38 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini data yang digunakan berasal dari data laporan
keuangan tahunan (annual report) perusahaan yang dipublikasikan di BEI.
Populasi dan sampel dalam suatu penelitian perlu ditetapkan dengan tujuan
agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai dengan
yang diharapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015, sedangkan sampel yang digunakan
adalah perusahaan manufaktur.
B. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara
tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil
dari website BEI, Pojok BEI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan
jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel perusahaan dalam penelitian ini menggunakan
metode purposive sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan kriteria
sebagai berikut:
38
39
A. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan
laporan keuangan auditan yang telah diaudit oleh auditor independen
(KAP) secara konsisten dan lengkap dari tahun 2012 – 2015.
B. Periode laporan keuangan berakhir setiap tanggal 31 Desember.
C. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan dipublikasikan
oleh www.idx.co.id, media cetak, dan situs website perusahaan.
D. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang disajikan
dalam rupiah.
E. Perusahaan manufaktur selama periode penelitian 2012-2015 tidak
mengalami delisting dari Bursa Efek Indonesia.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
dokumentasi yaitu data laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di BEI pada tahun 2012-2015 dan informasi serta sumber lain yang
berhubungan dengan penelitian ini.
E. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian
1. Kualitas Audit
Audit merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan karena
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kegiatan perusahaan.
Audit merupakan proses yang terjadi dan memberikan informasi yang
akurat mengenai aktivitas ekonomi perusahaan. Audit dilaksanakan oleh
pihak yang berkompetensi dalam hal ini yaitu auditor. Auditor memiliki
40
peranan penting dalam proses dan pengambilan keputusan audit (Winda
dan Sofie. 2014)
Kualitas audit dapat diukur dari input, proses, dan output. Pada
penelitian ini kualitas audit diukur dari output audit yaitu laporan
keuangan yang diauditnya. Semakin baik kualitas laba pada laporan
keuangan, dapat dikatakan bahwa kualitas audit semakin baik. Kualitas
laba dapat diukur dari besarnya akrual diskresioner. Semakin besar
akrual diskresioner, berarti kualitas audit semakin buruk karena hal ini
menunjukkan bahwa auditor tidak mampu menekan manajemen laba
yang dilakukan oleh manajemen perusahaan, begitu pula sebaliknya.
Akrual diskresioner diukur dengan menggunakan model Kaznik (1999)
a.
Menghitung total akrual perusahaan (TACCit)
TACCit = NIit-CFOit
Keterangan:
TACCit : Total akrual perusahaan i periode t
NIit
: Laba bersih setelah pajak (net income) perusahaan i
periode t
CFOit
b.
: Arus kas operasi perusahaan i periode t
Menghitung non-diskresioner akrual (NDACit)
Kaznik dalam
Panjaitan (2014), menyatakan bahwa non
diskresioner akrual adalah fungsi dari perubahan pendapatan yang
disesuaikan dengan adanya perubahan piutang, PPE, dan CFO.
Persamaan model ini adalah:
41
TACCit/TAit-1 = α1 (1/TAit-1) + α2 (ΔREVit/TAit-1- ΔRECit/TAit-1)+
α3 (PPEit/TAit-1)+ α4 (ΔCFOit/TAit-1)+ εit
Dimana :
TACCit : Total akrual perusahaan i untuk periode t
TAit-1
: Total aset untuk perusahaan i pada akhir tahun t-1
Δ REVit : Perubahan pendapatan perusahaan i untuk tahun t
Δ RECit : Perubahan piutang bersih perusahaan i untuk tahun t
c.
PPEit
: Aktiva tetap perusahaan i pada periode t
CFOit
: Perubahan arus kas operasi perusahaan i pada periode t
Akrual diskresioner dapat dihitung setelah memperoleh TACC dan
NDAC. Rumus untuk menghitung akrual diskresioner adalah:
DACCit= TACCit-NDACCit
d.
Kualitas audit adalah nilai negatif dari nilai akrual diskresioner (Althuneibat, et.al. dalam Panjaitan, 2014)
AQ= -DACC
2. Fee audit
Fee audit merupakan berapa besar imbalan yang diterima auditor
dari kliennya. Fee audit diproksikan oleh akun professional fees yang
terdapat dalam laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang selanjutnya variabel fee
42
audit ini diukur dengan menggunakan logaritma natural dari data atas
akun professional fees. (Maharani, 2014)
3. Rotasi Auditor
Rotasi auditor merupakan pergantian struktur dari auditor yang telah
mengaudit kliennya. Rotasi auditor diukur dengan dummy variable.
Variabel ini akan bernilai 1 jika terjadi rotasi auditor dan akan bernilai 0
jika tidak terjadi rotasi auditor. (Gultom dan Fitriani, 2013)
4. Ukuran KAP
Ukuran KAP merupakan besar kecilnya ukuran KAP yang
mengaudit kliennya. Ukuran KAP diukur menggunakan dummy variable.
Ukuran KAP diukur dengan melihat afiliasi suatu KAP dengan KAP
internasional. Jika KAP berafiliasi dengan KAP internasional yang
termasuk
dalam
KAP
Big
4
(Deloitte
Touche
Tohmatsu,
PricewaterhouseCoopers, Ernst & Young, KPMG), maka KAP tersebut
dikategorikan sebagai KAP berukuran besar dan memiliki nilai dummy
variable 1 dan 0 jika sebaliknya. (Gultom dan Fitriani, 2013)
5. Audit Tenure
Audit tenure merupakan masa perikatan auditor yang memberikan
jasa audit dengan jangka waktu yang telah disepakati terhadap kliennya.
