analisis pengaruh pelatihan, keselamatan dan

advertisement
ANALISIS PENGARUH PELATIHAN,
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
BAGIAN PRODUKSI DI PT. SEMERU KARYA
BUANA
Ryan Hermawan
Binus University, Jakarta, Indonesia, [email protected]
Satrio Indartono
Binus University, Jakarta, Indonesia, [email protected]
Cecep Hidayat, Drs., M.Si (Dosen Pembimbing)
Binus University, Jakarta, Indonesia, [email protected]
ABSTRACT
This research aims to know the influence of the training,safety and health to work on performance of
employees on the production of PT.Semeru karya buana, a company engaged in mebel or furniture industry.
PT. semeru karya buana want to provide training with safety and health of employees especially in the
production of a highly influential in company productivity. Therefore the company tried to find out the
factors that may influence or impact on the performance of employees in the production at company.
Researchers looked at two factor: training, safety and occupational health. This research aims to find out
how big the influence of training, safety and health on the performance of employees in the production. The
research method used are survey and regression method to analyze data. (RS).
Keywords: Training, safety ,occupational health,and employee performance.
1
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana, sebuah perusahaan yang bergerak di
industri mebel atau Furniture. PT Semeru Karya Buana ingin memberikan pelatihan serta keselamatan dan
kesehatan para karyawan terutama pada bagian produksi yang sangat berpengaruh besar dalam produktivitas
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan berusaha mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi atau
berdampak pada kinerja karyawan pada bagian produksi di perusahaannya. Peneliti mengamati pada dua
faktor yaitu pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh dari pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian
produksi. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan metode analisis regresi untuk menganalisis
data. (RS).
Kata Kunci: Pelatihan, Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Kinerja Karyawan.
PENDAHULUAN
Aspek sumber daya manusia (SDM) masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk dapat
bertahan di era globalisasi seperti saat ini yang telah terjadi pergeseran situasi bisnis yang dinamis dalam
lingkungan bisnis sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan pada organisasi bisnis yang meningkat
pesat. Perubahan dalam arti yang luas merupakan suatu respon yang terencana maupun yang tidak terencana
untuk menghadapi berbagai macam tekanan dan kekuatan terhadap pesaing. Kebutuhan untuk berubah pada
saat ini telah menjadi suatu titik keseimbangan atau suatu norma, dan ini menjadi tantangan bagi suatu
organisasi atau perusahaan. Salah satu faktor yang dapat dijadikan pegangan perusahaan dalam menciptakan
keunggulan bersaing adalah dengan keunggulan produk dan sumber daya manusia yang berkualitas yang
akan memberikan kontribusi bagi penciptaan keunggulan bersaing pada era globalisasi.
Di dalam penelitian ini permasalahan pokoknya ada pada kinerja karyawan. Kinerja karyawan merupakan hal
penting dalam meningkatkan produktivitas karyawan tersebut. Dalam meningkatkan kinerja karyawan
perusahaan harus dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja. Faktor-faktor tersebut
diantaranya adalah pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja.
Kinerja berasal dari kata performance, sementara performance itu sendiri diartikan sebagai hasil kerja atau
prestasi kerja. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang memiliki hubungan yang kuat dengan tujuan strategis organisasi,
kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi (Wibowo 2007:2). Pada dasarnya kinerja karyawan
merupakan perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan pekerjaan dalam organisasi dan suatu hal yang
sangat penting untuk mencapai suatu tujuan pada perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
kerja diberbagai kegiatan organisasi. Kinerja karyawan merupakan pretasi kerja yang dicapai dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Pelaku dalam kegiatan dapat berupa orang atau organisasi
sehingga dapat dikatakan kinerja individu adalah hasil kerja seseorang menurut ukuran tertentu dalam kurun
waktu tertentu untuk pekerjaan yang bersangkutan.
