Edisi 244 – 28 Juni 2013 Page 1 Untuk Kalangan Sendiri Edisi 244 – 28 Juni 2013 PIMPINAN BAIT MINISTRY Pembina : Pdt. Dr. Moldy Mambu & Handry Sigar Pengawas : Willy Wuisan & Yoshen Danun Pengurus : Ketua – Lucky Mangkey Sekertaris – Janette Sepang Bendahara – Yance Pua PENGURUS BULETIN BAIT Penasihat : Pdt. Dr.Moldy Mambu, Pdt. Noldy Sakul, Pdt. Sammy Lee Pemimpin Umum : Handry Sigar Wkl Pem. Umum : Yoshen Danun Pemred : Willy Wuisan Wapemred : Herschel Najoan Sekretaris : Meilien Langi-M Bendahara : Yance Pua BAIT MINISTRY Visi: Menyebarkan pekabaran tiga malaikat khususnya di Indonesia Kawasan Timur dan untuk mempersiapkan umat pada kedatangan Kristus yang kedua kali Misi: BAIT Ministry sebagai suatu wadah perpanjangan tangan GMAHK di Indonesia Kawasan Timur mengusahakan mendorong berkembangnya pekerjaan Tuhan secara maksimal melalui berbagai bidang pelayanan General Controller : Ellen Manueke, Tommy Manawan HRD : Janette Sepang, Koordinator Produksi : Osvald Taroreh, Harold Somba Editor Alfa Tumbuan , Royke Sundalangi, Handry Suwu, Wayne Rumambi, Jufrie Wantah, John Taebenu. Rubrik Opini Lucky Mangkey, Mickael Mangowal, Bruce Sumendap, Pdt. Bayu Kaumpungan, Jack Kusoy, Sam Kamuh Kolom Renungan Pdtm. Davy Politon Pdt. Stenly Karwur, Pdt. Ronie Panambunan,Pdt. Raymond Lohonauman, pdtm. Ronie Umboh, Pdt. Arce Ngeloh Rubrik Kesehatan Jeiner Rawung, dr. Harold Manueke, dr. Alvin Rantung, dr. Grace Rantung, dr. Marthin Walean, dr. E Tomarere, dr. Ruben Supit Rubrik Keluarga Repsta Moal, James Manurip, Pdt. Jacky Runtu, Pdt. H. Suawah Rubrik Roh Nubuat Pdt. Kalvein Mongkau, Pdt. Dr. Allan Pasuhuk, Pdt. Douglas Sepang, Pdt. Dr. Robert Walean, Pdtm. Glen Rumalag Rubrik Pathfinder Frankie Sumarauw, Green Manueke, Fransisca Muntu Rubrik Profil Irma Pakasi, Janice Losung, Green Mandias Rubrik Pionir Pdt E. Takasanakeng Rubrik Ragam Debby Langitan, Jimi Pinangkaan, Ellen Manueke Rubrik Kesaksian Freddy Losung, Agustine Lureke Rubrik Biblical & Theological Pdt. Blasius Abin, Pdt. Swineys Tandidio Motivational Words Dr. Peggy Iskandar-Wowor Inspirational Story Bredly Sampouw Tanya Jawab Pdt. Bryan Sumendap, Pdt. Larry Windewani, Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing Cerita Anak Max Kaway Catatan Kami Denny Kalangi Tim Layout Caddy Malonda, Ivan Kembuan, Freddy Kalangi, Pdt. Harold Oijaitou, Jenry Wungkana, Herold Heydemans, pdtm. Davy Tielung, Jimi Moehadjedi, Belly Wungkana, Brayn Mamanua, Stanly Keles, Pdtm. Ressa Liwe, Marchel Tombeng, Pdtm. Raynald Makalew, Edwin Selah Web Master Michael Mangowal, Nielson Assa Multimedia : Ellen Mangkey Distribution Pdtm. Dale Sompotan Biro: Philipina Govert Woramuri Manado Jeiner Rawung, Mikael Terok, Janet Ngantung, Hengki Kambey, Erwin Wuisan, Papua David Bindosano, Samuel Rorimpandey, Hendy Sahetapy, Noldy Abraham Sulawesi Tengah Pdt. Stenly Karwur Jawa Timur Pdtm. Fabyo Rumagit Ratahan Refli Ompi,Nusa Utara Pdt. Edison Takasanakeng, Pdt. Brussi Soriton Ambon Mario Lekatompessy Kotamobagu Maikel Makarewa Balikpapan Beverly Nangon Runturambi Medan Hartoyo Tismail Berhenti Berlatih 10 Kali Saja, dan Sudah Cukup Rahasia Sukses Dalam Karir Pantang Menyerah Masa Kesukaran ... Artikel Rohani Mengantisipasi Masa Kesukaran Besar Roh Nubuat Kemajuan Pembaharuan di Jerman Cerita untuk Anak Stevie Pulang Kerumah Patfinder Rekomendasi Page 2 Edisi 244 – 28 Juni 2013 " BERHENTI BERLATIH " Oleh: YANCE PUA Grant Hill Pebasket NBA terkenal dari USA., mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berhenti berlatih meskipun tidak ada pertandingan. Berhenti latihan hanya membuat kemampuan basketnya berkurang. "Saya tidak pernah berhenti berlatih selama satu minggu. Sehari saja saya tidak berlatih, rasanya keahlian saya sudah berkurang," katanya. Kejadian yang sama akan terjadi pada seorang Kristen bila dirinya ―berhenti‖ berhubungan dengan Tuhan. Orang Kristen yang setia pasti akan merasakan sesuatu yang "berkurang". Kita akan kehilangan tuntunan dari Firman-Nya dan persekutuan dengan-Nya yang kita rasakan melalui doa. Kita akan lupa prioritas kita kepada Tuhan Pada kenyataannya memang Kita seringkali mengikuti kemauan kita sendiri dan mengabaikan persekutuan kita dengan-Nya. Apapun status dan kondisi hidup Kita, menjaga hubungan dengan Tuhan adalah sebuah keharusan. Hubungan yang terus dijaga bersama Tuhan akan membuat kita mengasihi satu dengan yang lain. Kita akan mengasihi sesama kita secara benar. Karena berhenti berhubungan dengan Tuhan,hanya akan membuat kita jauh dari tuhan bahkan boleh jadi kita akan hilang. ―Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus‖. 1 Yohanes 1:3 Marilah kita selalu berlatih dan selalu bersekutu dengan Tuhan supaya hubungan kita dengan Tuhan selalu terjaga.*** Page 3 Edisi 244 – 28 Juni 2013 Wahyu 3:18 Oleh: Pendeta Stenly Karwur, PALU A llah memiliki penghakiman dan itu BUKANLAH sesuatu yang tidak penting. Jika kita kembali meneliti Alkitab, maka kita akan menemukan 10 bentuk penghakiman Allah, yang sudah terjadi dan yang akan terjadi nanti. Umat-umat Allah SANGAT PERLU MEMPERHATIKAN hal ini agar mereka TETAP AWAS dan PEKA terhadap ―jahatnya‖ dosa SEHINGGA MEREKA AKAN MENERIMA NASEHAT Saksi Yang Setia: ―supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.‖ (Wahyu 3:18) Satu hal yang pasti! Setelah kita melihat ke-10 jenis penghakiman di bawah ini, maka: ―Kita perlu untuk MERENDAHKAN DIRI KITA, dengan DOA dan PUASA, dan lebih banyak MEMEDITASIKAN FIRMAN-Nya, khususnya mengenai pandangan tentang penghakiman‖ (GC 6010). 1. AIR BAH DI ZAMAN NUH : ―Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.‖ (Lukas 17:26, 27) Tulisan inspirasi mengomentari sebagai berikut: ―Allah menentukan untuk menyucikan dunia dengan Air Bah; tapi dalam rahmat dan kasih Dia berikan satu masa percobaan 120 tahun (1 BC 1088). 2. API DI SODOM & GOMORAH: ―Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit; dan ditunggangbalikkan-Nyalah kotakota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah….dan memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan, maka dilihatnyalah asap dari bumi membubung ke atas sebagai asap dari dapur peleburan.‖ (Kej. 19:24, 25, 28) Roh Nubuat menjelaskan sebagai berikut: ―Penghakiman Allah SEGERA AKAN DI CURAHKAN DI ATAS BUMI…sebagaimana yang terjadi saat kehancuran dunia lama, manakala Sodom dan Gomorah di hanguskan oleh Api.‖ (5T 233, 234) 3. PEMBUNUHAN ANAK SULUNG: ―Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan. Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang tidak kematian.‖ (Kel. 12:29, 30). Hikmat Inspirasi mengatakan: ―Malaikat kematian (Yeh 9: 5, 6) akan SEGERA untuk melaksanakan tugas kembali, bukan untuk melenyapkan anak sulung, tapi UNTUK MEMBUNUH, baik tua dan muda, pria dan wanita dan anak-anak YANG TIDAK DI TANDAI‖ (RH Sept. 19, 1854) 4. KEMATIAN KORAH, DATAN DAN ABIRAM:” dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka. Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengahtengah jemaah itu. Dan semua orang Israel yang di sekeliling mereka berlarian mendengar teriak mereka, sebab Page 4 Edisi 244 – 28 Juni 2013 kata mereka: "Jangan-jangan bumi menelan kita juga!" (Bilangan 16:32-34) 5. HUKUMAN ATAS AKHAN DAN KELUARGANYA: ―Kemudian Yosua, beserta seluruh Israel mengambil Akhan bin Zerah, dan perak, jubah dan emas sebatang itu, anak-anaknya yang laki-laki dan perempuan, lembunya, keledainya dan kambing dombanya, kemahnya dan segala kepunyaannya, lalu semuanya itu dibawa ke lembah Akhor. Berkatalah Yosua: "Seperti engkau mencelakakan kami, maka TUHAN pun mencelakakan engkau pada hari ini." Lalu seluruh Israel melontari dia dengan batu, semuanya itu dibakar dengan api dan dilempari dengan batu.‖ (Yoshua 7:24, 25). Roh Nubuat juga menginformasikan bahw pemurnian Gereja Allah di akhir zaman adalah sama dengan pengalaman di lembah Akhor: ―Kepadaku di tunjukkan bahwa cara pengakuan Akhan SAMA DENGAN pengakuan yang di buat oleh beberapa anggota GMAHK…Allah tidak berkenan atas umat-Nya, dan Dia tidak akan menyatakan kuasa-Nya di tengah-tengah mereka sementara dosa masih ada di tengah-tengah mereka dan terus di pupuk oleh mereka yang memegang posisi-posisi yang bertanggung jawab.‖ (3T 270). ―Jika keberadaan seorang Akhan saja CUKUP UNTUK MELEMAHKAN seluruh perkemahan bangsa Israel, dapatkah kita di kejutkan dengan KECILNYA KEBERHASILAN yang menyertai pekerjaan kita saat SETIAP GEREJA dan HAMPIR SETIAP KELUARGA memiliki Akhan tersebut?