13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia otomotif di Indonesia saat ini terbilang sangat pesat. Hal tersebut berakibat pada minat beli konsumen, terlebih semakin banyaknya pilihan produk. Konsumen memiliki ekspektasi lebih besar dan lebih menantang dari pada sebelumnya. Mereka tidak hanya mengharapkan produk yang berkualitas tinggi saja, karena menurut mereka kualitas produk merupakan suatu kewajaran dan persyaratan umum. Hal tersebut mendorong para produsen mobil untuk membuat produk-produk baru dengan menawarkan berbagai keunggulan dan manfaat yang akan dirasakan oleh para penggunanya. Industri otomotif berbeda dengan industri pada produk-produk lainnya, bila industri lain berganti-ganti trend mengikuti mode terkini, lain halnya pada kendaraan, terutama mobil, pergantian model biasanya terjadi atau selalu disesuaikan dengan kondisi, misalnya ketika terjadi krisis minyak yang mengakibatkan harga bahan bakar melonjak naik dan sulit diperbaharui. Pada kondisi seperti inilah industri otomotif mengalami dampak yang sangat berasa, ditambah lagi konsumen yang semakin kritis terhadap pilihan kendaraan yang hemat bahan bakar. Selain bahan bakar yang menjadi pertimbangan, sebagian besar konsumen di Indonesia masih membutuhkan mobil bercc kecil, harga terjangkau, model yang trendy, body kuat dan tangguh, mesin bandel juga awet serta mudah dalam perawatannya. Saat ini mobil harus mampu juga menjawab tuntutan konsumen yang semakin kritis. Dalam hal ini, sebuah mobil harus mampu mewakili jati diri penggunanya. Lantas hadirlah jenis mobil dengan segmentasi konsumen yang menginginkan 14 keunggulan teknologi, performa, efisien bahan bakar dan harga. Maka hadirlah kendaraan yang stylish untuk merangkul pasar pada segmen tersebut yang semakin kompetitif. Jenis mobil sendiri juga dibuat berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan dan jati diri penggunanya. Seperti mobil jenis sport dengan segmentasi sasaran lebih kepada anak muda, pada kalangan menengah atas yang memiliki banyak aktifitas di luar rumah. Lalu, jenis mobil elegan, yang biasanya digunakan oleh para eksekutif pada kalangan atas dengan desain mewah, sehingga menganggap mobil tersebut sebagai cerminan dari status atau kelas sosialnya. Selain itu, ada pula jenis mobil keluarga dengan sasaran menengah atas dan kalangan atas, tergantung merek produknya. Hal tersebut mendorong terjadinya kompetisi pada masing-masing produsen mobil dalam merebut pasar, salah satu contohnya adalah membuat produk baru dengan serangkaian keunggulan dan keuntungan yang akan didapatkan konsumen. Untuk menginformasikan produknya kepada konsumen, produsen melakukan berbagai kegiatan promosi terutama dalam bentuk iklan yakni dengan menonjolkan kelebihan-kelebihan pada pesan iklan tersebut dan unik guna membedakan dari pesaingnya. Nielsen Media Research (NMR) dalam penyampaian data terbaru mengenai perkembangan belanja iklan di Indonesia menyebutkan pertumbuhan belanja iklan di surat kabar sepanjang 2006 mengalami pertumbuhan paling tinggi di antara jenis media lain (TV, majalah dan tabloid). Angka pertumbuhannya mencapai 23% dari total belanja iklan di media yang tahun ini tercatat mencapai lebih dari Rp 30 triliun. Sementara TV pertumbuhannya hanya mencapai 16%. Padahal, tahun-tahun sebelumnya media TV selalu merajai pertumbuhan belanja iklan ini. 15 Sedangkan besarnya belanja iklan mobil tahun 2006 dapat dilihat pada tabel Automobile Advertising Expenditure Total Spending pada area asia versi Nielsen Advertising Information Service (AIS) periode Januari-Desember 2006 dibawah ini : Dari data diatas terlihat bahwa belanja iklan mobil sangat tinggi. Indonesia berada di urutan 9 dengan menyumbang 1.7% belanja iklan mobil. Hal ini bisa dikatakan bahwa industri otomotif khususnya mobil merupakan industri yang sangat tinggi dalam hal belanja iklannya. Untuk itu, kegiatan promosi dalam bentuk iklan perlu dibuat sebaik mungkin agar menarik perhatian orang yang melihatnya. Iklan merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi kebanyakan orang. Setiap hari, iklan membombardir, kita selalu diserbu oleh iklan, dimana-mana selalu dijumpai iklan. Berbagai media digunakan sebagai sarana dalam penyampaian pesan iklan. Mulai dari media cetak dan elektronik 16 (above the line) sampai dengan media luar ruang (below the line). Hal tersebut sangat terasa bahwa