BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sudah ada sejak manusia lahir ke dunia dan tindakan komunikasi tersebut akan terus berlangsung selama peradaban manusia ada. Komunikasi adalah suatu inti dalam pembentukan peradaban manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa atau mati apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa ada komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok atau organisasi sekaligus tidak mungkin dapat terjadi. Pengertian mengenai ilmu komunikasi, pada dasarnya mempunyai karakteristik yang sama dengan pengertian ilmu secara umum, hanya sejak objek perhatiannya difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia.4 Menurut Bareslon dan Stainer, komunikasi adalah proses penyampaian informasi gagasan, emosi, keahlian melalui simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan nilai-nilai.5 4 5 Sasa Djuarsa Sendjaja, Dkk, Teori Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2002, Hal 1.9-1.0 Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Universitas Terbuka, 2004, Hal. 6 12 13 Praktisi Public Relations mutlak mempunyai keterampilan dalam menguasai aspek dan teknisi komunikasi, atau unsur-unsur pokok dalam proses berkomunikasi, yaitu sebagai berikut: 1. Source, yaitu individu atau pejabat humas yang berinisiatif sebagai sumber atau untuk menyampaikan pesan-pesannya. 2. Message, yaitu suatu gagasan dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan, bujukan, atau ungkapan bersifat pendidikan, emosi dan lain sebagainya yang akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau kelompok tertentu (komunikan). 3. Channel, berupa media, sarana atau saluran yang dipergunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayak. 4. Effect, yaitu suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut. Dapat berakibat positif maupun negatif tergantung, persepsi dan opini dari hasil komunikasi tersebut. Menurut Harold D. Lasswell, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaanpertanyaan berikut : “Who Say What, In Which Channel, To Whom, With What Effect” (siapa mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dengan efek yang bagaimana).6 Teori Laswell ini memiliki dua asumsi, pertama komunikator secara intens memengaruhi penerima dan kedua, 6 Sasa Djuarsa Sendjaja, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2003, Hal. 6-7 14 penerima bukan hanya penerima pasif atas apa yang diterima dari sumber dimana semuanya merespon dengan cara yang sama. Gambar 2.1 Model Proses Komunikasi S-M-C-R-E Sumber (Source) Pesan (Message) Media (Channel) Penerima (Receiver) Efek (Effect) Komponen-komponen komunikasi tersebut diatas jika dijabarkan unsur-unsur utamanya sebagai berikut: 1. Who (sumber) Disini sebagai komunikator, mau tidak mau PR officer harus mampu menjelaskan atau menyampaikan sesuatu kegiatan atau aktifivitas dan program kerja kepada publiknya, sekaligus ia bertindak sebagai mediator untuk mewakili lembaga atau organisasi terhadap publik dan sebagainya. 2. Say What (pesan) Pesan atau message merupakan sesuatu yang perlu disampaikan kepada penerima melalui teknik kampanye tertentu berupa ide, gagasan, informasi, aktivitas, atau kegiatan tertentu yang dipublikasikan atau dipromosikan untuk diketahui, dipahami, dan dimengerti yang sekaligus diterima oleh publiknya. 15 3. In Which Channel (media) Media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan pesan atau sebagai mediator antara komunikator dengan komunikannya. 4. To Whom (penerima) Seorang atau sekelompok orang atau organisasi/institusi yang menjadi sasaran penerima pesan. 5. With What Effect (efek) Efek atau dampak merupakan respon atau reaksi setelah proses komunikasi trsebut berlangsung yang bisa menimbulkan umpan balik atau feedback berbentuk positif atau sebaliknya negatif. Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu usaha manusia ataupun kegiatan transmisi untuk menyampaikan pernyataan yang bersifat atau berbentuk informasi, ide, gagasan, dari sumber kepada orang lain melalui simbol-simbol ataupun saluran yang pada akhirnya menghasilkan efek/feedback. Sementara itu Harold D. Lasswell juga mengatakan bahwa komunikasi mempunyai tiga fungsi sosial, yaitu: 1. Pengawasan lingkungan. 2. Korelasi diantara bagian-bagian dalam masyarakat untuk pencapaian consensus mengenai lingkungan. 