur dan melebar bisa menyumbat sebagian jalan napas.
Mendengkur tidak harus membuat
Anda patah arang. Dewasa ini dokter yang
mengambil spesialisasi dalam gangguan tidur dan pernafasan dapat membantu meringankan Anda pada hampir semua kasus
mendengkur dan sleep apnea (henti nafas
saat tidur).
Akan tetapi bahkan pada kasus mendengkur yang berat, Anda mungkin perlu mengikuti saran-saran berikut untuk meredakan
kebiasaan mendengkur :
1) Berhenti rokok Anda. Asap rokok
membuat jaringan-jaringan, baik di tenggorokan
maupun hidung mengalami iritasi, sampai
bengkak dan menyumbat aliran udara.
2) Rampingkan dan bugarkan tubuh. Walaupun orang kurus juga bisa mendengkur, mendengkur tiga kali lebih sering dialami oleh mereka yang
berbadan gemuk.
3) Jangan makan terlalu banyak. Jangan makan terlalu banyak selama tiga jam sebelum tidur,
hindari juga cemilan ketika Anda terjaga pada
tengah malam. Itu karena proses pencernaan membuat otot-otot di mana pun-termasuk di tenggorokan Anda-menjadi santai dan lemas.
4) Bersihkan lubang hidung Anda. Jika hidung Anda terasa tersumbat, pertimbangkan upaya
membersihkannya dengan obat semprot hidung
yang dijual bebas, namun tetap mengikuti petunjuk
pada kemasannya dengan cermat. Hidung yang terus menerus tersumbat perlu diperiksakan kepada
dokter.
5) Berhenti minum alkohol. Alkohol
menyebabkan otot-otot dalam jalan napas menjadi
terlalu santai. Begitu pula obat-obat penenang atau
obat tidur.
6) Jangan tidur telentang. Tidur menyamping
mungkin dapat mencegah lidah dan daging yang
menggantung dari langit-langit mulut jatuh menutup jalan napas. Tidurlah dengan posisi tidur miring ke kanan dan menghadap kiblat sebagaimana
yang diajarkan nabi, “Berbaringlah di atas rusuk
sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
(DechaCare.com)
INFO SASETA
Sebarkan Salam
Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Kalian tak
akan masuk surga sampai kalian beriman dan
saling mencintai. Maukah kalian aku
tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan
membuat kalian saling mencintai? Yaitu,
sebarkanlah salam di antara kalian.'' (HR
Muslim dari Abi Hurairah). Menyebarkan
salam berarti menyebarkan kedamaian.
Sebab, kata salam mengandung makna
kedamaian, keselamatan, dan keamanan.
Karena itu, orang yang mengucapkan salam
pada hakikatnya mengucapkan doa terhadap orang
yang diberi salam agar senantiasa mendapat
kedamaian, kasih sayang, dan berkah dari Allah
SWT. Usahakanlah setiap bertemu dengan para
pasien ucapkanlah salam. Salam yang kita ucapkan
akan menghilangkan jarak antara petugas dengan
penderita yang pada akhirnya mampu memberikan
motivasi sembuh kepada pasien. Maka sebarkanlah
salam berikanlah kedamaian kepada para penderita
dengan melaksanakan SASETA (Salam, Senyum,
Tanya)
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO
Jumat, 17 Mei 2013 / 7 Rajab 1434H
Agar Tidak Bangkrut di Akhirat
“Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, “Orang yang
bangkrut di antara kami adalah yang ia
menjadi tidak punya harta dan benda.” Nabi
Saw lalu berkata, ”Sesungguhnya orang
yang bangkrut dari umatku ialah orang yang
datang pada hari kiamat dengan membawa
amalan puasa, shalat dan zakat, tetapi dia
pernah mencaci-maki orang ini, menuduh
orang itu berbuat zina, ia pernah memakan
harta orang ini, membunuh orang ini, memukul (menzalimi) ini, maka dia menanti
orang ini (yang dizalimi) menuntut dan
mengambil pahalanya (sebagai tebusan)
dan orang itu mengambil pula pahalanya.
Bila pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosadosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu ditimpakan kepadanya, lalu dia
dihempaskan ke dalam api neraka.” (HR.
Muslim)
Subhanallah, Maha Adil dan Maha
Bijaksana Allah swt, segala perbuatan manusia ada perhitungannya. Hadits ini menegaskan bahwa pengadilan akhirat sangat
teliti dan seksama. Pengadilan yang tidak hanya memutuskan perkara dosa yang berhubungan dengan Allah, tapi yang berhubungan dengan sesama manusia. Karena itu
dalam Islam ibadah terbagi menjadi hablun
min Allah (ibadah yang erat kaitan dengan
Allah) dan hablun minan nas (ibadah sosial),
vertikal dan horizontal. Dalam makna,
akhlak menjadi bagian tak terpisahkan dari
ajaran Islam dan aplikasi Iman.