Untuk memperoleh kinerja yang optimal dari keberadaan karyawan dalam perusahaan maka perusahaan
perlu menetapkan strategi yang tepat yaitu dengan memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar mampu
mencapai tujuan perusahaan yang telah di tetapkan. Upaya untuk membangun sumber daya manusia
merupakan proses pembelajaran (learning process) yang terus menerus, baik dari sumber daya manusia itu
sendiri maupun dari organisasinya atau yang dikenal dengan (learning organization) untuk menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Sumber daya manusia, baik sebagai mahkluk sosial maupun sebagai sumber daya
merupakan pelaku aktif dalam pembangunan.
Berdasarkan penelitian terdahulu kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh keselamatan dan kesehatan kerja.
Menurut Dr. Wirawan (2015:506) dalam bukunya MSDM Indonesia keselamatan dan kesehatan kerja dapat
diartikan keselamatan kerja adalah kondisi dimana para pekerja selamat, tidak mengalami kecelakaan dalam
2
melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Dengan demikian, pelaksanaan pekerjaan berlangsung secara normal
tidak terganggu oleh kecelakaan kerja, tenaga kerja dapat menciptakan kinerja yang direncanakan.
Selanjutnya kesehatan kerja adalah penerapan ilmu kesehatan/kedokteran di bidang ketenagakerjaan yang
bertujuan untuk mencegah penyakit yang timbul akibat kerja serta mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan para pekerja untuk meningkatkan kinerja mereka
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih perlu diperhatikan. Hal ini
sangat memprihatinkan. Tingkat kepedulian dunia usaha terhadap keselamatan dan kesehatan kerja masih
rendah. Padahal karyawan adalah aset penting perusahaan. Kecelakaan kerja tidak harus dilihat sebagai
takdir, karena kecelakaan itu tidaklah terjadi begitu saja. Kecelakaan pasti ada penyebabnya. Kelalaian
perusahaan yang semata-mata memusatkan pada keuntungan perusahaan.
Kebutuhan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya perlu mendapatkan perlindungan dengan adanya
lingkungan kerja yang aman, sehat, nyaman dan tenteram karena akan menimbulkan keinginan untuk bekerja
dengan baik. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja. Kesehatan kerja juga merupakan faktor yang penting. Kesehatan kerja yang menunjuk pada
bebas dari gangguan fisik maupun mental yang dapat berasal dari lingkungan kerja. Oleh sebab itu isu
keselamatan dan kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang diperhatikan oleh para pekerja,
akan tetapi juga harus di penuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan dan kesehatan
kerja sudah menjadi kebutuhan bagi setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan.
Selain dari keselamatan dan kesehatan kerja pelatihan juga mempengaruhi kinerja karyawan. Di sini sumber
daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan aset penting bagi perkembangan bahkan kemajuan suatu
perusahaan dibanding dengan aset-aset lain karena sumber daya manusia merupakan penggerak utama
organisasi perusahaan. Sumber daya manusia harus dikelola secara optimal, berkelanjutan dan diberi ekstra
perhatian dan memenuhi hak-haknya, selain itu sumber daya manusia adalah partner pengusaha untuk
mencapai tujuan organisasi. Selain perusahaan, sumber daya manusia juga senantiasa harus meningkatkan
kompetensinya seiring dengan perkembangan di era globalisasi. Salah satu kunci dari keberhasilan suatu
perusahaan adalah bergantung pada kinerja dari sumber daya manusia yang secara langsung atau tidak
langsung memberi kontribusi pada suatu perusahaan, yang meliputi pemangku kepentingan eksternal
(Stakeholder) dan kepentingan internal (Karyawan) yang dimiliki perusahaan. Dalam meningkatkan kualitas,
keterampilan kerja para karyawan dan penyesuaian sikap seseorang terhadap tugas-tugas yang ditangani,
banyak perusahaan mengadakan pelatihan kerja. Menurut Rifai (2009:211) dalam bukunya yang berjudul
Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan (edisi kedua) bahwa : “ Pelatihan merupakan bagian
pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar
sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada
praktek dari pada teori”. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan fungsi-fungsi sumber daya manusia dalam
perusahaan sangat bergantung pada sejauh mana kualitas sumber daya manusia yang cukup memadai.