16 3. Sosialisasi (transmisi nilai-nilai warisan sosial dari satu generasi ke generasi selanjutnya).7 Divisi Humas Mabes Polri juga dalam mengkomunikasikan informasi-informasi kepada publiknya melalui facebook Divisi Humas Mabes Polri dengan cara melakukan penentuan agenda media . Penentuan agenda telah menjadi salah satu konsep yang dominan dalam teori komunikasi sejak awal 1970-an. Penentuan agenda media tersebut penting karena menunjukkan cara yang dapat dimiliki media agar mempunyai dampak pada masyarakat yaitu alternatif perubahan sikap. Bagi pekerja hubungan masyarakat, penentuan agenda menunjukkan pentingnya pembingkaian sebuah kejadian dalam cara yang benar untuk menangkap perhatian publik.8 Hal inilah yang dilakukan Divisi Humas Mabes Polri pada pelaksanaan facebook Divisi Humas Mabes Polri dalam penyampaian informasi-informasi kepada publiknya. 2.1.2 Proses Komunikasi Proses komunikasi terbagi menjadi 2 tahap, yakni secara primer dan sekunder. Yang dimaksud proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan satu perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. 7 Rosady Ruslan, Manajemen PR dan Media Komunikasi (Konsep dan Aplikasi), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007,Hal. 83 8 Ibid, Hal. 286 17 Komponen-komponen komunikasi tersebut diatas berkolerasi secara fungsional dan jika dijabarkan unsur-unsur utamanya adalah sebagai berikut : a. Who (siapa mengatakan) : Komunikator b. Says what (mengatakan apa) : Pesan (message) c. In which channel (melalui saluran apa) : Media d. To whom (kepada siapa) : Komunikan e. With what effect (dengan efek apa) : Efek dan Dampak9 Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan . Sedangkan yang dimaksud proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua dalam menyampaikan pesan kepada komunikan yang jumlahnya banyak dan berada di tempat yang relatif jauh. Media yang sering dipergunakan adalah surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi. dan internet (website). Pentingnya peranan media sekunder ini dikarenakan oleh efisiensinya dalam mencapai komunikan, sebagai contoh internet. Efisien karena 9 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, Hal. 5-6 18 dengan menyebarkan pesan satu kali saja, sudah dapat tersebar luas kepada khalayak yang sangat banyak jumlahnya. Komunikasi terdiri dari lima komponen penting sebagai berikut:10 1. Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan. 2. Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambang. 3. Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya. 4. Komunikan : Orang yang menerima pesan. 5. Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan. 2.1.3 Fungsi Komunikasi Menurut Hafid Cangara fungsi komunikasi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni, dan lapangan kerja sudah tentu memiliki fungsi dan dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.11 Fungsi komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Membangun konsep diri (Establishing self concept) 2. Eksistensi diri (Self existence) 3. Kelangsungan hidup (Live continuty) 4. Memperoleh kebahagiaan (Obtaining happiness) 10 11 Ibid Hafid Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Hal.55 19 5. Terhindar dari tekanan dan ketegangan (Free from pressure and stress).12 Sedangkan menurut Ahmad Wiryan Widjaja, fungsi komunikasi dapat dirumuskan sebagai berikut:13 a. Informasi Yaitu pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat. b. Sosialisasi Yaitu menyediakan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan aktif di dalam masyarakat. c. Motivasi Yaitu menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihan dan keinginan serta mendorong orang menentukan pilihan dan kegiatan individu. d. Diskusi Yaitu menyediakan dan saling menukarnfakta yang diperlukan untuk persetujuan. 12 Ibid Ahmad Wiryan Widjaja, Bunga Rampai Kehumasan, Jakarta: Direktorat Hubungan Informasi Antar Lembaga, 2002, Hal. 73 13 20 Dengan berinteraksi dan melaksanakan fungsi komunikasi diatas, maka manusia akan cenderung saling membutuhkan satu sama lain dan tidak bisa bekerja hanya dengan diri sendiri (independen) karenadi dalam organisasi memerlukan tingkat kerjasama yang tinggi. Seseorang melakukan komunikasi untuk dapat mempengaruhi orang lain agar orang tersebut dapat melakukan perubahan seperti perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, perubahan pendapat dari tidak setuju menjadi setuju, perubahan perilaku dari tidak suka menjadi suka, serta perubahan sosial sehingga kita dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan siapa saja tanpa membedakan status sosial.14 Berdasarkan uraian dan definisi-definisi komunikasi menurut beberapa ahli diatas, secara umum dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses, yang dimulai dari pembawa pesan (komunikator) menyampaikan pesan dengan menggunakan suatu media kepada penerima pesan (komunikan) dengan harapan akan ada efek tertentu yang ditimbulkan. 