pengaruh karakteristik ibu menyusui terhadap pemberian asi

advertisement
PENGARUH KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI TERHADAP
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TELUK KECAMATAN SECANGGANG
KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007
SKRIPSI
Oleh :
ROHANI
NIM. 041000216
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2007
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
PENGARUH KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI TERHADAP
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
TELUK KECAMATAN SECANGGANG
KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh :
ROHANI
NIM. 041 000 216
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2007
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
PENGARUH KARAKTERISTIK IBU MENYUSUI TERHADAP
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TELUK KECAMATAN SECANGGANG
KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007
Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :
ROHANI
NIM. 041 000 216
Telah diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi
Pada Tanggal Selasa, 10 Juli 2007 dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Tim Penguji
Ketua Penguji
Penguji I
(Dr. Dra. Ida Yustina, Msi)
NIP. 131 996 170
(Dr. Fauzi, SKM)
NIP. 140 052 649
Penguji II
Penguji III
(dr. Heldy B.Z., MPH)
NIP. 131 124 052
(Prof. dr. Aman Nasution, MPH)
NIP. 140 019 774
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Medan, Juli 2007
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
(dr. Ria Masniari Lubis, Msi)
NIP. 131 124 053
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
ABSTRAK
Program peningkatan penggunaan Air Susu Ibu (ASI), khususnya ASI Eksklusif
merupakan program perioritas dan telah disepakati pula bahwa pencapaian pemberian
ASI Eksklusif sebesar 80% pada tahun 2000. Menurut hasil Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003, didapati data jumlah pemberian ASI
Eksklusif pada bayi dibawah usia dua bulan hanya mencakup 64% dari total bayi yang
ada. Dari 811 bayi yang terdaftar di wilayah kerja Puskesmas Teluk, Kab. Langkat hanya
78 atau 9,62% bayi yang di beri ASI Eksklusif.
Jenis penelitian ini adalah survei dengan tipe eksplanatory yang bertujuan
menjelaskan pengaruh pekerjaan, sikap dan pengetahuan ibu menyusui terhadap
pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Teluk Kec.Secanggang Kab.
Langkat. Populasi penelitian adalah seluruh ibu menyusui yang mempunyai bayi di atas
enam bulan sampai dengan satu tahun di wilayah kerja Puskesmas Teluk Kec.
Secanggang Kab. Langkat yang berjumlah 811 orang. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara random sampling, sampel dalam penelitian sebanyak 81 orang. Uji statistik
yang digunakan adalah regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap
pemberian ASI Eksklusif adalah pekerjaan (p= 0,012) dan pengetahuan (p=0,002).
Persamaan yang terbentuk dari hasil analisa regresi logistik adalah Y= -3,924 –
1,477(X1) + 2,048(X2). Variabel yang tidak berpengaruh terhadap pemberian ASI
Eksklusif adalah sikap (p=0,912).
Diharapkan agar pihak pemerintah setempat dapat menumbuhkan kesadaran ibuibu yang memiliki bayi untuk mau memberi ASI Eksklusif, bukan sekadar menumbuhkan
sikap setuju saja terhadap pemberian ASI Eksklusif, agar pihak pemerintah (kecamatan/
kabupaten) memberikan penyuluhan kepada keluarga yang memiliki bayi tentang
manfaat dan tujuan ASI Eksklusif bagi bayi dan ibu sehingga keluarga terutama ayah
dapat mendorong ibu agar mau memberi ASI Eksklusif kepada bayi mereka dan agar
kader-kader yang ada lebih aktif mengajak para ibu menyusui untuk datang ke Posyandu
sehingga dapat diberikan penyuluhan tentang ASI Eksklusif sehingga pengetahuan ibu
menyusui tentang ASI Eksklusif meningkat.
Kata kunci : ASI Eksklusif, karakteristik ibu.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Rohani
Tempat/Tanggal Lahir
: Langkat/30 September 1967
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Alamat
: Jl. Apel 3 No. 61 Kel. Sukarame Kec. Binjai Barat
Riwayat Pendidikan
1. Tahun 1974 – 1980
: SD Negeri No. 050628 Tanjung Langkat
2. Tahun 1980 – 1983
: SMP Negeri Tanjung Langkat
3. Tahun 1983 – 1986
: SMA Negeri 1 Binjai Kota
4. Tahun 1986 – 1990
: Fakultas Non Gelar, Diploma 3, Keperawatan UDA
Medan
5. Tahun 2004 – 2007
: Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan
Riwayat Pekerjaan
1. Tahun 1993 – 1996
: Staff Pengajar SPK Pemda, Kab. Langkat Tanjung Pura
2. Tahun 1996 – 2004
: Staff Puskesmas Gebang Kec. Gebang Kab. Langkat
3. Tahun 2004 – Sekarang : Staff
Puskesmas Karang Rejo Kecamatan Stabat,
Kabupaten Langkat.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja
Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007”.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Medan.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, MSi., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Dra. Ida Yustina, MSi., selaku Ketua Departemen Administrasi dan
Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
dan dosen pembimbing skripsi I yang banyak memberikan sumbangan pemikiran
kepada penulis.
3. Bapak dr. Fauzi, SKM, sebagai dosen pembimbing skripsi II yang banyak
memberikan sumbangan pemikiran kepada penulis.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
4. Bapak dr. Heldy B.Z., MPH (penguji 2) dan Prof. dr. Aman Nasution, MPH
(penguji 3) yang banyak memberikan nasihat dan sumbangan pemikiran kepada
penulis.
5. Ibu Dra. Nurmaini, MKM. dan Ibu Ir. Evi Naria, MKes, selaku dosen
pembimbing akademik.
6. Bapak Kepala Puskesmas Teluk dr. H. Syamsudarmadji S dan Ibu dr. Hj.
Lisdahayani yang telah memberikan bimbingan dalam pembuatan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara Khususnya di AKK.
8. Teman-teman seperjuangan angkatan 2004 dan adik-adik regular peminatan
AKK, terima kasih buat saat-saat indah yang telah kita lalui bersama serta kepada
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtuaku yang
sangat kusayangi (Alm. J. Sitepu dan S. br. Bangun) yang telah memberikan semangat,
dorongan dan doa buatku.
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
memerlukannya dan bagi siapa saja yang membacanya. Terima kasih
Medan, Juli 2007
Penulis
(Rohani)
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan
i
Abstrak
Riwayat Hidup Penulis
Kata Pengantar
ii
iii
iv
Daftar Isi
Daftar Tabel
vi
viii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ...............................................................
1.2
Perumusan Masalah ........................................................
1.3
Tujuan Penelitian ............................................................
1.4
Manfaat Penelitian ..........................................................
1
5
5
5
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Teori Perilaku .................................................................
2.2
Pemberian ASI ...............................................................
2.2.1 Pengertian ASI Eksklusif ................................................
2.2.2 Komposisi ASI dari Hari ke hari .....................................
2.2.3 Manfaat ASI ................................................................
2.2.4 Pemberian ASI Pertama .................................................
2.3
Pengertian Kolostrum .....................................................
2.3.1 Manfaat Kolostrum ........................................................
2.4
Pengertian Menyusui .....................................................
2.4.1 Tindakan Menyusui .......................................................
2.4.2 Waktu Menyusui Bayi ...................................................
2.4.3 Cara Menyusui ...............................................................
2.5
Karakteristik Ibu Menyusui ............................................
2.5.1 Pekerjaan ......................................................................
2.5.2 Sikap .............................................................................
2.5.3 Pengetahuan ...................................................................
6
7
8
8
9
9
10
10
11
11
13
13
16
16
17
17
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
2.6
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
Kerangka Konsep Penelitian ..........................................
19
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian ...............................................................
3.2
Lokasi Penelitian ...........................................................
3.3
Populasi dan Sampel .......................................................
3.3.1 Populasi
................................................................
3.3.2 Sampel
................................................................
3.4
Teknik Pengumpulan Data ..............................................
3.5
Definisi Operasional Variabel .........................................
3.5.1 Variabel Bebas ...............................................................
3.5.2 Variabel Terikat ..............................................................
3.6
Aspek Pengukuran ..........................................................
3.6.1 Aspek Pengukuran Variabel Bebas .................................
3.6.2 Aspek Pengukuran Variabel Terikat ................................
3.7
Teknik Analisa Data .......................................................
20
20
20
20
21
21
21
22
23
23
23
25
25
HASIL PENELITIAN
4.1
Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................
4.1.1 Geografis ........................................................................
4.1.2 Demografis .....................................................................
4.1.3 Pekerjaan ........................................................................
4.2
Karakteristik Responden .................................................
4.3
Sikap Responden ...........................................................
4.4
Pengetahuan Responden .................................................
4.5
Deskripsi Variabel Pemberian ASI Eksklusif .................
4.6
Hasil Uji Statistik............................................................
PEMBAHASAN
5.1
Pemberian ASI Eksklusif ...............................................
5.2
Variabel yang Memengaruhi Pemberian
ASI Eksklusif ................................................................
5.2.1 Pekerjaan ........................................................................
5.2.2 Pengetahuan ...................................................................
5.3
Variabel yang Tidak Memengaruhi Pemberian ASI
Eksklusif.........................................................................
5.3.1 Sikap terhadap ASI Eksklusif .........................................
26
26
26
27
28
28
30
32
32
35
35
36
37
37
37
KESIMPULAN dan SARAN
6.1
Kesimpulan ....................................................................
6.2
Saran ..............................................................................
39
39
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
41
LAMPIRAN :
Lampiran 1.
Surat Keterangan Telah Selesai pengumpulan Data dari Instansi
Terkait ............................................................................ 43
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Kuesioner/Data-data Sekunder .......................................
Hasil-hasil Pengolahan Statistik ......................................
44
47
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Aspek Pengukuran Variabel Bebas .................................................
24
Tabel 3.2
Aspek Pengukuran Variabel Terikat ..............................................
25
Tabel 4.1
Distribusi Penduduk menurut Kelompok Umur di Wilayah
Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007 ..............................................
Tabel 4.2
Distribusi Penduduk menurut Pekerjaan di Wilayah Kerja
Puskesmas Teluk Tahun 2007 ........................................................
Tabel 4.3
30
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di
Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007 .................................
Tabel 4.8
30
Distribusi Responden Berdasarkan Uraian Pengetahuan di
Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007 .................................
Tabel 4.7
29
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap terhadap ASI
Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007 .............
Tabel 4.6
28
Distribusi Responden Berdasarkan Uraian Sikap terhadap
ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007 ......
Tabel 4.5
27
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik di Wilayah
Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007 ..............................................
Tabel 4.4
27
32
Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif di
Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007 .............................
32
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Tabel 4.9
Hasil Uji Regresi Logistik Pengaruh Variabel Bebas
(Pekerjaan, Sikap dan Pengetahuan) terhadap Pemberian ASI
Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007 .............
33
Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Logistik Pengaruh Pekerjaan dan
Pengetahuan terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah
Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007 .................................
33
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam
kandungan disertai dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak usia dini, terutama
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
pemberian ASI Eksklusif, yaitu pemberian hanya ASI kepada bayi sejak lahir sampai
berusia 6 bulan. Menyusui telah dikenal dengan baik sebagai cara untuk melindungi,
meningkatkan dan mendukung kesehatan bayi dan anak usia dini. ASI memelihara
pertumbuhan dan perkembangan otak bayi, sistem kekebalan dan faal tubuh secara
optimal, dan merupakan faktor yang vital untuk mencegah penyakit terutama diare dan
infeksi saluran nafas (termasuk pnemonia). Menyusui menyebabkan pengeluaran hormon
pertumbuhan, meningkatkan perkembangan mulut yang sehat dan membangun hubungan
saling percaya antara ibu dan bayi, (Depkes RI,2002).
Program peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu, khususnya ASI Eksklusif
merupakan program perioritas, karena dampaknya yang luas terhadap status gizi dan
kesehatan balita. Program prioritas ini berkaitan juga dengan kesepakatan global antara
lain : Deklarasi innocenti (Italia) tahun 1990 tentang perlindungan, promosi dan
dukungan terhadap penggunaan ASI, disepakati pula untuk pencapaian pemberian ASI
Eksklusif sebesar 80% pada tahun 2000 (Roesli,2000).
Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002,
didapati data jumlah pemberian ASI Eksklusif pada bayi di bawah usia dua bulan hanya
mencakup 64% dari total bayi yang ada. Persentase tersebut menurun seiring dengan
bertambahnya usia bayi. Yakni, 46% pada bayi usia 2-3 bulan karena 14 % pada bayi
usia 4-5%. Yang lebih memprihatinkan, 13%bayi dibawah dua bulan telah di beri susu
formula dan satu dari tiga bayi usia 2-3 bulan telah diberi makanan tambahan
(www.mediaindonesia.com).
Sambutan yang dibacakan dalam rangka pembukaan seminar sosialisasi pekan
ASI sedunia di ruang serba guna Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Rabu 14
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Agustus 2002 menargetkan pada tahun 2005, 80% wanita Indonesi sudah memberikan
ASI Eksklusif. Tujuan pelaksanaan seminar adalah untuk meningkatkan kesadaran pada
peserta untuk memberikan ASI Eksklusif kepada para bayi sejak lahir sampai usia enam
bulan dan merupakan salah satu upaya nyata dalam peningkatan pemberian ASI
khususnya ibu bekerja (Azwar,2002).
Menurut WHO (2000), bayi yang diberi susu selain ASI, mempunyai risiko 17
kali lebih mengalami diare, dan tiga sampai empat kali lebih besar kemungkinan terkena
ISPA dibandingkan dengan bayi yang mendapat bayi ASI (Depkes RI,2005).
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi. Menyusui
merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil menyusui atau
menghentikan menyusui lebih dini sebelum usia enam bulan. Oleh karena itu ibu-ibu
memerlukan bantuan agar proses menyusui ASI Eksklusif berhasil. Banyak alasan yang
dikemukan ibu-ibu antara lain, ibu merasa bahwa ASInya tidak cukup, ASI tidak keluar
pada hari-hari pertama kelahiran bayi. Sesungguhnya hal itu tidak disebabkan karena ibu
tidak percaya diri bahwa ASInya cukup untuk bayinya. Informasi tentang cara-cara
menyusui yang baik dan benar, pemberian ASI Eksklusif belum menjangkau sebagian
besar ibu-ibu (Depkes RI, 2005).
Kurangnya pengertian dan keterampilan ibu menyusui tentang keunggulan ASI
dan manfaat ASI menyebabkan mereka mudah terpengaruh oleh promosi susu formula
yang sering dinyatakan sebagai pengganti air susu ibu, sehingga dewasa ini semakin
banyak ibu menyusui memberikan susu botol yang sebenarnya merugikan mereka
(Depkes,2005).
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Di daerah pedesaan, pada umumnya ibu menyusui bayi mereka, namun hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kebiasaan yang kurang baik, seperti pemberian
makanan pralaktal yaitu pemberian makanan dan minuman untuk menggantikan ASI
apabila ASI belum keluar pada hari-hari pertama setelah kelahiran. Jenis makanan
tersebut antara lain air jernih dan madu dapat membahayakan kesehatan bayi dan
menyebabkan berkurangnya kesempatan untuk meransang produksi ASI sedini mungkin
melalui isapan bayi pada ibu menyusui. Masih banyak juga ibu-ibu tidak memanfaatkan
kolostrum (ASI yang keluar pada hari-hari pertama), karena dianggap tidak baik untuk
makanan bayi atau susu basi (Depkes RI,2005).
