ANALISIS PENGARUH PELATIHAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT. SEMERU KARYA BUANA Ryan Hermawan Binus University, Jakarta, Indonesia, [email protected] Satrio Indartono Binus University, Jakarta, Indonesia, [email protected] Cecep Hidayat, Drs., M.Si (Dosen Pembimbing) Binus University, Jakarta, Indonesia, [email protected] ABSTRACT This research aims to know the influence of the training,safety and health to work on performance of employees on the production of PT.Semeru karya buana, a company engaged in mebel or furniture industry. PT. semeru karya buana want to provide training with safety and health of employees especially in the production of a highly influential in company productivity. Therefore the company tried to find out the factors that may influence or impact on the performance of employees in the production at company. Researchers looked at two factor: training, safety and occupational health. This research aims to find out how big the influence of training, safety and health on the performance of employees in the production. The research method used are survey and regression method to analyze data. (RS). Keywords: Training, safety ,occupational health,and employee performance. 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana, sebuah perusahaan yang bergerak di industri mebel atau Furniture. PT Semeru Karya Buana ingin memberikan pelatihan serta keselamatan dan kesehatan para karyawan terutama pada bagian produksi yang sangat berpengaruh besar dalam produktivitas perusahaan. Oleh karena itu perusahaan berusaha mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi atau berdampak pada kinerja karyawan pada bagian produksi di perusahaannya. Peneliti mengamati pada dua faktor yaitu pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan metode analisis regresi untuk menganalisis data. (RS). Kata Kunci: Pelatihan, Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Kinerja Karyawan. PENDAHULUAN Aspek sumber daya manusia (SDM) masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi seperti saat ini yang telah terjadi pergeseran situasi bisnis yang dinamis dalam lingkungan bisnis sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan pada organisasi bisnis yang meningkat pesat. Perubahan dalam arti yang luas merupakan suatu respon yang terencana maupun yang tidak terencana untuk menghadapi berbagai macam tekanan dan kekuatan terhadap pesaing. Kebutuhan untuk berubah pada saat ini telah menjadi suatu titik keseimbangan atau suatu norma, dan ini menjadi tantangan bagi suatu organisasi atau perusahaan. Salah satu faktor yang dapat dijadikan pegangan perusahaan dalam menciptakan keunggulan bersaing adalah dengan keunggulan produk dan sumber daya manusia yang berkualitas yang akan memberikan kontribusi bagi penciptaan keunggulan bersaing pada era globalisasi. Di dalam penelitian ini permasalahan pokoknya ada pada kinerja karyawan. Kinerja karyawan merupakan hal penting dalam meningkatkan produktivitas karyawan tersebut. Dalam meningkatkan kinerja karyawan perusahaan harus dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja. Kinerja berasal dari kata performance, sementara performance itu sendiri diartikan sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang memiliki hubungan yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi (Wibowo 2007:2). Pada dasarnya kinerja karyawan merupakan perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan pekerjaan dalam organisasi dan suatu hal yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan pada perusahaan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan kerja diberbagai kegiatan organisasi. Kinerja karyawan merupakan pretasi kerja yang dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Pelaku dalam kegiatan dapat berupa orang atau organisasi sehingga dapat dikatakan kinerja individu adalah hasil kerja seseorang menurut ukuran tertentu dalam kurun waktu tertentu untuk pekerjaan yang bersangkutan. Untuk memperoleh kinerja yang optimal dari keberadaan karyawan dalam perusahaan maka perusahaan perlu menetapkan strategi yang tepat yaitu dengan memikirkan bagaimana mengelola karyawan agar mampu mencapai tujuan perusahaan yang telah di tetapkan. Upaya untuk membangun sumber daya manusia merupakan proses pembelajaran (learning process) yang terus menerus, baik dari sumber daya manusia itu sendiri maupun dari organisasinya atau yang dikenal dengan (learning organization) untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sumber daya manusia, baik sebagai mahkluk sosial maupun sebagai sumber daya merupakan pelaku aktif dalam pembangunan. Berdasarkan penelitian terdahulu kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh keselamatan dan kesehatan kerja. Menurut Dr. Wirawan (2015:506) dalam bukunya MSDM Indonesia keselamatan dan kesehatan kerja dapat diartikan keselamatan kerja adalah kondisi dimana para pekerja selamat, tidak mengalami kecelakaan