jalan menuju keselamatan jalan menuju keselamatan

advertisement
INTEGRITY
Edisi 34
Christian Lifestyle Magazine
Darlene Zschech
Sembuh dari
Kanker Payudara
Diabetes Melitus
Pembunuh No.3 di Dunia!
Apakah Nama Kita Bisa
Dihapus dari Kitab Kehidupan?
Mana yang Harus Kupilih?
Karier atau Keluarga?
JALAN MENUJU KESELAMATAN
Tetaplah Kerjakan Keselamatanmu
UNTUK KALANGAN SENDIRI
Finances
How to Manage
Your Family Finances?
Christianity
Haruskah Orang
Kristen Dibaptis?
Family
Sehatkah Pernikahan
Anda Saat Ini?
1
2
3
4
5
CONTENTS
CONTENTS
46 WOMAN
28 10
TESTIMONY
Darlene Zshech
Sembuh dari Kanker Payudara Karena
Mazmur 91!
SPECIAL
Kitab Kehidupan?
”Namun, Tuhan dengan panjang sabar-Nya masih meminta
mereka untuk bertobat dan memberikan
kesempatan.”
88 MOTIVATION
Mengapa Orang Kristen Harus Membaca Alkitab?
CHARACTER
Kristen Suam-Suam Kuku akan
Dimuntahkan Allah
“Kamu adalah garam dunia. Jika garam
itu menjadi tawar, dengan apakah ia
diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain
dibuang dan diinjak orang.”
“Tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau
bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di
dalamnya.”
Mana yang Harus Kupilih?
Karier atau Keluarga?
“Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih
berharga dari pada permata” (Amsal 31:10).
32 FINANCES
Merespon Kasih Tuhan Secara Benar
akan Mendatangkan Berkat
64 FAMILY
“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat
bagimu.”
6
Sehatkah Pernikahan Anda Saat Ini?
”Komunikasi adalah hal yang sangat penting
dalam rumah tangga. Komunikasi adalah
jembatan relasi antara pasangan.”
How to Manage
Your Family Finance?
“Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah
payah tidak akan menambahinya.”
94 YOUTH
Sukses Cara Dunia Vs Sukses Dalam Tuhan
“Tolak ukur lainnya ialah rasa ucapan syukur. Mampukah kita
mengucap syukur dalam segala hal?”
52 MOTIVATION
Cara Iblis Menghancurkan Orang Kristen?
Roh Kesibukan!
”Tetapi curi waktu mereka sehingga tidak
berhubungan lagi dengan Yesus. Alihkan perhatian
mereka.”
18 BLESSINGS
Haruskah Orang Kristen Dibaptis?
“Supaya sama dengan Kristus yang telah bangkit,
demikianlah kita menjalani hidup baru dalam kuasa
kebangkitan-Nya.”
84 APOCALYPTIC
Apakah Nama Kita Bisa Dihapus dari
Melakukan Apa
yang Disukai Tuhan
“Berapa banyak orang yang mengaku
dirinya Kristen berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk melakukan apa
yang disukai Tuhan Yesus?”
42 80 CHRISTIANITY
72 CHRISTIANITY
Jalan Menuju Keselamatan
”Mereka adalah orang-orang yang fasik yang
menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk
melampiaskan hawa nafsu mereka.”
60 HEALTH
Diabetes Melitus
Pembunuh No.3 di Dunia!
“Pre-diabetes adalah suatu keadaan di mana kadar glukosa atau gula
darah di atas ambang normal, tetapi masih di bawah kadar gula untuk
diagnosis diabetes.”
7
EDITOR’S NOTE
Shalom,
Masih ingatkah kita pertama kali ketika mengenal Tuhan Yesus,
bertobat, dan percaya pada-Nya? Kita begitu bergairah & sangat
ingin berdoa, memuji, menyembah Dia, bergabung dalam komunitas
gereja, dan membaca Alkitab tiap hari, serta menjaga hidup
kita dengan baik. Apakah kita masih dalam kondisi seperti itu?
EDITORIAL
Perhatikan cara kita hidup, sebab tidak banyak orang yang tetap
mengerjakan keselamatan yang telah mereka terima. “Karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar” (Filipi 2:12).
Penanggung Jawab:
Pdm. DR. Janto Simkoputera, MD, PhD
Semua proses kehidupan yang kita alami adalah untuk mendewasakan
kerohanian kita supaya serupa dengan Kristus. Mungkin kita tengah
berada dalam proses untuk meremukkan kesombongan ataupun
kekerasan hati kita. Janganlah melarikan diri. Mintalah pertolongan
Roh Kudus agar memampukan kita menghadapi proses itu.
Jika kita menjaga hati kita, menuruti perintah-Nya, berbuat apa yang
berkenan, dan intim dengan Dia, kita akan memberikan warisan rohani yang
baik, sungguh-sungguh hidup dalam rencana Tuhan, menerima pengurapan
& perlindungan dari-Nya, mengubah atmosfer sekitar, dan Dia sendiri
yang memegang kendali penuh atas masa depan serta kehidupan kita.
“Demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu
menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan” (Roma
6:19 b).
Jeremy Taylor, seorang hamba Tuhan pernah berkata, “Let my body be a servant
of my spirit, and both body and spirit servants of Jesus (Kiranya tubuhku menjadi
hamba bagi rohku, kiranya tubuh serta rohku menjadi hamba bagi Yesus).”
Tetaplah kerjakan keselamatanmu.
Pemimpin Redaksi:
Pdm. Rulianto Widjaja
Tim Redaksi:
Pdm. Robertus Purwadi, S.Pd, SE
Timbul Berutu, S.Th
Pdp. Pinkan Moningka
Pdp. Elizabeth Sulastri, M.Th
Pdm. Imani Hia, S.Th
Editor:
Franisz Ginting
Iklan:
Pdm. Roy R Tanudjaja, MSc
Pdp. Erna Sari, SE CBC
Handrie Nathanael
Design Graphics:
Jimmy, S.Ds
Website:
Ronaldo Alvin Andrianes, S.Kom
Promosi:
Tjung Fuk Nji, S.Kom
Rinto Akim
Dicetak oleh:
Maju Jaya Printing
(Disclaimer: Meskipun isi telah diteliti dengan saksama untuk
menjaga ketepatan informasi, kami mohon maaf apabila ada
kekurangan dan lain-lain hal yang mungkin terjadi karena
ketidaksengajaan. Pembaca tetap perlu melakukan pemeriksaan
ulang terhadap semua informasi, termasuk penawaran produk
dan jasa melalui iklan dalam majalah Integrity.)
8
Lawyer:
Kaleb Winarto, SH
9
TESTIMONY
Darlene
firman-Nya, kita akan mendapatkan
harapan yang tak mengecewakan.”
Darlene memiliki harapan dan berkata
bahwa Tuhan menyertai sepanjang
langkahnya dan firman-Nya benar-benar
menjadi pelita baginya. “Firman-Nya
selalu menang atas kesulitan-kesulitan
kita. Dia rindu menyembuhkan dan
menyelamatkan kita. Jangan pernah
lupakan itu. Semua hanya karena kasihNya yang sangat besar bagi kita—bukan
karena apa pun yang telah kita perbuat.”
Zschech
Sembuh dari Kanker Payudara
Karena Mazmur 91!
Darlene Zschech adalah seorang
Worship Leader atau pemimpin pujian
dan penyembahan di Hillsong Church,
Australia selama belasan tahun lebih.
Lagu rohani populer, Shout to the Lord
(Nyanyi dan Bersoraklah) merupakan
salah satu ciptaannya.
Darlene juga telah menulis sejumlah buku
yang diterjemahkan ke dalam berbagai
bahasa, seperti The Kiss of Heaven, The
Art of Mentoring, Extravagant Worship,
Revealing Jesus, dan Worship Changes
Everything.
Selepas masa pelayanannya di Hillsong,
Darlene beserta suami, Mark, menaati
tuntunan Tuhan untuk menggembalakan
gereja, yaitu Hope Unlimited Church
sejak 2011. Semua tampak indah dan
diberkati. Hingga suatu hari, pada
Desember 2013, seminggu menjelang
Natal, Darlene didiagnosis terkena
kanker payudara.
Sebelumnya, dia rutin menjalani cek
mamografi
(pemeriksaan
kelenjar
payudara menggunakan sinar X untuk
10
mendeteksi kanker), tetapi hasilnya
masih belum pasti. Lalu, merasa
digerakkan oleh Tuhan untuk melakukan
tes ulang, pemeriksaan dari Sydney
Breast Clinic menyatakan benar bahwa
Darlene terserang kanker.
“Kabar itu membuat saya sampai-sampai
ingin mati saja,” Darlene mengakui.
“Beberapa hari saya merasa, akankah
saya berhasil melewati ini semua…?
Saya sangat khawatir. Tapi puji Tuhan,
masih ada kasih karunia-Nya yang
besar. Pengalaman ini benar-benar
mengacaukan pikiran saya. Saya yang
dulunya sering berfokus pada firman
Tuhan saja daripada perasaan saya,
kadang-kadang mulai hilang setelah
mendengar kabar itu.”
Di tengah-tengah gejolak emosional,
perawatan medis, dan persiapan operasi,
Darlene semata-mata berharap pada
firman Tuhan, terutama kitab Mazmur.
Pada awal tahun 2014, di media sosial
Twitter, dia menulis: “Mazmur 91:1-16;
Tuhan amat baik. Kalau kita percaya
Kadang Darlene pun mempertanyakan
kasih Tuhan, serta berjuang keras
mempercayai Dia. Sehingga dia merasa
perlu menerima pewahyuan yang baru
akan kasih-Nya. “Kadang saya berkata,
‘Tuhan… aku tidak mengerti…’ Lalu
Tuhan bertanya balik, ‘Apakah kamu
percaya padaku?’ dan saya menjawab,
‘Tentu saja, Tuhan.’ Lalu, Dia bertanya
lagi, ‘Apakah engkau tahu kalau Aku
mengasihimu?’ Saya tidak bisa menjawab
pertanyaan itu karena pengalaman ini
membuat saya merasa tidak dikasihi.
Entahlah, saya hanya berusaha untuk
jujur.”
Di saat-saat seperti itulah dia memilih
memusatkan perhatiannya pada apa kata
Alkitab saja tentang kasih Tuhan.
“
Anda harus
melepaskan semua
tampilan-tampilan luar
supaya dapat berfokus
pada hal-hal yang ada di
dalam diri Anda.
“
11
TESTIMONY
Sejak divonis kanker, Darlene menjalani
beberapa kemoterapi (pencegahan dan
penyembuhan terhadap suatu penyakit
dengan cara memasukkan bahan kimia
ke dalam tubuh). Dalam kondisi itu,
dia belajar makin berserah kepada
Tuhan sehingga membuatnya tetap kuat
menjalani hidup. “Obat-obatan pertama
yang dimasukkan sangatlah kuat.
Warnanya merah. Waktu melihatnya,
saya teringat lagu No Longer Slaves yang
berkata, ‘His blood runs through my veins
(Darah-Nya mengalir di nadi saya).’ Saya
mendapatkan rhema atau pewahyuan
tersebut. Darah Kristus mengalir di
tubuh saya. Kemoterapi tidak akan
menghancurkan tubuh saya.” Tiap kali
dikemo, dia memperkatakan hal yang
sama, “Darah Kristus mengalir di tubuh
saya.”
Ketika diperhadapkan dengan penyakit
mematikan, seseorang bisa saja
merasa tiada berdaya dan berkata,
“Mengapa saya, Tuhan…? Mengapa
saya…?” Termasuk Darlene. Darlene
menjelaskan, “Usia saya 48 tahun
ketika didiagnosis kanker. Ayah saya
wafat ketika berusia 50 tahun karena
kanker. Ada saat-saatnya saya tidak bisa
menjelaskan dengan kata-kata, dan saya
sering menangis karena hal itu cukup
menakutkan bagi saya.”
Darlene dan suaminya sendiri samasama memiliki pengalaman kehilangan
ayah karena kanker. Beberapa teman dan
jemaatnya juga. Jadi, kanker membuat
mereka trauma. Tapi, dia berserah
total kepada-Nya. “Saya belum pernah
merasa seberserah ini. Saya percaya,
kanker bukanlah akhir dari hidup saya.”
Darlene dikuatkan melalui cara Tuhan
memperhatikan detail hidupnya—mulai
dari ketepatan diagnosis hingga orang
asing yang mendoakannya. Seorang
12
mempercayai Allah saja meskipun rasa
takut masih ada. “Kemalangan orang
benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan
dia dari semuanya itu (Mzm. 34:19).”
“Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat
dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar
menyadarinya” (Mzm. 139:14), serta Mazmur 91 yang di
antaranya menyatakan tentang umur panjang dan Tuhan adalah
tempat perlindungan dan kubu pertahanan.
Firman Tuhan bukanlah sekadar katakata, melainkan bagi kita yang percaya,
akan sanggup mengubahkan keadaan
menjadi lebih baik di dalam kehidupan.
Ketika Penampilan Bukan Lagi Hal
yang Penting
Akibat kanker itu, Darlene kehilangan
rambut dan mengenakan rambut palsu.
Namun dia tetap bersyukur karena kasih
sayang keluarganya. “Teman-teman,
keluarga, dan jemaat kami cukup luar
biasa. Saya yakin hidup ini dirancang
bagi kita untuk tergabung ke dalam
komunitas yang benar,” ujarnya.
Memang Darlene tidak diwajibkan
mastektomi (pemotongan seluruh
bagian payudara lewat operasi apabila
terdapat kanker), tetapi dia kehilangan
rambut indahnya yang merupakan
ciri khasnya. Kehilangan rambut tentu
merupakan rasa kehilangan sisi feminim
juga.
Foto: Darlene Zschech
suster berkata, “Saya pernah berada
di ruang scan Anda, dan saya berdoa
bagi Anda sepanjang waktu.” Darlene
makin yakin bahwa Yesus nyata, peduli,
dan hebat! Dia teringat akan katakata Ayub. “Hanya dari kata orang saja
aku mendengar tentang Engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang
Engkau (Ayub 42:5).”
Firman-Nya Sanggup Mengubahkan
Keadaan
Tuhan memiliki strategi untuk menolong
kita. Tiap kali berada di sebuah
pertempuran apa pun, ketahuilah
bagaimana caranya Tuhan menginginkan
kita menghadapinya. Kita memiliki
persenjataan,
tetapi
bukanlah
yang bersifat duniawi, melainkan
yang rohani (2 Kor. 10:4). Misalnya,
mulai memperkatakan firman yang
kita percayai. “Jadi, iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh
firman Kristus (Rm. 10:17).” Atau,
Tetapi Darlene mau mengalihkan semua
perasaan itu. “Anda harus melepaskan
semua tampilan-tampilan luar supaya
dapat berfokus pada hal-hal yang ada di
dalam diri Anda,” Darlene menasihati.
Kini dia lebih memperhatikan hatinya
daripada penampilannya. Dokter yang
merawatnya juga menyarankan hal yang
sama.
Salah satu sumber kekuatan bagi Darlene
semasa perawatan adalah firman Tuhan.
Buku-buku rohani juga selalu ada di
tangannya, bahkan saat hendak masuk
ruang operasi. Dalam masa-masa itu
juga, Darlene lebih banyak meluangkan
waktu untuk menulis banyak lagu dan
13
TESTIMONY
setiap hari. Saya masih minum obatobatan dan membaca Alkitab. Saya
melakukan yang terbaik yang bisa saya
lakukan dan mempercayai Tuhan untuk
melakukan hal-hal yang tidak sanggup
saya lakukan.”
“Saya mendeklarasikan firman Tuhan bagi
hidup saya, atas tubuh saya, hari demi
hari. Saya tak hanya membacanya, saya
mengucapkannya. Saya masih seperti itu
setiap hari,” tuturnya.
Beberapa ayat favoritnya adalah: “Aku
bersyukur kepada-Mu oleh karena
kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib
apa yang Kaubuat, dan jiwaku benarbenar menyadarinya (Mzm. 139:14),”
serta Mazmur 91 yang di antaranya
menyatakan tentang umur panjang dan
Tuhan adalah tempat perlindungan dan
kubu pertahanan.
menuangkan pemikirannya, sebab itu
pun termasuk terapi. Darlene tetap
merasakan kasih Tuhan sebagai bagian
perjalanan hidupnya di tengah kondisi
kehilangan rambut dan emosi yang naikturun.
Empat bulan setelah diagnosis, pada
Mei 2014, Darlene Zschech dinyatakan
berhasil menjalani kemoterapi putaran
terakhir. Kemudian, akan menjalani
pengobatan radiasi dan memohon
doa-doa lanjutan. “Di hari-hari saat
saya merasa tidak sanggup menjalani
pengobatan lagi, saya benar-benar
merasakan kekuatan dari orang-orang
yang mendoakan saya,” katanya.
“Kadang doa-doa itu serasa seperti
gulungan ombak. Sungguh. Ketika saya
sedang melakukan sesuatu, tiba-tiba saya
14
merasakan sebuah dorongan, dan saya
tahu itu orang-orang sedang mendoakan
saya.”
Kendati belum sembuh total waktu
itu, dia masih mau memimpin ibadah
di gerejanya. “Memimpin orang-orang
di bait-Nya adalah sebuah kehormatan
terbesar bagi saya. His presence is heaven
(Hadirat-Nya adalah surga bagi saya).”
Sebuah sikap yang mungkin telah ia latih
sejak remaja.
“Saya bergumul dengan masalah
pertunjukan ketika saya pertama kali
menerima keselamatan di usia 15
tahun,” kata Darlene. “Lalu, suatu hari
Roh Kudus membuat saya terpaku. Dia
berkata, ‘Kamu tak perlu melakukan
sebuah pertunjukan bagi-Ku.’ Kata-kata
itu terngiang-ngiang. Itulah arti hidup
dalam Kristus, yaitu belajar mematikan
kehendak pribadi sehingga Anda dapat
hidup.”
Melewati semua pergumulan itu,
Darlene mengeluarkan sebuah album
musik berjudul Here Am I Send Me.
Darlene mengungkapkan, lagu-lagu
di album ini lahir dari pergumulannya
melawan kanker. Album ini dibuka
dengan lagu You Are Great, sebuah
deklarasi iman akan kebesaran Tuhan.
Pesan yang ingin Darlene sampaikan
melaluinya adalah agar umat Tuhan
tetap menyembah-Nya seumur hidup
mereka. Apa pun yang terjadi. Lama
maupun singkat penderitaan ataupun
sukacita yang dialami.
Lagu-lagu di dalam album tersebut
mengajak supaya tetap kuat di masamasa kesesakan, hidup oleh firman,
dan mengandalkan kuasa Tuhan.
“Sebab semua yang lahir dari Allah,
dunia. Dan inilah kemenangan yang
mengalahkan dunia: iman kita (1 Yoh.
5:4).”
“Saat saya sedang sakit, Martin
Smith [rekannya yang berkolaborasi
menciptakan album itu] terbang
dari London untuk menemani kami,
menyanyikan pujian di gereja, dan
berjalan bersama suami saya untuk
menyemangati dia,” kata Darlene.
“Itu adalah minggu pertama dari
pengobatan dan saya pikir saya akan
meninggal, dan Martin berkata,
‘Darlene, aku tahu kamu ingin menulis
lagu-lagu untuk masa ini. Adakah yang
ingin kamu sampaikan?’ Dan saya
berkata, ‘He is great (Allah hebat)!’ Dan
kami menulis lagu ini bersama,” ujar
Darlene. “Di situlah semuanya dimulai…
Di tengah-tengah api pencobaan, itu
tidak mengubah siapa Dia.”
“Tidak seorang pun tahu berapa hari lagi
yang masih kita miliki. Berapa pun yang
masih saya miliki—dan saya beriman
bahwa saya akan berumur panjang—saya
ingin hidup dengan sungguh-sungguh.
Saya ingin menghidupi kasih Kristus.”
Darlene mempercayai perkataan Tuhan
melalui firman-Nya di masa sakitnya.
“Saya percaya pada pernyataan Tuhan
atas hidup saya. Saya memperkatakan
Mazmur 91 bagi diri saya sendiri
“Saya sangat bergantung pada firman
tersebut, seakan itu lebih penting daripada
air minum yang saya butuhkan. Karena
semua itu yang benar-benar membuat
saya dapat tetap hidup. Jadi, saya benarbenar bergantung penuh.”
Selain firman, penyembahan juga hal
utama baginya. “Saya suka menyembah,
berada di dalam gereja, penuh dengan
iman, dan hadirat Tuhan.”
Kini Darlene dinyatakan bebas dari kanker!
Dan dia mengakui bahwa Mazmur 91
merupakan ayat kunci yang membuatnya
untuk dapat terus maju. Di samping ayatayat lainnya dalam firman Tuhan. Kini
dia juga enggan memiliki jam-jam sibuk
atau jadwal-jadwal padat. Menghabiskan
waktu bersama keluarga pun menjadi
lebih utama ketimbang lainnya.
“Saya tidak mau hidup seperti itu [ketika
penuh kesibukan sebelum terkena
15
TESTIMONY
„
Semuanya itu
Kukatakan kepadamu,
supaya kamu beroleh damai
sejahtera dalam Aku. Dalam
dunia kamu menderita
penganiayaan, tetapi
kuatkanlah hatimu, Aku telah
mengalahkan dunia (Yoh.
16:33).
„
kanker],” ujarnya. “Saya ingin hidup yang
memiliki waktu bersama Yesus, waktu
bersama keluarga, melihat jiwa-jiwa
diselamatkan, dan memiliki waktu untuk
berbincang-bincang. Saya ingin menulis
lagu-lagu yang terinspirasi dari semua
itu. Saya ingin memimpin pujian dan
penyembahan yang tidak terburu-buru.”
Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan
berkat kesembuhannya dari kanker
ini. Darlene Zschech berkata, “Greater
things are yet to come (hal-hal yang lebih
baik lagi masih akan terjadi).”
“Melalui semua ini, rasa ingin tahu saya
untuk mencoba memahami segala
sesuatu itu dipenuhi oleh rasa haus dan
lapar saya akan firman Tuhan, serta janjijanji-Nya bagi kita untuk mengalami
terobosan dan kemenangan terhadap
sakit-penyakit. Firman-Nya berkata,
‘Semuanya itu Kukatakan kepadamu,
supaya kamu beroleh damai sejahtera
dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita
penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu,
Aku telah mengalahkan dunia (Yoh.
16:33).’ Saat hal-hal gila terjadi di dalam
16
kehidupan kita, sebenarnya kita bisa saja
memilih marah-marah ataukah berlutut
dan berdoa? Saya pun saat mencoba
memahami semua ini, merasa cukup
puas karena menemukan lebih banyak
hal yang telah dikerjakan oleh Tuhan
Yesus dan hasilnya dari itu semua bagi
kita.”
Tuhan telah menolong Darlene Zschech
mengalahkan kanker. Namun, dia
berkata bahwa dirinya masih harus
banyak belajar dalam perjalanannya
untuk mengerti dan mengenal kasih
Tuhan. “Ini adalah sebuah perjalanan.
Saya belum tiba di tujuan, tapi saya
sedang menuju ke sana,” ungkapnya.
Mukjizat masih terjadi sampai hari ini.
Mukjizat besar dimulai dari perkara
kecil. Alkitab tidak mencatat orangorang yang berhasil karena memulai
dengan sesuatu yang besar. Tuhan dapat
melepaskan kita dari sakit-penyakit dan
permasalahan. Mukjizat kesembuhan.
Mukjizat finansial. Mukjizat apa pun. Dan
mukjizat terbesar adalah keselamatan
kekal dengan menerima Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi
kita.
