strategi komunikasi pemasaran program acara idola cilik 2 pada

advertisement
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM ACARA
IDOLA CILIK 2 PADA STASIUN TELEVISI RCTI
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh :
Nama
: YUDHA MAULANA
NIM
: 04303 -035
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI MARCOMM
2009
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
BIDANG STUDI MARCOMM
ABSTRAKSI
YUDHA MAULANA (04303 -035)
Strategi Komunikasi Pemasaran Program Acara Idola Cilik 2 Pada Stasiun
Televisi RCTI
x + 81 halaman ; 5 lampiran
Bibliografi : 22 Acuan (1989-2005)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh persaingan yang ketat diantara stasiun
televisi dengan membuat program-program unggulan yang diharapkan dapat
menarik perhatian khalayak dan pengiklan. Penelitian ini memfokuskan pada
salah satu program unggulan RCTI yaitu Idola Cilik. Hal yang menarik dikaji
adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang digunakan stasiun RCTI
untuk memasarkan program Idola Cilik. Strategi promosi merupakan salah satu
cara yang ditempuh untuk meningkatkan pemasaran dalam memajukan
perusahaan. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
strategi komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik 2 di RCTI. Sedangkan
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran
program Idola Cilik 2 pada Stasiun RCTI.
Konsep yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada strategi
promosi yang dikemukakan Chriss Fill yang menjelaskan indikator-indikator
strategi komunikasi pemasaran yang meliputi Analisa faktor kunci (Key factor
analysis), tujuan, strategi dan pelaksanaan komunikasi pemasaran. Konsep
tersebut melingkupi strategi komunikasi berupa periklanan, promosi penjualan,
penjualan tatap muka, publisitas dan penjualan pos langsung dengan beberapa
faktor penting yang mempengaruhinya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus dengan tipe
penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan memperoleh data atau informasi dengan
melakukan wawancara mendalam dengan beberapa nara sumber, yaitu Exsekutif
Director Marketing Communication stasiun RCTI, Marketing Research Head
stasiun RCTI dan Marketing Strategi & Placement Promo RCTI.
Hasil penelitian diperoleh bahwa stasiun televisi RCTI telah melakukan
strategi komunikasi pemasarannya pada program acara Idola Cilik 2 yang
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan iklannya. Ini membuktikan suatu
keberhasilan yang dicapai oleh stasiun televisi RCTI melalui tahapan strategi
komunikasi pemasaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa stasiun televisi RCTI telah
dapat meningkatkan pendapatan iklannya melalui strategi komunikasi pemasaran
dan analisa faktor kunci sebagai landasan utama strategi komunikasi
pemasarannya yang terlihat sudah cukup berhasil dilihat dari peningkatan
pemasang iklan pada program Idola Cilik 2.
v
KATA PENGANTAR
Assalamua`alaikum Wr.Wb
Alhamdullilahhirabbil`alamin, penulis panjatkan segala puji dan syukur
kepada Allah SWT telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Skripsi yang berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Program Acara
Idola Cilik 2 Pada Stasiun Televisi RCTI, memiliki tujuan untuk memenuhi salah
satu persyaratan guna mencapai kelulusan Sarjana Ilmu Komunikasi. Berkat
bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan, saran dan
motivasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Dra.Endah Muarni, M.Si selaku Dosen Pembimbing, yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan
dalam penyusunan skripsi ini.
2. Dra. Diah Wardhani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Mercu Buana.
3. Dra. Tri Diah Cahyowaty, M.Si, selaku ketua Jurusan Marcomm &
Advertising yang telah memberikan motivasi dalam mengerjakan skripsi
ini.
4. Ibu S.M. Niken S.Sos. M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak
membantu saya selama menjalankan kuliah dan saat skripsi.
vi
5. Bapak Ahmad Mulyana, M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberikan kemudahan dan dukungan untuk terus maju.
6. Para Dosen dan seluruh Staf Tata Usaha FIKOM Pak Syam, Pak Aep, Mas
Ervan, dan lain-lain yang telah menyumbangkan pengetahuannya serta
kerjasama yang baik selama penulis kuliah di UMB.
7. Alm.Papa (yusran Tando) dan Mama(Purna Yenni) yang selalu menjadi
panutan saya agar bisa mencapai hidup yang lebih baik.
8. Om You dan Teta,Kakak (vebby) dan adikku (Tya) yang telah banyak
memberikan motivasi, saran dan dukungannya kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Iwan Haryono Sebagai pemimpin General Manager yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan informasi tentang Elshinta.
10. Bapak Arief Aditantyo selaku Kepala Bagian Pemasaran yang telah
banyak membantu saya dalam proses pengumpulan informasi tentang
proses mendapatkan klien di Elshinta
11. Bapak Eddy Harsono, selaku Station Manager Elshinta yang telah
membantu saya dalam Pengumpulan informasi.
12. Mas Doni, Mas Zaenal Abidin, dan Team Elshinta yang telah banyak
membantu memberikan informasi-informasi tentang Elshinta.
13. Untuk Keluarga Besar SWATALA Universitas Mercu Buana yang selalu
mensuport saya agar menyelesaikan masa studi saya.
14. Teman-teman di RCTI Kompak selalu.
vii
15. Untuk
Anak-anak
ADV’03
dan
PR’03,
Anton,Ramdani,Ria
(nenek),Yudo,Kodok,agung,Fadil,Dini,Gita,rika,Lisa,Anna,ozie,sigit,Anna
ndutz,Vonny,senja, bang ikay,Danu dan lainnya yang telah mensuport
penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
16. Abah Idin serta teman-teman REMOD, terima kasih atas supportnya.
Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun penulis harapkan
untuk menyempurnakan skripsi ini selanjutnya.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya. Wassalamu`alaikum Wr.Wb
Jakarta, Agustus 2009
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................
ii
ABSTRAKSI ........................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................
ix
BAB
BAB
I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan ................................................
1
1.2. Perumusan Masalah................................................................
8
1.3. Tujuan Penelitian....................................................................
8
1.4. Signifikasi Penelitian..............................................................
8
1.4.1. Akademis ....................................................................
8
1.4.2. Praktis .........................................................................
8
II : KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Komunikasi Sebagai Dasar Pemasaran ..................................
9
2.2. Komunikasi Pemasaran ..........................................................
13
2.3. Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran ....................................
17
2.4. Strategi Komunikasi Pemasaran.............................................
21
2.4. Pemasaran Program Acara .....................................................
27
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian........................................................................
32
3.2. Metode Penelitian...................................................................
33
ix
3.3. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
34
3.4. Nara Sumber atau Key Informan ...........................................
34
3.5. Definisi Konsep......................................................................
35
3.6. Fokus Penelitian .....................................................................
35
3.7. Tehnik Analisis Data ..............................................................
37
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Sekilas Mengenai Ajang Idola Cilik di Stasiun RCTI ...........
39
4.2. Hasil Penelitian.......................................................................
40
4.2.1. Analisis Situasi ...........................................................
42
4.2.2. Menetapkan Tujuan atau Sasaran ...............................
44
4.2.3. Menyusun Strategi dan Program ................................
46
4.2.4. Melakukan Koordinasi dan Pengendalian ..................
50
4.3. Pembahasan ............................................................................
56
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.............................................................................
79
5.2. Saran.......................................................................................
81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
BAB I
PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang mendasar serta memegang
peranan penting dalam melakukan kegiatan dalam organisasi khususnya dan
kegiatan kehidupan manusia pada umumnya. Dengan berkomunikasi maka
manusia dapat saling berinteraksi. Di dalam berinteraksi tersebut maka dapat
terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan serta pengalaman antara
komunikator dengan komunikan. Sehingga dengan kata lain manusia tidak
mungkin menghindar dari kegiatan komunikasi dimana saja dan kapan saja ia
berada, jadi komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah dibutuhkan. Didalam
suatu organisasi komunikasi yang efektif salah satu bidang yang sangat
berpengaruh atau memegang peranan penting dalam komunikasi perusahaan
adalah komunikasi pemasaran.
Strategi komunikasi pemasaran (promosi) suatu produk pada sebuah
perusahaan merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk meningkatkan
pemasaran dalam memajukan perusahaan. Strategi yang baik harus pula didukung
oleh kerja sama tim yang solid dalam memasarkan sebuah produk.1
Salah satu bentuk yang dilakukan yaitu dengan membuat strategi, baik
strategi dalam pemasarannya ataupun strategi dalam melakukan komunikasinya.
Komunikasi pemasaran adalah merupakan usaha untuk menyampaikan pesan
1
E. Jerome Mccarthy dan William D. Perreault, Dasar-Dasar Pemasaran, (Erlangga, Jakarta,
1993), hal. 10
1
2
kepada publik terutama konsumen mengenai keberadaan produk pasar (bauran
promosi). Disebut bauran promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan
berbagai jenis promosi simultan dan terintgrasi dalam suatu rencana promosi
produk.2
Dengan menerapkan strategi komunikasi pemasaran yang sesuai
diharapkan produk tersebut memiliki kelas tersendiri sesuai dengan segmen dan
positioning pada diri produk tersebut, hal ini diikuti dengan mutu dan kualitas
yang
semakin
baik
dan
dapat
dijadikan
jaminan
konsumen
untuk
memperhitungkan dan membandingkan nilai jual produk dengan produk sejenis
lainnya.
Salah satu bentuk perusahaan yang dewasa ini berkembang pesat dalam
komunikasi pemasaranya adalah stasiun televisi. Untuk dapat bersaing dan
menunjukan eksistensinya sebuah stasiun televisi harus memiliki komunikasi
yang diterapkan dalam pelaksanaan marketing communication dalam memasarkan
produk acaranya.
Adanya program-program bagus, membuat para stasiun-stasiun televisi
menyajikan program-program yang berkualitas tentunya program yang menjual.
Biasanya disuatu program, ada beberapa program yang beragam dengan format
yang berbeda-beda. Ada beberapa program yang dapat dikategorikan sebagai
prpgram yang dapat menjadi program unggulkan di stasiun televisi, seperti reality
show, variety show dan ada entertainment program. Reality show adalah program
yang didasarkan kehidupan dan biasanya ada uang sebagai pendukung utamannya.
2
Sutisna, Op.cit, hal. 265-267
3
Variety show adalah program dimana terdapat bermacam-macam hiburan di
dalamnya sedangkan entertainmet program yang bisa dibilang seperti ajang-ajang
pencarian bakat,
dengan adanya program seperti yang diharapkan dapat
meningkat rating suatu stasiun televisi karena biasanya agency-agency periklanan
atau pengiklan akan memasang iklan-iklannya diprogram yang sudah menjadi
bagian dari dunia hiburan baik reality show, variety show maupun entertainment
program.
Reality show, sesuai dengan namanya bahwa program ini menyajikan
suatu situasi seperti konflik persaingan atau hubungan berdasarkan realitas yang
sebenarnya, jadi meyajikan suatu keadaan yang nyata (ril) dengan cara yang
sealamiah mungkin tanpa rekayasa. Namun pada dasarnya reality show tetap
merupakan permainan (game). Popularitas program acara realty show sangat
menonjol belakanggan ini, bahkan beberapa program yang tidak realitispun jadi
ikut-ikutan menggunakan nama dari reality show untuk mendongkrak daya
jumlah pemirsanya.
Membidik segmen pasar adalah salah satu kunci sukses memasarkan
produk atau jasa. Hal serupa berlaku pula pada program acara pada stasiun
televisi. Sukses atau tidaknya pada program televisi tersebut tentunya di tentukan
oleh beberapa faktor, seperti pemirsa dan pemasang iklan atau pengiklan,.
Semakin banyak orang yang menonton dan semakin banyak iklan yang masuk
semakin sukses pula program tersebut.
Dalam dunia pertelevisian, adanya pengertian rating yakni skor untuk
mengetahui banyak tidaknya orang yang menyaksikan sebuah acara televisi. Bila
4
retingnya tinggi berarti program acara tersebut banyak ditonton atau disaksikan
pemirsa, begitu pula sebaliknya.
Rating, share dan spot iklan merupakan hal penting untuk mengetahui
suatu program di suatu media masa (elektronik) seperti televisi, maupun untuk
menghasilkan program-program yang berkualitas sehingga para pemasang iklan
atau pengiklan dapat memasukan iklan mereka pada program yang sudah terbukti
sukses merebut hati pemirsa.
Dapat diketahui disini bahwa rating adalah persentase dari penontom
suatu acara dibandingkan dengan total atau sepesifik populasi pada waktu tertentu.
Share adalah jumlah penonton suatu acara dan jumlah penonton pada jam tertentu
(jumlah didapat dari data people meter). Sedangkan spot iklan adalah jumlah
tempat (space) program yang terjual. Dimana para pengiklan atau pemasang iklan
dapat memasukan iklannya di suatu program pilihan mereka.3
Sebenarnya disamping rating, share dan spot, ada dua tolak ukur lain
dalam menilai kesuksesan suatu program acara atau stasiun televisi, yakni image
stasiun televisi yang bersangkutan dan amino pemasang iklan. Akan tetapi, secara
faktual, rating dan share lah yang menjadi kriteria umum dan utama bagi pihak
televisi.
Rating begitu keras memacu sebuah keinginan untuk meniru bukan
menciptakan, dari para produser perusahaan atau pengiklan hanya mau
menghidupi suatu stasiun televisi jika jumlah penontonya banyak. Tidak ada cara
lain untuk menunjukkan selain dengan rating.
3
Erica L. Panjaitan & TM.Danil Iqbal, Matinya Rating Televisi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
2006 Hal 30.
5
Reality show, variety show maupun entertainment program di indonesia
bisa dibilang banyak bermunculan dan selalu menjadi andala para insan
pertelevisian. Tiga program tadi diharapkan dapat menjadi lahan uang bagi stasiun
televisi karna di yakini acara – acara tersebut dapat langsung di terima oleh
masyarakan karena rata-rata di Indonesia masyarakat hidup dibawah garis
kemiskinan dan selalu haus akan informasi apalagi program-program yang
menjual mimpi secara cepat, mulai dari musik, lawakan, kecantikan, serta
kesenian seperti menari (dance) maupun program – program acara yang bisa
menimbulkan rasa haru seperti mendapat rezki dadakan, renovasi rumah, hadiahhadiah langsung, dan bahkan uang tunai.
PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sebagai salah satu televisi
swasta terbesar di Indonesia yang beralamat di Jl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk,
Jakarta Barat, 11530, saat ini memiliki program acara yang bertujuan untuk
melahirkan bintang-bintang popular untuk kalangan anak-anak berusia antara 7-12
tahun yang memiliki bakat menyanyi, menari dan bermain alat musik. Program
acara tersebut dinamakan “Idola Cilik”.4
Idola cilik begitu dibuka pertama kali pada tahun 2008 langsung dapat
mengambil perhatian masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari prosentase angka pada
saat audisi, rating, share maupun pemasukan spot iklan yang diperoleh stasiun
RCTI. Tujuan dari acara Idola Cilik itu sendiri yakni dapat memberi kesempatan
kepada calon-calon bintang-bintang cilik yang ingin berkiprah di industri musik
Indonesia. Sudah waktunya ada bibit-bibit baru yang dapat dikembangkan baik
4
www.kabarindonesia.com 3 Februari 2008
6
dari segi penampilan, kelebihan dalam memaikan alat musik maupun performa di
panggung.
Untuk menambah gereget pada saat tampilan acara Idola Cilik, RCTI
menanbahkan tayangan ini dengan humor-humor yang ditampilkan oleh seoarang
pembawa acara (MC) yakni seorang artis terkenal Oky Lukman beserta juri-juri
seperti Mama Ira Maya Sopha, Kak Winda Idol 4, Om Dave, Papa Adi Bing
Slamet, Ka Duta Seila on Seven serta koreografi peserta Om Joe. Guyonan yang
ditampilkan pun, diusahakan menjadi kekompakan pada program acara tersebut.
Menurut senior-senior penyanyi cilik seperti Ira Maya Sopha dan Adi Bing
Slamet program acara idola cilik merupakan sebagai ajang pencarian bakat
khususnya pada anak-anak Indonesia yang berumur 7-12 tahun. RCTI sebagai
suatu stasiun televisi swasta yang besar banyak melahirkan bintang-bintang
popular seperti pada program acara “Indonesia Idol” dan bintang-bintang sinetron
baru, tetapi cukup terbilang lama tidak memberi kesempatan kepada calon-calon
bintang-bintang cilik yang ingin berkiprah pada industri musik Indonesia.5
Disinilah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dengan jeli melihat
pangsa pasar bahwa dengan adanya program baru yang sukses dapat
menghasilkan selling poin (nilai jual) yang bagus dapat menarik perhatian
masyarakat dan pengiklan. Pemasang iklan dengan mudah memberikan nilai
positif bagi kesempatan yang diberikan RCTI dan bagi para pemasang iklan dapat
dengan mudah memasukan iklannya dan memasarkan produknya.6
5
6
www.kabarindonesia.com 3 Februari 2008
Dokumentasi www.wikipedia.com 03 februari 2008
7
Dari alasan tersebut ide dari program Idola Cilik terbentuk. Berdasarkan
masukan dari berbagai pihak, maka pihak produser membuat program Idola Cilik
semenarik mungkin dan semaksimal mungkin sehingga program acara Idola Cilik
dibuat dan dikemas sedemikian rupa agar dapat menjual dan mempunyai daya
tarik bagi pemirsa televisi dan pemasang iklan.
Disinilah tugas pihak pemasaran agar dapat menjadi komunikator antara
pihak-pihak yang ingin terlibat seperti produksi, program riset, promo, humas
maupun dari pihak agency agar mendapat tujuan yang diinginkan dengan cara
berusaha mengkomunikasikan kepada pihak yang terkait dimana target audience
dalam memasarkan program Idola Cilik ini adalah para pemasang iklan. Untuk
dapat bersaing dan menunjukan eksistensinya sebuah stasiun televisi harus
memiliki komunikasi yang diterapkan dalam pelaksanaan komunikasi pemasaran
dalam rangka memasarkan produk acaranya.
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas penulis tertarik untuk meneliti dan
mengungkapkan bagaimana RCTI mempunyai strategi komunikasi pemasaran
pada acara Idola Cilik 2 agar mampu bersaing dengan program acara pada televisi
swasta lainnya dalam usahanya menciptakan komunikasi yang efektif agar
mencapai tujuan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan keterangan tersebut di atas, yang menjadi perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran
program acara Idola Cilik 2 pada stasiun televisi RCTI ?
8
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian dari pembahasan di atas adalah
untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik 2
pada stasiun televisi RCTI.
1.4 Signifikasi Penelitian
1.4.1 Signifikasi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
dalam bidang ilmu komunikasi pada umumnya dan periklanan pada khususnya
mengenai komunikasi pemasaran suatu acara di televisi dan dapat memberikan
masukan yang berharga bagi para praktisi yang ingin terjun ke dunia komunikasi
pemasaran dan diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber
informasi untuk tujuan yang bermanfaat.
1.4.2 Signifikasi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak
marketing komunikasi PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia, mengenai strategi
komunikasi pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan program idola cilik
serta dalam melaksanakan ataupun menjalankan fungsinya sebagai mediator
antara perusahaan dan rekan kerja.
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Komunikasi sebagai Dasar Pemasaran
Manusia dan komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat
terlepas satu sama lainnya. Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia.
Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlibat
dalam tindakan-tindakan komunikasi. Tindakan komunikasi dapat terjadi
dalam berbagai konteks kehidupan manusia, mulai dari kegiatan yang bersifat
individual, diantara dua orang atau lebih, kelompok, keluarga, organisasi,
dalam konteks public secara lokal, nasional, regional dan global atau melalui
media masa. Tindakan komunikasi dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal baik langsung maupun tidak langsung.7
Komunikasi
adalah
suatu
proses
melalui
dimana
seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata)
dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya
(khalayak)8.