dalam 2 melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Dengan demikian, pelaksanaan pekerjaan berlangsung secara normal tidak terganggu oleh kecelakaan kerja, tenaga kerja dapat menciptakan kinerja yang direncanakan. Selanjutnya kesehatan kerja adalah penerapan ilmu kesehatan/kedokteran di bidang ketenagakerjaan yang bertujuan untuk mencegah penyakit yang timbul akibat kerja serta mempertahankan dan meningkatkan kesehatan para pekerja untuk meningkatkan kinerja mereka Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih perlu diperhatikan. Hal ini sangat memprihatinkan. Tingkat kepedulian dunia usaha terhadap keselamatan dan kesehatan kerja masih rendah. Padahal karyawan adalah aset penting perusahaan. Kecelakaan kerja tidak harus dilihat sebagai takdir, karena kecelakaan itu tidaklah terjadi begitu saja. Kecelakaan pasti ada penyebabnya. Kelalaian perusahaan yang semata-mata memusatkan pada keuntungan perusahaan. Kebutuhan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya perlu mendapatkan perlindungan dengan adanya lingkungan kerja yang aman, sehat, nyaman dan tenteram karena akan menimbulkan keinginan untuk bekerja dengan baik. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Kesehatan kerja juga merupakan faktor yang penting. Kesehatan kerja yang menunjuk pada bebas dari gangguan fisik maupun mental yang dapat berasal dari lingkungan kerja. Oleh sebab itu isu keselamatan dan kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus di penuhi oleh sebuah sistem pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan dan kesehatan kerja sudah menjadi kebutuhan bagi setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan. Selain dari keselamatan dan kesehatan kerja pelatihan juga mempengaruhi kinerja karyawan. Di sini sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan aset penting bagi perkembangan bahkan kemajuan suatu perusahaan dibanding dengan aset-aset lain karena sumber daya manusia merupakan penggerak utama organisasi perusahaan. Sumber daya manusia harus dikelola secara optimal, berkelanjutan dan diberi ekstra perhatian dan memenuhi hak-haknya, selain itu sumber daya manusia adalah partner pengusaha untuk mencapai tujuan organisasi. Selain perusahaan, sumber daya manusia juga senantiasa harus meningkatkan kompetensinya seiring dengan perkembangan di era globalisasi. Salah satu kunci dari keberhasilan suatu perusahaan adalah bergantung pada kinerja dari sumber daya manusia yang secara langsung atau tidak langsung memberi kontribusi pada suatu perusahaan, yang meliputi pemangku kepentingan eksternal (Stakeholder) dan kepentingan internal (Karyawan) yang dimiliki perusahaan. Dalam meningkatkan kualitas, keterampilan kerja para karyawan dan penyesuaian sikap seseorang terhadap tugas-tugas yang ditangani, banyak perusahaan mengadakan pelatihan kerja. Menurut Rifai (2009:211) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan (edisi kedua) bahwa : “ Pelatihan merupakan bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktek dari pada teori”. Berhasil atau tidaknya pelaksanaan fungsi-fungsi sumber daya manusia dalam perusahaan sangat bergantung pada sejauh mana kualitas sumber daya manusia yang cukup memadai. Meskipun pelatihan tenaga kerja memerlukan biaya yang tidak sedikit tetapi pelatihan harus tetap dilaksanakan karena pelatihan tersebut mempunyai manfaat yang besar bagi perusahaan maupun tenaga kerja. Manfaat bagi perusahaan antara lain adalah perusahaan mempunyai tenaga kerja yang siap melaksanakan pekerjaannya sehingga dengan adanya tenaga kerja yang demikian perusahaan akan dapat mencapai tujuannya dengan lebih mudah. Berbicara mengenai pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja pada PT Semeru Karya Buana yang dijadikan sebagai objek penelitian karena didasari atas hasil wawancara yang dilakukan sebelum memulai melakukaan penelitian ini dimana penulis menemukan fenomena masalah tentang pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja. PT. Semeru Karya Buana adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang furniture atau mebel yang berlokasi di JL Raya Semarang - Kendal Km 12 Randugarut, Jawa Tengah. Dalam pembuatannya perusahaan tersebut memiiki filosofi untuk desain, daya tahan, harga rendah, dan keaslian produk. PT. Semeru Karya 3 Buana sebagai tujuan utama bukan mengejar keuntungan individu maupun perusahaan mendirikan perusahaan didasarkan pada tantangan untuk menyediakan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam pengembangan program pelatihan, agar pelatihan dapat bermanfaat untuk para karyawan yang membutuhkan pelatihan tersebut, ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Menurut Mathis dan jackson (2006:301) ada beberapa komponen yang harus di perhatikan dalam pelatihan, yaitu : a. Pengetahuan Dalam hal ini pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan dalam menggunakan alat, pengetahuan dalam menggunakan fasilitas dan pengetahuan