‖ (5T 157) 6. KEHANCURAN YERUSALEM: Roh Nubuat membandingkan pencobaan di Yesuralem di tahun 70 dengan pengalaman yang Israel modern (GMAHK) akan alami: ―KELALAIAN untuk MEMPRAKTEKKAN KESUCIAN dan KEBENARAN akan MENYEDIHKAN Roh Allah dan MELEMAHKAN MEREKA karena Tuhan tidak lagi berada di tengah-tengah mereka untuk memberkati. Kerusakan internal akan membawa pengaduan Allah atas umat-Nya sebagaimana yang di lakukan oleh Yerusalem… Saudaraku, kita tidak tahu apa yang di hadapan kita, dan SATU-SATUNYA CARA BAGI KITA UNTUK SELAMAT ialah dengan mengikuti terang…Allah AKAN BEKERJA DENGAN KITA dan UNTUK KITA JIKA DOSA-DOSA yang mengakibatkan murka-Nya atas dunia lama, atas Sodom dan Gomorah dan atas Yerusalem kuno, TIDAK MENJADI KEJAHATAN KITA‖ (2SM 378, 379) 7. PENGHAKIMAN DI YEHEZKIEL 9: Nabiah Allah menegaskan dengan jelas bahwa ini akan di genapi secara literal: ―Pelajari pasal ke-9 dari kitab Yehezkiel. Firman ini akan di genapi secara literal; namun…orangorang tertidur, mereka menolak merendahkan diri jiwa mereka…Tidak akan Tuhan berlama-lama dengan umatumat (GMAHK) yang memiliki kebenaran penting dan besar yang di tunjukkan bagi mereka, namun menolak menjadikan kebenaran-kebenaran ini sebagai bagian dari pengalaman pribadi mereka. Waktunya sangat singkat, dan Allah sedang memanggil…Akankah engkau menerima pekabaran tersebut?...sesegera mungkin, setiap kasus akan di putuskan untuk masa kekekalan.‖ (18 MR 236) 8. TUJUH CAWAN MURKA ALLAH: ―Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya….Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat." (Wahyu 18:4, 8). Nabiah Allah menuliskan: ―Tulah yang terjadi atas Mesir tatkala Allah hendak melepaskan Bangsa Israel SAMA SIFATNYA bagi mereka yang lebih mengerikan dan mencakup penghakimanpenghakiman yang lebih luas YANG AKAN TERCURAH atas bumi SESAAT SEBELUM KELEPASAN AKHIR dari umat-umat Allah…Namun, bagi mereka akan menjadi suatu momok yang paling mengerikan yang pernah diketahui oleh semua mahluk hidup.‖ (GC627-629) 9. ORANG-ORANG JAHAT DI BINASAKAN SAAT KEDATANGAN KE DUA KALI: ―pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.‖ (2 Tes 2:8) 10. KEBINASAAN SETAN & ORANG-ORANG JAHAT SETELAH MASA 1000 TAHUN: ―Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.‖ (Wahyu 20:9, 10). Inspirasi mengatakan: ― Melalui api kekal YANG MEMBERSIHKAN, orangorang jahat AKHIRNYA DI BINASAKAN. Akar dan cabang, Setan sang akar dan para pengikutnya sang cabang.‖ (SR 429) Semua jenis penghakiman Allah ini, enam telah terjadi, dan yang empat sedang menuju penggenapannya, namun ―SEMUANYA INI telah menimpa mereka SEBAGAI CONTOH dan dituliskan untuk menjadi PERINGATAN bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir TELAH TIBA.‖ (1 Kor 10:11). ―Saat kita mendekati penghakiman, SETIAP ORANG akan MENUNJUKKAN TABIAT MEREKA YANG SESUNGGUHNYA, dan dari situ akan di nyatakan dengan jelas di kelompok manakah bagian mereka…GEREJA Page 5 Edisi 244 – 28 Juni 2013 HARUS DI BERSIHKAN, dan ITU AKAN TERJADI.‖ (1T 100) Saudaraku, bila ada waktu di mana kita haruslah lebih solem dan khusuk dalam peribadatan kita untuk melatih dan memurnikan tabiat, maka sekaranglah waktunya. Hamba Allah telah mengamarkan ini dan hendaklah itu menjadi perhatian setiap umat Allah untuk menuntun mereka pada pertobatan. ―Waktu penghakiman adalah periode yang paling SOLEM, saat mana Tuhan SEDANG MENGUMPULKAN milik-Nya dari antara lalang-lalang. Mereka yang telah menjadi anggota dari satu keluarga akan di pisahkan. Sebuah tanda (meterai) akan di kenakan bagi orang-orang benar.‖ (TM 234) Pertanyaan kita saat ini: Apakah kita akan tahu bila kita telah di pilih dan di meteraikan? Tak seorangpun tahu hingga saatnya tiba, namun yang pastinya, ―Umat-umat Allah, dalam sekejap akan tahu tanpa bertanya.‖ (1 SM 174). Semoga kita dapat bertahan, dan semakin rendah hati untuk saling mengaku dosa dan bertobat hingga Maranatha! Amin Note: Semua kutipan EGW di terjemahkan sendiri secara bebas Opini RAHASIA SUKSES DALAM KARIR Oleh : Sam Kamuh- Tim Bait New England S ering timbul rasa malas untuk bekerja, apalagi bila hari Senin pun tiba. Sebaliknya bila tiba hari Jumat, kita akan merasa sangat senang bukan? Saya ingin kita melihat dari perspektif yang lain. Bagaimana kalau kita melihat pekerjaan kita bukan saja sebagai pekerjaan to’ tapi melihatnya jugamsebagai pelayanan. Bila melihat pekerjaan satu paket dengan pelayanan, maka kita akan memikirkan kebutuhan orang lain dan berusaha untuk memuaskan keinginan mereka selain tujuan mengejar target dan atau untuk memenuhi kewajiban tugas dan tanggung-jawab profesi kita. Tentunya orang lain disini adalah pemakai jasa kita, entah itu sesama karyawan, atasan, ketua jemaat/konfrens, pendeta, klien, pembeli, dan lain-lain, pokoknya siapa saja yang secara langsung berhubungan/memakai jasa kita. Nah sesudah kita Page 6 Edisi 244 – 28 Juni 2013 menggeser sedikit pola pikir kita tentang pekerjaan, coba sekarang kita melangkah lebih jauh lagi dengan metode ini: ―menanamkan dalam pikiran kita bahwa Allah ingin menggunakan kita sebagai instrumen untuk menghadirkanNya dalam kehidupan mereka/pemakai jasa kita‖. Tidak sulit bukan? Bahkan sangat mudah untuk diaplikasikan. Hanya dua strategi saja. Mudah dipraktekan dan sangat sederhana. Jadi misalnya, katakanlay anda adalah seorang perawat, bias di homecare, rumah sakit, klinik, dan lain-lain, maka anda tidak hanya sekedar mengambil tekanan darah, mengukur suhu badan, membalut luka, memberikan pengobatan, dan lain-lain namun anda akan merobah dahulu pola pikir anda dengan mengatakan kepada diri anda bahwa anda akan memuaskan keinginan pasien tersebut jadi tentunya bukan sekedar melakukan hal hal yang sudah disebutkan diatas, namun anda juga akan berusaha untuk memuaskan keinginan sang pasien yang dalam hal ini adalah konsumen/pemakai jasa anda. Memuaskan konsument dalam kasus ini adalah dengan melakukan semua tanggung-jawab anda dengan riang gembira, dengan penuh keramah-tamahan, dengan penuh persahabatan, dan lain-lain agar si pasien bukan saja mendapatkan pengobatan fisik namun juga akan terobati secara mental. Banyak kali saya melihat teman maupun atasan saya melayani dengan tatapan kosong, mimik muka yang cemberut, sikap yang ogah-ogahan, sikap kerja yang buru-buru bahkan tidak sedikit yang menunjukkan diskriminasi, arogansi, kesombongan jabatan, bahkan pelecehan didalam sikap, tutur kata dan pembawaan mereka. Jelas sekali, pembawaan kita sangat berperan dalam mengisi jasa/profesi sebenarnya yang kita berikan. Bila pola pikir kita telah berubah, saya jamin, pengalaman saya menjadi taruhan, konsumen kita akan terpuaskan. Saya ingat sekali ketika satu saat saya sedang bekerja, lagi sibuk-sibuknya, ada seseorang pengunjung yang datang kepada saya dan menanyakan tentang keberadaan beberapa nama yang kemudian disodorkan kepada saya. Saya kemudian menjawabnya dengan penuh keramah-tamahan dan bahkan mengantarkannya ke semua tempat yang dicarinya. Memang rumah sakit ini bukan saja luas tapi cukup membingungkan bagi pendatang baru. Ketika hendak berlalu, dia kemudian menyatakan rasa terima-kasihnya sambil berkata bahwa dia sangat terkesan dengan pelayanan saya, karena sudah beberapa kali dia menghadapi persoalan yang sama, namun dari semua orang yang menolongnya, tidak ada yang memberkan pelayanan yang lebih memuaskan dari pada saya. Bahkan dia meneruskan lagi bahwa sebelum dia datang, dia telah mendapatkan khayal bahwa dia akan dipertemukan dengan seorang malaikat, yang akan membawanya ketempat yang ditujunya dirumah sakit ini. Bukan main kegirangan saya pada saat itu (tentunya itu saya simpan didalam hati). Baru saya tau kemudian bahwa ternyata dia adalah seorang pastur katolik yang sering sekali berkunjung ke rumah rumah sakit untuk mengadakah pelayanan missa. Jadi, ini tentunya bisa dipraktekan dalam semua profesi, tidak hanya untuk profesi keperawatan saja. Baik, marilah kita melangkah pada metode yang kedua. Kita berusaha untuk menghadirkan Tuhan dalam tugas dan tanggung-jawab kita. Bila tahap pertama kita lulus, maka akan mudah bagi kita untuk mempraktekan metode yang kedua. Apa yang akan kita lakukan? Dalam contoh kasus diatas, kita misalnya kemudian menanyakan apakah dia/pasien keberatan bila kita menyanyikan sebuah lagu? Tentunya tidak harus bernyanyi, kita bisa saja menawarkan dia untuk membaca Alkitab, memperlihatkan foto foto aktifitas kita di gereja sebagai jalan untuk masuk kepada metode kedua yakni ―memperkenalkan Kristus‖, menawarkan diri untuk mendoakannya, menceritakan alam ciptaan Tuhan yang indah, menceritakan perumpamaan perumpamaan Yesus atau cerita cerita Alkitab, dan lain-lain. Ada banyak yang bisa kita lakukan kalau memang kita serius ingin melakukannya. Tuhan akan membantu kita bila kita kehilangan akal dalam usaha kita untuk memperkenalkan-Nya kepada konsumen kita. Contoh, saya pernah berkotbah didepan klien saya, selain bertujuan untuk menghadirkan Yesus dalam kehidupannya, saya ingin berlatih agar bisa tampil baik pada jadwal khotbah saya di sabat