Bagi bayi, ASI merupakan makanan yang sempurna karena kandungan gizi sesuai
dengan kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. Namun
keberhasilan pemberian ASI terutama ASI Eksklusif kapada bayi dapat dipengaruhi oleh
faktor : (1) pekerjaan, pekerjaan bukan alasan untuk menghentikan pemberian ASI
Eksklusif bagi ibu yang bekerja. Ibu bekerja tetap dapat memberikan ASI Eksklusif
dengan cara memerah ASI nya sehari sebelum ibu pergi. ASI perah dapat tahan disimpan
selama 24 jam di dalam termos es yang diberi es batu atau dalam lemari es. Tidak
terdapat perbedaan kualitas maupun kuantitas ASI ibu yang bekeja dengan ibu yang tidak
bekerja (Roesli, 2001). (2) Sikap, sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat)
seseorang terhadap stimulus atau objek (dalam hal ini adalah masalah kesehatan). Setelah
seseorang mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap
terhadap stimulus atau objek kesehatan tersebut. Oleh karena itu indikator untuk sikap
kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan kesehatan (Notoatmodjo, 2003). (3)
Pengetahuan ibu menyusui, dalam memberikan ASI terutama ASI Eksklusif masalah
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
yang utama adalah bahwa ibu-ibu membutuhkan bantuan informasi yang mendukung
sehingga menambah pengetahuan ibu serta keyakinan ibu bahwa mereka dapat menyusui
bayinya dengan ASI Eksklusif (Harianja, 2002).
Rendahnya pemberian ASI Eksklusif di keluarga menjadi salah satu pemicu
rendahnya status gizi bayi dan balita. Prevalensi gizi kurang pada balita juga mengalami
penurunan dari 37,5% pada tahun 1989 menjadi 24,6% pada tahun 2000 dan meningkat
kembali menjadi 31% pada tahun 2001. saat ini kasus gizi buruk (busung lapar) sedikit
merebah, karena lemahnya sistem kewaspadaan pangan dan gizi, serta menurunnya
perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat. (Depkes RI, 2005).
Berdasarkan data prifil Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat tahun 2005,
menunjukkan bahwa dari 23,455 jumlah bayi yang terdafar di seluruh puskesmas wilayah
Kabupaten Langkat, terdapat 17.619 atau 75.12% (rata-rata target 80%), jumlah seluruh
baik usia 6 bulan sampai dengan satu tahun yang diberi ASI Eksklusif. Sedangkan untuk
wilayah kerja Perpustakaan Teluk, dari 811 jumlah bayi yang terdaftar, terdapat 78 atau
9,62%, jumlah bayi yang diberi ASI Eksklusif. Bila dilihat berdasarkan data survei awal,
penulis mendapatkan keterangan pencapaian program ASI Eksklusif pada Desa Teluk,
saat rendah disebabkan oleh sebagian besar perilaku ibu menyusui kurang mendukung
pemberian ASI pada bayi, terutama ASI Eksklusif.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pengaruh karakteristik ibu menyusui di Puskesmas Teluk Kecamatan
Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007.
1.2. Perumusan Masalah
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Bagaimana pengaruh karakteristik ibu menyusui yang meliputi faktor pekerjaan,
sikap dan pengetahuan ibu menyusui terhadap pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat tahun 2007.
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk menjelaskan karakteristik ibu menyusui yang meliputi faktor pekerjaan,
sikap dan pengetahuan ibu menyusui terhadap pemberian ASI Eksklusif.
1.4. Manfaat Penelian
1. Informasi tentang pemberian ASI Eksklusif
2. Dapat menjadi bahan masukan bagi puskesmas untuk menentukan langkahlangkah dalam meningkatkan pemberian ASI Eksklusif.
3. Merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperolah di bangku perkuliahan.
4. Sebagi bahan masukan bagi pengelola program ASI Eksklusif di Puskesmas
Teluk.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Teori Perilaku
Menurut Notoatmodjo (2003), ada beberapa teori perilaku, yaitu :
1. Teori Stimulus Organisme
Teori stimulus organisme adalah bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku
tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.
Artinya,
kualitas
dari
sumber
komunikasi
(sources),
misalnya
kredibilitas,
kepemimpinan, gaya berbicara, sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku
seseorang, kelompok atau masyarakat.
2. Teori Festinger (Dissonance Theory)
Hal ini berarti bahwa keadaan cognitive dissonance merupakan
ketidakseimbangan psikologis yang diliputi oleh ketegangan diri yang berusaha untuk
mencapai keseimbangan kembali. Apabila terjadi keseimbangan dalam diri individu,
maka berarti sudah terjadi ketegangan diri lagi, dan keadaan ini disebut keseimbangan
consonance (keseimbangan).
Ketidakseimbangan terjadi karena dalam diri individu terdapat pengetahuan,
pendapat atau keyakinan. Apabila individu menghadapi suatu stimulus atau objek dan
stimulus tersebut menimbulkan pendapat atau keyakinan yang berbeda, bertentangan di
dalam diri individu itu sendiri maka terjadilah dissonance.
3. Teori Fungsi
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Teori ini berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu tergantung
kepada kebutuhan. Hal ini berarti bahwa stimulus yang dapat mengakibatkan perubahan
perilaku seseorang adalah stimulus yang dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan
orang tersebut.
4. Teori Kurt Lewin
Teori Kurt Lewin adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan-kekuatan
pendorong (driving forces) dan kekuatan-kekuatan penahan (restining forces).
2.2
Pemberian ASI
Pemberian air susu ibu memiliki banyak kelebihan bagi ibu maupun bayinya. ASI
merupakan makanan yang paling cocok untuk kemampuan digestif bayi, karena bayi
dapat menyerapnya dengan baik, tidak pernah sembelit, dan merasa puas. ASI juga bebas
dari kuman : pada kenyatannya ASI mengandung anti bodi sehingga bayi yang
mendapatkan ASI umumnya jarang sakit dan jarang menderita alergi jika dibandingkan
dengan bayi yang mendapatkan susu formula (Farrer, 2001).
Pemberian ASI memberikan kepuasan emosional dengan timbulnya perasaan
berhasil dalam pemenuhan tugas sebagai ibu. Menyusui sendiri merupakan pekerjaan
yang menyenangkan dan tidak terlalu memberatkan begitu pekerjaan menyusui berhasil
dilaksanakan, disamping itu menyusui sendiri akan menghemat waktu dan uang (Farrer,
2001).
2.2.1 Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
putih, sampai bayi berumur enam bulan. Setelah enam bulan, bayi mulai dikenalkan
dengan makanan lain dan tetap diberikan ASI sampai bayi berumur dua tahun. (Purwanti,
2004).
2.2.2 Komposisi ASI dari Hari ke hari
Menurut Roesli (2001), komposisi ASI dari hari ke hari, yaitu :
1. Kolostrum (susu jolong)
-
Merupakan cairan pertama yang keluar dari kelanjar payudara, dan keluar pada
hari ke satu sampai hari ke empat dan ketujuh.
-
Komposisinya selalu berubah dari hari ke hari.
-
Merupakan cairan kental dengan warna kekuning-kuningan, lebih kuning
dibandingkan susu matur.
-
Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari
usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi
bagi makanan yang akan datang.
-
Lebih banyak mengandung protein, sedangkan kadar karbohidrat dan lemaknya
lebih rendah dibandingkan ASI matur.
-
Mengandung zat anti infeksi sepuluh sampai tujuh belas kali lebih banyak dari
ASI matur.
-
Volume ASI 150-300 ml/24 jam.
2. ASI Transisi (Peralihan) adalah :
-
ASI yang diproduksi pada hari keempat sampai ke tujuh, sampai hari ke sepuluh
dan empat belas.
-
Kadar protein berkurang, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak meningkat.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
-
Volume semakin meningkat
3. ASI Mature adalah :
-
Merupakan ASI yang diproduksi sejak hari keempat belas dan seterusnya.
