pemimpin yang merakyat - SD Muhammadiyah 4 Surabaya

advertisement
PEMIMPIN YANG MERAKYAT
Oleh Sulthon, M.Ag *
Di suatu malam yang gelap, Ashim r.a
asisten khalifah Umar bin Khottob
berlari mengejar sang khalifah yang
dengan tergesa-gesa memikul sekarung
gandum
yang
dibawa
dengan
tangannya sendiri. Ashim menawarkan
bantuannya untuk memikul gandum
yang sedang dipikul oleh kholifah
Umar, namun dengan tegas Umar
menolak, dengan berkaca-kaca beliau
berkata “apakah kau mau membantuku
memikul bebanku dihari kiamat wahai
Ashim?”. Perkataan ini membuat
Ashim terdiam seribu bahasa. Beliau
kemudian mengikuti sang Kholifah
menuju kerumah janda beserta 3 orang
anaknya yang sebelumnya mencaci
Umar atas ketidak adilan dan ketidak
perhatiannya umar kepada rakyatnya.
Pernah suatu ketika kholifah Umar bin
Khottob berkata kepada para sahabat
“andaikan ada seekor keledai di Iraq
yang terpeleset, maka sungguh kau
pasti akan mendapatkan pertanggung
jawabanku dimata Allah kelak dihari
kiamat karena aku telah lalai tidak
memperbaiki jalan yang dilalui oleh
keledai tersebut.
Seorang
pemimpin
tidak
hanya
bertanggung jawab pada apa yang
dipimpinnya
melainkan
akan
mempertanggung jawabkan apa yang
terjadi atas apa yang dipimpinnya di
hadapan Allah SWT. Inilah yang
dipahami oleh Umar bin Khatab.
Karenanya, ia sangat berhati-hati dalam
memegang jabatan dan berusaha agar
menunaikan hak yang dipimpinnya
sebaik mungkin.
Di dunia, bisa saja seorang pemimpin
menghindar dari taanggung jawab yang
harus
dipikulnya,
kemudian
mempersalahkan keadaan atau individu
tertentu. Dan, mungkin ia terbebas dari
tuntunan hukum dan tetap terjaga
nama baiknya. Tetapi itu sama sekali
tidak akan menyelamatkan dirinya di
hadapan Allah kelak.
Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah
seorang hamba yang dititipi Allah
untuk
memimpin
sekelompok
BULETIN USWATUN HASANAH, diterbitkan oleh Masjid KH Ahmad Dahlan, SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya
Penanggung jawab: M. Sholihin, Editor: Marsudidono, Edi Susanto. Redaktur pelaksana: Mukhlisin. Pimpinan Redaksi: Luqman Nuryadin, Sekretaris Sulthon,
Bendahara: Muhimmatul Azizah, Staff: Sudir, M. Hadlir Yusuf, Homsiah, M. Syaikhul Islam, Nur Fuad, Sumarlik, Afifah. Distribusi: Mujahid, Supriyanto, M.
Yusuf. Lay Outer : Luqman Nuryadin
untuk memimpin sekelompok masyarakat dan
ia mati dalam keadaan khianat terhadap
rakyatnya, melainkan Allah telah haramkan
surga darinya (HR. Bukhari)
Seorang pemimpin, jika menyadari akan
tanggung jawab kepemimpinanannya di
hadapan Allah, tidak akan tergeliur pada
rayuan
duniawia
yang
terbentang
di
hadapannya, apalagi bagi-bagi kepentingan,
tidak juga dengan pujian orang-orang
di
sekelilingnya.
Sehingga Rasulullah SAW
menegaskan,
sepeninggalku,
barangsiapa
membenarkan mereka dengan dusta-dusta
yang mereka ucapkan dan membantu mereka
melakukannya kedzaliman maka aku berlepas
diri
daripadanya dan
dia terpisahlah
daripadaku (HR. An-nasa’i)
Allah SWT berfirman:
        
           
    
