BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kunci sukses perusahaan untuk memenangi sebuah persaingan adalah melalui pemasaran guna tercapainya tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan konsumen, sehingga dalam jangka panjang perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang diharapkan ( Assauri, 2010 : 1 ). Untuk itu dibutuhkan strategi-strategi pemasaran yang tepat yang sekiranya dapat bersaing di tengah persaingan pasar yang tumbuh dan berkembang. Melalui manajemen yang baik, pemasar suatu perusahaan diharapkan mampu membaca situasi perkembangan-perkembangan yang terjadi disekitar yang dapat menunjang atau mendukung kegiatan pemasaran perusahaan, seperti dalam hal teknologi, politik, sosial, budaya, kebijakan pemerintah, dan lainnya. Perkembangan- perkembangan tersebut sangat berguna untuk menjawab persaingan yang ada, sehingga perusahaan dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan strategi-strategi pemasarannya. Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia yang memiliki jumlah penduduk sangat besar dan masuk kedalam peringkat 10 dunia, menjadikan negeri ini menjadi pasar yang sangat potensial dalam segala industi. Menurut BPS ( badan pusat statistik ) jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 237.641.326 jiwa, dengan penyebaran penduduk pada wilayah pulau jawa sebesar 57,5 persen, wilayah sumatera sebanyak 21,3 persen, wilayah Sulawesi sebanyak 7,3 persen, wilayah Kalimantan sebanyak 5,8 persen, wilayah Papua sebanyak 1,5 persen, dan wilayah Maluku sebanyak 1,1 persen. Sumber : www.BPS.go.id . Berdasarkan penyebaran penduduk tersebut didapat bahwa pulau jawa merupakan peluang pasar utama yang sangat potensial. Dengan pertumbuhan penduduk yang lebih besar dibanding dengan pulau lain disekitarnya, membuat pulau jawa memiliki peluang pasar yang besar untuk menjaring pelanggan. Tetapi untuk daerah-daerah lain secara keseluruhan harus patut di perhitungkan oleh pemasar untuk mendapatkan jangkauan pelanggan yang lebih luas lagi. Aqua sebagai salah satu merek yang bergerak di pasar industri minuman dan sebagai pelopor Air Minum Dalam Kemasan ( AMDK ) pertama di Indonesia sejak tahun 1973, hingga saat ini menjawab kepercayaan pelanggannya untuk memenuhi kebutuhan air mineral yang praktis, ekonomis, hiegienis dan mudah didapat. Dengan bergabungya PT. AQUA Golden Missisippi yang didirikan oleh Tirto Utomo dengan group DANONE yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minuman dalam kemasan terbesar di dunia pada tahun 1998, membuat langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, pangsa pasar, dan penerapan teknologi pemasaran terkini. Namun dengan situasi persaingan saat ini khususnya untuk industri AMDK di Indonesia sudah sangat ramai. Menurut ketua umum AMDK Hendro Baruno, di Indonesia sampai saat ini terdapat kurang lebih 1500 merek AMDK yang beredar dipasar, dengan tingkat konsumsi yang terus mengalami peningkatan per tahun, ratarata tumbuh sebesar 11-12 persen. Diperkirakan konsumsi AMDK pada tahun 2012 akan mencapai 19,8 miliar liter, yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 17,9 miliar liter per tahun. ( okezone.com, 18 Januari 2012 ) Melihat maraknya produk AMDK yang beredar namun minat dari konsumen untuk produk AMDK sangat menjanjikan yang terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Tetapi persaingan yang dihadapi aqua bukan hanya dari produk AMDK saja melainkan semua jenis olahan produk minuman yang berada di pasar. Mereka semua berupaya dengan berbagai strategi pemasarannya untuk meyakinkan konsumen guna memperoleh pelanggan yang setia. Salah satunya dengan strategi bauran pemasaran ( marketing mix strategy ), perusahaan diharapkan mampu merencanakan dan menjalankan strategi produk, promosi, distribusi, dan harga secara kreatif dan inovatif. Hal ini untuk menjawab tantangan persaingan yang ada. Seperti mahasiswa yang biasa dihadapkan pada banyak pilihan produk yang ditawarkan pedagang ketika ingin membeli produk air minum sebagai solusi pemecah masalah dari rasa hausnya. Mereka dibingungkan dengan merek-merek yang ada. Persepsi yang didapat dari sejumlah iklan yang pernah disaksikannya menjadi suatu informasi yang dapat mempengaruhi jenis produk apa yang akan dipilih. Selain itu didukung harga yang terjangkau serta memiliki kualitas dan merek yang baik dapat pula menjadi penentu keputusan akhir dalam memilih, hingga mempengaruhi perilaku pembelian berikutnya terhadap produk yang telah dipilih. Tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan seseorang akan air minum untuk konsumsi adalah mutlak, terutama bagi mereka yang memiliki aktifitas lebih seharihari seperti bekerja, sekolah atau kuliah, bermain, les, bersosialisasi, dan masih banyak lagi. Di dalam Teori Moeslow menerangkan bahwa kebutuhan seseorang akan air minum tergolong kedalam kebutuhan fisik ( physiological needs ) yang merupakan kebutuhan yang mendasar dipenuhi selain sandang, pangan, dan papan ( Robbin dan Coulter, 2012 : 440 ). Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dibahas diatas perlunya strategi-strategi bersaing dalam menarik minat konsumen dalam pengambilan keputusan pembeliannya. Untuk itu penulis berkesempatan untuk membahas skripsi ini mengenai “ PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA ” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di bahas, maka penulis membuat rumusan permasalahan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana bauran pemasaran yang dilakukan air minum dalam kemasan Aqua ? 2. Bagaimanakah keputusan pembelian konsumen terhadap air minum dalam kemasan Aqua ? 3. Bagaimanakah pengaruh bauran pemasaran secara parsial terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Aqua ? 4. Bagaimanakah pengaruh bauran pemasaran secara bersama-sama ( simulatan ) terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Aqua ? 1.3 Batasan Penelitian Karena keterbatasan waktu dan biaya dalam penelitian ini, maka penelitian hanya dilakukan pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Mercu Buana kelas reguler yang masih aktif yang berlokasi di Jalan Meruya Selatan, Kebun Jeruk, Jakarta Barat. 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bauran pemasaran yang dilakukan Aqua. 2. Untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen terhadap air minum dalam kemasan Aqua. 3. Untuk mengetahui bauran pemasaran secara parsial dari keputusann pembelian air minum dalam kemasan Aqua. 4. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran secara bersama-sama dari keputusan pembelian air minum dalam kemasan Aqua. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis Sebagai tugas akhir studi perguruan tinggi untuk memperoleh gelar Strata 1. Dan juga untuk menambah wawasan penulis dalam ilmu marketing. Yang insyaallah berguna untuk penulis dan orang lain. Amin. 2. Bagi Perusahaan Semoga penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk dapat mengembangkan lebih jauh lagi mengenai strategi bauran pemasaran perusahaannya dan juga untuk mengetahui pola perilaku keputusan pembelian yang dilakukan konsumen terhadap produk Aqua sendiri saat ini. 3. Bagi pembaca Semoga penelitian ini menjadi bahan acuan atau referensi untuk pengembangan penelitian berikutnya mengenai bauran pemasaran yang lebih spesifikasi mengenai produk yang lainnya.