INTEGRITY Edisi 34 Christian Lifestyle Magazine Darlene Zschech Sembuh dari Kanker Payudara Diabetes Melitus Pembunuh No.3 di Dunia! Apakah Nama Kita Bisa Dihapus dari Kitab Kehidupan? Mana yang Harus Kupilih? Karier atau Keluarga? JALAN MENUJU KESELAMATAN Tetaplah Kerjakan Keselamatanmu UNTUK KALANGAN SENDIRI Finances How to Manage Your Family Finances? Christianity Haruskah Orang Kristen Dibaptis? Family Sehatkah Pernikahan Anda Saat Ini? 1 2 3 4 5 CONTENTS CONTENTS 46 WOMAN 28 10 TESTIMONY Darlene Zshech Sembuh dari Kanker Payudara Karena Mazmur 91! SPECIAL Kitab Kehidupan? ”Namun, Tuhan dengan panjang sabar-Nya masih meminta mereka untuk bertobat dan memberikan kesempatan.” 88 MOTIVATION Mengapa Orang Kristen Harus Membaca Alkitab? CHARACTER Kristen Suam-Suam Kuku akan Dimuntahkan Allah “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.” “Tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya.” Mana yang Harus Kupilih? Karier atau Keluarga? “Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata” (Amsal 31:10). 32 FINANCES Merespon Kasih Tuhan Secara Benar akan Mendatangkan Berkat 64 FAMILY “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” 6 Sehatkah Pernikahan Anda Saat Ini? ”Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam rumah tangga. Komunikasi adalah jembatan relasi antara pasangan.” How to Manage Your Family Finance? “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.” 94 YOUTH Sukses Cara Dunia Vs Sukses Dalam Tuhan “Tolak ukur lainnya ialah rasa ucapan syukur. Mampukah kita mengucap syukur dalam segala hal?” 52 MOTIVATION Cara Iblis Menghancurkan Orang Kristen? Roh Kesibukan! ”Tetapi curi waktu mereka sehingga tidak berhubungan lagi dengan Yesus. Alihkan perhatian mereka.” 18 BLESSINGS Haruskah Orang Kristen Dibaptis? “Supaya sama dengan Kristus yang telah bangkit, demikianlah kita menjalani hidup baru dalam kuasa kebangkitan-Nya.” 84 APOCALYPTIC Apakah Nama Kita Bisa Dihapus dari Melakukan Apa yang Disukai Tuhan “Berapa banyak orang yang mengaku dirinya Kristen berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melakukan apa yang disukai Tuhan Yesus?” 42 80 CHRISTIANITY 72 CHRISTIANITY Jalan Menuju Keselamatan ”Mereka adalah orang-orang yang fasik yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka.” 60 HEALTH Diabetes Melitus Pembunuh No.3 di Dunia! “Pre-diabetes adalah suatu keadaan di mana kadar glukosa atau gula darah di atas ambang normal, tetapi masih di bawah kadar gula untuk diagnosis diabetes.” 7 EDITOR’S NOTE Shalom, Masih ingatkah kita pertama kali ketika mengenal Tuhan Yesus, bertobat, dan percaya pada-Nya? Kita begitu bergairah & sangat ingin berdoa, memuji, menyembah Dia, bergabung dalam komunitas gereja, dan membaca Alkitab tiap hari, serta menjaga hidup kita dengan baik. Apakah kita masih dalam kondisi seperti itu? EDITORIAL Perhatikan cara kita hidup, sebab tidak banyak orang yang tetap mengerjakan keselamatan yang telah mereka terima. “Karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar” (Filipi 2:12). Penanggung Jawab: Pdm. DR. Janto Simkoputera, MD, PhD Semua proses kehidupan yang kita alami adalah untuk mendewasakan kerohanian kita supaya serupa dengan Kristus. Mungkin kita tengah berada dalam proses untuk meremukkan kesombongan ataupun kekerasan hati kita. Janganlah melarikan diri. Mintalah pertolongan Roh Kudus agar memampukan kita menghadapi proses itu. Jika kita menjaga hati kita, menuruti perintah-Nya, berbuat apa yang berkenan, dan intim dengan Dia, kita akan memberikan warisan rohani yang baik, sungguh-sungguh hidup dalam rencana Tuhan, menerima pengurapan & perlindungan dari-Nya, mengubah atmosfer sekitar, dan Dia sendiri yang memegang kendali penuh atas masa depan serta kehidupan kita. “Demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan” (Roma 6:19 b). Jeremy Taylor, seorang hamba Tuhan pernah berkata, “Let my body be a servant of my spirit, and both body and spirit servants of Jesus (Kiranya tubuhku menjadi hamba bagi rohku, kiranya tubuh serta rohku menjadi hamba bagi Yesus).” Tetaplah kerjakan keselamatanmu. Pemimpin Redaksi: Pdm. Rulianto Widjaja Tim Redaksi: Pdm. Robertus Purwadi, S.Pd, SE Timbul Berutu, S.Th Pdp. Pinkan Moningka Pdp. Elizabeth Sulastri, M.Th Pdm. Imani Hia, S.Th Editor: Franisz Ginting Iklan: Pdm. Roy R Tanudjaja, MSc Pdp. Erna Sari, SE CBC Handrie Nathanael Design Graphics: Jimmy, S.Ds Website: Ronaldo Alvin Andrianes, S.Kom Promosi: Tjung Fuk Nji, S.Kom Rinto Akim Dicetak oleh: Maju Jaya Printing (Disclaimer: Meskipun isi telah diteliti dengan saksama untuk menjaga ketepatan informasi, kami mohon maaf apabila ada kekurangan dan lain-lain hal yang mungkin terjadi karena ketidaksengajaan. Pembaca tetap perlu melakukan pemeriksaan ulang terhadap semua informasi, termasuk penawaran produk dan jasa melalui iklan dalam majalah Integrity.) 8 Lawyer: Kaleb Winarto, SH 9 TESTIMONY Darlene firman-Nya, kita akan mendapatkan harapan yang tak mengecewakan.” Darlene memiliki harapan dan berkata bahwa Tuhan menyertai sepanjang langkahnya dan firman-Nya benar-benar menjadi pelita baginya. “Firman-Nya selalu menang atas kesulitan-kesulitan kita. Dia rindu menyembuhkan dan menyelamatkan kita. Jangan pernah lupakan itu. Semua hanya karena kasihNya yang sangat besar bagi kita—bukan karena apa pun yang telah kita perbuat.” Zschech Sembuh dari Kanker Payudara Karena Mazmur 91! Darlene Zschech adalah seorang Worship Leader atau pemimpin pujian dan penyembahan di Hillsong Church, Australia selama belasan tahun lebih. Lagu rohani populer, Shout to the Lord (Nyanyi dan Bersoraklah) merupakan salah satu ciptaannya. Darlene juga telah menulis sejumlah buku yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, seperti The Kiss of Heaven, The Art of Mentoring, Extravagant Worship, Revealing Jesus, dan Worship Changes Everything. Selepas masa pelayanannya di Hillsong, Darlene beserta suami, Mark, menaati tuntunan Tuhan untuk menggembalakan gereja, yaitu Hope Unlimited Church sejak 2011. Semua tampak indah dan diberkati. Hingga suatu hari, pada Desember 2013, seminggu menjelang Natal, Darlene didiagnosis terkena kanker payudara. Sebelumnya, dia rutin menjalani cek mamografi (pemeriksaan kelenjar payudara menggunakan sinar X untuk 10 mendeteksi kanker), tetapi hasilnya masih belum pasti. Lalu, merasa digerakkan oleh Tuhan untuk melakukan tes ulang, pemeriksaan dari Sydney Breast Clinic menyatakan benar bahwa Darlene terserang kanker. “Kabar itu membuat saya sampai-sampai ingin mati saja,” Darlene mengakui. “Beberapa hari saya merasa, akankah saya berhasil melewati ini semua…? Saya sangat khawatir. Tapi puji Tuhan, masih ada kasih karunia-Nya yang besar. Pengalaman ini benar-benar mengacaukan pikiran saya. Saya yang dulunya sering berfokus pada firman Tuhan saja daripada perasaan saya, kadang-kadang mulai hilang setelah mendengar kabar itu.” Di tengah-tengah gejolak emosional, perawatan medis, dan persiapan operasi, Darlene semata-mata berharap pada firman Tuhan, terutama kitab Mazmur. Pada awal tahun 2014, di media sosial Twitter, dia menulis: “Mazmur 91:1-16; Tuhan amat baik. Kalau kita percaya Kadang Darlene pun mempertanyakan kasih Tuhan, serta berjuang keras mempercayai Dia. Sehingga dia merasa perlu menerima pewahyuan yang baru akan kasih-Nya. “Kadang saya berkata, ‘Tuhan… aku tidak mengerti…’ Lalu Tuhan bertanya balik, ‘Apakah kamu percaya padaku?’ dan saya menjawab, ‘Tentu saja, Tuhan.’ Lalu, Dia bertanya lagi, ‘Apakah engkau tahu kalau Aku mengasihimu?’ Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu karena pengalaman ini membuat saya merasa tidak dikasihi. Entahlah, saya hanya berusaha untuk jujur.” Di saat-saat seperti itulah dia memilih memusatkan perhatiannya pada apa kata Alkitab saja tentang kasih Tuhan. “ Anda harus melepaskan semua tampilan-tampilan luar supaya dapat berfokus pada hal-hal yang ada di dalam diri Anda. “ 11 TESTIMONY Sejak divonis kanker, Darlene menjalani beberapa kemoterapi (pencegahan dan penyembuhan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan bahan kimia ke dalam tubuh). Dalam kondisi itu, dia belajar makin berserah kepada Tuhan sehingga membuatnya tetap kuat menjalani hidup. “Obat-obatan pertama yang dimasukkan sangatlah kuat. Warnanya merah. Waktu melihatnya, saya teringat lagu No Longer Slaves yang berkata, ‘His blood runs through my veins (Darah-Nya mengalir di nadi saya).’ Saya mendapatkan rhema atau pewahyuan tersebut. Darah Kristus mengalir di tubuh saya. Kemoterapi tidak akan menghancurkan tubuh saya.” Tiap kali dikemo, dia memperkatakan hal yang sama, “Darah Kristus mengalir di tubuh saya.” Ketika diperhadapkan dengan penyakit mematikan, seseorang bisa saja merasa tiada berdaya dan berkata, “Mengapa saya, Tuhan…? Mengapa saya…?” Termasuk Darlene. Darlene menjelaskan, “Usia saya 48 tahun ketika didiagnosis kanker. Ayah saya wafat ketika berusia 50 tahun karena kanker. Ada saat-saatnya saya tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata, dan saya sering menangis karena hal itu cukup menakutkan bagi saya.” Darlene dan suaminya sendiri samasama memiliki pengalaman kehilangan ayah karena kanker. Beberapa teman dan jemaatnya juga. Jadi, kanker membuat mereka trauma. Tapi, dia berserah total kepada-Nya. “Saya belum pernah merasa seberserah ini. Saya percaya, kanker bukanlah akhir dari hidup saya.” Darlene dikuatkan melalui cara Tuhan memperhatikan detail hidupnya—mulai dari ketepatan diagnosis hingga orang asing yang mendoakannya. Seorang 12 mempercayai Allah saja meskipun rasa takut masih ada. “Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu (Mzm. 34:19).” “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya” (Mzm. 139:14), serta Mazmur 91 yang di antaranya menyatakan tentang umur panjang dan Tuhan adalah tempat perlindungan dan kubu pertahanan. Firman Tuhan bukanlah sekadar katakata, melainkan bagi kita yang percaya, akan sanggup mengubahkan keadaan menjadi lebih baik di dalam kehidupan. Ketika Penampilan Bukan Lagi Hal yang Penting Akibat kanker itu, Darlene kehilangan rambut dan mengenakan rambut palsu. Namun dia tetap bersyukur karena kasih sayang keluarganya. “Teman-teman, keluarga, dan jemaat kami cukup luar biasa. Saya yakin hidup ini dirancang bagi kita untuk tergabung ke dalam komunitas yang benar,” ujarnya. Memang Darlene tidak diwajibkan mastektomi (pemotongan seluruh bagian payudara lewat operasi apabila terdapat kanker), tetapi dia kehilangan rambut indahnya yang merupakan ciri khasnya. Kehilangan rambut tentu merupakan rasa kehilangan sisi feminim juga. Foto: Darlene Zschech suster berkata, “Saya pernah berada di ruang scan Anda, dan saya berdoa bagi Anda sepanjang waktu.” Darlene makin yakin bahwa Yesus nyata, peduli, dan hebat! Dia teringat akan katakata Ayub. “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau (Ayub 42:5).” Firman-Nya Sanggup Mengubahkan Keadaan Tuhan memiliki strategi untuk menolong kita. Tiap kali berada di sebuah pertempuran apa pun, ketahuilah bagaimana caranya Tuhan menginginkan kita menghadapinya. Kita memiliki persenjataan, tetapi bukanlah yang bersifat duniawi, melainkan yang rohani (2 Kor. 10:4). Misalnya, mulai memperkatakan firman yang kita percayai. “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Rm. 10:17).” Atau, Tetapi Darlene mau mengalihkan semua perasaan itu. “Anda harus melepaskan semua tampilan-tampilan luar supaya dapat berfokus pada hal-hal yang ada di dalam diri Anda,” Darlene menasihati. Kini dia lebih memperhatikan hatinya daripada penampilannya. Dokter yang merawatnya juga menyarankan hal yang sama. Salah satu sumber kekuatan bagi Darlene semasa perawatan adalah firman Tuhan. Buku-buku rohani juga selalu ada di tangannya, bahkan saat hendak masuk ruang operasi. Dalam masa-masa itu juga, Darlene lebih banyak meluangkan waktu untuk menulis banyak lagu dan 13 TESTIMONY setiap hari. Saya masih minum obatobatan dan membaca Alkitab. Saya melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan dan mempercayai Tuhan untuk melakukan hal-hal yang tidak sanggup saya lakukan.” “Saya mendeklarasikan firman Tuhan bagi hidup saya, atas tubuh saya, hari demi hari. Saya tak hanya membacanya, saya mengucapkannya. Saya masih seperti itu setiap hari,” tuturnya. Beberapa ayat favoritnya adalah: “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benarbenar menyadarinya (Mzm. 139:14),” serta Mazmur 91 yang di antaranya menyatakan tentang umur panjang dan Tuhan adalah tempat perlindungan dan kubu pertahanan. menuangkan pemikirannya, sebab itu pun termasuk terapi. Darlene tetap merasakan kasih Tuhan sebagai bagian perjalanan hidupnya di tengah kondisi kehilangan rambut dan emosi yang naikturun. Empat bulan setelah diagnosis, pada Mei 2014, Darlene Zschech dinyatakan berhasil menjalani kemoterapi putaran terakhir. Kemudian, akan menjalani pengobatan radiasi dan memohon doa-doa lanjutan. “Di hari-hari saat saya merasa tidak sanggup menjalani pengobatan lagi, saya benar-benar merasakan kekuatan dari orang-orang yang mendoakan saya,” katanya. “Kadang doa-doa itu serasa seperti gulungan ombak. Sungguh. Ketika saya sedang melakukan sesuatu, tiba-tiba saya 14 merasakan sebuah dorongan, dan saya tahu itu orang-orang sedang mendoakan saya.” Kendati belum sembuh total waktu itu, dia masih mau memimpin ibadah di gerejanya. “Memimpin orang-orang di bait-Nya adalah sebuah kehormatan terbesar bagi saya. His presence is heaven (Hadirat-Nya adalah surga bagi saya).” Sebuah sikap yang mungkin telah ia latih sejak remaja. “Saya bergumul dengan masalah pertunjukan ketika saya pertama kali menerima keselamatan di usia 15 tahun,” kata Darlene. “Lalu, suatu hari Roh Kudus membuat saya terpaku. Dia berkata, ‘Kamu tak perlu melakukan sebuah pertunjukan bagi-Ku.’ Kata-kata itu terngiang-ngiang. Itulah arti hidup dalam Kristus, yaitu belajar mematikan kehendak pribadi sehingga Anda dapat hidup.” Melewati semua pergumulan itu, Darlene mengeluarkan sebuah album musik berjudul Here Am I Send Me. Darlene mengungkapkan, lagu-lagu di album ini lahir dari pergumulannya melawan kanker. Album ini dibuka dengan lagu You Are Great, sebuah deklarasi iman akan kebesaran Tuhan. Pesan yang ingin Darlene sampaikan melaluinya adalah agar umat Tuhan tetap menyembah-Nya seumur hidup mereka. Apa pun yang terjadi. Lama maupun singkat penderitaan ataupun sukacita yang dialami. Lagu-lagu di dalam album tersebut mengajak supaya tetap kuat di masamasa kesesakan, hidup oleh firman, dan mengandalkan kuasa Tuhan. “Sebab semua yang lahir dari Allah, dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita (1 Yoh. 5:4).” “Saat saya sedang sakit, Martin Smith [rekannya yang berkolaborasi menciptakan album itu] terbang dari London untuk menemani kami, menyanyikan pujian di gereja, dan berjalan bersama suami saya untuk menyemangati dia,” kata Darlene. “Itu adalah minggu pertama dari pengobatan dan saya pikir saya akan meninggal, dan Martin berkata, ‘Darlene, aku tahu kamu ingin menulis lagu-lagu untuk masa ini. Adakah yang ingin kamu sampaikan?’ Dan saya berkata, ‘He is great (Allah hebat)!’ Dan kami menulis lagu ini bersama,” ujar Darlene. “Di situlah semuanya dimulai… Di tengah-tengah api pencobaan, itu tidak mengubah siapa Dia.” “Tidak seorang pun tahu berapa hari lagi yang masih kita miliki. Berapa pun yang masih saya miliki—dan saya beriman bahwa saya akan berumur panjang—saya ingin hidup dengan sungguh-sungguh. Saya ingin menghidupi kasih Kristus.” Darlene mempercayai perkataan Tuhan melalui firman-Nya di masa sakitnya. “Saya percaya pada pernyataan Tuhan atas hidup saya. Saya memperkatakan Mazmur 91 bagi diri saya sendiri “Saya sangat bergantung pada firman tersebut, seakan itu lebih penting daripada air minum yang saya butuhkan. Karena semua itu yang benar-benar membuat saya dapat tetap hidup. Jadi, saya benarbenar bergantung penuh.” Selain firman, penyembahan juga hal utama baginya. “Saya suka menyembah, berada di dalam gereja, penuh dengan iman, dan hadirat Tuhan.” Kini Darlene dinyatakan bebas dari kanker! Dan dia mengakui bahwa Mazmur 91 merupakan ayat kunci yang membuatnya untuk dapat terus maju. Di samping ayatayat lainnya dalam firman Tuhan. Kini dia juga enggan memiliki jam-jam sibuk atau jadwal-jadwal padat. Menghabiskan waktu bersama keluarga pun menjadi lebih utama ketimbang lainnya. “Saya tidak mau hidup seperti itu [ketika penuh kesibukan sebelum terkena 15 TESTIMONY „ Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia (Yoh. 16:33). „ kanker],” ujarnya. “Saya ingin hidup yang memiliki waktu bersama Yesus, waktu bersama keluarga, melihat jiwa-jiwa diselamatkan, dan memiliki waktu untuk berbincang-bincang. Saya ingin menulis lagu-lagu yang terinspirasi dari semua itu. Saya ingin memimpin pujian dan penyembahan yang tidak terburu-buru.” Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan berkat kesembuhannya dari kanker ini. Darlene Zschech berkata, “Greater things are yet to come (hal-hal yang lebih baik lagi masih akan terjadi).” “Melalui semua ini, rasa ingin tahu saya untuk mencoba memahami segala sesuatu itu dipenuhi oleh rasa haus dan lapar saya akan firman Tuhan, serta janjijanji-Nya bagi kita untuk mengalami terobosan dan kemenangan terhadap sakit-penyakit. Firman-Nya berkata, ‘Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia (Yoh. 16:33).’ Saat hal-hal gila terjadi di dalam 16 kehidupan kita, sebenarnya kita bisa saja memilih marah-marah ataukah berlutut dan berdoa? Saya pun saat mencoba memahami semua ini, merasa cukup puas karena menemukan lebih banyak hal yang telah dikerjakan oleh Tuhan Yesus dan hasilnya dari itu semua bagi kita.” Tuhan telah menolong Darlene Zschech mengalahkan kanker. Namun, dia berkata bahwa dirinya masih harus banyak belajar dalam perjalanannya untuk mengerti dan mengenal kasih Tuhan. “Ini adalah sebuah perjalanan. Saya belum tiba di tujuan, tapi saya sedang menuju ke sana,” ungkapnya. Mukjizat masih terjadi sampai hari ini. Mukjizat besar dimulai dari perkara kecil. Alkitab tidak mencatat orangorang yang berhasil karena memulai dengan sesuatu yang besar. Tuhan dapat melepaskan kita dari sakit-penyakit dan permasalahan. Mukjizat kesembuhan. Mukjizat finansial. Mukjizat apa pun. Dan mukjizat terbesar adalah keselamatan kekal dengan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita. Kapan terakhir kali kita merasa hampir menyerah dan putus asa? Berkatalah kepada jiwa Anda seperti halnya yang dilakukan Daud melalui Mazmur- mazmurnya sehingga kita dikuatkan. Daud sering berjuang melawan depresi. Namun, di masa rapuhnya, ia menyerukan jiwanya dan memerintahkannya untuk berharap kepada Allah. “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!” (Mzm. 42:11). Seperti yang dilakukan juga oleh Darlene Zschech sehingga mengalami kesembuhan dari kanker karena Mazmur 91. • • 3 Hal yang Bisa Kita Lakukan untuk Mengalami Mukjizat • Mengambil waktu untuk membaca, merenungkan, mempercayai, dan melakukan firman Tuhan. “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa” (Mzm. 91:1). Menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan kita. “Akan berkata kepada TUHAN: ‘Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.’ Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk” (Mzm. 91:2). Memiliki hati yang terus-menerus melekat kepada Tuhan. “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku” (Mzm. 91:14-16). Kiranya Mazmur 91 ini pun tergenapi dan menjadi bagian dalam kehidupan kita. (IM) 17 BLESSINGS Merespon Kasih Tuhan Secara Benar akan Mendatangkan Berkat Edith Burns seorang wanita cinta Tuhan yang biasa memperkenalkan diri kepada siapa pun yang ia jumpai dengan berkata, “Halo, nama saya Edith Burns. Apakah Anda percaya Paskah?” Itulah caranya untuk membuka percakapan yang sangat dia gemari, yaitu menjelaskan arti Paskah, sekaligus membimbing orang-orang untuk percaya kepada Yesus Kristus. Dan banyak dari antara mereka yang menjadi percaya kepada-Nya. Sampai suatu waktu, Edith Burns didiagnosis terkena kanker, dan masa hidupnya tidak akan bertahan lama. Namun demikian, Edith tidak pernah 18 menampakan muka muram, bersungutsungut atau mengumpat. Dia tabah menghadapi ujian iman ini. Semua perawat, dokter, hingga pasien di RS tempat dia dirawat sangat kagum dengan iman Edith. Kecuali satu orang perawat, yaitu Phyllis Cross sang kepala perawat, yang tidak mau tahu tentang Edith. Pada suatu pagi, dua perawat yang semestinya bertugas menjaga Edith sedang tidak masuk kerja sehingga sang kepala perawatlah yang menggantikan mereka. Ketika kepala perawat masuk ke kamar Edith, Edith tersenyum lebar karena mengenalinya dan berkata, “Ibu Phyllis… Tuhan mengasihi Anda. Dan saya telah berdoa untuk Anda.” Kepala perawat itu menjawab ketus, “Maaf, tetapi doa Anda tidak ada gunanya bagi saya.” Edith berkata, “Baiklah… saya akan berdoa kepada Tuhan agar saya jangan meninggal dulu sebelum Anda percaya kepada-Nya…” Kepala perawat membalas, “Dengarkan saya. Anda tidak akan segera mati karena saya tidak akan pernah percaya kepada Tuhan Anda.” Setiap kali sang kepala perawat melintas dan masuk ruangan, Edith selalu menyapanya, “Tuhan mengasihimu, Ibu Phyllis… Dan saya mengasihi Anda. Saya terus berdoa untuk Anda…” Suatu hari, Phyllis Cross seperti merasa ditarik oleh magnet yang sangat kuat supaya masuk ke ruang perawatan Edith. “Saya sangat senang karena Anda mau datang, Ibu Phyllis… Tuhan berkata bahwa hari ini adalah hari yang spesial untuk Anda…” kata Edith. “Ya… Anda bertanya kepada setiap orang di sini, ‘Apakah Anda percaya Paskah?’, tetapi kenapa Anda tidak pernah menanyakannya pada saya…?” tanya kepala perawat itu. Edith menjawab, “Ibu Phyllis... sebenarnya saya ingin, tapi Tuhan memberi tahu saya untuk menunggunya sampai Anda sendirilah yang memintanya… dan sekarang Anda memang telah memintanya.” Edith lalu mengambil sebuah Alkitab dan membukanya, kemudian menjelaskan tentang Paskah—dari kematian sampai kebangkitan Tuhan Yesus. Setelah itu, Edith bertanya, “Ibu Phyllis… jadi, apakah Anda percaya pada Paskah? Apakah Anda percaya bahwa Tuhan Yesus hidup dan Dia ingin tinggal di dalam hati Anda…?” Mendengar pencerahan dari Edith, hatinya tersentuh dan Phyllis Cross berkata, “Ya, saya percaya dengan segenap hati saya… dan saya ingin Yesus tinggal di dalam hati saya…” Lalu kepala perawat itu berdoa dan mengundang Yesus Kristus masuk ke dalam hatinya. Phyllis Cross memilih hal yang benar. Percaya kepada Kristus—pada kematian dan kebangkitan-Nya. Pada hari Minggu Paskah, Phyllis Cross ingin datang ke RS dan mengunjungi Edith untuk memberikan bunga Lili serta mengucapkan selamat Paskah. Namun, BLESSINGS Edith telah diam terbaring lemas tanpa tarikan napas, dengan Alkitab masih ada di pangkuannya. Tangan kirinya ada di atas lembaran halaman kitab Yohanes 14:2, “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” Dan tangan kanannya ada di atas kitab Wahyu 21:4, “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” Phyllis Cross tersenyum kecil dan seperti terpaksa hampir menangis. Ia melihat wajah polos Edith, tak terasa air mata mengalir di pipi, dan Phyllis menengadah sambil berkata, “Selamat Paskah, Edith…” Semenjak itu, setiap saat bertemu orang lain, Phyllis Cross berkata, “Halo, nama saya Phyllis Cross. Apakah Anda percaya Paskah?” Phyllis mau bersaksi kepada orang-orang tentang pengorbanan dan segala kebaikan Tuhan. Paskah, Berbicara Tentang Respons Manusia kepada Tawaran Allah Setelah menjadi budak selama 400 20 tahun lebih, Allah menetapkan untuk membebaskan bangsa Israel dari tanah Mesir. Tuhan menugaskan Musa untuk memimpin bangsa itu. Untuk menekankan kesungguhan amanat Tuhan, maka Musa dengan kuasa Allah, mendatangkan berbagai tulah atas Mesir sebagai hukuman. Setelah terjadi sejumlah tulah, Firaun bersedia membiarkan bangsa Israel pergi, tetapi ia menarik kembali keputusan itu ketika tulah hilang. Saat itulah tulah ke10 atau yang terakhir, dijatuhkan Allah kepada Firaun dan seluruh Mesir dengan mengutus malaikat maut ke seluruh tanah Mesir untuk membunuh semua anak sulung Mesir —dari anak manusia sampai anak sulung hewan. Tetapi, karena orang-orang Israel juga masih tinggal di Mesir, bagaimana mereka bisa luput dari malaikat maut ini? Tuhan memerintahkan umat-Nya, yaitu setiap keluarga harus mengambil seekor anak domba jantan berumur satu tahun dan tanpa cacat untuk disembelih, darah domba itu harus dibubuhkan pada kedua 21 BLESSINGS tiang pintu dan pada ambang atas. Sebab pada malam itu malaikat Tuhan akan menjelajah seluruh tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang akan dibunuh. Mesir akan dijatuhi hukuman dari Tuhan. Bagi orang Israel, dengan menaatinya, Tuhan akan melindungi setiap keluarga Ibrani dan anak sulung mereka. Allah memerintahkan hal demikian kepada bangsa Israel bukan karena Ia tidak bisa membedakan mana anak sulung orang Israel dan mana anak sulung orang Mesir, tetapi karena Ia ingin mengajar umat-Nya tentang pentingnya ketaatan dan penebusan oleh darah Anak Domba Allah yang akan menghapus dosa dunia. “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: ‘Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia (Yoh. 1:29).’” Sejak momentum bersejarah itu, umat Allah senantiasa merayakan Paskah sebagai tanggapan pada perintah-Nya bahwa Paskah merupakan ketetapan 22 untuk selamanya. Setiap orang Israel yang merespons perintah Tuhan dengan benar akan menerima keselamatan. Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus disebut Anak Domba Paskah. “Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus” (1 Kor. 5:7). Inti Paskah adalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan. Allah mengeluarkan orang Israel dari Mesir bukan karena mereka layak, melainkan karena Ia mengasihi mereka dan setia kepada perjanjian-Nya. Demikian pula, keselamatan yang kita terima dari Kristus sampai kepada kita melalui kasih karunia-Nya. Bukan karena kita layak. Namun, Allah menantikan respons kita. “Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu--bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa?--tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkanNya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan d engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir. Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setiaNya terhadap orang yang kasih kepadaNya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan, tetapi terhadap diri setiap orang dari mereka yang membenci Dia, Ia melakukan pembalasan dengan membinasakan orang itu. Ia tidak bertangguh terhadap orang yang membenci Dia. Ia langsung mengadakan pembalasan terhadap orang itu” (Ul. 7:7-10). Yang sangat perlu kita perhatikan saat Paskah adalah merespons memilih melakukan hal yang benar. Seperti yang dilakukan oleh Phyllis Cross. Atau, seperti yang dilakukan Alton Waye berikut ini. 23 BLESSINGS “Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu, Pelayanan yang Tidak Biasa Russell Ford adalah seorang pendeta yang melayani para narapidana Death Row (yang sedang menunggu hukuman mati) di sebuah kota kecil bernama Boydton, di Virginia, Amerika Serikat. Pendeta Ford sadar bahwa dia memang tidak bisa menyelamatkan nyawa manusia, tetapi dia masih bisa menuntun mereka kepada Allah yang sanggup menyelamatkan jiwa. Beberapa dari antara mereka menolak pengampunan Kristus. Namun, beberapa di antaranya menerima-Nya. Salah satunya, seorang napi bernama Alton Waye. Awalnya, Alton Waye adalah orang yang sangat kejam. Bulan demi bulan berlalu, tetapi ia tampak tidak mau berubah. 24 Kemudian, beberapa hari menjelang eksekusi, sikapnya berbuah drastis. Ketika pendeta Ford mendekati sel penjara Alton Waye, beliau mendapati dia sedang menyanyikan lagu rohani. Alton Waye memilih untuk menerima pengampunan dari Yesus. Dan malam sebelum ia dieksekusi, ia mengakui imannya kepada Kristus dan memberi diri dibaptis. Tak seorang pun berada di luar pengampunan Kristus, Anak Domba Paskah itu. Kita mungkin kerap berpikir dan berkata, “Saya merasa sangat tidak layak. Saya telah mengecewakan Tuhan.” Kita semua pernah mengalami kegagalan. Dan kita adalah orang berdosa. Bahkan, Rasul Paulus pernah menyebut dirinya sebagai yang paling buruk di antara orang-orang berdosa. Namun, Kristus menunjukkan kasih karunia-Nya supaya ia menjadi contoh bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya demi memperoleh hidup yang kekal. “Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaranNya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal” (1 Tim. 1:16). Paskah menyatakan peristiwa penting yang telah terjadi di dalam suatu rentang sejarah bahwa Yesus Kristus dari Nazaret telah mati, disalibkan, dan dikuburkan, namun bangkit pada hari yang ketiga oleh karena kuasa Roh Kudus. Paskah pun memiliki makna bahwa kita diundang oleh Tuhan untuk menjadi ciptaan atau manusia yang baru oleh kuasa Roh Kudus—kuasa yang sama yang telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati itu pun akan membangkitkan kita kembali dari keterpurukan dan keberdosaan kita menuju kehidupan yang penuh kebenaran. “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat” (Why. 2:5). Mengapa kita perlu merespons Paskah dengan memilih untuk bertobat dan hidup benar? Karena “…supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga” (Ef. 1:1820). Kitab Imamat memberi tahu kita tentang Tuhan berjanji akan menegur umat-Nya yang melanggar ketetapan-Nya. Dimulai dengan teguran-teguran kecil. Tetapi, kalau tidak merespons dengan baik, Dia akan menambah dengan teguranteguran yang lebih keras. Dan kalau tetap membandel dan tidak bertobat, Tuhan sendiri yang akan membinasakan umat-Nya seperti Allah membinasakan orang fasik. Baca pula Ulangan 28:1 - 30:20 tentang menentukan pilihan antara berkat atau kutuk, kehidupan atau kematian. jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan hatimu muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku dan kamu mengingkari perjanjian-Ku, maka Akupun akan berbuat begini kepadamu, yakni Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya akan habis dimakan musuhmu. Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu. Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikianpun tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh kali lipat karena dosamu, dan Aku akan mematahkan kekuasaanmu yang kaubanggakan dan akan membuat langit di atasmu sebagai besi dan tanahmu sebagai tembaga. Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohonan di tanah itu tidak akan memberi buahnya. Jikalau hidupmu tetap bertentangan dengan Daku dan kamu tidak mau mendengarkan Daku, maka Aku akan makin menambah hukuman atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu. Aku akan melepaskan kepadamu binatang liar yang akan memunahkan anak-anakmu dan 25 BLESSINGS yang menyenangkan. Aku sendiri akan merusakkan negeri itu, sehingga musuhmu yang tinggal di situ akan tercengang karenanya. Tetapi kamu akan Kuserakkan di antara bangsa-bangsa lain dan Aku akan menghunus pedang di belakang kamu, dan tanahmu akan menjadi tempat tandus dan kota-kotamu akan menjadi reruntuhan” (Im. 26:14-33). Hal di atas menunjukkan betapa Allah sedih ketika mendapati kenyataan bahwa Dia mungkin terpaksa harus menghukum umat yang ditebusnya. Apabila mereka tidak mau berterima kasih, bahkan sama sekali menolak kasih-Nya dan tidak bersedia menjadikan Allah sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka, maka mau tak mau Ia harus mendatangkan hukuman dan malapetaka atas mereka. Janji-janji dan peringatan-peringatan Tuhan diucapkan dari kedalaman kasih ilahi dan dengan kerinduan yang sungguhsungguh agar disiplin dan hukuman seperti itu tidak perlu dijatuhkan pada umat pilihan-Nya. yang akan melenyapkan ternakmu, serta membuat kamu menjadi sedikit, sehingga jalan-jalanmu menjadi sunyi. Jikalau kamu dalam keadaan yang demikianpun tidak mau Kuajar, dan hidupmu tetap bertentangan dengan Daku, maka Akupun akan bertindak melawan kamu dan Aku sendiri akan menghukum kamu tujuh kali lipat karena dosamu, dan Aku akan mendatangkan ke atasmu suatu pedang, yang akan melakukan pembalasan oleh karena perjanjian itu; bila kamu berkumpul kelak di kota-kotamu, maka Aku akan melepas penyakit sampar ke tengahtengahmu dan kamu akan diserahkan ke dalam tangan musuh. Jika Aku memusnahkan persediaan makananmu, maka sepuluh perempuan akan membakar roti di dalam satu pembakaran. Mereka akan mengembalikan rotimu menurut 26 timbangan tertentu, dan kamu akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang. Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikianpun tidak mendengarkan Daku, dan hidupmu tetap bertentangan dengan Daku, maka Akupun akan bertindak keras melawan kamu dan Aku sendiri akan menghajar kamu tujuh kali lipat karena dosamu, dan kamu akan memakan daging anak-anakmu lelaki dan anakanakmu perempuan. Dan bukit-bukit pengorbananmu akan Kupunahkan, dan segala pedupaanmu akan Kulenyapkan. Aku akan melemparkan bangkaibangkaimu ke atas bangkai-bangkai berhalamu dan hati-Ku akan muak melihat kamu. Kota-kotamu akan Kubuat menjadi reruntuhan dan tempat-tempat kudusmu akan Kurusakkan dan Aku tidak mau lagi menghirup bau persembahanmu Tragedi terbesar akibat dosa, pemberontakan, dan ketidaktaatan kita kepada Allah adalah, Tuhan akan menarik kehadiran, perhatian, dan kekuatan-Nya dari kita. Sehingga kita rentan mengalami hukuman-Nya. Kita akan hidup tanpa perlindungan dan bimbingan-Nya untuk segala masalah dan mara bahaya. Milikilah respons yang benar terhadap kasih karunia Allah, agar kita memiliki hidup yang kekal dan diberkati selama hidup di dunia. Selamat Paskah! (IM) 27 SPECIAL U ntuk menyenangkan seseorang, tentu kita akan berusaha untuk sebisa mungkin memenuhi apa yang menjadi permintaannya, dengan harapan kita akan mendapatkan pujian dan upah. Untuk mendapatkan upah jasmani, entah berupa gaji, kenaikan pangkat, atau bonus-bonus lainnya, kita berusaha dengan sekuat tenaga agar menyenangkan atasan kita. Sebaliknya, bila kita melakukan apa yang tidak disukai atasan kita, maka siapsiap saja kita mendapat tegoran bahkan mungkin akan dipecat dari perusahaan itu. Hal-hal yang demikian memang banyak ditemui dimanapun kita berada. Melakukan Apa yang Disukai Tuhan 28 Demikian pula hubungan kita dengan Tuhan. Berapa banyak orang yang mengaku dirinya Kristen berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melakukan apa yang disukai Tuhan Yesus? Padahal, jika kita melakukan apa yang disukai Tuhan Yesus dan tidak melakukan apa yang tidak disukai-Nya, kita akan menerima upah atau ganjaran, bukan hanya untuk kehidupan di dunia 29 SPECIAL ini saja, namun juga untuk kehidupan yang akan datang, yaitu kehidupan kekal. Untuk mengerti hal-hal apa yang disukai dan yang tidak disukai Tuhan, bacalah kitab Wahyu pasal 2 dan 3. Kepada ketujuh jemaat di Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia, melalui Rasul Yohanes yang mendapat wahyu Tuhan di pulau Patmos, Tuhan memuji, menasihati dan menegor kepada tujuh jemaat itu. Dari hal itu kita akan mengerti mengapa kita harus melakukan apa yang disukai Tuhan. Berdasarkan Wahyu pasal 2 dan 3, berikut ini adalah hal-hal yang disukai Tuhan, yang jika kita lakukan akan mendatangkan berkat. Juga hal-hal yang tidak disukai Tuhan, dan jika kita lakukan, akan mendatangkan kutuk. Apa yang disukai Tuhan Yesus sehingga mereka mendapat pujian? 1. Karena tidak sabar terhadap orangorang yang jahat (Jemaat Efesus) 2. Karena menguji kehidupan, ajaran dan pernyataan para pemimpin Kristen 3. Karena bertekun dalam iman, kasih, pelayanan, dan penderitaan bagi 30 Kristus 4. Karena membenci apa yang dibenci Tuhan Yesus 5. Karena menolak untuk mengikuti kebejatan moral dunia dan keduniawian dalam jemaat 6. Karena menuruti firman Allah 7. Karena menjadi pemenang Apa pahala yang diberikan kepada mereka yang melakukan apa yang disukai Tuhan Yesus? 