Manajemen Risiko - E

advertisement
TEMU-15
MANAJEMEN RISIKO
Risiko (RISK)
• Dalam kehidupan sehari-hari sering kita
dengar istilah ‘risiko’.
• Berbagai macam risiko, seperti risiko
kebakaran, tertabrak kendaraan lain di jalan,
risiko terkena banjir di musim hujan dan
sebagainya, dapat menyebabkan kita
menanggung kerugian jika risiko-risiko
tersebut tidak kita antisipasi dari awal.
Pengertian Risiko
apa sih ‘risiko’ ?
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian,
hal ini terjadi oleh karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang
akan terjadi.
Menurut Wideman, ketidak pastian yang
menimbulkan kemungkinan yang
menguntungkan dikenal dengan istilah
peluang/opportunity, sedangkan ketidak
pastian yang menimbulkan akibat kerugian
dikenal dengan istilah risiko /risk.
• Risiko adalah suatu ketidakpastian di masa yang
akan datang tentang kerugian. (Sri Redjeki
Hartono).
• Risiko ialah kewajiban memikul kerugian yang
disebabkan karena sutau kejadian di luar
kesalahan salah satu pihak (Subekti).
• Pengertian ‘risiko’ dalam asuransi adalah
“ketidakpastian akan terjadinya suatu peristiwa
yang dapat menimbulkan kerugian ekonomis”.
• Jadi, risiko adalah kemungkinan kejadian yang
merugikan.
Dari pemahaman tentang risiko ini dapat dilihat
ada tiga unsur yang selalu ada dalam setiap
risiko, yakni:
risiko itu adalah suatu kejadian;
kejadian tersebut masih mengandung
kemungkinan yang berarti bisa saja terjadi
atau bisa saja tidak terjadi; dan
jika terjadi, ada akibat yang ditimbulkan
berupa kerugian.
Sebagai contoh, risiko ”barang tidak terjual”:
Kejadiannya  barang yang diproduksi
tidak laku terjual.
Kemungkinannya  barang yang diproduksi
bisa saja (memungkinkan untuk) terjual
atau bisa saja tidak terjual.
Akibatnya  jika barang sampai tidak
terjual, akibat yang merugikan adalah tidak
memperoleh pendapatan sementara sudah
banyak biaya yang dikeluarkan.
Ada tiga unsur lain lagi yang dapat juga menjadi
penentu besar kecilnya suatu risiko yaitu:
eksposur,
waktu, dan
rentan
• Eksposur berhubungan dengan peluang terlibat pada suatu atau
beberapa kejadian.
 Semakin terekspos sesuatu, semakin berisiko dia.
 Semakin banyak barang yang dilibatkan untuk dijual oleh suatu
perusahaan (dalam hal ini yang terekspos), akan semakin besar
kerugian sekiranya barang tersebut tidak laku terjual.
• Semakin lama (waktu) sesuatu terekspos, akan semakin berisiko dia.
 Membuat perjalanan dengan mengendarai mobil dari Jakarta ke
Surabaya akan lebih berisiko daripada membuat perjalanan dari
Jakarta ke Bandung. Mengapa demikian?
• Semakin rentan atau semakin mudah rusak/usang sesuatu, akan
semakin berisiko dia.
 Perusahaan yang menjual makanan akan lebih rentan daripada
perusahaan yang menjual alat elektronik.
 Makanan lebih mudah rusak atau basi dibandingkan alat-alat
elektronik.
 Perusahaan yang menjual barang yang mudah rusak dan basi akan
lebih berisiko daripada perusahaan yang menjual barang yang
tidak mudah rusak.
Bentuk-bentuk risiko:
 Resiko murni adalah risiko yang akibatnya hanya
ada 2 macam: rugi atau break even, contohnya
pencurian, kecelakaan atau kebakaran.
 Resiko spekulatif adalah risiko yang akibatnya
ada 3 macam: rugi, untung atau break even,
contohnya judi.
 Resiko partikular adalah risiko yang berasal dari
individu dan dampaknya lokal, contohnya
pesawat jatuh, tabrakan mobil dan kapal kandas.
 Risiko fundamental adalah risiko yang bukan
berasal dari individu dan dampaknya luas,
contohnya angin topan, gempa bumi dan banjir.