Proses komunikasi pada dasarnya adalah proses pikiran atau perasaan
oleh seseorang atau komunikator kepada orang lain atau komunikan9. Pada
kegiatan pemasaran, komunikasi merupakan proses yang rumit. Untuk bisa
7
Sasa Djuarsa Sendjaja, dkk, Pengantar Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka
Jakarta,2001, hal.2
8
Ibid, hal.7
9
Ibid, hal.11
9
10
mendapatkan komunikasi yang efektif perlu diperhatikan faktor-faktor yang
dapat mendukung, antara lain :
1. Mengenali sasaran komunikasi. Sebelum komunikasi dilancarkan perlu
dipelajari siapa saja yang akan menjadi sasaran komunikasi. Seperti, apa
latar belakang pendidikan, gaya hidup, status sosial, ekonomi, ideologi,
obsesi dan lain sebagainya.
2. Pemilihan media komunikasi. Upaya mencapai sasaran komunikasi dapat
dilakukan dengan memilih salah satu atau beberapa media. Tergantung
pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampailan dan teknik
yang akan digunakan.Pengkajian tujuan pesan komunikasi.
3. Menentukan teknik yang harus digunakan, apakah itu teknik informasi,
persuasi, atau instruksi.
4. Peranan komunikator. Ada dua faktor yang dapat membuat komunikasi
menjadi efektif, yaitu daya tarik sumber, dan kredibilitas sumber. Kedua
factor tersebut dapat menimbulkan perasaan suka komunikan atas dasar
ketertarikan dan kepercayaan terhadap komunikator.
Pada dasarnya komunikasi merupakan bagian terpenting dalam
terjalinnya hubungan antara pemasar dengan konsumen. Hubungan antara
pemasar dengan konsumen adalah begaimana pemasar mengkomunikasikan
produk, harga, tempat kepada konsumen. Kegiatan pemasaran oleh pemasar
kepada konsumen juga berkaitan dengan apa yang dikomunikasikan oleh
11
pemasar, kepada siapa komunikasi ditujukan dan seberapa sering komunikasi
dilakukan.10
Untuk menciptakan program kegiatan pemasaran yang baik perlu
adanya suatu pemikiran bagaimana produsen dapat mencapai marketing
objektifnya, yaitu penjualan.
Dari uraian diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa komunikasi
merupakan salah satu kegiatan pemasaran dimana komunikasi merupakan
bagian penting dari terjalinnya hubungan antara pemasar dengan konsumen.
Hubungan antara pemasar dengan konsumen yang dimaksud adalah
bagaimana pemasar mengkomunikasikan produk, harga, tempat, maupun
promosi kepada konsumennya. Kegiatan pemasaran oleh pemasar kepada
konsumen juga berkaitan dengan apa yang dikomunikasikan oleh pemasar,
kepada siapa komunikasi ditujukan, dan seberapa sering komunikasi
dilakukan.11
Pada dasarnya tujuan pemasaran adalah memenuhi kebutuhan pasar.
Produk yang dihasilkan harus menjadi kebutuhan pasar atau kebutuhan
konsumen. Jelas dapat dirasakan ada hubungan saling membutuhkan antara
bagian pemasaran dengan konsumen
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
10
11
Phillip Kotler, Manajemen Pemasaran 2, Edisi Millenium, Jakarta, 2002, hal.626
Ibid, hal.626
12
dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain.12
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut : kebutuhan
(needs), keinginan (wants), dan permintaan (demand); produk (barang, jasa,
dan gagasan), nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran; dan transaksi; hubungan
dan jaringan; pasar; serta pemasar dan prospek.13
Konsep-konsep ini diilustrasikan dalam gambar berikut ini :
Bagan 2.1
Kebutuhan,
keinginan, dan
permintaan
Produk
(barang, jasa
dan gagasan)
Nilai, biaya,
dan kepuasan
Pertukaran dan
Transaksi
Hubungan
dan Jaringan
Pasar
Pemasar dan
calon
Pembeli
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan
organisasi adalah menjadi efektif daripada para pesaing dalam memadukan
kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran.14
Untuk menciptakan program kegiatan pemasaran yang baik perlu
adanya suatu pemikiran bagaimana produsen dapat mencapai marketing
objektifnya, yaitu penjualan.
12
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jilid 1,
hal. 8
13
Ibid, hal.10
14
Ibid, hal.17
13
2.2
Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah gabungan dari komunikasi dan
pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman
disampaikan antar individu atau antar organisasi dengan individu. Sedangkan
Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi
lainnya
mentransfer
nilai-nilai
atau
pertukaran
antara
mereka
dan
pelanggannya. Jika digabungkan, Komunikasi Pemasaran mewakili gabungan
semua unsur dalam bauran pemasaran merek/produk, yang memfasilitasi
terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan
kepada khalayaknya.15
Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut suatu sikap mental,
suatu cara berfikir yang membimbing anda melakukan sesuatu yang tidak
selalu menjual benda tetapi juga mennual gagasan–gagasan, karier, tempat,
undang-undang, jasa, hiburan dan kegiatan-kegiatan nirbala lainnya seperti
yayasan sosial dan keagamaan.16
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep sebagai berikut :
1. Kebutuhan adalah ketidakberadaan beberapa kepuasan pasar manusia
membutuhkan makanan, keamanan, hak milik dan harga diri, kebutuhan
ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, mereka merupakan
hakikat biologis dan kondisi manusia.
2. Keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik.
Meskipun kebutuhan manusia sedikit, tetapi keinginan mereka banyak.
15
Terence A.Shimp, Integrated Markering Comminication, hal 22.
Renald Kasali, Membidik Pasar Indonesia : Segmentasi, Targeting, dan Positioning, Gramedia
Pustaka Utama Jakarta 2001, hal 51
16
14
Keinginan manusia terus dibentuk dan diperbaharui oleh kekuatan dan
lembaga sosial, seperti sekolah, keluarga, dan perusahaan.
3. Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh
kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan menjadi
permintaan jika didukung oleh daya beli. Oleh karena itu perusahaan
harus mengukur tidak hanya berapa orang yang menginginkan produk
mereka, namun yang lebih penting berapa banyak yang benar-benar
mampu membeli.17
Komunikasi pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan mempengaruhi, menawarkan dan memberikan produk
yang bernilai dengan pihak lain.18
Menurut Lawrence R. Jauch & William F. Gueck mengartikan
komunikasi pemasaran sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan
terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan lingkungan
dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dalam
mempengaruhi dan mengajak konsumen dapat dicapai melalui pelaksanakan
yang tepat oleh perusahaan.19
Dalam bukunya Marketing Communications : framework, theories and
applications, Chris Fill menjelaskan kerangka kerja dalam komunikasi
pemasaran terpadu bahwa organisasi dapat dipandang sebagai sistem sosial
17
Philip Kotler, Op.cit, hal.8
Philip Kotler & Gary Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid I hal. 6
19
Lawrence R. Jauch & William F Gieck, Manajemen Strategis & Kebijakan Perusahaan, Edisi
ketiga, Erlangga, Jakarta, 1996 hal.12
18
15
yang terbuka dan semua komponen-komponen yang ada dalam sistem secara
interaktif saling bergantung satu dengan yang lainya. Modifikasi salah satu
bagian dari suatu sistem dan melakukan suatu penyesuaian, dibuat oleh semua
komponen lain agar dapat mengakomodasi perubahan tersebut.20
Komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan penjual dan
pembeli bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran. Secara ringkas
dapat dikatakan bahwa komunikasi pemasaran dapat memudahkan atau
membantu penjual dan pembeli dengan berbagai cara sebagai berikut :
1. Menciptakan hubungan pertukaran
2. Mempertahankan arus informasi yang memungkinkan terjadinya
pertukaran.
3. Memberi tahu penjual dan pembeli agar mereka dapat melakukan
pertukaran secara lebih memuaskan.
4. Memperbaiki pengambilan keputusan dibidang pemasaran sehingga
seluruh proses pertukaran menjadi lebih efektif dan efisien.21
Untuk mencapai target penjualan sesuai dengan potensi yang dimiliki
perusahaan, kita merencanakan melanjutkan pengelolaan pelanggan yang
sudah ada maupun pelanggan yang baru. Pengelolaan pelanggan tersebut
didasarkan atas :
1. Pasar Sasaran
Pasar sasaran disusun berdasarkan volume pembelian yang dilakukan
pelanggan, misalnya kelompok pelanggan yang paling sering melakukan
20
Chris Fill, Marketing Communication: framework, theories and applications, Pretince Hall
1995, hal.18
21
Philip Kotler, Komunikasi Pemasaran, Prenhalindo, Jakarta 2002, hal 25
16
pembelian dan kelompok pelanggan yang paling banyak mengkonsumsi
produk atau jasa yang kita hasilkan.
2. Positioning
Bagaimana menempatkan produk dibenak pasar sasaran yang sudah
ditentukan, sehingga produk tersebut dipandang oleh pelanggan sebagai
produk yang memiliki superior customer value ?
3. Marketing Mix
Strategi pengembangan produk disusun berdasarkan keinginan pelanggan;
strategi distribusi dilandaskan pada faktor kenyamanan dan kemudahan;
strategi harga berdasarkan daya beli pasar sasaran dan persaingan;
sedangkan strategi promosi dibangun berdasarkan dua tantangan, yaitu
mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan yang sudah
menjadi pelanggan dan mencari pelanggan baru sehingga dapat
memperluas pangsa pasar.22
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut : kebutuhan
(needs), keinginan (wants), dan permintaan (demand).
a.
Kebutuhan adalah ketidakberadaan beberapa kepuasan pasar. Manusia
membutuhkan makanan, minuman, pakaian, tempat berlindung,
keamanan, hak milik, dan harga diri. Kebutuhan ini tidak diciptakan
oleh masyarakat atau pemasar, mereka merupakan hakikat biologis dan
kondisi manusia.
22
Chris Fill Op.cit, hal.243-244
17
b.
Keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik.
Meskipun kebutuhan manusia sedikit, keinginan mereka banyak.
Keinginan manusia terus dibentuk dan diperbaharui oleh kekuatan dan
lembaga sosial seperti sekolah, keluarga, dan perusahaan.
c. Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh
kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan menjadi
permintaan jika didukung oleh daya beli. Karena itu perusahaan harus
mengukur tidak hanya berapa banyak yang benar-benar mampu
membeli.23
Pendapat di atas diartikan oleh penulis terhadap obyek dalam
penelitian ini adalah pemasaran program acara televisi sebagai penjual jasa
harus dapat memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan penonton dan
pengiklan tersebut maka televisai akan mendapatkan jumlah penonton yang
sesuai dengan segmentasi dari televisi. Oleh karena itu diharapkan dapat
menarik minat pengiklan untuk beriklan pada stasiun televisi tersebut.
2.3 Strategi Komunikasi Pemasaran
Strategi merupakan perencanaan yang dibuat secara cermat dan
sistematis terhadap suatu permasalahan yang dihadapi untuk mencapai tujuantujuan yang diinginkan. Strategi juga di artikan sebagai rencana yang
disatukan,menyeluruh dan terpadu yang mengkaitkan keungulan strategi
perusahaan dengan tantanggan lingkungan dan di rancang untuk memastikan
23
Philip Kotler, Op.cit, hal.96
18
bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat
oleh perusahaan.24
Bila dilihat dari pengertian strategi, maka bisa disimpulkan bahwa
strategi komunikasi pemasaran marupakan perencanaan secara cermat
mengenai keberadaan produk yang berupa program agar mencapai tujuan –
tujuan khusus yang ingin di capai.
Didalam pemasaran, yang harus di perhatiakan yaitu pemasaran harus
mendesain strategi-strategi yang paling bisa mencocokan sumberdaya
perusahaan dengan kesempatan-kesempatan lingkungan. Konsep pemasaran
menyatakan bahwa agar berhasil pemasaran harus menentukan kebutuhan dan
keinginan konsumen sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan
secara efisien dan lebih efektif dari pada pesaing.
Dengan demikian, straregi pemasaran harus disesuaikan bukan saja
dengan konsumen sasaran, tetapi juga dengan strategi-strategi para pesaing
yang juga melayani konsumen sasaran yang sama agar berhasil, pemasar
harus merumuskan strategi-strategi yang memperkuat posisis tawarantawarannya dibandingkan dengan tawaran-tawaran pesaing dalam benak
konsumen.25
Menurut Chris Fill dalam Marketing Communications, komunikasi
pemasaran merupakan suatu proses dimana pihak perusahaan harus
mempunyai suatu rencana pemasaran yang dirancang sedemikian rupa
24
Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, Op.cit, hal.12
AR.Bulaeng, Komunikasi Pemasaran, Pusat Penerbit Universitas Terbuka Cetakan Ketiga Edisi
Kedua, Jakarta, hal 72
25
19
sehingga pencapaian akan kontribusi pada strategi korporasi dan dapat
dilakukan melalui penggunaan sumber daya perusahaan secara efektif.26
Seperti yang dikemukakan oleh Chriss Fill dalam bukunya : Marketing
Communication Frameworks, Theories and Applications, tentang komunikasi
pemasaran yang didefinisikan sebagai berikut :
“The process of presenting an integrated set of stimuli to a market with
the intens of evoking a desire set of responses within that market set and
setting up channels to receive. Interpret and act up masssages from the
market for the purposes of modifying present company message and
identifying new communication opportunities” 27
Maksud dari definisi tersebut adalah bahwa komunikasi pemasaran
merupakan suatu proses seperangkat stimuli yang terintegrasi pada sebuah pasar
dengan tujuan mendapatkan seperangkat respon dari pasar dalam rencana promosi
produk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagan berikut :
Bagan 2.2
System of Marketing Communications 28
Key Factor
Analysis
Promotions
Objectives
Communication
Srategy
Resarch &
Evaluation
26
Chris Fill, Op.cit, hal.5
Ibid, hal. 7
28
Ibid, hal. 18
27
Communication
Budget
Positioning
20
Bagan di atas menggambarkan tentang suatu sistem komunikasi
pemasaran yang melingkupi strategi komunikasi yang di dalamnya terdapat
unsur-unsur komunikasi pemasaran berupa periklanan, promosi penjualan,
penjualan tatap muka, publisitas dan penjualan pos langsung dengan beberapa
faktor penting yang mempengaruhinya yaitu : key factor analysis (SWOT),
promotion, objektives, positioning, communication budget dan research and
evaluation. Sehingga diketahui keefektifan komunikasi pemasaran yang
dilakukan.
Penjelasan
mengenai
indikator-indikator
strategi
komunikasi
pemasaran pada bagan di atas adalah sebagai berikut :
1) Analisa faktor kunci (Key factor analysis).
Menganalisa tentang kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakneses),
peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
2) Tujuan
Menganalisa tujuan dari komunikasi pemasaran terhadap produknya.
3) Strategi
Menganalisa
strategi-strategi
yang
digunakan
dalam
mengkomunikasikan pemasaran produknya.
4) Pelaksanaan
Menganalisa tentang pelaksanaan strategi promosi yang direncanakan
terhadap produknya.
5) Anggaran
21
Menganalisa berapa besar anggaran yang akan dikeluarkan dalam
melaksanakan strategi pemasarannya.
Komunikasi pemasaran bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan
keberhasilan suatu usaha tetapi, merupakan salah satu faktor kunci
keberhasilan perusahaan. cara yang ditempuh dalam memasarkan produk
harus melihat dan memahami situasi dan kondisi pasar serta mampu
menggunakan media yang tepat sebagai saluran komunikasi.
Untuk menentukan tujuan usaha yang realistis sesuai dengan situasi
dan kondisi perusahaan dan diharapkan lebih mudah tercapai, perusahaan
dapat mempergunakan tehnik analisis SWOT yang terdiri dari kekuatan
produk (strenghs), kelemahan produk (weakness), peluang atau kesempatan
(opportunities) dan hambatan atau ancaman (threaths).
SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman
dengan faktor kekuatan dan kelemahan29 :
1. Kekuatan (Strength)
Adalah situasi internal perusahaan yang berupa kompetensi/kapabilitas
sumberdaya yang dimiliki perusahaan, yang dapat digunakan sebagai
alternative untuk menangani peluang dan ancaman.
2. Kelemahan (Weakness)
Adalah situasi internal perusahaan dimana kapabilitas sumberdaya
perusahaan sulit digunakan untuk menangani peluang dan ancaman.
3. Peluang (Opportunity)
29
Tedjo Tripomo Udan, Manajemen Strategi, Bandung Rekayasa Sains, 2005.
22
Adalah situasi eksternal perusahaan yang berpotensi menguntungkan.
Perusahaan yang berada dalam satu industri yang sejenis secara umum
akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut.
Misalnya ada segmen pasar tertentu yang belum dimasuki pasaing secara
umum akan menjadi peluang bagi perusahaan yang berhasil melihat situasi
tersebut.
4. Ancaman (Threat) Adalah situasi eksternal yang berpotensi menimbulkan
kesulitan . Perusahaan yang sejenis akan merasa dirugikan atau dipersulit
bila dihadapkan pada kondisi eksternal tersebut.
Ada banyak unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam menyusun
rencana pemasaran produk. Salah satu strategi yang paling banyak digunakan
dalam perencanaan pemasaran adalah dengan merumuskan bauran pemasaran
(marketing mix). Pada perencanaan pemasaran, untuk mencapai marketing
objective dirumuskan strategi 4 P (product, price, promotion, place/
distribution), antara lain :
1.
Product; menentukan produk yang akan ditawarkan dengan segala
pertimbangannya, misalnya kualitas, bentuk, warna, kemasan, dan lainlain. Produk merupakan kumpulan nilai-nilai yang meliputi suatu fungsi
sosial, psikologi, ekonomis dan kebutuhan konsumen lainnya.
2.
Price;
menentukan berapa harga produk itu yang akan ditawarkan
kepada konsumen. Penentuan harga ini juga harus melalui banyak
pertimbangan, misalnya daya beli konsumen, margin yang diinginkan,
dan lain-lain.
23
3.
Place; menentukan saluran distribusi yang akan dipakai agar produk
yang ditawarkan bisa terjangkau oleh pasar sasaran.
Khususnya
konsumsen produk low involvement yang cenderung tidak loyal.
Sehingga ketersediaan produk dipasaran
sangat menentukan tingkat
penjualan produk.
4.
Promotion;
menentukan bauran promosi yang akan ditempuh untuk
mengkomunikasikan produk kepada consumen, yaitu promosi penjualan,
iklan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan pribadi, atau
pemasaran langsung.Dalam proses mengkomunikasikan produk ke pasar
sasaran, sangat perlu diperhatikan mengenai tema dan isi pesan yang
harus disampaikan. Pesan komunikasi yang disampaikan terutama
melalui iklan, akan sangat menentukan posisi
produk dimata
konsumen.30
2.4 Unsur-Unsur Komunikasi Pemasaran
Definisi komunikasi pemasaran adalah komunikasi pemasaran
merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama
konsumen
mengenai keberadaan produk pasar (bauran promosi). Disebut
bauran promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis
promosi simultan dan terintgrasi dalam suatu rencana promosi produk.31
Sesuatu yang menjadi unsur dalam penyampaian pesan komunikasi
pemasaran adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi yaitu :
30
31
Sutisna, Prilaku Konsumen & Komunkasi Pemasaran, 2001,, hal.9.