-
Komposisi ASI relatif konstan
Pada ibu yang sehat dan memiliki jumlah ASI yang cukup, ASI ini merupakan
makanan satu-satunya yang paling baik bagi bayi sampai umur enam bulan.
2.2.3 Manfaat ASI
Manfaat ASI (Air Susu Ibu), merupakan gizi terbaik bagi bayi karena komposisi
zat-zat gizi di dalamnya secara optimal mampu menjamin pertumbuhan tubuh bayi.
Selain itu, kualitas zat gizi ASI juga terbaik karena mudah diserap dan dicerna oleh usus
bayi. Kandungan protein ASI (0,9 mg / 100 ml) lebih rendah dibanding dengan kadar
protein dalam susu formula (1,6 gram/100 ml). Namun, kualitas protein ASI sangat tinggi
dan mengandung asam-asam amino esensial yang dibutuhkan oleh pencernaan bayi
(Widjaya, 2004).
2.2.4 Pemberian ASI Pertama
Pemberian ASI pertama di mulai di ruang persalinan yaitu :
1. Saat terbaik bagi bayi untuk belajar menghisap pada 20-30 menit, refleks isap bayi
sangat kuat.
2. Isapan pertama merangsang produksi oksitosin yang membantu menghentikan
perdarahan setelah persalinan.
3. Bayi mendapatkan susu jolong yang berharga
4. Jam-jam pertama adalah saat terpenting menjalin ikatan antara ibu dan bayi.
5. Menyusui segera setelah melahirkan membuat ibu mencintai dan merawat bayinya.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
6. Pemberian ASI pertama bagi bayi tidak dimaksudkan untuk pemberian makanan
awal, tetapi lebih pada pengenalan (Roesli, 2001).
2.3
Pengertian Kolostrum
Kolostrum (susu awal) adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama setelah
kelahiran bayi, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental, karena mengandung
banyak vitamin A, protein dan zat kekebalan yang penting untuk melindungi bayi dari
penyakit infeksi. Kolostrum juga mengandung vitamin A, E dan K serta beberapa mineral
seperti natrium dan Zn (Depkes RI, 2005).
2.3.1 Manfaat Kolostrum
Menurut Depkes RI (2005), manfaat kolostrum adalah :
1. Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama (IgA) untuk melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi khususnya diare.
2. Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi, karbohidrat dan lemak
rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama setelah
kelahiran.
3. Jumlah kolostrum yang diproduksi, bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada harihari pertama kelahiran, walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan
gizi bayi. Oleh karena itu, harus diberikan kepada bayi.
4. Kolostrum membantu pengeluaran mekonium, yaitu kotoran bayi yang pertama
berwarna hitam kehijauan.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
2.4
Pengertian Menyusui
Menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan makanan
yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai
pengaruh biologis dan kejiwaan yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi
(WHO/UNICEF, 1994).
2.4.1 Tindakan Menyusui
Menurut Purwanti (2004), kegiatan ibu menyusui meliputi :
1.
Pilih posisi yang paling nyaman untuk menyusui. Siapkan peralatan, seperti kapas,
air hangat, handuk kecil yang bersih atau tisu, bantal untuk penompang bayi, selimut
kecil.
2.
Baringkan bayi diatas bantal dengan baik, sehingga posisi bayi saling berhadapan
dengan ibu. Perut ibu berhadapan dan bersentuhan dengan perut bayi, perhatikan
kepala agar tidak terjadi pemuntiran leher dan punggung bayi harus tidak
membungkuk.
3.
Mula-mula massase payudara dan keluarkan sedikit ASI untuk membasahi puting
susu, tujuannya menjaga kelembapan puting, kemudian oleskan puting susu ibu ke
bibir bayi untuk merangsang refleksi hisap bayi.
4.
Topang payudara dengan tangan kiri atau tangan kanan dan empat jari menahan
bagian bawah areola mamae sampai bayi membuka mulutnya.
5.
Setelah bayi siap menyusu, masukkan puting susu sampai daerah areola mamae
masuk ke mulut bayi. Pastikan bayi menghisap dengan benar dan biarkan bayi
bersandar ke arah ibu, jaga agar posisi kepala tidak menggantung, karena kondisi ini
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
akan menyebabkan bayi sulit menyusui dengan benar. Saat menghisap akan sering
terlepas karena tidak ada tahanan pada kepala, mulut bayi tidak tertekan pada
payudara ibu.
6.
Pertahankan posisi bayi yang tepat dan nyaman, sehingga memungkinkan bayi dapat
menghisap dengan benar. ASI keluar dengan lancar dan puting susu ibu tidak lecet.
Bila posisi tidak benar dan puting susu ibu lecet akan menjadi pintu masuk kuman
yang membahayakan ibu dan bayi.
7.
Susui bayi selama ia mau dan berikan ASI secara bergantian pada kedua payudara,
sehingga mempertahankan ASI tetap diproduksi seimbang pada kedua payudara.
8.
Bila menghadapi masalah, segera cari bantuan petugas yang memahami tatalaksana
ASI, sehingga segera mendapatkan pemecahannya karena bila produksi ASI
mengalami penekanan, produksinya akan segera berhenti dan sulit untuk dirangsang
kembali.
9.
Setelah menyusui, bila bayi tidak tidur, sendawakan bayi dengan meletakkan bayi
telungkup kemudian punggungnya di tepuk-tepuk secara perlahan atau bayi
ditidurkan telungkup di pangkuan dan tepuk punggung bayi.
2.4.2 Waktu Menyusui Bayi
Menurut Purwanti (2004), waktu menyusui bayi adalah :
1. Menyusui bayi tidak perlu dijadwal. Bila bayi membutuhkan atau menangis, ibu
harus segera memberikan ASI
2. Bila bayi puas menyusu, bayi akan tertidur pulas.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
3. Ketika bayi tertidur dalam keadaan masih menyusu, secara perlahan ibu dapat
melepaskan puting susu dari mulut bayi, hal ini untuk menghindari puting susu lecet.
2.4.3 Cara Menyusui
Cara menyusui, yaitu : ibu harus bergantian diantara dua payudara. Namun, satu
payudara harus disusukan sampai dianggap habis ASI nya, kemudian kepayudara yang
lain. Bila payudara pertama yang disusui masih ada, hendaknya dikeluarkan dengan
memasase payudara ke arah puting susu sampai payudara tidak mengeluarkan ASI lagi.
Hal ini akan memperlancar pengeluaran ASI berikutnya dan pengeluaran berikut akan
lebih banyak. Demikian halnya dengan payudara kedua. Bila terdapat sisa sedikit harus
segera dilakukan labih dulu, tetapi bila masih banyak biarkan saja dan untuk menyusui
berikutnya dimulai pada payudara yang mengandung sisa ASI sebelumnya (Purwanti,
2004).
Dengan metode ini ASI akan tetap bertahan dan berproduksi. Teknik ini terutama
penting bagi ibu yang bekerja. Pada masa cuti melahirkan ibu harus segera
mengosongkan payudara setiap kali sehabis menyusui. Dengan demikian ASI akan keluar
lebih banyak, ASI dapat disimpan dalam suhu ruang sampai 8 jam dan di dalam lemari
pendingin selama 24 jam (Purwanti, 2004).
Penyimpanan ASI oleh ibu memungkinkan pemberian ASI selama ibu pergi
bekerja atau bepergian. Cara pemberiannya dengan menghangatkan ASI dalam botol atau
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
wadah yang direndamkan ke dalam air hangat (suhu kurang lebih 500C). Hindari
menggunakan air panas atau merebus agar berbagai jenis nutrisi, sel-sel hidup, maupun
faktor-faktor yang ada di ASI tidak rusak (Purwanti, 2004).
Selama ibu bekerja, upayakan ada waktu tertentu untuk mengeluarkan ASI secara
teratur (minimal 2 jam sekali ASI dikeluarkan) dan ASI dapat ditampung dengan botol
yang bersih yang kemudian dapat diberikan kepada bayinya ketika pulang ke rumah.