mendatang. Saudara akan terkaget kaget sendiri dengan respon mereka, yang menurut pengalaman saya, lebih banyak yang positif (klien yang mendengarkan khotbah saya malah menceritakan isi khotbah saya kepada anak-anaknya). Namun jangan lupa, pastikan metode pertama dilalui dengan baik dan mendapatkan respon yang positif sebelum melangkah kepada metode yang kedua. Saya percaya dengan kedua metode ini kita akan berhasil dalam segala aktifitas pekerjaan kita. Pekerjaan yang tadinya kurang disukai akan terasa lebih menyenangkan. Sifat yang tadinya kurang bersahabat akan hilang dan diganti dengan jiwa yang peduli dengan kepuasan orang lain. Keraguraguan dalam bertindak akan diganti oleh keyakinan diri dan sikap menyepelekan orang lain akan diperbaharui dengan penunjukkan rasa hormat. Kalau tadinya kita kikir dalam memberikan waktu kita bagi konsumen/pemakai jasa kita oleh karena ingin pulang atau memiliki proyek lain yang harus segera ditangani, maka sekarang kita secara suka rela ingin untuk bekerja lebih lama lagi dalam melayani dan memuaskan serta memperkenalkan Kristus kepada orang lain. Orientasi pola pikir terhadap pekerjaan kita berubah, dari upah per bulan menjadi upah per umur kehidupan kita. Kita lebih bersemangat untuk hadir pada waktunya, tidak terlambat lagi, oleh karena produk yang kita tawarkan adalah kehadiran dan pelayanan kita bagi kepuasan dan pengharapan akan keselamatan orang lain. Selamat mencoba! Page 7 Edisi 244 – 28 Juni 2013 OPINI Opini KONTROVERSI PERKAWINAN SEJENIS Oleh : Jack C. Kussoy K eputusan Mahkamah Agung A.S. yang telah lama ditunggu-tunggu berkenaan dengan Defense of Marriage Act dan gay-lesbian akhirnya turun Rabu, 26 Juni 2013. Keputusan dengan 5 setuju-4 menentang itu memberikan kemenangan gemilang kepada kaum gay-lesbian, bahwa mereka berhak memperoleh hak-hak yang dijamin oleh pemerintah federal, seperti yang dinikmati pasangan-pasangan suami-isteri. Keputusan itu membuka jalan bagi perkawinan sejenis yang dilarang menurut Proposition 8 di California. Keputusan penting itu akan berpengaruh luas dan merobah peta pertentangan pendapat umum dalam isyu perkawinan gay-lesbian, termasuk bi-seksual dan trans-gender, alih kelamin. Konstitusi AS menetapkan bahwa soal perkawinan adalah wewenang States atau Negara Bagian. Tapi unsurunsur advokasi liberal pro gay-lesbian berhasil mengangkat isyu itu dengan memperkarakannya tingkat demi tingkat hingga ke Mahkamah Agung. Keputusan ini disambut dengan perayaan di jalan-jalan oleh pasangan-pasangan LGBT (lesbian-gay-bisexual-transgender) yang sejauh ini hanya diakui di sembilan States. Tigapuluh States secara resmi melarang, sepuluh masih sedang bergulat antara ya dan tidak. Sesungguhnya sembilan bukanlah ancaman yang memprihatinkan bagi pembela perkawinan tradisional lelaki-perempuan di mayoritas negara-negara bagian. Tapi pasangan-pasangan gay-lesbian yang ditolak permohonan mereka untuk dinikahkan di California misalnya gampang saja melancong ke Hawaii atau New York dimana gay marriage legal lalu pulang dengan membawa surat nikah. Dengan status ―kawin resmi‖ maka faedah bagi pasangan sejenis menurut ketentuan federal a.l. keringanan pajak, tunjangan asuransi kesehatan, pensiun, dll. menjadi milik pasangan seperti layaknya suami istri. Tahun 2007 yang lalu pengadilan tinggi California mengeluarkan keputusan yang mengakui perkawinan gay dan lesbian. Keputusan pengadilan itu membuat berang kaum gereja dan konservatif yang serta merta memobilisasi perlawanan. Hasilnya adalah RUU grass root, lahir dari pengumpulan tandatangan komunitas di seluruh State yang serta-merta mendapat pengesahan pada pemilihan umum 2008. Peraturan yang membolehkan gay dan lesbiah menikah dibatalkan, tapi 18,000 pasangan sempat dinikahkan dalam tempo beberapa bulan selama ketentuan itu berlaku. Sekarang ini topik gay marriage membanjiri pemberitaan media dan laporan setasiun televisi, radio dan koran di se antero negeri. Saat artikel ini ditulis, Rabu 26 Juni 2013 jam 10:45 pagi waktu Pacific, media-media sedang meliput Kamala Harris, Jaksa Agung California di depan konferensi pers, menyerukan Mahkamah Agung California untuk segera mencabut larangan atas perkawinan kelamin sejenis, gaylesbian, demi menghormati ―hak azasi‖ konstitusional setiap warga. Seseorang mencintai orang lain, sejenis atau lain jenis, itu haknya, tidak ada yang boleh melarang. Hak azasi konstitusional setiap warga, itu yang dijadikan dasar dan kontroversi pro dan kontra perkawinan sejenis akan semakin gigih. Tahun 1996 President Clinton yang democrat mencanangkan Defense of Marriage Act, DOMA, meneguhkan tradisi yang didukung gereja dan semua kepercayaan bahwa perkawinan adalah untuk pasangan lelaki dan perempuan. Namun kini DOMA akan dibawa ke liang kubur. Peta pertentangan kepercayaan, prinsip dan ideologi memang sudah banyak berobah. Sudah ratusan tahun aliran demokrat menjagokan faham liberal, kebebasan pribadi dan keterbukaan yang progresif di atas kesepakatan umum. Di lain pihak kaum konservatif yang kebanyakan beraliran republican berusaha memelihara nilai-nilai tradisionil bernafas gerejani yang melahirkan negara ini. Ketika tahun 1967 pemerintah federal membatalkan interracial marriage ban (larangan terhadap perkawinan antar ras, warna kulit) hampir seluruh negeri mengangguk setuju. Tapi pembatalan larangan perkawinan kelamin sejenis melahirkan polarisasi pendapat yang melibatkan hampir seluruh lapisan masyarakat. Ini memicu dualisme – di satu pihak, konstitusi Page 8 Edisi 244 – 28 Juni 2013 menjamin hak pribadi, hak-hak pasangan yang berbeda kelamin dijamin tapi tidak boleh memaksa orang yang preferensi-nya lain. Di lain pihak, rumah tangga dengan ayahibu adalah satu-satunya lembaga untuk melahirkan dan membesarkan anak-anak. Gereja-gereja akan terus mengamalkan keyakinan bahwa rumah-tangga terdiri dari ayah-ibu dan anak-anak, itu sudah pasti. First Amendment dari konstitusi menetapkan bahwa pemerintah tidak boleh mencampuri soal-soal intern gereja. Meskipun satu-dua gereja sudah menerima gay-lesbian—ada pendeta gay sudah diakui gerejanya – secara umum gerejagereja dan institusi-institusi Kristen masih mempertahankan integritas keluarga dengan ibu-bapa. Banyak pengamat sosial menilai gerakan gay-lesbian di AS sebagai arus yang tak dapat dibendung. Satu-dua politisi republican pun tercatat sudah ―menyebrang.‖ Perobahan pola pikir dan kebudayaan sedang membawa masyarakat ke arah itu. Perlawanan terhadap gay-lesbian yang marak di manamana dekade lalu semakin meredup dewasa ini. Bukankah setiap orang punya hak untuk ―menikah‖ dengan orang— siapapun—yang dicintainya? Prinsip universal yang menjadi alasan perkawinan adalah untuk memelihara kelanjutan eksistensi manusia dan sosial. Undang-undang perkawinan ada karena anak-anak adalah produk alami dari hubungan seksual antar suami dan istri. Peran ibu dan bapak penting bukan saja untuk kelahiran anakanak tapi juga bagi pertumbuhan dan pendidikan mereka. Karena itu keluarga-keluarga, komunitas dan negara dimanamana mengakui pernikahan seorang lelaki dan seorang perempuan sebagai cara yang terbaik untuk membangun keluarga dan masyarakat yang sehat dan beradab. Ini antara lain pertimbangan yang mendasari DOMA, Defense of Marriage Act. Begitu falsafah yang dianut komunitas AS selama berabad-abad. Tapi lalu muncul RUU oleh Senator Demokrat dari Diane Feinstein, Respect for Marriage Act, RFMA, yang didasarkan pada prinsip bahwa ―pemerintah federal tidak semestinya melarang pasangan-pasangan gay dan lesbian untuk hak-hak sama seperti yang dinikmati pasangan-pasangan heteroseksual.‖ Dan sepertinya RFMA sudah siap untuk menumbangkan DOMA-nya era Bill Clinton. Mantan Presiden Clinton dilaporkan menyatakan penyesalan atas karyanya menciptakan DOMA. Presiden Barack Obama duludulu sejak masa kampanye untuk kepresidenan yang pertama menyuarakan bahwa ia akan mengamandir, membatalkan, ketentuan DOMA. Bagaimana hal ihwal LGBT di tempat-tempat lain? Di Perancis akhir September lalu RUU baru maju ke parlemen untuk meniadakan istilah ―ayah‖ dan ―ibu‖ dalam dokumendokumen resmi, menggantinya dengan ―orang tua‖ saja. Satu langkah melegalisasisi gay dan lesbian di negeri itu. Kemenangan bagi kaum LGBT. Di Inggris saat ini pemerintah terlihat berupaya memajukan agenda gay rights sementara orang-orang Kristen yang menentang itu diperlakukan sebagai kriminil. Sungguh kontrast dengan konstitusinya yang menyebut Inggris Negara Kristen dengan Ratu sebagai kepala gereja. Sejarah mencatat saat Perang Dunia II PM Churchill menyatakan: Inggris adalah pembela Kristen, kalau Nazi menang itu berarti berakhirnya budaya Kristen. Bukan saja Alkitab, sejarahpun tidak membenarkan homosex. Psikologi modern menggariskan bahwa laki-laki dan perempuan secara psikologis dan emosionil saling melengkapi. Pakar-pakar imu jiwa sepakat bahwa keluarga yang terdiri dari suami dan istri adalah lingkungan yang terbaik untuk membesarkan anak-anak. Alkitab dengan tegas mengecam homoseksualitas. Imamat 18:22; ―Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.