Audit tenure dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang
dilakukan oleh Kurniasih (2010) yaitu dengan menggunakan skala
interval sesuai dengan lamanya hubungan auditor dari KAP dengan
perusahaan. Audit Tenure diukur dengan cara menghitung jumlah tahun
43
perikatan dimana auditor dari KAP yang sama melakukan perikatan audit
terhadap auditee, tahun pertama perikatan dimulai dengan angka 1 dan
ditambah dengan satu untuk tahun-tahun berikutnya. Informasi ini dilihat
di laporan auditor independen selama beberapa tahun untuk memastikan
lamanya auditor KAP yang mengaudit perusahaan tersebut.
6. Independensi Auditor
Pengukuran independensi auditor menggunakan variabel dummy.
Angka 1 digunakan untuk perusahaan yang menggunakan auditor yang
sama selama 3 tahun berturut turut, dengan demikian auditor tidak
memiliki sikap independen, pengukuran ini merujuk pada peraturan
mengenai rotasi auditor yang mengatur bahwa masa penugasan auditor
dalam suatu perusahaan maksimal selama 3 tahun. Angka 0 digunakan
untuk perusahaan yang mengganti auditornya dalam waktu kurang dari 3
tahun. (Guna dan Herawati, 2010)
F. Uji Kualitas Instrumen dan Data
1. Uji Statistik Deskriptif
Pengujian
statistik
deskriptif
digunakan
untuk
memberikan
gambaran umum atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, maksimum, minimum. Mean digunakan untuk
memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel.
Maksimum minimum digunakan untuk melihat nilai maksimum dan
minimum dari populasi. (Vercilia, 2014)
44
2. Uji Asumsi Klasik
Analisis regresi mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik,
pengujian ini digunakan untuk memastikan bahwa persamaan regresi
telah terbebas dari multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.
(Nany. 2003). Uji asumsi klasik meliputi :
a.
Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah residual
berdistribusi secara (Nany, 2003). Pada penelitian ini uji Kolmogorov
Smirnov digunakan untuk menguji normalitas data. Data dapat
dikatakan berdistribusi normal jika nilai sig > 0,05.
b.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah dalam
persamaan regresi yang disusun ditemukan adanya korelasi antar
variabel
independen.
Model
regresi
yang
tidak
bebas
multikolinieritas dapat mengakibatkan nilai-nilai t yang tidak
signifikan, arah yang salah pada koefisien-koefisien regresi (Nany,
2003). Model regresi tidak mengandung multikolinieritas jika nilai
VIF < 10 dan Tolerance> 0,1
c.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
persamaan regresi terdapat ketidaksamaan varian residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila varian residual dari
satu pengamatan ke pengamatan lain konstan, maka dapat disebut
45
sebagai homoskedastisitas. Tetapi apabila varian residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lain tidak konstan, maka disebut
heteroskedastisitas
(Nany,
2003).
Dalam
penelitian
ini
menggunakan uji Glejser. Model regresi tidak mengandung
heteroskedastisitas jika nilai sig > 0,05.
d.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam
persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(periode sebelumnya) (Nany, 2003). Uji autokorelasi dapat
dilakukan dengan uji Durbin Watson (Nazaruddin dan Basuki,
2015) Model regresi tidak mengandung autokorelasi jika
du <
dw < 4 – du.
G. Uji Hipotesis
Model pengujian yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah menggunakan Uji Selisih Mutlak. Alat analisis ini
digunakan karena sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian yaitu
ingin menguji pengaruh beberapa variabel independen terhadap 1 variabel
dependen dengan menggunaskan variabel moderasi. Persamaan regresinya
sebagai berikut :
Model 1 KA = β0 + β1.AT + β2.RA + β3.UK + β4.IA + β5.FA + e
Model 2 KA = β0 + β1.AT + β2.RA + β3.UK + β4.IA + β5.FA +
β6.AT*FA + β7.UK*FA + e
46
KA = Kualitas Audit
IA = Independensi Auditor
UK : Ukuran KAP
AT = Audit tenure
FA = Fee Audit
RA = Rotasi Auditor
-
= Koefisien Regresi
Bo = Konstanta
e = Eror
1. Uji Koefisien Determinasi ( Adjusted R2 )
Koefisien determinasi ( Adjusted R square) digunakan untuk
mengukur proporsi variabel terikat atau variabel dependen. Semakin tinggi
koefisien determinasi maka akan menunjukan bahwa model estimasi
(Model regresi) semakin kecil (Vercilia, 2014). Nilai koefisien dapat
dilihat dari nilai adjusted R square tergantung dari model regresi yang
digunakan. Nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1. Nilai R yang kecil
berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat
sangat terbatas, begitu pula sebaliknya (Indriyani, 2010).
2. Uji Nilai F
Uji statistik F menunjukan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
(simultan) dengan variabel terikat (Indriani, 2010). Taraf signifikansi yang
digunakan adalah 5% (0,05), jadi jika nilai probabilitas < 0,05 maka dapat
dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara
variabel bebas terhadap variabel terikat.
47
3. Uji Nilai t
Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas
secara individu dapat menjelaskan variasi variabel terikat (Indriani, 2010).
Dengan kata lain Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masingmasing variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom
sig (significance). Kriteria hipotesis diterima : jika nilai sig <
jika koefisien regresi searah dengan hipotesis.
0,05 dan
Download