keadaan dimana kekuatan tawar menawar berada ditangan

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran mempunyai arti penting bagi perusahaan, karena pemasaran
merupakan sarana yang berhubungan dengan pasar (konsumen) dalam
keadaan dimana kekuatan tawar menawar berada ditangan pembeli. Dalam
keadaan pasar yang dikuasai pembeli, perusahaan tidak dapat memproduksi
produk tanpa meneliti terlebih dahulu produk apa yang sebenarnya dibutuhkan
oleh pasar (konsumen). Penelitian atas produk yang diinginkan/dibutuhkan
dan bagaimana cara memuaskan
konsumen
adalah inti
dari
kegiatan
pemasaran.
Para
ahli
telah
mengemukakan
defmisinya
tentang
pemasaran,
walaupun para ahli mendefmisikan dengan cara yang berbeda-beda tetapi
mempunyai pengertian yang sama, perrbedaan ini disebabkan oleh latar
belakang yang berbeda-beda, ada yang menitikberatkan pada segi barangnya,
segi
fungsi,
segi
kelembagaan,
segi
manajemennya,
ada
pula
yang
menitikberatkan pada semua segi dan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dan terkait satu sama lain. Pengertian ini akan bertambah terus
menerus dimasa yang akan datang sejalan dengan perkembangan dari ilmu
pengetahuan. Untuk lebih jelasnya di bawah ini terdapat beberapa dari para
pakar tentang pemasaran.
Menurut Basu Swastha dalam bukunya "Pengantar Bisnis Modern
(2000:179)" mengatakan bahwa :
Pemasaran adalah sistem keselumhan dari kegiatan usaha yang
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistrirbusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensi.
Menurut Kotler dan Armstrong dalam bukunya "Prinsip-prinsip
Pemasaran, (2001:7)" mengatakan bahwa :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang membuat
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai
dengan orang lain.
Sedangkan menurut Philip Kotler edisi millennium jilid 1 dalam
bukunya "Manajemen Pemasaran (2002:9)" mengatakan bahwa :
Pemasaran adalah suatu proses social yang di dalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain.
Jadi berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pemasaran
dapat tercipta karena adanya proses pertukaran yang dilakukan oleh seseorang
atau kelompok dengan yang lain untuk memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan.
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Tugas manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan
pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan dan
juga
dalam
menyesuaikan
diri
dengan
perusahaan
dan juga
dalam
menyesuaikan diri dengan perusahaan lingkungan, kegiatan pemasaran ini
hams dikoordinasi, dikeiola dengan manajemen pemasaran yang baik. Adapun
definisi manajemen pemasaran yang dikemukakan oleh Philip Kotler, (1995:4)
adalah sebagai berikut:
"Penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan atas
program-program yang dirancang untuk menciptakan pertukaran dengan
pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan".
Kegiatan pemasaran ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang
diinginkan baik barang maupun jasa dan benda-benda lain yang dapat
memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan, proses pertukaran
dapat ditimbulkan oleh penjual, pembeli yang menguntungkan ke dua belah
pihak. Penentuan produk, harga, promosi dan tempat untuk mencapai
tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari prilaku konsumen dan
sikap serta perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan produk-produk perusahaan.
C. Pengertian Bauran Pemasaran
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya,
berkembang, mampu bersaing dan mendapatkan laba, setiap perusahaan selalu
menetapkan strategi yang jitu dan cara pelaksanaan kegiatan pemasaran yang
tepat, kegiatan pemasaran yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai sasaran
perusahaan. Dalam hal ini pengambilan keputusan dibidang pemasaran selalu
berkaitan dengan bauran pemasaran yang merupakan strateginya cocok di
jaiankan perusahaan untuk dapat menyajikan penawaran produk pada segmen
pasar tertentu.
