PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DEWI CAHYANI PANGESTUTI dan A. HAMIDI Pascasarjana Magister Manajemen, UPN “Veteran” Jakarta Jl. RS. Fatmawati, Pondok Labu, Jakarta Selatan 12450 Abstract Development of a company's stock price reflects the company's stock value. Stock price changes that occur are influenced by several factors, including the company's fundamentals. Company fundamental factor describing the internal state of the company, which can be seen in the data derived from the company's financial statements.In this study the samples used by 41 companies with a 5-year observation period (2007-2011). Dependent variable is the share price and the independent variables are the Current Ratio (CR), Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), and Dividend Payout Ratio (DPR). The purpose of this research to examine the effect of variables - the independent variables simultaneously or partially to variable stock price and how much its contribution. This meant that the company knows how to make their stock attractive to investors for purchase and can also be used as a reference to decide exactly when to buy or sell stocks to be of gaining profit. Keywords: Stock Prices, Current Ratio (CR), Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), and Dividend Payout Ratio (DPR). oleh banyak faktor antara lain faktor PENDAHULUAN Perkembangan saham eksternal dan internal perusahaan. Faktor suatu perusahaan mencerminkan nilai eksternal perusahaan diantaranya adalah saham perusahaan tersebut, sehingga kondisi kemakmuran saham pemerintah, dicerminkan dari harga pasar sahamnya pendapatan, (Husnan : 2001, 78). Saham sebagai Sedangkan faktor internal perusahaan surat berharga yang dijualbelikan di diantaranya pasar modal akan mengalami fluktuasi. perusahaan, kebijaksanaan direksi dan Fluktuasi harga saham ini dipengaruhi lain-lain. dari harga pemegang perekonomian, laju dan “EQUITY” VOL. 16 No. 2 kebijaksanaan inflasi,tingkat lain kondisi sebagainya. fundamental | 83 UPN "VETERAN" JAKARTA Harga saham yang terjadi di penelitian ini adalah: Current Ratio bursa adalah merupakan hasil dari (CR), Earning Per Share (EPS), Debt to permintaaan Equity dan penawaran saham bersangkutan. Sebelum membeli saham suatu perusahaan, investor Ratio (DER) dan Dividend Payout Ratio (DPR). akan Ada dua hal yang akan mempelajari terlebih dahulu kondisi dipertimbangkan oleh investor dalam perusahaan, karena nilai saham mewakili menanamkan modalnya yaitu tingkat nilai sering keuntungan yang diharapkan dan tingkat perusahaan. membandingkan Investor antara harga pasar risiko yang akan ditanggung. Investasi nilai atau harga yang dilakukan akan selalu mengandung sebenarnya dari saham tersebut. Setelah unsur ketidakpastian. Semakin tinggi mempelajari kondisi perusahaan, maka tingkat keuntungan yang diharapkan, investor baru akan memutuskan untuk maka risiko yang akan ditanggung dari membeli atau menjual suatu saham. investasi tersebut juga semakin tinggi. saham dengan Nilai suatu Para investor cenderung lebih memilih saham (nilai intrinsik) sering disebut untuk berinvestasi pada investasi yang sebagai nilai fundamental. Selanjutnya akan memberikan tingkat keuntungan nilai fundamental dapat dihitung dengan yang lebih besar dengan tingkat risiko menggunakan yang sekuritas, sebenarnya dua jenis analisis sama, atau dengan tingkat analisis sekuritas keuntungan yang sama tetapi tingkat analisis sekuritas risiko yang ditanggung lebih kecil. Ada teknikal (Jogiyanto : 2000, 45). Data- dua macam risiko yang ada dalam suatu data yang diperlukan jika menggunakan saham analisis fundamental adalah data-data unsistematis, risiko sistematis merupakan yang berasal dari laporan keuangan risiko perusahaan, sedangkan analisis teknikal perusahaan dan tidak dapat dihilangkan, menggunakan data pasar dari saham. sedangkan Data-data keuangan yang digunakan merupakan risiko