BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi sudah ada sejak manusia lahir ke dunia dan tindakan
komunikasi tersebut akan terus berlangsung selama peradaban manusia
ada. Komunikasi adalah suatu inti dalam pembentukan peradaban
manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau mati apabila tidak
ada komunikasi. Karena tanpa ada komunikasi, interaksi antar manusia,
baik secara perorangan, kelompok atau organisasi sekaligus tidak mungkin
dapat terjadi.
Pengertian mengenai ilmu komunikasi, pada dasarnya mempunyai
karakteristik yang sama dengan pengertian ilmu secara umum, hanya sejak
objek perhatiannya difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar
manusia.4 Menurut Bareslon dan Stainer, komunikasi adalah proses
penyampaian informasi gagasan, emosi, keahlian melalui simbol-simbol
seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan nilai-nilai.5
4
5
Sasa Djuarsa Sendjaja, Dkk, Teori Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2002, Hal 1.9-1.0
Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Universitas Terbuka, 2004, Hal. 6
12
13
Praktisi Public Relations mutlak mempunyai keterampilan dalam
menguasai aspek dan teknisi komunikasi, atau unsur-unsur pokok dalam
proses berkomunikasi, yaitu sebagai berikut:
1. Source, yaitu individu atau pejabat humas yang berinisiatif sebagai
sumber atau untuk menyampaikan pesan-pesannya.
2. Message, yaitu suatu gagasan dan ide berupa pesan, informasi,
pengetahuan, ajakan, bujukan, atau ungkapan bersifat pendidikan,
emosi dan lain sebagainya yang akan disampaikan komunikator
kepada perorangan atau kelompok tertentu (komunikan).
3. Channel, berupa media, sarana atau saluran yang dipergunakan oleh
komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada
khalayak.
4. Effect, yaitu suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian
pesan-pesan tersebut. Dapat berakibat positif maupun negatif
tergantung, persepsi dan opini dari hasil komunikasi tersebut.
Menurut
Harold
D.
Lasswell,
cara
yang
baik
untuk
menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaanpertanyaan berikut : “Who Say What, In Which Channel, To Whom, With
What Effect” (siapa mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa,
dengan efek yang bagaimana).6 Teori Laswell ini memiliki dua asumsi,
pertama komunikator secara intens memengaruhi penerima dan kedua,
6
Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2003, Hal. 6-7
14
penerima bukan hanya penerima pasif atas apa yang diterima dari sumber
dimana semuanya merespon dengan cara yang sama.
Gambar 2.1 Model Proses Komunikasi S-M-C-R-E
Sumber
(Source)
Pesan
(Message)
Media
(Channel)
Penerima
(Receiver)
Efek
(Effect)
Komponen-komponen komunikasi tersebut diatas jika dijabarkan
unsur-unsur utamanya sebagai berikut:
1. Who (sumber)
Disini sebagai komunikator, mau tidak mau PR officer harus
mampu menjelaskan atau menyampaikan sesuatu kegiatan atau
aktifivitas dan program kerja kepada publiknya, sekaligus ia
bertindak
sebagai mediator untuk mewakili lembaga atau
organisasi terhadap publik dan sebagainya.
2. Say What (pesan)
Pesan
atau
message
merupakan
sesuatu
yang
perlu
disampaikan kepada penerima melalui teknik kampanye
tertentu berupa ide, gagasan, informasi, aktivitas, atau kegiatan
tertentu
yang
dipublikasikan
atau
dipromosikan
untuk
diketahui, dipahami, dan dimengerti yang sekaligus diterima
oleh publiknya.
15
3. In Which Channel (media)
Media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan pesan
atau
sebagai
mediator
antara
komunikator
dengan
komunikannya.
4. To Whom (penerima)
Seorang atau sekelompok orang atau organisasi/institusi yang
menjadi sasaran penerima pesan.
5. With What Effect (efek)
Efek atau dampak merupakan respon atau reaksi setelah proses
komunikasi trsebut berlangsung yang bisa menimbulkan umpan
balik atau feedback berbentuk positif atau sebaliknya negatif.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi
adalah
suatu
usaha
manusia
ataupun
kegiatan
transmisi
untuk
menyampaikan pernyataan yang bersifat atau berbentuk informasi, ide,
gagasan, dari sumber kepada orang lain melalui simbol-simbol ataupun
saluran yang pada akhirnya menghasilkan efek/feedback.
