BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran mempunyai arti penting bagi perusahaan, karena pemasaran merupakan sarana yang berhubungan dengan pasar (konsumen) dalam keadaan dimana kekuatan tawar menawar berada ditangan pembeli. Dalam keadaan pasar yang dikuasai pembeli, perusahaan tidak dapat memproduksi produk tanpa meneliti terlebih dahulu produk apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasar (konsumen). Penelitian atas produk yang diinginkan/dibutuhkan dan bagaimana cara memuaskan konsumen adalah inti dari kegiatan pemasaran. Para ahli telah mengemukakan defmisinya tentang pemasaran, walaupun para ahli mendefmisikan dengan cara yang berbeda-beda tetapi mempunyai pengertian yang sama, perrbedaan ini disebabkan oleh latar belakang yang berbeda-beda, ada yang menitikberatkan pada segi barangnya, segi fungsi, segi kelembagaan, segi manajemennya, ada pula yang menitikberatkan pada semua segi dan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan terkait satu sama lain. Pengertian ini akan bertambah terus menerus dimasa yang akan datang sejalan dengan perkembangan dari ilmu pengetahuan. Untuk lebih jelasnya di bawah ini terdapat beberapa dari para pakar tentang pemasaran. Menurut Basu Swastha dalam bukunya "Pengantar Bisnis Modern (2000:179)" mengatakan bahwa : Pemasaran adalah sistem keselumhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistrirbusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensi. Menurut Kotler dan Armstrong dalam bukunya "Prinsip-prinsip Pemasaran, (2001:7)" mengatakan bahwa : Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Sedangkan menurut Philip Kotler edisi millennium jilid 1 dalam bukunya "Manajemen Pemasaran (2002:9)" mengatakan bahwa : Pemasaran adalah suatu proses social yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Jadi berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pemasaran dapat tercipta karena adanya proses pertukaran yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan yang lain untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan. B. Pengertian Manajemen Pemasaran Tugas manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan dan juga dalam menyesuaikan diri dengan perusahaan dan juga dalam menyesuaikan diri dengan perusahaan lingkungan, kegiatan pemasaran ini hams dikoordinasi, dikeiola dengan manajemen pemasaran yang baik. Adapun definisi manajemen pemasaran yang dikemukakan oleh Philip Kotler, (1995:4) adalah sebagai berikut: "Penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan atas program-program yang dirancang untuk menciptakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan". Kegiatan pemasaran ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan baik barang maupun jasa dan benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan, proses pertukaran dapat ditimbulkan oleh penjual, pembeli yang menguntungkan ke dua belah pihak. Penentuan produk, harga, promosi dan tempat untuk mencapai tanggapan yang efektif disesuaikan dengan sikap dari prilaku konsumen dan sikap serta perilaku konsumen dipengaruhi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan produk-produk perusahaan. C. Pengertian Bauran Pemasaran Setiap perusahaan selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya, berkembang, mampu bersaing dan mendapatkan laba, setiap perusahaan selalu menetapkan strategi yang jitu dan cara pelaksanaan kegiatan pemasaran yang tepat, kegiatan pemasaran yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai sasaran perusahaan. Dalam hal ini pengambilan keputusan dibidang pemasaran selalu berkaitan dengan bauran pemasaran yang merupakan strateginya cocok di jaiankan perusahaan untuk dapat menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu. Adapun defmisi bauran pemasaran menurut para ahli adalah sebagai berikut: "Bauran pemasaran adalah campuran dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran". (Philip Kotler 1995:93) Setiap perusahaan harus dapat mengkoordinasikan berbagai macam elemen dari markting mix tersebut dalam melaksanakan program pemasaran. Untuk memperjelas pengertian dari variabel-variabel dalam pemasaran, maka penulis akan menyesuaikan secara singkat mengenai saluran pemasaran sebagai berikut : 1. Produk Tanggung jawab bagi pemasaran adalah membantu perusahaan tertentu mengidentifikasi kebutuhan dan kesempatan akan pasar yang baru serta menanggapi kebutuhan dan kesempatan tadi secara cermat dan efektif dengan mencari jalan keluar atas pemecahan atas prorduk tersebut. 