STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM ACARA IDOLA CILIK 2 PADA STASIUN TELEVISI RCTI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : Nama : YUDHA MAULANA NIM : 04303 -035 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI MARCOMM 2009 UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI MARCOMM ABSTRAKSI YUDHA MAULANA (04303 -035) Strategi Komunikasi Pemasaran Program Acara Idola Cilik 2 Pada Stasiun Televisi RCTI x + 81 halaman ; 5 lampiran Bibliografi : 22 Acuan (1989-2005) Penelitian ini dilatarbelakangi oleh persaingan yang ketat diantara stasiun televisi dengan membuat program-program unggulan yang diharapkan dapat menarik perhatian khalayak dan pengiklan. Penelitian ini memfokuskan pada salah satu program unggulan RCTI yaitu Idola Cilik. Hal yang menarik dikaji adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang digunakan stasiun RCTI untuk memasarkan program Idola Cilik. Strategi promosi merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan pemasaran dalam memajukan perusahaan. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik 2 di RCTI. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran program Idola Cilik 2 pada Stasiun RCTI. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada strategi promosi yang dikemukakan Chriss Fill yang menjelaskan indikator-indikator strategi komunikasi pemasaran yang meliputi Analisa faktor kunci (Key factor analysis), tujuan, strategi dan pelaksanaan komunikasi pemasaran. Konsep tersebut melingkupi strategi komunikasi berupa periklanan, promosi penjualan, penjualan tatap muka, publisitas dan penjualan pos langsung dengan beberapa faktor penting yang mempengaruhinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus dengan tipe penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memperoleh data atau informasi dengan melakukan wawancara mendalam dengan beberapa nara sumber, yaitu Exsekutif Director Marketing Communication stasiun RCTI, Marketing Research Head stasiun RCTI dan Marketing Strategi & Placement Promo RCTI. Hasil penelitian diperoleh bahwa stasiun televisi RCTI telah melakukan strategi komunikasi pemasarannya pada program acara Idola Cilik 2 yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan iklannya. Ini membuktikan suatu keberhasilan yang dicapai oleh stasiun televisi RCTI melalui tahapan strategi komunikasi pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa stasiun televisi RCTI telah dapat meningkatkan pendapatan iklannya melalui strategi komunikasi pemasaran dan analisa faktor kunci sebagai landasan utama strategi komunikasi pemasarannya yang terlihat sudah cukup berhasil dilihat dari peningkatan pemasang iklan pada program Idola Cilik 2. v KATA PENGANTAR Assalamua`alaikum Wr.Wb Alhamdullilahhirabbil`alamin, penulis panjatkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi yang berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Program Acara Idola Cilik 2 Pada Stasiun Televisi RCTI, memiliki tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna mencapai kelulusan Sarjana Ilmu Komunikasi. Berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, saran dan motivasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra.Endah Muarni, M.Si selaku Dosen Pembimbing, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 2. Dra. Diah Wardhani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. 3. Dra. Tri Diah Cahyowaty, M.Si, selaku ketua Jurusan Marcomm & Advertising yang telah memberikan motivasi dalam mengerjakan skripsi ini. 4. Ibu S.M. Niken S.Sos. M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak membantu saya selama menjalankan kuliah dan saat skripsi. vi 5. Bapak Ahmad Mulyana, M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan kemudahan dan dukungan untuk terus maju. 6. Para Dosen dan seluruh Staf Tata Usaha FIKOM Pak Syam, Pak Aep, Mas Ervan, dan lain-lain yang telah menyumbangkan pengetahuannya serta kerjasama yang baik selama penulis kuliah di UMB. 7. Alm.Papa (yusran Tando) dan Mama(Purna Yenni) yang selalu menjadi panutan saya agar bisa mencapai hidup yang lebih baik. 8. Om You dan Teta,Kakak (vebby) dan adikku (Tya) yang telah banyak memberikan motivasi, saran dan dukungannya kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini. 9. Bapak Iwan Haryono Sebagai pemimpin General Manager yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi tentang Elshinta. 10. Bapak Arief Aditantyo selaku Kepala Bagian Pemasaran yang telah banyak membantu saya dalam proses pengumpulan informasi tentang proses mendapatkan klien di Elshinta 11. Bapak Eddy Harsono, selaku Station Manager Elshinta yang telah membantu saya dalam Pengumpulan informasi. 12. Mas Doni, Mas Zaenal Abidin, dan Team Elshinta yang telah banyak membantu memberikan informasi-informasi tentang Elshinta. 13. Untuk Keluarga Besar SWATALA Universitas Mercu Buana yang selalu mensuport saya agar menyelesaikan masa studi saya. 14. Teman-teman di RCTI Kompak selalu. vii 15. Untuk Anak-anak ADV’03 dan PR’03, Anton,Ramdani,Ria (nenek),Yudo,Kodok,agung,Fadil,Dini,Gita,rika,Lisa,Anna,ozie,sigit,Anna ndutz,Vonny,senja, bang ikay,Danu dan lainnya yang telah mensuport penulis selama menyelesaikan skripsi ini. 16. Abah Idin serta teman-teman REMOD, terima kasih atas supportnya. Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun penulis harapkan untuk menyempurnakan skripsi ini selanjutnya. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Wassalamu`alaikum Wr.Wb Jakarta, Agustus 2009 Penulis viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. ii ABSTRAKSI ........................................................................................................ v KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi DAFTAR ISI......................................................................................................... ix BAB BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan ................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah................................................................ 8 1.3. Tujuan Penelitian.................................................................... 8 1.4. Signifikasi Penelitian.............................................................. 8 1.4.1. Akademis .................................................................... 8 1.4.2. Praktis ......................................................................... 8 II : KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Komunikasi Sebagai Dasar Pemasaran .................................. 9 2.2. Komunikasi Pemasaran .......................................................... 13 2.3. Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran .................................... 17 2.4. Strategi Komunikasi Pemasaran............................................. 21 2.4. Pemasaran Program Acara ..................................................... 27 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian........................................................................ 32 3.2. Metode Penelitian................................................................... 33 ix 3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 34 3.4. Nara Sumber atau Key Informan ........................................... 34 3.5. Definisi Konsep...................................................................... 35 3.6. Fokus Penelitian ..................................................................... 35 3.7. Tehnik Analisis Data .............................................................. 37 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Sekilas Mengenai Ajang Idola Cilik di Stasiun RCTI ........... 39 4.2. Hasil Penelitian....................................................................... 40 4.2.1. Analisis Situasi ........................................................... 42 4.2.2. Menetapkan Tujuan atau Sasaran ............................... 44 4.2.3. Menyusun Strategi dan Program ................................ 46 4.2.4. Melakukan Koordinasi dan Pengendalian .................. 50 4.3. Pembahasan ............................................................................ 56 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan............................................................................. 79 5.2. Saran....................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP x BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang mendasar serta memegang peranan penting dalam melakukan kegiatan dalam organisasi khususnya dan kegiatan kehidupan manusia pada umumnya. Dengan berkomunikasi maka manusia dapat saling berinteraksi. Di dalam berinteraksi tersebut maka dapat terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan serta pengalaman antara komunikator dengan komunikan. Sehingga dengan kata lain manusia tidak mungkin menghindar dari kegiatan komunikasi dimana saja dan kapan saja ia berada, jadi komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah dibutuhkan. Didalam suatu organisasi komunikasi yang efektif salah satu bidang yang sangat berpengaruh atau memegang peranan penting dalam komunikasi perusahaan adalah komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran (promosi) suatu produk pada sebuah perusahaan merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan pemasaran dalam memajukan perusahaan. Strategi yang baik harus pula didukung oleh kerja sama tim yang solid dalam memasarkan sebuah produk.1 Salah satu bentuk yang dilakukan yaitu dengan membuat strategi, baik strategi dalam pemasarannya ataupun strategi dalam melakukan komunikasinya. Komunikasi pemasaran adalah merupakan usaha untuk menyampaikan pesan 1 E. Jerome Mccarthy dan William D. Perreault, Dasar-Dasar Pemasaran, (Erlangga, Jakarta, 1993), hal. 10 1 2 kepada publik terutama konsumen mengenai keberadaan produk pasar (bauran promosi). Disebut bauran promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi simultan dan terintgrasi dalam suatu rencana promosi produk.2 Dengan menerapkan strategi komunikasi pemasaran yang sesuai diharapkan produk tersebut memiliki kelas tersendiri sesuai dengan segmen dan positioning pada diri produk tersebut, hal ini diikuti dengan mutu dan kualitas yang semakin baik dan dapat dijadikan jaminan konsumen untuk memperhitungkan dan membandingkan nilai jual produk dengan produk sejenis lainnya. Salah satu bentuk perusahaan yang dewasa ini berkembang pesat dalam komunikasi pemasaranya adalah stasiun televisi. Untuk dapat bersaing dan menunjukan eksistensinya sebuah stasiun televisi harus memiliki komunikasi yang diterapkan dalam pelaksanaan marketing communication dalam memasarkan produk acaranya. Adanya program-program bagus, membuat para stasiun-stasiun televisi menyajikan program-program yang berkualitas tentunya program yang menjual. Biasanya disuatu program, ada beberapa program yang beragam dengan format yang berbeda-beda. Ada beberapa program yang dapat dikategorikan sebagai prpgram yang dapat menjadi program unggulkan di stasiun televisi, seperti reality show, variety show dan ada entertainment program. Reality show adalah program yang didasarkan kehidupan dan biasanya ada uang sebagai pendukung utamannya. 2 Sutisna, Op.cit, hal. 265-267 3 Variety show adalah program dimana terdapat bermacam-macam hiburan di dalamnya sedangkan entertainmet program yang bisa dibilang seperti ajang-ajang pencarian bakat, dengan adanya program seperti yang diharapkan dapat meningkat rating suatu stasiun televisi karena biasanya agency-agency periklanan atau pengiklan akan memasang iklan-iklannya diprogram yang sudah menjadi bagian dari dunia hiburan baik reality show, variety show maupun entertainment program. Reality show, sesuai dengan namanya bahwa program ini menyajikan suatu situasi seperti konflik persaingan atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya, jadi meyajikan suatu keadaan yang nyata (ril) dengan cara yang sealamiah mungkin tanpa rekayasa. Namun pada dasarnya reality show tetap merupakan permainan (game). Popularitas program acara realty show sangat menonjol belakanggan ini, bahkan beberapa program yang tidak realitispun jadi ikut-ikutan menggunakan nama dari reality show untuk mendongkrak daya jumlah pemirsanya. Membidik segmen pasar adalah salah satu kunci sukses memasarkan produk atau jasa. Hal serupa berlaku pula pada program acara pada stasiun televisi. Sukses atau tidaknya pada program televisi tersebut tentunya di tentukan oleh beberapa faktor, seperti pemirsa dan pemasang iklan atau pengiklan,. Semakin banyak orang yang menonton dan semakin banyak iklan yang masuk semakin sukses pula program tersebut. Dalam dunia pertelevisian, adanya pengertian rating yakni skor untuk mengetahui banyak tidaknya orang yang menyaksikan sebuah acara televisi. Bila 4 retingnya tinggi berarti program acara tersebut banyak ditonton atau disaksikan pemirsa, begitu pula sebaliknya. Rating, share dan spot iklan merupakan hal penting untuk mengetahui suatu program di suatu media masa (elektronik) seperti televisi, maupun untuk menghasilkan program-program yang berkualitas sehingga para pemasang iklan atau pengiklan dapat memasukan iklan mereka pada program yang sudah terbukti sukses merebut hati pemirsa. Dapat diketahui disini bahwa rating adalah persentase dari penontom suatu acara dibandingkan dengan total atau sepesifik populasi pada waktu tertentu. Share adalah jumlah penonton suatu acara dan jumlah penonton pada jam tertentu (jumlah didapat dari data people meter). Sedangkan spot iklan adalah jumlah tempat (space) program yang terjual. Dimana para pengiklan atau pemasang iklan dapat memasukan iklannya di suatu program pilihan mereka.3 Sebenarnya disamping rating, share dan spot, ada dua tolak ukur lain dalam menilai kesuksesan suatu program acara atau stasiun televisi, yakni image stasiun televisi yang bersangkutan dan amino pemasang iklan. Akan tetapi, secara faktual, rating dan share lah yang menjadi kriteria umum dan utama bagi pihak televisi. Rating begitu keras memacu sebuah keinginan untuk meniru bukan menciptakan, dari para produser perusahaan atau pengiklan hanya mau menghidupi suatu stasiun televisi jika jumlah penontonya banyak. Tidak ada cara lain untuk menunjukkan selain dengan rating. 3 Erica L. Panjaitan & TM.Danil Iqbal, Matinya Rating Televisi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta 2006 Hal 30. 5 Reality show, variety show maupun entertainment program di indonesia bisa dibilang banyak bermunculan dan selalu menjadi andala para insan pertelevisian. Tiga program tadi diharapkan dapat menjadi lahan uang bagi stasiun televisi karna di yakini acara – acara tersebut dapat langsung di terima oleh masyarakan karena rata-rata di Indonesia masyarakat hidup dibawah garis kemiskinan dan selalu haus akan informasi apalagi program-program yang menjual mimpi secara cepat, mulai dari musik, lawakan, kecantikan, serta kesenian seperti menari (dance) maupun program – program acara yang bisa menimbulkan rasa haru seperti mendapat rezki dadakan, renovasi rumah, hadiahhadiah langsung, dan bahkan uang tunai. PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sebagai salah satu televisi swasta terbesar di Indonesia yang beralamat di Jl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11530, saat ini memiliki program acara yang bertujuan untuk melahirkan bintang-bintang popular untuk kalangan anak-anak berusia antara 7-12 tahun yang memiliki bakat menyanyi, menari dan bermain alat musik. Program acara tersebut dinamakan “Idola Cilik”.4 Idola cilik begitu dibuka pertama kali pada tahun 2008 langsung dapat mengambil perhatian masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari prosentase angka pada saat audisi, rating, share maupun pemasukan spot iklan yang diperoleh stasiun RCTI. Tujuan dari acara Idola Cilik itu sendiri yakni dapat memberi kesempatan kepada calon-calon bintang-bintang cilik yang ingin berkiprah di industri musik Indonesia. Sudah waktunya ada bibit-bibit baru yang dapat dikembangkan baik 4 www.kabarindonesia.com 3 Februari 2008 6 dari segi penampilan, kelebihan dalam memaikan alat musik maupun performa di panggung. Untuk menambah gereget pada saat tampilan acara Idola Cilik, RCTI menanbahkan tayangan ini dengan humor-humor yang ditampilkan oleh seoarang pembawa acara (MC) yakni seorang artis terkenal Oky Lukman beserta juri-juri seperti Mama Ira Maya Sopha, Kak Winda Idol 4, Om Dave, Papa Adi Bing Slamet, Ka Duta Seila on Seven serta koreografi peserta Om Joe. Guyonan yang ditampilkan pun, diusahakan menjadi kekompakan pada program acara tersebut. Menurut senior-senior penyanyi cilik seperti Ira Maya Sopha dan Adi Bing Slamet program acara idola cilik merupakan sebagai ajang pencarian bakat khususnya pada anak-anak Indonesia yang berumur 7-12 tahun. RCTI sebagai suatu stasiun televisi swasta yang besar banyak melahirkan bintang-bintang popular seperti pada program acara “Indonesia Idol” dan bintang-bintang sinetron baru, tetapi cukup terbilang lama tidak memberi kesempatan kepada calon-calon bintang-bintang cilik yang ingin berkiprah pada industri musik Indonesia.5 Disinilah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dengan jeli melihat pangsa pasar bahwa dengan adanya program baru yang sukses dapat menghasilkan selling poin (nilai jual) yang bagus dapat menarik perhatian masyarakat dan pengiklan. Pemasang iklan dengan mudah memberikan nilai positif bagi kesempatan yang diberikan RCTI dan bagi para pemasang iklan dapat dengan mudah memasukan iklannya dan memasarkan produknya.6 5 6 www.kabarindonesia.com 3 Februari 2008 Dokumentasi www.wikipedia.com 03 februari 2008 7 Dari alasan tersebut ide dari program Idola Cilik terbentuk. Berdasarkan masukan dari berbagai pihak, maka pihak produser membuat program Idola Cilik semenarik mungkin dan semaksimal mungkin sehingga program acara Idola Cilik dibuat dan dikemas sedemikian rupa agar dapat menjual dan mempunyai daya tarik bagi pemirsa televisi dan pemasang iklan. Disinilah tugas pihak pemasaran agar dapat menjadi komunikator antara pihak-pihak yang ingin terlibat seperti produksi, program riset, promo, humas maupun dari pihak agency agar mendapat tujuan yang diinginkan dengan cara berusaha mengkomunikasikan kepada pihak yang terkait dimana target audience dalam memasarkan program Idola Cilik ini adalah para pemasang iklan. Untuk dapat bersaing dan menunjukan eksistensinya sebuah stasiun televisi harus memiliki komunikasi yang diterapkan dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran dalam rangka memasarkan produk acaranya. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas penulis tertarik untuk meneliti dan mengungkapkan bagaimana RCTI mempunyai strategi komunikasi pemasaran pada acara Idola Cilik 2 agar mampu bersaing dengan program acara pada televisi swasta lainnya dalam usahanya menciptakan komunikasi yang efektif agar mencapai tujuan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan keterangan tersebut di atas, yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik 2 pada stasiun televisi RCTI ? 8 1.3 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian dari pembahasan di atas adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik 2 pada stasiun televisi RCTI. 1.4 Signifikasi Penelitian 1.4.1 Signifikasi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang ilmu komunikasi pada umumnya dan periklanan pada khususnya mengenai komunikasi pemasaran suatu acara di televisi dan dapat memberikan masukan yang berharga bagi para praktisi yang ingin terjun ke dunia komunikasi pemasaran dan diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi untuk tujuan yang bermanfaat. 1.4.2 Signifikasi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak marketing komunikasi PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia, mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan program idola cilik serta dalam melaksanakan ataupun menjalankan fungsinya sebagai mediator antara perusahaan dan rekan kerja. BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Komunikasi sebagai Dasar Pemasaran Manusia dan komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat terlepas satu sama lainnya. Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlibat dalam tindakan-tindakan komunikasi. Tindakan komunikasi dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia, mulai dari kegiatan yang bersifat individual, diantara dua orang atau lebih, kelompok, keluarga, organisasi, dalam konteks public secara lokal, nasional, regional dan global atau melalui media masa. Tindakan komunikasi dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal baik langsung maupun tidak langsung.7 Komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak)8. Proses komunikasi pada dasarnya adalah proses pikiran atau perasaan oleh seseorang atau komunikator kepada orang lain atau komunikan9. Pada kegiatan pemasaran, komunikasi merupakan proses yang rumit. Untuk bisa 7 Sasa Djuarsa Sendjaja, dkk, Pengantar Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Jakarta,2001, hal.2 8 Ibid, hal.7 9 Ibid, hal.11 9 10 mendapatkan komunikasi yang efektif perlu diperhatikan faktor-faktor yang dapat mendukung, antara lain : 1. Mengenali sasaran komunikasi. Sebelum komunikasi dilancarkan perlu dipelajari siapa saja yang akan menjadi sasaran komunikasi. Seperti, apa latar belakang pendidikan, gaya hidup, status sosial, ekonomi, ideologi, obsesi dan lain sebagainya. 2. Pemilihan media komunikasi. Upaya mencapai sasaran komunikasi dapat dilakukan dengan memilih salah satu atau beberapa media. Tergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampailan dan teknik yang akan digunakan.Pengkajian tujuan pesan komunikasi. 3. Menentukan teknik yang harus digunakan, apakah itu teknik informasi, persuasi, atau instruksi. 4. Peranan komunikator. Ada dua faktor yang dapat membuat komunikasi menjadi efektif, yaitu daya tarik sumber, dan kredibilitas sumber. Kedua factor tersebut dapat menimbulkan perasaan suka komunikan atas dasar ketertarikan dan kepercayaan terhadap komunikator. Pada dasarnya komunikasi merupakan bagian terpenting dalam terjalinnya hubungan antara pemasar dengan konsumen. Hubungan antara pemasar dengan konsumen adalah begaimana pemasar mengkomunikasikan produk, harga, tempat kepada konsumen. Kegiatan pemasaran oleh pemasar kepada konsumen juga berkaitan dengan apa yang dikomunikasikan oleh 11 pemasar, kepada siapa komunikasi ditujukan dan seberapa sering komunikasi dilakukan.10 Untuk menciptakan program kegiatan pemasaran yang baik perlu adanya suatu pemikiran bagaimana produsen dapat mencapai marketing objektifnya, yaitu penjualan. Dari uraian diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa komunikasi merupakan salah satu kegiatan pemasaran dimana komunikasi merupakan bagian penting dari terjalinnya hubungan antara pemasar dengan konsumen. Hubungan antara pemasar dengan konsumen yang dimaksud adalah bagaimana pemasar mengkomunikasikan produk, harga, tempat, maupun promosi kepada konsumennya. Kegiatan pemasaran oleh pemasar kepada konsumen juga berkaitan dengan apa yang dikomunikasikan oleh pemasar, kepada siapa komunikasi ditujukan, dan seberapa sering komunikasi dilakukan.11 Pada dasarnya tujuan pemasaran adalah memenuhi kebutuhan pasar. Produk yang dihasilkan harus menjadi kebutuhan pasar atau kebutuhan konsumen. Jelas dapat dirasakan ada hubungan saling membutuhkan antara bagian pemasaran dengan konsumen Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan 10 11 Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran 2, Edisi Millenium, Jakarta, 2002, hal.626 Ibid, hal.626 12 dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.12 Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut : kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demand); produk (barang, jasa, dan gagasan), nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran; dan transaksi; hubungan dan jaringan; pasar; serta pemasar dan prospek.13 Konsep-konsep ini diilustrasikan dalam gambar berikut ini : Bagan 2.1 Kebutuhan, keinginan, dan permintaan Produk (barang, jasa dan gagasan) Nilai, biaya, dan kepuasan Pertukaran dan Transaksi Hubungan dan Jaringan Pasar Pemasar dan calon Pembeli Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.14 Untuk menciptakan program kegiatan pemasaran yang baik perlu adanya suatu pemikiran bagaimana produsen dapat mencapai marketing objektifnya, yaitu penjualan. 12 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jilid 1, hal. 8 13 Ibid, hal.10 14 Ibid, hal.17 13 2.2 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah gabungan dari komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu atau antar organisasi dengan individu. Sedangkan Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai atau pertukaran antara mereka dan pelanggannya. Jika digabungkan, Komunikasi Pemasaran mewakili gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran merek/produk, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada khalayaknya.15 Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut suatu sikap mental, suatu cara berfikir yang membimbing anda melakukan sesuatu yang tidak selalu menjual benda tetapi juga mennual gagasan–gagasan, karier, tempat, undang-undang, jasa, hiburan dan kegiatan-kegiatan nirbala lainnya seperti yayasan sosial dan keagamaan.16 Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep sebagai berikut : 1. Kebutuhan adalah ketidakberadaan beberapa kepuasan pasar manusia membutuhkan makanan, keamanan, hak milik dan harga diri, kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, mereka merupakan hakikat biologis dan kondisi manusia. 2. Keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Meskipun kebutuhan manusia sedikit, tetapi keinginan mereka banyak. 15 Terence A.Shimp, Integrated Markering Comminication, hal 22. Renald Kasali, Membidik Pasar Indonesia : Segmentasi, Targeting, dan Positioning, Gramedia Pustaka Utama Jakarta 2001, hal 51 16 14 Keinginan manusia terus dibentuk dan diperbaharui oleh kekuatan dan lembaga sosial, seperti sekolah, keluarga, dan perusahaan. 3. Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli. Oleh karena itu perusahaan harus mengukur tidak hanya berapa orang yang menginginkan produk mereka, namun yang lebih penting berapa banyak yang benar-benar mampu membeli.17 Komunikasi pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan mempengaruhi, menawarkan dan memberikan produk yang bernilai dengan pihak lain.18 Menurut Lawrence R. Jauch & William F. Gueck mengartikan komunikasi pemasaran sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dalam mempengaruhi dan mengajak konsumen dapat dicapai melalui pelaksanakan yang tepat oleh perusahaan.19 Dalam bukunya Marketing Communications : framework, theories and applications, Chris Fill menjelaskan kerangka kerja dalam komunikasi pemasaran terpadu bahwa organisasi dapat dipandang sebagai sistem sosial 17 Philip Kotler, Op.cit, hal.8 Philip Kotler & Gary Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid I hal. 6 19 Lawrence R. Jauch & William F Gieck, Manajemen Strategis & Kebijakan Perusahaan, Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta, 1996 hal.12 18 15 yang terbuka dan semua komponen-komponen yang ada dalam sistem secara interaktif saling bergantung satu dengan yang lainya. Modifikasi salah satu bagian dari suatu sistem dan melakukan suatu penyesuaian, dibuat oleh semua komponen lain agar dapat mengakomodasi perubahan tersebut.20 Komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan penjual dan pembeli bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa komunikasi pemasaran dapat memudahkan atau membantu penjual dan pembeli dengan berbagai cara sebagai berikut : 1. Menciptakan hubungan pertukaran 2. Mempertahankan arus informasi yang memungkinkan terjadinya pertukaran. 3. Memberi tahu penjual dan pembeli agar mereka dapat melakukan pertukaran secara lebih memuaskan. 4. Memperbaiki pengambilan keputusan dibidang pemasaran sehingga seluruh proses pertukaran menjadi lebih efektif dan efisien.21 Untuk mencapai target penjualan sesuai dengan potensi yang dimiliki perusahaan, kita merencanakan melanjutkan pengelolaan pelanggan yang sudah ada maupun pelanggan yang baru. Pengelolaan pelanggan tersebut didasarkan atas : 1. Pasar Sasaran Pasar sasaran disusun berdasarkan volume pembelian yang dilakukan pelanggan, misalnya kelompok pelanggan yang paling sering melakukan 20 Chris Fill, Marketing Communication: framework, theories and applications, Pretince Hall 1995, hal.18 21 Philip Kotler, Komunikasi Pemasaran, Prenhalindo, Jakarta 2002, hal 25 16 pembelian dan kelompok pelanggan yang paling banyak mengkonsumsi produk atau jasa yang kita hasilkan. 2. Positioning Bagaimana menempatkan produk dibenak pasar sasaran yang sudah ditentukan, sehingga produk tersebut dipandang oleh pelanggan sebagai produk yang memiliki superior customer value ? 3. Marketing Mix Strategi pengembangan produk disusun berdasarkan keinginan pelanggan; strategi distribusi dilandaskan pada faktor kenyamanan dan kemudahan; strategi harga berdasarkan daya beli pasar sasaran dan persaingan; sedangkan strategi promosi dibangun berdasarkan dua tantangan, yaitu mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan yang sudah menjadi pelanggan dan mencari pelanggan baru sehingga dapat memperluas pangsa pasar.22 Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut : kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demand). a. Kebutuhan adalah ketidakberadaan beberapa kepuasan pasar. Manusia membutuhkan makanan, minuman, pakaian, tempat berlindung, keamanan, hak milik, dan harga diri. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, mereka merupakan hakikat biologis dan kondisi manusia. 22 Chris Fill Op.cit, hal.243-244 17 b. Keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Meskipun kebutuhan manusia sedikit, keinginan mereka banyak. Keinginan manusia terus dibentuk dan diperbaharui oleh kekuatan dan lembaga sosial seperti sekolah, keluarga, dan perusahaan. c. Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli. Karena itu perusahaan harus mengukur tidak hanya berapa banyak yang benar-benar mampu membeli.23 Pendapat di atas diartikan oleh penulis terhadap obyek dalam penelitian ini adalah pemasaran program acara televisi sebagai penjual jasa harus dapat memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan penonton dan pengiklan tersebut maka televisai akan mendapatkan jumlah penonton yang sesuai dengan segmentasi dari televisi. Oleh karena itu diharapkan dapat menarik minat pengiklan untuk beriklan pada stasiun televisi tersebut. 2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran Strategi merupakan perencanaan yang dibuat secara cermat dan sistematis terhadap suatu permasalahan yang dihadapi untuk mencapai tujuantujuan yang diinginkan. Strategi juga di artikan sebagai rencana yang disatukan,menyeluruh dan terpadu yang mengkaitkan keungulan strategi perusahaan dengan tantanggan lingkungan dan di rancang untuk memastikan 23 Philip Kotler, Op.cit, hal.96 18 bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.24 Bila dilihat dari pengertian strategi, maka bisa disimpulkan bahwa strategi komunikasi pemasaran marupakan perencanaan secara cermat mengenai keberadaan produk yang berupa program agar mencapai tujuan – tujuan khusus yang ingin di capai. Didalam pemasaran, yang harus di perhatiakan yaitu pemasaran harus mendesain strategi-strategi yang paling bisa mencocokan sumberdaya perusahaan dengan kesempatan-kesempatan lingkungan. Konsep pemasaran menyatakan bahwa agar berhasil pemasaran harus menentukan kebutuhan dan keinginan konsumen sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara efisien dan lebih efektif dari pada pesaing. Dengan demikian, straregi pemasaran harus disesuaikan bukan saja dengan konsumen sasaran, tetapi juga dengan strategi-strategi para pesaing yang juga melayani konsumen sasaran yang sama agar berhasil, pemasar harus merumuskan strategi-strategi yang memperkuat posisis tawarantawarannya dibandingkan dengan tawaran-tawaran pesaing dalam benak konsumen.25 Menurut Chris Fill dalam Marketing Communications, komunikasi pemasaran merupakan suatu proses dimana pihak perusahaan harus mempunyai suatu rencana pemasaran yang dirancang sedemikian rupa 24 Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, Op.cit, hal.12 AR.Bulaeng, Komunikasi Pemasaran, Pusat Penerbit Universitas Terbuka Cetakan Ketiga Edisi Kedua, Jakarta, hal 72 25 19 sehingga pencapaian akan kontribusi pada strategi korporasi dan dapat dilakukan melalui penggunaan sumber daya perusahaan secara efektif.26 Seperti yang dikemukakan oleh Chriss Fill dalam bukunya : Marketing Communication Frameworks, Theories and Applications, tentang komunikasi pemasaran yang didefinisikan sebagai berikut : “The process of presenting an integrated set of stimuli to a market with the intens of evoking a desire set of responses within that market set and setting up channels to receive. Interpret and act up masssages from the market for the purposes of modifying present company message and identifying new communication opportunities” 27 Maksud dari definisi tersebut adalah bahwa komunikasi pemasaran merupakan suatu proses seperangkat stimuli yang terintegrasi pada sebuah pasar dengan tujuan mendapatkan seperangkat respon dari pasar dalam rencana promosi produk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagan berikut : Bagan 2.2 System of Marketing Communications 28 Key Factor Analysis Promotions Objectives Communication Srategy Resarch & Evaluation 26 Chris Fill, Op.cit, hal.5 Ibid, hal. 7 28 Ibid, hal. 18 27 Communication Budget Positioning 20 Bagan di atas menggambarkan tentang suatu sistem komunikasi pemasaran yang melingkupi strategi komunikasi yang di dalamnya terdapat unsur-unsur komunikasi pemasaran berupa periklanan, promosi penjualan, penjualan tatap muka, publisitas dan penjualan pos langsung dengan beberapa faktor penting yang mempengaruhinya yaitu : key factor analysis (SWOT), promotion, objektives, positioning, communication budget dan research and evaluation. Sehingga diketahui keefektifan komunikasi pemasaran yang dilakukan. Penjelasan mengenai indikator-indikator strategi komunikasi pemasaran pada bagan di atas adalah sebagai berikut : 1) Analisa faktor kunci (Key factor analysis). Menganalisa tentang kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakneses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). 2) Tujuan Menganalisa tujuan dari komunikasi pemasaran terhadap produknya. 3) Strategi Menganalisa strategi-strategi yang digunakan dalam mengkomunikasikan pemasaran produknya. 4) Pelaksanaan Menganalisa tentang pelaksanaan strategi promosi yang direncanakan terhadap produknya. 5) Anggaran 21 Menganalisa berapa besar anggaran yang akan dikeluarkan dalam melaksanakan strategi pemasarannya. Komunikasi pemasaran bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan keberhasilan suatu usaha tetapi, merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan perusahaan. cara yang ditempuh dalam memasarkan produk harus melihat dan memahami situasi dan kondisi pasar serta mampu menggunakan media yang tepat sebagai saluran komunikasi. Untuk menentukan tujuan usaha yang realistis sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan dan diharapkan lebih mudah tercapai, perusahaan dapat mempergunakan tehnik analisis SWOT yang terdiri dari kekuatan produk (strenghs), kelemahan produk (weakness), peluang atau kesempatan (opportunities) dan hambatan atau ancaman (threaths). SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor kekuatan dan kelemahan29 : 1. Kekuatan (Strength) Adalah situasi internal perusahaan yang berupa kompetensi/kapabilitas sumberdaya yang dimiliki perusahaan, yang dapat digunakan sebagai alternative untuk menangani peluang dan ancaman. 2. Kelemahan (Weakness) Adalah situasi internal perusahaan dimana kapabilitas sumberdaya perusahaan sulit digunakan untuk menangani peluang dan ancaman. 3. Peluang (Opportunity) 29 Tedjo Tripomo Udan, Manajemen Strategi, Bandung Rekayasa Sains, 2005. 22 Adalah situasi eksternal perusahaan yang berpotensi menguntungkan. Perusahaan yang berada dalam satu industri yang sejenis secara umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut. Misalnya ada segmen pasar tertentu yang belum dimasuki pasaing secara umum akan menjadi peluang bagi perusahaan yang berhasil melihat situasi tersebut. 4. Ancaman (Threat) Adalah situasi eksternal yang berpotensi menimbulkan kesulitan . Perusahaan yang sejenis akan merasa dirugikan atau dipersulit bila dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut. Ada banyak unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana pemasaran produk. Salah satu strategi yang paling banyak digunakan dalam perencanaan pemasaran adalah dengan merumuskan bauran pemasaran (marketing mix). Pada perencanaan pemasaran, untuk mencapai marketing objective dirumuskan strategi 4 P (product, price, promotion, place/ distribution), antara lain : 1. Product; menentukan produk yang akan ditawarkan dengan segala pertimbangannya, misalnya kualitas, bentuk, warna, kemasan, dan lainlain. Produk merupakan kumpulan nilai-nilai yang meliputi suatu fungsi sosial, psikologi, ekonomis dan kebutuhan konsumen lainnya. 