Meskipun pelatihan tenaga kerja memerlukan biaya yang tidak sedikit tetapi pelatihan harus tetap
dilaksanakan karena pelatihan tersebut mempunyai manfaat yang besar bagi perusahaan maupun tenaga
kerja. Manfaat bagi perusahaan antara lain adalah perusahaan mempunyai tenaga kerja yang siap
melaksanakan pekerjaannya sehingga dengan adanya tenaga kerja yang demikian perusahaan akan dapat
mencapai tujuannya dengan lebih mudah.
Berbicara mengenai pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja pada PT Semeru Karya Buana yang
dijadikan sebagai objek penelitian karena didasari atas hasil wawancara yang dilakukan sebelum memulai
melakukaan penelitian ini dimana penulis menemukan fenomena masalah tentang pelatihan keselamatan dan
kesehatan kerja.
PT. Semeru Karya Buana adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang furniture atau mebel yang
berlokasi di JL Raya Semarang - Kendal Km 12 Randugarut, Jawa Tengah. Dalam pembuatannya perusahaan
tersebut memiiki filosofi untuk desain, daya tahan, harga rendah, dan keaslian produk. PT. Semeru Karya
3
Buana sebagai tujuan utama bukan mengejar keuntungan individu maupun perusahaan mendirikan
perusahaan didasarkan pada tantangan untuk menyediakan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dalam pengembangan program pelatihan, agar pelatihan dapat bermanfaat untuk para karyawan yang
membutuhkan pelatihan tersebut, ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan.
Menurut Mathis dan jackson (2006:301) ada beberapa komponen yang harus di perhatikan dalam pelatihan,
yaitu :
a. Pengetahuan
Dalam hal ini pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan dalam menggunakan alat,
pengetahuan dalam menggunakan fasilitas dan pengetahuan dalam sikap melayani pelanggan
b. Keterampilan
Dalam hal ini keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan dalam menggunakan alat-alat
produksi dan keterampilan dalam penyajian.
Menurut Mathis dan Jackson (2006:487) istilah kesehatan, keselamatan dan keamanan saling berkaitan.
Istilah yang lebih luas dan umum adalah kesehatan, yang merujuk pada keadaan umum dari kesejahteraan
fisik, mental dan emosional. Seseorang yang sehat bebas dari keadaansakit, luka-luka atau masalah mental
dan emosional yang mengganggu aktifitas manusia normal. Praktik manajemen kesehatan di organisasi
berusaha keras untuk mempertahankan kesejahteraan para individu secara keseluruhan. Keselamatan merujuk
pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik orang-orang. Tujuan utama dari program keselamatanyang
efektif dalam organisasi adalah mecegah luka-luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
Menurut Mathis dan Jackson (2006:487) keselamatan dan kesehatan kerja memiliki dua unsur yaitu:
a. Keselamatan
Dalam hal ini keselamatan yang dimaksud adalah keselamatan dalam perlindungan terhadap
kesejahteraan fisik karyawan dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
b. Kesehatan
Dalam hal ini kesehatan yang dimaksud adalah kesehatan dalam kesejahteraan fisik, mental dan
emosional.
Menurut Mathis dan Jackson (2006:378), kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak
dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen
sebagai berikut:
a. Kuantitas dari hasil.
Jumlah yang harus di selesaikan atau dicapai. Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan
keluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan dengan jumlah keluaran yang
dihasilkan.
b. Kualitas dari hasil.
Mutu yang harus di hasilkan (baik tidaknya). Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan
pengukuran “tingkat kepuasan”, yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Ini berkaitan dengan bentuk
keluaran.
c. Ketepatan waktu dari hasil.
Waktu harus dimanfaatkan sebaik mungkin dan secara optimal. Penundaan penggunaan waktu dapat
menimbulkan berbagai konsekuensi biaya besar dan kerugian.
d. Kehadiran atau absensi.
