BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang dianggap banyak pihak cukup efektif untuk meningkatkan penjualan produk. Salah satu bentuk iklan yang populer digunakan adalah bentuk iklan testimonial yang menggandeng selebriti sebagai attractive spokeperson. Iklan testimonial jenis ini memang dipercaya sebagai iklan yang mampu meningkatkan brand awareness dalam waktu cepat dengan biaya relatif rendah dan tidak membutuhkan proses kreatif yang rumit. Dukungan selebriti juga dianggap mempunyai peran penting untuk mempersuasi konsumen dalam mencoba produk yang diiklankan. Penggunaan selebriti di dalam iklan ini mempunyai peran yang bervariasi, dari pemberi testimoni terhadap produk yang digunakan, endorser atau dikontrak eksklusif sebagai brand ambassador. Selebriti yang dipakai pun berasal dari ragam profesi, mulai dari penyanyi, bintang film, artis sinetron, foto model, hingga olahragawan. 1 2 Perkembangan bisnis dunia periklanan di Indonesia sendiri secara umum menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Nielsen Advertising Service, pada September 2009, belanja iklan di Indonesia naik 13% dari tahun lalu. Meskipun iklan televisi masih mendominasi, iklan cetak mengalami kenaikan tertinggi sebesar 19% (SWA News, 2009, para 1). Gambar 1.1. Belanja Iklan Per Kuartal Sumber: SWA News “Sekilas Tren Iklan di Majalah Hingga Akhir Tahun 2009”, 2009 Kategori Telekomunikasi, tetap menjadi kontributor tertinggi dalam belanja iklan media cetak sebanyak lebih dari Rp 114 Milyar (naik 1% dari tahun lalu). Belanja iklan di tahun 2009 secara keseluruhan hingga di kwartal ketiga mencapai nilai Rp 36 Trilyun. 3 Ini menunjukkan pola yang sama dalam 5 tahun terakhir, bahwa belanja iklan kwartal kedua dan ketiga selalu meningkat dengan puncaknya di kwartal ketiga. (SWA News, 2009, para 2). Gambar 1.2. Belanja Iklan Hingga Kuartal 3-2009 Sumber: SWA News “Sekilas Tren Iklan di Majalah Hingga Akhir Tahun 2009”, 2009 Selebriti di dalam iklan juga dipercaya dapat menonjolkan asosiasi dengan figur selebriti tertentu, misalnya, figur Michael Jordan dengan Nike, Cindy Crawford dengan Revlon, Deddy Mizwar dengan Promag, Luna Maya dengan XL, Basuki dengan Antangin JRG, dan sebagainya. Sutherland dan Sylvester menulis bahwa produk yang diiklankan seringkali juga menjadi unik, menjadi berbeda dengan produk lain karena memiliki identitas kelompok tertentu yang dikaitkan dengan brand tersebut (2005, 94). 4 Sejauh ini pihak produsen mempercayai bahwa iklan yang menggunakan selebriti di dalam iklan paling efektif untuk menarik perhatian dan mudah masuk ke dalam benak prospek (memperoleh tingkat salience yang tinggi). Pihak pengiklan sendiri tentu sudah mempertimbangkan matang-matang selebriti yang dipilih untuk mengiklankan produk mereka. Tetapi sejauh manakah parade selebriti di dalam iklan ini dipersepsi oleh konsumen sehingga mampu menumbuhkan minatnya untuk membeli produk yang diiklankan tersebut? 1.2 Pertanyaan Penelitian Ada beberapa pertanyaan hipotesis yang terdapat di dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Apakah Kredibilitas Selebriti (Endorser Credibility) berpengaruh terhadap Sikap Terhadap Iklan (Attitude toward Ad)? 2. Apakah Kredibilitas Selebriti (Endorser Credibility) berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention)? 3. Apakah Kesesuaian Selebriti dengan Produk (Endorser-Product Congruence) berpengaruh terhadap Sikap Terhadap Merek (Attitude toward Brand)? 4. Apakah Kesesuaian Selebriti dengan Produk (Endorser-Product Congruence) berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention)? 5. Apakah Sikap Terhadap Iklan (Attitude toward Ad) berpengaruh terhadap Sikap Terhadap Merek (Attitude toward Brand)? 