30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikiran Dalam tesis ini penulis berusaha untuk memberikan gambaran keseluruhan penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah pokok yang akan dibahas yaitu pengaruh likuiditas dan rentabilitas terhadap return sahamnya, dengan melakukan pengujian statistik. Dengan mengunakan korelasi pearson untuk mengetahui seberapa kuat hubungan tersebut dan juga pengunaan regresi untuk menentukan hubungan antara variabel dependent dengan variabel independennya. 3.2 Variabel Penelitian Varibel penelitian yang akan digunakan terdiri dari variabel independent dan variabel dependent. Varibel independent terdiri dari semua rasio likuiditas dan rentabilitas yang akan di ukur terdiri dari : 1. Current Ratio 2. Acid Test Ratio 3. Cash Ratio 4. Gross Profit Margin ( GPM ) 5. Net Profit Margin ( NPM ) 6. Operating Profit Margin ( OPM ) 7. Return on Investment ( ROI ) 8. Return on Equity ( ROE ) Sedangkan variabel dependent adalah return saham. 31 3.3 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini mengunakan data yang berasal dari data sekunder yang diperoleh di Bursa Efek Jakarta. Data tersebut berupa harga saham consumers goods dan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laoporan rugi laba selama jangka waktu lima tahun dari Bursa Efek Jakarta. Untuk data laporan keuangan di gunakan data tiap kwartalan selama lima tahun sedangkan data untuk harga sepuluh saham consumers goods mengunakan data tiap minggu. Penggambilan data bersumber dari Bursa Efek Jakarta karena BEJ merupakan bursa utama dalam perdagangan saham di Indonesia dengan demikian dapat mewakili pelaku pasar modal dalam mengambil keputusan investasi. 3.4 Teknik Analisis Data Dalam tesis ini digunakan software komputer SPSS for window ver 12. Metode regresi linier digunakan untuk mencari hubungan antara likuiditas dan rentabilitas saham – saham consumer goods terhadap return harga tiap saham serta korelasi pearson untuk mengetahi pengaruhnya antar varibel – variabel tersebut. Metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Perhitungan rasio likuiditas dan rentabilitas 2. Pengujian hipotesis. 3.4.1 Korelasi Analisis korelasi digunakan untuk mengukur hubungan antara 2 data series dan koefien korelasi, sehingga dapat dilihat seberapa dekat hubungan antara kedua data tersebut. Koefisien korelasi mempunyai nilai maksimal 1 dan minimal –1. Nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari nol menunjukkan adanya hubungan linier yang positif antara kedua variabel, maksudnya jika satu variabel 32 meningkat ( menurun ) maka variabel lainnya juga akan meningkat ( menurun ). Sedangkan pada koefisien yang mempunyai nilai lebih kecil dari nol menunjukkan adanya hubungan linier yang negatif antara kedua variabel yang diuji tersebut, maksudnya jika satu variabel meningkat ( menurun ) maka variabel lainnya akan bergerak ke arah yang berlawanan, yaitu menurun ( meningkat ). Sedangkan bila koefisien korelasi mempunyai nilai nol, maka menunjukkan bahwa tidak ada hubungan linier antara kedua variabel yang diuji. 3.4.2 t – test t-test digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis guna mengetahui apakah benar – benar ada hubungan antara kedua variabel, atau hubungan diantara keduanya hanya kebetulan semata. t-test dapat dinotasikan sebagai berikut : r √n–2 t = √( 1 – r2 Nilai dari t adalah dengan menggunakan tabel t dimana n –2 sebagai degrees of freedom, dengan tingkat keyakinan ( confidence level ) yang digunakan adalah sebesar 95 %. Untuk mengetahui hasil sebuah uji hipotesis, apakah Ho diterima atau ditolak maka perlu dibandingkan antara t hitung dengan t tabel. 3.4.3 Hipotesis Analisis korelasi antara rasio likuiditas dan rentabilitas terhadap return saham tiap perusahaan berikut : digunakan korelasi pearson. Hipotesis yang digunakan sebagai 33 Ho.1 : Tidak ada hubungan antara rasio likuiditas dan rentabilitas terhadap return sahamnya . H1.1 : Ada hubungan antara rasio likuiditas dan rentabilitas terhadap return sahamnya . Sedangkan hipotesis regresi berganda sebagai berikut : Ho.1 : Tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama dari rasio likuiditas dan rentabilitas terhadap return sahamnya. H1.1 : Ada pengaruh yang signifikan secara bersama dari rasio likuiditas dan rentabilitas terhadap return sahamnya. 3.4.4 F-test F-test digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis lebih dari 2 variabel. Rumus F-test adalah : r2/ k t = ( 1- r 2 ) / ( n – k – 1 ) Bentuk dasar dari uji hipotesis lebih dari 2 variabel adalah : Ho = β1 = β2 = ….βn = 0 H1 = Tidak semua βi ( i = 1,2,….n ) adalah = 0 Untuk mengetahui hasil sebuah uji hipotesis apakah Ho diterima atau ditolak, maka perlu membandingkan antara nilai F hitung dengan F tabel. Jika F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima begitu juga sebaliknya. 34 3.4.5 ANOVA, Multikolinieritas, dan Autokorelasi Tabel ANOVA untuk mengukur hubungan antara tiap variabel yang di uji sehingga dapat diketahui hubungan antara variabel – variabel tersebut. Multikolinieritas adalah terjadinya hubungan antara variabel – variabel bebas dimana hubungannya cukup besar. Multikolinieritas dapat diketahui dari nilai koefisien korelasi yang sangat besar antara variabel – variabel bebas tersebut. Sedangkan autokorelasi adalah terjadinya hubungan antara variabel – variabel bebas itu sendiri atau berkorelasi sendiri dalam suatu regresi. Untuk pengujian autokorelasi digunakan pengujian Durbin Watson. 3.5 Regresi Berganda Regresi berganda pada dasarnya sama dengan regresi biasa, namun apabila pada regresi biasa hanya terdapat satu variabel bebas yang dapat mempengaruhi nilai variabel terikat. Pada regresi berganda terdapat lebih dari satu variabel bebas yang dapat mempengaruhi nilai variabel terikatnya Persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut : Y = bo + b1.x1 + b2.x2 + b3. X3 + ….bn.xn Sehingga dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = bo + bI.x1 + b2.x2 + b3.x3 + b4.x4 + b5.x5 + b6.x6 + b7.x7 + b8.x8 Y = return tiap sahamnya X1 – X8 = current ratio, acid test ratio, cash ratio, gross profit margin, net profit margin, operating profit margin , return on investment, return on equity. b0 – b8 = konstanta 35