PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA-CHILI PERIODE : JANUARI – APRIL 2015 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Chili 1. Pada periode Januari-April 2015 ekspor Chili ke Dunia sebesar US$ 22,68 miliar, turun 13,45% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, yang tercatat sebesar US$ 26,21 miliar. Impor Chili dari Dunia periode Januari-April 2015 mencapai US$ 19,05 miliar, turun 14,34% dibandingkan dengan periode JanuariApril 2014. Perekonomian Chili cenderung menurun ditandai dengan pertumbuhan Ekonomi bulan April 2015 sebesar 1,7% atau naik dari Maret 2015 sebesar 1,6%, dan inflasi bulan Mei 2015 turun menjadi 0,2%. Sementara itu, pertumbuhan GDP tahun 2014 sebesar 1,8 % dan inflasi tahun 2014 sebesar 4,6%. 2. Total perdagangan Chili dengan beberapa negara, periode Januari-April 2015 dibandingkan dengan periode Januari-April 2014, adalah sebagai berikut : Total perdagangan Chili–Kawasan Amerika, mencapai US$ 16.280,9 juta, turun 16,2% dibandingkan dengan periode Januari-April 2014. Chili–NAFTA periode Januari-April 2015, turun sebesar 13,6%, Chili–Amerika Serikat, periode Januari-April 2015, turun sebesar 11,8%, yang mencapai US$ 7.341,8 juta. Sementara, total perdagangan Chili dengan Kanada, periode Januari-April 2015, juga turun sebesar 36,0% menjadi US$ 650,5 juta. Demikian juga total perdagangan Chili dengan Meksiko turun sebesar 6,7% dibandingkan dengan periode Januari-April 2014, menjadi US$ 1.060,0 juta. Amerika Serikat (AS) masih tetap merupakan mitra dagang utama Chili, yang total perdagangannya periode Januari-April 2015 mencapai US$ 7.341,8 juta. Total perdagangan Chili – Kawasan Eropa, pada periode Januari - Aprilt 2015 mencapai US$ 6.507,8 juta, turun sebesar 20,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Hal ini, disebabkan penurunan total perdagangan periode Januari-April 2015 dengan Perancis (turun 39,6%), Belanda (turun 27,9%), Inggris (turun 28,1%), Jerman (turun 13,1%), dan Belgia (turun 33,8%), dimana penurunan total perdagangan dengan ke-5 negara, mencapai US$ 1.189,8 juta. Pada periode ini, total perdagangan Chili dengan mitra dagangnya di Kawasan Eropa, umumnya mengalami penurunan. Total perdagangan Chili–Asia, turun sebesar 10,6% dibanding periode JanuariApril 2014, dan cenderung menurun. Total perdagangan dengan China, periode Januari-April 2015 turun sebesar US$ 957,3 juta, dibandingkan tahun 2014. Penurunan total perdagangan dengan Asia terutama akibat penurunan total perdagangan dengan China dan Jepang, meskipun total perdagangan dengan Korea Selatan dan Vietnam meningkat. China merupakan mitra dagang utama Chili di Dunia, dengan total perdagangan sebesar US$ 9.908,7 juta pada periode Januari- April 2015, atau turun 8,8% dibanding periode yang sama tahun 2014. 