Cerita Untuk Anak STEVIE PULANG KE RUMAH

advertisement
Edisi 244 – 28 Juni 2013
Page 1
Untuk Kalangan Sendiri
Edisi 244 – 28 Juni 2013
PIMPINAN BAIT MINISTRY
Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar
Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun
Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey
Sekertaris – Janette Sepang
Bendahara – Yance Pua
PENGURUS BULETIN BAIT
Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee
Pemimpin Umum : Handry Sigar
Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun
Pemred
: Willy Wuisan
Wapemred : Herschel Najoan
Sekretaris : Meilien Langi-M
Bendahara : Yance Pua
BAIT MINISTRY
Visi: Menyebarkan pekabaran tiga
malaikat khususnya di Indonesia Kawasan
Timur dan untuk mempersiapkan umat
pada kedatangan Kristus yang kedua kali
Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah
perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia
Kawasan Timur mengusahakan
mendorong berkembangnya pekerjaan
Tuhan secara maksimal melalui berbagai
bidang pelayanan
General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan
HRD : Janette Sepang,
Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba
Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne
Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu.
Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap,
Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy, Sam Kamuh
Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie
Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh,
Pdt. Arce Ngeloh
Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke,
dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean,
dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit
Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip,
Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah
Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk,
Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag
Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu
Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias
Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng
Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke
Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke
Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio
Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor
Inspirational Story Bredly Sampouw
Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap,
Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing
Cerita Anak Max Kaway
Catatan Kami Denny Kalangi
Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi,
Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy
Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly
Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew,
Edwin Selah
Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa
Multimedia : Ellen Mangkey
Distribution Pdtm. Dale Sompotan
Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok,
Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan,
Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy
Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur
Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Nusa Utara
Pdt. Edison Takasanakeng, Pdt. Brussi Soriton Ambon Mario
Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly
Nangon Runturambi Medan Hartoyo Tismail
Berhenti Berlatih
10 Kali Saja, dan Sudah Cukup
Rahasia Sukses Dalam Karir
Pantang Menyerah
Masa Kesukaran ...
Artikel Rohani
Mengantisipasi Masa Kesukaran Besar
Roh Nubuat
Kemajuan Pembaharuan di Jerman
Cerita untuk Anak
Stevie Pulang Kerumah
Patfinder
Rekomendasi
Page 2
Edisi 244 – 28 Juni 2013
"
BERHENTI BERLATIH "
Oleh: YANCE PUA
Grant Hill Pebasket NBA terkenal dari USA., mengatakan bahwa dirinya tidak pernah
berhenti berlatih meskipun tidak ada pertandingan. Berhenti latihan hanya membuat
kemampuan basketnya berkurang. "Saya tidak pernah berhenti berlatih selama satu
minggu. Sehari saja saya tidak berlatih, rasanya keahlian saya sudah berkurang,"
katanya.
Kejadian yang sama akan terjadi pada seorang Kristen bila dirinya ―berhenti‖
berhubungan dengan Tuhan. Orang Kristen yang setia pasti akan merasakan sesuatu
yang "berkurang". Kita akan kehilangan tuntunan dari Firman-Nya dan persekutuan
dengan-Nya yang kita rasakan melalui doa. Kita akan lupa prioritas kita kepada Tuhan
Pada kenyataannya memang Kita seringkali mengikuti kemauan kita sendiri dan
mengabaikan persekutuan kita dengan-Nya. Apapun status dan kondisi hidup Kita,
menjaga hubungan dengan Tuhan adalah sebuah keharusan. Hubungan yang terus
dijaga bersama Tuhan akan membuat kita mengasihi satu dengan yang lain. Kita akan
mengasihi sesama kita secara benar. Karena berhenti berhubungan dengan Tuhan,hanya
akan membuat kita jauh dari tuhan bahkan boleh jadi kita akan hilang.
―Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada
kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami
adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus‖. 1 Yohanes 1:3
Marilah kita selalu berlatih dan selalu bersekutu dengan Tuhan supaya hubungan kita
dengan Tuhan selalu terjaga.***
Page 3
Edisi 244 – 28 Juni 2013
Wahyu 3:18
Oleh: Pendeta Stenly Karwur, PALU
A
llah memiliki penghakiman dan itu BUKANLAH
sesuatu yang tidak penting. Jika kita kembali
meneliti Alkitab, maka kita akan menemukan 10
bentuk penghakiman Allah, yang sudah terjadi dan yang
akan terjadi nanti. Umat-umat Allah SANGAT PERLU
MEMPERHATIKAN hal ini agar mereka TETAP AWAS
dan PEKA terhadap ―jahatnya‖ dosa SEHINGGA
MEREKA AKAN MENERIMA NASEHAT Saksi Yang
Setia: ―supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang
telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan
juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan
kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi
minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat
melihat.‖ (Wahyu 3:18)
Satu hal yang pasti! Setelah kita melihat ke-10 jenis
penghakiman di bawah ini, maka: ―Kita perlu untuk
MERENDAHKAN DIRI KITA, dengan DOA dan PUASA,
dan lebih banyak MEMEDITASIKAN FIRMAN-Nya,
khususnya mengenai pandangan tentang penghakiman‖ (GC
6010).
1.
AIR BAH DI ZAMAN NUH : ―Dan sama seperti
terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak
pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum,
mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh
masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan
membinasakan mereka semua.‖ (Lukas 17:26, 27) Tulisan
inspirasi mengomentari sebagai berikut: ―Allah menentukan
untuk menyucikan dunia dengan Air Bah; tapi dalam rahmat
dan kasih Dia berikan satu masa percobaan 120 tahun (1 BC
1088).
2.
API DI SODOM & GOMORAH: ―Kemudian
TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom
dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit; dan
ditunggangbalikkan-Nyalah
kotakota itu dan Lembah Yordan dan
semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di
tanah….dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta
ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap
dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur
peleburan.‖ (Kej. 19:24, 25, 28) Roh Nubuat menjelaskan
sebagai berikut: ―Penghakiman Allah SEGERA AKAN DI
CURAHKAN DI ATAS BUMI…sebagaimana yang terjadi
saat kehancuran dunia lama, manakala Sodom dan Gomorah
di hanguskan oleh Api.‖ (5T 233, 234)
3.
PEMBUNUHAN ANAK SULUNG: ―Maka pada
tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di
tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di
takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang
ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.
Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua
pegawainya dan semua orang Mesir; dan kedengaranlah
seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang
tidak kematian.‖ (Kel. 12:29, 30).
Hikmat Inspirasi
mengatakan: ―Malaikat kematian (Yeh 9: 5, 6) akan
SEGERA untuk melaksanakan tugas kembali, bukan untuk
melenyapkan anak sulung, tapi UNTUK MEMBUNUH,
baik tua dan muda, pria dan wanita dan anak-anak YANG
TIDAK DI TANDAI‖ (RH Sept. 19, 1854)
4.
KEMATIAN
KORAH,
DATAN
DAN
ABIRAM:” dan bumi membuka mulutnya dan menelan
mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang
yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka.
Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada
mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi
menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengahtengah jemaah itu. Dan semua orang Israel yang di
sekeliling mereka berlarian mendengar teriak mereka, sebab
Page 4
Edisi 244 – 28 Juni 2013
kata mereka: "Jangan-jangan bumi menelan kita juga!"
(Bilangan 16:32-34)
5.
HUKUMAN
ATAS
AKHAN
DAN
KELUARGANYA: ―Kemudian Yosua, beserta seluruh
Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan
emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan
perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya,
kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu
dibawa ke lembah Akhor. Berkatalah Yosua: "Seperti
engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun
mencelakakan engkau pada hari ini." Lalu seluruh Israel
melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api
dan dilempari dengan batu.‖ (Yoshua 7:24, 25). Roh
Nubuat juga menginformasikan bahw pemurnian Gereja
Allah di akhir zaman adalah sama dengan pengalaman di
lembah Akhor: ―Kepadaku di tunjukkan bahwa cara
pengakuan Akhan SAMA DENGAN pengakuan yang di
buat oleh beberapa anggota GMAHK…Allah tidak
berkenan atas umat-Nya, dan Dia tidak akan menyatakan
kuasa-Nya di tengah-tengah mereka sementara dosa masih
ada di tengah-tengah mereka dan terus di pupuk oleh
mereka yang memegang posisi-posisi yang bertanggung
jawab.‖ (3T 270). ―Jika keberadaan seorang Akhan saja
CUKUP UNTUK MELEMAHKAN seluruh perkemahan
bangsa Israel, dapatkah kita di kejutkan dengan
KECILNYA KEBERHASILAN yang menyertai pekerjaan
kita saat SETIAP GEREJA dan HAMPIR SETIAP
KELUARGA memiliki Akhan tersebut?‖ (5T 157)
6.
KEHANCURAN YERUSALEM: Roh Nubuat
membandingkan pencobaan di Yesuralem di tahun 70
dengan pengalaman yang Israel modern (GMAHK) akan
alami: ―KELALAIAN
untuk MEMPRAKTEKKAN
KESUCIAN dan KEBENARAN akan MENYEDIHKAN
Roh Allah dan MELEMAHKAN MEREKA karena Tuhan
tidak lagi berada di tengah-tengah mereka untuk
memberkati.
Kerusakan internal
akan membawa
pengaduan Allah atas umat-Nya sebagaimana yang di
lakukan oleh Yerusalem… Saudaraku, kita tidak tahu apa
yang di hadapan kita, dan SATU-SATUNYA CARA BAGI
KITA UNTUK SELAMAT ialah dengan mengikuti
terang…Allah AKAN BEKERJA DENGAN KITA dan
UNTUK KITA JIKA DOSA-DOSA yang mengakibatkan
murka-Nya atas dunia lama, atas Sodom dan Gomorah dan
atas Yerusalem kuno, TIDAK MENJADI KEJAHATAN
KITA‖ (2SM 378, 379)
7.
PENGHAKIMAN DI YEHEZKIEL 9: Nabiah
Allah menegaskan dengan jelas bahwa ini akan di genapi
secara literal: ―Pelajari pasal ke-9 dari kitab Yehezkiel.
Firman ini akan di genapi secara literal; namun…orangorang tertidur, mereka menolak merendahkan diri jiwa
mereka…Tidak akan Tuhan berlama-lama dengan umatumat (GMAHK) yang memiliki kebenaran penting dan
besar yang di tunjukkan bagi mereka, namun menolak
menjadikan kebenaran-kebenaran ini sebagai bagian dari
pengalaman pribadi mereka. Waktunya sangat singkat, dan
Allah sedang memanggil…Akankah engkau menerima
pekabaran tersebut?...sesegera mungkin, setiap kasus akan
di putuskan untuk masa kekekalan.‖ (18 MR 236)
8.
