pengetahuan dan sikap ibu post partum terhadap cara mengatasi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah salah satu unsur dari masyarakat yang sejahtera, yaitu
tercapainya hak atas hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat melalui sistem
kesehatan yang dapat menjamin terlindunginya masyarakat dari berbagai resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan dan tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu,
terjangkau dan merata (Depkes, 2009,¶ 29).
Keadaan masyarakat di masa depan atau visi yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat
2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang (Depkes, 2009,¶29).
Perilaku masyarakat diharapkan dalam Indonesia sehat 2025 adalah perilaku
yang bersifat proaktif untuk memelihara, meningkatkan kesehatan dan mencegah
resiko terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya (Depkes, 2009,¶ 30).
Sasaran pembangunan kesehatan yang ingin dicapai pada tahun 2025 adalah
meningkatkan derajat kesehatan masayarakat yang ditunjukkan melalui salah satu
indicator yaitu menurunkan angka kematian bayi. Dimana angka kematian bayi
(Infant Mortality Rate) di Indonesia tahun 2008 tinggi yaitu 31,04/1000 kelahiran
1
2
hidup artinya terdapat 31,04 bayi meninggal dalam setiap kelahiran dan salah satu
penyebab kematian bayi disebabkan infeksi (Detikhealth,2009,¶ 1).
Timbulnya infeksi disebabkan kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan
bayi sehari-hari yang benar. Perawatan tersebut meliputi pemberian ASI, perawatan
tali pusat, memandikan bayi dan membedong bayi. Perawatan yang tepat sangat
dibutuhkan oleh bayi karena bayi merupakan makhluk yang lemah dan tidak mampu
memenuhi serta melindungi dirinya sendiri. Oleh karena itu bayi memerlukan
perhatian, perlindungan, kasih sayang dari orang disekelilingnya terutama sang ibu.
Salah satu perawatan ibu yang tidak baik adalah ibu yang tidak memberikan
ASI. Menurut Sujiyatini & Kurniati (2010, hal 41) di Indonesia hanya sekitar 8% saja
ibu yang memberikan ASI Eksklusif kepada pada bayinya sampai berumur 6 bulan
dan 4% bayi disusui dalam waktu 1 jam pertama setelah kelahirannya. Padahal
21.000 kematian bayi baru lahir di usia bawah 28 hari di Indonesia dapat dicegah
melalui pemberian ASI pada 1 jam pertama setelah kelahiran (Sujiyatini & Kurniati.
2010. Hal 41).
Dalam hal memandikan bertujuan untuk menghindari gangguan terhadap kulit
dan menjaga kebersihan kulit bayi (Sunartyo, Nano. 2010.hal.97). Bayi yang
dimandikan dengan air hangat jangan terlalu lama dapat menyebabkan bayi
kedinginan.
3
Dalam suatu tradisi dan keyakinan masyarakat, membedong sangat berperan
karena dapat terhindar dari bentuk kaki yang bengkok (terlihat seperti huruf O ).
Membedong atau membungkus bayi dilakukan untuk menenangkan, menghangatkan
dan mengurangi tangisan. Bayi dibedong hingga berusia 1 bulan, apabila lebih dari
sebulan
dapat
menggangu
perkembangan
(Danuatmaja,
Bonny.,
Mila
Meiliasari.2003.hal.25).
Berdasarkan alasan tersebut kurangnya informasi menyebabkan kurangnya
pengetahuan dan sikap ibu tentang perawatan bayi baru lahir sehingga ibu tidak dapat
merawat bayi dengan baik.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang dibahas adalah
bagaimana pengetahuan dan sikap ibu primipara dalam perawatan bayi baru lahir di
rumah dalam Wilayah Kerja Puskesmas Muliorejo Kecamatan Sunggal tahun 2011.
C.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu primipara dalam perawatan
bayi baru lahir di rumah dalam Wilayah Kerja Puskesmas Muliorejo Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2011.
4
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu primipara dalam perawatan bayi baru
lahir di rumah dalam Wilayah Kerja Puskesmas Muliorejo Kecamatan Sunggal
Kabupaten Deli Serdang tahun 2011.
b. Untuk mengetahui sikap ibu primipara dalam perawatan bayi baru lahir
di rumah dalam Wilayah Kerja Puskesmas Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten
Deli Serdang tahun 2011.
D.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Ibu Primipara
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan serta memperbaiki
sikap ibu dalam merawat bayi baru lahir.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi acuan bagi saya sewaktu
bekerja dan dapat memberikan informasi tentang perawatan bayi baru lahir.
3. Bagi Puskesmas
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi masukkan sehingga dapat
memberikan penyuluhan tentang perawatan bayi baru lahir dalam wilayah kerjanya.
Download