2. Price; menentukan berapa harga produk itu yang akan ditawarkan kepada konsumen. Penentuan harga ini juga harus melalui banyak pertimbangan, misalnya daya beli konsumen, margin yang diinginkan, dan lain-lain. 23 3. Place; menentukan saluran distribusi yang akan dipakai agar produk yang ditawarkan bisa terjangkau oleh pasar sasaran. Khususnya konsumsen produk low involvement yang cenderung tidak loyal. Sehingga ketersediaan produk dipasaran sangat menentukan tingkat penjualan produk. 4. Promotion; menentukan bauran promosi yang akan ditempuh untuk mengkomunikasikan produk kepada consumen, yaitu promosi penjualan, iklan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan pribadi, atau pemasaran langsung.Dalam proses mengkomunikasikan produk ke pasar sasaran, sangat perlu diperhatikan mengenai tema dan isi pesan yang harus disampaikan. Pesan komunikasi yang disampaikan terutama melalui iklan, akan sangat menentukan posisi produk dimata konsumen.30 2.4 Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran Definisi komunikasi pemasaran adalah komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen mengenai keberadaan produk pasar (bauran promosi). Disebut bauran promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi simultan dan terintgrasi dalam suatu rencana promosi produk.31 Sesuatu yang menjadi unsur dalam penyampaian pesan komunikasi pemasaran adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi yaitu : 30 31 Sutisna, Prilaku Konsumen & Komunkasi Pemasaran, 2001,, hal.9. Ibid, hal. 265-267 24 a. Periklanan (advertising) Periklanan merupakan bentuk penyajian komunikasi non personal, promosi ide-ide, promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. Iklan itu sendiri merupakan proses komunikasi satu arah yang menyampaikan pesannya melalui suatu mediator yang bertujuan untuk mempengaruhi khalayak terhadap sikap dan perilaku seseorang. Periklanan yang dikemukakan oleh Frank Jefkins adalah periklanan bertujuan secara keseluruhan mempengaruhi tingkat penjualan agar keuntungan perusahaan bertambah.32 b. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Adalah bentuk penjualan tatap muka antara pembeli dan penjual pada saat yang bersamaan. Penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan melakukan penjualan. Dalam hal ini terjadinya komunikasi antara pribadi (penjual) dan reaksi (pembeli) yang timbul terlihat secara langsung.33 c. Publisitas ( Publicity ) Merupakan suatu stimulasi non-personal terhadap suatu permintaan suatu produk, jasa atau unit dagang dengan menyebarkan berita-berita komerisal yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu disuatu media yang disebarluaskan untuk menghasilkan suatu sosok yang menarik mengenai produk yang di pasarkan itu, baik melalui radio, televisi atau 32 33 Frank Jefkins, Menyusun Periklanan Efektif, (Edisi Kelima, Gramedia, Jakarta, 1997), hal. 27 Phillip Kotler, Op.cit, hal.243 25 dengan mengikuti pameran yang tidak dibayar oleh penyelenggara (sponsor).Tiga elemen penting dalam melakukan publikasi yaitu : a) Nilai kepercayaan yang tinggi b) Dorongan untuk keluar c) Dramatisasi.34 d. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Merupakan insentif jangka pendek untuk merangsang penjualan suatu produk atau jasa. pembelian atau Promosi penjualan adalah bentuk persesuai langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau mengningkatkan angka penjualan dalam satu periode.35 Promosi penjualan juga merupakn penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan. Definisi promosi penjualan menurut Amarican Marketing Association (AMA) tahun 1988 sebagai berikut : “ Sales promotion is media and nonmedia marketing pressure applied for a predetermined, limited period of time in order to stimulate trial, increase consumer, or inprove product quality ”. Definisi di atas menunjukan bahwa promosi penjualan merupakan upaya pemasaran yang bersifat non media untuk merangsang coba-coba dari konsumen, meningkatan permintaan dari konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk. Promosi penjualan tidak bisa dilakukan terus menerus sepanjang tahun karena salain dapat menimbulkan 34 35 Ibid, hal. 267 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Andi, Yogyakarta, 1997), hal. 39 26 kerugiaan juga konsumen tidak bisa membedakan priode penjualan dan hasilnya tidak akan efektif. Bentuk dari promosi penjualan dapat berupa pameran, pertunjukan dan eksposisi demontrasi serta berbagai penjualan luar biasa yang bukan kerja rutin biasa.36 e. Penjualan Pos Langsung (Direct response) Penjualan pos langsung (direct response) merupakan suatu bentuk distribusi, yang artinya kegiatan-kegiatan perdagangan melalui pos, terlepas dari medium yang digunakan untuk penawaran produknya. Konsekwensinya, direct response tidak terbatas untuk pemasaran secara langsung saja (tanpa toko atau tempat penjualan secara fisik). Pedagang eceran juga dapat memanfaatkannya untuk menarik para pembeli.37 Bauran pemasaran adalah bagian penting dari setiap perencanaan pemasaran di dalam sebuah perusahaan sebagai salah satu faktor kunci keberhasilan. Namun semua hal yang dipaparkan di atas, tidak lepas dari peran penting sebuah komunikasi dalam pemasaran atau disebut dengan komunikasi pemasaran yang dilakukan antara produsen dan konsumennya dalam menyampaikan informasi tentang produk perusahaan agar diketahui oleh masyarakat yang jadi sasaran dan bagaimana cara tempuh itu berhasil dilakukan yaitu dengan merancang suatu strategi baik melalui strategi pemasaran maupun strategi komunikasi pemasaran dengan anggaran biaya yang sesuai. 36 37 Philip Kotler, Op.cit, hal. 267 Frank Jefkins, Periklanan, (Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta, 1996), hal. 190 27 Hal ini dilakukan agar perusahaan dalam mengahadapi dan menyikapi tantangan yang dapat menimbulkan permasalahan bagi perusahaan agar cepat teratasi, masalah yang timbul dapat muncul dikarenakan banyaknya perusahaan yang memproduksi produk sejenis di pasaran akibatnya, persaingan tinggi di pasaran semangkin meningkat dan pasar semangkin menjadi terbatas karena semangkin banyak jumlah produsennya. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahan dengan kondisi ini yaitu dengan melakukan komunikasi pemasaran (promosi) atas barang atau jasa yang dihasilkan dari produknya dengan melakukan kegiatan periklanan, penjualan langsung, publisitas, promosi penjualan yang bertujuan untuk menarik perhatian agar khalayak dapat memberikan perhatian. 2.5 Pemasaran Program Acara Program adalah alat untuk menarik pemasang iklan atau program acara. Bagi pemasang iklan, program acara. Yang sesuai berarti program yang menyediakan audiens yang paling potensial membeli membeli produk yang di tawarkan. Jika stasiun penyiaran membeli program maka maka stasiun bersangkutan berhubungan dengan pemasok program di dalam atau di luar negri.bagian yang bertanggung jawab untuk membeli atau menyewa dalam departemen program televisi tersebut. Dengan bagian akuisisi. Program yang ditawarkan kepada stasiun televisi biasanya di sajikan dalam katalog, selain distributor, produk house (PH) biasanya rutin mengirimkan katalog yang memuat berbagai program yang sudah mereka produksikan. 28 Stasiun televisi memberikan proposal dan bukan membeli proposal, tugas bagi akuisisi adalah mempelajari seluruh katalog program yang di terimanya dengan mempertimbangkan secara cermat segmen audiens yang bisa di peroleh dari program tersebut,setelah itu bagian akuisisi akan menghubungi pemasok program dan melakukan tawar menawar, pihak pemasok biasanya menyediakan audition tape yang berisikan penayanggan program yang di tawarkan dan diminati oleh stasiun televisi, kemudian audio tape ini di berikan kepada bagian penjualan. Jika bagian penjualan menilai program itu sulit untuk dijual maka bagian akuisisi tidak akan membeli program itu. Jika bagian penjualan stasiun televisi menyatakan sanggup untuk mencari pemasang program iklan bagi program yangt akan di beli itu, maka bagian akuisisi haru mempersiapkan kontarak yang akan mengikat stasiun telelevisi dengan pemasok program, kontrak yang dibuat dalam tiga hal bentuk yaitu jual putus, barter promo dan sharing revenue. Untuk program kuis atau permainan masa putar program tersebut tergantung pada acara, selama pihak seponsor bersedia membiayai acara maka program acara tersebut akan terus berlangsung. Setelah kontrak di buat dan di tandatangani maka bagian program akan menghubungi bagian scheduling yang bertanggung jawab menusun jadwal seluruh program yang akan di tayangkan. Jika suatu program baru tersebut sudah di jadwalkan oleh bagian treffe yang bertugan untuk mengurus pengambilan program dari pemasok. 29 Dalam mengoptimalkan pemasaran maka harus mempersiapkan suatu metode khusus agar pemasaran yang dilakukan akan berhasil. Salah satu prinsip yang perlu di lakui dalam pemasaran dalam mengenali pasar dan menginali usaha atau bisnis yang di lakukan oleh calon pemasang iklan. Kemudian mulailah melakukan persiapan dengan melakukan riset dengan benar sehingga bagian pemasaran mendapatkan peluang bagus untuk membeli slot iklan. Dalam mengoptimalkan pemasaran maka bagian pemasar sebaiknya mempersiapkan suatu metode persentasi pemasaran yang digunakan oleh seluruh staff pemasaran stasiun penyiaran, persentase yang di lakukan yaitu kombinasi audio- visual dan persenasi pribadi, yang di siapkan untuk calon pemasang iklan perseorangan. Ada empat metode utama yang digunakan media penyiaran untuk melakukan promosi yaitu : a. Memasang Iklan Departemen promosi media penyiaran biasanya memiliki anggaran untuk memasang iklan di media masa, promosi dapat di lakuakan di surat kabar,papa reklame, atau voucer isi ulang. Melakukan promosi melalui iklan berarti membeli waktu atau tempat di media lain. Dalam beberapa kasus stasiun penyiaran melakukan barter. Dari pada melakukan pembayaran, ini berarti dua media massa saling bergantian memasang iklan di medianya masing – masing tanpa saling membayar media masa yang digunakan media penyiaran untuk melakukan promosi pertama, media cetak yaitu surat kabar dan majalah. 30 Surat kabar terkadang menyediakan alaman khusus untuk menampilakan program – program televisi. Halaman ini di manfaatkan media televisi untuk memasang ikalan namun iklan program yang memiliki daya tarik khusus sebaiknya diletakan di rubrik yang yang sesuai di surat kabar, cara lain untuk beriklan di media masa adalah di penerbitan khusus seperti di bullrtin perdagangan. Kedua, billboard media penyiaran dapat memanfaatkan billboad untuk menampilkan logo, slogan dan wajah iklan. Hal ini disebabkan pesan yang di sapaikan akan segera menggerakkan pengguna kendaraan untuk mencari aluran yang di maksud, dan juga berfungsi mengigatkan orang di jalan raya untuk tidak lupa menonton program yang di prmosikan. Ketiga, transit adalah media penyiaran dapat menggunakan terminal atu stasiun untuk berikalan. Sedangkan keempat, media penyiaran dimana stasiun televisi dapat menggunakan radiao untuk beriklan atau sebaliknya stariu radio dapat pula menggunakan stasiun televisi untuk beriklan. b. Public Relation Kegiatan hubungan masyarakat adalah upaya pengelola media penyiaran untuk membentuk persepsi masyarakat atas media penyiaran. Publik relation adalah kegiatan mwmpromosikan media penyiaran secara langsung kepada masyarakat. Masyarakat yang menjadi fokus kegiatan PR media penyiaran salah satunya adalah mempromosikan segala kegiatan atau persentasi media penyiaran bersangkutan melalui media 31 penyiaran melalui media massa yang di harapkan dapat menimbulkan apresiasi atau kesan positif pada khalayak. c. Promosi dimedia sendiri Tempat terbaik untuk mempromosikan program adalah di stasiun sendiri promosi di media penyiaran sendiri bertujuan memberitahukan dan mengingatkan audiens untuk terus mengikuti program yang akan segera di tayang kan. d. Promosi berita Promosi program berita adalah upaya mengigatkan orang bahwa media penyiaran memiliki departement pemberitaan yang siap meyiarkan beritaberita terbaru kepada audiensnya. Promosi program berita merupakan pemberitahuan yang diproduksikan dengan menggunakan grafik serta video. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.38 Penelitian deskriptif ini tanpa pengujian terhadap suatu hipotesa, pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Vrendenbertgt, kualitatif lebih menekankan pada pencarian struktur hubungan yang ada pada masyarakat. Pendekatan kualitatif dalam penelitian dimaksudkan untuk memperoleh data dan analisis yang sifatnya mendalam.39 Kirk dan Miller yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung kepada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahnya.40 Dengan menggunakan pendekatan kualitatif pada penelitian ini yaitu dengan menggali informasi melalui wawancara mendalam terhadap orangorang yang memiliki kapabilitas untuk menjelaskan tentang bagaimana 38 Yin Robert K. Studi Kasus (Desain dan Metode), (Raja Grafindo Persada, Jakarta,1997), hal. 25. Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Gajah Mada University, 1985), hal 131 40 Kirk dan Miller dalam Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1990, hal. 3. 39 32 33 strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan stasiun televisi RCTI dalam memasarkan program acara Idola Cilik 2. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode studi kasus yaitu penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Penelitian studi kasus mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit-unit social yang menjadi subjek. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat serta karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu, yang kemudian akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum.41 Studi kasus (case study) merupakan strategi yang bila pokok pertanyaan suatu penelitian sedikit memiliki peluang mengontrol peristiwaperistiwa yang akan diselidiki, tidak saja dari pertannyaan tentang sesuatu masalah tetapi juga dapat menerangkan dari kelompok tertentu dalam penelitian ini yang berkaitan dengan strategi komunikasi pemasaran program acara stasiun televisi RCTI yakni Idola Cilik 2. Data yang diperoleh hasil dari wawancara dengan key informan diolah dan dianalisa secara mendalam sesuai dengan pokok permasalahan. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu data yang terbentuk berupa uraian kata-kata atau 41 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Ghalia Indonesia), hal. 66-67 34 lampiran untuk dikumpulkan dan kemudian dilakukan analisa secara deskriptif. 3.3 Teknik Pengumpulan Data a. Primer Yakni dengan melakukan wawancara mendalam (In depth interview). Wawancara memdalam ini dilakukan tanya jawab langsung dengan pihakpihak yang berkaitan dengan penelitian serta data perusahaan yakni data dari kegiatan marcomm baik yang bersifat internal maupun eksternal seperti media internal, press release, web site dan data-data lainnya. b. Sekunder Data sekunder dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu mengadakan pengumpulan, pencarian dan penelaahan data-data yang terkait dengan penelitian terhadap buku-buku, majalah-majalah, literaturliteratur dan referensi tertulis lain yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. 3.4 Nara Sumber atau Key Informan Penentuan nara sumber dilakukan dengan memilih orang-orang yang dianggap berdasarkan penilaian tertentu mewakili tingkat signifikasi dari nara sumber pada penelitian ini yakni mengenai strategi komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik 2 pada stasiun televisi RCTI. Adapun nara sumber tersebut yaitu : 35 ï€ Exsekutif Director Marketing Communication stasiun RCTI yakni Saudari Maria Ristanti selaku selaku yang mengatur dan bertanggung jawab pada aktivitas promosi program-program acara stasiun televisi RCTI ï€ Marketing Research Head stasiun RCTI yakni Saudari Puri Dewayani selaku divisi yang memberikan data-data riset dari program acara RCTI dalam kegiatan komunikasi pemasaran. ï€ Marketing Strategi & Placement Promo yakni Sausara Sandi Juanda sebagai divisi yang melakukan dan melaksanakan program-program komunikasi pemasaran acara-acara pada stasiun televisi RCTI. 3.5 Definisi Konsep a. Strategi komunikasi pemasaran yaitu merupakan perencanaan secara cermat mengenai kegiatan pemasaran sebagai usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai produknya dan cara-cara yang dilakukan agar produk dari perusahaan tersebut bisa diterima dan tercapainya tujuan-tujuan yang diinginkan. b. Program acara Idola cilik 2 adalah merupakan program acara RCTI yang bertujuan untuk melahirkan bintang-bintang popular untuk kalangan anakanak berusia antara 7-12 tahun yang memiliki bakat menyanyi, menari dan bermain alat musik. Program acara tersebut diharapkan nantinya dapat menarik perhatian penonton dan pada akhirnya adalah para pengiklan. 36 3.6 Fokus Penelitian Fokus penelitian bertujuan untuk membatasi masalah pada apa yang akan diteliti oleh peneliti, di mana dengan adanya fokus yang jelas dan mantap pada penelitian, seorang peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang data yang akan dikumpulkan dan yang tidak perlu dikumpulkan atau tidak perlu digunakan. Maka dalam penelitian ini fokus penelitian akan dijabarkan melalui strategi komunikasi pemasaran stasiun televisi RCTI yaitu berdasarkan ruang lingkup indikator-indikator strategi komunikasi pemasaran meliputi beberapa hal, yaitu : 1) Analisa faktor kunci (Key factor analysis). Menganalisa tentang kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakneses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). 2) Tujuan Menganalisa tujuan dari komunikasi pemasaran terhadap produknya. 3) Strategi Menganalisa strategi-strategi yang digunakan dalam mengkomunikasikan pemasaran produknya. 4) Pelaksanaan Menganalisa tentang pelaksanaan strategi promosi yang direncanakan terhadap produknya. 37 Penjelasan mengenai langkah-langkah perencanaan pemasaran di atas adalah : 1. Melakukan Analisis Situasi Menganalisis tentang kekuatan (strength), kelemahan (weakness) yang dimiliki oleh perusahaan, peluang (opportunities) dan ancaman (threat) yang ditimbulkan oleh trend dan situasi khalayak, pesaing, dan regulasi. 