Kapan terakhir kali kita merasa hampir
menyerah dan putus asa? Berkatalah
kepada jiwa Anda seperti halnya yang
dilakukan Daud melalui Mazmur-
mazmurnya sehingga kita dikuatkan.
Daud sering berjuang melawan depresi.
Namun, di masa rapuhnya, ia menyerukan
jiwanya dan memerintahkannya untuk
berharap kepada Allah. “Mengapa
engkau tertekan, hai jiwaku, dan
mengapa engkau gelisah di dalam diriku?
Berharaplah kepada Allah! Sebab aku
bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku
dan Allahku!” (Mzm. 42:11). Seperti yang
dilakukan juga oleh Darlene Zschech
sehingga mengalami kesembuhan dari
kanker karena Mazmur 91.
•
•
3 Hal yang Bisa Kita Lakukan untuk
Mengalami Mukjizat
•
Mengambil waktu untuk membaca,
merenungkan, mempercayai, dan
melakukan firman Tuhan. “Orang
yang duduk dalam lindungan Yang
Mahatinggi dan bermalam dalam
naungan Yang Mahakuasa” (Mzm.
91:1).
Menjadikan
Tuhan
sebagai
tempat perlindungan kita. “Akan
berkata kepada TUHAN: ‘Tempat
perlindunganku
dan
kubu
pertahananku,
Allahku,
yang
kupercayai.’ Sungguh, Dialah yang
akan melepaskan engkau dari jerat
penangkap burung, dari penyakit
sampar yang busuk” (Mzm. 91:2).
Memiliki hati yang terus-menerus
melekat kepada Tuhan. “Sungguh,
hatinya melekat kepada-Ku,
maka Aku akan meluputkannya,
Aku akan membentenginya, sebab ia
mengenal nama-Ku. Bila ia berseru
kepada-Ku, Aku akan menjawab,
Aku akan menyertai dia dalam
kesesakan, Aku akan meluputkannya
dan memuliakannya. Dengan panjang
umur akan Kukenyangkan dia, dan
akan Kuperlihatkan kepadanya
keselamatan dari pada-Ku” (Mzm.
91:14-16).
Kiranya Mazmur 91 ini pun tergenapi
dan menjadi bagian dalam kehidupan
kita. (IM)
17
BLESSINGS
Merespon Kasih Tuhan
Secara Benar akan
Mendatangkan Berkat
Edith Burns seorang wanita
cinta Tuhan yang biasa memperkenalkan
diri kepada siapa pun yang ia jumpai
dengan berkata, “Halo, nama saya
Edith Burns. Apakah Anda percaya
Paskah?” Itulah caranya untuk membuka
percakapan yang sangat dia gemari,
yaitu menjelaskan arti Paskah, sekaligus
membimbing
orang-orang
untuk
percaya kepada Yesus Kristus. Dan
banyak dari antara mereka yang menjadi
percaya kepada-Nya.
Sampai suatu waktu, Edith Burns
didiagnosis terkena kanker, dan masa
hidupnya tidak akan bertahan lama.
Namun demikian, Edith tidak pernah
18
menampakan muka muram, bersungutsungut atau mengumpat. Dia tabah
menghadapi ujian iman ini. Semua
perawat, dokter, hingga pasien di RS
tempat dia dirawat sangat kagum dengan
iman Edith. Kecuali satu orang perawat,
yaitu Phyllis Cross sang kepala perawat,
yang tidak mau tahu tentang Edith.
Pada suatu pagi, dua perawat yang
semestinya bertugas menjaga Edith
sedang tidak masuk kerja sehingga sang
kepala perawatlah yang menggantikan
mereka. Ketika kepala perawat masuk
ke kamar Edith, Edith tersenyum lebar
karena mengenalinya dan berkata, “Ibu
Phyllis… Tuhan mengasihi Anda. Dan
saya telah berdoa untuk Anda.”
Kepala perawat itu menjawab ketus,
“Maaf, tetapi doa Anda tidak ada
gunanya bagi saya.”
Edith berkata, “Baiklah… saya akan
berdoa kepada Tuhan agar saya jangan
meninggal dulu sebelum Anda percaya
kepada-Nya…”
Kepala perawat membalas, “Dengarkan
saya. Anda tidak akan segera mati karena
saya tidak akan pernah percaya kepada
Tuhan Anda.”
Setiap kali sang kepala perawat melintas
dan masuk ruangan, Edith selalu
menyapanya, “Tuhan mengasihimu, Ibu
Phyllis… Dan saya mengasihi Anda. Saya
terus berdoa untuk Anda…”
Suatu hari, Phyllis Cross seperti merasa
ditarik oleh magnet yang sangat kuat
supaya masuk ke ruang perawatan Edith.
“Saya sangat senang karena Anda mau
datang, Ibu Phyllis… Tuhan berkata
bahwa hari ini adalah hari yang spesial
untuk Anda…” kata Edith.
“Ya… Anda bertanya kepada setiap
orang di sini, ‘Apakah Anda percaya
Paskah?’, tetapi kenapa Anda tidak
pernah menanyakannya pada saya…?”
tanya kepala perawat itu.
Edith
menjawab,
“Ibu
Phyllis...
sebenarnya saya ingin, tapi Tuhan
memberi tahu saya untuk menunggunya
sampai
Anda
sendirilah
yang
memintanya… dan sekarang Anda
memang telah memintanya.”
Edith lalu mengambil sebuah Alkitab dan
membukanya, kemudian menjelaskan
tentang Paskah—dari kematian sampai
kebangkitan Tuhan Yesus. Setelah itu,
Edith bertanya, “Ibu Phyllis… jadi, apakah
Anda percaya pada Paskah? Apakah Anda
percaya bahwa Tuhan Yesus hidup dan Dia
ingin tinggal di dalam hati Anda…?”
Mendengar pencerahan dari Edith,
hatinya tersentuh dan Phyllis Cross
berkata, “Ya, saya percaya dengan
segenap hati saya… dan saya ingin Yesus
tinggal di dalam hati saya…” Lalu kepala
perawat itu berdoa dan mengundang
Yesus Kristus masuk ke dalam hatinya.
Phyllis Cross memilih hal yang benar.
Percaya kepada Kristus—pada kematian
dan kebangkitan-Nya.
Pada hari Minggu Paskah, Phyllis Cross
ingin datang ke RS dan mengunjungi
Edith untuk memberikan bunga Lili serta
mengucapkan selamat Paskah. Namun,
BLESSINGS
Edith telah diam terbaring lemas tanpa
tarikan napas, dengan Alkitab masih ada
di pangkuannya. Tangan kirinya ada di
atas lembaran halaman kitab Yohanes
14:2, “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat
tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku
pergi ke situ untuk menyediakan tempat
bagimu.” Dan tangan kanannya ada di
atas kitab Wahyu 21:4, “Dan Ia akan
menghapus segala air mata dari mata
mereka dan maut tidak akan ada lagi;
tidak akan ada perkabungan, atau ratap
tangis, atau dukacita, sebab segala
sesuatu yang lama itu telah berlalu.”
Phyllis Cross tersenyum kecil dan
seperti terpaksa hampir menangis. Ia
melihat wajah polos Edith, tak terasa
air mata mengalir di pipi, dan Phyllis
menengadah sambil berkata, “Selamat
Paskah, Edith…”
Semenjak itu, setiap saat bertemu orang
lain, Phyllis Cross berkata, “Halo, nama
saya Phyllis Cross. Apakah Anda percaya
Paskah?” Phyllis mau bersaksi kepada
orang-orang tentang pengorbanan dan
segala kebaikan Tuhan.
Paskah, Berbicara Tentang Respons
Manusia kepada Tawaran Allah
Setelah menjadi budak selama 400
20
tahun lebih, Allah menetapkan untuk
membebaskan bangsa Israel dari
tanah Mesir. Tuhan menugaskan Musa
untuk memimpin bangsa itu. Untuk
menekankan kesungguhan amanat
Tuhan, maka Musa dengan kuasa Allah,
mendatangkan berbagai tulah atas Mesir
sebagai hukuman.
Setelah terjadi sejumlah tulah, Firaun
bersedia membiarkan bangsa Israel pergi,
tetapi ia menarik kembali keputusan itu
ketika tulah hilang. Saat itulah tulah ke10 atau yang terakhir, dijatuhkan Allah
kepada Firaun dan seluruh Mesir dengan
mengutus malaikat maut ke seluruh
tanah Mesir untuk membunuh semua
anak sulung Mesir —dari anak manusia
sampai anak sulung hewan.
Tetapi, karena orang-orang Israel juga
masih tinggal di Mesir, bagaimana
mereka bisa luput dari malaikat maut ini?
Tuhan memerintahkan umat-Nya, yaitu
setiap keluarga harus mengambil seekor
anak domba jantan berumur satu tahun
dan tanpa cacat untuk disembelih, darah
domba itu harus dibubuhkan pada kedua
21
BLESSINGS
tiang pintu dan pada ambang atas. Sebab
pada malam itu malaikat Tuhan akan
menjelajah seluruh tanah Mesir, dan
semua anak sulung, dari anak manusia
sampai anak binatang akan dibunuh.
Mesir akan dijatuhi hukuman dari Tuhan.
Bagi orang Israel, dengan menaatinya,
Tuhan akan melindungi setiap keluarga
Ibrani dan anak sulung mereka.
Allah memerintahkan hal demikian
kepada bangsa Israel bukan karena Ia
tidak bisa membedakan mana anak
sulung orang Israel dan mana anak
sulung orang Mesir, tetapi karena
Ia ingin mengajar umat-Nya tentang
pentingnya ketaatan dan penebusan
oleh darah Anak Domba Allah yang akan
menghapus dosa dunia. “Pada keesokan
harinya Yohanes melihat Yesus datang
kepadanya dan ia berkata: ‘Lihatlah Anak
domba Allah, yang menghapus dosa dunia
(Yoh. 1:29).’”
Sejak momentum bersejarah itu, umat
Allah senantiasa merayakan Paskah
sebagai tanggapan pada perintah-Nya
bahwa Paskah merupakan ketetapan
22
untuk selamanya. Setiap orang Israel
yang merespons perintah Tuhan dengan
benar akan menerima keselamatan.
Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus
disebut Anak Domba Paskah. “Buanglah
ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi
adonan yang baru, sebab kamu memang
tidak beragi. Sebab anak domba Paskah
kita juga telah disembelih, yaitu Kristus”
(1 Kor. 5:7).
Inti Paskah adalah kasih karunia
Allah yang menyelamatkan. Allah
mengeluarkan orang Israel dari Mesir
bukan karena mereka layak, melainkan
karena Ia mengasihi mereka dan setia
kepada
perjanjian-Nya.
Demikian
pula, keselamatan yang kita terima
dari Kristus sampai kepada kita melalui
kasih karunia-Nya. Bukan karena
kita layak. Namun, Allah menantikan
respons kita.
“Bukan karena lebih banyak jumlahmu
dari bangsa manapun juga, maka hati
TUHAN terpikat olehmu dan memilih
kamu--bukankah kamu ini yang paling
kecil dari segala bangsa?--tetapi karena
TUHAN mengasihi kamu dan memegang
sumpah-Nya yang telah diikrarkanNya kepada nenek moyangmu, maka
TUHAN telah membawa kamu keluar
dengan tangan yang kuat dan d engkau
dari rumah perbudakan, dari tangan
Firaun, raja Mesir. Sebab itu haruslah
kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu,
Dialah Allah, Allah yang setia, yang
memegang perjanjian dan kasih setiaNya terhadap orang yang kasih kepadaNya dan berpegang pada perintah-Nya,
sampai kepada beribu-ribu keturunan,
tetapi terhadap diri setiap orang dari
mereka yang membenci Dia, Ia melakukan
pembalasan dengan membinasakan
orang itu. Ia tidak bertangguh terhadap
orang yang membenci Dia. Ia langsung
mengadakan pembalasan terhadap orang
itu” (Ul. 7:7-10).
Yang sangat perlu kita perhatikan saat
Paskah adalah merespons memilih
melakukan hal yang benar. Seperti yang
dilakukan oleh Phyllis Cross. Atau,
seperti yang dilakukan Alton Waye
berikut ini.
23
BLESSINGS
“Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan
Daku, dan tidak melakukan segala
perintah itu,
Pelayanan yang Tidak Biasa
Russell Ford adalah seorang pendeta
yang melayani para narapidana Death
Row (yang sedang menunggu hukuman
mati) di sebuah kota kecil bernama
Boydton, di Virginia, Amerika Serikat.
Pendeta Ford sadar bahwa dia
memang tidak bisa menyelamatkan
nyawa manusia, tetapi dia masih bisa
menuntun mereka kepada Allah
yang sanggup menyelamatkan jiwa.
Beberapa dari antara mereka menolak
pengampunan
Kristus.
Namun,
beberapa di antaranya menerima-Nya.
Salah satunya, seorang napi bernama
Alton Waye.
Awalnya, Alton Waye adalah orang yang
sangat kejam. Bulan demi bulan berlalu,
tetapi ia tampak tidak mau berubah.
24
Kemudian, beberapa hari menjelang
eksekusi, sikapnya berbuah drastis.
Ketika pendeta Ford mendekati sel
penjara Alton Waye, beliau mendapati
dia sedang menyanyikan lagu rohani.
Alton Waye memilih untuk menerima
pengampunan dari Yesus. Dan malam
sebelum ia dieksekusi, ia mengakui
imannya kepada Kristus dan memberi
diri dibaptis.
Tak seorang pun berada di luar
pengampunan Kristus, Anak Domba
Paskah itu. Kita mungkin kerap berpikir
dan berkata, “Saya merasa sangat tidak
layak. Saya telah mengecewakan Tuhan.”
Kita semua pernah mengalami kegagalan.
Dan kita adalah orang berdosa. Bahkan,
Rasul Paulus pernah menyebut dirinya
sebagai yang paling buruk di antara
orang-orang berdosa. Namun, Kristus
menunjukkan kasih karunia-Nya supaya
ia menjadi contoh bagi orang-orang yang
percaya kepada-Nya demi memperoleh
hidup yang kekal. “Tetapi justru karena
itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini,
sebagai orang yang paling berdosa, Yesus
Kristus menunjukkan seluruh kesabaranNya. Dengan demikian aku menjadi
contoh bagi mereka yang kemudian
percaya kepada-Nya dan mendapat hidup
yang kekal” (1 Tim. 1:16).
Paskah menyatakan peristiwa penting
yang telah terjadi di dalam suatu rentang
sejarah bahwa Yesus Kristus dari Nazaret
telah mati, disalibkan, dan dikuburkan,
namun bangkit pada hari yang ketiga
oleh karena kuasa Roh Kudus.
Paskah pun memiliki makna bahwa
kita diundang oleh Tuhan untuk menjadi
ciptaan atau manusia yang baru oleh
kuasa Roh Kudus—kuasa yang sama yang
telah membangkitkan Kristus dari antara
orang mati itu pun akan membangkitkan
kita kembali dari keterpurukan dan
keberdosaan kita menuju kehidupan
yang penuh kebenaran.
“Sebab itu ingatlah betapa dalamnya
engkau telah jatuh! Bertobatlah dan
lakukanlah lagi apa yang semula engkau
lakukan. Jika tidak demikian, Aku
akan datang kepadamu dan Aku akan
mengambil kaki dianmu dari tempatnya,
jikalau engkau tidak bertobat” (Why. 2:5).
Mengapa kita perlu merespons Paskah
dengan memilih untuk bertobat dan
hidup benar? Karena “…supaya Ia
menjadikan mata hatimu terang, agar
kamu mengerti pengharapan apakah
yang terkandung dalam panggilan-Nya:
betapa kayanya kemuliaan bagian yang
ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,
dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita
yang percaya, sesuai dengan kekuatan
kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam
Kristus dengan membangkitkan Dia dari
antara orang mati dan mendudukkan Dia
di sebelah kanan-Nya di sorga” (Ef. 1:1820).
Kitab Imamat memberi tahu kita tentang
Tuhan berjanji akan menegur umat-Nya
yang melanggar ketetapan-Nya. Dimulai
dengan teguran-teguran kecil. Tetapi,
kalau tidak merespons dengan baik,
Dia akan menambah dengan teguranteguran yang lebih keras. Dan kalau
tetap membandel dan tidak bertobat,
Tuhan sendiri yang akan membinasakan
umat-Nya seperti Allah membinasakan
orang fasik. Baca pula Ulangan 28:1
- 30:20 tentang menentukan pilihan
antara berkat atau kutuk, kehidupan
atau kematian.
jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan
hatimu muak mendengar peraturan-Ku,
sehingga kamu tidak melakukan segala
perintah-Ku dan kamu mengingkari
perjanjian-Ku, maka Akupun akan
berbuat begini kepadamu, yakni Aku akan
mendatangkan kekejutan atasmu, batuk
kering serta demam, yang membuat mata
rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia
menabur benihmu, karena hasilnya akan
habis dimakan musuhmu. Aku sendiri akan
menentang kamu, sehingga kamu akan
dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka
yang membenci kamu akan menguasai
kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun
tidak ada orang mengejar kamu. Dan
jikalau kamu dalam keadaan yang
demikianpun tidak mendengarkan Daku,
maka Aku akan lebih keras menghajar
kamu sampai tujuh kali lipat karena
dosamu, dan Aku akan mematahkan
kekuasaanmu yang kaubanggakan dan
akan membuat langit di atasmu sebagai
besi dan tanahmu sebagai tembaga.
Maka tenagamu akan habis dengan
sia-sia, tanahmu tidak akan memberi
hasilnya dan pohon-pohonan di tanah
itu tidak akan memberi buahnya. Jikalau
hidupmu tetap bertentangan dengan
Daku dan kamu tidak mau mendengarkan
Daku, maka Aku akan makin menambah
hukuman atasmu sampai tujuh kali lipat
setimpal dengan dosamu. Aku akan
melepaskan kepadamu binatang liar yang
akan memunahkan anak-anakmu dan
25
BLESSINGS
yang menyenangkan. Aku sendiri akan
merusakkan negeri itu, sehingga musuhmu
yang tinggal di situ akan tercengang
karenanya. Tetapi kamu akan Kuserakkan
di antara bangsa-bangsa lain dan Aku
akan menghunus pedang di belakang
kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat
tandus dan kota-kotamu akan menjadi
reruntuhan” (Im. 26:14-33).
Hal di atas menunjukkan betapa Allah
sedih ketika mendapati kenyataan bahwa
Dia mungkin terpaksa harus menghukum
umat yang ditebusnya. Apabila mereka
tidak mau berterima kasih, bahkan sama
sekali menolak kasih-Nya dan tidak
bersedia menjadikan Allah sebagai Tuhan
dan Juruselamat mereka, maka mau tak
mau Ia harus mendatangkan hukuman
dan malapetaka atas mereka.
Janji-janji dan peringatan-peringatan
Tuhan diucapkan dari kedalaman kasih
ilahi dan dengan kerinduan yang sungguhsungguh agar disiplin dan hukuman
seperti itu tidak perlu dijatuhkan pada
umat pilihan-Nya.
yang akan melenyapkan ternakmu, serta
membuat kamu menjadi sedikit, sehingga
jalan-jalanmu menjadi sunyi. Jikalau
kamu dalam keadaan yang demikianpun
tidak mau Kuajar, dan hidupmu tetap
bertentangan dengan Daku, maka Akupun
akan bertindak melawan kamu dan Aku
sendiri akan menghukum kamu tujuh
kali lipat karena dosamu, dan Aku akan
mendatangkan ke atasmu suatu pedang,
yang akan melakukan pembalasan oleh
karena perjanjian itu; bila kamu berkumpul
kelak di kota-kotamu, maka Aku akan
melepas penyakit sampar ke tengahtengahmu dan kamu akan diserahkan
ke dalam tangan musuh. Jika Aku
memusnahkan persediaan makananmu,
maka sepuluh perempuan akan membakar
roti di dalam satu pembakaran. Mereka
akan mengembalikan rotimu menurut
26
timbangan tertentu, dan kamu akan
makan, tetapi tidak menjadi kenyang.
Dan jikalau kamu dalam keadaan yang
demikianpun tidak mendengarkan Daku,
dan hidupmu tetap bertentangan dengan
Daku, maka Akupun akan bertindak keras
melawan kamu dan Aku sendiri akan
menghajar kamu tujuh kali lipat karena
dosamu, dan kamu akan memakan
daging anak-anakmu lelaki dan anakanakmu perempuan. Dan bukit-bukit
pengorbananmu akan Kupunahkan, dan
segala pedupaanmu akan Kulenyapkan.
Aku akan melemparkan bangkaibangkaimu ke atas bangkai-bangkai
berhalamu dan hati-Ku akan muak
melihat kamu. Kota-kotamu akan Kubuat
menjadi reruntuhan dan tempat-tempat
kudusmu akan Kurusakkan dan Aku tidak
mau lagi menghirup bau persembahanmu
Tragedi
terbesar
akibat
dosa,
pemberontakan, dan ketidaktaatan
kita kepada Allah adalah, Tuhan akan
menarik kehadiran, perhatian, dan
kekuatan-Nya dari kita. Sehingga
kita rentan mengalami hukuman-Nya.
Kita akan hidup tanpa perlindungan dan
bimbingan-Nya untuk segala masalah
dan mara bahaya.
Milikilah respons yang benar terhadap
kasih karunia Allah, agar kita memiliki
hidup yang kekal dan diberkati selama
hidup di dunia. Selamat Paskah! (IM)
27
SPECIAL
U
ntuk
menyenangkan
seseorang,
tentu
kita akan berusaha
untuk sebisa mungkin
memenuhi apa yang
menjadi
permintaannya,
dengan
harapan kita akan mendapatkan pujian
dan upah. Untuk mendapatkan upah
jasmani, entah berupa gaji, kenaikan
pangkat, atau bonus-bonus lainnya, kita
berusaha dengan sekuat tenaga agar
menyenangkan atasan kita.
Sebaliknya, bila kita melakukan apa yang
tidak disukai atasan kita, maka siapsiap saja kita mendapat tegoran bahkan
mungkin akan dipecat dari perusahaan
itu. Hal-hal yang demikian memang
banyak ditemui dimanapun kita berada.
Melakukan Apa
yang Disukai Tuhan
28
Demikian pula hubungan kita dengan
Tuhan. Berapa banyak orang yang
mengaku dirinya Kristen berusaha
dengan
sungguh-sungguh
untuk
melakukan apa yang disukai Tuhan
Yesus? Padahal, jika kita melakukan
apa yang disukai Tuhan Yesus dan tidak
melakukan apa yang tidak disukai-Nya,
kita akan menerima upah atau ganjaran,
bukan hanya untuk kehidupan di dunia
29
SPECIAL
ini saja, namun juga untuk kehidupan
yang akan datang, yaitu kehidupan kekal.
Untuk mengerti hal-hal apa yang disukai
dan yang tidak disukai Tuhan, bacalah
kitab Wahyu pasal 2 dan 3. Kepada
ketujuh jemaat di Efesus, Smirna,
Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia,
dan Laodikia, melalui Rasul Yohanes
yang mendapat wahyu Tuhan di pulau
Patmos, Tuhan memuji, menasihati dan
menegor kepada tujuh jemaat itu. Dari
hal itu kita akan mengerti mengapa kita
harus melakukan apa yang disukai Tuhan.
Berdasarkan Wahyu pasal 2 dan 3,
berikut ini adalah hal-hal yang disukai
Tuhan, yang jika kita lakukan akan
mendatangkan berkat. Juga hal-hal yang
tidak disukai Tuhan, dan jika kita lakukan,
akan mendatangkan kutuk.
Apa yang disukai Tuhan Yesus
sehingga mereka mendapat pujian?
