16 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PARITAS 2.1.1 PENGERTIAN PARITAS Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN, 2006). Paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan grandemultipara (Prawirohardjo, 2009). Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim (28 minggu) (JHPIEGO, 2008). 2.1.2 KLASIFIKASI PARITAS 2.1.2.1 Primipara Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar (Varney, 2006). 2.1.2.2 Multipara Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali (Prawirohardjo, 2009). Multigravida adalah wanita yang sudah hamil, dua kali atau lebih (Varney, 2006). 2.1.2.3 Grandemultipara Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau mati (Rustam, 2005). Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih (Varney, 2006). 2.2 IBU HAMIL Ibu adalah perempuan yang telah melahirkan seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007). Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2005). Kehamilan Universitas Sumatera Utara 17 didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester 1 berlangsung dalam 12 minggu, trimester 2 berlangsung 15 minggu dan trimester 3 berlangsung 13 minggu (Prawirohardjo, 2008). 2.3 BBLR 2.3.1 Pengertian BBLR Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bila berat badannya kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan lingkungan yang baru sehingga dapat mengakibatkan pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat menggangu kelangsungan hidupnya (Prawirohardjo, 2006). BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia masa kehamilan. BBLR biasa terdiri atas BBLR kurang bulan atau bayi lahir prematur dan BBLR cukup bulan / lebih bulan dengan hambatan pertumbuhan intrauterine (IUGR). BBLR kurang bulan / premature khususnya yang masa kehamilannya, biasanya mengalami penyulit seperti gangguan nafas, ikterus, infeksi dan sebagainya,yang apabila tidak dikelola sesuai dengan standar pelayanan medis akan berakibat fatal. Sementara BBLR yang cukup / lebih bulan pada umumnya organ tubuhnya sudah matur sehingga tidak terlalu bermasalah dalam perawatannya (Purwanto,2009). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram) (Hanifa,2006). 2.3.2 Etiologi/ Penyebab BBLR Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR (IDAI, 2004). Universitas Sumatera Utara 18 2.3.2.1 Faktor ibu a. Penyakit Seperti malaria, anaemia, sipilis, infeksi TORCH, dan lain-lain. b. Komplikasi pada kehamilan. Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan antepartum, pre-eklamsia berat, eklamsia, dan kelahiran preterm. c. Usia Ibu Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. d. Faktor kebiasaan ibu Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika. 2.3.2.2 Faktor Janin Prematur, hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemeli), kelainan kromosom. 2.3.2.3 Faktor Lingkungan Yang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun (Sitohang, 2004). 2.3.2.4 Faktor sosial ekonomi Faktor yang berperan dalam mementukan status kesehatan seseorang adalah tingkat sosial ekonomi (FKM UI, 2007). Sosial ekonomi merupakan gambaran tingkat kehidupan seseorang dalam masyarakat yang ditentukan dengan variabel pendapatan, pendidikan dan pekerjaan, karena ini dapat mempengaruhi aspek kehidupan termasuk pemeliharaan kesehatan (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan survei pendapatan dan pengeluaran rumah tangga tahun 2008 oleh Badan Pusat Statistik, pendapatan untuk pedesaan dibedakan menjadi 3 golongan yaitu: 1. Pendapatan rendah di bawah Rp 625.000,2. Pendapatan sedang Rp 625.000 sampai Rp 1.105.000,3. Pendapatan tinggi di atas Rp 1.105.000,- Universitas Sumatera Utara 19 2.3.2.5 Faktor Pendidikan Pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik (Umar, 2005). Menurut Kuncoroningrat yang dikutip oleh Nursalam dan Siti Pariani (2001) semakin tinggi pendidikan semakin tinggi mudah menerima informasi, sehingga semakin banyak pula sebaliknya. Semakin rendah tingkat pendidikan maka akan sulit mencerna pesan yang disampaikan. Tingkat pendidikan khususnya tingkat pendidikan ibu mempengaruhi derajat kesehatan karena unsur pendidikan ibu dapat berpengaruh pada kualitas pengasuhan anak. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikn yang lebih tinggi akan memudahkan seseorang untuk menyerap informasi dan mengimplementasikannya dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari (Depkes RI, 2004). 2.3.3 Klasifikasi Berat Badan Lahir Rendah Bayi Berat Badan Lahir Rendah dikelompokkan sebagai berikut: a. Bayi Berat Badan Ekstrim Rendah (BBLER), berat lahir kurang dari 1.000 gram. b. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir kurang dari 1.500 gram. c. Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1.500-2.499 gram (Saifudin, 2002) 2.3.4 Gambaran Klinis Gambaran Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) tergantung dari umur kehamilan sehingga dapat dikatakan bahwa makin kecil bayi atau makin muda kehamilan maka nyata. Sebagai gambaran umum dapat dikemukakan bahwa Berat Badan Lahir Rendah mempunyai karakteristik. Karateristik BBLR sebagai berikut: a. Berat Badan Lahir kurang dari 2.500 gram. b. Panjang badan kurang dari 45 cm. Universitas Sumatera Utara 20 c. Lingkar dada kurang dari 33 cm. d. Lingkar kepala kurang dari 33 cm. e. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu. f. Kepala reltif lebih besar dari badannya. g. Kulit: tipis transparan, lanugo banyak terutama pada dahi, lemak subkutan kurang. h. Ubun-ubun dan sutura lebar. i. Tangisan lemah dan jarang j. Pernapasan belum teratur dan sering timbul apnea. k. Daya isap lemah terutama dalam hari-hari pertama. l. Labia minora belum tertututp oleh labia mayora (pada wanita), testis belum turun (pada laki-laki). m. Pergerakan kurang dan lemah. n. Kepala tidak mampu bergerak. o. Pernapasan sekitar 45 sampai 50 x/menit p. Frekuensi nadi 100 sampai 140/ menit. (Alimul Aziz H, 2005) 2.3.5 Kompikasi Bersangkutan dengan kurang sempurnanya alat-alat dalam tubuhnya baik anatomik maupun fisiologik maka mudah timbul kelainan sebagai berikut. a. Suhu tubuh tidak stabil oleh karena kesulitan mempertahankan suhu tubuh yang disebabkan oleh penguapan yang bertambah akibat kurangnya jaringan lemak di bawah kulit. b. Gangguan pernapasan disebabkan oleh kurangnya surfaktan, pertumbuhan dan perkembangan paru belum smpurna dan otot pernapasan masih lemah. c. Gangguan pencernaan dan problem nutrisi, distensi abdomen, volume lambung berkurang daya untuk mencerna dan mengabsorbsi lemak, vitamin dan beberapa mineral tertentu berkurang, kerja kardio-esofagus belum sempurna. d. Imatur hati memudahkan terjadinya hiperbilirubin dan defisiensi vitamin K. Universitas Sumatera Utara 21 e. Ginjal belum imatur baik secara anatomi atau fungsinya. f. Perdarahan mudah terjadi. g. Gangguan imunologi: daya tahan tubuh terhadap infeksi kurang. h. Retrolental fibroplasia: dengan menggunakan oksigen dengan konsentrasi tinggi. (Prawirohardjo, 2006) 2.3.6 Dampak BBLR Baik disebabkan oleh prematuris, maupun ukuran bayi kecil untuk usia kehamilan BBLR mempunyai dampak sebagai berikut: a. Kematian perinatal (lahir mati, kematian neonatus). b. Lingkar kepala kecil. c. Retardasi mental. d. Kesulitan atau ketidakmampuan dalam belajar. e. Defek penglihatan dan pendengaran. f. Defek neurologis. g. Pertumbuhan dan perkembangan janin terhambat. (Varney Helen, 2006) 2.3.7 Prognosis Prognosis Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) tergantung dari berat ringannya masalah perinatal, misalnya masa gestasi, asfiksia, sindrom gangguan pernapasan, infeksi. Prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan dan post natal, resusitasi, mencegah infeksi, mengatasi gangguan pernafasan dan hipoglikemia (Prawirohardjo, 2006). Universitas Sumatera Utara