BAB II TINJAUAN DATA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1

advertisement
BAB II
TINJAUAN DATA
2.1
Tinjauan Umum
2.1.1
TinjauanTerhadap Hotel
Sejarah perkembangan hotel yang mana berawal di Eropa dan
Amerika lalu kemudian berkembang di Indonesia. Di bawah ini
adalah sejarah perkembangan hotel di Eropa, Amerika serta
Indonesia, yaitu:
a. Sejarah Perkembangan Hotel di Eropa dan Amerika
Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa
Perancis kuno.Bangunan public ini sudah disebut-sebut sejak
akhir
abad
ke-17.
Maknanya
kira-kira
adalah
“Tempat
penampungan untuk pendatang” atau bisa juga “Bangunan
penyedia pondokan dan makanan untuk umum”.Jadi, pada
mulanya hotel memang diciptakan untuk melayani masyarakat.
Tak aneh kalau di Inggris dan Amerika, yang namanya pegawai
hotel dulunya mirip dengan pegawai negeri atau orang yang
mengabdikan dirinya kepada masyarakat, namun seiring dengan
perkembangan zaman dan bertambahnya para pemakai jasa,
layanan penginapan dan akomodasi berupa makan dan minuman
ini pun mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu mulai dipungut
bayaran. Sementara bangunan dan kamar-kamarnya mulai ditata
sedemikian rupa agar membuat tamu nyaman, meskipun
demikian, bertahun-tahun standar layanan hotel tak banyak
berubah hingga pada tahun 1793 saat city hotel dibangun di
wilayah kota New York. City Hotel itulah pelopor pembangunan
penginapan gaya baru yang lebih fashionable karena dasar
pembangunannya tidak hanya mementingkan letak yang strategis
tapi juga pemikiran bahwa hotel juga tempat istirahat yang baik.
Jadi, taka ada salahnya untuk didirikan di pinggir kota.
Setelah 23 itu, muncul hotel-hotel legendaris seperti Tremont
House (Boston, 1829) yang selama puluhan tahun dianggap
6
sebagai salah satu tempat paling favorite di Amerika Serikat
(AS).Tremont bersaing ketat dengan Astor House yang dibangun
di New York pada 1836.Saat itu, hotel modern identic dengan
perkembangan lalu lintas dan tempat untuk beristirahat. Saat
pembangunan jaringan kereta api sedang intensif, hamper di
setiap perhentian (stasiun) dibangun hotel. Seiring dengan
berkembangnya teknologi dan makin luasnya jangkauan angkatan
darat (terlebih setelah ditemukannya kendaraan bermotor),
kawasan sekitar rel kereta api tak lagi menarik minat para
investor. Orang kemudian lebih suka jalan-jalan menggunakan
mobil daripada kereta.
Kepopuleran hotel transitpun tersaingi
oleh kehadiran
“Motel”, gabungan kata “Motor Hotel” atau tempat istirahat para
pengendara kendaraan bermotor. Kejayaan motel tak berlangsung
lama. Seiring makin pesatnya perkembangan kota, berakhir pula
era motel, terutama karena letaknya yang agak di pinggir kota dan
fasilitasnya yang kalah bagus dengan hotel di pusat kota.
Walaupun terpaksa bermalam di kawasan pinggiran, motel harus
bersaing dengan hotel resort, yang banyak dibangun di tempattempat peristirahatan wisata. (Sumber: Pengantar Indistri
Akomodasi dan Restoran oleh Sudiarto Mangkuwerdoyo).
b. Sejarah Perhotelan di Indonesia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hotel adalah
bangunan berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat
menginap dan tempak makan orang yang sedang dalam
perjalanan.
Sejarah perkembangan perhotelan di Indonesia belum banyak
terungkap, juga belum banyak buku yang mengungkapkan
masalah ini.Indonesia telah dikenal di dunia pariwisata sejak
lama, sebelum Perang Dunia ke I, tetapi jumlah wisatawan yang
berkunjung masih terbilang ribuan.
Seiring dengan perkembangan kedatangan wisatawan asing ke
Indonesia, maka sarana akomodasi pariwisata yang bersifat
7
memadai sangat diperlukan, maka semasa penjajahan kolonial
Belanda, mulai berkembanglah hotel-hotel di Indonesia. Dari
buku Pariwisata Indonesia dari masa ke masa, tercatat hotel-hotel
yang sudah hadir pada saat itu diantaranya: Hotel Des Indes,
Hotel Der Nederlanden, Hotel Royal dan Hotel Rijswijk, di 24
Surabaya, berdiri Hotel Sarkies dan Hotel Oranje, di Semarang
berdiri Hotel Du Pavillion, di Malang Palace Hotel, di Solo Slier
Hotel, di Yogyakarta Grand Hotel (sekarang Hotel Garuda), di
Bandung Hotel Savoy Homann, Hotel Preanger dan Pension Van
Hangel (kini Hotel Panghegar) di Bogor Hotel Salak, di Medan
Hotel de Boer dan Hotel Astoria, di Makasar Grand Hotel dan
Staat Hotel. Kebanyakan hotel-hotel itu sampai sekarang masih
ada, ada yang menjadi Herritage, ada yang sudah direnovasi
menjadi lebih baik dan ada juga yang telah di redevelopment total
sehingga tidak ada lagi bentuk aslinya, seperti Hotel Des Indes
yang dalam perkembangannya pernah menjadi Hotel Duta
Indonesia, kini pertokoan Duta Merlin.
Setelah periode pemerintahan Orde Baru, pembangunan dan
kehadiran hotel di Indonesia jauh dan sangat berkembang
pesat.Terutama setelah masuknya beberapa management hotel
international yang banyak merambah ke kota-kota besar di
Indonesia.Sejalan dengan berkembangnya hotel di Indonesia,
arsitektur hotel di Indonesia pun sangat berkembang dan
inovatif.(Sumber: Buku Pariwisata Indonesia dari masa ke masa)
A. Klasifikasi Hotel
1) Pengelompokan Hotel berdasarkan bintangnya, yaitu :
a. Klasifikasi hotel berbintang satu (*)Persyaratan:
a. Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar
b. Kamar mandi di dalam
c. Luas kamar standar, minimum 20 m2
b. Klasifikasi hotel berbintang dua (**)Persyaratan:
-
Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar
8
-
Kamar suite, minimum 1 kamar
-
Kamar mandi di dalam
-
Luas kamar standar, minimum 22 m2
-
Luas kamar suite, minimum 44 m2
c. Klasifikasi hotel berbintang 3 (***)Persyaratan:
-
Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar
-
Jumlah kamar suite, minimum 2 kamar
-
Kamar mandi di dalam
-
Luas kamar standar, minimum 24 m2
-
Luas kamar suite, minimum 48 m2
d. Klasifikasi hotel berbintang 4 (****)Persyaratan:
-
Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar 28
-
Jumlah kamar suite, minimum 3 kamar
-
Kamar mandi di dalam
-
Luas kamar standar, minimum 24 m2
-
Luas kamar suite, minimum 48 m2
e. Klasifikasi hotel berbintang 5 (*****)Persyaratan:
-
Jumlah kamar standar,minimum 100 kamar
-
Jumlah kamar suite, minimum 4 kamar
-
Kamar mandi di dalam
-
Luas kamar standar, minimum 26 m2
-
Luas kamar suite, minimum 52 m2
2) Pengelompokan hotel berdasarkan target pemasaran, yaitu :
Rincian klasifikasi hotel berdasarkan bintang menurut buku
Pengantar Akomodasi dan Restoran oleh Ir. Endar Sugiarto,
B.A dan Sri Sulatiningrum, B.A, 2001 adalah Klasifikasi
fasilitas hotel berdasarkan jumlah bintangnya:
a. Commercial Hotels
Ditujukan pada orang yang pekerjaannya berhubungan
dengan bepergian seperti bisnis manajes, kelompok
9
meeting dan seminar.Tipe hotel komersial merupakan
tipe hotel terbesar dan fungsi utamanya adalah untuk
melayani klien bisnis.
b. Airport Hotels
Hotel bandara terkenal karena kedekatannya dengan
pusat perjalanan terbesar.Hotel bandara merupakan
hotek
yang
memiliki
ukuranpelatanan
yang
luas.Ditujukan kepada klien bisnis, penumpang pesawat
dengan
penerbangan
penerbangan
dan
malam
atau
pegawai
pembatalan
perusahaan
penerbangan.Hotel ini memiliki limousine dan van yang
banyak dimanfaatkan untuk mengantar dan menjemput
tamu antara hotel dengan bandara.Beberapa hotel
bandara menyediakan fasilitas ruang pertemuan bagi
tamu yang datang dengan pesawat terbang dan hendak
melakukan sebuah pertemuan.Menurut Sugiarto (1996)
“Hotel Bandara adalah hotel yang terletak satu kompleks
bangunan dengan lapangan udara atau berada di sekitar
bandara.Target market dari jenis tamu hotel ini adalah
para
usahawan
atau
penumpang
pesawat
yang
pesawatnya mengalami penundaan penerbangan, juga
para kru pesawat.”
c. Suite Hotels
Hotel ini ditujukan untuk keluarga yang berlibur dan
seseorang yang ingin menikmati kenyamanan saat
bepergian jauh dari rumah.Hotel ini dimanfaatkan pula
oleh para profesionalm seperti akuntan, pengacara, para
executive karena salah satu keistimewaan yang dimiliki
oleh kamar mandi yang terpisah.18 Adanya ruang kerja
yang terpisah dengan kamar memberikan kenyamanan
bagi para profesional ini dalam bekerja.