Al-Muflis, bangkrut, pailit dalam pandangan Nabi saw adalah orang yang sejatinya kaya pahala, tapi jatuh menjadi miskin
pahala, bahkan jadi plus bergelimang dosa
karena kezaliman terhadap sesama yang
belum terselesaikan. Kalimat ini sejatinya
menyindir manusia, bahkan para sahabat
yang akrab memahami kebangkrutan dari
nilai materi duniawi. Benar, tidak sedikit
kaum muslimin yang hanya memikirkan
tetap kaya, tetap sejahtera, tetap eksis jabatan, tetap digjaya secara materi keduniaan,
bahkan meskipun harus menzalimi sesamanya. Sebaliknya, acuh, tidak pandai memikirkan bagaimana kepailitan di akhirat. Saat
menzalimi sesama yang dipikirkan hanya
pengadilan di dunia, bila tak ada yang lihat,
bebas dari hukuman dunia dianggap selesai.
Padahal pengadilan akhirat pasti menanti.
Nabi saw mengajarkan bahwa harta
akhirat (pahala) lebih penting dipikirkan. Bukan anti dunia tentunya, tapi bagaimana seorang mukmin sejati dalam menjalani hidup
orientasi akhirat. Dalam berhubungan dengan sesama manusia bukan hanya memikirkan positif-negatif dunia tapi keuntungan-kerugian di akhirat, ujungnya neraka
KISAH TELADAN
atau surga.
Membawa pahala ke akhirat, banyak
beribadah di dunia, aktif melakukan shalat,
puasa, zakat dan amalan lain (hablun min
Allah), tapi tidak cakap, berantakan dalam
berhubungan sesama manusia (hablun
minan-nas) maka sejatinya bukan kategori
orang shaleh sejati. Bahkan dapat menjadikan pelakunya berantakan di akhirat kelak,
pahala hilang dosa bertambah dan ujungnya
neraka. Karena itu ketika Nabi saw ditanya,
“Muslim yang bagaimanakah yang paling
utama?” Nabi saw menjawab, “Muslim yang
menjaga untuk tidak menyakit sesamanya
baik dengan lisan maupun tangannya.” (HR.
Bukhari)
Oleh karena itu betapa indahnya bila
kita hidup tanpa mezalimi sesama kita, di
antaranya sebagai upaya menjauhkan diri dari kepailitan, kebangkrutan di akhirat kelak.
Luar bisa bila dalam berinteraksi dengan
sesama kita, bukan hanya implikasi duniawi
yang kita pikirkan, tapi akibat di akhirat
kelak. Wallahu'alam.
BULETIN EMBUN
Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo
Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH.
2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM
Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA.
Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K)
Dewan Redaksi : Tim Kreatif
Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
Wahsyi bin Harb
Ingin Taubat Sebenar-benar Taubat
A
dakah sampai kepadamu penggalan
hikayat Wahsyi bin Harb? Seorang
budak yang dimiliki oleh pembesar
Quraisy Jubair bin Muth'im. Oleh tuannya dan
Hindun bin Utbah, ia dijanjikan kemerdekaan
apabila berhasil membunuh Hamzah bin
Abdul Muthalib.
“Telah kutebus kemerdekaanku dengan
membunuh paman Muhammad namun mengapa aku masih merasa sebagai seorang budak?
Dimanakah kemerdekaan hakiki itu?” Itulah
tanya Wahsyi pada dirinya. Sempat ia menangis tetapi dia sendiri bingung tangis itu untuk
apa. Serasa ada sebuah bongkahan batu besar
yang mengganjal hatinya. Wahsyi menyadari
dirinya tidak bahagia seperti yang diinginkannya walau ia telah merdeka.
Satu per satu sahabatnya ditemukan telah
memeluk agama Muhammad. Ablah, sahabatnya yang juga budak Jubair bin Muth'im, membuatnya tak habis pikir teguh melewati masamasa penyiksaan oleh tuannya. Didapati pula
Suhail, sahabatnya telah mengimani agama
Muhammad dan hijrah ke Tsaqif. Pun ada rasa
cemburu ketika Rasulullah memuliakan Bilal
dan berita mengejutkan lainnya seperti Khalid
bin Walid serta Wishal seorang pelacur yang
telah lebih dulu mengumumkan keislamannya.
Akhirnya Wahsyi melangkah menghadap
Rasulullah dengan iman di dadanya. Seberkas
cahaya Allah yang telah merasuk ke hati membuatnya yakin melawan segala ketakutan atas
bayang-bayang masa lalu. Wahsyi telah berada
dalam naungan Islam yang agung. Dia memilih agama tauhid ini mengikuti sisi hatinya
yang fitrah.