1. Karena tidak sabar terhadap orangorang yang jahat (Jemaat Efesus)
2. Karena menguji kehidupan, ajaran
dan pernyataan para pemimpin
Kristen
3. Karena bertekun dalam iman, kasih,
pelayanan, dan penderitaan bagi
30
Kristus
4. Karena membenci apa yang dibenci
Tuhan Yesus
5. Karena menolak untuk mengikuti
kebejatan moral dunia dan
keduniawian dalam jemaat
6. Karena menuruti firman Allah
7. Karena menjadi pemenang
Apa pahala yang diberikan kepada
mereka yang melakukan apa yang
disukai Tuhan Yesus?
1. Melindung mereka dari masa
kesukaran yang akan datang
menimpa dunia
2. Akan merasakan kasih dan hadiratNya
3. Memberikan kehidupan yang kekal
bersama Allah
Apa yang tidak disukai oleh Tuhan
Yesus sehingga mereka dihukum?
1. Yang hidupnya tidak intim dengan
Tuhan
2. Yang meninggalkan iman yang
Alkitabiah
3. Yang bersikap toleran terhadap
pemimpin-pemimpin,
jemaat,
guru-guru dan pengerja awam yang
amoral
4. Yang mati rohani (Sardis) dan suam-
suam kuku (Laodikia)
5. Yang menggantikan kekudusan,
kebenaran, hikmat rohani dengan
keberhasilan secara duniawi
Bagaimana Tuhan Yesus menghukum
jemaat atau gereja yang seperti itu?
1. Menyingkirkan dari kedudukannya
dalam Kerajaan Allah
2. Hadirat
Tuhan
meninggalkan
mereka sehingga:
• Kehilangan kuasa Roh Kudus
• Kehilangan pengertian keselamatan
alkitabiah yang benar
• Kehilangan
perlindungan
atas
anggota-anggota keluarganya dari
penghancuran oleh Iblis
3. Para pemimpinnya akan dihukum
Untuk itu, marilah kita berusaha dengan
sungguh-sungguh melakukan apa yang
disukai Tuhan. Terlebih menjelang
kedatangan-Nya untuk kali yang kedua,
kalau kita melakukan apa yang disukai
Tuhan, maka kita akan didapati tidak
bercacat-cela, sehingga siap dijemput
sebagai mempelai Tuhan Yesus Kristus,
menikmati kemuliaan kekal bersamasama dengan Dia. (IM)
31
FINANCES
How to Manage
Your Family
Finances?
“Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya,
susah payah tidak akan menambahinya.” (Ams. 10:22)
A
pakah Anda ingin diberkati
Tuhan? Apakah Anda ingin
hidup dalam kelimpahan?
Tentu banyak dari kita yang
mau. Tapi persoalannya,
kekayaan dan diberkati oleh Tuhan itu
merupakan sebuah hasil akhir. Jadi, ada
sebuah proses. Proses yang mungkin
berjalan berulang-ulang. Kalau menjalani
prosesnya dengan salah, kita tidak akan
diberkati atau menerima kekayaan. Bisa
saja kita menghindari ataupun mengakali
proses, lalu merasa menerima berkat
dan menjadi kaya, tetapi itu tidak akan
bertahan lama, dan kita tidak lulus
proses.
Ibaratnya, kalau kita mengendarai mobil
bermesin diesel, jangan coba-coba
mengisinya dengan bahan bakar bensin.
Atau sebaliknya, kalau kita punya mobil
berbahan bakar bensin, jangan coba32
coba diisi dengan solar. Karena pasti
sistem pembakaran di dalam mesinnya
tidak sama dan tidak akan beroperasi
baik. Mungkin bisa saja berjalan sebentar,
namun setelah itu akan mogok, berhenti
total, bahkan mesin menjadi rusak.
Begitu juga kalau kita ingin diberkati—
yaitu diberkatinya sesuai dengan cara
Tuhan—maka prosesnya pun harus kita
ikuti sesuai cara Tuhan. Kalau kita cobacoba memakai cara dunia, misalnya
korupsi, kita tidak akan diberkati. Jadi,
kalau kita rindu diberkati dengan penuh
sukacita harus mengikuti caranya Tuhan.
Dan itu semua karena anugerah-Nya.
“Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya,
susah payah tidak akan menambahinya”
(Ams. 10:22).
Kalau kita diberkati Tuhan dan dengan
caranya Tuhan, kita akan penuh sukacita.
33
FINANCES
Banyak orang yang walau
merasa diberkati, tapi
karena tidak sesuai cara
Tuhan, hidupnya susah.
Mereka kaya raya, tapi
malah tidak bisa tidur
karena khawatir akan
kekayaannya.
seberapa
banyak
duit
atau uang yang kita
hasilkan yang menentukan
kekayaan kita, melainkan
seberapa
bijak
kita
mengelola keuangan kita,
itulah yang akan menentukan
tingkat kekayaan kita.
Ibaratnya lagi, kalau kita
berobat ke dokter dan mau
sembuh, kita harus ikuti
resepnya atau anjuran dari
dokter. Begitu juga, kalau
kita mau diberkati olehNya, kita harus memakai
dan mengikuti cara-caraNya, bukan cara kita
sendiri.
Banyak
orang
yang
menghasilkan banyak uang,
tapi tidak pernah kaya raya
dalam hidupnya. Selalu merasa
kurang, kurang, dan kurang.
Ada banyak orang yang
memiliki banyak uang, tapi saat
diminta memberi, sangat susah
sekali. Pelit adalah satu hal, tapi
ada orang yang memang tidak
mau memberi karena tidak ada
alokasi uang yang bisa untuk
diberikan. Mengapa? Karena
selalu habis terlebih dulu.
Banyak uang yang dihasilkan,
banyak juga yang dikeluarkan.
Sebaliknya, mungkin ada orang
yang menghasilkan uang tidak sebanyak
itu, tetapi malah bisa menjadi kaya dan
selalu memberi lebih.
Kita harus menyamakan
persepsi kita tentang hal
ini. Sebab kalau tidak,
menulis panjang lebar pun
tidak akan ada gunanya bagi
Anda. Mengapa? Karena
saya pernah berpengalaman bergerak
dan bekerja di bidang keuangan. Saya
lulus gelar magister dari universitas di
Amerika di bidang keuangan. Saya pun
pernah bekerja di perbankan. Jadi, saya
sudah mengenyam cara-cara pengelolaan
keuangan menurut dunia. Tapi, semenjak
saya dibukakan kebenaran firman Tuhan
tentang uang, dan mengerti betul kata
Alkitab mengenai uang, saya menyadari
firman Tuhan itu lebih dahsyat daripada
“
semua buku manapun tentang keuangan!
Bahkan, kalau kita senang membaca
buku-buku Robert T. Kiyosaki ataupun
Donald J. Trump, dan buku-buku
keuangan lainnya, Alkitab jauh lebih
dahsyat. Lebih konsisten dan hasilnya
terbukti. Tapi, itu semua ada syaratnya,
yaitu kita harus mau mengikuti prosesNya.
Kita juga harus memahami ini: bukan
Salah satu penyebab masalah rumah tangga yang bikin ruwet,
adalah masalah keuangan. Kalau kita, sebagai suami-istri atau
orangtua dalam keluarga tidak bisa mengatur uang, keadaan akan
kacau dan berantakan.
34
“
Ketika saya masih bekerja sebagai
seorang direktur di sebuah bank, saya
mempunyai seorang teman yang juga
bekerja di sebuah bank yang lebih besar
dan ia merupakan presiden direktur
di sana. Gajinya pun jauh lebih besar
ketimbang pendapatan bulanan saya.
Suatu hari, dia bercerita kepada saya
soal gajinya. Dia berkata, “Saya pusing
nih karena masalah kredit.” Saya awalnya
mengira kredit para nasabah banknya.
Tetapi, saya kaget, ternyata dialah yang
bingung terhadap masalah pinjaman
yang dilakukannya sendiri.
Teman saya ini mengaku sedang banyak
hutang. Padahal, dengan gaji sebesar
yang ia terima untuk tinggal di Jakarta
sudah sangat-sangat cukup. Tetapi, ia
masih harus berutang. Ternyata, salah
satu penyebabnya ialah dia memiliki
credit card yang cukup banyak juga.
Ditambah, gaya hidup dan pengelolaan
uang yang tidak terkontrol. Itulah yang
membuat dia tidak bisa mencukupi
kebutuhan hidup, walau penghasilannya
jauh lebih besar daripada saya.
Salah
satu
penyebab
persoalan
rumah tangga yang bikin ruwet,
selain perselingkuhan, adalah masalah
keuangan. Kalau kita, sebagai suami-istri
atau orangtua, di dalam rumah tangga,
tidak bisa mengatur uang, keadaan akan
kacau dan babak belur.
bagaimana kalau dua-duanya tidak jago
mengatur uang? Mungkin jawaban yang
tepat adalah: salah satu pihak harus
bertobat!
Ingat baik-baik, kehancuran rumah
tangga bisa dimulai karena persoalan
keuangan. Bukan karena tidak adanya
lagi cinta. Cinta itu butuh kehidupan,
butuh makan. Jadi, proses yang perlu kita
ikuti adalah atur keuangan Anda.
Apa Kunci Mengatur Keuangan?
Kuncinya adalah sebuah pertanyaan:
apakah Anda bisa mengatur diri sendiri?
Kita tidak akan mungkin bisa mengatur
keuangan kalau kita tidak bisa mengatur
diri kita sendiri. Pelajaran apa pun
yang kita ketahui dan terima tentang
keuangan, omong kosong dan sia-sia
saja apabila kita tidak bisa mengatur diri
sendiri terlebih dulu.
Dalam pengelolaan atau pengendalian
diri, hal pertama yang harus kita lakukan
adalah pola pikir kita harus berubah.
Selama cara berpikir kita tentang uang
tidak berubah, dan tidak selaras dengan
firman Tuhan, kita tidak akan bisa
mengatur uang. Uang yang ada pada
kita bukanlah milik kita; itu adalah milik
Tuhan. Itu pola pikir utama yang harus
kita tanamkan. Kalau kita merasa uang
yang ada pada kita bukanlah milik Tuhan,
dan merasa milik kita sendiri, maka kita
Tidak selalu istri yang bisa mengatur
uang, ataupun sebaliknya, suami.
Melainkan, kuncinya adalah tergantung
siapa yang lebih bijak mengatur
uang. Kalau istri yang mengatur, tapi
memiliki kebiasaan boros, sebentarsebentar akan ke mall, jalan-jalan, dan
pulang ke rumah memborong tas dan
baju baru. Maka, sebaiknya jangan istri
yang mengatur. Sebaliknya juga, apabila
suami tidak bisa mengatur uang, maka
jangan suami yang mengatur uang. Tapi,
35
FINANCES
akan mengeluarkan dan menghamburhamburkan uang sesuka hati kita sendiri.
Itu terjadi karena kita merasa itu uang
kita. Tidak ada pertanggungjawaban,
tidak ada rasa takut akan Tuhan. Jadi,
ubah pola pikir Anda.
Kalau kita tahu kita dititipi sejumlah uang,
dan kita tahu itu bukan milik kita, maukah
kita sembarangan membelanjakannya?
Tidak, bukan? Kecuali memang kalau
kita nakal. Nah, kalau kita tahu uang
kita adalah milik Tuhan, kita akan
mengelolanya dengan sangat hati-hati.
Kadang pengendalian diri kita juga
dipengaruhi citra diri kita. Misalnya, jika
kita bergaul dengan orang yang senang
berbelanja di mall dan sering gonta-ganti
gadget, apabila kita tidak mempunyai
citra diri yang benar, dijamin pasti kita
minder dan juga ingin membeli dan
memiliki barang yang sama.
Hal kedua yang harus kita atur dalam
pengelolaan diri adalah gaya hidup.
Kita tidak akan pernah bisa mengatur
uang kalau tidak bisa mengatur gaya
hidup. Kontrol gaya hidup Anda. Apalagi
hari-hari ini begitu banyak penawaran
produk-produk secara online. Lebih
murah. Padahal, mungkin kita tidak
36
sebegitu perlunya terhadap barang atau
produk tersebut. Tapi sewaktu kita lihat
di Internet bagus, kemungkinan besar
kita pasti membeli. Dan lama-lama, kita
ketagihan dan itu menjadi kebiasaan.
Maka, habislah uang kita. Gaya hidup
berlebihan sering membuat kita merasa
tidak cukup.
kita sudah terbiasa makan di resto bintang
lima? Rasa di lidah kita akan terbentuk
dan terbiasa memakan makanan kelas
bintang lima. Kalau makan di tempat
lain merasa bukan kelas kita, dan akan
lain rasanya. Nah, kebiasaan seperti itu
membuat gaya hidup harus men-support
pengeluaran yang besar. Jadi, itu pun
harus kita ubah.
Gaya hidup kita juga sangat dirangsang
untuk membeli dan membeli lagi oleh
iklan. Gaya hidup kita juga mungkin
dipengaruhi dengan rasa bosan.
Padahal, sebenarnya rasa bosan adalah
tergantung kita sendiri—kita masih
bisa memilih apakah kita mau merasa
bosan atau tidak? Mungkin kita merasa
pengeluaran yang kita lakukan untuk
memenuhi gaya hidup kita itu kecil.
Tapi, kenyataannya, kecil-kecil kalau kita
lakukan terus-menerus, lama-kelamaan
akan membesar juga!
Kemudian, hal keempat yang mesti
kita atur ialah mental kita. Kalau
kita tidak menjaga, mengelola, dan
mengubah mental kita, kita akan salah.
Mental yang salah yang sering saya
amati adalah mental miskin. Seperti
apa itu mental miskin? Mental miskin
adalah seberapa pun uang yang kita
hasilkan, sebesar itu pun semua
yang kita habiskan. Selama mental kita
seperti itu, mau sampai kapan pun, kita
tidak akan pernah menjadi kaya.
Hal ketiga yang harus kita atur dalam
pengelolaan diri adalah kebiasaan.
Dulu sewaktu saya masih berkecimpung
di bank, lidah saya terbiasa dengan
rasa makanan di restoran bintang lima.
Mengapa? Karena waktu itu nasabahnasabah sering mengajak saya makan,
minimal di restoran bintang tiga sampai
bintang lima. Dan apa yang terjadi kalau
Apa yang Perlu Kita Bangun di
Dalam Keluarga?
“Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau
bukan TUHAN yang membangun
rumah [rumah tangga, pernikahan,
keluarga], sia-sialah usaha orang yang
membangunnya; jikalau bukan TUHAN
yang mengawal kota, sia-sialah pengawal
berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun
37
FINANCES
ini sangat perlu. Saya punya tiga
anak—dua di antaranya pernah
bersekolah di luar negeri. Setiap kali
mengirimkan uang kepada mereka
sewaktu belajar di sana, saya hanya
menuntut satu hal pada mereka,
yakni tiap bulan harus membuat
laporan keuangan dan meng-emailkannya kepada saya. Apakah saya
ingin menyusahkan mereka? Tidak,
saya ingin melatih mereka supaya
belajar juga punya catatan keuangan.
pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh
malam [di toko], dan makan roti yang
diperoleh dengan susah payah--sebab Ia
memberikannya kepada yang dicintaiNya pada waktu tidur (Mzm. 127:1-2,
penekanan ditambahkan).” Maksudnya,
bukannya Anda diperintahkan untuk
tidur dan bermalas-malasan, tetapi
ketika Anda punya ketenangan di dalam
Tuhan dan banyak berserah kepadaNya, serta membiarkan Dia bekerja
di dalam hidup Anda, maka Anda akan
melihat bahwa iman Anda yang bekerja,
lalu Tuhan akan memberkatinya.
kepadamu kekuatan untuk memperoleh
kekayaan, dengan maksud meneguhkan
perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan
sumpah kepada nenek moyangmu, seperti
sekarang ini (Ul. 8:17-18).”
Salah satu pilar yang perlu kita bangun
di dalam rumah tangga adalah pilar
keuangan. Itu harus melibatkan Tuhan.
Kalau kita kaya, diberkati, dan berhasil,
jangan pernah kita mengatakan bahwa
itu semua karena usaha kita sendiri,
melainkan itu semua karena Tuhan.
Ingat, libatkan Tuhan dalam seluruh
aspek kehidupan Anda, termasuk dalam
hal mengelola keuangan. Akan sangat
sulit bagi kita untuk mengelola keuangan
di dalam keluarga apabila kita tidak mau
melibatkan Tuhan dan firman-Nya.
Jadikanlah hal itu sebagai standar dalam
mengelola uang.
“Maka janganlah kaukatakan dalam
hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan
tangankulah
yang
membuat
aku
memperoleh kekayaan ini. Tetapi
haruslah engkau ingat kepada TUHAN,
Allahmu, sebab Dialah yang memberikan
Dari pengalaman-pengalaman yang saya
lihat sendiri, masalah-masalah keuangan
yang terbesar di dalam keluarga adalah
empat hal berikut ini.
• Merasa penghasilan tidak cukup.
Penghasilan kecil atau pas-pasan.
38
Padahal, ingat kisah tentang teman
saya presiden direktur bank, yang
walau gajinya sangat besar tapi
berkekurangan? Jadi, ingat sekali lagi,
bukan seberapa besar penghasilan
kita, melainkan seberapa bijak kita
mengelola keuangan kita. Sekalipun
kita menerima 40 juta, 100 juta
rupiah sebulan, kalaulah kita tidak
mengelola dengan baik, itu tidak
pernah bakal cukup!
boleh. Tapi, janganlah berutang itu
sampai menjadi suatu kebiasaan.
Kenapa? Sebab kebiasaan berutang
itu yang akan membuat kita berputar
terus seperti gasing, tapi tidak ke
mana-mana alias jalan di tempat.
Tidak ada kemajuan. Jadi, hati-hati
dengan kebiasaan berutang.
“Dan prajurit-prajurit bertanya juga
kepadanya: ‘Dan kami, apakah yang
harus kami perbuat?’ Jawab Yohanes
kepada mereka: ‘Jangan merampas
dan jangan memeras dan cukupkanlah
dirimu dengan gajimu (Luk. 3:14).’”
Pilihannya ada pada kita: cukup atau
tidak, kitalah yang menentukan. Jadi,
sebenarnya kita semua bisa memiliki
uang lebih.
Kebiasaan punya utang itu sebenarnya
keinginan untuk membuat diri Anda
sendiri menikmati hidup dengan apa
saja yang ada sekarang, sedangkan
urusan pembayaran belakangan.
Sebaiknya kita jangan seperti itu.
Dan if you have loan, pay; not pray
(kalau kita punya utang, kita harus
bayar, bukannya mendoakan dan
menengking dalam nama Tuhan
Yesus supaya utang itu lunas dan
terbayar dengan sendirinya). Baca
juga 2 Raja-raja 4:1.
• Utang di mana-mana. Kebiasaan
berutang. Bukannya utang tidak
• Tidak punya catatan keuangan.
Padahal, buku catatan keuangan
Nah, apakah Anda tahu berapa
banyak pengeluaran Anda tiap
bulan? Kalau Anda hanya mengirakira: kira-kira segini, kira-kira segitu,
itulah penyebab pengeluaran Anda
tidak kira-kira alias tidak tanggungtanggung. Tidak terukur. Pertanyaan
selanjutnya, kalau Anda tahu berapa
jumlah kira-kira pengeluaran tiap
bulan, tahukah Anda ke mana saja
pengeluaran itu, apalagi secara
detail? Saya sampai sekarang pun
masih mempunyai catatan keuangan.
Tiap bulan dan secara detail. Dengan
begitu, saya bisa mengantisipasi
pengeluaran yang akan saya lakukan
berikutnya, dan bisa lebih baik
mengatur keuangan saya. Jadi, kita
mesti tertib, sebab kalau tidak, kita
tidak akan tahu ke mana saja uang
itu perginya. Tidak cukup kita hanya
tahu berapa pemasukan kita tiap
bulan, tetapi juga pengeluaran kita.
• Tidak
punya
perencanaan
keuangan ke depan. Kita harus
mempunyai perencanaan keuangan
ke depan. Mengapa kita bisa
merencanakan liburan ke depan,
tetapi kok tidak bisa merencanakan
keuangan ke depan? Bahkan saat
memasuki kalender baru, kita sering
mampu merencanakan liburan
selama setahun di tahun yang baru
itu. Jangan main-main dengan waktu
karena waktu berjalan dengan cepat.
Dan jangan hanya memikirkan diri
39
FINANCES
sendiri. Perencanaan keuangan ke
depan juga sangat perlu, termasuk
mempersiapkan kehidupan anakanak kita.
Rencana keuangan itu perlu, dan
wajib. Kita memang percaya kepada
Tuhan yang sanggup mengadakan
mukjizat, dan kita beriman, tapi
kita pun mesti memiliki persiapanpersiapan, bukan? Sebab seandainya
Tuhan berencana yang lain dalam
hidup kita, kalau kita tidak punya
perencanaan
atau
persiapan,
bagaimana jadinya? Sadrakh, Mesakh,
dan Abednego percaya kepada
Tuhan yang sanggup menyelamatkan
mereka, tetapi mereka juga sadar
bahwa Ia pun mungkin bisa saja
menentukan lain. “Lalu Sadrakh,
Mesakh dan Abednego menjawab raja
Nebukadnezar: ‘Tidak ada gunanya
kami memberi jawab kepada tuanku
dalam hal ini. Jika Allah kami yang
kami puja sanggup melepaskan kami,
maka Ia akan melepaskan kami dari
40
perapian yang menyala-nyala itu, dan
dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi
seandainya tidak, hendaklah tuanku
mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak
akan memuja dewa tuanku, dan tidak
akan menyembah patung emas yang
tuanku dirikan itu (Dan. 3:16-18).’”
Jadi, kita harus siap. Dan Tuhan sudah
mengaruniakan akal sehat kepada
kita untuk melakukan persiapan.
• Ada satu hal tambahan. Yang satu ini
penting, tapi juga agak sensitif, yaitu
mencoba membantu anggota
keluarga sendiri. Apalagi, kalau
mencoba membantunya secara
diam-diam, dan tidak memberi tahu
suami atau istri. Boleh-boleh saja
kita membantu anggota keluarga.
Jangankan keluarga kandung sendiri,
bahkan orang lain yang belum tentu
kita kenal saja kita akan bantu. Hanya,
sebaiknya beritahukan hal itu kepada
suami atau istri agar pengelolaan
keuangan kita menjadi benar.
Kalau kita bisa melewati semua itu,
masalah-masalah keuangan kita akan
teratasi. Saya bukan mengajak Anda
untuk kaya, melainkan mengajak Anda
semua untuk mampu mengelola diri.
Kalau kita bisa mengelola diri sendiri
terlebih dulu, maka kita bisa mengelola
keuangan kita.
Ingat, bukan seberapa banyak uang
yang kita hasilkan atau terima yang
menentukan kekayaan kita, tetapi
seberapa bijak kita mengelola keuangan
itu. Itulah yang akan menentukan
seberapa kita bisa menjadi kaya dan
diberkati oleh Tuhan. Jadi, sanggupkah
Anda mengatur keuangan Anda? (Pdt.
DR. Leonardo A. Sjiamsuri, MBA, M.Th)
“Money won’t make you rich.”
—Sunday Adelaja
41
CHARACTER
inilah Yesus menegur jemaat di Laodikia
yang memiliki kehidupan rohani yang
suam-suam kuku.
“Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat
di Laodikia: Inilah firman dari Amin,
Saksi yang setia dan benar, permulaan
dari ciptaan Allah: Aku tahu segala
pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan
tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau
dingin atau panas! Jadi karena engkau
suam-suam kuku, dan tidak dingin atau
panas, Aku akan memuntahkan engkau
dari mulut-Ku” (Wahyu 3:14-16).