10
d. Extended Stay Hotels
Hotel ini didirikan untuk menyediakan layanan bagi
tamu yang datang dengan tujuan untuk tinggal selama
lima hari atau waktu yang lebih lama. Tamu yang
menginap
di
hotel
ini
biasanya
tidak
terlalu
membutuhkan layanan dari hotel.Tidak seperti tipe hotel
lainnya, tarif kamar ditentukan dari lamanya tamu
tinggal di hotel tersebut.Jenis hotel ini memiliki
kesamaan dengan suite hotels, hotel ini menyediakan
kebutuhan dapur dalam kamar diamana suite hotels tidak
menyediakan.
e. Residential Hotels
Ditujukan pada tamu yang ingin tinggal di hotel dalam
jangka waktu yang panjang dengan melakukan kontrak
tinggal terlebih dahulu.Kamar akomodasi dengan kamar
mandi dan ruang tamu terpisah, tipe kamarnya seperti
kamar suite. Jenis akomodasi ini disediakan untuk orang
yang berada di pinggiran kota, bersifat permanen atau
jangka panjang.
f. Leisure Market (Resort Hotels)
Hotel ini ditujukan untuk orang yang bepergian,
rekreasi, olahraga, atau untuk hiburan.Hotel ini bersifat
musiman pada saat high season aktivitas hotel tinggi dan
sebaliknya.
g. Bed and Breakfast Hotels
Sebuah hotel yang terdiri dari 20-30 kamar.Dengan
memberikan penawaran kamar dan makan pagi.Pemilik
hotel ini biasanya tinggal didalam hotel ini dan
bertanggung jawab kepada penyediaan makan pagi
tamu.
11
h. Casino Hotels
Sebuah hotel yang fungsi utamanya adalah sebagai
pendamping dari sebuah casino.Layanan didalam kamar,
makanan, dan minuman bukanlah merupakan tujuan
utama untuk memperoleh 19 keuntungan.Tamu yang
ingin mencari kesenangan dan melakukan perjalanan
berlibur untuk menggunakan fasilitas casino menginap
di hotel ini.
i. Coference Hotels
Didesain
untuk
kelompok
meeting
dan
hampir
keseluruhan pelayanan hotel ini menawarkan akomodasi
bermalam
selama
meeting
diadakan.Hotel
ini
menekankan pada penyediaan layanan dan peralatan
yang dibutuhkan untuk kelancaran jalanya meeting.
j. Convention Hotels
Hotel ini menawarkan lebih dari dua ribu kamar.
Fasilitas hotel ini di didesain untuk mengakomodasi
rapat besar.
3) Pengelompokan Hotel oleh United State Lodging Industry
bahwa , yang utama hotelterbagi menjadi tiga jenis yaitu :
a. Transient Hotel , adalah hotel yang letak / lokasinya di
tengah kota dengan jenis tamuyang menginap sebagian
besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.
b. Residential Hotel, adalah hotel yang pada dasarnya
merupakan rumah-rumahberbentuk apartemen dengan
kamar-kamarnya,
atautahunan.
dan
Residential
disewakan
Hotel
secara
juga
bulanan
menyediakan
kemudahan-kemudahan sepertilayaknya hotel, seperti
restoran, pelayanan makanan yang diantar ke kamar,
danpelayanan kebersihan kamar
12
c. Resort Hotel, adalah hotel yang pada umumnya
berlokasi di tempat-tempat wisata,dan menyediakan
tempat-tempat rekreasi dan juga ruang serta fasilitas
konferensiuntuk tamu-tamunya.
4) Pengelompokan Hotel berdasarkan Range harga yaitu:
a. Budget Hotel : Hotel dengan harga murah yang
menyediakan ruangan yang memenuhi kebutuhan dasar
seperti tidur dan mandi. Biasanya digunakan oleh turis
yang
berkeinginan
menekan
sekecil
mungkin
pengeluarannya.
b. BusinessHotel : Hotel dengan harga yang lebih mahal,
yang menyediakan ruangan dengan fasilitas yang
berstandar tinggi seperti dibutuhkan oleh para pelaku
bisnis. Biasanya dilengkapi dengan fasilitas internet,
pengamanan yang lebih ketat, jam alarm, coffee maker,
restoran, ruang fitness dan lain-lain
c. LuxuryHotel : Hotel dengan harga yang mahal, yang
memiliki desain dan fasilitas yang luar biasa. Dengan
segala kemegahannya, hotel ini berusaha memenuhi
kebutuhan dan memberikan kenyamanan serta memukau
tamu yang datang, biasanya dilengkapi dengan fasilitas
spa, ballroom, restoran bintang 5, kolam renang dan
sebagainya.
5) Pengelompokan hotel menurut lokasi yaitu :
a. City Hotel : Hotel yang terletak persis di kota dimana
sebagian besar pengunjungnya adalah pebisnis
b. Urban Hotel : Hotel yang terletak di kota
c. Suburb Hotel : Hotel yang terletak di pinggiran kota
d. Resort Hotel : Hotel yang terletak di area wisata,
berdasarkan lokasinya dibagi lagi dalam beberapa jenis
yaitu mountain resort, hill resort, lake resort, beach
resort, forest resort
13
e. Airport Hotel : Hotel yang terletak di dekat airport yang
biasanya dikunjungi oleh penumpang yang transit
6) Pengelompokan hotel berdasarkan lamanya hotel beroprasi,
yaitu :
a. Full Lenght Operation Hotel adalah hotel yang
beroperasi 365 hari dalam setahun, 30 hari dalam
sebulan, tujuh hari dalam seminggu, dan 24 jam dalam
sehari. Tidak pernah tutup atau libur.
b. Seasonal hotel beroperasi hanya pada saat tertentu saja.
Kadang buka penuh dan berfungsi sebagai sarana
akomodasi yang juga menyediakan makanan serta
minuman, tetapi sekali waktu juga tutup.
7) Klasifikasi hotel mewah menurut namanya:
a. Luxurious hotel adalah hotel mewah yang dilihat dari
arsitek bangunannya, fasilitas dan kelengkapannya yang
ada di dalamnya, semuanya serba mewah dan besar.
Ukuran kamar, lobby dan kualitas restoran serta gedung
atau ruang pertemuan, semua luas dan mewah.
b. Boutique hotel adalah hotel yang mewah, walaupun
belum tentu memiliki kamar yang banyak. Hotel ini bisa
berbintang 3,4 atau 5. Mewah dalam hal fasilitas dan
kelengkapan hotel, baik di lobby, kamar, restoran
maupun gedung pertemuan. Dapat juga berupa hotel
dengan tipe gedung antik, bersejarah dengan peralatan
yang serba mewah.
c. Normal Hotel merupakan tipe hotel kebanyakan, baik di
kota maupun di daerah tujuan wisata. Kemewahan dan
kelengkapan fasilitasnya didasarkan atas bintang yang
disandang hotel tersebut. Hotel bintang empat logikanya
lebih lengkap dan mewah dari hotel bintang tiga, dan
hotel berbintang lima lebih mewah dari hotel bintang
empat.
14
8) Berdasarkan Asal Negara
a. Pengunjung Domestik : berasal dari daerah atau kota di
dalam Negara tersebut
b. Pengunjung Asing : berasal dari luar Negara
c. Pengunjung Lokal : berasal dari daerah atau kota
setempat
9) Klasifikasi Fasilitas berdasarkan jenis kamar tidur :
Jenis kamar hotel menurut Charles E. Steadmon bisa
beragam berkisar dari standar Single sampai luxurious suite
of rooms. Walaupun Hotel-hotel sering mendefinisikan jenisjenis kamar mereka secara berbeda-beda, definisi kamar
hotel akan dipaparkan sebagai berikut. (Sumber: Buku Hotel
Management oleh Richard Komar)
a. i, sebuah kamar yang ditempati oleh satu orang. Kamar
bisa memiliki satu tempat tidur atau lebih.
b. Double, sebuah kamar yang ditempati oleh dua orang. .
Kamar bisa memiliki satu tempat tidur atau lebih.
Gambar 2.1 Deluxe Room (Double Bed), Padma Hotel, Bandung
(Sumber: Google.com diakses 11/10/2016)
c. Queen, Ruangan dengan sebuah tempat tidur berukuran
queen. Kamar ini biasanya ditempati oleh satu orang
atau lebih.
15
d. King, Ruangan dengan sebuah tempat tidur berukuran
king. Kamar ini biasanya ditempati oleh satu orang atau
lebih.
e. Triple, sebuah kamar yang ditempati oleh tiga orang. .
