STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI (PKP) PADA BANK SYARIAH (Studi pada Bank Jabar Banten Syariah) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh: PUTRI ENJELIKAL FALAH NIM: 1112046100131 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1438 H ii iii iv ABSTRAK Putri Enjelikal Falah, 1112046100131, Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP). Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) yang dilakukan oleh Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Pembantu BSD dalam upaya membangun kekuatan, mengatasi kelemahan, mengeksploitasi peluang serta menghadapi ancaman yang ada dengan menganalisa bauran pemasaran jasa dan analisis SWOT. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh dengan cara wawancara, studi pustaka, observasi, dan studi lapangan. Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD pada tahun 2016- 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD adalah mengumpulkan database (canfasing) dan mengenalkan produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) kepada nama- nama yang terdapat dalam database, memaksimalkan program yang diberikan kantor pusat, melalui customer service apabila terdapat calon nasabah yang membutuhkan informasi mengenai Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP), serta mengikuti event- event tertentu. Bentuk- pembiayaan yang terdapat pada pembiayaan kesejahteraan pegawai (PKP) yaitu pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor IB Maslahah, mitra emas IB Maslahah, pembiayaan kepemilikan rumah IB Maslahah, dan pembiayaan serbaguna. Sampai saat ini Bank Jabar Banten Syariah telah memiliki 8 Kantor Cabang, 44 Kantor Cabang Pemabantu, 54 jaringan Anjungan Tunai Mandiri di Provinsi Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, serta 49.630 ATM bersama. Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP), Bauran Pemasaran Jasa, analisis SWOT. Pembimbing: Dr. Abd. Aziz Hsb., M. Pd v KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh. Alhamdulillah segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabatnya yang telah menuntun umatnya dari peradaban Jahiliyah kepada peradaban Islam yang mulia. Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan semangat, bimbingan, serta bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak. Dr. M. Arief Mufraini, LC., M. Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A dan Bapak Dr. Abdurrauf, Lc, MA, selaku Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah dan Sekretaris Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Bapak Dr. Abd. Aziz Hsb, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan ilmu dan bimbingan serta pengarahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas bimbingan serta waktu luangnya yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. vi 5. Seluruh Dosen serta civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis. 6. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam mengurus segala kebutuha administrasi selama perkuliahan hingga ujian skripsi. 7. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum serta Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Kedua orang tuaku yakni Bapak Bahrun dan Ibu Rohati yang senantiassa dan tidak pernah bosan memberikan kasih sayang, mendoakan anaknya, dan memberikan dukungan yang tiada henti baik secara moril maupun materil. Tak lupa kepada kakak-kakakku Ce Ella, Ce Mawar, Ce Yuli, A Umar, serta keluarga besar lainnya, terimakasih atas dukungan dan do’a yang diberikan. 9. Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP BSD), khususnya Bapak Badruzzaman Matondang (Manajer Operasional BJB Syariah KCP BSD), Bapak Ridwan (Marketing Konsumtif), Bapak Rossi (Marketing Produktif), yang telah memberikan waktunya untuk membantu penulis dalam penelitian ini. 10. Sahabatku Anik dan Emma, kawan- kawan Perbankan Syariah Angkatan 2012, Kelas PS-C 2012, dan kawan-kawan yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, terimakasih atas kebersamaannya selama ini, semoga silaturahim kita dapat tetap terjaga dan sukses untuk kita semua. 11. Kawan-kawan Pondok Modern Al Ghozali, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. vii Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna dikemudian hari dan memberikan manfaat bagi semua pihak serta rekan-rekan yang membacanya, semoga semua yang telah kita lakukan mendapat Ridho Allah SWT. Aamiin. Jakarta, 15 Juni 2017 Penulis viii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................................................ iii LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................................................................... iii ABSTRAK .................................................................................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. vi DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ix DAFTAR TABEL........................................................................................................................................ xi BAB I ............................................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1 A. Latar Belakang ...................................................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................................................................................ 5 D. Review Studi Terdahulu........................................................................................................................ 6 E. Metode Penelitian ............................................................................................................................... 10 F. Sistematika Penulisan ......................................................................................................................... 13 BAB II......................................................................................................................................................... 16 LANDASAN TEORI .................................................................................................................................. 16 A. Strategi Pemasaran .............................................................................................................................. 16 1. Pengertian Strategi .............................................................................................................................. 16 2. Pengertian Pemasaran ......................................................................................................................... 17 3. Tujuan dan Unsur Utama Pemasaran .................................................................................................. 20 4. Konsep-konsep Pemasaran ................................................................................................................. 22 5. Elemen-elemen Strategi Pemasaran .................................................................................................... 27 6. Bauran Pemasaran Jasa ....................................................................................................................... 30 B. Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) ........................................................................................ 32 1. Pengertian Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) ...................................................................... 32 2. Pembiayaan Murabahah dan Pembiayaan Ijarah ................................................................................ 33 C. Analisis SWOT ................................................................................................................................... 36 1. Pengertian Analisis SWOT ................................................................................................................. 36 ix 2. Cara Membuat Analisis SWOT .......................................................................................................... 37 BAB III ....................................................................................................................................................... 38 GAMBARAN UMUM BANK JABAR BANTEN SYARIAH .................................................................. 38 A. Sejarah Singkat Pendirian ................................................................................................................... 38 B. Visi dan Misi ....................................................................................................................................... 41 C. Struktur Organisasi Bank Jabar Banten Syariah ................................................................................. 41 D. Produk-produk Bank Jabar Banten Syariah ........................................................................................ 43 BAB IV ....................................................................................................................................................... 48 HASIL PENELITIAN ................................................................................................................................ 48 A. Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) ............................................ 48 1. Analisa Produk .................................................................................................................................... 48 2. Analisa Harga...................................................................................................................................... 51 3. Analisa Tempat ................................................................................................................................... 52 4. Analisa Promosi .................................................................................................................................. 53 B. Analisis SWOT Pemasaran Bank Jabar Banten Syariah..................................................................... 55 1. Internal ( Bank Jabar Banten Syariah) ................................................................................................ 56 2. Eksternal (Nasabah) ............................................................................................................................ 57 C. Strategi pada PT. Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD ................................................................... 59 BAB V ........................................................................................................................................................ 61 PENUTUP .................................................................................................................................................. 61 A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 61 B. Saran ................................................................................................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 64 LAMPIRAN................................................................................................................................................ 69 x DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jumlah Nasabah PKP ..................................................................................................... 4 Tabel 1.2 Review Studi Terdahulu ................................................................................................ 6 Tabel 2.1 Perkembangan Konsep Pemasaran .............................................................................. 26 Tabel 4.1 Strategi yang digunakan BJB Syariah dalam memasarkan PKP ................................. 