Ibid, hal. 265-267
24
a. Periklanan (advertising)
Periklanan merupakan bentuk penyajian komunikasi non personal,
promosi ide-ide, promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh
sponsor tertentu yang dibayar. Iklan itu sendiri merupakan proses
komunikasi satu arah yang menyampaikan pesannya melalui suatu
mediator yang bertujuan untuk mempengaruhi khalayak terhadap sikap
dan perilaku seseorang. Periklanan yang dikemukakan oleh Frank Jefkins
adalah periklanan bertujuan secara keseluruhan mempengaruhi tingkat
penjualan agar keuntungan perusahaan bertambah.32
b. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
Adalah bentuk penjualan tatap muka antara pembeli dan penjual pada saat
yang bersamaan. Penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu
atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan melakukan penjualan.
Dalam hal ini terjadinya komunikasi antara pribadi (penjual) dan reaksi
(pembeli) yang timbul terlihat secara langsung.33
c. Publisitas ( Publicity )
Merupakan suatu stimulasi non-personal terhadap suatu permintaan suatu
produk, jasa atau unit dagang dengan menyebarkan berita-berita komerisal
yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu disuatu media
yang disebarluaskan untuk menghasilkan suatu sosok yang menarik
mengenai produk yang di pasarkan itu, baik melalui radio, televisi atau
32
33
Frank Jefkins, Menyusun Periklanan Efektif, (Edisi Kelima, Gramedia, Jakarta, 1997), hal. 27
Phillip Kotler, Op.cit, hal.243
25
dengan mengikuti pameran yang tidak dibayar oleh penyelenggara
(sponsor).Tiga elemen penting dalam melakukan publikasi yaitu :
a) Nilai kepercayaan yang tinggi
b) Dorongan untuk keluar
c) Dramatisasi.34
d. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Merupakan insentif jangka pendek untuk merangsang
penjualan suatu produk atau jasa.
pembelian atau
Promosi penjualan adalah bentuk
persesuai langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur
untuk
merangsang
pembelian
produk
dengan
segera
dan
atau
mengningkatkan angka penjualan dalam satu periode.35
Promosi penjualan juga merupakn penyajian lisan dalam suatu
pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan
untuk melakukan penjualan. Definisi promosi penjualan menurut
Amarican Marketing Association (AMA) tahun 1988 sebagai berikut :
“ Sales promotion is media and nonmedia marketing pressure
applied for a predetermined, limited period of time in order to stimulate
trial, increase consumer, or inprove product quality ”.
Definisi di atas menunjukan bahwa promosi penjualan merupakan upaya
pemasaran yang bersifat non media untuk merangsang coba-coba dari
konsumen,
meningkatan
permintaan
dari
konsumen
atau
untuk
memperbaiki kualitas produk. Promosi penjualan tidak bisa dilakukan
terus menerus sepanjang tahun karena salain dapat menimbulkan
34
35
Ibid, hal. 267
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Andi, Yogyakarta, 1997), hal. 39
26
kerugiaan juga konsumen tidak bisa membedakan priode penjualan dan
hasilnya tidak akan efektif. Bentuk dari promosi penjualan dapat berupa
pameran, pertunjukan dan eksposisi demontrasi serta berbagai penjualan
luar biasa yang bukan kerja rutin biasa.36
e. Penjualan Pos Langsung (Direct response)
Penjualan pos langsung (direct response) merupakan suatu bentuk
distribusi, yang artinya kegiatan-kegiatan perdagangan melalui pos,
terlepas dari medium yang digunakan untuk penawaran produknya.
Konsekwensinya, direct response tidak terbatas untuk pemasaran secara
langsung saja (tanpa toko atau tempat penjualan secara fisik). Pedagang
eceran juga dapat memanfaatkannya untuk menarik para pembeli.37
Bauran pemasaran adalah bagian penting dari setiap perencanaan
pemasaran di dalam sebuah perusahaan sebagai salah satu faktor kunci
keberhasilan. Namun semua hal yang dipaparkan di atas, tidak lepas dari peran
penting sebuah komunikasi dalam pemasaran atau disebut dengan komunikasi
pemasaran yang dilakukan antara produsen dan konsumennya dalam
menyampaikan informasi tentang produk perusahaan agar diketahui oleh
masyarakat yang jadi sasaran dan bagaimana cara tempuh itu berhasil
dilakukan yaitu dengan merancang suatu strategi baik melalui strategi
pemasaran maupun strategi komunikasi pemasaran dengan anggaran biaya
yang sesuai.
36
37
Philip Kotler, Op.cit, hal. 267
Frank Jefkins, Periklanan, (Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta, 1996), hal. 190
27
Hal ini dilakukan agar perusahaan dalam mengahadapi dan menyikapi
tantangan yang dapat menimbulkan permasalahan bagi perusahaan agar cepat
teratasi, masalah yang timbul dapat muncul dikarenakan banyaknya
perusahaan yang memproduksi produk sejenis di pasaran akibatnya,
persaingan tinggi di pasaran semangkin meningkat dan pasar semangkin
menjadi terbatas karena semangkin banyak jumlah produsennya.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahan dengan kondisi ini
yaitu dengan melakukan komunikasi pemasaran (promosi) atas barang atau
jasa yang dihasilkan dari produknya dengan melakukan kegiatan periklanan,
penjualan langsung, publisitas, promosi penjualan yang bertujuan untuk
menarik perhatian agar khalayak dapat memberikan perhatian.
2.5 Pemasaran Program Acara
Program adalah alat untuk menarik pemasang iklan atau program
acara. Bagi pemasang iklan, program acara. Yang sesuai berarti program yang
menyediakan audiens yang paling potensial membeli membeli produk yang di
tawarkan. Jika stasiun penyiaran membeli program maka maka stasiun
bersangkutan berhubungan dengan pemasok program di dalam atau di luar
negri.bagian yang bertanggung jawab untuk membeli atau menyewa dalam
departemen program televisi tersebut. Dengan bagian akuisisi. Program yang
ditawarkan kepada stasiun televisi biasanya di sajikan dalam katalog, selain
distributor, produk house (PH) biasanya rutin mengirimkan katalog yang
memuat berbagai program yang sudah mereka produksikan.
28
Stasiun televisi memberikan proposal dan bukan membeli proposal,
tugas bagi akuisisi adalah mempelajari seluruh katalog program yang di
terimanya dengan mempertimbangkan secara cermat segmen audiens yang
bisa di peroleh dari program tersebut,setelah itu bagian akuisisi akan
menghubungi pemasok program dan melakukan tawar menawar, pihak
pemasok biasanya menyediakan audition tape yang berisikan penayanggan
program yang di tawarkan dan diminati oleh stasiun televisi, kemudian audio
tape ini di berikan kepada bagian penjualan. Jika bagian penjualan menilai
program itu sulit untuk dijual maka bagian akuisisi tidak akan membeli
program itu.
Jika bagian penjualan stasiun televisi menyatakan sanggup untuk
mencari pemasang program iklan bagi program yangt akan di beli itu, maka
bagian akuisisi haru mempersiapkan kontarak yang akan mengikat stasiun
telelevisi dengan pemasok program, kontrak yang dibuat dalam tiga hal
bentuk yaitu jual putus, barter promo dan sharing revenue. Untuk program
kuis atau permainan masa putar program tersebut tergantung pada acara,
selama pihak seponsor bersedia membiayai acara maka program acara
tersebut akan terus berlangsung. Setelah kontrak di buat dan di tandatangani
maka bagian program akan menghubungi bagian scheduling yang
bertanggung jawab menusun jadwal seluruh program yang akan di tayangkan.
Jika suatu program baru tersebut sudah di jadwalkan oleh bagian treffe yang
bertugan untuk mengurus pengambilan program dari pemasok.
29
Dalam mengoptimalkan pemasaran maka harus mempersiapkan suatu
metode khusus agar pemasaran yang dilakukan akan berhasil. Salah satu
prinsip yang perlu di lakui dalam pemasaran dalam mengenali pasar dan
menginali usaha atau bisnis yang di lakukan oleh calon pemasang iklan.
Kemudian mulailah melakukan persiapan dengan melakukan riset dengan
benar sehingga bagian pemasaran mendapatkan peluang bagus untuk membeli
slot iklan.
Dalam mengoptimalkan pemasaran maka bagian pemasar sebaiknya
mempersiapkan suatu metode persentasi pemasaran yang digunakan oleh
seluruh staff pemasaran stasiun penyiaran, persentase yang di lakukan yaitu
kombinasi audio- visual dan persenasi pribadi, yang di siapkan untuk calon
pemasang iklan perseorangan.
Ada empat metode utama yang digunakan media penyiaran untuk
melakukan promosi yaitu :
a. Memasang Iklan
Departemen promosi media penyiaran biasanya memiliki anggaran untuk
memasang iklan di media masa, promosi dapat di lakuakan di surat
kabar,papa reklame, atau voucer isi ulang. Melakukan promosi melalui
iklan berarti membeli waktu atau tempat di media lain. Dalam beberapa
kasus stasiun penyiaran melakukan barter.
Dari pada melakukan pembayaran, ini berarti dua media massa saling
bergantian memasang iklan di medianya masing – masing tanpa saling
membayar media masa yang
digunakan media penyiaran untuk
melakukan promosi pertama, media cetak yaitu surat kabar dan majalah.
30
Surat kabar terkadang menyediakan alaman khusus untuk menampilakan
program – program televisi.
Halaman ini di manfaatkan media televisi untuk memasang ikalan namun
iklan program yang memiliki daya tarik khusus sebaiknya diletakan di
rubrik yang yang sesuai di surat kabar, cara lain untuk beriklan di media
masa adalah di penerbitan khusus seperti di bullrtin perdagangan. Kedua,
billboard
media
penyiaran
dapat
memanfaatkan
billboad
untuk
menampilkan logo, slogan dan wajah iklan. Hal ini disebabkan pesan
yang di sapaikan akan segera menggerakkan pengguna kendaraan untuk
mencari aluran yang di maksud, dan juga berfungsi mengigatkan orang di
jalan raya untuk tidak lupa menonton program yang di prmosikan.
Ketiga, transit adalah media penyiaran dapat menggunakan
terminal atu stasiun untuk berikalan. Sedangkan keempat, media
penyiaran dimana stasiun televisi dapat menggunakan radiao untuk
beriklan atau sebaliknya stariu radio dapat pula menggunakan stasiun
televisi untuk beriklan.
b. Public Relation
Kegiatan hubungan masyarakat adalah upaya pengelola media penyiaran
untuk membentuk persepsi masyarakat atas media penyiaran. Publik
relation adalah kegiatan mwmpromosikan media penyiaran secara
langsung kepada masyarakat. Masyarakat yang menjadi fokus kegiatan
PR media penyiaran salah satunya adalah mempromosikan segala
kegiatan atau persentasi media penyiaran bersangkutan melalui media
31
penyiaran melalui media massa yang di harapkan dapat menimbulkan
apresiasi atau kesan positif pada khalayak.
c. Promosi dimedia sendiri
Tempat terbaik untuk mempromosikan program adalah di stasiun sendiri
promosi di media penyiaran sendiri bertujuan memberitahukan dan
mengingatkan audiens untuk terus mengikuti program yang akan segera di
tayang kan.
d. Promosi berita
Promosi program berita adalah upaya mengigatkan orang bahwa media
penyiaran memiliki departement pemberitaan yang siap meyiarkan beritaberita terbaru kepada audiensnya. Promosi program berita merupakan
pemberitahuan yang diproduksikan dengan menggunakan grafik serta
video.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian yang
bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial
tertentu secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang
tertentu secara faktual dan cermat.38
Penelitian deskriptif ini tanpa pengujian terhadap suatu hipotesa,
pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut
Vrendenbertgt, kualitatif lebih menekankan pada pencarian struktur hubungan
yang ada pada masyarakat. Pendekatan
kualitatif dalam penelitian
dimaksudkan untuk memperoleh data dan analisis yang sifatnya mendalam.39
Kirk dan Miller yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan
bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
sosial yang secara fundamental tergantung kepada pengamatan manusia dalam
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasanya dan dalam peristilahnya.40
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif pada penelitian ini yaitu
dengan menggali informasi melalui wawancara mendalam terhadap orangorang yang memiliki kapabilitas untuk menjelaskan tentang bagaimana
38
Yin Robert K. Studi Kasus (Desain dan Metode), (Raja Grafindo Persada, Jakarta,1997), hal. 25.
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Gajah Mada University, 1985), hal 131
40
Kirk dan Miller dalam Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosda
Karya, Bandung, 1990, hal. 3.
39
32
33
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan stasiun televisi RCTI dalam
memasarkan program acara Idola Cilik 2.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
metode studi kasus yaitu penelitian tentang status subjek penelitian yang
berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.
Penelitian studi kasus mempelajari secara intensif latar belakang serta
interaksi lingkungan dari unit-unit social yang menjadi subjek. Tujuan studi
kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar
belakang, sifat serta karakter yang khas dari kasus ataupun status dari
individu, yang kemudian akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum.41
Studi kasus (case study) merupakan strategi yang bila pokok
pertanyaan suatu penelitian sedikit memiliki peluang mengontrol peristiwaperistiwa yang akan diselidiki, tidak saja dari pertannyaan tentang sesuatu
masalah tetapi juga dapat menerangkan dari kelompok tertentu dalam
penelitian ini yang berkaitan dengan strategi komunikasi pemasaran program
acara stasiun televisi RCTI yakni Idola Cilik 2.
Data yang diperoleh hasil dari wawancara dengan key informan diolah
dan dianalisa secara mendalam sesuai dengan pokok permasalahan. Adapun
pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan
pendekatan kualitatif, yaitu data yang terbentuk berupa uraian kata-kata atau
41
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Ghalia Indonesia), hal. 66-67
34
lampiran untuk dikumpulkan dan kemudian dilakukan analisa secara
deskriptif.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
a. Primer
Yakni dengan melakukan wawancara mendalam (In depth interview).
Wawancara memdalam ini dilakukan tanya jawab langsung dengan pihakpihak yang berkaitan dengan penelitian serta data perusahaan yakni data
dari kegiatan marcomm baik yang bersifat internal maupun eksternal
seperti media internal, press release, web site dan data-data lainnya.
b. Sekunder
Data sekunder dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu
mengadakan pengumpulan, pencarian dan penelaahan data-data yang
terkait dengan penelitian terhadap buku-buku, majalah-majalah, literaturliteratur dan referensi tertulis lain yang ada hubungannya dengan masalah
yang akan diteliti.
3.4 Nara Sumber atau Key Informan
Penentuan nara sumber dilakukan dengan memilih orang-orang yang
dianggap berdasarkan penilaian tertentu mewakili tingkat signifikasi dari nara
sumber pada penelitian ini yakni mengenai strategi komunikasi pemasaran
program acara Idola Cilik 2 pada stasiun televisi RCTI. Adapun nara sumber
tersebut yaitu :
35
 Exsekutif Director Marketing Communication stasiun RCTI yakni
Saudari Maria Ristanti selaku selaku yang mengatur dan bertanggung
jawab pada aktivitas promosi program-program acara stasiun televisi
RCTI
 Marketing Research Head stasiun RCTI yakni Saudari Puri Dewayani
selaku divisi yang memberikan data-data riset dari program acara RCTI
dalam kegiatan komunikasi pemasaran.
 Marketing Strategi & Placement Promo yakni Sausara Sandi Juanda
sebagai divisi yang melakukan dan melaksanakan program-program
komunikasi pemasaran acara-acara pada stasiun televisi RCTI.
3.5 Definisi Konsep
a. Strategi komunikasi pemasaran yaitu merupakan perencanaan secara
cermat mengenai kegiatan pemasaran sebagai usaha untuk menyampaikan
pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai produknya dan
cara-cara yang dilakukan agar produk dari perusahaan tersebut bisa
diterima dan tercapainya tujuan-tujuan yang diinginkan.
b. Program acara Idola cilik 2 adalah merupakan program acara RCTI yang
bertujuan untuk melahirkan bintang-bintang popular untuk kalangan anakanak berusia antara 7-12 tahun yang memiliki bakat menyanyi, menari
dan bermain alat musik. Program acara tersebut diharapkan nantinya
dapat menarik perhatian penonton dan pada akhirnya adalah para
pengiklan.
36
3.6 Fokus Penelitian
Fokus penelitian bertujuan untuk membatasi masalah pada apa yang
akan diteliti oleh peneliti, di mana dengan adanya fokus yang jelas dan mantap
pada penelitian, seorang peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang
data yang akan dikumpulkan dan yang tidak perlu dikumpulkan atau tidak
perlu digunakan. Maka dalam penelitian ini fokus penelitian akan dijabarkan
melalui strategi komunikasi pemasaran stasiun televisi RCTI yaitu
berdasarkan ruang lingkup indikator-indikator strategi komunikasi pemasaran
meliputi beberapa hal, yaitu :
1) Analisa faktor kunci (Key factor analysis).
Menganalisa tentang kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakneses),
peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
2) Tujuan
Menganalisa tujuan dari komunikasi pemasaran terhadap produknya.
3) Strategi
Menganalisa
strategi-strategi
yang
digunakan
dalam
mengkomunikasikan pemasaran produknya.
4) Pelaksanaan
Menganalisa tentang pelaksanaan strategi promosi yang direncanakan
terhadap produknya.
37
Penjelasan mengenai langkah-langkah perencanaan pemasaran di atas adalah :
1. Melakukan Analisis Situasi
Menganalisis tentang kekuatan (strength), kelemahan (weakness) yang
dimiliki oleh perusahaan, peluang (opportunities) dan ancaman (threat)
yang ditimbulkan oleh trend dan situasi khalayak, pesaing, dan regulasi.
2. Menetapkan Tujuan atau Sasaran
Dengan mempertimbangkan realitas masalah dan peluang lingkungan,
serta kekuatan dan kelemahan perusahaan. Di samping itu, menetapkan
tujuan dari strategi-strategi yang digunakan oleh stasiun televisi RCTI
dalam mengkomunikasikan pemasaran program acara Idola Cilik 2.
3. Menyusun Strategi dan Program
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, bagaimana pihak stasiun televisi
RCTI pengambilan keputusan kemudian merancang strategi baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
4. Melakukan Pelaksanaan
Koordinasi dan Pengendalian pelaksanaan komunikasi pemasaran yang
komprehensif seringkali meliputi berbagai strategi dan program. Disini
tindakan pelaksanaan yakni mengimplementasi strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh stasiun televisi RCTI.
38
3.7 Tehnik Analisa Data
Dalam penelitian ini teknik analisa yang digunakan adalah triangulasi
di mana dalam triangulasi data, teknik yang digunakan adalah dengan
membedakan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.42
Dalam metode ini penulis mencoba untuk menganalisis kemudian
menjabarkan fakta yang ada dengan terlebih dahulu melalui proses pengolahan
didasarkan pada strategi komunikasi pemasaran di PT. Rajawali Citra Televisi
Indonesia dalam memasarkan program Idola Cilik 2.
Setelah seluruh data diperoleh melalui teknik yang ditentukan, datadata tersebut dihimpun untuk dipelajari dan dianalisa secara deskriptif,
kemudian dari hasil analisa tersebut maka dapat ditarik kesimpulan.
Karena metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif, maka artinya semua data yang didapat dihimpun dan
disusun secara sistematis, cermat dan diolah menjadi data deskriptif kualitatif,
yang bertujuan untuk membuat gambaran, deskripsi secara sistematik, faktual,
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta fenomena-fenomena yang diteliti.
42
Robert K. Yin, Studi Kasus (Desain dan Metode), PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta 1996 hal 14
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Gambaran Umum Sejarah Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
Perseroan didirikan pada tanggal 21 Agustus 198743 di Jakarta sebagai perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa penyiaran televisi di Indonesia. Memulai kegiatan
usahanya pada bulan Agustus 1989 dengan menyiarkan sinyal di wilayah Jakarta dan
sekitarnya, selanjutnya perseroan secara konsisten dan bertahap terus memperluas
jangkauan penyiaran, termasuk relay program melalui satelit domestik palapa B2P.