Kamar ini bisa memiliki satu double bed dan satu roll
away atau dua tempat tidur dan satu roll away.
f. Quad atau Quadruple, sebuah kamar yang ditempati
empat orang. Kamar ini bisa memiliki satu tempat tidur
atau lebih.
g. Twin-double atau Double-double, sebuah kamar dengan
dua double bed. Kadang-kadang memiliki dua tempat
tidur queen.kamar ini bisa ditempati oleh satu orang atau
lebih.
h. Studio, sebuah ruangan dengan studio-bed, yaitu sebuah
sofa yang bisa dialihfungsikan sebagai tempat tidur.
Kamar ini juga bisa memiliki tempat tidur yang lain.
i. Mini Suite atau Junior Suite, Kamar single dengan
tempat tidur dan tempat duduk. Kadang-kadang kamar
tidur ini memiliki sebuah kamar tidur kecil terpisah yang
dihubungkan dengan ruang tamu.
j. Suite, sebuah ruang tamu yang dihubungkan dengan satu
atau lebih kamar tidur berukuran Fullsized.
Twin, kamar dengan dua tempat tidur berukuran sama.
Kamar ini bisa ditempati oleh satu orang atau dua orang.
Gambar 2.2 Deluxe Room (Twin Bed), D’Anaya Hotel, Bogor
(Sumber: Google.com diakses 11/10/2016)
16
k. Connecting Room, dua kamar atau lebih dengan beberapa
pintu masuk dari luar dan sebuah pintu yang berada di
antara kamar tersebut dimana para tamu dapat keluar tanpa
harus meninggalkan ruangan utama.
l. Adjoining Room, kamar-kamar tidak memiliki pintu-pintu
penghubung yang berada dekat di antara kamar-kamar
tersebut.
(sumber: Buku Hotel Management oleh Richard Komar)
10) Jenis-jenis penamaan kamar hotel antara satu dengan yang
lain berbeda-beda, hal ini ada hubungannya dengan kondisi
hotel itu sendiri dan jumlah kamar yang tersedia. Adapun
jenis-jenis penamaan kamar yang ada di hotel adalah
sebagai berikut:
a. Standard Room/regular room
Adalah kamar yang terdapat di dalam sebuah hotel yang
mana segala perlengkapan dan fasilitasnya sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh hotel yang bersangkutan.
Fasilitas-fasilitas yang terdapat di dalam kamar standar,
yaitu tempat tidur, kamar mandi, meja kerja, televisi,
telepon,
lemari
es,
lemari
pakaian
dan
rak
koper.Keistimewaan dari kamar standar ini yaitu harga
kamarnya merupakan harga termurah yang ada di hotel.
b. Deluxe/Superior Room Deluxe/Superior room
Adalah jenis penamaan kamar di dalam hotel yang mana
kamar ini setingkat lebih baik dari Standard Room.
Kamar mandi lebih luas dan biasanya sudah dilengkapi
dengan bath-up.Disamping fasilitas yang ada di kamar
standar, beberapa hotel masih menambahkan sofa, meja
rias, pengering rambut dan mesin pembuat kopi.
17
c. SuiteRoom
Yang membedakan kamar ini adalah adanya ruangan
lain disamping kamar tidur dan kamar mandi. Ruangan
lain ini seperti ruang tamu dengan beberapa kursi atau
sofa. Nah karena ada ruang tambahan ini maka luas
kamar
lebih
besar
dibandingkan
Superior/Deluxe
Room.Beberapa hotel masih membagi lagi Suite Room
menjadi Junior Suite, Business Suite atau Executive
Suite.
d. Diplomatic Suite
Kamar-kamar istimewa yang biasanya hanya ada satu di
dalam suatu hotel.Ukurannya dua kali executive suite
dan biasanya diperuntukkan bagi para pejabat setingkat
menteri atau duta besar.
e. Grand Tower Room / Royal Suite / Presidential Suite
Kamar yang paling istimewa.Kamar ini merupakan
kebanggaan
atau
trademark
bagi
hotel
yang
bersangkutan.Biasanya kamar ini digunakan sebagai alat
promosi yang memberikan ciri khas terhadap hotel
tersebut.Presidential Suite biasanya terletak di lantai
teratas.Ada pula hotel yang menyediakan fasilitas
hellypad untuk pendaratan helicopter didepan kamar
tersebut.Biasanya hanya ada satu kamar dalam satu
hotel.
11) Syarat-syarat kamar tidur hotel (sumber : Buku Pengantar
Industri
Akomodasi
dan
Restoran
oleh
Sudiarto
Mangkuwerdoyo) yaitu:
a. Dinding kamar tidur kedap suara, untuk menghindari
kebisingan suara yang datang dari luar manapun dalam
hotel sendiri
18
b. Pintu-pintu kamar hotel harus dilengkapi dengan alat
pengaman
c. Seluruh lantai dilapisi dengan karpet
d. Jendela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar
e. Tersedia alat pengatur udara di kamar tidur yaitu
ventilasi dan exhaust fan (alat pembuangan uap atau
gas yang ada di kamar mandi)
f. Tersedia sekurang-kurangnya satu stop kontak di setiap
kamar dan satu lagi di kamar mandi
g. Dinding kamar mandi harus terbuat dari bahan yang
kedap air
Tersedia fasilitas instalasi air panas dan dingin.
12) Perlengkapan standar kamar tamu hotel (Sumber :
Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran oleh Sudiarto
Mangkuwerdoyo) yaitu:
- Tempat tidur dengan perlengkapan untuk satu atau dua
orang sesuai dengan ukuran kamar standart.
- Spring mattres dengan pegas yang tetap dan kuat/stabil.
- Satu atau dua bantal
- Tiga lembar sprei, yang salah satunya untuk top sheet
(penutup selimut)
- Satu buah selimut per satu tempat tidur
- Satu buah bed cover per satu tempat tidur
- Satu buah bed ped (alas tempat tidur di bawah sprei)
untuk satu tempat tidur
- Dianjurkan untuk menyediakan berbagai jenis bantal
atas permintaan tamu (kapuk,busa,bulu)
- Semua perlengkapan tempat tidur harus selalu dalam
keadaan baik dan terawat.
- Lemari pakaian dengan 8 buah gantungan baju
- Meja kecil/nakas disamping tempat tidur dengan lampu
- Meja rias dengan kaca dan kursinya
- Meja dengan 2 seat sofa
19
- Luggage rack (rak tempat penyimpan barang)
- Keranjang sampah
- Tempat air minum dengan dua buah gelas yang telah
dimasukkan dalam kantong steril
- Kantong tempat cucian pakaian
- Sebuah map lengkap dengan isinya, minuman kertaskertas untuk menulis surat, amplop surat, blanko
telegram dan pulpen.
- Door knob atau tanda yang digantung di knob pintu
(don’t disturb sign) atau tanda dari lampu.
- Sebuah kaca rias panjang ukuran 160cm dipasang di
dinding dengan jarak 10cm dari dasar lantai.
- Daftar cucian (laundry/dry cleaning list)
- Kartu pesanan makan pagi (door knob menu)
- Daftar menu makanan dan minuman (door service
menu)
- Lampu yang menyala secara otomatis bila saluran PLN
putus.
- Petunjuk pelayanan hotel
- Alat pembersih sepatu
- Kotak yang berisi peralatan menjahit sederhana seperti
jarum, benang dsb.
- Asbak, minimum 2 buah korek api (di smooking room)
- Saluran program music hotel dan program radio umum
- Sebuah
televisi
berwarna
dengan
program
TV
pemerintah, swasta dan luar negeri
- Sebuah lemari es yang dilengkapi dengan berbagai
macam minuman atau minibar
- Saluran telepon untuk keperluan intern dan ekstern
- Buku petunjuk telefon
- Buku petunjuk cara menyelamatkan diri dari bahaya
kebakaran dalam dua bahasa (Bahasa Negara setempat
dan Inggris)
20
- Kotak penyimpanan barang berharga (safe deposit
box), dsb.
B. Fasilitas Hotel
Untuk menunjang kelancaran operasional hotel, di setiap
dapartement harus dilengkapi dengan beberapa fasilitas untuk
mendukung dapartement dalam menjalankan operasionalnya.
Tiap-tiap dapartement mempunyai fasilitas yang berbeda, sesuai
dengan fungsinya maupun tugasnya. Fasilitas ini harus ditata
letaknya swsuai dengan kepentingan tiap-tiap dapartment.Misal:
1) Letak Business Center harus dekat dengan lobi.
2) Letak Fitness Center harus dekat dengan kolam renang
(swimming pool).
3) Letak
Laundry
harus
dekat
dengan
Housekeeping
Department.
Di bawah ini akan diuraikan beberapa fasilitas minimal
yang sudah diatur tata letaknya untuk menunjang operasional
department khususnya, maupun menunjang operasional hotel
pada umumnya. (sumber: Buku Hotel Management oleh Richard
Komar)
1) Fasilitas Penunjang Operasional Hotel
a. Function
-
Function Room lebih dari 400
-
Pre Function
-
Gudang Parabot Function Room
-
Meeting Room lebih dari 20
-
Meeting Room lebih dari 60
-
Meeting Room lebih dari 100
-
Pantry
-
WC pria
-
WC wanita
21
b. Fitness Center
-
Ruang Fitness
-
Ruang Senam
-
Ruang Sauna Pria
-
Ruang Sauna Wanita
-
Counter
-
Locker Pria
-
Locker Wanita
-
KM/WC Pria
-
KM/WC Wanita
c. Swimming pool
-
Pool Deck sekeliling kolam
-
Locker dengan kunci untuk pria
-
Locker dengan kunci untuk wanita
-
Toilet umum untuk pria
-
Toilet umum untuk wanita
-
Tempat cuci, bilas
-
Petunjuk kedalaman air dan pengumuman-pengumuman.
