asuhan kebidanan pada ny.”i” masa hamil, bersalin, nifas, neonatus

advertisement
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.”I” MASA HAMIL, BERSALIN,
NIFAS, NEONATUS DAN KELUARGA BERENCANA DI UPT
PUSKESMAS MANDURO
KABUPATEN MOJOKERTO
DESI NOVITASARI
NIM.1311010052
Subject: midwifery care of pregnant women, parturition, postpartum,
neonatal, family planning.
DESCRIPTION
Secara umum kehamilan berlangsung dengan normal dan aman, namun
sbagian besar terdapat ibu yang menderita komplikasi yang dapat mengancam
jiwa ib dan mempengaruhi kesejahteraan bayi yang dilahirkan. Tujuan studi kasus
ini adalah menerapkan asuhan kebidanan secara komperhensif pada ibu mulai dari
kehamilan, persalinan, nifas, KB dan bayi baru lahir.
Studi kasus di lakukan di wilayah puskesmas Manduro, Desa Wonosari,
kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, subyek studi kasus adalah Ny”I”usia 20
tahun. Proses manajemen kebidanan diselesaikan dalam bentuk metode SOAP
(Mengumpulkan suatu metode dan perencanaan).
Pemberian asuhan kehamilan pada Ny”I” dari hasil pemeriksaan tidak
ditemukan kesenjangan dan berjalan secara normal dan fisiologis. Asuhan
persalinan terdapat kesenjangan yaitu terdapatnya lilitan tali pusat dan terjadi
rupture perinium. Asuhan pada nifas menunjukkan hasil pemeriksaan Ny “I” tidak
terdapat kesenjangan. Asuhan neonatus menunjukkan tidak mengalami ikhterus,
kondisi baik dan normal. Kunjungan keluarga berencana ibu menggunakan suntik
3 bulan.
Berdasarkan hasil asuhan kebidanan yang dilakukan, ibu hamil seharusnya
dapat rutin memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan agar apabila
terdapat komplikasi pada kehamilan dapat segera diatasi dan melakukan
konsultasi tentang kehamilan, persalinan, neonatus, nifas dan KB.
ABSTRACT
General pregnancy lasts normally and safety, but most of these are
mothers suffer from life-threatening complications that can also affect the wellbeing of mothers and babies born. The purpose of this case study was to
comprehensively implement midwifery care to the mother from pregnancy,
parturition, postpartum, and neonatal.
The case study conducted in the Puskesmas Manduro, watesnegoro,
Ngoro, Mojokerto, the subject of the case study was Mrs “I” age of 25 years.
Midwifery management process completed in the from of SOAP method (a method
of collecting and planning).
Antenatal care provision in the Mrs “I” from the results of the
examination did not find the gap and running normally and physiologically. In
intranatal care found a gap that was the presence of nuchal cord and rupture of
perinium so baby experienced asphyxia. Post partum care indicated the result of
Mrs “I” found no complications and postnatal running physiologically. The
neonatal care showed the results of infant jaundice, the baby’s condition was
good and normal. On family planning visit mothers using 3 monthy contraceptive
injection.
Based on the result of midwifery care that is done, pregnant mothers
should do routine checkups at health personnel so that if there any complications
in pregnancy it can be immediately overcome and do consultation about
pregnancy, parturition, neonatal, postpartum and family planning.
Keywords : midwifery care of pregnant women, parturition postpartum, neonatal,
family planning.
Contributor
: 1. Dyah Siwi Hety, M.Kes
2. Farida Yuliani, M.Kes
Date
: 08 Agustus 2016
Type Material : Laporan Penelitian
Identifier
:Right
: Open Document
Summary
:
LATAR BELAKANG
Kematian ibu menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan
masyarakat. Kematian ibu menggambarkan jumlah wanita yang meninggal
penyebab dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk
kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa
nifas. Kematian ibu dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perdarahan,
preeklampsia, dan infeksi. Selain itu, penyebab kematian ibu secara tidak
langsung antara lain gangguan pada kehamilan seperti Kurang Energi Protein
(KEP), Kurang Energi Kronis (KEK), dan anemia (Profil Kesehatan Indonesia,
2012).