TUJUH CAWAN MURKA ALLAH: ―Lalu aku
mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu,
hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan
mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu
jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya….Sebab itu
segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu
sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar
dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia,
adalah kuat." (Wahyu 18:4, 8). Nabiah Allah menuliskan:
―Tulah yang terjadi atas Mesir tatkala Allah hendak
melepaskan Bangsa Israel SAMA SIFATNYA bagi mereka
yang lebih mengerikan dan mencakup penghakimanpenghakiman yang lebih luas YANG AKAN TERCURAH
atas bumi SESAAT SEBELUM KELEPASAN AKHIR dari
umat-umat Allah…Namun, bagi mereka akan menjadi
suatu momok yang paling mengerikan
yang pernah
diketahui oleh semua mahluk hidup.‖ (GC627-629)
9.
ORANG-ORANG JAHAT DI BINASAKAN
SAAT KEDATANGAN KE DUA KALI: ―pada waktu
itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi
Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya
dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.‖ (2
Tes 2:8)
10.
KEBINASAAN SETAN & ORANG-ORANG
JAHAT SETELAH MASA 1000 TAHUN:
―Maka
naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung
perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang
dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan
mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan
ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan
nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai
selama-lamanya.‖ (Wahyu 20:9, 10). Inspirasi mengatakan:
― Melalui api kekal YANG MEMBERSIHKAN, orangorang jahat AKHIRNYA DI BINASAKAN. Akar dan
cabang, Setan sang akar dan para pengikutnya sang
cabang.‖ (SR 429)
Semua jenis penghakiman Allah ini, enam telah terjadi, dan
yang empat sedang menuju penggenapannya, namun
―SEMUANYA INI telah menimpa mereka SEBAGAI
CONTOH dan dituliskan untuk menjadi PERINGATAN
bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir
TELAH TIBA.‖ (1 Kor 10:11).
―Saat kita mendekati penghakiman, SETIAP ORANG akan
MENUNJUKKAN
TABIAT
MEREKA
YANG
SESUNGGUHNYA, dan dari situ akan di nyatakan dengan
jelas di kelompok manakah bagian mereka…GEREJA
Page 5
Edisi 244 – 28 Juni 2013
HARUS DI BERSIHKAN, dan ITU AKAN TERJADI.‖
(1T 100)
Saudaraku, bila ada waktu di mana kita haruslah lebih solem
dan khusuk dalam peribadatan kita untuk melatih dan
memurnikan tabiat, maka sekaranglah waktunya. Hamba
Allah telah mengamarkan ini dan hendaklah itu menjadi
perhatian setiap umat Allah untuk menuntun mereka pada
pertobatan. ―Waktu penghakiman adalah periode yang
paling
SOLEM,
saat
mana
Tuhan
SEDANG
MENGUMPULKAN milik-Nya dari antara lalang-lalang.
Mereka yang telah menjadi anggota dari satu keluarga akan
di pisahkan. Sebuah tanda (meterai) akan di kenakan bagi
orang-orang benar.‖ (TM 234)
Pertanyaan kita saat ini: Apakah kita akan tahu bila kita
telah di pilih dan di meteraikan? Tak seorangpun tahu
hingga saatnya tiba, namun yang pastinya, ―Umat-umat
Allah, dalam sekejap akan tahu tanpa bertanya.‖ (1 SM
174). Semoga kita dapat bertahan, dan semakin rendah hati
untuk saling mengaku dosa dan bertobat hingga Maranatha!
Amin
Note: Semua kutipan EGW di terjemahkan sendiri secara
bebas
Opini
RAHASIA SUKSES DALAM KARIR
Oleh : Sam Kamuh- Tim Bait New England
S
ering timbul rasa malas
untuk bekerja, apalagi bila
hari
Senin
pun
tiba.
Sebaliknya bila tiba hari Jumat,
kita akan merasa sangat senang
bukan? Saya ingin kita melihat dari
perspektif yang lain. Bagaimana
kalau kita melihat pekerjaan kita
bukan saja sebagai pekerjaan to’
tapi melihatnya
jugamsebagai
pelayanan. Bila melihat pekerjaan satu paket dengan
pelayanan, maka kita akan memikirkan kebutuhan orang lain
dan berusaha untuk memuaskan keinginan mereka selain
tujuan mengejar target dan atau untuk memenuhi kewajiban
tugas dan tanggung-jawab profesi kita.
Tentunya orang lain disini adalah pemakai jasa kita, entah itu
sesama karyawan, atasan, ketua jemaat/konfrens, pendeta,
klien, pembeli, dan lain-lain, pokoknya siapa saja yang secara
langsung berhubungan/memakai jasa kita. Nah sesudah kita
Page 6
Edisi 244 – 28 Juni 2013
menggeser sedikit pola pikir kita tentang pekerjaan, coba
sekarang kita melangkah lebih jauh lagi dengan metode ini:
―menanamkan dalam pikiran kita bahwa Allah ingin
menggunakan kita sebagai instrumen untuk menghadirkanNya dalam kehidupan mereka/pemakai jasa kita‖. Tidak sulit
bukan? Bahkan sangat mudah untuk diaplikasikan. Hanya dua
strategi saja. Mudah dipraktekan dan sangat sederhana. Jadi
misalnya, katakanlay anda adalah seorang perawat, bias di
homecare, rumah sakit, klinik, dan lain-lain, maka anda tidak
hanya sekedar mengambil tekanan darah, mengukur suhu
badan, membalut luka, memberikan pengobatan, dan lain-lain
namun anda akan merobah dahulu pola pikir anda dengan
mengatakan kepada diri anda bahwa anda akan memuaskan
keinginan pasien tersebut jadi tentunya bukan sekedar
melakukan hal hal yang sudah disebutkan diatas, namun anda
juga akan berusaha untuk memuaskan keinginan sang pasien
yang dalam hal ini adalah konsumen/pemakai jasa anda.
Memuaskan konsument dalam kasus ini adalah dengan
melakukan semua tanggung-jawab anda dengan riang
gembira, dengan penuh keramah-tamahan, dengan penuh
persahabatan, dan lain-lain agar si pasien bukan saja
mendapatkan pengobatan fisik namun juga akan terobati
secara mental.
Banyak kali saya melihat teman maupun atasan saya melayani
dengan tatapan kosong, mimik muka yang cemberut, sikap
yang ogah-ogahan, sikap kerja yang buru-buru bahkan tidak
sedikit
yang
menunjukkan
diskriminasi,
arogansi,
kesombongan jabatan, bahkan pelecehan didalam sikap, tutur
kata dan pembawaan mereka. Jelas sekali, pembawaan kita
sangat berperan dalam mengisi jasa/profesi sebenarnya yang
kita berikan. Bila pola pikir kita telah berubah, saya jamin,
pengalaman saya menjadi taruhan, konsumen kita akan
terpuaskan. Saya ingat sekali ketika satu saat saya sedang
bekerja, lagi sibuk-sibuknya, ada seseorang pengunjung yang
datang kepada saya dan menanyakan tentang keberadaan
beberapa nama yang kemudian disodorkan kepada saya. Saya
kemudian menjawabnya dengan penuh keramah-tamahan dan
bahkan mengantarkannya ke semua tempat yang dicarinya.
Memang rumah sakit ini bukan saja luas tapi cukup
membingungkan bagi pendatang baru. Ketika hendak berlalu,
dia kemudian menyatakan rasa terima-kasihnya sambil berkata
bahwa dia sangat terkesan dengan pelayanan saya, karena
sudah beberapa kali dia menghadapi persoalan yang sama,
namun dari semua orang yang menolongnya, tidak ada yang
memberkan pelayanan yang lebih memuaskan dari pada saya.
Bahkan dia meneruskan lagi bahwa sebelum dia datang, dia
telah mendapatkan khayal bahwa dia akan dipertemukan
dengan seorang malaikat, yang akan membawanya ketempat
yang ditujunya dirumah sakit ini. Bukan main kegirangan saya
pada saat itu (tentunya itu saya simpan didalam hati). Baru
saya tau kemudian bahwa ternyata dia adalah seorang pastur
katolik yang sering sekali berkunjung ke rumah rumah sakit
untuk mengadakah pelayanan missa. Jadi, ini tentunya bisa
dipraktekan dalam semua profesi, tidak hanya untuk profesi
keperawatan saja. Baik, marilah kita melangkah pada metode
yang kedua. Kita berusaha untuk menghadirkan Tuhan dalam
tugas dan tanggung-jawab kita. Bila tahap pertama kita lulus,
maka akan mudah bagi kita untuk mempraktekan metode yang
kedua. Apa yang akan kita lakukan? Dalam contoh kasus
diatas, kita misalnya kemudian menanyakan apakah dia/pasien
keberatan bila kita menyanyikan sebuah lagu? Tentunya tidak
harus bernyanyi, kita bisa saja menawarkan dia untuk
membaca Alkitab, memperlihatkan foto foto aktifitas kita di
gereja sebagai jalan untuk masuk kepada metode kedua yakni
―memperkenalkan Kristus‖, menawarkan diri untuk
mendoakannya, menceritakan alam ciptaan Tuhan yang indah,
menceritakan perumpamaan perumpamaan Yesus atau cerita
cerita Alkitab, dan lain-lain. Ada banyak yang bisa kita
lakukan kalau memang kita serius ingin melakukannya. Tuhan
akan membantu kita bila kita kehilangan akal dalam usaha kita
untuk memperkenalkan-Nya kepada konsumen kita. Contoh,
saya pernah berkotbah didepan klien saya, selain bertujuan
untuk menghadirkan Yesus dalam kehidupannya, saya ingin
berlatih agar bisa tampil baik pada jadwal khotbah saya di
sabat mendatang.
Saudara akan terkaget kaget sendiri dengan respon mereka,
yang menurut pengalaman saya, lebih banyak yang positif
(klien yang mendengarkan khotbah saya malah menceritakan
isi khotbah saya kepada anak-anaknya). Namun jangan lupa,
pastikan metode pertama dilalui dengan baik dan mendapatkan
respon yang positif sebelum melangkah kepada metode yang
kedua. Saya percaya dengan kedua metode ini kita akan
berhasil dalam segala aktifitas pekerjaan kita. Pekerjaan yang
tadinya kurang disukai akan terasa lebih menyenangkan. Sifat
yang tadinya kurang bersahabat akan hilang dan diganti
dengan jiwa yang peduli dengan kepuasan orang lain. Keraguraguan dalam bertindak akan diganti oleh keyakinan diri dan
sikap menyepelekan orang lain akan diperbaharui dengan
penunjukkan rasa hormat.