1. Melindung mereka dari masa kesukaran yang akan datang menimpa dunia 2. Akan merasakan kasih dan hadiratNya 3. Memberikan kehidupan yang kekal bersama Allah Apa yang tidak disukai oleh Tuhan Yesus sehingga mereka dihukum? 1. Yang hidupnya tidak intim dengan Tuhan 2. Yang meninggalkan iman yang Alkitabiah 3. Yang bersikap toleran terhadap pemimpin-pemimpin, jemaat, guru-guru dan pengerja awam yang amoral 4. Yang mati rohani (Sardis) dan suam- suam kuku (Laodikia) 5. Yang menggantikan kekudusan, kebenaran, hikmat rohani dengan keberhasilan secara duniawi Bagaimana Tuhan Yesus menghukum jemaat atau gereja yang seperti itu? 1. Menyingkirkan dari kedudukannya dalam Kerajaan Allah 2. Hadirat Tuhan meninggalkan mereka sehingga: • Kehilangan kuasa Roh Kudus • Kehilangan pengertian keselamatan alkitabiah yang benar • Kehilangan perlindungan atas anggota-anggota keluarganya dari penghancuran oleh Iblis 3. Para pemimpinnya akan dihukum Untuk itu, marilah kita berusaha dengan sungguh-sungguh melakukan apa yang disukai Tuhan. Terlebih menjelang kedatangan-Nya untuk kali yang kedua, kalau kita melakukan apa yang disukai Tuhan, maka kita akan didapati tidak bercacat-cela, sehingga siap dijemput sebagai mempelai Tuhan Yesus Kristus, menikmati kemuliaan kekal bersamasama dengan Dia. (IM) 31 FINANCES How to Manage Your Family Finances? “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.” (Ams. 10:22) A pakah Anda ingin diberkati Tuhan? Apakah Anda ingin hidup dalam kelimpahan? Tentu banyak dari kita yang mau. Tapi persoalannya, kekayaan dan diberkati oleh Tuhan itu merupakan sebuah hasil akhir. Jadi, ada sebuah proses. Proses yang mungkin berjalan berulang-ulang. Kalau menjalani prosesnya dengan salah, kita tidak akan diberkati atau menerima kekayaan. Bisa saja kita menghindari ataupun mengakali proses, lalu merasa menerima berkat dan menjadi kaya, tetapi itu tidak akan bertahan lama, dan kita tidak lulus proses. Ibaratnya, kalau kita mengendarai mobil bermesin diesel, jangan coba-coba mengisinya dengan bahan bakar bensin. Atau sebaliknya, kalau kita punya mobil berbahan bakar bensin, jangan coba32 coba diisi dengan solar. Karena pasti sistem pembakaran di dalam mesinnya tidak sama dan tidak akan beroperasi baik. Mungkin bisa saja berjalan sebentar, namun setelah itu akan mogok, berhenti total, bahkan mesin menjadi rusak. Begitu juga kalau kita ingin diberkati— yaitu diberkatinya sesuai dengan cara Tuhan—maka prosesnya pun harus kita ikuti sesuai cara Tuhan. Kalau kita cobacoba memakai cara dunia, misalnya korupsi, kita tidak akan diberkati. Jadi, kalau kita rindu diberkati dengan penuh sukacita harus mengikuti caranya Tuhan. Dan itu semua karena anugerah-Nya. “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya” (Ams. 10:22). Kalau kita diberkati Tuhan dan dengan caranya Tuhan, kita akan penuh sukacita. 33 FINANCES Banyak orang yang walau merasa diberkati, tapi karena tidak sesuai cara Tuhan, hidupnya susah. Mereka kaya raya, tapi malah tidak bisa tidur karena khawatir akan kekayaannya. seberapa banyak duit atau uang yang kita hasilkan yang menentukan kekayaan kita, melainkan seberapa bijak kita mengelola keuangan kita, itulah yang akan menentukan tingkat kekayaan kita. Ibaratnya lagi, kalau kita berobat ke dokter dan mau sembuh, kita harus ikuti resepnya atau anjuran dari dokter. Begitu juga, kalau kita mau diberkati olehNya, kita harus memakai dan mengikuti cara-caraNya, bukan cara kita sendiri. Banyak orang yang menghasilkan banyak uang, tapi tidak pernah kaya raya dalam hidupnya. Selalu merasa kurang, kurang, dan kurang. Ada banyak orang yang memiliki banyak uang, tapi saat diminta memberi, sangat susah sekali. Pelit adalah satu hal, tapi ada orang yang memang tidak mau memberi karena tidak ada alokasi uang yang bisa untuk diberikan. Mengapa? Karena selalu habis terlebih dulu. Banyak uang yang dihasilkan, banyak juga yang dikeluarkan. Sebaliknya, mungkin ada orang yang menghasilkan uang tidak sebanyak itu, tetapi malah bisa menjadi kaya dan selalu memberi lebih. Kita harus menyamakan persepsi kita tentang hal ini. Sebab kalau tidak, menulis panjang lebar pun tidak akan ada gunanya bagi Anda. Mengapa? Karena saya pernah berpengalaman bergerak dan bekerja di bidang keuangan. Saya lulus gelar magister dari universitas di Amerika di bidang keuangan. Saya pun pernah bekerja di perbankan. Jadi, saya sudah mengenyam cara-cara pengelolaan keuangan menurut dunia. Tapi, semenjak saya dibukakan kebenaran firman Tuhan tentang uang, dan mengerti betul kata Alkitab mengenai uang, saya menyadari firman Tuhan itu lebih dahsyat daripada “ semua buku manapun tentang keuangan! Bahkan, kalau kita senang membaca buku-buku Robert T. Kiyosaki ataupun Donald J. Trump, dan buku-buku keuangan lainnya, Alkitab jauh lebih dahsyat. Lebih konsisten dan hasilnya terbukti. Tapi, itu semua ada syaratnya, yaitu kita harus mau mengikuti prosesNya. Kita juga harus memahami ini: bukan Salah satu penyebab masalah rumah tangga yang bikin ruwet, adalah masalah keuangan. Kalau kita, sebagai suami-istri atau orangtua dalam keluarga tidak bisa mengatur uang, keadaan akan kacau dan berantakan. 34 “ Ketika saya masih bekerja sebagai seorang direktur di sebuah bank, saya mempunyai seorang teman yang juga bekerja di sebuah bank yang lebih besar dan ia merupakan presiden direktur di sana. Gajinya pun jauh lebih besar ketimbang pendapatan bulanan saya. Suatu hari, dia bercerita kepada saya soal gajinya. Dia berkata, “Saya pusing nih karena masalah kredit.” Saya awalnya mengira kredit para nasabah banknya. Tetapi, saya kaget, ternyata dialah yang bingung terhadap masalah pinjaman yang dilakukannya sendiri. Teman saya ini mengaku sedang banyak hutang. Padahal, dengan gaji sebesar yang ia terima untuk tinggal di Jakarta sudah sangat-sangat cukup. Tetapi, ia masih harus berutang. Ternyata, salah satu penyebabnya ialah dia memiliki credit card yang cukup banyak juga. Ditambah, gaya hidup dan pengelolaan uang yang tidak terkontrol. Itulah yang membuat dia tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup, walau penghasilannya jauh lebih besar daripada saya. Salah satu penyebab persoalan rumah tangga yang bikin ruwet, selain perselingkuhan, adalah masalah keuangan. Kalau kita, sebagai suami-istri atau orangtua, di dalam rumah tangga, tidak bisa mengatur uang, keadaan akan kacau dan babak belur. bagaimana kalau dua-duanya tidak jago mengatur uang? Mungkin jawaban yang tepat adalah: salah satu pihak harus bertobat! Ingat baik-baik, kehancuran rumah tangga bisa dimulai karena persoalan keuangan. Bukan karena tidak adanya lagi cinta. Cinta itu butuh kehidupan, butuh makan. Jadi, proses yang perlu kita ikuti adalah atur keuangan Anda. Apa Kunci Mengatur Keuangan? Kuncinya adalah sebuah pertanyaan: apakah Anda bisa mengatur diri sendiri? Kita tidak akan mungkin bisa mengatur keuangan kalau kita tidak bisa mengatur diri kita sendiri. Pelajaran apa pun yang kita ketahui dan terima tentang keuangan, omong kosong dan sia-sia saja apabila kita tidak bisa mengatur diri sendiri terlebih dulu. Dalam pengelolaan atau pengendalian diri, hal pertama yang harus kita lakukan adalah pola pikir kita harus berubah. Selama cara berpikir kita tentang uang tidak berubah, dan tidak selaras dengan firman Tuhan, kita tidak akan bisa mengatur uang. Uang yang ada pada kita bukanlah milik kita; itu adalah milik Tuhan. Itu pola pikir utama yang harus kita tanamkan. Kalau kita merasa uang yang ada pada kita bukanlah milik Tuhan, dan merasa milik kita sendiri, maka kita Tidak selalu istri yang bisa mengatur uang, ataupun sebaliknya, suami. Melainkan, kuncinya adalah tergantung siapa yang lebih bijak mengatur uang. Kalau istri yang mengatur, tapi memiliki kebiasaan boros, sebentarsebentar akan ke mall, jalan-jalan, dan pulang ke rumah memborong tas dan baju baru. Maka, sebaiknya jangan istri yang mengatur. Sebaliknya juga, apabila suami tidak bisa mengatur uang, maka jangan suami yang mengatur uang. Tapi, 35 FINANCES akan mengeluarkan dan menghamburhamburkan uang sesuka hati kita sendiri. Itu terjadi karena kita merasa itu uang kita. Tidak ada pertanggungjawaban, tidak ada rasa takut akan Tuhan. Jadi, ubah pola pikir Anda. Kalau kita tahu kita dititipi sejumlah uang, dan kita tahu itu bukan milik kita, maukah kita sembarangan membelanjakannya? Tidak, bukan? Kecuali memang kalau kita nakal. Nah, kalau kita tahu uang kita adalah milik Tuhan, kita akan mengelolanya dengan sangat hati-hati. Kadang pengendalian diri kita juga dipengaruhi citra diri kita. Misalnya, jika kita bergaul dengan orang yang senang berbelanja di mall dan sering gonta-ganti gadget, apabila kita tidak mempunyai citra diri yang benar, dijamin pasti kita minder dan juga ingin membeli dan memiliki barang yang sama. Hal kedua yang harus kita atur dalam pengelolaan diri adalah gaya hidup. Kita tidak akan pernah bisa mengatur uang kalau tidak bisa mengatur gaya hidup. Kontrol gaya hidup Anda. Apalagi hari-hari ini begitu banyak penawaran produk-produk secara online. Lebih murah. Padahal, mungkin kita tidak 36 sebegitu perlunya terhadap barang atau produk tersebut. Tapi sewaktu kita lihat di Internet bagus, kemungkinan besar kita pasti membeli. Dan lama-lama, kita ketagihan dan itu menjadi kebiasaan. Maka, habislah uang kita. Gaya hidup berlebihan sering membuat kita merasa tidak cukup. kita sudah terbiasa makan di resto bintang lima? Rasa di lidah kita akan terbentuk dan terbiasa memakan makanan kelas bintang lima. Kalau makan di tempat lain merasa bukan kelas kita, dan akan lain rasanya. Nah, kebiasaan seperti itu membuat gaya hidup harus men-support pengeluaran yang besar. Jadi, itu pun harus kita ubah. Gaya hidup kita juga sangat dirangsang untuk membeli dan membeli lagi oleh iklan. Gaya hidup kita juga mungkin dipengaruhi dengan rasa bosan. Padahal, sebenarnya rasa bosan adalah tergantung kita sendiri—kita masih bisa memilih apakah kita mau merasa bosan atau tidak? Mungkin kita merasa pengeluaran yang kita lakukan untuk memenuhi gaya hidup kita itu kecil. Tapi, kenyataannya, kecil-kecil kalau kita lakukan terus-menerus, lama-kelamaan akan membesar juga! Kemudian, hal keempat yang mesti kita atur ialah mental kita. Kalau kita tidak menjaga, mengelola, dan mengubah mental kita, kita akan salah. Mental yang salah yang sering saya amati adalah mental miskin. Seperti apa itu mental miskin? Mental miskin adalah seberapa pun uang yang kita hasilkan, sebesar itu pun semua yang kita habiskan. Selama mental kita seperti itu, mau sampai kapan pun, kita tidak akan pernah menjadi kaya. Hal ketiga yang harus kita atur dalam pengelolaan diri adalah kebiasaan. Dulu sewaktu saya masih berkecimpung di bank, lidah saya terbiasa dengan rasa makanan di restoran bintang lima. Mengapa? Karena waktu itu nasabahnasabah sering mengajak saya makan, minimal di restoran bintang tiga sampai bintang lima. Dan apa yang terjadi kalau Apa yang Perlu Kita Bangun di Dalam Keluarga? “Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah [rumah tangga, pernikahan, keluarga], sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun 37 FINANCES ini sangat perlu. Saya punya tiga anak—dua di antaranya pernah bersekolah di luar negeri. Setiap kali mengirimkan uang kepada mereka sewaktu belajar di sana, saya hanya menuntut satu hal pada mereka, yakni tiap bulan harus membuat laporan keuangan dan meng-emailkannya kepada saya. Apakah saya ingin menyusahkan mereka? Tidak, saya ingin melatih mereka supaya belajar juga punya catatan keuangan. pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam [di toko], dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintaiNya pada waktu tidur (Mzm. 127:1-2, penekanan ditambahkan).” Maksudnya, bukannya Anda diperintahkan untuk tidur dan bermalas-malasan, tetapi ketika Anda punya ketenangan di dalam Tuhan dan banyak berserah kepadaNya, serta membiarkan Dia bekerja di dalam hidup Anda, maka Anda akan melihat bahwa iman Anda yang bekerja, lalu Tuhan akan memberkatinya. kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini (Ul. 8:17-18).” Salah satu pilar yang perlu kita bangun di dalam rumah tangga adalah pilar keuangan. Itu harus melibatkan Tuhan. Kalau kita kaya, diberkati, dan berhasil, jangan pernah kita mengatakan bahwa itu semua karena usaha kita sendiri, melainkan itu semua karena Tuhan. Ingat, libatkan Tuhan dalam seluruh aspek kehidupan Anda, termasuk dalam hal mengelola keuangan. Akan sangat sulit bagi kita untuk mengelola keuangan di dalam keluarga apabila kita tidak mau melibatkan Tuhan dan firman-Nya. Jadikanlah hal itu sebagai standar dalam mengelola uang. “Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan Dari pengalaman-pengalaman yang saya lihat sendiri, masalah-masalah keuangan yang terbesar di dalam keluarga adalah empat hal berikut ini. • Merasa penghasilan tidak cukup. Penghasilan kecil atau pas-pasan. 38 Padahal, ingat kisah tentang teman saya presiden direktur bank, yang walau gajinya sangat besar tapi berkekurangan? Jadi, ingat sekali lagi, bukan seberapa besar penghasilan kita, melainkan seberapa bijak kita mengelola keuangan kita. Sekalipun kita menerima 40 juta, 100 juta rupiah sebulan, kalaulah kita tidak mengelola dengan baik, itu tidak pernah bakal cukup! boleh. Tapi, janganlah berutang itu sampai menjadi suatu kebiasaan. Kenapa? Sebab kebiasaan berutang itu yang akan membuat kita berputar terus seperti gasing, tapi tidak ke mana-mana alias jalan di tempat. Tidak ada kemajuan. Jadi, hati-hati dengan kebiasaan berutang. “Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: ‘Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?’ Jawab Yohanes kepada mereka: ‘Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu (Luk. 3:14).’” Pilihannya ada pada kita: cukup atau tidak, kitalah yang menentukan. Jadi, sebenarnya kita semua bisa memiliki uang lebih. Kebiasaan punya utang itu sebenarnya keinginan untuk membuat diri Anda sendiri menikmati hidup dengan apa saja yang ada sekarang, sedangkan urusan pembayaran belakangan. Sebaiknya kita jangan seperti itu. Dan if you have loan, pay; not pray (kalau kita punya utang, kita harus bayar, bukannya mendoakan dan menengking dalam nama Tuhan Yesus supaya utang itu lunas dan terbayar dengan sendirinya). Baca juga 2 Raja-raja 4:1. • Utang di mana-mana. Kebiasaan berutang. Bukannya utang tidak • Tidak punya catatan keuangan. Padahal, buku catatan keuangan Nah, apakah Anda tahu berapa banyak pengeluaran Anda tiap bulan? Kalau Anda hanya mengirakira: kira-kira segini, kira-kira segitu, itulah penyebab pengeluaran Anda tidak kira-kira alias tidak tanggungtanggung. Tidak terukur. Pertanyaan selanjutnya, kalau Anda tahu berapa jumlah kira-kira pengeluaran tiap bulan, tahukah Anda ke mana saja pengeluaran itu, apalagi secara detail? Saya sampai sekarang pun masih mempunyai catatan keuangan. Tiap bulan dan secara detail. Dengan begitu, saya bisa mengantisipasi pengeluaran yang akan saya lakukan berikutnya, dan bisa lebih baik mengatur keuangan saya. Jadi, kita mesti tertib, sebab kalau tidak, kita tidak akan tahu ke mana saja uang itu perginya. Tidak cukup kita hanya tahu berapa pemasukan kita tiap bulan, tetapi juga pengeluaran kita. • Tidak punya perencanaan keuangan ke depan. Kita harus mempunyai perencanaan keuangan ke depan. Mengapa kita bisa merencanakan liburan ke depan, tetapi kok tidak bisa merencanakan keuangan ke depan? Bahkan saat memasuki kalender baru, kita sering mampu merencanakan liburan selama setahun di tahun yang baru itu. Jangan main-main dengan waktu karena waktu berjalan dengan cepat. Dan jangan hanya memikirkan diri 39 FINANCES sendiri. Perencanaan keuangan ke depan juga sangat perlu, termasuk mempersiapkan kehidupan anakanak kita. Rencana keuangan itu perlu, dan wajib. Kita memang percaya kepada Tuhan yang sanggup mengadakan mukjizat, dan kita beriman, tapi kita pun mesti memiliki persiapanpersiapan, bukan? Sebab seandainya Tuhan berencana yang lain dalam hidup kita, kalau kita tidak punya perencanaan atau persiapan, bagaimana jadinya? Sadrakh, Mesakh, dan Abednego percaya kepada Tuhan yang sanggup menyelamatkan mereka, tetapi mereka juga sadar bahwa Ia pun mungkin bisa saja menentukan lain. “Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: ‘Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari 40 perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu (Dan. 3:16-18).’” Jadi, kita harus siap. Dan Tuhan sudah mengaruniakan akal sehat kepada kita untuk melakukan persiapan. • Ada satu hal tambahan. Yang satu ini penting, tapi juga agak sensitif, yaitu mencoba membantu anggota keluarga sendiri. Apalagi, kalau mencoba membantunya secara diam-diam, dan tidak memberi tahu suami atau istri. Boleh-boleh saja kita membantu anggota keluarga. Jangankan keluarga kandung sendiri, bahkan orang lain yang belum tentu kita kenal saja kita akan bantu. Hanya, sebaiknya beritahukan hal itu kepada suami atau istri agar pengelolaan keuangan kita menjadi benar. Kalau kita bisa melewati semua itu, masalah-masalah keuangan kita akan teratasi. Saya bukan mengajak Anda untuk kaya, melainkan mengajak Anda semua untuk mampu mengelola diri. Kalau kita bisa mengelola diri sendiri terlebih dulu, maka kita bisa mengelola keuangan kita. Ingat, bukan seberapa banyak uang yang kita hasilkan atau terima yang menentukan kekayaan kita, tetapi seberapa bijak kita mengelola keuangan itu. Itulah yang akan menentukan seberapa kita bisa menjadi kaya dan diberkati oleh Tuhan. Jadi, sanggupkah Anda mengatur keuangan Anda? (Pdt. DR. Leonardo A. Sjiamsuri, MBA, M.Th) “Money won’t make you rich.” —Sunday Adelaja 41 CHARACTER inilah Yesus menegur jemaat di Laodikia yang memiliki kehidupan rohani yang suam-suam kuku. “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku” (Wahyu 3:14-16). Sanksi “Dimuntahkan” Sanksi berat yang akan dikenakan terhadap orang Kristen yang suamsuam kuku adalah: “dimuntahkan” dari mulut Allah. Hal ini menggambarkan rasa muak dan penolakan Kristus terhadap orang-orang yang demikian. Kristus yang penuh kasih itu pada akhirnya tidak akan bertoleransi kepada sikap kerohanian yang mati suri dan tidak berguna. Mereka sama dengan garam yang sudah kehilangan asinnya, “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia KRISTEN SUAM-SUAM KUKU AKAN DIMUNTAHKAN ALLAH K ota Laodikia terletak 60 km sebelah tenggara dari kota Filadelfia, berdekatan dengan Hierapolis dan Kolose. Kota ini sekarang sudah tidak ada lagi, dan hanya tinggal sebagai suatu wilayah kosong di Turki yang bernama Denizli. Meskipun demikian kota purbakala ini masih bisa dikenali bentuknya dari puing-puing yang tertinggal. 