Pencapaian Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Timur pada tahun 2015 yakni
97,43 per 100.000 kelahiran hidup. AKI tertinggi di Kabupaten Blitar yakni
339,31 per 100.000 kelahiran hidup, terendah di Kabupaten Pasuruan yakni 00,0
per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di Kabupaten Mojokerto yakni 116,39
per 100.000 kelahiran hidup yang berada di urutan ke 9 dari 39 Kabupaten/Kota di
Jawa Timur. Pencapaian Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2014 yakni 28,31
per 1000 kelahiran hidup. AKB tertinggi di Kabupaten Probolinggo 63,51 per
1000 kelahiran hidup, terendah pada Kota Blitar 19,50 per 1000 kelahiran hidup,
sedangkan di Kabupaten Mojokerto yakni 26,54 per 1000 kelahiran hidup yang
berada di urutan ke 25 dari 39 Kabupaten/Kota di Jawa. Peningkatan AKI dan
AKB di sebabkan oleh sosial budaya serta ekonomi, tidak semata-mata karena
ratio petugas kesehatan dengan penduduk yang cukup besar dan juga karena
sarana/prasarana yang kurang berkualitas (DinKesJawaTimur, 2015).
Jumlah AKI di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2013 yakni 22 kasus per
100.000 kelahiran hidup yang terdiri dari 6 kasus pada kematian ibu hamil, 2
kasus pada kematian ibu bersalin dan 14 kasus pada kematian ibu nifas. Pada
tahun 2012 jumlah AKB mencapai 178 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan pada
tahun 2013 mencapai 129 per 1.000 kelahiran hidup, di antaranya laki-laki
sebanyak 77 bayi dan perempuan sebanyak 52 bayi (DinKesKabMojokerto,
2013).
Cakupan K1 di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 mencapai 92,14% dari
target pencapaian 99%. Cakupan K1 di Kabupaten Mojokerto mencapai 89,23%.
Cakupan K4 di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 mencapai 84,38% dari
target pencapaian 92%. Cakupan K4 di Kabupaten Mojokerto mencapai 78,89%.
Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Linkes) di Provinsi Jawa Timur pada
tahun 2012 mencapai 89,14% dari target pencapaian 94%. Cakupan persalinan
oleh tenaga kesehatan (Linakes) di Kabupaten Mojokerto mencapai 86,56%.
Cakupan pelayanan nifas di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 mencapai
87,49% dari target diatas 95%. Cakupan pelayanan nifas di Kabupaten Mojokerto
mencapai 84,18%. Cakupan KN lengkap di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012
mencapai 94,66% dari target di atas 95%. Cakupan KN lengkap di Kabupaten
Mojokerto mencapai 91,09%. Cakupan Keluarga Berencana (KB) aktif di
Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 mencapai 71,02% dari target pencapaian
sebanyak 69%. Cakupan Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Mojokerto
mencapai 73,79%.Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI), tahun 2012 estimasi AKB telah mencapai 28,31 per 1.000 kh. Dalam
kurun waktu 2 (dua) tahun ke depan, diharapkan mencapai target MDGs yaitu 23
per 1.000 kh pada tahun 2015 (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2013).
Penyebab kematian ibu di sarana pelayanan kesehatan, pada umumnya
disebabkan karena 3 T (Terlambat mengambil keputusan, Terlambat mendapatkan
transportasi dan Terlambat penanganan di sarana pelayanan kessehatan) dan 4
Terlalu (Terlalu tua, Terlalu banyak, Terlalu muda, Terlalu dekat jarak
kehamilannya). Penyebab dari kematian ibu di akibatkan oleh perdarahan, infeksi,
sepsis, eklampsia, partus macet dan aborsi. Kematian bayi yang terjadi pada bayi
sebelum mencapai usia satu tahun yang di sebabkan karena BBLR (berat badan
lahir rendah), asfiksia, kongenital, infeksi (DinKesKabMojokerto, 2013).
Pemecahan masalah kesehatan ibu perlu dilakukan pendekatan upaya
kesehatan berkelanjutan atau Continuity of Care yang dimulai sejak kehamilan,
persalinan, dan nifas. Upaya yang dapat dilakukan antara lain : meningkatkan
status gizi perempuan dan remaja, meningkatkan pendidikan kesehatan reproduksi
remaja yang dimulai dari ruang lingkup keluarga, meningkatkan pendidikan
pranikah untuk calon pengantin, meningkatkan peran aktif suami, keluarga, tokoh
agama, tokoh adat, kader dan masyarakat. Menjaga mutu kesehatan keluarga
(terutama calon ibu) sebelum dan saat hamil, termasuk Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi atau P4K serta pemenuhan kebutuhan pelayanan
Keluarga Berencana (KB). Kita perlu menyadari bahwa kehamilan merupakan
investasi sumber daya manusia yang sangat tinggi nilainya, sehingga perlu di jaga
dengan baik agar sumber daya manusia yang di lahirkan sehat, bermutu, dan
produktif (Kemenkes, 2014).