Berawal dari gagasan perusahaan besar yaitu Bimantara Citra Tbk. Dan Rajawali
Corporations mendirikan Rajawali Citra Televisi Indonesia sebagai stasiun televisi
pertama di Indonesia. Sejak berdirinya tahun 1989, RCTI identik dengan beragam
kegiatan yang populer yang merupakan trend-setter TV nasional.
Sejak itu, perseroan merupakan stasiun televisi dengan kualifikasi Stasiun
Penyiaran Televisi Swasta (SPTS) dan mengawali tonggak baru sejarah industri swasta
nasional di tanah air. Dengan dukungan 47 stasiun relay yang terbesar di seluruh penjuru
nusantara, penambahan daya pancar dan peninggian menara pemancar di beberapa stasiun
transmisi sampai akhir tahun 2004, RCTI memiliki cakupan yang luas hingga mampu
menjangkau 140 juta pemirsa di 289 kota di Indonesia, atau sekitar 76 persen dari
penduduk Indonesia. .
Perseroan berupaya menyajikan sajian program televisi yang menarik bagi
pemirsanya dengan tujuan meraih pangsa pasar sebanyak-banyaknya, sekaligus
menawarkan kepada para pengiklan suatu media periklanan audio-visual yang unggul
43
Company Profile PT.RCTI, 2004
39
40
dalam kualitas dan jangkauan. Dengan mengupayakan program acara yang tepat, sesuai
target rating. Proyeksi pendapatan dan pertimbangan efisiensi biaya, perseroan berhasil
menunjukkan kinerja yang unggul. Terbukti dari perolehan audience share (Target:
ABC+) untuk tahun 2004 dengan mencatat rata-rata tertinggi dalam industri, yaitu 18,4%.
RCTI selalu berupaya menjadi pilihan para pemasang iklan, karena tugas media
untuk beriklan yang efektif dengan cakupan terluas seperti yang dimiliki oleh RCTI.
Didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas, RCTI selalu berupaya untuk
meningkatkan citra dengan cara memberikan service excellence, kegiatan-kegiatan
bermutu, serta berbagai kontribusi sosial dan masyarakat.
Komitmen tersebut yang menjadi acuan RCTI untuk siap menghadapi pesaing
ditahun-tahun mendatang dengan motto “RCTI adalah yang Pertama dan Terbaik,
RCTI merupakan Kebangaan Bersama Milik Bangsa, RCTI Oke”
Sebagai perusahaan yang dipercaya, perseroan menyadari bahwa implementasi tata
kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) akan mendorong
peningkatan profesionalisme usaha sekaligus meningkatkan nilai perseroan bagi seluruh
stakeholder. Hal ini dilaksanakan melalui penyelenggaraan prinsip keterbukaan
informasi, akuntabilitas, kejujuran dan tanggung jawab, baik yang dilaksanakan secara
institutional perusahaan maupun oleh para karyawan secara pribadi.
Sesuai dengan misi perseroan yaitu service excellence selalu menjadi yang terdepan
dalam menyajikan teknologi muktahir dan terbaik melalui sajian program hiburan dan
informasi serta menjadi nomor satu dalam urutan pilihan pemirsa.
Ditengah persaingan yang makin ketat dengan belasan stasiun televisi nasional dan
sejumlah stasiun lokal, maka hanya yang mampu bertahan dan berjaya. Melalui
keunggulamn kompetitifnya, RCTI sebagai perintis televisi swasta pertama di Indonesia,
41
telah berhasil mempertahankan kepemimpinannya, baik dari segi pemirsa maupun pangsa
penghasilan, sekaligus menjadi trendsetter dalam dunia penyiaran.
Melalui strategi yang kuat dalam mengoptimalkan keunggulan kompetitif, posisi
RCTI sebagai pemimpin pasar akan terus berkembang di masa depan.
Tradisi mempertahankan prestasi terbukti dengan kinerja usaha yang sangat
memuaskan di tahun 2004, seperti meningkatnya pendapatan usaha usaha sebesar 17,9
persen, menjadi Rp. 1.296,9 milyar yang diikuti dengan naiknya laba usaha sebesar 5,8
persen, menjadi Rp. 325,444 milyar.
Sepanjang perjalanan RCTI banyak moment-moment penting yang menjadi
tonggak sejarah berdirinya RCTI. Pada tanggal 23 Juni 1988, peletakan batu pertama oleh
Gubernur DKI Jakarta, Wiyogo Atmodarminto. 14 November 1988 RCTI mulai
melakukan percobaan untuk wilayah Jakarta selama 4 jam sehari dengan menggunakan
decoder dengan jumlah pelanggan 30.000. Tanggal 24 Agustus 1989 ditetapkan sebagai
hari jadi RCTI yang diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai stasiun Televisi swasta
pertama di Indonesia, dengan jumlah pelanggan meningkat menjadi 125.000.
Pada tanggal 1 Agustus 1990 RCTI melakukan pelepasan decoder, sebagai
konsekuensinya maka pendapatan RCTI hanya bersumber pada iklan. Pelepasan decoder
tersebut juga bertujuan agar semakin banyak pemirsa yang dapat menikmati siaran RCTI.
Bulan Agustus 1990-1992 SCTV bersama-sama RCTI melakukan beberapa kegiatan
kerjasama : pemberitaan, sales, marketing, produksi dan teknik.
Pada tanggal 1 Mei 1991 RCTI mengembangkan siarannya dengan meresmikan
stasiun RCTI Bandung. 23 Agustus 1993 RCTI mulai bersiaran secara nasional, hingga
awal tahun 2001 RCTI memiliki 47 buah stasiun transmisi di seluruh Indonesia. Bulan
44
Company Profile PT.RCTI, 2004
42
Maret 1996 RCTI memindahkan siaran dari satelit palapa B2P menjadi satelit Palapa C2
guna meningkatkan kualitas penyiaran.
Tanggal 1 Februari 2000 sistem siaran RCTI diubah dari analog menjadi digital.
Pada tanggal 24 Agustus 2000 RCTI melakukan penajaman logo yang menggambarkan
penampilan dan semangat baru. 10 Februari 2001 RCTI yang ke-47 diresmikan di
Kotabaru, Kalimantan Selatan. Hingga tahun 2004 RCTI telah mengoperasikan 47 stasiun
transmisi yang mencakup 232 kota di seluruh Indonesia. Secara populasi mencakup lebih
dari 140 juta penduduk Indonesia.
RCTI membagi area siaran di beberapa wilayah di seluruh Indonesia diantaranya
Jakarta (jabotabek) sebanyak 6 kota, Jawa Barat 3 kota, Jawa Timur 9 kota, Jawa Tengah
9 kota, Sumatra Utara 6 kota dan kota-kota lainnya sebanyak 40 kota. Sedangkan
pembagian kegiatan tayangan selama 20 hingga 24 jam perhari beberapa kegiatan dengan
kuota 18 % berita dan dialog, 20% iklan, 62 % hiburan, sports dan budaya, apabila
dikalkulasikan 60 % kegiatan lokal dan 40 % kegiatan asing.
Dalam menjalankan bisnisnya fasilitas yang dimiliki oleh RCTI makin bertambah,
salah satunya adalah fasilitas studio. Hingga tahun 2005 failitas studio RCTI terdiri atas 6
buah studio.
Perseroan juga terus mengoptimalisasikan keunggulan kompetitifnya, sehingga
mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas yang diikuti dengan efisiensi usaha.
Melalui platform sinergi, RCTI dan grup dapat meningkatkan kerjasama dengan skala
ekonomi yang lebih baik dan efisien, berupa akusisi program dan pemanfaatan
keunggulan keahlian dan infrastruktur siaran, termasuk penggunaan SNG, transponder,
OB Van dan studio secara bersama.
Media utama hiburan dan informasi memiliki makna :
43
1
RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan dan
informasi.
2
RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial
atas sajian-sajian programnya.
3
RCTI menjadi pilihan yang utama dari stakeholder (karyawan, pemirsa,
pengiklan, pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan afilasi, mitra
strategis, masyarakat dan penyelenggra negara).
Interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan sebagai
sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan seluruh komponen perusahaan mulai
dari level teratas sampai terbawah mampu bersama-sama terstimulasi, terkoordinasi, dan
tersistematisasi memberiakan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan terbaik dan
utama kepada stakeholder.
4.1.2.
Visi Dan Misi Rajawali Citra Televisi Indonesia
Visi : ”Media Utama Hiburan dan Informasi“
Perkataan ”utama“ mengandung makna lebih dari yang ”pertama“ hanya
mencerminkan hierarki pada dimensi tertentu. Sedangkan kata ”utama“ mengandung
unsur kemuliaan karena melibatkan aspek kualitas, integritas dan dedikasi. Media utama
hiburan dan informasi memiliki makna :
1. RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan dan
informasi.
2. RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab sosial
atas sajian program-programnya.
44
3. RCTI menjadi pilihan yang utama dari para ”stakeholder“ (karyawan,
pemirsa, pengiklan, pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan afiliasi,
mitra strategis, masyarakat dan penyelenggara Negara).
Misi : ”Bersama Menyediakan Layanan Prima“
Interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat kebersamaan sebagai
sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan seluruh komponen perusahaan mulai
dari level teratas sampai dengan level terbawah mampu bersama-sama terstimulasi,
terkoordinasi, dan tersistematisasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan
pelayanan terbaik dan utama kepada ”stakeholder“.
Tiga Pilar Utama :
1
Keutamaan dalam Kebersamaan
2
Bersatu Padu
3
Oke
Untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, ada tiga nilai sebagai pilar utama
yang menjadi motivasi, inspirasi dan semangat juang insan RCTI. Proses kerja dilakukan
dengan semangat kebersamaan untuk sampai pada hasil yang mendapat pengakuan dari
para ”stakeholder“ atas kualitas, integritas dan dedikasi yang ditampilkan.
4.1.3. Sekilas Mengenai Ajang Idola Cilik di Stasiun RCTI
PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sebagai salah satu televisi
swasta terbesar di Indonesia saat ini memiliki program acara yang bertujuan untuk
melahirkan bintang-bintang popular untuk kalangan anak-anak berusia antara 7-12
tahun yang memiliki bakat menyanyi, menari dan bermain alat musik. Program
acara tersebut dinamakan “Idola Cilik”.45
45
www.kabarindonesia.com 3 Februari 2009
45
Idola cilik begitu dibuka pertama kali pada tahun 2008 langsung dapat
mengambil perhatian masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari prosentase angka pada
saat audisi, rating, share maupun pemasukan spot iklan yang diperoleh stasiun
RCTI. Tujuan dari acara Idola Cilik itu sendiri yakni dapat memberi kesempatan
kepada calon-calon bintang-bintang cilik yang ingin berkiprah di industri musik
Indonesia. Sudah waktunya ada bibit-bibit baru yang dapat dikembangkan baik
dari segi penampilan, kelebihan dalam memaikan alat musik maupun performa di
panggung.
Untuk menambah gereget pada saat tampilan acara Idola Cilik, RCTI
menanbahkan tayangan ini dengan humor-humor yang ditampilkan oleh seoarang
pembawa acara (MC) yakni seorang artis terkenal Oky Lukman beserta juri-juri
seperti Mama Ira Maya Sopha, Kak Winda Idol 4, Om Dave, Papa Adi Bing
Slamet, Ka Duta Seila on Seven serta koreografi peserta Om Joe. Guyonan yang
ditampilkan pun, diusahakan menjadi kekompakan pada program acara tersebut.
Menurut senior-senior penyanyi cilik seperti Ira Maya Sopha dan Adi Bing
Slamet program acara idola cilik merupakan sebagai ajang pencarian bakat
khususnya pada anak-anak Indonesia yang berumur 7-12 tahun. RCTI sebagai
suatu stasiun televisi swasta yang besar banyak melahirkan bintang-bintang
popular seperti pada program acara “Indonesia Idol” dan bintang-bintang sinetron
baru, tetapi cukup terbilang lama tidak memberi kesempatan kepada calon-calon
bintang-bintang cilik yang ingin berkiprah pada industri musik Indonesia. Idola
46
Cilik menjaring bakat anak-anak se-Indonesia melalui audisi di 3 kota; Surabaya,
Bandung dan Jakarta.46
Disinilah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) dengan jeli melihat
pangsa pasar bahwa dengan adanya program baru yang sukses dapat
menghasilkan selling poin (nilai jual) yang bagus dapat menarik perhatian
masyarakat dan pengiklan. Pemasang iklan dengan mudah memberikan nilai
positif bagi kesempatan yang diberikan RCTI dan bagi para pemasang iklan dapat
dengan mudah memasukan iklannya dan memasarkan produknya.47
4.2. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan memaparkan hasil mengenai strategi komunikasi
pemasaran program acara Idola Cilik 2 tahun 2009 pada stasiun televisi RCTI
melalui pendekatan kualitatif, yakni data yang diperoleh dengan melakukan
wawancara mendalam (indepth interview) terhadap pihak-pihak yang terkait
dalam penelitian ini pada tanggal 23 – 28 Juli 2009 yaitu :
1. Exsekutif Director Marketing Communication stasiun RCTI yakni
Saudari Maria Ristanti selaku selaku yang mengatur dan bertanggung
jawab pada aktivitas promosi program-program acara srasiun televisi
RCTI
2. Marketing Research Head stasiun RCTI yakni Saudari Puri Dewayani
selaku divisi yang memberikan data-data riset dari program acara
RCTI dalam kegiatan komunikasi pemasaran.
46
47
www.kabarindonesia.com 3 Februari 2008
Dokumentasi www.wikipedia.com 03 februari 2008
47
3. Marketing Strategi & Placement Promo yakni Sausara Sandi Juanda
sebagai divisi yang melakukan dan melaksanakan program-program
komunikasi pemasaran acara-acara pada stasiun televisi RCTI.
Hasil wawancara mendalam (indepth interview) ini penulis gunakan
sebagai data primer dan ditunjang lagi dengan data sekunder yang berkaitan
dengan permasalahan dan dijadikan sebagai bahan untuk penulisan. Hasil
penelitian ini akan dilihat pada penjabaran dari konsep-konsep yang terdapat pada
bab sebelumnya yakni konsep tentang strategi komunikasi pemasaran. Berikut ini
merupakan hasil data yang telah diperoleh setelah dari hasil penelitian dibagi
dalam beberapa sub-bab sebagai berikut :
4.2.1. Analisa Faktor Kunci (Key Factor Analysis)
Dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, berarti harus melakukan
tahap analisa faktor kunci (Key factor analysis) dimana sebelum komunikator
melancarkan strateginya melihat kepada teknik analisa S.W.O.T (Srengh,
Weakness, Opportunities, Threat). Tekhnik analisa S.W.O.T ini dapat diterapkan
oleh perusahaan sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan.
Teknik analisa S.W.O.T ini digunakan untuk menganalisis sampai sejauh
mana pihak stasiun RCTI mampu melihat dari segala sisi yakni sebelum dan
sesudah memasarkan program acara Idola Cilik ini. Adapun kekuatan perusahaan
dapat menjadi faktor pendukung tercapainya tujuan usaha dapat juga menunjang
upaya pencapaian tujuan strategi pemasaran terhadap program acara Idola Cilik 2
tahun 2009 yang sudah dilancarkan pada khalayak sedangkan kelemahan
48
perusahaan dapat dijadikan acuan supaya perencanaan dapat menjadi lebih
sempurna.
Menurut hasil wawancara penulis terhadap saudari Maria Ristanti selaku
Exsekutif Director Marketing Communication dari stasiun RCTI mengenai analisa
S.W.O.T dari strategi komunikasi pemasaran stasiun RCTI dalam memasarkan
program acara Idola Cilik 2 tahun 2009, dijelaskannya sebagai berikut :
1. Strengh (Kekuatan) :
Program Idola Cilik adalah program reality show atau ajang kontes
menyanyi anak-anak satu-satunya saat ini di Indonesia yang kami kemas
kedalam bentuk ajang pencarian bakat-bakat baru melalui pooling
pemirsa televisi. Program Idola Cilik ini kami bentuk dikarenakan
banyaknya animo dari masyarakat yang ingin menunjukan bakat
bernyanyi dari anak-anak mereka seperti halnya penyanyi dewasa yang
dapat menunjukan bakatnya seperti pada kontes Indonesia Idol yang juga
disiarkan oleh stasiun RCTI. Dari sinilah pihak sales dan marketing kami
berani membuat dan menjual konsep program Idola Cilik ini terhadap
pengiklan.
2. Weakness (Kelemahan) :
Pada waktu pihak stasiun RCTI melempar program Idola Cilik 2 ke
masyarakat, sungguh banyak animo masyarakat yang ingin masuk sebagai
peserta. Tetapi dikarenakan tempat dan waktu yang terbatas, maka tidak
semua yang ingin ikut sebagai peserta dapat masuk mengikuti ajang
kontes ini. Kami melekukan seleksi terlebih dahulu. Selain itu dengan
keterbatasan waktu dari anak-anak peserta maka program Idola Cilik
tidak dapat ditayangkan pada waktu malam hari melainkan pada siang
hari yakni dari pukul 13.00 sampai dengan16.00.
49
3. Opportunities (Peluang) :
Dengan tingginya minat masyarakat terhadap program Idola Cilik I
terdahulu, maka hal ini merupakan suatu nilai jual yang baik bagi pihak
kami terhadap pengiklan. Oleh karena itu, dengan menawarkan paket dan
materi presentasi kepada pengiklan yang menurut kami potensial, maka
iklan yang masuk pada program Idola Cilik akan mencapai kepada target
penjualan.
4. Threat (Ancaman) :
Pada saat kami melakukan strategi komunikasi pemasaran terhadap
program Idola Cilik 2, kami tidak menemukan program yang sama dengan
program Idola Cilik 2 tersebut sehingga ancaman dari program sejenis
pada stasiun lain dapat diminimalis.48
Bila melihat kepada analisa S.W.O.T yang didapat, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, pihak
sales dan marketing selalu merencanakannya secara tepat dan sesuai dengan
tujuan yang dicapai. Pemasukan iklan dan para pengiklan bisa mencapai target
penjualan karena rating dan share selama periode Idola Cilik I berlangsung sangat
bagus dan memuaskan.
Suatu komunikasi pemasaran dapat dikatakan berhasil jika pesan yang
disampaikan dapat dipahami oleh khalayak sasaran dan membuat khalayak
sasaran melakukan sesuatu sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan.
4.2.2. Menetapkan Tujuan atau Sasaran
Berdasarkan wawancara dengan Saudari Maria Ristanti selaku nara
sumber, penulis mendapat pembahasan mengenai langkah awal dan terbentuknya
48
Hasil Wawancara dengan saudari Puri Dewayani (Marketing Research Head stasiun RCTI)
50
strategi komunikasi pemasaran, pemasang iklan dan juga target audience atau
khalayak sehingga dapat menetapkan tujuan atau sasaran dan pemasaran program
Idola Cilik 2. Adapun penjelasan adalah :
Adanya tujuan dan sasaran ini adalah melihat kepada penjabaran singkat
mengenai objectivitas target audience dan program Idola Cilik maupun target
market dan komunikasi pemasaran yang dilancarkan oleh pihak sales dan
marketing selaku media televisi. Menetapkan tujuan atau sasaran yang ingin
dicapai yakni dengan mempertimbangkan realitas masalah dan peluang
lingkungan serta kekuatan dan kelemahan perusahaan. Tanpa adanya salah
satu dari bagian ini, tidak akan berjalan dan maksud yang ingin dituju yaitu
menjual spot iklan ke pemasang iklan tidak tercapai.49
Adapun tujuan atau sasaran dari pemasaran progran Idola Cilik 2 menurut
Saudari Maria Ristanti adalah :
Tujuan atau sasaran yang akan dicapai pada program Idola Cilik 2
adalah berhasilnya program ini dapat diterima dihati masyarakat sebagai
pemirsa televisi dan berhasilnya pencapaian target penjualan terhadap iklaniklan yang masuk pada program ini50
Jadi tujuan atau sasaran dari program Idola Cilik 2 pada stasiun RCTI
yang pertama dilihat adalah program tersebut dapat diterima dihati pemirsa
televisi yang kemudian diharapkan tercapainya target penjualan terhadap iklaniklan yang masuk pada program Idola Cilik 2 ini yang sebelunya dilihat kepada
penjabaran singkat mengenai objectivitas target audience dan program tersebut.