spesifik yang dihadapi dalam oleh perusahaan tertentu, dan dapat fundamental yaitu dari dan penilaian saham misalnya: earning, pembayaran dividen, return on asset, dan fundamental lain-lain. yang Faktor-faktor dipilih dalam yaitu pasar risiko yang risiko sistematis dialami dan semua unsistematis dihilangkan atau diminimisasi. Ruang lingkup penelitian sebagai berikut : “EQUITY” VOL. 16 No. 2 84 | UPN "VETERAN" JAKARTA a. Penelitian ini hanya terbatas pada harga saham perusahaan yang sudah TINJAUAN PUSTAKA Current Ratio (CR) tercatat di Bursa Efek Indonesia dan Rasio ini merupakan perbandingan pernah membagikan dividen selama antara aktiva lancar dengan hutang periode penelitian; lancar. Aktiva lancar pada umumnya b. Data dan lokasi penelitian adalah di Bursa Efek Indonesia; piutang dan persediaan. Hutang lancar c. Analisis dilakukan terhadap beberapa indikator keuangan terdiri dari hutang dagang, hutang wesel dari jangka pendek, hutang jangka panjang perusahaan yaitu Current Ratio (CR), yang akan jatuh tempo, hutang pajak dan Earning per Share (EPS), Debt to hutang-hutang Equity Ratio (DER) dan Dividend merupakan ukuran yang paling umum Payout Ratio (DPR); dari d. Penelitian laporan terdiri dari kas, surat-surat berharga, dilakukan lain. kelancaran Current (solvency) ratio jangka terhadap pendek, karena rasio ini menunjukkan perusahaan yang gopublic dan telah seberapa besar kemampuan perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk selama periode 2007 - 2011. pendeknya Perumusan masalah memenuhi dengan hutang jangka persedian aktiva dalam lancar yang dimilki. Tingginya rasio ini penelitian ini adalah apakah terdapat akan semakin baik bagi perusahaan dan pengaruh antara Current Ratio (CR), akan menarik minat investor untuk Earning per Share (EPS), Debt to Equity membeli saham. Ratio (DER) danDividend Payout Ratio Likuiditas adalah kemampuan (DPR) terhadap harga saham perusahaan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang go public dan terdaftar di Bursa jangka pendeknya. Pengertian lain Efek Indonesia baik secara parsial adalah kemampuan seseorang atau maupun simultan. Dan faktor manakah perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang paling dominan dan signifikan atau utang yang segera harus dibayar mempengaruhi harga saham di Bursa dengan Efek Jakarta. diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi harta lancarnya. Likuiditas dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancar sebesar “EQUITY” VOL. 16 No. 2 | 85 UPN "VETERAN" JAKARTA 100%. Ukuran likuiditas perusahaan Oleh karena itu para (calon) investor yang tingkat yang akan menanamkan dananya berupa ditunjukkan saham, akan memperhatikan benar laba lebih likuiditas menggambarkan perusahaan dengan rasio kas (kas terhadap kewajiban lancar). mereka sediakan. Investor mengharapkan Rasio likuiditas antara lain terdiri dari: Current membandingkan yang diperoleh dari dana yang telah Ratio yang antara total aktiva agar EPS terus meningkat, karena semakin tinggi EPS suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain, lancar dengan kewajiban lancar. Selain maka itu, yang semakin menarik. Earning PerShare ini membandingkan antara (total aktiva mengambarkan jumlah rupiah yang akan lancar - inventory) dengan kewajiban diperoleh atau menjadi haknya untuk lancar. setiap lembar saham, disamping itu juga terdapat Quick Ratio saham merupakan salah ini satu akan indikator keberhasilan perusahaan. Earnings Per Share (EPS) Earning per share merupakan ukuran perusahaan kemampuanperusahaan Alasan pemilihan variabel ini dalam sebagai salah satu variabel independen, menghasilkan keuntungan per lembar adalah karena semakin besar EPS, berarti saham semakin besar keuntungan yang akan bagi mengenai investor pemiliknya. EPS penting karena dapat gambaran bagi calon memberikan diperoleh investor jika memegang saham tersebut. Hal ini tentu saja akan