PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP

advertisement
PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN
TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
DEWI CAHYANI PANGESTUTI dan A. HAMIDI
Pascasarjana Magister Manajemen, UPN “Veteran” Jakarta
Jl. RS. Fatmawati, Pondok Labu, Jakarta Selatan 12450
Abstract
Development of a company's stock price reflects the company's stock
value. Stock price changes that occur are influenced by several factors,
including the company's fundamentals. Company fundamental factor describing
the internal state of the company, which can be seen in the data derived from the
company's financial statements.In this study the samples used by 41 companies
with a 5-year observation period (2007-2011). Dependent variable is the share
price and the independent variables are the Current Ratio (CR), Earning per
Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), and Dividend Payout Ratio (DPR).
The purpose of this research to examine the effect of variables - the
independent variables simultaneously or partially to variable stock price and
how much its contribution. This meant that the company knows how to make
their stock attractive to investors for purchase and can also be used as a
reference to decide exactly when to buy or sell stocks to be of gaining profit.
Keywords: Stock Prices, Current Ratio (CR), Earning per Share (EPS), Debt to
Equity Ratio (DER), and Dividend Payout Ratio (DPR).
oleh banyak faktor antara lain faktor
PENDAHULUAN
Perkembangan
saham
eksternal dan internal perusahaan. Faktor
suatu perusahaan mencerminkan nilai
eksternal perusahaan diantaranya adalah
saham perusahaan tersebut, sehingga
kondisi
kemakmuran
saham
pemerintah,
dicerminkan dari harga pasar sahamnya
pendapatan,
(Husnan : 2001, 78). Saham sebagai
Sedangkan faktor internal perusahaan
surat berharga yang dijualbelikan di
diantaranya
pasar modal akan mengalami fluktuasi.
perusahaan, kebijaksanaan direksi dan
Fluktuasi harga saham ini dipengaruhi
lain-lain.
dari
harga
pemegang
perekonomian,
laju
dan
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
kebijaksanaan
inflasi,tingkat
lain
kondisi
sebagainya.
fundamental
| 83
UPN "VETERAN" JAKARTA
Harga saham yang terjadi di
penelitian ini adalah: Current Ratio
bursa adalah merupakan hasil dari
(CR), Earning Per Share (EPS), Debt to
permintaaan
Equity
dan
penawaran
saham
bersangkutan. Sebelum membeli saham
suatu
perusahaan,
investor
Ratio
(DER)
dan
Dividend
Payout Ratio (DPR).
akan
Ada
dua
hal
yang
akan
mempelajari terlebih dahulu kondisi
dipertimbangkan oleh investor dalam
perusahaan, karena nilai saham mewakili
menanamkan modalnya yaitu tingkat
nilai
sering
keuntungan yang diharapkan dan tingkat
perusahaan.
membandingkan
Investor
antara
harga
pasar
risiko yang akan ditanggung. Investasi
nilai
atau
harga
yang dilakukan akan selalu mengandung
sebenarnya dari saham tersebut. Setelah
unsur ketidakpastian. Semakin tinggi
mempelajari kondisi perusahaan, maka
tingkat keuntungan yang diharapkan,
investor baru akan memutuskan untuk
maka risiko yang akan ditanggung dari
membeli atau menjual suatu saham.
investasi tersebut juga semakin tinggi.
saham
dengan
Nilai
suatu
Para investor cenderung lebih memilih
saham (nilai intrinsik) sering disebut
untuk berinvestasi pada investasi yang
sebagai nilai fundamental. Selanjutnya
akan memberikan tingkat keuntungan
nilai fundamental dapat dihitung dengan
yang lebih besar dengan tingkat risiko
menggunakan
yang
sekuritas,
sebenarnya
dua
jenis
analisis
sama,
atau
dengan
tingkat
analisis
sekuritas
keuntungan yang sama tetapi tingkat
analisis
sekuritas
risiko yang ditanggung lebih kecil. Ada
teknikal (Jogiyanto : 2000, 45). Data-
dua macam risiko yang ada dalam suatu
data yang diperlukan jika menggunakan
saham
analisis fundamental adalah data-data
unsistematis, risiko sistematis merupakan
yang berasal dari laporan keuangan
risiko
perusahaan, sedangkan analisis teknikal
perusahaan dan tidak dapat dihilangkan,
menggunakan data pasar dari saham.
sedangkan
Data-data keuangan yang digunakan
merupakan risiko spesifik yang dihadapi
dalam
oleh perusahaan tertentu, dan dapat
fundamental
yaitu
dari
dan
penilaian
saham
misalnya:
earning, pembayaran dividen, return on
asset,
dan
fundamental
lain-lain.
yang
Faktor-faktor
dipilih
dalam
yaitu
pasar
risiko
yang
risiko
sistematis
dialami
dan
semua
unsistematis
dihilangkan atau diminimisasi.