Sedangkan tujuan lain yang ingin dicapai melalui kegiatan komunikasi
49
Hasil Wawancara dengan Saudari Maria Ristanti (Exsekutif Director Marketing Communication
stasiun RCTI)
50
Ibid
51
pemasaran program acara Idola Cilik 2 terhadap stasiun RCTI berdasarkan konsep
yang telah ditentukan sebelumnya, Saudari Puri Dewayani selaku Marketing
Research Head RCTI mengatakan :
Untuk kepentingan marketing, ini adalah point utama untuk setiap
program acara yang diadakan oleh stasiun RCTI, tetapi bukan hanya
program acara Idola Cilik semata. Program acara lain yang diadakan oleh
RCTI juga dimaksudkan untuk tujuan dari marketing. Tujuan lainnya adalah
memberi tahu kepada khalayak atau pemirsa RCTI dan pengiklan bahwa
stasiun RCTI selalu menampilkan acara yang bermutu yang layak untuk
ditonton dan dapat menghibur pemirsa. Selain itu tim kami juga mempunyai
segudang ide untuk membuat program acara yang menarik sehingga banyak
khalayak tertarik untuk menonton yang kemudian pengiklan akan tertarik
untuk memasang iklan.
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui tujuan lain dari komunikasi
pemasaran program acara Idola Cilik 2 adalah memberi tahu kepada khalayak atau
pemirsa RCTI dan pengiklan bahwa stasiun RCTI selalu menampilkan acara yang
bermutu yang layak untuk ditonton dan dapat menghibur bagi pemirsanya.
4.2.3. Menyusun Strategi dan Program
Chriss Fill berpendapat mengenai sistem komunikasi pemasaran yang
mengatakan bahwa didalam sistem komunikasi pemasaran terdapat bauran
pemasaran yang mana bauran pemasaran tersebut adalah bagian penting dari
52
setiap perencanaan pemasaran didalam sebuah perusahaan sebagai salah satu
faktor kunci keberhasilan.51
Namun semua hal tersebut tidak lepas dari peran penting sebuah
komunikasi pemasaran atau biasa disebut juga dengan komunikasi pemasaran
yang dilakukan antara produser ke konsumennya dalam menyampaikan informasi
tentang produk pemisahaan agar diketahui oleh khalayak sasaran dan bagaimana
cara yang ditempuh itu berhasil ditempuh berhasil dilakukan yaitu dengan
membuat suatu perencanaan baik dari segi strategi pemasarannya maupun strategi
komunikasinya dengan anggaran biaya yang sesuai.
Suatu program yang dikomunikasikan itu dapat berhasil, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam melancarkan strategi komunikasi pemasaran ke pihak para
pengiklan atau pemasang iklan itu akan bisa memetik hasil yang berujung kepada
program yang dimaksud akan mendapatkan rating dan share yang tinggi dan juga
berdampak kepada penayangan iklan yang muncul diprogram tersebut. Iklan yang
muncul bisa terekspos dan secara tidak langsung pemikiran atau minesite pemirsa
televisi bisa terprogram bahwa iklan-iklan yang dimunculkan bisa juga
menggugah pemikiran dari perasaan, bahkan membujuk mereka untuk dapat
membeli produk yang mereka lihat di televisi. Selain itu, menyusun strategi dan
program harus dengan cara dan upaya yang tepat.
Penulis memberikan pertanyaan kembali kepada Saudari Maria Ristanti
selaku nara sumber yaitu apakah ada kaitannya antara marketing dengan
51
Chriss Fill, Marketing Communication Frameworks, theories and applicatoion, UK: Prentice
Hall International, 2005
53
melakukan strategi komunikasi pemasaran stasiun RCTI dalam memasarkan
program Idola Cilik 2, menurut Maria Ristanti :
Tentu saja ada kaitannya karena bila dilihat dari media dan pengertian
marketing media maka akan muncul pemahaman mengenai media client.
Didalam media client, terdapat yang namanya Mass media. Mass media ini
terbagi atas dua, yaitu yang disebut dengan B2B (business to business) dan
B2C (business to customer). Disini strategi yang digunakan oleh kami yakni
dengan cara mengkomunikasikan melalui strategi komunikasi pemasaran
pada produk yang berupa program Idola Cilik 2, untuk kemudian dikemas dan
dibuat sebagus mungkin sehingga program tersebut layak untuk dijual ke para
pengiklan serta program ini dibuat agar masyarakat awareness dan ikut serta
dalam ajang pencarian bakat-bakat segar dari Idola Cilik 2.52
Penulis kemudian menyimpulkan bahwa didalam melakukan strategi
komunikasi pemasaran, ada beberapa faktor yang saling berhubungan sehingga
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yakni
memasarkan program Idola Cilik 2 ke pengiklan. Jika tidak saling berhubungan,
maka setiap pihak tidak akan berjalan sebagaimana mestinya dan iklan tidak dapat
ditayangkan dan menyebabkan kerugian pada pihak media televisi karena tidak
adanya pemasukan untuk perusahaan.
Disamping adanya hubungan yang saling menguntungkan antara kedua
belah pihak baik dari sisi stasiun RCTI sebagai komunikator maupun pihak klien
atau agency sebagai komunikator, pihak RCTI melihat juga bahwa didalam
melakukan strategi komunikasi pemasaran yang dilancarkan, dibutuhkannya
tekhnik analisa S.W.O.T (Strength, Weakness, Opportunities, Threat).
52
Hasil Wawancara dengan Saudari Maria Ristanti (Exsekutif Director Marketing Communication
stasiun RCTI)
54
Untuk target audience dari program Idola Cilik 2 itu sendiri Saudari Maria
Ristanti menjelaskan sebagai berikut :
Pada saat memproduksi Idola Cilik 2 ini, banyak hal yang harus
dipertimbangkan. Seperti production cast, bintang tamunya, rundown
program, durasi iklan, durasi program, tema dan setiap penayangan, target
audiencenya, format acara, episodenya, dan lain-lain. Bisa dilihat dari
penjelasan singkat mengenai program Idola Cilik itu sendiri. Pihak stasiun
RCTI melihat program Idola Cilik 2 ini hampir disamakan dengan target
audience dari stasiun RCTI itu sendiri. Dari segi demografi, program Idola
Cilik 2 ini ditujukan untuk golongan pemirsa B, C, D, pria – wanita (anakanak, remaja, dewasa). Selain dari sisi demografi, melihat juga kepada sisi
psikografinya yaitu mereka yang tinggal di daerah maupun urban perkotaan
dengan pendidikan antara SMP sederajat sampai kepada pekerja.53
Dari penjelasan tersebut penulis melihat bahwa program Idola Cilik 2 ini
hampir disamakan dengan target audience dari stasiun RCTI itu sendiri. Dari segi
demografi, program Idola Cilik 2 ditujukan untuk pemirsa golongan B, C, D, pria,
wanita (anak-anak, remaja, dewasa). Selain itu, melihat juga kepada sisi
psikografi atau lokasi yaitu mereka yang tinggal di urban perkotaan dengan
pendidikan antara SMP sederajat sampai kepada pekerja.
Setelah melihat kepada target audience untuk program Idola Cilik 2, maka
selanjutnya akan dilihat kepada target market dari program acara tersebut seperti
yang dikatakan Saudari Maria Ristanti :
Mengenai target market kami, berhubungan dengan pihak sales dan
marketing. Disini, hubungan antara pihak televisi yakni Stasiun RCTI yang
diwakili oleh account executive sebagai penghubung antara pihak agency
53
Ibid
55
maupun pihak advertiser. Jadi target market dari program Idola Cilik 2
adalah mendapatkan sponsor utama dan pemasang iklan pada program acara
tersebut.54
Disini penulis mencoba menjelaskan bahwa agency adalah pihak yang
menjualkan produk yang sudah berupa iklan, ke pihak media baik elektronik
maupun cetak. Advertiser adalah pihak yang mempunyai produk untuk dibuatkan
materi dan format iklannya oleh pihak agency dan nantinya iklan tersebut menjadi
iklan yang siap dijual ke pihak media.
Pihak agency dan pihak advertiser saling berhubungan satu sama lain.
Begitu pun halnya hubungan antara pihak agency dengan pihak televisi.
Hubungan antara pihak televisi, agency dan advertiser harus terjalin dengan baik.
Seperti yang dikatakan Saudara Sandi Juanda selaku Marketing Strategi &
Placement Promo stasiun RCTI :
Dengan melihat kepada hubungan antara pihak televisi, agency dan
advertiser, maka strategi yang dilakukan oleh Stasiun RCTI disini adalah
dengan cara melakukan kegiatan komunikasi termasuk pemasaran yaitu
melalui bagian sales dan marketing di mana pihak ini yang berusaha menjual
program Idola Cilik 2 ke kliennya (pengiklan) sehingga para kliennya tertarik
untuk memasukkan iklannya.55
Selanjutnya dalam menyusun strategi dan program Idola Cilik 2 dilakukan
perencanaan media pada kegiatan komunikasi pemasaran. Perencanaan media ini
begitu penting dilakukan agar tujuan dari kegiatan komunikasi pemasaran dapat
54
Ibid
Hasil Wawancara dengan Saudara Sandi Juanda (Marketing Strategi & Placement Promo
stasiun RCTI)
55
56
tercapai seperti yang dikatakan Saudari Puri Dewayani selaku Marketing
Research Head stasiun RCTI :
Pertama-tama adalah melihat kepada objective dari brand atau
produknya. Objective disini maksudnya adalah untuk membangun dan
mengembangkan kembali awareness dan produk itu sendiri. Setelah sekian
lama kosong atau vakum, maka kami membuat perencanaan media, dimana
dalam perencanaan media itu, kami fikir tidak memakai single medium karena
fokusnya adalah menjangkau orang sebanyak-banyaknya dengan frekuensi
tertentu.56
Dari penjelasan di atas dikatakan bahwa pihak stasiun RCTI sudah
beberapa waktu tidak melakukan perencanaan media dalam beberapa program
acaranya. Akan tetapi untuk program Idola Cilik 2 ini harus dilakukan agar dapat
mengetahui apa yang diinginkan oleh khalayak atau pengiklan.
Rencana yang komprehensif seringkali meliputi berbagai strategi dan
program. Adanya kerterlibatan koordinasi dan pengendalian di dalam melakukan
strategi komunikasi pemasaran adalah salah satu bentuk dari perencanaan dan
koordinasi dalam proses implementasi sekaligus pengendalian program Idola
Cilik 2 tersebut.
Penulis memberikan pertanyaan kepada nara sumber yang lain, yakni
Saudara Sandi Juanda selaku Marketing Strategi & Placement Promo stasiun
RCTI mengenai bagaimana proses dan strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh pihak stasiun RCTI dalam memasarkan program Idola Cilik 2.
Setiap stasiun televisi akan melakukan analisa dan perencanaan sebelum
memproduksi program baru. Seperti halnya terbentuknya program Idola
56
Hasil Wawancara dengan saudari Puri Dewayani (Marketing Research Head stasiun RCTI)
57
Cilik. Sebelum melangkah ke pihak luar yang merupakan target market dari
televisi yaitu agency dari advertiser. Di media televisi, adanya pihak-pihak
yang terlibat seperti produksi yang membuat suatu tayangan program secara
live maupun taping, program yang memplot dan mengatur jam tayang suatu
program riset melihat kepada data-data suatu program secara keseluruhan
dari berbagai sumber, pihak sales dan marketing yang melakukan pemasaran
kepada pihak agency agar ada pemasukan iklan, pihak traffic yang mengatur
slot atau space iklan dan bagian lainnya yang turut andil dalam proses
terbentuknya suatu program.57
4.2.4. Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran
Dalam tayangan Idola Cilik 2 terdapat beberapa segmen tayangan yang
akan dilaksanakan baik secara on air maupun off air yang masing-masing
memiliki kekuatan atau kelebihan terhadap pemasang iklan, diantaranya :
1. Audisi (empat eps) durasi enam puluh menit, format acara : taping
2. Kampus Idola Cilik (empat puluh eps) durasi tiga puluh menit, format
acara : taping
3. Dua puluh besar (dua belas eps) durasi seratus delapan puluh menit,
format acara : live
4. Grand Final Idola Cilik (satu eps) durasi seratus delapan puluh menit
format acara : live
5. Grand Final Idola Cilik (satu eps) durasi seratus delapan puluh menit,
format acara : rerun
6. Off Air Audition (Surabaya, Bandung dan Jakarta)
57
Hasil Wawancara dengan Saudara Sandi Juanda (Marketing Strategi & Placement Promo
stasiun RCTI)
58
Mengenai perhitungan tayangan iklan pada program Idola Cilik 2, nara
sumber yakni saudara Sandi Juanda selaku Marketing Strategi & Placement
Promo stasiun RCTI menjelaskan :
Pada program Idola Cilik 2 penayangan iklan harus dua puluh persen
dari program yang ditawarkan. Berarti itu programnya tiga puluh menit,
maka dua pulu persen dikali tiga puluh menit sama dengan enam menit. Dari
enam menit ini jumlah iklan yang didapat adalah dua belas spot. Bila acara
atau segmentnya tiga puluh menit maka tiga puluh menit dikurang enam menit
sama dengan dua puluh empat menit. Dua puluh empat menit ini hanya durasi
programnya saja belum termasuk durasi iklan. Karena satu menit sama
dengan dua spot iklan dari TVC (television commercial) yang berdurasi tiga
puluh detik. Biasanya satu kali penayangan iklan sama dengan satu spot
selama acara itu berlangsung. Jumlah spot tergantung dari media order yang
diminta oleh klien atau pengiklan.58
Berikut data-data yang diperoleh dan AC Nielsen pada periode Idola Cilik
2 (17 November 2008– 28 Maret 2009) beberapa brand berhasil menjadi brand
yang sukses dengan mencapai spot iklan yang cukup tinggi dan signifikan,
diantaranya ada Telkomsel Kartu AS dan Simpati (lnitatif Media Indonesia),
Okky Jelly Drink, Garuda Coated Peanuts, Gery Cokluut Chocolate Wafer
(Garuda Food), Sozzis (Japfta Food Nusantara) dan So Good Chicken Nugget
(Supra Sumber Citra).59
Pada acara Grand Final Idola Cilik 2 sendiri mengalami peningkatan
secara signifikan. Dari sini bisa dilihat, bahwa pemasukan yang didapat bisa
mencapai angka yang cukup besar. Para pengiklan juga melihat kepada ratecard
58
59
Ibid
Sumber data brand (AC Nielsen) pada Idola Cilik 2 (1 November 2008– 31 Februari 2009)
59
dan pola acara yang ditawarkan oleh pihak stasiun RCTI dengan memasukkan ke
kategori gold sebesar lima belas juta per tiga puluh sec, dan untuk Grand Final
sebesar dua puluh juta per tiga puluh sec. Beda kategori gold dan silver di ratecard
yaitu bahwa kategori gold sudah bisa dipastikan bahwa program itu memiliki
rating yang bagus sedangkan kategori silver, biasanya untuk program yang
terkadang rating yang dihasilkan biasa saja.60
Berikut hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Saudara Sandi
Juanda selaku Marketing Strategi & Placement Promo stasiun RCTI mengenai
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan pada pengiklan yang dalam hal ini
adalah Garuda Food (Gery Cokluut Chocolate Wafer) sebagai salah satu pihak
pengiklan yang dilihat dari sisi medianya.
Alasan kenapa pihak Garuda Food memilih stasiun RCTI untuk
memasang iklan pada progaram Idola Cilik 2 yaitu dikarenakan pihak
pengiklan tidak melihat kepada loyalitas dan penonton terhadap satu stasiun
televisi tertentu tetapi dilihat dari seberapa loyal penonton melihat atau
menonton suatu acara atau program tertentu dan relevan dengan produk yang
ditawarkan. Oleh karena itu, pihak Garuda Food berani mensponsori
program Idola Cilik 2 tersebut baik pada saat On Air maupun Off Air.
Disamping itu pihak pengiklan melihat kepada relevannya produk mereka
dengan target audience yang ingin dicapai. Alasan lain karena kondisi di
negara Indonesia memiliki banyak stasiun televisi, maka pihak Garuda Food /
agency ingin menjangkaunya melalui media yang dapat menjangkau khalayak
luas.61
60
Program data marketing RCTI Jakarta AC Nielsen Media Research dan majalah Cakram edisi
Oktober 2008
61
Hasil Wawancara dengan Saudara Sandi Juanda (Marketing Strategi & Placement Promo
stasiun RCTI)
60
Kemudian penulis kembali bertanya mengenai kesesuaian produk yang
diiklankan dengan Target Audience dan segmentasi pasar, Saudara Sandi Juanda
menjelaskan :
Secara konten dari produk tersebut adalah relevan antara target audience
(sasaran khalayak) dengan program acaranya karena program Idola Cilik 2
tidak jauh dari kehidupan anak-anak, dan bila dilihat dari segmentasi pasar
maka pihak Garuda Food selaku salah satu sponsorship kami melihat kepada
Target Audience Rating Point. Setelah melihat kepada Target Audience
Rating Point dapat diambil hasil research-nya yaitu seberapa besar loyalitas
audience terhadap program yang sedang di tonton. Kalau angka dari
research tadi tinggi, ini berarti menunjukkan bahwa audience mempunyai
loyalitas terhadap program tersebut dan itu yang dipilih oleh pihak Garuda
Food agar media plan yang mereka buat menjadi lebih efektif.62
Dari penjelasan tersebut Saudara Sandi Juanda juga menjelaskan produkproduk apa saja yang masuk pada program Idola Cilik 2, adapun penjelasannya
adalah :
Selain Gery Cokluut Chocolate Wafer ada juga yang lain yakni seperti
Telkomsel Kartu AS & Simpati (lnitatif Media Indonesia), Okky Jelly Drink,
Garuda Coated Peanuts, Sozzis (Japfta Food Nusantara) dan So Good
Chicken Nugget (Supra Sumber Citra). Pihak Garuda Food menjadi
sponsorship utama dalam program Idola Cilik 2 karena pihak Garuda Food
memberikan eksklusif atau keistimewaan didalam program ini sehingga pihak
lain yang menawarkan brand atau produk yang sejenis tidak bisa menjadi
sponsor utama.63
62
63
Ibid
Ibid
61
Penulis kembali memaparkan hasil wawancara kepada Saudara Sandi
Juanda mengenai proses perencanaan hingga evaluasi terhadap pihak sponsorship
/ pengiklan didalam komunikasi pemasaran pada program Idola Cilik 2 :
Pertama yang dilakukan adalah melakukan analisa competitor. Setelah
menganalisa competitor, kemudian melakukan perencanaan media secara
objective dan merekomendasikan ke klien. Jika klien telah setuju baru pihak
agency melakukan eksekusi terhadap produknya bila hasil sudah didapat
kemudian tahap selanjutnya menganalisa kembali apakah hasil yang didapat
sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Tahap evaluasi di sini yakni apakah
perencanaan yang sudah dibuat dengan eksekusi yang dilakukan sudah
seimbang dan sesuai dengan harapan dan klien tersebut. Jika ada temuan
baru berupa ide atau tambahan-tambahan lain, kembali didiskusikan ke
klien.64
Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa yang menjadi tolak ukur
evaluasi dari kegiatan pemasaran program acara Idola Cilik 2 adalah melakukan
analisa competitor, melakukan perencanaan media, dan menganalisa kembali
apakah hasil yang didapat sesuai dengan perencanaan.