Dengan upaya seperti ini banyak manfaat yang diperoleh ibu dan bayi. Keuntungan bagi
bayi adalah pertumbuhan bayi dapat optimal, bayi terhindar dari alergi, mempererat
hubungan anak dan ibu. Keuntungan bagi ibu adalah mempercepat proses involusio uteri,
memperkecil risiko terkena kanker payudara dan ibu akan mempunyai nafsu makan yang
stabil. Keuntungan bagi keluarga adalah penghematan pada aspek ekonomi, karena
mereka tidak perlu membeli susu buatan (Purwanti, 2004).
Menyusu memungkinkan rahang bayi yang masih dalam proses perkembangan
terbentuk menjadi lebih baik. Proses pembentukan ini dipengaruhi oleh kalsium ASI yang
cukup dan sesuai kebutuhan sehingga dapat langsung di metabolisme oleh sistem
pencernaan bayi untuk pembentukan jaringan sel tulang rahang dan tulang lainnya. Pada
proses pembentukan rahang, ASI memberi peran khusus secara tidak langsung, yaitu
pada saat aktif mengisap, bayi telah melakukan gerakan mulut yang teratur dan kontinu.
Proses ini membantu pemadatan sel-sel tulang rahang. Berbeda
dengan bayi yang
menyusu botol, bayi sering bersifat pasif dalam mengisap karena bergantung pada tetesan
susu botol yang dapat keluar tanpa harus diisap (Purwanti, 2004).
Tekan kedua payudara ketika bersentuhan dengan pipi bayi seolah merupakan
kompresor yang menekan rahang ke arah dalam mulut bayi. Berbeda dengan dot yang
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
lebih keras dari puting susu dan areola mamae sehingga dot ini tidak bisa dilipat oleh
lidah dan rahang bayi. Upaya bayi untuk mengatasi hal ini adalah dengan memasukkan
seluruh panjang dot ke dalam mulut agar bayi dapat menekan dot untuk mendapatkan
tetesan susu. Upaya bayi ini berarti memaksa mulut bayi tertarik ke depan. Kondisi ini
terus terjadi baik bayi dalam keadaan mengisap maupun menunggu tetesan susu.
Aktivitas seperti ini menyebabkan bentuk rahang berubah menjadi lebih maju. Total
lamanya menyusu yang tepat perhari kurang lebih enam jam. Oleh karena itu, selama
enam jam dalam satu hari, rahang diproses oleh payudara dan upaya isapan bayi.
Keadaan ini menyebabkan rahang bayi terbentuk lebih baik ke dalam sehingga bentuk
rahang bayi dengan ASI, rata-rata menjadi lebih cantik atau tampan (Purwanti, 2004).
2.5. Karakteristik Ibu Menyusui
Karakteristik ibu menyusui yang meliputi pekerjaan, sikap dan pengetahuan ibu
menyusui dapat sebagai faktor penentuan pemberian ASI terutama ASI eksklusif.
Adapun faktor sebagai penentuan pemberian ASI eksklusif adalah :
2.5.1 Pekerjaan
Kesibukan dengan pekerjaan, sering sekali membuat seorang ibu lupa dan tidak
memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Walaupun kepada ibu telah diajarkan
bagaimana mempertahankan produksi ASI, yaitu dengan memompa ASI peras / perahnya
selama ibu bekerja dan malam hari lebih sering menyusui. Ternyata ibu yang bekerja,
lebih cepat memberikan susu botol. Alasan yang dipakai ialah supaya membiasakan bayi
menyusu dari botol bila nanti ditinggal bekerja. Masalah ibu yang bekerja memang
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
terdapat hampir di seluruh dunia, kecuali di negara-negara Skandinavia dimana ibu
mendapat cuti selama masih menyusui bayinya (Suharyono dkk,1992).
Dalam pemberian ASI terutama ASI eksklusif, masalah yang prinsipil adalah
bahwa ibu-ibu membutuhkan bantuan informasi yang mendukung sehingga menambah
pengetahuan ibu serta keyakinan ibu bahwa mereka dapat menyusui bayinya secara
eksklusif, tugas ini akan berdampak positif bila petugas kesehatan berpengetahuan yang
cukup tentang memberikan informasi yang diperlukan oleh ibu menyusui (Harianja,
2002).
2.5.2 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Newcomb yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), bahwa sikap itu
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, bukan pelaksanaan motif
tertentu.
Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yaitu :
1.
Menerima. Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan (objek).
2.
Merespon. Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
3.
Menghargai. Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap.
4.
Bertanggung jawab. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
2.5.3 Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan
ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang.
Adapun pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif adalah :
1. Tahu (know), diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima.
2. Memahami, diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi-materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap objek yang
dipelajari.
3. Aplikasi, diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi sebagai penggunaan hukumhukum, rumus, metode, prinsip dalam konteks situasi yang lain.
4. Analisis. Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam satu struktur organisasi
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
penggunaan kata kerja, menggambarkan bagan, membedakan, memisahkan dan
mengelompokkan.
5. Sintesis. Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasiformulasi yang ada, misalnya : dapat menyusun, merencanakan, meringkaskan,
menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi. Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.6. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, tinjauan pustaka, maka kerangka konsep penelitian
ini adalah :
Karakteristik Ibu
Menyusui
-
Pemberian ASI Eksklusif
Pekerjaan
Sikap
Pengetahuan
Gambar 2.1. Kerangka Konsep
Definisi konsep : Karakteristik ibu menyusui dengan perilaku ibu menyusui
terhadap pemberian ASI eksklusif adalah ciri yang dimiliki oleh seorang ibu menyusui,
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
hanya Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi, sampai bayi berumur enam bulan yang
meliputi pekerjaan, sikap dan pengetahuan ibu menyusui.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survey Analitik
dengan pendekatan Explanatory Research atau penelitian penjelasan yang bertujuan
untuk menjelaskan pengaruh karakteristik ibu menyusui terhadap pemberian ASI
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat
tahun 2007.
Menurut Singarimbun (1998), penelitian Survey Explanatory untuk menjelaskan
hubungan kausal antara variabel penelitian melalui pengujian hipotesa dengan
menganalisa data yang ada.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Teluk, Kecamatan
Secanggang Kabupaten Langkat, yang didasarkan atas pencapaian program ASI
Eksklusif jauh di bawah target, yaitu pencapaian ASI Eksklusif di Puskesmas Teluk,
hanya mencapai 9,62% pada tahun 2005, sedangkan target yang ditentukan sebesar 80%.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang mempunyai bayi
diatas enam bulan sampai dengan satu tahun di wilayah kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat yang berjumlah 811 orang.
3.3.2. Sampel
Yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah sampel menurut Arikunto (1993),
bila populasi > 100, sampel sebanyak 10% yaitu 81,1 dibulatkan menjadi 81 orang ibu
menyusui yang mempunyai bayi usia enam bulan sampai dengan satu tahun.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder, yaitu :
1. Data Primer : diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden yang
berpedoman pada kuesioner penelitian yang telah ditetapkan.
2. Data Sekunder : diperoleh dari Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat dan
dari Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007.
3.5.
Definisi Operasional Variabel
Untuk memudahkan penelitian serta memperoleh persepsi yang sama, maka definisi
operasional variabel penelitian ini adalah:
3.5.1. Variabel Bebas
Karakteristik ibu menyusui, yang dalam hal ini diukur dari aspek : pekerjaan, sikap
dan pengetahuan ibu menyusui, dengan definisi sebagai berikut :
1. Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan responden secara rutin
dengan mendapatkan imbalan berupa uang, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kategori pekerjaan terdiri dari :
a. Bekerja
b. Tidak bekerja
2. Sikap tentang ASI eksklusif adalah pendapat atau keyakinan seorang ibu menyusui
tentang pemberian ASI eksklusif kepada bayinya.
Kategori sikap terdiri dari :
a. Baik
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
b. Tidak baik
3. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden (ibu menyusui) tentang
ASI eksklusif.