Kalau tadinya kita kikir dalam memberikan waktu kita bagi
konsumen/pemakai jasa kita oleh karena ingin pulang atau
memiliki proyek lain yang harus segera ditangani, maka
sekarang kita secara suka rela ingin untuk bekerja lebih lama
lagi dalam melayani dan memuaskan serta memperkenalkan
Kristus kepada orang lain. Orientasi pola pikir terhadap
pekerjaan kita berubah, dari upah per bulan menjadi upah per
umur kehidupan kita. Kita lebih bersemangat untuk hadir pada
waktunya, tidak terlambat lagi, oleh karena produk yang kita
tawarkan adalah kehadiran dan pelayanan kita bagi kepuasan
dan pengharapan akan keselamatan orang lain. Selamat
mencoba!
Page 7
Edisi 244 – 28 Juni 2013
OPINI
Opini
KONTROVERSI PERKAWINAN
SEJENIS
Oleh : Jack C. Kussoy
K
eputusan Mahkamah Agung A.S. yang telah lama
ditunggu-tunggu berkenaan dengan Defense of
Marriage Act dan gay-lesbian akhirnya turun Rabu,
26 Juni 2013. Keputusan dengan 5 setuju-4 menentang itu
memberikan kemenangan gemilang kepada kaum gay-lesbian,
bahwa mereka berhak memperoleh hak-hak yang dijamin oleh
pemerintah federal, seperti yang dinikmati pasangan-pasangan
suami-isteri. Keputusan itu membuka jalan bagi perkawinan
sejenis yang dilarang menurut Proposition 8 di California.
Keputusan penting itu akan berpengaruh luas dan merobah
peta pertentangan pendapat umum dalam isyu perkawinan
gay-lesbian, termasuk bi-seksual dan trans-gender, alih
kelamin. Konstitusi AS menetapkan bahwa soal perkawinan
adalah wewenang States atau Negara Bagian. Tapi unsurunsur advokasi liberal pro gay-lesbian berhasil mengangkat
isyu itu dengan memperkarakannya tingkat demi tingkat
hingga ke Mahkamah Agung.
Keputusan ini disambut dengan perayaan di jalan-jalan oleh
pasangan-pasangan LGBT (lesbian-gay-bisexual-transgender)
yang sejauh ini hanya diakui di sembilan States. Tigapuluh
States secara resmi melarang, sepuluh masih sedang bergulat
antara ya dan tidak. Sesungguhnya sembilan bukanlah
ancaman yang memprihatinkan bagi pembela perkawinan
tradisional lelaki-perempuan di mayoritas negara-negara
bagian. Tapi pasangan-pasangan gay-lesbian yang ditolak
permohonan mereka untuk dinikahkan di California misalnya
gampang saja melancong ke Hawaii atau New York dimana
gay marriage legal lalu pulang dengan membawa surat nikah.
Dengan status ―kawin resmi‖ maka faedah bagi pasangan
sejenis menurut ketentuan federal a.l. keringanan pajak,
tunjangan asuransi kesehatan, pensiun, dll. menjadi milik
pasangan seperti layaknya suami istri.
Tahun 2007 yang lalu pengadilan tinggi California
mengeluarkan keputusan yang mengakui perkawinan gay dan
lesbian. Keputusan pengadilan itu membuat berang kaum
gereja dan konservatif yang serta merta memobilisasi
perlawanan. Hasilnya adalah RUU grass root, lahir dari
pengumpulan tandatangan komunitas di seluruh State yang
serta-merta mendapat pengesahan pada pemilihan umum
2008. Peraturan yang membolehkan gay dan lesbiah menikah
dibatalkan, tapi 18,000 pasangan sempat dinikahkan dalam
tempo beberapa bulan selama ketentuan itu berlaku.
Sekarang ini topik gay marriage membanjiri pemberitaan
media dan laporan setasiun televisi, radio dan koran di se
antero negeri. Saat artikel ini ditulis, Rabu 26 Juni 2013 jam
10:45 pagi waktu Pacific, media-media sedang meliput
Kamala Harris, Jaksa Agung California di depan konferensi
pers, menyerukan Mahkamah Agung California untuk segera
mencabut larangan atas perkawinan kelamin sejenis, gaylesbian, demi menghormati ―hak azasi‖ konstitusional setiap
warga.
Seseorang mencintai orang lain, sejenis atau lain
jenis, itu haknya, tidak ada yang boleh melarang.
Hak azasi konstitusional setiap warga, itu yang dijadikan dasar
dan kontroversi pro dan kontra perkawinan sejenis akan
semakin gigih. Tahun 1996 President Clinton yang democrat
mencanangkan Defense of Marriage Act, DOMA,
meneguhkan tradisi yang didukung gereja dan semua
kepercayaan bahwa perkawinan adalah untuk pasangan lelaki
dan perempuan. Namun kini DOMA akan dibawa ke liang
kubur. Peta pertentangan kepercayaan, prinsip dan ideologi
memang sudah banyak berobah. Sudah ratusan tahun aliran
demokrat menjagokan faham liberal, kebebasan pribadi dan
keterbukaan yang progresif di atas kesepakatan umum. Di
lain pihak kaum konservatif yang kebanyakan beraliran
republican berusaha memelihara nilai-nilai tradisionil bernafas
gerejani yang melahirkan negara ini.
Ketika tahun 1967 pemerintah federal membatalkan interracial marriage ban (larangan terhadap perkawinan antar ras,
warna kulit) hampir seluruh negeri mengangguk setuju. Tapi
pembatalan larangan perkawinan kelamin sejenis melahirkan
polarisasi pendapat yang melibatkan hampir seluruh lapisan
masyarakat. Ini memicu dualisme – di satu pihak, konstitusi
Page 8
Edisi 244 – 28 Juni 2013
menjamin hak pribadi, hak-hak pasangan yang berbeda
kelamin dijamin tapi tidak boleh memaksa orang yang
preferensi-nya lain. Di lain pihak, rumah tangga dengan ayahibu adalah satu-satunya lembaga untuk melahirkan dan
membesarkan anak-anak.
Gereja-gereja akan terus mengamalkan keyakinan bahwa
rumah-tangga terdiri dari ayah-ibu dan anak-anak, itu sudah
pasti. First Amendment dari konstitusi menetapkan bahwa
pemerintah tidak boleh mencampuri soal-soal intern gereja.
Meskipun satu-dua gereja sudah menerima gay-lesbian—ada
pendeta gay sudah diakui gerejanya – secara umum gerejagereja dan institusi-institusi Kristen masih mempertahankan
integritas keluarga dengan ibu-bapa.
Banyak pengamat sosial menilai gerakan gay-lesbian di AS
sebagai arus yang tak dapat dibendung. Satu-dua politisi
republican pun tercatat sudah ―menyebrang.‖ Perobahan pola
pikir dan kebudayaan sedang membawa masyarakat ke arah
itu. Perlawanan terhadap gay-lesbian yang marak di manamana dekade lalu semakin meredup dewasa ini. Bukankah
setiap orang punya hak untuk ―menikah‖ dengan orang—
siapapun—yang dicintainya?
Prinsip universal yang menjadi alasan perkawinan adalah
untuk memelihara kelanjutan eksistensi manusia dan sosial.
Undang-undang perkawinan ada karena anak-anak adalah
produk alami dari hubungan seksual antar suami dan istri.
Peran ibu dan bapak penting bukan saja untuk kelahiran anakanak tapi juga bagi pertumbuhan dan pendidikan mereka.
Karena itu keluarga-keluarga, komunitas dan negara dimanamana mengakui pernikahan seorang lelaki dan seorang
perempuan sebagai cara yang terbaik untuk membangun
keluarga dan masyarakat yang sehat dan beradab. Ini antara
lain pertimbangan yang mendasari DOMA, Defense of
Marriage Act. Begitu falsafah yang dianut komunitas AS
selama berabad-abad.
Tapi lalu muncul RUU oleh Senator Demokrat dari Diane
Feinstein, Respect for Marriage Act, RFMA, yang didasarkan
pada prinsip bahwa ―pemerintah federal tidak semestinya
melarang pasangan-pasangan gay dan lesbian untuk hak-hak
sama
seperti
yang
dinikmati
pasangan-pasangan
heteroseksual.‖
Dan sepertinya RFMA sudah siap untuk
menumbangkan DOMA-nya era Bill Clinton.
Mantan
Presiden Clinton dilaporkan menyatakan penyesalan atas
karyanya menciptakan DOMA. Presiden Barack Obama duludulu sejak masa kampanye untuk kepresidenan yang pertama
menyuarakan bahwa ia akan mengamandir, membatalkan,
ketentuan DOMA.
Bagaimana hal ihwal LGBT di tempat-tempat lain?
Di
Perancis akhir September lalu RUU baru maju ke parlemen
untuk meniadakan istilah ―ayah‖ dan ―ibu‖ dalam dokumendokumen resmi, menggantinya dengan ―orang tua‖ saja. Satu
langkah melegalisasisi gay dan lesbian di negeri itu.
Kemenangan bagi kaum LGBT.
Di Inggris saat ini
pemerintah terlihat berupaya memajukan agenda gay rights
sementara orang-orang Kristen yang menentang itu
diperlakukan sebagai kriminil. Sungguh kontrast dengan
konstitusinya yang menyebut Inggris Negara Kristen dengan
Ratu sebagai kepala gereja. Sejarah mencatat saat Perang
Dunia II PM Churchill menyatakan: Inggris adalah pembela
Kristen, kalau Nazi menang itu berarti berakhirnya budaya
Kristen.
Bukan saja Alkitab, sejarahpun tidak membenarkan homosex.
Psikologi modern menggariskan bahwa laki-laki dan
perempuan secara psikologis dan emosionil saling
melengkapi. Pakar-pakar imu jiwa sepakat bahwa keluarga
yang terdiri dari suami dan istri adalah lingkungan yang
terbaik untuk membesarkan anak-anak. Alkitab dengan tegas
mengecam homoseksualitas.
Imamat 18:22; ―Janganlah engkau tidur dengan laki-laki
secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu
kekejian.‖ Roma 1:26-27; ―Karena itu Allah menyerahkan
mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab istri-istri
mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang
tak wajar.
