Badan Jembatan Selat Sunda Segera Dibentuk Pemerintah memastikan proyek Jembatan Selat Sunda tak akan mendapat sokongan APBN JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk malenjutkan megaproyek pengembangan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KISS) atau yang popular dengan sebutan proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). Rencananya, megaproyek ini tak akan mendapat dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tapi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa berjanji, pemerintah akan memerintahkan sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) untuk mendukung PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS), selaku pemrakarsa, untuk meneruskan proyek ini. “Kami persilakan mereka untuk membangun itu dank arena inisiator sudah terbuka,” kata Hatta, Rabu (26/2). Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto menambahkan, proyek ini tetap mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) No. 80 Tahun 2011 tentang Pengembangan KSISS dan Perpres No. 56 Tahun 2011 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk melanjutkan pembangunan proyek ini. Perpres akan diubah agar pelaksanaan proyek JSS lebih transparan. Meski begitu, agar nantinya pembangunan proyek tersebut dialksanakan secara transparan, pemerintah akan mengubah beberapa isi perpres. Sayang, Dkoko belum memerinci poin di perpres yang akan direvisi. Agar proyek ini tetap berjalan, dalam waktu dekat, pemerintah akan segera membentuk Badan Pelaksana. Sesuai Perpres 86/2011, badan ini berugas menyusun dan menetapkan rencana pengembangan kawasan. Bdan ini juga yang akan mengkoordinasikan proyek. Seperti halnya badan pengelolaan di kawsan ekonomi khusus, kepada badan ini akan ditunjuk langsung oleh Presiden. Winarjono, Direktur GBLS, menyambut baik keputusan pemerintah melanjutkan proyek JSS, “ Kebijakan ini cukup strategis, tapi karena belum mendapat pemberitahuan, kami belum bisa berkomentar,” katanya. Koran Kontan Kamis, 27 Pebruari 2014