iklan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Banyak cara yang digunakan pengiklan untuk menonjolkon keunggulan produknya, misalnya dengan mengetahui kekuatan dan ciri khas produk mereka dan menganalisa kelemahan pesaing. Unsur tersebut kemudian yang dijadikan hal terpenting dalam pembuatan iklan. Cara tersebut dapat memperkenalkan kekhususan produk tersebut serta mempunyai penampilan berbeda dari produk lainnya. Elemen yang sering dijumpai dalam iklan adalah elemen naskah atau copy iklan. Dalam naskah, khalayak dapat menemukan pesan, janji ataupun cara-cara pemakaian suatu produk. Melalui naskah, seorang penulis (copywriter) dapat mempermainkan emosi atau suasana hati khalayak, karena dalam naskah telah dipadukan serta dijalin kata-kata menjadi sebuah pesan yang bersifat komunikatif. Selain unsur naskah, unsur visual sangat mendukung tampilan iklan. Tidak sedikit usaha yang dilakukan agar sebuah iklan menjadi pesan yang menarik serta mudah dimengerti. Pilihan kata-kata dan elemen gambar ditentukan secermat mungkin, agar benar-benar mewakili maksud produk. Untuk itu, penulis meneliti pola penggunaan strategi kreatif iklan dari segi penulisan (copywriting) dengan kategorisasi headline, subheadline dan bodycopy, serta dari segi gambar (visualisasi) yang meliputi ilustrasi, tehnik ilustrasi, warna serta daya tarik yang digunakan pada masing-masing iklan supaya pesan yang disampaikan tersebut efektif. Selain sarana untuk memperkenalkan produk baru (information), kegiatan periklanan juga sebagai pengingat (reminder) untuk produk yang telah dikenal konsumen. Karena itulah, berbagai bentuk periklanan dibuat untuk menunjang 17 kegiatan pemasaran produk, baik berdasarkan isi pesan maupun pemilihan media iklannya. Media periklanan meliputi segenap perangkat yang membawa pesan-pesan penjualan kepada khalayak. Penentuan media sangat mempengaruhi kegiatan periklanan. Salah satu media yang sering digunakan untuk beriklan adalah media cetak. Dalam hal ini, surat kabar/koran dipilih sebagai sarana beriklan karena iklan yang disampaikan melalui surat kabar memiliki kelebihan dibandingkan media lain. Dengan menggunakan surat kabar sebagai media, pengiklan mengharapkan agar produk dan jasa dapat dijelaskan secara detail dan terperinci dibandingkan dengan menggunakan media elektronik sekaligus dengan harga yang lebih murah. Iklan dalam media cetak dapat menjadi referensi dalam pemilihan produk karena keterangan mengenai produk yang ditawarkan dapat dibaca berulang-ulang sehingga khalayak dapat mempertimbangkan produk apa yang sesuai dengan kebutuhannya. Media yang digunakan untuk penelitian ini adalah surat kabar harian Kompas. Surat kabar ini dipilih karena memiliki jangkauan berskala nasional dengan target market berfokus pada pangsa pasar menengah, menengah atas dan atas. Hal ini dapat dilihat dari harga eceran dan harga pemasangan iklan, Kompas lebih mahal dibanding surat kabar lainya. Oleh karenanya iklan-iklan mobil yang beriklan di surat kabar Kompas tersebut tergolong produk yang memiliki pangsa pasar yang sama dengan medianya. Periode dalam penelitian iklan mobil ini adalah bulan Juli sampai Desember 2006. Pertama ingin melihat apakah iklan-iklan mobilnya masih sama seperti diawal tahun, dan kedua menjelang akhir tahun, kebiasaan produsen adalah berlomba-lomba mengeluarkan produk baru andalan mereka, menggunakan strategi-strategi baru dan lebih kreatif. sehingga iklan-iklannya pun 18 Periklanan merupakan kegiatan komunikasi melalui media yang mempromosikan sebuah produk atau jasa. Menurut Berger dan Chaffe (1983:17), menerangkan bahwa ilmu komunikasi adalah : ”communication sciens seeks to understand the production, processing and effect of symbol and signal system by developing to stable theories containing lawful generalitation, that explain phenomena associated with production, processing and effect”. (Ilmu komunikasi itu mencari untuk memahami mengenai produksi, pemrosesan dan efek dari simbol serta sinyal dengan mengembangkan pengujian teori menurut hukum generalisasi guna menjelaskan fenomena yang berhubungan dengan produksi, pemrosesan dan efeknya).1 Sedangkan, menurut Shannon dan Weaver (1949) mengatakan bahwa : “Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi”.2 Untuk memperoleh hasil iklan yang baik, sangat penting menggunakan elemen-elemen dalam rumus yang dikenal dengan AIDCA, yang terdiri dari:3 1. Attention Iklan harus menarik perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar atau pemirsa. Untuk itu iklan memerlukan bantuan, antara lain berupa ukuran (size), Penggunaan warna (spot atau full color), tata letak (lay out), dan jenis-jenis huruf (tifografi). 