Gambar 2.3 Swimming Pool, The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta
(Sumber: Google.com diakses 13/10/2016)
d. Fasilitas Lain
-
Poliklinik
-
Mushola
- Business Center
-
Driver Room
-Florist
-
Massage
- Money Changer
22
-
Salon
-Coffe Shop
-
Drugstore
-Lounge Bar
-
Travel Agent
-Restaurant
2) Fasilitas Penunjang Operasional Department(sumber: Buku Hotel
Management oleh Richard Komar)
a. General Manager dan Secretary Office
b. Front Office Department
-
Lobby
-
Concierge
-
Front Desk
-
Back Office Manager
-
Operator
-
WC Karyawan
-
WC Tamu/Lobi Pria
-
WC Tamu/Lobi Wanita
c. Housekeeping Department
-
Housekeeping Office
-
Gudang Linen
-
Gudang Amenities
-
Gudang alat-alat kerja
-
Ruang Pakaian Bersih
-
Ruang Seragam/uniform
-
Gudang barang-barang bekas
-
Ruang Lost dan Found
-
Gudang chamical
-
Roomboy Station tiap lantai kamar
d. Laundry
-
Office
-
Ruang pakaian kotor
-
Ruang cuci
-
Ruang strika/jahit
23
-
Ruang pakaian bersih
e. Engineering Department
-
Chief Engineering Office
-
Ruang kontrol
-
Workshop
-
Gudang alat-alat kerja
-
Gudang bahan perlengkapan
-
Ruang genset
-
Ruang boiler
-
Ruang pompa
-
Ruang trafo
-
Ruang PLN
-
Ruang Chiller
-
WC Karywan
f. Food and Beverage Deparment
-
Food dan Beverage Manager Office
-
Gudang bahan kering
-
Gudang minuman
-
Cold Storage
-
Kulkas sayuran
-
Gudang Ice Carping
-
Gudang parabot pecah belah
-
Gudang botol kosong
-
Pantry
-
WC Pria untuk tamu
-
WC Wanita untuk tamu
g. Main Kitchen
-
Kitchen
-
Chef Officce
-
Room Service
24
h. Personnel Manager
-
Manager Office
-
Ruang staf
-
Ruang pelatihan
-
Ruang rapat Department Head
-
Employed Dining Room
-
Locker karyawan Wanita
-
Locker Karyawan Pria
-
KM/WC Karyawan wanita
i. Accounting Department
-
Accountong Manager
-
Cashier
-
Ruang staf
-
Ruang arsip
j. Purchasing
-
Office
-
Receiving
-
General Storage
-
Gudang Stationery
k. Marketing Department
-
Marketing Manager Office
-
Ruang staf
l. Pos Security
m. Rambu-rambu
n. WC karyawan pria/wanita
C. Bagian-bagian Hotel
Bagian-bagian Hotel menurut Buku William Dudley Hunt, 270.
Menurut sifatnya, ruang yang ada di hotel dapat dikelompokkan
kedalam 3 area utama, yaitu:
25
a. Public Area
Area yang dapat dimasuki oleh umum, baik oleh tamu
maupun karyawan.
b. Guestroom Area
Daerah ini merupakan daerah pribadi dari tamu penyewa
ruang hotel tersebut.
c. Service Area
Area ini merupakan area yang dipakai oleh para karyawan
hotel dalam melaksanakan tuags pelayanan terhadap para
tamu dan tugas-tugas pengelolaan lainnya
D. Persyaratan Hotel
Unsur-unsur persyaratan fisik
1) Lokasi dan lingkungan
a. Mudah dicapai kendaraan umum atau pribadi roda empat
langsung ke area hotel.
b. Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan
gangguan luar dari suara bising, bau tidak enak, debu,
asap, dan serangga.
2) Taman
a. Taman didalam atau diluar bangunan
b. Terpelihara bersih dan rapi bagi taman yang memiliki
kolam hias yang berisi ikan
3) Tempat parkir
a. Kapasitas 1 tempat parkir per 6 kamar hotel
b. Rambu lalu lintas satu arah in out
c. Pos jaga atau ruang tunggu dengan tempat duduk
d. Tidak becek atau tersedia saluran air
4) Olahraga dan rekreasi
a. Kolam renang dewasa dan anak-anak terpisah atau
digabung dan dilengkapi dengan pengamanan.
b. Fasilitas pool deck sekeliling kolam, locker terpisah
untuk pria dan wanita, toilet umum terpisah untuk pria
dan wanita, luas locker dan toilet umum masing-masing
26
0,6m2/kamar, shower untuk pria dan wanita, gudang
perawatan bahan, air dan perawatannya, petunjuk yang
jelas tentang kedalaman kolam renang, tempat cuci kaki,
penjaga keselamatan, lampu didalam kolam dan life
saving equipment (ban dan tali).
c. Hotel menyediakan 2 sarana olahraga dan rekreasi
lainnya yang merupakan pilihan dari fitness center,
sauna, squash, game room, bowling atau tenis.
5) Bangunan
a. Keadaan bangunan bersih dan terawatt dengan baik
(tidak berdebu, berlumut, saran laba-laba dan lain
sebagainya).
b. Pengaturan hotel diatas sesuai dengan fungsinya
sehingga memudahkan arus tamu, karyawan dan arus
barang atau produksi hotel.
c. Unsur dekorasi Indonesia harus tercermin dalam ruang
lobby, restoran, kamar tidur atau function room.
d. Transportasi mekanis/lift/elevator untuk 4 lantai keatas.
Lift tamu dipisahkan dengan lift pelayan, kapasitas setiap
lift minimal 6 orang/beban 450 kg.
e. Tersedia air cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
f. Tersedia pembangkit listrik cadangan dengan kapasitas
minimal 50% dari kapasitas PLN.
g. Pendingin/AC dengan sistem central atau AC unit, dan
untuk ruangan tanpa AC, ventilasinya harus baik.
h. Tersedia ruang mekanik / workshop.
i. Tersedia telefon 6 saluran untuk sambungan lokal,
interlokal dan internasional.
j. Tersedia saluran telefon dalam (house phone) dengan
saluran minimal sama dengan jumlah kamar.
k.
Tersedia PABX.
l. tersedi sentral video / TV, sentral radio dan musik
pengiring, sentral paging sistem termasuk car call.
m. Tersedia alat deteksi dini (asap/panas) disetiap ruangan
27
n. Tersedia alat pencegah kebakaran (fire extinguisher, fire
hydrant, sprinkler system dan alat kontrol lokasi
kebakaran.
o. Tersedia petunjuk cara penyelamatan diri di setiap
koridor.
p. Tersedia pintu dan tangga darurat yang jelas dengan
tanda yang jelas.
q. Untuk hotel yang lebih dari 4 lantai, kamarnya harus
dilengkapi dengan pintu tahan api.
6) Kamar tamu
a. Minimal kamar standard 100 termasuk suite room
b. Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam
c. Luas minimal kamar standard 26m2 dan kamar suite
52m2
d. Kamar kedap suara, terhindar dari sumber kebisingan
baik dari luar maupun dalam.
e. Ukuran tempat tidur 1 oranng 200x100cm, untuk 2 orang
200x160cm.
7) Ruang makan
a. Restoran minimal 3 buah dengan jenis yang berbeda
seperti coffee shop, speciality (grill, Chinese, Japanese)
dan satu restoran lainnya.
b. Jumlah temoat duduk sebanding dengan luas restoran
yaitu 1,5m2/tempat duduk.
c. Tinggi restoran minimal 2,6m.
d. Restoran yang letaknya tidak berdampingan dengan lobi
dilengkapi dengan toilet umum terpisah untuk pria dan
wanita.
8) Bar
a. Hotel menyediakan 1 bar yang terpisah dengan restoran
b. Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar yaitu
1,1m2/tempat duduk.
28
9) Function room
a. Hotel menyediakan function room minimal 1 buah
dengan pintu masuk terpisah dari lobby.
b. Tersedia pre function room.
10) Area publik
a. Lobi minimal seluas 100m2
b. Hotel menyediakan lounge dengan meja dan kursi sofa.
c. Toilet umum pria dengan minimal urinoair 4 buah, WC
2 buah, tempat cuci tangan, sabun dan kaca rias, alat
pengering tangan, asbak, tissue beserta tempat sampah
yang ditutup.
d. Toilet umum wanita dengan minimal WC 3 buah,
shower, ruang rias dengan kaca dan kursi rias, tempat
cuci tangan, sabun dan kaca rias, alat pengering tangan,
asbak, tissue dan tempat sampah yang ditutup.
e. Lebar koridor minimal 1,8m dengan ingkat kebisingan
40db.
