Chapter I

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan adanya
komunikasi dan interaksi. Kebutuhan dan kreativitas manusia yang kompleks
menghasilkan sebuah perangkat komunikasi yang terus berkembang dari masa ke
masa. Jika untuk berkomunikasi dulu manusia menggunakan kertas sehingga
orang jadi bisa berkomunikasi lewat surat. Hingga kini pada perkembangannya
kertas dan surat kabar terus dipakai dan industri mediapun terus berkembang.
Sebelum hadirnya teknologi seluler seperti sekarang ini, dahulu kita hanya
mengenal radio dan televisi. Pada awal perkembangannya radio mungkin
merupakan alat yang canggih pada zamannya, namun radio hanya bersifat satu
arah saja hingga selanjutnya manusia menciptakan telepon. Teknologi telepon
terus berkembang hingga munculnya telepon seluler yang sifatnya lebih mobile.
Perkembangan media dan komunikasi terus mengalami perubahan yang
sangat radikal hingga akhirnya kedua media ini bertemu. Dari dua teknologi
tersebut muncul teknologi baru yang disebut internet. Saat ini internet terus masuk
kedalam kehidupan manusia hampir di segala bidang. Keberadaan internet kini
telah mengubah hampir semua tatanan kehidupan manusia, mulai dari
berinteraksi, belajar, bekerja dan berbisnis.
Kemudahan untuk berkomunikasi dan mencari informasi yang instan
membuat kita semakin tidak bisa lepas dari internet. Sistem informasi dan
teknologinya telah digunakan dibanyak sektor kehidupan, mulai dari perdagangan
Universitas Sumatera Utara
/ bisnis (electronic commercele-commerce), pendidikan (electronic education),
kesehatan
(tele- medicine), telekarya, transportasi, industri, pariwisata,
lingkungan sampai ke sektor hiburan. Teknologi informasi melingkupi sistem
yang mengumpulkan (collect), meyimpan (store), memproses, memproduksi dan
mengirimkan informasi dari dan ke industri ataupun masyarakat secara efektif dan
cepat. Pemanfaatan informasi tentunya memerlukan perangkat yang menunjang
dan memadai. Perangkat smartphone menjadikan informasi mudah diakses dan
bersifat pribadi. Produsen smartphone khususnya tiga besar dunia yaitu Nokia
dengan Communicatorr, RIM dengan Blackberry, dan Apple dengan iPhone tanpa
henti terus berinovasi dalam merebutkan hati masyarakat dunia.
Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh Perusahaan
Kanada, Research In Motion (RIM) yang merupakan korporasi di balik riuh
rendahnya perbincangan masyarakat dunia akan Blackberry. RIM adalah
perusahaan manufaktur, desain, dan pemasaran solusi perangkat nirkabel inovatif
asal Kota Waterloo, Ontario, Kanada. Sejak awal berdiri RIM fokus dalam
pengembangan peranti lunak, khususnya yang terkait jaringan nirkabel.
Blackberry
adalah
perangkat
genggam
nirkabel
yang
memiliki
kemampuan layanan push e-mail, telepon selular, sms, faksimili internet,
menjelajah internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Berbagai fitur dan
kemudahan yang diberikan Blackberry membuat penggunanya semakin efisien
dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Pemberian nama Blackberry pada awalnya
bukanlah Blackberry tetapi The Pocketlink. Namun ketika dikomersialkan
berubah menjadi LeapFrog yang mengacu kecangggihan teknologi yang jauh
melebihi kompetitornya. Ketika jajaran manajemen RIM masih merasa tidak puas
Universitas Sumatera Utara
dengan merek ini mereka membawanya ke konsultan merek ternama di Sausalito,
California yakni Lexicon Branding Inc yang juga jadi konsultan merek Intel dan
Apple. Seminggu di Lexicon, muncullah nama Blackberry. “Kami awalnya
melihat miniature, tombol perangkat ini mirip benih kecil buah Strawberry ,
namun analis bahasa kami melihat, ini kurang kuat secara psikologi bahasa.
