BAB I PENDAHULUAN

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada tahun 1977, pasar modal di indonesia mulai diaktifkan kembali setelah
absen selama 20 tahun, namun kegiatanya hingga tahun 1987 masih belum aktif. Hal
ini disebabkan kurangnya para pelaku pasar modal, baik Emiten maupun Investornya.
Semenjak dikeluarkanya Pakdes 1987, pasar modal indonesia mulai bangkit.
Pemerintah melalui Bapepam aktif memberikan pengarahan kepada para pengusaha
agar menjadi Emiten serta mempermudah Emisi Saham sehingga semakin banyak
perusahaan yang Go Publik.
Banyaknya Emiten dan Investor tentu akan menggairahkan dunia usaha di
Indonesia. Bagi perusahaan (Emiten) dengan mengeluarkan saham, perusahaan akan
memperoleh dana (tanpa bunga) dari masyarakat. Disamping itu perusahaan dituntut
untuk bekerja lebih professional karena harus mempertanggung jawabkan kepada
para pemegang saham. Bagi investor, dengan semakin banyaknya emiten akan
memiliki banyak pilihan yaitu saham-saham yang diperkirakan akan memberikan
”Return” yang besar tercemin dari ’Capital Gain serta Devidenya’. Begitu pula
dengan persaingan dalam bidang ekonomi bisnis menjadi semakin ketat. Hal ini
membuat para pelaku bisnis terus berusaha meningkatkan kegiatan ekonomi
perusahaanya agar dapat memenangkan persaingan.
2
Pada dasarnya sebuah perusahaan didirikan untuk terus beroperasi dan
berproduksi (going concern). Untuk dapat terus beroperasi, perusahaan memerlukan
modal. Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan serta
untuk melakukan investasi. Modal perusahaan dapat diperoleh dari dalam dan luar
perusahaan. Dana dari dalam perusahaan bersumber dari laba operasi tahun berjalan
dan laba yang tidak dibagikan (laba ditahan) sedangkan dari luar perusahaan
diperoleh dengan cara menerbitkan saham atau obligasi. Penerbitan sahamlah yang
menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini yaitu perusahaan-perusahaan yang
telah listing di pasar modal (go public).
Selama sepuluh tahun terakhir pasar modal di indonesia telah mengalami
perkembangan dengan pesat. Hal ini ditandai dengan melonjaknya jumlah saham
yang ditransaksikan di pasar modal. Seiring dengan perkembangan yang pesat itu,
kebutuhan akan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di
pasar modal pun semakin meningkat.
Salah satu fungsi pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasikan
dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor investasi. Syarat utama yang
diharapkan investor sehingga bersedia menyalurkan dananya di pasar modal adalah
rasa aman akan investasinya. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh jika investor
memperoleh informasi yang jelas, wajar dan tepat waktu sebagai dasar pengambilan
keputusan.
Pasar modal memiliki sejumlah sifat khas dibandingkan dengan pasar yang
lain. Salah satu sifat khas tersebut adalah adanya ketidakpastian akan nilai produk
3
yang ditawarkan di masa yang akan datang. Untuk mengurangi ketidakpastian, maka
investor memerlukan informasi untuk menilai resiko yang melekat pada investasi
selain untuk memperkirakan tingkat pengembalian (return) yang akan diperoleh. Hal
ini penting mengingat tingkat pengembalian (return) saham berbanding lurus dengan
resiko investasi. Semakin tinggi return yang diharapkan maka semakin tinggi pula
tingkat resikonya. Salah satu sumber informasi yang dimaksud adalah laporan
keuangan perusahaan.
Laporan keuangan, sebagai hasil akhir dari proses akuntansi dalam suatu
periode yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif,
laporan perubahan modal, dan laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan,
sangat dibutuhkan karena menggambarkan kondisi perubahan dalam suatu periode
tertentu, selain juga digunakan untuk menilai kinerja perusahaan tersebut. Diantara
para pemakain informasi akuntansi yang paling berkepentingan adalah para investor
dan analisis. Agar menjadi sumber informasi yang tepat bagi para pemakaianya maka
laporan keuangan harus disajikan dengan benar dan sesuai dengan prinsip-prinsip
yang terdapat dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Jika laporan
keuangan yang disajikan memuat informasi yang relevan dengan model keputusan
yang digunakan oleh investor, maka investor akan menggunakan informasi tersebut
untuk membuat keputusan buy, hold atau sell saham.