Tingkat kehadiran merupakan sesuatu yang menjadi tolak ukur sebuah perusahaan dalam
mengetahui tingkat partisipasi karyawan pada perusahaan.
e. Kemampuan bekerja sama.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nico Iryanto yang berjudul “Pengaruh Pelatihan,Penempatan Kerja
dan Faktor Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan CV. BINA PUTRA”. Hasil dari penelitian tersebut
adalah Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan (X1) Penempatan kerja
4
(X2) dan faktor pendidikan (X3) terhadap kinerja (Y). Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa pelatihan penempatan kerja, faktor pendidikan secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh
terhadap kinerja. Maka diperlukan variabel lainnya untuk menjadikan penelitian selanjutnya agar dapat
meningkatkan kinerja karyawan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lalinka Metiani yang berjudul “Pengaruh Rekrutmen, Pelatihan,
Evaluasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Motivasi terhadap Loyalitas Kerja PT. U Finance
Indonesia”. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa Rekrutmen, pelatihan, evaluasi, keselamatan
dan kesehatan kerja, dan motivasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas kerja.
Dari kedua penelitian diatas penelitian ini memiliki nilai lebih, dikarenakan penelitian ini menggunakan
regresi berganda, dimana dapat diketahui pengaruh secara parsial maupun simultan antara program pelatihan,
keselamatan dan kesehatan kerja sebagai variable independent dan kinerja karyawan sebagai variable
dependent.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-kuantitatif, dapat diartikan dari
pernyataan tersebut adalah kualitatif yang dikuantitatifkan dimana data yang berupa angka diubah menjadi
data berupa angka.
Sumber data yang di peroleh melalui data primer atau data dari kuesioner yang diperoleh dari karyawan
bagian produksi PT. Semeru Karya Buana dan data sekunder yang di peroleh langsung dari perusahaan
berupa data absensi dan nilai penjualan.
Unit analisis yang digunakan adalah seluruh karyawan pada bagian produksi di PT. Semeru Karya Buana.
Dalam penelitian ini pembagian waktu yang digunakan adalah Cross - sectional, yaitu sebuah studi yang
dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode harian, mingguan, atau
bulanan dalam jangka menjawab penelitian.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dalam penelitian ini melalui kuesioner
yang dilakukan kepada karyawan pada bagian produksi di PT. Semeru Karya Buana
Penelitian ini mengambil seluruh karyawan PT. Semeru Karya Buana bagian produksi sebagai respoden
(populasi), responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana dan regresi berganda, dengan
berbagai tahap yaitu dengan :
1. Uji validitas, untuk mengetahui tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan.
2. Uji reliabilitas, untuk mengetahui tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran.
3. Uji Multikolonieritas, untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanyakorelasi antar
variabel bebas. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi.
4. Uji Heteroskedastisita, untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
5. Uji normalitas, untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak.
6. Korelasi, untuk mengetahui sifat hubungan.
7. Regresi sederhana didasari pada hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
8. Regresi Berganda digunakan untuk menguji hubungan dan besarnya pengaruh yang
ditujukan oleh variabel X1 (Pelatihan) dan X2 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) terhadap Y
(Kinerja karyawan).
5
Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan alat bantuan komputer seperti SPSS 20 for Windows
(Statistical Product and Service Solution).
HASIL DAN BAHASAN
1.
Pengaruh Pelatihan (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Hipotesis :
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan pada bagian
produksi PT. Semeru Karya Buana
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi
PT. Semeru Karya Buana
Dasar Pengambilan Keputusan :
Jika sig. ≥ 0.05 maka H0 diterima
Jika sig. < 0.05 maka H0 ditolak
Keputusan :
Sig. : 0.000
0.000 < 0.05 maka H0 ditolak
R : 0.404
Kesimpulan :
Ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT.
Semeru Karya Buana dimana hubungan tersebut bersifat cukup kuat dan searah.