Ruang lingkup penelitian sebagai
berikut :
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
84 |
UPN "VETERAN" JAKARTA
a. Penelitian ini hanya terbatas pada
harga saham perusahaan yang sudah
TINJAUAN PUSTAKA
Current Ratio (CR)
tercatat di Bursa Efek Indonesia dan
Rasio ini merupakan perbandingan
pernah membagikan dividen selama
antara aktiva lancar dengan hutang
periode penelitian;
lancar. Aktiva lancar pada umumnya
b. Data dan lokasi penelitian adalah di
Bursa Efek Indonesia;
piutang dan persediaan. Hutang lancar
c. Analisis dilakukan terhadap beberapa
indikator
keuangan
terdiri dari hutang dagang, hutang wesel
dari
jangka pendek, hutang jangka panjang
perusahaan yaitu Current Ratio (CR),
yang akan jatuh tempo, hutang pajak dan
Earning per Share (EPS), Debt to
hutang-hutang
Equity Ratio (DER) dan Dividend
merupakan ukuran yang paling umum
Payout Ratio (DPR);
dari
d. Penelitian
laporan
terdiri dari kas, surat-surat berharga,
dilakukan
lain.
kelancaran
Current
(solvency)
ratio
jangka
terhadap
pendek, karena rasio ini menunjukkan
perusahaan yang gopublic dan telah
seberapa besar kemampuan perusahaan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
untuk
selama periode 2007 - 2011.
pendeknya
Perumusan
masalah
memenuhi
dengan
hutang
jangka
persedian
aktiva
dalam
lancar yang dimilki. Tingginya rasio ini
penelitian ini adalah apakah terdapat
akan semakin baik bagi perusahaan dan
pengaruh antara Current Ratio (CR),
akan menarik minat investor untuk
Earning per Share (EPS), Debt to Equity
membeli saham.
Ratio (DER) danDividend Payout Ratio
Likuiditas
adalah
kemampuan
(DPR) terhadap harga saham perusahaan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban
yang go public dan terdaftar di Bursa
jangka
pendeknya.
Pengertian
lain
Efek Indonesia baik secara parsial
adalah
kemampuan
seseorang
atau
maupun simultan. Dan faktor manakah
perusahaan untuk memenuhi kewajiban
yang paling dominan dan signifikan
atau utang yang segera harus dibayar
mempengaruhi harga saham di Bursa
dengan
Efek Jakarta.
diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi
harta
lancarnya.
Likuiditas
dengan kewajiban lancar. Perusahaan
yang memiliki likuiditas sehat paling
tidak memiliki rasio lancar sebesar
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
| 85
UPN "VETERAN" JAKARTA
100%. Ukuran likuiditas perusahaan
Oleh karena itu para (calon) investor
yang
tingkat
yang akan menanamkan dananya berupa
ditunjukkan
saham, akan memperhatikan benar laba
lebih
likuiditas
menggambarkan
perusahaan
dengan
rasio
kas
(kas
terhadap
kewajiban lancar).
mereka sediakan. Investor mengharapkan
Rasio likuiditas antara lain terdiri
dari:
Current
membandingkan
yang diperoleh dari dana yang telah
Ratio yang
antara
total
aktiva
agar
EPS
terus
meningkat,
karena
semakin tinggi EPS suatu perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan lain,
lancar dengan kewajiban lancar. Selain
maka
itu,
yang
semakin menarik. Earning PerShare ini
membandingkan antara (total aktiva
mengambarkan jumlah rupiah yang akan
lancar - inventory) dengan kewajiban
diperoleh atau menjadi haknya untuk
lancar.
setiap lembar saham, disamping itu juga
terdapat
Quick
Ratio
saham
merupakan
salah
ini
satu
akan
indikator
keberhasilan perusahaan.
Earnings Per Share (EPS)
Earning per share merupakan
ukuran
perusahaan
kemampuanperusahaan
Alasan pemilihan variabel ini
dalam
sebagai salah satu variabel independen,
menghasilkan keuntungan per lembar
adalah karena semakin besar EPS, berarti
saham
semakin besar keuntungan yang akan
bagi
mengenai
investor
pemiliknya.
EPS
penting
karena
dapat
gambaran
bagi
calon
memberikan
diperoleh investor jika memegang saham
tersebut.
Hal
ini
tentu
saja
akan
bagaimana
meningkatkan harga saham di pasar,
keuntungan yang dapat diperoleh dalam
karena besarnya nilai EPS ini akan
suatu periode tertentu dengan memiliki
membuat saham perusahaan semakin
saham suatu perusahaan dan untuk
menarik untuk dimiliki atau dibeli.
mengetahui
mengenai
Informasi
bagaimana
prestasi
perusahaan tersebut dalam menghasilkan
Debt Equity Ratio (DER)
pendapatan atau keuntungan baginya.