42 Sungai Suam-suam Kuku Kota Laodikia memiliki persediaan air dari dua tempat, yakni Hierapolis dan Kolose. Di Hierapolis, persediaan air bersuhu hangat mirip seperti sumber air panas. Air tersebut bisa digunakan untuk pengobatan. Sedangkan air di Kolose adalah air dingin yang bisa diminum dan berguna untuk menyegarkan badan. Air dari mata air panas di Hieropolis mengalir ke arah Laodikia, tetapi jauh sebelum kota Laodikia, air panas itu sudah menjadi suam-suam kuku. Terlalu dingin untuk digunakan bagi pengobatan, juga terlalu panas untuk bisa diminum dan menyegarkan badan. Penelitian menemukan bahwa air seperti itu justru menimbulkan penyakit perut. Ibarat orang yang minum air yang sama sekali tidak enak karena mengandung kaporit, rasanya mau memuntahkannya. Dari hal diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang” (Matius 5:13). Ketika Tuhan berkata, “Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku,” ini artinya Tuhan Yesus akan menolak atau tidak akan menerima orang yang suamsuam kuku. Sebagai orang beriman, jemaat Laodikia pernah mengalami kenikmatan yang sedemikian rupa dari Tuhan, namun karena merasa nyaman, merasa merasa lebih daripada golongan lainnya, mereka mulai kehilangan api. Fisik dan pikirannya masih mengikuti Tuhan, namun hati mereka jauh dari Tuhan. Ungkapan dimuntahkan artinya sudah sempat masuk dan diterima oleh Tuhan, namun kembali diusir dan ditolak. Yesus Kristus mengatakan bahwa mereka tidak dingin dan tidak panas. Air yang panas berarti orang Kristen yang hidup bersemangat dan rohnya menyala-nyala (Roma 12:11). Air yang dingin berarti mereka tidak punya semangat dan tidak mau diinjili. Mirip seperti contoh di dalam Matius 5:13, “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang” (Matius 5:13). mengenai garam yang menjadi tawar sehingga akhirnya tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Membeli Pakaian, Emas, dan Minyak Wahyu 3:18: “Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.” Kemerosotan jemaat Laodikia harus dibayar supaya memiliki iman yang murni dan tahan uji seperti emas. Sebab selama ini mereka sangat mengandalkan semua kekayaan dan kekuatan duniawi yang ada. Tanpa iman yang benar, tidak ada seorangpun yang layak di hadapanNya. Pakaian melambangkan perbuatan. Kemerosotan mereka juga harus dibayar dengan perbuatan yang baik dan sesuai dengan kehendak-Nya supaya perkenan Tuhan turun atas mereka. Jika Tuhan tidak berkenan, maka Ia akan memuntahkan mereka. 43 CHARACTER Minyak untuk mata tentu mengacu kepada fiman Tuhan seperti yang terdapat dalam 1 Yohanes 2:27, “Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari padaNya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.” Minyak pengurapan ini hanya tersedia jika kita terus tinggal di dalam Dia. Pengetahuan yang sia-sia dan tata cara doktrin yang mati membuat mereka merosot menjadi suam-suam kuku. Diperlukan pertobatan yang sungguh untuk kembali bergairah dan memiliki api yang menyala agar dapat menikmati kembali realitas Kristus. 44 Tuhan Yesus mengasihi jemaat di Laodikia, maka nasihat yang diberikannya dalam Wahyu 3:14-22 kepada jemaat di Laodikia ini sangat rinci. Pertamatama menunjukkan kelemahan mereka, lalu diteruskan dengan nasihat-nasihat untuk mengoreksinya. Dan kemudian memberikan konklusi akhir, “Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaatjemaat” (Wahyu 3:21-22). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa orang Kristen yang suam-suam kuku adalah yang berkompromi dengan dunia dan mirip dengan masyarakat di sekelilingnya; mengakui kekristenan, namun pada kenyataannya malang dan menyedihkan secara rohani. Dengan keras Kristus memperingatkan jemaat akan hukuman-Nya terhadap orang yang suam-suam kuku secara rohani. Namun dengan tulus Kristus mengundang mereka untuk bertobat dan untuk dipulihkan kepada tempat iman, kebenaran, penyataan, dan persekutuan. Di tengah-tengah zaman gereja yang suam-suam kuku, janji-janji Kristus bagi jemaat yang menang tetap berlaku. Ia akan datang kepada mereka dengan berkat dan dalam kuasa Roh, membuka pintu yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun, agar mereka memuliakan nama-Nya dan memberitakan Injil yang kekal itu. (IM) 45 WOMAN Mana yang harus kupilih? Karier atau Keluarga? 46 47 WOMAN “ Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari “ pada permata. (Amsal 31:10) H arus diakui hidup seorang wanita bisa sulit. Sebagai seorang ibu, beban mengurus rumah dan mengurus anak bisa menjadi rutinitas yang monoton. Berada di rumah sepanjang hari dengan kesibukan yang tiada henti cukup membuat stres tersendiri. Terlebih bagi wanita yang senang beraktifitas dan bukan tipe rumahan. Seringkali bahkan terlibat dengan begitu banyak kegiatan di luar sehingga menjadi kehilangan prioritas dalam rumah. Bagaimana dengan istri atau ibu karier? Dalam dua dekade terakhir ini, semakin banyak wanita yang sudah bekerja dahulu sebelum menikah. Apalagi bagi yang sudah menempuh pendidikan tinggi dan memiliki potensi karier yang baik. Sulit untuk mengatur dan menentukan situasi ini ketika sudah menikah terlebih saat punya anak-anak dalam keluarga. Menurut Pdt. Dr. Paul Gunadi seorang konselor keluarga, ada dua pandangan yang saling bertentangan tentang istri atau ibu karier ini. Pertama, ibu yang berkarier adalah ibu yang terlalu lelah 48 untuk mengemban tanggung jawabnya di rumah secara penuh. Pandangan kedua mengatakan bahwa ibu yang berkarier adalah ibu yang energik sehingga lebih bertenaga memikul tanggung jawabnya di rumah. The APA Monitor, November 1995 membahas masalah ini dalam artikel utamanya yang sebenarnya merupakan laporan hasil pertemuan yang diadakan di Washington, D.C., 1416 September 1996. Ulf Lunberg, seorang dosen di Universitas Stockholm mempresentasikan hasil penelitiannya di dalam pertemuan tersebut. Dr.Lunberg menemukan bahwa di kalangan suami istri yang belum mempunyai anak, masing-masing bekerja sekitar 60 jam per minggu. Namun begitu mereka memiliki anak, beban kerja wanita langsung bertambah. Rata-rata di dalam keluarga dengan 3 anak, seorang wanita menghabiskan waktu sekitar 90 jam per minggu. Akibatnya, begitu wanita tiba di rumah, ia langsung harus melakukan kegiatan rumah tangga serta mengurus anak-anaknya. Kita di Indonesia saat ini mungkin masih bisa punya asisten rumah tangga atau suster untuk menjaga anak. Tapi perlu diketahui bahwa kebutuhan dan tanggung jawab keluarga tidak bisa sepenuhnya dialihkan kepada asisten rumah tangga atau suster. Selain itu dengan pertumbuhan ekonomi dan kemajuan masyarakat, pemerataan penghasilan cepat atau lambat akan terjadi. Dengan tingkat pendidikan dan kompetensi yang lebih baik, orang akan mencari pekerjaan yang lebih memadai. Sehingga kita makin sulit memiliki asisten rumah tangga atau suster, kalaupun ada tentu saja dengan kompensasi yang memadai. Keluarga dengan anak-anak yang masih kecil Tugas membesarkan anak kecil bukanlah perkara mudah dan menyita banyak waktu. Ketika usia anak-anak masih dibawah usia 12 tahun, sebaiknya wanita memberikan mayoritas dari waktunya untuk mengurus rumah tangga. Memang sangatlah sukar untuk memelihara keseimbangan antara karier dan tugas sebagai seorang ibu. Biasanya kita harus mengorbankan salah satu dan tidak bisa memiliki keduanya. Namun demikian sangat disadari betapa berartinya bekerja di luar rumah setelah terkurung dengan aktifitas rumah selama berhari-hari. Bekerja di luar rumah berpotensi memberikan tantangan yang menggairahkan. Memang tidak diharuskan wanita untuk diam di rumah saja, sebab mungkin ada pertimbangan khusus. Namun dari segi kebutuhan dan kepentingan anak, dalam hal ini pengorbanan diri memang dibutuhkan di sini. Beberapa solusi untuk dipertimbangkan buat ibu yang berkarier Kesuksesan tak dapat diukur dengan banyaknya penghasilan atau jabatan yang sudah dicapai. Menurut Louis Efron, penulis buku How to Find a Job, Career and Life You Love, sukses didapat dengan menciptakan kehidupan yang seimbang. Dilansir dari Forbes, Efron mengungkapkan bahwa cinta pada pekerjaan itu penting, tetapi menyeimbangkannya dengan pola hidup jauh lebih penting. Dalam tulisannya dan sesi konseling, Pdt. Dr. Paul Gunadi memberi beberapa saran untuk dipertimbangkan sebagai seorang ibu karier. 1. Tentukan prioritas Anda Baik pria maupun wanita, kita harus memiliki sistem prioritas yang jelas dan sesuai dengan alkitabiah. Tuhan lebih mementingkan manusia dan pertumbuhannya dibandingkan pencapaian atau perbuatannya. Jika ini sistem nilai Tuhan, seyogianya kita menaati dan mengikutinya. Dan ini berlaku baik bagi pria maupun wanita, tanpa kecuali. Secara praktis, itu berarti setiap keputusan yang mengharuskan kita memilih antara karier dan keluarga, pilihannya adalah keluarga. Tentu saja ada kewajiban memenuhi kebutuhan dasar keluarga yang harus kita upayakan. Namun di atas kebutuhan dasar, keluargalah yang mesti kita utamakan. Jika Tuhan mementingkan faktor manusia, kita pun harus memberinya prioritas. 2. Tuhan tidak menetapkan satu model pernikahan 49 WOMAN Mungkin kita berpikir agak konservatif atau tradisional bahwa seharusnya wanita tidak berkarier dan suamilah yang menjadi pencari nafkah. Sepertinya hal ini nampak rohani dan alkitabiah, namun kenyataannya tidaklah demikian. Dalam Amsal 31, Alkitab memberikan contoh mengenai peran wanita yang bekerja dan bukan hanya sebagai ibu rumah tangga. Contoh lain adalah Lidia seorang wanita pengusaha, “penjual kain ungu dari kota Tiatira” (Kisah 16:14); Priskila, istri Akwila, yang kadang keduanya pergi bersama Paulus mengabarkan Injil (Kisah 18:19). Dari semua contoh ini jelas bahwa para wanita ini adalah orangorang yang juga bekerja di luar rumah dan bahkan terlibat dalam pelayanan. but be the best of you!” (Jadilah dirimu sendiri, namun jadilah dirimu yang terbaik). Kita tidak akan dapat memberi yang terbaik apabila kita sendiri tidak menjadi diri yang terbaik. 4. Gantilah apa yang telah kita ambil dari keluarga Gantilah apa yang telah kita ambil dari keluarga. Tidak bisa tidak, waktu dan keberadaan kita di dalam rumah atau bersama keluarga akan terbatasi dengan tuntutan untuk berada di luar rumah. Ini berarti, kita mengambil sesuatu dari dalam rumah untuk kepentingan di luar rumah. Jika ini yang harus kita lakukan, rencanakan dan persiapkan segalanya dengan sebaik mungkin. Skala prioritas dan penggunaan waktu yang baik dan berkualitas sangat diperlukan dalam hal ini. “Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata” (Amsal 31:10). (IM) 3. Perhatikan dan terima kodrat masing-masing Perhatikan dan terimalah kodrat kita masing-masing. Jangan menggantungkan diri pada penghargaan atau penilaian orang. Terimalah kodrat masing-masing dan berkembanglah sesuai dengan kodrat itu. Ada satu pepatah berbahasa Inggris yang bisa kita simak, “Be yourself, 50 51 MOTIVATION “ Tetapi curi waktu mereka sehingga tidak berhubungan lagi dengan Yesus. Alihkan perhatian mereka. Cara Iblis Menghancurkan Orang Kristen? Roh Kesibukan! A “ nda tidak akan pernah memiliki waktu dengan Tuhan, sampai Anda mau berkomitmen menyediakannya! Corrie Ten Boom pernah berkata, “Jika Iblis tidak bisa membuat Anda menjadi orang jahat, ia akan menggoda Anda menjadi orang sibuk.” Sibuk sendiri berasal dari bahasa inggris “busy” yang merupakan kependekan dari being under satan’s yoke, atau di bawah kuk setan. Tahukah saudara bahwa Iblis berusaha menjatuhkan Anda dengan berbagai cara yang tidak Anda sadari?, termasuk terlalu sibuk dalam pelayanan, dan mengabaikan yang lain. Iblis akan membuat semua kesibukan itu begitu masuk akal, agar kita tidak merasa terlalu bersalah, saat 52 53 MOTIVATION kita ‘terpaksa’ harus mengorbankan waktu-waktu yang semestinya kita sediakan bagi Tuhan. Awalnya, hanya sedikit waktu yang akan tersita, supaya kita tidak terlalu merasa bersalah, tetapi pada akhir membuat kesibukan kita semakin meningkat. Ia membuat kita radikal terhadap pelayanan dan melupakan saat teduh pribadi. “Konferensi Iblis” Di dalam sebuah bukunya, The Screwtape Letters, C. S. Lewis pernah menceritakan analogi tentang konferensi para roh jahat sedunia. Pada konferensi tersebut, Iblis memberi sambutan: “Kita tidak bisa menghentikan orangorang Kristen pergi ke gereja. Kita tidak bisa membuat mereka berhenti membaca Alkitab. Malah ada bukubuku renungan yang mengajar 54 mereka, dan setiap bulan jumlah pembacanya meningkat. Kita bahkan tidak bisa membuat mereka berhenti kembali pada nilai-nilai alkitabiah. Tetapi, kita bisa melakukan sesuatu. Kita bisa menghambat hubungan dan pengalaman mereka dengan Yesus. Jika mereka berhasil membina hubungan dengan Yesus, kuasa kita atas manusia akan hancur. Jadi, biarkan saja mereka pergi ke gereja, biarkan jadi fanatik dengan gereja mereka, biarkan membaca Alkitab, tetapi curi waktu mereka sehingga tidak berhubungan lagi dengan Yesus. Alihkan perhatian mereka.” “Bagaimana caranya?” tanya roh-roh jahat. “Buat mereka sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna, hal-hal tidak penting bagi hidup mereka, dan ciptakan cara- cara menyita pikiran mereka. Pengaruhi mereka untuk belanja dan belanja, pinjam dan pinjam. Yakinkan istri mereka untuk bekerja lebih lama dan suami-suami untuk bekerja tujuh hari seminggu. Pertahankan agar mereka tidak membagi waktu untuk anak-anak mereka. Jika rumah tangga mereka retak, akan ada tekanan dan masalah baru bagi mereka. “Tambahkan banyak hal ke dalam pikiran mereka agar suara Roh Kudus tidak lagi terdengar di telinga mereka. Pikat mereka untuk selalu mendengarkan TV, handphone, dan internet di mana pun mereka berada: di tempat kerja, rumah, mobil, dan di tempat lain. Penuhi semua tempat dengan musik-musik duniawi. Penuhi pikiran mereka dengan berita 24 jam. Banjiri e-mail mereka dengan katalog belanja dan harapan-harapan semu. 55 MOTIVATION Anda selama ini ternyata sudah membuat Anda menjauh dari persekutuan intim dengan Tuhan (termasuk hanya melakukan saat teduh instan), maka mintalah agar Dia kembali mengisi hati Anda dengan kasih mula-mula. Biarkan Anda tenggelam menikmati waktu bersama-Nya seperti pertama kali Anda jatuh cinta dengan Dia. Pelajaran Penting dari Kisah Maria dan Marta Kedua wanita ini memiliki fokus, konsentrasi dan kesibukan yang samasama ke arah Kristus. Tetapi Yesus berkata: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi “hanya” satu yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil daripadanya. Dalam budaya Yahudi kala itu, setiap tamu istimewa yang datang harus disambut seperti yang dilakukan Marta. Tetapi Tuhan membalikkan aturan manusia itu, dengan seolah-olah mengatakan bahwa dengan duduk dan mendengarkan merupakan “perlakukan istimewa” bagi tamu tersebut, bukan justru dengan dilayani. Biarkan mereka menikmati rekreasi berlebihan sehingga pulangnya mereka lelah dan bertengkar. akan bekerja dengan kekuatan sendiri, mengorbankan kesehatan mereka dan keluarga.” “Jangan biarkan mereka menikmati keindahan alam yang akan mengingatkan mereka kepada Tuhannya. Giring mereka ke konser, bioskop, panti pijat, dan lain-lain. Jika mereka ke persekutuan gereja, libatkan dalam gosip agar mereka tidak sadar akan kebutuhan mereka dan permainkan emosi mereka. Konferensi itu sungguh meyakinkan dan membuat roh-roh jahat segera ingin melaksanakan tugas: membuat orangorang Kristen sibuk, sibuk, sibuk, dan sibuk! “Biarkan mereka aktif dalam penginjilan, tetapi sibukkan agar tidak mencari kekuatan dari Yesus. Akhirnya, mereka 56 Itulah konferensi yang sungguh meyakinkan sehingga membuat rohroh jahat sangat ingin segera melakukan tugasnya, membuat orang-orang Kristen sibuk, sibuk, sibuk dan sibuk! Jika Anda memandang bahwa kesibukan Sibuk bagi Tuhan atau Sibuk dengan Tuhan? Dikisahkan ada seorang anak yang terus melayani ayahnya dengan rajin. Setiap ayahnya pulang kerja ia menyiapkan segelas kopi hangat, camilan kesukaan sang ayah dan koran. Ia terus sibuk memastikan ayahnya bisa melepas lelah dengan nyaman, termasuk merapikan ruang tamu agar ayahnya bisa dengan santai menonton televisi. Beberapa kali si ayah memanggil anaknya agar duduk disana bersamanya, tapi anak ini seolah tidak punya waktu untuk itu dan terus menyediakan bermacam-macam hal yang ia anggap bisa menyenangkan 57 MOTIVATION hati ayahnya. Si ayah kemudian datang menghampirinya. Sambil tersenyum ayah berkata: “Nak, ayah senang kamu sudah bersusah-payah melakukan hal-hal yang baik untuk ayah, tapi ayah akan jauh lebih senang kalau kamu mau berhenti sejenak dan duduk ngobrol sama ayah. Ada banyak yang ingin ayah sampaikan kepadamu, pengalaman-pengalaman ayah, nasihat dan sebagainya yang ayah yakin bisa membantumu untuk menjadi orang yang berhasil dan berintegritas. Selain itu, kamu harus tahu bahwa tidak ada yang lebih menyenangkan hati ayah selain menikmati kebersamaan denganmu.” Istilah di atas mengandung makna yang berbeda. Sibuk untuk Tuhan berarti melakukan sesuatu untuk Tuhan tetapi ia belum tentu berada dan punya waktu bersama Tuhan (sekalipun Ia Mahahadir). Tetapi sebaliknya, sibuk dengan Tuhan artinya meluangkan dan mengutamakan waktu besama dengan Tuhan dan mendengar suara-Nya. Banyak orang yang terjebak dalam aktivitas pelayanan. Mereka mengira bisa mendapat berbagai keistimewaan berusaha melayani sesibuk mungkin. Ada pula yang melayani demi popularitas diri sendiri dan status sosial sebagai “orang rohani”. Salah mengatur prioritas akan menyebabkan Anda berada dalam perangkap Iblis. Sibuk melayani tapi lupa membangun hubungan secara pribadi dengan Tuhan akan membuat kita menjauh dari kebenaran. Dan ingat, pelayanan tanpa persekutuan dengan Tuhan, hanya mempertontonkan pelayanan kosong dan melayani roh agamawi. Pelayanan yang demikian hanya merupakan topeng dan tidak pernah menggambarkan kehidupan rohani yang sebenarnya. Keadaan seperti inilah yang Iblis paling sukai. 