Koefisien determinasi pelatihan (X1) dan kinerja karyawan(Y) dapat di lihat di tabel model
summary. Dimana nilai R Square sebesar 0.163 yang artinya untuk mencari presentasenya harus
dikalikan dengan 100%. Jadi 0.163 x 100% = 16.3%. Kesimpulannya, sebesar 16.3% pelatihan (X1)
dipengaruhi oleh variabel kinerja karyawan (Y) sisanya 83.7% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
2.
Pengaruh Pelatihan (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Hipotesis :
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana
Dasar Pengambilan Keputusan :
Jika sig. ≥ 0.05 maka H0 diterima
Jika sig. < 0.05 maka H0 ditolak
Keputusan :
Sig. : 0.001
0.000 < 0.05 maka H0 ditolak
R : 0.331
Kesimpulan :
Ada pengaruh yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan
pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana dimana hubungan tersebut bersifat rendah dan
searah.
6
Koefisien determinasi keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y) dapat di lihat
di tabel model summary. Dimana nilai R Square sebesar 0.110 yang artinya untuk mencari
presentasenya harus dikalikan dengan 100%. Jadi 0.110 x 100% = 11%. Kesimpulannya, sebesar 11
% keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dipengaruhi oleh variabel kinerja karyawan (Y) sisanya
89% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
3.
Pengaruh Pelatihan (X1), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Hipotesis :
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap
kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana
Dasar Pengambilan Keputusan :
Jika sig. ≥ 0.05 maka H0 diterima
Jika sig. < 0.05 maka H0 ditolak
Keputusan :
Sig. : 0.000
0.000 < 0.05 maka H0 ditolak
R : 0.422
Kesimpulan :
Ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana dimana hubungan tersebut bersifat kuat
dan searah.
Koefisien determinasi pelatihan (X1), keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dan kinerja karyawan
(Y) dapat di lihat di tabel model summary. Dimana nilai R Square sebesar 0.178 yang artinya untuk
mencari presentasenya harus dikalikan dengan 100%. Jadi 0.178 x 100% = 17.8 %. Kesimpulannya,
variabel pelatihan (X1), keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dipengaruhi variabel kinerja karyawan
sebesar 17.8% sedangkan sisanya 82.2% di pengaruhi oleh variabel lainnya
.
Dari hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Tabel 1 Ringkasan Hasil Olah Data
Hubungan
variabel
Korelasi
Pengaruh
Persamaan Regresi
Uji
Signifikan
0.404 cukup kuat
X1 → Y
X2 → Y
X1 dan X2 → Y
dan searah
0.331 rendah dan
16.3 %
Y= 1.798 + 0.316x
signifikan
11 %
Y= 1.907 + 0.282x
signifikan
Y= 1952+(-0.282)x1+0.558x2
signifikan
searah
0.422 cukup kuat
dan searah
17.8 %
Sumber : Penulis
7
Hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS yaitu regresi sederhana dan regresi berganda.
Dimana hasilnya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:
16.3 %
17.8 %
11 %
Gambar 1 Pengaruh X1, dan X2 Terhadap Y
Sumber : Penulis
1.
Pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana
adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 16.3%.
2. Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT.
Semeru Karya Buana adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 11%.
3. Pengaruh pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian
produksi PT. Semeru Karya Buana adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 17.8%.
SIMPULAN DAN SARAN
Dengan melihat hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai analisis pengaruh pelatihan,
keselamatan dan kesehatan kerja teradap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana,
maka dapat di simpulkan :
1. Pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Semeru Karya
Buana. Dalam hasil penelitian ini, pelatihan memiliki sifat hubungan yang cukup kuat dan searah.
2. Keselamatan dan kesehata kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada
PT. Semeru Karya Buana. Dalam hasil penelitian ini, Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki
sifat hubungan yang rendah dan searah.
8
3.
Pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Semeru Karya Buana. Pada penelitian ini kedua variabel memiliki sifat yang
cukup kuat dan searah terhadap kinerja karyawan.