Demikian juga suami-suami meningalkan
persetubuhan yang wajar dengan istri mereka dan menyalanyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain,
sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan
laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka
balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.‖ 1 Korintus
6:9-10; ―. . . Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah,
banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk,
pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah.‖
Bila orang-orang, individu, berbuat dosa itu sadar akan situasi
mereka, pengampunan dan pertolongan Tuhan tersedia. Tapi
jika para pendosa tapi tidak merasa itu salah, keadaannya
menjadi serius. Dan bila komunitas mempraktekkan dosa dan
tidak merasa itu salah, secara umum menerima, membenarkan
dosa itu, situasinya kritis. Bila masyarakat luas, pemerintah,
perangkat hukum dan pimpinan agama tidak menyebut dosa
itu dosa, itu saatnya Allah bertindak. Seperti pada zaman
Noh, Kejadian 6:3 KJV, ―And the Lord said, My Spirit shall
not always strive with man . . .― Roh Allah tidak akan terus
bergumul dengan manusia; Roh Allah diangkat dari dunia.
Alasannya? Ayat 5, ―And God saw that the wickedness of
man was great in the earth . . .‖
Dunia kita sedang berobah menjadi dunia zaman Noh dan
Sodom-Gomora. Masalahnya identik. Allah mesti bertindak
sebelum manusia menghancurkan diri dan habitatnya sendiri.
Waktunya Allah membuat perhitungan dengan umat manusia.
Satu per satu. Saat penghakiman bagi dunia dan kelepasan
bagi umat-Nya telah semakin dekat.
Page 9
Edisi 244 – 28 Juni 2013
Artikel Rohani
Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau
Gembala Jemaat Nanasi & Nanasi Timur
Lanjutan …..
3. Masa Kesukaran Menurut Pandangan Kaum
Historis
a. Masa Kesukaran Pada Masa Kehancuran
Yerusalem Tahun 70 TM
Masa kesukaran menurut pandangan kaum historis
tentu saja berbeda dari kaum preteris dan futuris khususnya
kaum Dispensasionalis. Para penganut Dispensasionalis
menafsirkan manifestasi dari murka Ilahi ini terjadi pada
minggu ke-70 dari nubuatan Daniel masih bersifat masa
depan.
Dalam salah satu buku dari penganut
Dispensasionalis
berjudul
Scofield
Reference
Bible,mengatakan, "Dari masa ini mulailah masa kesukaran
besar yang mana berlakujalannyaselama selama setengah
dari minggu terakhir dari Daniel, yaitu, tiga setengah
tahun."1 Sebagai satu akibat wajar dari ajaran tentang
orang-orang Yahudi yang akan berkumpul di Palestina dan
membuat satu perjanjian dengan antikris, sementara gereja
akan diangkat mendahului masa kesukaran yanglebih pahit
atas para penghuni yang tertinggal di bumi. Sesudah masa
kesukaran Kristus akan mendirikan kerajaan-Nya di atas
bumi dengan ibu kota pemerintahan di Yerusalem dan
memerintah di dalam kemegahan selama 1000 tahun selama
mana ketika orang-orang Yahudi menjadi unggul.2 Untuk
menopang ajaran ini maka para penganut Dispensasionalis
1
Lihat Scofield Reference Bible, hlm. 918,
merupakan satu karya tulis standard yang dipopulerkan
pertama-tama oleh Dispensasionalisme dari JohnNelson
mengutip Daniel 12 :1, yang mana berkata, "Pada waktu itu
juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan
mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu
waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah
terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu."3
Adapun masa kesukaran yang dicatat dalam Daniel
12:1 boleh jadi adalah salah satu sumber informasi di dalam
Alkitab yang mana seolah-olah menguatkan pandangan
kaum futuris-Dispensasional bahwa Gereja akan diangkat
secara rahasia ke sorga sambil mengutip periode 1 x 7 tahun
yang yang ada di dalam Daniel 9:27 diterapkan ke masa
depan di dalam konteks pasal 12 ini. Sebab menurut
Gerhard Pfandl, golongan futuris mengajarkan bahwa
minggu ke-70 dari nubuatan 70 minggu dalam Daniel 9:2427 masih bersifat masa depan. Pandangan ini dicetuskan
oleh kaum Dispensasionalis yang dipelopori oleh John
Nelson Darby.4 Bahkan peristiwa-peristiwa di dalam kitab
Wahyu yang dianggap berasal dari periode tiga setengah
sampai tujuh tahun ditafsirkan secara harafiah dan
seharafiah mungkin, dan dengan demikian dianggap
sepenuhnya berada di luar zaman yang sekarang ada. Para
penganut paham futuris antara lain: J. A. Seiss, C. I.
Scofield, A. C. Gaebelein dan H. A. Ironside.5
Ada satu ulasan dari penganur historis menyatakan
bahwa untuk mengidentifikasi waktu yang Daniel miliki di
dalam pikirannya maka itu seharusnya tidak menjadi sulit
untuk mengenal masa kesukaran yang ia ramalkan.
Menurut salah satu ulasan penganut historistersebut ialah
bahwa satu petunjuk definisi kepada waktu ayat 12 tersebut
tersedia di ayat 7 dari pasal yang sama dari kitab Daniel
tersebut. Itu terbaca sebagai berikut:"Dan ketika ia sudah
akan menyempurnakan untuk mencerai-beraikan kuasa dari
umat kudus, semua perkara ini akan diselesaikan.‖
(terjemahan dari KJV), sedangkan terjemahan Baru dari LAI
berbunyi: ―dan setelah berakhir kuasa perusak bangsa yang
kudus itu, maka segala hal ini akan digenapi!‖Tetapi
terjemahan John Knox Bible untuk Daniel 12:7, sebagai
berikut, "Kekuatan umat Allah yang kudus harus
dihancurkan sama sekali ; ketika itu berakhir, semuanya
berakhir dan telah dilakukan." Tanpa menghiraukan apa arti
masa kesukaran yang Daniel sudah rujuk, itu adalah bukti
bahwa itu tidak berakhir dengan Israelyang dilkumpulkan
kembali terpasang di dalam kewenangan tertinggi bagi
periode waktu tertentu yang dtentukan, tetapi sebaliknya itu
Darby,
2
Lihat artikel berjudul, The Great Tribulation
yang diulas oleh Historicist, diterbitkan hari Minggu,
tanggal 14 April 2013 yang diakses tanggal 15 April 2013
dalam situs: http://www.historicist.com/daniel/the-greattribulation
3
Ibid.
4
Gerhard Pfandl, ―The Rapture:
Dispensationalism,‖ Ministry, Sept. (2000): 5
5
Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru
(Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 1961), hlm. 481
Page 10
Edisi 244 – 28 Juni 2013
telah berakhir pada penyebaran dan dengan kekuatan mereka
sama sekali dihancurkan. Betapapun, ketika perserakan
(tercerai-berainya) Israel terjadi, kemudian maka semua
nubuatan Daniel digenapi. Secara alamiah ini mencakup
nubuatan minggu ke-70 dari Daniel 9:27. Seseorang tidak
mungkin perlu untuk mengingat kembali penyebaran tragis
yang mana sejarah mencatat seperti yang muncul pada tahun
70 TM. Setiap rincian disebutkan oleh Daniel secara
seksama digenapi ketika orang-orang Yahudi dipaksa keluar
dari negeri mereka dan tercerai-berai ke seluruh bangsa di
dunia.6
Terang dari berbagai terjemahan Alkitab lainnya itu
sudah jelas menyatakan bahwa minggu ke-70 dari Daniel
akan terjadi saat Allah menentukan selama kehidupan,
kematian dan kebangkitan Kritus, melalui mana Ia
meratifikasi perjanjian kekal.
Sebenarnya Daniel tidak
menyebutkan kata tribulasi (kesukaran/kesesakan besar). Ia
berbicara "dan di atas sayap kekejian akan datang yang
membinasakan," Daniel 9:27, tetapi satu bacaan berhati-hati
ayat 26, 27, akan menunjukkan bahwa pembinasaan ini tidak
tercakup di dalam 70 minggu, walaupun periode nubuatan
70 minggu itu berhubungan secara dekat dengan peristiwa
itu. Terjemahan Alkitab John Knox terbaca: "Pastikan ini,
dan tandai itu dengan baik; satu periode tujuh minggu harus
dilewati, dan periode lain dari enam puluh dua minggu,
antara perintah untuk membangun kembali Yerusalem dan
kedatangan Kristus selaku Pemimpin . . . Enam puluh dua
minggu harus lewat sebelum Kristus dibunuh; dan umat itu
akan memungkiri Dia dan menolak sama sekali Dia. [dan
mereka (orang-orang Yahudi) tidak lagi akan menjadi umatNya. Bacaan margin.] Perjanjian Besar akan Ia buat
sebelum minggu yang lain dilakukan, dan dengan rakyat
yang banyak; tetapi ketika minggu itu sudah berlangsung
setengah bagiannya, persembahan dan korban bakaran sama
sekali tidak akan berlaku lagi." Terjemahan versi ini
terhadap penggalan uraian dari Daniel 9 tersebut bertindak
untuk menguatkan kesimpulan para penganut pandangan
historis bahwa 70 minggusemuanya dapat diberikan
keterangan memuaskan, dan bahwa Kristus membuat
perjanjian-Nya di minggu ke-70. Sesudah nubuatan Kristus
ditolak dan disalibkan, betapapun, Terjemahan Alkitab John
Knox terbaca, "Kemudian tentara dari seorang pemimpin
invasi akan menghancurkan baik kita dab kaabah, sehingga
angkutannya akan berarti penghancuran sama sekali; hanya
satu reruntuhan yang akan tertinggal ketika peperangan itu
berakhir . . . di dalam kaabah semua akan menjadi
pencemaran dan penghancuran." Tidak ada yang dapat
menjadi sulit di dalam mengidentifikasi pembinasaan ini
kehancuran lengkap yang melanda Yerusalem pada tahun 70
TM, secara khusus di dalam terang perkataan-perkataan
Kristus, "Lihatlah rumah (kaabah) mu ini akan ditinggalkan
musnah." Matius. 23:38, KJV.7
Tetapi dari sudut pandang penganut historis yang
mempercayai perkataan Yesus di dalam Yohanes 16:33,
―dalam dunia kamu akan menderita penganiayaan‖ adalah
kata-kata penghiburan-Nya yang bukan hanya ditujukan
kepada satu kondisi penganiayaan yang harus dihadapi oleh
para pengikut-Nya di Yerusalem yang dilancarkan oleh
orang-orang Yahudi saat melihat kegiatan-kegiatan
penginjilan para murid Kristus yang berlangsung sesudah
masa penyaliban-Nya. Namun perkataan itu ditujukan juga
kepada orang-orang Kristen yang hidup sesudah zaman para
rasul dan yang hidup di akhir zaman.
Kepada rasul Yohanes yang juga menuliskan kitab
Wahyu, Kristus menjanjikan pemeliharaan kepada gereja
Filadelfia dari jam pencobaan eskatologis.