Kemampuan
suatu
membayar
perusahaan
Peningkatan EPS dari tahun ke tahun
untuk
semua
dapat dijadikan salah satu indikator
hutangnya
adanya keberhasilan suatu perusahaan
suatu perusahaan. Suatu perusahaan yang
dalam mengelola dana yang tersedia.
solvable berarti
menunjukkan
hutang-
solvabilitas
perusahaan tersebut
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
86 |
UPN "VETERAN" JAKARTA
mempunyai aktiva atau kekayaan yang
b. Kesempatan
cukup untuk membayar semua hutanghutangnya (Riyanto :2006, 34). DER
menggambarkan
perbandingan
perusahaan
yang digunakan
c. Struktur modal yang diinginkan
perusahaan.
d. Ketersediaan dana untuk memenuhi
sebagai
cost of capital perusahaan.
sumber pendanaan perusahaan.
Hubungan antara harga saham dan
Semakin besar DER menandakan
struktur permodalan usaha lebih banyak
memanfaatkan
hutang-hutang
untuk
melakukan investasi.
antara
total hutang dengan total ekuitas (modal)
perusahaan
besarnya dividend payout ratio dapat
dilihat pada rumus :
relatif
terhadap ekuitas. DER yang semakin
Terlihat bahwa hubungan antara
tinggi menunjukkan semakin besarnya
equity,
harga saham dengan dividen perlembar
risiko
yang dibagikan adalah positif, yaitu
perusahaan yang relatif tinggi dan risiko
semakin besar dividen yang dibayar,
yang harus ditanggung investor juga
maka semakin besar pula harga saham
akan semakin tinggi. Pada akhirnya
(Jogiyanto
investor
saham
dividen bagi investor, dipandang sebagai
perusahaan yang memiliki DER yang
salah satu indikator prospek perusahaan.
tinggi.
Saat
proporsi
hutang
sehingga
terhadap
mencerminkan
akan
menghindari
:
2000,
perusahaan
pembayaran
Dividend
payout
ratio
menggambarkan besarnya keuntungan
yang diterima investor dari emiten.
Dividend payout ratio yang optimal
merupakan fungsi dari empat faktor
(Brigham, Gapenski & Daves : 2006,
123) yaitu :
a. Preferensi
investor
dividen,
ditafsirkan
Dividend Payout Ratio(DPR)
terhadap
dividend dibandingkan capital gain.
61).
Kebijakan
meningkatkan
maka
bahwa
ini
prospek
perusahaan sedang baik dan demikian
pula sebaiknya.
Terdapat
perusahaan
keengganan
untuk
bagi
menurunkan
dividen, karena memberi sinyal buruk
bagi perusahaan, karena perusahaan
dianggap
membutuhkan
dana.
Perusahaan yang memiliki risiko
tinggi cenderung untuk membayar
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
| 87
UPN "VETERAN" JAKARTA
dividen lebih kecil agar tidak terjadi
pemikiran terkait variabel penelitian,
pemotongan dividen jika laba yang
maka rumusan hipotesis yang dapat
diperoleh turun, dan probabilitas
di susun adalah:
turunnya Laba bagi perusahaan yang
a.
lebih
berisiko
adalah
tinggi
Diduga terdapat pengaruh yang
signifikan dari Current Ratio
(Jogiyanto : 2000, 65).
(CR) terhadap harga saham
perusahaan yang gopublic dan
KERANGKA PEMIKIRAN
telah terdaftar di Bursa Efek
Berdasarkan pada kajian teori
dan
hasil
penelitian
terdahulu
Indonesia.
b.
Diduga terdapat pengaruh yang
mengenai pengaruh antara Net Profit
signifikan dari Earning per
Margin (NPM), Return on Investment
Share (EPS) terhadap harga
(ROI), Return on Equity (ROE), dan
saham
Earnings per Share (EPS) terhadap
gopublic dan telah terdaftar di
penerimaan pajak penghasilan badan,
Bursa Efek Indonesia.
maka permasalahan dalam penelitian
ini
dapat
digambarkan
c.
dengan
perusahaan
yang
Diduga terdapat pengaruh yang
signifikan dari Debt to Equity
kerangka pemikiran sebagai berikut:
Ratio (DER) terhadap harga
saham
perusahaan
yang
gopublic dan telah terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
d.
Diduga terdapat pengaruh yang
signifikan dari Dividend Payout
Ratio (DPR) terhadap harga
saham
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
yang
gopublic dan telah terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis
Berdasarkan
perusahaan
kajian
pustaka,
penelitian terdahulu dan kerangka
e.
Diduga terdapat pengaruh yang
signifikan dari Current Ratio
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
88 |
UPN "VETERAN" JAKARTA
(CR), Earning per Share (EPS),
Indonesia (BEI) melalui www.idx.co.id.
Debt to Equity Ratio (DER)
dan yang membagikan dividen selama
danDividend
periode
Payout
Ratio
(DPR) secara simultan terhadap
maka
sampel
penelitian adalah sebagai berikut :
harga saham perusahaan yang
gopublic dan telah terdaftar di
penelitian,
Tabel 1. Daftar Perusahaan
No
Kode
Nama Perusahaan
1
AALI
Astra Agro Lestari Tbk.