58 Tuhan Yesus menegur Marta yang terlalu sibuk hingga jarang mendengar. Yesus tidak mengatakan apa yang dilakukan Marta adalah salah, hanya saja kesibukannya bukanlah yang utama, dan Maria memilih ibadah. Yesus mengucapkan frasa “satu saja” mengingatkan kita harus memiliki sebuah proritas dalam melakukan sesuatu. “Kristen Kecoak” Tahukah Anda bahwa kecoak masih bisa hidup bahkan di saat kepalanya terpisah dari tubuhnya? Ya, hal itu terjadi karena kecoak masih bernapas melalui lubanglubang kecil di setiap segmen tubuhnya. Jadi, kecoak tidak bergantung pada mulut dan tenggorokan untuk bernapas. Kecoak masih bisa bergerak aktif tanpa otak setelah tubuh terpisah dari kepalanya sebab kecoak memiliki jaringan saraf yang terdistribusi dalam setiap segmen tubuh. Jaringan tersebut dapat melakukan fungsi saraf dasar yang bertanggung jawab atas refleks. Kecoak juga merupakan hewan berdarah dingin, sehingga membutuhkan jauh lebih sedikit makanan daripada manusia. Tak heran, kecoak bisa hidup tanpa makan hingga satu bulan. Bahkan, tanpa otak, tubuh kecoak bisa berdiri, bereaksi terhadap sentuhan, dan bergerak. Hanya, bagaimanapun kecoak itu akan tetap mati tanpa kepala, sebab tidak dapat minum tanpa mulut. Ada berapa banyak orang kristen yang sepertinya menjadi “Kristen kecoak”? Mereka masih aktif bergerak tanpa Sang Kepala. Renungkan, apakah kita masih digerakkan oleh Sang Kepala, yaitu Yesus Kristus, atau justru menjadi Kristen kecoak? Menariknya, semua manusia akan sepakat bahwa jenis kecoak yang memiliki tubuh terpisah dengan kepalanya, tentu terlihat “menjijikkan’! Menjadi kristen kecoak tentu begitu menjijikkan! Tuhan Yesus menginginkan persekutuan yang manis dengan engkau, jauh melebihi aktivitasmu! Ia bersabda, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku” (Matius 26:40)? “Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan” (Mat. 11:29-30). (CAZ) 59 HEALTH DIABETES MELITUS Pembunuh No.3 di Dunia! 60 Apa itu Pre-Diabetes? Pre-Diabetes adalah suatu keadaan dimana kadar Glukosa atau gula darah diatas ambang normal tetapi masih dibawah batasan kadar gula darah untuk diagnosis diabetes. Pada PreDiabetes tubuh seseorang menjadi resisten terhadap kerja insulin dan tidak mampu “membersihkan” atau mengambil gula dari aliran darah seperti yang seharusnya. Akibatnya, kadar gula darah menjadi lebih tinggi dari nilai normalnya dan jika berlangsung lama maka risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke meningkat. Selain itu kondisI Pre-Diabetes yang terus berkelanjutan tanpa penanganan yang memadai dapat berkembang menjadi diabetes tipe-2. Diagnosis Pre-Diabetes Pre-diabetes dikelompokan menjadi toleransi glukosa terganggu (TGT) dan glukosa darah puasa terganggu (GDPT). Untuk memastikan seseorang terkena Pre-Diabetes adalah melalui pemeriksaan gula darah puasa, 2 jam setelah makan dan pemeriksaan HbA1c. Melalui pemeriksaan tersebut, seseorang dapat didiagnosis sebagai penyandang Pre-Diabetes atau Glukosa Puasa Terganggu dan Toleransi Glukosa Terganggu. Glukosa Darah Puasa • Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan dilakukan setelah berpuasa selama 8–10 jam. • Hasil 100-125 mg/dl: Pre-Diabetes (Glukosa Puasa Terganggu). Tes Toleransi Glukosa Oral • Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan ini dilakukan 2 jam sesudah pemberian 75 gram glukosa • dalam 300 ml air. Hasil 140-199 mg/dl: Pre-Diabetes (Toleransi Glukosa Terganggu). HbA1c (Hemoglobin A1c) • Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan dapat dilakukan kapan saja. • Hasil 5, 7-6, 4 %: Pre-Diabetes Siapa Saja yang Bisa Berisiko Terkena Pre-Diabetes? Pada dasarnya, faktor risiko terjadinya Pre-Diabetes sama dengan faktor risiko diabetes tipe-2 yaitu : • Obesitas • Adanya riwayat DM pada keluarga • Adanya riwayat diabetes gestasional (Diabetes pada kehamilan) • Kurangnya aktivitas fisik • Usia ≥ 45 tahun rentan terhadap Pre-Diabetes 61 HEALTH Makanan yang Disarankan 1. Sumber protein hewani seperti ayam tanpa kulit, ikan, telur rendah kolesterol atau putih telur, dan daging tidak berlemak. 2. Sumber protein nabati seperti tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, dan kacang kedelai. 3. Sayur-sayuran tinggi serat seperti kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi, selada, seledri, dan terong. 4. Buah-buahan seperti jeruk, apel, pepaya, jambu air, salak, dan belimbing (sesuai kebutuhan) • • • • Riwayat penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah) Riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi) Dislipedima (tringliserida tinggi/ HDL-choles rendah/LDLcholesterol tinggi) Wanita dengan polycystic ovarian syndrome (PCOS) Mengapa Pre-Diabetes itu penting diperhatikan? • Kondisi Pre-Diabetes meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. • Setiap tahun, sekitar 1 dari 10 atau 10% penyandang Pre-Diabetes dapat berkembang menjadi diabetes tipe-2. • Jika tidak ditangani, diabetes tipe-2 dapat menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, penyakit jantung, stroke dan tekanan darah tinggi. 62 Apakah Diabetes dapat Dicegah? Ya, tentu saja dapat dicegah! Penelitian internasional membuktikan bahwa diabetes tipe-2 dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, yakni : • Menurunkan berat badan (bagi mereka yang kegemukan) sebesar 5 – 10 % (5kg untuk individu dengan berat badan 90 kg) • Mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang • Melakukan latihan fisik intensitas sedang selama 30-60 menit per hari atau sekurang-kurangnya 4 hari dalam seminggu Makanan yang Dibatasi 1. Semua sumber karbohidrat dibatasi seperti nasi, bubur, roti, mie, kentang, singkong, ubi, sagu, gandum, pasta, jagung, talas, 2. 3. 4. 5. havermut, sereal, ketan, dan macaroni. Sumber protein hewani: hewan tinggi lemak jenuh seperti kornet, sosis, sarden, otak, jeroan, dan kuning telur. Sayur-sayuran seperti bayam, buncis, daun melinjo, labu siam, daun singkong, daun ketela, jagung muda, kapri, kacang panjang, pare, wortel, dan daun katuk. Buah-buahan seperti nanas, anggur, manga, sirsak, alpukat, sawo, semangka, dan nangka masak. Makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental, kecap, dan saus tiram. Makanan yang Dihindari 1. Sumber protein hewani seperti keju, abon, dendeng, dan susu full cream 2. Buah-buahan yang manis dan diawetkan durian, nangka, alpikat, kurma, dan manisan buah. 3. Minuman yang mengandung alkohol, susu kental manis, soft drink, es krim, youghurt, dan susu. 4. Gula pasir, gula merah, gula batu, madu. Makanan/minuman yang manis seperti cake, kue-kue manis, dodol, tarcis, sirup, selai manis, coklat permen, tape, dan mayonnaise. Penerapan pola hidup sehat ini semakin sempurna bila diikuti dengan pemeriksaaan laboratorium dan konsultasi dokter untuk memastikan adanya Pre-Diabetes dan mengevaluasi apakah pola hidup sehat yang dilakukan sudah sesuai dan berdampak positif pada kondisi kesehatan. Dengan demikian, risiko penyakit kardiovaskular dapat dikurangi dan berkembangnya PreDiabetes menjadi diabetes tipe-2 dan “ Akibatnya, kadar gula darah menjadi lebih tinggi dari nilai normalnya dan jika berlangsung lama maka risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke meningkat.” segala komplikasinya dapat ditunda atau dicegah. Pemeriksaan HbA1c dapat digunakan untuk skrining dan diagnosis Pre-Diabetes jika dilakukan oleh laboratorium bersertifikasi NGSP (National Glycohemoglobin Standardization Program). Tujuan Diet • Memberikan makanan sesuai kebutuhan • Mempertahankan kadar gula darah sampai normal/mendekati normal • Mempertahankan berat badan menjadi normal • Mencegah terjadinya kadar gula darah terlalu rendah • Mengurangi/mencegah komplikasi 63 FAMILY SEHATKAH PERNIKAHAN ANDA SAAT INI? S uami istri artis Hollywood, Ben Affleck dan Jennifer Garner sama-sama terkenal dan kaya raya, mereka menikah hingga memiliki tiga anak. Pada awalnya, rumah tangga mereka tampak bahagia karena Ben yang tampan didampingi oleh Jennifer yang cantik, ditambah kekayaan dan kepopuleran mereka. Ketampanan, 64 kecantikan, harta, dan kepopuleran biasa dicari orang-orang, bukan? Tetapi, pada suatu hari ketahuan bahwa Ben Affleck berselingkuh. Selingkuh itu enaknya cuma sebentar, tapi menyesalnya bisa bertahun-tahun. Apa yang sebenarnya kurang bagi Ben tersebut? Sudah punya istri cantik dan terkenal lagi kaya, dan banyak hal lainnya bisa tercukupi. Tapi, ternyata, ada satu hal yang kurang. Apa itu? Menurut pendapat saya, hanya satu yang kurang, yaitu kurang ajar. Kita mungkin sering mendengar slogan di film-film Hollywood: “And they lived happily ever after (Mereka pun akhirnya hidup berbahagia selama-lamanya).” Itu pun mungkin menjadi impian kebanyakan pasangan, terutama yang menikah. Pokoknya selalu bahagia. Nah, gambaran dan pengharapan kita terhadap keluarga atau rumah tangga, sangat dipengaruhi oleh definisi dari film-film Hollywood. Tapi, sering kali, realitas sangat bertentangan dengan pengharapan dan impian-impian kita. Misalnya, semua orang ingin menikah dan hidup bahagia sampai selamalamanya, tiap hari serasa seperti bulan madu, selalu berpegangan tangan, dan saling memandang wajah, berduaan, dan tak ingin cepat tua. Kebanyakan pengharapan kita untuk sebuah pernikahan itu amat muluk-muluk. sering mendengar beberapa nama besar yang rumah tangganya berujung pada perceraian. Ketika pengharapan tidak terwujud, sering kali banyak orang akan mengalami kekecewaan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain. Lalu, mereka mengalami masa sakit. Nah, SEBUAH PERNIKAHAN ATAU RUMAH TANGGA PUN BISA MENGALAMI SEBUAH MASA SAKIT. Bahkan, apabila di masa seperti itu tidak diobati, dipulihkan, rumah tangga itu akan mengalami sebuah kematian. Apa tandanya pernikahan yang mengalami kematian? 3 Tanda Pernikahan yang Mati: 1. Cerai. Perceraian adalah perpisahan antara suami istri secara hukum pemerintah. 2. Pisah. Hubungan suami istri yang masih sah, namun dalam keadaan yang tidak lagi bersama-sama. 3. Dingin. Masih satu rumah dan seranjang, tapi hubungannya dingin. Ditambah dengan sangat butuh waktu yang cukup panjang untuk saling mengenal, maka hati yang tidak rela untuk mengenal pasangannya akan membuat hati suami atau istri menjadi dingin sehingga cinta tidak lagi menjadi hangat. Untuk menghindari kematian seperti itu, kita harus mencoba melihat gejalagejalanya terlebih dulu. Iblis, dengan berbagai cara, sangat menginginkan kehancuran sebuah rumah tangga anak-anak Tuhan. Plus, sifat-sifat jelek yang kita bawa sejak sebelum menikah, akan menjadi alat bantuan bagi Iblis untuk menghancurkan pernikahan. Sebagian sifat itu mungkin bisa hilang, atau bahkan sebagian pula malah semakin jelek dan parah. Tetapi, realitasnya, kita malah sering mendengar banyak contoh perselingkuhan, rumah tangga yang bermasalah, bahkan masuk tahap perceraian. Contohnya, di Singapura pernah ada sepasang suami istri yang berkelahi. Keduanya ahli berkelahi, sampai-sampai istrinya tewas terbunuh karena ulah suaminya. Mengapa dia setega itu? Inilah realitas hidup, bisa seburuk itu. Di kalangan orang Kristen pun kita 65 FAMILY “ Komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam rumah tangga. Komunikasi adalah jembatan relasi antara pasangan. “ 3 Tanda Rumah Tangga yang Sedang Sakit: 1. TIDAK ADA LAGI WAKTU UNTUK BERSAMA Masing-masing orang, terutama tiap pasangan, mungkin sekarang mempunyai kesibukan sendiri-sendiri. Jarang, bahkan tidak ada waktu lagi untuk bersama-sama. Itu bisa menjadi salah satu penanda bahwa rumah tangga sedang ada masalah—baik yang terlihat maupun yang tak kelihatan. Kadang sebuah hobi juga bisa menentukan apakah salah satu pihak akan jarang bersama dengan pasangannya atau tidak. Misalnya, sang suami berhobi memancing ikan di laut, dan perlu waktu di luar rumah selama dua sampai tiga hari. Nah, bagaimana dengan sang istri yang harus ditinggal selama itu? Sebaiknya dia memiliki hobi atau kesukaan yang sama agar ada kebersamaan. Apakah Anda masih memiliki waktu kebersamaan dengan pasangan Anda? Misalnya, menonton TV bersama, membersihkan gudang bersama, pergi ke “tempat-tempat bersejarah” semasa pacaran dahulu, dan lain-lain. Ketika masa pacaran, setiap pasangan akan melakukan segala cara untuk bisa bertemu pujaan hati. Tapi, ketika 66 masuk pernikahan, mengapa kesibukan akan pekerjaan dan mengurus anak sering kali membuat suami atau istri menghilangkan perhatian kepada pasangan, dan tidak saling memberikan waktu untuk berbincang? terjadi dalam komunikasi: • Komunikasi Putus. Sama sekali tidak ada komunikasi, ataupun pembicaraan yang terputus, saling meninggalkan pasangan saat berkomunikasi tanpa penyelesaian. Ketika masa pacaran, ada semangat membara untuk berbuat baik kepada pasangan atau calon istri. Tapi, sekarang, ke manakah semangat berbuat baik kepada suami atau istri itu setelah menikah? Karena itu, pasangan yang sudah dalam pernikahan harus kembali pada masa pacaran. Memberi waktu untuk makan malam atau liburan bersama tanpa anak atau terganggu oleh pekerjaan, agar cinta itu semakin tumbuh dan membangun keharmonisan dalam rumah tangga. • 2. KOMUNIKASI YANG TIDAK BAIK Komunikasi adalah poin yang sangat penting. Komunikasi yang baik diperlukan dalam kehidupan rumah tangga. Berikut masalah-masalah yang Menyakiti. Kata-kata kasar yang keluar saat berkomunikasi isinya cenderung menyakiti atau merendahkan pasangan—seperti halnya ketika Mikhal menghina dan merendahkan Daud, begitu juga sebaliknya. “Ketika Daud pulang untuk memberi salam kepada seisi rumahnya, maka keluarlah Mikhal binti Saul mendapatkan Daud, katanya: ‘Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malumalu menelanjangi dirinya!’ Tetapi berkatalah Daud kepada Mikhal: ‘Di hadapan TUHAN, yang telah memilih aku dengan menyisihkan ayahmu dan 67 FAMILY ya. Sekarang kamu istirahat aja, ya.” Tahun ketiga: sang suami berkata, “Mendingan kamu berbaring aja dulu, ya Sayang. Aku ambilin makanan buat kamu, ya.” Tahun keempat: “Jaga kesehatan dong, Sayang. Udah berapa kali kamu flue?” Tahun kelima: “Minum obat dong, Sayang. Masa flue dibiarin aja?” Tahun keenam: “Sayang, ingusnya dilap itu.” Tahun ketujuh: “Aduh, nularin aja nih.” memiliki anak sampai hari matinya. Sikapnya sangat buruk terhadap Daud. Ada dua kemungkinan penyebab Mikhal tidak mempunyai anak, yaitu Mikhal dikutuk Daud atau Daud tidak mau bersetubuh lagi dengan Mikhal. Sikap yang baik sangat menentukan keharmonisan sebuah rumah tangga. Maka, bersikaplah dengan penuh rasa hormat kepada pasangan kita. Seiring berjalannya waktu, kita lihat bahwa apa yang semula kita lakukan bagi pasangan, mulai banyak mengalami perubahan. Tidak ada lagi terlihat bergandengan tangan, bahkan mungkin malu di depan umum. Jarang lagi berjalan berdampingan. Dan lain-lain. Sikap kita berubah. Empat Jurus Mengobati Komunikasi dalam Rumah Tangga yang Sakit: • Mengampuni. Pengampunan adalah kunci pemulihan hubungan suamiistri. Orang yang hatinya terluka akan memiliki kecenderungan untuk melukai, dan tempat pertama yang berpotensi untuk melukai hati kita adalah rumah tangga. Ketika sebuah kejengkelan terhadap sesuatu itu tidak dibereskan, itu akan menjadi sebuah problem. Mungkin kita • • • • • segenap keluarganya untuk menunjuk aku menjadi raja atas umat TUHAN, yakni atas Israel, --di hadapan TUHAN aku menari-nari, bahkan aku akan menghinakan diriku lebih dari pada itu; engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati.’ Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.” (2 Sam. 6:20-23). Berakhir atau bertahannya sebuah mahligai pernikahan, sebagian besar ditentukan oleh kata-kata yang keluar dari mulut kita. Sebab, pasangan yang bertengkar bukanlah tanda akan bercerai, melainkan ISI PERTENGKARAN TERSEBUT DAN CARA BERBICARA itulah yang menentukan. Jadi, perhatikan komunikasi Anda supaya jangan menyakiti, tajam, atau merendahkan • 68 Datar. Pasangan berusaha menjaga agar tidak bertengkar, tapi juga tidak pernah membahas tentang hubungan suami dan istri secara mendalam. Orang yang pintar, tahu mau bicara apa, tetapi orang yang bijak adalah TAHU KAPAN MAU BICARA. Konflik bisa terjadi kapan saja dan tak terelakkan. Tetapi, konflik bisa menjadi bermanfaat apabila di akhir konflik … a. bisa membereskan perasaan negatif yang timbul b. bisa memenuhi kebutuhan atau mengatasi akar masalahnya c. bisa mempelajari sesuatu tentang diri sendiri dan pasangan Langkah-langkah menangani konflik: a. menjaga suara tetap rendah dan jaga kata-kata Anda b. terimalah perbedaan pendapat c. begitu keputusan diambil, semua pihak menerima tanpa mengomel di belakang d. boleh berbeda, ataupun berdebat, tetapi jangan memendam kejengkelan e. berdoalah bersama sesudah masalah selesai dibicarakan • Connect (“nyambung”). Pernikahan adalah penyatuan dua pribadi yang saling berbeda. Berbeda dalam pola asuh, pendidikan, culture atau latar belakang budaya, dan lain-lain. Karena itu, kita perlu mengenal pasangan kita dengan baik agar komunikasi “nyambung” dan menyenangkan. Kadang komunikasi yang terbaik itu bukanlah soal isinya, tapi koneksinya, apakah kita connect dengan pasangan kita yang kita ajak bicara? 