BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Lapangan South Ridge secara regional merupakan konfigurasi dari back-arc basin yang terletak 500 km ke arah Utara dari Zona Subduksi Jawa dan termasuk kedalam Cekungan Jawa Timur bagian Utara. Lapangan ini merupakan salah satu aset dari Pertamina Hulu Energi yang berada dalam blok West Madura Offshore (PT.PHE-WMO). Secara administrasi lapangan ini terletak pada daerah lepas pantai sebelah barat laut Pulau Madura. Pada Blok West Madura Offshore khususnya pada bagian wilayah kerja perusahaan (WKP) Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore jebakan dengan tipe struktural berupa sesar belum menjadi target utama dalam kegiatan eksplorasi. Lain pula halnya dengan jebakan tipe stratigrafi berupa carbonat reef yang sampai saat ini masih dijadikan jebakan hidrokarbon utama pada daerah tersebut. Cekungan Jawa Timur bagian Utara terbentuk dari beberapa episode tektonik, proses-proses tektonik yang cukup intensif tersebut membentuk beberapa jenis struktur salah satu diantaranya yaitu sesar yang tersebar luas pada cekungan tersebut (Manur dan Barraclough, 1994). Sesar pada lokasi tersebut dapat berperan sebagai jalur migrasi ataupun sebagai perangkap hidrokarbon. Untuk mengetahui peran dari keberadaan sesar dalam kaitannya dengan eksplorasi minyak dan gas bumi yaitu dapat dilakukan dengan suatu analisis yang komprehensif mengenai karakter sesar berupa analisis sekatan sesar. 1 2 Tidak adanya studi mengenai analisis sekatan sesar pada lokasi penelitian serta dalam rangka mengurangi resiko yang diakibatkan oleh keberadaan sesar dalam hal eksplorasi minyak dan gas bumi yang melatarbelakangi penulis ingin melakukan penelitian berupa analisis sekatan sesar. Nantinya diharapkan penelitian ini dapat membantu menemukan potensi-potensi baru pada daerah tersebut. I.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : a. Bagaimana orientasi serta jenis sesar yang berada pada lokasi penelitian? b. Bagaimana zonasi sifat kesekatan sesar pada lokasi penelitian? I.3. Tujuan Penelitian Penelitian tugas akhir dengan judul “Analisis Sekatan Sesar Abbher pada Formasi Ngimbang, Lapangan South Ridge, Blok West Madura Offshore, Cekungan Jawa Timur Bagian Utara, Provinsi Jawa Timur” memiliki tujuan sebagai berikut: a. Mengetahui orientasi serta jenis sesar yang berada pada lokasi penelitian. b. Mengetahui zonasi sifat kesekatan sesar pada lokasi penelitian berdasarkan metode kualitatif berupa Stratigraphic Juxtaposition (Diagram Allan) dan metode kuantitatif berupa Shale Gouge Ratio. I.4. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Laut Jawa pada Blok West Madura Offshore tepatnya berada sekitar 25 km dari barat laut lepas pantai Madura dan sekitar 30 km 3 dari timur laut lepas pantai Jawa bagian timur. Secara administratif terletak pada Provinsi Jawa Timur, Indonesia (Gambar.1.1). Gambar 1.1. Lokasi penelitian yang berada di Laut Jawa (PHE WMO dengan modifikasi) I.5. Batasan Penelitian Penulis membatasi permasalahan yang akan diangkat pada penelitian ini yaitu pada hal-hal sebagai berikut: a. Penelitian ini dibatasi hanya pada Formasi Ngimbang b. Analisis sekatan sesar hanya difokuskan pada Sesar Abbher 4 c. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif berupa Stratigraphic Juxtaposition (Diagram Allan) dan metode kuantitatif berupa Shale Gouge Ratio. d. Pemodelan fasies dan pemodelan properti (vshale) dilakukan oleh pihak perusahaan dalam hal ini yaitu Petamina Hulu Energi WMO. e. Analisis sekatan sesar yang dihasilkan, merupakan kondisi bidang sesar pada saat ini. I.6. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang telah dilakukan dilihat dari segi akademik dan industri adalah sebagai berikut: a. Segi akademik Ditinjau dari segi akademik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai analisis sekatan sesar mulai dari prosesproses yang menyebabkan sesar tersebut tertutup ataupun bocor serta metode-metode baik kualitatif dan kuantitatif yang dapat digunakan dalam menganalisis suatu sesar. b. Segi industri/perusahaan Ditinjau dari segi industri, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam penentuan sumur-sumur baru serta sebagai pemicu dilakukannya kajian yang lebih mendalam mengenai structural trap pada lokasi-lokasi yang lain 5 I.7. Peneliti Terdahulu Cekungan Jawa Timur bagian Utara telah menjadi objek penelitian beberapa geologist karena peranannya sebagai salah satu cekungan yang sangat banyak menghasilkan minyak dan gas bumi. Dari sekian banyak peneliti tersebut, tidak sedikit yang berbeda pendapat, baik mengenai lingkungan pengendapan salah satu formasinya, maupun juga mengenai hal lainnya. Berikut merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli yang telah melakukan penelitian sebelumnya. a) Bransden dan Mathews (1992) Berdasarkan data biostratigrafi dan seismik, fasies pada cekungan Jawa Timur Utara didominasi oleh fasies marine, mixed carbonat, dan klastika. Proporsi dari batuan klastik dan karbonat tergantung dari posisi cekungan dan perubahan muka air laut. Cekungan Jawa Timur Utara memberikan contoh komparasi yang baik dari sistem pengendapan sedimen klastik dan sedimen karbonat yang dikontrol oleh eustasi. Pola highstand menunjukkan progradasi sedimen klastik dan sedimen karbonat tergantung dari posisi cekungan. Selama sedimen klastik diendapkan sistem fluvial menutupi shelf dan platform karbonat yang tersingkap. Periode transgresif tercerminkan dari sedimen klastik berukuran kasar, sedangkan sedimen karbonat meresponnya dari pertumbuhan vertikal yang besar. b) Satyana et al. (2004) Penelitian yang dilakukan oleh Satyana et al. (2004) yaitu memahami lebih jauh mengenai zona sesar Rembang – Madura – Kangean – Sakala 6 (RMKS). Zona sesar ini memiliki arah barat-timur membentuk zona deformasi dengan lebar 15-40 km dan panjang 675 Km dari area Rembang kepulauan Madura dan Kepulauan Kangean hingga area Sakala dibagian timur. Zona sesar ini terbentuk pada Miosen Awal Atas dibagian area Sakala dan ke arah barat pada bagian yang lebih muda sampai Miosen Tengah di area Rembang. Kenampakan sepanjang zona sesar RMKS pada penampang seismik adalah kenampakan flower structure. Jika dilihat pada peta bawah permukaan maka akan terpetakan sebagai lipatan dan sesar dengan arah Barat-Timur dan Barat Barat laut-Timur Tenggara. Lower Ngimbang silisiklastik diendapkan pada umur Eosen Tengah dan pada fase synrift, sedangkan Lower Ngimbang karbonat diendapkan pada umur Eosen Akhir-Oligosen Awal. c) Manuar dan Barrachlough (1994) Pada penelitiannya menjelaskan bahwa struktur geologi yang berkembang di wilayah Laut Jawa Timur sangat mengontrol lingkungan hidrokarbon pada daerah tersebut. Proses tektonik yang tidak homogen yang terjadi pada kala Tersier menghasilkan segmentasi morfologi. Graben yang berarah Timur laut-Barat daya terbentuk pada kala Eosen Tengah dan terisi oleh aluvial klastik, lempung lateritik dan shale lakustrin.