bagaimana meningkatkan harga saham di pasar, keuntungan yang dapat diperoleh dalam karena besarnya nilai EPS ini akan suatu periode tertentu dengan memiliki membuat saham perusahaan semakin saham suatu perusahaan dan untuk menarik untuk dimiliki atau dibeli. mengetahui mengenai Informasi bagaimana prestasi perusahaan tersebut dalam menghasilkan Debt Equity Ratio (DER) pendapatan atau keuntungan baginya. Kemampuan suatu membayar perusahaan Peningkatan EPS dari tahun ke tahun untuk semua dapat dijadikan salah satu indikator hutangnya adanya keberhasilan suatu perusahaan suatu perusahaan. Suatu perusahaan yang dalam mengelola dana yang tersedia. solvable berarti menunjukkan hutang- solvabilitas perusahaan tersebut “EQUITY” VOL. 16 No. 2 86 | UPN "VETERAN" JAKARTA mempunyai aktiva atau kekayaan yang b. Kesempatan cukup untuk membayar semua hutanghutangnya (Riyanto :2006, 34). DER menggambarkan perbandingan perusahaan yang digunakan c. Struktur modal yang diinginkan perusahaan. d. Ketersediaan dana untuk memenuhi sebagai cost of capital perusahaan. sumber pendanaan perusahaan. Hubungan antara harga saham dan Semakin besar DER menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang-hutang untuk melakukan investasi. antara total hutang dengan total ekuitas (modal) perusahaan besarnya dividend payout ratio dapat dilihat pada rumus : relatif terhadap ekuitas. DER yang semakin Terlihat bahwa hubungan antara tinggi menunjukkan semakin besarnya equity, harga saham dengan dividen perlembar risiko yang dibagikan adalah positif, yaitu perusahaan yang relatif tinggi dan risiko semakin besar dividen yang dibayar, yang harus ditanggung investor juga maka semakin besar pula harga saham akan semakin tinggi. Pada akhirnya (Jogiyanto investor saham dividen bagi investor, dipandang sebagai perusahaan yang memiliki DER yang salah satu indikator prospek perusahaan. tinggi. Saat proporsi hutang sehingga terhadap mencerminkan akan menghindari : 2000, perusahaan pembayaran Dividend payout ratio menggambarkan besarnya keuntungan yang diterima investor dari emiten. Dividend payout ratio yang optimal merupakan fungsi dari empat faktor (Brigham, Gapenski & Daves : 2006, 123) yaitu : a. Preferensi investor dividen, ditafsirkan Dividend Payout Ratio(DPR) terhadap dividend dibandingkan capital gain. 61). Kebijakan meningkatkan maka bahwa ini prospek perusahaan sedang baik dan demikian pula sebaiknya. Terdapat perusahaan keengganan untuk bagi menurunkan dividen, karena memberi sinyal buruk bagi perusahaan, karena perusahaan dianggap membutuhkan dana. Perusahaan yang memiliki risiko tinggi cenderung untuk membayar “EQUITY” VOL. 16 No. 2 | 87 UPN "VETERAN" JAKARTA dividen lebih kecil agar tidak terjadi pemikiran terkait variabel penelitian, pemotongan dividen jika laba yang maka rumusan hipotesis yang dapat diperoleh turun, dan probabilitas di susun adalah: turunnya Laba bagi perusahaan yang a. lebih berisiko adalah tinggi Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari Current Ratio (Jogiyanto : 2000, 65). (CR) terhadap harga saham perusahaan yang gopublic dan KERANGKA PEMIKIRAN telah terdaftar di Bursa Efek Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian terdahulu Indonesia. b. Diduga terdapat pengaruh yang mengenai pengaruh antara Net Profit signifikan dari Earning per Margin (NPM), Return on Investment Share (EPS) terhadap harga (ROI), Return on Equity (ROE), dan saham Earnings per Share (EPS) terhadap gopublic dan telah terdaftar di penerimaan pajak penghasilan badan, Bursa Efek Indonesia. maka permasalahan dalam penelitian ini dapat digambarkan c. dengan perusahaan yang Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari Debt to Equity kerangka pemikiran sebagai berikut: Ratio (DER) terhadap harga saham perusahaan yang gopublic dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. d. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap harga saham Gambar 1. Kerangka Pemikiran yang gopublic dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hipotesis Berdasarkan perusahaan kajian pustaka, penelitian terdahulu dan kerangka e. Diduga terdapat pengaruh yang signifikan dari Current Ratio “EQUITY” VOL. 16 No. 2 88 | UPN "VETERAN" JAKARTA (CR), Earning per Share (EPS), Indonesia (BEI) melalui www.idx.co.id. Debt to Equity Ratio (DER) dan yang membagikan dividen selama danDividend periode Payout Ratio (DPR) secara simultan terhadap maka sampel penelitian adalah sebagai berikut : harga saham perusahaan yang gopublic dan telah terdaftar di penelitian, Tabel 1. Daftar Perusahaan No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk. 2 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk. METODE 3 AKRA AKR Corporindo Tbk. Populasi dan Teknik Pengambilan 4 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk. 5 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. Astra Graphia Tbk. Bursa Efek Indonesia. Sampel 6 ASGR menjadi 7 ASII populasi pada penelitian ini adalah 8 BATA Sepatu Bata Tbk. 9 BMTR Global Medicom Tbk. Perusahaan yang semua perusahaan yang go public yang Astra International Tbk. 10 BRNA Berlina Tbk. telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia 11 BUMI Bumi Resources Tbk. (meliputi industri). 12 CITA Cita Mineral Investindo Tbk berdasarkan 13 CPIN Charoen Pokphan Indonesia Tbk. 14 DLTA Delta Djakarta Tbk. 15 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk. faktor independen dalam penelitian ini 16 ELSA Elnusa Tbk. adalah Dividend Payout Ratio (DPR), 17 FAST Fast Food Indonesia Tbk. 18 GDYR Goodyear Indonesia Tbk. semua Pemilihan jenis sampel pertimbangan bahwa salah salah satu sehingga perusahaan yang dijadikan 19 GGRM Gudang Garam Tbk. yang 20 GJTL Gajah Tunggal Tbk. membagikan cash dividen selama tahun 21 HMSP HM Sampoerna Tbk. sampel haruslah perusahaan amatan. Setelah – 22 International Nickel Indonesia Tbk. pilah 23 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. menyampaikan 24 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. laporan keuangan tahun 2007 - 2011 25 ISAT Indosat Tbk. 26 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk. 27 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk. 28 KAEF Kimia Farma Tbk. perusahaan dipilah INCO yang lengkap, tepat waktu dan telah diaudit serta dipublikasikan oleh Bursa Efek “EQUITY” VOL. 16 No. 2 | 89 UPN "VETERAN" JAKARTA 29 KLBF Kalbe Farma Tbk. 30 LION Lion Metal works Tbk. 31 LSIP PP London Sumatera Tbk. 32 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk. 33 PKPK Perdana Kary Perkasa Tbk. 34 PTBA 35 Tambang Batubara Bukit Asam 3.) Debt to equity ratio (DER), adalah Tbk. rasio yang menunjukkan seberapa RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk. banyak 36 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk. No Kode 37 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk. mencerminkan besarnya proporsi 38 TGKA Tigaraksa Satria Tbk. utang yang digunakan perusahaan 39 TINS Timah (Persero) Tbk. 40 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk. 41 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Nama Perusahaan operasional dibiayai untuk dengan perusahaan utang. menjalankan DER operasional perusahaan dibandingkan dengan modal sendiri. Rasio ini dihitung Definisi Operasional Variabel dengan rumus seabgai berikut : Jumlah variabel independen ini ada 4 (empat) yaitu : 1.) Current Ratio (CR) adalah rasio yang dihitung dengan membagi aktiva lancar dengankewajiban lancar. Rumus yang digunakan adalah : 4.) Dividend Payout Ratio, adalah rasio yang berkaitan dengan jumlah dividen yang dibagikan terhadap atau atas perusahaan laba setelah yang pajak menghasilkan persentase pembayaran laba kepada 2.) Earnings Pershare (EPS), merupakan indikator seberapa jauh pemegang saham. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: investor bersedia membayar saham untuk setiap rupiah pendapatan yang dihasilkan perusahaan. Rumus yang digunakan adalah : 5.) Variabel dependen merupakan harga saham. Harga saham diproleh “EQUITY” VOL. 16 No. 2 90 | UPN "VETERAN" JAKARTA dari harga cum datesetelah data dalam penelitian ekonomi perusahaan membayar deviden. memiliki beberapa keuntungan utama dibandingkan data jenis cross section maupun time series. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis Teknik analisis dalam penelitian - Dapat memberikan jumlah ini menggunakan Data panelatau panel pengamatan yang lebih besar dan data atau Pooled Data adalah gabungan menghasilkan estimasi yang lebih dari data time series (antar waktu) dan stabil dan efesien data cross section individu/ruang). (antar - Untuk Panel data lebih memberikan banyak informasi menggambarkan panel data / data dibandingkan juka hanya data cross panel / Pooled Data secara singkat, section ataupun time siries saja misalkan pada data cross section, nilai dari satu dikumpulkan variabel atau lebih untuk beberapa unit - Panel data dapat memberikan penyelesaian yang lebih baik dalam inferensi sampel pada suatu waktu waktu. Dalam perubahan dinamis dibandingkan data cross section. panel data / data panel / pooled data, unit cross section yang sama di-survey 1. MUji Asumsi Klasik dalam beberapa waktu (Gujarati : 2003, Uji asumsi klasik meliputi : 637). a.) Uji Normalitas Data - Regresi dengan menggunakan panel Uji normalitas data bertujuan data / data panel / pooled data, untuk melihat apakah sampel- memberikan beberapa keunggulan sampel dibandingkan dengan pendekatan mempunyai standar cross section dan time terdistribusi secara normal series. atau tidak. Keunggulan dan permasalahan regresi denganData yang diambil data yang b.) Uji Multikolinearitas Panel mencatat bahwa penggunaan Berguna untuk mengetahui panel data / data panel / pooled ada “EQUITY” VOL. 16 No. 2 tidaknya hubungan | 91 UPN "VETERAN" JAKARTA (korelasi) yang sempurna atau maupun hampir sempurna di antara determinasi R2 adalah bilangan beberapa atau semua variabel yang menyatakan prosentasi variasi bebas. Analisis regresi yang total Y yang dijelaskan oleh garis baik bilamana tidak terdapat regresi. Koefisien determinasi ini korelasi antar variabel bebas. dapat c.) Uji Heterokedasitas parsial. Koefisien diperoleh dari rasio/ perbandingan Y' dengan varians Y Heteroskedasitas adalah Selanjutnya dilakukan Uji variabel – uji sebagai berikut;Koefisien gangguan (disturbance/ error determinasi R2, analisa Varian F terms) yang muncul dalam dan uji statitik -t menguji fungsi apakah regresi memiliki varians yang sama atau tidak. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi statistic d.) Uji Autokorelasi Autokorelasi Tabel 2. Deskripsi Statistik merupakan korelasi yang terjadi pada error antar serial waktu (time series), sehingga diperlukan uji autokorelasi ini untuk memastikan model yang dibangun adalah baik dan Statistics P N Valid CR 205 Missing Mean Median Mode Std. Deviation Range Minimum Maximum Sum EPS 205 DER 205 0 0 0 7710.5613 258.6894 769.7827 2300.0000 188.0600 251.8900 212.78a 294.13 -179.29a 15004.85758 202.65830 1520.20618 134926.00 74.00 135000.00 1580665.06 1365.16 .31 1365.47 53031.33 12299.50 -179.29 12120.21 157805.46 DPR 205 205 0 0 .9941 199.7859 .6800 40.0600 .29 50.00 .87277 2092.65954 4.58 .12 4.70 203.80 29997.15 .04 29997.19 40956.11 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown representatif. Pergerakan 41 emiten yang 2. terdaftar di BEI selama tahun 2007 Koefisien Determinasi Uji regresi ditujukan untuk mengetahui pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat baik secara simultan sampai dengan tahun 2011 disajikan dalam tabel di atas. Dan dari tabel tersebut terlihat bahwa variabel bebas yaitu harga saham “EQUITY” VOL. 16 No. 2 92 | UPN "VETERAN" JAKARTA memiliki nilai minimum 74, nilai dengan standar deviasi sebesar