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani
menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian
mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain.
Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka
menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu
Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
zalim. (QS. Al Maidah : 51)
sebaliknya,
ia
akan
selalu mengkoreksi
dirinya, memperdulikan apa yang dipimpinnya
yang ada dalam tanggungannya dan takut akan
siksa Allah jika ia salah mengambil
hak atau tidak menunaikannya pada
pemiliknya. Karena jika itu yang terjadi,
maka tunggulah saat kehancurannya.
Rosulullah SAW pernah menyatakan
bahwa akan ada pemimpin-pemimpin
yang berkuasa atas kamu dan memiliki
kendali rizkimu, mereka itu berbicara
kepada kamu dengan ucapan-ucapan
yang dusta, dan mempermalukan kamu
dengan perlakuan yang buruk. Mereka
tidak
akan puas hingga kamu
membenarkan tindakan-tindakan buruk
mereka dan membenarkan ucapanucapan
dusta
mereka.
Maka
sampaikanlah kepada mereka kebenaran
selama
mereka
masih
dapat
menerimannya. Dan apabila mereka
telah melewati batas, maka (lawanlah
mereka, dan) barangsiapa yang terbunuh
karena itu, dia adalah seorang syahid.
(Kanzul Ummal, dari At-Thabarani)
Itulah mengapa Umar bin Abdul Aziz
semakin kurus badannya semenjak
menjadi
pemimpin,
hartanya
pun
semakin berkurang dan ia selalu
menangis hampir setiap malam, Fatimah,
istrinya pernah menanyakan hal itu
padanya. Umar bin
Abdul Aziz
menjawab, Celakalah engkau Fatimah,
sungguh aku dipilih untuk memimpin
umat ini dan aku memikirkan tentang
orang yang aku pimpin kelaparan,
orang yang didzolimi tanpa pembalasan,
orang lain aku kasih amanah tapi aku
ambil semua untuk kepentinganku.
Maka, aku sadar bahwa Allah akan
menanyaiku tentang mereka pada hari
menanyaiku
kiamat.
tentang mereka
pada
hari
Ada beberapa hal dasar yang dilakukan oleh
Rosulullah SAW selaku pemimpin. pertama,
sebelum memimpin orang lain, Rasulullah
saw. selalu mengawali dengan memimpin
dirinya sendiri. Beliau pimpin matanya
sehingga tidak melihat apa pun yang akan
membusukkan
hatinya.
Rasulullah
memimpin tutur katanya sehingga tidak
pernah berbicara kecuali kata-kata benar,
indah, dan padat akan makna. Rasulullah
pun memimpin nafsunya, keinginannya, dan
memimpin keluarganya dengan cara terbaik
sehingga Beliau mampu memimpin umat
dengan cara dan hasil yang terbaik pula.
Sayang, kita sangat banyak menginginkan
kedudukan, jabatan, dan kepemimpinan.
Padahal, untuk memimpin diri sendiri saja
kita sudah tidak sanggup. Itulah yang
menyebabkan seorang pemimpin tersungkur
menjadi hina. Tidak pernah ada seorang
pemimpin jatuh karena orang lain. Seseorang
hanya jatuh karena dirinya sendiri.
Kedua, Rasulullah saw. memperlihatkan
kepemimpinannya tidak dengan banyak
menyuruh atau melarang. Beliau memimpin
dengan suri teladan yang baik. Pantaslah
kalau keteladannya diabadikan dalam
Alquran, “Sesungguhnya telah ada pada
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah”
(Q.S. Alahzab: 21). Dalam kehidupannya,
Rasulullah saw. senantiasa melakukan
terlebih dahulu apa yang ia perintahkan
kepada orang lain. Keteladanan ini sangat
penting karena sehebat apa pun yang kita
katakan tidak akan berharga kecuali kalau
perbuatan kita seimbang dengan kata-kata.
Rasulullah tidak menyuruh orang lain
sebelum
menyuruh
dirinya
sendiri.
Rasulullah
tidak
melarang
sebelum
melarang dirinya. Kata dan perbuatannya
amat serasi sehingga setiap kata-kata
diyakini kebenarannya. Efeknya, dakwah
Beliau punya kekuatan ruhiah yang sangat
dahsyat. Dalam Alquran Allah Azza wa
Jalla berfirman, “Amat besar kebencian di
sisi Allah bahwa kamu mengatakan apaapa yang tiada kamu kerjakan” (QS
Ashshaf: 3). Seorang pemimpin yang
memimpin dengan hati akan selalu
merindukan
kebaikan,
keselamatan,
kebahagiaan bagi yang dipimpinnya. Sabda
Rasulullah saw. “Sebaik-baik pemimpin
kalian ialah yang kalian mencintainya dan
dia mencintai kalian. Dia mendoakan
kebaikan kalian dan kalian mendoakannya
kebaikan. Sejelek-jelek pemimpin kalian
ialah yang kalian membencinya dan ia
membenci kalian. Kalian mengutuknya dan
ia mengutuk kalian.”
SALMAN AL FARISI
Penggagas strategi perang Khondaq
Salman al-Farisi (Persia:‫سلمان فارسی‬,
Arab:‫ )سلمان الفارسي‬adalah sahabat Nabi
Muhammad yang berasal dari Persia.
Dikalangan sahabat lainnya ia dikenal
dan dipanggil dengan nama Abu
Abdullah.
Sebagai seorang Persia ia menganut
agama Majusi, tapi ia tidak merasa
nyaman
dengan
agamanya.
Ia
mengalami pergolakan batin untuk
mencari
agama
yang
dapat
menentramkan
hatinya.
Pencarian
agamanya membawa hingga ke jazirah
Arab dan akhirnya memeluk agama
Islam.
Salahsatu jasa beliau yang paling besar
adalah gagasan ide untuk membuat
parit(khondaq) disekeliling Madinah
ketika datang musuh dari makkah
dibawah komando Abu Sufyan dengan
membawa 24.000 pasukan untuk
membunuh Rosulullah yang kala itu
berada di kota Madinah.
Banyaknya pasukan dan lengkapnya
persenjataan membuat kaum muslimin
yang ada dikota Madinah merasa
gentar, hingga tampillah Salman
dengan ide cemerlang tersebut.
Berhari-hari kaum muslimin dari
Muhajirin dan anshor bekerja keras
menggali parit disekeliling kota
madinah dibawah komando langsung
Rosulullah
Besarnya parit yang digali membuat
pasukan kaum Quroisy gentar hingga
bertahan diluar kota Madinah. Dengan
bantuan Allah, kaum muslimin
memperoleh kemenangan di perang
khondaq.
Mohon diberi kesabaran
           
.    
* Guru AIK SD Muhammadiyah 4
Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa:
"Ya Tuhan Kami, tuangkanlah kesabaran atas diri Kami, dan kokohkanlah pendirian Kami dan
tolonglah Kami terhadap orang-orang kafir."
Mohon letakkan buletin ini di tempat yang BAIK, karena mengandung ayat-ayat Al-Qur’an
Download