‖ Roma 1:26-27; ―Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab istri-istri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meningalkan persetubuhan yang wajar dengan istri mereka dan menyalanyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.‖ 1 Korintus 6:9-10; ―. . . Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.‖ Bila orang-orang, individu, berbuat dosa itu sadar akan situasi mereka, pengampunan dan pertolongan Tuhan tersedia. Tapi jika para pendosa tapi tidak merasa itu salah, keadaannya menjadi serius. Dan bila komunitas mempraktekkan dosa dan tidak merasa itu salah, secara umum menerima, membenarkan dosa itu, situasinya kritis. Bila masyarakat luas, pemerintah, perangkat hukum dan pimpinan agama tidak menyebut dosa itu dosa, itu saatnya Allah bertindak. Seperti pada zaman Noh, Kejadian 6:3 KJV, ―And the Lord said, My Spirit shall not always strive with man . . .― Roh Allah tidak akan terus bergumul dengan manusia; Roh Allah diangkat dari dunia. Alasannya? Ayat 5, ―And God saw that the wickedness of man was great in the earth . . .‖ Dunia kita sedang berobah menjadi dunia zaman Noh dan Sodom-Gomora. Masalahnya identik. Allah mesti bertindak sebelum manusia menghancurkan diri dan habitatnya sendiri. Waktunya Allah membuat perhitungan dengan umat manusia. Satu per satu. Saat penghakiman bagi dunia dan kelepasan bagi umat-Nya telah semakin dekat. Page 9 Edisi 244 – 28 Juni 2013 Artikel Rohani Oleh : Pdt. Kalvein Mongkau Gembala Jemaat Nanasi & Nanasi Timur Lanjutan ….. 3. Masa Kesukaran Menurut Pandangan Kaum Historis a. Masa Kesukaran Pada Masa Kehancuran Yerusalem Tahun 70 TM Masa kesukaran menurut pandangan kaum historis tentu saja berbeda dari kaum preteris dan futuris khususnya kaum Dispensasionalis. Para penganut Dispensasionalis menafsirkan manifestasi dari murka Ilahi ini terjadi pada minggu ke-70 dari nubuatan Daniel masih bersifat masa depan. Dalam salah satu buku dari penganut Dispensasionalis berjudul Scofield Reference Bible,mengatakan, "Dari masa ini mulailah masa kesukaran besar yang mana berlakujalannyaselama selama setengah dari minggu terakhir dari Daniel, yaitu, tiga setengah tahun."1 Sebagai satu akibat wajar dari ajaran tentang orang-orang Yahudi yang akan berkumpul di Palestina dan membuat satu perjanjian dengan antikris, sementara gereja akan diangkat mendahului masa kesukaran yanglebih pahit atas para penghuni yang tertinggal di bumi. Sesudah masa kesukaran Kristus akan mendirikan kerajaan-Nya di atas bumi dengan ibu kota pemerintahan di Yerusalem dan memerintah di dalam kemegahan selama 1000 tahun selama mana ketika orang-orang Yahudi menjadi unggul.2 Untuk menopang ajaran ini maka para penganut Dispensasionalis 1 Lihat Scofield Reference Bible, hlm. 918, merupakan satu karya tulis standard yang dipopulerkan pertama-tama oleh Dispensasionalisme dari JohnNelson mengutip Daniel 12 :1, yang mana berkata, "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu."3 Adapun masa kesukaran yang dicatat dalam Daniel 12:1 boleh jadi adalah salah satu sumber informasi di dalam Alkitab yang mana seolah-olah menguatkan pandangan kaum futuris-Dispensasional bahwa Gereja akan diangkat secara rahasia ke sorga sambil mengutip periode 1 x 7 tahun yang yang ada di dalam Daniel 9:27 diterapkan ke masa depan di dalam konteks pasal 12 ini. Sebab menurut Gerhard Pfandl, golongan futuris mengajarkan bahwa minggu ke-70 dari nubuatan 70 minggu dalam Daniel 9:2427 masih bersifat masa depan. Pandangan ini dicetuskan oleh kaum Dispensasionalis yang dipelopori oleh John Nelson Darby.4 Bahkan peristiwa-peristiwa di dalam kitab Wahyu yang dianggap berasal dari periode tiga setengah sampai tujuh tahun ditafsirkan secara harafiah dan seharafiah mungkin, dan dengan demikian dianggap sepenuhnya berada di luar zaman yang sekarang ada. Para penganut paham futuris antara lain: J. A. Seiss, C. I. Scofield, A. C. Gaebelein dan H. A. Ironside.5 Ada satu ulasan dari penganur historis menyatakan bahwa untuk mengidentifikasi waktu yang Daniel miliki di dalam pikirannya maka itu seharusnya tidak menjadi sulit untuk mengenal masa kesukaran yang ia ramalkan. Menurut salah satu ulasan penganut historistersebut ialah bahwa satu petunjuk definisi kepada waktu ayat 12 tersebut tersedia di ayat 7 dari pasal yang sama dari kitab Daniel tersebut. Itu terbaca sebagai berikut:"Dan ketika ia sudah akan menyempurnakan untuk mencerai-beraikan kuasa dari umat kudus, semua perkara ini akan diselesaikan.‖ (terjemahan dari KJV), sedangkan terjemahan Baru dari LAI berbunyi: ―dan setelah berakhir kuasa perusak bangsa yang kudus itu, maka segala hal ini akan digenapi!‖Tetapi terjemahan John Knox Bible untuk Daniel 12:7, sebagai berikut, "Kekuatan umat Allah yang kudus harus dihancurkan sama sekali ; ketika itu berakhir, semuanya berakhir dan telah dilakukan." Tanpa menghiraukan apa arti masa kesukaran yang Daniel sudah rujuk, itu adalah bukti bahwa itu tidak berakhir dengan Israelyang dilkumpulkan kembali terpasang di dalam kewenangan tertinggi bagi periode waktu tertentu yang dtentukan, tetapi sebaliknya itu Darby, 2 Lihat artikel berjudul, The Great Tribulation yang diulas oleh Historicist, diterbitkan hari Minggu, tanggal 14 April 2013 yang diakses tanggal 15 April 2013 dalam situs: http://www.historicist.com/daniel/the-greattribulation 3 Ibid. 4 Gerhard Pfandl, ―The Rapture: Dispensationalism,‖ Ministry, Sept. (2000): 5 5 Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru (Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 1961), hlm. 481 Page 10 Edisi 244 – 28 Juni 2013 telah berakhir pada penyebaran dan dengan kekuatan mereka sama sekali dihancurkan. Betapapun, ketika perserakan (tercerai-berainya) Israel terjadi, kemudian maka semua nubuatan Daniel digenapi. Secara alamiah ini mencakup nubuatan minggu ke-70 dari Daniel 9:27. Seseorang tidak mungkin perlu untuk mengingat kembali penyebaran tragis yang mana sejarah mencatat seperti yang muncul pada tahun 70 TM. Setiap rincian disebutkan oleh Daniel secara seksama digenapi ketika orang-orang Yahudi dipaksa keluar dari negeri mereka dan tercerai-berai ke seluruh bangsa di dunia.6 Terang dari berbagai terjemahan Alkitab lainnya itu sudah jelas menyatakan bahwa minggu ke-70 dari Daniel akan terjadi saat Allah menentukan selama kehidupan, kematian dan kebangkitan Kritus, melalui mana Ia meratifikasi perjanjian kekal. Sebenarnya Daniel tidak menyebutkan kata tribulasi (kesukaran/kesesakan besar). Ia berbicara "dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan," Daniel 9:27, tetapi satu bacaan berhati-hati ayat 26, 27, akan menunjukkan bahwa pembinasaan ini tidak tercakup di dalam 70 minggu, walaupun periode nubuatan 70 minggu itu berhubungan secara dekat dengan peristiwa itu. Terjemahan Alkitab John Knox terbaca: "Pastikan ini, dan tandai itu dengan baik; satu periode tujuh minggu harus dilewati, dan periode lain dari enam puluh dua minggu, antara perintah untuk membangun kembali Yerusalem dan kedatangan Kristus selaku Pemimpin . . . Enam puluh dua minggu harus lewat sebelum Kristus dibunuh; dan umat itu akan memungkiri Dia dan menolak sama sekali Dia. [dan mereka (orang-orang Yahudi) tidak lagi akan menjadi umatNya. Bacaan margin.] Perjanjian Besar akan Ia buat sebelum minggu yang lain dilakukan, dan dengan rakyat yang banyak; tetapi ketika minggu itu sudah berlangsung setengah bagiannya, persembahan dan korban bakaran sama sekali tidak akan berlaku lagi." Terjemahan versi ini terhadap penggalan uraian dari Daniel 9 tersebut bertindak untuk menguatkan kesimpulan para penganut pandangan historis bahwa 70 minggusemuanya dapat diberikan keterangan memuaskan, dan bahwa Kristus membuat perjanjian-Nya di minggu ke-70. Sesudah nubuatan Kristus ditolak dan disalibkan, betapapun, Terjemahan Alkitab John Knox terbaca, "Kemudian tentara dari seorang pemimpin invasi akan menghancurkan baik kita dab kaabah, sehingga angkutannya akan berarti penghancuran sama sekali; hanya satu reruntuhan yang akan tertinggal ketika peperangan itu berakhir . . . di dalam kaabah semua akan menjadi pencemaran dan penghancuran." Tidak ada yang dapat menjadi sulit di dalam mengidentifikasi pembinasaan ini kehancuran lengkap yang melanda Yerusalem pada tahun 70 TM, secara khusus di dalam terang perkataan-perkataan Kristus, "Lihatlah rumah (kaabah) mu ini akan ditinggalkan musnah." Matius. 