Jika ini
mengindikasikan bahwa ada pengangkatan rahasia
sebelum masa kesukaran dari Gereja yang keluar dari dunia
ini maka mengapa secara tipologi, Allah tidak berjanji
kepada Israel kuno berkenaan dengan masa penawanan
Babilon yang mengindikasikan satu pengangkatan rahasia
sebelum masa kesukaran dari pencobaan Babilon?
Disebutkan dalam Yeremia 30:7, ―Hai, alangkah hebatnya
hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan (tribulasi,
KJV) bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya.‖
Ayat ini menjanjikan kelepasan dari masa kesusahan Yakub
setelah Israel melewati masa penawanan. Dengan demikian
bahwa Wahyu 3:10 tidak menuntut satu masa pengangkatan
rahasia sebelum masa kesukaran bagi gereja Filadelfia,
melainkan itu menawarkan perlindungan ilahi selama
pencobaan pada masa kesukaran dan penganiayaan.8
bersambung ….
Kirimkan berita, kesaksian dan artikel
anda ke redaksi BAIT melalui email
ke [email protected] atau ke
[email protected]
6
The Great Tribulation yang diulas oleh
Historicist, diterbitkan hari Minggu, tanggal 14 April 2013
yang diakses tanggal 15 April 2013 dalam situs:
http://www.historicist.com/daniel/the-great-tribulation
7
Ibid.
8
Hans K. LaRondelle, The Israel of God in
Prophecy, hlm. 193.
Page 11
Edisi 244 – 28 Juni 2013
Kemajuan Pembaharuan
di Jerman
Kemenangan Akhir - Oleh : Ellen G. White
PROTES PARA PANGERAN -- 11
S
alah satu kesaksian yang termulia yang pernah
diucapkan bagi Pembaharu, adalah Protes yang
diajukan oleh para pangeran Kristen Jerman pada
Mahkamah di Spires pada tahun 1529. Kebenranian, iman
dan keteguhan hati hamba-hamba Allah telah menambah
kebebasan berpikir dan sauara hati nurani pada masa-masa
berikutnya. Protes mereka memberikan nama Prostestan
kepada gereja yang dibaharui itu; prinsip-prinsipnya adalah
"intisari Protestantisme." -- D'Aubigne, b. 13, ch. 6.
Hari gelap dan menakutkan telah datang mengancam
Pembaharuan. Walaupun keputusn Mahkamah di Worms
menyatakan Luther sebagai pelanggar hukum, dan
melarang mengajarkan atau mempercayai doktrindoktrinnya, toleransi beragama sejauh ini telah meluas di
seluruh
kekaisaran.
Pemeliharaan
Allah
telah
mengendalikan kekuatan-kekuatan yang menentang
kebenaran.
Kaisar Charles V. cenderung untuk
menghancurkan Reformasi (Pembaharuan), tetapi setiap
kali ia mengangkat tangan untuk bertindak, ia terpaksa
menghentikan tindakannya. Berkai-kali kehancuran segera
orng-orang yang berani menentang Roma tampaknya tidak
dapat dihindarkan lagi. Tetapi pada saat-saat yang kritis itu
tentera Turki muncul di perbatasan sebelah Timur, atau raja
Perancis, atau bahkan paus sendiri, yang cemburu atas
kebesaran kaisar yang semakin bertambah, mengadakan
peperangan melawan kaisar. Dan dengan demikian, di
tengah-tengah keributan dan permusuhan itu Pembaharuan
telah dibiarkan semakin kuat dan meluas.
Namun akhirnya penguasa kepausan telah memperketat
permusuhannya untuk memancing alasan melawan
Pembaharuan. Mahkamah Spires pada tahun 1526 telah
memberikan kepada masing-masing negara bagian
kebebasan penuh urusan masalah agama sampai kepada
bersidangnya konsili umum. Tetapi tidak lama setelah
bahaya berlalu oleh karena konsesi ini, kaisar memanggil
Mahkamah untuk kedua kalinya bersidang di Spires pada
tahun 1529 dengan maksud utnuk menghancurkan para
bida'ah. Para pangeran dihimbau, dengan cara damai kalau
mungkin, untuk berpihak melawan Pembaharuan. Tetapi
kalau himbauan ini gagal, kaisar Charles telah siap
menggunakan pedang. Para pengikut kepausan merasa
gembira. Mereka hadir di Spires dalam jumlah besar, dan
secara terbuka mereka menunjukkan rasa permusuhan
mereka kepada para Pembaharu dan kepada semua orang
yang memihak kepada mereka. Melanchthon berkata,
"Kami telah dikutuk dan dibuang oleh dunia ini, tetapi
Krsitus akan menilik umat-umat-Nya yang malang, dan
akan memelihara mereka." -- Idem, b. 13, ch. 5. Para
pangeran yang percaya kepada Injil yang menghadiri
Mahkamah, telah dilarang untuk mengkhotbahkan Injil di
tempat tinggal mereka. Tetapi orang-orang di Spires haus
akan firman Allah, dan walaupun ada larangan, ribuan
orang berkumpul pada kebaktian yang diadakan di kapel
penguasa Saxony.
Hal ini mempercepat datangnya krisis. Sebuah amanat
kaisar diumumkan di Mahkamah, bahwa sebagai akibat
pemberian kebebasan hati nurani telah timbul kesusahan
besar, maka kaisar meminta agar pemberian kebebasan itu
dibatalkan. Tindakan sewenang-wenang ini telah
menimbulkan kemarahan dan ketakutan pada para penginjil
Kristen. Salah seorang berkata, "Sekali lagi Kristus jatuh
ketangan Kayapas dan Pilatus." Pengikut-pengikut
Romanisme semakin mengganas. Seorang pengikut paus
yang fanatik berkata, "Orang-orang Turki lebih baik dari
pengikut-pengikut Luther, karena orang-orang Turki
menjalankan hari-hari puasa, sedangkan pengikut-pengikut
Luther melanggarnya. Jikalau kita harus memilih antara
Alkitab Allah dan kesalahan- kesalahan lama gereja, maka
kita harus menolak yang pertama." Melanchthon berkat,
"Setiap hari, di dalam persidangan penuh, Faber
melemparkan batu-batu baru kepada kita pengikut-pengikut
Injil." -- Idem, b. 13, ch. 5.
Toleransi beragama telah ditetapkan secara sah, dan negara
bagian-negara bagian yang menerima Injil telah
memutuskan untuk melawan setiap pelanggaran hak-hak
mereka. Luther yang masih dikenakan larangan oleh
keputusan Mahkamah Worms, tidak diizinkan hadir di
Spires. Tetapi tempatnya ditempati oleh teman-teman
sekerjanya dan para pangeran yang telah dibangkitkan
Allah untuk mempertahankan kepentingan-Nya dalam
keadaan darurat ini. Frederick dari Saxony, pelindung
Luther dari Saxony dahulu, telah meninggal dunia. Tetapi
Duke John, saudaranya dan penggantinya, dengan sukacita
menyambut Pembaharuan, dan sebagai seorang sahabat
damai, ia mengerahkan segenap tenaga dan keberaniannya
Page 12
Edisi 244 – 28 Juni 2013
dalam segala hal yang berhubungan dengan kepentingan
iman.
Para imam menuntut agar semua negara bagian yang telah
menerima Pembaharuan, tunduk sepenuhnya kepada
kekuasaan hukum Romawi. Sebaliknya, para Pembaharu
menuntut kebebasan yang sebelumnya telah diberikan.
Mereka tidak setuju Roma kembali menguasai negara
bagian- negara bagian yang telah menerima firman Allah
dengan sukacita besar.
Sebagai jalan kompromi, akhirnya diusulkan agar dimana
Pembaharuan belum diterima, keputusan Mahkamah
Worms harus diberlakukan dengan jeras, dan bahwa
dimana orang-orang menyimpang dari itu, dan dimana
mereka tidak bisa menyesuaikan diri ke situ tanpa terjadi
bahaya revolusi, paling sedikit mereka tidak melakukan
pembaharuan yang baru, mereka tidak boleh menjamah halhal yang kontroversial, mereka tidak menentang upacara
misa, mereka tidak akan mengizinkan Katolik Roma
merangkul Lutheranisme."
-- Idem, b. 13, ch. 5.
Keputusan ini dikeluarkan oleh Mahkamah untuk kepuasan
besar para imam kepausan dan pejabat-pejabat tinggi
gereja.
Jikalau keputusan ini dipaksakan, Pembaharuan tidak dapat
dikembangkan lagi . . . dimana ia belum dikenal, atau
didirikan di atas fondasi yang kuat . . . dimana ia telah
berada." -- Idem, b. 13, ch. 5. Kebebasan berbicara akan
dilarang. Tidak diizinkan perubahan atau pertobatan. Dan
para sahabat Pembaharuan diharuskan segera mengalihkan
sikap terhadap pembatasan dan pelarangan ini. Harapan
dunia tampaknya seolah-olah padam. "Mendirikan kembali
hirarki Romawi . . . berarti mengembalikan penyalahgunaan-penyalahgunaan lama;" dan saatnya akan tiba bagi
"suatu pemusnahan pekerjaan yang sudah dengan keras
digoncang oleh kefanatikan dan perselisihan." -- Idem, b.
13, ch. 5.
Ketika kelompok evangelikal bertemu untuk berkonsultasi,
mereka saling memandang dengan pandangan cemas.
Mereka saling bertanya. "Apa yang harus kita lakukan?"
Masalah terbesar dunia sekarang dalam ujian. "Akankah
pemimpin-pemimpin Pembaharuan menyerah, dan
menerima keputusan itu? Betapa mudahnya para
Pembaharu dalam krisis seperti ini saling berbantah ke
jalan yang salah! Betapa banyaknya dalih dan alasan-alasan
yang masuk akal yang bisa dikemukakan untuk alasan
penyerahan! Para pangeran pengikut Luther telah dijamin
untuk menjalankan agamanya dengan bebas. Keuntungan
yang sama telah diberikan kepada pengikut-pengikut
mereka yang menerima pandangan baru, sebelum peraturan
ini diluruskan. Bukankah hal ini menyenangkan mereka?
Betapa banyaknya kesusahan yang bisa dihindarkan oleh
penyerahan! Bahaya dan pertentangan apa lagi yang akan
didatangkan oleh perlawanan bagi mereka? Marilah kita
rangkul perdamaian; marilah kita menangkap tangkai
pohon zaitun yang disodorkan oleh Roma, dan menutup
luka-luka Jerman. Dengan argumentasi seperti ini mungkin
para Pembaharu dapat menerima keputusan itu dan yang
sudah pasti dikeluarkan tidak lama lagi sebagai kehancuran
mereka.