2. Menetapkan Tujuan atau Sasaran Dengan mempertimbangkan realitas masalah dan peluang lingkungan, serta kekuatan dan kelemahan perusahaan. Di samping itu, menetapkan tujuan dari strategi-strategi yang digunakan oleh stasiun televisi RCTI dalam mengkomunikasikan pemasaran program acara Idola Cilik 2. 3. Menyusun Strategi dan Program Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, bagaimana pihak stasiun televisi RCTI pengambilan keputusan kemudian merancang strategi baik jangka pendek maupun jangka panjang. 4. Melakukan Pelaksanaan Koordinasi dan Pengendalian pelaksanaan komunikasi pemasaran yang komprehensif seringkali meliputi berbagai strategi dan program. Disini tindakan pelaksanaan yakni mengimplementasi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh stasiun televisi RCTI. 38 3.7 Tehnik Analisa Data Dalam penelitian ini teknik analisa yang digunakan adalah triangulasi di mana dalam triangulasi data, teknik yang digunakan adalah dengan membedakan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.42 Dalam metode ini penulis mencoba untuk menganalisis kemudian menjabarkan fakta yang ada dengan terlebih dahulu melalui proses pengolahan didasarkan pada strategi komunikasi pemasaran di PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia dalam memasarkan program Idola Cilik 2. Setelah seluruh data diperoleh melalui teknik yang ditentukan, datadata tersebut dihimpun untuk dipelajari dan dianalisa secara deskriptif, kemudian dari hasil analisa tersebut maka dapat ditarik kesimpulan. Karena metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, maka artinya semua data yang didapat dihimpun dan disusun secara sistematis, cermat dan diolah menjadi data deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk membuat gambaran, deskripsi secara sistematik, faktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta fenomena-fenomena yang diteliti. 42 Robert K. Yin, Studi Kasus (Desain dan Metode), PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta 1996 hal 14 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Gambaran Umum Sejarah Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) Perseroan didirikan pada tanggal 21 Agustus 198743 di Jakarta sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyiaran televisi di Indonesia. Memulai kegiatan usahanya pada bulan Agustus 1989 dengan menyiarkan sinyal di wilayah Jakarta dan sekitarnya, selanjutnya perseroan secara konsisten dan bertahap terus memperluas jangkauan penyiaran, termasuk relay program melalui satelit domestik palapa B2P. Berawal dari gagasan perusahaan besar yaitu Bimantara Citra Tbk. Dan Rajawali Corporations mendirikan Rajawali Citra Televisi Indonesia sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia. Sejak berdirinya tahun 1989, RCTI identik dengan beragam kegiatan yang populer yang merupakan trend-setter TV nasional. Sejak itu, perseroan merupakan stasiun televisi dengan kualifikasi Stasiun Penyiaran Televisi Swasta (SPTS) dan mengawali tonggak baru sejarah industri swasta nasional di tanah air. Dengan dukungan 47 stasiun relay yang terbesar di seluruh penjuru nusantara, penambahan daya pancar dan peninggian menara pemancar di beberapa stasiun transmisi sampai akhir tahun 2004, RCTI memiliki cakupan yang luas hingga mampu menjangkau 140 juta pemirsa di 289 kota di Indonesia, atau sekitar 76 persen dari penduduk Indonesia. . Perseroan berupaya menyajikan sajian program televisi yang menarik bagi pemirsanya dengan tujuan meraih pangsa pasar sebanyak-banyaknya, sekaligus menawarkan kepada para pengiklan suatu media periklanan audio-visual yang unggul 43 Company Profile PT.RCTI, 2004 39 40 dalam kualitas dan jangkauan. Dengan mengupayakan program acara yang tepat, sesuai target rating. Proyeksi pendapatan dan pertimbangan efisiensi biaya, perseroan berhasil menunjukkan kinerja yang unggul. Terbukti dari perolehan audience share (Target: ABC+) untuk tahun 2004 dengan mencatat rata-rata tertinggi dalam industri, yaitu 18,4%. RCTI selalu berupaya menjadi pilihan para pemasang iklan, karena tugas media untuk beriklan yang efektif dengan cakupan terluas seperti yang dimiliki oleh RCTI. Didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, RCTI selalu berupaya untuk meningkatkan citra dengan cara memberikan service excellence, kegiatan-kegiatan bermutu, serta berbagai kontribusi sosial dan masyarakat. Komitmen tersebut yang menjadi acuan RCTI untuk siap menghadapi pesaing ditahun-tahun mendatang dengan motto “RCTI adalah yang Pertama dan Terbaik, RCTI merupakan Kebangaan Bersama Milik Bangsa, RCTI Oke” Sebagai perusahaan yang dipercaya, perseroan menyadari bahwa implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) akan mendorong peningkatan profesionalisme usaha sekaligus meningkatkan nilai perseroan bagi seluruh stakeholder. Hal ini dilaksanakan melalui penyelenggaraan prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, kejujuran dan tanggung jawab, baik yang dilaksanakan secara institutional perusahaan maupun oleh para karyawan secara pribadi. Sesuai dengan misi perseroan yaitu service excellence selalu menjadi yang terdepan dalam menyajikan teknologi muktahir dan terbaik melalui sajian program hiburan dan informasi serta menjadi nomor satu dalam urutan pilihan pemirsa. Ditengah persaingan yang makin ketat dengan belasan stasiun televisi nasional dan sejumlah stasiun lokal, maka hanya yang mampu bertahan dan berjaya. Melalui keunggulamn kompetitifnya, RCTI sebagai perintis televisi swasta pertama di Indonesia, 41 telah berhasil mempertahankan kepemimpinannya, baik dari segi pemirsa maupun pangsa penghasilan, sekaligus menjadi trendsetter dalam dunia penyiaran. Melalui strategi yang kuat dalam mengoptimalkan keunggulan kompetitif, posisi RCTI sebagai pemimpin pasar akan terus berkembang di masa depan. Tradisi mempertahankan prestasi terbukti dengan kinerja usaha yang sangat memuaskan di tahun 2004, seperti meningkatnya pendapatan usaha usaha sebesar 17,9 persen, menjadi Rp. 1.296,9 milyar yang diikuti dengan naiknya laba usaha sebesar 5,8 persen, menjadi Rp. 325,444 milyar. Sepanjang perjalanan RCTI banyak moment-moment penting yang menjadi tonggak sejarah berdirinya RCTI. Pada tanggal 23 Juni 1988, peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta, Wiyogo Atmodarminto. 14 November 1988 RCTI mulai melakukan percobaan untuk wilayah Jakarta selama 4 jam sehari dengan menggunakan decoder dengan jumlah pelanggan 30.000. Tanggal 24 Agustus 1989 ditetapkan sebagai hari jadi RCTI yang diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai stasiun Televisi swasta pertama di Indonesia, dengan jumlah pelanggan meningkat menjadi 125.000. Pada tanggal 1 Agustus 1990 RCTI melakukan pelepasan decoder, sebagai konsekuensinya maka pendapatan RCTI hanya bersumber pada iklan. Pelepasan decoder tersebut juga bertujuan agar semakin banyak pemirsa yang dapat menikmati siaran RCTI. Bulan Agustus 1990-1992 SCTV bersama-sama RCTI melakukan beberapa kegiatan kerjasama : pemberitaan, sales, marketing, produksi dan teknik. Pada tanggal 1 Mei 1991 RCTI mengembangkan siarannya dengan meresmikan stasiun RCTI Bandung. 23 Agustus 1993 RCTI mulai bersiaran secara nasional, hingga awal tahun 2001 RCTI memiliki 47 buah stasiun transmisi di seluruh Indonesia. Bulan 44 Company Profile PT.RCTI, 2004 42 Maret 1996 RCTI memindahkan siaran dari satelit palapa B2P menjadi satelit Palapa C2 guna meningkatkan kualitas penyiaran. Tanggal 1 Februari 2000 sistem siaran RCTI diubah dari analog menjadi digital. Pada tanggal 24 Agustus 2000 RCTI melakukan penajaman logo yang menggambarkan penampilan dan semangat baru. 10 Februari 2001 RCTI yang ke-47 diresmikan di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Hingga tahun 2004 RCTI telah mengoperasikan 47 stasiun transmisi yang mencakup 232 kota di seluruh Indonesia. Secara populasi mencakup lebih dari 140 juta penduduk Indonesia. RCTI membagi area siaran di beberapa wilayah di seluruh Indonesia diantaranya Jakarta (jabotabek) sebanyak 6 kota, Jawa Barat 3 kota, Jawa Timur 9 kota, Jawa Tengah 9 kota, Sumatra Utara 6 kota dan kota-kota lainnya sebanyak 40 kota. Sedangkan pembagian kegiatan tayangan selama 20 hingga 24 jam perhari beberapa kegiatan dengan kuota 18 % berita dan dialog, 20% iklan, 62 % hiburan, sports dan budaya, apabila dikalkulasikan 60 % kegiatan lokal dan 40 % kegiatan asing. Dalam menjalankan bisnisnya fasilitas yang dimiliki oleh RCTI makin bertambah, salah satunya adalah fasilitas studio. Hingga tahun 2005 failitas studio RCTI terdiri atas 6 buah studio. Perseroan juga terus mengoptimalisasikan keunggulan kompetitifnya, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas yang diikuti dengan efisiensi usaha. Melalui platform sinergi, RCTI dan grup dapat meningkatkan kerjasama dengan skala ekonomi yang lebih baik dan efisien, berupa akusisi program dan pemanfaatan keunggulan keahlian dan infrastruktur siaran, termasuk penggunaan SNG, transponder, OB Van dan studio secara bersama. Media utama hiburan dan informasi memiliki makna : 43 1 RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan dan informasi. 2 RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial atas sajian-sajian programnya. 3 RCTI menjadi pilihan yang utama dari stakeholder (karyawan, pemirsa, pengiklan, pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan afilasi, mitra strategis, masyarakat dan penyelenggra negara). Interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan sebagai sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai terbawah mampu bersama-sama terstimulasi, terkoordinasi, dan tersistematisasi memberiakan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada stakeholder. 4.1.2. Visi Dan Misi Rajawali Citra Televisi Indonesia Visi : ”Media Utama Hiburan dan Informasi“ Perkataan ”utama“ mengandung makna lebih dari yang ”pertama“ hanya mencerminkan hierarki pada dimensi tertentu. Sedangkan kata ”utama“ mengandung unsur kemuliaan karena melibatkan aspek kualitas, integritas dan dedikasi. Media utama hiburan dan informasi memiliki makna : 1. RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan dan informasi. 2. RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial atas sajian program-programnya. 44 3. RCTI menjadi pilihan yang utama dari para ”stakeholder“ (karyawan, pemirsa, pengiklan, pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan afiliasi, mitra strategis, masyarakat dan penyelenggara Negara). Misi : ”Bersama Menyediakan Layanan Prima“ Interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan sebagai sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai dengan level terbawah mampu bersama-sama terstimulasi, terkoordinasi, dan tersistematisasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan utama kepada ”stakeholder“. Tiga Pilar Utama : 1 Keutamaan dalam Kebersamaan 2 Bersatu Padu 3 Oke Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, ada tiga nilai sebagai pilar utama yang menjadi motivasi, inspirasi dan semangat juang insan RCTI. Proses kerja dilakukan dengan semangat kebersamaan untuk sampai pada hasil yang mendapat pengakuan dari para ”stakeholder“ atas kualitas, integritas dan dedikasi yang ditampilkan. 4.1.3. Sekilas Mengenai Ajang Idola Cilik di Stasiun RCTI PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sebagai salah satu televisi swasta terbesar di Indonesia saat ini memiliki program acara yang bertujuan untuk melahirkan bintang-bintang popular untuk kalangan anak-anak berusia antara 7-12 tahun yang memiliki bakat menyanyi, menari dan bermain alat musik. Program acara tersebut dinamakan “Idola Cilik”.45 45 www.kabarindonesia.com 3 Februari 2009 45 Idola cilik begitu dibuka pertama kali pada tahun 2008 langsung dapat mengambil perhatian masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari prosentase angka pada saat audisi, rating, share maupun pemasukan spot iklan yang diperoleh stasiun RCTI. Tujuan dari acara Idola Cilik itu sendiri yakni dapat memberi kesempatan kepada calon-calon bintang-bintang cilik yang ingin berkiprah di industri musik Indonesia. Sudah waktunya ada bibit-bibit baru yang dapat dikembangkan baik dari segi penampilan, kelebihan dalam memaikan alat musik maupun performa di panggung. Untuk menambah gereget pada saat tampilan acara Idola Cilik, RCTI menanbahkan tayangan ini dengan humor-humor yang ditampilkan oleh seoarang pembawa acara (MC) yakni seorang artis terkenal Oky Lukman beserta juri-juri seperti Mama Ira Maya Sopha, Kak Winda Idol 4, Om Dave, Papa Adi Bing Slamet, Ka Duta Seila on Seven serta koreografi peserta Om Joe. Guyonan yang ditampilkan pun, diusahakan menjadi kekompakan pada program acara tersebut. Menurut senior-senior penyanyi cilik seperti Ira Maya Sopha dan Adi Bing Slamet program acara idola cilik merupakan sebagai ajang pencarian bakat khususnya pada anak-anak Indonesia yang berumur 7-12 tahun. RCTI sebagai suatu stasiun televisi swasta yang besar banyak melahirkan bintang-bintang popular seperti pada program acara “Indonesia Idol” dan bintang-bintang sinetron baru, tetapi cukup terbilang lama tidak memberi kesempatan kepada calon-calon bintang-bintang cilik yang ingin berkiprah pada industri musik Indonesia. Idola 46 Cilik menjaring bakat anak-anak se-Indonesia melalui audisi di 3 kota; Surabaya, Bandung dan Jakarta.46 Disinilah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dengan jeli melihat pangsa pasar bahwa dengan adanya program baru yang sukses dapat menghasilkan selling poin (nilai jual) yang bagus dapat menarik perhatian masyarakat dan pengiklan. Pemasang iklan dengan mudah memberikan nilai positif bagi kesempatan yang diberikan RCTI dan bagi para pemasang iklan dapat dengan mudah memasukan iklannya dan memasarkan produknya.47 4.2. Hasil Penelitian Pada bab ini akan memaparkan hasil mengenai strategi komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik 2 tahun 2009 pada stasiun televisi RCTI melalui pendekatan kualitatif, yakni data yang diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini pada tanggal 23 – 28 Juli 2009 yaitu : 1. Exsekutif Director Marketing Communication stasiun RCTI yakni Saudari Maria Ristanti selaku selaku yang mengatur dan bertanggung jawab pada aktivitas promosi program-program acara srasiun televisi RCTI 2. Marketing Research Head stasiun RCTI yakni Saudari Puri Dewayani selaku divisi yang memberikan data-data riset dari program acara RCTI dalam kegiatan komunikasi pemasaran. 46 47 www.kabarindonesia.com 3 Februari 2008 Dokumentasi www.wikipedia.com 03 februari 2008 47 3. Marketing Strategi & Placement Promo yakni Sausara Sandi Juanda sebagai divisi yang melakukan dan melaksanakan program-program komunikasi pemasaran acara-acara pada stasiun televisi RCTI. Hasil wawancara mendalam (indepth interview) ini penulis gunakan sebagai data primer dan ditunjang lagi dengan data sekunder yang berkaitan dengan permasalahan dan dijadikan sebagai bahan untuk penulisan. Hasil penelitian ini akan dilihat pada penjabaran dari konsep-konsep yang terdapat pada bab sebelumnya yakni konsep tentang strategi komunikasi pemasaran. Berikut ini merupakan hasil data yang telah diperoleh setelah dari hasil penelitian dibagi dalam beberapa sub-bab sebagai berikut : 4.2.1. Analisa Faktor Kunci (Key Factor Analysis) Dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, berarti harus melakukan tahap analisa faktor kunci (Key factor analysis) dimana sebelum komunikator melancarkan strateginya melihat kepada teknik analisa S.W.O.T (Srengh, Weakness, Opportunities, Threat). Tekhnik analisa S.W.O.T ini dapat diterapkan oleh perusahaan sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan. Teknik analisa S.W.O.T ini digunakan untuk menganalisis sampai sejauh mana pihak stasiun RCTI mampu melihat dari segala sisi yakni sebelum dan sesudah memasarkan program acara Idola Cilik ini. Adapun kekuatan perusahaan dapat menjadi faktor pendukung tercapainya tujuan usaha dapat juga menunjang upaya pencapaian tujuan strategi pemasaran terhadap program acara Idola Cilik 2 tahun 2009 yang sudah dilancarkan pada khalayak sedangkan kelemahan 48 perusahaan dapat dijadikan acuan supaya perencanaan dapat menjadi lebih sempurna. Menurut hasil wawancara penulis terhadap saudari Maria Ristanti selaku Exsekutif Director Marketing Communication dari stasiun RCTI mengenai analisa S.W.O.T dari strategi komunikasi pemasaran stasiun RCTI dalam memasarkan program acara Idola Cilik 2 tahun 2009, dijelaskannya sebagai berikut : 1. Strengh (Kekuatan) : Program Idola Cilik adalah program reality show atau ajang kontes menyanyi anak-anak satu-satunya saat ini di Indonesia yang kami kemas kedalam bentuk ajang pencarian bakat-bakat baru melalui pooling pemirsa televisi. Program Idola Cilik ini kami bentuk dikarenakan banyaknya animo dari masyarakat yang ingin menunjukan bakat bernyanyi dari anak-anak mereka seperti halnya penyanyi dewasa yang dapat menunjukan bakatnya seperti pada kontes Indonesia Idol yang juga disiarkan oleh stasiun RCTI. Dari sinilah pihak sales dan marketing kami berani membuat dan menjual konsep program Idola Cilik ini terhadap pengiklan. 2. Weakness (Kelemahan) : Pada waktu pihak stasiun RCTI melempar program Idola Cilik 2 ke masyarakat, sungguh banyak animo masyarakat yang ingin masuk sebagai peserta. Tetapi dikarenakan tempat dan waktu yang terbatas, maka tidak semua yang ingin ikut sebagai peserta dapat masuk mengikuti ajang kontes ini. Kami melekukan seleksi terlebih dahulu. Selain itu dengan keterbatasan waktu dari anak-anak peserta maka program Idola Cilik tidak dapat ditayangkan pada waktu malam hari melainkan pada siang hari yakni dari pukul 13.00 sampai dengan16.00. 49 3. Opportunities (Peluang) : Dengan tingginya minat masyarakat terhadap program Idola Cilik I terdahulu, maka hal ini merupakan suatu nilai jual yang baik bagi pihak kami terhadap pengiklan. Oleh karena itu, dengan menawarkan paket dan materi presentasi kepada pengiklan yang menurut kami potensial, maka iklan yang masuk pada program Idola Cilik akan mencapai kepada target penjualan. 