Sementara itu Harold D. Lasswell juga mengatakan bahwa
komunikasi mempunyai tiga fungsi sosial, yaitu:
1. Pengawasan lingkungan.
2. Korelasi diantara bagian-bagian dalam masyarakat untuk
pencapaian consensus mengenai lingkungan.
16
3. Sosialisasi (transmisi nilai-nilai warisan sosial dari satu
generasi ke generasi selanjutnya).7
Divisi Humas Mabes Polri juga dalam mengkomunikasikan
informasi-informasi kepada publiknya melalui facebook Divisi Humas
Mabes Polri dengan cara melakukan penentuan agenda media . Penentuan
agenda telah menjadi salah satu konsep yang dominan dalam teori
komunikasi sejak awal 1970-an. Penentuan agenda media tersebut penting
karena menunjukkan cara yang dapat dimiliki media agar mempunyai
dampak pada masyarakat yaitu alternatif perubahan sikap. Bagi pekerja
hubungan masyarakat, penentuan agenda menunjukkan pentingnya
pembingkaian sebuah kejadian dalam cara yang benar untuk menangkap
perhatian publik.8 Hal inilah yang dilakukan Divisi Humas Mabes Polri
pada
pelaksanaan
facebook
Divisi
Humas
Mabes
Polri
dalam
penyampaian informasi-informasi kepada publiknya.
2.1.2 Proses Komunikasi
Proses komunikasi terbagi menjadi 2 tahap, yakni secara primer
dan sekunder. Yang dimaksud proses komunikasi secara primer adalah
proses penyampaian pikiran dan satu perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media.
7
Rosady Ruslan, Manajemen PR dan Media Komunikasi (Konsep dan Aplikasi), Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2007,Hal. 83
8
Ibid, Hal. 286
17
Komponen-komponen komunikasi tersebut diatas berkolerasi
secara fungsional dan jika dijabarkan unsur-unsur
utamanya adalah
sebagai berikut :
a. Who (siapa mengatakan)
: Komunikator
b. Says what (mengatakan apa)
: Pesan (message)
c. In which channel (melalui saluran apa) : Media
d. To whom (kepada siapa)
: Komunikan
e. With what effect (dengan efek apa)
: Efek dan Dampak9
Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah
bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara
langsung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator
kepada komunikan . Sedangkan yang dimaksud proses komunikasi secara
sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah
memakai lambang sebagai media pertama.
Komunikator menggunakan media kedua dalam menyampaikan
pesan kepada komunikan yang jumlahnya banyak dan berada di tempat
yang relatif jauh. Media yang sering dipergunakan adalah surat, telepon,
teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi. dan internet (website).
Pentingnya peranan media sekunder ini dikarenakan oleh efisiensinya
dalam mencapai komunikan, sebagai contoh internet. Efisien karena
9
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2006, Hal. 5-6
18
dengan menyebarkan pesan satu kali saja, sudah dapat tersebar luas kepada
khalayak yang sangat banyak jumlahnya.
Komunikasi terdiri dari lima komponen penting sebagai berikut:10
1. Komunikator
: Orang yang menyampaikan pesan.
2. Pesan
: Pernyataan yang didukung oleh lambang.
3. Media
: Sarana atau saluran yang mendukung pesan bila
komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.
4. Komunikan
: Orang yang menerima pesan.
5. Efek
: Dampak sebagai pengaruh dari pesan.