Namun keislamannya harus dibayar
dengan suatu kerinduan yang sangat dalam kepada Rasulullah. Suatu ketika Rasulullah memanggil memintanya menceritakan bagaimana ia membunuh orang terkasihnya, Hamzah
bin Abdul Muthalib.
“Celakalah engkau, hai Wahsyi! Kumohon, palingkan wajahmu dariku!” Itulah pinta
Rasul kepada Wahsyi. Rasul sadar dirinya tak
pernah sanggup melihat wajah Wahsyi. Hatinya perih teringat sang paman. Rasul khawatir
hal ini membuatnya membenci Wahsyi sebagai
saudara yang seharusnya dapat diperlakukan
seperti sahabat lainnya.
Inilah dakwah Rasulullah, beliau berdakwah bahkan kepada orang yang nyaris tak
sanggup beliau maafkan kesalahannya. Sementara Wahsyi sebagai jundi yang taat tanpa
banyak tanya mematuhi perintah Rasullullah.
Terbayang betapa remuk hatinya. Rasul enggan menatapnya. Wahsyi memilih duduk disudut mesjid agar Rasulullah tidak melihatnya
ketika berkhutbah. Yang bisa ia lakukan hanya
mencuri-curi pandang ke arah Rasulullah sambil berharap Rasul memanggilnya dan bersitatap dengannya. Namun harapan itu tak kunjung terwujud sampai akhirnya ia mendengar
berita wafatnya Rasulullah. Hatinya semakin
remuk mengetahui kenyataan bahwa panggilan yang ditunggu sekian lama itupun akhirnya
sungguh lenyap ditelan waktu.
Selepas wafatnya Rasul, Wahsyi terus berjuang bersama para sahabat melawan musuhmusuh Islam. Ia terus beramal dan suatu ketika
pada perang Yamamah, Wahsyi berharap dapat
nenebus kesalahannya dengan membunuh
Musailamah si nabi palsu dengan tombak yang
sama ia gunakan ketika menusuk Hamzah. Saat tombaknya menusuk dada Musailamah
hingga tersungkur roboh, ia langsung sujud
syukur dengan mata mendanau. “Wahai
Rasulullah, apakah sekarang aku sudah boleh
menatapmu memelukmu?” Ya, kiranya lirih itu
yang mengalir bersama air matanya.
Sungguh, mengingat kembali kisah
Wahsyi ini pun membuat kita resah. Kisah taubat sebenar-benar taubat. Siapakah yang mampu menjamin taubat kita lebih baik darinya?
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Sayangi Hati Anda
Hati adalah salah satu organ yang paling
penting dari tubuh kita dan juga organ tubuh
yang paling bekerja keras. Gejala utama
yang terkait dengan penyakit hati adalah
kelelahan. Fungsi utama dari hati adalah
untuk mengeluarkan racun dari tubuh. Ketika hati kelebihan beban terjadi gangguan
pembersihan racun dari tubuh, kondisi yang
disebut gagal hati. Pada dasarnya ada dua
penyebab utama gagal hati.
Yang pertama adalah ketika hati tidak
mampu untuk mendetoksifikasi limbah
dengan cara yang tepat. Bila ada kelebihan
asupan atau adanya racun dalam darah, hati
mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik.
Juga, jika aliran empedu berkurang atau dihentikan, mungkin mengakibatkan gagal hati. Berkurangnya pasokan empedu dapat terjadi akibat batu empedu atau kondisi medis
lainnya. Kondisi ini bisa membuat pasien
merasa lelah karena terjadi peningkatan dari
racun dan limbah dalam darah, yang akan
mengganggu metabolisme tubuh. Hal ini
juga dapat menimbulkan gangguan kulit dan
pernapasan serta peningkatan berat badan.
Masalah lain yang dapat menyebabkan
gagal hati adalah adanya kelebihan karbohidrat dalam diet. Hati bertanggung jawab
untuk metabolisme karbohidrat dan pemeliharaan tingkat glukosa darah normal. Jika
kadar gula darah rendah, maka hati dapat
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO
Jumat, 24 Mei 2013 / 14 Rajab 1434H
Akibat Berbuat Maksiat
memecah glikogen untuk melepaskan energi bagi
tubuh. Namun, jika tingkat glukosa darah meningkat terjadi hambatan fungsi hati dan menyebabkan
gagal hati. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan
kadar glukosa darah tidak teratur dan dapat membuat pasien merasa lelah dan juga menyebabkan
sejumlah masalah kesehatan.
Masalah lain yang bisa terjadi karena gagal
hati adalah penyakit kuning. Jika terdapat dugaan
penyakit hati, sebelum kondisi memburuk, perlu
dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi kondisi
gagal hati.