23:38, KJV.7 Tetapi dari sudut pandang penganut historis yang mempercayai perkataan Yesus di dalam Yohanes 16:33, ―dalam dunia kamu akan menderita penganiayaan‖ adalah kata-kata penghiburan-Nya yang bukan hanya ditujukan kepada satu kondisi penganiayaan yang harus dihadapi oleh para pengikut-Nya di Yerusalem yang dilancarkan oleh orang-orang Yahudi saat melihat kegiatan-kegiatan penginjilan para murid Kristus yang berlangsung sesudah masa penyaliban-Nya. Namun perkataan itu ditujukan juga kepada orang-orang Kristen yang hidup sesudah zaman para rasul dan yang hidup di akhir zaman. Kepada rasul Yohanes yang juga menuliskan kitab Wahyu, Kristus menjanjikan pemeliharaan kepada gereja Filadelfia dari jam pencobaan eskatologis. Jika ini mengindikasikan bahwa ada pengangkatan rahasia sebelum masa kesukaran dari Gereja yang keluar dari dunia ini maka mengapa secara tipologi, Allah tidak berjanji kepada Israel kuno berkenaan dengan masa penawanan Babilon yang mengindikasikan satu pengangkatan rahasia sebelum masa kesukaran dari pencobaan Babilon? Disebutkan dalam Yeremia 30:7, ―Hai, alangkah hebatnya hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan (tribulasi, KJV) bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya.‖ Ayat ini menjanjikan kelepasan dari masa kesusahan Yakub setelah Israel melewati masa penawanan. Dengan demikian bahwa Wahyu 3:10 tidak menuntut satu masa pengangkatan rahasia sebelum masa kesukaran bagi gereja Filadelfia, melainkan itu menawarkan perlindungan ilahi selama pencobaan pada masa kesukaran dan penganiayaan.8 bersambung …. Kirimkan berita, kesaksian dan artikel anda ke redaksi BAIT melalui email ke [email protected] atau ke [email protected] 6 The Great Tribulation yang diulas oleh Historicist, diterbitkan hari Minggu, tanggal 14 April 2013 yang diakses tanggal 15 April 2013 dalam situs: http://www.historicist.com/daniel/the-great-tribulation 7 Ibid. 8 Hans K. LaRondelle, The Israel of God in Prophecy, hlm. 193. Page 11 Edisi 244 – 28 Juni 2013 Kemajuan Pembaharuan di Jerman Kemenangan Akhir - Oleh : Ellen G. White PROTES PARA PANGERAN -- 11 S alah satu kesaksian yang termulia yang pernah diucapkan bagi Pembaharu, adalah Protes yang diajukan oleh para pangeran Kristen Jerman pada Mahkamah di Spires pada tahun 1529. Kebenranian, iman dan keteguhan hati hamba-hamba Allah telah menambah kebebasan berpikir dan sauara hati nurani pada masa-masa berikutnya. Protes mereka memberikan nama Prostestan kepada gereja yang dibaharui itu; prinsip-prinsipnya adalah "intisari Protestantisme." -- D'Aubigne, b. 13, ch. 6. Hari gelap dan menakutkan telah datang mengancam Pembaharuan. Walaupun keputusn Mahkamah di Worms menyatakan Luther sebagai pelanggar hukum, dan melarang mengajarkan atau mempercayai doktrindoktrinnya, toleransi beragama sejauh ini telah meluas di seluruh kekaisaran. Pemeliharaan Allah telah mengendalikan kekuatan-kekuatan yang menentang kebenaran. Kaisar Charles V. cenderung untuk menghancurkan Reformasi (Pembaharuan), tetapi setiap kali ia mengangkat tangan untuk bertindak, ia terpaksa menghentikan tindakannya. Berkai-kali kehancuran segera orng-orang yang berani menentang Roma tampaknya tidak dapat dihindarkan lagi. Tetapi pada saat-saat yang kritis itu tentera Turki muncul di perbatasan sebelah Timur, atau raja Perancis, atau bahkan paus sendiri, yang cemburu atas kebesaran kaisar yang semakin bertambah, mengadakan peperangan melawan kaisar. Dan dengan demikian, di tengah-tengah keributan dan permusuhan itu Pembaharuan telah dibiarkan semakin kuat dan meluas. Namun akhirnya penguasa kepausan telah memperketat permusuhannya untuk memancing alasan melawan Pembaharuan. Mahkamah Spires pada tahun 1526 telah memberikan kepada masing-masing negara bagian kebebasan penuh urusan masalah agama sampai kepada bersidangnya konsili umum. Tetapi tidak lama setelah bahaya berlalu oleh karena konsesi ini, kaisar memanggil Mahkamah untuk kedua kalinya bersidang di Spires pada tahun 1529 dengan maksud utnuk menghancurkan para bida'ah. Para pangeran dihimbau, dengan cara damai kalau mungkin, untuk berpihak melawan Pembaharuan. Tetapi kalau himbauan ini gagal, kaisar Charles telah siap menggunakan pedang. Para pengikut kepausan merasa gembira. Mereka hadir di Spires dalam jumlah besar, dan secara terbuka mereka menunjukkan rasa permusuhan mereka kepada para Pembaharu dan kepada semua orang yang memihak kepada mereka. Melanchthon berkata, "Kami telah dikutuk dan dibuang oleh dunia ini, tetapi Krsitus akan menilik umat-umat-Nya yang malang, dan akan memelihara mereka." -- Idem, b. 13, ch. 5. Para pangeran yang percaya kepada Injil yang menghadiri Mahkamah, telah dilarang untuk mengkhotbahkan Injil di tempat tinggal mereka. Tetapi orang-orang di Spires haus akan firman Allah, dan walaupun ada larangan, ribuan orang berkumpul pada kebaktian yang diadakan di kapel penguasa Saxony. Hal ini mempercepat datangnya krisis. Sebuah amanat kaisar diumumkan di Mahkamah, bahwa sebagai akibat pemberian kebebasan hati nurani telah timbul kesusahan besar, maka kaisar meminta agar pemberian kebebasan itu dibatalkan. Tindakan sewenang-wenang ini telah menimbulkan kemarahan dan ketakutan pada para penginjil Kristen. Salah seorang berkata, "Sekali lagi Kristus jatuh ketangan Kayapas dan Pilatus." Pengikut-pengikut Romanisme semakin mengganas. Seorang pengikut paus yang fanatik berkata, "Orang-orang Turki lebih baik dari pengikut-pengikut Luther, karena orang-orang Turki menjalankan hari-hari puasa, sedangkan pengikut-pengikut Luther melanggarnya. Jikalau kita harus memilih antara Alkitab Allah dan kesalahan- kesalahan lama gereja, maka kita harus menolak yang pertama." Melanchthon berkat, "Setiap hari, di dalam persidangan penuh, Faber melemparkan batu-batu baru kepada kita pengikut-pengikut Injil." -- Idem, b. 13, ch. 5. Toleransi beragama telah ditetapkan secara sah, dan negara bagian-negara bagian yang menerima Injil telah memutuskan untuk melawan setiap pelanggaran hak-hak mereka. Luther yang masih dikenakan larangan oleh keputusan Mahkamah Worms, tidak diizinkan hadir di Spires. Tetapi tempatnya ditempati oleh teman-teman sekerjanya dan para pangeran yang telah dibangkitkan Allah untuk mempertahankan kepentingan-Nya dalam keadaan darurat ini. Frederick dari Saxony, pelindung Luther dari Saxony dahulu, telah meninggal dunia. Tetapi Duke John, saudaranya dan penggantinya, dengan sukacita menyambut Pembaharuan, dan sebagai seorang sahabat damai, ia mengerahkan segenap tenaga dan keberaniannya Page 12 Edisi 244 – 28 Juni 2013 dalam segala hal yang berhubungan dengan kepentingan iman. Para imam menuntut agar semua negara bagian yang telah menerima Pembaharuan, tunduk sepenuhnya kepada kekuasaan hukum Romawi. Sebaliknya, para Pembaharu menuntut kebebasan yang sebelumnya telah diberikan. Mereka tidak setuju Roma kembali menguasai negara bagian- negara bagian yang telah menerima firman Allah dengan sukacita besar. Sebagai jalan kompromi, akhirnya diusulkan agar dimana Pembaharuan belum diterima, keputusan Mahkamah Worms harus diberlakukan dengan jeras, dan bahwa dimana orang-orang menyimpang dari itu, dan dimana mereka tidak bisa menyesuaikan diri ke situ tanpa terjadi bahaya revolusi, paling sedikit mereka tidak melakukan pembaharuan yang baru, mereka tidak boleh menjamah halhal yang kontroversial, mereka tidak menentang upacara misa, mereka tidak akan mengizinkan Katolik Roma merangkul Lutheranisme." -- Idem, b. 13, ch. 5. Keputusan ini dikeluarkan oleh Mahkamah untuk kepuasan besar para imam kepausan dan pejabat-pejabat tinggi gereja. Jikalau keputusan ini dipaksakan, Pembaharuan tidak dapat dikembangkan lagi . . . dimana ia belum dikenal, atau didirikan di atas fondasi yang kuat . . . dimana ia telah berada." -- Idem, b. 13, ch. 5. Kebebasan berbicara akan dilarang. Tidak diizinkan perubahan atau pertobatan. Dan para sahabat Pembaharuan diharuskan segera mengalihkan sikap terhadap pembatasan dan pelarangan ini. Harapan dunia tampaknya seolah-olah padam. "Mendirikan kembali hirarki Romawi . . . berarti mengembalikan penyalahgunaan-penyalahgunaan lama;" dan saatnya akan tiba bagi "suatu pemusnahan pekerjaan yang sudah dengan keras digoncang oleh kefanatikan dan perselisihan." -- Idem, b. 13, ch. 5. Ketika kelompok evangelikal bertemu untuk berkonsultasi, mereka saling memandang dengan pandangan cemas. Mereka saling bertanya. "Apa yang harus kita lakukan?" Masalah terbesar dunia sekarang dalam ujian. "Akankah pemimpin-pemimpin Pembaharuan menyerah, dan menerima keputusan itu? Betapa mudahnya para Pembaharu dalam krisis seperti ini saling berbantah ke jalan yang salah! Betapa banyaknya dalih dan alasan-alasan yang masuk akal yang bisa dikemukakan untuk alasan penyerahan! Para pangeran pengikut Luther telah