2.1.3 Fungsi Komunikasi
Menurut Hafid Cangara fungsi komunikasi adalah potensi yang
dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Komunikasi
sebagai ilmu, seni, dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi dan
dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.11
Fungsi komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Membangun konsep diri (Establishing self concept)
2. Eksistensi diri (Self existence)
3. Kelangsungan hidup (Live continuty)
4. Memperoleh kebahagiaan (Obtaining happiness)
10
11
Ibid
Hafid Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Hal.55
19
5. Terhindar dari tekanan dan ketegangan (Free from pressure and
stress).12
Sedangkan menurut Ahmad Wiryan Widjaja, fungsi komunikasi
dapat dirumuskan sebagai berikut:13
a. Informasi
Yaitu pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita,
data, gambar, fakta, pesan opini, dan komentar yang dibutuhkan agar
dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan
dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
b. Sosialisasi
Yaitu menyediakan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan
orang bersikap dan bertindak dan bertindak sebagai anggota
masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan
aktif di dalam masyarakat.
c. Motivasi
Yaitu menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun
jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihan dan keinginan
serta mendorong orang menentukan pilihan dan kegiatan individu.
d. Diskusi
Yaitu menyediakan dan saling menukarnfakta yang diperlukan untuk
persetujuan.
12
Ibid
Ahmad Wiryan Widjaja, Bunga Rampai Kehumasan, Jakarta: Direktorat Hubungan Informasi
Antar Lembaga, 2002, Hal. 73
13
20
Dengan berinteraksi dan melaksanakan fungsi komunikasi diatas,
maka manusia akan cenderung saling membutuhkan satu sama lain dan
tidak bisa bekerja hanya dengan diri sendiri (independen) karenadi dalam
organisasi memerlukan tingkat kerjasama yang tinggi.
Seseorang melakukan komunikasi untuk dapat mempengaruhi
orang lain agar orang tersebut dapat melakukan perubahan seperti
perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, perubahan pendapat dari
tidak setuju menjadi setuju, perubahan perilaku dari tidak suka menjadi
suka, serta perubahan sosial sehingga kita dapat beradaptasi atau
menyesuaikan diri dengan siapa saja tanpa membedakan status sosial.14
Berdasarkan uraian dan definisi-definisi komunikasi menurut
beberapa ahli diatas, secara umum dapat disimpulkan bahwa komunikasi
merupakan suatu proses, yang dimulai dari pembawa pesan (komunikator)
menyampaikan pesan dengan menggunakan suatu media kepada penerima
pesan (komunikan) dengan harapan akan ada efek tertentu yang
ditimbulkan.
14
Ibid
21
2.1.4 Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi dalam bukunya dimensi-dimensi komunikasi,
Onong Uchjana Effendi mengungkapkan tujuan komunikasi sebagai
berikut:15
1. Perubahan sikap (attitude change)
Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat
dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya.
2. Perubahan pendapat (opinion change)
Memberikan berbagai informasi pada masyarakat, tujuan
akhirnya supaya masyarakat akan berubah pendapat dan
persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan.
Penyampaian informasi harus lengkap supaya pendapat
masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung informasi
tersebut.
3. Perubahan perilaku (behavior change)
Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat
dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya.
Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup
sehat, tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola
hidup sehat.
4. Perubahan sosial dan partisipasi sosial (sosial change & social
participation)
15
Onong Uchjana Effendy, op.cit., Hal. 10
22
Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan
akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta
dalam pemberantasan narkoba serta ikut dalam berperilaku
sehat, dan sebagainya.
2.2
Public Relations
2.2.1 Definisi Public Relations
Definisi Public Relations menurut Frank Jefkins adalah sesuatu
yang merangkum keseluruhan komunikasi terencana, baik itu ke dalam
maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam
rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian.16
Definisi Public Relations yang dikemukakan oleh Cutlip dan
Center dalam bukunya Effective Public Relations mengemukakan bahwa:
“Public Relations is the communication and interpretation, and the
communications and ideas from an institution to its publics, andv the
communications of information, ideas, and opinions from those public to
the institutions, in a sincere effort to establish mutuality of interest and
this achive the harmonious adjustment of an institution to its community”.
Artinya, Public Relations adalah suatu kegiatan komunikasi dan
penafsiran, serta komunikasi-komunikasi dan gagasan-gagasan dari suatu
16
Frank Jefkins, Public Relations, edisi kelima, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004, Hal. 10
23
lembaga kepada publiknya, dan pengkomunikasian informasi, gagasangagasan, serta pendapat dari publiknya itu kepada lembaga tadi, dalam
usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga
dapat tercipta suatu persesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan
masyarakatnya.