11) Ruangan yang disewakan
a. Minimal 3 ruangan untuk kegiatan yang berbeda seperti
bank
/
money
changer,
biro
perjalanan,
agen
penerbangan, souvenir shop, perkantoran, butik dan
salon kecantikan
12)
Tersedia poliklinik dan paramedis
13)
Dapur
a. Luas dapur minimal 40% dari luas restoran.
b. Terdiri atas ruang persiapan, ruang pengolahan, ruang
penyimpanan bahan makanan, ruang administrasi atau
chief, ruang pencucian dan penyimpanan peralatan dan
ruang tempat penyimpanan bahan bakar gas atau elpiji
untuk dapur.
14)
Area administrasi
a. Front office dengan tempat penerimaan tamu, informasi,
kasir, ruang penitipan barang berharga, penitipan barang
29
tamu, ruang pemesanan kamar hotel, ruang pimpinan
front office dan ruang operator telefon.
b. Kantor pengelola hotel terdiri dari kantor pimpinan
hotel, wakil pimpinan, pimpinan restoran dan bar, kantor
pemasaran, kantor personalia,
kantor pembelian atau
pengadaan dan kantor keuangan
c. Tersedia ruang pelayanan kamar tamu minimal 1 per 40
kamar
d. Tersedia ruang lost and found seluas minimal 10m2
e. Tersedia ruang binatu seluas 100m2
f. Ruang untuk karyawan berisi locker, toilet, ruang
makan, dan ruang ibadah
E. Aspek Teknis Perancangan Hotel
1) Tata Letak
1) Program Ruang
Dalam
melakukan
perencanaan
program
ruang,
dilakukan pembagian:
-
zoning yaitu: public, semi public, private dan service
area.
-
Public area meliputi lobby, lobby lounge dan front
office.
-
Semi public area meliputi health club, travel agent,
business center, gift shop, food and beverage,
meeting room
-
Private area meliputi guestroom, toilet, safety box
2) Organisasi Ruang Hotel
Susunan organisasi ruang pada dasarnya, memiliki
kesamaan, karena setiap hotel mempunyai pelayanan
yang sama yaitu pelayanan penginapan, makan dan
minum. Menurut Walter Rutes and Richard Penner
dalam buku Hotel Planning and Design, hal 257,
30
membedakan organisasi ruang hotel menurut fungsinya,
terdiri dari:
1. Menurut fungsi:
-
Public Space, merupakan kelompok ruang umum
termasuk
lobby
utama,
front
rentable
space,
office
dan
functionroom.
-
Consession
and
merupakan
kelompok ruang yang disewakan untuk melayani
keperluan tamu hotel dan juga usaha bisnis lainnya
yang terpisah dari kegiatan hotel.
-
Food and Beverage Store Space, kelompok ruang
yang melayani bagian makan dan minum bagi tamu
yang menginap maupun yang tidak menginap.
Termasuk kelompok ini adalah restaurant, coffee
shop, bar, kitchen dan gudang.
-
General service space, kelompok ruang pelayanan
secara
umum
meliputi
bagian
penerimaan
(receiving) storage empoyee’s room, employee
dining room, laundry, linen room, house keeping
dan maintenance.
-
Guest Room Service, kelompok yang terdiri dari atas
ruang tidur bagi tamu yang menginap, dilengkapi
fasilitas untuk ruang tidur, toilet, koridor, lift dan
perlengkapan lainnya.
-
Recreation and Sport Space, kelompok fasilitas
rekreasi olahraga yang biasanya diproritaskan untuk
para tamu hotel yang memerlukannya dan ruang ini
ternuka untuk masyarakat luar. (Sumber : Hotel
Planning and Design, Walter A. Rutes and Richard
Penner)
31
2) Tata Suara
Semua
sumber
bunyi
yang
mengalihkan
perhatian,
mengganggu atau berbahaya bagi kegiatan sehari-hari
dianggap sebagai bising. Sumber bising utama dalam
pengendalian bising lingkungan dapat diklasifikasikan
menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Bising Interior
Merupakan sumber bising yang paling sering dibuat oleh
manusia, seperti alat-alat rumah tangga, radio, TV,
pembicaraan yang keras, naik turun tangga, orang yang
berpindah tempat dan sebagainya.
2. Bising Luar (outdoor)
Merupakan bising yang paling mengganggu, dalam hal ini
berasal dari lalu lintas kendaraan bermotor, transportasi,
industry, pembangunan gedung dan sebagainya.
3) Syarat Penerangan pada Hotel
Dalam
peraturan
Menteri
Parekraf
PM.53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel
terdapat persyaratan tidak mutlak yaitu tingkat kebisingan
kamar dan toleransi pencahayaan yang diisyaratkan.Dalam
persyaratan tidak mutlak disebutkan bahwa kenyamanan
suara antara 30-35 Db untuk beberapa area. Sedangkan untuk
pencahayaan terbagi menjadi beberapa ketentuan indeks
pencahayaan sesuai dengan area masing-masing
a. Dapur, Sirkulasi udara dan pencahayaan dengan index
200 lux
b. Lobby, Pencahayaan dan sirkulasi udara di lobby
30ltr/detik/orang & pencahayaan 350 lux.
c. Restaurant, 9 watt atau 250 lux/m2
32
Persyaratan ini menjadi penting untuk dipatuhi manajemen
dan pemilik hotel mengingat terkait dengan keamanan,
kenyamanan tamu serta karyawan selama melakukan
pekerjaan dan aktivitas keseharian. Bagi karyawan tingkat
pencahayaan yang rendah akan berpengaruh secara tidak
langsung terhadap motivasi bekerja.
Tabel Persyaratan Penerangan pada Hotel
No
1
Fungsi
Tingkat
Tingkat
Bangunan
Suara
Pencahayaan
(dB)
(lux)
Lobby
40 ~ 50
300
Keterangan
Pencahayaan pada bidang
vertikal
sangat
untuk
penting
menciptakan
suasana/kesan ruang yang
baik
2
Ballroom
/ 35 ~ 45
200
Meeting room
Sistem pencahayaan harus
di
rancang
untuk
menciptakan suasana yang
sesuai.
Sistem
pengendalian “switching”
dan
“dimming”
digunakan
dapat
untuk
memperoleh berbagai efek
pencahayaan
3
Restoran
35 ~ 45
4
Dapur
45 ~ 55

250
Food
300
preparation
& cooking
5

General
200

Stores
200
Guest Room
35 ~ 45
150
Diperlukan
lampu
33
tambahan
pada
bagian
kepala tempat tidur dan
cermin
6
Reception area
40 ~ 50
400
7
Front office
40 ~ 50
400
8
Laundry
40 ~ 50
400
9
Public Toilets
35 ~ 45
200
10
Koridor
40 ~ 50
100
Tabel 2.1 Persyaratan penerangan ruang pada hotel
(Sumber :Iluminating Engineering Society (IES)
4) Lalu Lintas Pengunjung Hotel
Menurut buku Merencana Interior Bangunan Hotel oleh
Artini Kusmiati :
a. Kelompok tamu/ pengunjung tidak tetap
BERMALAM
KONFERENSI
DATANG
REKREASI
PULANG
BISNIS/RELASI
MAKAN/MINUM
Diagram 2.1 Lalu Lintas Kelompok Tamu / engunjung Tidak Tetap
(Sumber :Merencana Interior Bangunan Hotel oleh Artini Kusmiati)
b. Kelompok eksekutif hotel
BEKERJA
DATANG
ADMINISTRASI
PULANG
REKREASI
Diagram 2.2 Lalu Lintas Kelompok Eksekutif Hotel
(Sumber :Merencana Interior Bangunan Hotel oleh Artini Kusmiati)
34
c. Kelompok karyawan hotel
MENGAWASI/
BEKERJA
DATANG
MELAYANI TAMU
MENERIMA
BARANG
Diagram 2.3 Lalu Lintas Kelompok Karyawan Hotel
(Sumber :Merencana Interior Bangunan Hotel oleh Artini Kusmiati)
2.1.2
Tinjauan Terhadap Lobby
Lobby adalah kesan pertama tamu yang menunjukkan dalam
menilai standar hotel. Ruangan utama dekat pintu masuk sebuah
Hotel, kantor atau sebuah layanan public lainnya. Lobby biasanya
sebagai tempat penerimaan tamu atau ruang tunggu utama. Furniture
yang ada di ruang lobby pada umumnya terdiri dari meja,kursi,tempat
resepsionis, sofa yang terdiri dari meja dan kursi untuk ruang tunggu
tamu, meja kursi sebagai tempat pelayanan pelanggan atau CS kalau
misalnya kantornya adalah kantor pelayanan pelanggan.Interior
Ruang lobby biasanya tak pernah lepas dari citraperusahaan itu
sendiri. Setiap kantor tentunya mempunyai logo dan simbol-simbol
tertentu baik model maupun corak warna yang merepresentasikan ciri
kas perusahaan. Ciri kas tersebut seharusnya sudah tergambar dan
menjadi konsep desain utama untuk ruang lobby.
Lobby
pada
umumnya mempunyai luasan minimum 30 m2. Dilengkapi dengan
receptionist, area lounge, toilet umum minimum 1 buah dengan
perlengkapannya.