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan
strategis dalam penurunan AKI dan AKB, memberikan pelayanan secara
Continuity of Care dan melakukan konseling, promosi kesehatan, pertolongan
persalinan normal dan pemberdayaan perempuan serta melakukan deteksi dini
pada kasus-kasus rujukan dan memberikan pelayanan yang terbaik demi
terpenuhinya kesehatan ibu dan anak.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan yaitu manajemen kebidanan dengan
menggunakan dokumentasi SOAP. Menurut (Sondakh, 2013) :
S (Subject) yaitu data yang diperoleh dari pasien atau keluarga. Ny “I” G IP0000
usia 20 tahun alamat desa wonosari kecamatan ngoro kabupaten mojokerto.
O (Object) hasil dari pemeriksaan fisik beserta pemeriksaan diagnosis dan
penunjang atau pendukung lain, serta catatan medic.
A (Assesment) kesimpulan dari data subjectif dan objectif.
P (Planning) merupakan gambaran pendokumentasian dari tindakan evaluative.
penatalaksanaan dilakukan pada ibu mulai dari hamil sampai KB serta dilakukan
sesuai dengan standart. Pada kehamilan dilakukan pemeriksaan serta memberikan
konseling tentang asupan nutrisi, gejala fisiologis yang timbul pada ibu hamil,
tanda-tanda persalinan. Pada persalinan dilakukan asuhan kebidanan persalinan
normal sesuai dengan protap. Pada masa nifas dilakukan observasi seperti lochea
atau perdarahan, kontraksi uterus, TFU, tanda-tanda vital, jahitan perineum serta
pola kebutuhan sehari-hari yang dimulai dari 2 jam hingga 6 minggu setelah
persalinan. Pada neonatus dilakukan asuhan kebidanan mulai dari saat lahir
hingga umur 28 hari, asuhan yang diberikan yaitu memberikan perawatan bayi
sehari-hari dan memantau perkembangan bayi serta asuhan kebidanan pada
keluarga berencana pada ibu yaitu dengab memberikan konseling tentang
kemungkinan keuntungan dan efek samping tentang KB yang digunakan oleh ibu
yaitu KB suntik 3 bulan.
HASIL PENELITIAN
Pada kehamilan asuhan kebidanna pada Ny “I” GIP0000 selama
kunjungan pertama, kedua, ketiga berjalan normal, tidak ada penyulit, pasien
sangat kooperatif terhadap anjuran petugas kesehatan. Pada pemeriksaan umum
pasien dalam batas normal didapatkan hasil tensi 110/70 mmHg, nadi 80x/menit,
suhu 36,6 ⁰C, RR 24x/menit.
Persalinan Ny “I” pada kala I berlangsung ±5 jam, keluhan utama ibu
mengatakan perutnya mules sejak pukul 13.00 WIB semakin lama semakin sakit
didapatkan hasil pemeriksaan sebagai berikut. Yaitu pembukaan 5cm effacement
50% hodge II Letkep. Kala II berlangsung selama ±1½ jam berjalan lancar tetapi
bayi mengalami lilitan tali pusat sehingga terjadi asfiksia. Bayi lahir spontan
menangis lemah, gerak lemah dan kulih wajah kebiruan. Selama kala III terdapat
robekan perineum derajat 2, Plasenta lahir lengkap, perdarahan ±300 ml. Pada
kala IV masa postpartum 2 jam juga tidak ada penyulit hasil pemeriksaan dalam
batas normal tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,5⁰C, RR
22x/menit, plasenta lahir lengkap tidak ada kotiledon yang tersisa, TFU 3 jari
dibawah pusat, perdarahan ±300 ml.
Selama kunjungan tidak ada penyulit. Involusi uterus, lochea dan TFU
berjalan normal sesuai dengan masa postpartum. Diagnosa kebidanan yang di
dapat sesuai dengan data pada pengkajian.