59 xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sejarah perekonomian umat islam, pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari tradisi umat Islam sejak zaman Rasulullah SAW. Praktik-praktik seperti menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW. Dengan demikian, fungsi-fungsi utama perbankan modern, yaitu menerima deposit, menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan ummat Islam, bahkan sejak zaman Rasulullah.1 Realita yang ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah air Indonesia tak terasa telah melampaui batas kurun waktu yang cukup panjang. Tidak jarang pembangunan yang sedang berlangsung adalah sebuah tuntutan dari realita masyarakat Indonesia yang ingin mengenyam kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan terpenuhinya kebutuhan dasar bagi setiap individu penduduk Indonesia. Sederet problematika ekonomi manusia yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya dapat terlihat secara nyata dalam kehidupan seharihari di lingkungan kita. Mulai dari kurang tersedianya sarana beribadah yang layak, anak yang Adiwarman A. Karim, “Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan”, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 18 1 1 2 tidak dapat mengenyam pendidikan formal, sampai dengan ketimpangan pendapatan di tengah masyarakat.2 Dalam mengambil kebijakan strategis setiap bank harus menganalisis lingkungan baik dari dalam maupun luar perusahaan. Hal ini dilakukan agar dapat menentukan peluang atau ancaman terhadap bank syariah. Dari hasil analisis tersebut perusahaan dapat mendiagnosis lingkungan dan mampu mengambil kebijakan strategis berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.3 Saat ini kemampuan masyarakat indonesia untuk membeli sesuatu yang bersifat menengah ke atas secara tunai masih kecil, namun kebutuhan masyarakat semakin besar. Kecenderungan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan secara bersamaan menimbulkan konflik tersendiri dalam diri konsumen. Bagaimana konsumen mengatasi konflik ini sangat tergantung pada tujuan yang hendak dicapainya. Pada akhirnya konsumen harus memilih produk apa yang dikonsumsi sekaligus mampu mengatasi konflik motivasi yang ada. Disinilah kesempatan bagi pemasar. Pemasar dapat menyediakan produk yang mampu mengatasi konflik atau dilemma tersebut.4 Oleh karena itu, PT. BJB Syariah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memiliki barang-barang yang mereka butuhkan dengan fasilitas pembiayaan kesejahteraan pegawai (PKP) pada masyarakat dengan berlandaskan syariah islam. Sampai Juni 2015 jumlah perbankan syariah mencapai 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Uaha Syariah (UUS), Nadratuzzaman Hosen, Maulana Hasanuddi, dan AM Hasan Ali, “Dasar- Dasar Ekonomi Islam”, (Jakarta Pusat: Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah, 2008), h. 15-16. 2 Irfandi Mardi Putra, stratgei “Pembiayaan Kepemilikan Rumah” bank syariah studi kasus pada PT. BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa, (jurnal ilmu dan riset manajemen vol. 3 no. 12 tahun 2014), h. 4 3 4 Erna Ferrinadewi, “Merk dan Psikologi Konsumen”, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), h. 30-31 3 dan 161 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Dengan jumlah jaringan kantor sebanyak 2.881 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.5 Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat. Pemasaran juga dapat dilakukan dalam rangka menghadapi pesaing yang dari waktu ke waktu meningkat.6 Salah satu produk pinjaman (pembiayaan) yang ada di PT. Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD adalah Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) yakni pembiayaan yang menjadi andalan bagi Bank Jabar Banten Syariah. Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) adalah pembiayaan yang diberikan kepada setiap karyawan yang membutuhkan pembiayaan dengan ketentuan bahwa perusahaan tempat mereka bekerja harus melakukan kerjasama dengan bank yang bersangkutan. Pada produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) masih terdapat beberapa kelemahan yaitu masih kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap PT. Bank Jabar Banten Syariah karena masih kurangnya sosialisasi kepada masyarakat melalui media-media promosi mengenai adanya produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) ini, kelemahan selanjutnya yakni untuk mengajukan Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) harus adanya kerjasama terlebih dahulu antara perusahaan dengan PT. Bank Jabar Banten Syariah, margin yang ditetapkan Bank Jabar Banten Syariah terlalu tinggi, masih sedikitnya kantor jaringan Bank Jabar Banten Syariah, karena Bank Jabar Banten Syariah baru berdiri pada tahun 2000. Produk Pembiayaan kesejahteraan pegawai telah ada sejak awal berdirinya PT. Bank Jabar 5 http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Documents/SPS%20Juni%202015.pdf pada tanggal 4 Juni 2016, 10.08 WIB) 6 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 51 (diakses 4 Banten Syariah, sedangkan untuk di kantor cabang pembantu produk ini ada sejak tahun 2012, produk ini merupakan produk unggulan pada PT. Bank Jabar Banten Syariah, sejak 2012 sampai 2016 nasabah pembiayaan kesejahteraan pegawai (pkp) telah mencapai 194 nasabah dengan jumlah 44 instansi yang terrdiri dari 443 instansi pemerintah dan 1 perusahaan swasta. Tabel 1.1 Jumlah nasabah PKP tahun 2012-2016 keterangan 2012 2013 Jumlah nasabah pembiayaan kesejahteraan pegawai (pkp) pada PT. Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD 30 62 2014 2015 2016 98 140 194 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengangkat permasalahan mengenai bagaimana bank syariah menetapkan strategi pemasaran dalam produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP), dalam bentuk skripsi dengan judul: “STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI (PKP) PADA BANK SYARIAH (STUDI KASUS PADA BANK JABAR BANTEN SYARIAH)”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan gambaran pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang menjadi bahasan utama adalah sebagai berikut: 1. Apa saja bentuk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) dan apa saja persyaratan untuk mendapatkan Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai pada Bank Jabar Banten Syariah? 2. Bagaimana strategi pemasaran produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) pada Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD? 3. Apa saja kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapin Bank Jabar Banten Syariah dalam memasarkan produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP)? 5 C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, adapun tujuan dan manfaat dari penelitian mengenai Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) pada Bank Jabar Banten Syariah adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui apa saja bentuk pembiayaan pembiayaan kesejahteraan pegawai (pkp) dan persyaratan yang dibutuhkan untuk mendapatkan Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) pada Bank Jabar Banten Syariah. b. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan Bank Jabar Banten Syariah untuk memasarkan Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) di bank tersebut. c. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang didapat pada Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai pada Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD. 2. Manfaat Penelitian Dalam suatu penelitian dapat memberikan manfaat untuk dapat digunakan lebih lanjut, adapun manfaat penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis 1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi kalangan akademis untuk menambah wawasan bagi mereka. 2) Menerapkan teori-teori yang diperoleh di bangku perkuliahan dan menghubungkan dengan praktik di lapangan. 6 3) Melatih kemampuan untuk melakukan penelitian secara ilmiah dan merumuskan hasil-hasil penelitian tersebut ke dalam bentuk tulisan. b. Manfaat Praktis Dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti sehingga dapat membantu peneliti dalam melakukan pembahasan dan pemecahan masalah yang penulis angkat. D. Review Studi Terdahulu Untuk menghindari kesamaan pada penelitian yang telah ada sebelumnya, baik dalam skripsi, tesis, maupun disertasi. Maka peneliti mendeskripsikan beberapan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang meneliti mengenai strategi pemasaran, diantaranya: Tabel 1.2 Review Studi Terdahulu No. Penelitian Peneliti: Substansi Tujuan: Melda Alini (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi) 1 Mendeskripsiskan Strategi Pemasaran Produk Tabungan Perencanaan Nasional Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Depok berdasarkan tahapan Judul: pemasaran yang terdiri dari segmenting, targeting, dan Strategi Pemasaran positioning. Produk Tabungan Perencanaan Nasional Objek dan Waktu Hasanah Pada Bank Bni Penelitian: Syariah Cabang Depok Strategi pemasaran yang Tahun 2014 dilakukan Bank BNI Syariah. (tahun 2014) Metode Penelitian: Perbedaan Tujuan: Mengetahui strategi pemasaran Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) di Bank Jabar Banten (BJB) Syariah KCP BSD. Objek dan Penelitian: Waktu Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) Bank Jabar Banten Syariah Tahun 2016 Metode Penelitian: 7 Penelitian lapangan dengan Penelitian pendekatan deskriptif analisis Kualitatif untuk memaparkan data- data yang dapat dilapangan kemudian menganalisisnya dan mendapatkan kesimpulan dari penelitian ini. Analisis Hasil: Strategi pemasaran yang dilakukan Bank BNI Syariah dalam memasarkan Produk Tabungan Perencanaan Nasional Hasanah yaitu dengan menggunakan tahaptahap pemasaran yang terdiri dari segmentasi, targeting, dan positioning. Segmentasi pasar yang dilakukan pada Bank BNI Syariah Depok yaitu dengan membagi- bagi pasar atau mengelompokkan berdasarkan usia, dan penetapan pasar sasar sendiri Bank BNI Syariah lebih kepada ibu- ibu arisan yang yang punya rencana untuk umroh, penentuan posisi pasar adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang berbeda (diantara pesaing) didalam benak pelanggannya. 2. Peneliti: Tujuan: Tujuan: Ika Okta Wulansari (Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, Perbankan Syariah Fakultas Syariah) Menganalisis bagaimana strategi pemasaran dan upaya meningkatkan strategi pemasaran produk di BMT Fajar Mulia Bandungan. Mengetahui strategi pemasaran Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) di Bank 8 Judul: Objek dan Penelitian: Waktu Jabar Banten (BJB) Syariah KCP BSD. Strategi Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan Strategi pemasaran pada BMT Jumlah Nasabah di BMT Fajar Mulia Cabang Fajar Mulia Cabang Bandungan. (tahun 2011) Bandungan Metode Penelitian: Tahun 2012 Jenis penelitian yang digunakan adalah survey atau observasi. Hasil: Objek dan Penelitian: Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) Bank Jabar Banten Syariah Tahun 2016 Metode Penelitian: Strategi pemasaran yang Penelitian digunakan BMT Fajar Mulia Kualitatif Cabang Bandungan yakni dengan system jemput bola, melakukan promosi melalui brosur, melakukan sosialisasi secara langsung untuk promosi kepada nasabah, sedang upaya meningkatkan stratei pemasaran dengan cara mengelola dan anasabah dengan penuh amanah dan mempertahankan hubungan baik dengan nasabah serta tetap mempertahankan pendekatan kepada calon nasabah yang belum closing. 3. Waktu Analisis Peneliti: Tujuan: Rina Fitriliana (Universitas Sebelas Maret Surakarta, Konsentrasi Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi) Menganalisis strategi Mengetahui strategi pemasaran produk P.T. BNI pemasaran Produk Syariah Cabang Surakarta. Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) di Bank Objek dan Waktu Peneliti: Jabar Banten (BJB) Syariah KCP BSD. Strategi Pemasaran Produk pada P.T BNI Syariah. Tahun Objek dan Waktu 2010 Penelitian: Judul: Metode Penelitian: Tujuan: Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Kesejahteraan 9 Strategi Pemasaran Metode yang digunakan Pegawai (PKP) Bank Jabar Produk pada PT. BNI dalam penelitian ini adalah Banten Syariah Syariah Cabang Surakarta studi kasus. Tahun 2016 Tahun 2010 Hasil: Metode Penelitian: Hasil penelitian bahwa PT. Analisis BNI Syariah menggunakan Penelitian Kualitatif strategi pemasaran marketing mix yang meliputi place, price, product, dan promotion. Dan beberapa hambatan yang dihadapi PT. BNI Syariah yakni kurangnya pengetahuan masyarakat yang mendalam mengenai bank syariah, kurangnya sumber daya manusia pemasaran yang berkompeten, dan ketetapan system dari pusat yang sangat ketat. Peneliti: Tujuan: Tujuan: NL. Budasih, IGAA, Ambarawati, dan NW. Sri Astiti (Universitas Udayana, Magister Agribisnis) 4. Menganalisis faktor internal dan eksternal pemasaran yang dihadapi Kelompok Wanita Tani dalam melakukan pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram, strategi Judul: pemasaran apa saja yang dapat diterapkan, serta strategi apa Strategi Pemasaran yang dapa mengembangkan Produk Olahan Jamur kegiatan usaha pengolahan Tiram pada Kelompok jamur tiram tersebut. Wanita Tani (KWT) Spora Bali. Objek dan Waktu Penelitian: (Jurnal Magister Agribisnis: Vol. 2, No. 2, Strategi Pemasaran Produk Oktober 2014, Oalahan Jamur Tiram. Universitas Udayana) (Tahun 2013) Tahun 2014 Metode Penelitian: Metode penelitian survey (observasi) dengan Mengetahui strategi pemasaran Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) di Bank Jabar Banten (BJB) Syariah KCP BSD. Objek dan Penelitian: Waktu Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) Bank Jabar Banten Syariah Tahun 2016 Metode Penelitian: Penelitian Kualitatif Analisis 10 Hasil: Pengolahan jamur tiram sedang menggunakan kekuatan dan kelemahan, kekuatan yang utama terdapat pada variasi produk namun kelemahannya yakni harga poduk yang sangat tinggi. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal pemasaran, usaha pengolahan jamur tiram KWT sedang dalam memanfaatkan peluang untuk menghadapi ancaman yang terjadi yakni dengan bertambahnya permintaan namun biaya produksi meningkat. Berdasarkan matriks QSPM, diperoleh strategi pemasaran prioritas usaha pengolahan jamur tiram KWT Spora Bali yaitu memperbaiki tampilan produk melaluui perbaikan kemasan. E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif analisis untuk memaparkan data-data yang dapat di lapangan kemudian menganalisisnya dan kemudian mendapatkan kesimpulan dari penlitian ini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis kualitatif yang bersifat analisis deskriptif yaitu dengan mengumpulkan, menyusun, dan mendeskripsikan berbagai dokumen, data dan informasi 11 yang actual.7 Metode penelitian kualitatif didefinisikan sebagai metode penelitian ilmuilmu social yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha menghitung atau mnegkuantifikasikan data kualitatif yang telah diperoleh dan dengan demikian tidak menganalisis angka- angka.8 Proses penelitian kualitatif supaya dapat menghasilkan temuan yang benar-benar bermanfaat memerlukan perhatian yang serius terhadap berbagai hal yang dipandang perlu. Data-data yang telah diperoleh akan diinterpretasikan dalam bentuk pemaparan dan analisa sehingga peneliti dapat memberikan kesimpulan dalam penelitian ini. 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) BSD, kemudian yang menjadi objek penelitian adalah strategi pemasaran Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP). 3. Jenis Data/ Sumber Data a. Primer Merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan bagian pemasaran dan karyawan PT. Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD. b. Sekunder Merupakan data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Baik dari buku bacaan ataupun literature lain. 7 Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, (Bandung: Alvabeta, 1999), h.209. Dr. Afrizal, M.A, “Metode Penelitian Kualitatif, Sebuah Upaya Mendukung Pengguna Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015), h. 13 8 12 4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data kualitatif dalam penelitian ini adalah:9 a. Wawancara mendalam Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung dengan tatap muka dengan bagian pemasaran dan karyawan PT. Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD. Pertanyaan tersebut mengenai: 1) Pemasaran produk pembiayaan kesejahteraan pegawai yang digunakan. 2) Bentuk dan persyaratan Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) 3) Kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang produk Pembiayaan Kesejahteraan Pembiayaan (PKP). b. Studi Pustaka Peneliti mengumpulkan bahan tertulis seperti berita di media, notulen-notulen rapat, surat menyurat dan laporan-laporan untuk mencari informasi yang diperlukan Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari bukubuku, jurnal, skripsi, ataupun literature lain yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. c. Observasi Peneliti untuk mengetahui sesuatu yang sedang terjadi atau yang sedang dilakukan merasa perlu untuk melihat sendiri, mendengarkan sendiri atau merasakan sendiri. Dalam penelitian ini, peneliti melihat langsung mengenai kegiatan yang dilakukan PT. Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD. Dr. Afrizal, M.A, “Metode Penelitian Kualitatif, Sebuah Upaya Mendukung Pengguna Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015), h. 21-22 9 13 5. Teknik Analisis Data Teknik analisa yang digunakan dalam menganalisa data kualitatif yakni dimulai dengan analisa teoritis strategi pemasaran, kemudian data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dengan pihak PT. Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD dianalisa berdasarkan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis deskriptif, yakni penelitian yang menggambarkan data dan informasi berdasarkan faktafakta yang diperoleh peneliti selama melakukan observasi mengenai penerapan strategi pemasaran produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) pada PT. Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD dengan melakukan kajian secara mendalam terhadap fakta-fakta yang telah didapat dan memberikan penilaian terhadap masalah yang sedang diangkat secara tepat dan akurat. F. Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan menggunakan pokok- pokok bahasan secara sistematik yang terdiri dari lima bab dan pada tiap- tiap bab terdiri dari sub bab sebagai rinciannya. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian penelitian, review studi terdahulu baik itu dari jurnal ilmiah ataupun penelitian lain terkait judul, metode penelitian, dan sistematika penulisan. 14 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini membahas tentang strategi pemasaran produk pembiayaan kesejahteraan pegawai, tujuan dan unsur- unsur utama pemasaran, konsep- konsep pemasaran, elemen- elemen pemasaran, bauran pemasaran, pembiayaan kesejahteraan pegawai, analisis SWOT, dan dasar hukum pembiayaan kesejahteraan pegawai. BAB III GAMBARAN UMUM BANK JABAR BANTEN KANTOR CABANG PEMBANTU BSD Dalam bab ini menjelaskan sejarah singkat pendirian Bank Jabar Banten Syariah, visi dan misi Bank Jabar Banten Syariah, struktur organisasi Bank Jabar Banten Syariah, serta produk- produk yang terdapat pada Bank Jabar Banten Syariah. BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan mengenai strategi pemasaran produk pembiayaan kesejahteraan pegawai (PKP) pada Bank Jabar Banten Syariah, bentuk- bentuk produk pembiayaan kesejahteraan pegawai (PKP) di Bank Jabar Banten Syariah, persyaratan untuk mendapatkan pembiayaan kesejahteraan pegawai (PKP), serta bagaimana analisis SWOT pada Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) pada Bank Jabar banten Syariah. 15 BAB V PENUTUP Dalam bab ini merupakan bab penutup yang akan memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini yang bisa diterapkan dan menjadi pedoman bagi nasabah perbankan. BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Strategi Dalam kamus istilah manajemen, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan dalam waktu dan ukuran.10 Strategi merupakan pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam waktu tertsentu. Pengertian strategi pemasaran menurut para ahli dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan, dua penentuan pokok yaitu; Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki dimasa yang akan datang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran. Berikut ini pengertian strategi pemasaran menurut beberapa ahli: Menurut Philip Kotler (2004:81), Strategi Pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran. Menurut tjiptono (2002:6), Strategi pemasaran adalah alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan mengembangkan 10 Panitia istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, (Jakarta: Balai Aksara), cet ke-2, h.245. 16 17 keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.11 Pada awalnya konsep strategi didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan (ways to achieve ends). Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategic (strategic management), strategi tidak dapat didefinisikan hanya semata-mata sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam konsep manajemen strategi mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu sendiri {melalui berbagai keputusan strategi (strategic decisions) yang dibuat oleh manajemen perusahaan} yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaan. 2. Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa. Peamasaran menjadi semakin penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat.12 Apabila terdengar kata pemasaran seringkali dikaitkan oleh banyak pihak dengan penjualan (sales), sales promotion girl, iklan, promosi, atau produk. Bahkan seringkali orang menyamakan profesi marketer (pemasar) dengan sales (penjual). Namun sebenarnya pema-saran tidaklah sesempit yang diidentikan banyak orang, karena pemasaran berbeda dengan penjualan. Menurut Kotler dan AB Susanto memberikan definisi pemasaran adalah “suatu proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan 11 Joni Iskandar, “Analisa Penerapan Segmenting, Targetting, dan Positioning terhadap Strategi Pemasaran”, (jurnal, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, 2015) 12 Kasmir, “Pemasaran Bank”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010)h. 51 17 18 kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.” Definisi ini berdasarkan konsep pada inti: kebutuhan, pertukaran, transaksi, dan hubungan, pasar, pemasaran, da pemasar.13 Pada dasarnya manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi, dan distribusi dari barang-jasa, dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.14 Pemasaran adalah suatu proses bagaimana mengidentifikasi kebutuhan konsumen kemudian memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen tersebut dan meyakinkan konsumen bahwa mereka membutuhkan barang atau jasa tersebut, sehingga terjadi transaksi atau pertukaran antara produsen dengan konsumen.15 Philip Koter mendefinisikan pengertian pemasaran adalah: suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Dari pengertian diatas dapat diuraikan bahwa pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa. Sedang untuk mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, maka setiap perusahaan perlu melakukan riset pemasaran, karena dengan riset pemasaran inilah dapat diketahui kebutuhan dan keinginan konsumen yang sebenarnya.16 13 M. Nur Rianto Al Arif, “Dasar- Dasar Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 6 14 Sentot Imam Wahjono, “Manajemen Pemasaran Bank”, (Yogyakarta: Garaha Ilmu, 2010), h. 2 15 Sumarwan, Ujang, “Perilaku Konsumen, Teoori dan Penerapannya dalam Pemasaran”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 17 16 Kasmir, “Pemasaran Bank”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 53 19 Pemasaran adalah segala kegiatan yang terkait dengan iklan atau penjualan secara eceran. Bagi sebagian orang, kegiatan pemasaran mencakup sejumlah kegiatan seperti riset pemasaran, penentuan harga, atau