Cara terbaik untuk mencegah gagal hati adalah melakukan proses detoksifikasi. Ada beberapa
terapi alami yang tersedia untuk membersihkan
hati, salah satunya adalah mengonsumsi tomat rebus dan jus tomat selama 2 hari. Kita juga dapat
mengganti tomat dengan apel dan jus apel. Terdapat sejumlah suplemen yang dijual bebas untuk
mengembalilkan fungsi normal hati. (MedicalEra)
INFO SASETA
Belajar Senyum dari Rasulullah
Rasulullah, amat pemurah akan senyum.
Seorang sahabat mengatakan bahwa tak
pernah Rasulullah memandang atau
mendatanginya, melainkan senantiasa dengan
tersenyum. Bibir tipisnya senantiasa
menyungging indah, lahir dari keinginan tulus
membahagiakan orang lain. mengenal
Rosululloh, adalah kekayaan yang tak ternilai
harganya bagi kita. Rosululloh sungguhsungguh dicipta oleh Allah untuk menjadi
tauladan. Diamnya, pembicaraannya pula tindakantindakannya, dari ujung rambut sampai pangkal
kakinya, semuanya pelajaran, seluruhnya adalah
referensi berharga pembawa jalan keselamatan bagi
yang mengikutinya. Program SASETA yang
digulirkan adalah untuk meneladani apa yang rosul
contohkan. Dengan SASETA (Salam Senyum Tanya)
diharapkan pengabdian di RSUD Dr. Soetomo bisa
memberikan warna yang ceriah, yaitu warna
kebahagiaan. Senyumlah untuk mereka.
P
ada suatu hari ada seorang yang bertanya kepada sahabat Sa'ad bin Abi
Waqqas di hadapan sahabat Usamah
bin Zaid tentang penyakit (wabah) tha'un,
maka sahabat Usamah bin Zaid mengabarkan bahwa Rasulullah SAW. pernah menjelaskan tentang hal itu dengan sabdanya:
“Sesungguhnya penyakit ini adalah kotoran
yang dengannya Allah mengadzab sebagian
umat sebelum kalian, kemudian tersisa di
bumi, kadangkala ia hilang dan kadangkala
ia datang kembali.” (HR. Muttafaqun 'alaih)
Ibnu Qayim al-Jauziyah mengatakan,
“Perbuatan maksiat adalah faktor terbesar
yang menghapus barakah usia, rezeki, ilmu,
dan amal. Setiap waktu, harta, fisik, kedudukan, ilmu, dan amal yang Anda gunakan
untuk maksiat kepada-Nya, maka sebenarnya semua bukan milik Anda. Usia, harta,
kekuatan, kedudukan, ilmu, dan amal yang
merupakan milik Anda sebenarnya adalah
yang digunakan untuk ketaatan kepada
Allah.”
Selanjutnya, Ibnu Qayim lebih lanjut
menerangkan akibat-akibat dari berbuat
maksiat ini secara terperinci. Ini rangkumannya:
1-Maksiat Menghalangi Ilmu
Pengetahuan. Ilmu adalah cahaya yang
dipancarkan ke dalam hati. Namun,
kemaksiatan dalam hati dapat menghalangi
dan memadamkan cahaya tersebut. Ketika
Imam Malik melihat kecerdasan dan daya
hafal Imam Syafi'i yang luar biasa, beliau
(Imam Malik) berkata, “Aku melihat Allah
Swt telah menyiratkan cahaya di hatimu,
wahai anakku. Janganlah engkau padamkan
cahaya itu dengan maksiat.”
2- Maksiat Menghalangi Rezeki. Jika
ketakwaan adalah penyebab datangnya rezeki. Maka meninggalkannya berarti
menimbulkan kefakiran. “Seorang hamba
dicegah dari rezeki akibat dosa yang
diperbuatnya” (HR. Ahmad).
3- Maksiat Menimbulkan Jarak
dengan Allah Swt. Diriwayatkan ada
seorang laki-laki yang mengeluh kepada
seorang arif tentang kesunyian jiwanya.
Sang arif berpesan, “Jika kegersangan
hatimu akibat dosa-dosa, maka tinggalkanlah (perbuatan dosa itu). Dalam hati kita, tak
ada perkara yang lebih pahit daripada
kegersangan dosa diatas dosa.”
4- Maksiat Menjauhkan Pelakunya
dengan Orang Lain. Maksiat menjauhkan
pelakunya dari orang lain, terutama dari golongan yang baik. Semakin berat tekanannya, maka semakin jauh pula jaraknya
hingga berbagai manfaat dari orang yang
baik terhalangi. Kesunyian dan kegersangan
ini semakin menguat hingga berpengaruh
5- Maksiat Menyulitkan Urusan. Jika
ketakwaan dapat memudahkan segala urusan, maka pelaku maksiat akan menghadapi
kesulitan dalam menghadapi segala urusannya. Maksiat Menggelapkan Hati Ketaatan
adalah cahaya, sedangkan maksiat adalah
gelap gulita.