14 Ibid 21 2.1.4 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi dalam bukunya dimensi-dimensi komunikasi, Onong Uchjana Effendi mengungkapkan tujuan komunikasi sebagai berikut:15 1. Perubahan sikap (attitude change) Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. 2. Perubahan pendapat (opinion change) Memberikan berbagai informasi pada masyarakat, tujuan akhirnya supaya masyarakat akan berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Penyampaian informasi harus lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung informasi tersebut. 3. Perubahan perilaku (behavior change) Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat, tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat. 4. Perubahan sosial dan partisipasi sosial (sosial change & social participation) 15 Onong Uchjana Effendy, op.cit., Hal. 10 22 Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta dalam pemberantasan narkoba serta ikut dalam berperilaku sehat, dan sebagainya. 2.2 Public Relations 2.2.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations menurut Frank Jefkins adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.16 Definisi Public Relations yang dikemukakan oleh Cutlip dan Center dalam bukunya Effective Public Relations mengemukakan bahwa: “Public Relations is the communication and interpretation, and the communications and ideas from an institution to its publics, andv the communications of information, ideas, and opinions from those public to the institutions, in a sincere effort to establish mutuality of interest and this achive the harmonious adjustment of an institution to its community”. Artinya, Public Relations adalah suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran, serta komunikasi-komunikasi dan gagasan-gagasan dari suatu 16 Frank Jefkins, Public Relations, edisi kelima, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004, Hal. 10 23 lembaga kepada publiknya, dan pengkomunikasian informasi, gagasangagasan, serta pendapat dari publiknya itu kepada lembaga tadi, dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga dapat tercipta suatu persesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan masyarakatnya. Dari definisi Cutlip dan Center itu tergambar dari adanya ciri khas dari Public Relations, yaitu suatu kegiatan timbal balik antara lembaga dengan publiknya. Tidak saja melakukan kegiatan kepada publik yang ada diluar lembaga, tetapi juga pihak publiknya melakukan kegiatan terhadap lembaga itu, sehingga terjadilah suatu pengertian bersama dalam meraih kepentingan bersama. Dengan pengertian demikian kita bisa mengetahui adanya sifat komunikasi dua arah dalam Public Relations. Dalam proses komunikasinya, Public Relations tidak hanya menyampaikan informasi dari publiknya. Sifat timbal baliknya itu bukan hanya memberi, tetapi juga menerima. Jadi, untuk berkomunikasi dengan tiap-tiap publik akan menimbulkan dua jalur penghubung karena itu pula Public Relations harus ditulis dan diartikan jamak (dengan menambahkan ‘s’ pada kata relation).17 Sedangkan menurut (British) Institute of Public Relations (IPR), PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik 17 Suhandang, Kuat di Public Relations Perusahaan: Kajian, Program dan Implementasi, Bandung: Penerbit Nuansa, 2004, Hal. 45 24 (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.18 Public Relations merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapai. 2.2.2 Humas Pemerintahan Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas humas yang terdapat di instansi pemerintahan dengan non pemerintah (lembaga komersial) adalah tidak adanya unsur komersial walaupun humas pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi, dan periklanan. Humas pemerintah lebih menekankan pada public services atau demi meningkatkan pelayanan umum.19 Pada dasarnya pemerintah adalah sekelompok orang yang diberi suatu kekuasaan legal oleh masyarakat