dalam sikap melayani pelanggan b. Keterampilan Dalam hal ini keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan dalam menggunakan alat-alat produksi dan keterampilan dalam penyajian. Menurut Mathis dan Jackson (2006:487) istilah kesehatan, keselamatan dan keamanan saling berkaitan. Istilah yang lebih luas dan umum adalah kesehatan, yang merujuk pada keadaan umum dari kesejahteraan fisik, mental dan emosional. Seseorang yang sehat bebas dari keadaansakit, luka-luka atau masalah mental dan emosional yang mengganggu aktifitas manusia normal. Praktik manajemen kesehatan di organisasi berusaha keras untuk mempertahankan kesejahteraan para individu secara keseluruhan. Keselamatan merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik orang-orang. Tujuan utama dari program keselamatanyang efektif dalam organisasi adalah mecegah luka-luka dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan. Menurut Mathis dan Jackson (2006:487) keselamatan dan kesehatan kerja memiliki dua unsur yaitu: a. Keselamatan Dalam hal ini keselamatan yang dimaksud adalah keselamatan dalam perlindungan terhadap kesejahteraan fisik karyawan dan kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan. b. Kesehatan Dalam hal ini kesehatan yang dimaksud adalah kesehatan dalam kesejahteraan fisik, mental dan emosional. Menurut Mathis dan Jackson (2006:378), kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut: a. Kuantitas dari hasil. Jumlah yang harus di selesaikan atau dicapai. Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan. b. Kualitas dari hasil. Mutu yang harus di hasilkan (baik tidaknya). Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran “tingkat kepuasan”, yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Ini berkaitan dengan bentuk keluaran. c. Ketepatan waktu dari hasil. Waktu harus dimanfaatkan sebaik mungkin dan secara optimal. Penundaan penggunaan waktu dapat menimbulkan berbagai konsekuensi biaya besar dan kerugian. d. Kehadiran atau absensi. Tingkat kehadiran merupakan sesuatu yang menjadi tolak ukur sebuah perusahaan dalam mengetahui tingkat partisipasi karyawan pada perusahaan. e. Kemampuan bekerja sama. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nico Iryanto yang berjudul “Pengaruh Pelatihan,Penempatan Kerja dan Faktor Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan CV. BINA PUTRA”. Hasil dari penelitian tersebut adalah Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan (X1) Penempatan kerja 4 (X2) dan faktor pendidikan (X3) terhadap kinerja (Y). Sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan penempatan kerja, faktor pendidikan secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja. Maka diperlukan variabel lainnya untuk menjadikan penelitian selanjutnya agar dapat meningkatkan kinerja karyawan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lalinka Metiani yang berjudul “Pengaruh Rekrutmen, Pelatihan, Evaluasi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Motivasi terhadap Loyalitas Kerja PT. U Finance Indonesia”. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa Rekrutmen, pelatihan, evaluasi, keselamatan dan kesehatan kerja, dan motivasi secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas kerja. Dari kedua penelitian diatas penelitian ini memiliki nilai lebih, dikarenakan penelitian ini menggunakan regresi berganda, dimana dapat diketahui pengaruh secara parsial maupun simultan antara program pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja sebagai variable independent dan kinerja karyawan sebagai variable dependent. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-kuantitatif, dapat diartikan dari pernyataan tersebut adalah kualitatif yang dikuantitatifkan dimana data yang berupa angka diubah menjadi data berupa angka. Sumber data yang di peroleh melalui data primer atau data dari kuesioner yang diperoleh dari karyawan bagian produksi PT. Semeru Karya Buana dan data sekunder yang di peroleh langsung dari perusahaan berupa data absensi dan nilai penjualan. Unit analisis yang digunakan adalah seluruh karyawan pada bagian produksi di PT. Semeru Karya Buana. Dalam penelitian ini pembagian waktu yang digunakan adalah Cross - sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan dalam jangka menjawab penelitian. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dalam penelitian ini melalui kuesioner yang dilakukan kepada karyawan pada bagian produksi di PT. Semeru Karya Buana Penelitian ini mengambil seluruh karyawan PT. Semeru Karya Buana bagian produksi sebagai respoden (populasi), responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana dan regresi berganda, dengan berbagai tahap yaitu dengan : 1. Uji validitas, untuk mengetahui tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. 2. Uji reliabilitas, untuk mengetahui tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. 3. Uji Multikolonieritas, untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanyakorelasi antar variabel bebas. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi. 4. Uji Heteroskedastisita, untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. 5. Uji normalitas, untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak. 6. Korelasi, untuk mengetahui sifat hubungan. 7. Regresi sederhana didasari pada hubungan fungsional antara variabel bebas dengan variabel terikat. 8. Regresi Berganda digunakan untuk menguji hubungan dan besarnya pengaruh yang ditujukan oleh variabel X1 (Pelatihan) dan X2 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) terhadap Y (Kinerja karyawan). 5 Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan alat bantuan komputer seperti SPSS 20 for Windows (Statistical Product and Service Solution). HASIL DAN BAHASAN 1. Pengaruh Pelatihan (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Hipotesis : Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana Dasar Pengambilan Keputusan : Jika sig. ≥ 0.05 maka H0 diterima Jika sig. < 0.05 maka H0 ditolak Keputusan : Sig. : 0.000 0.000 < 0.05 maka H0 ditolak R : 0.404 Kesimpulan : Ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana dimana hubungan tersebut bersifat cukup kuat dan searah. Koefisien determinasi pelatihan (X1) dan kinerja karyawan(Y) dapat di lihat di tabel model summary. Dimana nilai R Square sebesar 0.163 yang artinya untuk mencari presentasenya harus dikalikan dengan 100%. Jadi 0.163 x 100% = 16.3%. Kesimpulannya, sebesar 16.3% pelatihan (X1) dipengaruhi oleh variabel kinerja karyawan (Y) sisanya 83.7% dipengaruhi oleh faktor lainnya. 2. Pengaruh Pelatihan (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Hipotesis : Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana Dasar Pengambilan Keputusan : Jika sig. ≥ 0.05 maka H0 diterima Jika sig. < 0.05 maka H0 ditolak Keputusan : Sig. : 0.001 0.000 < 0.05 maka H0 ditolak R : 0.331 Kesimpulan : Ada pengaruh yang signifikan antara keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana dimana hubungan tersebut bersifat rendah dan searah. 6 Koefisien determinasi keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y) dapat di lihat di tabel model summary. Dimana nilai R Square sebesar 0.110 yang artinya untuk mencari presentasenya harus dikalikan dengan 100%. Jadi 0.110 x 100% = 11%. Kesimpulannya, sebesar 11 % keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dipengaruhi oleh variabel kinerja karyawan (Y) sisanya 89% dipengaruhi oleh faktor lainnya. 3. Pengaruh Pelatihan (X1), Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Hipotesis : Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana Dasar Pengambilan Keputusan : Jika sig. ≥ 0.05 maka H0 diterima Jika sig. < 0.05 maka H0 ditolak Keputusan : Sig. : 0.000 0.000 < 0.05 maka H0 ditolak R : 0.422 Kesimpulan : Ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana dimana hubungan tersebut bersifat kuat dan searah. Koefisien determinasi pelatihan (X1), keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y) dapat di lihat di tabel model summary. Dimana nilai R Square sebesar 0.178 yang artinya untuk mencari presentasenya harus dikalikan dengan 100%. Jadi 0.178 x 100% = 17.8 %. Kesimpulannya, variabel pelatihan (X1), keselamatan dan kesehatan kerja (X2) dipengaruhi variabel kinerja karyawan sebesar 17.8% sedangkan sisanya 82.2% di pengaruhi oleh variabel lainnya . Dari hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Tabel 1 Ringkasan Hasil Olah Data Hubungan variabel Korelasi Pengaruh Persamaan Regresi Uji Signifikan 0.404 cukup kuat X1 → Y X2 → Y X1 dan X2 → Y dan searah 0.331 rendah dan 16.3 % Y= 1.798 + 0.316x signifikan 11 % Y= 1.907 + 0.282x signifikan Y= 1952+(-0.282)x1+0.558x2 signifikan searah 0.422 cukup kuat dan searah 17.8 % Sumber : Penulis 7 Hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS yaitu regresi sederhana dan regresi berganda. Dimana hasilnya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut: 16.3 % 17.8 % 11 % Gambar 1 Pengaruh X1, dan X2 Terhadap Y Sumber : Penulis 1. Pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 16.3%. 2. Pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 11%. 3. Pengaruh pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana adalah berpengaruh secara signifikan sebesar 17.8%. SIMPULAN DAN SARAN Dengan melihat hasil analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai analisis pengaruh pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja teradap kinerja karyawan pada bagian produksi PT. Semeru Karya Buana, maka dapat di simpulkan : 1. Pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Semeru Karya Buana. Dalam hasil penelitian ini, pelatihan memiliki sifat hubungan yang cukup kuat dan searah. 2. Keselamatan dan kesehata kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Semeru Karya Buana. Dalam hasil penelitian ini, Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki sifat hubungan yang rendah dan searah. 