Adapun defmisi bauran pemasaran menurut para ahli adalah sebagai
berikut:
"Bauran
pemasaran
adalah
campuran
dari
variabel-variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan yang dapat digunakan oleh suatu
perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar
sasaran". (Philip Kotler 1995:93)
Setiap perusahaan harus dapat mengkoordinasikan berbagai macam
elemen dari markting mix tersebut dalam melaksanakan program pemasaran.
Untuk
memperjelas
pengertian
dari
variabel-variabel
dalam
pemasaran, maka penulis akan menyesuaikan secara singkat mengenai saluran
pemasaran sebagai berikut :
1.
Produk
Tanggung jawab bagi pemasaran adalah membantu perusahaan
tertentu mengidentifikasi kebutuhan dan kesempatan akan pasar yang baru
serta menanggapi kebutuhan dan kesempatan tadi secara cermat dan
efektif dengan mencari jalan keluar atas pemecahan atas prorduk tersebut.
10
Produk adalah "Merupakan keseluruhan konsep objek atau proses
yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsttmen (Rambat
Lupiyoadi 2001:58)
2.
Harga
Jumlah uang (ditambah beberapa produk bila mungkin) yang
dibutuhkan untuk memperoleh sejumlah kombinasi dari barang dan
senice-nya. dalam
menentukan harga adalah menitikberatkan kepada
kemampuan pembeli, untuk harga yang cukup untuk menutup ongkosongkos dan menghasilkan laba.
3.
Tempat
Segala
aktivitas
yang
dilakukan
oleh
perusahaan
untuk
menyampaikan barang dari produsen ke pasar sasaran dapat diperoleh
dengan mudah oleh para konsumennya.
4.
Promo si
Mengadakan komunikasi dengan pasarnya, yang berupaya untuk
menyebarkan informasi mempengaruhi, mengigatkan pasar sasaran atas
produk dan perusahaan, sehingga mereka bersedia, menerima, membeli
dan loyalitas pada produk yang dikeluarkan tersebut. Intinya perusahaan
mengharapkan dengan dilakukannya promosi para konsumen terdorong
untuk menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan dan merupakan arus
n
informasi antara penjual dan pembeli dalam mempengaruhi sikap dan
tingkah laku, dan kuncinya adalah selalu mendapatkan tempat yang cocok
yang
mewakili
hasrat
konsumen
yang
tertentu
terpenuhi
dan
memanfaatkan peluang tersebut secara agresif
D. Pengertian Persepsi Konsumen dan Proses Pembentukan Persepsi
1.
Pengertian Persepsi
Seorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan
karena dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya.
Sebagaimana kita ketahui konsumen dalam memilih dan memberi suatu
produk selalu dipengaruhi oleh persepsi. Dua orang yang mengalami
keadaan dorongan yang sama dan tujuan situasi yang sama mungkin akan
berbuat sesuatu yang agak berbeda karena mereka menanggapi situasi
secara berbeda pula.
Semua
orang
menerima
semua
obyek
rangsangan
melalui
penginderaan yakni arus informasi itu masuk melalui kelima alat indera
kita : penglihatan, pendengaran, pembauan, perabaan dan perasaan.
Namun demikian masing-masing akan menanggapi, mengorganisasi dan
menafsirkan informasi sensoris ini menurut cara masing-masing sebagai
individu. Persepsi konsumen tentang suatu produk akan berpengaruh
terhadap tingkat penjualan produk yang dapat dicapai oleh perusahaan dan
ikut menentukan berhasil tidaknya sasaran yang telah ditentukan oleh
perusahaan tersebut. Adapun pengertian persepsi dalam kehidupan sehari-
12
hari adalah suatu pandangan atau tanggapan yang dipertimbangkan
konsumen terhadap sesuatu yang dilihat atau dirasakan.
Namun bagi para ah!i-ahli pemasaran, persepsi diartikan sebagai
informasi, diantaranya pengertian persepsi yang dikemukakan oleh Philip
Kotler
dalam
buku
Manajemen
Pemasaran,
analisis,
perencanaan,
implementasi dan pengendalian (1996:248) adalah : "Persepsi adalah
proses seorang individu memihh,
msngorganisasi dan menafsirkan
masukan-masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar yang
bermakna tentang dwria".
Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa proses
persepsi tidak lepas dari proses penginderaan karena proses penginderaan
merupakan proses pendahulu dari persepsi Kemudian masukan-masukan
informasi (stimulus) yang telah diterima oleh inder penerima diseleksi,
diorganisasikan dan ditafsirkan untuk mendapatkan sebuah gambaran yang
bermakna tentang dunia. Dengan kata lain persepsi tergantung bukan
hanya pada sifat-sifat rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan
rangsangan pada medan sekelilingnya (gagasan keseluruhan) dan kondisi
dalam diri individu tersebut.
Orang dapat muncu! dalam persepsi yang berbeda terhadap objek
rangsangan bersama karena 3 proses yang berkenan dengan persepsi yaitu:
a
Perhatian selektif
Orang menanggapi sejumlah besar rangsangan dalam kehidupannya.
Sebagian besar rangsangan akan tersaring ke luar. Untuk itu berarti
bahvva para pemasar harus bekerja keras untuk menarik perhatian
konsumen
agar
pesan
itu
menonjol
di
tengah-tengah
berbagai
rangsangan disekitarnya.
b.
Perubahan makna secara selektif
Rangsangan yang diperhatikan o!eh konsumen tidak selalu sesuai
dengan
apa
yang
dimaksudkan.
Setiap
orang
mencoba
untuk
menserasikan informasi yang diterima dengan keadaan mental yang
ada pada saat itu.
Perubahan makna informasi
secara selektif
menggambarkan kecenderungan orang untuk mengartikan informasi
sesuai dengan pengertian sendiri.
c.
lngatan selektif
Orang akan banyak melupakan sesuatu yang telah mereka pelajari.
Mereka cenderung mengingat kembali informasi yang mendukung
sikap dan kepercayaannya.
Ketiga faktor tersebut mempunyai makna bahwa para pemasar
perlu bekerja keras dalam menyampaikan pesan-pesan mereka kepada
pembeli. Hal ini menjelaskan alasan pemasar menggunakan sebuah drama
dan pengulangan dalam pengirim pesan-pesan kepada pasar sasaran
mereka. Keseluruhan persepsi terhadap merk akan terbentuk dari informasi
mengenai merk maupun pengalamannya di masa lalu.
14
2.
Proses Pembentukan Persepsi
Sejak
dilahirkan manusia
rangsangan dari
luar maupun
secara
dari
langsung
dalam
mulai
dirinya sendiri.
menerima
Manusia
mengenali dunia luar dengan alat inderanya. Demikian juga dengan
pembentukan persepsi dari diri manusia, diawali melalui alat indera
berdasarkan buku Michale R. Solomon dalam bukunya yang berjudul
consumer behavioral buying having and being.
a.
Stimulasi (rangsangan)
Stimulasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh alat indera yaitu
mata, telinga, hidung, lidah dan kulit ketika stimulus mengenai alat
indera, merupakan proses yang bersifat kelemahan (fisik), kemudian
rangsangan tersebut diteruskan ke otak oleh indera penerima dan
proses ini disebut proses fisiologis. Otak memproses dengan bantuan
bahan persepsi untuk disadari, sehingga terjadilah kesadaran yaitu alat
indera
memperhatikan benda yang menjadi
tersebut.
Proses
tersebut
merupakan
sumber rangsangan
proses
psikologis,
yang
memerlukan waktu amat singkat sekaH. Setelah diterimanya stimulus
oleh indra penerima (sensory receptor) terjadi rerspon langsung yang
disebut
(sensation)
untuk
membentuk perhatian
seseorang pada
sumber rangsangan.
b.
Attention (perhatian)
Perhatian yang terjadi dalam proses psikologis, merupakan langkah
persiapan adanya kesediaan individu untuk mengadakan persepsi.