setempat untuk melaksanakan pengaturana tas interaksi yang terjadi dalam pergaulan masyarakat (baik anatara individu dengan individu, individu dengan lembaga pemerintah, lembaga pemerintah dengan lembaga pemerintah, lembaga pemerintah dengan pihak swasta, pihak swasta dengan individu) untuk memenuhi 18 Frank Jefkins, op.cit., Hal. 9 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003, Hal. 323 19 25 kebutuhan dan keperluan hidupnya sehari-hari, sehingga interaksi tersebut dapat berjalan secara harmonis.20 2.2.3 Tugas Humas Pemerintahan Menurut Jhon d Miller yang dikutip oleh Rosady Ruslan dalam buku Etika Kehumasan dan Aplikasinya menyatakan bahwa ada beberapa tugas atau kewajiban suatu dinas instansi atau lembaga pemerintahan, yaitu sebagai berikut : 1. Mengamati dan mempelajari keinginan-keinginan dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desire and aspiration). 2. Kegiatan untuk memberikan atau sumbang saran dalam menaggapiapa yang sebaiknya dapat dilakukan instansi atau lembaga pemerinttah seperti yang dikhendaki oleh pihak publiknya (advising the public about what is should desire). 3. Kemampuan untuk mengusahakan teciptanya hubungan memuaskan antara publik dengan para pejabat pemerintah (ensuring satisfactory contact between public and government official). 4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah di upayakan oleh suatu lembaga atau instansi pemerintahan 20 Dharma Setyawan Salam, Manajemen Pemerintahan Indonesia, Jakarta : Djambatan, 2004, Hal. 32 26 yang bersangkutan (informing and about what agency is doing). 5. Menjadi komunikator untuk membantu keberhasilan dalam melaksanakan program pembangunan pemerinttah (back up the government work program supporting). 6. Memiliki kemampuan membangun hubungan yang positif (good relationship). 7. Adanya konsep kerja yang baik dan terencana (work program concept). 8. Mampu menciptakan citra baik bagi lembaga yang diwakilinya, serta membangun opini publik yang positif (good image maker and positive of public opinion).21 2.2.4 Fungsi Humas Pemerintahan Fungsi pokok Humas Pemerintahan Indonesia pada dasarnya, antara lain22 1. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah. 2. Memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau informasi mengenai kebijaksanaan dan hingga programprogram kerja secara nasional kepada masyarakat. 3. Menjadi komunikator dan sekaligus sebgai mediator yang 21 Rosady Ruslan, Etika Kehumasan dan Aplikasinya, cetakan ke tiga, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Hal 101 22 Ibid, Hal. 340 27 proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak, dan menampung aspirasi, serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya di lain pihak. 4. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang. 2.3 Efektivitas Komunikasi Efektivitas yang akan dibahas pada bagian ini adalah efektivitas yang berhubungan dengan komunikasi. Komunikasi yang efektif membutuhkan kepekaan dan keterampilan yang hanya dapat kita lakukan setelah kita mempelajari proses komunikasi dan keterampilan yang hanya dapat kita lakukan setelah kita mempelajari proses komunikasi dan kesadaran akan apa yang kita dan orang lain lakukan ketika sedang berkomunikasi. Komunikasi menjadi efektif ketika makna yang disampaikan pihak pertama atau komunikator dapat distimulasikan serupa atau sama oleh komunikan, dan, menimbulkan feed back baik positif maupun negatif.23 Adapun kriteria yang digunakan untuk efektivitas komunikasi adalah siapa penerima dan pemakai pesan (receiver or user), isi pesan (content), ketepatan 23 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye PR, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, Hal. 17 28 waktu (timing), media komunikasi (media), format pesan (format), dan sumber pesan (source).24 Jerry A. Hendrix menjelaskan dimensi efektivitas komunikasi dalam membuat sebuah program sebagai berikut:25 1. Source: Source creadibility (kredibilitas komunikator) dilihat dari: trustworthiness (kepercayaan), expertise (keahlian), dinamishm (dinamisme), physical attractiviness (daya tarik fisik), similiarities the source and receiver (kesamaan antara sumber dan penerima pesan). 2. Message: a. Salient information (penonjolan pesan: sejauh mana isi pesan dapat mempengaruhi perilaku dan sikap audiens). b. Effective non verbal cues (jumlah dan jenis pesan non verbal yang dispersepsi, keseluruhan persepsi audiens akan pesan-pesan non verbal). c. Effective verbal cues (jumlah dan jenis pesan verbal yang dipersepsi, keseluruhan persepsi audiens akan pesan-pesan verbal). 