3. Nilai Tukar Peso Chili (CLP) per US$ 1 sebesar 639,04 CLP, per 01 Juli 2015. Sedangkan, harga rata-rata tembaga per pon (US$) per 01 Juli 2015, adalah sebesar US$ 2,60 per pon. Adapun, tingkat pengangguran periode Maret 2015 – Mei 2015 sebesar 6,6% . B. Perkembangan perdagangan bilateral Indonesia dengan Chili Total perdagangan Chili–Indonesia periode Januari-April 2015 mencapai US$ 102,3 juta, turun US$ 40,4 juta (-28,3%), dibandingkan dengan periode Januari-April 2014 yang tercatat US$ 142,7 juta. Impor Chili dari Indonesia pada periode Januari-April 2015 mencapai US$ 52,8 juta, turun US$ 10,7 juta (-16,9%) dibandingkan dengan periode Januari-April 2014. Sementara, ekspor Chili ke Indonesia periode Januari - April 2015 mencapai US$ 49,5 juta, turun sebesar US$ 29,7 juta (-37,5%) dibandingkan dengan periode Januari-April 2014, yang tercatat sebesar US$ 79,2 juta. Neraca perdagangan antara Indonesia dengan Chili tercatat surplus bagi Indonesia sebesar US$ 3,2 juta, pada periode ini. C. Informasi lainnya 1. Pertumbuhan ekonomi Chili triwulan kedua tahun 2015 Bank Sentral Chili melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Chili bulan Mei 2015 sebesar 0,8%. Penurunan ini disebabkan penyusutan kegiatan di sektor industri manufaktur, pertambangan dan perdagangan partai besar. Sementara, Kamar Dagang Santiago memperkirakan pertumbuhan triwulan kedua tahun 2015 sekitar 1,9%. Himpunan Industri Chili (Sofofa) mengungkapkan, jatuhnya produksi sektor industri bulan mei 2015 cukup tinggi sebesar 4,3%, dan menjadi paling buruk sejak tahun 2010. Sehingga, Sofofa memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2015 hanya berkisar diantara 2% - 2,5%. 2. Peningkatan Hubungan Dagang antara Indonesia dengan Chili Pertemuan Sertifikat Halal Pada 10 Juni 2015, ITPC Santiago berpartisipasi dalam pertemuan dengan Mr. Jorge Daccarette, mantan direktur UNDP Chili di KBRI Santiago. Dalam pertemuan, Mr. Jorge menjelaskan tujuan pertemuan diantaranya merencanakan pembentukan Asosiasi Perusahaan Chili yang berminat mengekspor ke negaranegara yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Mr. Jorge juga menjelaskan bahwa dia telah mengunjungi Kedutaan Besar Mesir, Moroko, Palestina di Chili untuk mendukung pembentukan asosiasi dimaksud, juga mengharapkan dukungan dari KBRI Santiago. Apabila asosiasi telah terbentuk, maka dilanjutkan dengan negosiasi pembentukan lembaga resmi yang dapat mengeluarkan Sertifikat Halal Chili dan diakui negara-negara tersebut, termasuk Indonesia. Sementara, Pelaksana Fungsional Ekonomi KBRI dan Waka ITPC menjelaskan bahwa Sertifikat Halal Chili sedang dalam proses dimana pihak Indonesia (MUI) telah mengunjungi Otoritas Mesjid Santiago, dan Otoritas Mesjid Santiago juga telah melakukan kunjungan ke Indonesia (MUI). Seminar Indonesian Update 2015 Pada 5 Juni 2015, KBRI Santiago menyelenggarakan seminar dengan tema “Indonesian Update” di Academia Chili, Santiago. Dubes R.I., Philemon Arobaya, menjelaskan mengenai pemerintahan baru di Indonesia yang dipimpin Presiden Joko Widodo serta kebijakan-kebijakannya. Pejabat Kemlu Chili, Diego Torres, menguraikan perkembangan hubungan dagang antara Chili dan Indonesia, serta perkembangan negosiasi CEPA Chili – Indonesia, yang sedang menunggu jadwal putaran ke-2 di Indonesia. Pada seminar itu, Mr. Emiliano, Manager Comercializadora Jarsa mengungkapkan pengalamannya ke Trade Expo Indonesia di Jakarta, dan cara berbisnis dengan perusahaan Indonesia. Selain itu, juga dijelaskan perkembangan impor produk Palm Oil dari PT. Smart Tbk. yang berjalan lancar selama 4 tahun terakhir. Sumber : Laporan ITPC Santiago, Chili, Mei dan Juni 2015