Dari definisi Cutlip dan Center itu tergambar dari adanya ciri khas
dari Public Relations, yaitu suatu kegiatan timbal balik antara lembaga
dengan publiknya. Tidak saja melakukan kegiatan kepada publik yang ada
diluar lembaga, tetapi juga pihak publiknya melakukan kegiatan terhadap
lembaga itu, sehingga terjadilah suatu pengertian bersama dalam meraih
kepentingan bersama. Dengan pengertian demikian kita bisa mengetahui
adanya sifat komunikasi dua arah dalam Public Relations. Dalam proses
komunikasinya, Public Relations tidak hanya menyampaikan informasi
dari publiknya. Sifat timbal baliknya itu bukan hanya memberi, tetapi juga
menerima. Jadi, untuk berkomunikasi dengan tiap-tiap publik akan
menimbulkan dua jalur penghubung karena itu pula Public Relations harus
ditulis dan diartikan jamak (dengan menambahkan ‘s’ pada kata
relation).17
Sedangkan menurut (British) Institute of Public Relations (IPR),
PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik
17
Suhandang, Kuat di Public Relations Perusahaan: Kajian, Program dan Implementasi, Bandung:
Penerbit Nuansa, 2004, Hal. 45
24
(goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap
khalayaknya.18
Public Relations merupakan fungsi manajemen untuk mencapai
target tertentu sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan
rinci,
mencari
fakta,
merencanakan,
mengkomunikasikan,
hingga
mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapai.
2.2.2 Humas Pemerintahan
Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas humas yang terdapat di
instansi pemerintahan dengan non pemerintah (lembaga komersial) adalah
tidak adanya unsur komersial walaupun humas pemerintah juga
melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi, dan
periklanan. Humas pemerintah lebih menekankan pada public services
atau demi meningkatkan pelayanan umum.19
Pada dasarnya pemerintah adalah sekelompok orang yang diberi
suatu kekuasaan legal oleh masyarakat setempat untuk melaksanakan
pengaturana tas interaksi yang terjadi dalam pergaulan masyarakat (baik
anatara individu dengan individu, individu dengan lembaga pemerintah,
lembaga pemerintah dengan lembaga pemerintah, lembaga pemerintah
dengan pihak swasta, pihak swasta dengan individu) untuk memenuhi
18
Frank Jefkins, op.cit., Hal. 9
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2003, Hal. 323
19
25
kebutuhan dan keperluan hidupnya sehari-hari, sehingga interaksi tersebut
dapat berjalan secara harmonis.20
2.2.3 Tugas Humas Pemerintahan
Menurut Jhon d Miller yang dikutip oleh Rosady Ruslan dalam
buku Etika Kehumasan dan Aplikasinya menyatakan bahwa ada beberapa
tugas atau kewajiban suatu dinas instansi atau lembaga pemerintahan,
yaitu sebagai berikut :
1. Mengamati dan mempelajari keinginan-keinginan dan aspirasi
yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desire
and aspiration).
2. Kegiatan untuk memberikan atau sumbang saran dalam
menaggapiapa yang sebaiknya dapat dilakukan instansi atau
lembaga pemerinttah seperti yang dikhendaki oleh pihak
publiknya (advising the public about what is should desire).
3. Kemampuan
untuk
mengusahakan
teciptanya
hubungan
memuaskan antara publik dengan para pejabat pemerintah
(ensuring satisfactory contact between public and government
official).
4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah
di upayakan oleh suatu lembaga atau instansi pemerintahan
20
Dharma Setyawan Salam, Manajemen Pemerintahan Indonesia, Jakarta : Djambatan, 2004, Hal.
32
26
yang bersangkutan (informing and about what agency is
doing).
5. Menjadi komunikator untuk membantu keberhasilan dalam
melaksanakan program pembangunan pemerinttah (back up the
government work program supporting).
6. Memiliki kemampuan membangun hubungan yang positif
(good relationship).
7. Adanya konsep kerja yang baik dan terencana (work program
concept).