Kategori pengetahuan terdiri dari :
a. Baik
b. Kurang baik
c. Tidak baik
3.5.2. Variabel Terikat
Pemberian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja kepada bayi selama 6 bulan
tanpa ditambah makanan tambahan maupun susu formula.
3.6. Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran dalam penelitian ini dibagi atas dua yaitu aspek pengukuran
variabel bebas dan aspek pengukuran variabel terikat seperti dijelaskan di bawah ini:
3.6.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas
1. Pekerjaan
Pekerjaan diukur dengan skala nominal dan dikategorikan menjadi dua yaitu :
Bekerja bila ibu menyusui memiliki pekerjaan
Tidak bekerja bila ibu menyusui tidak memiliki pekerjaan
2. Sikap
Sikap tentang ASI Eksklusif diukur dari 5 pertanyaan dengan nilai tertinggi = 10,
kemudian dikategorikan atas baik dan tidak baik, dikatakan :
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Baik bila jawaban ibu menyusui tentang variabel sikap tentang ASI
Eksklusif mencapai jumlah skor > 5
Tidak baik bila jawaban ibu menyusui tentang variabel sikap tentang ASI
Eksklusif mencapai jumlah skor ≤ 5
Skala pengukuran : ordinal.
7. Pengetahuan tentang ASI Eksklusif
Pengetahuan tentang ASI Eksklusif diukur dari 10 pertanyaan dengan nilai tertinggi =
30, kemudian dikategorikan atas baik, kurang baik dan tidak baik, dikatakan :
Baik bila jawaban responden tentang variabel pengetahuan tentang ASI
Eksklusif mencapai jumlah skor antara 25 – 30.
Kurang baik bila jawaban responden tentang variabel pengetahuan tentang
ASI Eksklusif mencapai jumlah skor antara 17 – 24.
Tidak baik bila jawaban responden tentang variabel pengetahuan tentang
ASI Eksklusif mencapai jumlah skor antara 10 – 16.
Skala pengukuran : ordinal
Secara rinci aspek pengukuran variabel karakteristik ibu menyusui dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
No
Variabel
Jumlah
Indikator
1
Pekerjaan
2
2
3
Sikap
Pengetahu
an
5
10
Kriteria
Bobot
nilai
Bobot
variabel
Nilai
seluruh
Indikator
Bekerja
2
2
Tidak Bekerja
1
1
Baik
2
10
Tidak Baik
1
5
Baik
3
25 – 30
Kurang Baik
2
17 – 24
Tidak Baik
1
10 – 16
Skala
ukur
Nominal
Ordinal
Ordinal
3.6.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat
Untuk variabel terikat yaitu pemberian ASI Eksklusif dilihat dari diberi atau
tidaknya bayi ASI Eksklusif oleh ibunya, diukur dengan skala ordinal yang
dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu :
1. Memberi bila responden sampai umur bayinya 6 bulan hanya diberi ASI saja.
2. Tidak Memberi bila responden sampai umur bayinya 6 bulan diberi ASI tetapi
juga diberi makanan tambahan atau susu formula dan yang tidak memberi ASI
sama sekali.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat
No
Variabel
1
Pemberian
ASI Eksklusif
Jumlah
Indikator
Kriteria
1
Memberi
Tidak Memberi
Bobot
Nilai
2
1
Bobot
nilai
Skala
variabel
ukur
seluruh
Indikator
2
1
Ordinal
3.7. Teknik Analisa Data
Untuk menganalisa data yang telah diperoleh, semua data yang ada diolah
menggunakan komputer program SPSS dengan uji regresi logistik, kemudian data
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui pengaruh
karakteristik ibu menyusui terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Geografis
Puskesmas Teluk berada di wilayah Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat
dengan cakupan wilayah yang luas yaitu 7 desa (Teluk, Telaga Jernih, Karang Gading,
Perkotaan, Kuala Besar, Kepala Sungai dan Karang Anyar) dengan luas wilayah 94,73
km2.
Puskesmas Teluk dapat di tempuh dengan menggunakan transportasi darat.
Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Teluk adalah : sebelah utara berbatasan dengan
Desa Secanggang, sebelah selatan berbatasan dengan K. Rejo Kec. Stabat, sebelah barat
berbatasan dengan Kec. Stabat dan sebelah timur berbatasan dengan Kab. Deli Serdang.
4.1.2. Demografis
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Teluk yaitu sebanyak 36.818 jiwa
(9206 KK), di mana jumlah penduduk yang paling banyak terdapat di Desa Karang
Gading yaitu 9.237 jiwa (25.1%) dan jumlah penduduk yang paling sedikit terdapat di
Desa Kuala Besar yaitu 1.072 jiwa (2,9%). Kelompok umur penduduk yang paling
banyak adalah kelompok umur 30 – 34 tahun yaitu 4.433 jiwa (12,0%) dan yang paling
sedikit adalah kelompok umr ≥ 75 tahun yaitu 385 jiwa (1,0%).
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Tabel 4.1. Distribusi Penduduk menurut Kelompok Umur di Wilayah Kerja
Puskesmas Teluk Tahun 2007
Kelompok
Umur
0–1
2–4
5–9
10 – 14
15 – 19
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
65 – 69
70 – 74
≥ 75
Jumlah
Pria
Wanita
Jumlah
382
452
579
826
961
1307
1507
1642
1370
1062
1098
825
527
417
215
246
144
13560
645
745
981
1401
1643
2220
2561
2791
2329
1973
1864
1401
813
705
532
413
241
23258
1027
1197
1560
2227
2604
3527
4068
4433
3699
3035
2962
2226
1340
1122
747
659
385
36818
4.1.3. Pekerjaan
Distribusi penduduk menurut pekerjaan di wilayah kerja Puskesmas Teluk yang
paling banyak adalah bekerja sebagai petani yaitu 19.512 jiwa (54,1%), dan yang
paling sedikit adalah bekerja sebagai PNS/TNI POLRI yaitu 2011 jiwa (5,6%).
.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Tabel 4.2. Distribusi Penduduk menurut Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas
Teluk Tahun 2007
NO
Desa
PNS/TNI
POLRI
Petani
Swasta
Lainlain
1
Teluk
1416
4248
1133
1558
2
Telaga
Jernih
100
3013
803
1105
3
Karang
Gading
185
5542
1478
2032
4
Perkotaan
38
1135
303
416
5
Kuala
Besar
21
107
268
675
6
Kepala
Sungai
76
227
604
831
7
Karang
Anyar
175
5240
1397
1921
2011
19512
5986
8538
Jumlah
4.2. Karakteristik Responden
Responden pada penelitian ini sebanyak 81 orang dari seluruh ibu menyusui yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Teluk. Karakteristik individu ibu menyusui
yang diteliti dalam penelitian ini menurut: umur dan pendidikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok umur responden yang paling
banyak adalah kelompok umur ≤ 30 tahun yaitu sebanyak 62 orang (76,5%), tingkat
pendidikan responden yang paling banyak SMP sebanyak 38 orang (46,9%) dan yang
bekerja sebanyak 46 orang (56,8%).
