BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan itu, Bank Indonesia menetapkan suku bunga BI rate sebagai instrumen kebijakan utama untuk mempengaruhi aktivitas kegiatan perekonomian dengan tujuan akhir pencapaian inflasi. Namun jalur atau transmisi dari keputusan BI rate sampai dengan pencapaian sasaran inflasi tersebut sangat kompleks dan memerlukan waktu (time lag). Mekanisme bekerjanya perubahan BI rate sampai mempengaruhi inflasi tersebut sering disebut sebagai mekanisme transmisi kebijakan moneter. (www.bi.go.id). Tingkat bunga memiliki pengaruh penting terhadap investasi. Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan. Investasi yang direncanakan hanya akan dilaksanakan apabila tingkat keuntungan yang akan diperoleh adalah lebih besar dari tingkat bunga yang harus dibayarnya. Jones (2000) menjelaskan bahwa salah satu determinan harga saham adalah tingkat suku bunga. Hubungan antara suku bunga dengan harga saham adalah hubungan timbal balik,dimana jika suku bunga naik maka harga saham akan turun dan sebaliknya. mengemukakan bahwa Hal ini dikuatkan oleh Tandelilin (2001) yang perubahan suku bunga dapat mempengaruhi variabilititasreturn saham secara terbalik. Secara sederhananya bahwa return investasi yang terkait dengan suku bunga, misalnya deposito, juga akan naik. Universitas Sumatera Utara Kondisi ini menarikminat investor yang sebelumnya berinvestasi di saham dan memindahkan dananya ke dalam deposito, dan jika sebagian besar investor melakukan hal yang sama maka harga saham menjadi turun sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran. Dalam pembangunan suatu negara memerlukan investasi dalam jumlah yang tidak sedikit. Sumber dari yang lainnya mungkin selamanya tidak dapat di jadikan untuk pembangunan. Oleh sebab itu, perlu adanya usaha yang sungguh- sungguh untuk mengarahkan dana investasi yang bersumber dari dalam, yaitu tabungan masyarakat, tabungan pemerintah dan penerimaan devisa negara(Anoraga 2001:1). Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi yang akan datang, secara umum investasi dikenal sebagai kegiatan untuk menanamkan harta ataupun modal baik pada aktiva riil maupun aktiva finansial pada suatu unit usaha atau pendanaan dengan maksud memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang. Salah satu bentuk investasi yang mulai diminati individu sebagai pemodal adalah investasi saham melalui pasar modal.Pasar modal merupakan pasar keuangan atau surat-surat berharga jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang atau modal sendiri.Transaksi dalam surat berharga, bukan atas kertas itu sendiri melainkan atas hak-hak yang direpresentasikan oleh kertas-kertas tersebut.Jadi apabila sudah terjun di dalam pasar modal investor harus memiliki tingkat analisis yang mumpuni.Biasanya investor lebih suka membeli saham perusahaan yang go public, sebab saham perusahaan go public sebagai komoditi investasi tergolong menjanjikan return yang tinggi tapi juga memiliki risiko tinggi karena sifat komoditinya yang sangat peka terhadap Universitas Sumatera Utara perubahan di bidang politik, ekonomi, moneter, kebijakan pemerintah, baik perubahan itu di luar negeri maupun di dalam negeri(Mankiw:2009). Semakin banyaknya perusahaan yang menjadi emiten dipasar modal akan menimbulkan berbagai kombinasi saham yang bisa dipilih oleh investor dalam berinvestasi dipasar modal portofolio. Berdasarkan kenyataan bahwa pada umumnya investor tidak menginvestasikan seluruh dananya pada satu jenis saham tapi mereka melakukan diversifikasi saham yang bertujuan untuk mengurangi risiko yang ditanggungakibat dana yang diinvestasikan. Pasar modal memungkinkan pemerintah dan industri untuk meningkatkan modal jangka panjang guna membiayai proyek-proyek baru. Apabila sumber daya modal tidak tersedia dalam suatu perekonomian, khususnya disektor industri yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas apabila permintaan agregat meningkat, maka tingkat ekspektasi perekonomian akan tidak bisa dilakukan karena sektor indusri tidak memiliki kemampuan untuk menambah modal dalam jangka panjang. Kemampuan pasar modal untuk menambah modal janggka panjang. Kemampuan pasar modal untuk menyediakan modal pembiayaan jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk berkembang dan meningkatkan produksi secara agregat. Secara agregat, kemampuan untuk memperluas usaha akan mendorong peningkatan pendapatan nasional. Dalam berinvestasi ada dua