2
ACES
Ace Hardware Indonesia Tbk.
METODE
3
AKRA
AKR Corporindo Tbk.
Populasi dan Teknik Pengambilan
4
AMFG
Asahimas Flat Glass Tbk.
5
ANTM
Aneka Tambang (Persero) Tbk.
Astra Graphia Tbk.
Bursa Efek Indonesia.
Sampel
6
ASGR
menjadi
7
ASII
populasi pada penelitian ini adalah
8
BATA
Sepatu Bata Tbk.
9
BMTR
Global Medicom Tbk.
Perusahaan
yang
semua perusahaan yang go public yang
Astra International Tbk.
10
BRNA
Berlina Tbk.
telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia
11
BUMI
Bumi Resources Tbk.
(meliputi
industri).
12
CITA
Cita Mineral Investindo Tbk
berdasarkan
13
CPIN
Charoen Pokphan Indonesia Tbk.
14
DLTA
Delta Djakarta Tbk.
15
DPNS
Duta Pertiwi Nusantara Tbk.
faktor independen dalam penelitian ini
16
ELSA
Elnusa Tbk.
adalah Dividend Payout Ratio (DPR),
17
FAST
Fast Food Indonesia Tbk.
18
GDYR
Goodyear Indonesia Tbk.
semua
Pemilihan
jenis
sampel
pertimbangan bahwa salah salah satu
sehingga perusahaan yang dijadikan
19
GGRM
Gudang Garam Tbk.
yang
20
GJTL
Gajah Tunggal Tbk.
membagikan cash dividen selama tahun
21
HMSP
HM Sampoerna Tbk.
sampel
haruslah
perusahaan
amatan.
Setelah
–
22
International Nickel Indonesia
Tbk.
pilah
23
INDF
Indofood Sukses Makmur Tbk.
menyampaikan
24
INTP
Indocement Tunggal Prakasa Tbk.
laporan keuangan tahun 2007 - 2011
25
ISAT
Indosat Tbk.
26
ITMG
Indo Tambangraya Megah Tbk.
27
JSMR
Jasa Marga (Persero) Tbk.
28
KAEF
Kimia Farma Tbk.
perusahaan
dipilah
INCO
yang
lengkap, tepat waktu dan telah diaudit
serta dipublikasikan oleh Bursa Efek
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
| 89
UPN "VETERAN" JAKARTA
29
KLBF
Kalbe Farma Tbk.
30
LION
Lion Metal works Tbk.
31
LSIP
PP London Sumatera Tbk.
32
PGAS
Perusahaan Gas Negara Tbk.
33
PKPK
Perdana Kary Perkasa Tbk.
34
PTBA
35
Tambang Batubara Bukit Asam
3.) Debt to equity ratio (DER), adalah
Tbk.
rasio yang menunjukkan seberapa
RALS
Ramayana Lestari Sentosa Tbk.
banyak
36
RUIS
Radiant Utama Interinsco Tbk.
No
Kode
37
SMGR
Semen Gresik (Persero) Tbk.
mencerminkan besarnya proporsi
38
TGKA
Tigaraksa Satria Tbk.
utang yang digunakan perusahaan
39
TINS
Timah (Persero) Tbk.
40
TLKM
Telekomunikasi Indonesia Tbk.
41
UNVR
Unilever Indonesia Tbk.
Nama Perusahaan
operasional
dibiayai
untuk
dengan
perusahaan
utang.
menjalankan
DER
operasional
perusahaan dibandingkan dengan
modal sendiri. Rasio ini dihitung
Definisi Operasional Variabel
dengan rumus seabgai berikut :
Jumlah variabel independen ini ada 4
(empat) yaitu :
1.) Current Ratio (CR) adalah rasio
yang dihitung dengan membagi
aktiva
lancar
dengankewajiban
lancar. Rumus yang digunakan
adalah :
4.) Dividend Payout Ratio, adalah rasio
yang berkaitan dengan jumlah
dividen yang dibagikan terhadap
atau
atas
perusahaan
laba
setelah
yang
pajak
menghasilkan
persentase pembayaran laba kepada
2.) Earnings
Pershare
(EPS),
merupakan indikator seberapa jauh
pemegang saham. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
investor bersedia membayar saham
untuk setiap rupiah pendapatan
yang dihasilkan perusahaan. Rumus
yang digunakan adalah :
5.) Variabel
dependen
merupakan
harga saham. Harga saham diproleh
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
90 |
UPN "VETERAN" JAKARTA
dari
harga
cum
datesetelah
data dalam penelitian ekonomi
perusahaan membayar deviden.
memiliki
beberapa
keuntungan
utama dibandingkan data jenis cross
section maupun time series.
Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Teknik analisis dalam penelitian
-
Dapat
memberikan
jumlah
ini menggunakan Data panelatau panel
pengamatan yang lebih besar dan
data atau Pooled Data adalah gabungan
menghasilkan estimasi yang lebih
dari data time series (antar waktu) dan
stabil dan efesien
data
cross
section
individu/ruang).
(antar
-
Untuk
Panel
data
lebih
memberikan
banyak
informasi
menggambarkan panel data / data
dibandingkan juka hanya data cross
panel / Pooled Data secara singkat,
section ataupun time siries saja
misalkan pada data cross section, nilai
dari
satu
dikumpulkan
variabel
atau
lebih
untuk
beberapa
unit
-
Panel
data dapat
memberikan
penyelesaian yang lebih baik dalam
inferensi
sampel pada suatu waktu waktu. Dalam
perubahan
dinamis
dibandingkan data cross section.
panel data / data panel / pooled data,
unit cross section yang sama di-survey
1.
MUji Asumsi Klasik
dalam beberapa waktu (Gujarati : 2003,
Uji asumsi klasik meliputi :
637).
a.) Uji Normalitas Data
-
Regresi dengan menggunakan panel
Uji normalitas data bertujuan
data / data panel / pooled data,
untuk melihat apakah sampel-
memberikan beberapa keunggulan
sampel
dibandingkan dengan pendekatan
mempunyai
standar cross section dan time
terdistribusi secara normal
series.
atau tidak.
Keunggulan
dan
permasalahan regresi denganData
yang
diambil
data
yang
b.) Uji Multikolinearitas
Panel mencatat bahwa penggunaan
Berguna untuk mengetahui
panel data / data panel / pooled
ada
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
tidaknya
hubungan
| 91
UPN "VETERAN" JAKARTA
(korelasi) yang sempurna atau
maupun
hampir sempurna di antara
determinasi R2 adalah bilangan
beberapa atau semua variabel
yang menyatakan prosentasi variasi
bebas. Analisis regresi yang
total Y yang dijelaskan oleh garis
baik bilamana tidak terdapat
regresi. Koefisien determinasi ini
korelasi antar variabel bebas.
dapat
c.) Uji Heterokedasitas
parsial.
Koefisien
diperoleh
dari
rasio/
perbandingan Y' dengan varians Y
Heteroskedasitas
adalah
Selanjutnya dilakukan Uji
variabel
– uji sebagai berikut;Koefisien
gangguan (disturbance/ error
determinasi R2, analisa Varian F
terms) yang muncul dalam
dan uji statitik -t
menguji
fungsi
apakah
regresi
memiliki
varians yang sama atau tidak.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi statistic
d.) Uji Autokorelasi
Autokorelasi
Tabel 2. Deskripsi Statistik
merupakan
korelasi yang terjadi pada
error antar serial waktu (time
series), sehingga diperlukan
uji autokorelasi ini untuk
memastikan
model
yang
dibangun adalah baik dan
Statistics
P
N
Valid
CR
205
Missing
Mean
Median
Mode
Std.
Deviation
Range
Minimum
Maximum
Sum
EPS
205
DER
205
0
0
0
7710.5613 258.6894
769.7827
2300.0000 188.0600
251.8900
212.78a
294.13
-179.29a
15004.85758 202.65830 1520.20618
134926.00
74.00
135000.00
1580665.06
1365.16
.31
1365.47
53031.33
12299.50
-179.29
12120.21
157805.46
DPR
205
205
0
0
.9941
199.7859
.6800
40.0600
.29
50.00
.87277 2092.65954
4.58
.12
4.70
203.80
29997.15
.04
29997.19
40956.11
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
representatif.
Pergerakan 41 emiten yang
2.
terdaftar di BEI selama tahun 2007
Koefisien Determinasi
Uji regresi ditujukan untuk
mengetahui
pengaruh
setiap
variabel bebas terhadap variabel
terikat
baik
secara
simultan
sampai
dengan
tahun
2011
disajikan dalam tabel di atas. Dan
dari tabel tersebut terlihat bahwa
variabel bebas yaitu harga saham
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
92 |
UPN "VETERAN" JAKARTA
memiliki nilai minimum 74, nilai
dengan standar deviasi sebesar
maksimum 135.000 dan nilai rata
2.092,65954.
rata sebesar
7.710,5613, nilai
median 2300, nilai mode 212.78,
dengan
standar
deviasi
15.004,85758.
CR
2. Analisis
dan
Pengujian
Hipotesis
a. Pemilihan Metode Estimasi
memiliki
nilai
1.) Uji Chow / Uji F Statistic
minimum 0,31, nilai maksimum
(Pooled Least square Vs
1.365,47 dan nilai rata-rata sebesar
Fixed Effect)
258,6894, nilai median 188,06,
Tabel 3. Chow Test
nilai mode 294,13 dengan standard
Cross-section fixed (dummy variables)
deviasi sebesar 202,65830.