Sanksi “Dimuntahkan”
Sanksi berat yang akan dikenakan
terhadap orang Kristen yang suamsuam kuku adalah: “dimuntahkan” dari
mulut Allah. Hal ini menggambarkan
rasa muak dan penolakan Kristus
terhadap orang-orang yang demikian.
Kristus yang penuh kasih itu pada
akhirnya tidak akan bertoleransi kepada
sikap kerohanian yang mati suri dan
tidak berguna. Mereka sama dengan
garam yang sudah kehilangan asinnya,
“Kamu adalah garam dunia. Jika garam
itu menjadi tawar, dengan apakah ia
KRISTEN SUAM-SUAM KUKU AKAN
DIMUNTAHKAN ALLAH
K
ota Laodikia terletak
60 km sebelah tenggara
dari
kota
Filadelfia,
berdekatan
dengan
Hierapolis dan Kolose.
Kota ini sekarang sudah tidak ada lagi,
dan hanya tinggal sebagai suatu wilayah
kosong di Turki yang bernama Denizli.
Meskipun demikian kota purbakala
ini masih bisa dikenali bentuknya dari
puing-puing yang tertinggal.
42
Sungai Suam-suam Kuku
Kota Laodikia memiliki persediaan air
dari dua tempat, yakni Hierapolis dan
Kolose. Di Hierapolis, persediaan air
bersuhu hangat mirip seperti sumber air
panas. Air tersebut bisa digunakan untuk
pengobatan. Sedangkan air di Kolose
adalah air dingin yang bisa diminum dan
berguna untuk menyegarkan badan.
Air dari mata air panas di Hieropolis
mengalir ke arah Laodikia, tetapi jauh
sebelum kota Laodikia, air panas itu
sudah menjadi suam-suam kuku. Terlalu
dingin untuk digunakan bagi pengobatan,
juga terlalu panas untuk bisa diminum
dan menyegarkan badan. Penelitian
menemukan bahwa air seperti itu justru
menimbulkan penyakit perut. Ibarat
orang yang minum air yang sama sekali
tidak enak karena mengandung kaporit,
rasanya mau memuntahkannya. Dari hal
diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain
dibuang dan diinjak orang” (Matius 5:13).
Ketika Tuhan berkata, “Aku akan
memuntahkan engkau dari mulut-Ku,” ini
artinya Tuhan Yesus akan menolak atau
tidak akan menerima orang yang suamsuam kuku.
Sebagai orang beriman, jemaat Laodikia
pernah mengalami kenikmatan yang
sedemikian rupa dari Tuhan, namun
karena merasa nyaman, merasa merasa
lebih daripada golongan lainnya, mereka
mulai kehilangan api. Fisik dan pikirannya
masih mengikuti Tuhan, namun hati
mereka jauh dari Tuhan. Ungkapan
dimuntahkan artinya sudah sempat
masuk dan diterima oleh Tuhan, namun
kembali diusir dan ditolak.
Yesus Kristus mengatakan bahwa
mereka tidak dingin dan tidak panas.
Air yang panas berarti orang Kristen
yang hidup bersemangat dan rohnya
menyala-nyala (Roma 12:11). Air yang
dingin berarti mereka tidak punya
semangat dan tidak mau diinjili. Mirip
seperti contoh di dalam Matius 5:13,
“Kamu adalah garam
dunia. Jika garam itu
menjadi tawar, dengan
apakah ia diasinkan? Tidak
ada lagi gunanya selain
dibuang dan diinjak orang”
(Matius 5:13).
mengenai garam yang menjadi tawar
sehingga akhirnya tidak ada lagi gunanya
selain dibuang dan diinjak orang.
Membeli Pakaian, Emas, dan Minyak
Wahyu 3:18: “Maka Aku menasihatkan
engkau, supaya engkau membeli dari
pada-Ku emas yang telah dimurnikan
dalam api, agar engkau menjadi kaya,
dan juga pakaian putih, supaya engkau
memakainya, agar jangan kelihatan
ketelanjanganmu yang memalukan; dan
lagi minyak untuk melumas matamu,
supaya engkau dapat melihat.”
Kemerosotan jemaat Laodikia harus
dibayar supaya memiliki iman yang
murni dan tahan uji seperti emas. Sebab
selama ini mereka sangat mengandalkan
semua kekayaan dan kekuatan duniawi
yang ada. Tanpa iman yang benar, tidak
ada seorangpun yang layak di hadapanNya.
Pakaian melambangkan perbuatan.
Kemerosotan mereka juga harus
dibayar dengan perbuatan yang baik dan
sesuai dengan kehendak-Nya supaya
perkenan Tuhan turun atas mereka. Jika
Tuhan tidak berkenan, maka Ia akan
memuntahkan mereka.
43
CHARACTER
Minyak untuk mata tentu mengacu
kepada fiman Tuhan seperti yang
terdapat dalam 1 Yohanes 2:27, “Sebab
di dalam diri kamu tetap ada pengurapan
yang telah kamu terima dari padaNya. Karena itu tidak perlu kamu diajar
oleh orang lain. Tetapi sebagaimana
pengurapan-Nya mengajar kamu tentang
segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu
benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia
dahulu telah mengajar kamu, demikianlah
hendaknya kamu tetap tinggal di dalam
Dia.” Minyak pengurapan ini hanya
tersedia jika kita terus tinggal di dalam
Dia.
Pengetahuan yang sia-sia dan tata cara
doktrin yang mati membuat mereka
merosot menjadi suam-suam kuku.
Diperlukan pertobatan yang sungguh
untuk kembali bergairah dan memiliki
api yang menyala agar dapat menikmati
kembali realitas Kristus.
44
Tuhan Yesus mengasihi jemaat di
Laodikia, maka nasihat yang diberikannya
dalam Wahyu 3:14-22 kepada jemaat
di Laodikia ini sangat rinci. Pertamatama
menunjukkan
kelemahan
mereka, lalu diteruskan dengan
nasihat-nasihat untuk mengoreksinya.
Dan kemudian memberikan konklusi
akhir, “Barangsiapa menang, ia akan
Kududukkan bersama-sama dengan Aku
di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun
telah menang dan duduk bersama-sama
dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa
bertelinga, hendaklah ia mendengarkan
apa yang dikatakan Roh kepada jemaatjemaat” (Wahyu 3:21-22).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan
bahwa orang Kristen yang suam-suam
kuku adalah yang berkompromi dengan
dunia dan mirip dengan masyarakat di
sekelilingnya; mengakui kekristenan,
namun pada kenyataannya malang dan
menyedihkan secara rohani.
Dengan keras Kristus memperingatkan
jemaat akan hukuman-Nya terhadap
orang yang suam-suam kuku secara
rohani. Namun dengan tulus Kristus
mengundang mereka untuk bertobat
dan untuk dipulihkan kepada tempat
iman, kebenaran, penyataan, dan
persekutuan.
Di tengah-tengah zaman gereja yang
suam-suam kuku, janji-janji Kristus bagi
jemaat yang menang tetap berlaku. Ia
akan datang kepada mereka dengan
berkat dan dalam kuasa Roh, membuka
pintu yang tidak dapat ditutup oleh
seorang pun, agar mereka memuliakan
nama-Nya dan memberitakan Injil yang
kekal itu. (IM)
45
WOMAN
Mana yang harus kupilih?
Karier atau Keluarga?
46
47
WOMAN
“
Isteri yang cakap siapakah akan
mendapatkannya? Ia lebih berharga dari
“
pada permata.
(Amsal 31:10)
H
arus
diakui
hidup
seorang wanita bisa sulit.
Sebagai seorang ibu,
beban mengurus rumah
dan mengurus anak
bisa menjadi rutinitas yang monoton.
Berada di rumah sepanjang hari dengan
kesibukan yang tiada henti cukup
membuat stres tersendiri. Terlebih bagi
wanita yang senang beraktifitas dan
bukan tipe rumahan. Seringkali bahkan
terlibat dengan begitu banyak kegiatan
di luar sehingga menjadi kehilangan
prioritas dalam rumah.
Bagaimana dengan istri atau ibu
karier?
Dalam dua dekade terakhir ini, semakin
banyak wanita yang sudah bekerja
dahulu sebelum menikah. Apalagi bagi
yang sudah menempuh pendidikan tinggi
dan memiliki potensi karier yang baik.
Sulit untuk mengatur dan menentukan
situasi ini ketika sudah menikah terlebih
saat punya anak-anak dalam keluarga.
Menurut Pdt. Dr. Paul Gunadi seorang
konselor keluarga, ada dua pandangan
yang saling bertentangan tentang istri
atau ibu karier ini. Pertama, ibu yang
berkarier adalah ibu yang terlalu lelah
48
untuk mengemban tanggung jawabnya di
rumah secara penuh. Pandangan kedua
mengatakan bahwa ibu yang berkarier
adalah ibu yang energik sehingga lebih
bertenaga memikul tanggung jawabnya
di rumah.
The APA Monitor, November 1995
membahas masalah ini dalam artikel
utamanya yang sebenarnya merupakan
laporan hasil pertemuan yang
diadakan di Washington, D.C., 1416 September 1996. Ulf Lunberg,
seorang dosen di Universitas Stockholm
mempresentasikan hasil penelitiannya di
dalam pertemuan tersebut. Dr.Lunberg
menemukan bahwa di kalangan suami
istri yang belum mempunyai anak,
masing-masing bekerja sekitar 60 jam
per minggu. Namun begitu mereka
memiliki anak, beban kerja wanita
langsung bertambah. Rata-rata di dalam
keluarga dengan 3 anak, seorang wanita
menghabiskan waktu sekitar 90 jam per
minggu. Akibatnya, begitu wanita tiba
di rumah, ia langsung harus melakukan
kegiatan rumah tangga serta mengurus
anak-anaknya.
Kita di Indonesia saat ini mungkin
masih bisa punya asisten rumah tangga
atau suster untuk menjaga anak. Tapi
perlu diketahui bahwa kebutuhan dan
tanggung jawab keluarga tidak bisa
sepenuhnya dialihkan kepada asisten
rumah tangga atau suster. Selain itu
dengan pertumbuhan ekonomi dan
kemajuan masyarakat, pemerataan
penghasilan cepat atau lambat akan
terjadi. Dengan tingkat pendidikan dan
kompetensi yang lebih baik, orang akan
mencari pekerjaan yang lebih memadai.
Sehingga kita makin sulit memiliki asisten
rumah tangga atau suster, kalaupun ada
tentu saja dengan kompensasi yang
memadai.
Keluarga dengan anak-anak yang
masih kecil
Tugas membesarkan anak kecil bukanlah
perkara mudah dan menyita banyak
waktu. Ketika usia anak-anak masih
dibawah usia 12 tahun, sebaiknya wanita
memberikan mayoritas dari waktunya
untuk mengurus rumah tangga. Memang
sangatlah sukar untuk memelihara
keseimbangan antara karier dan tugas
sebagai seorang ibu. Biasanya kita harus
mengorbankan salah satu dan tidak bisa
memiliki keduanya. Namun demikian
sangat disadari betapa berartinya
bekerja di luar rumah setelah terkurung dengan
aktifitas
rumah
selama
berhari-hari. Bekerja di luar rumah
berpotensi memberikan tantangan
yang menggairahkan. Memang tidak
diharuskan wanita untuk diam di rumah
saja, sebab mungkin ada pertimbangan
khusus. Namun dari segi kebutuhan
dan kepentingan anak, dalam hal ini
pengorbanan diri memang dibutuhkan
di sini.
Beberapa solusi untuk
dipertimbangkan buat ibu yang
berkarier
Kesuksesan tak dapat diukur dengan
banyaknya penghasilan atau jabatan
yang sudah dicapai. Menurut Louis
Efron, penulis buku How to Find a
Job, Career and Life You Love, sukses
didapat dengan menciptakan kehidupan
yang seimbang. Dilansir dari Forbes,
Efron mengungkapkan bahwa cinta
pada pekerjaan itu penting, tetapi
menyeimbangkannya dengan pola hidup
jauh lebih penting.
Dalam tulisannya dan sesi konseling,
Pdt. Dr. Paul Gunadi memberi beberapa
saran untuk dipertimbangkan sebagai
seorang ibu karier.
1. Tentukan prioritas Anda
Baik pria maupun wanita, kita harus
memiliki sistem prioritas yang jelas
dan sesuai dengan alkitabiah. Tuhan
lebih mementingkan manusia dan
pertumbuhannya
dibandingkan
pencapaian atau perbuatannya. Jika
ini sistem nilai Tuhan, seyogianya kita
menaati dan mengikutinya. Dan ini
berlaku baik bagi pria maupun wanita,
tanpa kecuali. Secara praktis, itu berarti
setiap keputusan yang mengharuskan
kita memilih antara karier dan keluarga,
pilihannya adalah keluarga. Tentu saja
ada kewajiban memenuhi kebutuhan
dasar keluarga yang harus kita upayakan.
Namun di atas kebutuhan dasar,
keluargalah yang mesti kita utamakan.
Jika Tuhan mementingkan faktor
manusia, kita pun harus memberinya
prioritas.
2. Tuhan tidak menetapkan satu
model pernikahan
49
WOMAN
Mungkin kita berpikir agak konservatif
atau tradisional bahwa seharusnya
wanita tidak berkarier dan suamilah yang
menjadi pencari nafkah. Sepertinya hal
ini nampak rohani dan alkitabiah, namun
kenyataannya tidaklah demikian. Dalam
Amsal 31, Alkitab memberikan contoh
mengenai peran wanita yang bekerja
dan bukan hanya sebagai ibu rumah
tangga. Contoh lain adalah Lidia seorang
wanita pengusaha, “penjual kain ungu
dari kota Tiatira” (Kisah 16:14); Priskila,
istri Akwila, yang kadang keduanya pergi
bersama Paulus mengabarkan Injil (Kisah
18:19). Dari semua contoh ini jelas
bahwa para wanita ini adalah orangorang yang juga bekerja di luar rumah
dan bahkan terlibat dalam pelayanan.
but be the best of you!” (Jadilah dirimu
sendiri, namun jadilah dirimu yang
terbaik). Kita tidak akan dapat memberi
yang terbaik apabila kita sendiri tidak
menjadi diri yang terbaik.
4. Gantilah apa yang telah kita ambil
dari keluarga
Gantilah apa yang telah kita ambil dari
keluarga. Tidak bisa tidak, waktu dan
keberadaan kita di dalam rumah atau
bersama keluarga akan terbatasi dengan
tuntutan untuk berada di luar rumah.
Ini berarti, kita mengambil sesuatu dari
dalam rumah untuk kepentingan di luar
rumah. Jika ini yang harus kita lakukan,
rencanakan dan persiapkan segalanya
dengan sebaik mungkin. Skala prioritas
dan penggunaan waktu yang baik dan
berkualitas sangat diperlukan dalam hal
ini.
“Isteri yang cakap siapakah akan
mendapatkannya? Ia lebih berharga dari
pada permata” (Amsal 31:10). (IM)
3. Perhatikan dan terima kodrat
masing-masing
Perhatikan dan terimalah kodrat kita
masing-masing. Jangan menggantungkan
diri pada penghargaan atau penilaian
orang. Terimalah kodrat masing-masing
dan berkembanglah sesuai dengan
kodrat itu. Ada satu pepatah berbahasa
Inggris yang bisa kita simak, “Be yourself,
50
51
MOTIVATION
“
Tetapi curi
waktu mereka
sehingga tidak
berhubungan lagi
dengan Yesus.
Alihkan perhatian
mereka.
Cara Iblis
Menghancurkan Orang Kristen?
Roh Kesibukan!
A
“
nda tidak akan pernah
memiliki waktu dengan
Tuhan, sampai Anda
mau
berkomitmen
menyediakannya!
Corrie Ten Boom pernah berkata, “Jika
Iblis tidak bisa membuat Anda menjadi
orang jahat, ia akan menggoda Anda
menjadi orang sibuk.”
Sibuk sendiri berasal dari bahasa inggris
“busy” yang merupakan kependekan
dari being under satan’s yoke, atau di
bawah kuk setan.
Tahukah saudara bahwa Iblis berusaha
menjatuhkan Anda dengan berbagai cara
yang tidak Anda sadari?, termasuk terlalu
sibuk dalam pelayanan, dan mengabaikan
yang lain. Iblis akan membuat semua
kesibukan itu begitu masuk akal, agar
kita tidak merasa terlalu bersalah, saat
52
53
MOTIVATION
kita ‘terpaksa’ harus mengorbankan
waktu-waktu yang semestinya kita
sediakan bagi Tuhan. Awalnya, hanya
sedikit waktu yang akan tersita, supaya
kita tidak terlalu merasa bersalah,
tetapi pada akhir membuat kesibukan
kita semakin meningkat. Ia membuat
kita radikal terhadap pelayanan dan
melupakan saat teduh pribadi.
“Konferensi Iblis”
Di dalam sebuah bukunya, The
Screwtape Letters, C. S. Lewis pernah
menceritakan
analogi
tentang
konferensi para roh jahat sedunia. Pada
konferensi tersebut, Iblis memberi
sambutan:
“Kita tidak bisa menghentikan orangorang Kristen pergi ke gereja. Kita
tidak bisa membuat mereka berhenti
membaca Alkitab. Malah ada bukubuku renungan yang mengajar
54
mereka, dan setiap bulan jumlah
pembacanya meningkat. Kita bahkan
tidak bisa membuat mereka berhenti
kembali pada nilai-nilai alkitabiah.
Tetapi, kita bisa melakukan sesuatu.
Kita bisa menghambat hubungan
dan pengalaman mereka dengan
Yesus. Jika mereka berhasil membina
hubungan dengan Yesus, kuasa kita
atas manusia akan hancur. Jadi, biarkan
saja mereka pergi ke gereja, biarkan jadi
fanatik dengan gereja mereka, biarkan
membaca Alkitab, tetapi curi waktu
mereka sehingga tidak berhubungan
lagi dengan Yesus. Alihkan perhatian
mereka.”
“Bagaimana caranya?” tanya roh-roh
jahat.
“Buat mereka sibuk dengan hal-hal yang
tidak berguna, hal-hal tidak penting
bagi hidup mereka, dan ciptakan cara-
cara menyita pikiran mereka. Pengaruhi
mereka untuk belanja dan belanja,
pinjam dan pinjam. Yakinkan istri
mereka untuk bekerja lebih lama dan
suami-suami untuk bekerja tujuh hari
seminggu. Pertahankan agar mereka
tidak membagi waktu untuk anak-anak
mereka. Jika rumah tangga mereka
retak, akan ada tekanan dan masalah
baru bagi mereka.
“Tambahkan banyak hal ke dalam
pikiran mereka agar suara Roh
Kudus tidak lagi terdengar di telinga
mereka. Pikat mereka untuk selalu
mendengarkan TV, handphone, dan
internet di mana pun mereka berada:
di tempat kerja, rumah, mobil, dan
di tempat lain. Penuhi semua tempat
dengan musik-musik duniawi. Penuhi
pikiran mereka dengan berita 24 jam.
Banjiri e-mail mereka dengan katalog
belanja dan harapan-harapan semu.
55
MOTIVATION
Anda selama ini ternyata sudah membuat
Anda menjauh dari persekutuan
intim dengan Tuhan (termasuk hanya
melakukan saat teduh instan), maka
mintalah agar Dia kembali mengisi hati
Anda dengan kasih mula-mula. Biarkan
Anda tenggelam menikmati waktu
bersama-Nya seperti pertama kali Anda
jatuh cinta dengan Dia.
Pelajaran Penting dari Kisah Maria
dan Marta
Kedua wanita ini memiliki fokus,
konsentrasi dan kesibukan yang samasama ke arah Kristus. Tetapi Yesus
berkata: “Marta, Marta, engkau kuatir
dan menyusahkan diri dengan banyak
perkara, tetapi “hanya” satu yang perlu:
Maria telah memilih bagian yang terbaik,
yang tidak akan diambil daripadanya.
Dalam budaya Yahudi kala itu, setiap
tamu istimewa yang datang harus
disambut seperti yang dilakukan
Marta. Tetapi Tuhan membalikkan
aturan manusia itu, dengan seolah-olah
mengatakan bahwa dengan duduk dan
mendengarkan merupakan “perlakukan
istimewa” bagi tamu tersebut, bukan
justru dengan dilayani.
Biarkan mereka menikmati rekreasi
berlebihan sehingga pulangnya mereka
lelah dan bertengkar.
akan bekerja dengan kekuatan sendiri,
mengorbankan kesehatan mereka dan
keluarga.”
“Jangan biarkan mereka menikmati
keindahan
alam
yang
akan
mengingatkan
mereka
kepada
Tuhannya. Giring mereka ke konser,
bioskop, panti pijat, dan lain-lain.
Jika mereka ke persekutuan gereja,
libatkan dalam gosip agar mereka tidak
sadar akan kebutuhan mereka dan
permainkan emosi mereka.
Konferensi itu sungguh meyakinkan dan
membuat roh-roh jahat segera ingin
melaksanakan tugas: membuat orangorang Kristen sibuk, sibuk, sibuk, dan
sibuk!
“Biarkan mereka aktif dalam penginjilan,
tetapi sibukkan agar tidak mencari
kekuatan dari Yesus. Akhirnya, mereka
56
Itulah
konferensi
yang
sungguh
meyakinkan sehingga membuat rohroh jahat sangat ingin segera melakukan
tugasnya, membuat orang-orang Kristen
sibuk, sibuk, sibuk dan sibuk!
Jika Anda memandang bahwa kesibukan
Sibuk bagi Tuhan
atau Sibuk dengan Tuhan?
Dikisahkan ada seorang anak yang terus
melayani ayahnya dengan rajin. Setiap
ayahnya pulang kerja ia menyiapkan
segelas kopi hangat, camilan kesukaan
sang ayah dan koran. Ia terus sibuk
memastikan ayahnya bisa melepas lelah
dengan nyaman, termasuk merapikan
ruang tamu agar ayahnya bisa dengan
santai menonton televisi. Beberapa kali
si ayah memanggil anaknya agar duduk
disana bersamanya, tapi anak ini seolah
tidak punya waktu untuk itu dan terus
menyediakan bermacam-macam hal
yang ia anggap bisa menyenangkan
57
MOTIVATION
hati ayahnya. Si ayah kemudian datang
menghampirinya. Sambil tersenyum
ayah berkata: “Nak, ayah senang kamu
sudah bersusah-payah melakukan hal-hal
yang baik untuk ayah, tapi ayah akan jauh
lebih senang kalau kamu mau berhenti
sejenak dan duduk ngobrol sama ayah.
Ada banyak yang ingin ayah sampaikan
kepadamu,
pengalaman-pengalaman
ayah, nasihat dan sebagainya yang ayah
yakin bisa membantumu untuk menjadi
orang yang berhasil dan berintegritas.
Selain itu, kamu harus tahu bahwa
tidak ada yang lebih menyenangkan hati
ayah selain menikmati kebersamaan
denganmu.”
Istilah di atas mengandung makna yang
berbeda. Sibuk untuk Tuhan berarti
melakukan sesuatu untuk Tuhan tetapi
ia belum tentu berada dan punya waktu
bersama Tuhan (sekalipun Ia Mahahadir).
Tetapi sebaliknya, sibuk dengan Tuhan
artinya meluangkan dan mengutamakan
waktu besama dengan Tuhan dan
mendengar suara-Nya.
Banyak orang yang terjebak dalam
aktivitas pelayanan. Mereka mengira
bisa mendapat berbagai keistimewaan
berusaha melayani sesibuk mungkin.