perencanaan produk. Pemasaran juga dapat diartikan sebagai suatu konsep yang menyangkut suatu sikap mental, suatu cara berfikir yang membimbing anda melakukan sesuatu yang tidak selalu menjual benda tetapi juga menjual gagasan-gagasan, karier, tempat (pariwisata, rumah, lokasi industry), undang-undang, jasa (pengangkutan, penerbangan, pemotongan rambut kesehatan), hiburan (pertunjukan, pertandingan- pertandingan), dan kegiatan kegiatan nirlaba seperti yayasan-yayasan social dan keagamaan.17 Pada dasarnya, pemasaran adalah proses merencanakan dan melaksanakan konsep, memberi harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi tujuan individu dan organisasi. Proses pertukaran terjadi bila paling sedikit ada dua pihak dan masing-masing meiliki sesuatu yang bernilai potensial bagi pihak lainnya. Jika kedua pihak dapat berkomunikasi dan menyampaikan produk dan jasa yang diinginkan, pertukaran dapat terjadi.18 Secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan.19 Morissan, “Periklanan, Komunikasi Pemasaran Terpadu”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 2 17 18 Carl McDaniel, Roger Gates, penerjemah; Sumiyarto, Rambat Lupiyoadi, “Riset Pemasaran Kontemporer”, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 4-5 19 Kasmir, “Pemasaran Bank”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010) h. 54 20 3. Tujuan dan Unsur Utama Pemasaran a. Tujuan Pemasaran Dalam praktiknya tujuan suatu perusahaan dapat bersifat jangka panjang maupun jangka pendek. Dalam jangka pendek biasanya bersifat sementara dan juga dilakukan sebagai langkah untuk mencapai tujuan jangka panjang.20 Dalam menjalani kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki banyak kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Menurut Kasmir (pemasaran bank, h. 66-67), secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk:21 1) Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang. 2) Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui cerita (word of mouth). 3) Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula. 4) Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien. 20 Kasmir, “Pemasaran Bank”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 57 21 M. Nur Rianto Al Arif, “Dasar- Dasar Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 12 21 b. Unsur-unsur Utama Pemasaran Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu:22 1) Unsur Strategi Pemasaran Unsur stratgei ini dikelompokkan menjadi tiga (3), yaitu: a) Segmentasi Pasar Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok-kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri. b) Targeting Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. c) Positioning Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam bentuk konsumen. 2) Unsur Taktik Pemasaran Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu: a) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek diperusahaan. Freddy Rangkuti, “Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis”, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015). h. 102 22 22 b) Bauran Pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan mengenai produk, harga, promosi, dan tempat. 3) Unsur Nilai Pemasaran a) Merk atau Brand Yaitu nilai yang berkaitan dengan nilai yan dimilii atau melekat pada suatu perusahaan. b) Pelayanan atau Service Yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. c) Proses Yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung. 4. Konsep-konsep Pemasaran Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep yang mana masing-masing konsep memiliki tujuan yan berbeda. Konsep ini timbul dari satu periode ke periode lainnya akibat perkembangan pengetahuan baik produsen maupun konsumen. Saat ini ada 5 (lima) konsep dalam pemasaran dimana masing-masing konsep bersaing satu sama lain. Setiap konsep dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan untuk menjalankan kegiatan pemasarannya. Adapun konsep-konsep pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:23 23 Kasmir, “Pemasaran Bank”, (Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2010), h. 58-60 23 a. Konsep produksi Konsep produksi merupakan salah satu falsafah tertua yang menjadi penuntun para penjual. Konsep ini menekankan kepada volume produksi atau distribusi yang seluasluasnya dengan harga ditekan serendah mungkin. b. Konsep produk Secara umum konsep produk menekankan kepada kualitas, penampilan, dan ciriciri yang terbaik. Konsep produk ini berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta memiliki keistimewaan yang mencolok. c. Konsep penjualan Dalam konsep ini kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usaha promosi yang gencar. Oleh karena itu, perusahaan harus menjalankan usaha-usaha promosi dan penjualan dalam rangka mempengaruhi konsumen. d. Konsep pemasaran Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. Kemudian kunci yang kedua adalah pemberian kepuasan seperti yang diinginkan oleh konsumen secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan pesaing. Menurut Philip Kotler konsep ini menekankan kedalam beberapa pengertian dibawah ini: 1) Menemukan keinginan pelanggan dan berusaha untuk memenuhi keinginan tersebut. 2) Membuat apa yang dapat dijual, daripada menjual apa yang dibuat. 24 3) Cintailah pelanggan. 4) Andalah yang menentukan. 5) Berhenti memasarkan produk yang dapat anda buat dan mencoba membuat produk yang dapat anda jual. e. Konsep pemasaran kemasyarakatan Konsep pemasaran kemasyarkatan merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini menekankan kepada penentuan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar serta memberikan kepuasan, sehingga memberikan kesejahteraan konsumen dan masyarkat. Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan konsep pemasaran. Dalam kedua konsep itu jelas tertuang bahwa pelanggan benar-benar harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar pelanggan tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank. Konsep pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan suatu perusahaan, karena berorientasi dalam mencapai kepuasan konsumen. Konsep pemasaran berdiri atas 4 pilar:24 1) Pasar sasaran (target market) 2) Kebutuhan pelanggan (consummers needs) 3) Pemasaran terpadu (integrated marketing) 4) Kemampuan menghasilkan laba (profitability). 24 Sentot Imam Wahjono, “Manajemen Pemasaran Bank”, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h. 3 25 Konsep pemasaran syariah tidak berbeda jauh dari konsep pemasaran yang kita kenal. Konsep pemasaran yang kita kenal sekarang, pemasaran adalah sebuah ilmu dan seni yang mengarah pada proses penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian values kepada para konsumen serta menjaga hubungan dengan para stakeholdernya. Namun pemasaran sekarang meurut Hermawan juga ada sebuah kelirumologi yang diartikan untuk membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya atau pemasaran yang pada akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya padahal produknya tidak bagus atau membujuk dengan segala cara agar orang mau bergabung dan belanja. Berbeda dengan pemasaran syariah yang mengajarkan pemasar untuk jujur pada konsumen atau orang lain. Nilai-nilai syariah mencegah pemasar terperosok pada kelirumologi itu karena ada nilai-nilai yang harus dijunjung oleh seorang pemasar. Pemasaran syariah bukan hanya sebuah teknik pemasaran yang ditambahkan syariah karena ada nilai-nilai lebih pada marketing syariah saja, tetapi lebih jauhnya marketing berperan dalam syariah dan syariah berperan dalam marketing. Konsep pemasaran adalah suatu konsep bisnis yang menekankan bahwa strategi pemasaran yang berhasil adalah strategi yang dibangun berdasarkan kepada pemahaman yang lebih baik dari perilaku konsumen.25 Pemilihan dan penerapan konsep pemasaran tertentu dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya nilai dan visi manajemen, lingkungan internal, dan lingkungan eksternal perusahaan. Perkembangan konsep pemasaran meliputi:26 25 Sumarwan, Ujang, “Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 17 Fandy tjiptono, “Pemasaran Jasa *Prinsip, Penerapan, Penelitian*”, (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2014), h. 5-6 26 26 Tabel 2.1 Perkembangan Konsep Pemasaran Konsep Anggapan Fokus Penekanan biaya produksi Harga murah dan didtribsi intensif Produksi dan peningkatan merupakan dasar pertimbangan utama ketersediaan produk pembelian Karakteristik, kinerja, dan kualitas superior merupakan pertimbangan Produk Inovasi produk utaa konsumen dalam melakukan pembelian. Usaha-usaha penjualan dan promosi harus lebih aktif dan agresif dalam Penjualan Peningkatan penjualan rangka mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian. Pembelian dan pembelian ulang akan dilakukan Pemasaran Kepuasan pelanggan apabila pelanggan (individual) mendapatkan kepuasan dalam pembelian. Pemmbelian dan pembelian ulang Kepuasan pelanggan dan akan dilakukan apabila pelanggan kesejahteraan masyarakat (individual dan sosial) mendapatkan Pemasaran Sosial kepuasan dalam pembelian. 27 Untuk mencapai tujuannya secara efisien, perusahaan-perusahaan pada masa sekarang telah menganut konsep pemasaran, yang mensyaratkan (1) orientasi konsumen, berarti perusahaan berusaha mengidentifikasikan orang (atau perusahaan) yang paling memungkinkan membeli produk mereka (pasar sasaran) dan memproduksi barang atau menawarkan jasa yang akan memenuhi kebutuhan konsumen sasarannya secara paling efektif dalam situasi persaingan. (2) prisip kedua dari konsep pemasaran adalah orientasi tujuan; yaitu perusahaan harus berorientasi pada konsumen hanya sebatas bahwa orientasi tersebut juga memenuhi tujuan perusahaan. Tujuan-tujuan perusahaan yang menghasilkan laba biasanya berpusat pada kriteria keuangan, misalnya 15% tingkat pengembalian investasi (return on investment). (3) Komponen ketiga dari konsep pemasaran adalah orientasi system. Sebuah system adalah keseluruhan yang terorganisisr atau sekelompok unit berbeda yang membentuk satu kesatuan berfungsi atau beroperasi dalam kesatuan.27 5. Elemen-elemen Strategi Pemasaran Penentuan strategi pemasaran dapat dilakukan menejer perusahaan dengan membuat 3 macam keputusan, yaitu: a. Konsumen mana yang dituju Tahap pertama dalam perumusan strategi pemasaran adalah menentukan konsumen yang dituju. Konsumen yang dituju merupakan individu-individu yang harus dilayani oleh perusahaan. Pada kenyataannya, tidak mungkin perusahaan benar-benar bisa memuaskan setiap konsumen. Pendekatan yang paling baik adalah dengan menentukan Carl McDaniel, Roger Gates, penerjemah; Sumiyarto, Rambat Lupiyoadi, “Riset Pemasaran Kontemporer”, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h. 5 27 28 kelompok-kelompok tertentu yang dituju dan menentukan bauran pemasaran yang dapat memenuhi keinginan mereka. b. Mengidentifikasi Keinginan Konsumen Setelah menentukan konsumen yang dituju, langkah selanjutnya memenuhi keinginan mereka. Strategi peasaran yang efektif memerlukan suatu pengetahuan tentang keinginan konsumen yang ditujukan terhadap manfaat produk. Dalam hal ini mengumpulkan formasi tentang keinginan konsumen tersebut dapat diperoleh melalui riset pemasaran. Dengan riset pemasaran menejer akan lebih mudah dan lebih tepat dalam menentukan keinginan konsumen. c. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran ini merupakan variable-variable yang dipakai perusahaan sehingga sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Variable yang terdapat didalamnya, yaitu: 1) Produk Produk yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (tjiptono: 2001/ 90) 2) Harga Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. (tjiptono: 2001/ 119) 29 3) Distribusi Distribusi adalah rangkaian perantara, baik yang dikelola pemsaran maupun yang independent, dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. (tjiptono: 2001/ 162) 4) Promosi Promosi merupakan salah satu kegiatan promosi marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya, sehingga promosi bias dikatakan sebagai salah satu factor keberhasilan suatu program pemasaran. Beberapa kegiatan yang terdapat pada promosi ini ada 4, (Swastha dan Sukotjo: 1997/ 222), yaitu: a) Periklanan Periklanan ini merupakan salah satu kegiatan romosi yang banyak dilakukan oleh perusahaan maupun perseorangan. Jadi periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan peusahaan, lembaga non laba. b) Personal Selling Interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain adalah merupakan kegiatan dari personal selling. 