4. Threat (Ancaman) : Pada saat kami melakukan strategi komunikasi pemasaran terhadap program Idola Cilik 2, kami tidak menemukan program yang sama dengan program Idola Cilik 2 tersebut sehingga ancaman dari program sejenis pada stasiun lain dapat diminimalis.48 Bila melihat kepada analisa S.W.O.T yang didapat, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, pihak sales dan marketing selalu merencanakannya secara tepat dan sesuai dengan tujuan yang dicapai. Pemasukan iklan dan para pengiklan bisa mencapai target penjualan karena rating dan share selama periode Idola Cilik I berlangsung sangat bagus dan memuaskan. Suatu komunikasi pemasaran dapat dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh khalayak sasaran dan membuat khalayak sasaran melakukan sesuatu sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan. 4.2.2. Menetapkan Tujuan atau Sasaran Berdasarkan wawancara dengan Saudari Maria Ristanti selaku nara sumber, penulis mendapat pembahasan mengenai langkah awal dan terbentuknya 48 Hasil Wawancara dengan saudari Puri Dewayani (Marketing Research Head stasiun RCTI) 50 strategi komunikasi pemasaran, pemasang iklan dan juga target audience atau khalayak sehingga dapat menetapkan tujuan atau sasaran dan pemasaran program Idola Cilik 2. Adapun penjelasan adalah : Adanya tujuan dan sasaran ini adalah melihat kepada penjabaran singkat mengenai objectivitas target audience dan program Idola Cilik maupun target market dan komunikasi pemasaran yang dilancarkan oleh pihak sales dan marketing selaku media televisi. Menetapkan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai yakni dengan mempertimbangkan realitas masalah dan peluang lingkungan serta kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tanpa adanya salah satu dari bagian ini, tidak akan berjalan dan maksud yang ingin dituju yaitu menjual spot iklan ke pemasang iklan tidak tercapai.49 Adapun tujuan atau sasaran dari pemasaran progran Idola Cilik 2 menurut Saudari Maria Ristanti adalah : Tujuan atau sasaran yang akan dicapai pada program Idola Cilik 2 adalah berhasilnya program ini dapat diterima dihati masyarakat sebagai pemirsa televisi dan berhasilnya pencapaian target penjualan terhadap iklaniklan yang masuk pada program ini50 Jadi tujuan atau sasaran dari program Idola Cilik 2 pada stasiun RCTI yang pertama dilihat adalah program tersebut dapat diterima dihati pemirsa televisi yang kemudian diharapkan tercapainya target penjualan terhadap iklaniklan yang masuk pada program Idola Cilik 2 ini yang sebelunya dilihat kepada penjabaran singkat mengenai objectivitas target audience dan program tersebut. Sedangkan tujuan lain yang ingin dicapai melalui kegiatan komunikasi 49 Hasil Wawancara dengan Saudari Maria Ristanti (Exsekutif Director Marketing Communication stasiun RCTI) 50 Ibid 51 pemasaran program acara Idola Cilik 2 terhadap stasiun RCTI berdasarkan konsep yang telah ditentukan sebelumnya, Saudari Puri Dewayani selaku Marketing Research Head RCTI mengatakan : Untuk kepentingan marketing, ini adalah point utama untuk setiap program acara yang diadakan oleh stasiun RCTI, tetapi bukan hanya program acara Idola Cilik semata. Program acara lain yang diadakan oleh RCTI juga dimaksudkan untuk tujuan dari marketing. Tujuan lainnya adalah memberi tahu kepada khalayak atau pemirsa RCTI dan pengiklan bahwa stasiun RCTI selalu menampilkan acara yang bermutu yang layak untuk ditonton dan dapat menghibur pemirsa. Selain itu tim kami juga mempunyai segudang ide untuk membuat program acara yang menarik sehingga banyak khalayak tertarik untuk menonton yang kemudian pengiklan akan tertarik untuk memasang iklan. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui tujuan lain dari komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik 2 adalah memberi tahu kepada khalayak atau pemirsa RCTI dan pengiklan bahwa stasiun RCTI selalu menampilkan acara yang bermutu yang layak untuk ditonton dan dapat menghibur bagi pemirsanya. 4.2.3. Menyusun Strategi dan Program Chriss Fill berpendapat mengenai sistem komunikasi pemasaran yang mengatakan bahwa didalam sistem komunikasi pemasaran terdapat bauran pemasaran yang mana bauran pemasaran tersebut adalah bagian penting dari 52 setiap perencanaan pemasaran didalam sebuah perusahaan sebagai salah satu faktor kunci keberhasilan.51 Namun semua hal tersebut tidak lepas dari peran penting sebuah komunikasi pemasaran atau biasa disebut juga dengan komunikasi pemasaran yang dilakukan antara produser ke konsumennya dalam menyampaikan informasi tentang produk pemisahaan agar diketahui oleh khalayak sasaran dan bagaimana cara yang ditempuh itu berhasil ditempuh berhasil dilakukan yaitu dengan membuat suatu perencanaan baik dari segi strategi pemasarannya maupun strategi komunikasinya dengan anggaran biaya yang sesuai. Suatu program yang dikomunikasikan itu dapat berhasil, maka tujuan yang ingin dicapai dalam melancarkan strategi komunikasi pemasaran ke pihak para pengiklan atau pemasang iklan itu akan bisa memetik hasil yang berujung kepada program yang dimaksud akan mendapatkan rating dan share yang tinggi dan juga berdampak kepada penayangan iklan yang muncul diprogram tersebut. Iklan yang muncul bisa terekspos dan secara tidak langsung pemikiran atau minesite pemirsa televisi bisa terprogram bahwa iklan-iklan yang dimunculkan bisa juga menggugah pemikiran dari perasaan, bahkan membujuk mereka untuk dapat membeli produk yang mereka lihat di televisi. Selain itu, menyusun strategi dan program harus dengan cara dan upaya yang tepat. Penulis memberikan pertanyaan kembali kepada Saudari Maria Ristanti selaku nara sumber yaitu apakah ada kaitannya antara marketing dengan 51 Chriss Fill, Marketing Communication Frameworks, theories and applicatoion, UK: Prentice Hall International, 2005 53 melakukan strategi komunikasi pemasaran stasiun RCTI dalam memasarkan program Idola Cilik 2, menurut Maria Ristanti : Tentu saja ada kaitannya karena bila dilihat dari media dan pengertian marketing media maka akan muncul pemahaman mengenai media client. Didalam media client, terdapat yang namanya Mass media. Mass media ini terbagi atas dua, yaitu yang disebut dengan B2B (business to business) dan B2C (business to customer). Disini strategi yang digunakan oleh kami yakni dengan cara mengkomunikasikan melalui strategi komunikasi pemasaran pada produk yang berupa program Idola Cilik 2, untuk kemudian dikemas dan dibuat sebagus mungkin sehingga program tersebut layak untuk dijual ke para pengiklan serta program ini dibuat agar masyarakat awareness dan ikut serta dalam ajang pencarian bakat-bakat segar dari Idola Cilik 2.52 Penulis kemudian menyimpulkan bahwa didalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, ada beberapa faktor yang saling berhubungan sehingga strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yakni memasarkan program Idola Cilik 2 ke pengiklan. Jika tidak saling berhubungan, maka setiap pihak tidak akan berjalan sebagaimana mestinya dan iklan tidak dapat ditayangkan dan menyebabkan kerugian pada pihak media televisi karena tidak adanya pemasukan untuk perusahaan. Disamping adanya hubungan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak baik dari sisi stasiun RCTI sebagai komunikator maupun pihak klien atau agency sebagai komunikator, pihak RCTI melihat juga bahwa didalam melakukan strategi komunikasi pemasaran yang dilancarkan, dibutuhkannya tekhnik analisa S.W.O.T (Strength, Weakness, Opportunities, Threat). 52 Hasil Wawancara dengan Saudari Maria Ristanti (Exsekutif Director Marketing Communication stasiun RCTI) 54 Untuk target audience dari program Idola Cilik 2 itu sendiri Saudari Maria Ristanti menjelaskan sebagai berikut : Pada saat memproduksi Idola Cilik 2 ini, banyak hal yang harus dipertimbangkan. Seperti production cast, bintang tamunya, rundown program, durasi iklan, durasi program, tema dan setiap penayangan, target audiencenya, format acara, episodenya, dan lain-lain. Bisa dilihat dari penjelasan singkat mengenai program Idola Cilik itu sendiri. Pihak stasiun RCTI melihat program Idola Cilik 2 ini hampir disamakan dengan target audience dari stasiun RCTI itu sendiri. Dari segi demografi, program Idola Cilik 2 ini ditujukan untuk golongan pemirsa B, C, D, pria – wanita (anakanak, remaja, dewasa). Selain dari sisi demografi, melihat juga kepada sisi psikografinya yaitu mereka yang tinggal di daerah maupun urban perkotaan dengan pendidikan antara SMP sederajat sampai kepada pekerja.53 Dari penjelasan tersebut penulis melihat bahwa program Idola Cilik 2 ini hampir disamakan dengan target audience dari stasiun RCTI itu sendiri. Dari segi demografi, program Idola Cilik 2 ditujukan untuk pemirsa golongan B, C, D, pria, wanita (anak-anak, remaja, dewasa). Selain itu, melihat juga kepada sisi psikografi atau lokasi yaitu mereka yang tinggal di urban perkotaan dengan pendidikan antara SMP sederajat sampai kepada pekerja. Setelah melihat kepada target audience untuk program Idola Cilik 2, maka selanjutnya akan dilihat kepada target market dari program acara tersebut seperti yang dikatakan Saudari Maria Ristanti : Mengenai target market kami, berhubungan dengan pihak sales dan marketing. Disini, hubungan antara pihak televisi yakni Stasiun RCTI yang diwakili oleh account executive sebagai penghubung antara pihak agency 53 Ibid 55 maupun pihak advertiser. Jadi target market dari program Idola Cilik 2 adalah mendapatkan sponsor utama dan pemasang iklan pada program acara tersebut.54 Disini penulis mencoba menjelaskan bahwa agency adalah pihak yang menjualkan produk yang sudah berupa iklan, ke pihak media baik elektronik maupun cetak. Advertiser adalah pihak yang mempunyai produk untuk dibuatkan materi dan format iklannya oleh pihak agency dan nantinya iklan tersebut menjadi iklan yang siap dijual ke pihak media. Pihak agency dan pihak advertiser saling berhubungan satu sama lain. Begitu pun halnya hubungan antara pihak agency dengan pihak televisi. Hubungan antara pihak televisi, agency dan advertiser harus terjalin dengan baik. Seperti yang dikatakan Saudara Sandi Juanda selaku Marketing Strategi & Placement Promo stasiun RCTI : Dengan melihat kepada hubungan antara pihak televisi, agency dan advertiser, maka strategi yang dilakukan oleh Stasiun RCTI disini adalah dengan cara melakukan kegiatan komunikasi termasuk pemasaran yaitu melalui bagian sales dan marketing di mana pihak ini yang berusaha menjual program Idola Cilik 2 ke kliennya (pengiklan) sehingga para kliennya tertarik untuk memasukkan iklannya.55 Selanjutnya dalam menyusun strategi dan program Idola Cilik 2 dilakukan perencanaan media pada kegiatan komunikasi pemasaran. Perencanaan media ini begitu penting dilakukan agar tujuan dari kegiatan komunikasi pemasaran dapat 54 Ibid Hasil Wawancara dengan Saudara Sandi Juanda (Marketing Strategi & Placement Promo stasiun RCTI) 55 56 tercapai seperti yang dikatakan Saudari Puri Dewayani selaku Marketing Research Head stasiun RCTI : Pertama-tama adalah melihat kepada objective dari brand atau produknya. Objective disini maksudnya adalah untuk membangun dan mengembangkan kembali awareness dan produk itu sendiri. Setelah sekian lama kosong atau vakum, maka kami membuat perencanaan media, dimana dalam perencanaan media itu, kami fikir tidak memakai single medium karena fokusnya adalah menjangkau orang sebanyak-banyaknya dengan frekuensi tertentu.56 Dari penjelasan di atas dikatakan bahwa pihak stasiun RCTI sudah beberapa waktu tidak melakukan perencanaan media dalam beberapa program acaranya. Akan tetapi untuk program Idola Cilik 2 ini harus dilakukan agar dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh khalayak atau pengiklan. Rencana yang komprehensif seringkali meliputi berbagai strategi dan program. Adanya kerterlibatan koordinasi dan pengendalian di dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran adalah salah satu bentuk dari perencanaan dan koordinasi dalam proses implementasi sekaligus pengendalian program Idola Cilik 2 tersebut. Penulis memberikan pertanyaan kepada nara sumber yang lain, yakni Saudara Sandi Juanda selaku Marketing Strategi & Placement Promo stasiun RCTI mengenai bagaimana proses dan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak stasiun RCTI dalam memasarkan program Idola Cilik 2. Setiap stasiun televisi akan melakukan analisa dan perencanaan sebelum memproduksi program baru. Seperti halnya terbentuknya program Idola 56 Hasil Wawancara dengan saudari Puri Dewayani (Marketing Research Head stasiun RCTI) 57 Cilik. Sebelum melangkah ke pihak luar yang merupakan target market dari televisi yaitu agency dari advertiser. Di media televisi, adanya pihak-pihak yang terlibat seperti produksi yang membuat suatu tayangan program secara live maupun taping, program yang memplot dan mengatur jam tayang suatu program riset melihat kepada data-data suatu program secara keseluruhan dari berbagai sumber, pihak sales dan marketing yang melakukan pemasaran kepada pihak agency agar ada pemasukan iklan, pihak traffic yang mengatur slot atau space iklan dan bagian lainnya yang turut andil dalam proses terbentuknya suatu program.57 4.2.4. Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam tayangan Idola Cilik 2 terdapat beberapa segmen tayangan yang akan dilaksanakan baik secara on air maupun off air yang masing-masing memiliki kekuatan atau kelebihan terhadap pemasang iklan, diantaranya : 1. Audisi (empat eps) durasi enam puluh menit, format acara : taping 2. Kampus Idola Cilik (empat puluh eps) durasi tiga puluh menit, format acara : taping 3. Dua puluh besar (dua belas eps) durasi seratus delapan puluh menit, format acara : live 4. Grand Final Idola Cilik (satu eps) durasi seratus delapan puluh menit format acara : live 5. Grand Final Idola Cilik (satu eps) durasi seratus delapan puluh menit, format acara : rerun 6. Off Air Audition (Surabaya, Bandung dan Jakarta) 57 Hasil Wawancara dengan Saudara Sandi Juanda (Marketing Strategi & Placement Promo stasiun RCTI) 58 Mengenai perhitungan tayangan iklan pada program Idola Cilik 2, nara sumber yakni saudara Sandi Juanda selaku Marketing Strategi & Placement Promo stasiun RCTI menjelaskan : Pada program Idola Cilik 2 penayangan iklan harus dua puluh persen dari program yang ditawarkan. Berarti itu programnya tiga puluh menit, maka dua pulu persen dikali tiga puluh menit sama dengan enam menit. Dari enam menit ini jumlah iklan yang didapat adalah dua belas spot. Bila acara atau segmentnya tiga puluh menit maka tiga puluh menit dikurang enam menit sama dengan dua puluh empat menit. Dua puluh empat menit ini hanya durasi programnya saja belum termasuk durasi iklan. Karena satu menit sama dengan dua spot iklan dari TVC (television commercial) yang berdurasi tiga puluh detik. Biasanya satu kali penayangan iklan sama dengan satu spot selama acara itu berlangsung. Jumlah spot tergantung dari media order yang diminta oleh klien atau pengiklan.58 Berikut data-data yang diperoleh dan AC Nielsen pada periode Idola Cilik 2 (17 November 2008– 28 Maret 2009) beberapa brand berhasil menjadi brand yang sukses dengan mencapai spot iklan yang cukup tinggi dan signifikan, diantaranya ada Telkomsel Kartu AS dan Simpati (lnitatif Media Indonesia), Okky Jelly Drink, Garuda Coated Peanuts, Gery Cokluut Chocolate Wafer (Garuda Food), Sozzis (Japfta Food Nusantara) dan So Good Chicken Nugget (Supra Sumber Citra).59 Pada acara Grand Final Idola Cilik 2 sendiri mengalami peningkatan secara signifikan. Dari sini bisa dilihat, bahwa pemasukan yang didapat bisa mencapai angka yang cukup besar. Para pengiklan juga melihat kepada ratecard 58 59 Ibid Sumber data brand (AC Nielsen) pada Idola Cilik 2 (1 November 2008– 31 Februari 2009) 59 dan pola acara yang ditawarkan oleh pihak stasiun RCTI dengan memasukkan ke kategori gold sebesar lima belas juta per tiga puluh sec, dan untuk Grand Final sebesar dua puluh juta per tiga puluh sec. Beda kategori gold dan silver di ratecard yaitu bahwa kategori gold sudah bisa dipastikan bahwa program itu memiliki rating yang bagus sedangkan kategori silver, biasanya untuk program yang terkadang rating yang dihasilkan biasa saja.60 Berikut hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Saudara Sandi Juanda selaku Marketing Strategi & Placement Promo stasiun RCTI mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan pada pengiklan yang dalam hal ini adalah Garuda Food (Gery Cokluut Chocolate Wafer) sebagai salah satu pihak pengiklan yang dilihat dari sisi medianya. Alasan kenapa pihak Garuda Food memilih stasiun RCTI untuk memasang iklan pada progaram Idola Cilik 2 yaitu dikarenakan pihak pengiklan tidak melihat kepada loyalitas dan penonton terhadap satu stasiun televisi tertentu tetapi dilihat dari seberapa loyal penonton melihat atau menonton suatu acara atau program tertentu dan relevan dengan produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, pihak Garuda Food berani mensponsori program Idola Cilik 2 tersebut baik pada saat On Air maupun Off Air. Disamping itu pihak pengiklan melihat kepada relevannya produk mereka dengan target audience yang ingin dicapai. Alasan lain karena kondisi di negara Indonesia memiliki banyak stasiun televisi, maka pihak Garuda Food / agency ingin menjangkaunya melalui media yang dapat menjangkau khalayak luas.61 60 Program data marketing RCTI Jakarta AC Nielsen Media Research dan majalah Cakram edisi Oktober 2008 61 Hasil Wawancara dengan Saudara Sandi Juanda (Marketing Strategi & Placement Promo stasiun RCTI) 60 Kemudian penulis kembali bertanya mengenai kesesuaian produk yang diiklankan dengan Target Audience dan segmentasi pasar, Saudara Sandi Juanda menjelaskan : Secara konten dari produk tersebut adalah relevan antara target audience (sasaran khalayak) dengan program acaranya karena program Idola Cilik 2 tidak jauh dari kehidupan anak-anak, dan bila dilihat dari segmentasi pasar maka pihak Garuda Food selaku salah satu sponsorship kami melihat kepada Target Audience Rating Point. Setelah melihat kepada Target Audience Rating Point dapat diambil hasil research-nya yaitu seberapa besar loyalitas audience terhadap program yang sedang di tonton. Kalau angka dari research tadi tinggi, ini berarti menunjukkan bahwa audience mempunyai loyalitas terhadap program tersebut dan itu yang dipilih oleh pihak Garuda Food agar media plan yang mereka buat menjadi lebih efektif.62 Dari penjelasan tersebut Saudara Sandi Juanda juga menjelaskan produkproduk apa saja yang masuk pada program Idola Cilik 2, adapun penjelasannya adalah : Selain Gery Cokluut Chocolate Wafer ada juga yang lain yakni seperti Telkomsel Kartu AS & Simpati (lnitatif Media Indonesia), Okky Jelly Drink, Garuda Coated Peanuts, Sozzis (Japfta Food Nusantara) dan So Good Chicken Nugget (Supra Sumber Citra). Pihak Garuda Food menjadi sponsorship utama dalam program Idola Cilik 2 karena pihak Garuda Food memberikan eksklusif atau keistimewaan didalam program ini sehingga pihak lain yang menawarkan brand atau produk yang sejenis tidak bisa menjadi sponsor utama.63 62 63 Ibid Ibid 61 Penulis kembali memaparkan hasil wawancara kepada Saudara Sandi Juanda mengenai proses perencanaan hingga evaluasi terhadap pihak sponsorship / pengiklan didalam komunikasi pemasaran pada program Idola Cilik 2 : Pertama yang dilakukan adalah melakukan analisa competitor. Setelah menganalisa competitor, kemudian melakukan perencanaan media secara objective dan merekomendasikan ke klien. Jika klien telah setuju baru pihak agency melakukan eksekusi terhadap produknya bila hasil sudah didapat kemudian tahap selanjutnya menganalisa kembali apakah hasil yang didapat sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Tahap evaluasi di sini yakni apakah perencanaan yang sudah dibuat dengan eksekusi yang dilakukan sudah seimbang dan sesuai dengan harapan dan klien tersebut. Jika ada temuan baru berupa ide atau tambahan-tambahan lain, kembali didiskusikan ke klien.64 Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa yang menjadi tolak ukur evaluasi dari kegiatan pemasaran program acara Idola Cilik 2 adalah melakukan analisa competitor, melakukan perencanaan media, dan menganalisa kembali apakah hasil yang didapat sesuai dengan perencanaan. Hambatan atau kendala yang ditemui didalam pelaksanaan kegiatan pemasaran program acara Idola Cilik 2, menurut Saudara Sandi Juanda tidak terlalu signifikan. Hampir secara keseluruhan berjalan dengan baik. Sedikit beberapa kendala yang dapat diatasi pada penayangan iklan, seperti jika sponsorship tidak dapat memasukkan iklannya di segmen A maka pihak stasiun RCTI bisa mengantisipasi dengan memasukkan iklannya di segmen B sesuai dengan pemberitahuan sebelumnya. 