dijamin untuk menjalankan agamanya dengan bebas. Keuntungan yang sama telah diberikan kepada pengikut-pengikut mereka yang menerima pandangan baru, sebelum peraturan ini diluruskan. Bukankah hal ini menyenangkan mereka? Betapa banyaknya kesusahan yang bisa dihindarkan oleh penyerahan! Bahaya dan pertentangan apa lagi yang akan didatangkan oleh perlawanan bagi mereka? Marilah kita rangkul perdamaian; marilah kita menangkap tangkai pohon zaitun yang disodorkan oleh Roma, dan menutup luka-luka Jerman. Dengan argumentasi seperti ini mungkin para Pembaharu dapat menerima keputusan itu dan yang sudah pasti dikeluarkan tidak lama lagi sebagai kehancuran mereka. "Dengan gembira mereka memandang kepada prinsip, pada mana persetujun itu didasarkan, dan mereka bertindak dalam iman. Apakah prinsip itu? Itu adalah hak Roma untuk memaksa hati nurani dan melarang hak bertanya dengan bebas. Tetapi bukankah mereka sendiri bersama pengikut-pengikut Prostestannya menikmati kebebasan beragama? Ya, sebagai suatu keinginan yang secara khusus ditetapkan di dalam persetujuan itu, tetapi bukan sebagai hak. Sebagaimana yang berlaku bagi semua yang berada di luar persetujuan itu, prinsip kekuasaan besar yang berlaku ialah mengatur, sedangkan hati nurani di luar pengadilan. Roma adalah hakim yang mutlak, dan harus dituruti. Penerimaan persetujuan yang diusulkan itu akan menjadi penerimaan nyata bahwa kebebasan beragama harus terbatas kepada Saxony yang telah diperbaharui. Dan bagi negeri-negeri Kristen lainnya, kebebasan bertanya dan pengakuan percaya yang diperbaharui tetap merupakan suatu kejahatan, dan harus dihukum dengan penjara di bawah tanah dan tiang gantungan. Dapatkah mereka menyetujui kebebasan beragama yang dibatasi pada suatu tempat? Yaitu mengumumkan bahwa Pembaharuan telah menobatkan orang yang terakhir?, atau memenangkan sejengkal tanah yang terakhir? Dan di mana saja Roma berkuasa pada waktu ini, di sana kekuasaannya akan tetap abadi? Dapatkah para Pembaharu berkata bahwa mereka tidak bersalah terhadap darah ratusan, bahkan ribuan orang yang telah mengorbankan nyawanya di negeri-negeri kekuasaan kepausan, dalam pelaksanaan persetujuan itu? Ini adalah suatu pengkhianatan kepada kepentingan Injil dan kebebasan negeri-negeri Kristen, pada saat yang begitu penting." -- Wylie, b. 9, ch. 15. Sebaliknya, mereka "mengorbankan segalanya, bahkan negara mereka, mahkota mereka dan hidup mereka." -- D'Aubigne, b. 13, ch. 5. bersambung …. Page 13 Edisi 244 – 28 Juni 2013 Inspirational Story PANTANG MENYERAH Oleh : Bredly Sampouw Oleh : Bradly Sampouw C ha So-soon 69 tahun dari Korea Selatan, demi mendapatkan surat ijin mengemudi, rela mencoba ujian sampai 960 kali. Akhirnya, ia berhasil mendapatkan SIM dan siap membeli mobil. Sejak April 2005, Cha hampir setiap hari menjalani ujian untuk mendapatkan SIM. Ia mengatakan perlu membeli sebuah mobil bekas kecil karena ingin mengunjungi anak-anaknya serta untuk keperluan bisnisnya, yaitu berjualan sayur-mayur. Hebat benar semangat ibu Cha. Bayangkan, selama hampir lima tahun, ia mencoba mendapatkan SIM. Beberapa orang mungkin sudah akan menyerah dalam upaya kedua atau ketiga. Namun, Cha mencoba sampai 960 kali. Selain pantang, Cha juga tidak mengambil jalan pintas. Kalau di Indonesia, Cha mungkin akan tergoda menggunakan jasa calo yang punya koneksi dengan orang dalam, mungkin di Korsel memang tidak ada calo SIM. St. James menulis, “Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa apapu.” Untuk menghasilkan buah yang matang, sempurna, dan utuh, dibutuhkan ketekunan. Ketekunan akan ditempa oleh berbagai macam ujian terhadap iman. Kondisi semacam ini harus didapatkan sendiri melalui pengalaman hidup. Ketekunan tidak dapat dibeli, dipindahkan, atau diwariskan. Untuk mencapai kematangan rohani ini, setiap orang harus bertekun dalam menghadapi berbagai ujian. Tidak ada jalan pintas untuk mencapainya. Inspirasi Untuk Direnungkan : Seberapa lentur daya tahan Anda? Apakah Anda lebih mirip baja yang keras, tetapi mudah patah, atau rotan yang lentur, tetapi kuat? Menurut Anda, mana yang lebih berhasil membina teman dan jejaring, dengan menjadi lemah lembut atau keras dan ganas.? Untuk Dilakukan : “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” Matius 5 : 5. Pada akhirnya, tidak ada yang bisa mengalahkan ketekunan. Kitas boleh jadi rajin, ulet dan cerdas dalam segala usaha dan pekerjaan kita! Tetapi kalau tidak ada ketekunan maka unsurunsur tadi bisa pupus ditengah jalan. Untuk itu rahasia keberhasilan dalam segala usaha ialah tekun dan tekun. Menanti dengan sabar tidak akan sempurna tanpa ada tambahan menanti dengan tekun. Jadi jangalah kita cepat-cepat menyerah bila sedang menghadapi tugas atau pekerjaan, mungkin saja pekerjaan memerlukan tenaga, pikiran dan kesabaran tetapi sempurnakanlah semuanya dengan tekun niscaya kita berhasil. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam sengsara dan bertekunlah dalam doa. “Never give Up” Page 14 Edisi 244 – 28 Juni 2013 Oleh : Pdt. Jacky Runtu Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." C inta itu buta. Sebutan ini benar bila kita sudah menikah. Tetapi sayangnya falsafahnya terbalik. Bila masih pacaran, cinta itu buta, tapi setelah sudah menikah, cinta itu melek. Falsafah demikian adalah hal yang nyata, tetapi yang akhirnya justru membuat banyak konflik dalam rumah tangga dan pada akhirnya diakhiri dengan perceraian. Yang sebaiknya adalah sebelum menikah cinta harus melek dan setelah menikah cinta itu buta. Dengan pengertian bahwa bila kita masih berpacaran, maka kita harus mengenal dekat kepada siapa saya akan hidup bersama sepanjang hidup saya. Jadi harus melek untuk melihat kelebihan maupun kekurangannya. Sedangkan kalau sudah menikah cinta itu buta dengan pengertian bahwa kita akan menerima pasangan kita apa adanya dan siap menjalankan pernikahan tersebut apapun yang terjadi, baik itu menyenangkan maupun menyakitkan. Untuk itu maka kita perlu membantu para pasangan muda untuk ―melek‖ sebelum melanjutkan hubungan ke tingkatan berikutnya. Dan bagi rumah tangga yang sudah ada sebagai bahan masukan untuk mengantisipasi bila hal ini terjadi dalam rumah tangga mereka. Pernah terjadi pertengkaran hebat dalam suatu rumahtangga hanya karena masalah odol. Istri sudah berulangkali memberitahukan kalau pakai odol pencetnya dari bawah ke atas supaya kalau sudah mau habis tidak susah-susah menarik odol yang sisa dari bawah dan juga supaya irit. Tetapi sang suami menganggap hidup ini kok dibuat repot, sehingga dia melupakan nasihat istrinya itu dan karena buru-buru selalu menekan odol dari tengah. Yang satu menganggap ada prinsip yang dilanggar yaitu hidup harus irit, yang lainnya merasa kalau ada yang gampang, kok ambil yang sulit. Pengertian Nilai-Nilai disini ialah hal-hal apa yang biasa dilakukan, norma-norma apa yang biasa dipraktekkan atau sesuatu yang sudah menjadi gaya hidup seseorang, yang bagi si A mungkin itu merupakan prinsip tetapi bagi orang lain itu hal biasa saja yang tidak perlu dibesar-besarkan. Perbedaan dalam nilai-nilai inilah yang dapat menyebabkan timbulnya konflik dalam sebuah pernikahan. Roma 15:1 ―Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.‖ Pertengkaran juga bisa terjadi karena yang satu terbiasa kalau makan harus sama-sama duduk di satu meja dan menggunakan waktu itu untuk berkomunikasi. Yang lainnya terbiasa dengan makan bersama tanpa harus duduk satu meja sehingga bisa makan sambil nonton televisi. Yang satu memiliki nilai bahwa waktu makan adalah waktu yang terbaik untuk berbagi, bercerita dan bertukar pikiran. Yang lain menganggap waktu makan adalah waktu rileks dan bisa dikerjakan sambil menikmati hiburan. Kita tidak bisa memberikan penghakiman kepada yang lain entah suami atau istri dengan nilai yang kita miliki lebih tinggi dengan nilai yang dimiliki pasangan kita. Mari Page 15 Edisi 244 – 28 Juni 2013 bertumbuh bersama. Yang kuat menuntun yang lemah. Disatu sisi bisa saja kita kuat, di sisi lain bisa saja kita lemah. Tetapi bila itu sudah berkenaan dengan hal-hal rohani, maka kita bisa memaksakan nilai-nilai itu untuk dihidupkan. Seperti kebiasaan kebaktian pagi dan kebaktian malam. Yang satu tidak biasa melakukannya, tetapi yang lainnya sudah menjadi kebiasaan. Maka bisa dipaksakan bahwa nilai yang terbaik ialah melakukan kebaktian pagi dan malam. Contoh lainnya yang satu sudah terbiasa datang ke gereja tidak terlambat, tetapi pasangannya tidak membiasakannya sehingga tidak masalah kala datang ke gereja terlambat sedikit. Maka nilai inipun bisa dipaksakan untuk dihidupkan karena ini menyangkut kerohanian yang penilaiannya jelas dan tidak bisa dikompromikan. Pasangan yang belum bisa menerapkan nilai rohani ini harus mendukung pasangannya untuk tetap menerapkan itu, jangan justru menjadi batu sandungan yang menyebabkan nilai yang baik terebut terdegradasi. Masih banyak nilai-nilai lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Bila itu menyangkut kebiasaan hidup bersosial, bekerja, rekreasi, dan lain-lain, maka marilah kita dengan tenggang rasa menuntun yang kita anggap masih lemah atau bernilai rendah untuk sama-sama bertumbuh dengan kerendahan hati. Tetapi bila itu sudah menyangkut hal rohani, karena itu nyata kelihatan mana yang nilainya tinggi dan mana yang masih kurang, maka hal itu dapat dipaksakan dan bagi yang merasa masih bergumul, mari kita berusaha bangkit menyesuaikan diri dengan segera, karena kelalaian kita bisa menjadi batu sandungan rohani bagi pasanga kita yang tingkat rohaninya sudah tinggi. Efesus 5:21 ―dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.