maksimum 135.000 dan nilai rata 2.092,65954. rata sebesar 7.710,5613, nilai median 2300, nilai mode 212.78, dengan standar deviasi 15.004,85758. CR 2. Analisis dan Pengujian Hipotesis a. Pemilihan Metode Estimasi memiliki nilai 1.) Uji Chow / Uji F Statistic minimum 0,31, nilai maksimum (Pooled Least square Vs 1.365,47 dan nilai rata-rata sebesar Fixed Effect) 258,6894, nilai median 188,06, Tabel 3. Chow Test nilai mode 294,13 dengan standard Cross-section fixed (dummy variables) deviasi sebesar 202,65830. EPS minimum memiliki -179.29, nilai R-squared nilai Adjusted R-squared maksimum 12.120.21 dan nilai S.E. of regression Sum squared resid rata-rata 769,7827, nilai median Log likelihood 251,89, nilai mode -179,29 dengan standar deviasi 1.520,20618. F-statistic Prob(F-statistic) Mean dependent 0.873267 var S.D. dependent 0.837975 var Akaike info 0.636367 criterion 63.98415 Schwarz criterion Hannan-Quinn -170.8556 criter. Durbin-Watson 24.74359 stat 0.000000 Jika F DER memiliki nilai minimum hitung> F tabel, metode Fixed effect lebih baik rata-rata sebesar 0,9941, nilai untuk mengestimasi data panel. median 0,68, nilai mode 0,29 Dari hasil Redundant fixed effect dengan standar deviasi sebesar didapatkam 0,87277. (24,74359) >F DPR memiliki nilai minimum tabel F 1.580942 2.126656 2.861111 2.423787 1.984608 maka 0,12, nilai maksimum 4,70 dan nilai harga 7.794213 hitung (2,42) untuk df-1 = 4, df-2= 200 dengan alpha 0,04, nilai maksimum 29.997,19 0,05 sedangkan hasil dan nilai rata-rata sebesar 199,7859, 0,000 nilai median 40,06, nilai mode 50, ditolak, maka model disarankan < 0,05, p- value sehingga Ho mengikuti fixed effect lebih baik “EQUITY” VOL. 16 No. 2 | 93 UPN "VETERAN" JAKARTA daripada Pooled Least Square (Common Effect). b. c. Pengujian Asumsi Klasik 1). Uji Normalitas Uji Hausman Uji Hausman dilakukan untuk menetapkan model yang digunakan apakah Efek Tetap (Fixed Effect) atau Efek Random (Random Effect). Tabel 4. Hausman Test Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: RANDOM Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq. Statistic Gambar 2. Grafik Normal P-P Plot Gambar Chi-Sq. d.f. Prob. di atas menunjukkan bahwa sebaran data Cross-section random 57.472106 0.0000 4 pada gambar di atas bisa dikatakan tersebar di sekeliling Dari hasil uji Hausman garis diagonal (tidak terpencar Hausman jauh dari garis diagonal). Hasil ini hitung 57,472106, dibandingkan menunjukkan bahwa data yang dengan akan di-regresi dalam penelitian menghasilkan nilai nilai Chi- Kwadrat (X2critical ) sebesar 9,488, level pada = 5% untuk 4 derajat kebebasan, dimana nilai Hausman ini berdistribusi normal atau dapat dikatakan bahwa persyaratan normalitas data bisa dipenuhi. hitung > Chi- Kwadrat (X2critical) maka Ho ditolak ( significant), artinya model yang tepat untuk menganalisis penelitian ini adalah fixed effect. “EQUITY” VOL. 16 No. 2 94 | UPN "VETERAN" JAKARTA 2). Uji Multikolinearitas digambarkan Tabel 5. Hasil Uji Multikolinieritas 1 Tolerance VIF CR .761 1.314 EPS .945 1.058 DER .724 1.381 DPR .995 1.005 diagram Durbin Watson adalah sebagai berikut : Collinearity Statistics Model dalam (Constant) Dari tabel di atas diketahui bahwa seluruh variabel mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIF (Variance Inflation Gambar 3. Diagram Durbin Watson Dari penelitian dapat Factor) lebih kecil dari 5. Dengan disimpulkan bahwa penelitian ini demikian dapat disimpulkan bahwa bebas model regresi dalam penelitian ini termasuk dalam daerah yang tidak tidak ada berkorelasi (nilai DW mengalami gejala autokorelasi karena antara du dan 4-du). multikolinearitas. 