3. Channel: Two ways communication (jumlah dan jenis isi pesan sebagai respon audiens atas proses komunikasi tatap muka, melalui media atau event). 24 Ibid, Hal. 2 Jerry A. Hendrix and Darrel C. Hayes. Public Relations Cases, Eight Edition, Belmont: Wadswortrh, Thomson Learning. 2007. Hal. 31-34 25 29 4. Receivers: a. Opinion leaders (pertama: posisi opinion leader formal/ non formal, pengaruh opinion leader pada audiens lain. Kedua: terpaan pesan langsung/ satu tahap, dua tahap atau banyak tahap). b. Group influence (kedekatan antar anggota, kebersamaan, keuntungan bersama, interaksi tatap muka dan pengaruhnya pada anggota lain, nilai dan norma bersama, tingkat konformitas antar anggota). c. Selective exposure (sejauh mana sikap atau perilaku audiens sulit untuk dirubah). 5. Audience participation: (feed back, partisipasi audiens pada event, pertanyaan, pengiriman email, telepon, sebagai member organisasi, dsb). Komunikasi efektif dalam Public Relations adalah bagaimana membangun hubungan yang dapat menyentuh hati orang lain sehingga timbul saling pengertian, membangkitkan persetujuan dan memotivasi untuk melakukan sesuai yang diinginkan. Komunikasi ini dapat dilaksanakan melalui aktivitas atau kegiatan yang bersifat komunikatif dan persuasif. Dengan pesan-pesan yang dapat memotivasi publiknya secara terus-menerus, maka akan timbul penyesuaian dan penyamaan persepsi dari audiens. Sehingga tujuan dari kegiatan maupun aktivitas komunikasi yang dilakukan dapat tercapai.26 Oleh karena itu Public Relations juga perlu mengetahui kebutuhan informasi yang seperti apa yang ingin didapatkan oleh publiknya dari sebuah kegiatan atau program. Karena dengan mengetahui kebutuhan yang sedang 26 Ibid 30 dialami, aktivitas maupun program komunikasi yang sedang diselenggarakan dapat dibuat sedemikian rupa sehingga tepat sasaran dalam mempengaruhi publiknya sehingga berperilaku seperti yang dikehendaki. Berdasarkan pernyataan diatas, berkaitan dengan penelitian dapat dikatakan bahwa komunikasi dua arah yang efektif harus dipandang sebagai alat manajemen oleh Public Relations yang dimanfaatkan dalam mengembangkan organisasi. Dengan kata lain efektivitas kegiatan komunikasi yang diselenggarakan oleh Public Relations itu sendiri. 2.4 Media Eksternal 2.4.1 Media Sosial Online Situs jejaring sosial (social network sites) merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna. Media sosial adalah sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, social network atau jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk 31 media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Jejaring sosial merupakan merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat halaman web pribadi, kemudian terhubung dengan temanteman untuk berbagai informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain blog, facebook, myspace, dan twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju, media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini, untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya, media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media 32 tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, lain halnya dengan media sosial. Seorang pengguna media sosial bisa mengaksesnya dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna sosial media dengan bebas bisa mengedit , menambahkan, memodifikasi, gambar, video, grafis, maupun isi lainnya. Menurut Antony Mayfield, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling menjaga ide, bekerja sama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita menjadi diri sendiri. Hal ini pula yang menjadi alasan lainnya media sosial berkembang pesat selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik. Jika dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa menyampaikan pendapat secara terbuka karena satu dan lain hal, lain halnya apabila kita menggunakan media sosial. Kita bisa menulis apa saja yang kita mau atau kita bebas mengomentari apa pun yang ditulis atau disajikan orang lain. Ini berarti komunikasi terjalin dua arah. Komunikasi ini kemudian 33 menciptakan komunitas dengan cepat karena ada ketertarikan yang sama akan suatu hal.27 2.4.2 Facebook Facebook atau FB adalah merupakan