RINGKASAN GEMA SETYA ANGGARA PUTRA

advertisement
RINGKASAN GEMA SETYA ANGGARA PUTRA. Analisis Peranan dan Dampak Investasi
Sektor Industri Pengolahan Terhadap Perekonomian Indonesia (dibimbing oleh
ALLA ASMARA).
Sektor industri merupakan sektor yang berperan penting bagi
perekonomian Indonesia yang pada tahun 1991 selama pembangunan jangka
pendek 1 telah mengalami perubahan struktur perekonomian yang pada awalnya
berbasis sektor pertanian menjadi sektor industri. Di dalam pelaksanaannya,
sektor industri pengolahan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
sektor-sektor lainnya yaitu nilai kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar,
kemampuan menyerap tenaga kerja, dan kemampuan untuk menciptakan nilai
tambah dari setiap input atau bahan dasar yang diolah.
Sektor industri pengolahan di Indonesia di satu pihak memiliki kontribusi
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tertinggi, dan nilai investasi yang
tertanam cukup besar, namun kontribusi tersebut tidak sebanding dengan daya
serap tenaga kerjanya. Sektor industri yang merupakan penyumbang terbesar PDB
hanya mampu menduduki peringkat ketiga dalam menyerap tenaga kerja setelah
sektor pertanian dan sektor perdagangan.
Berdasarkan masalah dan latar belakang tersebut, maka tujuan dari
penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan perkembangan sektor industri
pengolahan di Indonesia, (2) Menganalisis peranan dan keterkaitan sektor industri
pengolahan dengan sektor-sektor lainnya di Indonesia, (3) Menganalisis berapa
besar dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor industri pengolahan, ditinjau
berdasarkan multiplier terhadap output, pendapatan, dan tenaga kerja, (4)
Menganalisis besarnya dampak yang ditimbulkan dari investasi sektor industri
pengolahan terhadap sektor-sektor lainnya dalam perekonomian Indonesia.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
Tabel Input-Output Indonesia Tahun 2008 klasifikasi 66 sektor yang diagregasi
menjadi 10 sektor dan 17 sektor. Dalam studi ini menggunakan metode analisis
Input-Output (I-O). Pengolahan data dengan menggunakan bantuan software I-O
Analysis for Practitioners dan Microsoft Excell 2007.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kontribusi sektor industri
pengolahan dalam kaitannya dengan pembentukan permintaan total, permintaan
akhir, konsumsi pemerintah, konsumsi rumah tangga, ekspor netto, nilai tambah
bruto, dan pembentukan struktur output sektoral menempati urutan pertama
dibandingkan dengan sektor lainnya. Namun dalam pembentukan struktur
investasi, sektor industri pengolahan menempati urutan kedua setelah sektor
bangunan.
Berdasarkan hasil analisis dampak penyebaran pada Tabel I-O klasifikas 10
sektor, sektor industri pengolahan memiliki nilai koefisien penyebaran yang lebih
besar dari nilai kepekaan penyebaran. Hal ini dapat menunjukkan bahwa sektor
industri pengolahan lebih mampu meningkatkan sektor hulunya daripada sektor
hilirnya. Subsektor dari industri pengolahan yang memiliki kemampuan untuk
menjadi sektor unggulan dalam suatu perekonomian adalah sektor industri bambu,
kayu dan rotan serta industri kertas, barang dari kertas, dan karton.
Sesuai dengan hasil analisis multiplier pada Tabel I-O klasifikasi 10 sektor
menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan baik untuk tipe I dan tipe II pada
multiplier output menempati urutan keenam, pada multiplier pendapatan
menempati urutan pertama, dan pada multiplier tenaga kerja menempati urutan
ketiga. Sedangkan sesuai dengan hasil analisis multiplier pada Tabel I-O
klasifikasi 17 sektor menunjukkan bahwa sektor industri makanan, minuman, dan
tembakau pada multiplier pendapatan menempati urutan pertama dibandingkan
dengan subsektor dari industri pengolahan lainnya, dan yang memiliki nilai
terbesar dalam meningkatkan multiplier output adalah sektor industri tekstil,
pakaian jadi, kulit dan alas kaki, sedangkan pada multiplier tenaga kerja tertinggi
diduduki oleh sektor industri kimia, karet, plastik, dan pengilangan minyak.
Berdasarkan nilai keterkaitan dan multiplier sektor industri pengolahan
yang relatif tinggi, maka peningkatan investasi di sektor tersebut mampu
meningkatkan perekonomian Indonesia melalui peningkatan output, pendapatan
dan tenaga kerja. Dengan adanya investasi tersebut mampu meningkatkan output
dan pendapatan dengan persentase yang tertinggi. Subsektor dari industri
pengolahan yang mendapat dampak terbesar dari adanya penambahan investasi
tersebut dari sisi output dan pendapatan adalah sektor industri kimia, karet, plastik
dan pengilangan minyak, sedangkan dari sisi tenaga kerja adalah sektor industri
bambu, kayu, dan rotan.
Agar pertumbuhan ekonomi di Indonesia memiliki dampak yang positif,
dari hasil penelitian disarankan agar pengambil keputusan dapat memprioritaskan
pengembangan sektor yang memiliki basis yang kuat untuk memajukan
pertumbuhan sektor hulu dan hilirnya yaitu sektor industri bambu, kayu dan rotan
serta sektor industri kertas, barang dari kertas dan karton.
Download