BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Persaingan dunia usaha saat ini semakin ketat khususnya dalam dunia perbankan. Menurut Undang-Undang nomor 10 tahun 1998, fungsi bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat atau sebagai financial intermediary (Susilo dkk, 2000:6). Kegiatan menghimpun dana yang dilakukan oleh bank dapat berupa tabungan, deposito, giro. Untuk kegiatan menyalurkan dana yang diperoleh dari masyarakat, bank menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit. Semakin meningkatnya persaingan dalam dunia perbankan maka produk yang ditawarkan juga semakin bervariatif. Menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat perlu adanya pemasaran untuk mengenalkan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Pemasaran menjadi sangat penting karena semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat dan bertambahnya pesaing dari waktu ke waktu. Kegiatan pemasaran produk, perusahaan harus mengerti keadaan pasar, baik dimasa sekarang maupun situasi pasar di masa yang akan datang. Maka perusahaan harus cepat dan tanggap dalam melihat peluang yang ada di pasar, dengan begitu perusahaan dapat mengerti keadaan dan apa yang sedang dibutuhkan oleh pasar tersebut, ketika perusahaan mengerti keadaan pasar 1 maka perusahaan dapat menciptakan produk yang sesuai dan tepat dengan keinginan dan kebutuhan pasar. Pemasaran berkaitan erat dengan upaya menciptakan dan memberikan nilai kepada pelanggan. Pada umumnya, konsumen memilih atau membeli produk tertentu atas dasar nilai universal dan nilai personal produk bersangkutan. Nilai universal menyangkut nilai yang memuaskan kebutuhan pelanggan, sedangkan nilai personal berhubungan dengan nilai yang dapat memuaskan keinginan pelanggan (Tjiptono, 2007:10). Dalam rangka merancang komunikasi pemasaran terintegrasi, setiap pemasar perlu memahami proses komunikasi secara umum (Tjiptono, 2007:223). Dengan begitu cara pandang perusahaan dalam melihat hubungan dengan konsumen perlu memberikan penekanan-penekanan yang bergerak dari fokus pada transaksi menjadi hubungan jangka panjang dengan pelanggan (Lupiyoadi, 2001: 16). Diera globalisasi dan pasar terbuka sekarang persaingan bank sudah sangat nyata dengan berbagai cara mereka menjual produk-produknya kedunia luas sehingga menuntut pihak bank untuk tetap mampu bersaing satu dengan lainnya (Ganang, 2015:2). Dalam hal pemasaran, perusahaan dituntut memiliki manajemen pemasaran yang handal sebagai alat dalam menjaring calon nasabah untuk itu sebuah bank harus mampu mengatisipasi persaingan yang ketat dari para pesaingnya (Pangarso, 2012: 2-3). PT. Bank BJB cabang Surakarta merupakan salah satu dari perusahaan perbankan yang membutuhkan pemasaran untuk memasarkan produk 2 perbankannya. PT. Bank BJB cabang Surakarta adalah lembaga keuangan yang menyediakan produk layanan kepada masyarakat salah satunya kredit purna bhakti. Kredit purna bhakti adalah kredit yang diperuntukkan bagi masyarakat yang sudah tidak bekerja atau dapat dikatakan pensiunan. PT. Bank BJB cabang surakarta dalam memasarkan dan mengenalkan produk kredit purna bhakti tersebut masih harus bersaing dengan perusahaan perbankan lainnya untuk memperoleh nasabah khusunya di Surakarta. Kredit purna bhakti di PT. Bank BJB cabang Surakarta menjadi pilar ke-dua untuk perkembangannya. Hal ini terjadi karena semakin ketatnya persaingan yang terjadi antar bank dan menghadapi calon nasabah yang sudah berumur atau pensiunan dengan keterbatasan yamg ada dan memerlukan perlakuan khusus untuk menghadapinya. Berdasar uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa pentingnya suatu perusahaan merancang pemasaran dalam mempromosikan produknya untuk mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, penulis tertarik mengambil judul “Penerapan Prosedur Pemasaran Dan Perkembangan Number Of Account (NOA) Kredit Purna Bhakti PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Cabang Surakarta”. 3 B. Rumusan Masalah Berdasar dari uraian latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahannya yaitu : 1. Bagaimana prosedur pemasaran kredit purna bhakti yang diterapkan oleh PT. Bank BJB cabang Surakarta ? 2. Bagaimana perkembangan number of account (NOA) kredit purna bhakti PT. Bank BJB cabang Surakarta periode 2014-2015 ? 3. Kendala yang dihadapi oleh PT. Bank BJB Kantor cabang Surakarta dalam memasarkan kredit purna bhakti ? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui prosedur pemasaran kredit purna bhakti yang diterapkan oleh PT. Bank BJB cabang Surakarta. 2. Untuk mengetahui perkembangan number of account (NOA) kredit purna bhakti PT. Bank BJB cabang Surakarta Periode 2014-2015 3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh PT. Bank BJB cabang Surakarta dalam memasarkan kredit purna bhakti. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis, sebagai pembelajaran di dunia kerja bersifat relevan yang berupa bagian dari proses pembelajaran di lingkup kerja perbankan, serta sebagai bahan materi menyusun tugas akhir dalam penyelesaian study di perguruan tinggi. 4 2. Bagi perusahaan, dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan bermacam-macam produk yang dapat mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih produk tersebut. 3. Bagi pihak lain, dapat bermanfaat dikalangan akademis sebagai bahan informasi dan dapat dijadikan referensi tambahan. E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian berupa survei dengan melakukan pengamatan langsung pada PT. Bank BJB cabang Surakarta. 2. Objek Penelitian Objek yang digunakan sebagai penelitian adalah PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. yang beralamat di Jl. Slamet Riyadi No. 135-137, Kel. Kemlayan, Kec. Serangan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 3. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung sebagai sumber informasi yang dicari (Subiyanto, 1999:262). Data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara langsung dengan 5 Bapak Munawiratma dan tim sebagai account officer bidang kepegawaian pada PT. Bank BJB cabang Surakarta. b. Data Sekunder Menurut Subiyanto (1999:262) data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung dari sumber penelitian, dapat berwujud data dokumentasi atau data yang telah tersedia (Subiyanto, 1999:262). Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh berdasarkan dari gambaran umum perusahaan, buku-buku dan dokumen berdasar penyusunan dengan penelitian ini. 4. Tehnik Pengumpulan Data a. Observasi Menurut Subiyanto (1999:14) metode pengumpulan data ini merupakan hasil observasi atau keadaan sebenarnya yang digunakan untuk memperoleh data dari sumber berupa lokasi atau tempat dengan melakukan pengamatan. Melakukan pengamatan langsung ke PT. Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten, Tbk. Kantor Cabng Surakarta dengan mengikuti kegiatan kuliah magang kerja untuk mendapat data yang diperlukan dalam penelitian. b. Wawancara Metode wawancara yaitu proses yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dengan melakukan tanya jawab langsung kepada pihak yang bersangkutan (Subiyanto, 1999:66). Penelitian ini melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak perusahaan 6 terkait untuk mendapatkan data tentang perusahaan tentang produk kredit purna bhakti pada PT. Bank BJB cabang Surakarta. c. Studi Pustaka Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas (Subiyanto, 1999:262). 5. Teknik Pembahasan Teknik pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu metode analisis berupa penjabaran secara tertulis dengn rujukan berdasar data atau fakta yang ada, serta menjelaskan objek yang diamati dari hasil tanya jawab terhadap pihak yang berhubungan langsung (Subagyo, 2001:1). 7