sosial networking (jejaring sosial). Dijelaskan bahwa situs web jejaring sosial Facebook pertama kali didirikan pada tanggal 4 Pebruari 2004 oleh mahasiswa Harvard, Mark Zuckerberg. Ketika itu, beliau yang masih berusia 20 tahun dibantu oleh rekan-rekannya Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Crish Hughes. Pada awalnya, keanggotaan (member) Facebook hanya dibatasi di lingkungan almamaternya. Keanggotaan kemudian diperluas hingga lintas perguruan tinggi di Amerika Serikat. Setelah setahun, keanggotaan pun akhirnya dibuka untuk seluruh kalangan dengan latar belakang pendidikan, profesi, maupun organisasi. Bulan Juli 2007 lalu, Facebook memiliki keanggotaan aktif terbesar di antara seluruh situs jejaring sosial. Sepanjang 2008 lalu, Facebook bahkan sempat dipilih oleh PC Magazine sebagai situs jejaring sosial paling favorit. Aplikasi online Facebook tidak hanya mampu mengkomunikasikan melalui pesan, akan tetapi mampu pula menciptakan komunikasi interaktif online. Di antara situs jejaring sosial, Facebook memiliki fitur yang paling lengkap. Mereka yang memanfaatkan aplikasi jejaring online Facebook tidak hanya individu, akan tetapi kelompok, 27 Elvinaro Ardianto, Handbook Of Public Relations, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, Hal. 165166 34 organisasi, dan bahkan suatu negara. Semua aktivitas Public Relations melalui internet memungkinkan untuk menjalin hubungan baik untuk mempertahankan dukungan publik internal dan eksternal. Publik atau masyarakat akan bergantung pada public relations sebagai sumber informasi berita yang tidak tersaji di surat kabar dan media lain. Berdasarkan konsep jejaring sosial dan facebook diatas, peneliti menyimpulkan bahwa jejaring sosial khususnya facebook merupakan bentuk baru untuk berkomunikasi. Feature facebook suatu alat yang potensial memungkinkan seorang praktisi Public relations menggunakan facebook untuk memberikan informasi kepada khalayak pada masa perkembangan teknologi saat ini. 2.5 Informasi Informasi merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia, karena dengan informasi pengetahuan seseorang akan bertambah dan akan lebih mengetahui apa yang terjadi disekitarnya. Oleh karena itu, informasi sangat dibutuhkan oleh seseorang. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan 35 datang.28 Informasi juga dapat dikatakan sebuah data berupa pesan yang disampaikan kepada penerima (receiver) yang kemudian digunakan untuk mendapatkan suatu pengetahuan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Informasi yang diperlukan haruslah memuat nilai-nilai sebagai berikut: 29 1. Nilai informatif, berfungsi informatif apabila materi tulisan menambah pengetahuan bagi para pengguna atau pembaca. 2. Nilai edukatif, berfungsi edukatif apanila materi tulisan memperkenalkan kepada pembaca tentang cara baru untuk melakukan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah. 3. Nilai rekreatif, berfungsi menghibur apabila memberikan hiburan bagi para penggunanya. Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, yang kemudian diolah menjadi sebuah informasi. Informasi yang didapatkan akan lebih terarah dan penting. George R Terry, Ph. D. menjelaskan berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek yaitu: 28 Gorden B. Davis, Management Information System: Conceptual Fundation Structure And Development, Auckland: Mc Graw – Hill International Book Company, 1974, Hal. 32 29 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994, Hal. 31 36 1. Tujuan si penerima. Apabila informasi ini tujuannya untuk memberikan bantuan ,maka informasi itu harus dapat membantu komunikan dalam usahanya untuk mendapatkannya. 2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data. Penyampaian dan inti pentingnya harus dipertahankan. 3. Waktu. Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri. 4. Ruang dan tempat. Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaanya lebih terarah bagi si pemakai. 5. Bentuk. Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaanya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasusituasi yang ada hubungannya. 6. Semantik. Agar informasi efektif harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah penafsiran.30 Jelaslah bahwa agar informasi menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula. 30 George R. Terry, Office Management and Control, Ilionis: Richard D. Irwin Inc. Homewood, 1961, Hal. 21