3. SIKAP BURUK Sikap sopan santun kepada pasangan sangat diperlukan dalam menjaga sebuah komunikasi rumah tangga. Jangan jalan sendiri-sendiri. Suami senang, istri tidak ikut senang. Istri sedih, suami tidak mau tahu. Jangan alami sindrom “Perjalanan Flu Selama 7 Tahun dalam Sebuah Bahtera Rumah Tangga”. Apa itu itu Perjalanan Flu? • • Mikhal, istri Daud dengan berani menghina suaminya di hadapan banyak orang dan akhirnya membuat dia tidak Jadi, bagaimana caranya mengobati komunikasi dan pernikahan yang sakit? Coba simak empat tips berikut ini. mudah jengkel di rumah tangga, tapi semoga kita juga mudah mengampuni di dalam berumah tangga. Saat mengampuni, ada berkat yang luar biasa menanti. Daud memiliki satu pergumulan dalam dirinya, yaitu hatinya terlalu sensitif. Apalagi dia adalah seorang penyembah, maka memiliki kepekaan yang luar biasa. Ditambah lagi sisi lainnya, yaitu saat dia memiliki dendam—ataupun pernah menerima kebaikan—maka dia akan sukar melupakannya. “Ketika saat kematian Daud mendekat, ia berpesan kepada Salomo, anaknya: ‘Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki. Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkanNya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan supaya TUHAN Tahun pertama: pada tahun pertama pernikahan, istri terkena flue, sang suami langsung berkata, “Aduh, Sayangku, aku khawatir banget sama keadaanmu. Aku antar ke rumah sakit, ya. Cepat sembuh, ya Sayangku.” Padahal, untuk sekadar sakit flue tidak perlu diantar sampai ke RS. Tahun kedua: ketika istri terserang flue, sang suami berkata, “Aduh, Sayangku, kasihan sekali kamu, ya. Aku coba telpon dan tanya dokter, 69 FAMILY menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel. Dan lagi engkaupun mengetahui apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab, anak Zeruya, apa yang dilakukannya kepada kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah dalam zaman damai seakan-akan ada perang, sehingga sabuk pinggangnya dan kasut kakinya berlumuran darah. Maka bertindaklah dengan bijaksana dan janganlah biarkan yang ubanan itu turun dengan selamat ke dalam dunia orang mati. Tetapi kepada anak-anak Barzilai, orang Gilead itu, haruslah kautunjukkan kemurahan hati. Biarlah mereka termasuk golongan yang mendapat makanan dari mejamu, sebab merekapun menunjukkan kesetiaannya dengan menyambut aku pada waktu aku melarikan diri dari depan kakakmu Absalom. Juga masih ada padamu Simei bin Gera, orang Benyamin, dari Bahurim. Dialah yang mengutuki aku dengan kutuk yang kejam pada waktu aku pergi ke Mahanaim, tetapi kemudian ia datang menyongsong aku di sungai Yordan dan aku telah bersumpah kepadanya demi TUHAN: Takkan kubunuh engkau dengan pedang! Sekarang janganlah bebaskan dia dari hukuman, sebab engkau seorang yang bijaksana dan tahu apa yang harus kaulakukan kepadanya untuk membuat yang ubanan itu turun dengan berdarah ke dalam dunia orang mati.’ Kemudian Daud mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud (1 Raj. 2:1-10).” • • 70 Memaklumi. Ada kebiasaan dari pasangan yang harus kita maklumi. Memang ada beberapa hal yang mungkin tidak menyenangkan hati kita, seperti gaya bicara yang kencang dan lain-lain, namun kita bisa memakluminya sebagai bentuk penerimaan kita terhadap pasangan Menerima. Kita harus menerima pasangan kita apa adanya, sebagaimana Kristus menerimanya sebagai pribadi yang berharga. Penerimaan kita terhadap pasangan akan membuat ikatan yang makin intim. Memang ada hal-hal yang perlu kita minta perbaiki dari pasangan, namun ada hal-hal yang cukup kita terima saja • Menghargai. Apa yang bisa Anda hargai dari pasangan Anda? Sebenarnya, kalau kita mau mencarinya, banyaknya bukan main yang bisa kita hargai dari pasangan kita. Pasangan kita sudah menerima dan mau memilih kita sebelum menikah hingga akhirnya bersama-sama berumah tangga saja merupakan hal yang patut kita hargai. Hargai juga hal-hal yang sudah kita lewati bersama, terutama hal-hal pada saat masa-masa susah dahulu Komunikasi yang terjalin baik di dalam keluarga adalah jembatan menuju keharmonisan. Komunikasi yang baik akan membuat hubungan suami dan istri erat dan intim. Berikanlah waktu kepada pasangan kita untuk melakukan aktivitas bersama-sama. Bangunlah komunikasi yang baik dan sikap penuh hormat kepada pasangan agar berkat-berkat Tuhan tercurah melimpah bagi keluarga kita. (Pdt. Sukirno Tarjadi) 71 CHRISTIANITY agar siapa pun mereka jika percaya kepada Yesus Sang Juruselamat akan menerima keselamatan kekal. D ua ribu tahun yang lalu, Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia. KedatanganNya ke dunia memiliki misi tunggal yaitu menyelamatkan manusia dari cengkeraman Iblis. Sejak Adam berdosa karena melanggar perintah Tuhan dengan makan buah terlarang di taman Eden, Adam dan keturunannya menjadi milik Iblis dan hidup di dalam kuasa dosa. Hubungan manusia dengan Allah di surga terputus. Dosa menjadi penghalang antara Allah dengan manusia. Jalan Menuju Keselamatan 72 Berbagai macam cara Allah untuk menyelamatkan manusia sudah dilakukan sejak kejatuhan manusia. Dimulai dari mengutus para nabi pilihan Tuhan, seperti Nuh, Musa, Yesaya, Yehezkiel, sampai nabi Maleakhi, toh umat pilihan Tuhan tetap saja membandel dan tidak mau bertobat. Bahkan para nabi itu mengalami penganiayaan sampai mati. Kisah perjalanan manusia di Perjanjian Lama membuktikan bahwa manusia menolak utusan Tuhan. Akibatnya, Allah berdiam diri selama 400 tahun. Apakah rencana Allah agar manusia menerima keselamatan gagal? Tidak. Tiba saatnya Allah mengutus AnakNya yang Tungal, yaitu Tuhan Yesus Kristus untuk menjadi Juruselamat bagi semua manusia. Yesus lahir, hidup, mati, bangkit dari kematian, dan naik ke surga merupakan rangkaian karya keselamatan yang disediakan Allah bagi manusia. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Allah Bapa mengutus Tuhan Yesus turun ke dunia untuk menyediakan anugerah keselamatan kepada semua manusia, Namun demikian, tidak semua orang memiliki respon yang sama terhadap anugerah keselamatan ini. Tangapan manusia berbeda-beda; ada yang menerima, namun tidak sedikit yang menolak. Bahkan mereka yang menerima anugerah ini pun memiliki konsep yang berbeda-beda pula. Ada sebagian yang menganggap bahwa ketika Yesus mati di kayu salib adalah sebagai anugerah pengampunan untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan (pengajaran Hyper Grace). Mereka beranggapan bahwa sekali kita menerima keselamatan, maka selamanya kita akan selamat walaupun kita terus menerus melakukan dosa. Hyper Grace mengajarkan bahwa kita sudah tidak perlu minta pengampunan dari Tuhan lagi. Tidak apa-apa berbuat dosa, toh Yesus sudah mati untuk dosa-dosa kita. Inilah pengajaran yang memutar balikkan firman Tuhan. Ada golongan lain yang menganggap bahwa keselamatan dapat diperoleh dengan usaha penuh dari manusia. Artinya, manusia selamat karena usahanya sendiri. Golongan ini disebut sebagai penganut Taurat murni. Ini pun termasuk konsep yang salah tentang keselamatan. Lalu konsep keselamatan seperti apa yang sesuai dengan kebenaran firman Allah? Untuk mengerti tentang konsep keselamatan yang lengkap dan benar, tulisan ini menjelaskan dengan sederhana namun dapat dimengerti. Kita mulai dengan memahami tugastugas Tuhan Yesus selama Dia hidup di bumi dan tugas Yesus setelah Dia ada di surga. 73 CHRISTIANITY Tugas Tuhan Yesus dalam rencana keselamatan manusia ada dua, yaitu: 1. Tugas di bumi. Tuhan Yesus lahir, berkarya, mati, bangkit, dan naik ke surga tujuannya agar manusia percaya, dibaptis dan namanya tercatat dalam Kitab Kehidupan. “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” (Markus 16:16). Di atas sudah disebutkan bahwa misi utama Kristus di bumi adalah menjadi Juruselamat manusia. Menebus manusia dari kuasa Iblis. Memperdamaikan manusia dengan Allah Bapa. Mengembalikan kemuliaan dalam diri mausia yang telah hilang akibat dosa. 2. Tugas di surga. Tujuan akhir dari tugas Yesus adalah agar manusia bersama- sama dengan Dia tinggal di Rumah Bapa yang kekal, yaitu surga. Sejak penciptaan Adam, sebenarnya Allah sudah merancang manusia untuk 74 hidup di dalam kekekalan. Taman Eden disediakan bagi Adam dan keturunannya dimaksudkan untuk ditinggali dan dinikmati tanpa batas waktu. Karena Adam jatuh dalam dosa, ia harus terusir dari hadapan Allah. Selanjutnya Adam dan keturunannya ada dalam gengaman Iblis untuk dimasukkan ke dalam kematian kekal. Namun rencana Allah tidak mungkin gagal. Allah menyediakan anugerah keselamatan lewat Yesus Kristus. Maka diutuslah Anak Tunggal itu turun ke bumi untuk melaksanakan tugas penyelamatan, supaya siapa yang percaya menerima kehidupan kekal. Ketika Yesus sudah menyelesaikan tugas di bumi, Ia naik ke surga untuk menyediakan tempat bagi mereka yang percaya. “Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Yohanes 14:3). Jadi, Yesus naik ke surga memastikan bahwa ada tempat di Rumah Bapa yang disediakan bagi mereka yang percaya dan melakukan perintah-perintah-Nya. Tahap-tahap Keselamatan Sekali pun anugerah Allah itu gratis bagi manusia, namun tidak serta merta menjamin sepenuhnya keselamatan manusia. Sebab di dalam anugerah itu ada bagian Allah dan bagian manusia yang harus dikerjakan. Bagian Allah adalah menyediakan anugerah, bagian manusia adalah merespon dengan percaya dan menjaga agar anugerah itu tidak hilang dari hidupnya. Untuk mengerti lebih dalam, berikut disajikan tiga tahap keselamatan yang harus dilalui oleh manusia sehingga ia dapat selamat dan menerima mahkota kehidupan. Tiga Tahap Keselamatan 1. Tahap Justification (Pembenaran) Kita semua pada awalnya adalah segambar dan serupa dengan Allah, namun kita semua jatuh kedalam dosa. Pada waktu kita mengenal Yesus dan memiliki iman percaya kepada-Nya, maka posisi kita dibenarkan karena anugerah dari Yesus. Pada tahap ini pembenaran oleh iman merupkan elemen penting dari rencana penyelamatan Allah terhadap manusia yang berdosa. Karena pada dasarnya semua manusia telah berdosa, kehilangan kemuliaan. “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Lewat pembenaran inilah seseorang dinyatakan benar dalam hubungan dengan Allah. Pada proses pembenaran ini semata-mata semua karena anugerah Allah, bukan hasil usaha manusia. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu : jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8-9). Pada tahap ini, tidak ada usaha manusia yang mampu membuat dirinya benar di hadapan Allah. Pembenaran manusia oleh Allah adalah murni usaha Allah, tidak ada sedikit pun peran manusia selain merespon dengan menerima dan percaya. Ada tindakan yang harus dilakukan manusia sebagai respons terhadap anugerah keselamatan yang diberikan oleh Allah. Tindakan itu adalah percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan memberi diri dibaptis di dalam nama-Nya. Jika kita melakukan kedua hal tersebut, maka nama kita akan tercatat dalam Kitab Kehidupan. Pengakuan dari mulut kita adalah bentuk iman percaya kepada Tuhan harus disempurnakan dengan langkah iman yaitu dibaptis. Sebab sekalipun kita 75 CHRISTIANITY percaya, namun jika kita tidak bertindak, maka iman kita disebut iman yang mati. Yakobus 2:26, “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” Maka dari itu, jika kita rindu menerima anugerah keselamatan kita harus percaya, menerima baptisan, dan nama kita akan tercatat dalam Kitab Kehidupan. Inilah tindakan iman yang menghasilkan keselamatan. “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu” (Wahyu 20:15). 2. Tahap Sanctification (Pengudusan) Proses kedua dari tiga tahap keselamatan adalah Santification (Pengudusan). Pada tahap ini segala karakter kita yang berdosa diubahkan dengan cara melakukan semua kehendak Tuhan. Dari orang yang berdosa diubahkan sedikit demi sedikit menjadi orang yang benar. Keakuan dan kesombongan kita semakin kecil dan Yesus semakin besar. Penggembalaan di gereja di mana Anda beribadah membuat Anda serupa dengan gambaran Allah dan memiliki karakter Allah. 76 Sekalipun proses pengudusan ini adalah bagian kita, namun kita perlu kekuatan dari Allah untuk melalui setiap proses yang kita hadapi. Tidak ada satu orang pun yang sanggup melalui proses pengudusan ini tanpa kekuatan dari Allah. Itulah sebabnya setelah Yesus naik ke surga Allah Bapa mengutus Roh Kudus untuk memberikan kekuatan, penghiburan dan menunjukkan jalan mana yang harus kita pilih. Ada beberapa proses di dalam tahap pengudusan ini, yaitu: • Proses merendahkan diri. Mengapa kita harus merendahkan diri? Karena “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” (Yakobus 4:6b). “Orang yang sombong dan tinggi hati, aku tidak suka” (Mazmur 101:5b). Dahulu sebelum mengenal Allah mungkin kita sombong karena mengandalkan kepintaran atau kekuatan kita sendiri, sekarang setelah bertobat kita mulai mengandalkan Allah sepenuhnya. Inilah proses merendahkan diri. Di sini ego kita harus ditaklukkan. • Proses penundukkan diri. Seperti Yesus taat dan menundukkan diri-Nya kepada pimpinan Bapa, demikianlah kita taat kepada pemimpin kita. “Taatilah pemimpinpemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu” (Ibrani 13:17). Penundukkan diri adalah ketika seseorang memiliki ketaatan kepada siapa yang ada di atasnya, entah itu sesuai dengan keinginannya atau sebaliknya. Jika kita adalah seorang bawahan, maka bentuk penundukkan diri adalah melaksanakan tugas dan perintah pemimpin tanpa bantahan. Apakah mudah? Tidak. Namun, karena kita diberi kekuatan oleh Roh Kudus, maka kita dapat melalui proses ini. • Proses kekudusan dalam keuangan (harta). Mengapa masalah uang atau harta menjadi hal penting dalam proses pengudusan? Kalau kita membaca dalam Lukas 12:34 di situ disebutkan, “Karena di mana hartamu berada, di situ 77 CHRISTIANITY juga hatimu berada.” Seseorang yang mencondongkan hatinya lebih kepada uang atau harta diabanding kepada Tuhan, orang tersebut bisa digolongkan sebagai mengabdi kepada Mamon (Lukas 16:13). Menjalani masa proses kekudusan dalam hal keuangan ini, kita harus mempergunakan semua harta kita untuk kemuliaan Tuhan. Periksa diri kita apakah kita sudah mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan dalam hal korbankorban persembahan? Apakah kita sudah menggunakan uang kita untuk hal-hal yang benar? Apakah justru kita menghaburkan uang hanya untuk kepentingan diri sendiri? Jika itu yang terjadi, kita perlu bertobat dengan cara mengelola keuangan dengan benar. Jika kita lulus dari tahap pengudusan ini, maka kita akan memasuki tahap berikutnya, yaitu tahap menerima kemuliaan. 3. Tahap Glorification (Pemuliaan) Pada tahap ketiga dari tahap keselamatan adalah Pemuliaan (Glorification). Setelah kita dibenarkan oleh anugerah Allah, selanjutnya kita menangapi dengan mengerjakan keselamatan yang Allah berikan, maka hasil dari itu adalah Allah memberikan kemuliaan kepada kita. Tujuan pemuliaan ini adalah kita menjadi segambar dan serupa dengan Allah. Bagaimana kita bisa menjadi segambar dan serupa dengan Allah? Kita harus hidup sama seperti Yesus. “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup” (1 Yohanes 2:6). Mengalahkan Rintangan Ada beberapa hal yang dapat merintangi 78 “ Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus. “ cara disusupkan. “Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satusatunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus” (Yudas 1:4). kita untuk bisa hidup sama seperti Kristus telah hidup. Iblis menebarkan jerat dosa sehingga sekiranya mungkin semua orang percaya binasa dalam cengkeraman iblis. Jerat-jerat itu di antaranya: • Hyper Grace. Suatu pengajaran yang menekankan sekali selamat tetap selamat, bahkan walaupun kita melakukan dosa. Menurut paham Hyper Grace, keselamatan itu berlaku untuk masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Ini yang sangat bertentangan dengan firman Tuhan, seperti yang terdapat dalam Filipi 2:12, “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.” Kita harus berhati-hati karena pengajaran sesat ini sangat gencar diajarkan di tengah-tengah umat Tuhan dengan • LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender). Komunitas menyimpang dari firman Allah ini sedang gencar-gencarnya menyerang anak-anak Tuhan. Pergaulan yang bertentangan dengan kaidah-kaidah kekudusan terjadi dengan bebasnya. Bahkan beberapa negara sudah melegalkan pernikahan sejenis. Hal seperti inilah yang disampaikan Rasul Paulus kepada orang percaya di Roma melalui surat penggembalaannya agar mereka tidak disesatkan oleh model kehidupan yang menyimpang dari firman Tuhan. “Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suamisuami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka” (Roma 1:2627). Untuk itu, marilah kita melakukan seperti apa yang Tuhan mau kita lakukan. Hendaklah kita hidsup kudus, takut akan Tuhan, setia di dalam iman, dan berusaha hidup intim dengan Tuhan. Karena waktunya sudah sangat singkat, Dia segera datang. Jadilah mempelai Tuhan yang siap diangkat untuk menerima kemuliaan yang disediakan bagi orang yang menang. (Pdm. DR. Janto Simkoputera, MD PhD – Gembala GBI CK7) Karena di mana hartamu “ berada, di situ juga hatimu berada.Seseorang yang mencondongkan hatinya lebih kepada uang atau harta dibanding kepada Tuhan, orang tersebut bisa digolongkan sebagai mengabdi kepada Mamon. “ 79 CHRISTIANITY adalah kerinduan Tuhan bagi kita semua. Tuhan Yesus memerintahkan agar para murid-Nya pergi untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya dan untuk membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. (Matius 28:19). Perintah ini disebut sebagai Amanat Agung Yesus Kristus, sebelum Yesus diangkat ke Surga. Artinya, untuk dapat serupa dengan Tuhan Yesus kita harus turuti perintah dan teladan-Nya, yaitu dibaptis seperti Yesus. S alah satu syarat agar hidup kita berkenan kepada Tuhan adalah melakukan firman Tuhan. Dengan melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, kita bukan hanya menyenangkan Dia, namun kita juga akan menerima kehidupan kekal, yaitu masuk surga. Haruskah Orang Kristen Dibaptis? 