Prediksi dan Pemetaan Erosi dengan Pendekatan Usle (Universal

advertisement
PREDlKSl DAN PEM
NDEKATAN
USLE (Universal S
UNAKAN
JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1997
RINGKASAN
UCUN SULASTRI . Prediksi &an Pemetaan Erosi dengan Pendekatan
USLE (UnivenaI Soil Loss Equation) Menggunakan Sistem Informasi Geografi
@i baxvah bimbingan Dr. Ir. U.S. Wiradisastra dan Ir. Baba Barus, MSc).
Prediksi erosi adalah suatu metode untuk memperkirakan atau menduga
laju erosi yang terjadi dari lahan teaentu. Pendugaan erosi dapat dilakukan
dengan menggunakan persamaan USLE (Univenal Soil Lon Equation),
menggunakan faktor erosivitas hujan, erodibilitas tanah, faktor lereng, faktor
pengelolaan tanaman, dan faktor tindakan konservasi tanah.
Faktor-faktor erosi dalarn persamaan USLE tersebut dapat diolah
secara mudah dan cepat dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi
(SIG). SIG dalam beberapa hal dapat diangap sebagai sistem pengolahan
peta. SIG juga mampu memetakan kelas lereng yang merupakan salah satu
faktor erosi dengan teknik model elevasi digital @ENVT).
Penelitian ini bertujuan : (1) Pemetaan kelas lereng secara digital dengan
menggunakan teknik model elevasi digital
(DEM), (2) Memprediksi dan
memetakan laju erosi dan tingkat bahayanya badasarkan persamaan Univenal
Soil Loss Equation (USLE) dengan menggunakan Sistem Informasi Geografi,
d m (3) Rekomendasi p e n w a a n lahan sebagai usaha untuk pengendalian
erosi.
Data yang digunakan dalam penelidan ini berupa data sekunder adalah
peta topografi, d m peta tanah daerah Sepapah &ahantan
Selatan).
Pelaksanaan penelitian terdiri dari tahap pengumpulan data dan tahap analisis
data dengan menggunakan SIG-ILWIS.
Di daerah penelitian variasi tinggi rendahnya erosi yang terjadi
ditentukan oleh faktor lereng, sedangkan faktor erosivitas hujan, faktor
tanaman, dan faktor konservasi tidak menentukan, karena faktor-faktor
tersebut sama di seluruh wilayah penelitian.
Hasil prediksi menunjukkan bahwa di sebagian besar wilayal~penelitian
laju erosi yang terjadi sangat tin&
Laju erosi yang sangat t i n s ini terjadi
pa& lereng lebih besar dari 15 %.
Dengan mempertimbangkan jumla11 tanall yang ldang akibat erosi
dikaitkan dengan kedalaman tanahnya, tingkat bahaya erosi pada masingmasing unit lahan wilayah penelitian berkisar dad ringan sampai sangat berat.
Pada seluruh 'ivilayah yang dipetakan, laju erosi yang terjadi lebih besar
dari laju erosi yang mash dapat dibiarkan. Sehingga erosi yang terjadi perlu
dikendalkan dengan cara menentukan penggunaan lahan dan tindakan
konservasi berdasarkan nilai faktor CP maksimum.
Hasil rekomendasi
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah hams dijadikan hutan
alam terutama di daerall yang bedereng curam. Hanya sebagian k e d wilayah
yang dapat dijadikan lahan pertanian yaitu 'ivilayah yang terletak pada
kemiringan lebih kecil dari 15 %.
Pemanfaatan Sistem Informasi Geografi (SIG) dalam prediksi dan
pemetaan erosi mempunyai beberapa keunggulan maupun beberapa kelemahan
jika dibandingkan secara manual. Sistem Informasi Geografi mampu membuat
peta kelas lereng dengan t e k d DEM secara cepat dan mudali dibandingkan
dengan cara manual. Dari DEM juga dapat dihasilkan peta a&
lereng dan
tayangan 3 dimensi. Berbagai proses, seperti proses penarnbahan data,
penyhpanan data, pemandan data kembali sewaktu-waktu, proses tumpang
tindih, pengukwan luas dan proses manipulasi dan analisis lainnya dapat
dilakukan dengan lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan dengan crra
manual. Kelemallan SIG dibandingkan cara manual adalah pemasukan data
PREDIKSI DAN PEMETAAN EROSI DENGAN PENDEKATAN
USLE ( U i m d SoilLoss Equation)MENGGUNAKAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
JURUSAN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
I N S m PERTANIAN BOGOR
1997
Download