Kemudian muncullah Blackberry dan RIM pun sepakat,”ujar pendiri Lexicon,
David Placek, dan kemudian sejak saat itu kesatuan perangkat Blackberry dengan
push-email adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan hingga sekarang
(Sufyan, 2009:20).
Perkembangan Blackberry di Indonesia diperkenalkan oleh dua operator
selular besar yaitu Indosat dan Telkomsel yang dirilis pada awal Desember 2004
dengan sasaran pasar potensial kalangan pelanggan korporasi. Indosat
menyediakan layanan Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise
Server (www.wikipedia.com), selain Indosat operator lainnya yang turut serta
meramaikan pasar Blackberry adalah Excelkom yang juga menyediakan
Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server.
Keunggulan utama yang membuat Blackberry sangat digemari oleh
penggunanya yang khususnya karyawan yaitu push e-mail. Dengan push e-mail
semua e-mail masuk dapat diteruskan langsung ke ponsel. E-mail juga sudah
mengalami proses kompresi dan scan di server Blackberry sehingga aman dari
virus. Sebuah e-mail berukuran 1 MB, jika diterima melalui push e-mail dapat
menjadi 10 kb dengan isi yang tetap.
Fasilitas lain yang menjadi andalan Blackberry adalah pesan instan. Yahoo
Messenger, dan Google Talk kini telah menjadi rekanan dengan Blackberry.
Universitas Sumatera Utara
Teknologi terkini memang memungkinkan kita untuk “mengobrol” (chatting) di
internet melalui telepon genggam dan Personal Digital Assistant (PDA). Tetapi
yang berbeda pada Blackberry adalah proses instalasi lengkap yang bisa
dilakukannya melalui jaringan nirkabel. Blackberry juga memiliki nomor
identifikasi yang disebut PIN (personal identification number). Nomor inilah yang
menjadikan setiap peranti ini menjadi unik. Nomor PIN ini juga bisa digunakan
untuk berkomunikasi dengan pengguna Blackberry lain di seluruh dunia melalui
Blackberry Messenger (BBM), yang memiliki kemampuan selain mengirimkan
teks, juga dapat mengirimkan file gambar dan juga suara. Keamanan dan kekuatan
peranti ini menjadi kelebihan tersendiri dibandingkan dengan produk lain yang
sejenis. Keunggulan lain juga hadir melalui teknologi kompresi yang
menyebabkan biaya akses menjadi murah dan pemberitahuan jawaban pesan
melalui tanda getar pada Blackberry.
Dibalik semua keunggulan yang dimilikinya Blackberry juga mempunyai
kekurangan. Kekurangannya adalah Blackberry baru bekerja dan berguna bila
terkoneksi lewat BIS atau BES. Tanpa itu semua, Blackberry hanyalah sebuah
telepon genggam bodoh yang hanya bisa dipakai sms atau telepon saja.
Kebutuhan orang akan gadget canggih tampaknya sudah berhasil
mengalahkan sebagian kebutuhan primer masyarakat Amerika termasuk
Indonesia. Selain itu juga ditunjang harga yang kebih terjangkau serta akses
perangkat yang sangat mudah dalam menulis surat elektronik maupun berselancar
di dunia maya, Blackberry jadi ponsel cerdas nomor satu di Amerika
mengalahkan jagoan tuan rumah Motorola dan Apple. Berdasarkan kabar dari
Koran New York Times edisi 15 Desember 2008 mengguncang dunia. Pada
Universitas Sumatera Utara
Koran tersebut terpampang foto utama Presiden Amerika Serikat ke 44 yaitu
Barrack Hussein Obama yang tengah menggenggam Blackberry. Sejak adanya
ekspos aktifitas itu, demam Blackberry yang tengah menyelimuti dunia seolah
menemukan “justifikasi”. Seorang calon kuat Presiden negeri adidaya melekatkan
dirinya pada sebuah perangkat elektronik konvergen.