faktor yang paling dipertimbangkan oleh investor, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk). Dua faktor ini merupakan hal yang berlawanan, dalam arti investor menyukai return yang tinggi dan tidak begitu menyukai risiko yang tinggi. Pada kenyataan terdapat hubungan Universitas Sumatera Utara yang alami antara besarnya pengembalian dan besarnya risiko. Karena semakin besar pengembalian yang diharapkan maka akan semakin besar pula risiko yang akan dihadapi atau tingkat pengembalian yang tinggi akan selalu diikuti dengan tingkat risiko yang tinggi pula. Teori portofolio mempelajari dan menentukan kombinasi saham yang paling efisien terhadap sekumpulan saham untuk mengoptimalkan keuntungan yang diharapkan berkaitan dengan pencapaian tujuan investasi. Portofolio saham selain untuk menghindari risiko juga untuk memaksimalkan return. Hakikat dari pembentukan portofolio yang efisien dan optimal adalah untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi saham, yaitu menempatkan sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif agar dana dapat menghasilkan pengembalian yamg optimal. Untuk membentuk portofolio optimal dapat menggunakan beberapa model yaitu model markowitzs, berdasarkan preferensi investor, adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko, model indek ganda, dan model indek tunggal. Model markowitz berasumsikan mahwa waktu yang digunakan hanya satu priode, tidak ada biaya transaksi, preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko. Berdasarkan preferensi investor berasumsikan hanya pada return ekspektasi dan risiko dari risiko secara implisit mempunyai fungsi utility yang sama. Berdasakan adanya pinjaman dan simpanan bebas risiko berasumsikan return yang sudah pasti karena varian returnnya sama dengan nol. Berdasarkan model indeks tunggal model ini merupakan penyederhanaan model Universitas Sumatera Utara markowitz.Model indeks ganda mengasumsikan ada faktor selain IHSG yang dapat mempengaruhi terjadinya korelasi antar efek (Kasmir:2001). Untuk mengetahui bagaimana kegiatan pasar modal bergerak, banyak orang akan melihatnya dari sisi Indeks yang dicapai pada saat ini, khususnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari perdagangan terakhir. Saham disini dipakai sebagai ukuran karena dalam saham merupakan instrumen pasar modal yang paling banyak diminati investor. Indeks Harga Saham Gabungan menggambarkan suatu rangkaian informasi mengenai historis pergerakan harga saham gabungansampai pada tanggal tertentu harga penutupan dibursa efek. Pada hal ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek. Pada tanggal 13 juli 1992, Bursa Efek Jakarta merupakan swastanisasi efek yang sebelumnya di kelola oleh BAPEPAM. Sekarang namanya di kenal dengan Bursa Efek Indonesia. Tugas dan fungsi dari Bursa Efek Indonesia adalah menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia saat ini menggunakan sistem perdagangan dengan menggunakan komputer yang dikenal dengan Automated Trading System (ATS). Keanggotaan Bursa Efek Indonesia adalah perantara pedagang Efek yang telah mendapat izin usaha dari BAPEPAM dan telah menjadi pemegang saham PT Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara Dari latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kausalitas Antara Suku Bunga dan IHSG di Indonesia(Metode VAR).” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah perkembangan suku bunga dan IHSG di Indonesia? 2. Bagaimanakah hubungan antara suku bunga dan IHSG di Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian dan perumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1. Mengetahui perkembangan suku bunga dan IHSG di Indonesia. 2. Menganalisis hubungan antara suku bunga dan IHSG di Indonesia. 1.4Manfaat penelitian Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1.4.1 Internal 1. Bagi penulis, untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam dinamika perekonomian global dan melatih kemampuan menganalisis secara sistematis. 2. Bagi Bursa Efek Indonesia, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan investasi. Universitas Sumatera Utara 1.4.2 Eksternal 1. Bagi ilmu pengetahuan, sebagai tambahan informasi dan referensi untuk penelitian-penelitian mendatang. 2. Bagi Bank Indonesia, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan tingkat suku bunga Bank Indonesia. 3. Bagi publik, sebagai bahan pengetahuan untuk kaum awam dalam menentukan investasi. Universitas Sumatera Utara