Ibnu Abbas ra berkata, “Sesungguhnya
perbuatan baik itu mendatangkan kecerahan
pada wajah dan cahaya pada hati, kekuatan
badan dan kecintaan. Sebaliknya, perbuatan
buruk itu mengundang ketidakceriaan pada
raut muka, kegelapan di dalam kubur dan di
hati, kelemahan badan, susutnya rizki dan
kebencian makhluk.”
6- Maksiat Melemahkan Hati dan
Badan. Kekuatan seorang mukmin terpancar dari kekuatan hatinya. Jika hatinya kuat
maka kuatlah badannya. Tapi bagi pelaku
maksiat, meskipun badannya kuat, sesungguhnya dia sangat lemah jika kekuatan itu
sedang dia butuhkan, hingga kekuatan pada
dirinya sering menipu dirinya sendiri. Lihatlah bagaimana kekuatan fisik dan hati kaum
muslimin yang telah mengalahkan kekuatan
fisik bangsa Persia dan Romawi.
7-Maksiat Menghalangi Ketaatan.
Orang yang melakukan dosa dan maksiat
akan cenderung untuk memutuskan ketaatan. Seperti selayaknya orang yang satu kali
makan tetapi mengalami sakit berkepanjangan dan menghalanginya dari memakan
makanan lain yang lebih baik.
8- Maksiat Memperpendek Umur
dan Menghapus Keberkahan. Pada
dasarnya, umur manusia dihitung dari masa
hidupnya. Sementara itu tak ada yang namanya hidup kecuali jika kehidupan itu dihabiskan dengan ketaatan, ibadah, cinta dan dzikir
kepada Allah serta mementingkan keridhaan-Nya.
9- Maksiat Menumbuhkan Maksiat
Lain. Seorang ulama Salaf berkata, bahwa
jika seorang hamba melakukan kebaikan,
maka hal tersebut akan mendorong dia untuk
melakukan kebaikan yang lain dan seterusnya. Dan jika seorang hamba melakukan keburukan, maka dia pun akan cenderung untuk melakukan keburukan yang lain sehingga keburukan itu menjadi kebiasaan bagi si
pelaku.
10- Maksiat Mematikan Bisikan Hati
Nurani. Maksiat dapat melemahkan hati dari kebaikan dan sebaliknya akan menguatkan
kehendak untuk berbuat maksiat yang lain.
Maksiat pun dapat memutuskan keinginan
untuk bertobat. Inilah yang akan menjadi
penyakit hati yang paling besar. [islampos]
BULETIN EMBUN
Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo
Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH.
2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM
Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA.
Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K)
Dewan Redaksi : Tim Kreatif
Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
KISAH TELADAN
pada hubungan dengan keluarga, anak-anak
dan hati nuraninya sendiri.
N
usaibah binti Ka'ab adalah istri dari
Zaid bin Ahsim, ibu dari Hubaib bin
Zaid bin Ahsim dan Abdullah bin Zaid
bin Ahzim. Ia merupakan salah seorang yang
berjanji kepada Rasulullah saw pada baiat
Aqabah dan Baitur Ridwan. Saat itu, ia dan
peserta baiat bertekad akan gugur sebagai
syahid. Rasulullah kemudian menasihati
mereka, “Jangan mengalirkan darah dengan
sia-sia.”
Kecintaan Nusaibah kepada Nabi
Muhammad tak perlu diragukan lagi. Ini terbukti dalam beberapa perang yang diikutinya
seperti perang Uhud, Hudaibiyah, Hunain dan
Yamamah.
Ketika perang Uhud meletus dan para
prajurit tak lagi mengindahkan ketetapan
Rasul hingga mereka terbirit-birit lari dari pertempuran, Nusaibah malah terjun langsung ke
arena peperangan.
Mulanya ia datang membawa air untuk
tentara. Namun ia melihat Rasululah tengah
melawan musuh tanpa perisai. Kepada tentara
yang lari menjauh karena silau dengan harta
rampasan perang Nabi berseru, “Berikanlah
perisaimu pada yang ingin berperang!”
Si tentara kemudian melempar perisainya. Tanpa pikir panjang, Nusaibah langsung
memungut perisai itu. Dalam sekejap ia sudah
berdiri untuk melindungi Rasulullah. Hingga
Rasulullah pun bersabda, “Tidaklah aku
melihat ke kanan dan ke kiri pada pertempuran
Uhud kecuali aku melihat Nusaibah binti
Ka'ab berperang membelaku.” Ya, bak prajurit
sungguhan, perempuan rupawan itu berperang
dengan pedang dan panah hingga tubuhnya
dipenuhi luka.
Bukan hanya dirinya, buah hati Nusaibah,
Hubaib bin Zaid bin Ahsim juga menjadi
korban kekejaman saat membela Rasulullah.
Ia diutus Nabi saw untuk menyampaikan surat
kepada Musailamah Al-Kazab. Namun,
pendusta yang mengaku nabi itu malah
menyiksa Hubaib.