Hambatan atau kendala yang ditemui didalam pelaksanaan kegiatan
pemasaran program acara Idola Cilik 2, menurut Saudara Sandi Juanda tidak
terlalu signifikan. Hampir secara keseluruhan berjalan dengan baik. Sedikit
beberapa kendala yang dapat diatasi pada penayangan iklan, seperti jika
sponsorship tidak dapat memasukkan iklannya di segmen A maka pihak stasiun
RCTI bisa mengantisipasi dengan memasukkan iklannya di segmen B sesuai
dengan pemberitahuan sebelumnya.
64
Ibid
62
4.3 Pembahasan
Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran stasiun RCTI, maka
dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara mendalam kepada nara
sumber yaitu Exsekutif Director Marketing Communication yakni Saudari Maria
Ristanti, Marketing Research Head yakni Saudari Puri Dewayani, Marketing
Strategi & Placement Promo yakni Saudara Sandi Juanda.
Dimana diperoleh hasil penelitian bahwa didalam pengumpulan data-data
mengenai pemasaran menjelaskan secara terperinci permasalahan yang menjadi
objek penelitian dan menganalisa semua data penelitian yang didapat sesuai
dengan fakta yang sebenarnya secara keseluruhan mengenai strategi komunikasi
pemasaran didalam memasarkan program Idola Cilik 2.
Ketika berbicara mengenai strategi komunikasi pemasaran, maka banyak
hal yang saling berkaitan. Bagaimana strategi yang dilakukan, apa tujuan dan
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan, alat pemasaran apa saja yang
digunakan, pelaksanaan dan strategi komunikasi pemasaran sampai kepada
kendala yang dihadapi ketika melakukan strategi komunikasi pemasaran tersebut.
Dalam hal ini, penulis yang melakukan penelitian stasiun televisi RCTI
mencari apa yang menjadi ketertarikan untuk membahas permasalahan yang ada.
Disini penulis mencoba membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran
didalam memasarkan program Idola Cilik 2.
Pemasaran yang dilakukan oleh pihak sales dan marketing dibawahi atau
dinaungi oleh kepala divisi atau yang biasa disebut dengan Exsekutif Director
Marketing. Exsekutif Director Marketing Communication pada saat periode Idola
63
Cilik 2 berlangsung selama bulan November 2008 - Maret 2009 yang bertanggung
jawab adalah Saudari Maria Ristanti. Dari hasil penelitian ini akan penulis
jabarkan sesuai konsep-konsep yang terdapat pada penelitian ini yakni konsep
tentang strategi komunikasi pemasaran.
4.3.1. Analisa Faktor Kunci (Key Factor Analysis)
Teknik analisa S.W.O.T (Srengh, Weakness, Opportunities, Threat) ini
digunakan untuk menganalisis sampai sejauh mana pihak stasiun RCTI mampu
melihat dari segala sisi yakni sebelum dan sesudah memasarkan program acara
Idola Cilik ini. Adapun kekuatan perusahaan dapat menjadi faktor pendukung
tercapainya tujuan usaha dapat juga menunjang upaya pencapaian tujuan strategi
pemasaran terhadap program acara Idola Cilik 2 tahun 2009 yang sudah
dilaksanakan.
Menurut hasil wawancara penulis terhadap saudari Maria Ristanti selaku
Exsekutif Director Marketing Communication dari stasiun RCTI dalam
memasarkan program acara Idola Cilik 2 tahun 2009, dijelaskan bahwa kekuatan
Program Idola Cilik adalah merupakan program reality show atau ajang kontes
menyanyi anak-anak satu-satunya yang ada di Indonesia yang dikemas kedalam
bentuk ajang pencarian bakat-bakat baru melalui pooling pemirsa televisi.
Program Idola Cilik ini dibentuk untuk menanggapi atau menyalurkan banyaknya
animo masyarakat yang ingin menunjukan bakat bernyanyi dari anak-anak.
Untuk weakness atau kelemahannya dikarenakan tempat dan waktu yang
terbatas, maka ajang Idola Cilik ini tidak dapat menampung jumlah seluruh
pendaftar dan program Idola Cilik tidak dapat ditayangkan pada waktu malam hari
64
melainkan pada siang hari yakni dari pukul 13.00 sampai dengan16.00 kecuali
pada saat acara grand final. Untuk opportunities atau peluang, pihak RCTI melihat
dengan tingginya minat masyarakat terhadap program Idola Cilik I terdahulu,
maka hal ini merupakan suatu modal dan nilai jual yang baik terhadap pengiklan.
Oleh karena itu, dengan menawarkan paket dan materi presentasi kepada
pengiklan yang potensial, maka diharapkan iklan yang masuk pada program Idola
Cilik akan mencapai kepada target penjualan.
Sedangkan pada threat atau ancaman yang nantinya dapat menjadi kendala
pada kegiatan strategi komunikasi pemasaran pada program Idola Cilik 2 ini
adalah banyaknya acara reality show di stasiun televisi lain yang juga
menampilkan keungulan-keunggulannya walaupun saat ini tidak ada program
yang sama dengan program Idola Cilik 2 sehingga ancaman dari program sejenis
pada stasiun lain dapat diminimalis.
Bila melihat kepada analisa S.W.O.T yang didapat, maka dapat
disimpulkan bahwa dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, pihak sales
dan marketing RCTI telah merencanakannya secara tepat dan sesuai dengan
tujuan yang dicapai sehingga diharapkan pemasukan iklan dan para pengiklan bisa
mencapai target penjualan karena rating dan share yang baik. Suatu komunikasi
pemasaran dapat dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan dapat dipahami
oleh khalayak sasaran dan membuat khalayak sasaran melakukan sesuatu sesuai
dengan isi pesan yang akan disampaikan.
65
4.3.2. Menetapkan Tujuan atau Sasaran
Langkah awal dan terbentuknya strategi komunikasi pemasaran, pemasang
iklan dan juga target audience atau khalayak sehingga dapat menetapkan tujuan
atau sasaran program Idola Cilik 2 di stasiun RCTI adalah adalah melihat kepada
penjabaran singkat mengenai objectivitas target audience maupun target market
dari program Idola Cilik dan bagaimana komunikasi pemasaran yang dilancarkan
oleh pihak marketing.
Menetapkan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai yakni dengan
mempertimbangkan realitas masalah dan peluang lingkungan serta kekuatan dan
kelemahan dari program acara idola Cilik 2 itu sendiri. Tanpa adanya salah satu
dari bagian ini pihak RCTI menyatakan tidak akan berjalan dan maksud yang
ingin dituju yaitu menjual spot iklan ke pemasang iklan tidak tercapai.
Tujuan dari pesan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
stasiun RCTI dalam memasarkan program Idola Cilik ini yakni agar target
audience aware terhadap program sehingga adanya interest atau ketertarikan
untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program ini, desire untuk mengikuti
audisi maupun action untuk menonton program tersebut sehingga akan berdampak
pada rating tinggi. Rating tinggi akan membuat target market yakni pihak klien
akan tertarik memasukkan iklannya sehingga mengakibatkan income yang masuk
untuk perusahaan bisa mencapai target penjualan utau keuntungan maupun
keuntungan dipihak klien bahwa adanya ketersesuaian bran dan iklan yang
ditayangkan dengan segmen program yang dituju.
66
4.3.3. Menyusun Strategi dan Program
Suatu program yang dikomunikasikan itu dapat berhasil, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam melancarkan strategi komunikasi pemasaran ke pihak para
pengiklan atau pemasang iklan itu akan bisa memetik hasil yang berujung kepada
program yang dimaksud akan mendapatkan rating dan share yang tinggi dan juga
berdampak kepada penayangan iklan yang muncul diprogram tersebut. Iklan yang
muncul bisa terekspos dan secara tidak langsung pemikiran atau minesite pemirsa
televisi bisa terprogram bahwa iklan-iklan yang dimunculkan bisa juga
menggugah pemikiran dari perasaan, bahkan membujuk mereka untuk dapat
membeli produk yang mereka lihat di televisi. Selain itu, menyusun strategi dan
program harus dengan cara dan upaya yang tepat.
Hubungan keterkaitan antara marketing pada stasiun RCTI dengan
melakukan strategi komunikasi pemasaran dalam memasarkan program Idola
Cilik 2 dapat dilihat dari media dan pengertian marketing media maka akan
muncul pemahaman mengenai media client. Didalam media client, terdapat yang
namanya Mass media. Mass media pada stasiun RCTI terbagi atas dua, yaitu yang
disebut dengan B2B (business to business) dan B2C (business to customer). Bisa
dilihat bagan dibawah ini :
Media Client
B2B
Adv. Agency
B2C
Audience
Mass media
Advertiser
67
Note :
B2B, tend to “Rational, Big Amount and Personnal Selling”.
B2C, tend to “Emotional, Small Volume and Advertising”.
Disini strategi yang digunakan oleh pihak RCTI yakni dengan cara
mengkomunikasikan melalui strategi komunikasi pemasaran pada produk yang
berupa program Idola Cilik 2, untuk kemudian dikemas dan dibuat sebagus
mungkin sehingga program tersebut layak untuk dijual ke para pengiklan serta
program ini dibuat agar masyarakat awareness dan ikut serta dalam ajang
pencarian bakat-bakat segar dari Idola Cilik 2.
Penulis kemudian menyimpulkan bahwa didalam melakukan strategi
komunikasi pemasaran, ada beberapa faktor yang saling berhubungan sehingga
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan dapat mencapai tujuan yakni
memasarkan program Idola Cilik 2 ke pengiklan. Jika tidak saling berhubungan,
maka setiap pihak tidak akan berjalan sebagaimana mestinya dan iklan tidak dapat
ditayangkan dan menyebabkan kerugian pada pihak media televisi karena tidak
adanya pemasukan untuk perusahaan.
Target audience dari program Idola Cilik 2 secara umum hampir
disamakan dengan target audience dari stasiun RCTI itu sendiri. Dari segi
demografi, program Idola Cilik 2 ini ditujukan untuk golongan pemirsa B, C, D,
pria – wanita (anak-anak, remaja, dewasa). Selain dari sisi demografi, melihat
juga kepada sisi psikografinya yaitu mereka yang tinggal di daerah maupun urban
perkotaan.
68
Sedangkan untuk target market dari program acara Idola Cilik 2
berhubungan dengan pihak marketing, pihak agency maupun pihak advertiser.
Jadi target market dari program Idola Cilik 2 adalah mendapatkan sponsor utama
dan pemasang iklan pada program acara tersebut. Disini penulis mencoba
menjelaskan bahwa agency adalah pihak yang menjualkan produk yang sudah
berupa iklan, ke pihak media baik elektronik maupun cetak. Advertiser adalah
pihak yang mempunyai produk untuk dibuatkan materi dan format iklannya oleh
pihak agency dan nantinya iklan tersebut menjadi iklan yang siap dijual ke pihak
media. Pihak agency dan pihak advertiser saling berhubungan satu sama lain.
Begitu pun halnya hubungan antara pihak agency dengan pihak televisi.
Dalam menyusun strategi dan program Idola Cilik 2 dilakukan
perencanaan media pada kegiatan komunikasi pemasaran. Perencanaan media ini
begitu penting dilakukan agar tujuan dari kegiatan komunikasi pemasaran dapat
tercapai. Rencana yang komprehensif seringkali meliputi berbagai strategi dan
program. Adanya kerterlibatan koordinasi dan pengendalian di dalam melakukan
strategi komunikasi pemasaran adalah salah satu bentuk dari perencanaan dan
koordinasi dalam proses implementasi sekaligus pengendalian program Idola
Cilik 2.
Dari sini akan ada harga jual program yang dikeluarkan dan biasanya ada
penawaran dari pihak klien untuk paket-paket sponsor termasuk spot iklannya.
Terkadang tidak semua permintaan-permintaan dari klien yang dipenuhi misalnya
pihak klien mau iklannya masuk di first position atau minta tambahan-tambahan
69
pada graphic commercial padahal budget yang mereka berikan tidak sesuai
dengan penawaran yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
Memasarkan program Idola Cilik 2 ini menggunakan alat bantu atau sales
kit yang berupa paket proposal dan material presentasi yang lengkap, ditambah
materi showreel program yang lengkap dan excelent. Adanya permintaan paket
showreel tergantung dari permintaan pihak klien. Bila pada saat akhir tahun pihak
RCTI akan mengeluarkan program-program unggulan dan program baru yang
dijual ke pihak kilen. Tetapi tetap memfokuskan kepada program Idola Cilik 2 ini
yang akan ditawarkan kepada pengiklan.
Pengertan paket itu sendiri adalah kemasan jualan dengan kompensasi
yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan daya tarik untuk membeli.
Isi dari paket itu sendiri biayanya paket sponsor yang berupa kompensasi on air
(inside spot, super impose, running text. dan lain-lain) dan juga off air benefit
(booth atau product sampling, spanduk, umbul-umbul dan standing banner). Off
air ini biasanya dilakukan pas audisi berlangsung yaitu dua bulan sebelum acara
berlangsung. Off air audition ini dilangsungkan di beberapa kota antara lain
Surabaya, Bandung dan Jakarta. Daerah-daerah ini dipilih karena merupakan kotakota besar dan berpotensial untuk menjaring bakat-bakat baru yang segar dan
yang pastinya bukan profesional.
Menurut Saudara Sandi Juanda selaku nara sumber menjelaskan
bagaimana cara memasarkan Idola Cilik 2 yakni dengan cara mempresentasikan
konsep program yang menarik, dan menghibur kepada pihak klien (agency
maupun advertiser). Saudara Sandi Juanda menjelaskan bahwa strategi
70
komunikasi pemasaran yang dilakukan stasiun RCTI dalam memasarkan program
Idola Cilik 2 yakni dengan selalu menonjolkan kemeriahan acara dari program
Idola Cilik ini.
Kegiatan strategi komunikasi pemasaran lain yang digunakan oleh pihak
RCTI yakni dengan menggunakan promo program. Sebuah promo televisi adalah
suatu spot televisi yang menawarkan atau menjual program ataupun image stasiun
televisi yang bersangkutan. Fungsi sebuah promo yang utama adalah mengajak
pemirsa untuk menonton acara yang dimaksud.
Program unggulan diharapkan dapat mendulang rating yang setinggi
tingginya. Ini alasan utama adanya promo program yang dibuat dalam beberapa
versi, gunanya untuk mengangkat performa RCTI melalui rating dan juga share,
seperti halnya ada saat program Idola Cilik 2 berlangsung. Pihak promo membuat
beberapa versi promo program. diantaranya teaser, versi promo serba-serbi, versi
profil dan setiap kontestan grup, versi promo global maupun theme song.
4.3.4. Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemasaran
Didalam melaksanakan kegiatan strategi komunikasi pemasaran ini,
program yang ditawarkan harus diperhitungkan dengan teliti untuk menentukkan
jumlah segmen pasar yang dituju. Pasar yang dimaksud adalah target audience.
Target audience dari segi program Idola Cilik, sedangkan target marketnya adalah
para pemasang iklan.
Dengan menggunakan kegiatan komunikasi pemasaran yang tepat dan
efektif maka pihak perusahaan dapat meningkatkan hasil penjualan pengalaman,
dapat meningkatkan pemasang iklan dan menjaga hubungan yang baik dengan
71
para pengiklan tersebut. Untuk lebih melancarkan kegiatan strategi komunikasi
pemasaran, maka pihak RCTI menggunakan kegiatan pemasaran atau promotion
mix melalui personal selling antara perusahaan dengan konsumen baik secara
perorangan maupun kelompok.
Tujuan semua usaha pemasaran adalah menambah penjualan yang
menguntungkan dengan menawarkan pemenuhan kebutuhan dalam jangka
panjang. Penjualan personal atau personal selling merupakan cara promosi paling
penting dalam mencapai tujuan. Penjualan personal terdiri dari kornunikasi
individual personal dan ini berlawanan dengan komunikasi massa non personal
yang berbentuk periklanan, promosi penjualan dan cara- cara komunikasi lainnya.
Didalam melaksanakan personal selling hendaknya ada sesuatu yang
wajar, dalam arti para pelaku personal selling benar-benar menguasai produk
yang ditawarkan, dan selain itu juga hindarkan percakapan yang bertele-tele
sehingga tidak menimbulkan kejenuhan dan kebosanan bagi para calon konsumen
yang mendengarkan.65
Personal selling atau penjualan secara personal adalah satu-satunya alat
promosi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen potensial secara
langsung, artinya penjualan tatap muka merupakan aktivitas komunikasi antara
produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang
melibatkan pikiran dan emosi serta tentu saja berhadapan langsung (face to
face).66
65
66
Arif Isnaini, Model dan Strategi Pemasaran, NTP Press, Mataram 2005 hal 47
Sutisna, Op. Cit hal 311
72
Sifat dan personal selling dapat dikatakan lebih luwes, karena tenaga
penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan
kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli dan bukan hanya itu tenaga
penjual juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penjualan
sehingga dapat mengadakan penyesuian-penyesuaian pada saat itu juga.
Jadi personal selling merupakan salah satu metode promosi untuk
mencapai tujuan perusahaan dan usaha ini merupakan satu usaha yang
memerlukan lebih banyak tenaga penjual. Dalam kenyataannya, personal selling
lebih fleksibel dibandingkan dengan yang lainnya.
Penting untuk diketahui, didalam personal selling yang dilakukan oleh
account executive yang harus dikuasai oleh adalah smart dan rasional (menguasai
product knowledge) mengenal program yang ditawarkan, good planner dalam
memasarkar produk-produk yang berupa program ke klien dan yang paling
penting dari semuanya adalah adanya good team work yang solid dan bagus.
Tanpa adanya kerjasama yang baik dan berbagai pihak, suatu program itu
mungkin tidak akan berhasil diwujudkan.
Personal selling mengacu kepada komunikasi antar pribadi karena
melibatkan dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama
lain. Selain itu, personal selling merupakan alat promosi yang paling efektif pada
siklus terakhir dari proses pembelian. Hal ini terjadi karena personal selling dapat
membuat hubungan interaktif secara dekat sehingga dapat mengenai konsumen
secara lebih dalam dan lebih baik dan juga dapat memberikan respon yang tepat.
73
Personal selliing termasuk kedalam komunikasi antar pribadi. Bentuk
khusus dari komunikasi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communications),
yaitu dengan kararakteristik adalah proses komunikasi yang berlangsung antara
dua orang dalam situasi tatap muka seperti percakapan, dialog, wawancara.
Komunkasi diadic memiliki ciri : pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam
jarak dekat dan pihak-pihak yang berkomunikasi mengirimkan dan menerima
pesan secara spontan dan simultan. Komunikasi artis pribadi sangat potensial
untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain.
Langkah-langkah yang diperlukan pihak RCTI agar para pengiklan atau
klien mau memasang iklannya di program Idola Cilik 2, menurut Saudari Puri
Dewayani yang pasti adalah adanya jaminan bahwa rating program Idola Cilik 2
ini bagus dan para pengiklan tidak perlu khawatir terhadap produk yang
diiklankan. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah tidak semua produk cocok
dimasukkan kedalam suatu program tertentu, dikarenakan dari pihak kliennya itu
sendiri maupun dari segi produknya yang mungkin hanya cocok untuk target
market tertentu. Biasanya kalau suatu program itu ratingnya bagus meski kita
tidak menghubungi klien, pihak klien sendiri yang menghubungi pihak media
broadcast atau penyiaran. Kenapa demikian, ini dikarenakan media broadcast
atau penyiaran adalah wadah atau tempat untuk para pemasang iklan atau klien
mempromosikan produknya supaya dikenal luas oleh khalayaknya atau audience
yang menjadi konsumen.