80 Alkitab dalam Matius 7:14 berkata, “Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” Dikatakan bahwa pintu menuju ke surga itu sempit, sedangkan pintu ke neraka itu lebar. Celakanya, banyak orang Kristen yang berjalan menuju ke neraka karena tidak mau melakukan kehendak Tuhan. Kesaksian Benny Hinn menyebutkan bahwa hanya 20% orang Kristen yang akan masuk ke surga, sebagian besar akan masuk ke neraka. Mengapa demikian? Karena banyak orang enggan melakukan firman Tuhan dan tidak memiliki keintiman dengan Tuhan. Ingat, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 7:21). Bagaimana caranya agar kita berkenan kepada Tuhan dan menerima hidup yang kekal? Hal pertama yang harus kita lakukan adalah melakukan seperti yang Yesus lakukan. Yesus sekalipun disebut sebagai Tuhan dan Anak Allah, namun dia merendahkan diri dengan cara dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan. Apakah Yesus hidup dalam dosa sehingga harus menerima baptisan air? Tidak! Tidak ada unsur dosa dalam diri Yesus. Tapi mengapa Dia mau dibaptis? Yesus mau dibaptis karena Ia menggenapi kehendak Bapa dan memberikan teladan kerendahan hati kepada kita semua. Kedua, Tuhan menciptakan manusia sesuai dengan gambar-Nya (Kejadian 1:26) tujuannya agar di mana Allah berada di situlah kita juga berada. Bagaimana caranya agar kita berada dekat dengan Tuhan? Kita harus hidup benar. Bagaimana kita bisa hidup benar kalau kita masih ada dalam dunia yang berdosa? Satu-satunya jalan harus disucikan dari dosa. Cara untuk lepas dari dosa adalah mengenakan manusia baru dengan cara dibaptis. Percaya kepada Tuhan dan menjadi ciptaan baru Baptisan Air Baptisan air adalah salah satu sakramen gereja yang dilakukan sejak awal abad pertama. Dalam perkembanganya terdapat perbedaan antara Gereja Roma Katolik yang melaksanakan tujuh sakramen, sedangkan Gereja Protestan (termasuk GBI) melaksanakan dua sakramen saja, yaitu Baptisan Air dan Perjamuan Kudus. Mengapa Kita Harus Dibaptis Air? 1. Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis karena memenuhi kehendak Allah. Ketika Yohanes Pembaptis mencegah Yesus agar dibaptis olehnya, Yesus berkata: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah” (Matius 3:15). Demikian pula dengan kita, kalau mau menerima kehidupan kekal maka kita harus menggenapi seluruh kehendak Allah dengan cara melakukan firman-Nya. 2. Dengan melakukan baptisan air, kita sedang mengikuti teladan Tuhan Yesus. Dia yang tidak berdosa, bersedia dibaptis agar kita muridmurid-Nya mengikuti teladan-Nya. Yesus yang tidak berdosa saja mau dibaptis, apalagi kita manusia yang 81 CHRISTIANITY “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” (Matius 28:19) berdosa. 3. Ketika kita dibaptis, sesungguhnya kita sudah melakukan Amanat Agung Tuhan Yesus, yaitu menjadi murid Tuhan. “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19). Tiga Peristiwa Akan Terjadi Ketika Kita Dibaptis Melalui baptisan air, ada 3 peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, yaitu: • Dibaptis dalam kematian-Nya, saat dibaptis berarti kita telah dipersatukan dengan kematian Kristus di kayu salib. Dosa dan manusia lama telah dimatikan, kita tidak lagi di bawah hukum dosa • Dikuburkan bersama-sama dengan Kristus, artinya kuasa dosa dan manusia lama telah dikuburkan. Tidak ada bau kematian dalam hidup kita. Manusia lama diganti dengan manusia baru. • Dibangkitkan bersama-sama dengan kebangkitan Yesus, 82 supaya sama dengan Kristus yang telah bangkit, demikianlah kita menjalani hidup baru dalam kuasa kebangkitan-Nya. Mengapa Harus Baptis Selam? 1. Meneladani Tuhan Yesus yang dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dengan cara diselam (Matius 3:1317). Di situ dijelaskan bahwa sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air. Hal ini menjelaskan bahwa Yesus diselamkan di dalam air sehingga Ia keluar dari air. 2. Dalam Alkitab, peristiwa baptisan selalu dilaksanakan dengan selam yang memberi pengertian penguburan (dalam air) dan kebangkitan (keluar dari air) yang diuraikan dalam Roma 6:3-34. 3. Mengacu kepada terjemahan bahwa arti kata “baptize” adalah pemakaian sehari-hari untuk mencelupkan secara penuh, maka baptisan tidak dapat dilakukan selain diselam Syarat-syarat Baptisan Air 1. Percaya dan Bertobat, artinya kita menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi. Hal ini dilakukan dengan penuh kesadaran dan komitmen untuk menjadi murid Kristus. 2. Usia Pertanggungjawaban (Age of Accountability). Mengapa Sinode GBI tidak membaptis bayi dan anak-anak di bawah umur 12 tahun? Anak-anak belum mempunyai pengertian tentang dosa yang dihubungkan dengan pertobatan dan penebusan sehinga umumnya baptisan dilakukan untuk mereka yang telah berumur 12 tahun ke atas. Hal ini juga karena bayi dan anak-anak belum dapat mempertanggungjawabkan iman mereka. GBI melakukan penyerahan anak-anak seperti Tuhan Yesus diserahkan di Bait Allah (Lukas 2:21-22). berkenan.” (Matius 3:17). 2. Kita menjadi warga Negara Kerajaan Surga. Kalau kita hidup di Jakarta, maka kita wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta. Dengan demikian, jika kita mau menjadi warga Negara surga, maka kita harus memiliki tanda kependudukan surga, yaitu melalui baptisan air. 3. Kita akan memiliki kuasa, karena Roh Kudus turun atas kita. Setelah keluar dari air, terjadi fenomena yang dahsyat, yaitu langit terbuka dan Roh Allah memenuhi Yesus. “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya.” (Matius 3:16). Hal ini menandakan bahwa ketika kita dibaptis, maka Roh Kudus akan menguasai hidup kita sehingga kita memiliki kuasa. Tindak Lanjut Setelah Menerima Baptisan Air Bagaimana selanjutnya setelah kita menerima baptisan air? Hidup rohani kita tidak berhenti pada saat kita sudah dibaptis. Justru setelah dibaptis kita harus memiliki kehidupan rohani yang bertumbuh dan menjadi dewasa di dalam Tuhan. Berikut adalah hal-hal yang harus kita lakukan setelah kita melakukan baptisan air: • • Memiliki saat teduh pribadi maupun bersama-sama (doa fajar) secara rutin Setia beribadah setiap minggu, membawa persembahan, korban syukur dan pujian yang menyenangkan hati Tuhan • • • • Setia membaca, mempelajari dan merenungkan firman Tuhan lewat saat teduh atau Gerakan Baca Alkitab (GBA) Mengikuti dengan sungguh-sungguh pendewasaan iman Kristen melalui pengajaran, Kehidupan Orientasi Melayani (KOM) Masuk dan aktif dalam persekutuan jemaat, Community of Love (COOL) Melayani Tuhan dengan segenap hati di gereja lokal Respons Ketaatan Bagi Anda yang belum dibaptis, segera ambil keputusan untuk dibaptis. Bagi yang sudah dibaptis, renungkanlah dan buatlah kesimpulan, sudah seberapa jauh Anda hidup sesuai dengan tujuan baptisan itu sendiri? Keuntungan Baptisan Air Beberapa keuntungan kalau kita melakukan baptisan air: 1. Ada pengakuan dari surga bahwa kita menjadi anak yang dikasihi Allah. Seperti suara yang terdengar dari surga ketika Yesus selesai dibaptis, “Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku 83 APOCALYPTIC P Apakah bisa nama kita dihapus dari Kitab Kehidupan? ada suatu sore, di sebuah rumah sakit, seorang pasien wanita terlihat bimbang dan kebingungan. Wanita berusia tua itu pun telah didiagnosis oleh dokter akan segera menghembuskan napas terakhirnya beberapa hari ke depan. Dan saat dia merenungkan firman Tuhan, “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu (Why. 20:15),” ia tampak makin bimbang, akankah namanya ada tercatat di surga ketika meninggal kelak? Atau, namanya tidak terdaftar dalam kitab kehidupan? Bila Anda menjadi wanita di atas, apakah Anda yakin nama Anda tertulis dalam kitab kehidupan? Bagaimana supaya nama kita ada di dalam Kitab Kehidupan? Kita harus memberi diri untuk dibaptis selam seperti yang diteladankan oleh Tuhan Yesus. Dan setelah Ia dibaptis, Bapa memperkenan Dia. “Lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Mat. 3:17). Saat kita dibaptis, Roh Kudus turun atas kita, dan ada pengakuan dari surga bahwa kita mengikrarkan diri menjadi anak Allah, dan secara otomatis nama kita terdaftar di surga (Luk. 10:20). “Namun, Tuhan dengan panjang sabar-Nya masih meminta mereka untuk bertobat dan memberikan kesempatan. Dengan harapan, kesempatan bertobat secara radikal akan mengembalikan orientasi hidup mereka pada kehidupan rohani yang berkenan kepada Tuhan.” 84 Tetapi, apakah nama kita bisa dihapus walau telah terdaftar di surga atau Kitab Kehidupan? Bisa saja! Seperti jemaat di Sardis (lih. Why. 3:1-6). Bila kita kalah dalam peperangan melawan yang jahat, maka nama kita terhapus dari kitab kehidupan. Contoh kekalahan ialah tidak lagi mau berdoa, berpuasa, atau memberi persembahan ataupun perpuluhan. Jadi, syarat supaya nama kita tidak dihapus dari Kitab Kehidupan adalah kita harus menang. • “Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya” (Why. 3:5). Tuhan menegur jemaat Sardis karena, “…engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati” (Why. 3:1)” Lalu, “…tidak ada satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku” (Why. 3:2). Gawat. Mungkin tabiat duniawi orang-orang di sana sudah mengkhamiri atau mempengaruhi jemaat, sehingga mereka tidak lagi tertarik pada hal-hal kerajaan Allah. “Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama AllahKu, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru” (Why. 3:12). Siapa saja yang bisa terhapus dari Kitab Kehidupan—menurut Wahyu 3:1-6 ini? • Mereka yang mati secara rohani, menganggap dirinya hidup, padahal sesungguhnya sudah mati secara rohani • • • Mereka yang tidak mau bertobat, lebih mementingkan hidup dalam daging daripada dipimpin oleh Roh Kudus Mereka yang tidak mau berjaga-jaga dan tidak mau menolak tipu daya dosa Mereka yang tidak mau hidup kudus (menjaga pakaian tetap putih) Mereka yang kaki diannya padam, rohnya tidak menyala-nyala lagi bagi Tuhan Berbagai aktivitas mereka mungkin bersifat Kristen, tetapi esensinya tidak lagi rohani. Tujuan hidup menjauh dari panggilan sebagai murid-murid Yesus. Namun, Tuhan dengan panjang sabarNya masih meminta mereka untuk bertobat dan memberikan kesempatan. Dengan harapan, kesempatan bertobat secara radikal akan mengembalikan orientasi hidup mereka pada kehidupan rohani yang berkenan kepada Tuhan. 85 APOCALYPTIC Kita melihat jemaat di Sardis telah mati secara rohani dan hanya beberapa anggotanya yang setia pada Injil. Secara lahiriah, mereka tampak hidup, aktif, dan memiliki keberhasilan atau kerohanian yang baik. Tetapi, Yesus melihat kehidupan batin dan hati mereka itu payah. Mereka menikmati reputasi baik yang sebenarnya tidak layak dan tidak sesuai kenyataan. Mereka tidak mengenal jati diri atau menyadari keadaan mereka yang sesungguhnya. Sebab itu, Tuhan Yesus memerintahkan agar mereka bangkit dan menguatkan apa pun yang masih ada (Why. 3:11). Masih ada sisa-sisa baik yang harus kembali diperjuangkan, walau tidak satu pun pekerjaan mereka didapati sempurna di hadapan-Nya. Dengan menjaga hidup tetap berkenan kepada Allah, maka nama mereka pun tidak akan terhapus dari Kitab Kehidupan. Karena itu, taatilah firman Tuhan, bertobat dari jalan-jalan yang jahat, selalu berjaga-jaga menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, mengenakan pakaian putih yang melambangkan 3 hal, yaitu kesucian, suasana sukacita, dan kemenangan. Sepanjang sejarah gereja, selalu ada beberapa orang yang tak mencemarkan pakaian dan telah berusaha untuk kembali pada kesederhanaan, kemurnian, dan pengabdian diri kepada Tuhan. Mereka yang tidak mencemarkan pakaiannya di kehidupan ini dengan hal-hal yang tidak suci akan menikmati sukacita besar dalam pesta perkawinan Anak Domba Allah sebagai orang yang ikut dalam kemenangan Tuhan. Jika nama kita tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan, maka akan masuk ke Hari Penghakiman mengerikan yang terlihat di Wahyu 20:11-15, “Lalu aku 86 melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapanNya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orangorang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orangorang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masingmasing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” berarti akan kehilangan hidup yang kekal. Dan pada akhirnya, dihukum ke dalam lautan api. Akhirnya, setiap orang yang telah mengalami kelahiran baru, tapi menolak untuk bertekun dalam iman dan menang terhadap yang jahat, maka namanya akan dihapus dari Kitab Kehidupan. Dengan terhapusnya nama dari Kitab Kehidupan, “Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya” (Ibr. 12:10). (IM) Dan bersyukurlah apabila akhir-akhir ini Tuhan sedang menegur kita dan diijinkan mengalami guncangan-guncangan. “Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak” (Ibr. 12:6). Kita mungkin mengetahui arti dari menghajar. Tetapi, tahukah Anda arti dari menyesah? Menyesah ialah memukul dengan barang yang melenting (karet atau rotan dan lain-lain), ataupun mencuci dengan membanting-bantingkan pada batu. Allah mungkin melakukannya sebab Ia mengasihi kita. Dan Ia mau supaya kita mendapat bagian dalam kekudusanNya, berada di surga, dan nama kita ada tertulis di Kitab Kehidupan. 87 MOTIVATION besar ini, Alkitab memberikan banyak nasihat praktis di bidang-bidang seperti: Bagaimana mencari pasangan hidup? Bagaimana saya bisa memiliki pernikahan yang sukses? Bagaimana saya bisa menjadi orangtua yang baik? Apa yang dimaksud sukses dan bagaimana cara mencapainya? Bagaimana saya bisa berubah? Apa yang sebenarnya yang terpenting dalam hidup? Bagaimana saya dapat hidup tidak melihat ke belakang dengan penyesalan? Bagaimana saya bisa menangani keadaan tidak adil dan kejadian buruk dalam hidup dengan penuh kemenangan? Mengapa Orang Kristen Harus Membaca Alkitab? M engapa orang Kristen harus membaca Alkitab? Membaca Alkitab adalah perintah Tuhan bagi orang percaya, yang telah diangkat menjadi anak-anak-Nya. Tuhan mau anak-anak-Nya mengenal Bapanya seperti kita sebagai anak mengenal pribadi dan sosok papa kita. Untuk mengenal Allah lebih baik kita harus mempunyai waktu untuk membaca apa yang Dia katakan. Alkitab adalah pesanNya kepada kita. Jika kita ingin Tuhan untuk mendengarkan apa yang kita katakan, kita juga harus mendengarkan apa yang Dia katakan. 88 Meskipun Tuhan juga bisa berbicara langsung dengan hati kita, kita perlu tahu firman yang tertulis sehingga kita bisa menilai apakah Tuhan sedang berbicara kepada kita, atau Iblis sedang mencoba untuk menipu kita? Mungkin tersirat di dalam pikiran kita, “Saya sibuk dengan banyak hal dari pekerjaan, pelayanan, waktu keluarga. Mengapa saya harus menghabiskan waktu membaca Alkitab, sedangkan saya sudah berdoa dan mendengar khotbah setiap Minggu? Saya sudah percaya kepada Yesus Kristus. Saya sudah mendengar Injil.” “Ya, mengapa saya harus membaca Alkitab?” Tuhan memberi peringatan kepada Yosua untuk dilakukan dan Yosua menaatinya, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung” (Yos. 1:8). Raja Daud mengatakan betapa pentingnya mengetahui firman Tuhan, bagaimana kita dapat mengetahui firman-Nya apabila kita tidak membaca Alkitab, “Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. Terpujilah Engkau, ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku”; “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:10-12, 105). Injil Markus mencatat Tuhan Yesus berkata, “Maka kata-Nya kepada orangorang Yahudi yang percaya kepada-Nya: ‘Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.’” Oleh sebab itu Alkitab harus dibaca, dimengerti untuk diaplikasikan dalam hidup karena firman adalah ‘napas Allah’ (2 Timotius 3:16) diwahyukan bagi umat pilihan-Nya. Dengan kata lain, itu adalah kata-kata dan perintah Tuhan bagi kita. Ada begitu banyak pertanyaan tentang hidup di dunia yang jawabannya ada di dalam Kitab Suci. Apa tujuan hidup? Dari mana asalku? Apakah ada kehidupan setelah kematian? Bagaimana saya bisa sampai ke surga? Mengapa dunia ini penuh dengan kejahatan? Mengapa saya berjuang untuk berbuat baik? Selain pertanyaan Oleh karena itu membaca Alkitab sangatlah penting sebagai penuntun dalam hidup orang percaya, itulah yang disebut dengan rhema. Kita akan menerima dan mengerti pesan Tuhan melalui firman-Nya apabila kita memiliki hubungan yang intim denganNya melalui firman yang kita baca. Roh Kudus akan menjelaskan dan menuntun hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya. Setiap pergumulan apa pun yang kita hadapi secara pribadi, firman Tuhanlah yang akan berbicara dan memberikan jalan keluar untuk kita. Itulah keajaiban kuasa firman Tuhan yang berbicara pribadi lepas pribadi. Alkitab Penuntun ke Surga dan Agar Tidak Tersesat Kita harus membaca dan mempelajari Alkitab karena ada banyak ajaran sesat. Alkitab memberi kita tongkat pengukur yang dengannya kita dapat membedakan kebenaran dari kesalahan. Kita akan tersesat dan disesatkan bila tidak mengenal kebenaran (the truth) firman Tuhan dengan benar. “Yesus menjawab mereka: ‘Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah’” (Matius 22:29)! 