EPS
minimum
memiliki
-179.29,
nilai
R-squared
nilai
Adjusted R-squared
maksimum 12.120.21 dan nilai
S.E. of regression
Sum squared resid
rata-rata 769,7827, nilai median
Log likelihood
251,89, nilai mode -179,29 dengan
standar deviasi 1.520,20618.
F-statistic
Prob(F-statistic)
Mean dependent
0.873267 var
S.D.
dependent
0.837975 var
Akaike
info
0.636367 criterion
63.98415 Schwarz criterion
Hannan-Quinn
-170.8556 criter.
Durbin-Watson
24.74359 stat
0.000000
Jika F
DER memiliki nilai minimum
hitung>
F
tabel,
metode Fixed effect lebih baik
rata-rata sebesar
0,9941, nilai
untuk mengestimasi data panel.
median 0,68, nilai mode 0,29
Dari hasil Redundant fixed effect
dengan standar deviasi sebesar
didapatkam
0,87277.
(24,74359) >F
DPR memiliki nilai minimum
tabel
F
1.580942
2.126656
2.861111
2.423787
1.984608
maka
0,12, nilai maksimum 4,70 dan nilai
harga
7.794213
hitung
(2,42) untuk
df-1 = 4, df-2= 200 dengan alpha
0,04, nilai maksimum 29.997,19
0,05 sedangkan hasil
dan nilai rata-rata sebesar 199,7859,
0,000
nilai median 40,06, nilai mode 50,
ditolak, maka model disarankan
<
0,05,
p- value
sehingga
Ho
mengikuti fixed effect lebih baik
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
| 93
UPN "VETERAN" JAKARTA
daripada Pooled Least Square
(Common Effect).
b.
c.
Pengujian Asumsi Klasik
1). Uji Normalitas
Uji Hausman
Uji Hausman dilakukan untuk
menetapkan
model
yang
digunakan apakah Efek Tetap
(Fixed Effect) atau Efek Random
(Random Effect).
Tabel 4. Hausman Test
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: RANDOM
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic
Gambar 2. Grafik Normal P-P Plot
Gambar
Chi-Sq. d.f. Prob.
di
atas
menunjukkan bahwa sebaran data
Cross-section
random
57.472106
0.0000
4
pada
gambar
di
atas
bisa
dikatakan tersebar di sekeliling
Dari hasil uji Hausman
garis diagonal (tidak terpencar
Hausman
jauh dari garis diagonal). Hasil ini
hitung 57,472106, dibandingkan
menunjukkan bahwa data yang
dengan
akan di-regresi dalam penelitian
menghasilkan
nilai
nilai
Chi-
Kwadrat
(X2critical ) sebesar 9,488,
level
pada
= 5% untuk 4 derajat
kebebasan, dimana nilai Hausman
ini berdistribusi normal atau dapat
dikatakan
bahwa
persyaratan
normalitas data bisa dipenuhi.
hitung > Chi- Kwadrat (X2critical)
maka Ho ditolak ( significant),
artinya model yang tepat untuk
menganalisis penelitian ini adalah
fixed effect.
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
94 |
UPN "VETERAN" JAKARTA
2). Uji Multikolinearitas
digambarkan
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinieritas
1
Tolerance
VIF
CR
.761
1.314
EPS
.945
1.058
DER
.724
1.381
DPR
.995
1.005
diagram
Durbin Watson adalah sebagai
berikut :
Collinearity Statistics
Model
dalam
(Constant)
Dari tabel di atas diketahui
bahwa seluruh variabel mempunyai
nilai tolerance lebih besar dari 0,1
dan
VIF
(Variance
Inflation
Gambar 3. Diagram Durbin Watson
Dari
penelitian
dapat
Factor) lebih kecil dari 5. Dengan
disimpulkan bahwa penelitian ini
demikian dapat disimpulkan bahwa
bebas
model regresi dalam penelitian ini
termasuk dalam daerah yang
tidak
tidak ada berkorelasi (nilai DW
mengalami
gejala
autokorelasi
karena
antara du dan 4-du).
multikolinearitas.
3). Uji Autokorelasi
Adapun
hasil
dari
uji
4). Uji Heteroskedatis
autokorelasi pada penelitian ini
dapat
dilihat
pada
digaram
Durbin Watson berikut ini :
Dengan nilai Durbin Watson
sebesar 1,9846 (seperti terlihat
pada tabel 3), dan pada tabel DW
dapat dilihat nilai dL = 1.7279
dan nilai du = 1.8094, maka
Gambar
di
atas
dapat dihitung besarnya 4 – du =
menunjukkan bahwa titik-titik
2,1906 dan 4 – dL = 2,2721. Bila
yang dihasilkan menyebar secara
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
| 95
UPN "VETERAN" JAKARTA
acak dan tidak membentuk suatu
saham
pola atau trend garis tertentu.