Dalam penelitian eksploratif yang dilakukan Pagalung (1993) menunjukan
bahwa laporan keuangan masih dipandang sebagai informasi yang cukup penting oleh
para investor di Bursa Efek Indonesia.
4
Laporan keuangan juga merupakan bentuk pertanggungjawaban dari pihak
manajemen atas sumber daya pemilik. Dalam penelitian ini laporan keuangan yang
akan diteliti lebih lanjut adalah laporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
Pada umumnya para analis menggunakan laba untuk memprediksi return
saham. Namun kini mereka lebih banyak menggunakan informasi arus kas yang
berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas karena lebih mencerminkan
likuiditas perusahaan. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.2
beranggapan bahwa informasi arus kas histois berguna dalam hal : 1) menunjukan
jumlah waktudan kepastian arus kas masa depan, 2) meneliti kecermatan taksiran arus
kas masa depan. Informasi yang terdapat dalam cash flow bermanfaat dapat dilihat
atau tercermin dari perilaku investor yang dalam hal ini adalah return saham. Data
dari cash flow juga diuji sebagai informasi penting untuk investor dalam mengambil
keputusan. Untuk mengimplementasikan informasi arus kas dalam keputusan
investasinya, investor perlu mengetahui pengaruh informasi arus kas terhadap
investasi yang dilakukanya sehingga investor dapat mengambil keputusan
investasinya dengan cepat dan tepat atas dasar informasi arus kas. Pengujian
hubungan antara return saham dan informasi cash flow, hasilnya menunjukan bahwa
return saham secara positif dihubungkan dengan arus kas dari kedua aktivitas operasi
dan keuangan.
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang sumber penggunaan kas
bersih dan aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Pengaruh dari arus kas
5
dan setara kas tersebut dalam suatu periode dapat dilaporkan sehingga saldo awal,
akhir kas dan setara kas dapat direkonsiliasi. Aktivitas investasi termasuk melakukan
dan penagihan hutang, pembelian, dan penjualan aktiva tetap serta pembelian utang
dan saham perusahaan lain. Data cash flow juga dipandang sebagai informasi penting
untuk investor.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk meneliti hubungan informasi
arus kas. Diantaranya adalah Ninna Daniati et. al (2006) meneliti nilai tambah
informasi dari laporan arus kas dan menghasilkan kesimpulan bahwa pengungakapan
informasi arus kas ternyata memberikan nilai tambah bagi para pemakai informasi
laporan keuangan, sehingga perlu disajikan secara terpisah. Penelitian Rayburn
(1986) juga menemukan bahwa terdapat asosiasi antara arus kas operasi dan accrual
aggregat dengan return saham. Ali (1994) menuji kanduangan informasi dari laba,
modal kerja dari operasi, dan arus kas dengan menggunakan regresi linear dan non
linear. Hasil analisis berdasarkan model linear menunjukan bahwa arus kas relatif
tidak memiliki kandungan informasi dibandingkan dengan variabel laba dan modal
kerja dari operasi. Hasil yang diperoleh dari model non linear mendukung adanya
hubungan dengan return saham dengan tiga variabel tersebut. Dari beberapa
penelitian diatas ditemukan bahwa arus kas mengandung muatan tambahan informasi
dan sangat mungkin mempengaruhi keputusan investor ketika mengetahui keputusan
tersebut. Oleh karena itu penulis akan berusaha membuktikan apakah ada kaitan
antara laporan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan return
saham.
6
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka penulis memilih judul “Pengaruh
Informasi
Laporan Arus Kas terhadap Return Saham pada Perusahaan Sub
Manufaktur Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang masalah diatas, maka masalah yang akan diangkat
dalam penelitian kali ini adalah :
1. Apakah laporan arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh terhadap return
saham?
2. Apakah laporan arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh terhadap return
saham?
3. Apakah laporan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh terhadap return
saham?
4. Apakah laporan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham?
7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisa pengaruh laporan arus kas dari aktivitas operasi terhadap return
saham.
2. Menganalisa pengaruh laporan arus kas dari aktivitas investasi terhadap return
saham.
3. Menganalisa pengaruh laporan arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap return
saham.
4. Menganalisa pengaruh laporan arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi,
dan aktivitas pendanaan secara bersama-sama terhadap return saham.
Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat :
1. Bagi penulis, dengan melakukan penelitian ini, dapat memberikan pengetahuan,
pemahaman, dan wawasan tentang kandungan informasi laporan arus kas bila
akan melakukan investasi di pasar modal.
2. Dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan.
Download