10 Produk adalah "Merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsttmen (Rambat Lupiyoadi 2001:58) 2. Harga Jumlah uang (ditambah beberapa produk bila mungkin) yang dibutuhkan untuk memperoleh sejumlah kombinasi dari barang dan senice-nya. dalam menentukan harga adalah menitikberatkan kepada kemampuan pembeli, untuk harga yang cukup untuk menutup ongkosongkos dan menghasilkan laba. 3. Tempat Segala aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyampaikan barang dari produsen ke pasar sasaran dapat diperoleh dengan mudah oleh para konsumennya. 4. Promo si Mengadakan komunikasi dengan pasarnya, yang berupaya untuk menyebarkan informasi mempengaruhi, mengigatkan pasar sasaran atas produk dan perusahaan, sehingga mereka bersedia, menerima, membeli dan loyalitas pada produk yang dikeluarkan tersebut. Intinya perusahaan mengharapkan dengan dilakukannya promosi para konsumen terdorong untuk menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan dan merupakan arus n informasi antara penjual dan pembeli dalam mempengaruhi sikap dan tingkah laku, dan kuncinya adalah selalu mendapatkan tempat yang cocok yang mewakili hasrat konsumen yang tertentu terpenuhi dan memanfaatkan peluang tersebut secara agresif D. Pengertian Persepsi Konsumen dan Proses Pembentukan Persepsi 1. Pengertian Persepsi Seorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan karena dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya. Sebagaimana kita ketahui konsumen dalam memilih dan memberi suatu produk selalu dipengaruhi oleh persepsi. Dua orang yang mengalami keadaan dorongan yang sama dan tujuan situasi yang sama mungkin akan berbuat sesuatu yang agak berbeda karena mereka menanggapi situasi secara berbeda pula. Semua orang menerima semua obyek rangsangan melalui penginderaan yakni arus informasi itu masuk melalui kelima alat indera kita : penglihatan, pendengaran, pembauan, perabaan dan perasaan. Namun demikian masing-masing akan menanggapi, mengorganisasi dan menafsirkan informasi sensoris ini menurut cara masing-masing sebagai individu. Persepsi konsumen tentang suatu produk akan berpengaruh terhadap tingkat penjualan produk yang dapat dicapai oleh perusahaan dan ikut menentukan berhasil tidaknya sasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Adapun pengertian persepsi dalam kehidupan sehari- 12 hari adalah suatu pandangan atau tanggapan yang dipertimbangkan konsumen terhadap sesuatu yang dilihat atau dirasakan. Namun bagi para ah!i-ahli pemasaran, persepsi diartikan sebagai informasi, diantaranya pengertian persepsi yang dikemukakan oleh Philip Kotler dalam buku Manajemen Pemasaran, analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian (1996:248) adalah : "Persepsi adalah proses seorang individu memihh, msngorganisasi dan menafsirkan masukan-masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar yang bermakna tentang dwria". Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa proses persepsi tidak lepas dari proses penginderaan karena proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari persepsi Kemudian masukan-masukan informasi (stimulus) yang telah diterima oleh inder penerima diseleksi, diorganisasikan dan ditafsirkan untuk mendapatkan sebuah gambaran yang bermakna tentang dunia. Dengan kata lain persepsi tergantung bukan hanya pada sifat-sifat rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan pada medan sekelilingnya (gagasan keseluruhan) dan kondisi dalam diri individu tersebut. Orang dapat muncu! dalam persepsi yang berbeda terhadap objek rangsangan bersama karena 3 proses yang berkenan dengan persepsi yaitu: a Perhatian selektif Orang menanggapi sejumlah besar rangsangan dalam kehidupannya. Sebagian besar rangsangan akan tersaring ke luar. Untuk itu berarti bahvva para pemasar harus bekerja keras untuk menarik perhatian konsumen agar pesan itu menonjol di tengah-tengah berbagai rangsangan disekitarnya. b. Perubahan makna secara selektif Rangsangan yang diperhatikan o!eh konsumen tidak selalu sesuai dengan apa yang dimaksudkan. Setiap orang mencoba untuk menserasikan informasi yang diterima dengan keadaan mental yang ada pada saat itu. Perubahan makna informasi secara selektif menggambarkan kecenderungan orang untuk mengartikan informasi sesuai dengan pengertian sendiri. c. lngatan selektif Orang akan banyak melupakan sesuatu yang telah mereka pelajari. Mereka cenderung mengingat kembali informasi yang mendukung sikap dan kepercayaannya. Ketiga faktor tersebut mempunyai makna bahwa para pemasar perlu bekerja keras dalam menyampaikan pesan-pesan mereka kepada pembeli. Hal ini menjelaskan alasan pemasar