"Dengan gembira mereka memandang kepada prinsip, pada
mana persetujun itu didasarkan, dan mereka bertindak
dalam iman. Apakah prinsip itu? Itu adalah hak Roma
untuk memaksa hati nurani dan melarang hak bertanya
dengan bebas. Tetapi bukankah mereka sendiri bersama
pengikut-pengikut Prostestannya menikmati kebebasan
beragama? Ya, sebagai suatu keinginan yang secara
khusus ditetapkan di dalam persetujuan itu, tetapi bukan
sebagai hak. Sebagaimana yang berlaku bagi semua yang
berada di luar persetujuan itu, prinsip kekuasaan besar yang
berlaku ialah mengatur, sedangkan hati nurani di luar
pengadilan. Roma adalah hakim yang mutlak, dan harus
dituruti. Penerimaan persetujuan yang diusulkan itu akan
menjadi penerimaan nyata bahwa kebebasan beragama
harus terbatas kepada Saxony yang telah diperbaharui. Dan
bagi negeri-negeri Kristen lainnya, kebebasan bertanya dan
pengakuan percaya yang diperbaharui tetap merupakan
suatu kejahatan, dan harus dihukum dengan penjara di
bawah tanah dan tiang gantungan. Dapatkah mereka
menyetujui kebebasan beragama yang dibatasi pada suatu
tempat? Yaitu mengumumkan bahwa Pembaharuan telah
menobatkan orang yang terakhir?, atau memenangkan
sejengkal tanah yang terakhir? Dan di mana saja Roma
berkuasa pada waktu ini, di sana kekuasaannya akan tetap
abadi? Dapatkah para Pembaharu berkata bahwa mereka
tidak bersalah terhadap darah ratusan, bahkan ribuan orang
yang telah mengorbankan nyawanya di negeri-negeri
kekuasaan kepausan, dalam pelaksanaan persetujuan itu?
Ini adalah suatu pengkhianatan kepada kepentingan Injil
dan kebebasan negeri-negeri Kristen, pada saat yang begitu
penting." -- Wylie, b. 9, ch. 15. Sebaliknya, mereka
"mengorbankan segalanya, bahkan negara mereka, mahkota
mereka dan hidup mereka." -- D'Aubigne, b. 13, ch. 5.
bersambung ….
Page 13
Edisi 244 – 28 Juni 2013
Inspirational Story
PANTANG MENYERAH
Oleh : Bredly Sampouw
Oleh : Bradly Sampouw
C
ha So-soon 69 tahun dari Korea Selatan, demi
mendapatkan surat ijin mengemudi, rela mencoba ujian
sampai 960 kali. Akhirnya, ia berhasil mendapatkan
SIM dan siap membeli mobil. Sejak April 2005, Cha hampir
setiap hari menjalani ujian untuk mendapatkan SIM. Ia
mengatakan perlu membeli sebuah mobil bekas kecil karena
ingin mengunjungi anak-anaknya serta untuk keperluan
bisnisnya, yaitu berjualan sayur-mayur.
Hebat benar semangat ibu Cha. Bayangkan, selama hampir
lima tahun, ia mencoba mendapatkan SIM. Beberapa orang
mungkin sudah akan menyerah dalam upaya kedua atau ketiga.
Namun, Cha mencoba sampai 960 kali. Selain pantang, Cha
juga tidak mengambil jalan pintas. Kalau di Indonesia, Cha
mungkin akan tergoda menggunakan jasa calo yang punya
koneksi dengan orang dalam, mungkin di Korsel memang tidak
ada calo SIM.
St. James menulis, “Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap
imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Dan biarkanlah
ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu
menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa
apapu.” Untuk menghasilkan buah yang matang, sempurna,
dan utuh, dibutuhkan ketekunan. Ketekunan akan ditempa oleh
berbagai macam ujian terhadap iman. Kondisi semacam ini
harus didapatkan sendiri melalui pengalaman hidup.
Ketekunan tidak dapat dibeli, dipindahkan, atau diwariskan.
Untuk mencapai kematangan rohani ini, setiap orang harus
bertekun dalam menghadapi berbagai ujian. Tidak ada jalan
pintas untuk mencapainya.
Inspirasi
Untuk Direnungkan : Seberapa lentur daya tahan Anda?
Apakah Anda lebih mirip baja yang keras, tetapi mudah patah,
atau rotan yang lentur, tetapi kuat? Menurut Anda, mana yang
lebih berhasil membina teman dan jejaring, dengan menjadi
lemah lembut atau keras dan ganas.?
Untuk Dilakukan : “Berbahagialah orang yang lemah lembut,
karena mereka akan memiliki bumi.” Matius 5 : 5.
Pada akhirnya, tidak ada yang bisa mengalahkan ketekunan.
Kitas boleh jadi rajin, ulet dan cerdas dalam segala usaha dan
pekerjaan kita! Tetapi kalau tidak ada ketekunan maka unsurunsur tadi bisa pupus ditengah jalan. Untuk itu rahasia
keberhasilan dalam segala usaha ialah tekun dan tekun.
Menanti dengan sabar tidak akan sempurna tanpa ada tambahan
menanti dengan tekun.
Jadi jangalah kita cepat-cepat
menyerah bila sedang menghadapi tugas atau pekerjaan,
mungkin saja pekerjaan memerlukan tenaga, pikiran dan
kesabaran tetapi sempurnakanlah semuanya dengan tekun
niscaya kita berhasil. Bersukacitalah dalam pengharapan,
sabarlah dalam sengsara dan bertekunlah dalam doa. “Never
give Up”
Page 14
Edisi 244 – 28 Juni 2013
Oleh : Pdt. Jacky Runtu
Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong
baginya, yang sepadan dengan dia."
C
inta itu buta. Sebutan ini benar bila kita sudah
menikah. Tetapi sayangnya falsafahnya terbalik.
Bila masih pacaran, cinta itu buta, tapi setelah sudah
menikah, cinta itu melek. Falsafah demikian adalah hal
yang nyata, tetapi yang akhirnya justru membuat banyak
konflik dalam rumah tangga dan pada akhirnya diakhiri
dengan perceraian. Yang sebaiknya adalah sebelum
menikah cinta harus melek dan setelah menikah cinta itu
buta. Dengan pengertian bahwa bila kita masih berpacaran,
maka kita harus mengenal dekat kepada siapa saya akan
hidup bersama sepanjang hidup saya. Jadi harus melek
untuk melihat kelebihan maupun kekurangannya.
Sedangkan kalau sudah menikah cinta itu buta dengan
pengertian bahwa kita akan menerima pasangan kita apa
adanya dan siap menjalankan pernikahan tersebut apapun
yang terjadi, baik itu menyenangkan maupun menyakitkan.
Untuk itu maka kita perlu membantu para pasangan muda
untuk ―melek‖ sebelum melanjutkan hubungan ke tingkatan
berikutnya. Dan bagi rumah tangga yang sudah ada sebagai
bahan masukan untuk mengantisipasi bila hal ini terjadi
dalam rumah tangga mereka.
Pernah terjadi pertengkaran hebat dalam suatu rumahtangga hanya karena masalah odol. Istri sudah berulangkali
memberitahukan kalau pakai odol pencetnya dari bawah ke
atas supaya kalau sudah mau habis tidak susah-susah
menarik odol yang sisa dari bawah dan juga supaya irit.
Tetapi sang suami menganggap hidup ini kok dibuat repot,
sehingga dia melupakan nasihat istrinya itu dan karena
buru-buru selalu menekan odol dari tengah. Yang satu
menganggap ada prinsip yang dilanggar yaitu hidup harus
irit, yang lainnya merasa kalau ada yang gampang, kok
ambil yang sulit.
Pengertian Nilai-Nilai disini ialah hal-hal apa yang biasa
dilakukan, norma-norma apa yang biasa dipraktekkan atau
sesuatu yang sudah menjadi gaya hidup seseorang, yang
bagi si A mungkin itu merupakan prinsip tetapi bagi orang
lain itu hal biasa saja yang tidak perlu dibesar-besarkan.
Perbedaan dalam nilai-nilai inilah yang dapat menyebabkan
timbulnya konflik dalam sebuah pernikahan.
Roma
15:1 ―Kita, yang kuat, wajib menanggung
kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari
kesenangan kita sendiri.‖
Pertengkaran juga bisa terjadi karena yang satu terbiasa
kalau makan harus sama-sama duduk di satu meja dan
menggunakan waktu itu untuk berkomunikasi. Yang
lainnya terbiasa dengan makan bersama tanpa harus duduk
satu meja sehingga bisa makan sambil nonton televisi.
Yang satu memiliki nilai bahwa waktu makan adalah waktu
yang terbaik untuk berbagi, bercerita dan bertukar pikiran.
Yang lain menganggap waktu makan adalah waktu rileks
dan bisa dikerjakan sambil menikmati hiburan.
Kita tidak bisa memberikan penghakiman kepada yang lain
entah suami atau istri dengan nilai yang kita miliki lebih
tinggi dengan nilai yang dimiliki pasangan kita. Mari
Page 15
Edisi 244 – 28 Juni 2013
bertumbuh bersama. Yang kuat menuntun yang lemah.
Disatu sisi bisa saja kita kuat, di sisi lain bisa saja kita
lemah.
Tetapi bila itu sudah berkenaan dengan hal-hal rohani,
maka kita bisa memaksakan nilai-nilai itu untuk
dihidupkan.
Seperti kebiasaan kebaktian pagi dan kebaktian malam.
Yang satu tidak biasa melakukannya, tetapi yang lainnya
sudah menjadi kebiasaan. Maka bisa dipaksakan bahwa
nilai yang terbaik ialah melakukan kebaktian pagi dan
malam. Contoh lainnya yang satu sudah terbiasa datang ke
gereja tidak terlambat, tetapi pasangannya tidak
membiasakannya sehingga tidak masalah kala datang ke
gereja terlambat sedikit. Maka nilai inipun bisa dipaksakan
untuk dihidupkan karena ini menyangkut kerohanian yang
penilaiannya jelas dan tidak bisa dikompromikan. Pasangan
yang belum bisa menerapkan nilai rohani ini harus
mendukung pasangannya untuk tetap menerapkan itu,
jangan justru menjadi batu sandungan yang menyebabkan
nilai yang baik terebut terdegradasi.
