120 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Menganalisis pemikiran Jiddu Krishnamurti tentang pendidikan, maka dapat ditarik kesimpulan tentang: 1. Konsep pendidikan holistik merupakan konsep pendidikan yang mengupayakan keseimbangan dalam mengoptimalkan potensi subjek didik dalam berbagai aspek. Semua aspek, yaitu emosional, intelektual, artistik dan spiritual dipandang sebagai sesuatu yang penting. Tujuan pendidikan holistik adalah membangun seluruh dimensi yang terdapat pada manusia, dalam hal ini subjek didik sehingga menjadikan manusia yang cerdas secara emosional, spiritual maupun intelektual. 2. a) Konsep pendidikan Jiddu Krishnamurti merupakan pendidikan yang dimulai dengan dasar pengenalan dan pemahaman terhadap diri sendiri. Proses memahami tersebut hanya akan terjadi jika manusia mampu mengenali dirinya sendiri dan terbebas dari rasa takut dan terbelenggu. Proses tersebut merupakan proses yang menyeluruh secara psikologis. Demikianlah, pendidikan merupakan proses pemahaman diri, kemudian berlanjut pada pemahaman terhadap 121 sesama manusia, dan keseluruhan eksistensi. Tujuan pendidikan yaitu untuk membangun hubungan yang baik antarmanusia dan lingkungan masyarakat. b) Secara garis besar pendidikan Jiddu Krishnamurti bercorak esensialis, namun terdapat pula beberapa perbedaan mendasar diantara keduanya. Esensialisme berasaskan pada pandangan idealisme dan realisme. Secara umum, jiwa esensialisme pada pemikiran Jiddu Krishnamurti adalah bahwa rohani dan batin manusia merupakan kunci kesadaran terhadap realitas. Manusia mengetahui sesuatu melalui kesadaran jiwa. Manusia mengetahui adanya realitas melalui jasmani. Manusia merupakan bagian dari alam dan tunduk pada hukum-hukum alam. Perbedaan mendasar terletak pada metode dalam proses pembelajaran. Jiddu Krishnamurti menentang konsep keteladanan sementara dalam filsafat pendidikan esensialisme, pendidik diharapkan merupakan seseorang yang memiliki kapabilitas sehingga dapat dijadikan teladan. 3. Relevansi filsafat pendidikan Jiddu Krishnamurti dengan pendidikan di Indonesia dapat disimpulkan sebagai berikut: Konsep yang ditawarkan Jiddu Krishnamurti seperti tentang kebebasan, kemandirian dalam berpikir dan bertindak dapat memberikan wawasan bagi pengembangan pendidikan Indonesia yang berasaskan pancasila, khususnya sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Konsep pemikiran Jiddu Krishnamurti mengenai pengenalan 122 terhadap diri sendiri sebagai metode dasar dalam pendidikan dapat dijadikan wawasan bagi pengembangan pendidikan nasional. Revolusi batin sebagai jalan mengenal diri merupakan upaya manusia agar terbebas dari rasa takut dan terbelenggu sehingga tidak terasing dari dirinya sendiri. Manusia yang bebas dari rasa takut akan menjadi manusia yang mandiri dan bertanggung jawab. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk manusia susila yang cakap dan warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan tanah air. B. Saran Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi hendaknya menjadikan manusia lebih humanis dan beradab. Aspek-aspek rohani dan spiritual yang dibutuhkan dalam rangka menjadikan manusia yang memiliki empati dan rasa kemanusiaan. Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah bagi kehidupan bangsan Indonesia, sehingga kepribadian masyarakat harus dijiwai oleh Pancasila. Pancasila harus diamalkan karena di dalamnya terdapat nilai-nilai yang dapat membantu terwujudnya manusia berakal budi dan memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi. Pengembangan ilmu pengetahuan memiliki tujuan agar manusia semakin maju, oleh karena itu ilmu hendaknya tidak hanya berhenti pada tataran teoritas saja, akan tetapi juga pada tataran praktis. Apa yang dapat diambil dari pemikiran Jiddu Krishnamurti hendaknya dijadikan sebagai wawasan baru, diambil hal-hal positif 123 yang sesuai dengan prinsip hidup masing-masing dan menerapkannya pada tataran kehidupan sebagai alternatif mengatasi persoalan. .