Berdirinya suatu perusahaan harus mempunyai tujuan yang jelas

advertisement
BABI
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Berdirinya suatu perusahaan harus mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan
perusahaan tersebut antara lain mendapat keuntungan yang maksimal, ingin
memakmurkan pemilik perusahaan dan mengoptimalkan nilai perusahaan yang
dapat dilihat dari harga sahamnya (Sudana, 2011 ). Kusumadilaga (201 0)
menyatakan bahwa nilai perusahaan mencenninkan nilai saat ini dari pendapatan
yang diinginkan dimasa mendatang dan indikator bagi pasar dalam menilai
perusahaan secara keseluruhan. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi nilai
perusahaan
adalah
struktur
modal,
profitabillitas
dan
rasio
keuangan.
Melaksanakan fungsi manajemen keuangan merupakan hal yang dapat dilakukan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Kombinasi optimal dari keputusan manajemen
dapat mengoptimalkan nilai perusahaan yang akan mempengaruhi kemakmuran
pemegang saham (Niake, 2010).
Dunia perbankan begitu penting karena bank merupakan tumpuan negara
\
untuk menggerakkan roda perekonomiannya (Damayanti dan Savitri, 2012).
Anggapan ini tcntunya tidak salah mengingat fungsi bank sebagai lembaga
keuangan sangat vital, misalnya mengedarkan uang, menyediakan uang untuk
menunjang kegiatan negara, tempat mengamankan uang, tempat melakukan
kegiatan investasi dan jasa keuangan lainnya. Menurut Dewi dan Juniati, 2003
dalam Damayanti dan Savitri (2012), perbankan merupakan salah satu unsur
penting dalam menopang keberhasilan pembangunan. Menurut Dahlan Siamat,
1
2
2001, keterlibatan sector moneter dan perbankan akan mempercepat pertumbuhan
ekonomi.
Suatu perusahaan umumnya didirikan untuk memperoleh laba yang
maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan dan
berkembang dengan baik, tidak terkecuali pada perusahaan perbankan. Menurut
Dendawijaya (2009: 115) kemampuan bank memperolehlmenghasilkan laba
secara efektif dan efisien disebut dengan profitabilitas. Hemawati (2007)
menjelaskan bahwa profitabilitas yang tinggi menggambarkan efektivitas
manajemen dalam penggunaan modal dapat dicapai, maka terdapat kemungkinan
perusahaan menghasilkan laba yang besar. Menurut Saidi (2004), profitabilitas
adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk
mendapatkan return. Semakin tinggi kemampuan perusahaan memperoleh laba,
maka semakin besar return yang diharapkan investor, sehingga menjadikan nilai
perusahaan menjadi lebih baik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan
Wirajaya (2013) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan
signifikan pada nilai perusahaan. Hermuningsih (2013) juga membuktikan bahwa
profitabilitas memiliki pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, maka semakin sejahtera para
shareholdemya. Jadi semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin besar
kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Bagi perusahaanperusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan melalui harga
pasar saham. Harga pasar saham adalah harga yang bersedia dibayarkan olehcalon
3
investor apabila ia ingin memiliki saham suatu perusahaan, sehingga harga saham
merupakan harga yang dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan
(Hasnawati, 2005).
Tingkat kesehatan bank adalah penilaian atas suatu kondisi laporan
keuangan bank pada periode dan saat tertentu sesuai dengan standar Bank
Indonesia (Riyadi, 2004:149). Untuk menilai kesehatan suatu bank dapat diukur
dengan berbagai metode. Penilaian kesehatan akan berpengaruh terhadap
kemampuan bank dan loyalitas nasabah terhadap bank yang bersangkutan. Salah
satu alat untuk mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis 5 aspek, yaitu
Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity. Aspek-aspek tersebut kemudian
dinilai dengan menggunakan rasio keuangan sehingga dapat menilai kondisi
keuangan perusahaan perbankan (Kasmir, 2008:273). Aspek capital (permodalan)
dapat dinilai melalui Capital Adequacy Ratio (CAR), aspek assets dinilai dengan
Non Performing Loan (NPL), aspek earning meliputi Return On Equity (ROE),
Net Interest Margin (NIM), dan BOPO, sedangkan aspek likuiditas meliputi Loan
to Deposit Ratio (LDR).