Selain pengaruh Blackberry telah demikian kental bagi orang nomor satu
di negara Amerika maka dapat dibayangkan dampaknya bagi masyarakat luas di
kawasan negara lainnya. Salah satu contoh adalah Indonesia dimana perangkat ini
mulai mencuat di kota besar utama di Pulau Jawa, khususnya di kalangan
professional. Namun makin lama, sebarannya makin luas hingga digunakan oleh
pelajar, karyawan, artis, hingga, pejabat publik. Padahal penjualan Blackberry
dengan harga per unit rata-rata Rp 5 Juta dianggap sulit untuk dipasarkan ternyata
anggapan tersebut salah malahan penjualan Blackberry itu sendiri laris manis dan
sangat diburu oleh mereka yang berkepentingan. Sebagai contoh artis papan atas
Indonesia yaitu Luna Maya. Perempuan asal Bali ini mengakui teknologi ini
membantu memudahkan dia dalam berkomunikasi kapan saja dan di mana saja,
sehingga dia bisa mendapatkan banyak teman dari layanan di dalamnya seperti
pesan singkat dan situs jejaring sosial. Jika pengguna Blackberry sudah sampai di
tataran public figure maka masyarakat luar luas di Indonesia pun pasti
berbondong-bondong mengikutinya.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti, hadirnya fenomena
Blackberry ternyata memperoleh tanggapan yang berbeda-beda bagi masyarakat
yang dinyatakan dalam persepsi. Seperti ada yang mengatakan tidak begitu
tertarik dengan Blackberry karena harga satu produk dan biaya pemakaian pulsa
Universitas Sumatera Utara
termasuk mahal sehingga sulit dijangkau. Dan ada juga yang mengatakan susah
untuk memperolehnya karena belum tersedianya layanan purna jual (Analisis,
2009:17). Tetapi ada juga yang memandangnya dari sisi positif, seperti
mengganggap Blackberry sangat menarik, cangih, modern, dan stylish. Blackberry
juga dapat memenuhi kebutuhan informasi dan kemudahan dalam berkomunikasi.
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi memberi makna pada stimuli inderawi (Rakhmat, 2000:51).
Persepsi pada dasarnya merupakan suatu proses yang terjadi dalam pengamatan
seseorang terhadap sesuatu hal ataupun timbul akibat adanya sensasi.
Berdasarkan pra penelitian, Blackberry banyak menimbulkan berbagai
persepsi di kalangan karyawan PT. CIMB Niaga Medan. Persepsi yang
ditimbulkan itu terjadi karena hadirnya smartphone Blackberry yang semarak
diperbincangkan orang. Mereka melakukan pengamatan, pandangan, dan
pendapat mengenai keunggulan Blackberry yang berbeda dengan produk yang
sejenisnya, walaupun karyawannya tersebut memiliki Blackberry ada yang
membeli sendiri dan ada juga yang mendapatkan fasilitas dari PT.CIMB Niaga.
Kesemuanya itu mempunyai satu tujuan yaitu untuk mempermudah komunikasi
antara karyawan Bank Niaga.
Dengan demikian, berdasarkan uraian yang telah dipaparkan maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian terhadap fenomena BlackBerry yang semakin
marak digandrungi semua orang khususnya di kalangan karyawan PT. CIMB
Niaga Medan.
Universitas Sumatera Utara
I.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut: ”Bagaimanakah Persepsi Karyawan PT.
CIMB Niaga Medan terhadap Fenomena Blackberry?”
I.3.
Pembatasan Masalah
Agar penulis dapat lebih jelas dan lebih spesifik dalam melaksanakan
penelitian, maka ruang lingkup penelitian perlu dibatasi. Adapun ruang lingkup
penelitian yang perlu dibatasi adalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini hanya terbatas pada respon karyawan PT. CIMB Niaga
Medan terhadap hadirnya BlackBerry.
b. Penelitian ini hanya terbatas untuk mengetahui persepsi karyawan PT.
CIMB Niaga Medan tentang fenomena BlackBerry.
c. Objek penelitian adalah karyawan PT. CIMB Niaga Medan.
I.4.
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
I.4.1.
Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui tanggapan karyawan PT. CIMB Niaga Medan
terhadap fenomena Blackberry.
b. Untuk mengetahui persepsi karyawan PT. CIMB Niaga Medan
terhadap fenomena Blackberry.