‖ Tuhan memberkati. *** Cerita Untuk Anak STEVIE PULANG KE RUMAH Dikirim Oleh : Max Kaway ―B ukankah itu Stevie yang berada di luar sana?‖ Kata Ibu Joey sambil melihat ke luar jendela depan rumah mereka. Tiba-tiba seluruh keluarga lari ke depan rumah untuk melihat ke luar di jalan sana. "Hujan begitu keras saat itu. Aku nyaris tak bisa melihat siapa itu." Joey mengatakan dengan suara panik. dia adalah teman terbaik Joey di sekolah. Joey tahu ia memiliki beberapa masalah di rumah, tapi dia tidak tahu apakah itu serius. "Dia adalah Stevie!" Ibu dan ayah Joey tiba-tiba tersentak. "Tapi dia tinggal beberapa mil dari sini. Apa yang dia lakukan berkeliaran di jalan di tengah hujan lebat? " "Bisakah aku pergi menemui dia ayah?" Joey bertanya dengan kepada ayahnya. "Tentu saja," ibunya menjawab. "Pergilah cepat, Nak." Joey berlari ke lemari mengambil jas hujan dan mamakainya. "Ambillah satu lagi untuk Stevie," ibunya memintanya. Joey berlari keluar dari pintu depan dan melintasi halaman ke jalan. Keluarganya mengamatinya agak sedikit gugup, Joey berlari ke temannya untuk membantunya. Mereka berpelukan dan itu jelas bahwa Stevie sedang menangis. "Apa yang salah Stevie? Kenapa kamu tidak pulang?" Joey meminta temannya saat mereka berjalan menuju teras mereka untuk berteduh dari hujan. "Aku lari dari rumah." Stevie menangis. "Aku memecahkan gelas kaca antik dan itu adalah gelas keasayang ibuku. Aku begitu takut, aku hanya lari keluar dari rumah."Joey? Stevie?" mereka berdua mendengar suara orang tua Joey memanggil mereka. "Masuklah anak-anak ke dalam rumah, ibu akan mengeringkan badan kalian. Stevie merasa sedikit takut untuk masuk ke dalam rumah karena ia merasa sangat bersalah dan bahwa ia berpikir tidak ada seorangpun yang mungkin bisa memaafkan dan mencintainya lagi namun dia merasa bersyukur ketika Ibu Joey mengeringkan rambutnya dan Ayah Joey mengambil beberapa pakaian Joey untuknya sementara pakaiannya dikeringkan dalam mesin pengering pakaian. Page 16 Edisi 244 – 28 Juni 2013 "Itulah yang dikatakan Pastor Ashcroft. Dia mengatakan Allah adalah kasih dan Dia mengasihi kita tidak peduli apapun kita. Bahkan ketika kita melakukan dosa buruk dan menyukai dosa, Anda tahu? Tuhan hanya ingin kita berhenti berbuat dosa sehingga kita akan menjadi senang." "Aku akan merasa jauh lebih bahagia jika aku tidak memecahkan gelas kaca antik kesayangan ibuku dan melarikan diri. Aku merasa sesuatu yang berbeda setelah mendengarkan bawah Tuhan Yesus lembih mencintai kita." "Stevie?" mereka berdua mendengar panggilan ibu Joey. "Sayang, ibumu memanggilmu di telepon. Dia sangat lega mengetahui engkau sedang baik-baik saja." "Kau mau spaghetti hangat, Sayang?" kata Ibu Joey menanyakannya dengan penuh kasih sayang dan Stevie merasa senang menerima tawaran mendapatkan dua porsi. "Engkau harus berjalan lima kilometer di tengah hujan," ia mengamati, "Tidak heran engkau begitu lapar." Setelah makan, anak-anak pergi ke kamar Joey untuk bermain video game, sementara pakaiannya dibersihkan. "Bagaimana bisa orang tuamu begitu baik?" Stevie menanyakan Joey "Aku yakin mereka tidak pernah membencimu ketika engkau melakukan hal-hal buruk." "Aku tidak bisa berbicara dengannya." Stevie mulai menangis lagi. "Aku tahu dia harus membenci saya karena melanggar memecahkan gelas kaca antic kesayangannya dan melarikan diri." "Hanya mencoba untuk berbicara dengannya, Stevie," Joey mendorongnya. "Ingat, dia mencintai engkau seperti Tuhan. Tapi untuk mendapatkan cinta dan pengampunan, engkau harus bersedia untuk berbicara dengan dia dan biarkan dia mencintaimu. " "Oh, tentu, saya membuat banyak kesalahan," Joey mengaku. "Tapi orangtua tidak membenci anak-anak mereka? Oh, tentu, mereka harus memperbaiki jika engkau membuat keasalahan dan mengajarkanmu dan engkau harus membuat hal yang benar ketika engkau melakukan sesuatu yang buruk, tapi orang tua selalu mencintaimu, tidak peduli apa pun engkau dan bagaimana perlakuan mereka terhadapmu." Joey dan ibunya melangkah keluar dari ruangan sementara Stevie berbicara dengan ibunya. Tapi ketika ia keluar, ia tampak seperti anak yang sama sekali berbeda. "Saya tidak mengerti itu. Tak bisakah kau kehilangan cinta mereka jika engkau berbuat salah?" Stevie bertanya, bingung. "Dia mengatakan sesuatu yang benar-benar mengejutkan aku, Joey," kata Stevie seolah-olah dia masih shock. "Dia bilang dia mencintai saya lebih dari seribu gelas kaca antik dan akan menyingkirkan mereka semua pergi daripada kehilangan saya atau kakak saya." Ibu Joey menggantikan pakaiannya yang telah bersih dan kering dan duduk di bangku teras dengan Joey menunggu ibunya datang untuknya. Hujan telah berhenti dan Nampak seperti sina mentari kebahagiaan yang keluar. "Kau tahu apa, Joey?" ia berkata kepada sahabatnya. "Saya belajar sesuatu hari ini yang lebih baik dari pada sejuta pelajaran di gereja" "Aku tahu. Sulit untuk mengerti," Joey setuju. "Oh, kau tahu apa? Aku baru ingat bahwa Pendeta Ashcroft menceritakan di gereja beberapa minggu yang lalu. Dia menjelaskan bagaimana Tuhan membuat orang tua untuk bertindak seperti Dia." "Joey, aku benar-benar menjadi bingung. Bagaimana bisa orang tua bertindak seperti Tuhan? Sedangkan mereka adalah manusia biasa juga? Mereka adalah orang-orang juga." Stevie mengeluh. "Karena orangtua mencintaimu bahkan jika engkau berbuat yang buruk. Engkau tidak perlu melakukan apa-apa atau menyenangkan mereka atau akan ada hal tertentu karena orang tua hanya mencintaimu tidak peduli apa pun engkau. Ada kata yang besar untuk itu. Biarkan aku melihat. Apa itu? Oh ya, cinta tanpa syarat Itulah yang dimiliki orang tua. itu berarti mereka mencintaimu hanya karena engkau adalah milik mereka. ". "Aku mau pulang sekarang." Dia mengatakan dengan perasaan bahagia dalam suaranya. Tetapi bagaimana dengan gelas kesayangan ibu? "Apa itu?" temannya bertanya. "Aku telah belajar bagaimana cinta semacam itu bekerja, seperti itu dengan satu kata besar yang engkau katakan sebelumnya ...." "Cinta tanpa syarat?" "Ya, seperti itu. Aku tidak pernah tahu orang tua seperti itu dan aku yakin kalau Tuhan seperti itu. Aku pikir Tuhan akan marah kita jika kita berbuat dosa setiap saat." "Apakah itu Tuhan Yesus juga demikian?‖ Page 17 Edisi 244 – 28 Juni 2013 2. Pathfinder Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Hasil Konvensi Master Guide UKIKT 2013 Dikirim Oleh: MG Jimi Pinangkaan 3. 4. REKOMENDASI 1. 2. Direkomendasikan untuk diadakan upacara pembukaan dan penutupan pada setiap pertemuan Klub. Tata Cara memegang Bendera Regu. a. Pada saat Sikap Sempurna : 1. Tongkat berada disebelah kanan, ujung tongkat bagian bawah berada disamping kaki. 2. Tongkat tegak lurus sejajar dengan jahitan celana atau rok. 3. Tongkat dipegang dengan jari jempol dan telunjuk. b. Pada saat posisi istirahat : 1. Tongkat dicondongkan 45 derajat kearah depan 2. Tangan kiri dikepalkan dan diletakkan bagian belakang pinggang. 3. Kaki kiri dilebarkan sejajar dengan bahu c. Pada saat berdoa: 1. Posisi sikap sempurna 2. Topi dilepaskan dengan tangan kiri. 3. Kepala ditundukkan untuk berdoa d. Pada saat memberikan hormat kepada Bendera. 1. Tongkat diserongkan kekiri didepan badan dan dipegang oleh tangan kiri, ujung tongkat bagian bawah tetap pada posisi awal. 2. Tangan kanan memberikan hormat. 3. Jika selesai penghormatan kembali ke posisi sikap sempurna. e. Pada saat memberikan hormat kepada Pembina/Intruktur/Pemimpin Upacara 1. Tongkat dihentakkan dan diangkat sehingga pergelangan tangan sejajar dengan pinggang,tangan kiri lurus ke depan (tangan tidak mengepal). 2. Jika selesai penghormatan kembali ke posisi sikap sempurna. f. Pada Saat posisi jalan atau lari. 1. Tongkat disilangkan di depan badan kurang labih 45 derajat. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Tangan kanan berada dibagian bawah, sedangkan tangan kiri berada di atas. g. Penghormatan pada saat deville 1. Tongkat disilangkan di depan badan kurang labih 45 derajat 2. Tongkat dipegang tangan kiri, tangan kanan memberi hormat. 