Adjusted R Square, yaitu sebesar
Gambar
juga
0,837975 ini artinya bahwa harga
sebaran
sahamdijelaskan oleh CR, EPS, DER
data ada di sekitar titik nol. Hasil
dan DPR sebesar 83,7975 % dan
pengujian
menunjukkan
sisanya 16,2025 % dijelaskan oleh
bahwa model regresi ini bebas
variabel lain seperti price earning
dari masalah heteroskedastisitas.
ratio, devident yield,
Persamaan Regresi
margin, return on asset, return on
di
menunjukkan
d.
atas
bahwa
ini
Tabel 6. Hasil Fixed Effect Model
Dependent Variable: LOG(Y)
Method: Panel Least Squares
Date: 06/25/12 Time: 18.50
Sample: 2007 2011
Periods included: 5
Cross-sections included: 41
Total panel (unbalanced) observations: 203
dapat
dilihat
dari
nilai
net
profit
equity dll.
3. Pengujian
Hipotesis
Secara
Parsial
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
LOG(CR)
LOG(EPS)
LOG(DER)
LOG(DPR)
Dummy 2008
Dummy 2009
Dummy 2010
Dummy 2011
6.451182
-0.030860
0.197779
-0.602077
0.059357
-1.732
-0.562
0.286
0.429
0.628499
0.091476
0.067380
0.179433
0.052632
0.462
0.462
0.466
0.465
10.26442
-0.337357
2.935294
-3.355445
1.127770
-2.523
-1.543
0.741
0.309
0.0000
0.7363
0.0038
0.0010
0.2611
0.003
0.312
0.428
0.127
Berdasarkan tabel 6 di atas
maka dapat diambil kesimpulan
bahwa ;
a) Current
Ratio(CR)
tidak
Effects Specification
berpengaruh
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted Rsquared
S.E. of
regression
Sum squared
resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.873267
Mean dependent var
7.794213
0.837975
S.D. dependent var
1.580942
0.636367
Akaike info criterion
2.126656
63.98415
-170.8556
24.74359
0.000000
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
2.861111
2.423787
1.984608
signifikan
terhadap harga sahamkarena
Sig. = 0,7363> 0,025 dan t
hitung
= - 0,337357< t
tabel
=
1,97190.
Persamaan
regresi
yang
b) Earning
Per Share (EPS)
terbentuk adalah sebagai berikut:
berpengaruh secara signifikan
Y = 6.451182 - 0.030860 * CR +
terhadap harga saham, karena
0.197779 * EPS – 0,602077*DER
nilai Sig = 0,0038< 0,025 dan
+ 0.059357 *DPR
t
Pengaruh CR, EPS, DER dan
hitung
= 2,935294> t
tabel
=
1,97190.
DPR secara simultan terhadap harga
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
96 |
UPN "VETERAN" JAKARTA
c) Debt To Equity Ratio (DER)
dan F
hitung>
F
tabel,
maka secara
berpengaruh secara signifikan
simultan variabel CR, EPS, DER
terhadap harga sahamkarena
dan DPR berpengaruh secara
Sig = 0,0010< 0.025 dan t
simultan terhadap harga saham.
hitung
= -3,355445> t
tabel
= -
1,97190.
SIMPULAN
d) Devident Payout Ratio(DPR)
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
Berdasarkan hasil penelitian
secara
dan
pembahasan
harga
dikemukakan
sahamkarena Sig = 0.2611>
kesimpulan
0.025 dan t hitung = 1,127770<
sebagai berikut :
t tabel = 1,97190.
a.
Berdasarkan
data
hasil
yang
telah
sebelumnya,
maka
penelitian
ini
adalah
Secara parsial, EPS dan DER
mempunyai
pengaruh
analisis di atas maka dalam
signifikan
penelitian
ini
saham. Hal ini telah sesuai
variabel
EPS
secara
parsial
dan
DER
terhadap
yang
dengan harapan / teori
yang
harga
dan
berpengaruh signifikan terhadap
penelitian
pernah
harga saham sedangkan variabel
dilakukan sebelumnya, bahwa
CR dan DPR tidak berpengaruh
semakin besar EPS, berarti
signifikan terhadap harga saham.
semakin besar keuntungan yang
akan diperoleh investor jika
4. Pengujian Hipotesis Penelitian
Secara Simultan
ini
Dari tabel 6 diperoleh
nilai Sig. sebesar
besarnya F
Sedangkan F
2.42,
hitung
tabel
memegang saham tersebut. Hal
0.000
atau
= 24,74359.
besarnya adalah
hal ini berarti bahwa H0
ditolak karena nilai Sig < 0.05,
tentu
saja
akan
meningkatkan harga saham di
pasar, karena besarnya nilai
EPS ini akan membuat saham
perusahaan semakin menarik
untuk
dimiliki
atau
dibeli.