Universitas Sumatera Utara
I.4.2. Manfaat Penelitian
a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
khasanah penelitian dibidang Ilmu Komunikasi khususnya mengenai
persepsi karyawan terhadap fenomena Blackberry.
b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menerapkan ilmu yang
diperoleh selama ini dan menjadi wadah dalam memperkaya cakrawala
berpikir.
c. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat membuka pandangan
karyawan mengenai fenomena Blackberry.
I.5.
Kerangka Teori
Dalam melaksanakan penelitian, selanjutnya diperlukan kerangka teori
sebagai pedoman dasar berpikir dan berfungsi untuk mendukung kegiatan analisa
variabel-variabel yang diteliti. Hal ini sangat berkaitan dengan pengertian teori
yakni serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposi untuk
menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan
hubungan antar konsep (Singarimbun, 1995:57).
Menurut Nawawi kerangka teori berisi pokok-pokok pikiran yang menjadi
titik tolak atau landasan dalam menyoroti masalah, sehingga menggambarkan juga
dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti (Nawawi, 1995:32).
Hal ini berarti bahwa dalam menghadapi permasalahan yang diajukan
digunakanlah teori-teori yang akan mendukung dan berguna untuk membahas
permasalahan. Adapun teori-teori yang dianggap relevan adalah Komunikasi,
Komunikasi Massa, Persepsi, dan Teori S-O-R.
Universitas Sumatera Utara
I.5.1. Komunikasi
Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin ”communicatio”.
Istilah ini bersumber dari perkataan ”communis” yang berarti sama. Sama yang
dimaksud adalah sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila
terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh
komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 2003:30). Dari hal tersebut
dapatlah diartikan jika tidak terjadi kesamaan makna antara komunikator dan
komunikan, maka komunikasi tidak akan terjadi.
Untuk lebih memahami pengertian komunikasi, Effendy mengutip
pendapat Harold D. Laswell, yaitu memahami komunikasi adalah dengan
mengemukakan pertanyaan sebagai berikut: ”Who Says What, In Which Channel,
To Whom, With What Effect” (Effendy, 2003:253).
Melalui paradigma tersebut dapat kita lihat bahwa unsur-unsur komunikasi
adalah:
- Who
: komunikator
- Says what
: pesan
- In which channel
: media
- To whom
: komunikan
- With what effect
: efek/dampak
Proses komunikasi disebut berhasil jika pesan yang disampaikan dimiliki
bersama oleh komunikan dan komunikator. Proses tersebut akan lebih efektif jika
sejalan dengan sistem nilai yang ada di lingkungan masyarakat yang
bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
I.5.2. Komunikasi Massa
Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner, yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa pada sejumlah besar orang (Ardianto, 2004 : 3). Defenisi
komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu
Gerbner. Komunikasi massa ialah produksi dan distribusi yang berlandaskan
teknologi dalam lembaga dari arus pesan yang kontiniu serta paling luas dimiliki
orang dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004 : 4).
Rakhmat
merangkum definisi-definisi komunikasi
massa
menjadi
komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada
sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau
elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak dan
sesaat (Ardianto, 2004 : 7). Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi
melalui media massa (media cetak dan elektronik). Ada beberapa bentuk
komunikasi massa antara lain: televisi, radio, internet, majalah, koran, tabloid,
buku dan Film (Nurudin, 2004: 2).
Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi kemudian dilakukan
dengan menggunakan media, baik itu media cetak maupun media elektronik. Hal
tersebut menyebabkan proses pengiriman pesan dalam komunikasi dapat
dilakukan secara serempak dan dapat diterima khalayak dalam jumlah yang besar
dalam satu waktu tertentu. Kegiatan komunikasi semacam ini kemudian disebut
juga sebagai komunikasi massa.
Joseph A. Devito merumuskan komunikasi massa yakni yang pertama,
komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada
Universitas Sumatera Utara
khalayak yang luar biasa banyaknya. Kedua, komunikasi massa adalah
komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar audio atau visual.