8. Mampu menciptakan citra baik bagi lembaga yang diwakilinya,
serta membangun opini publik yang positif (good image maker
and positive of public opinion).21
2.2.4 Fungsi Humas Pemerintahan
Fungsi pokok Humas Pemerintahan Indonesia pada dasarnya,
antara lain22
1. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah.
2. Memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau
informasi mengenai kebijaksanaan dan hingga programprogram kerja secara nasional kepada masyarakat.
3. Menjadi komunikator dan sekaligus sebgai mediator yang
21
Rosady Ruslan, Etika Kehumasan dan Aplikasinya, cetakan ke tiga, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004, Hal 101
22
Ibid, Hal. 340
27
proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah
di satu pihak, dan menampung aspirasi, serta memperhatikan
keinginan-keinginan publiknya di lain pihak.
4. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan
dinamis demi mengamankan stabilitas dan keamanan politik
pembangunan nasional, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
2.3
Efektivitas Komunikasi
Efektivitas yang akan dibahas pada bagian ini adalah efektivitas yang
berhubungan dengan komunikasi. Komunikasi yang efektif membutuhkan
kepekaan dan keterampilan yang hanya dapat kita lakukan setelah kita
mempelajari proses komunikasi dan keterampilan yang hanya dapat kita lakukan
setelah kita mempelajari proses komunikasi dan kesadaran akan apa yang kita dan
orang lain lakukan ketika sedang berkomunikasi. Komunikasi menjadi efektif
ketika makna yang disampaikan pihak pertama atau komunikator dapat
distimulasikan serupa atau sama oleh komunikan, dan, menimbulkan feed back
baik positif maupun negatif.23
Adapun kriteria yang digunakan untuk efektivitas komunikasi adalah siapa
penerima dan pemakai pesan (receiver or user), isi pesan (content), ketepatan
23
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye PR, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, Hal. 17
28
waktu (timing), media komunikasi (media), format pesan (format), dan sumber
pesan (source).24
Jerry A. Hendrix menjelaskan dimensi efektivitas komunikasi dalam
membuat sebuah program sebagai berikut:25
1. Source: Source creadibility (kredibilitas komunikator) dilihat dari:
trustworthiness
(kepercayaan),
expertise
(keahlian),
dinamishm
(dinamisme), physical attractiviness (daya tarik fisik), similiarities the
source and receiver (kesamaan antara sumber dan penerima pesan).
2. Message:
a. Salient information (penonjolan pesan: sejauh mana isi pesan dapat
mempengaruhi perilaku dan sikap audiens).
b. Effective non verbal cues (jumlah dan jenis pesan non verbal yang
dispersepsi, keseluruhan persepsi audiens akan pesan-pesan non
verbal).
c. Effective verbal cues (jumlah dan jenis pesan verbal yang dipersepsi,
keseluruhan persepsi audiens akan pesan-pesan verbal).
3. Channel: Two ways communication (jumlah dan jenis isi pesan sebagai
respon audiens atas proses komunikasi tatap muka, melalui media atau
event).
24
Ibid, Hal. 2
Jerry A. Hendrix and Darrel C. Hayes. Public Relations Cases, Eight Edition, Belmont:
Wadswortrh, Thomson Learning. 2007. Hal. 31-34
25
29
4. Receivers:
a. Opinion leaders (pertama: posisi opinion leader formal/ non formal,
pengaruh opinion leader pada audiens lain. Kedua: terpaan pesan
langsung/ satu tahap, dua tahap atau banyak tahap).
b. Group influence (kedekatan antar anggota, kebersamaan, keuntungan
bersama, interaksi tatap muka dan pengaruhnya pada anggota lain,
nilai dan norma bersama, tingkat konformitas antar anggota).
c. Selective exposure (sejauh mana sikap atau perilaku audiens sulit untuk
dirubah).
5. Audience participation: (feed back, partisipasi audiens pada event,
pertanyaan, pengiriman email, telepon, sebagai member organisasi, dsb).