3). Uji Autokorelasi Adapun hasil dari uji 4). Uji Heteroskedatis autokorelasi pada penelitian ini dapat dilihat pada digaram Durbin Watson berikut ini : Dengan nilai Durbin Watson sebesar 1,9846 (seperti terlihat pada tabel 3), dan pada tabel DW dapat dilihat nilai dL = 1.7279 dan nilai du = 1.8094, maka Gambar di atas dapat dihitung besarnya 4 – du = menunjukkan bahwa titik-titik 2,1906 dan 4 – dL = 2,2721. Bila yang dihasilkan menyebar secara “EQUITY” VOL. 16 No. 2 | 95 UPN "VETERAN" JAKARTA acak dan tidak membentuk suatu saham pola atau trend garis tertentu. Adjusted R Square, yaitu sebesar Gambar juga 0,837975 ini artinya bahwa harga sebaran sahamdijelaskan oleh CR, EPS, DER data ada di sekitar titik nol. Hasil dan DPR sebesar 83,7975 % dan pengujian menunjukkan sisanya 16,2025 % dijelaskan oleh bahwa model regresi ini bebas variabel lain seperti price earning dari masalah heteroskedastisitas. ratio, devident yield, Persamaan Regresi margin, return on asset, return on di menunjukkan d. atas bahwa ini Tabel 6. Hasil Fixed Effect Model Dependent Variable: LOG(Y) Method: Panel Least Squares Date: 06/25/12 Time: 18.50 Sample: 2007 2011 Periods included: 5 Cross-sections included: 41 Total panel (unbalanced) observations: 203 dapat dilihat dari nilai net profit equity dll. 3. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C LOG(CR) LOG(EPS) LOG(DER) LOG(DPR) Dummy 2008 Dummy 2009 Dummy 2010 Dummy 2011 6.451182 -0.030860 0.197779 -0.602077 0.059357 -1.732 -0.562 0.286 0.429 0.628499 0.091476 0.067380 0.179433 0.052632 0.462 0.462 0.466 0.465 10.26442 -0.337357 2.935294 -3.355445 1.127770 -2.523 -1.543 0.741 0.309 0.0000 0.7363 0.0038 0.0010 0.2611 0.003 0.312 0.428 0.127 Berdasarkan tabel 6 di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa ; a) Current Ratio(CR) tidak Effects Specification berpengaruh Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted Rsquared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.873267 Mean dependent var 7.794213 0.837975 S.D. dependent var 1.580942 0.636367 Akaike info criterion 2.126656 63.98415 -170.8556 24.74359 0.000000 Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 2.861111 2.423787 1.984608 signifikan terhadap harga sahamkarena Sig. = 0,7363> 0,025 dan t hitung = - 0,337357< t tabel = 1,97190. Persamaan regresi yang b) Earning Per Share (EPS) terbentuk adalah sebagai berikut: berpengaruh secara signifikan Y = 6.451182 - 0.030860 * CR + terhadap harga saham, karena 0.197779 * EPS – 0,602077*DER nilai Sig = 0,0038< 0,025 dan + 0.059357 *DPR t Pengaruh CR, EPS, DER dan hitung = 2,935294> t tabel = 1,97190. DPR secara simultan terhadap harga “EQUITY” VOL. 16 No. 2 96 | UPN "VETERAN" JAKARTA c) Debt To Equity Ratio (DER) dan F hitung> F tabel, maka secara berpengaruh secara signifikan simultan variabel CR, EPS, DER terhadap harga sahamkarena dan DPR berpengaruh secara Sig = 0,0010< 0.025 dan t simultan terhadap harga saham. hitung = -3,355445> t tabel = - 1,97190. SIMPULAN d) Devident Payout Ratio(DPR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Berdasarkan hasil penelitian secara dan pembahasan harga dikemukakan sahamkarena Sig = 0.2611> kesimpulan 0.025 dan t hitung = 1,127770< sebagai berikut : t tabel = 1,97190. a. Berdasarkan data hasil yang telah sebelumnya, maka penelitian ini adalah Secara parsial, EPS dan DER mempunyai pengaruh analisis di atas maka dalam signifikan penelitian ini saham. Hal ini telah sesuai variabel EPS secara parsial dan DER terhadap yang dengan harapan / teori yang harga dan berpengaruh signifikan terhadap penelitian pernah harga saham sedangkan variabel dilakukan sebelumnya, bahwa CR dan DPR tidak berpengaruh semakin besar EPS, berarti signifikan terhadap harga saham. semakin besar keuntungan yang akan diperoleh investor jika 4. Pengujian Hipotesis Penelitian Secara Simultan ini Dari tabel 6 diperoleh nilai Sig. sebesar besarnya F Sedangkan F 2.42, hitung tabel memegang saham tersebut. Hal 0.000 atau = 24,74359. besarnya adalah hal ini berarti bahwa H0 ditolak karena nilai Sig < 0.05, tentu saja akan meningkatkan harga saham di pasar, karena besarnya nilai EPS ini akan membuat saham perusahaan semakin menarik untuk