64 Ibid 62 4.3 Pembahasan Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran stasiun RCTI, maka dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara mendalam kepada nara sumber yaitu Exsekutif Director Marketing Communication yakni Saudari Maria Ristanti, Marketing Research Head yakni Saudari Puri Dewayani, Marketing Strategi & Placement Promo yakni Saudara Sandi Juanda. Dimana diperoleh hasil penelitian bahwa didalam pengumpulan data-data mengenai pemasaran menjelaskan secara terperinci permasalahan yang menjadi objek penelitian dan menganalisa semua data penelitian yang didapat sesuai dengan fakta yang sebenarnya secara keseluruhan mengenai strategi komunikasi pemasaran didalam memasarkan program Idola Cilik 2. Ketika berbicara mengenai strategi komunikasi pemasaran, maka banyak hal yang saling berkaitan. Bagaimana strategi yang dilakukan, apa tujuan dan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan, alat pemasaran apa saja yang digunakan, pelaksanaan dan strategi komunikasi pemasaran sampai kepada kendala yang dihadapi ketika melakukan strategi komunikasi pemasaran tersebut. Dalam hal ini, penulis yang melakukan penelitian stasiun televisi RCTI mencari apa yang menjadi ketertarikan untuk membahas permasalahan yang ada. Disini penulis mencoba membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran didalam memasarkan program Idola Cilik 2. Pemasaran yang dilakukan oleh pihak sales dan marketing dibawahi atau dinaungi oleh kepala divisi atau yang biasa disebut dengan Exsekutif Director Marketing. Exsekutif Director Marketing Communication pada saat periode Idola 63 Cilik 2 berlangsung selama bulan November 2008 - Maret 2009 yang bertanggung jawab adalah Saudari Maria Ristanti. Dari hasil penelitian ini akan penulis jabarkan sesuai konsep-konsep yang terdapat pada penelitian ini yakni konsep tentang strategi komunikasi pemasaran. 4.3.1. Analisa Faktor Kunci (Key Factor Analysis) Teknik analisa S.W.O.T (Srengh, Weakness, Opportunities, Threat) ini digunakan untuk menganalisis sampai sejauh mana pihak stasiun RCTI mampu melihat dari segala sisi yakni sebelum dan sesudah memasarkan program acara Idola Cilik ini. Adapun kekuatan perusahaan dapat menjadi faktor pendukung tercapainya tujuan usaha dapat juga menunjang upaya pencapaian tujuan strategi pemasaran terhadap program acara Idola Cilik 2 tahun 2009 yang sudah dilaksanakan. Menurut hasil wawancara penulis terhadap saudari Maria Ristanti selaku Exsekutif Director Marketing Communication dari stasiun RCTI dalam memasarkan program acara Idola Cilik 2 tahun 2009, dijelaskan bahwa kekuatan Program Idola Cilik adalah merupakan program reality show atau ajang kontes menyanyi anak-anak satu-satunya yang ada di Indonesia yang dikemas kedalam bentuk ajang pencarian bakat-bakat baru melalui pooling pemirsa televisi. Program Idola Cilik ini dibentuk untuk menanggapi atau menyalurkan banyaknya animo masyarakat yang ingin menunjukan bakat bernyanyi dari anak-anak. Untuk weakness atau kelemahannya dikarenakan tempat dan waktu yang terbatas, maka ajang Idola Cilik ini tidak dapat menampung jumlah seluruh pendaftar dan program Idola Cilik tidak dapat ditayangkan pada waktu malam hari 64 melainkan pada siang hari yakni dari pukul 13.00 sampai dengan16.00 kecuali pada saat acara grand final. Untuk opportunities atau peluang, pihak RCTI melihat dengan tingginya minat masyarakat terhadap program Idola Cilik I terdahulu, maka hal ini merupakan suatu modal dan nilai jual yang baik terhadap pengiklan. Oleh karena itu, dengan menawarkan paket dan materi presentasi kepada pengiklan yang potensial, maka diharapkan iklan yang masuk pada program Idola Cilik akan mencapai kepada target penjualan. Sedangkan pada threat atau ancaman yang nantinya dapat menjadi kendala pada kegiatan strategi komunikasi pemasaran pada program Idola Cilik 2 ini adalah banyaknya acara reality show di stasiun televisi lain yang juga menampilkan keungulan-keunggulannya walaupun saat ini tidak ada program yang sama dengan program Idola Cilik 2 sehingga ancaman dari program sejenis pada stasiun lain dapat diminimalis. Bila melihat kepada analisa S.W.O.T yang didapat, maka dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, pihak sales dan marketing RCTI telah merencanakannya secara tepat dan sesuai dengan tujuan yang dicapai sehingga diharapkan pemasukan iklan dan para pengiklan bisa mencapai target penjualan karena rating dan share yang baik. Suatu komunikasi pemasaran dapat dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh khalayak sasaran dan membuat khalayak sasaran melakukan sesuatu sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan. 65 4.3.2. Menetapkan Tujuan atau Sasaran Langkah awal dan terbentuknya strategi komunikasi pemasaran, pemasang iklan dan juga target audience atau khalayak sehingga dapat menetapkan tujuan atau sasaran program Idola Cilik 2 di stasiun RCTI adalah adalah melihat kepada penjabaran singkat mengenai objectivitas target audience maupun target market dari program Idola Cilik dan bagaimana komunikasi pemasaran yang dilancarkan oleh pihak marketing. Menetapkan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai yakni dengan mempertimbangkan realitas masalah dan peluang lingkungan serta kekuatan dan kelemahan dari program acara idola Cilik 2 itu sendiri. Tanpa adanya salah satu dari bagian ini pihak RCTI menyatakan tidak akan berjalan dan maksud yang ingin dituju yaitu menjual spot iklan ke pemasang iklan tidak tercapai. Tujuan dari pesan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh stasiun RCTI dalam memasarkan program Idola Cilik ini yakni agar target audience aware terhadap program sehingga adanya interest atau ketertarikan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program ini, desire untuk mengikuti audisi maupun action untuk menonton program tersebut sehingga akan berdampak pada rating tinggi. Rating tinggi akan membuat target market yakni pihak klien akan tertarik memasukkan iklannya sehingga mengakibatkan income yang masuk untuk perusahaan bisa mencapai target penjualan utau keuntungan maupun keuntungan dipihak klien bahwa adanya ketersesuaian bran dan iklan yang ditayangkan dengan segmen program yang dituju. 66 4.3.3. Menyusun Strategi dan Program Suatu program yang dikomunikasikan itu dapat berhasil, maka tujuan yang ingin dicapai dalam melancarkan strategi komunikasi pemasaran ke pihak para pengiklan atau pemasang iklan itu akan bisa memetik hasil yang berujung kepada program yang dimaksud akan mendapatkan rating dan share yang tinggi dan juga berdampak kepada penayangan iklan yang muncul diprogram tersebut. Iklan yang muncul bisa terekspos dan secara tidak langsung pemikiran atau minesite pemirsa televisi bisa terprogram bahwa iklan-iklan yang dimunculkan bisa juga menggugah pemikiran dari perasaan, bahkan membujuk mereka untuk dapat membeli produk yang mereka lihat di televisi. Selain itu, menyusun strategi dan program harus dengan cara dan upaya yang tepat. Hubungan keterkaitan antara marketing pada stasiun RCTI dengan melakukan strategi komunikasi pemasaran dalam memasarkan program Idola Cilik 2 dapat dilihat dari media dan pengertian marketing media maka akan muncul pemahaman mengenai media client. Didalam media client, terdapat yang namanya Mass media. Mass media pada stasiun RCTI terbagi atas dua, yaitu yang disebut dengan B2B (business to business) dan B2C (business to customer). Bisa dilihat bagan dibawah ini : Media Client B2B Adv. Agency B2C Audience Mass media Advertiser 67 Note : B2B, tend to “Rational, Big Amount and Personnal Selling”. B2C, tend to “Emotional, Small Volume and Advertising”. Disini strategi yang digunakan oleh pihak RCTI yakni dengan cara mengkomunikasikan melalui strategi komunikasi pemasaran pada produk yang berupa program Idola Cilik 2, untuk kemudian dikemas dan dibuat sebagus mungkin sehingga program tersebut layak untuk dijual ke para pengiklan serta program ini dibuat agar masyarakat awareness dan ikut serta dalam ajang pencarian bakat-bakat segar dari Idola Cilik 2. Penulis kemudian menyimpulkan bahwa didalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, ada beberapa faktor yang saling berhubungan sehingga strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yakni memasarkan program Idola Cilik 2 ke pengiklan. Jika tidak saling berhubungan, maka setiap pihak tidak akan berjalan sebagaimana mestinya dan iklan tidak dapat ditayangkan dan menyebabkan kerugian pada pihak media televisi karena tidak adanya pemasukan untuk perusahaan. Target audience dari program Idola Cilik 2 secara umum hampir disamakan dengan target audience dari stasiun RCTI itu sendiri. Dari segi demografi, program Idola Cilik 2 ini ditujukan untuk golongan pemirsa B, C, D, pria – wanita (anak-anak, remaja, dewasa). Selain dari sisi demografi, melihat juga kepada sisi psikografinya yaitu mereka yang tinggal di daerah maupun urban perkotaan. 68 Sedangkan untuk target market dari program acara Idola Cilik 2 berhubungan dengan pihak marketing, pihak agency maupun pihak advertiser. Jadi target market dari program Idola Cilik 2 adalah mendapatkan sponsor utama dan pemasang iklan pada program acara tersebut. Disini penulis mencoba menjelaskan bahwa agency adalah pihak yang menjualkan produk yang sudah berupa iklan, ke pihak media baik elektronik maupun cetak. Advertiser adalah pihak yang mempunyai produk untuk dibuatkan materi dan format iklannya oleh pihak agency dan nantinya iklan tersebut menjadi iklan yang siap dijual ke pihak media. Pihak agency dan pihak advertiser saling berhubungan satu sama lain. Begitu pun halnya hubungan antara pihak agency dengan pihak televisi. Dalam menyusun strategi dan program Idola Cilik 2 dilakukan perencanaan media pada kegiatan komunikasi pemasaran. Perencanaan media ini begitu penting dilakukan agar tujuan dari kegiatan komunikasi pemasaran dapat tercapai. Rencana yang komprehensif seringkali meliputi berbagai strategi dan program. Adanya kerterlibatan koordinasi dan pengendalian di dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran adalah salah satu bentuk dari perencanaan dan koordinasi dalam proses implementasi sekaligus pengendalian program Idola Cilik 2. Dari sini akan ada harga jual program yang dikeluarkan dan biasanya ada penawaran dari pihak klien untuk paket-paket sponsor termasuk spot iklannya. Terkadang tidak semua permintaan-permintaan dari klien yang dipenuhi misalnya pihak klien mau iklannya masuk di first position atau minta tambahan-tambahan 69 pada graphic commercial padahal budget yang mereka berikan tidak sesuai dengan penawaran yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Memasarkan program Idola Cilik 2 ini menggunakan alat bantu atau sales kit yang berupa paket proposal dan material presentasi yang lengkap, ditambah materi showreel program yang lengkap dan excelent. Adanya permintaan paket showreel tergantung dari permintaan pihak klien. Bila pada saat akhir tahun pihak RCTI akan mengeluarkan program-program unggulan dan program baru yang dijual ke pihak kilen. Tetapi tetap memfokuskan kepada program Idola Cilik 2 ini yang akan ditawarkan kepada pengiklan. Pengertan paket itu sendiri adalah kemasan jualan dengan kompensasi yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan daya tarik untuk membeli. Isi dari paket itu sendiri biayanya paket sponsor yang berupa kompensasi on air (inside spot, super impose, running text. dan lain-lain) dan juga off air benefit (booth atau product sampling, spanduk, umbul-umbul dan standing banner). Off air ini biasanya dilakukan pas audisi berlangsung yaitu dua bulan sebelum acara berlangsung. Off air audition ini dilangsungkan di beberapa kota antara lain Surabaya, Bandung dan Jakarta. Daerah-daerah ini dipilih karena merupakan kotakota besar dan berpotensial untuk menjaring bakat-bakat baru yang segar dan yang pastinya bukan profesional. Menurut Saudara Sandi Juanda selaku nara sumber menjelaskan bagaimana cara memasarkan Idola Cilik 2 yakni dengan cara mempresentasikan konsep program yang menarik, dan menghibur kepada pihak klien (agency maupun advertiser). Saudara Sandi Juanda menjelaskan bahwa strategi 70 komunikasi pemasaran yang dilakukan stasiun RCTI dalam memasarkan program Idola Cilik 2 yakni dengan selalu menonjolkan kemeriahan acara dari program Idola Cilik ini. Kegiatan strategi komunikasi pemasaran lain yang digunakan oleh pihak RCTI yakni dengan menggunakan promo program. Sebuah promo televisi adalah suatu spot televisi yang menawarkan atau menjual program ataupun image stasiun televisi yang bersangkutan. Fungsi sebuah promo yang utama adalah mengajak pemirsa untuk menonton acara yang dimaksud. Program unggulan diharapkan dapat mendulang rating yang setinggi tingginya. Ini alasan utama adanya promo program yang dibuat dalam beberapa versi, gunanya untuk mengangkat performa RCTI melalui rating dan juga share, seperti halnya ada saat program Idola Cilik 2 berlangsung. Pihak promo membuat beberapa versi promo program. diantaranya teaser, versi promo serba-serbi, versi profil dan setiap kontestan grup, versi promo global maupun theme song. 4.3.4. Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Didalam melaksanakan kegiatan strategi komunikasi pemasaran ini, program yang ditawarkan harus diperhitungkan dengan teliti untuk menentukkan jumlah segmen pasar yang dituju. Pasar yang dimaksud adalah target audience. Target audience dari segi program Idola Cilik, sedangkan target marketnya adalah para pemasang iklan. Dengan menggunakan kegiatan komunikasi pemasaran yang tepat dan efektif maka pihak perusahaan dapat meningkatkan hasil penjualan pengalaman, dapat meningkatkan pemasang iklan dan menjaga hubungan yang baik dengan 71 para pengiklan tersebut. Untuk lebih melancarkan kegiatan strategi komunikasi pemasaran, maka pihak RCTI menggunakan kegiatan pemasaran atau promotion mix melalui personal selling antara perusahaan dengan konsumen baik secara perorangan maupun kelompok. Tujuan semua usaha pemasaran adalah menambah penjualan yang menguntungkan dengan menawarkan pemenuhan kebutuhan dalam jangka panjang. Penjualan personal atau personal selling merupakan cara promosi paling penting dalam mencapai tujuan. Penjualan personal terdiri dari kornunikasi individual personal dan ini berlawanan dengan komunikasi massa non personal yang berbentuk periklanan, promosi penjualan dan cara- cara komunikasi lainnya. Didalam melaksanakan personal selling hendaknya ada sesuatu yang wajar, dalam arti para pelaku personal selling benar-benar menguasai produk yang ditawarkan, dan selain itu juga hindarkan percakapan yang bertele-tele sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dan kebosanan bagi para calon konsumen yang mendengarkan.65 Personal selling atau penjualan secara personal adalah satu-satunya alat promosi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen potensial secara langsung, artinya penjualan tatap muka merupakan aktivitas komunikasi antara produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang melibatkan pikiran dan emosi serta tentu saja berhadapan langsung (face to face).66 65 66 Arif Isnaini, Model dan Strategi Pemasaran, NTP Press, Mataram 2005 hal 47 Sutisna, Op. Cit hal 311 72 Sifat dan personal selling dapat dikatakan lebih luwes, karena tenaga penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli dan bukan hanya itu tenaga penjual juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penjualan sehingga dapat mengadakan penyesuian-penyesuaian pada saat itu juga. Jadi personal selling merupakan salah satu metode promosi untuk mencapai tujuan perusahaan dan usaha ini merupakan satu usaha yang memerlukan lebih banyak tenaga penjual. Dalam kenyataannya, personal selling lebih fleksibel dibandingkan dengan yang lainnya. Penting untuk diketahui, didalam personal selling yang dilakukan oleh account executive yang harus dikuasai oleh adalah smart dan rasional (menguasai product knowledge) mengenal program yang ditawarkan, good planner dalam memasarkar produk-produk yang berupa program ke klien dan yang paling penting dari semuanya adalah adanya good team work yang solid dan bagus. Tanpa adanya kerjasama yang baik dan berbagai pihak, suatu program itu mungkin tidak akan berhasil diwujudkan. Personal selling mengacu kepada komunikasi antar pribadi karena melibatkan dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Selain itu, personal selling merupakan alat promosi yang paling efektif pada siklus terakhir dari proses pembelian. Hal ini terjadi karena personal selling dapat membuat hubungan interaktif secara dekat sehingga dapat mengenai konsumen secara lebih dalam dan lebih baik dan juga dapat memberikan respon yang tepat. 