BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Sehat pada dasarnya merupakan dambaan atau kebutuhan setiap orang sehingga manakala seseorang menderita sakit maka seseorang akan mengusahakan dirinya untuk kesembuhan atau sehat hal ini dikarenakan hidup sehat menjadikan seseorang bisa beraktifitas kemana seseorang akan melakukan kegiatannya tanpa hambatan yang berarti sehingga seseorang itu dapat menginginkan sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Suatu hidup yang sehat juga bisa dikatakan terbebasnya seseorang dari gangguan baik berupa fisik ataupun psikis jadi keduanya harus bisa terpenuhi dengan baik sebab bilamana salah satu saja bermasalah maka dapat dipastikan aktifitas seseorang yang tadinya normal akan mengalami gangguan atau menemui hambatan dimana besar kecilnya aktifitasnya yang terganggu berhubungan dengan besar kecilnya gangguan fisik atau psikis yang ada. Salah satu ganguan fisik yang tidak bisa dianggap enteng adalah adanya gangguan fisik berupa low back pain (nyeri pinggang bawah) dapat dipastikan bahwa setiap orang yang telah menginjak dewasa pernah mengalami nyeri pinggang bawah sekalipun bentuknya ringan artinya nyeri pinggang bawah yang dialami bisa hilang dengan sendirinya tanpa melakukan pengobatan. 1 2 Nyeri pinggang bawah bisa juga dikatakan sebagai penghambat aktifitas seseorang dalam melakukan kegiatannya sebab tubuh seseorang ditopang secara penuh oleh tulang belakang, diskus intervertebralis, ligamen, tendon juga otot yang menopang tulang belakang. Otot tubuh yang paling lemah adalah pada otot-otot sekitar leher belakang, punggung atas, punggung bawah juga otot bokong atau gluteus dan ini disebut otot postural karena fungsinya adalah mempertahankan posisi kepala dan badan dengan benar sehingga menjadikan gerakan tangan dan kaki baik dan efisien. Nyeri pinggang bawah lebih banyak terjadi dibandingkan nyeri pada daerah punggung atas maupun leher hal ini dikarenakan pada pinggang bawah susunan tulang belakangnya mobile kemudian juga merupakan tumpuan Nyeri pinggang bawah tentu tidak lepas dari nyeri yang timbul apakah karena mengenai pada ototnya, pada tendonnya, pada ligamen ataupun pada syarafnya dan disini syaraf lumbal merupakan syaraf yang berada dibawah bagian otot paraspinal lumbal Jadi dapat didefinisikan bahwa low back pain (nyeri punggung bawah) adalah perasaan sakit atau nyeri yang tidak enak pada punggung bawah mulai dari bagian bawah tulang costa sampai lipatan bagian bawah pantat dengan atau tanpa menjalar ke bagian kaki (Chiyod, 2003). Low back pain sendiri merupakan suatu gejala dan bukan suatu diagnosis tetapi beberapa kasus gejalanya sesuai diagnosis dan sebagian besar kasus diagnosisnya tidak tepat. 3 Secara klinis Low back pain dibedakan menjadi : 1. Akute low back pain Yaitu rasa nyeri yang dirasakan tiba-tiba antara beberapa hari sampai beberapa minggu hal ini dapat hilang dan sembuh. 2. Kronik low back pain Yaitu rasa nyeri yang dirasakan lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri berulang-ulang atau kambuh kembali. Kemudian rasa nyeri dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Nyeri bersifat lokal Merupakan proses patologik dan merangsang ujung-ujung saraf sensorik, biasanya menetap tapi dapat pula intermeten rasa nyeri oleh karena pengaruh perubahan posisi sifat nyerinya tajam atau tumpul. 2. Nyeri radikular Nyeri ini berhubungan erat dengan distribusi radiks saraf spinal, keluhan rasa nyeri makin berat dirasakan pada keadaan yang mengakibatkan tarikan seperti halnya membungkuk dan akan berkurang dengan istirahat. 