30 c) Promosi Penjualan Promosi kegiatan hanya merupakan satu kegiatan dalam promosi yang didalamnya perusahaan menggunakan alat-alat seperti: peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah, contoh barang dan sebagainya. d) Publisitas Publisitas ini hampir sama dengan periklanan, publisitas ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berupa berita, misalnya surat kabar, majalah, dan lain sebagainya. 6. Bauran Pemasaran Jasa Bauran pemasaran jasa (marketing mix) merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk strategi karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyususn strategi jangka panjang dan juga untuk merancang program tatik jangka pendek. Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa dekade yang lalu oleh Jerome McCarthy yang merumuskannya menjadi 4P (Product, Price, Promotion, dan Place). Bila ditinjau dari sudut pandang pelanggan, 4P bisa dirumuskan pula menjadi 4C (Customers’ needs and wants, Cost, Communication, dan Convernience). Kemudian 4P tradisional ini diperluas dan ditambahkan dengan empat unsur lainnya, yaitu People, Process, Physical Evidence, Dan Customer Service.28 Fandy Tjiptono, “Pemasaran Jasa, Prinsip, Penerapan, Penelitian”, (Yogyakarta: C. V Andi Offset, 2014), h. 41- 43 28 31 a. Products Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun yang tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. b. Pricing Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategik dan taktikal, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi, harga diantara berbagai kelompok pelanggan. c. Promotion Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relations. d. Place Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik (misalnya keputusan mengenai dimana sebuah hotel atau restoran harus didirikan), keputusan mengenai penggunaan perantara untuk meningkatkan aksesibilitas jasa bagi para pelanggan, dan keputusan non- lokasi yang ditetapkan demi ketersediaan jasa. 32 B. Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) 1. Pengertian Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) Secara etimologi pembiayaan berasal dari kata biaya, yaitu membiayai kebutuhan usaha.29 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kesejahteraan berasal dari kata sejahtera yang artinya hal atau keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketenteraman. Menurut Malayu S.P. Hasibuan kesejahteraan adalah balas jasa lengkap (materi dan non materi yang diberikan oleh pihak perusahaan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktifitasnya meningkat. Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) merupakan produk yang diperuntukan untuk kebutuhan yang konsumtif, digunakan untuk multiguna seperti pembuatan atau renovasi rumah, dapat juga digunakan untuk multijasa yakni tidak habis pakai dan ada manfaatnya, seperti umroh. Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai yakni pembiayaan yang diberikan oleh Bank Jabar Banten Syariah kepada nasabah yang mengajukan pembiayaan tersebut yang mana perusahaan dimana tempat nasabah bekerja telah bekerja sama dengan Bank Jabar Banten Syariah.30 Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai menggunakan 2 akad yakni Murabahah dan Qord atau Rahn untuk penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan nasabah yang akan mengajukan pembiayaan 29 Nugraha Ridha, “Manajemen Pembiayaan Panduan untuk Koperasi Syariah SDM Kementerian Koperasi” 30 Wawancara pribadi dengan Ridwan, Marketing Pembiayaan Konsumtif Bank Jabar Banten Syariah, (BSD: 13 Januari 2017) 33 2. Pembiayaan Murabahah dan Pembiayaan Ijarah a. Pengertian Murabahah Salah satu skim fiqih yang paling populer digunakan oleh perbankan syariah adalah skim jual-beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazim dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Secara sederhana, murabahah berarti suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang disepakati. Besar keuntungannya dapat dinyatakan dalam nominal rupiah tertentu atau dalam bentuk persentase dari harga pembeliannya, misalnya 10% atau 20%. Jadi singkatnya, murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.31 Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah, dan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat.nasabah untuk membeli barang yang dipesannya (bank dapat meminta uang muka pembelian pada nasabah). Dalam murabahah melalui pesanan, sipenjual boleh meminta pembayaran hamish ghadiyah yaitu uang tanda jadi ketika ijab dan kabul. Dalam murabahah berdasarkan pesanan yang bersifat mengikat, pembeli tidak dapat membatalkan pesanannya. Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau cicilan. Dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda, cara pembayaran jual-beli murabahah dengan 3 cara, yaitu: Adiwarman Karim, “Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 113 31 34 1) Murabahah taqsith yaitu barang diserahkan diawal dan pembayaran dilakukan secara cicilan atau angsuran. 2) Murabahah mu’ajjal yaitu jual-beli dengan barang diserahkan diawal dan pembayaran (uang) diserahkan (lump-sum) diakhir. 3) Murabahah naqdan yaitu jual-beli dengan barang diserahkan diawal dan pembayaran (uang) diserahkan (dibayar) tunai.32 b. Pengertian Qord dan Rahn 33 Akad Qord merupakan pinjaman yang diberikan tanpa mensyaratkan apapun, selain mengembalikan pinjaman setelah jangka waktu tertentu. Sedangkan akad rahn merupakan pinjaman yang diberikan dengan mensyaratkan suatu jaminan dalam bentuk atau jumlah tertentu. c. Dasar Hukum Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) dengan akad Murabahah, Qardh, ataupun Rahn. 1) Al Qur’an34 Q.S an Nisa (4): 29 ....اض ِم ْن ُك ْم ِ َياَيُّ َهاالَّ ِذيْنَ ا َ َمنُ ْواآل تَأ ُكلُ ْواا َ ْم َوالَ ُك ْم َب ْينَ ُك ْم ِب ْال َب ٍ ارةٍ َع ْن ت َ َر َ اط ْل اِالَّا َ ْن ت َ ُك ْونَ تِ َج Artinya: “Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di antaramu…”. Adiwarman Karim, “Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 114-116 32 Adiwarman Karim, “Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 68 33 34 Al Qur’an, Q.S. An Nisa (4): 29, Q.S. Al Baqoroh (2): 280 35 Q. S Al Baqoroh (2): 280 َصدَّ قُ ْوا َخ ْيرلَ ُك ْم ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ت َ ْعلَ ُم ْون ُ َو ِإ ْن َكانَ ذُ ْو َ ع ْس َرةٍ فَنَ ِظ َرة إِلَى َم ْي َ َس َرةٍ َو ِإ ْن ت Artinya: “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” 2) Al Hadits35 ، اَ ْلبَ ْي ُع ِإلَى أَ َج ٍل:ُ ث َ ََل ث فِ ْي ِه َّن ْالبَ َر َكة:سلَّ َم قَا َل َ ُصلَّى هللا َ علَ ْي ِه َو َ ي َّ أَ َّن النَّ ِب ُ َوخ َْل،ُضة َّ ط ْالبَ ِر بِال )ت َال ِل ْلبَيْعِ (رواه ابن ماجه عن صحيب ِ ش ِعي ِْر ِل ْلبَ ْي َ ار َ ََو ْال ُمق Artinya: Nabi S.A.W. bersabda, “ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual. (H.R Ibnu Majah dari Shuhaib). 3) Kaidah Fiqih Pada dasarnya muamalah itu boleh dilakukan sampai ada dalil yang mengharamkannya. 35 Fatwa DSN MUI, NO: 04/DSN-MUI/IV/200, Tentang Murabahah, h. 2 36 C. Analisis SWOT 1. Pengertian Analisis SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.36 Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistemis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencana strategis harus menganalisis factorfaktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut Analisis Situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.37 36 Kuncoro Jati, Kumroni Makmuri, Ch. Desi Kusmindari, “Analisis SWOT dan AHP dalam Penentuan Strategi Pemasaran di PT. Agro Palindo Sakti (WILMAR)”, (Palembang: Jurnal Mahasiswa Teknik Industri Universitas Bina Dharma dan Dosen Teknik Industri), h. 5 37 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015), h.83. 37 2. Cara Membuat Analisis SWOT Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strangths dan Weaknesses serta lingkungan ekternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor ekternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal Kekuatan (Strengths), dan Kelemahan (Weaknesses).38 Kuncoro Jati, Kumroni Makmuri, Ch. Desi Kusmindari, “Analisis SWOT dan AHP dalam Penentuan Strategi Pemasaran di PT. Agro Palindo Sakti (WILMAR)”, (Palembang: Jurnal Mahasiswa Teknik Industri Universitas Bina Dharma dan Dosen Teknik Industri), h. 6 38 BAB III GAMBARAN UMUM BANK JABAR BANTEN SYARIAH A. Sejarah Singkat Pendirian Pada dasarnya, munculnya ekonomi berawal dari konsep kelangkaan (scarcity). Dalam pendekatan konvensional, manusia dihadapkan pada suatu keadaan dimana ia memiliki keinginan yang tidak terbatas sedangkan sumber daya yang tersedia sangat terbatas.39 Pendirian Bank Jabar Banten Syariah diawali dengan pembentukan Divisi/ Unit Usaha Syariah oleh PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. Pada tanggal 20 Mei 2000, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat yang mulai tumbuh keinginannya untuk menggunakan jasa perbankan syariah pada saat itu. Setelah 10 (sepuluh) tahun operasional Divisi/Unit Usaha syariah, manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. berpandangan bahwa untuk mempercepat pertumbuhan usaha syariah serta mendukung program Bank Indonesia yang menghendaki peningkatan share perbankan syariah, maka dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. diputuskan untuk menjadikan Divisi/Unit Usaha Syariah menjadi Bank Umum Syariah. Sebagai tindak lanjut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. maka pada tanggal 15 Januari 2010 didirikan bank bjb syariah berdasarkan Akta Pendirian Nomor 4 yang dibuat oleh Notaris Fathiah Helmi dan telah Nadratuzzaman, Maulana Hasanuddin, dan AM Hasan Ali, “Dasar- Dasar Ekonomi Islam”. (Jakarta, Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah: 2008), h. 4 39 38 39 mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU.04317.AH.01.01 Tahun 2010 tanggal 26 Januari 2010. Pada saat pendirian bank bjb syariah memiliki modal disetor sebesar Rp.500.000.000.000 (lima ratus milyar rupiah), kepemilikan saham bank bjb syariah dimiliki oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. dan PT Global Banten Development, dengan komposisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. sebesar Rp.495.000.000.000 (empat ratus sembilan puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar Rp.5.000.000.000 (lima milyar rupiah). Pada tanggal 6 Mei 2010 bank bjb syariah memulai usahanya, setelah diperoleh Surat Ijin Usaha dari Bank Indonesia Nomor 12/629/DPbS tertanggal 30 April 2010, dengan terlebih dahulu dilaksanakan cut off dari Divisi/Unit Usaha Syariah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. yang menjadi cikal bakal bank bjb syariah. Kemudian, pada tanggal 21 juni 2011, berdasarkan akta No 10 tentang penambahan modal disetor yang dibuat oleh Notaris Popy Kuntari Sutresna dan telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-AH.01.10-23713 Tahun 2011 tanggal 25 Juli 2011, PT Banten Global Development menambahkan modal disetor sebesar Rp. 7.000.000.000 (tujuh milyar rupiah), sehingga saham total seluruhnya menjadi Rp. 507.000.000.000 (lima ratus tujuh milyar rupiah), dengan komposisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. sebesar Rp.495.000.000.000 (empat ratus Sembilan puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar Rp.12.000.000.000 (dua belas milyar rupiah). 