Alasannya, saat dipaksa untuk mengakui
Musailamah sebagai nabi, Hubaib tetap teguh
mengatakan bahwa Muhammad saw adalah
rasul sebenarnya. Musailamah geram dan
menyiksanya lebih kejam sampai memotong
tubuh Hubaib hingga ia mati syahid.
Mendengar nama Rasulullah tercemar
dan anaknya terbunuh, darah Nusaibah mendidih. Ia bernadzar tidak akan mandi sebelum
ia bisa membunuh Musailamah.
Maka ketika pecah perang Yamamah,
Nusaibah langsung mendaftarkan diri dan
berdiri di barisan terdepan bersama Khalid bin
Walid dan Abdullah bin Zaid bin Ahsim,
putranya yang lain.
Bagai singa kelaparan yang siap menerkam mangsanya, Nusaibah melancarkan
serangan bertubi-tubi ke arah lawan sehingga
tangannya tertebas pedang lawan.
Saat itu Nusaibah berkata “Tanganku terpotong pada hari peperangan Yamamah,
padahal aku sangat ingin membunuh
Musailamah. Tidak ada yang dapat melarangku sehingga aku melihat anakku, Abdullah
bin Zaid, mengusap pedangnya dengan pakaiannya, lalu aku berkata kepadanya, “Engkaukah yang membunuhnya (Musailamah,
red)?” Ia menjawab “Ya”. Kemudian,
Nusaibah pun bersujud syukur kepada Allah
swt. (ummi-online)
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Hindari Menjemur Pakaian di Dalam Rumah
Di musim penghujan seperti sekarang
tentu sulit mengandalkan sinar matahari
untuk mengeringkan pakaian. Namun,
menjemur pakaian di dalam ruangan sebenarnya tidak dianjurkan karena bisa memicu penyakit asthma.
Penelitian yang dilakukan tim dari
Mackintosh School of Architecture di
Glasgow, Skotlandia, menemukan bahwa
menjemur pakaian di dalam ruangan akan
meningkatkan kelembaban udara sampai
30 persen.
Berdasarkan survei terhadap 100 rumah yang mereka lakukan, hampir tiga perempat rumah memiliki tingkat kelembaban yang bisa memicu pertumbuhan kuman
dan tungau. Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko asma dan penyakit alergi
lainnya.
Survei tersebut dilakukan pada musim
dingin tahun 2011 dan menemukan sekitar
87 persen rumah tangga menjemur pakaian
di dalam rumah dan dua pertiga menjemur
di dekat sumber panas seperti radiator.
Para peneliti mengatakan bahwa model arsitektur yang tertutup rapat untuk meminimalkan pengeluaran energi sering kali
tidak diikuti dengan ventilasi yang baik.
Akibatnya, uap air sulit untuk menghilang.
Menurut Malcolm Richardson, profesor
bidang studi jamur dari Universitas Manchester,
Inggris, ada berbagai tipe kapang, tetapi hanya
10 jenis yang bisa menyebabkan gangguan
kesehatan, seperti sinusitis, bronkitis, alergi, dan
gangguan pernapasan lainnya.
Kapang adalah jenis jamur yang tumbuh di
tempat di mana kelembaban terperangkap di
udara, misalnya di kamar mandi, tempat cuci
piring, mesin cuci, mesin pengering, dan di
dapur. Bisa juga ditemukan di tanah dalam pot
tanaman.
Setiap genangan air juga bisa memicu tumbuhnya jamur. Jika pertumbuhannya cepat, jamur bisa terlihat dalam hitungan bulan sampai
tahunan. Rumah yang tidak memiliki ventilasi
yang baik juga menjadi tempat favorit jamur.
"Tempat yang jadi favorit jamur untuk tumbuh di rumah adalah wallpaper, lantai, serta di
balik lantai dan di sekitar jendela," kata
Richardson.
Menghirup udara yang memiliki spora jamur bisa mendatangkan dua efek, yaitu infeksi
pada orang yang memiliki sistem imun lemah
serta reaksi alergi terutama asma. Gejala-gejala
alergi jamur bisa berupa batuk, rasa lelah berkepanjangan, iritasi mata dan tenggorokan, sakit
kepala, iritasi kulit, ataupun rasa mual.
(DechaCare.com)
INFO SASETA
Tetap Salam, Senyum, Tanya
Kita tidak pernah bisa menduga apa yang akan
terjadi di akhir hari. Mengawali hari dengan
hati riang dan semangat menjulang, kadang
bisa diakhiri dengan bersungut-sungut atau
marah oleh sebab berbagai macam hal.
Semangat dan keriangan yang tadinya
dirasakan penuh, seolah-olah terkikis habis
oleh satu atau dua kejadian yang dialami.