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik di Wilayah Kerja
Puskesmas Teluk Tahun 2007
No
Karakteristik
1
Jumlah
Persen
62
19
81
76,5
23,5
100
21
38
19
3
81
25,9
46,9
23,5
3,7
100
35
46
81
43,2
56,8
100
Umur
≤ 30 Tahun
> 30 Tahun
Jumlah
2
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Akademi
Jumlah
3
Pekerjaan
Tidak bekerja
Bekerja
Jumlah
4.3. Sikap Responden
Distribusi sikap terhadap ASI Eksklusif berdasarkan jawaban responden dapat
diketahui bahwa sebanyak 57 orang (70,4%) setuju setiap ibu harus memberi ASI saja
selama 6 bulan, 71 orang (87,7%) setuju ASI Eksklusif dapat meningkatkan daya tahan
tubuh bayi, 74 orang (91,4%) setuju ASI Eksklusif memenuhi seluruh zat gizi yang
dibutuhkan bayi, 77 orang (95,1%) setuju ASI merupakan makanan paling cocok untuk
bayi, dan 68 orang (84,0%) setuju bayi yang diberi ASI Eksklusif jarang sakit dan jarang
menderita alergi dibandingkan bayi yang diberi susu formula.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Uraian Sikap terhadap ASI
Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007
NO
1
2
Pertanyaan Pengetahuan
Setiap ibu harus memberi ASI saja sampai 6 bulan
a. Setuju
b. Tidak setuju
Jumlah
Cara meningkatkan daya tahan bayi dari berbagai
adalah dengan ASI Eksklusif
a. Setuju
b. Tidak setuju
3
4
5
Jumlah
ASI memenuhi seluruh zat gizi yang dibutuhkan bayi
a. Setuju
b. Tidak setuju
Jumlah
ASI merupakan makanan yang paling cocok untuk
bayi
a. Setuju
b. Tidak setuju
Jumlah
Bayi yang diberi ASI Eksklusif jarang sakit dan
menderita alergi dibanding bayi yang diberi susu
formula
a. Setuju
b. Tidak setuju
Jumlah
Jumlah
Jumlah Persen
57
24
81
70,4
29,6
100
71
10
87,7
12,3
81
100
74
7
81
91,4
8,6
100
77
4
95,1
4,9
81
100
68
13
84,0
16,0
81
100
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 77 orang (95,1%)
memiliki sikap terhadap ASI Eksklusif berada dalam kategori baik. Adapun 4 orang
(4,9%) memiliki sikap terhadap ASI Eksklusif tidak baik.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap terhadap ASI Eksklusif di Wilayah
Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007
Sikap
Jumlah
Persen
Baik
77
95,1
Tidak baik
4
4,9
81
100
Jumlah
4.4. Pengetahuan Responden
Hasil penelitian tentang pengetahuan ibu menyusui mengenai ASI Eksklusif
menunjukkan bahwa sebanyak 79 orang (97,5%) mengetahui susu terbaik untuk bayi
adalah ASI, 47 orang (58,0%) mengetahui pengertian ASI Eksklusif, 58 orang (71,6%)
mengetahui kapan waktu terbaik ASI diberikan pertama kali untuk bayi, 67 orang
(82,7%) mengetahui manfaat ASI bagi bayi, 65 orang (80,2%) mengetahui kolostrum
sebaiknya diberikan pada bayi, 49 orang (60,5%) mengetahui keuntungan ASI Eksklusif,
61 orang (75,3%) mengetahui pengertian kolostrum, 51 orang (63,0%) mengetahui
manfaat kolostrum, 40 orang (49,4%) mengetahui cara pemberian ASI peras kepada bayi
dan 45 orang (55,6%) yang tidak mengetahui cara penyimpanan ASI peras.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Uraian Pengetahuan di
Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007
NO
Pertanyaan Pengetahuan
1
Pengetahuan responden tentang susu terbaik untuk bayi
a. ASI
b. Susu formula
c. Air tajin
Jumlah
Pengetahuan responden tentang pengertian ASI
Eksklusif
a. Tahu
b. Kurang tahu
c. Tidak tahu
Jumlah
2
3
4
5
6
7
Pengetahuan responden tentang kapan waktu pertama
memberi ASI kepada bayi
a. Segera setelah lahir
b. Tiga hari setelah lahir
c. Tidak tahu
Jumlah
Pengetahuan responden tentang manfaat ASI bagi bayi
a. ASI mampu menjamin pertumbuhan tubuh bayi
b. Agar bayi cepat besar
c. Tidak tahu
Jumlah
Pengetahuan responden sebaiknya kolostrum diberikan
atau tidak kepada bayi
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak tahu
Jumlah
Pengetahuan responden tentang keuntungan ASI
Eksklusif bagi ibu
a. Membantu menunda kehamilan
b. Menimbulkan rasa kasih sayang
c. Tidak mengeluarkan uang
Jumlah
Pengetahuan responden tentang pengertian kolostrum
a. ASI yang keluar pertama dan berwarna kuning
b. ASI yang keluar setelah satu minggu
c. Tidak tahu
Jumlah
Jumlah Persen
79
2
81
97,5
2,5
100
47
16
18
58,0
19,8
22,2
81
100
58
19
4
71,6
23,5
4,9
81
100
67
9
5
81
82,7
11,1
6,2
100
65
6
10
80,2
7,4
12,3
81
100
5
27
49
60,5
6,2
33,3
81
100
61
3
17
75,3
3,7
21,0
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
8
9
10
Jumlah
Pengetahuan responden tentang manfaat kolostrum
a. Menambah daya tahan bayi dari penyakit
infeksi
b. Mengurangi rasa haus dan lapar bayi
c. Tidak tahu
Jumlah
Pengetahuan responden tentang cara pemberian ASI
peras
a. Menghangatkan ASI di botol ke dalam air
hangat (suhu kurang 50°C)
b. Dengan merebus ASI
c. Tidak tahu
Jumlah
Pengetahuan responden tentang cara menyimpan ASI
peras
a. Dalam suhu ruang bisa selama 8 jam sedangkan
dalam kulkas bisa selama 24 jam
b. Di lemari makan selama 2 hari
c. Tidak tahu
Jumlah
81
100
51
2
28
63,0
2,5
34,5
81
100
40
3
38
49,4
3,7
46,9
81
100
35
1
45
43,2
1,2
55,6
81
100
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa pengetahuan responden tentang
ASI Eksklusif yang terbanyak berada dalam kategori baik yaitu 43 orang (53,1%), seperti
terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan di Wilayah
Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007
Pengetahuan
Jumlah
Persen
Baik
43
53,1
Kurang baik
31
38,3
Tidak baik
7
8,6
81
100
Jumlah
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
4.5. Deskripsi Variabel Pemberian ASI Eksklusif
Distribusi responden berdasarkan pemberian ASI Eksklusif dapat diketahui bahwa
sebanyak 55 orang (67,9%) tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayi mereka dan 26
orang (32,1%) yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayi mereka.
Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah
Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007
Pemberian ASI Eksklusif
Jumlah
Persen
Memberi
26
32,1
Tidak memberi
55
67,9
81
100
Jumlah
4.6. Hasil Uji Statistik
Untuk mengetahui adanya pengaruh pekerjaan, sikap dan pengetahuan responden
(ibu menyusui) terhadap pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Teluk
Kec. Secanggang digunakan uji regresi logistik, yang hasilnya terlihat pada Tabel 4.9.
berikut :
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Tabel 4.9.
Hasil Uji Regresi Logistik Pengaruh Variabel Bebas (Pekerjaan,
Sikap dan Pengetahuan) terhadap Pemberian ASI Eksklusif di
Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007
Variabel Bebas
B
Sig
Exp (B)
Pekerjaan
-1,318
0,029
0,268
Sikap terhadap ASI Eksklusif
3,242
0,912
25,583
Pengetahuan tentang ASI
Eksklusif
0,268
0,002
1,308
Berdasarkan hasil analisa regresi tersebut diketahui bahwa : Ada 2 variabel bebas yang
berpengaruh terhadap variabel terikat (pemberian ASI Eksklusif) karena nilai signifikan
(p) di bawah 0,05 yaitu pekerjaan dengan p = 0,029 dan pengetahuan tentang ASI
Eksklusif dengan p = 0,002. Kemudian dilakukan lagi uji regresi logistik kedua sehingga
diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 4.10. berikut :
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Tabel 4.10. Hasil
Uji
Regresi
Logistik
Pengaruh
Pekerjaan
dan
Pengetahuan terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah
Kerja Puskesmas Teluk Tahun 2007
Variabel Bebas
B
Sig
Exp (B)
Pekerjaan
-1,477
0,012
0,228
Pengetahuan tentang ASI
Eksklusif
2,048
0,002
7,754
Konstanta
-3,924
0,065
0,20
Berdasarkan hasil uji regresi logistik pada tabel di atas maka diperoleh model
persamaan uji regresi sebagai berikut :
Y = -3,924 – 1,477 (X1) + 2,048 (X2)
Dimana :
Y = Pemberian ASI Eksklusif
X1 = Pekerjaan
X2 = Pengetahuan tentang ASI Eksklusif
Dari model persamaan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa :
1. Jika variabel bebas tidak ada (diabaikan), maka pemberian ASI Eksklusif akan turun
(α = -3,924) atau dengan kata lain apabila tidak ada pengaruh kedua variabel X, maka
variabel Y akan turun.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
2. Jika pekerjaan dinaikkan 1 satuan, maka pemberian ASI Eksklusif akan turun sebesar
1,477. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa peningkatan variabel X1 akan
menurunkan variabel Y.