Jenis-Jenis Risiko (Perbankan)-1
 Risiko Kredit adalah risiko bila debitur (peminjam) tidak
membayar pokok dan bunga (yang diperjanjikan) dengan
tepat waktu atau gagal bayar (default).
 Risiko Pasar adalah risiko yang timbul karena adanya
pergerakan variable pasar, suku bunga dan nilai tukar.
 Risiko Operasional adalah risiko yang timbul karena
adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya
proses internal kesalahan manusia, kegaglan sistem atau
adanya maslah eksternal yang mempengaruhi
operasional bank.
 Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan
oleh ketidakmampuan bank dalam memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo.
Jenis-Jenis Risiko (Perbankan)-2
 Risiko Strategik adalah risiko yang disebabkan karena pengambilan
keputusan yang tidak tepat atau kurang responsifnya suatu bank
terhadap perubahan eksternal.
 Risiko Reputasi adalah risiko yang termasuk dalam katagori risiko
operasional dan merupakan risiko yang timbul antara lain dari
publikasi negatif sehubungan dengan kegiatan perbankan ataupun
akibat adanya persepsi umum yang negatif.
 Risiko Hukum adalah risiko yang timbul karena ketidakmampuan
manajemen bank dalam mengelola munculnya permasalahan
hukum yang dapat menimbulkan kerugian atau kebangkrutan bagi
perusahaan (bersumber dari pada operasional, perjanjian,
ketidakpastian dan kelalaian penerapan hukum, hambatan dalam
proses litigasi untuk penyelesaian klaim, serta masalah yurisdiksi
antar negara).
 Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan oleh
ketidakpatuhan suatu bank untuk melaksanakan perundangundangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Manajemen Risiko
• Sebagai suatu organisasi, perusahaan pada umumnya
memiliki tujuan dalam mengimplementasikan
manajemen risiko.
• Tujuan yang ingin dicapai antara lain adalah
mengurangi pengeluaran, mencegah perusahaan dari
kegagalan, menaikkan keuntungan perusahaan,
menekan biaya produksi dan sebagainya.
• Apa itu ‘manajemen risiko’?
• Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko
yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian
risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau
aktivitas perusahaan.
Tahap-tahap manajemen risiko:
• mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin
akan dialami oleh perusahaan,
• mengevaluasi masing-masing risiko ditinjau
dari severity (nilai risiko) dan frekuensinya.
• pengendalian risiko, yang terdiri dari
pengendalian fisik (risiko dihilangkan, risiko
diminimalisir) dan pengendalian finansial
(risiko ditahan atau risiko ditransfer).
Teknik-teknik manajemen risiko:
• Menghilangkan risiko berarti menghapuskan semua
kemungkinan terjadinya kerugian misalnya dalam
mengendarai mobil di musim hujan, kecepatan kendaraan
dibatasi maksimum 60 km/jam.
• Meminimasi risiko dilakukan dengan upaya-upaya untuk
meminimumkan kerugian misalnya dalam produksi,
peluang terjadinya produk gagal dapat dikurangi dengan
pengawasan mutu (quality control).
• Menahan sendiri risiko berarti menanggung keseluruhan
atau sebagian dari risiko, misalnya dengan cara membentuk
cadangan dalam perusahaan untuk menghadapi kerugian
yang bakal terjadi (retensi sendiri).
• Pengalihan/transfer risiko dapat dilakukan dengan
memindahkan kerugian/risiko yang mungkin terjadi kepada
pihak lain, misalnya perusahaan asuransi.
Klasifikasi risiko dalam manajemen risiko:
• Risiko Operasional, risiko yang berhubungan
dengan operasional perusahaan.
• Risiko Hazard, risiko yang berhubungan dengan
proses suatu aktivitas atau pekerjaan yang
bersifat kualitatif.
• Risiko Finansial, risiko yang disebabkan oleh
kegiatan atau aktivitas yang berpengaruh kepada
keuangan.
• Risiko Strategik, risiko yang disebabkan oleh
kesalahan perencanaan strategik.
Aplikasi manajemen risiko di Kemenkeu
(PMK 191/PMK.09/2008)
Download