dimiliki atau dibeli. Demikian juga dengan tingkat “EQUITY” VOL. 16 No. 2 | 97 UPN "VETERAN" JAKARTA hutang, DER yang semakin tingkat tinggi menunjukkan semakin semakin besar. Hal ini juga besarnya proporsi hutang akan berdampak bahwa harga terhadap equity, sehingga saham dari perusahaan tersebut risiko di Pasar Modal juga akan mencerminkan b. pengembalian perusahaan yang relatif tinggi semakin dan permintaan risiko yang harus akan meningkat saham karena di pasar ditanggung investor juga akan melebihi penawaran. Keputusan semakin tinggi. Pada akhirnya yang harus diambil oleh pemilik investor akan meminta tingkat perusahaan pengembalian yang tinggi pula. perusahaan harus meningkatkan EPS laba adalah variabel yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini yaitu pemilik semaksimal mungkin supaya EPS meningkat. c. DER adalah variabel yang ditunjukkan dari nilai t hitung berpengaruh signifikan terhadap nya yang paling besar yaitu harga 2,935294. Hal ini menunjukan ditunjukkan dari nilai probalitas bahwa investor percaya bahwa t hitung yang lebih kecil dari semakin tinggi rasio ini maka 0,025. semakin baik utang justru bermanfaat karena kinerja perusahaan produktivitas saham. Hal ini Hal ini menunjukan dalam bunga dapat dikurangkan dalam memperoleh keuntungan bersih menghitung pajak. Dalam hal atau laba. Hal ini selanjutnya ini kebijakan menambah hutang akan meningkatkan daya tarik dipandang perusahaan investor. sinyal pertumbuhan perusahaan. tarik Perusahaan yang sedang dalam Peningkatan perusahaan perusahaan diminati kepada daya menjadikan tersebut investor, pertumbuhan sebagai sebuah akan makin membutuhkan pendanaan yang karena besar. Hal ini tidak mungkin “EQUITY” VOL. 16 No. 2 98 | UPN "VETERAN" JAKARTA dapat modal dipenuhi hanya sendiri, dari sehingga perusahaan memutuskan untuk membentuk hutang baru pada pihak ketiga atau kreditor selama tambahan hasil investasi lebih besar daripada tambahan biaya hutang. DAFTAR PUSTAKA Agus Sartono, (2006), Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, BPEF, Yogyakarta. Arief, Sritua (2003), Metodologi Penelitian Ekonomi, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Brigham, Eugene F and Joel F. Houston. (2009), Fundamentals of Financial Management, Eight Edition, The Dryden Press.. Brigham, Gapenski F and Philip R. Daves. (2006). Intermediete Financial Management. Eight Edition. Thomson. SouthWestern. Eviews 4 User’s Guide (2007) Quantitative Micro Software, LLC, AS. Ghozali, Imam, (2006), Aplikasi Analisis Mulitivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Univesitas Dipongoro, Semarang. Gujarati, Damodar (2009), Basic Econometrics. Fourth edition, McGraw-Hill Inc, New York. Jogiyanto (2000), Analisa & Disain Sistem Informasi (Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis). Andi Offset, Yogyakarta. Koetin,E.A (2004), Suatu Pedoman Investasi Dalam Efek Indonesia, Bursa Efek Jakarta, Jakarta. Kuncoro, M. (2001). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Media Komputindo. Gramedia. Jakarta. Riyanto, Bambang (2006), DasarDasarPembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat, BPFG, Yogyakarta. Santoso, Singgih. (2000) SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Erlangga – Indonesia. Sarwoko, (2007), Statistik Inferensi Untuk Ekonomi Dan Bisnis, PT. Andi, Yogyakarta. Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, (2001), Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, UPP AMP YKPW Gajah Mada, Yogyakarta . “EQUITY” VOL. 16 No. 2 | 99 UPN "VETERAN" JAKARTA Sugiyono, (2008). Nonparametris Penelitian, CV Bandung. Statistik untuk Alfabeta, Usman, Husaini dan Setiady Akbar, Purnomo. (2008), Metodologi Penelitian Sosial. Bumi Aksara. Jakarta. Wahyu Winarno, Wing (2007), Analisa Ekonometerika dan Statika dengan Eviews, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta. “EQUITY” VOL. 16 No. 2 100 | UPN "VETERAN" JAKARTA