Ada pula yang melayani demi popularitas
diri sendiri dan status sosial sebagai
“orang rohani”. Salah mengatur prioritas
akan menyebabkan Anda berada dalam
perangkap Iblis. Sibuk melayani tapi
lupa membangun hubungan secara
pribadi dengan Tuhan akan membuat
kita menjauh dari kebenaran. Dan
ingat, pelayanan tanpa persekutuan
dengan Tuhan, hanya mempertontonkan
pelayanan kosong dan melayani roh
agamawi. Pelayanan yang demikian hanya
merupakan topeng dan tidak pernah
menggambarkan kehidupan rohani yang
sebenarnya. Keadaan seperti inilah yang
Iblis paling sukai.
58
Tuhan Yesus menegur Marta yang
terlalu sibuk hingga jarang mendengar.
Yesus tidak mengatakan apa yang
dilakukan Marta adalah salah, hanya
saja kesibukannya bukanlah yang
utama, dan Maria memilih ibadah.
Yesus mengucapkan frasa “satu saja”
mengingatkan kita harus memiliki sebuah
proritas dalam melakukan sesuatu.
“Kristen Kecoak”
Tahukah Anda bahwa kecoak masih bisa
hidup bahkan di saat kepalanya terpisah
dari tubuhnya? Ya, hal itu terjadi karena
kecoak masih bernapas melalui lubanglubang kecil di setiap segmen tubuhnya.
Jadi, kecoak tidak bergantung pada
mulut
dan
tenggorokan
untuk
bernapas. Kecoak masih bisa bergerak
aktif tanpa otak setelah tubuh terpisah
dari kepalanya sebab kecoak memiliki
jaringan saraf yang terdistribusi dalam
setiap segmen tubuh. Jaringan tersebut
dapat melakukan fungsi saraf dasar
yang bertanggung jawab atas refleks.
Kecoak
juga
merupakan hewan
berdarah
dingin,
sehingga
membutuhkan jauh lebih sedikit
makanan daripada manusia. Tak heran,
kecoak bisa hidup tanpa makan hingga
satu bulan. Bahkan, tanpa otak, tubuh
kecoak bisa berdiri, bereaksi terhadap
sentuhan, dan bergerak. Hanya,
bagaimanapun kecoak itu akan tetap
mati tanpa kepala, sebab tidak dapat
minum tanpa mulut.
Ada berapa banyak orang kristen yang
sepertinya menjadi “Kristen kecoak”?
Mereka masih aktif bergerak tanpa
Sang Kepala. Renungkan, apakah kita
masih digerakkan oleh Sang Kepala,
yaitu Yesus Kristus, atau justru menjadi
Kristen kecoak?
Menariknya, semua manusia akan
sepakat bahwa jenis kecoak yang
memiliki tubuh terpisah dengan
kepalanya, tentu terlihat “menjijikkan’!
Menjadi kristen kecoak tentu begitu
menjijikkan!
Tuhan Yesus menginginkan persekutuan
yang manis dengan engkau, jauh melebihi
aktivitasmu! Ia bersabda, “Tidakkah
kamu sanggup berjaga-jaga satu jam
dengan Aku” (Matius 26:40)? “Pikullah
kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati dan jiwamu akan mendapat
ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang
itu enak dan beban-Kupun ringan”
(Mat. 11:29-30). (CAZ)
59
HEALTH
DIABETES MELITUS
Pembunuh No.3 di Dunia!
60
Apa itu Pre-Diabetes?
Pre-Diabetes adalah suatu keadaan
dimana kadar Glukosa atau gula darah
diatas ambang normal tetapi masih
dibawah batasan kadar gula darah
untuk diagnosis diabetes. Pada PreDiabetes tubuh seseorang menjadi
resisten terhadap kerja insulin dan
tidak mampu “membersihkan” atau
mengambil gula dari aliran darah seperti
yang seharusnya. Akibatnya, kadar gula
darah menjadi lebih tinggi dari nilai
normalnya dan jika berlangsung lama
maka risiko terjadinya penyakit jantung
dan stroke meningkat. Selain itu kondisI
Pre-Diabetes yang terus berkelanjutan
tanpa penanganan yang memadai dapat
berkembang menjadi diabetes tipe-2.
Diagnosis Pre-Diabetes
Pre-diabetes dikelompokan menjadi
toleransi glukosa terganggu (TGT)
dan glukosa darah puasa terganggu
(GDPT). Untuk memastikan seseorang
terkena Pre-Diabetes adalah melalui
pemeriksaan gula darah puasa, 2
jam setelah makan dan pemeriksaan
HbA1c. Melalui pemeriksaan tersebut,
seseorang dapat didiagnosis sebagai
penyandang Pre-Diabetes atau Glukosa
Puasa Terganggu dan Toleransi Glukosa
Terganggu.
Glukosa Darah Puasa
• Pengambilan sampel darah untuk
pemeriksaan dilakukan setelah
berpuasa selama 8–10 jam.
• Hasil 100-125 mg/dl: Pre-Diabetes
(Glukosa Puasa Terganggu).
Tes Toleransi Glukosa Oral
• Pengambilan sampel darah untuk
pemeriksaan ini dilakukan 2 jam
sesudah pemberian 75 gram glukosa
•
dalam 300 ml air.
Hasil 140-199 mg/dl: Pre-Diabetes
(Toleransi Glukosa Terganggu).
HbA1c (Hemoglobin A1c)
• Pengambilan sampel darah untuk
pemeriksaan dapat dilakukan kapan
saja.
• Hasil 5, 7-6, 4 %: Pre-Diabetes
Siapa Saja yang Bisa Berisiko
Terkena Pre-Diabetes?
Pada dasarnya, faktor risiko terjadinya
Pre-Diabetes sama dengan faktor risiko
diabetes tipe-2 yaitu :
• Obesitas
• Adanya riwayat DM pada keluarga
• Adanya riwayat diabetes gestasional
(Diabetes pada kehamilan)
• Kurangnya aktivitas fisik
• Usia ≥ 45 tahun rentan terhadap
Pre-Diabetes
61
HEALTH
Makanan yang Disarankan
1. Sumber protein hewani seperti
ayam tanpa kulit, ikan, telur rendah
kolesterol atau putih telur, dan
daging tidak berlemak.
2. Sumber protein nabati seperti
tempe, tahu, kacang hijau, kacang
merah, kacang tanah, dan kacang
kedelai.
3. Sayur-sayuran tinggi serat seperti
kangkung, daun kacang, oyong,
ketimun, tomat, labu air, kembang
kol, lobak, sawi, selada, seledri, dan
terong.
4. Buah-buahan seperti jeruk, apel,
pepaya, jambu air, salak, dan
belimbing (sesuai kebutuhan)
•
•
•
•
Riwayat penyakit kardiovaskular
(penyakit jantung dan pembuluh
darah)
Riwayat hipertensi (tekanan darah
tinggi)
Dislipedima (tringliserida tinggi/
HDL-choles
rendah/LDLcholesterol tinggi)
Wanita dengan polycystic ovarian
syndrome (PCOS)
Mengapa Pre-Diabetes itu penting
diperhatikan?
• Kondisi Pre-Diabetes meningkatkan
risiko
terjadinya
penyakit
kardiovaskular.
• Setiap tahun, sekitar 1 dari 10 atau
10% penyandang Pre-Diabetes
dapat
berkembang
menjadi
diabetes tipe-2.
• Jika tidak ditangani, diabetes tipe-2
dapat menyebabkan kebutaan, gagal
ginjal, kerusakan saraf, penyakit
jantung, stroke dan tekanan darah
tinggi.
62
Apakah Diabetes dapat Dicegah?
Ya, tentu saja dapat dicegah! Penelitian
internasional membuktikan bahwa
diabetes tipe-2 dapat dicegah dengan
menerapkan pola hidup sehat, yakni :
• Menurunkan berat badan (bagi
mereka yang kegemukan) sebesar 5
– 10 % (5kg untuk individu dengan
berat badan 90 kg)
• Mengkonsumsi makanan sehat dan
seimbang
• Melakukan latihan fisik intensitas
sedang selama 30-60 menit per
hari atau sekurang-kurangnya 4 hari
dalam seminggu
Makanan yang Dibatasi
1. Semua
sumber
karbohidrat
dibatasi seperti nasi, bubur, roti,
mie, kentang, singkong, ubi, sagu,
gandum, pasta, jagung, talas,
2.
3.
4.
5.
havermut, sereal, ketan, dan
macaroni.
Sumber protein hewani: hewan
tinggi lemak jenuh seperti kornet,
sosis, sarden, otak, jeroan, dan
kuning telur.
Sayur-sayuran
seperti
bayam,
buncis, daun melinjo, labu siam,
daun singkong, daun ketela, jagung
muda, kapri, kacang panjang, pare,
wortel, dan daun katuk.
Buah-buahan seperti nanas, anggur,
manga, sirsak, alpukat, sawo,
semangka, dan nangka masak.
Makanan yang digoreng dan
menggunakan santan kental, kecap,
dan saus tiram.
Makanan yang Dihindari
1. Sumber protein hewani seperti
keju, abon, dendeng, dan susu full
cream
2. Buah-buahan yang manis dan
diawetkan durian, nangka, alpikat,
kurma, dan manisan buah.
3. Minuman
yang
mengandung
alkohol, susu kental manis, soft
drink, es krim, youghurt, dan susu.
4. Gula pasir, gula merah, gula batu,
madu. Makanan/minuman yang
manis seperti cake, kue-kue
manis, dodol, tarcis, sirup, selai
manis, coklat permen, tape, dan
mayonnaise.
Penerapan pola hidup sehat ini
semakin sempurna bila diikuti dengan
pemeriksaaan
laboratorium
dan
konsultasi dokter untuk memastikan
adanya Pre-Diabetes dan mengevaluasi
apakah pola hidup sehat yang dilakukan
sudah sesuai dan berdampak positif pada
kondisi kesehatan. Dengan demikian,
risiko penyakit kardiovaskular dapat
dikurangi dan berkembangnya PreDiabetes menjadi diabetes tipe-2 dan
“ Akibatnya, kadar
gula darah menjadi
lebih tinggi dari nilai
normalnya dan jika
berlangsung lama
maka risiko terjadinya
penyakit jantung dan
stroke meningkat.”
segala komplikasinya dapat ditunda
atau dicegah. Pemeriksaan HbA1c
dapat digunakan untuk skrining dan
diagnosis Pre-Diabetes jika dilakukan
oleh
laboratorium
bersertifikasi
NGSP (National Glycohemoglobin
Standardization Program).
Tujuan Diet
• Memberikan
makanan
sesuai
kebutuhan
• Mempertahankan kadar gula darah
sampai normal/mendekati normal
• Mempertahankan berat badan
menjadi normal
• Mencegah terjadinya kadar gula
darah terlalu rendah
• Mengurangi/mencegah komplikasi
63
FAMILY
SEHATKAH
PERNIKAHAN
ANDA SAAT INI?
S
uami istri artis Hollywood,
Ben Affleck dan Jennifer
Garner sama-sama terkenal
dan kaya raya, mereka
menikah hingga memiliki
tiga anak. Pada awalnya, rumah tangga
mereka tampak bahagia karena Ben
yang tampan didampingi oleh Jennifer
yang cantik, ditambah kekayaan dan
kepopuleran mereka. Ketampanan,
64
kecantikan, harta, dan kepopuleran
biasa dicari orang-orang, bukan? Tetapi,
pada suatu hari ketahuan bahwa Ben
Affleck berselingkuh.
Selingkuh itu enaknya cuma sebentar,
tapi menyesalnya bisa bertahun-tahun.
Apa yang sebenarnya kurang bagi Ben
tersebut? Sudah punya istri cantik dan
terkenal lagi kaya, dan banyak hal lainnya
bisa tercukupi. Tapi, ternyata, ada satu
hal yang kurang. Apa itu? Menurut
pendapat saya, hanya satu yang kurang,
yaitu kurang ajar.
Kita mungkin sering mendengar slogan
di film-film Hollywood: “And they lived
happily ever after (Mereka pun akhirnya
hidup berbahagia selama-lamanya).”
Itu pun mungkin menjadi impian
kebanyakan pasangan, terutama yang
menikah. Pokoknya selalu bahagia.
Nah, gambaran dan pengharapan kita
terhadap keluarga atau rumah tangga,
sangat dipengaruhi oleh definisi dari
film-film Hollywood. Tapi, sering kali,
realitas sangat bertentangan dengan
pengharapan dan impian-impian kita.
Misalnya, semua orang ingin menikah
dan hidup bahagia sampai selamalamanya, tiap hari serasa seperti bulan
madu, selalu berpegangan tangan, dan
saling memandang wajah, berduaan,
dan tak ingin cepat tua. Kebanyakan
pengharapan kita untuk sebuah
pernikahan itu amat muluk-muluk.
sering mendengar beberapa nama besar
yang rumah tangganya berujung pada
perceraian.
Ketika pengharapan tidak terwujud,
sering kali banyak orang akan mengalami
kekecewaan, kesedihan, kemarahan, dan
lain-lain. Lalu, mereka mengalami masa
sakit. Nah, SEBUAH PERNIKAHAN
ATAU RUMAH TANGGA PUN BISA
MENGALAMI SEBUAH MASA SAKIT.
Bahkan, apabila di masa seperti itu tidak
diobati, dipulihkan, rumah tangga itu
akan mengalami sebuah kematian. Apa
tandanya pernikahan yang mengalami
kematian?
3 Tanda Pernikahan yang Mati:
1.
Cerai.
Perceraian
adalah
perpisahan antara suami istri secara
hukum pemerintah.
2.
Pisah. Hubungan suami istri
yang masih sah, namun dalam keadaan
yang tidak lagi bersama-sama.
3.
Dingin. Masih satu rumah dan
seranjang, tapi hubungannya dingin.
Ditambah dengan sangat butuh waktu
yang cukup panjang untuk saling
mengenal, maka hati yang tidak rela
untuk mengenal pasangannya akan
membuat hati suami atau istri menjadi
dingin sehingga cinta tidak lagi menjadi
hangat.
Untuk menghindari kematian seperti
itu, kita harus mencoba melihat gejalagejalanya terlebih dulu.
Iblis, dengan berbagai cara, sangat
menginginkan
kehancuran
sebuah
rumah tangga anak-anak Tuhan. Plus,
sifat-sifat jelek yang kita bawa sejak
sebelum menikah, akan menjadi alat
bantuan bagi Iblis untuk menghancurkan
pernikahan. Sebagian sifat itu mungkin
bisa hilang, atau bahkan sebagian pula
malah semakin jelek dan parah.
Tetapi,
realitasnya,
kita
malah
sering mendengar banyak contoh
perselingkuhan, rumah tangga yang
bermasalah, bahkan masuk tahap
perceraian.
Contohnya, di Singapura pernah ada
sepasang suami istri yang berkelahi.
Keduanya ahli berkelahi, sampai-sampai
istrinya tewas terbunuh karena ulah
suaminya. Mengapa dia setega itu? Inilah
realitas hidup, bisa seburuk itu.
Di kalangan orang Kristen pun kita
65
FAMILY
“
Komunikasi adalah hal
yang sangat penting dalam
rumah tangga. Komunikasi
adalah jembatan relasi
antara pasangan.
“
3 Tanda Rumah Tangga yang Sedang
Sakit:
1. TIDAK ADA LAGI WAKTU
UNTUK BERSAMA
Masing-masing
orang,
terutama
tiap pasangan, mungkin sekarang
mempunyai kesibukan sendiri-sendiri.
Jarang, bahkan tidak ada waktu lagi
untuk bersama-sama. Itu bisa menjadi
salah satu penanda bahwa rumah tangga
sedang ada masalah—baik yang terlihat
maupun yang tak kelihatan.
Kadang sebuah hobi juga bisa
menentukan
apakah
salah
satu
pihak akan jarang bersama dengan
pasangannya atau tidak. Misalnya, sang
suami berhobi memancing ikan di laut,
dan perlu waktu di luar rumah selama
dua sampai tiga hari. Nah, bagaimana
dengan sang istri yang harus ditinggal
selama itu? Sebaiknya dia memiliki
hobi atau kesukaan yang sama agar
ada kebersamaan. Apakah Anda masih
memiliki waktu kebersamaan dengan
pasangan Anda? Misalnya, menonton
TV bersama, membersihkan gudang
bersama, pergi ke “tempat-tempat
bersejarah” semasa pacaran dahulu, dan
lain-lain.
Ketika masa pacaran, setiap pasangan
akan melakukan segala cara untuk
bisa bertemu pujaan hati. Tapi, ketika
66
masuk pernikahan, mengapa kesibukan
akan pekerjaan dan mengurus anak
sering kali membuat suami atau istri
menghilangkan
perhatian
kepada
pasangan, dan tidak saling memberikan
waktu untuk berbincang?
terjadi dalam komunikasi:
• Komunikasi Putus. Sama sekali
tidak ada komunikasi, ataupun
pembicaraan yang terputus, saling
meninggalkan
pasangan
saat
berkomunikasi tanpa penyelesaian.
Ketika masa pacaran, ada semangat
membara untuk berbuat baik kepada
pasangan atau calon istri. Tapi, sekarang,
ke manakah semangat berbuat baik
kepada suami atau istri itu setelah
menikah? Karena itu, pasangan yang
sudah dalam pernikahan harus kembali
pada masa pacaran. Memberi waktu
untuk makan malam atau liburan
bersama tanpa anak atau terganggu
oleh pekerjaan, agar cinta itu semakin
tumbuh dan membangun keharmonisan
dalam rumah tangga.
•
2. KOMUNIKASI YANG TIDAK
BAIK
Komunikasi adalah poin yang sangat
penting.
Komunikasi
yang
baik
diperlukan dalam kehidupan rumah
tangga. Berikut masalah-masalah yang
Menyakiti.
Kata-kata
kasar
yang keluar saat berkomunikasi
isinya cenderung menyakiti atau
merendahkan pasangan—seperti
halnya ketika Mikhal menghina dan
merendahkan Daud, begitu juga
sebaliknya. “Ketika Daud pulang
untuk memberi salam kepada seisi
rumahnya, maka keluarlah Mikhal
binti Saul mendapatkan Daud,
katanya: ‘Betapa raja orang Israel,
yang menelanjangi dirinya pada
hari ini di depan mata budak-budak
perempuan para hambanya, merasa
dirinya terhormat pada hari ini,
seperti orang hina dengan tidak malumalu menelanjangi dirinya!’ Tetapi
berkatalah Daud kepada Mikhal: ‘Di
hadapan TUHAN, yang telah memilih
aku dengan menyisihkan ayahmu dan
67
FAMILY
ya. Sekarang kamu istirahat aja, ya.”
Tahun ketiga: sang suami berkata,
“Mendingan
kamu
berbaring
aja dulu, ya Sayang. Aku ambilin
makanan buat kamu, ya.”
Tahun keempat: “Jaga kesehatan
dong, Sayang. Udah berapa kali
kamu flue?”
Tahun kelima: “Minum obat dong,
Sayang. Masa flue dibiarin aja?”
Tahun keenam: “Sayang, ingusnya
dilap itu.”
Tahun ketujuh: “Aduh, nularin aja
nih.”
memiliki anak sampai hari matinya.
Sikapnya sangat buruk terhadap Daud.
Ada dua kemungkinan penyebab Mikhal
tidak mempunyai anak, yaitu Mikhal
dikutuk Daud atau Daud tidak mau
bersetubuh lagi dengan Mikhal. Sikap yang
baik sangat menentukan keharmonisan
sebuah rumah tangga. Maka, bersikaplah
dengan penuh rasa hormat kepada
pasangan kita.
Seiring berjalannya waktu, kita lihat
bahwa apa yang semula kita lakukan
bagi pasangan, mulai banyak mengalami
perubahan. Tidak ada lagi terlihat
bergandengan tangan, bahkan mungkin
malu di depan umum. Jarang lagi berjalan
berdampingan. Dan lain-lain. Sikap kita
berubah.
Empat Jurus Mengobati Komunikasi
dalam Rumah Tangga yang Sakit:
• Mengampuni. Pengampunan adalah
kunci pemulihan hubungan suamiistri. Orang yang hatinya terluka
akan memiliki kecenderungan untuk
melukai, dan tempat pertama yang
berpotensi untuk melukai hati kita
adalah rumah tangga. Ketika sebuah
kejengkelan terhadap sesuatu itu
tidak dibereskan, itu akan menjadi
sebuah problem. Mungkin kita
•
•
•
•
•
segenap keluarganya untuk menunjuk
aku menjadi raja atas umat TUHAN,
yakni atas Israel, --di hadapan
TUHAN aku menari-nari, bahkan aku
akan menghinakan diriku lebih dari
pada itu; engkau akan memandang
aku rendah, tetapi bersama-sama
budak-budak
perempuan
yang
kaukatakan itu, bersama-sama
merekalah aku mau dihormati.’
Mikhal binti Saul tidak mendapat
anak sampai hari matinya.” (2 Sam.
6:20-23).
Berakhir atau bertahannya sebuah
mahligai pernikahan, sebagian besar
ditentukan oleh kata-kata yang keluar
dari mulut kita. Sebab, pasangan yang
bertengkar bukanlah tanda akan bercerai,
melainkan
ISI
PERTENGKARAN
TERSEBUT DAN CARA BERBICARA
itulah yang menentukan. Jadi, perhatikan
komunikasi Anda supaya jangan
menyakiti, tajam, atau merendahkan
•
68
Datar. Pasangan berusaha menjaga
agar tidak bertengkar, tapi juga
tidak pernah membahas tentang
hubungan suami dan istri secara
mendalam. Orang yang pintar, tahu
mau bicara apa, tetapi orang yang
bijak adalah TAHU KAPAN MAU
BICARA. Konflik bisa terjadi kapan
saja dan tak terelakkan. Tetapi,
konflik bisa menjadi bermanfaat
apabila di akhir konflik …
a. bisa membereskan perasaan negatif
yang timbul
b. bisa memenuhi kebutuhan atau
mengatasi akar masalahnya
c. bisa mempelajari sesuatu tentang diri
sendiri dan pasangan
Langkah-langkah menangani
konflik:
a. menjaga suara tetap rendah dan
jaga kata-kata Anda
b. terimalah perbedaan pendapat
c. begitu keputusan diambil, semua
pihak menerima tanpa mengomel
di belakang
d. boleh berbeda, ataupun berdebat,
tetapi
jangan
memendam
kejengkelan
e. berdoalah
bersama
sesudah
masalah selesai dibicarakan
•
Connect (“nyambung”). Pernikahan
adalah penyatuan dua pribadi yang
saling berbeda. Berbeda dalam
pola asuh, pendidikan, culture atau
latar belakang budaya, dan lain-lain.
Karena itu, kita perlu mengenal
pasangan kita dengan baik agar
komunikasi
“nyambung”
dan
menyenangkan. Kadang komunikasi
yang terbaik itu bukanlah soal isinya,
tapi koneksinya, apakah kita connect
dengan pasangan kita yang kita ajak
bicara?
3. SIKAP BURUK
Sikap sopan santun kepada pasangan
sangat diperlukan dalam menjaga sebuah
komunikasi rumah tangga. Jangan jalan
sendiri-sendiri. Suami senang, istri tidak
ikut senang. Istri sedih, suami tidak mau
tahu. Jangan alami sindrom “Perjalanan
Flu Selama 7 Tahun dalam Sebuah
Bahtera Rumah Tangga”. Apa itu itu
Perjalanan Flu?
•
•
Mikhal, istri Daud dengan berani
menghina suaminya di hadapan banyak
orang dan akhirnya membuat dia tidak
Jadi, bagaimana caranya mengobati
komunikasi dan pernikahan yang sakit?
Coba simak empat tips berikut ini.
mudah jengkel di rumah tangga,
tapi semoga kita juga mudah
mengampuni di dalam berumah
tangga. Saat mengampuni, ada
berkat yang luar biasa menanti.
