BAB III PERANCANGAN POWERBANK Bab ini membahas perancangan powerbank berbasis platform Mikrocontroller Open Source Wemos. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan oleh microcontroller dan mengatur operasi kerja dari sistem. Pengaturan tersebut berfungsi untuk menampilkan informasi yang telah diterima oleh microcontroller mengenai kondisi dan status baterai. Pembuatan sistem dibagi dalam beberapa blok perangkat yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Pembuatan sistem meliputi perencanaan perangkat lunak dan perencanaan perangkat keras. 3.1 Prinsip Kerja Sistem Sistem yang telah dibangun, secara garis besar terdiri dari blok rangkaian seperti terlihat pada gambar dibawah ini : Baterai Regulator 4.2 Volt Boost Converter Terminal USB Output Powerbank Microcontroller Wemos Display on Webserver Gambar 3.1 Blok Rangkaian PowerBank Secara garis besar, cara kerja sistem ini adalah : Regulator 4.2 Volt melakukan pengisian arus listrik untuk baterai Li-Ion yang belum penuh (Kurang dari tegangan 4,2 Volt) sebesar 600mA25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 1000mA, sedangkan apabila baterai telah penuh terisi (tegangan sebesar 4.2 Volt) maka secara otomatis module rangkaian akan mendeteksi dan kemudian arus listrik untuk pengisian baterai akan diturunkan menjadi beberapa beberapa microampere saja. Baterai Li-Ion akan menyimpan energi listrik yang diberikan oleh regulator 4.2 Volt dan akan terus menyimpan energi tersebut sampai baterai penuh (4.2 Volt). Setelah mencapai level tegangan 4.2 Volt baterai Li-Ion tidak akan lagi menyimpan energi listrik yang diberikan oleh regulator 4.2 Volt. Rangkaian boost converter akan mengambil energi listrik dari baterai LiIon selanjutnya energi tersebut kemudian dinaikan tegangannya dari 4.2 Volt menjadi 5 Volt, selanjutnya energi tersebut diberikan untuk microcontroller Wemos dan sebagian diberikan kepada terminal USB untuk selanjutnya diberikan kepada perangkat mobile lainnya. Microcontroller Wemos akan mengukur tegangan dari baterai, mengubahnya menjadi data digital, dan kemudian membuat webserver berdasarkan program webserver yang telah di input oleh user sebelumnya. Data digital dari microcontroller akan diubah menjadi objek / tulisan oleh Webserver, objek tersebut merupakan sesuatu yang dapat dimengerti oleh manusia yang menerangkan tentang kondisi dan status baterai terkini. 3.2 Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak dibuat dengan flowchart. Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau algoritma tersebut. Berikut adalah flowchart sistem ini : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 START YES Microcontroller Wemos NO Input Program NO Boost Converter YES Output Webserver Output USB END Gambar 3.2 Flowchart Sistem untuk aplikasi Powerbank Secara garis besar flowchartnya dapat diberikan gambaran sebagai berikut : Sistem terbagi menjadi 2 bagian yaitu sistem pasif berupa Boost Converter dengan output USB dan sistem aktif yaitu microcontroller Wemos. Pada sistem aktif Microcontroller Wemos akan di program untuk membaca data yaitu berupa tegangan pada baterai Lithium-Ion. Pada sistem aktif ini juga Microcontroller Wemos akan di program untuk mengubah data tegangan tersebut menjadi berupa output tampilan dengan menggunakan teknologi web server dan mengambil energi dari output terminal USB. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 Pada sistem pasif Boost Converter akan menghasilkan tegangan sebesar 5 Volt. Pada sistem pasif ini juga tegangan sebesar 5 Volt yang telah dihasilkan oleh Boost Converter akan dikeluarkan dengan melalui output terminal USB. 3.3 Perancangan Perangkat Keras Dalam pemilihan komponen pada sistem-sistem ini maka sangatlah penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut ini : 1. Menggunakan microcontroller dengan platform Open Source sehingga untuk pengembangannya dapat di support oleh komunitas pengguna microcontroller ini. 2. Menggunakan komponen-komponen yang tersedia di pasaran, sehingga harganya murah dan mudah di dapat. 3. Rangkaian yang sederhana sehingga mudah untuk dilakukan penambahan untuk pengembangan lebih lanjut. 3.3.1 Baterai Lithium Ion Pada sistem ini menggunakan baterai Lithium Ion Beberapa pertimbanganpertimbangan yang digunakan untuk memilih sensor ini adalah sebagai berikut: 1. Rancangan baterai memperhatikan keselamatan pengguna dengan menyediakan rangkain internal short circuit. 2. Kapasitas besar dan bervariasi dari 2000 mAH sampai dengan 4800 mAH. Gambar 3.3 Baterai Li-Ion merek Ultrafire http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 3.3.2 Rangkaian Regulator 4.2 Volt Pada sistem ini menggunakan IC TP4056. Rancangan IC ini adalah untuk memberikan energi kepada baterai Li-Lion namun dengan tetap memberikan pengaman terhadap baterai dengan cara memperhatikan parameter-parameter dari baterai tersebut. Beberapa parameter-parameter tersebut adalah suhu baterai dan kelebihan pengisian pada baterai. Dengan adanya pengaman-pengaman tersebut maka masa pakai baterai dapat lebih lama dan keselamatan dari pengguna sistem ini dapat terjaga dengan baik dan benar. Beberapa pertimbangan-pertimbangan yang digunakan untuk memilih sensor ini adalah sebagai berikut: 1. Harga komponen sangat murah. 2. Rancangan IC memperhatikan keselamatan pengguna dan memperlama masa pakai baterai. 3. Berbentuk modul sehingga mudah dilakukan penggantian apabila terjadi kerusakan. 4. Rangkaian dapat dibuat sangat kecil. 5. Dapat dilakukan pengaturan ulang untuk arus pengisian baterai yang diinginkan sehingga dapat memperpanjang masa pakai baterai. Gambar 3.4 Rangkaian Module Charger Baterai http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 3.3.3 Rangkaian Boost converter Pada sistem ini menggunakan baterai yang dikombinasikan dengan rangkaian Boost converter sehingga dapat berfungsi sebagai power supply yang dapat untuk memberikan energi untuk perangkat lainnya. Pertimbanganpertimbangan yang digunakan untuk memilih sensor ini adalah sebagai berikut: 1. Harga komponen sangat murah. 2. Berbentuk modul sehingga mudah dilakukan penggantian apabila terjadi kerusakan. 3. Rangkaian dapat dibuat sangat kecil. 4. Dapat dilakukan pengaturan ulang untuk tegangan kerja yang diinginkan sehingga dapat digunakan oleh perangkat lainnya. Gambar 3.4 Gambar rangkaian Boost Converter http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 3.3.4 Minimum Sistem Microcontroller Wemos Rangkaian mikrokontroler berfungsi untuk mengolah informasi yang didapatkan dari baterai. Kemudian memproses data analog tersebut menjadi data digital. Diharapkan dengan minimum sistem ini akan dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem powerbank ini. Berikut adalah minimum sistem dari Microcontroller Wemos. Gambar 3.5 Minimum sistem Microcontroller Wemos http://digilib.mercubuana.ac.id/