Masih banyak nilai-nilai lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu. Bila itu menyangkut kebiasaan
hidup bersosial, bekerja, rekreasi, dan lain-lain, maka
marilah kita dengan tenggang rasa menuntun yang kita
anggap masih lemah atau bernilai rendah untuk sama-sama
bertumbuh dengan kerendahan hati. Tetapi bila itu sudah
menyangkut hal rohani, karena itu nyata kelihatan mana
yang nilainya tinggi dan mana yang masih kurang, maka
hal itu dapat dipaksakan dan bagi yang merasa masih
bergumul, mari kita berusaha bangkit menyesuaikan diri
dengan segera, karena kelalaian kita bisa menjadi batu
sandungan rohani bagi pasanga kita yang tingkat rohaninya
sudah tinggi.
Efesus 5:21 ―dan rendahkanlah dirimu seorang kepada
yang lain di dalam takut akan Kristus.‖ Tuhan memberkati.
***
Cerita Untuk Anak
STEVIE PULANG KE RUMAH
Dikirim Oleh : Max Kaway
―B
ukankah itu Stevie yang berada di luar sana?‖
Kata Ibu Joey sambil melihat ke luar jendela
depan rumah mereka. Tiba-tiba seluruh keluarga
lari ke depan rumah untuk melihat ke luar di jalan sana.
"Hujan begitu keras saat itu. Aku nyaris tak bisa melihat siapa
itu." Joey mengatakan dengan suara panik. dia adalah teman
terbaik Joey di sekolah. Joey tahu ia memiliki beberapa
masalah di rumah, tapi dia tidak tahu apakah itu serius.
"Dia adalah Stevie!" Ibu dan ayah Joey tiba-tiba tersentak.
"Tapi dia tinggal beberapa mil dari sini. Apa yang dia lakukan
berkeliaran di jalan di tengah hujan lebat? "
"Bisakah aku pergi menemui dia ayah?" Joey bertanya dengan
kepada ayahnya.
"Tentu saja," ibunya menjawab. "Pergilah cepat, Nak." Joey
berlari ke lemari mengambil jas hujan dan mamakainya.
"Ambillah satu lagi untuk Stevie," ibunya memintanya. Joey
berlari keluar dari pintu depan dan melintasi halaman ke jalan.
Keluarganya mengamatinya agak sedikit gugup, Joey berlari
ke temannya untuk membantunya. Mereka berpelukan dan itu
jelas bahwa Stevie sedang menangis.
"Apa yang salah Stevie? Kenapa kamu tidak pulang?" Joey
meminta temannya saat mereka berjalan menuju teras mereka
untuk berteduh dari hujan.
"Aku lari dari rumah." Stevie menangis. "Aku memecahkan
gelas kaca antik dan itu adalah gelas keasayang ibuku. Aku
begitu takut, aku hanya lari keluar dari rumah."Joey? Stevie?"
mereka berdua mendengar suara orang tua Joey memanggil
mereka. "Masuklah anak-anak ke dalam rumah, ibu akan
mengeringkan badan kalian.
Stevie merasa sedikit takut untuk masuk ke dalam rumah
karena ia merasa sangat bersalah dan bahwa ia berpikir tidak
ada seorangpun yang mungkin bisa memaafkan dan
mencintainya lagi namun dia merasa bersyukur ketika Ibu
Joey mengeringkan rambutnya dan Ayah Joey mengambil
beberapa pakaian Joey untuknya sementara pakaiannya
dikeringkan dalam mesin pengering pakaian.
Page 16
Edisi 244 – 28 Juni 2013
"Itulah yang dikatakan Pastor Ashcroft. Dia mengatakan Allah
adalah kasih dan Dia mengasihi kita tidak peduli apapun kita.
Bahkan ketika kita melakukan dosa buruk dan menyukai dosa,
Anda tahu? Tuhan hanya ingin kita berhenti berbuat dosa
sehingga kita akan menjadi senang."
"Aku akan merasa jauh lebih bahagia jika aku tidak
memecahkan gelas kaca antik kesayangan ibuku dan
melarikan diri. Aku merasa sesuatu yang berbeda setelah
mendengarkan bawah Tuhan Yesus lembih mencintai kita."
"Stevie?" mereka berdua mendengar panggilan ibu Joey.
"Sayang, ibumu memanggilmu di telepon. Dia sangat lega
mengetahui engkau sedang baik-baik saja."
"Kau mau spaghetti hangat, Sayang?" kata Ibu Joey
menanyakannya dengan penuh kasih sayang dan Stevie
merasa senang menerima tawaran mendapatkan dua porsi.
"Engkau harus berjalan lima kilometer di tengah hujan," ia
mengamati, "Tidak heran engkau begitu lapar." Setelah
makan, anak-anak pergi ke kamar Joey untuk bermain video
game, sementara pakaiannya dibersihkan.
"Bagaimana bisa orang tuamu begitu baik?" Stevie
menanyakan Joey "Aku yakin mereka tidak pernah
membencimu ketika engkau melakukan hal-hal buruk."
"Aku tidak bisa berbicara dengannya." Stevie mulai menangis
lagi. "Aku tahu dia harus membenci saya karena melanggar
memecahkan gelas kaca antic kesayangannya dan melarikan
diri."
"Hanya mencoba untuk berbicara dengannya, Stevie," Joey
mendorongnya. "Ingat, dia mencintai engkau seperti Tuhan.
Tapi untuk mendapatkan cinta dan pengampunan, engkau
harus bersedia untuk berbicara dengan dia dan biarkan dia
mencintaimu. "
"Oh, tentu, saya membuat banyak kesalahan," Joey mengaku.
"Tapi orangtua tidak membenci anak-anak mereka? Oh, tentu,
mereka harus memperbaiki jika engkau membuat keasalahan
dan mengajarkanmu dan engkau harus membuat hal yang
benar ketika engkau melakukan sesuatu yang buruk, tapi orang
tua selalu mencintaimu, tidak peduli apa pun engkau dan
bagaimana perlakuan mereka terhadapmu."
Joey dan ibunya melangkah keluar dari ruangan sementara
Stevie berbicara dengan ibunya. Tapi ketika ia keluar, ia
tampak seperti anak yang sama sekali berbeda.
"Saya tidak mengerti itu. Tak bisakah kau kehilangan cinta
mereka jika engkau berbuat salah?" Stevie bertanya, bingung.
"Dia mengatakan sesuatu yang benar-benar mengejutkan aku,
Joey," kata Stevie seolah-olah dia masih shock. "Dia bilang
dia mencintai saya lebih dari seribu gelas kaca antik dan akan
menyingkirkan mereka semua pergi daripada kehilangan saya
atau kakak saya." Ibu Joey menggantikan pakaiannya yang
telah bersih dan kering dan duduk di bangku teras dengan Joey
menunggu ibunya datang untuknya. Hujan telah berhenti dan
Nampak seperti sina mentari kebahagiaan yang keluar. "Kau
tahu apa, Joey?" ia berkata kepada sahabatnya. "Saya belajar
sesuatu hari ini yang lebih baik dari pada sejuta pelajaran di
gereja"
"Aku tahu. Sulit untuk mengerti," Joey setuju. "Oh, kau tahu
apa? Aku baru ingat bahwa Pendeta Ashcroft menceritakan di
gereja beberapa minggu yang lalu. Dia menjelaskan
bagaimana Tuhan membuat orang tua untuk bertindak seperti
Dia."
"Joey, aku benar-benar menjadi bingung. Bagaimana bisa
orang tua bertindak seperti Tuhan? Sedangkan mereka adalah
manusia biasa juga? Mereka adalah orang-orang juga." Stevie
mengeluh.
"Karena orangtua mencintaimu bahkan jika engkau berbuat
yang buruk. Engkau tidak perlu melakukan apa-apa atau
menyenangkan mereka atau akan ada hal tertentu karena orang
tua hanya mencintaimu tidak peduli apa pun engkau. Ada kata
yang besar untuk itu. Biarkan aku melihat. Apa itu? Oh ya,
cinta tanpa syarat Itulah yang dimiliki orang tua. itu berarti
mereka mencintaimu hanya karena engkau adalah milik
mereka. ".
"Aku mau pulang sekarang." Dia mengatakan dengan perasaan
bahagia dalam suaranya.
Tetapi bagaimana dengan gelas kesayangan ibu?
"Apa itu?" temannya bertanya.
"Aku telah belajar bagaimana cinta semacam itu bekerja,
seperti itu dengan satu kata besar yang engkau katakan
sebelumnya ...."
"Cinta tanpa syarat?"
"Ya, seperti itu. Aku tidak pernah tahu orang tua seperti itu
dan aku yakin kalau Tuhan seperti itu. Aku pikir Tuhan akan
marah kita jika kita berbuat dosa setiap saat."
"Apakah itu Tuhan Yesus juga demikian?‖
Page 17
Edisi 244 – 28 Juni 2013
2.
Pathfinder
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur
Hasil Konvensi Master Guide UKIKT 2013
Dikirim Oleh: MG Jimi Pinangkaan
3.
4.
REKOMENDASI
1.
2.
Direkomendasikan untuk diadakan upacara pembukaan
dan penutupan pada setiap pertemuan Klub.
Tata Cara memegang Bendera Regu.
a.
Pada saat Sikap Sempurna :
1. Tongkat berada disebelah kanan, ujung
tongkat bagian bawah berada disamping kaki.
2. Tongkat tegak lurus sejajar dengan jahitan
celana atau rok.
3. Tongkat dipegang dengan jari jempol dan
telunjuk.
b.
Pada saat posisi istirahat :
1. Tongkat dicondongkan 45 derajat kearah
depan
2. Tangan kiri dikepalkan dan diletakkan bagian
belakang pinggang.
3. Kaki kiri dilebarkan sejajar dengan bahu
c.
Pada saat berdoa:
1. Posisi sikap sempurna
2. Topi dilepaskan dengan tangan kiri.
3. Kepala ditundukkan untuk berdoa
d.
Pada saat memberikan hormat kepada Bendera.
1. Tongkat diserongkan kekiri didepan badan
dan dipegang oleh tangan kiri, ujung tongkat
bagian bawah tetap pada posisi awal.
2. Tangan kanan memberikan hormat.
3. Jika selesai penghormatan kembali ke posisi
sikap sempurna.
e.
Pada
saat
memberikan
hormat
kepada
Pembina/Intruktur/Pemimpin Upacara
1. Tongkat dihentakkan dan diangkat sehingga
pergelangan
tangan
sejajar
dengan
pinggang,tangan kiri lurus ke depan (tangan
tidak mengepal).
2. Jika selesai penghormatan kembali ke posisi
sikap sempurna.
f.
Pada Saat posisi jalan atau lari.
1. Tongkat disilangkan di depan badan kurang
labih 45 derajat.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Tangan kanan berada dibagian bawah,
sedangkan tangan kiri berada di atas.
g.
Penghormatan pada saat deville
1. Tongkat disilangkan di depan badan kurang
labih 45 derajat
2. Tongkat dipegang tangan kiri, tangan kanan
memberi hormat.