Profitabilitas merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur
kinetja suatu bank. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Return On Equity (ROE). ROE dipilih karena rasio ini menunjukkan
bagian keuntungan yang berasal dari modal sendiri dan sering dipakai oleh para
investor dalam pembelian saham suatu perusahaan (Rahardjo, 2005: 122). ROE
merupakan rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian yang diperoleh pemilik
atau pemegang saham atas investasi di perusahaan. ROE membandingkan
4
besamya laba bersih terhadap ekuitas saham biasa. Semakin tinggi ROE
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pengembalian terhadap investasi yang
dilakukan
dan
semakin
rendah
ROE
suatu
perusahaan
maka
tingkat
pengembaliannya akan semakin rendah pula. Seorang calon investor perlu melihat
ROE suatu perusahaan sebelum memutuskan melakukan investasi supaya dapat
mengetahui seberapa banyak yang akan dihasilkan dari investasi yang
dilakukannya (Sitepu, 20 I 0).
ROE menunjukkan keuntungan yang akan dinikmati oleh pemilik saham.
Adanya pertumbuhan ROE menunjukkan prospek perusahaan yang semakin baik
karena berarti adanya potensi peningkatan keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Hal ini ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dari perusahaan sehingga
akan meningkatkan kepercayaan investor serta akan mempermudah manajemen
perusahaan untuk menarik modal dalam bentuk saham. Apabila terdapat
kenaikkan permintaan saham suatu perusahaan, maka secara tidak langsung akan
menaikkan harga saham tersebut di pasar modal. Penelitian yang dilakukan oleh
Dewi dan Wirajaya (2013); serta Putra dan Wiagustini (2013) menunjukkan
bahwa variabel return on equity (ROE) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan dengan arah positif. Semakin besar laba bersih yang
diperoleh perusahaan yang diidentifikasikan dengan nilai ROE yang semakin
besar maka nilai perusahaan akan juga semakin besar. Hermuningsih (2013)
membuktikan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh langsung yang positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan
prospek perusahaan yang bagus sehinggga memicu permintaan saham oleh
5
investor. Respon positif dari investor tersebut akan meningkatkan harga saham
dan selanjutnya akan meningkatkan nilai perusahaan.
Dalam menjalankan fungsinya, suatu bank membutuhkan dana untuk
membiayai kegiatan perbankan yang dijalankan. Salah satu sumber pendapatan
bank adalah melalui penyediaan dana untuk keperluan pengembangan dana dan
menampung resiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank
atau yang disebut dengan Capital Adequacy Ratio (CAR). Menurut Dendawijaya
(2005), CAR (Capital Adequancy Ratio) adalah rasio kinerja bank untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. Dengan
demikian semakin tinggi CAR maka semakin besar kemampuan bank dalam
meminimalisir resiko kredit yang terjadi sehingga kredit berrnasalah semakin
rendah dengan besarnya cadangan dana yang diperoleh dari perbandingan modal
dan aktiva tertimbang menurut risiko (Ali dalam Astrini dkk, 2014). Penyaluran
kredit yang optimal, dengan asumsi tidak terjadi macet akan menaikkan laba yang
akhimya akan meningkatkan ROA.
Besamya modal suatu bank, akan
mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank (Suhardi
dan Altin, 2011).