3. Nyeri menjalar (reffered pain) Rasa nyeri yang menjalar dari pelvis visera menuju dermatom tertentu sifatnya tumpul kemudian terasa lebih dalam 4 B. Identifikasi Masalah. Penyebab low back pain bervariasi tetapi 90% adalah karena faktor mekanik misalnya aktifitas fisik yang berlebihan, mengangkat beban berat yang salah, terlalu lama berdiri juga duduk lama dengan posisi yang lama, sprain dan strain lumbal, proses degenerasi, hernia nucleus pulposus, spondylolistesis, spinal stenosis, dan juga karena kompresi fraktur (Meliale dan Pinzon, 2004). Sedangkan low back pain non mekanik bisa disebabkan karena faktor adanya peradangan pada ankilosing spondilitis, infeksi, neoplasma ataupun osteoporosis. Jadi nyeri pinggang bawah myogenik dengan gejala utama dan sama adalah adanya nyeri pada pinggang dimana bisa dimulai dari costa terbawah sampai lipat bokong bawah atau daerah lumbal dan bisa disertai rasa nyeri kearah tungkai bahkan sampai kaki. Dari identifikasi yang ada maka penulis hanya memfokuskan pada penurunan nyeri pada kondisi low back pain myogenik. Sehingga sehubungan dengan hal tersebut diatas maka perlu juga dilakukan penanganan yang memadai dari beberapa disiplin ilmu yang ada seperti dokter spesialis syaraf, dokter spesialis tulang, perawat begitu juga peranan Fisioterapi. Dalam praktek sehari-hari tentu Fisioterapi mempunyai banyak peran mulai dari peran sebagai promotion, preventif, kuratif maupun rehabilitatif dan dalam hal ini semata-mata adalah untuk mengembalikan aktifitas seorang yang mengalami impairment atau ganguan ke aktifitas semula semaksimal mungkin yang bisa dilakukan oleh seorang penderita C. Perumusan Masalah. 5 Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 100 penderita low back pain khronik maka MWD memberikan kontribusi terhadap pengurangan rasa nyeri (Ahmad, 2014). Dan friction merupakan pilihan yang tepat dalam penanganan ketegangan otot (Journal of exercise science and physiotherapy, 2014) tidak kalah menarik TENS memberikan efek pengurangan nyeri karena melakukan blok terhadap nyeri yang ada (Tsukayana, 2014). Perumusan masalah yang ada adalah : 1. Apakah kombinasi Micro Wave Diatermy dan Friction dapat menurunkan nyeri pada kondisi Low Back Pain Myogenik? 2. Apakah kombinasi Micro Wave Diatermy dan Trans Electrical Nerve Stimulation dapat menurunkan nyeri pada kondisi Low Back Pain Myogenik? 3. Apakah kombinasi Micro Wave Diatermy dan Friction lebih baik dari pada kombinasi Micro Wave Diatermy dan Trans Electrical Nerve Stimulation terhadap penurunan nyeri pada kondisi Low Back Pain Myogenik? D. Tujuan Penelitian. 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui apakah kombinasi Micro Wave Diatermy dan Friction lebih baik daripada kombinasi Micro Wave Diatermy dan Trans Electrical Nerve Stimulation terhadap penurunan nyeri pada kondisi Low Back Pain Myogenik? 2. Tujuan Khusus. 6 a. Untuk mengetahui apakah kombinasi Micro Wave Diatermy dan Friction dapat menurunkan nyeri pada kondisi Low Back Pain Myogenik? b. Untuk mengetahui apakah kombinasi Micro Wave Diatermy dan Trans Electrical Nerve Stimulation dapat menurunkan nyeri pada kondisi Low Back Pain Myogenik? E. Manfaat Penelitian. Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelian ini diantaranya adalah : 1. Bagi Intitusi pelayanan fisioterapi. Memberikan gambaran adanya kemajuan yang cukup berarti dalam tindakan Fisioterapi yang semakin maju. 2. Bagi Intitusi Pendidikan Fisioterapi. Memberikan masukan baru terhadap teori-teori yang ada yang bisa dikembangkan dikemudian hari sehingga meberikan dampak yang positif bagi perkembangan ilmu Fisioterapi. 3. Bagi Peneliti Memberikan pengalaman yang cukup penting dan berarti sehingga dalam melakukan pelayanan terhadap pasien low back pain myogenik menjadi lebih akurat.