Bayi lahir dengan keadaan sehat, tidak ikhterus, keadaan umum baik, denyut
jantung 124x/menit, suhu dalam batas normal (36,6⁰C), pernafasan 48x/menit,
pemeriksaan antopometri, lingkar kepala 30 cm, berat badan mengalami kenaikan
setiap bulannya, tidak ada tanda-tanda infeksi dan bayi sudah mendapatkan
imunisasi sesuai jadwal yakni Hb0 dan Vit K setelah lahir, bayi telah
mendapatkan imunisasi BCG dan Polio I, bayi menyusu dengan lancar.
Pada Kunjungan KB, ibu dan suami telah mendapatkan penjelasan tentang
macam-macam metode kontrasepsi yang sesuai untuk ibu nifas dan menyusui. Ibu
dan suami sepakat untuk menggunakan KB Suntik 3 Bulan setelah masa nifas
selesai.
SIMPULAN
1. Asuhan kebidanan pada Kehamilan
Asuhan kebidanan pada Ny “I” selama hamil Trimester III tidak
terdapat kesenjangan dan tidak terjadi masalah apapun
2. Asuhan kebidanan pada Persalinan
Proses persalinan mulai dari kala I sampai kala IV berjalan dengan
baik sesuai APN, tetapi pada kala II terdapat penyulit yaitu lilitan tali pusat
sehingga menyebabkan bayi asfiksia dan pada kala III terdapat robekan
perinium derajat II.
3. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas
Masa nifas ibu berjalan dengan normal, tidak ada masalah atau
penyulit selama masa nifas.
4. Asuhan kebidanan pada Bayi baru lahir
Bayi Ny “I” lahir spontan, tidak terjadi masalah atau komplikasi.
Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir normal dan perkembangan bayi
berjalan dengan baik.
5. Asuhan kebidanan pada ibu Ber-KB
Ibu memilih jenis KB suntik 3 bulan untuk mencegah kehamilan.
Pemilihan jenis KB ini sangat sesuai karena ibu menyusui bayinya dan tidak
berpengaruh pada ASI.
REKOMENDASI
1. Bagi Institusi Pendidikan Kesehatan
Asuhan kebidanan diharapkan bisa menambah pengetahuan, pengalaman,
dan wawasan serta bahan untuk penerapan asuhan kebidanan secara
berkesinambungan mulai dari ibu hami, bersalin, nifas, neonatus dan KB.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Lebih meningkatkan kualitas pelayanan khususnya dalam memberikan
asuhan kebidanan secara berkesinambungan terhadap ibu hamil, bersalin,
nifas, neonatus, dan KB.
3. Bagi Pelayanan Kesehatan
Lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan asuhan kebidanan
sesuai dengan standart 10 T.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Sulistyawati. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.
Asrinah, Putri, S. S., Sulistyorini, D., Muflihah, I. S., & Sari, D. N. (2010).
Asuhan Kebidanan Masa kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Baety, A. N. (2012). Kehamilan dan Persalinan Panduan Praktis Pemeriksaan.
Yogyakarta: Graha ilmu.
Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta: Penerbit
buku kedokteran EGC.
Damai Yanti, D. S. (2014). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Bandung: Refika
Aditama.
Dewi, V. N., & Sunarsih, T. (2012). Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.
Hutahaean, S. (2013). Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika.
Jitowiyono, S., & Kristiyanasari, W. (2011). Asuhan Keperawatan Neonatus dan
Anak. Yogyakarta: Nuha Medika.
Kamariyah, N. (2014). Buku Ajar Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes. (2013). Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan
Rujukan. Jakarta: WHO.
Marmi, & Rahardjo, K. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak pra
Sekolah. Yogyakarta.
Maulana, M. (2010). Panduan Lengkap Kehamilan. Jogjakarta: Katahati.
Mochtar, R. (2011). Sinopsis Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Nugroho, T., Nurrezki, Warnaliza, D., & Wilis. (2014). Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Norma. (2013). Asuhan kebidanan patologi teori . Jakarta.
Nurjannah, S. N. (2013). Asuhan Kebidanan Postpartum. Kuningan : Refika
Aditama.
Nurul Kamariyah. (2014). Buku Ajar Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
Romauli, S. (2011). KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN. Yogyakarta: Nuha
Medika.
ALAMAT CORESPONDEN
Email : [email protected]
No. Hp : 081554721832
Alamat : Desa sumorame RT: 02 RW: 08 Candi Sidoarjo.
Download