Komunikasi efektif dalam Public Relations adalah bagaimana membangun
hubungan yang dapat menyentuh hati orang lain sehingga timbul saling
pengertian, membangkitkan persetujuan dan memotivasi untuk melakukan sesuai
yang diinginkan. Komunikasi ini dapat dilaksanakan melalui aktivitas atau
kegiatan yang bersifat komunikatif dan persuasif. Dengan pesan-pesan yang dapat
memotivasi publiknya secara terus-menerus, maka akan timbul penyesuaian dan
penyamaan persepsi dari audiens. Sehingga tujuan dari kegiatan maupun aktivitas
komunikasi yang dilakukan dapat tercapai.26
Oleh karena itu Public Relations juga perlu mengetahui kebutuhan
informasi yang seperti apa yang ingin didapatkan oleh publiknya dari sebuah
kegiatan atau program. Karena dengan mengetahui kebutuhan yang sedang
26
Ibid
30
dialami, aktivitas maupun program komunikasi yang sedang diselenggarakan
dapat dibuat sedemikian rupa sehingga tepat sasaran dalam mempengaruhi
publiknya sehingga berperilaku seperti yang dikehendaki.
Berdasarkan pernyataan diatas, berkaitan dengan penelitian dapat
dikatakan bahwa komunikasi dua arah yang efektif harus dipandang sebagai alat
manajemen oleh Public Relations yang dimanfaatkan dalam mengembangkan
organisasi.
Dengan
kata
lain
efektivitas
kegiatan
komunikasi
yang
diselenggarakan oleh Public Relations itu sendiri.
2.4
Media Eksternal
2.4.1 Media Sosial Online
Situs jejaring sosial (social network sites) merupakan sebuah web
berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat
profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau
menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar
situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di
dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna.
Media
sosial
adalah
sebuah
media
online
dimana
para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan
isi meliputi blog, social network atau jejaring sosial, wiki, forum, dan
dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk
31
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia.
Jejaring sosial merupakan merupakan situs dimana setiap orang
bisa membuat halaman web pribadi, kemudian terhubung dengan temanteman untuk berbagai informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial
terbesar antara lain blog, facebook, myspace, dan twitter. Jika media
tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, media sosial
menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik
untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara
terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang
cepat dan tak terbatas.
Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju, media sosial
pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini, untuk mengakses facebook atau
twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa
mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar
terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di
Indonesia. Karena kecepatannya, media sosial juga mulai tampak
menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan
berita-berita.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua
orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media
32
tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar
dan tenaga kerja yang banyak, lain halnya dengan media sosial. Seorang
pengguna media sosial bisa mengaksesnya dengan jaringan internet
bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat
mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna sosial
media dengan bebas bisa mengedit , menambahkan, memodifikasi,
gambar, video, grafis, maupun isi lainnya.
Menurut Antony Mayfield, media sosial adalah mengenai menjadi
manusia biasa. Manusia biasa yang saling menjaga ide, bekerja sama, dan
berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, menemukan
orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan
membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial
menjadikan kita menjadi diri sendiri. Hal ini pula yang menjadi alasan
lainnya media sosial berkembang pesat selain kecepatan informasi yang
bisa diakses dalam hitungan detik.
Jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa menyampaikan
pendapat secara terbuka karena satu dan lain hal, lain halnya apabila kita
menggunakan media sosial. Kita bisa menulis apa saja yang kita mau atau
kita bebas mengomentari apa pun yang ditulis atau disajikan orang lain. Ini
berarti komunikasi terjalin dua arah. Komunikasi ini kemudian
33
menciptakan komunitas dengan cepat karena ada ketertarikan yang sama
akan suatu hal.27
2.4.2 Facebook
Facebook atau FB adalah merupakan sosial networking (jejaring
sosial). Dijelaskan bahwa situs web jejaring sosial Facebook pertama kali
didirikan pada tanggal 4 Pebruari 2004 oleh mahasiswa Harvard, Mark
Zuckerberg. Ketika itu, beliau yang masih berusia 20 tahun dibantu oleh
rekan-rekannya Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Crish Hughes.