73 Personal selliing termasuk kedalam komunikasi antar pribadi. Bentuk khusus dari komunikasi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communications), yaitu dengan kararakteristik adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka seperti percakapan, dialog, wawancara. Komunkasi diadic memiliki ciri : pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak dekat dan pihak-pihak yang berkomunikasi mengirimkan dan menerima pesan secara spontan dan simultan. Komunikasi artis pribadi sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain. Langkah-langkah yang diperlukan pihak RCTI agar para pengiklan atau klien mau memasang iklannya di program Idola Cilik 2, menurut Saudari Puri Dewayani yang pasti adalah adanya jaminan bahwa rating program Idola Cilik 2 ini bagus dan para pengiklan tidak perlu khawatir terhadap produk yang diiklankan. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tidak semua produk cocok dimasukkan kedalam suatu program tertentu, dikarenakan dari pihak kliennya itu sendiri maupun dari segi produknya yang mungkin hanya cocok untuk target market tertentu. Biasanya kalau suatu program itu ratingnya bagus meski kita tidak menghubungi klien, pihak klien sendiri yang menghubungi pihak media broadcast atau penyiaran. Kenapa demikian, ini dikarenakan media broadcast atau penyiaran adalah wadah atau tempat untuk para pemasang iklan atau klien mempromosikan produknya supaya dikenal luas oleh khalayaknya atau audience yang menjadi konsumen. Jadi, penulis melihat kepada pernyataan nara sumber bahwa dengan melihat kepada rating, share, target market dan programnya itu sendiri maka para 74 pemasang iklan dapat memasangkan iklannya dengan terlebih dahulu melakukan sebuah survey untuk produknya supaya nantinya tidak mengalami kerugian pada saat memasukkan spot iklannya. Menurut Saudara Sandi Juanda selaku Marketing Strategi & Placement Promo pihak RCTI, bauran pemasaran atau promotion mix dilakukan untuk meningkatkan awareness viewer sehingga diharapkan program memperoleh rating yang tinggi. Media yang digunakan pada bauran pemasaran yakni dibagi menjadi dua yakni media above the line maupun media below the line. Above the line atau ATL untuk program Idola Cilik menggunakan Televsi (RCTI), Koran (Galamedia Bandung, Radar Surabaya, Rakyat Merdeka Group Jakarta, Seputar Indonesia Jakarta, Merapi Yogyakarta dan Semarang), Tabloid Genie, Radio (Women radio). Untuk below the line atau BTL menggunakan poster,flyer, billboard dan kegiatan off air (booth, spanduk, bannner dan umbul-umbul). Mengenai perhitungan tayangan iklan pada program Idola Cilik 2 penayangan iklan harus dua puluh persen dari program yang ditawarkan. Berarti itu programnya tiga puluh menit, maka dua pulu persen dikali tiga puluh menit sama dengan enam menit. Dari enam menit ini jumlah iklan yang didapat adalah dua belas spot. Bila acara atau segmentnya tiga puluh menit maka tiga puluh menit dikurang enam menit sama dengan dua puluh empat menit. Dua puluh empat menit ini hanya durasi programnya saja belum termasuk durasi iklan. Karena satu menit sama dengan dua spot iklan dari TVC (television commercial) yang berdurasi tiga puluh detik. Biasanya satu kali penayangan iklan sama dengan 75 satu spot selama acara itu berlangsung. Jumlah spot tergantung dari media order yang diminta oleh klien atau pengiklan. Berikut data-data yang diperoleh dan AC Nielsen pada periode Idola Cilik 2 (17 November 2008– 28 Maret 2009) beberapa brand mencapai spot iklan yang cukup tinggi dan signifikan, diantaranya ada Telkomsel Kartu AS dan Simpati (lnitatif Media Indonesia), Okky Jelly Drink, Garuda Coated Peanuts, Gery Cokluut Chocolate Wafer (Garuda Food), Sozzis (Japfta Food Nusantara) dan So Good Chicken Nugget (Supra Sumber Citra).67 Untuk evaluasi terhadap kegiatan komunikasi pemasaran pada program Idola Cilik 2 yakni dengan melakukan analisa competitor. Setelah menganalisa competitor, kemudian melakukan perencanaan media secara objective dan merekomendasikan ke klien. Tahap evaluasi di sini yakni apakah perencanaan yang sudah dibuat dengan eksekusi yang dilakukan sudah seimbang dan sesuai dengan harapan dan klien tersebut. Jika ada temuan baru berupa ide atau tambahan-tambahan lain, kembali didiskusikan ke klien. Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa yang menjadi tolak ukur evaluasi dari kegiatan pemasaran program acara Idola Cilik 2 adalah melakukan analisa competitor, melakukan perencanaan media, dan menganalisa kembali apakah hasil yang didapat sesuai dengan perencanaan. Hambatan atau kendala yang ditemui didalam pelaksanaan kegiatan pemasaran program acara Idola Cilik 2, menurut Saudara Sandi Juanda tidak terlalu signifikan. Hampir secara keseluruhan berjalan dengan baik. Sedikit 67 Sumber data brand (AC Nielsen) pada Idola Cilik 2 (1 November 2008– 31 Februari 2009) 76 beberapa kendala yang dapat diatasi pada penayangan iklan, seperti jika sponsorship tidak dapat memasukkan iklannya di segmen A maka pihak stasiun RCTI bisa mengantisipasi dengan memasukkan iklannya di segmen B sesuai dengan pemberitahuan sebelumnya. Bila melihat dari penjelasan keseluruhan di atas, penulis menyimpulkan bahwa didalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran, penting untuk melakukan tahap demi tahap sehingga kesemuanya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mendapatkan tujuan akhir yaitu keberhasilan didalam memasarkan program Idola Cilik 2. Melalui teknik-tekhnik persuasi yang tepat, diharapkan para klien dapat memasukkan iklannya sesuai dengan program dan spot iklan yang telah dipiIih dan pihak televisi sebagai media yang menayangkan iklan-iklan tersebut mendapatkan pemasukkan dari keuntuugan dan pemasukkan. Dari sini bisa kita lihat, bahwa karena adanya kebutuhan dari kedua belak pihak baik pihak pengiklan maupun pihak televisi yang sama-sama saling membutuhkan, oleh karena itulah bisa disebut dengan win-win solution. Keberhasilan dan strategi yang dilancarkan pada klien, tidak terlepas dari peran penting sebuah komunikasi pemasaran atau biasa disebut juga dengan sistem komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak produsen dengan konsumennya dalam menyampaikan informasi tentang produk yang berupa program Idola Cilik agar diketahui baik ke pihak klien atau pemasang iklan maupun pemirsa atau target audiencenya dan bagaimana cara yang ditempuh itu berhasil dilakukan yaitu dengan membuat suatu perencanaan baik dari segi pemasarannya maupun dari pelaksanaan strategi komunikasi pemasarannya. 77 BiIa dilihat dari sisi media yaitu melalui pihak pengiklan, penulis bisa menyimpulkan bahwa kaitan antara pihak pengiklan dengan pihak stasiun RCTI sangatlah terkait. Satu sama lain saling membutuhkan. Pihak pengiklan membutuhkan media untuk dapat menayangkan produk iklannya, sedangkan pihak televisi yaitu RCTI membutuhkan iklan untuk dapat menjadi pemasukan dalam kegiatan operasional sehari-hari. Selain menyampaikan informasi mengenai produk, pihak stasiun RCTI sebagai produsen dan komunikator harus mengetahui apa yang menjadi human interest (keinginan dari sisi manusia) maupun kebutuhan (needs) dan pihak klien atau pengiklan sehagai konsumen dimana dan kebutuhan yang diinginkan bisa didapat yakni penjualan spot iklan yang mencapai target dan program yang diterima oleh pemirsa sebagai khalayaknya. Langkah dalam mengembangkan program pemasaran strategis adalah menspesifikasikan tujuan-tujuan yang akan dicapai dan seluruh strategi pemasaran yang digunakan untuk setiap produk yang dipasarkan. Strategi komunikasi pemasaran merupakan perencanaan secara cermat dan sistematis mengenai kegiatan pemasaran keberadaan suatu produk dipasaran agar tercapainya sasaran atau tujuan yang dicapai. Strategi pemasaran bertujuan untuk menunjukkan pendekatan pemasaran yang hendak digunakan untuk mencapai sasaran rencana. Dari yang sudah didapat tersebut terlihat kesesuaian antara strategi yang diterapkan oleh stasiun televisi RCTI dengan konsep strategi komunikasi pemasaran yang dikemukakan oleh Chriss Fill mengenai strategi komunikasi pemasaran yakni bahwa “komunikasi pemasaran merupakan penyampaian pesan 78 yang dilakukan secara simultan dan terintergrasi dalam suatu rencana promosi”. Hanya saja stasiun televisi RCTI tidak menerapkannya konsep strategi secara penuh karena telah disesuaikan dengan kondisi dan program yang dipasarkannya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik 2 pada stasiun televisi RCTI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap nara sumber dengan melakukan indepth interview dan mengumpulkan data-data tertulis dari stasiun RCTI maka dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan : 1. Analisa faktor kunci menjadi landasan utama dalam pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran program Idola Cilik 2 pada stasiun televisi RCTI yang berupa analisa S.W.O.T untuk mengetahui bagaimana kekuatan produk yang berupa program Idola Cilik yang dimiliki stasiun RCTI, kelemahan, peluang atau kesempatan maupun ancaman yang harus dihadapi didalam memecahkan masalah yang terjadi ketika membuat perencanaan terhadap program tersebut. 2. Strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh stasiun televisi RCTI dalam mengkomunikasikan program acara Idola Cilik 2 adalah dengan menggunakan konsep tahapan : analisa faktor kunci (key factor analysis), menetapkan tujuan atau sasaran, menyusun strategi dan program, dan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran. 3. Tujuan dari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh stasiun RCTI dalam memasarkan program Idola Cilik ini yakni agar target 79 80 audience aware terhadap program sehingga adanya interest atau ketertarikan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program ini, desire untuk mengikuti audisi maupun action untuk menonton program tersebut sehingga akan berdampak pada rating tinggi. Rating tinggi akan membuat target market yakni pihak klien akan tertarik memasukkan iklannya sehingga mengakibatkan income yang masuk untuk perusahaan bisa mencapai target penjualan utau keuntungan maupun keuntungan dipihak klien bahwa adanya ketersesuaian bran dan iklan yang ditayangkan dengan segmen program yang dituju. 4. Pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan stasiun televisi RCTI dalam memasarkan program Idola Cilik 2 tidak terlepas dari masalah dan hambatan yang harus dihadapi, bagaimana pemecahannya dan semakin banyaknya program pesaing sejenis yang membuat pangsa pasar iklan semakin sempit. Penyelesaiannya dengan melakukan evaluasi kepada kegiatan komunikasi pemasaran yang sudah dijalankan yang harus lebih meningkat dari sebelumnya. Tolak ukur evaluasi dari kegiatan pemasaran program acara Idola Cilik 2 adalah melakukan analisa competitor, melakukan perencanaan media, dan menganalisa kembali apakah hasil yang didapat sesuai dengan perencanaan. 5. Dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasarannya stasiun televisi RCTI telah melakukan tahap demi tahap proses strategi sehingga kesemuanya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mendapatkan tujuan akhir yaitu keberhasilan didalam memasarkan program Idola Cilik 2. 81 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirangkum peneliti, maka penulis dapat memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi strategi komunikasi pemasaran program Idola Cilik 2 yang dilakukan stasiun RCTI. Adapun saransaran tersebut adalah : a. Saran Praktis 1. Pihak stasiun RCTI sebagai pembuat program Idola Cilik 2 dan sebagai komunikator harus mengetahui apa yang menjadi human interest (keinginan dari sisi manusia) maupun kebutuhan (needs) dari pihak klien atau pengiklan sebagai konsumen sehingga kebutuhan yang diinginkan bisa didapat yakni penjualan spot iklan yang mencapai target dan program Idola Cilik 2 yang diterima oleh pemirsa sebagai khalayaknya. 2. Stasiun RCTI sebagai Market Nicher akan lebih baik jika lebih jeli dan serius dalam memanfaatkan dan menggarap celung / ruang yang ada di pasar dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran suatu program agar nantinya dapat memiliki potensi untuk berkembang lebih baik lagi dalam memenuhi kebutuhan celung pasar tersebut secara efektif dan mampu bersaing dengan kompetitor pasar dengan cara membina ”goodwill” atas produk/program acaranya sehingga klien pemasang iklan merasa lebih tertarik untuk memasang iklan pada stasiun RCTI. 3. Dalam bentuk periklanan sponsorship sebaiknya diperhatikan betul tentang ketepatannya antara program yang akan disponsori dengan produk yang mensponsori program acara tersebut, dan tentang penempatan spot 82 iklannya agar terjadinya keserasian antara program dengan produk yang akan menjadi sponsornya. b. Saran Akademis 1. Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan agar lebih dalam atau lebih fokus lagi membahas permasalahan terutama untuk penerapan kinerja suatu komunikasi pemasaran yang diarahkan pada penelitian yang menganalisa suatu isi inti dari suatu permasalahan. 2. Penulis mengharapkan penelitian berikutnya dapat menggunakan pendekatan penelitian yang berbeda untuk melihat perbandingan pembuatan dan pelaksanaan aktivitas komunikasi sehingga hasilnya dapat saling melengkapi dan diharapkan adanya temuan baru. DAFTAR PUSTAKA Bulaeng AR, Komunikasi Pemasaran, (Pusat Penerbit Universitas Terbuka Cetakan Ke tiga Edisi Kedua, Jakarta) Chandra, Gregorius, Strategi dan Program Pemasaran, (Penerbit Andi Yogyakarta, 2002) Fill Chris, Marketing Communication : Framework, theories and application, (Prentise hall international limited, 1995) Jauch Lawrence R. dan William F. Glueck, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, (Edisi ketiga, Erlangga, 2001) Jefkins Frank, Periklanan, (Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta, 1996) Kirk dan Miller dalam Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1990) Kotler Phillip, Manajemen Pemasaran 2, (Edisi Millenium, Jakarta, 2002) ___________, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol (Edisi Millenium, Jakarta, 2000) Nawawi Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Universitas Gajah Mada, 1995) Nazir Moh, Metode Penelitian, (Ghalia Indonesia, 1998) Panjaitan Erica L & TM. Danil Iqbal, Matinya Rating Televisi, (Yayasan Obor Indonesia, Jakarta 2006) Sendjaja Sasa Djuarsa, Pengantar Komunikasi, (Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Jakarta, 2001) Shimp Terence A., Integrated Markering Comminication, (Prentice Hall International Limited, 1995) Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, (Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002) Tjiptono Fandy, Strategi Pemasaran, (Andi, Yogyakarta, 1997) Effendy Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 1990) Yin Robert K. Studi Kasus (Desain dan Metode), (Raja Grafindo Persada, Jakarta,1997) DRAFT WAWANCARA (STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM ACARA IDOLA CILIK 2 PADA STASIUN TELEVISI RCTI) Dengan Exsekutif Director Marketing Communication stasiun RCTI : Saudari Maria Ristanti 1. Bagaimana latar belakang dibuatnya acara program acara Idola Cilik di stasiun RCTI ? Apa yang mendasarinya ? 2. Apa tujuan atau sasaran pemasaran dari program acara Idola Cilik 2 yang dilakukan oleh pihak RCTI ? 3. Bagaimana dasar penetapan tujuan atau sasaran tersebut ? 4. Bagaimana analisa SWOT diterapkan pada pemasaran program acara Idola Cilik 2 ? 5. Apakah ada kaitannya antara marketing dengan melakukan strategi komunikasi pemasaran dalam memasarkan program Idola Cilik 2 ? 6. Bagimana target market atau target audience dari program acara Idola Cilik tersebut ? 7. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran dari program acara Idola Cilik II dilakukan? 8. Bagaimana dengan kendala dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran program acara Idola Cilik 2 ? Dengan Marketing Research Head stasiun RCTI : Saudari Puri Dewayani 1. Apa peran Marketing Research Head RCTI dalam program acara idola cilik 2 ? 2. Bagaimana perencanaan media dari komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh RCTI terhadap acara Idola Cilik 2 ? 3. Apakah pihak stasiun RCTI melakukan riset terlebih dahulu sebelum melakukan strategi komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik 2 ? 4. Tujuan apa yang ingin dicapai melalui kegiatan komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik 2 terhadap stasiun RCTI berdasarkan konsep yang telah ditentukan? 5. Apa keunggulan dari program acara Idola Cilik 2 dalam yang nantinya dapat ditonjolkan dalam kegiatan komunikasi pemasaran ? Dengan Marketing Strategi & Placement Promo stasiun RCTI : Saudara Sandi Juanda 1. Bagaimana proses dan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak stasiun RCTI dalam memasarkan program Idola Cilik 2 ? 2. Bagaimana strategi pesan yang digunakan dalam memasarkan program acara Idola Cilik 2 ? 3. Bagaimana sponsorship / iklan yang didapatkan dari proses strategi komunikasi pemasaran pada program Idola Cilik 2 ? 4. Bagaimana pembagian tayangan sponsorship / iklan pada program acara Idola Cilik 2 ? 5. Bagaimana membina hubungan dengan klien / pengiklan dan mengapa pihak pengiklan memilih untuk beriklan di program Idola Cilik 2 ? 6. Bagaimana penyesuaian produk yang diiklankan pada program Idola Cilik 2 dengan Target Audience dan segmentasi pasar ? 7. Bagaimana proses perencanaan hingga evaluasi terhadap pihak sponsorship / pengiklan didalam komunikasi pemasaran pada program Idola Cilik 2 ? TRANSKIP HASIL WAWANCARA (STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM ACARA IDOLA CILIK 2 PADA STASIUN TELEVISI RCTI) Nara Sumber Jabatan Tanggal Wawancara Pukul Tempat : : : : : Saudari Maria Ristanti Exsekutif Director Marketing Communication 23 Juli 2009 14.00 – 15.00 Ruang Direktorat Marketing Communication RCTI 1. T : Bagaimana latar belakang dibuatnya acara program acara Idola Cilik di stasiun RCTI ? Apa yang mendasarinya ? J : Tujuan dari acara Idola Cilik itu sendiri yakni dapat memberi kesempatan kepada calon-calon bintang-bintang cilik yang ingin berkiprah di industri musik Indonesia. Sudah waktunya ada bibit-bibit baru yang dapat dikembangkan baik dari segi penampilan, kelebihan dalam memaikan alat musik maupun performa di panggung. RCTI sebagai suatu stasiun televisi swasta yang besar banyak melahirkan bintang-bintang popular seperti pada program acara “Indonesia Idol” dan bintang-bintang sinetron baru, tetapi cukup terbilang lama tidak memberi kesempatan kepada caloncalon bintang-bintang cilik yang ingin berkiprah pada industri musik Indonesia. Dari sinilah kami dengan jeli melihat pangsa pasar bahwa dengan adanya program baru yang sukses dapat menghasilkan selling poin (nilai jual) yang bagus dapat menarik perhatian masyarakat dan pengiklan. Dari alasan tersebut ide dari program Idola Cilik terbentuk. Berdasarkan masukan dari berbagai pihak, maka pihak produser membuat program Idola Cilik semenarik mungkin dan semaksimal mungkin sehingga program acara Idola Cilik dibuat dan dikemas sedemikian rupa agar dapat menjual dan mempunyai daya tarik bagi pemasang iklan. 