LDR merupakan rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan oleh
bank dengan dana yang diterima oleh bank (Dendawijaya, 2009: 116). Rasio ini
merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan usaha bisnis
dan menampung resiko kerugian. Besarnya jumlah kredit yang disalurkan, dapat
berdampak pada resiko yang harus ditanggung oleh bank. Semakin besar jumlah
6
kredit, maka semakin besar resiko yang harus ditanggung oleh bank. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Astrini dkk (2014) membuktikan adanya pengaruh
positif dan signifikan dari LDR terhadap NPL. Ali (2004: 344) menambahkan
bahwa semakin tinggi LDR suatu bank, maka bank tersebut akan mengalami
kesulitan likuiditas dan sekaligus penurunan profitabilitas. Hasil penelitian Fadjar,
Esti, dan Prihatini (2013) menunjukkan bahwa LDR berpengaruh signifikan
terhadap ROA bank umum. Penelitian Putra dan Wiagustini (2013) menunjukkan
bahwa likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas dan
nilai perusahaan. Namun likuiditas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
melalui profitabilitas. Artinya profitabilitas mampu mempengaruhi hubungan
antara likuiditas ke nilai perusahaan. Profitabilitas mampu memperkuat pengaruh
Likuiditas ke nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mencerminkan bahwa
meningkatnya profitabilitas mampu memediasi peningkatan investor melakukan
investasi pada Industri Perbankan di BEL Investor dalam melakukan investasi
sangat memperhatikan pening katan profitabilitas selain peningkatan likuiditas.
Kondisi ini umum teijadi pada pada industri perbankan, bahwa profitabilitas
adalah sangat penting baik bagi masyarakat yang ingin menjadi nasabahnya,
maupun Investor yang ingin membeli saham perbankan (Putra dan Wiagustini,
2013).
BOPO adalah ras10 perbandingan antara biaya operasional dengan
pendapatan operasional. Semakin besar BOPO maka akan semakin kecil atau
menurun kineija keuangan perbankan. Begitu juga sebaliknya, jika BOPO
semakin kecil, maka dapat disimpulkan bahwa kineija keuangan perbankan
7
semakin meningkat atau membaik. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur
tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya
(Dendawijaya, 2003). Hasil penelitian Fadjar, et al (2013) menunjukkan bahwa
BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA bank umum. Begitu pula Suhardi
dan Altin (2011) pada penelitian juga membuktikan bahwa ada pengaruh variabel
BOPO secara t terhadap ROA.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, mengindikasikan adanya research
gap dalam penelitian ini. Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. CAR mencerminkan modal sendiri perusahaan, CAR yang diteliti oleh
Damayanti dan Savitri (2012) menunjukkan bahwa CAR berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas perbankan. Hasil penelitian
Damayanti dan Savitri (2012) bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Rahim dan Irpa (2008) yang menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan negatif antara CAR dengan ROE pada bank
syariah mandiri.
Sedangkan penelitian Suhardi dan Altin (20 11)
menunjukkan tidak ada pengaruh variabel CAR secara t terhadap ROA.
Dengan adanya research gap dari penelitian Damayanti dan Savitri (20 12)
dan Suhardi dan Altin (2011) serta Rahim dan Irpa (2008) maka perlu
dilakukan penelitian lanjutan pengaruh CAR terhadap ROE.
2. LDR yang diteliti oleh Putra dan Wiagustini (2013) menunjukkan
likuiditas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Dan
likuiditas
berpengaruh
positif terhadap
nilai
perusahaan
melalui
8
profitabilitas. Hasil penelitian Putra dan Wiagustini (2013) bertentangan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Suhardi dan Altin (2011) serta
Damayanti dan Savitri (2012) yang menunjukkan tidak ada pengaruh
variabel LDR secara t terhadap profitabilitas. Sedangkan penelitian Fadjar,
Esti, dan Prihatini (2013) menyimpulkan bahwa LDR berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas bank umum. Dengan adanya research
gap dari penelitian Putra dan Wiagustini (2013), Suhardi dan Altin (2011 ),
Damayanti dan Savitri (2012), dan Fadjar, Esti, dan Prihatini (2013) maka
perlu dilakukan penelitian lanjutan pengaruh LDR terhadap profitabilitas
dan nilai perusahaan.