Pada awalnya, keanggotaan (member) Facebook hanya dibatasi di
lingkungan almamaternya. Keanggotaan kemudian diperluas hingga lintas
perguruan tinggi di Amerika Serikat. Setelah setahun, keanggotaan pun
akhirnya dibuka untuk seluruh kalangan dengan latar belakang pendidikan,
profesi, maupun organisasi.
Bulan Juli 2007 lalu, Facebook memiliki keanggotaan aktif
terbesar di antara seluruh situs jejaring sosial. Sepanjang 2008 lalu,
Facebook bahkan sempat dipilih oleh PC Magazine sebagai situs jejaring
sosial paling favorit. Aplikasi online Facebook tidak hanya mampu
mengkomunikasikan melalui pesan, akan tetapi mampu pula menciptakan
komunikasi interaktif online. Di antara situs jejaring sosial, Facebook
memiliki fitur yang paling lengkap. Mereka yang memanfaatkan aplikasi
jejaring online Facebook tidak hanya individu, akan tetapi kelompok,
27
Elvinaro Ardianto, Handbook Of Public Relations, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, Hal. 165166
34
organisasi, dan bahkan suatu negara. Semua aktivitas Public Relations
melalui internet memungkinkan untuk menjalin hubungan baik untuk
mempertahankan dukungan publik internal dan eksternal. Publik atau
masyarakat akan bergantung pada public relations sebagai sumber
informasi berita yang tidak tersaji di surat kabar dan media lain.
Berdasarkan konsep jejaring sosial dan facebook diatas, peneliti
menyimpulkan bahwa jejaring sosial khususnya facebook merupakan
bentuk baru untuk berkomunikasi. Feature facebook suatu alat yang
potensial memungkinkan seorang praktisi Public relations menggunakan
facebook untuk memberikan informasi kepada khalayak pada masa
perkembangan teknologi saat ini.
2.5
Informasi
Informasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia, karena
dengan informasi pengetahuan seseorang akan bertambah dan akan lebih
mengetahui apa yang terjadi disekitarnya. Oleh karena itu, informasi sangat
dibutuhkan oleh seseorang.
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting
bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan
35
datang.28 Informasi juga dapat dikatakan sebuah data berupa pesan yang
disampaikan kepada penerima (receiver) yang kemudian digunakan untuk
mendapatkan suatu pengetahuan yang berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan.
Informasi yang diperlukan haruslah memuat nilai-nilai sebagai berikut: 29
1. Nilai informatif, berfungsi informatif apabila materi tulisan
menambah pengetahuan bagi para pengguna atau pembaca.
2. Nilai
edukatif,
berfungsi
edukatif apanila
materi
tulisan
memperkenalkan kepada pembaca tentang cara baru untuk
melakukan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah.
3. Nilai rekreatif, berfungsi menghibur apabila memberikan hiburan
bagi para penggunanya.
Untuk
memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama
adalah mengumpulkan data, yang kemudian diolah menjadi sebuah informasi.
Informasi yang didapatkan akan lebih terarah dan penting. George R Terry, Ph. D.
menjelaskan berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek
yaitu:
28
Gorden B. Davis, Management Information System: Conceptual Fundation Structure And
Development, Auckland: Mc Graw – Hill International Book Company, 1974, Hal. 32
29
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya,
1994, Hal. 31
36
1. Tujuan si penerima. Apabila informasi ini tujuannya untuk memberikan
bantuan ,maka informasi itu harus dapat membantu komunikan dalam
usahanya untuk mendapatkannya.
2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data. Penyampaian dan inti
pentingnya harus dipertahankan.
3. Waktu. Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan
informasi itu sendiri.
4. Ruang dan tempat. Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan
atau tempat yang tepat agar penggunaanya lebih terarah bagi si pemakai.
5. Bentuk. Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh
penggunaanya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan,
kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan
perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasusituasi yang ada hubungannya.
6. Semantik. Agar informasi efektif harus ada hubungannya antara kata-kata
dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah
penafsiran.30
Jelaslah bahwa agar informasi menjadi berguna harus disampaikan kepada
orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula.
30
George R. Terry, Office Management and Control, Ilionis: Richard D. Irwin Inc. Homewood,
1961, Hal. 21
Download