(Ml
15
Dalam memperhatikan sesuatu terjadi pemusatan atau konsentrasi dari
seluruh aktivitas manusia. Ketika manusia sedang memperhatikan
suatu benda berarti ia mencurahkan seluruh aktivitasnya pada benda
tersebut. Tapi di samping itu manusia juga dapat memperhatikan
banyak objek sekaligus dalam satu waktu.
c
Interpretation
Interprestasi adalah cara seseorang dalam membentuk suatu pengertian
dalam dirinya tentang suatu objek yang telah diperhatikan sebelumnya.
Proses yang harus dilalui oleh stimulis sampai terbentuknya perhatian
individu pada sumber rangsangan merupakan proses yang terjadi
dalam diri individu, sedangkan tiap individu memiliki perbedaan
seperti faktor demograsi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan
dan pendapatan), pengalaman dan latar belakangnya. Hal inilah yang
menyebabkan dua orang memperhatikan objek yang sama tetapi
memiliki interprestasi yang berbeda.
d.
Response (tanggapan)
Respon adalah kesan-kesan yang tingga! dalam diri seseorang setelah
diterimanya
hasil
penginterprestasian
yang
berupa
pengertian
{meaning) terhadap objek yang telah diperhatikan. Persepsi seseorang
tergantung dari bagaimana kesan-kesan yang diperoleh.
e.
Persetion (persepsi)
Persepsi merupakan proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu
dengan
diterimanya
stimulus
oleh sensori reseptor.
Kemudian
16
rangsangan-rangsangan yang telah diterima diseleksi, diorganisir dan
diinterprestasikan informasinya sehingga diperoleh suatu pandangan
yang menciptakan suatu gambaran yang bermakna.
E. Pengertian Perilaku Konsumen
Definisi perilaku konsumen menurut Basu Swastha (1997:10) yaitu :
Kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa,
termasuk di dalamnya proses pengambiian keputusan pada persiapan
dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan individuindividu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambiian keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang
atau jasa-jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
F. Faktor-faktor Utama yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan pembelian oleh pembeli sangat dipengaruhi oleh faktorfaktor kebudayaan, sosial, pribadi, demografis dan psikologi.
1.
Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dalam
perilaku konsumen dan faktor penentuan yang paling dasar dari keinginan
dan perilaku seseorang. Perilaku manusia dalam masyarakat sebagian
17
besar dipelajari dari seperakat dasar, persepsi, preferensi dan perilaku
melalui keluarga dan lembaga-lembaga lain.
Sub budaya adalah merupakan kelompok-kelompok kecil dari
budaya yang meliputi, kelompok-kelompok kebangsaan, kelompok-
kelompok agama, kelompok-kelompok ras dan wilayah geografis yang
dapat mempengaruhi minat seseorang terhadap barang dan jasa.
Kelas sosial adalah merupakan sebuah kelompok yang relatif
homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang tersusun
dalam urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang tersebut
memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama.
2.
Faktor sosial
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruhpengarurh yang langsung dan tidak langsung terhadap sikap dan perilaku
seseorang. Kelompok referensi menghadapkan seseorang pada perilaku
dan gaya hidup yang baru, mempengaruhi sikap dan gambaran diri
seseorang untuk menyesuaikan diri dan kelompok referensi tersebut
menciptakan suasana untuk menyesuaikan yang dapat mempengaruhi
pilihan seseorang terhadap merek tersebut.
Keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku
pembeli, para pemasar tertarik pada peranan dan pengaruh relatif dari
suami, istri, anak-anak, kakak atau adik dalam pembelian produk atau jasa.
18
Peranan
dan
status,
sebagaimana
diketahui
peranan
dapat
mempengaruhi perilaku membeli seseorang yang setiap peranan membawa
status
tertentu
yang
mencerminkan
penghargaan
diberikan
oleh
masyarakat.
3.