Jadi, penulis melihat kepada pernyataan nara sumber bahwa dengan
melihat kepada rating, share, target market dan programnya itu sendiri maka para
74
pemasang iklan dapat memasangkan iklannya dengan terlebih dahulu melakukan
sebuah survey untuk produknya supaya nantinya tidak mengalami kerugian pada
saat memasukkan spot iklannya.
Menurut Saudara Sandi Juanda selaku Marketing Strategi & Placement
Promo pihak RCTI, bauran pemasaran atau promotion mix dilakukan untuk
meningkatkan awareness viewer sehingga diharapkan program memperoleh rating
yang tinggi. Media yang digunakan pada bauran pemasaran yakni dibagi menjadi
dua yakni media above the line maupun media below the line. Above the line atau
ATL untuk program Idola Cilik menggunakan Televsi (RCTI), Koran (Galamedia
Bandung, Radar Surabaya, Rakyat Merdeka Group Jakarta, Seputar Indonesia
Jakarta, Merapi Yogyakarta dan Semarang), Tabloid Genie, Radio (Women
radio). Untuk below the line atau BTL menggunakan poster,flyer, billboard dan
kegiatan off air (booth, spanduk, bannner dan umbul-umbul).
Mengenai perhitungan tayangan iklan pada program Idola Cilik 2
penayangan iklan harus dua puluh persen dari program yang ditawarkan. Berarti
itu programnya tiga puluh menit, maka dua pulu persen dikali tiga puluh menit
sama dengan enam menit. Dari enam menit ini jumlah iklan yang didapat adalah
dua belas spot. Bila acara atau segmentnya tiga puluh menit maka tiga puluh
menit dikurang enam menit sama dengan dua puluh empat menit. Dua puluh
empat menit ini hanya durasi programnya saja belum termasuk durasi iklan.
Karena satu menit sama dengan dua spot iklan dari TVC (television commercial)
yang berdurasi tiga puluh detik. Biasanya satu kali penayangan iklan sama dengan
75
satu spot selama acara itu berlangsung. Jumlah spot tergantung dari media order
yang diminta oleh klien atau pengiklan.
Berikut data-data yang diperoleh dan AC Nielsen pada periode Idola Cilik
2 (17 November 2008– 28 Maret 2009) beberapa brand mencapai spot iklan yang
cukup tinggi dan signifikan, diantaranya ada Telkomsel Kartu AS dan Simpati
(lnitatif Media Indonesia), Okky Jelly Drink, Garuda Coated Peanuts, Gery
Cokluut Chocolate Wafer (Garuda Food), Sozzis (Japfta Food Nusantara) dan So
Good Chicken Nugget (Supra Sumber Citra).67
Untuk evaluasi terhadap kegiatan komunikasi pemasaran pada program
Idola Cilik 2 yakni dengan melakukan analisa competitor. Setelah menganalisa
competitor, kemudian melakukan perencanaan media secara objective dan
merekomendasikan ke klien. Tahap evaluasi di sini yakni apakah perencanaan
yang sudah dibuat dengan eksekusi yang dilakukan sudah seimbang dan sesuai
dengan harapan dan klien tersebut. Jika ada temuan baru berupa ide atau
tambahan-tambahan lain, kembali didiskusikan ke klien.
Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan bahwa yang menjadi tolak ukur
evaluasi dari kegiatan pemasaran program acara Idola Cilik 2 adalah melakukan
analisa competitor, melakukan perencanaan media, dan menganalisa kembali
apakah hasil yang didapat sesuai dengan perencanaan.
Hambatan atau kendala yang ditemui didalam pelaksanaan kegiatan
pemasaran program acara Idola Cilik 2, menurut Saudara Sandi Juanda tidak
terlalu signifikan. Hampir secara keseluruhan berjalan dengan baik. Sedikit
67
Sumber data brand (AC Nielsen) pada Idola Cilik 2 (1 November 2008– 31 Februari 2009)
76
beberapa kendala yang dapat diatasi pada penayangan iklan, seperti jika
sponsorship tidak dapat memasukkan iklannya di segmen A maka pihak stasiun
RCTI bisa mengantisipasi dengan memasukkan iklannya di segmen B sesuai
dengan pemberitahuan sebelumnya.
Bila melihat dari penjelasan keseluruhan di atas, penulis menyimpulkan
bahwa didalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran, penting untuk
melakukan tahap demi tahap sehingga kesemuanya dapat berjalan sesuai dengan
rencana dan mendapatkan tujuan akhir yaitu keberhasilan didalam memasarkan
program Idola Cilik 2. Melalui teknik-tekhnik persuasi yang tepat, diharapkan
para klien dapat memasukkan iklannya sesuai dengan program dan spot iklan
yang telah dipiIih dan pihak televisi sebagai media yang menayangkan iklan-iklan
tersebut mendapatkan pemasukkan dari keuntuugan dan pemasukkan. Dari sini
bisa kita lihat, bahwa karena adanya kebutuhan dari kedua belak pihak baik pihak
pengiklan maupun pihak televisi yang sama-sama saling membutuhkan, oleh
karena itulah bisa disebut dengan win-win solution.
Keberhasilan dan strategi yang dilancarkan pada klien, tidak terlepas dari
peran penting sebuah komunikasi pemasaran atau biasa disebut juga dengan
sistem komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak produsen dengan
konsumennya dalam menyampaikan informasi tentang produk yang berupa
program Idola Cilik agar diketahui baik ke pihak klien atau pemasang iklan
maupun pemirsa atau target audiencenya dan bagaimana cara yang ditempuh itu
berhasil dilakukan yaitu dengan membuat suatu perencanaan baik dari segi
pemasarannya maupun dari pelaksanaan strategi komunikasi pemasarannya.
77
BiIa dilihat dari sisi media yaitu melalui pihak pengiklan, penulis bisa
menyimpulkan bahwa kaitan antara pihak pengiklan dengan pihak stasiun RCTI
sangatlah terkait. Satu sama lain saling membutuhkan. Pihak pengiklan
membutuhkan media untuk dapat menayangkan produk iklannya, sedangkan
pihak televisi yaitu RCTI membutuhkan iklan untuk dapat menjadi pemasukan
dalam kegiatan operasional sehari-hari.
Selain menyampaikan informasi mengenai produk, pihak stasiun RCTI
sebagai produsen dan komunikator harus mengetahui apa yang menjadi human
interest (keinginan dari sisi manusia) maupun kebutuhan (needs) dan pihak klien
atau pengiklan sehagai konsumen dimana dan kebutuhan yang diinginkan bisa
didapat yakni penjualan spot iklan yang mencapai target dan program yang
diterima oleh pemirsa sebagai khalayaknya.
Langkah dalam mengembangkan program pemasaran strategis adalah
menspesifikasikan tujuan-tujuan yang akan dicapai dan seluruh strategi pemasaran
yang digunakan untuk setiap produk yang dipasarkan. Strategi komunikasi
pemasaran merupakan perencanaan secara cermat dan sistematis mengenai
kegiatan pemasaran keberadaan suatu produk dipasaran agar tercapainya sasaran
atau tujuan yang dicapai. Strategi pemasaran bertujuan untuk menunjukkan
pendekatan pemasaran yang hendak digunakan untuk mencapai sasaran rencana.
Dari yang sudah didapat tersebut terlihat kesesuaian antara strategi yang
diterapkan oleh stasiun televisi RCTI dengan konsep strategi komunikasi
pemasaran yang dikemukakan oleh Chriss Fill mengenai strategi komunikasi
pemasaran yakni bahwa “komunikasi pemasaran merupakan penyampaian pesan
78
yang dilakukan secara simultan dan terintergrasi dalam suatu rencana promosi”.
Hanya saja stasiun televisi RCTI tidak menerapkannya konsep strategi secara
penuh karena telah disesuaikan dengan kondisi dan program yang dipasarkannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi
pemasaran program acara Idola Cilik 2 pada stasiun televisi RCTI. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan terhadap nara sumber dengan melakukan indepth
interview dan mengumpulkan data-data tertulis dari stasiun RCTI maka dari hasil
penelitian ini dapat disimpulkan :
1. Analisa faktor kunci menjadi landasan utama dalam pelaksanaan strategi
komunikasi pemasaran program Idola Cilik 2 pada stasiun televisi RCTI
yang berupa analisa S.W.O.T untuk mengetahui bagaimana kekuatan
produk yang berupa program Idola Cilik yang dimiliki stasiun RCTI,
kelemahan, peluang atau kesempatan maupun ancaman yang harus
dihadapi didalam memecahkan masalah yang terjadi ketika membuat
perencanaan terhadap program tersebut.
2. Strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh stasiun televisi RCTI
dalam mengkomunikasikan program acara Idola Cilik 2 adalah dengan
menggunakan konsep tahapan : analisa faktor kunci (key factor analysis),
menetapkan tujuan atau sasaran, menyusun strategi dan program, dan
pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran.
3. Tujuan dari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh stasiun
RCTI dalam memasarkan program Idola Cilik ini yakni agar target
79
80
audience aware terhadap program sehingga adanya interest atau
ketertarikan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program ini, desire
untuk mengikuti audisi maupun action untuk menonton program tersebut
sehingga akan berdampak pada rating tinggi. Rating tinggi akan membuat
target market yakni pihak klien akan tertarik memasukkan iklannya
sehingga mengakibatkan income yang masuk untuk perusahaan bisa
mencapai target penjualan utau keuntungan maupun keuntungan dipihak
klien bahwa adanya ketersesuaian bran dan iklan yang ditayangkan
dengan segmen program yang dituju.
4. Pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan stasiun
televisi RCTI dalam memasarkan program Idola Cilik 2 tidak terlepas dari
masalah dan hambatan yang harus dihadapi, bagaimana pemecahannya
dan semakin banyaknya program pesaing sejenis yang membuat pangsa
pasar iklan semakin sempit. Penyelesaiannya dengan melakukan evaluasi
kepada kegiatan komunikasi pemasaran yang sudah dijalankan yang harus
lebih meningkat dari sebelumnya. Tolak ukur evaluasi dari kegiatan
pemasaran program acara Idola Cilik 2 adalah melakukan analisa
competitor, melakukan perencanaan media, dan menganalisa kembali
apakah hasil yang didapat sesuai dengan perencanaan.
5. Dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasarannya stasiun televisi
RCTI telah melakukan tahap demi tahap proses strategi sehingga
kesemuanya dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mendapatkan tujuan
akhir yaitu keberhasilan didalam memasarkan program Idola Cilik 2.
81
5.2.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirangkum peneliti, maka penulis
dapat memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi strategi komunikasi
pemasaran program Idola Cilik 2 yang dilakukan stasiun RCTI. Adapun saransaran tersebut adalah :
a. Saran Praktis
1. Pihak stasiun RCTI sebagai pembuat program Idola Cilik 2 dan sebagai
komunikator harus mengetahui apa yang menjadi human interest
(keinginan dari sisi manusia) maupun kebutuhan (needs) dari pihak klien
atau pengiklan sebagai konsumen sehingga kebutuhan yang diinginkan
bisa didapat yakni penjualan spot iklan yang mencapai target dan program
Idola Cilik 2 yang diterima oleh pemirsa sebagai khalayaknya.
2. Stasiun RCTI sebagai Market Nicher akan lebih baik jika lebih jeli dan
serius dalam memanfaatkan dan menggarap celung / ruang yang ada di
pasar dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran suatu program agar
nantinya dapat memiliki potensi untuk berkembang lebih baik lagi dalam
memenuhi kebutuhan celung pasar tersebut secara efektif dan mampu
bersaing dengan kompetitor pasar dengan cara membina ”goodwill” atas
produk/program acaranya sehingga klien pemasang iklan merasa lebih
tertarik untuk memasang iklan pada stasiun RCTI.
3. Dalam bentuk periklanan sponsorship sebaiknya diperhatikan betul
tentang ketepatannya antara program yang akan disponsori dengan produk
yang mensponsori program acara tersebut, dan tentang penempatan spot
82
iklannya agar terjadinya keserasian antara program dengan produk yang
akan menjadi sponsornya.
b. Saran Akademis
1. Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan agar lebih dalam atau
lebih fokus lagi membahas permasalahan terutama untuk penerapan
kinerja suatu komunikasi pemasaran yang diarahkan pada penelitian yang
menganalisa suatu isi inti dari suatu permasalahan.
2. Penulis
mengharapkan
penelitian
berikutnya
dapat
menggunakan
pendekatan penelitian yang berbeda untuk melihat perbandingan
pembuatan dan pelaksanaan aktivitas komunikasi sehingga hasilnya dapat
saling melengkapi dan diharapkan adanya temuan baru.
DAFTAR PUSTAKA
Bulaeng AR, Komunikasi Pemasaran, (Pusat Penerbit Universitas Terbuka
Cetakan Ke tiga Edisi Kedua, Jakarta)
Chandra, Gregorius, Strategi dan Program Pemasaran, (Penerbit Andi
Yogyakarta, 2002)
Fill Chris, Marketing Communication : Framework, theories and application,
(Prentise hall international limited, 1995)
Jauch Lawrence R. dan William F. Glueck, Manajemen Strategi dan Kebijakan
Perusahaan, (Edisi ketiga, Erlangga, 2001)
Jefkins Frank, Periklanan, (Edisi ketiga, Erlangga, Jakarta, 1996)
Kirk dan Miller dalam Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (PT.
Remaja Rosda Karya, Bandung, 1990)
Kotler Phillip, Manajemen Pemasaran 2, (Edisi Millenium, Jakarta, 2002)
___________, Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol (Edisi Millenium, Jakarta, 2000)
Nawawi Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Universitas Gajah Mada,
1995)
Nazir Moh, Metode Penelitian, (Ghalia Indonesia, 1998)
Panjaitan Erica L & TM. Danil Iqbal, Matinya Rating Televisi, (Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta 2006)
Sendjaja Sasa Djuarsa, Pengantar Komunikasi, (Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka Jakarta, 2001)
Shimp Terence A., Integrated Markering Comminication, (Prentice Hall
International Limited, 1995)
Sutisna, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, (Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2002)
Tjiptono Fandy, Strategi Pemasaran, (Andi, Yogyakarta, 1997)
Effendy Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung, PT.
Remaja Rosdakarya, 1990)
Yin Robert K. Studi Kasus (Desain dan Metode), (Raja Grafindo Persada,
Jakarta,1997)
DRAFT WAWANCARA
(STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM ACARA IDOLA CILIK 2
PADA STASIUN TELEVISI RCTI)
Dengan Exsekutif Director Marketing Communication stasiun RCTI : Saudari
Maria Ristanti
1. Bagaimana latar belakang dibuatnya acara program acara Idola Cilik di stasiun
RCTI ? Apa yang mendasarinya ?
2. Apa tujuan atau sasaran pemasaran dari program acara Idola Cilik 2 yang
dilakukan oleh pihak RCTI ?
3. Bagaimana dasar penetapan tujuan atau sasaran tersebut ?
4. Bagaimana analisa SWOT diterapkan pada pemasaran program acara Idola
Cilik 2 ?
5. Apakah ada kaitannya antara marketing dengan melakukan strategi
komunikasi pemasaran dalam memasarkan program Idola Cilik 2 ?
6. Bagimana target market atau target audience dari program acara Idola Cilik
tersebut ?
7. Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran dari program acara Idola Cilik II
dilakukan?
8. Bagaimana dengan kendala dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran program
acara Idola Cilik 2 ?
Dengan Marketing Research Head stasiun RCTI : Saudari Puri Dewayani
1. Apa peran Marketing Research Head RCTI dalam program acara idola cilik 2
?
2. Bagaimana perencanaan media dari komunikasi pemasaran yang dilakukan
oleh RCTI terhadap acara Idola Cilik 2 ?
3. Apakah pihak stasiun RCTI melakukan riset terlebih dahulu sebelum
melakukan strategi komunikasi pemasaran program acara Idola Cilik 2 ?
4. Tujuan apa yang ingin dicapai melalui kegiatan komunikasi pemasaran
program acara Idola Cilik 2 terhadap stasiun RCTI berdasarkan konsep yang
telah ditentukan?
5. Apa keunggulan dari program acara Idola Cilik 2 dalam yang nantinya dapat
ditonjolkan dalam kegiatan komunikasi pemasaran ?
Dengan Marketing Strategi & Placement Promo stasiun RCTI : Saudara Sandi
Juanda
1. Bagaimana proses dan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
pihak stasiun RCTI dalam memasarkan program Idola Cilik 2 ?
2. Bagaimana strategi pesan yang digunakan dalam memasarkan program acara
Idola Cilik 2 ?
3. Bagaimana sponsorship / iklan yang didapatkan dari proses strategi
komunikasi pemasaran pada program Idola Cilik 2 ?
4. Bagaimana pembagian tayangan sponsorship / iklan pada program acara Idola
Cilik 2 ?
5. Bagaimana membina hubungan dengan klien / pengiklan dan mengapa pihak
pengiklan memilih untuk beriklan di program Idola Cilik 2 ?
6. Bagaimana penyesuaian produk yang diiklankan pada program Idola Cilik 2
dengan Target Audience dan segmentasi pasar ?
7. Bagaimana proses perencanaan hingga evaluasi terhadap pihak sponsorship /
pengiklan didalam komunikasi pemasaran pada program Idola Cilik 2 ?
TRANSKIP HASIL WAWANCARA
(STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PROGRAM ACARA IDOLA CILIK 2
PADA STASIUN TELEVISI RCTI)
Nara Sumber
Jabatan
Tanggal Wawancara
Pukul
Tempat
:
:
:
:
:
Saudari Maria Ristanti
Exsekutif Director Marketing Communication
23 Juli 2009
14.00 – 15.00
Ruang Direktorat Marketing Communication RCTI
1. T : Bagaimana latar belakang dibuatnya acara program acara Idola Cilik
di stasiun RCTI ? Apa yang mendasarinya ?
J : Tujuan dari acara Idola Cilik itu sendiri yakni dapat memberi kesempatan
kepada calon-calon bintang-bintang cilik yang ingin berkiprah di industri
musik Indonesia. Sudah waktunya ada bibit-bibit baru yang dapat
dikembangkan baik dari segi penampilan, kelebihan dalam memaikan alat
musik maupun performa di panggung. RCTI sebagai suatu stasiun televisi
swasta yang besar banyak melahirkan bintang-bintang popular seperti
pada program acara “Indonesia Idol” dan bintang-bintang sinetron baru,
tetapi cukup terbilang lama tidak memberi kesempatan kepada caloncalon bintang-bintang cilik yang ingin berkiprah pada industri musik
Indonesia.
Dari sinilah kami dengan jeli melihat pangsa pasar bahwa dengan adanya
program baru yang sukses dapat menghasilkan selling poin (nilai jual)
yang bagus dapat menarik perhatian masyarakat dan pengiklan. Dari
alasan tersebut ide dari program Idola Cilik terbentuk. Berdasarkan
masukan dari berbagai pihak, maka pihak produser membuat program
Idola Cilik semenarik mungkin dan semaksimal mungkin sehingga
program acara Idola Cilik dibuat dan dikemas sedemikian rupa agar
dapat menjual dan mempunyai daya tarik bagi pemasang iklan.
2. T : Apa tujuan atau sasaran pemasaran dari program acara Idola Cilik 2
yang dilakukan oleh pihak RCTI ?