3. Jika pengetahuan tentang ASI Eksklusif di naikkan 1 satuan, maka pemberian ASI
Eksklusif akan meningkat pula sebesar 2,048. Dengan kata lain jika variabel X2
ditingkatkan, maka variabel Y akan meningkat juga atau sebaliknya jika variabel X2
diturunkan maka variabel Y akan menurun pula.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASI Eksklusif kepada bayi adalah pemberian ASI saja kepada bayi
selama 6 bulan tanpa ditambah makanan tambahan maupun susu formula. Dalam
penelitian ini pemberian ASI Eksklusif dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu :
memberi (bila responden sampai umur bayinya 6 bulan hanya diberi ASI saja) dan tidak
memberi (apabila responden sampai umur bayinya 6 bulan diberi ASI tetapi juga diberi
makanan tambahan atau susu formula maupun yang tidak memberi ASI sama sekali).
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan sebanyak 55 orang (67,9%)
menyatakan tidak memberi ASI Eksklusif. Hal ini disebabkan oleh berbagai alasan, yaitu
: ASI tidak keluar selama 3 hari jadi bayi diberikan susu formula, sibuk bekerja, tidak
mengerti kenapa bayi menangis terus jadi diberi makanan tambahan, ASI hanya sedikit
jadi tidak bisa selama 6 bulan dan memang tidak mau sama sekali.
5.2. Variabel yang Memengaruhi Pemberian ASI Eksklusif
Menurut Widjaya (2004) mengatakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi ibu
memberikan ASI adalah kurangnya informasi tentang manfaat dan keunggulan ASI,
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
kurangnya pengetahuan ibu tentang upaya mempertahankan kualitas dan kuantitas ASI
selama periode menyusui, merasa kurang modern dan menyusui dianggap cara kuno,
alasan bekerja, takut kehilangan kecantikan dan tidak disayang oleh suami dan gencarnya
iklan perusahaan susu botol di berbagai media massa. Dalam penelitian ini yang diteliti
adalah pengaruh faktor pekerjaan dan pengetahuan ibu menyusui terhadap pemberian
ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk, dan diuraikan sebagai berikut :
5.2.1. Pekerjaan
Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa faktor pekerjaan mempunyai
pengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif (p = 0,012 ; B = -1,477), hal ini
menunjukkan bahwa akan terjadi penurunan pemberian ASI Eksklusif jika disertai
dengan peningkatan pekerjaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Djoenada yang dikutip Suharyono,
dkk (1992) yang menyatakan bahwa ibu yang bekerja memengaruhi produksi ASI.
Walaupun ibu telah diajarkan bagaimana mempertahankan produksi ASI, ternyata jumlah
ibu yang ASInya masih cukup pada usia bayi 6 bulan lebih sedikit dibandingkan dengan
ibu yang tidak bekerja dan alasan lain yang dipakai ibu yang bekerja adalah supaya
membiasakan bayi menyusu dari botol bila nanti ditinggal kerja.
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa ibu yang bekerja cenderung
untuk tidak memberi ASI Eksklusif karena mereka terlalu sibuk dan tidak bisa
meninggalkan pekerjaan mereka dalam waktu yang lama sehingga mereka membiasakan
bayi mereka menyusu dari botol dengan susu formula atau memberikan makanan
tambahan sejak dini.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
5.2.2. Pengetahuan
Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa faktor pengetahuan mempunyai
pengaruh terhadap pemberian ASI Eksklusif (p = 0,002 ; B = 2,048), hal ini menunjukkan
bahwa akan terjadi peningkatan pemberian ASI Eksklusif jika disertai dengan
peningkatan pengetahuan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Nurlianti bahwa pemberian ASI
Eksklusif didorong oleh informasi/pengetahuan yang diperoleh masyarakat mengenai
ASI Eksklusif termasuk manfaat ASI baik bagi bayi maupun ibu dan juga alasan-alasan
mengapa bayi terus menangis dan berat badan lambat naiknya bila hanya diberi ASI saja
(www.pikiran-rakyat.com).
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa sebagian responden yang
berpengetahuan baik memberi ASI Eksklusif dikarenakan informasi yang mereka dapat
mengenai program KB lengkap dengan pengertian, manfaat dan juga kendala-kandala
yang bisa ibu alami selama menyusui bayi mereka sehingga mereka memilih untuk
memberi ASI Eksklusif bagi bayi mereka.
5.3. Variabel yang Tidak Memengaruhi Pemberian ASI Eksklusif
5.3.1. Sikap terhadap ASI Eksklusif
Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa faktor sikap tidak mempunyai
pengaruh yang bermakna secara statistik terhadap pemberian ASI Eksklusif (p = 0,912 ;
B = 3,242).
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Farrer (1999), bahwa sebagian ibu
mempunyai sikap defensif karena mereka hanya diberikan penyuluhan tentang ASI
ekskluisf saja dan bukan didorong serta dibiarkan untuk menggali perasaan mereka
mengenai pemberian ASI kepada bayi mereka.
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang
menyatakan sikap terhadap ASI Eksklusif baik tidak memberi ASI Eksklusif dikarenakan
sikap yang mereka punyai hanya karena mereka tahu saja dan bukan sadar untuk
menyatakan setuju pada ASI Eksklusif sedangkan sebenarnya mereka bersikap antagonis
terhadap gagasan ini.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebanyak 46 responden (56,8%) bekerja.
2. Sebanyak 77 responden (95,1%) menyatakan setuju terhadap ASI Eksklusif.
3. Sebanyak 43 responden (53,1%) berpengetahuan baik tentang ASI Eksklusif.
4. Sebanyak 55 responden (67,9%) tidak memberi ASI Eksklusif.
5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pekerjaan terhadap pemberian ASI
Eksklusif (p=0.012; Besi=-1,477).
6. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap terhadap ASI Eksklusif
terhadap pemberian ASI Eksklusif (p=0,912; B= 3,242).
7. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan tentang ASI Eksklusif
terhadap pemberian ASI Eksklusif (p=0,002 ; B= 2,048).
6.2. Saran
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
1. Diharapkan agar pihak pemerintah setempat dapat menumbuhkan kesadaran ibuibu yang dimiliki bayi untuk mau memberi ASI Eksklusif, bukan sekedar
menumbuhkan sikap setuju saja terhadap pemberian ASI Eksklusif.
2.
Diharapkan
agar
pihak
pemerintah
(kecamatan/kabupaten)
memberikan
penyuluhan kepada keluarga yang memiliki bayi tentang manfaat dan tujuan ASI
Eksklusif bagi bayi dan ibu sehingga keluarga terutama ayah dapat mendorong ibu
agar mau memberikan ASI Eksklusif kepada bayi mereka.
3. Diharapkan agar kader-kader yang ada lebih aktif mengajak para ibu menyusui
untuk datang ke posyandu sehingga dapat memberikan penyuluhan tentang ASI
Eksklusif sehingga pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif meningkat.
Rohani. Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk
Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007. 2007
USU e-Repository©2009
Download