Disertasi Abu Talkah: Limbah Jengkok Tembakau Industri Rokok untuk Pupuk Organik Dikirim oleh humas1 pada 28 Januari 2010 | Komentar : 0 | Dilihat : 9690 Jumlah lahan kritis yang semakin meningkat memiliki korelasi dengan kebutuhan pupuk yang semakin besar. Di sisi lain dunia industri juga menghadapi persoalan yang serius yang berhubungan dengan limbah yang sering menjadi alamat sumber pencemaran lingkungan baik tanah, air, maupun udara yang menyebabkan persoalan lingkungan serius. Namun demikian, khusus untuk limbah jengkok tembakau industri rokok memiliki potensi negatif sebagai sumber pencemaran lingkungan dan memiliki potensi untuk dijadikan bahan pupuk organik. Demikian disampaikan oleh Abu Talkah dalam disertasinya yang berjudul "Kajian Pengolahan Limbah Jengkok Tembakau Industri Rokok sebagai Pupuk Organik", yang dilaksanakan di gedung Pasca Sarjana UB, Rabu (27/01). Disertasi ini dipromotori oleh Prof.Dr.Ir.Soemarno,MS; Dr.Ir.Sudiarso,MS; dan Prof.Dr.Ir.Zaenal Fanani. Sedangkan majelis penguji terdiri dari Prof.Dr.Ir.Husni Thamrin Sebayang,MA; Dr.Ir.H.Bagyo Yanu Wadi,MS; Dr.Ir.H.Chasan Bisri; Prof.Dr.H.Rachman Sasmita,MSc. Jengkok yang dimaksud adalah sisa-sisa produksi pabrik rokok yang sebagian besar berasal dari daun tembakau dan bunga cengkeh yang dibuang ke tempat pembuangan limbah. Penelitian yang ia lakukan bertujuan untuk mengetahui karakteristik limbah jengkok tembakau industri rokok serta mengetahui kandungan logam arsenic dalam pupuk organik yang berasal dari proses pengomposan dengan beberapa jenis starter. Untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, pupuk organik limbah jengkok ini di terapkan pada tanaman melon. Abu Talkah melakukan penelitian di Kelurahan Rejomulyo, Kecamata Kota, Kediri sejak Oktober 2008 sampai Agustus 2009. Setelah melaksanakan penelitian, ia menemukan bahwa pupuk organik yang memakai sistem vermikompos(pemupukan dengan pemanfaatan kinerja cacing tanah dalam menyerap logam arsenik) berbahan utama limbah jengkok industri rokok dapat meningkatkan pertumbuhan panjang, jumlah dan luas daun tanaman Melon (Cucumis melo L.) verietas Red Aroma. Hormon tumbuh tanaman yang terdapat dalam vermikompos pupuk limbah jengkok tidak hanya memacu perakaran pada cangkokan, tetapi juga memacu pertumbuhan akar tanaman di dalam tanah, memacu pertunasan ranting-ranting baru pada batang dan cabang pohon, serta memacu pertumbuhan daun. Pengaruh positif yang lain dari penambahan bahan organik adalah pengaruhnya pada pertumbuhan tanaman akan mampu menghasilkan senyawa perangsang tumbuh (auksin) dan vitamin.Selain itu, pupuk organik limbah jengkok industri rokok dapat meningkatkan produksi berat, volume dan brix (nilai kadar gula) buah tanaman melon.Berdasarkan hasil tanam melon pada musim tidak penghujan, menunjukkan rata-rata brix buah melon yang dipupuk dengan pupuk organik vermikompos jengkok tembakau industri rokok lebih baik dibandingkan dengan yang tidak dipupuk organik. Dari penelitiannya ini Abu Talkah menyarankan agar limbah jengkok tembakau industri rokok diproduksi untuk pupuk organik dngan cara pengomposan kemudian dilanjutkan dengan sistem vermikompos. Abu Talkah adalah dosen tetap pada Fakultas Pertanian Universitas Islam Kediri (Uniska). Setelah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan majelis penguji, ia berhak menyandang gelar doktor ilmu pertanian untuk minat pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan predikat cumlaude dan IPK 3.78. [fjr] Artikel terkait Limbah Kelapa Sawit Mengantarkan Mahasiswa UB Pada Kompetisi IYC