3. Pandangan kearah pembina upacara
Topi dibuka saat berdoa
Posisi bendera:
a.
Posisi vertikal: Bendera merah putih diposisi
paling tinggi, diikuti bendera Klub.
b.
Posisi horizontal: Bendera merah putih diposisi
paling kanan dan paling tinggi, diikuti bendera
Klub
Standarisasi pemberian hormat
a.
Tangan kanan diangkat , ujung jari telunjuk
hampir mengenai alis (1 cm)
b.
Siku tidak boleh melebihi bahu
c.
Jari tidak boleh ditekuk dan rapat
d.
Telapak tangan tidak boleh terlihat dari luar
e.
Punggung tangan lurus
Pelaporan:
a.
Bila jarak pelapor kurang dari 16 langkah, maka
pemimpin upacara/ regu berjalan.
b.
Bila jarak lebih dari 16 langkah, maka pemimpin
upacara/ regu berlari
Tata cara pembawaan tongkat bendera merah putih :
1. tongkat bendera tegak lurus di sebelah kanan
2. tangan kanan memegang ujung bawah tongkat
bendera
3. tangan kiri tegak lurus di depan dada memegang
tongkat bendera
Tata cara pembawaan tongkat bendera Klub :
1. ujung tongkat ditaruh ditengah badan, tepat di atas
sabuk
2. tongkat dicondongkan ke depan, sekita 45 derajat
3. tangan kanan memegang di bagian bawah tongkat
4. tangan kiri memegang bagian atas tongkat
Pembacaan perjanjian Adventurer / Pathfinder dilakukan
dengan mengangkat tangan kanan tanpa memegang
bendera
Pembacaan peraturan Adventurer / Pathfinder dilakukan
dengan sikap sempurna
Pembacaan perjanjian dan peraturan Adventurer hanya
diikuti oleh para Adventurer
Pembacaan perjanjian dan peraturan Pathfinder hanya
diikuti oleh para Pathfinder
Perbacaan motto dan tujuan PA diikuti oleh seluruh
peserta.
Page 18
Edisi 244 – 28 Juni 2013
OLEH: ELLEN G.Y. MANUEKE
H
ari ulang tahun (HUT) selalu datang setiap tahun
dan begitu dinantikan karena dianggap sebagai hari
paling special sepanjang tahun. Bagi anak-anak,
HUT merupakan kesempatan mereka mendapat hadiah
istimewa dari teman dan orang tua. Hal yang sama terjadi
pula pada para remaja hingga orang tua sendiri.
Kebiasaan yang tumbuh di keluarga saya pada saat ulang
tahun adalah, yang berhajat mengundang sanak keluarga
untuk berkumpul guna bercengkerama dan bersukaria
karena ketambahan umur salah satu anggota keluarga.
Kebahagiaan dinyatakan dengan disiapkannya makanan
istimewa (yang disenangi oleh seluruh komponen
keluarga), suasana istimewa dan doa khusus untuk
memohon kepada Tuhan akan keberhasilan sepanjang satu
tahun ke depan. Bila berkesempatan, acara diselingi dengan
meniup lilin kue ulang tahun. Menu makanan yang
disediakan juga sangat relatif, tergantung waktu dan situasi.
Selain itu, topik yang dibicarakanpun sangat bervariasi.
Yang penting, keluarga berkumpul, bersukacita dan
member support kepada yang bertambah umur.
Kebiasaan yang berlangsung dalam masyarakat kota
Manado, tempat saya bermukim, HUT diperingati dengan
menggelar kegiatan ibadah di rumah kediaman. Biasanya
ibadah
dipimpin
oleh
pendeta jemaat setempat
dan audiensnya para jemaat
dan
tetangga,
sahabat
maupun keluarga- ada
banyak
gereja
dan
denominasi yang ada di ibukota provinsi Sulawesi Utara
yang berpenduduk mayoritas Kristen ini dan kegiatan yang
dilakukan relatif sama.
Bagi yang punya banyak relasi, biasanya harus
menambahkan tenda di depan atau samping rumah juga
kursi tambahan untuk menampung para undangan. Jika
memungkinkan, acara dirancang oleh Even Organizer.
Ada lagi yang suka mengisi acara HUT dengan hiburan
musik lagu-lagu dengan mendatangkan pemain musik
keyboard elektronik dan penyanyi. Biasanya kegiatan
nyanyi-nyanyi dilakukan usai ibadah dan berlangsung
hingga tengah malam. Di lokasi-lokasi tertentu, pesta ulang
tahun diisi dengan meminum cap tikus –minuan keras khas
Manado- atau minuman sejenis yang memabukkan. Seiring
dengan perkembangan jaman, untuk kalangan tertentu tak
tertutup kemungkinan mengisinya juga dengan pesta
Page 19
Edisi 244 – 28 Juni 2013
kembang api, seperti yang selalu dilakukan di saat
pergantian tahun Masehi.
Bagi yang tidak ingin repot-repotan di rumah, restoran
menjadi tempat yang paling nyaman untuk menjamu relasi
disaat HUT, karena tidak direpotkan dengan persiapanpersiapan makanan sehingga tuan acara dapat
bercengkerama dengan leluasa.
Entah sejak kapan budaya peringatan hari ulang tahun ini
diterapkan. Sepertinyai ini membudaya dalam sistem
kalender Gregorian- sejauh ini belum ada sahabat yang
mengundang saya untuk menghadiri pesta ulang tahun
dengan system penanggalan lain. Menurut Wikipedia,
penanggalan Gregorian merupakan modifikasi kalender
Julianus di mana pada tahun 1582, hari Kamis 4 Oktober
diikuti dengan Jumat 15 Oktober. Ini mengindikasikan
bahwa sistem penanggalan ini sudah dimodifasi beberapa
kali.
Satu tahun dalam kalender Gregorian merupakan waktu
yang diperlukan bumi mengintari matahari, tepatnya 365
hari 5 jam 48 menit 46 detik.Dalam usia saya yang hari ini
genap 39 tahun, mengartikan bahwa selama hidup saya
sudah menjalani revolusi bumi sebanyak 39 kali, atau
mengalami 39 kali perputaran bumi terhadap matahari.
Sayangnya, meskipun menjalani revolusi bumi yang
panjang –seiring pertambahan usia, mata ini tidak dapat
menyaksikannya berputar mengintari matahari, kecuali
pada putaran kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa
yang ada dalam lingkaran kehidupan sehari-hari. Hal yang
ironis, semakin banyak kali perayaan HUT dilakukan,
justru semakin mendekatkan seseorang kepada penghujung
hidupnya. Ketua MPR, Taufik Kiemas genap berusia 70
tahun Desember tahun lalu, tiba-tiba meninggal dunia tanpa
dapat diprediksi.
Buku yang menguak sejarah tertua di bumi, Alkitab
mengungkap beberapa pribadi yang sempat membilang
angka 900-an, hampir satu millennium. Meski hampir
seribu tahun hidup di dunia, sepertinya sangat kurang kisah
tentang Metusala, sang pemilik umur terpanjang yang
pernah ada dalam menghiasi kehidupan, sangat sedikit
referensi tentang figure ini dikuak oleh Alkitab.
Sebaliknya, dalam hidupnya singkat –sekitar 35 tahun,
begitu banyak pekabaran perihal Yesus (saya rasa Yesus
tidak sempat merayakan budaya pesta ulang tahun seperti
saat ini).
Baru-baru ini, masyarakat Inggris merayakan peringatan
ulang tahun yang ke-87 Ratu Elisabeth dan 60 tahun
memegang monarki sembari juga menanti kedatangan
pewaris tahta ke-43, anak pasangan Pangeran William dan
Catherine Middleton. Entah sampai berapa lama Elisabeth
yang sudah men menyaksikan berbagai perubahan dunia
sejak perang dunia pertama ini menjadi saksi sejarah demi
sejarah yang ditorehkan di dunia ini. Sejarah membuktikan
bahwa bukan Seiring berjalannya waktu, perjalanan umur
manusia jadi lebih singkat. Saat ini sudah sangat sedikit
orang yang berkesempatan menginjak usia seratus tahun
walau memang banyak usaha ditempuh untuk
meningkatkan tingkat harapan hidup penduduk suatu
Negara. Mari menyimak apa yang dikatakan raja terkenal
Salomo, tentang kehidupan manusia. Dia menuliskan
bahwa hari-hari manusia itu akan lenyap seperti angin.
Seketika dia (manusia) hadir, dan dapat seketika juga dia
pergi.
Meski manusia satu per satu datang dan pergi di dunia ini,
tetapi Alkitab menunjuk satu pribadi tidak pernah berlalu.
Dia menyaksikan peristiwa demi peristiwa yang terjadi
dalam diri setiap orang di dunia. Dialah Yang Lanjut Usia,
Yang Awal dan Yang Akhir. Dia pengendali kehidupan.
Hidup dan mati manusia ada ditanganNya. Bersyukur
kepada Allah bahwa dia mengendalikan kehidupan manusia
dengan kasih yang tak terbatas. Kedatangan dan kematian
Kristus di dunia menyatakan kasihNya yang sempurna.
Selain Yesus, masih ada oknum yang juga melampaui
jangkauan hidup manusia. Tetapi, dia merupakan musuh
kebenaran yang ingin menghancurkan kebahagiaan
manusia. Dia berjalan-jalan seperti singa yang mengaumngaum yang mencari mencari mangsanya. Di akhir dunia,
dia bekerja semakin giat, karena dia tahu, waktunya sudah
singkat. Adakah kita menyadari keberadaan para penguasa
dan roh-roh di udara yang senantiasa membayang-bayangi
kehidupan ini?
Memang mata lahiriah tak sanggup melihat. Tetapi,
perasaan dan logika mengakui adanya pertentangan antara
kuasa yang benar dan yang jahat. Yang satu menginginkan
kebahagiaan manusia, sementara yang lain kebinasaan.
Yang satu menginginkan penurutan sementara yang lain
pelanggaran manusia. Ada Roh Kebenaran dan ada roh
kejahatan. Namun, syukur kepada Allah karena hal-hal ini
akan selesai ketika Yang Benar membinasakan yang jahat
dalam cara yang benar, Dialah satu-satunya yang abadi di
semesta alam ini.
Tidak menjadi soal seberapa banyak kali perayaan HUT
dilakukan. Yang menjadi soal adalah bagaimana kita
merayakan panjangnya umur dengan mengisi hari-hari
selama kita menyaksikan tahun-tahun bumi ber-revolusi.
(**)
Page 20
Edisi 244 – 28 Juni 2013
Page 21
Download