Daud memiliki satu pergumulan dalam
dirinya, yaitu hatinya terlalu sensitif.
Apalagi dia adalah seorang penyembah,
maka memiliki kepekaan yang luar
biasa. Ditambah lagi sisi lainnya, yaitu
saat dia memiliki dendam—ataupun
pernah menerima kebaikan—maka dia
akan sukar melupakannya. “Ketika saat
kematian Daud mendekat, ia berpesan
kepada Salomo, anaknya: ‘Aku ini akan
menempuh jalan segala yang fana, maka
kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti
laki-laki. Lakukanlah kewajibanmu dengan
setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan
hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya, dan dengan tetap mengikuti segala
ketetapan, perintah, peraturan dan
ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam
hukum Musa, supaya engkau beruntung
dalam segala yang kaulakukan dan dalam
segala yang kautuju, dan supaya TUHAN
Tahun pertama: pada tahun pertama
pernikahan, istri terkena flue, sang
suami langsung berkata, “Aduh,
Sayangku, aku khawatir banget
sama keadaanmu. Aku antar ke
rumah sakit, ya. Cepat sembuh, ya
Sayangku.” Padahal, untuk sekadar
sakit flue tidak perlu diantar sampai
ke RS.
Tahun kedua: ketika istri terserang
flue, sang suami berkata, “Aduh,
Sayangku, kasihan sekali kamu, ya.
Aku coba telpon dan tanya dokter,
69
FAMILY
menepati janji yang diucapkan-Nya
tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu
laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku
dengan setia, dengan segenap hati dan
dengan segenap jiwa, maka keturunanmu
takkan terputus dari takhta kerajaan
Israel. Dan lagi engkaupun mengetahui
apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab,
anak Zeruya, apa yang dilakukannya
kepada kedua panglima Israel, yakni
Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ia
membunuh mereka dan menumpahkan
darah dalam zaman damai seakan-akan
ada perang, sehingga sabuk pinggangnya
dan kasut kakinya berlumuran darah.
Maka bertindaklah dengan bijaksana dan
janganlah biarkan yang ubanan itu turun
dengan selamat ke dalam dunia orang
mati. Tetapi kepada anak-anak Barzilai,
orang Gilead itu, haruslah kautunjukkan
kemurahan hati. Biarlah mereka termasuk
golongan yang mendapat makanan dari
mejamu, sebab merekapun menunjukkan
kesetiaannya dengan menyambut aku
pada waktu aku melarikan diri dari
depan kakakmu Absalom. Juga masih ada
padamu Simei bin Gera, orang Benyamin,
dari Bahurim. Dialah yang mengutuki aku
dengan kutuk yang kejam pada waktu aku
pergi ke Mahanaim, tetapi kemudian ia
datang menyongsong aku di sungai Yordan
dan aku telah bersumpah kepadanya demi
TUHAN: Takkan kubunuh engkau dengan
pedang! Sekarang janganlah bebaskan
dia dari hukuman, sebab engkau seorang
yang bijaksana dan tahu apa yang harus
kaulakukan kepadanya untuk membuat
yang ubanan itu turun dengan berdarah ke
dalam dunia orang mati.’ Kemudian Daud
mendapat perhentian bersama-sama
nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di
kota Daud (1 Raj. 2:1-10).”
•
•
70
Memaklumi. Ada kebiasaan dari
pasangan yang harus kita maklumi.
Memang ada beberapa hal yang
mungkin
tidak
menyenangkan
hati kita, seperti gaya bicara yang
kencang dan lain-lain, namun kita
bisa memakluminya sebagai bentuk
penerimaan kita terhadap pasangan
Menerima. Kita harus menerima
pasangan
kita
apa
adanya,
sebagaimana Kristus menerimanya
sebagai pribadi yang berharga.
Penerimaan kita terhadap pasangan
akan membuat ikatan yang makin
intim. Memang ada hal-hal yang
perlu kita minta perbaiki dari
pasangan, namun ada hal-hal yang
cukup kita terima saja
•
Menghargai. Apa yang bisa Anda
hargai dari pasangan Anda?
Sebenarnya, kalau kita mau
mencarinya, banyaknya bukan
main yang bisa kita hargai dari
pasangan kita. Pasangan kita sudah
menerima dan mau memilih kita
sebelum menikah hingga akhirnya
bersama-sama berumah tangga
saja merupakan hal yang patut kita
hargai. Hargai juga hal-hal yang
sudah kita lewati bersama, terutama
hal-hal pada saat masa-masa susah
dahulu
Komunikasi yang terjalin baik di dalam
keluarga adalah jembatan menuju
keharmonisan. Komunikasi yang baik
akan membuat hubungan suami dan istri
erat dan intim. Berikanlah waktu kepada
pasangan kita untuk melakukan aktivitas
bersama-sama. Bangunlah komunikasi
yang baik dan sikap penuh hormat
kepada pasangan agar berkat-berkat
Tuhan tercurah melimpah bagi keluarga
kita. (Pdt. Sukirno Tarjadi)
71
CHRISTIANITY
agar siapa pun mereka jika percaya
kepada Yesus Sang Juruselamat akan
menerima keselamatan kekal.
D
ua ribu tahun yang
lalu,
Tuhan
Yesus
datang ke dunia untuk
menyelamatkan
manusia. KedatanganNya ke dunia memiliki misi tunggal
yaitu menyelamatkan manusia dari
cengkeraman Iblis. Sejak Adam berdosa
karena melanggar perintah Tuhan
dengan makan buah terlarang di taman
Eden, Adam dan keturunannya menjadi
milik Iblis dan hidup di dalam kuasa dosa.
Hubungan manusia dengan Allah di surga
terputus. Dosa menjadi penghalang
antara Allah dengan manusia.
Jalan Menuju Keselamatan
72
Berbagai macam cara Allah untuk
menyelamatkan manusia sudah dilakukan
sejak kejatuhan manusia. Dimulai dari
mengutus para nabi pilihan Tuhan,
seperti Nuh, Musa, Yesaya, Yehezkiel,
sampai nabi Maleakhi, toh umat pilihan
Tuhan tetap saja membandel dan tidak
mau bertobat. Bahkan para nabi itu
mengalami penganiayaan sampai mati.
Kisah perjalanan manusia di Perjanjian
Lama membuktikan bahwa manusia
menolak utusan Tuhan. Akibatnya, Allah
berdiam diri selama 400 tahun.
Apakah rencana Allah agar manusia
menerima keselamatan gagal? Tidak.
Tiba saatnya Allah mengutus AnakNya yang Tungal, yaitu Tuhan Yesus
Kristus untuk menjadi Juruselamat bagi
semua manusia. Yesus lahir, hidup, mati,
bangkit dari kematian, dan naik ke surga
merupakan rangkaian karya keselamatan
yang disediakan Allah bagi manusia.
“Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang
kekal” (Yohanes 3:16).
Allah Bapa mengutus Tuhan Yesus turun
ke dunia untuk menyediakan anugerah
keselamatan kepada semua manusia,
Namun demikian, tidak semua orang
memiliki respon yang sama terhadap
anugerah keselamatan ini. Tangapan
manusia berbeda-beda; ada yang
menerima, namun tidak sedikit yang
menolak. Bahkan mereka yang menerima
anugerah ini pun memiliki konsep yang
berbeda-beda pula. Ada sebagian yang
menganggap bahwa ketika Yesus mati
di kayu salib adalah sebagai anugerah
pengampunan untuk masa lalu, masa
kini, dan masa depan (pengajaran Hyper
Grace). Mereka beranggapan bahwa
sekali kita menerima keselamatan, maka
selamanya kita akan selamat walaupun
kita terus menerus melakukan dosa.
Hyper Grace mengajarkan bahwa kita
sudah tidak perlu minta pengampunan
dari Tuhan lagi. Tidak apa-apa berbuat
dosa, toh Yesus sudah mati untuk
dosa-dosa kita. Inilah pengajaran yang
memutar balikkan firman Tuhan.
Ada golongan lain yang menganggap
bahwa keselamatan dapat diperoleh
dengan usaha penuh dari manusia.
Artinya, manusia selamat karena
usahanya sendiri. Golongan ini disebut
sebagai penganut Taurat murni. Ini pun
termasuk konsep yang salah tentang
keselamatan.
Lalu konsep keselamatan seperti apa
yang sesuai dengan kebenaran firman
Allah? Untuk mengerti tentang konsep
keselamatan yang lengkap dan benar,
tulisan ini menjelaskan dengan sederhana
namun dapat dimengerti.
Kita mulai dengan memahami tugastugas Tuhan Yesus selama Dia hidup di
bumi dan tugas Yesus setelah Dia ada di
surga.
73
CHRISTIANITY
Tugas Tuhan Yesus dalam rencana
keselamatan manusia ada dua,
yaitu:
1. Tugas di bumi.
Tuhan Yesus lahir, berkarya, mati, bangkit,
dan naik ke surga tujuannya agar manusia
percaya, dibaptis dan namanya tercatat
dalam Kitab Kehidupan. “Siapa yang
percaya dan dibaptis akan diselamatkan,
tetapi siapa yang tidak percaya akan
dihukum” (Markus 16:16).
Di atas sudah disebutkan bahwa misi
utama Kristus di bumi adalah menjadi
Juruselamat manusia. Menebus manusia
dari kuasa Iblis. Memperdamaikan
manusia
dengan
Allah
Bapa.
Mengembalikan kemuliaan dalam diri
mausia yang telah hilang akibat dosa.
2. Tugas di surga.
Tujuan akhir dari tugas Yesus adalah agar
manusia bersama- sama dengan Dia
tinggal di Rumah Bapa yang kekal, yaitu
surga.
Sejak penciptaan Adam, sebenarnya
Allah sudah merancang manusia untuk
74
hidup di dalam kekekalan. Taman Eden
disediakan bagi Adam dan keturunannya
dimaksudkan untuk ditinggali dan
dinikmati tanpa batas waktu. Karena
Adam jatuh dalam dosa, ia harus terusir
dari hadapan Allah. Selanjutnya Adam
dan keturunannya ada dalam gengaman
Iblis untuk dimasukkan ke dalam
kematian kekal.
Namun rencana Allah tidak mungkin
gagal. Allah menyediakan anugerah
keselamatan lewat Yesus Kristus.
Maka diutuslah Anak Tunggal itu turun
ke bumi untuk melaksanakan tugas
penyelamatan, supaya siapa yang
percaya menerima kehidupan kekal.
Ketika Yesus sudah menyelesaikan
tugas di bumi, Ia naik ke surga untuk
menyediakan tempat bagi mereka yang
percaya. “Dan apabila Aku telah pergi
ke situ dan telah menyediakan tempat
bagimu, Aku akan datang kembali dan
membawa kamu ke tempat-Ku, supaya
di tempat di mana Aku berada, kamupun
berada” (Yohanes 14:3).
Jadi, Yesus naik ke surga memastikan
bahwa ada tempat di Rumah Bapa yang
disediakan bagi mereka yang percaya
dan melakukan perintah-perintah-Nya.
Tahap-tahap Keselamatan
Sekali pun anugerah Allah itu gratis
bagi manusia, namun tidak serta merta
menjamin sepenuhnya keselamatan
manusia. Sebab di dalam anugerah itu
ada bagian Allah dan bagian manusia yang
harus dikerjakan. Bagian Allah adalah
menyediakan anugerah, bagian manusia
adalah merespon dengan percaya dan
menjaga agar anugerah itu tidak hilang
dari hidupnya.
Untuk mengerti lebih dalam, berikut
disajikan tiga tahap keselamatan yang
harus dilalui oleh manusia sehingga ia
dapat selamat dan menerima mahkota
kehidupan.
Tiga Tahap Keselamatan
1. Tahap Justification (Pembenaran)
Kita semua pada awalnya adalah segambar
dan serupa dengan Allah, namun kita
semua jatuh kedalam dosa. Pada waktu
kita mengenal Yesus dan memiliki iman
percaya kepada-Nya, maka posisi
kita dibenarkan karena anugerah dari
Yesus. Pada tahap ini pembenaran oleh
iman merupkan elemen penting dari
rencana penyelamatan Allah terhadap
manusia yang berdosa. Karena pada
dasarnya semua manusia telah berdosa,
kehilangan kemuliaan. “Karena semua
orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah” (Roma
3:23).
Lewat pembenaran inilah seseorang
dinyatakan benar dalam hubungan
dengan Allah. Pada proses pembenaran
ini semata-mata semua karena anugerah
Allah, bukan hasil usaha manusia. “Sebab
karena kasih karunia kamu diselamatkan
oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil
pekerjaanmu : jangan ada orang yang
memegahkan diri” (Efesus 2:8-9).
Pada tahap ini, tidak ada usaha manusia
yang mampu membuat dirinya benar
di hadapan Allah. Pembenaran manusia
oleh Allah adalah murni usaha Allah,
tidak ada sedikit pun peran manusia
selain merespon dengan menerima dan
percaya.
Ada tindakan yang harus dilakukan
manusia sebagai respons terhadap
anugerah keselamatan yang diberikan
oleh Allah. Tindakan itu adalah
percaya kepada Yesus Kristus sebagai
Juruselamat dan memberi diri dibaptis
di dalam nama-Nya. Jika kita melakukan
kedua hal tersebut, maka nama kita
akan tercatat dalam Kitab Kehidupan.
Pengakuan dari mulut kita adalah bentuk
iman percaya kepada Tuhan harus
disempurnakan dengan langkah iman
yaitu dibaptis. Sebab sekalipun kita
75
CHRISTIANITY
percaya, namun jika kita tidak bertindak,
maka iman kita disebut iman yang mati.
Yakobus 2:26, “Sebab seperti tubuh tanpa
roh adalah mati, demikian jugalah iman
tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.”
Maka dari itu, jika kita rindu menerima
anugerah keselamatan kita harus
percaya, menerima baptisan, dan
nama kita akan tercatat dalam Kitab
Kehidupan. Inilah tindakan iman yang
menghasilkan keselamatan.
“Dan setiap orang yang tidak ditemukan
namanya tertulis di dalam kitab kehidupan
itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api
itu” (Wahyu 20:15).
2. Tahap Sanctification (Pengudusan)
Proses kedua dari tiga tahap keselamatan
adalah
Santification
(Pengudusan).
Pada tahap ini segala karakter kita
yang berdosa diubahkan dengan cara
melakukan semua kehendak Tuhan.
Dari orang yang berdosa diubahkan
sedikit demi sedikit menjadi orang
yang benar. Keakuan dan kesombongan
kita semakin kecil dan Yesus semakin
besar. Penggembalaan di gereja di mana
Anda beribadah membuat Anda serupa
dengan gambaran Allah dan memiliki
karakter Allah.
76
Sekalipun proses pengudusan ini adalah
bagian kita, namun kita perlu kekuatan
dari Allah untuk melalui setiap proses
yang kita hadapi. Tidak ada satu orang
pun yang sanggup melalui proses
pengudusan ini tanpa kekuatan dari
Allah. Itulah sebabnya setelah Yesus
naik ke surga Allah Bapa mengutus Roh
Kudus untuk memberikan kekuatan,
penghiburan dan menunjukkan jalan
mana yang harus kita pilih.
Ada beberapa proses di dalam tahap
pengudusan ini, yaitu:
• Proses
merendahkan
diri.
Mengapa kita harus merendahkan
diri? Karena “Allah menentang orang
yang congkak, tetapi mengasihani
orang yang rendah hati” (Yakobus
4:6b). “Orang yang sombong dan
tinggi hati, aku tidak suka” (Mazmur
101:5b). Dahulu sebelum mengenal
Allah mungkin kita sombong karena
mengandalkan kepintaran atau
kekuatan kita sendiri, sekarang
setelah bertobat kita mulai
mengandalkan Allah sepenuhnya.
Inilah proses merendahkan diri. Di
sini ego kita harus ditaklukkan.
•
Proses penundukkan diri. Seperti
Yesus taat dan menundukkan
diri-Nya kepada pimpinan Bapa,
demikianlah kita taat kepada
pemimpin kita. “Taatilah pemimpinpemimpinmu dan tunduklah kepada
mereka, sebab mereka berjaga-jaga
atas jiwamu, sebagai orang-orang
yang harus bertanggung jawab
atasnya. Dengan jalan itu mereka
akan melakukannya dengan gembira,
bukan dengan keluh kesah, sebab hal
itu tidak akan membawa keuntungan
bagimu” (Ibrani 13:17).
Penundukkan diri adalah ketika
seseorang memiliki ketaatan kepada
siapa yang ada di atasnya, entah itu
sesuai dengan keinginannya atau
sebaliknya. Jika kita adalah seorang
bawahan, maka bentuk penundukkan
diri adalah melaksanakan tugas dan
perintah pemimpin tanpa bantahan.
Apakah mudah? Tidak. Namun, karena
kita diberi kekuatan oleh Roh Kudus,
maka kita dapat melalui proses ini.
•
Proses
kekudusan
dalam
keuangan (harta). Mengapa
masalah uang atau harta menjadi hal
penting dalam proses pengudusan?
Kalau kita membaca dalam Lukas
12:34 di situ disebutkan, “Karena
di mana hartamu berada, di situ
77
CHRISTIANITY
juga hatimu berada.” Seseorang
yang mencondongkan hatinya
lebih kepada uang atau harta
diabanding kepada Tuhan, orang
tersebut bisa digolongkan sebagai
mengabdi kepada Mamon (Lukas
16:13). Menjalani masa proses
kekudusan dalam hal keuangan ini,
kita harus mempergunakan semua
harta kita untuk kemuliaan Tuhan.
Periksa diri kita apakah kita sudah
mengembalikan apa yang menjadi
milik Tuhan dalam hal korbankorban persembahan? Apakah kita
sudah menggunakan uang kita untuk
hal-hal yang benar? Apakah justru
kita menghaburkan uang hanya
untuk kepentingan diri sendiri? Jika
itu yang terjadi, kita perlu bertobat
dengan cara mengelola keuangan
dengan benar.
Jika kita lulus dari tahap pengudusan
ini, maka kita akan memasuki tahap
berikutnya, yaitu tahap menerima
kemuliaan.
3. Tahap Glorification (Pemuliaan)
Pada tahap ketiga dari tahap keselamatan
adalah Pemuliaan (Glorification). Setelah
kita dibenarkan oleh anugerah Allah,
selanjutnya kita menangapi dengan
mengerjakan keselamatan yang Allah
berikan, maka hasil dari itu adalah Allah
memberikan kemuliaan kepada kita.
Tujuan pemuliaan ini adalah kita menjadi
segambar dan serupa dengan Allah.
Bagaimana kita bisa menjadi segambar
dan serupa dengan Allah? Kita harus
hidup sama seperti Yesus. “Barangsiapa
mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia,
ia wajib hidup sama seperti Kristus telah
hidup” (1 Yohanes 2:6).
Mengalahkan Rintangan
Ada beberapa hal yang dapat merintangi
78
“
Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih
karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang
menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
“
cara disusupkan. “Sebab ternyata
ada orang tertentu yang telah masuk
menyelusup di tengah-tengah kamu,
yaitu orang-orang yang telah lama
ditentukan untuk dihukum. Mereka
adalah orang-orang yang fasik, yang
menyalahgunakan kasih karunia Allah
kita untuk melampiaskan hawa nafsu
mereka, dan yang menyangkal satusatunya Penguasa dan Tuhan kita,
Yesus Kristus” (Yudas 1:4).
kita untuk bisa hidup sama seperti
Kristus telah hidup. Iblis menebarkan
jerat dosa sehingga sekiranya mungkin
semua orang percaya binasa dalam
cengkeraman iblis. Jerat-jerat itu di
antaranya:
•
Hyper Grace. Suatu pengajaran
yang menekankan sekali selamat
tetap selamat, bahkan walaupun
kita melakukan dosa. Menurut
paham Hyper Grace, keselamatan
itu berlaku untuk masa lalu, masa
kini dan masa yang akan datang.
Ini yang sangat bertentangan
dengan firman Tuhan, seperti yang
terdapat dalam Filipi 2:12, “Hai
saudara-saudaraku yang kekasih,
kamu senantiasa taat; karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu
dengan takut dan gentar.” Kita harus
berhati-hati karena pengajaran
sesat ini sangat gencar diajarkan di
tengah-tengah umat Tuhan dengan
•
LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual,
Transgender).
Komunitas
menyimpang dari firman Allah
ini
sedang
gencar-gencarnya
menyerang
anak-anak
Tuhan.
Pergaulan
yang
bertentangan
dengan kaidah-kaidah kekudusan
terjadi dengan bebasnya. Bahkan
beberapa negara sudah melegalkan
pernikahan sejenis. Hal seperti
inilah yang disampaikan Rasul Paulus
kepada orang percaya di Roma
melalui surat penggembalaannya
agar mereka tidak disesatkan oleh
model kehidupan yang menyimpang
dari firman Tuhan. “Karena itu
Allah menyerahkan mereka kepada
hawa nafsu yang memalukan, sebab
isteri-isteri mereka menggantikan
persetubuhan yang wajar dengan
yang tak wajar. Demikian juga suamisuami meninggalkan persetubuhan
yang wajar dengan isteri mereka dan
menyala-nyala dalam berahi mereka
seorang terhadap yang lain, sehingga
mereka melakukan kemesuman,
laki-laki dengan laki-laki, dan karena
itu mereka menerima dalam diri
mereka balasan yang setimpal untuk
kesesatan mereka” (Roma 1:2627).
Untuk itu, marilah kita melakukan
seperti apa yang Tuhan mau kita lakukan.
Hendaklah kita hidsup kudus, takut
akan Tuhan, setia di dalam iman, dan
berusaha hidup intim dengan Tuhan.
Karena waktunya sudah sangat singkat,
Dia segera datang. Jadilah mempelai
Tuhan yang siap diangkat untuk
menerima kemuliaan yang disediakan
bagi orang yang menang. (Pdm. DR. Janto
Simkoputera, MD PhD – Gembala GBI
CK7)
Karena di mana hartamu
“
berada, di situ juga hatimu
berada.Seseorang yang
mencondongkan hatinya
lebih kepada uang atau
harta dibanding kepada
Tuhan, orang tersebut
bisa digolongkan sebagai
mengabdi kepada Mamon.
“
79
CHRISTIANITY
adalah kerinduan Tuhan bagi kita semua.
Tuhan Yesus memerintahkan agar para
murid-Nya pergi untuk menjadikan
semua bangsa murid-Nya dan untuk
membaptis mereka dalam nama Bapa,
Anak, dan Roh Kudus. (Matius 28:19).
Perintah ini disebut sebagai Amanat
Agung Yesus Kristus, sebelum Yesus
diangkat ke Surga. Artinya, untuk dapat
serupa dengan Tuhan Yesus kita harus
turuti perintah dan teladan-Nya, yaitu
dibaptis seperti Yesus.
S
alah satu syarat agar hidup
kita berkenan kepada Tuhan
adalah melakukan firman
Tuhan. Dengan melakukan
apa yang diperintahkan
Tuhan, kita bukan hanya menyenangkan
Dia, namun kita juga akan menerima
kehidupan kekal, yaitu masuk surga.
Haruskah
Orang Kristen
Dibaptis?
80
Alkitab dalam Matius 7:14 berkata,
“Karena sesaklah pintu dan sempitlah
jalan yang menuju kepada kehidupan,
dan sedikit orang yang mendapatinya.”
Dikatakan bahwa pintu menuju ke surga
itu sempit, sedangkan pintu ke neraka itu
lebar. Celakanya, banyak orang Kristen
yang berjalan menuju ke neraka karena
tidak mau melakukan kehendak Tuhan.
