51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Deskriptif Kualitatif, yaitu penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa dan tidak menguji hipotesa atau membuat prediksi. Terbatas pada usaha untuk mengungkapkan suatu masalah atau keadaan peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact finding). Hasil penelitian ditekankan pada memberikan gambaran secara objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti. Metode penelitian Deskriptif Kualitatif ini digunakan sebagai upaya untuk mendapat data yang diperlukan untuk penelitian ini. Dengan penelitian bersifat deskriptif bertujuan untuk mengintepretasikan atau mendeskripsikan secara lebih mendalam atau mendetail mengenai strategi komunikasi pemasaran Garis Lini konveksi dalam mendapatkan konsumen. 3.2 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian yang membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran Garis Lini konveksi dalam mendapatkan konsumen adalah dengan menggunakan metode Studi Kasus (Case Study). Penelitian ini dilakukan di tahun 2013, alasannya adalah karena pada tahun ini konsumen Garis Lini melonjak pesat dari tahun-tahun sebelumnya. 52 Menurut Vrendenbergt, mengatakan studi kasus adalah pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan (Wholeness) dari objek, artinya data yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus dipelajari sebagai suatu keseluruhan yang terintegrasi, dimana tujuannya adalah untuk memperkembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai objek yang bersangkutan yang berarti bahwa studi kasus harus disifatkan sebagai penelitian yang ekspolaratif dan deskritif. Alasan peneliti memilih metode studi kasus karena secara umum studi kasus merupakan strategi yang cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan How dan Why, bagaimana dan kenapa. 46 Oleh karena itu, dengan menggunakan metode studi kasus ini diharapkan peneliti dapat menjawab sesuai dengan perumusan masalah yaitu mengenai bagaimanakah strategi komunikasi pemasaran Garis Lini konveksi dalam mendapatkan konsumen. 3.3 Subyek Penelitian Sumber-sumber yang berkompeten untuk dimintai informasi yang berhubungan dengan penelitian strategi komunikasi pemasaran di Garis Lini konveksi, antara lain : 1. Indah, Marketing Garis Lini konveksi Adalah seorang marketing Garis Lini yang menentukan dan menjalankan strategi komunikasi pemasaran perusahaan. 46 Robert K. Yin, Studi Kasus Desain dan Metode, Cetakan Ketiga, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2000, hal.1. 53 2. Bpk.Propana Maulida, Owner Garis Lini konveksi Adalah orang yang berperan sebagai pemimpin perusahaan yang bertanggung jawab dalam menjalankan perannya sebagi mediator perusahaan dan juga dalam menentukan strategi komunikasi pemasaran. 3. Hendy Dheo Adalah seorang pelanggan dari Garis Lini. Diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang bagaimana kepuasan menggunakan jasa konveksi dari Garis Lini. 3.4 Tehnik Pengumpulan Data Untuk menganalisis strategi komunikasi pemasaran di Garis Lini konveksi, peneliti membutuhkan data pendukung, khususnya informasi dari perusahaan dalam pengumpulan data. Penulis melakukan 2 macam pendekatan, yaitu: 1. Data primer Merupakan data yang diperoleh dari sumber individual atau perorangan, yaitu dengan melakukan wawancara mendalam (depth interview) secara historis berarti wawancara satu per satu secara relatif dan tidak berstruktur. Pewawancara harus mempunyai keahlian yang menyeluruh dalam mengajukan pertanyaan dan memperoleh jawaban yang rinci untuk setiap pertanyaan. 2. Data sekunder Merupakan data-data yang dijadikan pelengkap guna melancarkan proses penelitian. Data sekunder dilakukan melalui studi kepustakaan 54 untuk mendapat informasi dari literature-literature seperti bahan seminar, makalah, buku, surat kabar, dan sebagainya. 3.5 Definisi Konsep Adapun konsep-konsep dalam penelitian ini guna memberi arah pada fokus penelitian agar sesuai dengan maksud penelitian,antara lain: 1. Strategi komunikasi pemasaran merupakan adalah proses perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan konsep perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari berbagai elemen komunikasi pemasaran dan perencanaan secara cermat mengenai kegiatan pemasar sebagai usaha untuk penyampaian pesan kepada publik terutama konsumen sasarannya mengenai keberadaan produk dipasar agar tercapainya tujuan-tujuan khusus yang diinginkan. 3.6 Fokus Penelitian Di dalam penelitian ini peneliti membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Garis Lini dan melihat bagaimana proses sebelum membuat sebuah perencanaan strategi sampai pelaksanaan komunikasi pemasaran dilapangan dan strategi yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah pada konteks strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Garis Lini. Adapun fokus penelitian yang ingin diteliti adalah sebagai berikut: 55 1. Melakukan analisis situasi Menganalisa terhadap faktor lingkungan internal dan eksternal yang meliputi SWOT pada Garis Lini. 2. Menetapkan tujuan dan sasaran Mengetahui segmentasi pasar, penargetan pasar, dan positioning dari produk perusahaan. 3. Menyusun strategi dan program Menganalisa mengenai proses perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Garis Lini dalam kegiatan pemasaran 4. Melakukan koordinasi dan pengendalian Mengimplementasi strategi komunikasi pemasaran jangka pendek yang dilakukan oleh perusahaan terhadap programnya. 3.7 Teknik Analisis Data Tujuan analisis dari penelitian ini adalah penyempitan dan membatasi penempuan-penemuan sehingga menjadi suatu data yang teratur, serta tersusun dan lebih berarti. Proses analisis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada objek penelitian. Dalam mencapai tujuan ini maka tehnik yang digunakan adalah mendeskripsikan data yang diperoleh secara kualitatif. Yang artinya, peneliti hanya memaparkan suatu kondisi yang apa adanya. Pemaparan tersebut adalah mengenai strategi komunikasi pemasaran Garis Lini konveksi dalam mendapatkan konsumen. 56 3.8 Teknik Keabsahan Data Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. 47 Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu wawancara, observasi, dan dokumen. 48 Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, triangulasi juga dapat berguna menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Denzim (dalam Moloeng, 2004), membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber. Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. 49 Adapun untuk mencapai kepercayaan itu, maka peneliti menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi, atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subyek yang dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda. Selain itu juga penelitimenempuh langkah-langkah sebagai berikut: 47 Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 2004, hal. 330. S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito, 1988, hal. 115. 49 Michael Quinn Patton, Qualitative Education Methods, Beverly Hills: Sage, 2002, hal. 331. 48 57 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas. 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.