Faktor pribadi
Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya seperti;
a) Umur dan daur hidup dalam siklus hidup, orang yang membeli barang
atau jasa selama hidupnya. Mereka makan makanan bayi pada waktu
tahun-tahun awal kehidupannya. Memerlukan makanan paling banyak
pada waktu meningkat besar dan menjadi dewasa dan memedukan diet
khusus pada waktu menginjak usia lanjut.
b) Pekerjaan pola konsumen juga
dipengaruhi
oleh pekerjaannya
pekerjaan kantor misalnya akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja
dan rekreasi dalam bentuk pakaian mahal, melakukan perjalan udara,
olah raga golf dan kebutuhan lainnya.
c) Keadaan ekonomi, pilihan terhadap suatu produk akan dipengaruhi
oleh keadaan ekonomi seseorang yang dimaksud dengan keadaan
ekonomi.
Seseorang adalah terdiri
dari
dibelanjakan, tabungan dan hartanya
r
pendapatan
yang dapat
19
4.
Faktor psikologis
a.
Motivasi
Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu tingkah
laku yang diarahkan pada tujuan mencapai kepuasan. Sedangkan
tingkah laku yang diarahkan pada suatu tujuan dipengaruhi oleh
pandangan seseorang. Oleh karena itu perlulah mengetahui mengapa
konsumen bertingkah laku demikian.
Banyak teori mengenai motivasi. Salah satunya menurrut Maslow,
keinginan utama
manusia berada pada tingkatan pertama,
yaitu
keinginan fisiologis (makan, minum). Setelah keinginan pertama ini
terpengaruhi barulah menginjak pada keinginan yang kedua, yaitu
keinginan akan keselamatan.
Setelah itu keinginan ketiga baru
kebutuhan kelima yaitu aktualisasi diri.
Setelah mengetahui tentang motif konsumen, kita perlu mempelajari
cara-cara bagaimana motif tersebut
ditempuh antara
motivasi
dapat
lain
dengan
dilakukan
dapat diketahui,
mengadakan
ednga
riset
menafsirkan
cara yang
motivasi.
Riset
serta meramalkan
perilaku pembeli.
b.
Persepsi
Persepsi adalah sebagai suatu proses yang dilakukan seseorang dalam
memilih mengorganisasi, mengartikan masukkan untuk menciptakan
suatu yang dapat memberikan arti dan gambaran. Persepsi sangat
berpengaruh dalam menilai serta menganalisa suatu produk sehingga
20
konsumen dengan sendirinya menjadi sangat selektif, karena mereka
melakukan penyelesaian, pengorganisasi dan menginterprestasikan
marketing stimulasi.
Konsumen juga menerima informasi-informasi secara selektif sehingga
mereka hanya memperhatikan dan rnemilih informasi yang terbaik
untuk mengevaluasi merek. Mereka juga memilih informasi yang
sesuai dengan keyakinan dan pengalamannya. Tidak semua iklan
seialu menginterprestasikan suatu iklan usaha menciptakan citra yang
positif terhadap suatu merek merupakan pertimbangan utama bagi
perusahaan dalam meluncurkan suatu iklan.
c.
Proses belajar
Pada saat seseorang bertindak berarti orang tersebut juga belajar.
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang
timbul dari pengalaman. Kebanyakkan perilaku manusia adalah hasil
proses belajar. Dimana proses hasil belajar dapat saling mempengaruhi
dari dorongan, rangsangan-rangsangan, isyarat, tanggapan dan faktor
pendukung.
21
G. Faktor-faktor
yang
Berpengaruh
Terhadap
Persepsi
Konsumen
Terhadap Harian Kompas
1.
Kualitas
Pengertian kualitas dapat ditinjau dari dua sudut pandang :
a.
Sudut pandang pelanggan
Biasanya kualitas dihubungkan pada nilai-nilai dari manfaat atau
harga.
b.
Sudut pandang produsen
Kualitas dihubungkan dengan wujud kinerja suatu produk, biasanya
berkenaan dengan masalah desain dan keandalan produknya.