Dengan memperhatikan hasil analisa yang telah dilakukan dan pembahasan, maka saran yang dapat diberikan
kepada PT. Semeru Karya Buana adalah sebagai berikut:
1. Hal yang perlu diperhatikan oleh perusaan pada variabel pelatihan adalah indikator pengetahuan.
Dari penilaian kuesioner masih banyak karyawan yang bermasalah dengan penggunaan alat-alat
produksi perusahaan sehingga berdampak pada kurang efektifnya kinerja karyawan, dalam hal ini
perusahaan harus lebih memiliki program-program pelatihan rutin dalam menggunakan suatu alat
agar kinerja karyawan dapat lebih meningkat.
2. Hal yang perlu di perhatikan oleh perusahaan pada variabel keselamatan dan kesehatan kerja adalah
indikator keselamatan. Oleh sebab itu PT. Semeru Karya Buana perlu lebih bertanggung jawab atas
terjadinya kecelakaan kerja pada saat proses produksi baik pada saat penanganaan awal hingga jika
perlu penanganan ke rumah sakit.
3. Dari penilain kuesioner masih rendahnya perlindungan terhadap kesejahteraan fisik karyawan,
karyawan merasa masih belum mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa adanya kesalahan dan harus
diberikan penyuluhan agar karyawan mengerti bagaimana menjalankan pekerjaan yang baik
sehingga dapat meminimalisir tingkat kesalahan dalam proses produksi dan yang kedua perusahaan
membuat suatu pedoman tentang bagaimana mutu pekerjaan yang dihasilkan dapat secara maksimal.
4. Hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan pada variabel kinerja karyawan adalah indikator
kualitas dari hasil. Dari penilaian kuesioner masih banyak karyawan merasa masih belum mampu
menyelesaikan pekerjaan yang lebih baik dari standar, dalam hal tersebut perusahaan harus
memberikan reward bagi karyawan yang menyelesaikan pekerjaan lebih baik dari standar
perusahaan sehingga para karyawan berlomba-lomba menyelesaikan pekerjaan yang lebih baik dari
standar demi mendapatkan reward dari perusahaan
5. Lakukan analisa lagi terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
Karena masih ada faktor lain diluar pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Semeru Karya Buana.
REFERENSI
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Bangun. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Dessler. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Indeks, Jakarta.
Ghozali (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19. Penerbi Universitas Diponegoro,
Semarang.
Hasibuan (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Ivancevich. (2008). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mangkunegara. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Penerbit Remaja Rosda Karya,
Bandung.
Mathis dan Jackson (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Moekijat. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Mandar Maju, Bandung.
Ridwan dan Kuncoro (2007). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Alfabeta,
Bandung
Rivai. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Penerbit Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Robbins dan Coutler (2009). Manajemen. Indeks, Jakarta
Sekaran. (2006). Research Methods For Business. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Simamora. (2006). Manajemen sumber daya manusia. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Simamora. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Simanjuntak. (2005). Manajemen dan Evaluasi Kerja. Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit ALVABETA, Bandung.
Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Penerbit ALVABETA, Bandung.
9
Sunyoto. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit CAPS Publishing, Yogyakarta.
Sutrisno dan Ruswandi. (2007). Prosedur Keamanan, keselamatan, & Kesehatan Kerja. Penerbit Yudhistira,
Sukabumi.
Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Wirawan. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Ongori, Henri and Nzonzo, Jennifer Chishamiso (2011). Training and Development Practices in an
Organisation : An Intervention to Enhance Organisational Effectiveness. International Journal of
Engineering and Management Science, Volume 2, No.4.
Taderera, Hope (2012). Occuptional Health and Safety Management System : Institutional and Regulatory
Frameworks in Zimbabwe. International Journal of Human Resource Studies, Volume 2, No.4.
RIWAYAT PENULIS
Ryan Hermawan lahir di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Universitas Bina Nusantara dalam fakultas School of Business Management dengan peminatan Bisnis dan
Organisasi pada tahun 2015.
Satrio Indartono lahir di Jakarta pada tanggal 4 April 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Universitas Bina Nusantara dalam fakultas School of Business Management dengan peminatan Bisnis dan
Organisasi pada tahun 2015.
10
Download