A. Area Penunjang Lobby
1) Lounge
Lounge adalah sarana yang digunakan untuk istirahat
beberapa saat darikesibukan-kesibukan, menunggu, beberapa
lounge menyediakan beberapa fasilitas seperti mendengarkan
35
live music sambil makan dan minum. Musik yang
ditampilkan di lounge adalah music dengansifat yang santai,
baik menampilkan band langsung atau video TV. Ukuran
tempatbiasanya gak terlalu besar, Suara musik pun terlalu
terlalu kencang, karena bertujuan untuk relax. Namun
beberapa tempat di indonesialounge dibuat dengan suara
hingar bingar, gak bisa untuk ngobrol atau bersantai.Lounge
menjadi sasaran bagi kalangan anakmuda sampai orang tua
yang
selalu
disibuk
kan dengan pekerjaan, cenderung
mencari tempat-tempat yang bias menghilangkan kebosanan
dan penat. Namun, banyak yang beranggapan bahwa lounge
yang biasa ditemui identik dengan diskotek dan hiburan
malam.
Pada kenyataannya Lounge itu memiliki konsepdesain
interior yang ditatasenyamanmungkin, bisa menjadi sarana
diskusi, sarana karaoke yang di iringi mini band atau
elektone, sambil menikmati makanan ringan dan aneka jenis
minuman. Tidak sedikit pengunjung datang bersama rekanrekan kerjannya, janjian dengan teman,atau memang berniat
melakukan diskusi kecil. Definisi Lounge sebetulnya adalah
jenis aliran musik, yang dideskripsikan retrospektif musik
popular pada 1950-an dan 1960-an. Ini adalah jenismusik
yang di ciptakan untuk membangkitkan suasana hati para
pendengarnya, seakan-akan berada dalamsuasana yang sepi
santai, bagaikan pulau surga, ruang angkasa, dan lain-lain.
Selainitu, Lounge juga mencakup music indah yang
bergaya instrumental, elektronika modern (dengan Chillout,
nu-jazz danpengaruh downtempo),
sambil tetaptematis
berfokus pada suasana ruang yang mendukung. Jenis musik
lounge yang paling awal muncul selama tahun 1920-an
dan1930-an,
dan
dikenal
sebagai
musik
ringan.
Contemporaneously, musik lounge yang panjang juga
menunjukkan jenis musik yang dimainkan di hotel-hotel
(lounge, bar), kasino dan bar piano.
36
Lounge
merupakan
fasilitas
penunjang
untuk
memberikan hiburan kepada tamu yang menginap di hotel.
Pertunjukkan yang cocok untuk ditampilkan di lounge
adalah pertunjukkan yang menghadirkan suasana teduh,
ceria, sopan, dan dapat diterima kebanyakan orang yang
sedang duduk-duduk disana. Pertunjukkan yang dimaksud
antara lain adalah band dengan suara lembut, vocal group,
penyanyi solo, yang diiringi piano atau organ. Hotel dapat
menjual paket khusus yang memanfaatkan area lounge
untuk entertainment komersial, seperti cocktail party, di
mana setiap tamu akan membayar sejumlah uang demi
mendapatkan paket koktil dengan berbagai pilihan
ditambah dengan iringan musik hidup”.(Sumber :Buku
Front Office Management (2006:Hal.364), Oleh Adi
Soenarno)
2) Receptionist
Resepsionis hotel adalah petugas yang pertama kali
memberikan kesan pertama bagi tamu yang baru tiba di
hotel.Hal ini sesuai dengan pekerjaannya yang secara
langsung memberikan pelayanan kepada setiap tamu yang
tiba
di
hotel.Karena
resepsionis hotel lebih banyak
berkomunikasi dengan tamu dibandingkan manajemen hotel,
maka peranan resepsionis hotel terhadapa tamu sangat
menonjol. Dalam buku Front Office Operation (1992:15),
Colin Dix dan Chrish Baird mengatakan bahwa seorang
resepsionis hotel harus memerankan dirinya sesuai dengan
kata DRIPS, yaitu:
-
Diplomat (sebagai seorang diplomat) Seorang resepsionist
yang diplomatis harus mampu mengatakan sesuatu
dengan cara lugas, efektif, efisien dan ramah sehingga
tamu tidak merasakan kecewa walaupun keinginanya
tidak terpenuhi. Dengan demikian, tamu dapat memahami
37
dan maklum dengan suatu keadaan melalui penjelasan
resepsionis yang baik.
-
Record
Keeper
(penyimpan
data)
Kantor
depan
merupakan pusat kegiatan hotel dan tamu. Semua data
tamu, baik yang sedang tinggal di hotel maupun yang
sudah meninggalkan hotel, semua tersimpan/tercatat di
kantor depan. Dengan demikian, resepsionis hanya
mendistribusikan
laporan-laporan
tamu
tersebut
ke
berbagai departemen yang ada di hotel.
-
Information Source (sebagai sumber informasi) Oleh
karena front office merupakan pusat kegiatan hotel, maka
di mata tamu front office adalah wakil manajemen hotel
secara keseluruhan. Untuk itu, seorang resepsionis harus
dapat
memahami
atau
menguasai
informasi
yang
diperlukan oleh para tamu dengan cara rajin membaca
surat kabar, mendengarkan radio, nonton televisi serta
media massa lainnya.
-
Psychologist
resepsionis
(sebagai
harus
mengindentifikasikan
seorang
selalu
psikolog)
membiasakan
perilaku
para
Seorang
diri
tamu.
untuk
Hal
ini
bermanfaat bagi resepsionis untuk menetukan cara yang
terbaik untuk berhubungan dengan tamu. Reaksi yang
resepsionis berikan kepada tamu dalam berbagai situasi
juga berdampak pada kesan tamu.
-
Sales Person (sebagai seorang penjual) Tugas pokok
seorang resepsionis, selain menyambut tamu yang tiba,
adalah kemampuannya menjual kamar dan fasilitas
lainnya dalam hotel. Sedangkan fungsi resepsionis dalam
pengoperasionalan hotel adalah:
-
Menjual produk hotel dengan cara melakukan tehnik
penjualan
-
Mempromosikan produk dan fasilitas hotel
38
-
Mempertahankan pengetahuan tentang produk dan
pelayanan yang ada di hotel seperti harga dan fasilitas
promosi, harga khusus dan lain-lain
-
Menjalin hubungan yang baik dengan tamu serta
mengantisipasi kebutuhan tamu
-
Mencatat dan memproses pemesanan yang dilakukan
dengan berbagai macam media
-
Menerima pemesanan kamar yang ada dalam daftar
tunggu (waiting list)
-
Memproses perubahan pemesanan kamar
-
Mencatat metode pembayaran yang sudah di atur
khusus untuk tamu rombongan dan konvensi
-
Melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari
tamu no show
-
Meminta persetujuan FOM atau finance manager
untuk
pemesanan
kamar
yang
menginginkan
pembayaran kredit
-
Membuat laporan reservasi
-
Mengarsip data pemesanan kamar secara akurat.
(Buku Front Office Operation (1992:15), oleh Colin Dix dan
Chrish Baird)
Penerima tamu di kantor depan memiliki banyak
istilah atau sebutan. Ada yang menyebutkannya dengan
istilah Front Desk Agent, Front Desk Clerk, Guest Service
Agent, Guest Room Service dan Receptionist. Semua
istilah yang disebut di atas sama artinya, hanya saja cara
penyebutannya yang berbeda, sebagaimana dijelaskan
oleh J.Martin (1991:45) dalam bukunya Human Relation
for the Hospitality Industry bahwa: “The front desk of a
hotel or motel is usually the primary nexus between guest
and hotel or motel. The person working the front desk,
whatever the job title-front desk clerk, receptionist, guest
service agent-is a person who register and checks the
39
guest in and out, keeps records by hand or computer,
relates to the housekeeping and other departments, and
generally operates an information and record center”.
Lebih lanjut Robert J. Martin, memberikan definisi
tentang resepsionist/Desk Clerk, sebagai berikut: Desk
clerk in hotels or motels are often the first people to greet
incoming guest. They register the guest, assign a room to
them, issue the room key, and often provide information
about services available in the hotel and in the community.
Berdasarkan pendapat Robert J. Martin, jelas bahwa istilah
apa pun yang dipakai untuk menyebut penerima tamu, dia
adalah seseorang yang bekerja atau bertugas di Depan
Hotel. Desk Clerk adalah orang/petugas yang pertama kali
menyambut tamu dan memberi salam kepada setiap tamu
yang datang ke hotellalu mendaftarkan tamu, mencarikan
kamar yang siap ditempati tamu baik atas sarannya atau
atas permintaan tamu, memberikan/mengeluarkan kunci
kamar. Ia juga harus menyediakan informasi bagi tamu
sehubungan dengan pelayanan/fasilitas yang tersedia di
hotel serta informasi lainnya di luar hotel. (Sumber
:Human Relation for the Hospitality Industry, oleh Robert
J. Martin)
3) Kepribadian Receptionist Hotel
Berikut ini adalah beberapa kepribadian dasar yang
harus dimiliki seorang resepsionis hotel, di antaranya:
a. sopan santun dan ramah tamah Seorang resepsionis yang
baik harus selalu bersikap ramah, sopan dan baik
terhadap rekan sekerjanya, atasan, maupun terhadap
tamu hotel betapa pun berat beban pekerjaannya.