40 Pada tanggal 31 Juli 2012, berdasarkan akta nomor 27 perihal Pelaksanaan Putusan RUPS Lainnya Tahun 2012, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk dan PT Banten Global Development menambahkan model disetor sehingga total modal PT Bank Jabar Banten Syariah menjadi sebesar Rp 609.000.000.000,- (enam ratus sembilan milyar rupiah), dengan komposisi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk sebesar Rp 595.000.000.000,- (lima ratus sembilan puluh lima milyar rupiah) dan PT Banten Global Development sebesar Rp 14.000.000.000,- (empat belas milyar rupiah) Akta Pendirian PT. Bank Jabar Banten Syariah terakhir diubah dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Lainnya nomor 03 tanggal 19 Februari 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Maryanti Tirtowijoyo, S.H., M.kn, dan disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor AHU-AH-04317.AH.01.10-10438 Hingga saat ini bank bjb syariah berkedudukan dan berkantor pusat di Kota Bandung, Jalan Braga No 135, dan telah memiliki 8 (delapan) kantor cabang, 44 (empat puluh empat) kantor cabang pembantu, 54 (empat puluh empat) jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta dan 49.630 jaringan ATM Bersama. Pada tahun 2013 diharapkan bank bjb semakin memperluas jangkauan pelayanannya yang tersebar di daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.40 40 http://bjbsyariah.co.id/tentang-bjb-syariah/sekilas-bjb-syariah/ 41 B. Visi dan Misi Visi dari Bank Jabar Banten Syariah adalah “menjadi 5 Bank Umum Syariah terbesar, sehat, dan berkinerja baik di Indonesia” Sedangkan misi yang ingin dicapai Bank Jabar Banten Syariah adalah sebagai berikut:41 1. Memberikan layanan perbankan syariah secara amanah dan professional. 2. Mendorong pertumbuhan perekonomian daerah melalui peningkatan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 3. Memberikan nilai tambah bagi stakeholders. C. Struktur Organisasi Bank Jabar Banten Syariah Bank Jabar Banten Syariah, “Visi dan Misi Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/tentang-bjb-syariah/visi-dan-misi/. 41 42 Susunan Direksi:42 PLT. Direktur Utama : Yocie Gusman Direktur Operasi : Hamara Adam Direktur Kepatuhan : Harta Purnama Direktur Pembiayaan : Toto Susanto Struktur Organisasi Kantor Cabang Pembantu Bank Jabar Banten Syariah (KCP BJB Syariah BSD)43 STRUKTUR ORGANISASI BANK JABAR BANTEN SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) Pemimpin Cabang Pembantu Manajer Operasional Cabang Pembantu Bisnis: • Account Officer Micro • Account Officer Ritel • Account Officer Consumer • Funding Officer Administrasi: Layanan: • Penilai Jaminan • Customer Service • Adm. Pembiayaan • Teller • Hukum dan Kepatuhan • Analisis Emas Operasional • Back Office Adm. 42 Bank Jabar Banten Syariah, “Struktur Organisasi Bank Jabar Banten Syariah”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/tentang-bjb-syariah/struktur-organisasi/. 43 Wawancara pribadi dengan Badru, Manajer Operasional Kantor Cabang Pembantu Bank BJB Syariah BSD, (25 Januari 2017) 43 D. Produk-produk Bank Jabar Banten Syariah Secara umum, bank adalah lembaga keuangan yang memiliki tiga (3) fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. Produk bank terdiri dari produk simpanan (tabungan, giro, dan deposito), pinjaman (kredit), produk pembiayaan (pada bank syariah), atau jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, jasa-jasa bank. 1. Produk penghimpunan dana, diantaranya: a. Tabungan iB Maslahah Tabungan iB Maslahah merupakan produk simpanan yang menggunakan prinsip Al-Wadiah Yadh Dhamanah dan Mudharabah Mutlaqah, yang diperuntukkan bagi perorangan dan badan hukum (Perseroan Terbatas, Yayasan, Koperasi) serta Badan Usaha (CV dan Firma) yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. b. Giro iB Maslahah Kemudahan dan kenyamanan dalam berbisnis kini dengan mudah Anda dapatkan melalui Giro iB Maslahah. Fasilitas simpanan dana dalam mata uang rupiah ini memungkinkan Anda melakukan penarikan sewaktu-waktu, menggunakan cek atau bilyet giro. Pengelolaan dana Giro iB Maslahah menggunakan prinsip Al-Wadiah Yadh Dhamanah yang memberlakukan dana giro Anda sebagai titipan yang harus dijaga dan dijamin keamanan serta ketersediaan dananya setiap saat, guna kelancaran transaksi bisnis Anda. 44 c. Deposito iB Maslahah Deposito iB Maslahah merupakan investasi dengan prinsip Mudharabah Mutlaqah (bagi hasil) dalam mata uang rupiah, yang penarikannya dilakukan sesuai dengan pilihan jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan. d. Tabungan Haji iB Maslahah Merupakan produk tabungan khusus untuk persiapan biaya ibadah haji, yang dikelola secara profesional dan aman, sesuai syariah. Dilengkapi dengan Layanan OnLine Siskohat (Sistem Koordinasi Haji Terpadu), memungkinkan Anda mendapatkan kepastian keberangkatan dari Departemen Agama setelah saldo Tabungan Haji anda telah memenuhi nominal persyaratan e. Simpel iB (simpanan pelajar) Simpanan Pelajar iB yang selanjutnya disebut SimPel iB adalah simpanan berupa tabungan perorangan yang diperuntukkan siswa dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini. Adapun siswa dimaksud yakni siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, Madrasah (MI, MTs, MA) atau sederajat, yang berusia di bawah 17 tahun dan belum memiliki KTP dalam mata uang Rupiah dengan Prinsip syariah Mudharabah Mutlaqah. 45 2. Produk penyaluran dana, diantaranya: Produk-produk pembiayaan Bank Jabar Banten Syariah terbagi menjadi 2 (dua) yakni pembiayaan yang bersifat produktif dan pembiayaan yang bersifat konsumtif, diantaranya sebagai beikut: a. Pembiayaan Bersifat Konsumtif: 1) Pembiayaan Pemilikan Kendaraan Bermotor IB Maslahah44 Fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah individu (perorangan) untuk membeli kendaraan bermotor (mobil/ motor). 2) Mitra Emas IB Maslahah45 Mitra Emas IB Maslahah adalah produk qardh beragun emas dimana bank memberikan fasilitas pembiayaan kepada nasabah dengan agunan berupa emas perhiasan, emas batangan/ lantakan (logam mulia) atau koine mas dari nasabah yang bersangkutan dengan mengikuti prinsip qardh dan rahn. Barang emas dimaksud ditempatkan dalam penguasaan dan pemeliharaan bank dan atas pemeliharaan tersebut bank mengenakan biaya sewa atas dasar prinsip ijarah. 3) Pembiaiyaan Pemilikan Rumah IB Maslahah46 44 Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan-konsumtif/pembiayaanpemilikan-kendaraan-bermotor-ib-maslah Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan-konsumtif/mitra-emas-ibmaslahah/ 45 Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan “, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan-konsumtif/pembiayaanpemilikan-rumah-ib-maslahah/ 46 46 Pembiayaan Pemilikan Rumah IB Maslahah merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada perorangan untuk membeli, membangun dana tau renovasi (termasuk ruko, rukan, apartemen, dan sejenisnya) 4) Pembiayaan Serbaguna47 Pembiayaan Serbaguna IB Maslahah adalah fasilitas pembiayaan bersifatb konsumtif yang diberikan kepada perorangan untuk berbagai keperluan. Berdasarkan sifatnya, pembiayaan serbaguna dibagi 2 (dua), yaitu: Pembiayaan Multijasa dan Pembiayaan Multiguna. Pembiyaan Multiguna merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah untuk tujuan membiayai kebutuhan nasabah dalam rangka memperoleh benda/ barang diluar kendaraan bermotor, mobil, tanah dan/ atau bangunan, dan logam mulia. Pembiayaan Multijasa merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah untuk membiayai kebutuhan nasabah dalam rangka memperoleh manfaat atas suatu jasa. Pembiayaan Multijasa digunakan untuk tujuan biaya perjalanan ibadah haji, biaya ibadah umroh, biaya kesehatan, biaya pendidikan, dan membiayai jasa- jasa lainnya yang halal. Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan-konsumtif/pembiayaanserbaguna/ 47 47 b. Pembiayaan bersifat produktif 1) Investasi48 Pembiayaan investasi merupakan fasilitas pembiyaan yang diberikan untuk pembelian barang-barang modal beserta jasa yang diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi, ekspansi atau relokasi proyek yang sudah ada. 2) Modal Kerja49 Pembiayaan Modal Kerja (PMK) merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan perusahaan yang memerlukan pembiayaan modal kerja. Jenis pembiayaan Modal Kerja, diantaranya: a) PMK Kontraktual Jasa Pemborongan b) PMK Menurun (Aflofend) c) PMK Fluktuatif/ Seasonal 48 Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan-produktif/investasi/ Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan-produktif/modal-kerja/ 49 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) Konsep pemasaran bagi perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli atau konsumen. Pada system ekonomi yang berlandaskan pada pasar, konsumen semakin mengandalkan iklan dalam bentuk promosi lainnya untuk mendapatkan informasi yang akan mereka gunakan untuk membuat keputusan apakah akan membeli suatu produk ataukah tidak. Penggunaan bauran pemasaran (marketing mix) dalam dunia perbankan dilakukan dengan menggunakan konsep-konsep yang sesuai dengan kebutuhan bank. Dalam praktiknya konsep bauran pemasaran terdiri dari bauran pemasaran untuk produk yang berupa barang maupun jasa. Khusus untuk produk yang berbentuk barang jasa diperlakukan konsep yang sedikit berbeda dengan produk barang. Kotler menyebut konsep bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari empat P (4P), yaitu:50 1. Analisa Produk Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki tiga (3) fungsi utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. Produk bank terdiri dari produk simpanan (tabungan, giro, dan deposito), pinjaman (kredit), produk pembiayaan (pada bank syariah), atau jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, jasa-jasa bank. 50 Kasmir, “Pemasaran Bank, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 121 48 49 Produk Pembiayaan (financing) pada Bank Jabar Banten Syariah terdapat beberapa macam, salah satunya adalah Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP). Produk ini dijalankan berdasarkan prinsip murabahah (jual/ beli), qardh, dan atau rahn. Akad digunakan sesuai dengan kebutuhan nasabah. a. Bentuk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai merupakan perkembangan dari pembiayaan konsumtif.51 Bentuk pembiayaan kesejahteraan pegawai (PKP) sebagai berikut: 1) Pembiayaan Pemilikan Kendaraan Bermotor IB Maslahah52 Fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah individu (perorangan) untuk membeli kendaraan bermotor (mobil/ motor). 2) Mitra Emas IB Maslahah53 Mitra Emas IB Maslahah adalah produk qardh beragun emas dimana bank memberikan fasilitas pembiayaan kepada nasabah dengan agunan berupa emas perhiasan, emas batangan/ lantakan (logam mulia) atau koin emas dari nasabah yang bersangkutan dengan mengikuti prinsip qardh dan rahn. Barang emas dimaksud ditempatkan dalam penguasaan dan pemeliharaan bank dan atas pemeliharaan tersebut bank mengenakan biaya sewa atas dasar prinsip ijarah. 51 Wawancara pribadi dengan Rossi, bagian pemasaran produktif, Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD, 13 Januari 2017 52 Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan-konsumtif/pembiayaanpemilikan-kendaraan-bermotor-ib-maslah Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan-konsumtif/mitra-emas-ibmaslahah/ 53 50 3) Pembiaiyaan Pemilikan Rumah IB Maslahah54 Pembiayaan Pemilikan Rumah IB Maslahah merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada perorangan untuk membeli, membangun dana tau renovasi (termasuk ruko, rukan, apartemen, dan sejenisnya). 4) Pembiayaan Serbaguna55 Pembiayaan Serbaguna IB Maslahah adalah fasilitas pembiayaan bersifat konsumtif yang diberikan kepada perorangan untuk berbagai keperluan. Berdasarkan sifatnya, pembiayaan serbaguna dibagi 2 (dua), yaitu: Pembiayaan Multijasa dan Pembiayaan Multiguna. Pembiyaan Multiguna merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah untuk tujuan membiayai kebutuhan nasabah dalam rangka memperoleh benda/ barang diluar kendaraan bermotor, mobil, tanah dan/ atau bangunan, dan logam mulia. Pembiayaan Multijasa merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah untuk membiayai kebutuhan nasabah dalam rangka memperoleh manfaat atas suatu jasa. Pembiayaan Multijasa digunakan untuk tujuan biaya perjalanan ibadah haji, biaya ibadah umroh, biaya kesehatan, biaya pendidikan, dan membiayai jasa-jasa lainnya yang halal. Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan “, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan-konsumtif/pembiayaanpemilikan-rumah-ib-maslahah/ 54 Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan-konsumtif/pembiayaanserbaguna/ 55 51 b. Persyaratan Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) Adapun syarat-syarat untuk mendapatkan Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) adalah sebagai berikut:56 Persyaratan bagi PNS yakni: 1) mengisi formulir permohonan, 2) copy KTP suami-istri, 3) pas foto 4x6 suami- istri, 4) copy kartu keluarga, 5) copy surat nikah, 6) copy NPWP (pinjaman di atas 100jt), 7) copy ledger gaji legalisir sesuai asli, 8) asli SK CPNS, SK PS, SK kenaikan pangkat/ golongan, 9) asli Taspen/ Askes/ Jamsostek, 10) asli surat kenaikan gaji berkala, 11) copy buku tabungan gaji/ rekening koran 3 (tiga) bulan tekahir, 12) surat rekomendasi, pernyataan, surat kuasa memotong gaji yang distempel dan ditandatangani pejabat terkait (disediakan pihak bank). Persyaratan untuk nasabah/ perusahaan swastan diantaranya: 1) mengisi formulir permohonan, 2) copy KTP suami-istri, 3) pas foto 4x suami-istri, 4) copy kartukeluarga, 5) copy surat nikah, 6) copy NPWP (pinjaman di atas 100jt), 7) copy ledger gaji legalisir sesuai asli, 8) asli SK CPNS, SK PNS, SK kenaikan pangkat/ golongan, 9) asli Taspen/ Askes/ Jamsostek, 10) copy buku tabungan gaji/ rekening koran 3 (tiga) bulan terakhir, 11) surat rekomendasi, pernyataan, surat kuasa memotong gaji yang distempel dan ditandatangi pejabat terkait (disediakan pihak bank). 2. Analisa Harga Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga harus ditentukan dengan benar. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal 56 Wawancara Pribadi dengan Ridwan. Marketing Konsumtif BJB Syariah. Tangerang Selatan, 13 Januari 2017. 52 terhadap produk yang ditawarkan. Secara garis besar, penentuan harga dalam bank adalah dengan sistem bagi hasil, sistem margin, dan fee jasa atas jasa perbankan. Dalam menentukan margin produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD menggunakan perhitungan dengan cara annuitas dengan jangka waktu sampai dengan 12 tahun dan margin sebesar 12% untuk harga yang standar, sedang pada waktu promo margin dan waktu yang ditetapkan Bank Jabar Banten Syariah adalah: a. Jangka waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun marginnya sebesar 15.5% b. Jangka waktu 6 tahun sampai dengan 10 tahun marginnya sebesar 15% c. Jangka waktu 11 tahun sampai dengan 15 tahun marginnya sebesar 14.5% 3. Analisa Tempat Penentuan lokasi cabang bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategi sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank.57 Dalam pemilihan lokasi Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) BSD ini berada di pusat bisnis Ruko Tol Boulevard BSD Blok A No. 25 Jl. Pahlawan Seribu Serpong, Tangerang Selatan. Lokasi ini mudah diakses dan dekat dengan wilayah perkantoran, pelaku UMKM, dan perumahan. Dalam rangka mengoptimalkan pelayanan nasabah, saat ini Bank Jabar Banten Syariah telah memiliki 8 (delapan) kantor cabang, 44 (empat puluh empat) kantor cabang pembantu, 54 (empat puluh empat) jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar 57 Kasmir, “Pemasaran Bank”, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 145 53 di daerah Propinsi Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta dan 49.630 jaringan ATM Bersama.58 4. Analisa Promosi Strategi promosi memainkan peran penting pada program pemasaran perusahaan. Karena strategi promosi merupakan upaya perusahaan untuk berkomunikasi dan menjual produk mereka kepada konsumen.59 Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya denga ketiga kegiatan diatas, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.60 Bank Jabar Banten Syariah melakukan pola komunikasi untuk mengembangkan produk-produk dana dan jasa baik pendanaan maupun pelayanan bank serta tresury, secara aktif melakukan promosi, yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah serta berorientasi kepada kebutuhan pasar (market based oriented) Berikut ini beberapa strategi pemasaran yaang digunakan Bank Jabar Banten Syariah (KCP BSD) dalam produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) a. Mengumpulkan data base (canfasing)61 58 Bank Jabar Bnten Syariah, http://bjbsyariah.co.id/tentang-bjb-syariah/sekilas-bjb-syariah/ Morissan, “Periklanan, Komunikasi Pemasaran Terpadu”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 1 59 60 61 Kasmir, “Pemasaran Bank”, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 155 Wawancara Pribadi dengan Ridwan. Marketing Konsumtif BJB Syariah. Tangerang Selatan, 13 Januari 2017. 54 Dalam suatu organisasi ada beberapa hal yang sangat penting, salah satunya data base. Data base merupakan hal yang sangat penting sebagai pendataan. Untuk strategi pemasaran produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) pada Bank Jabar Banten Syariah, pihak marketing mengumpulkan data base baik itu didapat dari pejabatpejabat daerah setempat ataupun didapatkan dari nasabah-nasabah yang sudah pernah menggunakan pembiayaan tersebut. Setelah mendapatkan data base calon nasabah, maka marketing bank akan menghubungi satu persatu kontak yang terdapat pada data base tersebut untuk memperkenalkan produk- produk yang ada di Bank Jabar Banten Syariah, baik pembiayaan produktif maupun pembiayaan konsumtif. b. Pengenalan produk kepada orang-orang yang terdapat di data base Setelah mendapatkan data base calon nasabah, selanjutnya pihak marketing bank memasarkan produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) via telepon maupun mendatangi satu persatu rumah calon nasabah yang terdapat pada data base yang telah didapatkan dari pejabat-pejabat daerah maupun nasabah yang sudah menjadi nasabah di Bank Jabar Banten Syariah. Pihak marketing selanjutnya melakukan pengenalan dan penawaran-penawaran produk-produk yang terdapat pada Bank Jabar Banten Syariah, yang selanjutkan diaharapkan agar masyarakat mengenal produk-produk yang ada di Bank Jabar Banten Syariah dan mau menggunakan produk-produk tersebut.. c. Memaksimalkan program yang diberikan kantor pusat. Selanjutnya cara untuk memasarkan Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) yakni dengan memaksimalakan program-program yang telah diberikan oleh kantor pusat, dengan menambahkan sedikit kreasi atau hal-hal lain yang dapat menrik 55 minat masyarkat agar masyarkat lebih tertarik dengan produk Bank Jabar Banten Syariah dan mau menjadi nasabah di Bank Jabar Banten Syariah. d. Mengikuti event-event tertentu. Selain mendapatkan data base calon nasabah dari pejabat- pejabat daerah setempat atau dari nasabah di Bank Jabar Banten, pihak marketing pun mengikuti event- event atau acara- acara tertentu untuk memasarkan produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) agar lebih dikenal lagi oleh masyarkat luas. Karena dengan mengikuti event- event atau acara tertentu masyarakat akan lebih mudah untuk mengenali Bank Jabar Banten Syariah beserta produk yang terdapat di Bank Jabar Banten Syariah. B. Analisis SWOT Pemasaran Bank Jabar Banten Syariah Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. 62 Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistemis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Kuncoro Jati, Kumroni Makmuri, Ch. Desi Kusmindari, “Analisis SWOT dan AHP dalam Penentuan Strategi Pemasaran di PT. Agro Palindo Sakti (WILMAR)”, (Palembang: Jurnal Mahasiswa Teknik Industri Universitas Bina Dharma dan Dosen Teknik Industri), h. 5 62 56 Dengan demikian, perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut Analisis Situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.63 Penggunaan analisis SWOT dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor internal pihak pengusaha dalam kawasan industry sehingga diketahui apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan. Disamping menganalisis faktor internal juga dilakukan analisis faktor-faktor eksternal untuk mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi dalam rangka meningkatkan daya saing kawasan industri kecil.64 SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strangths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor ekternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal Kekuatan (Strengths), dan Kelemahan (Weaknesses). Berikut ini uraian analisis SWOT Pemasaran Bank Jabar Banten Syariah: 1. Internal ( Bank Jabar Banten Syariah) a. Kekuatan (Strengths)65 1) Sistem syariah yang digunakan Bank Jabar Banten Syariah, karena saat ini masyarakat sudah mulai tertarik dan lebih memilih sistim yang syariah dibandingkan yang konvensional 63 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015), h.83. 64 Kuncoro Jati, Kumroni Makmuri, Ch Desi Kusmindari, “Analisis Swot dan AHP Dalam Penentuan Srategi Pemasaran di PT Agro Palindo Sakti (Wilmar)”, Jurnal Mahasiswa Teknik Industri, h. 6 65 Wawancara pribadi dengan Ridwan, Marketing Konsumtif BJB Syariah, Tangerang Selatan, 13 Januari 2017 57 2) Kemudahan bagi calon nasabah yang ingin menggunakan produk pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP), cukup dengan melampirkan SK (Surat Keterangan) dari perusahaan saja tanpa adanya agunan. 3) Produk- produk yang ditawarkan Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 4) Proses dan analisa yang dilakukan sesuai dengan peraturan Bank Syariah. 5) Penentuan harga berdasarkan prinsip syariah. b. Kelemahan (Weaknesses) 1) Masih kurangnya pemasaran pada produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP), baik melalui iklan di media internet maupun di koran, majalah , dan lain sebagainya. 2) Masih sedikitnya kantor cabang, kantor cabang pembantu, dankantor kas Bank Jabar Banten Syariah. 3) Margin dan data rate, karena sedikit saja perbedaan margin yang ada pada bank makan nasabah akan pindah ke bank lain 4) Gaji perol tidak pada Bank Jabar Banten Syariah, maka hal ini menyebabkan kekhawatiran akan risiko macetnya semakin tinggi. 2. Eksternal (Nasabah) a. Peluang (Opportunities) 1) Lebih besar untuk berkembang kedepannya selama masih mau dan semangat memasarkan produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) 58 2) Untuk mendapatkan pembiayaan Kesejahteraan Pegawai calon nasabah tidak dikenakan agunan, cukup menyerahkan SK (Surat Keputusan) dari kantor tempat nasabah bekerja. 3) Prinsip syariah yang semakin diminati oleh masyarakat luas, yang mayoritas masyarakat Indonesia adalah beragama islam. 4) Perkembangan teknologi yang semakin pesat. 5) Kebutuhan masyarakat semakin meningkat. b. Ancaman (Threats) 1) Produk tidak laku Karena gaji di orang lain 2) Margin yang ditetapkan oleh Bank Jabar Banten Syariah yang terlalu tinggi, sehingga menyebakan masyarakat lebih memilih bank lain. 3) Masih sedikitnya kantor- kantor cabang yang telah ada, yang menyebabkan sulitnya bagi masyarakat untuk menikmati serta menggunakan produk Bank Jabar Banten Syariah, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah ataupun masyarkat yang berada di wilayah pedesaan. 4) Gaji perol nasabah tidak ada pada Bank Jabar Banten Syariah yang menyebabkan risiko macet serta gagal pembiayaan semakin tinggi. 59 C. Strategi pada PT. Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD Tabel 4.1 Strategi yang digunakan BJB Syariah dalam memasarkan PKP No. 1. 