Menurut Gerbner (Rakhmat, 2000:188), komunikasi massa adalah
produksi dari distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan
yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri.
Komunikasi massa memiliki empat karakteristik (Effendy,2003:81),
yaitu:
a. Komunikasi massa bersifat umum
b. Komunikasi bersifat haterogen
c. Media massa menimbulkan keserempakan
d. Hubungan komunikator-komunikan bersifat non-pribadi
Teknologi seluler adalah salah satu media komunikasi massa yang
mempunyai fungsi untuk menghibur dan untuk memberi informasi.
I.5.3. Persepsi
Persepsi pada dasarnya merupakan suatu proses yang terjadi dalam
pengamatan seseorang terhadap orang lain. Pemahaman terhadap sesuatu
informasi yang disampaikan oleh orang lain yang sedang saling berkomunikasi,
berhubungan atau bekerjasama, jadi setiap oarng tak terlepas dari proses persepsi.
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli)
(Rakhmat, 2000:51).
Universitas Sumatera Utara
Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, yaitu
aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan.
Menurut William J. Stanton (dalam Setiadi, 2003:160), persepsi dapat
didefenisikan sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa
lalu, stimuli (rangsangan-rangsangan) yang kita terima melalui lima indera.
Dari uraian telah dijelaskan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa persepsi
merupakan suatu hal penting yang dialami oleh setiap orang. Setiap orang akan
menerima segala sesuatu berupa informasi ataupun segala rangsangan yang dating
dari lingkungannya, dalam batas-batas kemampuannya, segala rangsangan yang
diterimanya tersebut diolah, dan selanjutnya diproses.
Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tentu ada faktor-faktor yang
mempengaruhi. Secara umum dapat dikatakan bahwa terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang:
a. Diri orang yang bersangkutan sendiri.
Apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interprestasi
tentang apa yang dilihatnya itu, ia dipengaruhi seperti sikap, motif,
kepentingan, minat, pengalaman, dan harapannya.
b. Sasaran persepsi.
Sasaran itu mungkin berupa orang, benda atau peristiwa, sifat-sifat sasaran
itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi orang yang melihatnya.
Dengan kata lain, gerakan, suara, ukuran tindak-tanduk, dan ciri-ciri lain
dari sasaran persepsi itu turut menentukan cara pandang orang melihatnya.
c. Faktor situasi.
Universitas Sumatera Utara
Persepsi harus dapat dilihat secara kontekstual yang berarti dalam situasi
mana persepsi itu timbul perlu pula mendapatkan perhatian.
Sifat-sifat stimulus menunjukkan karakteristik issue, termasuk jarak isu
(apakah isu itu langsung atau tidak langsung dialami oleh individu), lama terpaan
(apakah isu itu baru muncul atau mulai pudar), kedekatan geografis (apakah isu
itu bertingkat lokal atau nasional), dan sumber (apakah disajikan pada media yang
kredibel atau media yang tidak kredibel). Sifat-sifat khalayak menunjukkan
variabel-variabel psikososial, termasuk data demografis, keanggotaan dalam
sistem sosial, kebutuhan, sikap, diskusi interpersonal, dan terpaan media.
I.5.4. Teori S-O-R
Teori S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response yang
semula berasal dari psikologi. Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan
adalah reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang
dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi
komunikan (Effendy, 2003:254). Jadi, unsur-unsur dalam model ini adalah:
a. Pesan (stimulus, S)
b. Komunikan (Organism, O)
c. Efek (Response, R)
Prinsip teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang
sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dalam proses
perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang
menerpa benar-benar melebihi semula.
Universitas Sumatera Utara
Prof. Dr. Mar’at (Effendy, 2003:255) dalam bukunya ”Sikap Manusia,
Perubahan serta Pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley
yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel
penting, yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan, maka proses komunikasi dalam
teori S-O-R ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Organism:
Stimulus
-
perhatian
-
pengertian
-
penerimaan
Response
Sumber : Effendy, 2003 : 56
Gambar 1 Model S-O-R
Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada
proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada
komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan
berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan
mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya.
Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan
untuk mengubah sikap (Effendy, 2003:255).
Universitas Sumatera Utara
Sehubungan dengan penjelasan di atas, teori S-O-R dalam penelitian ini
dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Stimulus
: fenomena Blackberry.
-Organism
: karyawan PT. CIMB Niaga Medan.
-Response
: efek yang ditimbulkan pada karyawan PT. CIMB Niaga Medan
berupa persepsi.
I.6.
Kerangka Konsep
Dari beberapa teori yang telah diuraikan pada kerangka teori, maka
langkah selanjutnya merumuskan kerangka konsep sebagai hasil dari suatu
pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil
penelitian yang akan dicapai (Nawawi, 1995:40). Konsep merupakan generalisasi
dari sekelompok fenomena yang sama (Bungin, 2001:73). Agar konsep-konsep
dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya
menjadi variabel.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel persepsi karyawan PT. CIMB Niaga Medan.
2. Variabel fenomena Blackberry.
I.7.
Model Teoritis
Berdasarkan kerangka konsep yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
dapat dibuat suatu model teoritis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3
Model Teoritis
Komponen
Komponen
Fenomena Blackberry
Persepsi karyawan
Variabel Antara
Karakteristik
Responden
I.8.
Variabel Operasional
Berdasarkan kerangka konsep yang telah diuraikan di atas, variabel-
variabel teoritis tersebut dijadikan sebagai acuan untuk memecahkan masalah.
Agar variabel teoritis tersebut dapat membentuk kesamaan dan kesesuaian dalam
penelitian, maka dioperasionalisasikan sebagai berikut:
Tabel 1
Variabel Operasional
Komponen
Persepsi karyawan
Fenomena Blackberry
Indikator
1. Pengenalan
2. Penalaran
3. Perasaan
4. Tanggapan
1. Model telepon seluler
2. Fitur-fitur yang disajikan:
• Push E-Mail
• Global Positioning System
(GPS)
• Internet Mobile
• e-book
3. Gaya hidup
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik Responden
I.9.
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Tingkat Pendapatan
Definisi Variabel Operasional
Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Maka variabel yang terdapat
dalam penelitian ini perlu didefenisikan sebagai berikut:
I. Persepsi Karyawan, terdiri dari:
1. Pengenalan : adanya pengenalan terhadap rangsangan. Dimana
rangsangan itu adalah rangsangan terhadap fenomena BlackBerry
yang diawali dengan perhatian.
2. Penalaran :
proses sewaktu rangsangan dihubungi dengan
rangsangan lainnya sehingga menimbulkan pemahaman responden
terhadap fenomena BlackBerry.
3. Perasaan : kondisi emosional yang dihasilkan oleh rangsangan
baik sendiri maupun sama-sama dengan rangsangan lain berupa
suka atau tidak suka.
4. Tanggapan :
tanggapan dalam penelitian ini berarti tindakan
tersembunyi yang berupa persepsi karyawan terhadap fenomena
BlackBerry.
II. Fenomena Blackberry, terdiri dari:
1. Model telepon seluler : bentuk yang menjadi ciri khas dari telepon
seluler tersebut.
2. Fitur-fitur yang disajikan, terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
a. Push E-mail : email yang diterima dapat langsung diterima di
kotak masuk pesan secara otomatis.
b. Global Positioning System (GPS) : program yang dapat
digunakan untuk mencari alamat atau penunjuk jalan jika kita
berada di suatu kota atau daerah tertentu.
c. Internet Mobile : dapat mengakses data dimana pun kita berada
selama dalam jangkauan jaringan operator seluler (provider).
d. e-book : buku elektronik.
3. Gaya hidup : suatu tindakan yang dilakukan oleh individu dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
III. Karakteristik Responden, terdiri dari:
1. Usia : tingkat umur responden.
2. Jenis Kelamin :
jenis kelamin dari responden, yakni pria dan
wanita.
3. Tingkat Pendapatan : jumlah pendapatan yang diterima responden
perbulan.
Universitas Sumatera Utara
Download