Kesaksian Benny Hinn menyebutkan
bahwa hanya 20% orang Kristen yang
akan masuk ke surga, sebagian besar
akan masuk ke neraka. Mengapa
demikian? Karena banyak orang enggan
melakukan firman Tuhan dan tidak
memiliki keintiman dengan Tuhan.
Ingat, “Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk
ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia
yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang
di sorga” (Matius 7:21).
Bagaimana caranya agar kita
berkenan kepada Tuhan dan
menerima hidup yang kekal?
Hal pertama yang harus kita lakukan
adalah melakukan seperti yang Yesus
lakukan. Yesus sekalipun disebut sebagai
Tuhan dan Anak Allah, namun dia
merendahkan diri dengan cara dibaptis
oleh Yohanes di sungai Yordan. Apakah
Yesus hidup dalam dosa sehingga harus
menerima baptisan air? Tidak! Tidak
ada unsur dosa dalam diri Yesus. Tapi
mengapa Dia mau dibaptis? Yesus
mau dibaptis karena Ia menggenapi
kehendak Bapa dan memberikan teladan
kerendahan hati kepada kita semua.
Kedua, Tuhan menciptakan manusia
sesuai dengan gambar-Nya (Kejadian
1:26) tujuannya agar di mana Allah
berada di situlah kita juga berada.
Bagaimana caranya agar kita berada
dekat dengan Tuhan? Kita harus hidup
benar. Bagaimana kita bisa hidup benar
kalau kita masih ada dalam dunia yang
berdosa? Satu-satunya jalan harus
disucikan dari dosa. Cara untuk lepas
dari dosa adalah mengenakan manusia
baru dengan cara dibaptis. Percaya
kepada Tuhan dan menjadi ciptaan baru
Baptisan Air
Baptisan air adalah salah satu sakramen
gereja yang dilakukan sejak awal abad
pertama. Dalam perkembanganya
terdapat perbedaan antara Gereja
Roma Katolik yang melaksanakan tujuh
sakramen, sedangkan Gereja Protestan
(termasuk GBI) melaksanakan dua
sakramen saja, yaitu Baptisan Air dan
Perjamuan Kudus.
Mengapa Kita Harus Dibaptis Air?
1. Yesus dibaptis oleh Yohanes
Pembaptis
karena
memenuhi
kehendak Allah. Ketika Yohanes
Pembaptis mencegah Yesus agar
dibaptis olehnya, Yesus berkata:
“Biarlah hal itu terjadi, karena
demikianlah
sepatutnya
kita
menggenapkan seluruh kehendak
Allah” (Matius 3:15). Demikian
pula dengan kita, kalau mau
menerima kehidupan kekal maka
kita harus menggenapi seluruh
kehendak Allah dengan cara
melakukan firman-Nya.
2. Dengan melakukan baptisan air, kita
sedang mengikuti teladan Tuhan
Yesus. Dia yang tidak berdosa,
bersedia dibaptis agar kita muridmurid-Nya mengikuti teladan-Nya.
Yesus yang tidak berdosa saja mau
dibaptis, apalagi kita manusia yang
81
CHRISTIANITY
“Karena itu pergilah,
jadikanlah semua
bangsa murid-Ku dan
baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan
Roh Kudus.”
(Matius 28:19)
berdosa.
3. Ketika kita dibaptis, sesungguhnya
kita sudah melakukan Amanat
Agung Tuhan Yesus, yaitu menjadi
murid Tuhan. “Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus”
(Matius 28:19).
Tiga Peristiwa Akan Terjadi Ketika
Kita Dibaptis
Melalui baptisan air, ada 3 peristiwa yang
terjadi dalam hidup kita, yaitu:
• Dibaptis dalam kematian-Nya,
saat dibaptis berarti kita telah
dipersatukan dengan kematian
Kristus di kayu salib. Dosa dan
manusia lama telah dimatikan, kita
tidak lagi di bawah hukum dosa
• Dikuburkan
bersama-sama
dengan Kristus, artinya kuasa dosa
dan manusia lama telah dikuburkan.
Tidak ada bau kematian dalam
hidup kita. Manusia lama diganti
dengan manusia baru.
• Dibangkitkan
bersama-sama
dengan kebangkitan Yesus,
82
supaya sama dengan Kristus yang
telah bangkit, demikianlah kita
menjalani hidup baru dalam kuasa
kebangkitan-Nya.
Mengapa Harus Baptis Selam?
1. Meneladani Tuhan Yesus yang
dibaptis oleh Yohanes Pembaptis
dengan cara diselam (Matius 3:1317). Di situ dijelaskan bahwa
sesudah dibaptis, Yesus segera keluar
dari air. Hal ini menjelaskan bahwa
Yesus diselamkan di dalam air
sehingga Ia keluar dari air.
2. Dalam Alkitab, peristiwa baptisan
selalu
dilaksanakan
dengan
selam yang memberi pengertian
penguburan (dalam air) dan
kebangkitan (keluar dari air) yang
diuraikan dalam Roma 6:3-34.
3. Mengacu
kepada
terjemahan
bahwa arti kata “baptize” adalah
pemakaian
sehari-hari
untuk
mencelupkan secara penuh, maka
baptisan tidak dapat dilakukan
selain diselam
Syarat-syarat Baptisan Air
1. Percaya dan Bertobat, artinya
kita menerima Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat secara
pribadi. Hal ini dilakukan dengan
penuh kesadaran dan komitmen
untuk menjadi murid Kristus.
2. Usia
Pertanggungjawaban
(Age of Accountability). Mengapa
Sinode GBI tidak membaptis bayi
dan anak-anak di bawah umur
12 tahun? Anak-anak belum
mempunyai pengertian tentang
dosa yang dihubungkan dengan
pertobatan dan penebusan sehinga
umumnya
baptisan
dilakukan
untuk mereka yang telah berumur
12 tahun ke atas. Hal ini juga
karena bayi dan anak-anak belum
dapat mempertanggungjawabkan
iman mereka. GBI melakukan
penyerahan anak-anak seperti
Tuhan Yesus diserahkan di Bait Allah
(Lukas 2:21-22).
berkenan.” (Matius 3:17).
2. Kita menjadi warga Negara
Kerajaan Surga. Kalau kita hidup di
Jakarta, maka kita wajib memiliki
Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Jakarta. Dengan demikian, jika kita
mau menjadi warga Negara surga,
maka kita harus memiliki tanda
kependudukan surga, yaitu melalui
baptisan air.
3. Kita akan memiliki kuasa, karena
Roh Kudus turun atas kita. Setelah
keluar dari air, terjadi fenomena
yang dahsyat, yaitu langit terbuka
dan Roh Allah memenuhi Yesus.
“Sesudah dibaptis, Yesus segera
keluar dari air dan pada waktu itu
juga langit terbuka dan Ia melihat
Roh Allah seperti burung merpati
turun ke atas-Nya.” (Matius 3:16).
Hal ini menandakan bahwa ketika
kita dibaptis, maka Roh Kudus akan
menguasai hidup kita sehingga kita
memiliki kuasa.
Tindak Lanjut Setelah Menerima
Baptisan Air
Bagaimana selanjutnya setelah kita
menerima baptisan air? Hidup rohani
kita tidak berhenti pada saat kita sudah
dibaptis. Justru setelah dibaptis kita
harus memiliki kehidupan rohani yang
bertumbuh dan menjadi dewasa di
dalam Tuhan. Berikut adalah hal-hal
yang harus kita lakukan setelah kita
melakukan baptisan air:
•
•
Memiliki saat teduh pribadi maupun
bersama-sama (doa fajar) secara
rutin
Setia beribadah setiap minggu,
membawa
persembahan,
korban syukur dan pujian yang
menyenangkan hati Tuhan
•
•
•
•
Setia membaca, mempelajari dan
merenungkan firman Tuhan lewat
saat teduh atau Gerakan Baca
Alkitab (GBA)
Mengikuti dengan sungguh-sungguh
pendewasaan iman Kristen melalui
pengajaran, Kehidupan Orientasi
Melayani (KOM)
Masuk dan aktif dalam persekutuan
jemaat, Community of Love
(COOL)
Melayani Tuhan dengan segenap
hati di gereja lokal
Respons Ketaatan
Bagi Anda yang belum dibaptis, segera
ambil keputusan untuk dibaptis. Bagi
yang sudah dibaptis, renungkanlah dan
buatlah kesimpulan, sudah seberapa
jauh Anda hidup sesuai dengan tujuan
baptisan itu sendiri?
Keuntungan Baptisan Air
Beberapa keuntungan kalau kita
melakukan baptisan air:
1. Ada pengakuan dari surga bahwa
kita menjadi anak yang dikasihi Allah.
Seperti suara yang terdengar dari
surga ketika Yesus selesai dibaptis,
“Lalu terdengarlah suara dari sorga
yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku
yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
83
APOCALYPTIC
P
Apakah bisa
nama kita
dihapus dari
Kitab
Kehidupan?
ada suatu sore, di sebuah
rumah sakit, seorang pasien
wanita terlihat bimbang
dan kebingungan. Wanita
berusia tua itu pun telah
didiagnosis oleh dokter akan segera
menghembuskan napas terakhirnya
beberapa hari ke depan. Dan saat dia
merenungkan firman Tuhan, “Dan setiap
orang yang tidak ditemukan namanya
tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia
dilemparkan ke dalam lautan api itu (Why.
20:15),” ia tampak makin bimbang,
akankah namanya ada tercatat di surga
ketika meninggal kelak? Atau, namanya
tidak terdaftar dalam kitab kehidupan?
Bila Anda menjadi wanita di atas, apakah
Anda yakin nama Anda tertulis dalam
kitab kehidupan? Bagaimana supaya nama
kita ada di dalam Kitab Kehidupan? Kita
harus memberi diri untuk dibaptis selam
seperti yang diteladankan oleh Tuhan
Yesus. Dan setelah Ia dibaptis, Bapa
memperkenan Dia. “Lalu terdengarlah
suara dari sorga yang mengatakan: ‘Inilah
Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah
Aku berkenan” (Mat. 3:17). Saat kita
dibaptis, Roh Kudus turun atas kita, dan
ada pengakuan dari surga bahwa kita
mengikrarkan diri menjadi anak Allah,
dan secara otomatis nama kita terdaftar
di surga (Luk. 10:20).
“Namun, Tuhan dengan
panjang sabar-Nya masih
meminta mereka untuk
bertobat dan memberikan
kesempatan. Dengan harapan,
kesempatan bertobat secara
radikal akan mengembalikan
orientasi hidup mereka
pada kehidupan rohani yang
berkenan kepada Tuhan.”
84
Tetapi, apakah nama kita bisa dihapus
walau telah terdaftar di surga atau
Kitab Kehidupan? Bisa saja! Seperti
jemaat di Sardis (lih. Why. 3:1-6). Bila
kita kalah dalam peperangan melawan
yang jahat, maka nama kita terhapus
dari kitab kehidupan. Contoh kekalahan
ialah tidak lagi mau berdoa, berpuasa,
atau memberi persembahan ataupun
perpuluhan. Jadi, syarat supaya nama
kita tidak dihapus dari Kitab Kehidupan
adalah kita harus menang.
•
“Barangsiapa menang, ia akan dikenakan
pakaian putih yang demikian; Aku tidak
akan menghapus namanya dari kitab
kehidupan, melainkan Aku akan mengaku
namanya di hadapan Bapa-Ku dan di
hadapan para malaikat-Nya” (Why. 3:5).
Tuhan menegur jemaat Sardis karena,
“…engkau dikatakan hidup, padahal
engkau mati” (Why. 3:1)” Lalu, “…tidak
ada satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati
sempurna di hadapan Allah-Ku” (Why.
3:2). Gawat. Mungkin tabiat duniawi
orang-orang di sana sudah mengkhamiri
atau mempengaruhi jemaat, sehingga
mereka tidak lagi tertarik pada hal-hal
kerajaan Allah.
“Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan
sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan
ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan
padanya akan Kutuliskan nama AllahKu, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem
baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku,
dan nama-Ku yang baru” (Why. 3:12).
Siapa saja yang bisa terhapus dari
Kitab Kehidupan—menurut Wahyu
3:1-6 ini?
• Mereka yang mati secara rohani,
menganggap dirinya hidup, padahal
sesungguhnya sudah mati secara
rohani
•
•
•
Mereka yang tidak mau bertobat,
lebih mementingkan hidup dalam
daging daripada dipimpin oleh Roh
Kudus
Mereka yang tidak mau berjaga-jaga
dan tidak mau menolak tipu daya
dosa
Mereka yang tidak mau hidup kudus
(menjaga pakaian tetap putih)
Mereka yang kaki diannya padam,
rohnya tidak menyala-nyala lagi bagi
Tuhan
Berbagai aktivitas mereka mungkin
bersifat Kristen, tetapi esensinya tidak
lagi rohani. Tujuan hidup menjauh dari
panggilan sebagai murid-murid Yesus.
Namun, Tuhan dengan panjang sabarNya masih meminta mereka untuk
bertobat dan memberikan kesempatan.
Dengan harapan, kesempatan bertobat
secara radikal akan mengembalikan
orientasi hidup mereka pada kehidupan
rohani yang berkenan kepada Tuhan.
85
APOCALYPTIC
Kita melihat jemaat di Sardis telah mati
secara rohani dan hanya beberapa
anggotanya yang setia pada Injil. Secara
lahiriah, mereka tampak hidup, aktif, dan
memiliki keberhasilan atau kerohanian
yang baik. Tetapi, Yesus melihat
kehidupan batin dan hati mereka itu
payah. Mereka menikmati reputasi
baik yang sebenarnya tidak layak dan
tidak sesuai kenyataan. Mereka tidak
mengenal jati diri atau menyadari
keadaan mereka yang sesungguhnya.
Sebab itu, Tuhan Yesus memerintahkan
agar mereka bangkit dan menguatkan
apa pun yang masih ada (Why. 3:11).
Masih ada sisa-sisa baik yang harus
kembali diperjuangkan, walau tidak
satu pun pekerjaan mereka didapati
sempurna di hadapan-Nya. Dengan
menjaga hidup tetap berkenan kepada
Allah, maka nama mereka pun tidak
akan terhapus dari Kitab Kehidupan.
Karena itu, taatilah firman Tuhan,
bertobat dari jalan-jalan yang jahat,
selalu
berjaga-jaga
menjelang
kedatangan Tuhan Yesus yang kedua
kalinya, mengenakan pakaian putih yang
melambangkan 3 hal, yaitu kesucian,
suasana sukacita, dan kemenangan.
Sepanjang sejarah gereja, selalu ada
beberapa orang yang tak mencemarkan
pakaian dan telah berusaha untuk
kembali
pada
kesederhanaan,
kemurnian, dan pengabdian diri kepada
Tuhan. Mereka yang tidak mencemarkan
pakaiannya di kehidupan ini dengan
hal-hal yang tidak suci akan menikmati
sukacita besar dalam pesta perkawinan
Anak Domba Allah sebagai orang yang
ikut dalam kemenangan Tuhan.
Jika nama kita tidak tertulis di dalam
Kitab Kehidupan, maka akan masuk ke
Hari Penghakiman mengerikan yang
terlihat di Wahyu 20:11-15, “Lalu aku
86
melihat suatu takhta putih yang besar dan
Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapanNya lenyaplah bumi dan langit dan tidak
ditemukan lagi tempatnya. Dan aku
melihat orang-orang mati, besar dan kecil,
berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka
semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab
lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orangorang mati dihakimi menurut perbuatan
mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis
di dalam kitab-kitab itu. Maka laut
menyerahkan orang-orang mati yang ada
di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut
menyerahkan orangorang mati yang ada di
dalamnya, dan mereka dihakimi masingmasing menurut perbuatannya. Lalu maut
dan kerajaan maut itu dilemparkanlah
ke dalam lautan api. Itulah kematian
yang kedua: lautan api. Dan setiap orang
yang tidak ditemukan namanya tertulis di
dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan
ke dalam lautan api itu.”
berarti akan kehilangan hidup yang
kekal. Dan pada akhirnya, dihukum ke
dalam lautan api.
Akhirnya, setiap orang yang telah
mengalami kelahiran baru, tapi menolak
untuk bertekun dalam iman dan menang
terhadap yang jahat, maka namanya akan
dihapus dari Kitab Kehidupan. Dengan
terhapusnya nama dari Kitab Kehidupan,
“Sebab mereka mendidik kita dalam waktu
yang pendek sesuai dengan apa yang
mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar
kita untuk kebaikan kita, supaya kita
beroleh bagian dalam kekudusan-Nya”
(Ibr. 12:10). (IM)
Dan bersyukurlah apabila akhir-akhir ini
Tuhan sedang menegur kita dan diijinkan
mengalami
guncangan-guncangan.
“Karena Tuhan menghajar orang yang
dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang
diakui-Nya sebagai anak” (Ibr. 12:6). Kita
mungkin mengetahui arti dari menghajar.
Tetapi, tahukah Anda arti dari menyesah?
Menyesah ialah memukul dengan barang
yang melenting (karet atau rotan dan
lain-lain), ataupun mencuci dengan
membanting-bantingkan pada batu.
Allah mungkin melakukannya sebab Ia
mengasihi kita. Dan Ia mau supaya kita
mendapat bagian dalam kekudusanNya, berada di surga, dan nama kita ada
tertulis di Kitab Kehidupan.
87
MOTIVATION
besar ini, Alkitab memberikan banyak
nasihat praktis di bidang-bidang
seperti: Bagaimana mencari pasangan
hidup? Bagaimana saya bisa memiliki
pernikahan yang sukses? Bagaimana saya
bisa menjadi orangtua yang baik? Apa
yang dimaksud sukses dan bagaimana
cara mencapainya? Bagaimana saya bisa
berubah? Apa yang sebenarnya yang
terpenting dalam hidup? Bagaimana saya
dapat hidup tidak melihat ke belakang
dengan penyesalan? Bagaimana saya
bisa menangani keadaan tidak adil dan
kejadian buruk dalam hidup dengan
penuh kemenangan?
Mengapa Orang
Kristen Harus
Membaca Alkitab?
M
engapa orang Kristen
harus
membaca
Alkitab?
Membaca
Alkitab
adalah
perintah Tuhan bagi
orang percaya, yang telah diangkat
menjadi anak-anak-Nya. Tuhan mau
anak-anak-Nya mengenal Bapanya
seperti kita sebagai anak mengenal
pribadi dan sosok papa kita. Untuk
mengenal Allah lebih baik kita harus
mempunyai waktu untuk membaca apa
yang Dia katakan. Alkitab adalah pesanNya kepada kita. Jika kita ingin Tuhan
untuk mendengarkan apa yang kita
katakan, kita juga harus mendengarkan
apa yang Dia katakan.
88
Meskipun Tuhan juga bisa berbicara
langsung dengan hati kita, kita perlu tahu
firman yang tertulis sehingga kita bisa
menilai apakah Tuhan sedang berbicara
kepada kita, atau Iblis sedang mencoba
untuk menipu kita?
Mungkin tersirat di dalam pikiran
kita, “Saya sibuk dengan banyak hal
dari pekerjaan, pelayanan, waktu
keluarga. Mengapa
saya
harus
menghabiskan waktu membaca Alkitab,
sedangkan saya sudah berdoa dan
mendengar khotbah setiap Minggu? Saya
sudah percaya kepada Yesus Kristus. Saya
sudah mendengar Injil.”
“Ya, mengapa saya harus membaca
Alkitab?”
Tuhan memberi peringatan kepada Yosua
untuk dilakukan dan Yosua menaatinya,
“Janganlah engkau lupa memperkatakan
kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah
itu siang dan malam, supaya engkau
bertindak hati-hati sesuai dengan segala
yang tertulis di dalamnya, sebab dengan
demikian perjalananmu akan berhasil
dan engkau akan beruntung” (Yos. 1:8).
Raja
Daud
mengatakan
betapa
pentingnya mengetahui firman Tuhan,
bagaimana kita dapat mengetahui
firman-Nya apabila kita tidak membaca
Alkitab, “Dengan segenap hatiku aku
mencari Engkau, janganlah biarkan aku
menyimpang dari perintah-perintah-Mu.
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu,
supaya aku jangan berdosa terhadap
Engkau. Terpujilah Engkau, ya TUHAN;
ajarkanlah
ketetapan-ketetapan-Mu
kepadaku”; “Firman-Mu itu pelita bagi
kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur
119:10-12, 105).
Injil Markus mencatat Tuhan Yesus
berkata, “Maka kata-Nya kepada orangorang Yahudi yang percaya kepada-Nya:
‘Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku,
kamu benar-benar adalah murid-Ku
dan kamu akan mengetahui kebenaran,
dan kebenaran itu akan memerdekakan
kamu.’” Oleh sebab itu Alkitab harus
dibaca, dimengerti untuk diaplikasikan
dalam hidup karena firman adalah ‘napas
Allah’ (2 Timotius 3:16) diwahyukan bagi
umat pilihan-Nya. Dengan kata lain, itu
adalah kata-kata dan perintah Tuhan bagi
kita.
Ada begitu banyak pertanyaan tentang
hidup di dunia yang jawabannya ada di
dalam Kitab Suci. Apa tujuan hidup? Dari
mana asalku? Apakah ada kehidupan
setelah kematian? Bagaimana saya bisa
sampai ke surga? Mengapa dunia ini penuh
dengan kejahatan? Mengapa saya berjuang
untuk berbuat baik? Selain pertanyaan
Oleh karena itu membaca Alkitab
sangatlah penting sebagai penuntun
dalam hidup orang percaya, itulah
yang disebut dengan rhema. Kita
akan menerima dan mengerti pesan
Tuhan melalui firman-Nya apabila kita
memiliki hubungan yang intim denganNya melalui firman yang kita baca. Roh
Kudus akan menjelaskan dan menuntun
hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya.
Setiap pergumulan apa pun yang kita
hadapi secara pribadi, firman Tuhanlah
yang akan berbicara dan memberikan
jalan keluar untuk kita. Itulah keajaiban
kuasa firman Tuhan yang berbicara
pribadi lepas pribadi.
Alkitab Penuntun ke Surga dan
Agar Tidak Tersesat
Kita harus membaca dan mempelajari
Alkitab karena ada banyak ajaran sesat.
Alkitab memberi kita tongkat pengukur
yang dengannya kita dapat membedakan
kebenaran dari kesalahan. Kita akan
tersesat dan disesatkan bila tidak
mengenal kebenaran (the truth) firman
Tuhan dengan benar. “Yesus menjawab
mereka: ‘Kamu sesat, sebab kamu tidak
mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah’”
(Matius 22:29)!
89
MOTIVATION
Manfaat Membaca Alkitab
Alkitab adalah buku yang tidak hanya
untuk dibaca. Ini adalah buku untuk
dipelajari dan harus diaplikasikan. Jika
tidak, itu seperti menelan makanan
tanpa mengunyah dan kemudian
memuntahkannya kembali sehingga
tidak ada manfaatnya. Alkitab adalah
firman Tuhan di mana kita bisa saja
mengabaikannya, yang akibatnya akan
merugikan kita sendiri, sama seperti jika
kita mengabaikan hukum gravitasi.
Mempelajari
Alkitab
bagaikan
menambang emas dari sungai, apabila
dilakukan hanya dengan “menyaring
kerikil di sungai”, kita hanya akan
menemukan sedikit debu emas. Tapi
apabila kita benar-benar menggali hingga
kedalaman, semakin banyak emas yang
akan kita peroleh.
Alkitab mengajarkan kepada kita
bagaimana seseorang dapat masuk ke
surga (Yohanes 14:6; Efesus 2:1-10).