Kualitas dapat juga didefinisikan sebagai kecocokkan/kesesuaian
dalam penggunaan, sehingga produk dapat sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen dalam mencapai kepuasan.
Cara mengukur persepsi konsumen mengenai
kualitas produk
dapat dilakukan dengan 6 variabel:
1.
Kualitas gambar
Kualitas gambar yang tinggi akan menimbulkan persepsi bahwa harian
kompas merupakan surat kabar yang bagus dan menarik dilihat karena
gambar dan foto yang sangat tajam. Sebaliknya kualitas gambar yang
rendah menimbulkan persepsi bahwa harian kompas tidak berkualitas
karena gambar dari foto yang ada tidak tajam atau pudar.
2.
Kualitas kertas
Kualitas kertas yang bagus akan menimbulkan persepsi bahwa harian
Kompas merupakan surat kabar yang berkualitas karena jenis kertas
dan tebal kertas yang sangat berkualitas. Kualitas kertas yang rendah
karena jenis dan tebal kertas yang kurang bagus akan menimbulkan
persepsi harian kompas tidak bagus.
3.
Jumlah halaman
Jumlah halaman yang banyak akan menimbulkan persepsi bahwa
harian Kompas menyajikan banyak berita dan konsumen akan merasa
puas dengan banyak berita yang disajikan. Jumlah halaman yang
sedikit akan menimbulkan persepsi bahwa harian Kompas hanya
memiliki sedikit berita dan itu dapat membuat konsumen tidak puas.
4.
Kualitas berita
Berita-berita yang aktual dan terpeicaya akan menimbulkan persepsi
bahwa harian Kompas
merupakan
surat kabar yang berkualitas.
Sedangkan berita-berita yang tidak aktual akan menimbulkan persepsi
surat kabar tidak berkualitas.
5.
Ulasan-ulasan
Ulasan yang disajikan secara menarik dari sebuah surat kabar akan
menimbulkan persepsi bahwa surat kabar menarik dan menyenangkan
untuk dibaca dan akan membuat konsumen ingin selalu membacanya.
Sedangkan ulasan yang tidak menarik akan menimbulkan persepsi
harian Kompas tidak menarik dibaca dan membosankan untuk dibaca.
23
6
Prediksi
Prediksi yang dilakukan secara tepat akan menimbulkan rasa percaya
pembaca terhadap harian Kompas sedangkan prediksi yang dilakukan
secara alasan-alasan tanpa melihat perkembangan terakhir akan
menimbulkan persepsi pembaca tidak percaya tidak percaya lagi
kepada prediksi harian Kompas.
2.
Harga
Promosi merupakan alat penunjang informasi yang digunakan
perusahaan agar informasi dari produk dapat disampaikan kepada
konsumen.
Promosi yang menarik dan dilakukan terus menerus akan
menimbulkan rasa ingin tahu kepada konsumen dan mudah untuk diingat.
Sedangkan promosi yang tidak menarik dan tidak terus menerus tidak akan
diingat oleh pembaca.
3.
Promosi
Harga biasanya ditentukan dalam bentuk uang yang digunakan
dalam pertukaran. Penetapan harga dari suatu produk merupakan salah
satu pertimbangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan membeli
terhadap
suatu
produk,
sehingga
hanya
akan
memberikan
menciptakan sejumlah pendapatan yang diterima perusahaan.
hasil
24
H. Produk Penelitian
Produk penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penulisan skripsi
ini adalah berupa surat kabar terdiri dari beberapa dari beberapa halaman
kertas yang berisi berita-berita tentang budaya sosial, politik dan olah raga,
yang dikemas menjadi surat kabar atau koran harian "Kompas".
Sedangkan pengertian produk itu sendiri menurut Basu Swastha. DH
(2000:94):
"Produk adalah suatu sifat yang komplek baik diraba maupun tidak
dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan
pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh
pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya".
Download