3. Pandangan kearah pembina upacara Topi dibuka saat berdoa Posisi bendera: a. Posisi vertikal: Bendera merah putih diposisi paling tinggi, diikuti bendera Klub. b. Posisi horizontal: Bendera merah putih diposisi paling kanan dan paling tinggi, diikuti bendera Klub Standarisasi pemberian hormat a. Tangan kanan diangkat , ujung jari telunjuk hampir mengenai alis (1 cm) b. Siku tidak boleh melebihi bahu c. Jari tidak boleh ditekuk dan rapat d. Telapak tangan tidak boleh terlihat dari luar e. Punggung tangan lurus Pelaporan: a. Bila jarak pelapor kurang dari 16 langkah, maka pemimpin upacara/ regu berjalan. b. Bila jarak lebih dari 16 langkah, maka pemimpin upacara/ regu berlari Tata cara pembawaan tongkat bendera merah putih : 1. tongkat bendera tegak lurus di sebelah kanan 2. tangan kanan memegang ujung bawah tongkat bendera 3. tangan kiri tegak lurus di depan dada memegang tongkat bendera Tata cara pembawaan tongkat bendera Klub : 1. ujung tongkat ditaruh ditengah badan, tepat di atas sabuk 2. tongkat dicondongkan ke depan, sekita 45 derajat 3. tangan kanan memegang di bagian bawah tongkat 4. tangan kiri memegang bagian atas tongkat Pembacaan perjanjian Adventurer / Pathfinder dilakukan dengan mengangkat tangan kanan tanpa memegang bendera Pembacaan peraturan Adventurer / Pathfinder dilakukan dengan sikap sempurna Pembacaan perjanjian dan peraturan Adventurer hanya diikuti oleh para Adventurer Pembacaan perjanjian dan peraturan Pathfinder hanya diikuti oleh para Pathfinder Perbacaan motto dan tujuan PA diikuti oleh seluruh peserta. Page 18 Edisi 244 – 28 Juni 2013 OLEH: ELLEN G.Y. MANUEKE H ari ulang tahun (HUT) selalu datang setiap tahun dan begitu dinantikan karena dianggap sebagai hari paling special sepanjang tahun. Bagi anak-anak, HUT merupakan kesempatan mereka mendapat hadiah istimewa dari teman dan orang tua. Hal yang sama terjadi pula pada para remaja hingga orang tua sendiri. Kebiasaan yang tumbuh di keluarga saya pada saat ulang tahun adalah, yang berhajat mengundang sanak keluarga untuk berkumpul guna bercengkerama dan bersukaria karena ketambahan umur salah satu anggota keluarga. Kebahagiaan dinyatakan dengan disiapkannya makanan istimewa (yang disenangi oleh seluruh komponen keluarga), suasana istimewa dan doa khusus untuk memohon kepada Tuhan akan keberhasilan sepanjang satu tahun ke depan. Bila berkesempatan, acara diselingi dengan meniup lilin kue ulang tahun. Menu makanan yang disediakan juga sangat relatif, tergantung waktu dan situasi. Selain itu, topik yang dibicarakanpun sangat bervariasi. Yang penting, keluarga berkumpul, bersukacita dan member support kepada yang bertambah umur. Kebiasaan yang berlangsung dalam masyarakat kota Manado, tempat saya bermukim, HUT diperingati dengan menggelar kegiatan ibadah di rumah kediaman. Biasanya ibadah dipimpin oleh pendeta jemaat setempat dan audiensnya para jemaat dan tetangga, sahabat maupun keluarga- ada banyak gereja dan denominasi yang ada di ibukota provinsi Sulawesi Utara yang berpenduduk mayoritas Kristen ini dan kegiatan yang dilakukan relatif sama. Bagi yang punya banyak relasi, biasanya harus menambahkan tenda di depan atau samping rumah juga kursi tambahan untuk menampung para undangan. Jika memungkinkan, acara dirancang oleh Even Organizer. Ada lagi yang suka mengisi acara HUT dengan hiburan musik lagu-lagu dengan mendatangkan pemain musik keyboard elektronik dan penyanyi. Biasanya kegiatan nyanyi-nyanyi dilakukan usai ibadah dan berlangsung hingga tengah malam. Di lokasi-lokasi tertentu, pesta ulang tahun diisi dengan meminum cap tikus –minuan keras khas Manado- atau minuman sejenis yang memabukkan. Seiring dengan perkembangan jaman, untuk kalangan tertentu tak tertutup kemungkinan mengisinya juga dengan pesta Page 19 Edisi 244 – 28 Juni 2013 kembang api, seperti yang selalu dilakukan di saat pergantian tahun Masehi. Bagi yang tidak ingin repot-repotan di rumah, restoran menjadi tempat yang paling nyaman untuk menjamu relasi disaat HUT, karena tidak direpotkan dengan persiapanpersiapan makanan sehingga tuan acara dapat bercengkerama dengan leluasa. Entah sejak kapan budaya peringatan hari ulang tahun ini diterapkan. Sepertinyai ini membudaya dalam sistem kalender Gregorian- sejauh ini belum ada sahabat yang mengundang saya untuk menghadiri pesta ulang tahun dengan system penanggalan lain. Menurut Wikipedia, penanggalan Gregorian merupakan modifikasi kalender Julianus di mana pada tahun 1582, hari Kamis 4 Oktober diikuti dengan Jumat 15 Oktober. Ini mengindikasikan bahwa sistem penanggalan ini sudah dimodifasi beberapa kali. Satu tahun dalam kalender Gregorian merupakan waktu yang diperlukan bumi mengintari matahari, tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik.Dalam usia saya yang hari ini genap 39 tahun, mengartikan bahwa selama hidup saya sudah menjalani revolusi bumi sebanyak 39 kali, atau mengalami 39 kali perputaran bumi terhadap matahari. Sayangnya, meskipun menjalani revolusi bumi yang panjang –seiring pertambahan usia, mata ini tidak dapat menyaksikannya berputar mengintari matahari, kecuali pada putaran kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang ada dalam lingkaran kehidupan sehari-hari. Hal yang ironis, semakin banyak kali perayaan HUT dilakukan, justru semakin mendekatkan seseorang kepada penghujung hidupnya. Ketua MPR, Taufik Kiemas genap berusia 70 tahun Desember tahun lalu, tiba-tiba meninggal dunia tanpa dapat diprediksi. Buku yang menguak sejarah tertua di bumi, Alkitab mengungkap beberapa pribadi yang sempat membilang angka 900-an, hampir satu millennium. Meski hampir seribu tahun hidup di dunia, sepertinya sangat kurang kisah tentang Metusala, sang pemilik umur terpanjang yang pernah ada dalam menghiasi kehidupan, sangat sedikit referensi tentang figure ini dikuak oleh Alkitab. Sebaliknya, dalam hidupnya singkat –sekitar 35 tahun, begitu banyak pekabaran perihal Yesus (saya rasa Yesus tidak sempat merayakan budaya pesta ulang tahun seperti saat ini). Baru-baru ini, masyarakat Inggris merayakan peringatan ulang tahun yang ke-87 Ratu Elisabeth dan 60 tahun memegang monarki sembari juga menanti kedatangan pewaris tahta ke-43, anak pasangan Pangeran William dan Catherine Middleton. Entah sampai berapa lama Elisabeth yang sudah men menyaksikan berbagai perubahan dunia sejak perang dunia pertama ini menjadi saksi sejarah demi sejarah yang ditorehkan di dunia ini. Sejarah membuktikan bahwa bukan Seiring berjalannya waktu, perjalanan umur manusia jadi lebih singkat. Saat ini sudah sangat sedikit orang yang berkesempatan menginjak usia seratus tahun walau memang banyak usaha ditempuh untuk meningkatkan tingkat harapan hidup penduduk suatu Negara. Mari menyimak apa yang dikatakan raja terkenal Salomo, tentang kehidupan manusia. Dia menuliskan bahwa hari-hari manusia itu akan lenyap seperti angin. Seketika dia (manusia) hadir, dan dapat seketika juga dia pergi. Meski manusia satu per satu datang dan pergi di dunia ini, tetapi Alkitab menunjuk satu pribadi tidak pernah berlalu. Dia menyaksikan peristiwa demi peristiwa yang terjadi dalam diri setiap orang di dunia. Dialah Yang Lanjut Usia, Yang Awal dan Yang Akhir. Dia pengendali kehidupan. Hidup dan mati manusia ada ditanganNya. Bersyukur kepada Allah bahwa dia mengendalikan kehidupan manusia dengan kasih yang tak terbatas. Kedatangan dan kematian Kristus di dunia menyatakan kasihNya yang sempurna. Selain Yesus, masih ada oknum yang juga melampaui jangkauan hidup manusia. Tetapi, dia merupakan musuh kebenaran yang ingin menghancurkan kebahagiaan manusia. Dia berjalan-jalan seperti singa yang mengaumngaum yang mencari mencari mangsanya. Di akhir dunia, dia bekerja semakin giat, karena dia tahu, waktunya sudah singkat. Adakah kita menyadari keberadaan para penguasa dan roh-roh di udara yang senantiasa membayang-bayangi kehidupan ini? Memang mata lahiriah tak sanggup melihat. Tetapi, perasaan dan logika mengakui adanya pertentangan antara kuasa yang benar dan yang jahat. Yang satu menginginkan kebahagiaan manusia, sementara yang lain kebinasaan. Yang satu menginginkan penurutan sementara yang lain pelanggaran manusia. Ada Roh Kebenaran dan ada roh kejahatan. Namun, syukur kepada Allah karena hal-hal ini akan selesai ketika Yang Benar membinasakan yang jahat dalam cara yang benar, Dialah satu-satunya yang abadi di semesta alam ini. Tidak menjadi soal seberapa banyak kali perayaan HUT dilakukan. Yang menjadi soal adalah bagaimana kita merayakan panjangnya umur dengan mengisi hari-hari selama kita menyaksikan tahun-tahun bumi ber-revolusi. (**) Page 20 Edisi 244 – 28 Juni 2013 Page 21