Rasanya, keseluruhan hari itu menjadi begitu
buruk oleh sebab peristiwa yang dialami di
ujung hari.Namun kita harus senantiasa sadar
dan ingat, bahwa kita memiliki tugas yang mulia.
Pelayanan maksimal yang kita berikan kepada
pasien akan memberi dorongan motivasi mereka
untuk sembuh. Kekuatan motivasi ini mampu
merubah yang pesimis jadi optimis. Senantiasa kita
mengingatkan bahwa SASETA (Salam, Senyum,
Tanya) bertujuan menjembatani komunikasi antara
petugas dan penderita. Jangan sampai perasaan
kesal kita menjadikan keikhlasan kita menguap
begitu saja. Lakukan SASETA untuk mencapai
Layanan Sepenuh Hati (LSH).
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO
Jumat, 31 Mei 2013 / 21 Rajab 1434H
Keutamaan Sedekah
K
risis ekonomi dan keuanngan yang
terjadi secara global (di seluruh
dunia) membuat hidup kita
mungkin semakin terhimpit dalam berbagai
kesulitan. Sedekah bisa menjawab persoalan
itu.
Kita semua sudah mengetahu bahwa
kekayaan tidak akan membawa arti tanpa
ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa
terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa
keberkahan rezeki yang meskipun banyak
akan terasakan sempit dan menyusahkan.
Agar rezeki yang Allah SWT berikan
kepada kita menjadi berkah, Rasulullah saw
menganjurkan kepada umatnya untuk
memperbanyak sedekah. Sabda Rasulullah
saw, ”Belilah semua kesulitanmu dengan
sedekah.” Dalam hadis lain, Rasulullah saw
menjelaskan, ”Setiap awal pagi, semasa
terbit matahari, ada dua malaikat menyeru
kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada
orang yang membelanjakan hartanya kerena
Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.”
Sedekah walaupun kecil tetapi amat
berharga di sisi Allah swt. Orang yang bakhil
dan kikir dengan tidak menyedekahkan
sebagian hartanya akan merugi di dunia dan
akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi,
sejatinya orang yang bersedekah adalah un-
tuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh
berkah, dan sebaliknya menahannya adalah
celaka.
Dari segi bentuknya, sedekah sesungguhnya tidak dibatasi pemberian dalam
bentuk uang, tetapi sejumlah amal kebaikan
yang dilakukan seorang Muslim, termasuk
sedekah sebagaimana hadis dari Abu Musa
r.a. berkata bahwa nabi saw. bersabda, ”Tiap
Muslim wajib bersedekah.”
Sahabat bertanya, ”Jika tidak dapat?”
Nabi menjawab, ”Bekerjalah dengan
tangannya yang berguna bagi dirinya dan ia
dapat bersedekah.” Sahabat bertanya lagi,
”Jika tidak dapat,” jawab Nabi, ”Membantu
orang yang sangat membutuhkan.” Sahabat
bertanya lagi, ”Jika tidak dapat?” Jawab
Nabi, ”Menganjurkan kebaikan.” Sahabat
bertanya lagi, ”Jika tidak dapat?” Nabi
menjawab, “Menahan diri dari kejahatan,
maka itu sedekah untuk dirinya sendiri.”
Hadis tersebut menggambarkan 4
tingkatan. Pertama, bekerja dan berusaha
dengan kemampuannya sehingga ia
mendapat keuntungan dan dari keuntungan
itu ia dapat bersedekah. Keutamaan seorang
Muslim jika ia bekerja dengan tekun penuh
keikhlasan, ia akan kuat secara ekonomi
yang dipandang oleh Allah lebih baik dan
lebih dicintai. Kepada Muslim yang diberi
rezeki oleh Allah kemudian ia menyedekah-
BULETIN EMBUN
Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo
Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH.
2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM
Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA.
Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K)
Dewan Redaksi : Tim Kreatif
Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
KISAH TELADAN
Ketiga, menyuruh kepada
kebaikan. Kebaikan yang dilakukan
oleh seseorang karena perintah dari
seorang Muslim akan menjadi
sedekah karena siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka
seolah-olah ia melakukan kebaikan
sebagaimana seseorang melakukan
kebaikan.