2. Interest 1 Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: PT. Grasindo, 2004). 3 Hafied Congara. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2004). 19 Rhenald Kasali. Manajemen Periklanan, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. (Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti,1992). 8386 2 3 19 Perhatian harus dapat segera ditingkatkan menjadi minat sehingga timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci di dalam diri calon pembeli. Untuk itu mereka harus dirangsang agar mau membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan. 3. Desire Iklan harus berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk mewakili, memakai, atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan. 4. Conviction Meyakinkan bahwa produk-produk yang ditawarkan benar-benar bermutu, harganya cukup bersaing, dan dibutuhkan oleh orang untuk melakukan sesuatu. Sehingga konsumen mantap untuk mengkonsumsinya. 5. Action Memilih kata yang tepat agar calan pembeli bergerak melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan. Bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon pembeli melihat-lihat atau setidaknya menyimpan dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak, sampai pada akhirnya mereka benar-benar membeli. Periklanan harus mengevaluasi pesan-pesan iklan yang mungkin dapat digunakan. Salah satunya yaitu daya tarik. Daya tarik yang digunakan dalam pesan harus memiliki tiga karakteristik. Pertama, daya tarik itu harus berarti, yaitu menunjukkan manfaat yang membuat konsumen lebih menyukai atau lebih tertarik pada produk itu. Kedua, daya tarik itu harus khas, yakni harus menyatakan apa yang membuat produk yang diiklankan lebih baik dari pada produk-produk pesaing. Ketiga, 20 seruan dalam pesan iklan itu harus dapat dipercaya, yang ketiga ini memang tidaklah mudah karena pada umumnya banyak konsumen meragukan keberadaan iklan.4 Dalam proses kreatif diperlukan strategi kreatif sebagai suatu perencanaan yang didesain untuk mencapai tujuan tertentu. Pengembangan strategi kreatif harus berdasarkan atas fakta-fakta yang meliputi produk itu sendiri, kondisi pasar hingga karakteristik konsumen yang dituju. Dengan mengetahui aspek-aspek yang penting tersebut, kreator iklan lebih mudah menetapkan isi pesan yang ingin disampaikan (what to say) dan bagaimana mengkomunikasikan inti pesan tersebut (how to say) yang disajikan melalui elemen-elemen iklan. Tujuannya agar sasaran yang dituju benar-benar mengerti maksud iklan tersebut. 1.2 Perumusan Masalah Pesatnya perkembangan dunia otomotif, khususnya mobil saat ini mendorong makin banyaknya produsen melakukan promosi. Salah satu promosi yang dilakukan yaitu dengan beriklan di media cetak, dalam hal ini menggunakan media cetak berupa surat kabar/koran. Untuk itu, elemen-elemen iklan cetak pada iklan mobil tersebut dibuat sekreatif mungkin sehingga dapat menarik perhatian khalayak yang membaca atau yang hanya sekedar melihat-lihat iklan tersebut. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu : bagaimana pola penggunaan strategi kreatif iklan-iklan mobil di harian surat kabar Kompas periode Juli-Desember 2006? 1.3 Tujuan Penelitian Berikut tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu : 4 Philip Kotler and Gary Armstrong. Dasar-Dasar Pemasaran ed. Keenam jilid 2. (Jakarta: Intermedia,1996). 155 21 ”Ingin mengetahui strategi kreatif iklan yang digunakan dalam berbagai jenis kategori mobil yang dimuat di surat kabar Kompas periode Juli-Desember 2006, baik dilihat dari segi naskah, visual, maupun daya tariknya”. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi dalam bidang komunikasi khususnya periklanan. Selain itu menambah wawasan mahasiswa mengenai penerapan strategi kreatif iklan cetak. 1.4.2 Manfaat Praktis Memberi masukan dan manfaat praktis bagi perkembangan dunia periklanan, khususnya kepada orang-orang yang mengolah iklan baik konseptor ataupun pelaksana kreatif dalam pembuatan iklan produk dan jasa agar dalam membuat suatu iklan memiliki stoping power dan mambangkitkan keinginan pembaca surat kabar untuk membeli atau memilih produk atau jasa yang diiklankan tersebut.