Adapun kebiasaan-kebiasaan yang sebaiknya dilakukan
oleh seorang resepsionis untuk dapat menimbulkan
kesan ramah dan sopan adalah sebagai berikut:
40
-
Membiasakan selalu berbicara dengan suara yang
jelas dan dengan volume suara yang menyenangkan.
-
Terbiasa untuk tersenyum sewaktu berbicara.
-
Selalu mengucapkan salam kepada setiap orang
yang dijumpai baik, sesama rekan kerja, atasan
maupun maupun tamu hotel, lebih-lebih disertai
dengan penyebutan nama yang diberi salam (Greet).
b. Jujur dan selalu siap menolong Sikap dasar lain harus
dimiliki oleh seorang resepsionis hotel adalah kejujuran
dan ringan tangan (suka menolong). Seorang resepsionis
harus mengetahui bahwa bekerja di hotel berarti berada
di lingkungan yang serba mewah. Untuk itu, sikap jujur
mutlak harus dimiliki oleh seorang resepsionis. Dia juga
harus menunjukkan sikap suka menolong orang lain
(tamu). Contoh kecil sebagai sikap mau menolong tamu,
tersenyum
misalnya,
dapat
dikategorikan
sebagai
pertolongan bagi tamu yang baru tiba di hotel dan
merasa letih akibat perjalanan yang panjang. Sedangkan
hasil dari pertolongan anda tersebut tak terhingga
besarnya baik bagi tamu itu sendiri maupun anda sendiri.
4) Job Description / Uraian Tugas
Jabatan
: Resepsionis Hotel
Seksi
: Penerima Tamu (Reception Section)
Departemen
: Kantor Depan Hotel
Bertanggung Jawab ke:PengawasPenerima Tamu (Reception
Supervisor)Tugas dan Tanggung Jawab:
a. Menjaga akurasi rak kamar (jika hotel beroperasi secara
manual).
b. Memeriksa baik pesanan kamara untuk yang akan tiba
(check-in) hariini dan kesiapan kamarnya. Hal ini dapat
dilihat pada :
41
-
Expected arrival list
-
Today’s reservation rack atau
-
Reservasi
koresponden
Sebelumnya
kamarnya
diblok kamar harus terlebih dahulu ditetapkan (room
assigment).
c. Uraian Tugas Receptionist:
-
Menghitung jumlah kamar yang tersedia (masih atau
tidaknya kamar yang akan Dijual hari ini).Hal ini
sering dilakukan apabila tingkat hunian kamar tinggi
-
Memberi persiapan tamu VIP.
-
Membuat persiapan tamu rombongan.
-
Menerima tamu perorangan yang datang secara
walk-in guest.
-
Menerima tamu perorangan dengan reservation.
-
Menerima tamu VIP.
-
Menerima tamu rombongan.
-
Menyusun laporan rincian penjualan kamar.
-
Menyusun laporan rekapitulasi penjualan kamar.
-
Menyusun laporan tamu menginap (guest in the
house list)
-
Menyusun laporan tamu diharapkan berangkat
(expected departure list).
-
Menanggapi tamu yang check-out.
-
Menangani pindah kamar (room change)
-
Menangani keluhan tamu (guest complaints).
Catatan:
1. Nomor 1 sampai 6 mempersiapkan penjualan kamar.
2. Nomor 7 sampai 9 melaksanakan penjualan kamar.
3. Nomor 10 sampai 16 melaporkan penjualan kamar
42
2.1.3
Tinjauan Terhadap Hotel Business
A. Pengertian Hotel business
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bisnis yaitu usaha
dagang atau usaha komersial dalam dunia perdagangan atau
bidang usaha. Sedangkan Hotel Bisnis adalah suatu hotel yang
dirancang untuk keperluan orang-orang yang bergerak di bidang
bisnis atau orang-orang yang melakukan perjalanan untuk
keperluan bisnis, dimana lokasi hotel bisnis berada di tengah kota
dan dilengkapi dengan fasilitas businesse quipment seperti
faximile dan saluran untuk internet, dan luas kamar minimum
adalah 28m2 untuk kategori hotel bintang 5 dan dari segi desain
hotel bisnis memiliki bentuk desain yang lebih formal. Hotel
bisnis termasuk dalam kategori City Hotel karena hotel yang
terletak di tengah kota dan sebagian besar tamunya yang
menginap untuk melakukan kegiatan bisnis.
Definisi Hotel Bisnis mengacu pada Marlina Endy dalam
bukunya Panduan Perancangan Bangunan Komersial (2008,
hal.52), hotel bisnis merupakan hotel yang dirancang untuk
mengakomodasi tamu yang mempunyai tujuan bisnis. Lokasi
hotel bisnis relatif berada di pusat kota, berdekatan dengan area
perkantoran atau area perdagangan. Hotel Bisnis dikenal juga
dengan nama Commercial Hotel ataupun dengan nama City
Hotel.
Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan
fasilitas lengkap yang berkaitan dan mendukung untuk kegiatan
bisnis terutama untuk kegiatan Meeting, Incentive, Convention,
dan Exhibition (MICE). Fasilitas yang tersedia antara lain
ballroom, banquet room, dan business center dengan fasilitas
pendukung lainnya seperti restoran, bar
caf , pusat kebugaran
& spa, kolam renang, dan sebagainya (Kusumo, 2012).
Ditinjau dari karakteristik tamu pada hotel bisnis relatif
tinggal berkisar antara 1 – 3 malam perkunjungan. Berikut
karakteristik tamu baik perseorangan maupun grup berdasarkan
43
tujuan dan tipe kamar yang dipesan menurut buku hotel planning
and design dalam jurnal Ristya Vidyatama Kusumo (2012):
Jenis
pengunjung
Perorangan
Karakter
pengunjung
Berprofesi sebagai
eksekutif
muda.
Memilih
harga
menengah keatas
Menginap 2 – 4
malam. Pemilihan
harga
tidak
masalah
Grup
Tujuan
Tipe kamar
Tours,Club,
perkumpulan
Budaya,
seni,
teater, berbelanja
Konvensi
dan
konferensi.
Perkumpulan
professional. Rapat
pelatihan
dan
perdagangan
Queen Size, adanya
area makan &
kerja. Kamar mandi
Standar
King, Twin, double
–
double
size
Kamar
mandi
memiliki
ruang
ganti
pakaian.
Terdapat area kerja
yang baik
Tabel 2.2. Karakter Pengunjung Hotel
Sumber : Hotel Planning and Design, Kusumo, 2012
B. Aspek Manusia
Menurut buku Strategi Pemasaran Hotel oleh Drs. H. Oka A.
Yoeti, MBA dalam kategori tamu bisnis yang utama, yaitu:
1. Sales Representative, yang sedang melakukan kunjungan
pelanggan
2. Para Executive dan Professional, yang melakukan perjalanan
dinas.
3. Mereka yang mengikuti Meeting, Incentive, Convention dan
Exhibition (MICE)
4. Usahawan yang melakukan perjalanan untuk mengurus
bisnis mereka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengamatan sifat dan
perilaku
tamu
khususnya
perilaku
tamu
bisnis
(businessman/businesswoman) menurut buku : Merencana Interior
Bangunan Hotel oleh Artini Kusmiati R (1998) yaitu :
b. Melakukan kegiatan utamanya di dalam ruangan.
c. Efisiensi dalam penggunaan waktu dan peluan bisnis.
d. Mengusahakan hal-hal yang menguntungkan.
44
e. Dalam kegiatan operasionalnya memerlukan bantuan fasilitas
komunikasi elektronik canggih, untuk menghubungi kantor
pusatnya atau mitra bisnisnya.
f. Sering menjamu mitra bisnis di restoran mewah (fine dining)
atau bar hotel.
g. Menghendaki kamar yang dapat berfungsi sebagai “kantor
sementara” antara lain berisi meja kerja yang luas untuk
meletakkan
komputer
dan
2
saluran
telefon.
Apabila
dimungkinkan ditambah dengan printer dan fax.
h. Membutuhkan health club untuk mengisi waktu luang pribadi
sambil menjaga kebugaran tubuhnya.
i. Tamu bisnis banyak yang datang dengan membawa laptop dan
handphone.
Berdasarkan pelaku dan macam kegiatan, ruang dalam hotel
bisnis dapat dikelompokkan menjadi :
1) Public Area
Ruang publik yang ada dalam hotel adalah lobby, food &
beverages area, function room, shopping arcade, business centre,
fasilitas olahraga dan fasilitas rekreasi. Luas area publik ini, yaitu
berkisan antara 6% sampai 20% dari total lantai hotel. Pedoman
perencanaan dan perancangan organisasi ruangnya adalah
meletakkan fasilitas-fasilitas tersebut di sekeliling lobby hotel,
tujuannya adalah :
a) Memberi
kemudahan
pada
pengunjung
hotel
untuk
berorientasi dan mudah menemukan fasilitas tersebut.
b) Menyediakan kesempatan terjadinya over-lap pola kegiatan
tamu antar fasilitas pada daerah-daerah tertentu, sehingga
daerah pada pola kegiatan dapat diminimalkan.
c) Mengurangi crossing antar fasilitas di daerah-daerah tertentu.