2. Analisis Pemasaran (4P) Analisis Produk, bentuk pembiayaan kesejahteraan pegawai (pkp) diantaranya; pembiayaan pemilikan kendaraan bermotor IB Maslahah, mitra emas IB Maslahah, pembiayaan pemilikan rumah IB Maslahah, dan pembiayaan serbaguna. Analisa Harga, perhitungan yang digunakan adalah cara annuitas dengan jangka waktu sampai dengan 12 tahun dan margin sebesar 12% untuk harga yang standar. Pada saat promo jangka waktu nya adalah: 1 s/d 5 tahun margin 15.5% 6 s/d 10 tahun margin 15 % 11 s/d 15 tahun margin 14.5% 3. Analisa Tempat, PT. Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD berada di pusat bisnis Ruko Tol Boulevard BSD Blok A No. 25 Jl. Pahlawan Seribu Serpong, Tangerang Selatan. Analisis SWOT Strategi yang digunakan Bank Jabar Banten Syariah Kekuatan, menggunakan sistem syariah. Kelemahan, kurangnya promosi di media. Peluang, merupakan kebutuhan masyarakat luas. Untuk mendapatkan produk PKP cukup menyerahkan SK dari perusahaan calon nasabah bekerja. Ancaman, produk yang sama dengan bank lain. Kekuatan, jangka waktu yang diberikan panjang. Kelemahan, margin yang tinggi. Peluang, sedikitnya kemampuan masyarakat untuk membeli kebutuhan secara tunai. Menggunakan 2 harga yakni harga standar dan harga promo dengan jangka waktu yang lebih panjang. Ancaman, gaji perol pada perusahaan lain menyebaban risiko macet serta gagal pembiayaan semakin tinggi. Kekuatan, kantor berada di pusat bisnis. Kantor berada di lokasi yang mudah Kelemahan, masih diakses dan dekat sedikitnya kantor ataupun dengan wilayah atm. perkantoran, pelaku UMKM, dan Ancaman, bank lain perumahan. lebih banyak kantor cabang 60 Kekuatan, melakukan pengenalan produk ke perusahaan-perusahaan. 4. Analisa Promosi, promosi yang dilakukan pihak Bank adalah sebagai berikut; mengumpulkan database (canfasing), pengenalan produk kepada orang-orang yang terdapat di database, memaksimalkan program yang diberikan kantor pusat. Kelemahan, masih kurangnya promosi melalui media baik internet, iklan, majalah, tau media lainnya. Peluang, kemajuan teknologi semakin canggih. Ancaman, persaingan dari bank lain. Mengikuti event-event tertentu untuk mengenalkan produk secara langsung kepada masyarakat luas. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil riset berupa wawancara, observasi, dan studi pustaka yang terkait, serta berdasarkan hasil dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai merupakan perkembangan dari pembiayaan konsumtif dan memiliki beberapa benuk diantaranya; a) pembiayaan pemilikan kendaraan bermotor IB Maslahah, b) mitra emas IB Maslahah, c) pembiayaan pemilikan rumah IB Maslahah, d) pembiayaan serbaguna (pembiayaan multiguna dan pembiayaan multijasa). Persyaratan untuk mendapatkan pembiayaan kesejahteraan pegawai (pkp) diantaranya; a) mengisi formulir permohonan, b) copy KTP suami-istri, c) pas foto 4x6 suami-istri, d) copy kartu keluarga, e) copy surat nikah, f) copy NPWP (pinjaman di atasa 100jt), g) copy ledger gaji legalisir sesuai asli, h) asli SK CPNS, SK PNS, SK kenaikan pangkat/ golongan, i) asli taspen/ askes/ jamsostek, j) asli surat kenaikan gaji berkala, k) copy buku tabungan gaji/ rekening korang 3 bulan terakhir, l) surat rekomendasi, pernyataan surat kuasa memotong gaji yang distempel dan ditandatangan pejabat terkait (disediakan pihak bank). 2. PT. Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD melakukan pola komunikasi untuk mengembangkan produk-produk dana dan jasa baik pendanaan maupun pelayanan bank serta treasury secara aktif melakukan promosi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah serta berorientasi kepada kebutuhan pasar (market based orinted). Strategi pemasaran yang digunakan Bank Jabar Banten Syariah (BJB Syariah) KCP BSD adalah mengumpulkan database (canfasing) dan mengenalkan produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) 61 62 kepada nama-nama yang terdapat dalam database, memaksimalkan program yang diberikan kantor pusat, melalui customer service apabila terdapat calon nasabah yang membutuhkan informasi mengenai Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP), mengikuti event-event tertentu agar masyarakat lebih mengenal produk yang ada di Bank Jabar Banten Syariah khususnya produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP). 3. Dalam memasarkan produk yang terdapat pada Bank Jabar Banten Syariah khususnya produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) terdapat beberapa kekuatan dan kelemahan dari internal serat peluang dan ancama dari eksternal diantaranya; untuk kekuatannya (strengths) yakni produk PKP ini menggunakan prinsip syariah dimana saat ini masayarakat sudah mulai tertarik dan lebih memilih sistem Syariah dibandingkan sistem konvensional, kemudahan bagi calon nasabah yang akan mengajukan pembiayaan kesejahteraan pegawai (pkp) cukup menyerahkan SK dari perusahaan tanpa adanya agunan. Kelemahan (weaknesses), masih kurangnya promosi baik melalui iklan di media internet maupun di koran, majalah, ataupun yang lainnya. Margin dan data rate karena sedikit saja perbedaan margin yang ada pada bank maka nasabah akan pindah ke bank lain. Peluang (opportunities), lebih besar peluang untuk berkembang ke depannya selama masih mau dan semangat memasarkan produk pembiayaan kesejahteraan pegawai (PKP), prinsip syariah yang semakin diminati masyarakat luas yang mayoritas masyarakat indonesia adalah beragama Islam. Ancaman (threats), gaji perol nasabah tidak ada pada Bank Jabar Banten Syariah yang menyebabkan risiko macet serta gagal pembiayaan semakin tinggi, serta produk tidak laku karena gaji di orang lain. 63 B. Saran Berdasarkan pembahasan diatas, peneliti memberikan saran terkait dengan strategi pemasaran yang diharapkan bisa menjadi masukan bagi pihak- pihak terkait. 1. Bagi Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD diharapkan adanya peningkatan promosi atau sosialisasi melalui media social atau yang lainnya agar Produk Pembiayaan Kesejahteraan Pegawai (PKP) lebih dikenal oleh masyarakat luas. 2. Diharapkan Bank Jabar Banten Syariah KCP BSD dapat memahami lebih dalam mengenai strategi pemasaran syariah yang telah ada, dengan demikian kelemahan perusahaan yang ada dapat ditemukan solusi berupa strategi- strategi untuk masa yang akan datang. 3. Untuk masyarakat indonesia khususnya bagi umat islam agar selalu menggunakan produkproduk yang dikeluarkan bank- bank syariah yang sesuai dengan prinsip syariah islam. DAFTAR PUSTAKA Hosen, Nadratuzzaman, dkk, “Dasar- Dasar Ekonomi Islam”, Jakarta Pusat: Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah, 2008. Jati, Kuncoro, dkk., “Analisis Swot dan AHP Dalam Penentuan Srategi Pemasaran di PT Agro Palindo Sakti (Wilmar)”, Jurnal Mahasiswa Teknik Industri. Irfandi Mardi Putra, stratgei “pembiayaan kepemilikan rumah” bank syariah studi kasus pada PT. BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa, (jurnal ilmu dan riset manajemen vol. 3 no. 12 tahun 2014). Karim, Adiwarman, A., Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013. Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana, 2010 Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, Bandung: Alvabeta, 1999. Hosen,Nadratuzzaman, dkk., “Dasar- Dasar Ekonomi Islam”, (Jakarta Pusat: Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah, 2008). Putra, Irfandi Mardi, “stratgei “Pembiayaan Kepemilikan Rumah” bank syariah studi kasus pada PT. BNI Syariah Surabaya Dharmawangsa”, (jurnal ilmu dan riset manajemen vol. 3 no. 12 tahun 2014). Ferrinadewi, Erna, “Merk dan Psikologi Konsumen”, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008). Sumarwan, Ujang, “Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011). 64 65 Morissan, “Periklanan, Komunikasi Pemasaran Terpadu”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010). Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”, (Bandung: Alvabeta, 1999). Dr. Afrizal, M.A, “Metode Penelitian Kualitatif, Sebuah Upaya Mendukung Pengguna Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2015). Iskandar, Joni, “Analisa Penerapan Segmenting, Targetting, dan Positioning terhadap Strategi Pemasaran”, (jurnal, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, 2015) Solihin, Ismail “Manajemen Strategik,” (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2012). Kuncoro, Mudrajad, “Strategi (Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif?)”, (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2005). Al Arif, M. Nur Rianto “Dasar- Dasar Pemasaran Bank Syariah”, (Bandung: Alfabeta, 2010). Wahjono, Sentot Imam “Manajemen Pemasaran Bank”, (Yogyakarta: Garaha Ilmu, 2010). Sumarwan, Ujang, “Perilaku Konsumen, Teoori dan Penerapannya dalam Pemasaran”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011). Morissan, “Periklanan, Komunikasi Pemasaran Terpadu”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010). Carl McDaniel, Roger Gates, penerjemah; Sumiyarto, Rambat Lupiyoadi, “Riset Pemasaran Kontemporer”, (Jakarta: Salemba Empat, 2001). Rangkuti, Freddy “Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis”, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2015). Sumarwan, Ujang, “Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011) 66 Tjiptono, Fandy “Pemasaran Jasa, Prinsip, Penerapan, Penelitian”, (Yogyakarta: C. V Andi Offset, 2014). Nugraha Ridha, “Manajemen Pembiayaan Panduan untuk Koperasi Syariah SDM Kementerian Koperasi” Wawancara pribadi dengan Pa Ridwan, Marketing Pembiayaan Konsumtif Bank Jabar Banten Syariah, (BSD: 13 Januari 2017) Wawancara pribadi dengan Pak Badru, Manajer Operasional Kantor Cabang Pembantu Bank BJB Syariah BSD, (25 Januari 2017) Al Qur’an, Q.S. An Nisa (4): 29, Q.S. Al Baqoroh (2): 280 Fatwa DSN MUI, NO: 04/DSN-MUI/IV/200, Tentang Murabahah. Jati, Kuncoro, dkk., “Analisis SWOT dan AHP dalam Penentuan Strategi Pemasaran di PT. Agro Palindo Sakti (WILMAR)”, (Palembang: Jurnal Mahasiswa Teknik Industri Universitas Bina Dharma dan Dosen Teknik Industri). http://bjbsyariah.co.id/tentang-bjb-syariah/sekilas-bjb-syariah/ Bank Jabar Banten Syariah, “Visi dan Misi Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/tentang-bjb-syariah/visi-dan-misi/ Bank Jabar Banten Syariah, “Struktur Organisasi Bank Jabar Banten Syariah”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/tentang-bjb-syariah/struktur-organisasi/. Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan- konsumtif/pembiayaan-pemilikan-kendaraan-bermotor-ib-maslah 67 Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan- konsumtif/mitra-emas-ib-maslahah/ Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan “, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan- konsumtif/pembiayaan-pemilikan-rumah-ib-maslahah/ Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan- konsumtif/pembiayaan-serbaguna/ Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan- produktif/investasi/ Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan- produktif/modal-kerja/ Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan- konsumtif/pembiayaan-pemilikan-kendaraan-bermotor-ib-maslah Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan- konsumtif/mitra-emas-ib-maslahah/ 68 Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan “, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan- konsumtif/pembiayaan-pemilikan-rumah-ib-maslahah/ Bank Jabar Banten Syariah, “Produk Pembiayaan Perusahaan”, artikel diakses pada 29 Agustus 2016 dari http://bjbsyariah.co.id/produk-dan-jasa/produk-pembiayaan/pembiayaan- konsumtif/pembiayaan-serbaguna/ http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Documents/SPS%20Juni%202015.pdf (diakses pada tanggal 4 Juni 2016, 10.08 WIB) http://www.larispa.or.id/publikasi/artikel/123-preferensi-masyarakat-terhadap-bank-syariahmenyambut-2-tahun-pencanangan-ekonomi-syariah-di-sumut-.html http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Documents/SPS%20Juni%202015.pdf (diakses pada tanggal 4 Juni 2016, 10.08 WIB) http://www.larispa.or.id/publikasi/artikel/123-preferensi-masyarakat-terhadap-bank-syariahmenyambut-2-tahun-pencanangan-ekonomi-syariah-di-sumut-.html LAMPIRAN 69 70 71