Keempat, menahan diri dari
perbuatan yang buruk yang dapat
menjerumuskan seseorang pada
kannya di jalan Allah kita patut meneladani- kezaliman sebagai bentuk sedekah, karena
nya sebagaimana hadis dari Abdullah bin menahan diri adalah sikap yang cukup sulit
Mas'ud riwayat Bukhari dan Muslim, bahwa untuk dilakukan dan hanya orang yang sudah
Rasulullah bersabda, tidak ada iri hati yang terlatih saja yang akan mampu menahan diri
diperbolehkan, selain terhadap dua hal, dari segala bentuk kejelekan.
yaitu, terhadap seorang Muslim yang diaDari penjelasan hadis di atas, sedekah
nugerahi harta benda dari Allah, lalu terge- tidak mesti dengan hanya mengeluarkan
raklah hatinya untuk menghabiskannya me- sejumlah materi atau uang, tetapi semua
nurut jalan yang hak dan terhadap seorang amal kebajikan yang dilakukan seorang
Muslim yang telah diberi ilmu yang ber- Muslim, seperti menciptakan kebersihan
manfaat oleh Allah, lalu ia menggunakannya lingkungan, bersikap santun, memberikan
untuk mengadili manusia dan menga- pendidikan agama kepada anak dan istri dan
jarkannya.”
bahkan memberikan senyuman pun adalah
Kedua, membantu orang yang sangat sedekah (H.R. Baihaqi).
butuh bantuan. Sangat dianjurkan sebagai
Bersedekah merupakan aktivitas seosalah satu bentuk kepedulian kemanusiaan, rang Muslim yang memiliki sifat keutamaan,
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah karena ketinggian derajat seorang Muslim
ayat 280, ”Dan jika orang yang berutang itu ditentukan oleh sebesar dan sejauh mana ia
dalam kesukaran, maka berilah tangguh sam- memiliki kepedulian dan kepekaan sosial
pai dia memiliki kelapangan dan kemam- kepada Muslim yang lainnya. Jadi, krisis
puan. Dan bersedekahlah sebagian atau keuangan global? Siapa takut! Bersedeseluruh piutangnya itu lebih baik bagimu kahlah! Allah swt menjamin, kita tidak akan
jika kamu betul-betul tahu.”
pernah menjadi faqir! (islampos.com)
Kisah Fathimah binti Qais
Lamaran di Atas Lamaran
D
ikatakan bila seorang perempuan
dilamar oleh satu laki-laki, maka ia
tidak boleh menerima pinangan dari
laki-laki yang lainnya. Namun, Fathimah binti Qais pernah mengalami kondisi tersebut.
Saudara perempuan Adh Dhahhak bin
Qais ini terkenal dengan kecantikan parasnya, kecerdasan dan wibawanya. Ketika
suaminya, Amr bin Hafsh, menceraikannya,
berbondong-bondong laki-laki melamar
Fathimah, tak terkecuali Mu'awiyah bin Abu
Sufyan, putra pembesar kaum Quraisy yang
sempat membenci Nabi Muhammad saw
sebelum akhirnya masuk Islam.
Fathimah kala itu menerima saja semua
lamaran yang datang. Ia tidak segera memutuskan laki-laki mana yang ia pilih menjadi
suaminya. Ia justru menanyakan hal itu
kepada Rasulullah saw.
Rasulullah tidak menyalahkan atau pun
mengingkari perbuatan Fathimah dengan
adanya lamaran di atas lamaran yang lain.
Beliau saw kemudian memerintahkan
Fathimah binti Qais menikah dengan
Usamah bin Zaid, namun keputusan tetap di
tangan Fathimah.
Setelah pernikahan Fathimah dan
Usamah berlangsung, Fathimah mengungkapkan betapa bahagianya ia menempuh
biduk rumah tangga dengan Usamah bin
Zaid.
Beberapa mazhab memang mengatakan
untuk menerima lamaran dari satu laki-laki
saja. Jika lamaran tersebut tak mendapat sambutan dari pihak perempuan, barulah lakilaki lain boleh melamarnya. Pelarangan
tersebut bersumber pada kekhawatiran akan
munculnya kebencian dan dendam di antara
sesama Muslim yang melamar perempuan
yang sama.
Fathimah juga dikenal sebagai pelapor
hadits. Ia banyak menimba ilmu dari Rasulullah saw. Tercatat, Fathimah telah meriwayatkan 34 hadits. Di antara riwayatnya, ada
yang muttafaqun 'alaih dan tiga hadits darinya diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Fathimahlah yang meriwayatkan hadits
tentang nafkah dan pemberian tempat tinggal bagi istri yang dicerai. Dia pula yang
meriwayatkan hadits tentang al-jassasah
(yang suka mengintai) dan hadits tentang
Dajjal.
Semasa hidupnya, Fathimah memang
banyak menghabiskan waktunya untuk beribadah. Rumahnya sering dijadikan tempat
bermusyawarah pada masa Khalifah Umar
bin Khattab. Bahkan ketika Umar terbunuh,
banyak orang yang datang berkumpul di
rumahnya. Zubair bin Awwam adalah salah
seorang yang kagum terhadap kepribadian
Fathimah bin Qais. Dalam sebuah ungkapannya terhadap Fathimah, Zubair berkata,
“Ia adalah wanita yang cerdas dan mulia.”
Pada tahun ke-50 hijrah, Fathimah binti
Qais berpulang ke sang Pencipta dengan
meninggalkan jasa baik untuk umat Islam.
Download