89 MOTIVATION Manfaat Membaca Alkitab Alkitab adalah buku yang tidak hanya untuk dibaca. Ini adalah buku untuk dipelajari dan harus diaplikasikan. Jika tidak, itu seperti menelan makanan tanpa mengunyah dan kemudian memuntahkannya kembali sehingga tidak ada manfaatnya. Alkitab adalah firman Tuhan di mana kita bisa saja mengabaikannya, yang akibatnya akan merugikan kita sendiri, sama seperti jika kita mengabaikan hukum gravitasi. Mempelajari Alkitab bagaikan menambang emas dari sungai, apabila dilakukan hanya dengan “menyaring kerikil di sungai”, kita hanya akan menemukan sedikit debu emas. Tapi apabila kita benar-benar menggali hingga kedalaman, semakin banyak emas yang akan kita peroleh. Alkitab mengajarkan kepada kita bagaimana seseorang dapat masuk ke surga (Yohanes 14:6; Efesus 2:1-10). Firman Tuhan menunjukkan kepada kita betapa Tuhan mengasihi kita (Roma 5:6-8; Yohanes 3:16) dan mengapa kita harus mengasihi Dia sebagai balasannya (1 Yohanes 4:19). Ini membantu kita mengetahui bagaimana diselamatkan dari dosa dan apa akibat dari dosa (2 Timotius 3:15). Firman Tuhan membantu kita melihat dosa dalam hidup kita dan membantu kita menyingkirkannya (Mazmur 119:9, 11). Ini memberi kita petunjuk dalam hidup yang benar, membuat kita lebih bijaksana, tidak menyia-nyiakan tujuan hidup sebagai orang pilihan Tuhan (Mazmur 32: 8, 119:99; Amsal 1:6; Matius 7:24-27). Alkitab juga melengkapi kita untuk dapat melayani Tuhan sesuai dengan kehendak-Nya, bukan kehendak kita (2 Timotius 3:17; Efesus 6:17; Ibrani 4:12). 90 Dengan membaca dan mempelajari Alkitab, membantu kita mengetahui dan mengenal “umpan” yang menarik kita ke dalam godaan berdosa, kita dapat belajar dari kesalahan tokoh-tokoh di dalam Alkitab dan menghindarkan diri kita dari dosa. Pengalaman adalah seorang guru yang hebat, tapi jika menyangkut belajar dari dosa, lebih baik belajar dari kesalahan orang lain. Ada begitu banyak karakter Alkitab yang bisa dipelajari, beberapa di antaranya dapat berperan sebagai model peran positif dan negatif pada waktu yang berbeda dalam kehidupan mereka. Misalnya, Daud, dalam kemenangannya atas Goliat, mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan lebih besar daripada apa pun yang kita hadapi (1 Samuel 17), sementara datang godaan untuk melakukan perzinaan dengan Batsyeba mengungkapkan betapa besar konsekuensi yang diterima dari kenikmatan sesaat (2 Samuel 11). Alkitab wajib dibaca oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Kristus, karena iman Kristen mencakup tiga komponen, yaitu pengetahun akan kebenaran, menerima kebenaran, dan percaya pada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Charles Spurgeon). Tanpa mengetahui akan kebenaran firman, iman tidak akan bertumbuh. Sebagai contoh: apabila kita membaca dan menggali surat 2 Timotius 3, kita akan mengetahui bagaimana Paulus mengajar Timotius untuk mempertahankan iman dan bagaimana merespons keadaan atau perbuatanperbuatan jemaat pada era akhir zaman. Saat Rasul Paulus menyadari bahwa akhir hidupnya sudah dekat, ia menulis surat kepada “anak dalam iman”, yaitu Timotius akan pentingnya berpegang pada firman yang telah diajarkan sejak masa kecilnya. Kata-kata terakhir seseorang menjelang akhir hidupnya sering kali membawa makna khusus. Tak terkecuali dengan Paulus yang berpesan kepada Timotius sebagai suatu wasiat pribadi. Dalam suratnya yang kedua kepada Timotius, Paulus memberi nasihat agar jangan goyah imannya dalam menghadapi orang-orang yang akan digembalakannya dan bagaimana Paulus memberi perintah untuk tetap memberitakan firman dalam keadaan apa pun. Paulus berpesan kepada Timotius agar tetap berpegang pada otoritas kuasa firman Tuhan. Timotius dipercaya oleh Paulus untuk menggembalakan jemaat di Efesus, dia masih sangat muda untuk menjadi seorang gembala, hal inilah yang membuat Timotius merasa takut dan kurang percaya diri dalam urusan menggembalakan jemaat Efesus yang lebih senior dan lebih berpengalaman. Mengenai keraguan Timotius dalam menjalankan tugasnya, Paulus mengingatkan dalam 1 Tim. 1:18, agar Timotius berjuang dengan iman. Dan diakhiri dengan perintah yang sama, yaitu: “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal” (1 Timotius 6:12). Pesan Rasul Paulus kepada Timotius “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2 Timotius 3:15-16). Timotius didorong untuk berpegang teguh pada keyakinan yang dimilikinya sejak muda. Sejak masa kecilnya, Timotius mengenal Kitab Suci berkat bimbingan ibu, Eunike dan neneknya, Lois (2 Tim. 1:5). Ia telah belajar dari mereka tentang iman kepada Kristus. Timotius juga telah belajar dari Paulus, bagaimana menjalani hidup dalam terang firman Tuhan. Semua sumber tersebut membawa Timotius kepada pemahaman yang benar tentang keselamatan di dalam Kristus. Suratnya kepada Timotius ini juga sebagai bukti iman sejati Paulus kepada Tuhan Yesus Kristus, di antaranya Paulus mengatakan, “Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan” (2 Timotius 1:12 ). Dan juga betapa pentingnya untuk mengerti dan mengenal kuasa Kitab Suci seperti apa yang dituliskan dalam suratnya 2 91 MOTIVATION Timotius 2:9, “Karena pemberitaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi firman Allah tidak terbelenggu.” Kesetiaan terhadap iman tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui suatu proses dalam jangka waktu tertentu. Meskipun Timotius telah mengikuti ajaran dan teladan Paulus, Paulus merasa perlu untuk terus memotivasi Timotius agar melanjutkan hal itu di masa kemudian. Terutama bila ia nanti mengalami masa penganiayaan. Paulus ingin agar muridnya dapat mempertahankan iman dan melayani pekerjaan Tuhan seperti apa yang telah ia lakukan. Paulus menutup surat kepada Timotius dengan pernyataan bahwa ia telah mengakhiri pertandingan yang baik, telah mencapai garis akhir dan memelihara iman. Timotius diingatkan bahwa Allah memberikan kepada orang percaya roh keberanian menghadapi setiap masalah yang muncul. “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi 92 janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah” (2 Timotius 1:7-8). Dengan tegas Paulus mengatakan, “Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu” (2 Tim. 3:5)! Dan ada 19 ciri-ciri perbuatan dan sikap jemaat di akhir zaman, era kelahiran Kristus hingga kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Hidup mereka seperti orang dunia yang tidak mengenal kebenaran firman: 1. Cinta akan uang. Lebih mengutamakan uang daripada Tuhan, menggunakan nama Tuhan untuk mencari keuntungan pribadi. Mencari berkat materi daripada mencari Tuhan. Sedangkan Tuhan berfirman, “…akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” 2. Mengasihi diri sendiri. Alkitab tidak mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengasihi orang lain apabila kita tidak bisa mengasihi diri sendiri. Hal ini sangat bertentangan dengan firman Tuhan (Lukas 10:27), “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri bukan berarti mengasihi diri sendiri. Di sini Paulus berbicara bahwa manusia mulai mencintai diri sendiri, semuanya fokus pada “aku” sehingga tidak memperdulikan akan sesama lagi. 3. Membual 4. Menyombongkan diri 5. Pemfitnah 6. Berontak terhadap orangtua 7. Tidak tahu berterima kasih 8. Tidak mempedulikan agama 9. Tidak tahu mengasihi 10. Tidak mau berdamai 11. Suka menjelekkan orang 12. Tidak dapat mengekang diri 13. Garang (kejam) 14. Tidak suka yang baik 15. Suka mengkhianat 16. Tidak berpikir panjang 17. Berlagak tahu 18. Lebih menuruti hawa nafsu 19. Menjalankan ibadah secara lahiriah “Paulus menutup surat kepada Timotius dengan pernyataan bahwa ia telah mengakhiri pertandingan yang baik, telah mencapai garis akhir dan memelihara iman.” • firman itu menunjukkan jalan agar kita berbalik ke jalur yang benar, yaitu kepada kehendak Tuhan. Mendidik dalam kebenaran artinya firman Tuhan memberi instruksi bagaimana kita dapat berjalan dalam kebenaran dan memuliakan Tuhan. Bagaimana kita dapat melepaskan diri dari ikatan kuasa dosa? Bacalah Alkitab. Apakah tujuan hidup kita? Pelajari Alkitab. Bagaimana ingin bebas dari kuasa dosa? Pelajari dan lakukan apa yang tertulis di Alkitab. Apakah kita ingin hidup sukses yang memiliki damai sejahtera dan penuh sukacita? Renungkan dan praktikkan semua perkataan Allah di dalam Alkitab. Alkitab akan memberitahu dan mengajarkan apa yang kita perlu ketahui dan lakukan. Tepat seperti kata Rasul Paulus, mereka secara lahiriah beribadah, melayani, hebat, dan terlihat sibuk tapi karakternya bobrok. Inilah karakter manusia akhir zaman. Itulah sebabnya Paulus mengatakan kepada Timotius agar jangan terkejut melihat kehidupan orang yang mengaku dirinya Kristen, namun jauh dari kebenaran firman Tuhan. Sekalipun keadaannya seperti itu, Timotius diminta untuk tetap memberitakan Injil Kristus, berpegang pada doktrin Alkitab yang benar, dan menjadikan firman Tuhan sebagai pegangan hidup. Iman Bertumbuh dalam Pembacaan Kitab Suci Mengapa membaca Kitab Suci itu penting? Karena di dalamnya mengandung nilainilai pengajaran tentang kebenaran yang akan menjadikan iman kita bertumbuh. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2 Tim. 3:16). Mari kita perhatikan maksud dari ayat ini. • Mengajar, artinya firman itu memberitahukan kepada kita tentang apa yang Tuhan mau kita lakukan dalam hidup kita, yaitu hidup benar. Sekalipun kita sedang mengalami sanctification (proses pendisiplinan), dan mungkin kita melakukan kesalahan, itu adalah hal yang normal karena kita tidak sempurna. Itulah sebabnya saat kita jatuh, Tuhan akan mengajar kita. • Menyatakan kesalahan artinya ketika kita berbuat dosa, kita sedang ada di luar jalur Tuhan, kemudian kita ditegor bahwa kita salah, supaya kita bertobat dan tidak berbuat dosa lagi. • Memperbaiki kelakuan artinya Ketika kita mencoba mencari cinta dan kepuasan di tempat yang menawarkan cinta dan kepuasan dari dunia akan membawa kita masuk ke dalam jerat dosa. Tetapi Tuhan—Pencipta yang mengasihi anak-anak-Nya—memberi tahu bagaimana menemukan cinta dan sukacita abadi yang ditulis di Alkitab. Firman yang diwahyukan, Alkitab, sangat penting sehingga Yesus mengatakannya, “Manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi oleh setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4). Dengan kata lain, jika kita ingin menjalani hidup sepenuhnya, sesuai kehendak Tuhan, kita tidak cukup hanya mendengar khotbah, melainkan harus juga membaca sendiri firman Tuhan yang tertulis. Baca firman! Pelajari firman! Lakukan firman! Pertahankan iman! (IM) 93 YOUTH baik memiliki banyak harta daripada mengikut Tuhan. “Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: ‘Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?’ Jawab Yesus: ‘Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!’ Lalu kata orang itu kepada-Nya: ‘Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.’ Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: ‘Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka Sukses Cara Dunia Vs Sukses Dalam Tuhan A da seorang pendeta bernama E. V. Hill yang menerima undangan untuk berkhotbah di sebuah gereja di kota besar di Amerika Serikat. Saat berkhotbah, ia menjelaskan perbedaan antara daerah perkotaan yang kaya itu dengan daerah pinggiran kumuh di dekat tempatnya melayani. 94 “Saya tahu apa yang kurang di sini…” kata Pdt. E. V. Hill, “di sini tidak ada grafiti (coret-coret di dinding jalanan) sama sekali. Saya bersedia membuatnya bagi Anda. Saya akan mengambil satu ember cat dan berjalan mengelilingi kawasan ini, lalu saya akan menuliskan satu kata ini di atas rumah jutaan dolar dan mobil mahal buatan Eropa milik Anda semua: sementara.” engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.’ Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya (Mrk. 10:17-22).” Kekayaan bukan hanya tentang uang atau benda-benda yang kita miliki. Hal yang lebih berharga daripada harta adalah waktu. John C. Maxwell berkata, “Semakin muda usia kita, semakin kita merasa memiliki banyak kebebasan untuk melakukan apa pun terhadap waktu, perkataan, uang, dan lainnya. Tapi, semakin kita bertumbuh di dalam kepemimpinan, kita seharusnya sadar melepaskan kebebasan-kebebasan tersebut.” Harta yang sesungguhnya pun bisa berarti hubungan yang kita miliki dengan teman-teman atau kerabat-kerabat kita. Mungkin doa Yabes dalam 1 Tawarikh 4:10, terutama tentang: kiranya Engkau memperluas daerahku berbicara juga tentang memperoleh teman-teman baru dari Tuhan. Semakin banyak teman, semakin luas networking atau relasi kita. Kamuflase Kesuksesan Menurut Dunia Dunia sering kali memandang ukuran kesuksesan ialah popularitas, kekayaan, dan menjadi apa pun yang kita inginkan. Padahal Tuhan menilai lain. Bagi Tuhan, kegigihan kita mengemban kepercayaan yang Ia berikan merupakan bentuk kesuksesan. Seperti yang dilakukan hamba-hamba yang baik dalam perumpamaan tentang talenta (Mat. 25:14-30). Talenta bisa melambangkan semua kemampuan, waktu, sumber daya, dan kesempatan untuk melayani. Kita harus tahu bahwa posisi dan pelayanan kita di surga akan ditentukan oleh kesetiaan kita dalam kehidupan dan pelayanan kita di bumi. Dalam perumpamaan di Matius 25:1430 itu, sebenarnya semua talenta adalah milik Tuhan. Hamba-hamba tersebut hanya dipercaya untuk mengelolanya. “Kenapa saya ingin menulis kata itu? Karena tidak ada satu pun dari kekayaan ini bersifat kekal.” Seandainya anak muda yang kaya menyadari kekayaannya merupakan kepercayaan dari-Nya, pasti ia akan mengelolanya hanya untuk kemuliaan Tuhan. Sebab Dia yang akan memelihara hidupnya (Mat. 6:25-34). 1 Korintus 4:7 c versi The Message mengatakan, “Isn’t everything you have and everything you are sheer gifts from God? (Bukankah semua yang kamu punyai dan hidupmu sendiri pun semata-mata anugerah dari Tuhan?)” Banyak orang mungkin berpendapat bahwa kesuksesan diukur dengan kekayaan. Seperti anak muda dalam Matius 19:22 dan Markus 10:17-22— atau bahkan menurut Lukas 18:18 adalah seorang pemimpin—yang berpikir lebih “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya” (Ams. 10:22). Bayangkan, apabila Simon sang nelayan, sebelum menjadi Petrus penjala manusia, terus-menerus bekerja keras menjadi nelayan dan menjala ikan 95 YOUTH Formulir Pemasangan Iklan Tgl: Christian Lifestyle Magazine seumur hidupnya, kesuksesan seperti apa yang ia alami? “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa (Luk. 5:5 a).” Bisa saja ia akan mengalami sukses menurut ukuran dunia, tetapi ia tidak sukses di dalam Tuhan. Apakah Kekayaan dan Kesuksesan Merupakan Tanda Rohani yang Sehat? Apakah kekayaan yang meningkat dapat dianggap sebagai tanda kerohanian yang sehat? Belum tentu. Memiliki kekayaan tidaklah salah, tetapi apabila itu membuat kita jatuh cinta pada kekayaan atau uang, akan sukar bagi kita untuk masuk kerajaan surga (Mat. 19:23). Salah satu ukuran kerohanian yang sehat dan sukses di dalam Tuhan ialah kita melakukan sesuatu dengan penuh sukacita dan yang terbaik untuk Dia di manapun kita berada. Tolak ukur lainnya ialah rasa ucapan syukur. Mampukah kita mengucap syukur dalam segala hal? Orang yang mampu bersyukur akan berkata, “Terima kasih, Tuhan, karena kami masih bisa makan seperti ini…” 96 Alamat : Telp./Handphone: Pilihan iklan: orang yang memiliki karunia untuk menikmati yang mereka miliki! Hal itu sangat tragis. Lebih baik kita mempunyai keduanya, yaitu karunia untuk memiliki serta karunia untuk menikmati. Di London terdapat dua tempat yang menarik, yaitu museum Bank of England dan museum Clockmakers. Tempat yang pertama merupakan ruang menyimpan uang-uang. Tempat yang kedua untuk menyimpan arloji-arloji. Dua tempat tersebut seolah menggambarkan bahwa uang dan waktu merupakan sumber daya yang sangat penting. Tetapi, kedua hal itu menjadi dilema besar. Bukankah kita sering memakai waktu yang berharga untuk bekerja setengah mati mencari uang, lalu menghabiskan begitu banyak uang untuk mengisi waktu liburan? Kita jarang memiliki kedua hal itu secara seimbang. Tetapi, lihatlah teladan Tuhan Yesus. Meskipun kesibukan-Nya amat menyita waktu, Ia meluangkan waktu di pagi hari, bahkan larut malam untuk berdoa, mencari dan melakukan kehendak Bapa. Ia selalu memiliki ketersediaan waktu tenaga, dan “uang” (time margin, energy margin, and money margin). Kita harus selalu mengingat bahwa kesuksesan ialah kasih karunia dari Tuhan. Ukuran kesuksesan yang sejati di dalam hidup ini kembali pada halhal yang sederhana. Melihat anak-anak bertumbuh. Memiliki banyak sahabat baik. Masih punya banyak kesempatan untuk berbuat baik. Dan lainnya. “Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat” (Pengkhotbah 12:1314). Raja Salomo memulai kitab Pengkhotbah dengan sinis bahwa hidup ini sia-sia. Tapi, ia mengakhirinya dengan nasihat bijak tentang makna hidup yang sejati. Yaitu, takut akan Allah, mengasihi Dia, dan menaati firman-Nya merupakan tujuan dan kepuasan yang tidak dapat ditemukan melalui cara lain. Itulah arti sukses di dalam Tuhan. (IM) DOUBLE PREMIUM INSIDE : Rp 10.000.000 OUTSIDE BACK COVER : Rp 8.000.000 INSIDE FRONT / BACK COVER : Rp 7.000.000 INSIDE (FULL PAGE) : Rp 5.000.000 - FREE promosi di website dan akun social media (Facebook, Twitter, Path) - GBI PRJ khusus untuk pemasangan iklan Double Premium Inside & Outside Back Cover - Materi Iklan berupa: JPEG, TIFF, CMYK 300 DPI, ukuran 210 mm x 275 mm + bleed 0,5 cm (CD) Menyetujui (…………………………) INFORMASI IKLAN Handrie SPESIFIKASI 0817 0938 063 Email: [email protected] JADWAL TERBIT Maret : 210 mm x 275 mm : 100 halaman : Art Carton 260 gram : Matte Paper 100 gram : 4/4 Full Colour : 3 bulan sekali : 10.000 eksemplar ADVERTISEMENT SIZES Juni September Desember Ukuran Jumlah Halaman Cover Content Warna Jadwal Terbit Oplah FULL PAGE bleed size 220 x 285mm 210 mm DOUBLE PREMIUM SPREAD (DPS) bleed size 420 mm 285 x 430 mm 275 mm Banyak orang yang mempunyai karunia untuk memiliki. Tapi, tak banyak : 275 mm Jangan iri terhadap kesuksesan atau keberhasilan orang lain. Kalau kita iri terhadap orang lain, berarti kita berpikir bahwa supaya bahagia, kita harus memiliki lebih dan lebih banyak benda atau harta lagi. Padahal, menjadi dan merasa bahagia itu pilihan. Kita memilih untuk bahagia—terlepas dari apa pun yang kita alami atau miliki. Kalau kita tak bahagia dengan apa yang kita miliki sekarang, bagaimana kita bisa merasa bahagia dengan memiliki lebih lagi? “Walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu (Luk. 12:15).” Nama/PT 210 mm 210 mm 97 98 99 100