2) Service Area
Yaitu ruang-ruang untuk pengelolaan hotel, antara lain seperti
ruang administrasi, ruang karyawan, laundry, dan housekeeper,
45
dapur, gudang dan ruang elektrikal dan mekanikal. Perencanaan
dan perancangan bagian ini sangat penting karena area ini sangat
mempengaruhi kemanapun staff hotel dalam melaksanakan
pelayanan yang efisien, baik dalam lingkup housekeeping,
engineering, maupun food and beverages service hotel.
Area yang memiliki luas beragam ini harus dapat dicapai staff
tanpa melalui lobby atau ruang publik lainnya.
3) Private Area
Yaitu ruang yang menjadi kamar-kamar tamu (guest rooms).
Penempatan kamar hotel harus efisien dan mudah dijangkau dari
lift atau tangga. Kamar diletakkan berderet dan dapat dicapai
melalui sebuah koridor.
Tingkat kenyamanan, privacy yang tinggi merupakan salah satu
kriteria dalam perancangannya. Kamar hotel memiliki ruang
pandang yang lebar ke arah potensi view dan jauh dari kegiatan
public.
46
2.2
TINJAUAN KHUSUS
2.2.1
Data Survey
A. Kyriad Hotel
Gambar 2.4 Logo Hotel Kyriad, Jakarta
(Sumber: Data oleh Kyriad 18/10/2016)
Hotel Kyriad berlokasi di jalan raya Cipulir Kebayoran
Lama Kota Jakarta Selatan, merupakan lokasi yang strategis dan
berada di jantung daerah prestisiu dibagian selatan Jakarta,
sehingga aksesnya sangat mudah di lalui.Bangunan hotel Kyriad
ini menjadi satu denngan pusat pembelanjaan lebih tempatnya
hotel ini berada di atas sebuah mall. Akses dari Bandara
International Soekarno Hatta hanya memerluka waktu sekitar 45
menit. Hotel Kyriad memiliki karakter desain yang modern dan
hotel ini menjadi taladan dalam kemewahan dan keramah
tamahan.
1) Lokasi
Jl. Ciledug Raya No.23, Cipulir, Kby. Lama, Kota Jakarta
Selatan, Daerah, Khusus, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
12250
Gambar 2.5 Gedung Hotel Kyriad, Jakarta
(Sumber: dokumentasi pribadi)
47
2) Tipe & jenis kamar tamu
a. Executive Suite
Dengan ruangan yang luasmenampilkan gaya modern
pada ruang tersebut di lengkapiking bed, Meja, Sofa,
Nakas, tv, Lemari, telefon, dan kamar mandi. Kamar
inijuga menghadap ke lingkungan kota yang terlihat
indah dari ketinggian. Dilengkapi dengan pelayanan 24
jam, dan akses internet.
Gambar 2.6 Executive Suite Hotel Kyriad, Jakarta
(Sumber: Dokumentasi Pribadi diakses 17/10/2016)
b. Bussines Suite
Dengan ruangan yangmenampilkan gaya modern pada
ruang tersebut di lengkapiking bed, Meja Nakas, tv,
Lemari, telefon, dan kamar mandi. Kamar inijuga
menghadap ke lingkungan kota yang terlihat indah dari
ketinggian. Dilengkapi dengan pelayanan 24 jam, dan
akses internet.
48
Gambar 2.7 BussinesSuite Hotel Kyriad, Jakarta
(Sumber: Dokumentasi Pribadi diakses 17/10/2016)
c. Deluxe/Standart
Kamar ini yang paling mendomisi di hotel Kryiad
dengan ruangan yang menampilkan gaya modern pada
ruang tersebut dilengkapi dengantwin bed, Meja Nakas,
tv, Lemari, telefon, dan kamar mandi.. Dilengkapi
dengan pelayanan 24 jam, dan akses internet.
49
Gambar 2.8 Deluxe/Standart RoomHotel Kyriad, Jakarta
(Sumber: Dokumentasi Pribadi diakses 17/10/2016)
d. Studio
Dengan ruangan yang
menampilkan gaya Modern
pada ruang tersebut dilengkapiSingle bed, Meja Nakas,
tv, Lemari, telefon, dan kamar mandi.. Dilengkapi
dengan pelayanan 24 jam, dan akses internet
Gambar 2.9 StudioHotel Kyriad, Jakarta
(Sumber: Dokumentasi Pribadi diakses 17/10/2016)
3) Fasilitas
a. Ball Room
Gambar 2.10 3D Fasilitas Ball Room Kyriad, Jakarta
(Sumber: Dokumen Perusahaan 17/10/2016)
50
b. Swimming pool
Gambar 2.11 Fasilitas Swimming Pool Kyriad, Jakarta
(Sumber: Dokumen Perusahaan 17/10/2016)
c. Restaurant
Gambar 2.12 3D Fasilitas Restaurant Kyriad, Jakarta
(Sumber: Dokumen Perusahaan 17/10/2016)
4) Interior
No
1
Material
Lantai
Warna
Keramik, marmer, granit, Warna-warna natural,
parket, karpet
cokelat,
cream,
broken white, cokelat
muda, hijau muda
2
Dinding
Bata fin Cat
partisi,
triplek
Putih, broken white,
fin cokelat muda, cokelat
melamic
3
Plafond
Gypsum fin cat
Putih, cokelat muda
4
Furniture
Kayu fin hpl/cat
Cokelat
51
Cokelat tua, cokelat
muda
5
Pencahayaan
Downlight
Warna-warna hangat,
Spotlight
kuning,
putih
kekuningan.
G
Tabel 2.3 Elemen Interior Hotel Kyriad, Jakarta
(Sumber: Dokumen Pribadi)
5) Hasil Survey (Dokumentasi)
52
Gambar 2.13 Hasil Survei Fasilitas Hotel Kyriad, Jakarta
(Sumber: Dokumentasi Pribadidiakses 17/10/2016
53
Gambar 2.14 Hasil Survei Kamar Hotel Kyriad, Jakarta
(Sumber: Dokumentasi Pribadidiakses 17/10/2016)
54
B. Grand Kemang Hotel
Gambar 2.15 Logo Grand Kemang Hotel, Jakarta
(Sumber: Google di akses18/10/2016)
Hotel Grand Kemang yang berada di kemang rayaini
mengunggulkan
keunikan
dan
pesona
tersendiri
tanpa
meninggalkan kecanggihan serta profesionalitas pelayanan yang
berbungkussenyuman ramah.Lokasi grand kemang yang terletak
di area strategis, hingga mempermudah menjangkau pusat
perkantoran, area komersil, niaga serta hiburan.Hotel bisnis
bergengsi ini telah menjadi taladan dalam kemewahanSebuah
hotel di Jakarta, dimana kemegahan, ketenangan, dan memiliki
karakter desain modern adalah ciri khas dari hotel.
1) Lokasi
Jalan Kemang Raya No.2H, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta
Gambar 2.16 Gedung Hotel Kyriad, Jakarta
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
55
2) Tipe dan Jenis Kamar Tamu
a. Grand Deluxe
Gambar 2.17 Grand Deluxe HotelGrand Kemang, Jakarta
(Sumber: mesahotelsandresorts.com/grandkemang di akses 12/10/2016)
b. Superior Room
Gambar 2.18 Superior Room Hotel Grand Kemang, Jakarta
(Sumber: mesahotelsandresorts.com/grandkemang di akses 12/10/2016)
c. Junior Suite
Gambar 2.19 Junior Suite HotelGrand Kemang, Jakarta
(Sumber: mesahotelsandresorts.com/grandkemang di akses 12/10/2016)
56
d. Deluxe
Gambar 2.20 Deluxe Hotel Grand kemang, Jakarta
(Sumber: mesahotelsandresorts.com/grandkemang di akses 12/10/2016)
1) Fasilitas
-
Sarapan gratis, Wi-Fi gratis, dan tempat parkir gratis
-
202 kamar tamu
-
Restoran dan 3 bar/lounge
-
Kolam renang outdoor
-
Pusat kebugaran
-
Parkir valet
-
Pusat bisnis
-
Antar-jemput ke bandara
-
Resepsionis 24 jam
-
AC
-
Layanan pembersihan harian
-
Rental mobil di properti
-
Brankas di resepsionis
Untuk keluarga
-
Lemari es
-
Kamar mandi pribadi
-
Channel TV premium
-
Peralatan mandi gratis
-
Pembersihan kamar harian
-
Layanan laundry
57
2) Interior
No
1
Lantai
Material
Warna
Keramik, marmer, karpet
Warna-warna natural,
cokelat,
cream,
broken white, cokelat
muda
2
Dinding
Bata fin Cat
Kayu
diukir
Putih, broken white,
sehingga cokelat muda, cokelat
terbuat partisi
3
Plafond
Beton fin cat
Putih, cokelat muda
Cokelat
4
Furniture
Stainless
Silver , Cokelat
Kayu fin hpl/cat
Cokelat tua, cokelat
muda
5
Pencahayaan
Downlight
Warna-warna hangat,
Spotlight
kuning,
putih
kekuningan.
Tabel 2.4 Kebutuhan Interior
3) Hasil Survey / Dokumentasi
Gambar 2.21 Hasil Survei Hotel Grand Kemang, Jakarta
(Sumber: Dokumentasi Pribadi diakses 20/10/2016)
58
Download