Demikian juga dengan tingkat
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
| 97
UPN "VETERAN" JAKARTA
hutang, DER yang semakin
tingkat
tinggi menunjukkan semakin
semakin besar. Hal ini juga
besarnya
proporsi
hutang
akan berdampak bahwa harga
terhadap
equity,
sehingga
saham dari perusahaan tersebut
risiko
di Pasar Modal juga akan
mencerminkan
b.
pengembalian
perusahaan yang relatif tinggi
semakin
dan
permintaan
risiko
yang
harus
akan
meningkat
saham
karena
di
pasar
ditanggung investor juga akan
melebihi penawaran. Keputusan
semakin tinggi. Pada akhirnya
yang harus diambil oleh pemilik
investor akan meminta tingkat
perusahaan
pengembalian yang tinggi pula.
perusahaan harus meningkatkan
EPS
laba
adalah variabel yang
berpengaruh signifikan terhadap
harga
saham.
Hal
ini
yaitu
pemilik
semaksimal
mungkin
supaya EPS meningkat.
c.
DER
adalah
variabel
yang
ditunjukkan dari nilai t hitung
berpengaruh signifikan terhadap
nya yang paling besar yaitu
harga
2,935294. Hal ini menunjukan
ditunjukkan dari nilai probalitas
bahwa investor percaya bahwa
t hitung yang lebih kecil dari
semakin tinggi rasio ini maka
0,025.
semakin
baik
utang justru bermanfaat karena
kinerja
perusahaan
produktivitas
saham.
Hal
ini
Hal
ini
menunjukan
dalam
bunga dapat dikurangkan dalam
memperoleh keuntungan bersih
menghitung pajak. Dalam hal
atau laba. Hal ini selanjutnya
ini kebijakan menambah hutang
akan meningkatkan daya tarik
dipandang
perusahaan
investor.
sinyal pertumbuhan perusahaan.
tarik
Perusahaan yang sedang dalam
Peningkatan
perusahaan
perusahaan
diminati
kepada
daya
menjadikan
tersebut
investor,
pertumbuhan
sebagai
sebuah
akan
makin
membutuhkan pendanaan yang
karena
besar. Hal ini tidak mungkin
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
98 |
UPN "VETERAN" JAKARTA
dapat
modal
dipenuhi
hanya
sendiri,
dari
sehingga
perusahaan memutuskan untuk
membentuk hutang baru pada
pihak
ketiga
atau
kreditor
selama tambahan hasil investasi
lebih besar daripada tambahan
biaya hutang.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono, (2006), Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi,
BPEF, Yogyakarta.
Arief, Sritua (2003), Metodologi
Penelitian Ekonomi, Penerbit
Universitas
Indonesia,
Jakarta.
Brigham, Eugene F and Joel F.
Houston.
(2009),
Fundamentals of Financial
Management, Eight Edition,
The Dryden Press..
Brigham, Gapenski F and Philip R.
Daves. (2006). Intermediete
Financial Management. Eight
Edition. Thomson. SouthWestern.
Eviews
4 User’s Guide (2007)
Quantitative Micro Software,
LLC, AS.
Ghozali, Imam, (2006), Aplikasi
Analisis Mulitivariate Dengan
Program
SPSS,
Badan
Penerbit
Univesitas
Dipongoro, Semarang.
Gujarati, Damodar (2009), Basic
Econometrics. Fourth edition,
McGraw-Hill Inc, New York.
Jogiyanto (2000), Analisa & Disain
Sistem Informasi (Pendekatan
Terstruktur
Teori
dan
Praktek Aplikasi Bisnis).
Andi Offset, Yogyakarta.
Koetin,E.A (2004), Suatu Pedoman
Investasi
Dalam
Efek
Indonesia,
Bursa
Efek
Jakarta, Jakarta.
Kuncoro, M. (2001). Metode Riset
untuk Bisnis dan Ekonomi.
Penerbit Media Komputindo.
Gramedia. Jakarta.
Riyanto, Bambang (2006), DasarDasarPembelanjaan
Perusahaan. Edisi keempat,
BPFG, Yogyakarta.
Santoso, Singgih. (2000) SPSS
Mengolah Data Statistik
Secara Profesional. Erlangga
– Indonesia.
Sarwoko, (2007), Statistik Inferensi
Untuk Ekonomi Dan Bisnis,
PT. Andi, Yogyakarta.
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti,
(2001),
Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan, UPP
AMP YKPW Gajah Mada,
Yogyakarta .
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
| 99
UPN "VETERAN" JAKARTA
Sugiyono,
(2008).
Nonparametris
Penelitian, CV
Bandung.
Statistik
untuk
Alfabeta,
Usman, Husaini dan Setiady Akbar,
Purnomo. (2008), Metodologi
Penelitian
Sosial.
Bumi
Aksara. Jakarta.
Wahyu
Winarno, Wing (2007),
Analisa Ekonometerika dan
Statika
dengan
Eviews,
Sekolah
Tinggi
Ilmu
Manajemen
YKPN,
Yogyakarta.
“EQUITY” VOL. 16 No. 2
100 |
UPN "VETERAN" JAKARTA
Download