8 3. Pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Semeru Karya Buana. Pada penelitian ini kedua variabel memiliki sifat yang cukup kuat dan searah terhadap kinerja karyawan. Dengan memperhatikan hasil analisa yang telah dilakukan dan pembahasan, maka saran yang dapat diberikan kepada PT. Semeru Karya Buana adalah sebagai berikut: 1. Hal yang perlu diperhatikan oleh perusaan pada variabel pelatihan adalah indikator pengetahuan. Dari penilaian kuesioner masih banyak karyawan yang bermasalah dengan penggunaan alat-alat produksi perusahaan sehingga berdampak pada kurang efektifnya kinerja karyawan, dalam hal ini perusahaan harus lebih memiliki program-program pelatihan rutin dalam menggunakan suatu alat agar kinerja karyawan dapat lebih meningkat. 2. Hal yang perlu di perhatikan oleh perusahaan pada variabel keselamatan dan kesehatan kerja adalah indikator keselamatan. Oleh sebab itu PT. Semeru Karya Buana perlu lebih bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja pada saat proses produksi baik pada saat penanganaan awal hingga jika perlu penanganan ke rumah sakit. 3. Dari penilain kuesioner masih rendahnya perlindungan terhadap kesejahteraan fisik karyawan, karyawan merasa masih belum mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa adanya kesalahan dan harus diberikan penyuluhan agar karyawan mengerti bagaimana menjalankan pekerjaan yang baik sehingga dapat meminimalisir tingkat kesalahan dalam proses produksi dan yang kedua perusahaan membuat suatu pedoman tentang bagaimana mutu pekerjaan yang dihasilkan dapat secara maksimal. 4. Hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan pada variabel kinerja karyawan adalah indikator kualitas dari hasil. Dari penilaian kuesioner masih banyak karyawan merasa masih belum mampu menyelesaikan pekerjaan yang lebih baik dari standar, dalam hal tersebut perusahaan harus memberikan reward bagi karyawan yang menyelesaikan pekerjaan lebih baik dari standar perusahaan sehingga para karyawan berlomba-lomba menyelesaikan pekerjaan yang lebih baik dari standar demi mendapatkan reward dari perusahaan 5. Lakukan analisa lagi terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Karena masih ada faktor lain diluar pelatihan, keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan di PT. Semeru Karya Buana. REFERENSI Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Bangun. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Erlangga, Jakarta. Dessler. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Indeks, Jakarta. Ghozali (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19. Penerbi Universitas Diponegoro, Semarang. Hasibuan (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Ivancevich. (2008). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Penerbit Erlangga, Jakarta. Mangkunegara. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Penerbit Remaja Rosda Karya, Bandung. Mathis dan Jackson (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Moekijat. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Mandar Maju, Bandung. Ridwan dan Kuncoro (2007). Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Alfabeta, Bandung Rivai. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta. Robbins dan Coutler (2009). Manajemen. Indeks, Jakarta Sekaran. (2006). Research Methods For Business. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Simamora. (2006). Manajemen sumber daya manusia. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Simamora. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Simanjuntak. (2005). Manajemen dan Evaluasi Kerja. Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit ALVABETA, Bandung. Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Penerbit ALVABETA, Bandung. 9 Sunyoto. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit CAPS Publishing, Yogyakarta. Sutrisno dan Ruswandi. (2007). Prosedur Keamanan, keselamatan, & Kesehatan Kerja. Penerbit Yudhistira, Sukabumi. Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta. Wirawan. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. Penerbit Rajawali Pers, Jakarta. Ongori, Henri and Nzonzo, Jennifer Chishamiso (2011). Training and Development Practices in an Organisation : An Intervention to Enhance Organisational Effectiveness. International Journal of Engineering and Management Science, Volume 2, No.4. Taderera, Hope (2012). Occuptional Health and Safety Management System : Institutional and Regulatory Frameworks in Zimbabwe. International Journal of Human Resource Studies, Volume 2, No.4. RIWAYAT PENULIS Ryan Hermawan lahir di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam fakultas School of Business Management dengan peminatan Bisnis dan Organisasi pada tahun 2015. Satrio Indartono lahir di Jakarta pada tanggal 4 April 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam fakultas School of Business Management dengan peminatan Bisnis dan Organisasi pada tahun 2015. 10