5 6. Apakah Sikap Terhadap Iklan (Attitude toward Ad) berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention)? 7. Apakah Sikap Terhadap Merek (Attitude toward Brand) berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention)? 1.3 Pembatasan Masalah Karena luasnya ruang lingkup pembahasan yang ada, agar lebih fokus dalam menganalisis, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut: 1. Jenis iklan yang diteliti merupakan iklan media cetak (print ad). Iklan jenis ini dipilih karena relatif tidak membutuhkan waktu dan biaya yang besar untuk diteliti dibandingkan jenis iklan lainnya. 2. Selebriti yang digunakan di dalam iklan penelitian di sini adalah Luna Maya. Saat tesis ini berjalan, Luna Maya merupakan sosok selebriti dengan tingkat popularitas tertinggi di Indonesia. Ini dibuktikan dengan sering dipakainya Luna Maya dalam berbagai iklan produk, pembawa acara, pemain film, hingga duta organisasi. 3. Iklan yang digunakan sebagai bahan penelitian di sini adalah iklan Lux, Toshiba dan Bata. Ketiga iklan tersebut dianggap mewakili tiga macam Endorser-Product Congruence yang berbeda-beda. Luna Maya dengan produk Lux dianggap memiliki tingkat kongruensi tertinggi. Luna Maya dengan produk Toshiba dianggap memiliki tingkat kesesuaian sedang (didukung 6 dengan bodycopy: “Your window to a world of vivif beauty”) dan Luna Maya dengan produk Bata dianggap memiliki tingkat kesesuaian paling rendah dari ketiga iklan tersebut. 4. Total jumlah responden sebanyak 60 orang dengan jumlah setiap iklan (dari 3 iklan di atas) sebanyak 20 orang. Jumlah tersebut dianggap cukup mewakili populasi sampling dengan mengacu pada kriteria: - Setiap responden mampu mengenali merek di dalam iklan tersebut - Usia responden antara 20-40 tahun - Responden tinggal di kota-kota besar (Jakarta dan Karawaci) - Tingkat pendidikan responden minimal SMA - Pengeluaran responden per bulan di atas 1 juta - Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian Berikut ini adalah tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis: 1. Menganalisis sejauh mana penggunaan selebriti di dalam iklan mampu mempengaruhi persepsi konsumen 7 2. Menganalisis sejauh mana penggunaan selebriti di dalam iklan mampu mempengaruhi Minat Beli Konsumen (Purchase Intention). 3. Mengetahui apakah Sikap Terhadap Iklan dan Sikap Terhadap Merek berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen (Purchase Intention). 4. Mengetahui sejauh mana tanggapan responden terhadap ketiga iklan yang sama-sama menggunakan Luna Maya sebagai endorser. 1.4.2. Manfaat Penelitian Berikut ini adalah manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis: 1. Perusahaan Memberi masukan bagi manajemen Perusahaan bila akan menggunakan selebriti di dalam sebuah iklan. 2. Masyarakat Penelitian ini diharapkan mampu memberikan referensi dan kontribusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan product endorsement. 8 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan tesis ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang, pertanyaan penelitian, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi penjelasan mengenai teori-teori dari Periklanan, Tata-letak iklan, Kredibilitas Selebriti, Konsumen dan Persepsi konsumen. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan metode dan teknik yang digunakan di dalam penelitian, serta hipotesis yang akan diuji. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil pengolahan data dari kuesioner yang menggunakan metode statistik One-Way Anova dan Regresi Linear disertai analisisnya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang didapat berdasarkan analisis yang telah dilakukan serta saran-saran yang diberikan untuk implikasi manajemen dan disertai keterbatasan penelitian serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya.