Suami atau Isteri yang Kecewa

advertisement
Page 1 of 25
12/08/10 - Suami atau Isteri yang Kecewa
PENDAHULUAN
Inilah Firman Tuhan bagi suami yg kecewa akan isterinya dan atau isteri yang
kecewa akan suaminya, sehingga hidup nikahnya berjalan tersendat- sendat
bahkan mengalami banyak gangguan. Tetapi Firman Allah ini juga berfaedah bagi
anak-anak yang kecewa akan orang tuanya, atau orangtua yang kecewa akan
anak-anak, mertua- menantu yang kecewa satu pada yang lain, atau juga pemimpin
kepada anak buahnya dan sebaliknya.
Kita akan belajar dari Firman Tuhan tentang kecewa ini supaya jangan sampai
timbul kecewa atau jangan sampai kekecewaan ini merusakkan kehidupan
orang-orang beriman istimewa hidup nikahnya. Kita akan mempelajari hal-hal apa
yang menyebabkan timbulnya kekecewaan itu, dan sampai seberapa jauh
tingkat-tingkat kekecewaan itu. Marilah kita memeriksa hidup nikah kita dalam
terang Firman Tuhan ini, apakah ada kekecewaan di dalamnya. Jika ada, berdoalah
kepada Tuhan, kalau ada dosa, mintalah ampun dan bereskanlah menurut terang
Firman Tuhan, dan pasti Rohkudus akan menolong, akan mencabut kekecewaan
itu sampai ke akar-akarnya. Sementara mempelajari tulisan ini, mintalah supaya
Rohkudus membukakan dan menjelaskan kebenaran- kebenaran Firman Tuhan ini
sehingga Firman Tuhan dapat menolong kita terutama yang kecewa, supaya jangan
sampai ditipu setan dengan adanya kekecewaan ini, supaya hidup ini jangan
dirusakkkan oleh kecewa.
I. SEBAB-SEBAB KEKECEWAAN
1. TIDAK SESUAI DENGAN HARAPAN ATAU PERKIRAANNYA
Mungkin mula-mula dikira suami atau isterinya itu orang yang rohani, yang cinta
Page 2 of 25
Tuhan, orang yang ideal, tetapi ternyata munafik, jelek sekali tingkat rohaninya,
pura-pura dan bodoh, sehingga kecewa; Lebih-lebih karena sudah terlanjur kawin,
tidak boleh bercerai lagi! Kekecewaan ini dapat juga dalam hal-hal jasmani,
misalnya dikira suaminya bakal sukses, bakal indah, ternyata tidak, lalu jadi
kecewa. Ada orang menikah karena silau oleh gelarnya, dikira masa depannya baik,
tetapi sesudah kawin ternyata melarat, lalu kecewa. Kecewa karena
perkara-perkara jasmani atau karena perkara-perkara rohani.
2. KARENA TERPAKSA
Ada juga yang kecewa karena dipaksa orang tuanya untuk menikah dengan
seseorang atau terpaksa karena terjerat oleh sikon, mungkin karena sudah terlalu
jauh berhubungan, sehingga tidak dapat mundur, terpaksa harus menikah lalu
kemudian kecewa.
3. TERTIPU
Karena merasa tertipu dan terjebak seperti Yakub yang merindukan Rahel ternyata
mendapat Lea sehingga ia kecewa. Tertipu oleh janji-janji yang besar, kata-kata
yang manis, lebih-lebih dalam pernikahan kilat. Lebih baik pelan-pelan, kita harus
mencari kehendak Tuhan, lebih-lebih dalam hal nikah.
4. BERUBAH
Sesudah menikah lewat beberapa waktu, kawan hidupnya ini berubah tidak setia,
mulai mencintai yang lain, mulai menjadi kasar, memukul, menghina,
mengata-ngatai dan sebagainya, sehingga ia dikecewakan.
5. BODOH.
Karena tidak mempunyai pengertian yang cukup, selalu mengangan-angankan
yang sempurna, kenyataannya tidak demikian, baik kondisi jasmani atau rohani.
Orang-orang ini gampang kecewa. Lebih-lebih kalau tidak mempunyai penger tian
Firman Tuhan yang cukup tentang hidup nikah, orang ini mudah ikut-ikutan dalam
falsafah dunia yang hina tentang pernikahan. Ini mudah membuat orang menjadi
Page 3 of 25
tidak setia dan kecewa.
6. DAN LAIN-LAIN
Suami/ isteri yang suka membanding-bandingkan dengan isteri/ suami orang lain,
akan mudah kecewa. Puaslah dengan "tubuh"mu sendiri, jangan ingin milik orang
lain, nanti kecewa dan ber- dosa! (Sebelum menikah boleh
membanding-bandingkan, tetapi sesudah menikah jangan sekali-kali
membanding-bandingkan! Itu memberi tempat bagi iblis dan segala rencana
mautnya)
Apapun sebab kekecewaan itu, kita harus membuangnya dengan pertolongan
Rohkudus dalam terang Firman Tuhan. Kalau tidak maka hidup nikah ini akan
terganggu bahkan dapat rusak. "Ru- bah-rubah kecil" yang tidak terlalu berbahaya
itu dapat merusakkan kebun anggur nikah kita, sehingga tiada anggur kesukaan lagi
dan akhirnya hancur.
Kidung Agung 2:15. Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil,
yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang
berbunga.
II. ANTI KECEWA
Sebetulnya "orang-baru" itu anti kecewa sebab Tuhan kita itu amat baik, kasih dan
maha kuasa. "Orang-baru" itu tidak dapat kecewa sebab hidup baru di dalam
Kristus itu luar biasa, kuat, karena:
1. SEGALA SESUATU MENJADI KEBAIKAN BAGI ORANG-ORANG YANG
CINTA ALLAH
Roma 8:28 Tetapi kita mengetahui, bahwa segala sesuatu bekerja bersama-sama
mendatangkan kebajikan bagi orang yang mengasihi Allah, yaitu bagi orang yang
dipanggil menurut kehendak Allah (TL).
Page 5
4 of 25
Orang baru percaya bahwa semua yang terjadi itu bukan kebetulan, sekalipun oleh
orang-orang dekat, dan semua akan menjadi kebaikannya, sebab itu mengapa
kecewa? Dalam segala keadaan, termasuk keadaan yang tidak menyenangkan, itu
juga akan berubah (dengan pengarahan dan kasih Allah) menjadi keuntungan bagi
kita, orang-orang baru, yang cinta Tuhan. "Orang-baru" itu berjalan dengan iman (
2Kor 5:7), percaya pada Tuhan yang maha kuasa, yang menguasai segala
peristiwa dan semua manusia, sebab itu Allah yang baik itu pasti akan
menggenapkan FirmanNya, yaitu membuat segala perkara menjadi kebaikan kita.
Sebab itu tidak ada alasan untuk kecewa, sekalipun betul-betul ia dikecewakan!2.
ORANG-BARU ITU KUAT, SEBAB ITU TIDAK MUDAH KECEWA.
Pilipi 4:13 Segala sesuatu aku cakap menanggung di dalam Dia yang me-nguatkan
aku.
Orang baru itu tahan menderita sekalipun tidak salah (1Pet 2:19). Lebih-lebih kalau
ia mau membagi-bagikan kasih Kristus yang diisikan Roh Kudus ke dalam hatinya.
Kasih itu tahan menderita (1Kor 13:4-7). Ada seorang suami yang cinta Tuhan.
Isterinya jahat dan banyak kekurangannya. Hampir semua orang tidak suka
kepadanya, tetapi suaminya tetap mencintainya. Akhirnya si isteri ini juga berubah
dan mengasihinya.
Makin tumbuh, orang-orang baru itu makin menyerupai Kristus, yaitu orang yang
biasa di dalam sengsara (Yes 53:3).
3. MENGERTI FIRMAN TUHAN.
Orang-orang beriman yang tumbuh itu mempunyai pengertian-pengertian Firman
Tuhan yang indah-indah. Mereka mengerti bahwa suami-isteri itu satu bukan lagi
Page 6 of 25
dua orang (Mat 19:6), sebab itu tidak mau dipecah oleh kecewa atau apapun jua,
tetapi makin saling mengasihi dalam kesucian dan kasih Kristus (mungkin dapat
kecewa sebelum menikah sehingga batal, tetapi sesudah yakin dan masuk dalam
pernikahan, tidak lagi boleh ada tempat untuk kecewa, sebab dialah kekasihnya
atau tubuhnya sendiri untuk seumur hidupnya. Mungkin hidung kita kurang indah
tetapi kita tidak kecewa sebab inilah tubuh kita sendiri, begitu suami isteri).
Di dunia memang banyak falsafah-falsafah yang jelek tentang nikah, misalnya
menikah supaya hidupnya disenangkan, sebab itu mencari yang berkedudukan,
kaya dan lain-lain. Ada lagi yang menikah dengan prinsip persundalan, menjual diri
semahal mungkin. Kalau jelek, ya sudah asal laku. Tetapi kalau lain kali ada
"penawaran" yang "lebih mahal", mereka akan kecewa, mengapa dahulu tidak
menemukan pelanggan yang lebih mampu. Dengan macam-macam falsafah yang
salah semacam ini, mudah sekali menjadi kecewa dalam hidup nikah lebih-lebih
kalau suka membanding-bandingkan! Tetapi orang-orang beriman mempunyai
kebenaran yang betul tentang hidup nikah, yaitu Firman Tuhan, dan ini membuat
hidup nikahnya makin manis dan anti kecewa! Orang- orang beriman menikah
bukan untuk mencari senang, bukan karena prinsip-prinsip duniawi yang hina
lainnya, tetapi karena kasih. Kalau tidak ada cinta, jangan kawin.
Jodoh dari Tuhan itu untuk saling mengasihi, baik waktu senang atau waktu susah
dan terus tinggal di dalam Kristus. Hidup menurut Firman Tuhan itu membuat nikah
menjadi kuat dan indah dan tidak ada tempat untuk kecewa. Selain itu dalam hidup
nikah orang-orang beriman, Roh Kudus bekerja dalam kedua belah pihak. Roh
Kudus juga bekerja pada pihak yang suka menyakiti hati atau mengecewakan.
Dengan doa syafaat yang penuh dengan kasih dari suami/ isetrinya, itu dapat
menjamah hati si isteri/ suaminya itu dengan kuasa Allah sampai bertobat. Kalau ia
sudah sadar/ bertobat, maka "duri-duri" yang mengecewakan itu akan makin
berkurang sampai hilang. Dengan bertobat mungkin ia mulai hidup berpada,
sehingga tidak mata duitan dan tidak lagi mengeluarkan kata-kata yang jahat
karena uang dan tidak lagi boros menghabiskan uang. Lebih-lebih kalau ia mau
menyangkal diri dan bertindak dengan iman hidup dalam kesucian sehingga
cintanya tumbuh dan mulai menjadi setia, ia tidak lagi mau membuat suaminya
menjadi kecewa. Kalau itu terjadi maka sumber-sumber kekecewaan itu akan makin
berkurang dan hidup nikah itu makin indah.
Tetapi keadaan "orang-baru" itu dapat juga naik turun, lebih-lebih kalau kurang
memperhatikan Kisah Rasul 2:42 yaitu ibadat dan pelayanannya. Kalau
keadaannya kuat, penuh iman, penuh sukacita, maka sekalipun disakiti atau
dirugikan, itu tidak terlalu berat, tetap tahan sehingga tidak menjadi kecewa.
Page 7 of 25
Paulus karena taat akan Firman Tuhan, ia pergi ke Makedonia, tetapi justru di sini
ia dianiaya dan dipenjarakan. Tetapi Paulus yang kuat rohaninya tidak kecewa!
Sarah bertindak kurang adil dan kurang kasih terhadap Hagar dalam pemandangan
Ibrahim, tetapi Firman Tuhan datang kepada Ibrahim sehingga Ibrahim tidak
kecewa pada Sarah.
Namun kalau keadaan orang itu lemah, lebih-lebih lagi kalau tertipu oleh setan,
masih mungkin menjadi kecewa. Sebab itu orang-orang beriman harus selalu
memelihara perhubungan yang baik dengan Tuhan terus menerus, dengan hidup
dalam kesucian, banyak bertekun dalam doa, tinggal di dalam pengurapan Roh
Kudus (Pengkhot 9:8), maka kita akan tetap kuat dan tidak akan menjadi kecewa.
Jadi hidup di dalam Kristus itu indah, anti kecewa dan terjamin di dalam Tuhan.
III.TINGKATAN-TINGKATAN KECEWA
Si A kecewa, si B juga kecewa tetapi belum tentu sama tingkatnya.
Sampai dimana seseorang kecewa?
Selalu dalam kekecewaan ini ada dua pihak yaitu yang dikecewakan dan yang lain
yang mengecewakan; yang kita ukur adalah inter aksi/ hubungan dari kedua pihak
ini.
Ukuran ini tergantung dari dua pihak, lagi pula baik suami/ isteri itu manusia yang
mudah berubah-ubah, sebab itu ukuran ini juga dapat berubah-ubah setiap waktu.
Kadang-kadang dahulu tidak terlalu mengecewakan, sekarang sangat
mengecewakan, sehingga tingkat kekecewaan itu meningkat, atau sebaliknya.
Meskipun ukuran tingkat kekecewaan ini dapat berubah-ubah tetapi ada baiknya
kita tahu atau mengerti ukuran-ukuran kekecewaan ini untuk diri kita sendiri (untuk
memelihara hidup nikah kita sendiri) dan untuk melayani orang lain yang kecewa.
Harus diusahakan supaya selalu negatip dan jangan sampai positip kecewa,
apalagi naik sampai tingkat-tingkat yang berat. Jadi baik untuk pemeliharaan
sendiri, atau untuk pelayanan, kita perlu mengerti sampai berapa jauhnya ia
kecewa.
Tingkat-tingkat kekecewaan yang tidak sama, biasanya juga memerlukan
pertolongan-pertolongan yang berbeda.
Page 8 of 25
Sebab itu sangat berfaedah kalau kita mempunyai ukuran tertentu untuk
tingkatan-tingkatan ini, yaitu:
TINGKAT ? I. TIDAK TERASA
TINGKAT ? II. SUDAH BIASA
TINGKAT ? III. MENDERITA, TETAPI TAHAN
TINGKAT ? IV. MENDERITA, TIDAK TAHAN
TINGKAT ? V. MELEDAK.
TINGKAT ?I TIDAK TERASA
Ini orang yang sedikit kecewa (mulai kecewa) tetapi sebab sudah terlanjur cinta, jadi
tidak terasa. Kasih itu menutup semua salah (1Pet 4:8), sehingga ia tidak merasa
kecewa. Sebetulnya ada kata- kata, sikap dan perbuatan yang mengecewakan
tetapi ia dapat menahannya sebab cinta. Kadang-kadang kata-katanya pedas
mengecewakan, tetapi ia tahan, sebab cinta. Sekali-kali mungkin dalam kelemahan
ia mengeluh "aduh, mengapa begini!", tetapi sebab sudah terlanjur cinta, ia dapat
segera melupakannya. Dari luar tidak nampak bahwa ia kecewa. Orang ini masih
dapat puas dan cukup senang. Ada kekecewaan tetapi itu tidak terasa sebab
sudah terlanjur cinta.
TINGKAT ?II SUDAH BIASA
Ada banyak hal yang membuat dia menjadi kecewa, tetapi ia dapat menyesuaikan
diri, dapat mengimbanginya, akhirnya menjadi biasa dan dapat tahan. Ia tidak lagi
merasa menderita, masih dapat bersukacita, sebab sudah biasa.
Ada suami/ istri yang terlalu jahat, tetapi sang istri/ suaminya dapat menyesuaikan
diri, sehingga hidup nikahnya masih berjalan baik. Itu seperti mobil yang salah satu
bagiannya rusak, tetapi tetap berjalan biasa. Namun kalau orang lain yang
menjalankannya, wah, mogok setengah mati; harus tahu cara-cara dan
kelemahan-kelemahannya, baru dapat menjalankannya! Begitu dengan tingkat -II
ini. Kalau sang istri ngamuk, suaminya harus begini, kalau isterinya susah,
suaminya harus begini dan begitu, dan seterusnya. Begitu setiap kali, sehingga
Page 9 of 25
akhirnya menjadi paham dan menjadi biasa. Tetapi sebetulnya ada banyak perkara
yang mengecewakan, namun karena mau bertahan dan sudah biasa, semua
berjalan lancar. Kasihnya kurang tetapi sudah dapat menyesuaikan diri.
TINGKAT ?III MENDERITA, TETAPI TAHAN
Kecewa tetapi masih dapat bertahan. Orang ini merasa sakit, menderita dan sedih
karena kecewa, tetapi ia masih dapat bertahan. Kalau dibuka hatinya, baru
kelihatan. Kadang-kadang banyak air mata. Dari luar tidak seberapa terlihat. Ini
orang yang kecewa tetapi masih dapat bertahan. Mungkin ia berpikir demi anak,
tetapi sebetulnya ia sudah kecewa. Ini berbahaya, sebab kalau anaknya sudah
kawin kekecewaannya dapat memuncak ke tingkat -IV dan -V. Ada macam-macam
alasan atau sebab, yang membuatnya terus bertahan sehingga tidak nampak
kecewa dari luar. Tentu yang terbaik kalau ia dapat bertahan karena Kristus,
dengan kuasa Roh Kudus, sehingga ia mengalami kemenangan dan
kekecewaannya dapat turun sampai tingkat 0, bahkan lebih baik lagi.
TINGKAT ?IV MENDERITA, TIDAK TAHAN
Orang ini betul-betul menderita karena dikecewakan dan ia tidak tahan, sebab itu ia
merasa sangat berat. Itu kelihatan dari wajahnya, kelihatan dalam percakapannya,
kelihatan dalam segala segi hidupnya. Orang ini betul-betul menderita, ia kecewa,
lebih-lebih jika tidak rohani. Dalam kesempatan yang baik ini setan memanahkan
panah berapinya yaitu pikiran-pikiran jelek, macam-macam rencana dosa dan itu
akan tumbuh dengan subur di antara suami-istri yang kecewa. Suami-istri yang
kecewa dan membiarkan kekecewaan itu terus berakar dalam hidupnya, itu
membuat segala macam dosa tumbuh dengan subur dalam hati dan hidpnya.
Misalnya bersungut-sungut, mengomel, marah. Kalau mengomel tentang suami/
istri kepada Gembala Sidangnya, mungkin hal ini masih dapat mendatangkan
faedah, karena nasehat-nasehat Firman Tuhan dan doa-doanya. Tetapi orang
seperti ini biasanya mengomel di mana-mana. Kelihatan sekali bahwa ia menderita karena kecewa,, ia marah, benci, tidak senang hati, murung rupanya, dan
sebagainya. Semua ini nyata benar, baik dalam sikap dan kata-katanya, betul- betul
kecewa dan terus menjelek-jelekkan suami/ isterinya. Ini tingkat -IV, menderita
karena kecewa dan nampak jelas oleh semua orang. Kalau sudah tingkat -IV, pasti
kelihatan, mulutnya pasti bicara. Sikapnya pasti terlihat. Kece wa adalah perbenihan
yang subur untuk macam-macam dosa. Kita harus mengenal siasat setan (2Kor
2:11; 2Tim 2:26), jangan sampai jatuh dalam kekecewaan, apalagi sampai tingkat
ini, itu berarti masuk jerat setan! Nanti kita akan belajar bagaimana seharusnya
orang- orang beriman bereaksi, jangan menuruti kekecewaan ini.
Page 10 of 25
TINGKAT ?V MELEDAK
Karena sudah tidak tahan, maka sepanjang hari, setiap hari ia penuh dengan rasa
kecewa dan linangan air mata dan dengan segala akibat-akibatnya. Ingat,
kekecewaan merupakan tanah yang su- bur untuk segala benih-benih dosa dari
setan. Seperti benci, marah, berkelahi, tidak enak hati, fitnah dan kata-kata jahat,
murung, susah, bersungut-sungut dan sebagainya, lebih-lebih kalau sudah tidak
tahan! Sebab itu ia lalu mencari jalan keluar.
Orang duniawi atau orang Kristen yang bodoh akan mulai berpikir bagaimana ia
dapat berpisah dengan suami atau isterinya, sebab sudah tidak tahan, kecewa. Ini
dosa. Apalagi pikiran mau bercerai. Ini melawan Firman Tuhan! Kalau sebelum
kawin kecewa, masih boleh, tetapi jangan di dalam pernikahan. Kalau dalam
pekerjaan majikannya mengecewakan, ia boleh mencari pandangan pekerjaan yang
lain, tetapi di dalam hidup nikah tidak boleh mencari "pandangan" lainnya, tidak
boleh ada perceraian dengan alasan apapun! Orang yang kecewa itu akan mudah
kena macam-macam tipu daya setan, hati-hati! Jangan jatuh dalam jerat setan,
jerat kekecewaan!.
Sebaliknya orang yang takut akan Allah, yang mengerti Firman Tuhan, tidak berani
dan tidak boleh minta cerai, tetapi seringkali:
a. dengan tidak sadar masuk dalam jerat setan yang lain yaitu mulai mengasihani
diri sendiri, ini menjadi dosa sebab tidak percaya pada Tuhan (Roma 14:23).
b. atau ia ingin lepas atau menjauh dari istri/ suaminya. Ini juga melawan Firman
Tuhan yaitu:
1Korintus 7:27. Jikalau engkau terikat pada isteri, janganlah menuntut kele-pasan.
Jikalau engkau terlepas dari isteri, janganlah mencari isteri (TL).
Jadi kalau sudah terikat kepada suami/ isteri, jangan minta atau mencari jalan untuk
lepas, itu melawan Firman Tuhan, sebab suami- istri itu satu tubuh, suami kepala
dan isteri itu tubuh! Kalau mau dilepas, itu berarti kepala dipenggal dari tubuh, itu
berarti mati di hadapan Tuhan.
c. minta mati sebab tidak tahan, kecewa, itu juga salah, sebab:
c1. Minta lepas sendiri dari isteri/ suami itu melawan 1Kor 7:27.
c2. Minta mati itu melawan rencana dan waktu dari Allah. Memaksa minta
mati
Page 11 of 25
kalau kita masih hidup itu salah. Allah mempunyai rencana yang baik bagi setiap
anak-anakNya. Kalau tidak ada rencana yang baik, tentu lebih baik disuruh pulang
saja, biarpun masih muda. Tetapi Allah mempunyai rencana yang indah bagi setiap
kita. Jangan mendahului waktu Allah. Meskipun rasanya sudah tidak tahan hidup,
rasa-rasanya lebih baik mati, jangan dituruti, itu salah. Allah masih mempunyai
rencana yang baik untuk anak-anakNya yang masih hidup. Jangan minta mati
sebelum waktunya (Bacalah tentang bunuh diri dalam TE 8!).
Andaikata Elia berontak melawan Tuhan, lalu bunuh diri, ia akan langsung masuk
Neraka, dan ia tidak akan mengalami rencana Allah yang amat mulia itu, dan tidak
akan naik kereta api yang heran itu, dan kerugian yang paling besar dan kekal
(kalau ia bunuh diri/ memaksa minta mati) ia tidak mengalami kesempurnaan.
Tuhan berkata: tahanlah! dan Tuhan memberi makanan dan minuman yang
menguatkan rohaninya. Jangan minta mati, percayalah akan Allah, bersyukur dan
bersukacitalah dengan iman, dan kenyangkanlah, puaskanlah hati jiwa kita dengan
Firman Tuhan dan Rohkudus, itu akan menguatkan.
Tuhan pasti masih mempunyai rencana yang baik bagi kita. Bukan kebetulan
seorang anak Allah menderita. Meskipun seorang anak Allah kecewa sampai
tingkat ini (karena kebodohannya atau karena tiada iman), minta matipun salah.
d. macam-macam jalan keluar lainnya yang dipikirkan dan dibuat oleh orang-orang
yang kecewa ini.
Tingkat -V ini adalah tingkat yang tertinggi dari kekecewaan. Biasanya orang-orang
yang rohani tidak akan sampai dalam tingkatan-tingkatan ini.
IV. TINGKAT- TINGKAT SEBALIKNYA
0. Tidak kecewa
I. Untung
II. Sangat untung
III. Paling untung
TINGKAT 0. == TIDAK KECEWA
Ia tidak dikecewakan dan tidak merasa kecewa, tetapi juga tidak merasa untung.
Tidak untung, tidak rugi, tidak plus (+), tidak min (-), nol!
Page 12 of 25
TINGKAT + I == UNTUNG
Ia merasa beruntung mendapat jodoh- nya ini dari Tuhan. Dalam hatinya ia sering
berkata kepada Tuhan: "Terima kasih Tuhan, sebab Tuhan sudah memberi saya
suami/ isteri ini!" Orang yang dengan spontan bersyukur kepada Tuhan untuk isteri/
suaminya, pada saat itu ia pasti tidak kecewa. Kalau ia sering bersyukur seperti ini,
mungkin ia berada di tingkat +I, +II atau +III.
Amsal 18:22 Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang baik dan ia dikenan
Tuhan.
Orang yang dapat bersyukur karena mendapat isteri/ suaminya (tidak tergantung
dari segala sikonnya), orang itu adalah seorang yang diperkenan oleh Allah, sebab:
a. ia menunggu dan mendapat jodohnya dari Tuhan
b. ia hidup sebagai suami/ isteri yang sesuai dengan Firman Tuhan
c. ia hidup sebagai "orang-baru" yang percaya akan Allah, yang jalan dengan iman,
sebab itu kuat dan selalu bersukacita dan diberkati Tuhan.
Kalau toh ada kekurangan dalam hidup sepasang suami-isteri, misalnya tidak ada
a) atau b) atau c) atau semuanya, kalau sekarang ia mau disucikan dan berjalan
dengan iman, taat akan Firman Tuhan, Tuhan dapat mengubah kehidupannya
menjadi "UNTUNG".
Orang yang tidak pernah dengan spontan berterima kasih kepada Tuhan karena
mendapat suami/ isterinya, ada kemungkinan bahwa ia kecewa, mungkin tingkat -I
dan -II yang tidak nampak dari luar, tetapi sudah kecewa, atau mungkin juga
tingkat-tingkat yang lebih parah.
Kita harus memeriksa dan mengenali keadaan kita yang sebenarnya dalam terang
Firman Tuhan sambil
berdoa kepada Tuhan. Mintalah Roh Kudus membukakan mata hati kita untuk
dapat mengenali keadaan yang sesungguhnya. Dan kalau ada yang jelek, Roh
Kudus pasti mau menolong kita memperbaikinya bahkan membuat hidup nikah kita
menjadi untung bahkan paling untung, asalkan kita mau taat pada suara Roh
Page 13 of 25
Kudus.
TINGKAT +II SANGAT UNTUNG
Sungguh-sungguh ia merasa sangat untung beroleh isteri/ suami ini. Hal ini bukan
saja pada permulaan pernikahan, tetapi sampai puluhan tahun berikutnya dan
bahkan sampai hari-hari yang terakhir. Beberapa orang bahkan mengucapkan
syukur kepada Tuhan dengan air mata berlinang-linang sebab hatinya begitu
terharu, penuh syukur kepada Tuhan dan puas. Seharusnya hidup nikah
orang-orang beriman seperti ini, berada dalam tingkat-tingkatan yang positip (+) ini.
Bukan dalam tingkat-tingkatan yang negatip (-) yaitu yang kecewa. Kalau toh ada
yang masih negatip (-) kalau ia percaya akan Tuhan dan mau diolah, Tuhan akan
sanggup membuatnya menjadi hidup nikah yang beruntung! Buka lah hati kepada
Tuhan, tunjukan keadaan yang sebenarnya kepada Tuhan, seperti mesin yang
mogok atau macet-macetan dibuka oleh montir lalu diperbaiki, begitu Tuhan sangat
merindukan untuk mem perbaiki hidup nikah yang masih mengandung kecewa,
supaya sembuh dan berjalan dengan lancar penuh syukur, kesukaan dan kepuasan
di dalam Dia.
TINGKAT+III PALING UNTUNG
Mereka merasa (bahwa seolah-olah merekalah orang yang) paling untung dari
semua orang yang ada di muka bumi. Sungguh ini yang dikehendaki Tuhan di
dalam rencanaNya bagi kita, sehingga suami atau isteri dapat bersyukur terus
karena isteri atau suaminya. Ini bukan karena hal-hal jasmani, bukan pada
saat-saat permulaan yang masih serba baru dan segar, tetapi sebab mereka lekat
dengan Tuhan. Sekalipun sudah tua, rambut putih dan keriput, tetapi ucapan syukur
itu berulang-ulang naik dari rumah tangga mereka kepada Tuhan. Ini dapat dialami
oleh semua orang beriman yang mau dipimpin Roh Kudus hidup menurut Firman
Tuhan. Tuhan sanggup, bakan dari hidup nikah yang sebelumnya sudah rusak, asal
mau bertobat dengan sungguh-sungguh, Tuhan masih dapt membuat yang
indah-indah dan manis daripadanya.
Jangan hidup dalam kekecewaan, itu bukan kehendak Allah, sebab Allah ingin dan
menolong kita untuk hidup bersukacita dan bahagia di dalam Dia, sekalipun sikon
seolah-olah tidak memung kinkan. Bagi Allah tiada yang mustahil, percayalah!
Markus 9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil
bagi orang yang percaya!"
Pasti orang yang merasa beruntung, tidak mau kehilangan suami/ isterinya. Dan ini
Page 14 of 25
juga memudahkan suami-isteri ini untuk memelihara kesuciannya di dalam Firman
Tuhan dan Roh Kudus.
V. AKIBAT KECEWA
Akibatnya cukup hebat, dapat mempengaruhi dan merusakkan segala segi hidup,
baik jasmani dan rohani.
AKIBAT-AKIBAT JASMANI
1. TIDAK ADA GAIRAH HIDUPOrang yang kecewa itu selalu sedih dan tidak ada
gairah hidup, seperti kembang yang layu. Semua berjalan hanya karena peraturan
dan kewajiban saja, tanpa gairah. Orang seperti ini sekalipun diberi makan bergizi,
diberi vitamin cukup, diberi macam-macam obat, tetap layu. Wajahnya layu,
semangatnya layu, semuanya layu. Hati yang gembira itu kosmetik yang paling
ampuh (Ams 15:13); Kalau hati ini dipuaskan di dalam Tuhan maka setiap sel ini
seolah-olah bercahaya, sebab semuanya bergairah untuk hidup di dalam Tuhan.
2. KEMAMPUAN YANG TURUN.
Karena tidak ada gairah maka kemampuannya turun, produktivitasnya dan hasilnya
turun. Sebab tiada gairah, ia tidak berminat memakai seluruh kemam puan
hidupnya. Orang yang bergairah itu dapat mengerahkan/ mendaya gunakan seluruh
kemampuannya sehingga mencapai banyak kemajuan yang indah- indah. Tetapi
kalau tiada gairah hidup, hasilnya sangat terbatas. Seolah-olah ia berkata: "Kalau
gagal, ya sudah, tidak dapat maju, ya apa boleh buat".
3. TUBUHNYA LEMAH.
Page 16
15 of 25
Tubuh juga mudah lemah. Tidak segar, tiada sukacita, sehingga seringkali mudah
sakit. Kadang-kadang mereka dapat mengalihkan kekecewaannya itu pada hal-hal
lain seperti hoby, olah raga dan sebagainya. Misalnya suami yang kecewa lebih
senang mancing atau menjaga ikan yang tidak mengecewakan, daripada di rumah
(lebih-lebih pada hari libur) menjaga isteri yang selalu mengecewakan. Tetapi ini
bukan jalan penyelesaian yang baik.
AKIBAT-AKIBAT ROHANI
Pertumbuhan rohaninya amat terganggu bahkan bantut. Mengapa? Sebab rasa
kecewa kalau dibiarkan, apalagi kalau dituruti terus, itu dapat merusakkan rohani,
yaitu:
1. MENGASIHANI DIRI SENDIRI.
Seolah-olah ia berkata pada dirinya sendiri: "Kasihan kamu, nasibmu buruk. Tetapi
ya sudah, kamu harus terima, kasihan!" Mengasihani diri sendiri itu berbahaya.
Sebab ini melawan salib. Firman Allah berkata:
1Korintus 9:27 Melainkan aku menyiksa tubuhku, dan aku memperhambakan dia,
Page 17 of 25
supaya jangan aku, yang sudah mengajar orang lain itu, sendiri akan
terbuang.(T.L.).
Kita harus belajar menyangkal diri, menyiksakan diri karena Tuhan, karena
kebenaran. Orang yang mengasihani dirinya sendiri itu berarti tidak mau
menyangkal diri, ini justru sebaliknya daripada memikul salib, yaitu menolak salib.
Ini salah!
Mengasihani diri sendiri itu juga melazatkan sifat mementingkan diri sendiri,
menguatkan daging, sehingga menjadi tidak puas dan berontak. Justru orang yang
menolak salib, yang mengasihani diri sendiri itu menjadi lemah! Orang Kristen yang
mau pikul salib itu menjadi kuat, sebab mau menderita dan Roh Penolong akan
menguatkan dan menolong. Orang yang berani mati karena Tuhan itu akan hidup (
Mat 10:39) dan berbuah-buah lebat (Yoh 12:24). Dalam sejarah Gereja kita
mengenal darah martir menyuburkan Gereja. Mengapa? Sebab mereka berani mati
demi Tuhan, dan justru kuasa Allah dapat bekerja dengan bebas dalam
orang-orang seperti ini sehingga mereka berbuah-buah lebat dan Gereja malah
semakin berkembang! Tuhan dapat memakai orang yang berani menderita dengan
lebih bebas sehingga hasilnya lebih banyak dan lebih indah. Tetapi orang takut
menderita, takut korban, takut miskin, takut diolok, takut dihina dan direndahkan,
takut ini dan itu, Tuhan tidak dapat dapat bebas bekerja di dalam orang itu, terbatas
oleh segala macam ketakutan akan menderita karena kebenaran. Jangan
mengasihani diri sendiri, itu tipu daya setan untuk menjauhkan kita dari salib. Ingat
Mat 16:22-23. Ini dari iblis! Jangan mendengar suara setan yang berkata: "Oh
kasihan kamu ini, kawin hanya sekali kok begini menderita. Tidak boleh cerai, apa
boleh buat, nasib!" Begitu sebaliknya bagi suami-suami yang dikecewakan. Jangan
tertipu oleh setan!
2. KECEWA ITU PINTU GERBANG UNTUK SEGALA MACAM DOSA.
Karena menuruti kecewa sehingga mengasihani diri sendiri, macam-macam pikiran
Page 18 of 25
jelek mulai bermunculan dalam pikirannya (sebagian muncul dari dirinya sendiri,
sebagian karena panah berapi dari setan Ef 6:17, ia mengirim/ menaruh
pikiran-pikiran jahat seperti yang dibuatnya ke dalam hati Yudas).
Yohanes 13:2 Dan makan malam selesailah, sekarang iblis menaruh
kehendaknya di dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianatiNya
(K.J.V.)Selain itu keadaan yang mengecewakan ini merupakan tanah perbenihan
yang subur untuk segala macam jenis benih-benih dosa. Suami/ isteri yang
tidak puas, mengasihani diri sendiri, akan mudah ditarik perhatiannya oleh
bermacam-macam godaan dari luar, dan pikiran jahat ini akan tumbuh dengan
subur dalam tanah perbenihan kecewa ini. Kalau setan sudah mendapat tempat
dalam pikiran manusia, berbahaya! Hawa memberi tempat pada setan dalam
hatinya dan hancurlah rumah tangganya. Macam-macam pikiran jahat timbul dan
tumbuh, macam-macam dosa bermunculan, sebab menuruti rasa kecewa dan
mengasihani diri sendiri. Ia makin lemah dan makin rusak rohaninya. Jangan rasa
kecewa itu dibiarkan saja. Memang ini nampaknya sebagai perkara yang jinak dan
tidak berbahaya, tetapi sesungguhnya tidaklah demikian. Jangan menuruti
mengasihani diri sendiri, itu jerat setan. Kalau dosa-dosa sudah mulai bermunculan
dalam pikirannya, keadaan akan makin parah, lemah dan tidak lama ia akan jatuh
dalam banyak perbuatan-perbuatan dosa sehingga akhirnya undur dari Tuhan.
Semua ini dibuat dan didukung oleh setan. Setan akan berusaha untuk membuat
suami dan isteri saling kecewa satu sama lain, supaya tidak puas satu sama lain.
Kalau ini terjadi, apalagi kalau sampai tingkat -V, sekalipun hanya
sebentar-sebentar, itulah kesempatan emas bagi setan yang terus
ditunggu-tunggunya untuk mengerjakan kehancuran dalam rumah tangga itu. Kita
harus mengerti tipu daya setan ini dalam terang Firman Tuhan (2Kor 2:11) bahwa
kekecewaan itu pintu gerbang dan perbenihan yang subur bagi setan dengan
segala akibat-akibatnya yang mematikan. Lebih-lebih suami isteri hamba-hamba
Tuhan di dalam pelayanan. Kalau timbul kecewa, gairahnya lenyap, pikiran-pikiran
jahat timbul, pengurapannya hilang, pelayanannya tersendat-sendat dan bantut.
Suami/ isteri yang kecewa masih dapat berhasil dalam dunia, tetapi di dalam ladang
Tuhan tidak mungkin berbuah-buah. Beberapa banyak hamba Tuhan yang
nampaknya dari luar tidak cacat, tetapi pelayanannya bantut, salah satu sebab
karena kecewa! Akhirnya rumah tangganya hancur dan dengan sendirinya
pelayanannya berakhir dan jiwanya binasa! Jangan membiarkan kecewa dalam
hati, lebih-lebih rasa mengasihani diri sendiri. Jangan dituruti terus, nanti hidup
menjadi rusak dan pahit, pelayanan hancur. Ini semua adalah jerat iblis.
VI. KELEPASAN DARI KECEWA
Begitu banyak orang-orang yang kecewa dalam pernikahannya dalam zaman ini
Page 19 of 25
sehingga angka perceraian meningkat luar biasa. Juga orang-orang kristen yang
bodoh, yang tertipu oleh setan, diam- diam mereka juga kecewa dalam hidup
nikahnya sampai tingkat II, III bahkan beberapa sampai tingkat IV dan V. Kalau
orang-orang ini mengerti Firman Tuhan dan mau percaya, pasti mereka akan
mendapat kemenangan atas semua perkara yang dapat menimbulkan kekecewaan.
Orang yang beres hidupnya dihadapan Tuhan biasanya hidup nikahnya beruntung
+I, +II, +III, sehingga Tuhan berulang-ulang mendengar mereka bersyukur untuk
anugerah Tuhan yang besar itu.
Sebab itu sebetulnya tidak sukar melepaskan orang dari kecewa lebih- lebih pada
orang yang rohani, tetapi bagi orang yang tidak mau taat akan Firman Tuhan, itu
memang tidak mudah. Orang duniawi dan orang Kristen duniawi sering kali
mencari jalan lepas menurut cara- cara orang dunia yang lebih mudah dan cocok
bagi orang yang tidak percaya akan Firman Tuhan, tetapi jangan kita meniru ini.
1. JANGAN DIBIARKAN BERLARUT-LARUT
Ada orang yang kecewa puluhan tahun, ada yang sampai di bawa mati, itu sangat
bodoh, sebab sebetulnya tidak perlu demikian. Keduanya ditipu setan. Yang satu
menjadi jahat yang lain menjadi kecewa, tidak ada gairah hidup dan putus asa, tidak
punya iman. Sayang sekali hidup nikahnya menjadi pahit padahal Tuhan
mempunyai rencana yang indah-indah bagi mereka.
Seharusnya orang-orang Kristen yang normal, yang hidup dalam kesucian di
hadapan Allah itu mengalami rencana-rencana Alla yang manis dan heran.
Beberapa hari atau setiap beberapa ming gu bahkan ada yang setiap hari dengan
terharu dan penuh syukur memuji-muji Tuhan dan berulang-ulang mencetuskan
kata-kata syukur kepada Tuhan: "Luar biasa Tuhan kemurahanMu bagi saya,
sangat indah rencanaMu bagi saya tak patut saya menerima semuanya ini, banyak
Page 20 of 25
terima kasih Tuhan!" Kalau ini tidak dialami, itulah kesalahan orang- orang beriman
itu sendiri. Oleh sebab dosa dan kesalahannya maka rencana Allah jadi batal di
dalamnya. Ini tidak wajar. Jadi orang Kristen yang dengar- dengaran pasti akan
bolak-balik terharu penuh syukur dan berseru-seru memuji-muji kebaikan Tuhan!
Jangan mau ditipu setan. Tuhan dapat menyembuhkan "penyakit" kecewa ini.
Orang-orang ini dapat kembali hidup dengan penuh gairah dan kesegaran penuh
pengurapan Roh Kudus dan berbuah-buah lebat bagi Allah sampai terakhir.
Jangan dibiarkan rasa kecewa ini. Ini adalah salah satu senjata setan untuk
merusakkan keutuhan dan kebahagiaan suami-isteri dan anak-anak dari rumah
tangga Kristen yang bahagia. Sebab itu kalau keadaan ini dibiarkan berlarut- larut,
semua pihak akan rugi dan makin lama makin banyak kerusakannya. Juga rohani
akan rusak dan hal-hal yang indah yang sudah disediakan Tuhan bagi mereka
semua akan batal, tidak jadi di alami. Segera bertindak! lari ke Yesus!. Jangan
dianggap ringan dan tidak berbahaya. Segera bertindak, hari ini juga dalam nama
Tuhan Yesus, pasti bebas untuk selamanya! Jangan mau putus asa, jangan biarkan
rasa kecewa ini, itu bodoh, itu masuk jerat setan dan rencana Allah yang
indah-indah dapat batal karenanya. Hadapi segala perkara yang tidak
menyenangkan dengan bersyukur pada Tuhan. Tuhan pasti memberi kita hal-hal
yang terbaik.
Isteri Ibrahim tidak beranak. Dalam zaman perjanjian lama ini hal yang amat
menyedihkan, dan suaminya dapat menjadi kecewa. Tetapi Ibrahim tidak mau
kecewa pada Sarah. Sarah sendiri sudah putus asa dan memberi Hagar kepada
Ibrahim. Tetapi rencana Allah bukan lewat Hagar, melainkan lewat Sarah. Ibrahim
tidak mau memberi tempat bagi kekecewakan itu dan sungguh, lewat Sarah lah
rencana Allah yng indah itu terjadi. Coba Ibrahim kecewa pada Sarah lalu kawin lagi
atau meninggalkannya, maka ia tidak akan mengalami rencana Allah yang
indah-indah.
2. CARILAH SEBAB-SEBABNYA
Berdoalah kepada Tuhan, Roh Kudus akan menolong kita melihat sebabsebabnya. Biasanya tidak sukar melihat sebab-sebabnya.
Kesalahan Itu Ada Pada Kita Sendiri
Misalnya boros (suka menghabiskan uang), duniawi, sombong, suka
Page 21 of 25
membanding-bandingkan dengan isteri orang lain (atau suami orang lain), itu dosa,
dan lain-lain, sehingga menjadi kecewa. Ini salahnya sendiri. Segeralah minta
ampun kepada Tuhan dan bertobat sungguh- sungguh sampai pikiran dan
angan-anganpun disucikan. Jangan lupa juga mengakui kesalahan itu pada suami/
isteri (Yakub 5:16).
Seringkali juga kecewa ini timbul sebab bosan lalu mulai membandingkan dengan
isteri/ suami orang lain, sehingga cepat dan banyak timbul kekecewaan!
Mengapa menjadi bosan? Sebab cinta nya habis . Kalau seorang penuh dengan
cinta, tidak mungkin menjadi bosan! Mengapa cintanya habis? Tanpa cinta rumah
tangga tidak dapat berjalan sebagaimana seharusnya. Rumah tangga atau
pernikahan itu adalah persekutuan cinta, bersekutu sebab cinta. Kalau tidak ada
cinta itu keadaan yang berbahaya dan kritis! Rumah tangga dapat pecah dan
hancur.
Mengapa cinta berkurang atau habis? Sebab terbesar biasanya adalah dosa zinah,
baik dalam pikiran apalagi di dalam perbuatan. Kalau sudah ada pikiran zinah
pada orang ke 3, maka kasih itu akan cepat bocor sampai habis. Kalau cinta sudah
bocor apa lagi kalau sudah habis, maka sedikit kekurangan dari suami/ isterinya
sudah menimbulkan kekecewaan yang sangat. Kalau ada cinta, cinta dapat
menutup banyak kesalahan (1Pet 4:8). Memang suami-isteri itu belum sempurna,
masih dapat berbuat salah. Sebab itu kalau tidak ada cinta maka
kesalahan-kesalahan (yang biasanya ditutup cinta) sekarang menjadi sumber
macam-macam perkelahian dan celaka dalam hidup nikah ini, antara lain mudah
kecewa berat! Kalau seorang suami/ isteri mudah kecewa pada isteri/ suaminya,
coba periksa jangan-jangan ada dosa zinah dalam pikiran atau perbuatannya!
Setiap dosa itu pos setan, jangan sampai berdosa! Kalau memang ada dosa zinah
ini, jangan berkeras hati langsung bertobat sekarang ini juga, supaya jangan lebih
banyak akibat-akibat yang dahsyat menyusul sebagai penuaian. Bertobatlah
sungguh, bereskan sungguh-sungguh. Kalau sudah beres tandanya hubungan
dengan Allah baik kembali dan cinta kepada isteri/ suaminya akan bersemi kembali.
Ingat- lah baik-baik bahwa dosa zinah dapat membuat orang mudah kecewa!
Jangan berzinah! (1Kor 6:18).
Kesalahan Itu Ada Pada "Pihak Yang Lain".
Misalnya merasa tertipu atau terjebak, ampunilah sekalipun ia belum mau mengakui
atau minta ampun.
Banyak orang terus menerus dicengkeram dan disiksa oleh kecewa karena TIDAK
Page 22 of 25
MAU MENGAMPUNI! Mereka mempunyai macam-macam alasan, antara lain
karena isteri/ suaminya belum mau mengakui dan minta ampun.
Mengapa harus menunggu pihak yang lain datang mengakui kesalahannya,
bertobat dan minta ampun, baru mau mengampuninya? Orang seperti ini dapat
menunggu bertahun-tahun atau berpuluh-puluh tahun. Ada beberapa orang yang
tinggal dalam keadaan sedemikian terus-menerus; tidak marah, tidak dendam tetapi
salahnya diingat-ingat terus, dicengkeram terus sampai puluhan tahun. Ia sendiri
menjadi layu, lemah, kecewa bahkan hatinya menjadi pahit dan batinnya tersiksa,
juga rohaninya rusak tidak dapat berbuah-buah dan perkara-perkara yang indah
dari Allah, yang sudah disediakan baginya menjadi batal. Ini sikap yang salah.
Lepaskan segala kesalahannya, bebaskan. Lebih baik langsung mengampuni (ini
bahkan harus menurut Mat 6:14-15; Mark 11:25-26) maka ia akan langsung bebas
dari kecewa sehingga dapat bergairah dan bersukacita kembali dan dapat
mengalami kebahagiaan dan kemanisan dalam pernikahannya.
Ingat, setiap orang beriman harus, wajib, mengampuni orang yang bersalah
kepadanya sekalipun orang itu belum bertobat atau belum mau datang minta
ampun. Kita harus melepaskan orang yang bersalah itu dihadapan Tuhan.
Markus 11:25-26 Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya
ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang
di Sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu. Tetapi jika kamu tidak
mengampuni, maka Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu
Kalau kita tidak mau mengampuni kesalahan saudara-saudara kita pada kita, maka
salah kitapun kepada Tuhan tidak diampuni, bahkan kesalahan yang dahulu yang
sudah diampuni, dibatalkan pengampunannya, sehingga dosa kita akan menjadi
lengkap begitu banyak! (Mat 18:34- 35). Dan kalau dosa kita tidak diampuni, itu
berarti pasti masuk neraka! Seorang hanya boleh masuk sorga kalau dosa-dosanya
sudah diampuni semua sebab dosa tidak boleh masuk sorga (Wah 21:27). Ini
perkara prinsip yang sangat penting. Sebab itu setiap orang beriman harus
mengam- puni saudara-saudaranya yang bersalah sekalipun orang itu belum
datang minta ampun.
Tetapi orang yang bersalah itu, kalau ia tetap berkeras hati dalam dosanya, maka
adalah urusan Allah untuk menghukumnya dan memang Hakim yang adil itu pasti
akan menjatuhkan hukuman Nya.
Page 23 of 25
Ibrani 10:30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hakKu.
Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi
umatNya."
Orang yang sudah lahir baru, lebih-lebih kalau ia limpah dengan kasih Kristus akan
juga limpah dengan peng ampunan. Dimana Roh Kudus bekerja, disitu ada
pengampunan. Di mana setan bekerja, disitu tiada pengampuan bahkan ada
kebencian dan balas dendam. Jangan beri tempat pada iblis. Suami/ isteri yang
tidak mau mengampuni, lebih-lebih yang mau membalas dendam, roh setan yang
bekerja di dalam dia, sebab itu tidak heran kalau ia dicengkram rasa kecewa,
kepahitan dan kegelisahan, tiada damai sejahtera dari Tuhan, sekalipun ia seorang
Kristen! Jangan tunggu pihak yang lain minta ampun, bebaskan, sekalipun ia tidak
minta ampun, lepaskan dia, anggaplah seperti tidak ada apa-apa. Ampuni dengan
segenap hati sampai tuntas, maka rasa kecewa itu akan lenyap dan orang itu
akan "hidup" kembali. Kadang-kadang sesudah mengampuni, masih mengeluh:
"Suaminya begini, begitu, tidak mau berubah, tidak punya perasaan, dan
sebagainya." Ini menunjukkan bahwa ia masih belum tuntas mengampuni suami/
isterinya. Ampuni sampai tuntas lalu lupakan semuanya, jangan mengingat-ingat
kesalahan yang sudah diampuni (1Kor 13:5 ? kecuali kalau ia hendak berbuat lagi,
boleh diingatkan kesalahannya yang sama yang lalu supaya tidak jadi berdosa lagi).
Biasanya kalau sudah mengampuni tuntas hati ini akan merasa bebas dan dapat
bersukacita. Lalu sesudah itu mulailah belajar mencintai dengan kasih Kristus,
maka hidup ini akan menjadi bergairah dan segar kembali, berbuah-buah dan
bahagia di dalam Kristus.
Seringkali sesudah semua ini, baru suami/ isteri yang mengecewakan itu sadar dan
minta ampun, karena Roh Kudus bekerja dalam hatinya. Sebab itu jangan beri
tempat pada iblis dengan tidak mau memberi ampun. Jangan menunggu pihak lain
sadar, jangan tunggu, ampunilah! Biarlah Roh Kudus bekerja dengan leluasa dalam
hati orang- orang yang dikecewakan, (tandanya: ada pengampunan), maka Roh
Kudus juga akan bekerja pada isteri/ suaminya sehingga ia bertobat dan berhenti
daripada menimbulkan lagi duri-duri yang mengecewakan.
3. HIDUPLAH SEBAGAI ORANG BARU.
Orang yang lahir baru, menjadi orang baru di dalam Kristus (2Kor 5:17) itu KUAT
oleh karena Kristus, selama ia tetap tinggal dalam Kristus. Orang baru di dalam
Kristus itu kuat, tahan sengsara, tahan penderitaan-penderitaan yang tidak
semena-mena (1Pet 2:19-22.) dan punya sifat-sifat baru terutama kasih Kristus,
dapat mengasihi bahkan musuhpun juga.
Page 24 of 25
Seringkali orang dunia berkata kalau dicintai itu senang. Begitu pula banyak
ahli-ahlinya yang mengatakan bahwa orang ini luka batin sebab kurang dicintai.
Pada orang-orang beriman, orang-orang baru, lain! Meskipun orang-orang beriman
tidak dicintai, dianak tirikan, mereka tidak akan luka batin, sebab mereka tahu
Tuhan Yesus sangat mencintainya dan tidak akan berubah. Sebaliknya, justru kalau
orang-orang beriman dapat mencintai, dan juga terhadap orang-orang yang tidak
patut dicintai maka jiwanya akan berkembang dan hidupnya akan puas. Dapat
mengasihi itu yang lebih senang. Lebih puas, lebih senang kalau kita dapat
mengasihi orang lain daripada kasihi orang lain (1Kor 20:35). Cobalah! Kalau suami
dapat mencintai isterinya lebih banyak lagi, maka ia akan lebih senang
bersama-sama dengan isterinya, begitu sebaliknya. Belajarlah lebih hari lebih
mencintai isteri/ suami sendiri.
Dalam generasi yang lalu banyak orang menikah dengan jodoh pilihan orang
tuanya, baru kenal pada waktu mau menikah. Namun banyak mereka masih dapat
mencintai satu sama lain, apalagi orang-orang beriman yang punya kasih Kristus,
pasti dapat mencintainya.
Kalau sudah setuju untuk menikah, sekalipun itu jodoh paksaan dari orang tua atau
sebab-sebab lainnya, jangan kecewa, kasihilah dengan kasih Kristus, pasti dapat,
seperti Ishak mencintai gadis bawaan Eliezer, bukan pilihannya sendiri. Ini untuk
suami-isteri yang sudah menikah dan kecewa. Tetapi sebaiknya dan seharusnya
orang yang menikah itu karena sungguh-sungguh cinta! Jangan dipaksakan kalau
tidak cinta, baik jodohnya itu pilihan sendiri atau pilihan orang tua (sebab tidak
dapat memilih sendiri). Kalau yakin itu dari Allah dan sungguh-sungguh cinta, baru
nikah!, sebab pernikahan orang Kristen tidak boleh diceraikan dengan alasan
apapun (lihatlah TE no 2-3 tentang perceraian!)
Jadi apapun dan bagaimanapun keadaan si suami/ isteri, ideal atau berubah,
"orang baru" dalam Kristus dapat tetap mengasihi. Orang-orang beriman dapat
mencintai musuhnya (Mat 5:44) apalagi mencintai isterinya sendiri (atau suaminya
sendiri). Bahkan lebih jelek suami/ isterinya, lebih banyak ia diolah, dilatih dan
dibentuk, dan kalau ia lulus (mau menerima, mau mencintai mes- kipun jahat,
bersukacita dan tidak bersungut-sungut) maka ia malahan menjadi semakin indah
rohaninya dan mulia dihadapan Allah.
Tujuan hidup orang beriman adalah Kerajaan Sorga, dalam hidup disana bukan
dalam hidup disini. Kadang- kadang ada suami/ isteri yang sungguh- sungguh cinta
Tuhan (baru bertobat) tetapi isteri/ suaminya tidak bertobat dan jahat sekali, penuh
dengan perzinahan, selalu berkelahi dan penuh kepahitan. Hidup nikahnya
seolah-olah rusak dan gagal, tetapi ini bukan berarti bahwa hidupnya gagal, tidak!
Page 25 of 25
Nikah itu hanya sementara didunia ini saja, jangan kecewa, justru kepahitan dari
jodoh yang tidak bertobat itu dapat membantu mengolah hidupnya menjadi semakin
mulia karena sengsara yang limpah (Rom 8:17-18). Bahkan ia masih dapat
sejahtera dan bersukacita dalam "penjara" hidup nikah yang rusak ini (Kisah 16:25
). Misalnya Abigail, ia tetap mengasihi Tuhan dan tetap rohani sekalipun suaminya
Nabal sangat bebal.
Tetapi wai bagi jodohnya yang tidak mau bertobat sampai mati, ia akan dilemparkan
ke dalam laut api untuk kekal.
(Ada juga orang-orang Kristen yang karena alasan-alasan duniawi lalu menikah
dengan orang dunia, dan kemudian menjadi kecewa.
Ini menjadi penuaian baginya, tetapi jangan lari, tetap bertahan di dalam Kristus,
pada akhirnya penderitaannya itu akan menjadi indah kalau ia tetap mencintainya
dengan kasih Kristus. Jangan orang-orang beriman menikah dengan orang dunia,
itu bukan kehendak Tuhan 2Kor 6:14-15; 1Kor 7:39).
Orang beriman yang tetap hidup baru di dalam Kristus itu hampir-hampir tidak
dapat dikecewakan, sebab Allah selalu besertanya dan mengubahkan segala
perkara (yang jelekpun) menjadi kebajikan baginya (Rom 8:28). Suami isteri yang
hidup dalam Kristus dan mengerti kebenaran Firman Tuhan ini, tidak akan menjadi
kecewa, anti kecewa. Jangan mau ditipu setan sehingga menjadi kecewa lalu
mengasihi diri sendiri, jangan begitu bodoh. Hadapi semua, juga perkara-perkara
yang biasanya dapat membuat kekecewaan, ampuni, cintai "sang musuh" yang
kekasih ini. Bersukacitalah, maka setan tidak mendapat tempat, rasa kecewa itu
juga akan hilang, bahkan dapat bergembira, merasa untung, bahagia dan tumbuh
makin rohani. Jangan membiarkan rasa kecewa yang sia-sia itu, "orang-orang baru"
dapat membuangnya dengan segera dengan kuasa Allah.
Misalnya Ayub, adalah seorang dari Perjanjian Lama yang mempunyai hidup nikah
yang ideal, sekalipun isterinya sangat mengecewakan tetapi Ayub tetap beristeri
satu, juga sesudah lulus ujian, bahkan Ayub memelihara kesucian dalam
tingkat-tingkat yang amat murni dan tinggi (Ayub 31:1). (Dalam Perjanjian Lama,
orang-orang sudah biasa beristeri lebih dari satu dan itu "boleh", mereka penuh
dengan nafsu-nafsu percabulan).
Jangan mau dibinasakan dengan kekecewaan oleh iblis, buang, usir, lepaskan
jauh-jauh semua rasa kecewa dan bersukacita di dalam anugerah dan kasih Tuhan
Yesus Kristus yang luar biasa itu.
Page 26 of 25
4. IBADAT YANG BETUL TIDAK AKAN KECEWA
Ibadat yang betul berarti tumbuh dalam kuasa Allah dan pengertian Firman Tuhan
. (Ini sebaliknya dari Mark 12:24). Orang yang makin tumbuh dalam pengertian
firman Tuhan akan makin jelas melihat rencana Allah yang mulia dalam hidupnya.
orang seperti ini akan bersyukur untuk segala sengsara yang dideritanya bukan
malah kecewa, tidak! Sebab segala sengsara dan derita yang kita alami itu bukan
kebetulan, Allah tahu dan mengizinkannya dan itu akan menjadi kemuliaan yang
indah (Rom 8:18, 2Kor 4:17).
Beribadat dengan betul itu berarti limpah berdoa sehingga selalu kuat dengan
kuasa Allah. Sering kali suami/ isteri yang kecewa itu kurang berdoa sehingga
mudah tersinggung, mudah marah, mudah bersungut-sungut, mudah berkelahi dan
sebagainya sebab kurang kuat, tidak dapat mengalahkan hawa nafsunya, sehingga
mudah juga menjadi kecewa! Berdoalah, kalau perlu puasa, jangan menyerah pada
keadaan lalu kecewa.
Amsal 21:19 Lebih baik tinggal di padang gurun daripada tinggal dengan
perempuan yang suka bertengkar (TL: bantahan) dan pemarah.
Kalau isteri terus mengomel dan bantahan, itu seperti bocoran yang tidak
sembuh-sembuh. Jangan putus-asa lalu kecewa, tetapi lebih baik duduk di padang.
Untuk apa? Untuk berdoa kepada Tuhan, kalau perlu puasa sehingga kuasa Allah
limpah, kita boleh tetap kuat dan tinggal dalam kesucian, sehingga tidak menjadi
kecewa. Suami-isteri perlu bertekun dalam doa setiap hari maka hidup nikah akan
menjadi bahagia dan rohani akan tumbuh. Bahkan kalau perlu berdoa dan
berpuasa, sehingga limpah dengan kuasa, kemenangan dan kesucian, maka kasih
makin bertambah-tambah dan nikah yang semula dikotori sampai penuh dengan
kekecewaan akan berubah menjadi bersih dan penuh dengan kepuasan yang
indah.
Hasil pekerjaan Roh Kudus itu amat indah, juga suami atau isteri yang
mengecewakan akan digarap oleh Roh Kudus dan banyak yang bertobat dan
berubah menjadi manis. Tetapi sekali- pun ini belum terjadi, orang-orang yang
rohani masih dapat mengampuni dan berbahagia sekalipun harus hidup dengan
orang-orang yang jahat ini seperti Ayub dengan isterinya, Abigail dengan suaminya.
Orang rohani itu sukar dikecewakan, bahkan anti kecewa.
VII. KESIMPULAN:
Jadi orang-orang beriman yang kecewa terhadap suami atau isterinya itu sudah
Page 27 of 25
tertipu oleh setan sehingga kecewa.
1. Jangan dibiarkan berlarut-larut, ini siasat setan yang licin, melumpuhkan
rohani, membenihkan macam-macam pikiran dan perbuatan jahat dan akhirnya
membinaskan jiwanya.
2. Cari sebabnya, lalu bereskan segera. Jangan lupa mengampuni sekalipun pihak
yang salah belum mau mengakuinya. Kalau toh tidak ditemukan sebabnya, kecewa
tetap dapat dibuang. Pegang Roma 8:28, Ulangan 29:29.
3. Ingat, kita ini orang-orang baru yang kuat di dalam Kristus. Tuhan sudah
memberikan kemenanganNya bagi kita. Terimalah dengan iman (1Yoh 5:4, Rom
1:17). Bangkit, berdiri dengan kuat dalam Kristus, lawan setan dan buang
kekecewaan itu, sebab di dalam Kristus seharusnya kita selalu berbahagia!
Jangan lupa terus beribadat dengan betul, lekat selalu di dalam Kristus pokok
anggur yang benar, maka pasti setan tidak mendapat tempat dan di dalam Kristus
kita akan selalu bersukacita dan berkemenangan. Jangan menyerah, di dalam
nama Tuhan Yesus Kristus iblis pasti kalah, kecewa pasti lenyap.
Nyanyian:
Bila Yesus dalam k'luarga, k'luarga bahagia 3X
Bila Yesus dalam k'luarga
k'luarga bahagia
Sungguh Bahagia
Download