Firman Tuhan menunjukkan kepada
kita betapa Tuhan mengasihi kita (Roma
5:6-8; Yohanes 3:16) dan mengapa kita
harus mengasihi Dia sebagai balasannya
(1 Yohanes 4:19). Ini membantu kita
mengetahui bagaimana diselamatkan
dari dosa dan apa akibat dari dosa (2
Timotius 3:15).
Firman Tuhan membantu kita melihat
dosa dalam hidup kita dan membantu
kita menyingkirkannya (Mazmur 119:9,
11). Ini memberi kita petunjuk dalam
hidup yang benar, membuat kita lebih
bijaksana, tidak menyia-nyiakan tujuan
hidup sebagai orang pilihan Tuhan
(Mazmur 32: 8, 119:99; Amsal 1:6;
Matius 7:24-27). Alkitab juga melengkapi
kita untuk dapat melayani Tuhan sesuai
dengan kehendak-Nya, bukan kehendak
kita (2 Timotius 3:17; Efesus 6:17; Ibrani
4:12).
90
Dengan membaca dan mempelajari
Alkitab, membantu kita mengetahui dan
mengenal “umpan” yang menarik kita ke
dalam godaan berdosa, kita dapat belajar
dari kesalahan tokoh-tokoh di dalam
Alkitab dan menghindarkan diri kita
dari dosa. Pengalaman adalah seorang
guru yang hebat, tapi jika menyangkut
belajar dari dosa, lebih baik belajar dari
kesalahan orang lain. Ada begitu banyak
karakter Alkitab yang bisa dipelajari,
beberapa di antaranya dapat berperan
sebagai model peran positif dan negatif
pada waktu yang berbeda dalam
kehidupan mereka. Misalnya, Daud,
dalam kemenangannya atas Goliat,
mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan
lebih besar daripada apa pun yang kita
hadapi (1 Samuel 17), sementara datang
godaan untuk melakukan perzinaan
dengan
Batsyeba
mengungkapkan
betapa besar konsekuensi yang diterima
dari kenikmatan sesaat (2 Samuel 11).
Alkitab wajib dibaca oleh setiap orang
yang mengaku beriman kepada Kristus,
karena iman Kristen mencakup tiga
komponen, yaitu pengetahun akan
kebenaran, menerima kebenaran,
dan percaya pada Kristus sebagai
Tuhan dan Juruselamat (Charles
Spurgeon). Tanpa mengetahui akan
kebenaran firman, iman tidak akan
bertumbuh. Sebagai contoh: apabila kita
membaca dan menggali surat 2 Timotius
3, kita akan mengetahui bagaimana
Paulus mengajar Timotius untuk
mempertahankan iman dan bagaimana
merespons keadaan atau perbuatanperbuatan jemaat pada era akhir zaman.
Saat Rasul Paulus menyadari bahwa
akhir hidupnya sudah dekat, ia menulis
surat kepada “anak dalam iman”, yaitu
Timotius akan pentingnya berpegang
pada firman yang telah diajarkan sejak
masa kecilnya. Kata-kata terakhir
seseorang menjelang akhir hidupnya
sering kali membawa makna khusus. Tak
terkecuali dengan Paulus yang berpesan
kepada Timotius sebagai suatu wasiat
pribadi. Dalam suratnya yang kedua
kepada Timotius, Paulus memberi
nasihat agar jangan goyah imannya
dalam menghadapi orang-orang yang
akan digembalakannya dan bagaimana
Paulus memberi perintah untuk tetap
memberitakan firman dalam keadaan
apa pun. Paulus berpesan kepada
Timotius agar tetap berpegang pada
otoritas kuasa firman Tuhan.
Timotius dipercaya oleh Paulus untuk
menggembalakan jemaat di Efesus,
dia masih sangat muda untuk menjadi
seorang gembala, hal inilah yang
membuat Timotius merasa takut dan
kurang percaya diri dalam urusan
menggembalakan jemaat Efesus yang
lebih senior dan lebih berpengalaman.
Mengenai keraguan Timotius dalam
menjalankan
tugasnya,
Paulus
mengingatkan dalam 1 Tim. 1:18, agar
Timotius berjuang dengan iman. Dan
diakhiri dengan perintah yang sama,
yaitu: “Bertandinglah dalam pertandingan
iman yang benar dan rebutlah hidup yang
kekal” (1 Timotius 6:12).
Pesan Rasul Paulus kepada
Timotius
“Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau
sudah mengenal Kitab Suci yang dapat
memberi hikmat kepadamu dan menuntun
engkau kepada keselamatan oleh iman
kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang
diilhamkan Allah memang bermanfaat
untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan
dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran” (2 Timotius 3:15-16).
Timotius didorong untuk berpegang
teguh pada keyakinan yang dimilikinya
sejak muda. Sejak masa kecilnya,
Timotius mengenal Kitab Suci berkat
bimbingan ibu, Eunike dan neneknya,
Lois (2 Tim. 1:5). Ia telah belajar dari
mereka tentang iman kepada Kristus.
Timotius juga telah belajar dari Paulus,
bagaimana menjalani hidup dalam terang
firman Tuhan. Semua sumber tersebut
membawa Timotius kepada pemahaman
yang benar tentang keselamatan di
dalam Kristus.
Suratnya kepada Timotius ini juga
sebagai bukti iman sejati Paulus kepada
Tuhan Yesus Kristus, di antaranya
Paulus mengatakan, “Itulah sebabnya
aku menderita semuanya ini, tetapi aku
tidak malu; karena aku tahu kepada
siapa aku percaya dan aku yakin bahwa
Dia berkuasa memeliharakan apa yang
telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga
pada hari Tuhan” (2 Timotius 1:12 ). Dan
juga betapa pentingnya untuk mengerti
dan mengenal kuasa Kitab Suci seperti
apa yang dituliskan dalam suratnya 2
91
MOTIVATION
Timotius 2:9, “Karena pemberitaan Injil
inilah aku menderita, malah dibelenggu
seperti seorang penjahat, tetapi firman
Allah tidak terbelenggu.”
Kesetiaan terhadap iman tidak terjadi
begitu saja, melainkan melalui suatu
proses dalam jangka waktu tertentu.
Meskipun Timotius telah mengikuti
ajaran dan teladan Paulus, Paulus
merasa perlu untuk terus memotivasi
Timotius agar melanjutkan hal itu
di masa kemudian. Terutama bila ia
nanti mengalami masa penganiayaan.
Paulus ingin agar muridnya dapat
mempertahankan iman dan melayani
pekerjaan Tuhan seperti apa yang telah
ia lakukan. Paulus menutup surat kepada
Timotius dengan pernyataan bahwa
ia telah mengakhiri pertandingan yang
baik, telah mencapai garis akhir dan
memelihara iman.
Timotius diingatkan bahwa Allah
memberikan kepada orang percaya roh
keberanian menghadapi setiap masalah
yang muncul. “Sebab Allah memberikan
kepada kita bukan roh ketakutan,
melainkan roh yang membangkitkan
kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi
92
janganlah malu bersaksi tentang Tuhan
kita dan janganlah malu karena aku,
seorang hukuman karena Dia, melainkan
ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh
kekuatan Allah” (2 Timotius 1:7-8).
Dengan tegas Paulus mengatakan,
“Secara lahiriah mereka menjalankan
ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya
mereka memungkiri kekuatannya.
Jauhilah mereka itu” (2 Tim. 3:5)! Dan
ada 19 ciri-ciri perbuatan dan sikap
jemaat di akhir zaman, era kelahiran
Kristus hingga kedatangan Kristus yang
kedua kalinya. Hidup mereka seperti
orang dunia yang tidak mengenal
kebenaran firman:
1. Cinta
akan
uang.
Lebih
mengutamakan uang daripada
Tuhan, menggunakan nama Tuhan
untuk mencari keuntungan pribadi.
Mencari berkat materi daripada
mencari Tuhan. Sedangkan Tuhan
berfirman, “…akar segala kejahatan
ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang telah
menyimpang dari iman dan menyiksa
dirinya dengan berbagai-bagai duka.”
2. Mengasihi diri sendiri. Alkitab
tidak mengajarkan bahwa kita
tidak bisa mengasihi orang lain
apabila kita tidak bisa mengasihi diri
sendiri. Hal ini sangat bertentangan
dengan firman Tuhan (Lukas
10:27), “Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu dan dengan segenap
akal budimu, dan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri.”
Mengasihi sesamamu seperti dirimu
sendiri bukan berarti mengasihi diri
sendiri. Di sini Paulus berbicara
bahwa manusia mulai mencintai diri
sendiri, semuanya fokus pada “aku”
sehingga tidak memperdulikan akan
sesama lagi.
3. Membual
4. Menyombongkan diri
5. Pemfitnah
6. Berontak terhadap orangtua
7. Tidak tahu berterima kasih
8. Tidak mempedulikan agama
9. Tidak tahu mengasihi
10. Tidak mau berdamai
11. Suka menjelekkan orang
12. Tidak dapat mengekang diri
13. Garang (kejam)
14. Tidak suka yang baik
15. Suka mengkhianat
16. Tidak berpikir panjang
17. Berlagak tahu
18. Lebih menuruti hawa nafsu
19. Menjalankan ibadah secara
lahiriah
“Paulus menutup surat
kepada Timotius dengan
pernyataan bahwa ia telah
mengakhiri pertandingan
yang baik, telah mencapai
garis akhir dan memelihara
iman.”
•
firman itu menunjukkan jalan agar
kita berbalik ke jalur yang benar,
yaitu kepada kehendak Tuhan.
Mendidik dalam kebenaran
artinya firman Tuhan memberi
instruksi bagaimana kita dapat
berjalan dalam kebenaran dan
memuliakan Tuhan.
Bagaimana kita dapat melepaskan
diri dari ikatan kuasa dosa? Bacalah
Alkitab. Apakah tujuan hidup kita?
Pelajari Alkitab. Bagaimana ingin bebas
dari kuasa dosa? Pelajari dan lakukan
apa yang tertulis di Alkitab. Apakah
kita ingin hidup sukses yang memiliki
damai sejahtera dan penuh sukacita?
Renungkan dan praktikkan semua
perkataan Allah di dalam Alkitab. Alkitab
akan memberitahu dan mengajarkan apa
yang kita perlu ketahui dan lakukan.
Tepat seperti kata Rasul Paulus, mereka
secara lahiriah beribadah, melayani,
hebat, dan terlihat sibuk tapi karakternya
bobrok. Inilah karakter manusia
akhir zaman. Itulah sebabnya Paulus
mengatakan kepada Timotius agar jangan
terkejut melihat kehidupan orang yang
mengaku dirinya Kristen, namun jauh
dari kebenaran firman Tuhan. Sekalipun
keadaannya seperti itu, Timotius diminta
untuk tetap memberitakan Injil Kristus,
berpegang pada doktrin Alkitab yang
benar, dan menjadikan firman Tuhan
sebagai pegangan hidup.
Iman Bertumbuh dalam Pembacaan
Kitab Suci
Mengapa membaca Kitab Suci itu penting?
Karena di dalamnya mengandung nilainilai pengajaran tentang kebenaran yang
akan menjadikan iman kita bertumbuh.
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah
memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk
memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran” (2 Tim.
3:16).
Mari kita perhatikan maksud dari ayat
ini.
• Mengajar, artinya firman itu
memberitahukan
kepada
kita
tentang apa yang Tuhan mau kita
lakukan dalam hidup kita, yaitu
hidup benar. Sekalipun kita sedang
mengalami sanctification (proses
pendisiplinan), dan mungkin kita
melakukan kesalahan, itu adalah
hal yang normal karena kita tidak
sempurna. Itulah sebabnya saat kita
jatuh, Tuhan akan mengajar kita.
• Menyatakan kesalahan artinya
ketika kita berbuat dosa, kita
sedang ada di luar jalur Tuhan,
kemudian kita ditegor bahwa kita
salah, supaya kita bertobat dan
tidak berbuat dosa lagi.
• Memperbaiki kelakuan artinya
Ketika kita mencoba mencari cinta dan
kepuasan di tempat yang menawarkan
cinta dan kepuasan dari dunia akan
membawa kita masuk ke dalam jerat
dosa. Tetapi Tuhan—Pencipta yang
mengasihi anak-anak-Nya—memberi
tahu bagaimana menemukan cinta dan
sukacita abadi yang ditulis di Alkitab.
Firman yang diwahyukan, Alkitab, sangat
penting sehingga Yesus mengatakannya,
“Manusia tidak hidup dari roti saja,
tetapi oleh setiap firman yang keluar
dari mulut Allah” (Matius 4:4). Dengan
kata lain, jika kita ingin menjalani hidup
sepenuhnya, sesuai kehendak Tuhan, kita
tidak cukup hanya mendengar khotbah,
melainkan harus juga membaca sendiri
firman Tuhan yang tertulis.
Baca firman! Pelajari firman! Lakukan
firman! Pertahankan iman! (IM)
93
YOUTH
baik memiliki banyak harta daripada
mengikut Tuhan.
“Pada waktu Yesus berangkat untuk
meneruskan perjalanan-Nya, datanglah
seorang berlari-lari mendapatkan Dia
dan sambil bertelut di hadapan-Nya
ia bertanya: ‘Guru yang baik, apa yang
harus kuperbuat untuk memperoleh
hidup yang kekal?’ Jawab Yesus: ‘Mengapa
kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun
yang baik selain dari pada Allah saja.
Engkau tentu mengetahui segala perintah
Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah,
jangan mencuri, jangan mengucapkan
saksi dusta, jangan mengurangi hak orang,
hormatilah ayahmu dan ibumu!’ Lalu kata
orang itu kepada-Nya: ‘Guru, semuanya
itu telah kuturuti sejak masa mudaku.’
Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh
kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya:
‘Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah,
juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah
itu kepada orang-orang miskin, maka
Sukses Cara Dunia Vs
Sukses Dalam Tuhan
A
da seorang pendeta
bernama E. V. Hill yang
menerima
undangan
untuk
berkhotbah
di sebuah gereja di
kota besar di Amerika Serikat. Saat
berkhotbah, ia menjelaskan perbedaan
antara daerah perkotaan yang kaya itu
dengan daerah pinggiran kumuh di dekat
tempatnya melayani.
94
“Saya tahu apa yang kurang di sini…”
kata Pdt. E. V. Hill, “di sini tidak ada grafiti
(coret-coret di dinding jalanan) sama
sekali. Saya bersedia membuatnya bagi
Anda. Saya akan mengambil satu ember
cat dan berjalan mengelilingi kawasan
ini, lalu saya akan menuliskan satu kata
ini di atas rumah jutaan dolar dan mobil
mahal buatan Eropa milik Anda semua:
sementara.”
engkau akan beroleh harta di sorga,
kemudian datanglah ke mari dan ikutlah
Aku.’ Mendengar perkataan itu ia menjadi
kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab
banyak hartanya (Mrk. 10:17-22).”
Kekayaan bukan hanya tentang uang
atau benda-benda yang kita miliki. Hal
yang lebih berharga daripada harta
adalah waktu. John C. Maxwell berkata,
“Semakin muda usia kita, semakin kita
merasa memiliki banyak kebebasan
untuk melakukan apa pun terhadap
waktu, perkataan, uang, dan lainnya.
Tapi, semakin kita bertumbuh di dalam
kepemimpinan, kita seharusnya sadar
melepaskan
kebebasan-kebebasan
tersebut.”
Harta yang sesungguhnya pun bisa
berarti hubungan yang kita miliki dengan
teman-teman atau kerabat-kerabat kita.
Mungkin doa Yabes dalam 1 Tawarikh
4:10, terutama tentang: kiranya Engkau
memperluas daerahku berbicara juga
tentang memperoleh teman-teman
baru dari Tuhan. Semakin banyak teman,
semakin luas networking atau relasi kita.
Kamuflase Kesuksesan Menurut
Dunia
Dunia sering kali memandang ukuran
kesuksesan ialah popularitas, kekayaan,
dan menjadi apa pun yang kita inginkan.
Padahal Tuhan menilai lain. Bagi Tuhan,
kegigihan kita mengemban kepercayaan
yang Ia berikan merupakan bentuk
kesuksesan. Seperti yang dilakukan
hamba-hamba
yang
baik
dalam
perumpamaan tentang talenta (Mat.
25:14-30). Talenta bisa melambangkan
semua kemampuan, waktu, sumber
daya, dan kesempatan untuk melayani.
Kita harus tahu bahwa posisi dan
pelayanan kita di surga akan ditentukan
oleh kesetiaan kita dalam kehidupan dan
pelayanan kita di bumi.
Dalam perumpamaan di Matius 25:1430 itu, sebenarnya semua talenta adalah
milik Tuhan. Hamba-hamba tersebut
hanya dipercaya untuk mengelolanya.
“Kenapa saya ingin menulis kata itu?
Karena tidak ada satu pun dari kekayaan
ini bersifat kekal.”
Seandainya anak muda yang kaya
menyadari kekayaannya merupakan
kepercayaan dari-Nya, pasti ia akan
mengelolanya hanya untuk kemuliaan
Tuhan. Sebab Dia yang akan memelihara
hidupnya (Mat. 6:25-34). 1 Korintus 4:7
c versi The Message mengatakan, “Isn’t
everything you have and everything you are
sheer gifts from God? (Bukankah semua
yang kamu punyai dan hidupmu sendiri
pun semata-mata anugerah dari Tuhan?)”
Banyak orang mungkin berpendapat
bahwa kesuksesan diukur dengan
kekayaan. Seperti anak muda dalam
Matius 19:22 dan Markus 10:17-22—
atau bahkan menurut Lukas 18:18 adalah
seorang pemimpin—yang berpikir lebih
“Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya,
susah payah tidak akan menambahinya”
(Ams. 10:22). Bayangkan, apabila Simon
sang nelayan, sebelum menjadi Petrus
penjala manusia, terus-menerus bekerja
keras menjadi nelayan dan menjala ikan
95
YOUTH
Formulir Pemasangan Iklan
Tgl:
Christian Lifestyle Magazine
seumur hidupnya, kesuksesan seperti
apa yang ia alami? “Guru, telah sepanjang
malam kami bekerja keras dan kami tidak
menangkap apa-apa (Luk. 5:5 a).” Bisa
saja ia akan mengalami sukses menurut
ukuran dunia, tetapi ia tidak sukses di
dalam Tuhan.
Apakah Kekayaan dan Kesuksesan
Merupakan Tanda Rohani yang
Sehat?
Apakah kekayaan yang meningkat dapat
dianggap sebagai tanda kerohanian yang
sehat? Belum tentu. Memiliki kekayaan
tidaklah salah, tetapi apabila itu
membuat kita jatuh cinta pada kekayaan
atau uang, akan sukar bagi kita untuk
masuk kerajaan surga (Mat. 19:23).
Salah satu ukuran kerohanian yang
sehat dan sukses di dalam Tuhan ialah
kita melakukan sesuatu dengan penuh
sukacita dan yang terbaik untuk Dia di
manapun kita berada. Tolak ukur lainnya
ialah rasa ucapan syukur. Mampukah
kita mengucap syukur dalam segala hal?
Orang yang mampu bersyukur akan
berkata, “Terima kasih, Tuhan, karena
kami masih bisa makan seperti ini…”
96
Alamat :
Telp./Handphone:
Pilihan iklan:
orang yang memiliki karunia untuk
menikmati yang mereka miliki! Hal itu
sangat tragis. Lebih baik kita mempunyai
keduanya, yaitu karunia untuk memiliki
serta karunia untuk menikmati.
Di London terdapat dua tempat yang
menarik, yaitu museum Bank of England
dan museum Clockmakers. Tempat yang
pertama merupakan ruang menyimpan
uang-uang. Tempat yang kedua untuk
menyimpan arloji-arloji. Dua tempat
tersebut seolah menggambarkan bahwa
uang dan waktu merupakan sumber
daya yang sangat penting. Tetapi,
kedua hal itu menjadi dilema besar.
Bukankah kita sering memakai waktu
yang berharga untuk bekerja setengah
mati mencari uang, lalu menghabiskan
begitu banyak uang untuk mengisi
waktu liburan? Kita jarang memiliki
kedua hal itu secara seimbang. Tetapi,
lihatlah teladan Tuhan Yesus. Meskipun
kesibukan-Nya amat menyita waktu, Ia
meluangkan waktu di pagi hari, bahkan
larut malam untuk berdoa, mencari dan
melakukan kehendak Bapa. Ia selalu
memiliki ketersediaan waktu tenaga,
dan “uang” (time margin, energy margin,
and money margin).
Kita harus selalu mengingat bahwa
kesuksesan ialah kasih karunia dari
Tuhan. Ukuran kesuksesan yang sejati
di dalam hidup ini kembali pada halhal yang sederhana. Melihat anak-anak
bertumbuh. Memiliki banyak sahabat
baik. Masih punya banyak kesempatan
untuk berbuat baik. Dan lainnya. “Akhir
kata dari segala yang didengar ialah:
takutlah akan Allah dan berpeganglah
pada perintah-perintah-Nya, karena ini
adalah kewajiban setiap orang. Karena
Allah akan membawa setiap perbuatan
ke pengadilan yang berlaku atas segala
sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik,
entah itu jahat” (Pengkhotbah 12:1314).
Raja Salomo memulai kitab Pengkhotbah
dengan sinis bahwa hidup ini sia-sia. Tapi,
ia mengakhirinya dengan nasihat bijak
tentang makna hidup yang sejati. Yaitu,
takut akan Allah, mengasihi Dia,
dan menaati firman-Nya merupakan
tujuan dan kepuasan yang tidak dapat
ditemukan melalui cara lain. Itulah arti
sukses di dalam Tuhan. (IM)
DOUBLE PREMIUM INSIDE
: Rp 10.000.000
OUTSIDE BACK COVER
: Rp 8.000.000
INSIDE FRONT / BACK COVER
: Rp 7.000.000
INSIDE (FULL PAGE)
: Rp 5.000.000
- FREE promosi di website dan akun social media (Facebook, Twitter, Path)
- GBI PRJ khusus untuk pemasangan iklan Double Premium Inside & Outside Back Cover
- Materi Iklan berupa: JPEG, TIFF, CMYK 300 DPI, ukuran 210 mm x 275 mm + bleed 0,5 cm (CD)
Menyetujui
(…………………………)
INFORMASI IKLAN
Handrie
SPESIFIKASI
0817 0938 063
Email: [email protected]
JADWAL TERBIT
Maret
: 210 mm x 275 mm
: 100 halaman
: Art Carton 260 gram
: Matte Paper 100 gram
: 4/4 Full Colour
: 3 bulan sekali
: 10.000 eksemplar
ADVERTISEMENT SIZES
Juni
September
Desember Ukuran Jumlah Halaman
Cover Content Warna Jadwal Terbit Oplah FULL PAGE
bleed size
220 x 285mm
210 mm
DOUBLE PREMIUM SPREAD (DPS)
bleed size
420 mm
285 x 430 mm
275 mm
Banyak orang yang mempunyai karunia
untuk memiliki. Tapi, tak banyak
:
275 mm
Jangan iri terhadap kesuksesan atau
keberhasilan orang lain. Kalau kita iri
terhadap orang lain, berarti kita berpikir
bahwa supaya bahagia, kita harus
memiliki lebih dan lebih banyak benda
atau harta lagi. Padahal, menjadi dan
merasa bahagia itu pilihan. Kita memilih
untuk bahagia—terlepas dari apa pun
yang kita alami atau miliki. Kalau kita
tak bahagia dengan apa yang kita miliki
sekarang, bagaimana kita bisa merasa
bahagia dengan memiliki lebih lagi?
“Walaupun seorang berlimpah-limpah
hartanya, hidupnya tidaklah tergantung
dari pada kekayaannya itu (Luk. 12:15).”
Nama/PT
210 mm
210 mm
97
98
99
100
Download