2. T : Apa tujuan atau sasaran pemasaran dari program acara Idola Cilik 2 yang dilakukan oleh pihak RCTI ? J : Tujuan atau sasaran yang akan dicapai pada program Idola Cilik 2 adalah berhasilnya program ini dapat diterima dihati masyarakat sebagai pemirsa televisi dan berhasilnya pencapaian target penjualan terhadap iklan-iklan yang masuk pada program ini 3. T : Bagaimana dasar penetapan tujuan atau sasaran tersebut ? J : Adanya tujuan dan sasaran ini adalah melihat kepada penjabaran singkat mengenai objectivitas target audience dan program Idola Cilik maupun target market dan komunikasi pemasaran yang dilancarkan oleh pihak sales dan marketing selaku media televisi. Menetapkan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai yakni dengan mempertimbangkan realitas masalah dan peluang lingkungan serta kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tanpa adanya salah satu dari bagian ini, tidak akan berjalan dan maksud yang ingin dituju yaitu menjual spot iklan ke pemasang iklan tidak tercapai. 4. T : Bagaimana analisa SWOT diterapkan pada pemasaran program acara Idola Cilik 2 ? J : Untuk Strengh atau kekuatan kami jelaskan bahwa program Idola Cilik adalah program reality show atau ajang kontes menyanyi anak-anak satusatunya saat ini di Indonesia yang kami kemas kedalam bentuk ajang pencarian bakat-bakat baru melalui pooling pemirsa televisi. Program Idola Cilik ini kami bentuk dikarenakan banyaknya animo dari masyarakat yang ingin menunjukan bakat bernyanyi dari anak-anak mereka seperti halnya penyanyi dewasa yang dapat menunjukan bakatnya seperti pada kontes Indonesia Idol yang juga disiarkan oleh stasiun RCTI. Dari sinilah pihak sales dan marketing kami berani membuat dan menjual konsep program Idola Cilik ini terhadap pengiklan. Weakness atau kelemahannya pada waktu pihak stasiun RCTI melempar program Idola Cilik 2 ke masyarakat, sungguh banyak animo masyarakat yang ingin masuk sebagai peserta. Tetapi dikarenakan tempat dan waktu yang terbatas, maka tidak semua yang ingin ikut sebagai peserta dapat masuk mengikuti ajang kontes ini. Kami melekukan seleksi terlebih dahulu. Selain itu dengan keterbatasan waktu dari anak-anak peserta maka program Idola Cilik tidak dapat ditayangkan pada waktu malam hari melainkan pada siang hari yakni dari pukul 13.00 sampai dengan16.00. Untuk opportunities atau peluangnya kami melihat dengan tingginya minat masyarakat terhadap program Idola Cilik I terdahulu, maka hal ini merupakan suatu nilai jual yang baik bagi pihak kami terhadap pengiklan. Oleh karena itu, dengan menawarkan paket dan materi presentasi kepada pengiklan yang menurut kami potensial, maka iklan yang masuk pada program Idola Cilik akan mencapai kepada target penjualan. Sedangkan untuk threat atau ancaman pada saat kami melakukan strategi komunikasi pemasaran terhadap program Idola Cilik 2, kami tidak menemukan program yang sama dengan program Idola Cilik 2 tersebut sehingga ancaman dari program sejenis pada stasiun lain dapat diminimalis. 5. T : Apakah ada kaitannya antara marketing dengan melakukan strategi komunikasi pemasaran dalam memasarkan program Idola Cilik 2 ? J : Tentu saja ada kaitannya…karena bila dilihat dari media dan pengertian marketing media maka akan muncul pemahaman mengenai media client. Didalam media client, terdapat yang namanya Mass media. Mass media ini terbagi atas dua, yaitu yang disebut dengan B2B (business to business) dan B2C (business to customer). Disini strategi yang digunakan oleh kami yakni dengan cara mengkomunikasikan melalui strategi komunikasi pemasaran pada produk yang berupa program Idola Cilik 2, untuk kemudian dikemas dan dibuat sebagus mungkin sehingga program tersebut layak untuk dijual ke para pengiklan serta program ini dibuat agar masyarakat awareness dan ikut serta dalam ajang pencarian bakatbakat segar dari Idola Cilik 2. 6. T : Bagimana target market atau target audience dari program acara Idola Cilik tersebut ? J : Pihak stasiun RCTI melihat program Idola Cilik 2 ini hampir disamakan dengan target audience dari stasiun RCTI itu sendiri. Dari segi demografi, program Idola Cilik 2 ini ditujukan untuk golongan pemirsa B, C, D, pria – wanita (anak-anak, remaja, dewasa). Selain dari sisi demografi, melihat juga kepada sisi psikografinya yaitu mereka yang tinggal di daerah maupun urban perkotaan dengan pendidikan antara SMP sederajat sampai kepada pekerja. Mengenai target market kami berhubungan dengan pihak sales dan marketing. Disini, hubungan antara pihak televisi yakni Stasiun RCTI yang diwakili oleh account executive sebagai penghubung antara pihak agency maupun pihak advertiser. Jadi target market dari program Idola Cilik 2 adalah mendapatkan sponsor utama dan pemasang iklan pada program acara tersebut. Banyak agency yang menawarkan iklan sepeti Activate, WPP, FCB, DDB Advis, Tempo dan masih banyak lagi. Dari segi advertiser, masing-masing mempunyai produk jualnya seperti produk susu Nestle, Printer Epson, Vitamin anak-anak, dan masih banyak lagi. 7. T : Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran dari program acara Idola Cilik 2 dilakukan? J : Biasanya yang dilakukan oleh pihak sales dan marketing yang diwakili oleh account executive yaitu dengan cara melakukan kegiatan personal selling. Personal sellingnya disini berupa network atau jaringan dengan para pengiklan. Sebelum melakukan presentasi dan lobbying dengan k1ien atau para pengiklan adalah hal-hal yang harus mereka persiapkan, diantaranya name card atau kartu nama, calculator atau alat hitung, showreel, pola acara, ratecard dan paket-paket iklannya. 8. T : Bagaimana dengan kendala dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran program acara Idola Cilik 2 ? J : Kendala yang terjadi tidak terlalu signifikan. Hampir secara keseluruhan berjalan dengan baik. Sedikit beberapa kendala yang dapat diatasi pada penayangan iklan, seperti jika sponsorship tidak dapat memasukkan iklannya di segmen A maka pihak kami bisa mengantisipasi dengan memasukkan iklannya di segmen B sesuai dengan pemberitahuan sebelumnya. Nara Sumber Jabatan Tanggal Wawancara Pukul Tempat : : : : : Saudari Puri Dewayani Marketing Research Head 24 Juli 2009 11.00 – 12.00 Ruang Direktorat Marketing Communication RCTI 1. T : Apa peran Marketing Research Head RCTI dalam program acara idola cilik 2 ? J : Marketing disini dibagi menjadi dua, yakni marketing strategy dan marketing research. Marketing strategy betugas membuat paket-paket diantara paket sponsorship, paket blocking; paket barter, paket CPRP dan paket reguler sedangkan marketing research bertugas mencari datadata riset dari berbagai sumber antara lain AC Nielsen. 2. T : Bagaimana perencanaan media dari komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh RCTI terhadap acara Idola Cilik 2 ? J : Pertama-tama adalah melihat kepada objective dari brand atau produknya. Objective disini maksudnya adalah untuk membangun dan mengembangkan kembali awareness dan produk itu sendiri. Setelah sekian lama kosong atau vakum, maka kami membuat perencanaan media, dimana dalam perencanaan media itu, kami fikir tidak memakai single medium karena fokusnya adalah menjangkau orang sebanyak-banyaknya dengan frekuensi tertentu. Pada saat memproduksi Idola Cilik 2 ini, banyak hal yang harus dipertimbangkan. Seperti production cast, bintang tamunya, rundown program, durasi iklan, durasi program, tema dan setiap penayangan, target audiencenya, format acara, episodenya, dan lain-lain. Bisa dilihat dari penjelasan singkat mengenai program Idola Cilik itu sendiri. Setiap stasiun televisi akan melakukan analisa dan perencanaan sebelum memproduksi program baru. Seperti halnya terbentuknya program Idola Cilik. Sebelum melangkah ke pihak luar yang merupakan target market dari televisi yaitu agency dari advertiser. Di media televisi, adanya pihak-pihak yang terlibat seperti produksi yang membuat suatu tayangan program secara live maupun taping, program yang memplot dan mengatur jam tayang suatu program riset melihat kepada data-data suatu program secara keseluruhan dari berbagai sumber, pihak sales dan marketing yang melakukan pemasaran kepada pihak agency agar ada pemasukan iklan, pihak traffic yang mengatur slot atau space iklan dan bagian lainnya yang turut andil dalam proses terbentuknya suatu program. Media yang digunakan pada bauran pemasaran yakni dibagi menjadi dua yakni media above the line maupun media below the line. Above the line atau ATL untuk program Idola Cilik menggunakan Televsi (RCTI), Koran (Galamedia Bandung, Radar Surabaya, Rakyat Merdeka Group Jakarta, Seputar Indonesia Jakarta, Merapi Yogyakarta dan Semarang), Tabloid Genie, Radio (Women radio). Untuk below the line atau BTL menggunakan poster,flyer, billboard dan kegiatan off air (booth, spanduk, bannner dan umbul-umbul). 3. T : Apakah pihak stasiun RCTI melakukan riset terlebih dahulu sebelum melakukan strategi komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik2 ? J : Ya always, kami selalu melakukan riset terlebih dahulu. Ini penting dilakukan agar kami sebagai selaku yang akan menyelenggarakan program acara dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh khalayak atau pengiklan dan kami berusaha untuk memenuhi keinginan mereka. Riset dilakukan dengan cara melalui website RCTI, email, menyebarkan angket, juga bertanya langsung kepada nara sumber seputar program acara reality show yang ada dikalangan anak-anak. 4. T : Tujuan apa yang ingin dicapai melalui kegiatan komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik 2 terhadap stasiun RCTI berdasarkan konsep yang telah ditentukan? J : Untuk kepentingan marketing, ini adalah point utama untuk setiap program acara yang diadakan oleh stasiun RCTI, tetapi bukan hanya program acara Idola Cilik semata. Program acara lain yang diadakan oleh RCTI juga dimaksudkan utuk tujuan dari marketing. Tujuan lainnya adalah memberi tahu kepada khalayak atau pemirsa RCTI dan pengiklan bahwa stasiun RCTI selalu menampilkan acara yang bermutu yang layak untuk ditonton dan dapat menghibur pemirsa. Selain itu tim kami juga mempunyai segudang ide untuk membuat program acara yang menarik sehingga banyak khalayak tertarik untuk menonton yang kemudian pengiklan akan tertarik untuk memasang iklan. 5. T : Apa keunggulan dari program acara Idola Cilik 2 dalam yang nantinya dapat ditonjolkan dalam kegiatan komunikasi pemasaran ? J : Stasiun RCTI adalah stasiun televisi yang pertama kali mengadakan program acara pemilihan penyanyi idola cilik seperti ini dan itu bisa menjadi brand yang kuat bagi kami, keunggulan lain adalah kami mempunyai kualitas program acara yang bagus. Kalau dilihat saat ini banyak acara-acara reality show di televisi lain tetapi kami mencoba berbeda dengan mereka. Pada program Idola Cilik 2, kami bukan hanya menonjolkan hiburan semata, akan tetapi unsur-unsur edukasi dan disiplin anak-anak juga coba kami tonjolkan sehingga acara ini tidak hanya menarik untuk pemirsa anak-anak akan tetapi juga para orang tua. Sehingga jangkauan target audience akan lebih luas yang diharapkan target market dari pengiklan juga akan baik. Nara Sumber Jabatan Tanggal Wawancara Pukul Tempat : : : : : Saudara Sandi Juanda Marketing Strategi & Placement Promo 28 Juli 2009 14.00 – 15.00 Ruang Direktorat Marketing Communication RCTI 1. T : Bagaimana proses dan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak stasiun RCTI dalam memasarkan program Idola Cilik 2 ? J : Dengan melihat kepada hubungan antara pihak televisi, agency dan advertiser, maka strategi yang dilakukan oleh Stasiun RCTI disini adalah dengan cara melakukan kegiatan komunikasi termasuk pemasaran yaitu melalui bagian sales dan marketing di mana pihak ini yang berusaha menjual program Idola Cilik 2 ke kliennya (pengiklan) sehingga para kliennya tertarik untuk memasukkan iklannya. Dengan melihat kepada hubungan antara pihak televisi, agency dan advertiser, maka strategi yang dilakukan oleh Stasiun RCTI disini adalah dengan cara melakukan kegiatan komunikasi termasuk pemasaran yaitu melalui bagian sales dan marketing di mana pihak ini yang berusaha menjual program Idola Cilik 2 ke kliennya (pengiklan) sehingga para kliennya tertarik untuk memasukkan iklannya. 2. T : Bagaimana strategi pesan yang digunakan dalam memasarkan program acara Idola Cilik 2 ? J : Strategi yang dilakukan oleh pihak sales dan marketing guna memasarkan program Idola Cilik agar para pemasang iklan mau memasang brand dari iklannya diprogram ini yakni dengan selalu menonjolkan keunikan dari program Idola Cilik sehingga prediksi perolehan rating yang didapat akan lebih besar. 3. T : Bagaimana sponsorship / iklan yang didapatkan dari proses strategi komunikasi pemasaran pada program Idola Cilik 2 ? J : Paket sponsorship pada Idola Ciliki 2 terbagi menjadi tiga, yakni main sponsorship, co sponsorship dan reguler. Main sponsorship adalah sponsor utama dan mendapat hak eksklusif untuk penayangan iklannya tersebut. Co sponsorship adalah sponsor pendukung dan tidak mendapat hak eksklusif untuk penayangan iklannya. Sedangkan paket reguler berisi paket running text, squeeze frame, super impose, OBB/CBB. bumper in/out, credit title dan inside spot. Setelah mengetahui beberapa paket yang dibuat oleh tim kami maka pihak account executive pada saat melakukan presentasi penjualan akan melakukan cara dan strategi sehingga waktu menawarkan program Idola Cilik 2 ini akan menemui kemudahan didalam menarik para pengiklan atau pemasang iklan. Cara yang dilakukan oleh pihak sales yang diwakili oleh account executive dalam memasarkan Idola Cilik 2 ini yakni dengan melalui cara mempresentasikan konsep program Idola Cilik 2 yang menarik, menghibur dan mengharukan kepada pihak klien atau agency. Jika dirasakan konsep tadi masuk atau sesuai dengan target audience dan program Idola Cilik 2 tersebut maka diharapkan para pemasang iklan akan mengambil slot iklan yang ditawarkan. 4. T : Bagaimana pembagian tayangan sponsorship / iklan pada program acara Idola Cilik 2 ? J : Pada program Idola Cilik 2 penayangan iklan harus dua puluh persen dari program yang ditawarkan. Berarti itu programnya tiga puluh menit, maka dua pulu persen dikali tiga puluh menit sama dengan enam menit. Dari enam menit ini jumlah iklan yang didapat adalah dua belas spot. Bila acara atau segmentnya tiga puluh menit maka tiga puluh menit dikurang enam menit sama dengan dua puluh empat menit. Dua puluh empat menit ini hanya durasi programnya saja belum termasuk durasi iklan. Karena satu menit sama dengan dua spot iklan dari TVC (television commercial) yang berdurasi tiga puluh detik. Biasanya satu kali penayangan iklan sama dengan satu spot selama acara itu berlangsung. Jumlah spot tergantung dari media order yang diminta oleh klien atau pengiklan. 5. T : Bagaimana membina hubungan dengan klien / pengiklan dan mengapa pihak pengiklan memilih untuk beriklan di program Idola Cilik 2 ? J : Sebagai contoh adalah salah satu sponsorship kami yakni Garuda Food (Gery Cokluut Chocolate Wafer)...Alasan kenapa pihak Garuda Food memilih stasiun RCTI untuk memasang iklan pada progaram Idola Cilik 2 ini dikarenakan pihak pengiklan tidak melihat kepada loyalitas dan penonton terhadap satu stasiun televisi tertentu tetapi dilihat dari seberapa loyal penonton melihat atau menonton suatu acara atau program tertentu dan relevan dengan produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, pihak Garuda Food berani mensponsori program Idola Cilik II tersebut baik pada saat On Air maupun Off Air. Disamping itu pihak pengiklan melihat kepada relevannya produk mereka dengan target audience yang ingin dicapai. Alasan lain karena kondisi di negara Indonesia memiliki banyak stasiun televisi, maka pihak Garuda Food / agency ingin menjangkaunya melalui media yang dapat menjangkau khalayak luas. 6. T : Bagaimana penyesuaian produk yang diiklankan pada program Idola Cilik 2 dengan Target Audience dan segmentasi pasar ? J : Secara konten dari produk tersebut adalah relevan antara target audience (sasaran khalayak) dengan program acaranya karena program Idola Cilik 2 tidak jauh dari kehidupan anak-anak, dan bila dilihat dari segmentasi pasar maka pihak Garuda Food selaku salah satu sponsorship kami melihat kepada Target Audience Rating Point. Setelah melihat kepada Target Audience Rating Point dapat diambil hasil research-nya yaitu seberapa besar loyalitas audience terhadap program yang sedang di tonton. Kalau angka dari research tadi tinggi, ini berarti menunjukkan bahwa audience mempunyai loyalitas terhadap program tersebut dan itu yang dipilih oleh pihak Garuda Food agar media plan yang mereka buat menjadi lebih efektif. Selain Gery Cokluut Chocolate Wafer ada juga yang lain yakni seperti Telkomsel Kartu AS & Simpati (lnitatif Media Indonesia), Okky Jelly Drink, Garuda Coated Peanuts, Sozzis (Japfta Food Nusantara) dan So Good Chicken Nugget (Supra Sumber Citra). Pihak Garuda Food menjadi sponsorship utama dalam program Idola Cilik 2 karena pihak Garuda Food memberikan eksklusif atau keistimewaan didalam program ini sehingga pihak lain yang menawarkan brand atau produk yang sejenis tidak bisa menjadi sponsor utama. 7. T : Bagaimana proses perencanaan hingga evaluasi terhadap pihak sponsorship / pengiklan didalam komunikasi pemasaran pada program Idola Cilik 2 ? J : Pertama yang dilakukan adalah melakukan analisa competitor. Setelah menganalisa competitor, kemudian melakukan perencanaan media secara objective dan merekomendasikan ke klien. Jika klien telah setuju baru pihak agency melakukan eksekusi terhadap produknya bila hasil sudah didapat kemudian tahap selanjutnya menganalisa kembali apakah hasil yang didapat sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Tahap evaluasi di sini yakni apakah perencanaan yang sudah dibuat dengan eksekusi yang dilakukan sudah seimbang dan sesuai dengan harapan dan klien tersebut. Jika ada temuan baru berupa ide atau tambahan-tambahan lain, kembali didiskusikan ke klien.