3. BOPO yang diteliti oleh Suhardi dan Altin (2011) menunjukkan ada
pengaruh negatif signifikan variabel BOPO secara t terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian Suhardi dan Altin (2011) bertentangan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Fadjar, et al (2013) yang menunjukkan adanya
pengaruh yang signifikan positif BOPO terhadap profitabilitas. Dengan
adanya research gap dari penelitian Suhardi dan Altin (2011) serta Fadjar,
et al (2013) maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pengaruh BOPO
terhadap profitabilitas.
4. Profitabilitas yang diteliti oleh Putra dan Wiagustini (2013); Dewi dan
Wirajaya (2013); dan Hermuningsih (2013) menunjukkan profitabilitas
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti akan mengambil
judul penelitian "Pengaruh Modal, Hutang dan Efisiensi Operasional Terhadap
9
Nilai Perusahaan Melalui Profitabilitas pada Bank-Bank yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2009-2013".
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1.
Apakah modal berpengaruh terhadap profitabilitas pada Bank-Bank yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2.
Apakah hutang berpengaruh terhadap profitabilitas pada Bank-Bank yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3.
Apakah efisiensi operasional berpengaruh terhadap profitabilitas pada BankBank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
4.
Apakah modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada Bank-Bank yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
5.
Apakah hutang berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada bank-bank yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
6.
Apakah efisiensi operasional berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada
Bank-Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
7.
Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada BankBank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
8.
Apakah modal berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan melalui Profitabilitas
pada Bank-Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
10
9.
Apakah
hutang
berpengaruh
terhadap
Nilai
Perusahaan
melalui
Profitabilitas pada Bank-Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
10.
Apakah efisiensi operasional berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
melalui Profitabilitas pada Bank-Bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia?
1.3.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk menganalisis pengaruh modal terhadap profitabilitas pada Bank-Bank
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2.
Untuk menganalisis pengaruh hutang terhadap profitabilitas pada BankBank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.
Untuk menganalisis pengaruh efisiensi operasional terhadap profitabilitas
pada Bank-Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.
Untuk menganalisis pengaruh modal terhadap nilai perusahaan pada BankBank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5.
Untuk menganalisis pengaruh hutang terhadap nilai perusahaan pada BankBank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
6.
Untuk
menganalisis
pengaruh
efisiensi
operasional
terhadap
nilai
perusahaan pada Bank-Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
7.
Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada
Bank-Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
11
8.
Untuk menganalisis apakah modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan
melalui profitabilitas pada Bank-Bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
9.
Untuk menganalisis apakah hutang berpengaruh terhadap nilai perusahaan
melalui profitabilitas pada Bank-Bank yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia
I 0.
Untuk menganalisis apakah profitabilitas memediasi pengaruh modal,
hutang, dan efisiensi operasional terhadap nilai perusahaan melalui
profitabilitas pada Bank-Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
1.4.
Manfaat Penelitian
I. Manfaat Teoretis
a. Sebagai sumbangan teori terhadap pengembangan teori keuangan
khususnya masalah kinetja keuangan dan profitabilitas manajemen
perbankan pemerintahan terutama dalam mengidentifikasikan dan
mengaplikasikan
variabel-variabel
aspek
kinetja
keuangan,
profitabilitas dan nilai perusahaan dan dapat menjadi acuan bagi
mahasiswa yang akan melakukan penelitian pada bidang yang sama.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris sebagai
hasil kelanjutan dari hasil penelitihan sebelumnya dimana variabelvariabel kinerja keuangan, profitabilitas dan nilai perusahaan belum
dikaitkan secara utuh sebagaimana dilakukan dalam penelitian ini.
12
2. Manfaat Praktis
a. Dapat menjadi referensi bagi perusahaan perbankan khususnya pada
bank-bank yang terda:ftar di Bursa Efek Indonesia dalam mengelola
aspek kinetja keuangan, profitabilitas dan nilai perusahaan.
b. Dapat menjadi referensi bagi investor pada bank-bank yang terda:ftar di
Bursa
Efek
perusahaan.
Indonesia
dalam
menganalisis
laporan
keuangan
Download