J : Tujuan atau sasaran yang akan dicapai pada program Idola Cilik 2
adalah berhasilnya program ini dapat diterima dihati masyarakat
sebagai pemirsa televisi dan berhasilnya pencapaian target penjualan
terhadap iklan-iklan yang masuk pada program ini
3. T : Bagaimana dasar penetapan tujuan atau sasaran tersebut ?
J : Adanya tujuan dan sasaran ini adalah melihat kepada penjabaran singkat
mengenai objectivitas target audience dan program Idola Cilik maupun
target market dan komunikasi pemasaran yang dilancarkan oleh pihak
sales dan marketing selaku media televisi. Menetapkan tujuan atau
sasaran yang ingin dicapai yakni dengan mempertimbangkan realitas
masalah dan peluang lingkungan serta kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Tanpa adanya salah satu dari bagian ini, tidak akan berjalan
dan maksud yang ingin dituju yaitu menjual spot iklan ke pemasang iklan
tidak tercapai.
4. T : Bagaimana analisa SWOT diterapkan pada pemasaran program
acara Idola Cilik 2 ?
J : Untuk Strengh atau kekuatan kami jelaskan bahwa program Idola Cilik
adalah program reality show atau ajang kontes menyanyi anak-anak satusatunya saat ini di Indonesia yang kami kemas kedalam bentuk ajang
pencarian bakat-bakat baru melalui pooling pemirsa televisi. Program
Idola Cilik ini kami bentuk dikarenakan banyaknya animo dari
masyarakat yang ingin menunjukan bakat bernyanyi dari anak-anak
mereka seperti halnya penyanyi dewasa yang dapat menunjukan bakatnya
seperti pada kontes Indonesia Idol yang juga disiarkan oleh stasiun RCTI.
Dari sinilah pihak sales dan marketing kami berani membuat dan menjual
konsep program Idola Cilik ini terhadap pengiklan.
Weakness atau kelemahannya pada waktu pihak stasiun RCTI melempar
program Idola Cilik 2 ke masyarakat, sungguh banyak animo masyarakat
yang ingin masuk sebagai peserta. Tetapi dikarenakan tempat dan waktu
yang terbatas, maka tidak semua yang ingin ikut sebagai peserta dapat
masuk mengikuti ajang kontes ini. Kami melekukan seleksi terlebih
dahulu. Selain itu dengan keterbatasan waktu dari anak-anak peserta
maka program Idola Cilik tidak dapat ditayangkan pada waktu malam
hari melainkan pada siang hari yakni dari pukul 13.00 sampai
dengan16.00.
Untuk opportunities atau peluangnya kami melihat dengan tingginya
minat masyarakat terhadap program Idola Cilik I terdahulu, maka hal ini
merupakan suatu nilai jual yang baik bagi pihak kami terhadap pengiklan.
Oleh karena itu, dengan menawarkan paket dan materi presentasi kepada
pengiklan yang menurut kami potensial, maka iklan yang masuk pada
program Idola Cilik akan mencapai kepada target penjualan.
Sedangkan untuk threat atau ancaman pada saat kami melakukan
strategi komunikasi pemasaran terhadap program Idola Cilik 2, kami
tidak menemukan program yang sama dengan program Idola Cilik 2
tersebut sehingga ancaman dari program sejenis pada stasiun lain dapat
diminimalis.
5. T : Apakah ada kaitannya antara marketing dengan melakukan strategi
komunikasi pemasaran dalam memasarkan program Idola Cilik 2 ?
J : Tentu saja ada kaitannya…karena bila dilihat dari media dan pengertian
marketing media maka akan muncul pemahaman mengenai media client.
Didalam media client, terdapat yang namanya Mass media. Mass media
ini terbagi atas dua, yaitu yang disebut dengan B2B (business to business)
dan B2C (business to customer). Disini strategi yang digunakan oleh kami
yakni dengan cara mengkomunikasikan melalui strategi komunikasi
pemasaran pada produk yang berupa program Idola Cilik 2, untuk
kemudian dikemas dan dibuat sebagus mungkin sehingga program
tersebut layak untuk dijual ke para pengiklan serta program ini dibuat
agar masyarakat awareness dan ikut serta dalam ajang pencarian bakatbakat segar dari Idola Cilik 2.
6. T : Bagimana target market atau target audience dari program acara
Idola Cilik tersebut ?
J : Pihak stasiun RCTI melihat program Idola Cilik 2 ini hampir disamakan
dengan target audience dari stasiun RCTI itu sendiri. Dari segi demografi,
program Idola Cilik 2 ini ditujukan untuk golongan pemirsa B, C, D, pria
– wanita (anak-anak, remaja, dewasa). Selain dari sisi demografi, melihat
juga kepada sisi psikografinya yaitu mereka yang tinggal di daerah
maupun urban perkotaan dengan pendidikan antara SMP sederajat
sampai kepada pekerja.
Mengenai target market kami berhubungan dengan pihak sales dan
marketing. Disini, hubungan antara pihak televisi yakni Stasiun RCTI
yang diwakili oleh account executive sebagai penghubung antara pihak
agency maupun pihak advertiser. Jadi target market dari program Idola
Cilik 2 adalah mendapatkan sponsor utama dan pemasang iklan pada
program acara tersebut. Banyak agency yang menawarkan iklan sepeti
Activate, WPP, FCB, DDB Advis, Tempo dan masih banyak lagi. Dari segi
advertiser, masing-masing mempunyai produk jualnya seperti produk susu
Nestle, Printer Epson, Vitamin anak-anak, dan masih banyak lagi.
7. T : Bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran dari program acara
Idola Cilik 2 dilakukan?
J : Biasanya yang dilakukan oleh pihak sales dan marketing yang diwakili
oleh account executive yaitu dengan cara melakukan kegiatan personal
selling. Personal sellingnya disini berupa network atau jaringan dengan
para pengiklan. Sebelum melakukan presentasi dan lobbying dengan k1ien
atau para pengiklan adalah hal-hal yang harus mereka persiapkan,
diantaranya name card atau kartu nama, calculator atau alat hitung,
showreel, pola acara, ratecard dan paket-paket iklannya.
8. T : Bagaimana dengan kendala dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran
program acara Idola Cilik 2 ?
J : Kendala yang terjadi tidak terlalu signifikan. Hampir secara keseluruhan
berjalan dengan baik. Sedikit beberapa kendala yang dapat diatasi pada
penayangan iklan, seperti jika sponsorship tidak dapat memasukkan
iklannya di segmen A maka pihak kami bisa mengantisipasi dengan
memasukkan iklannya di segmen B sesuai dengan pemberitahuan
sebelumnya.
Nara Sumber
Jabatan
Tanggal Wawancara
Pukul
Tempat
:
:
:
:
:
Saudari Puri Dewayani
Marketing Research Head
24 Juli 2009
11.00 – 12.00
Ruang Direktorat Marketing Communication RCTI
1. T : Apa peran Marketing Research Head RCTI dalam program acara
idola cilik 2 ?
J : Marketing disini dibagi menjadi dua, yakni marketing strategy dan
marketing research. Marketing strategy betugas membuat paket-paket
diantara paket sponsorship, paket blocking; paket barter, paket CPRP
dan paket reguler sedangkan marketing research bertugas mencari datadata riset dari berbagai sumber antara lain AC Nielsen.
2. T : Bagaimana perencanaan media dari komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh RCTI terhadap acara Idola Cilik 2 ?
J : Pertama-tama adalah melihat kepada objective dari brand atau produknya.
Objective
disini
maksudnya
adalah
untuk
membangun
dan
mengembangkan kembali awareness dan produk itu sendiri. Setelah sekian
lama kosong atau vakum, maka kami membuat perencanaan media,
dimana dalam perencanaan media itu, kami fikir tidak memakai single
medium karena fokusnya adalah menjangkau orang sebanyak-banyaknya
dengan frekuensi tertentu. Pada saat memproduksi Idola Cilik 2 ini,
banyak hal yang harus dipertimbangkan. Seperti production cast, bintang
tamunya, rundown program, durasi iklan, durasi program, tema dan setiap
penayangan, target audiencenya, format acara, episodenya, dan lain-lain.
Bisa dilihat dari penjelasan singkat mengenai program Idola Cilik itu
sendiri.
Setiap stasiun televisi akan melakukan analisa dan perencanaan sebelum
memproduksi program baru. Seperti halnya terbentuknya program Idola
Cilik. Sebelum melangkah ke pihak luar yang merupakan target market dari
televisi yaitu agency dari advertiser. Di media televisi, adanya pihak-pihak
yang terlibat seperti produksi yang membuat suatu tayangan program
secara live maupun taping, program yang memplot dan mengatur jam
tayang suatu program riset melihat kepada data-data suatu program
secara keseluruhan dari berbagai sumber, pihak sales dan marketing yang
melakukan pemasaran kepada pihak agency agar ada pemasukan iklan,
pihak traffic yang mengatur slot atau space iklan dan bagian lainnya yang
turut andil dalam proses terbentuknya suatu program.
Media yang digunakan pada bauran pemasaran yakni dibagi menjadi
dua yakni media above the line maupun media below the line. Above the
line atau ATL untuk program Idola Cilik menggunakan Televsi (RCTI),
Koran (Galamedia Bandung, Radar Surabaya, Rakyat Merdeka Group
Jakarta, Seputar Indonesia Jakarta, Merapi Yogyakarta dan Semarang),
Tabloid Genie, Radio (Women radio). Untuk below the line atau BTL
menggunakan poster,flyer, billboard dan kegiatan off air (booth, spanduk,
bannner dan umbul-umbul).
3. T : Apakah pihak stasiun RCTI melakukan riset terlebih dahulu sebelum
melakukan strategi komunikasi pemasaran program acara Idola
Cilik2 ?
J : Ya always, kami selalu melakukan riset terlebih dahulu. Ini penting
dilakukan agar kami sebagai selaku yang akan menyelenggarakan
program acara dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh khalayak atau
pengiklan dan kami berusaha untuk memenuhi keinginan mereka. Riset
dilakukan dengan cara melalui website RCTI, email, menyebarkan angket,
juga bertanya langsung kepada nara sumber seputar program acara
reality show yang ada dikalangan anak-anak.
4. T : Tujuan apa yang ingin dicapai melalui kegiatan komunikasi
pemasaran program acara Idola Cilik 2 terhadap stasiun RCTI
berdasarkan konsep yang telah ditentukan?
J : Untuk kepentingan marketing, ini adalah point utama untuk setiap program
acara yang diadakan oleh stasiun RCTI, tetapi bukan hanya program
acara Idola Cilik semata. Program acara lain yang diadakan oleh RCTI
juga dimaksudkan utuk tujuan dari marketing. Tujuan lainnya adalah
memberi tahu kepada khalayak atau pemirsa RCTI dan pengiklan bahwa
stasiun RCTI selalu menampilkan acara yang bermutu yang layak untuk
ditonton dan dapat menghibur pemirsa. Selain itu tim kami juga
mempunyai segudang ide untuk membuat program acara yang menarik
sehingga banyak khalayak tertarik untuk menonton yang kemudian
pengiklan akan tertarik untuk memasang iklan.
5. T : Apa keunggulan dari program acara Idola Cilik 2 dalam yang
nantinya dapat ditonjolkan dalam kegiatan komunikasi pemasaran ?
J : Stasiun RCTI adalah stasiun televisi yang pertama kali mengadakan
program acara pemilihan penyanyi idola cilik seperti ini dan itu bisa
menjadi brand yang kuat bagi kami, keunggulan lain adalah kami
mempunyai kualitas program acara yang bagus. Kalau dilihat saat ini
banyak acara-acara reality show di televisi lain tetapi kami mencoba
berbeda dengan mereka. Pada program Idola Cilik 2, kami bukan hanya
menonjolkan hiburan semata, akan tetapi unsur-unsur edukasi dan disiplin
anak-anak juga coba kami tonjolkan sehingga acara ini tidak hanya
menarik untuk pemirsa anak-anak akan tetapi juga para orang tua.
Sehingga jangkauan target audience akan lebih luas yang diharapkan
target market dari pengiklan juga akan baik.
Nara Sumber
Jabatan
Tanggal Wawancara
Pukul
Tempat
:
:
:
:
:
Saudara Sandi Juanda
Marketing Strategi & Placement Promo
28 Juli 2009
14.00 – 15.00
Ruang Direktorat Marketing Communication RCTI
1. T : Bagaimana proses dan strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh pihak stasiun RCTI dalam memasarkan program
Idola Cilik 2 ?
J : Dengan melihat kepada hubungan antara pihak televisi, agency dan
advertiser, maka strategi yang dilakukan oleh Stasiun RCTI disini adalah
dengan cara melakukan kegiatan komunikasi termasuk pemasaran yaitu
melalui bagian sales dan marketing di mana pihak ini yang berusaha
menjual program Idola Cilik 2 ke kliennya (pengiklan) sehingga para
kliennya tertarik untuk memasukkan iklannya. Dengan melihat kepada
hubungan antara pihak televisi, agency dan advertiser, maka strategi
yang dilakukan oleh Stasiun RCTI disini adalah dengan cara melakukan
kegiatan komunikasi termasuk pemasaran yaitu melalui bagian sales dan
marketing di mana pihak ini yang berusaha menjual program Idola Cilik
2 ke kliennya (pengiklan) sehingga para kliennya tertarik untuk
memasukkan iklannya.
2. T : Bagaimana strategi pesan yang digunakan dalam memasarkan
program acara Idola Cilik 2 ?
J : Strategi yang dilakukan oleh pihak sales dan marketing guna memasarkan
program Idola Cilik agar para pemasang iklan mau memasang brand dari
iklannya diprogram ini yakni dengan selalu menonjolkan keunikan dari
program Idola Cilik sehingga prediksi perolehan rating yang didapat akan
lebih besar.
3. T : Bagaimana sponsorship / iklan yang didapatkan dari proses strategi
komunikasi pemasaran pada program Idola Cilik 2 ?
J : Paket sponsorship pada Idola Ciliki 2 terbagi menjadi tiga, yakni main
sponsorship, co sponsorship dan reguler. Main sponsorship adalah
sponsor utama dan mendapat hak eksklusif untuk penayangan iklannya
tersebut. Co sponsorship adalah sponsor pendukung dan tidak mendapat
hak eksklusif untuk penayangan iklannya. Sedangkan paket reguler berisi
paket running text, squeeze frame, super impose, OBB/CBB. bumper
in/out, credit title dan inside spot.
Setelah mengetahui beberapa paket yang dibuat oleh tim kami maka pihak
account executive pada saat melakukan presentasi penjualan akan
melakukan cara dan strategi sehingga waktu menawarkan program Idola
Cilik 2 ini akan menemui kemudahan didalam menarik para pengiklan
atau pemasang iklan. Cara yang dilakukan oleh pihak sales yang diwakili
oleh account executive dalam memasarkan Idola Cilik 2 ini yakni dengan
melalui cara mempresentasikan konsep program Idola Cilik 2 yang
menarik, menghibur dan mengharukan kepada pihak klien atau agency.
Jika dirasakan konsep tadi masuk atau sesuai dengan target audience dan
program Idola Cilik 2 tersebut maka diharapkan para pemasang iklan
akan mengambil slot iklan yang ditawarkan.
4. T : Bagaimana pembagian tayangan sponsorship / iklan pada program
acara Idola Cilik 2 ?
J : Pada program Idola Cilik 2 penayangan iklan harus dua puluh persen dari
program yang ditawarkan. Berarti itu programnya tiga puluh menit, maka
dua pulu persen dikali tiga puluh menit sama dengan enam menit. Dari
enam menit ini jumlah iklan yang didapat adalah dua belas spot. Bila
acara atau segmentnya tiga puluh menit maka tiga puluh menit dikurang
enam menit sama dengan dua puluh empat menit. Dua puluh empat menit
ini hanya durasi programnya saja belum termasuk durasi iklan. Karena
satu menit sama dengan dua spot iklan dari TVC (television commercial)
yang berdurasi tiga puluh detik. Biasanya satu kali penayangan iklan sama
dengan satu spot selama acara itu berlangsung. Jumlah spot tergantung
dari media order yang diminta oleh klien atau pengiklan.
5. T : Bagaimana membina hubungan dengan klien / pengiklan dan
mengapa pihak pengiklan memilih untuk beriklan di program Idola
Cilik 2 ?
J : Sebagai contoh adalah salah satu sponsorship kami yakni Garuda Food
(Gery Cokluut Chocolate Wafer)...Alasan kenapa pihak Garuda Food
memilih stasiun RCTI untuk memasang iklan pada progaram Idola Cilik 2
ini dikarenakan pihak pengiklan tidak melihat kepada loyalitas dan
penonton terhadap satu stasiun televisi tertentu tetapi dilihat dari
seberapa loyal penonton melihat atau menonton suatu acara atau
program tertentu dan relevan dengan produk yang ditawarkan. Oleh
karena itu, pihak Garuda Food berani mensponsori program Idola Cilik II
tersebut baik pada saat On Air maupun Off Air. Disamping itu pihak
pengiklan melihat kepada relevannya produk mereka dengan target
audience yang ingin dicapai. Alasan lain karena kondisi di negara
Indonesia memiliki banyak stasiun televisi, maka pihak Garuda Food /
agency ingin menjangkaunya melalui media yang dapat menjangkau
khalayak luas.
6. T : Bagaimana penyesuaian produk yang diiklankan pada program Idola
Cilik 2 dengan Target Audience dan segmentasi pasar ?
J : Secara konten dari produk tersebut adalah relevan antara target audience
(sasaran khalayak) dengan program acaranya karena program Idola Cilik
2 tidak jauh dari kehidupan anak-anak, dan bila dilihat dari segmentasi
pasar maka pihak Garuda Food selaku salah satu sponsorship kami
melihat kepada Target Audience Rating Point. Setelah melihat kepada
Target Audience Rating Point dapat diambil hasil research-nya yaitu
seberapa besar loyalitas audience terhadap program yang sedang di
tonton. Kalau angka dari research tadi tinggi, ini berarti menunjukkan
bahwa audience mempunyai loyalitas terhadap program tersebut dan itu
yang dipilih oleh pihak Garuda Food agar media plan yang mereka buat
menjadi lebih efektif.
Selain Gery Cokluut Chocolate Wafer ada juga yang lain yakni seperti
Telkomsel Kartu AS & Simpati (lnitatif Media Indonesia), Okky Jelly
Drink, Garuda Coated Peanuts, Sozzis (Japfta Food Nusantara) dan So
Good Chicken Nugget (Supra Sumber Citra). Pihak Garuda Food menjadi
sponsorship utama dalam program Idola Cilik 2 karena pihak Garuda
Food memberikan eksklusif atau keistimewaan didalam program ini
sehingga pihak lain yang menawarkan brand atau produk yang sejenis
tidak bisa menjadi sponsor utama.
7. T : Bagaimana proses perencanaan hingga evaluasi terhadap pihak
sponsorship / pengiklan didalam komunikasi pemasaran pada
program Idola Cilik 2 ?
J : Pertama yang dilakukan adalah melakukan analisa competitor. Setelah
menganalisa competitor, kemudian melakukan perencanaan media secara
objective dan merekomendasikan ke klien. Jika klien telah setuju baru
pihak agency melakukan eksekusi terhadap produknya bila hasil sudah
didapat kemudian tahap selanjutnya menganalisa kembali apakah hasil
yang didapat sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Tahap evaluasi di
sini yakni apakah perencanaan yang sudah dibuat dengan eksekusi yang
dilakukan sudah seimbang dan sesuai dengan harapan dan klien tersebut.
Jika ada temuan baru berupa ide atau tambahan-tambahan lain, kembali
didiskusikan ke klien.
Download