menggunakan sebuah drama dan pengulangan dalam pengirim pesan-pesan kepada pasar sasaran mereka. Keseluruhan persepsi terhadap merk akan terbentuk dari informasi mengenai merk maupun pengalamannya di masa lalu. 14 2. Proses Pembentukan Persepsi Sejak dilahirkan manusia rangsangan dari luar maupun secara dari langsung dalam mulai dirinya sendiri. menerima Manusia mengenali dunia luar dengan alat inderanya. Demikian juga dengan pembentukan persepsi dari diri manusia, diawali melalui alat indera berdasarkan buku Michale R. Solomon dalam bukunya yang berjudul consumer behavioral buying having and being. a. Stimulasi (rangsangan) Stimulasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh alat indera yaitu mata, telinga, hidung, lidah dan kulit ketika stimulus mengenai alat indera, merupakan proses yang bersifat kelemahan (fisik), kemudian rangsangan tersebut diteruskan ke otak oleh indera penerima dan proses ini disebut proses fisiologis. Otak memproses dengan bantuan bahan persepsi untuk disadari, sehingga terjadilah kesadaran yaitu alat indera memperhatikan benda yang menjadi tersebut. Proses tersebut merupakan sumber rangsangan proses psikologis, yang memerlukan waktu amat singkat sekaH. Setelah diterimanya stimulus oleh indra penerima (sensory receptor) terjadi rerspon langsung yang disebut (sensation) untuk membentuk perhatian seseorang pada sumber rangsangan. b. Attention (perhatian) Perhatian yang terjadi dalam proses psikologis, merupakan langkah persiapan adanya kesediaan individu untuk mengadakan persepsi. (Ml 15 Dalam memperhatikan sesuatu terjadi pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas manusia. Ketika manusia sedang memperhatikan suatu benda berarti ia mencurahkan seluruh aktivitasnya pada benda tersebut. Tapi di samping itu manusia juga dapat memperhatikan banyak objek sekaligus dalam satu waktu. c Interpretation Interprestasi adalah cara seseorang dalam membentuk suatu pengertian dalam dirinya tentang suatu objek yang telah diperhatikan sebelumnya. Proses yang harus dilalui oleh stimulis sampai terbentuknya perhatian individu pada sumber rangsangan merupakan proses yang terjadi dalam diri individu, sedangkan tiap individu memiliki perbedaan seperti faktor demograsi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan), pengalaman dan latar belakangnya. Hal inilah yang menyebabkan dua orang memperhatikan objek yang sama tetapi memiliki interprestasi yang berbeda. d. Response (tanggapan) Respon adalah kesan-kesan yang tingga! dalam diri seseorang setelah diterimanya hasil penginterprestasian yang berupa pengertian {meaning) terhadap objek yang telah diperhatikan. Persepsi seseorang tergantung dari bagaimana kesan-kesan yang diperoleh. e. Persetion (persepsi) Persepsi merupakan proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu dengan diterimanya stimulus oleh sensori reseptor. Kemudian 16 rangsangan-rangsangan yang telah diterima diseleksi, diorganisir dan diinterprestasikan informasinya sehingga diperoleh suatu pandangan yang menciptakan suatu gambaran yang bermakna. E. Pengertian Perilaku Konsumen Definisi perilaku konsumen menurut Basu Swastha (1997:10) yaitu : Kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambiian keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan individuindividu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambiian keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa-jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. F. Faktor-faktor Utama yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Keputusan pembelian oleh pembeli sangat dipengaruhi oleh faktorfaktor kebudayaan, sosial, pribadi, demografis dan psikologi. 1. Faktor kebudayaan Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dalam perilaku konsumen dan faktor penentuan yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Perilaku manusia dalam masyarakat sebagian 17 besar dipelajari dari seperakat dasar, persepsi, preferensi dan perilaku melalui keluarga dan lembaga-lembaga lain. Sub budaya adalah merupakan kelompok-kelompok kecil dari budaya yang meliputi, kelompok-kelompok kebangsaan, kelompok- kelompok agama, kelompok-kelompok ras dan wilayah geografis yang dapat mempengaruhi minat seseorang terhadap barang dan jasa. Kelas sosial adalah merupakan sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang tersusun dalam urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang tersebut memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama. 2. Faktor sosial Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruhpengarurh yang langsung dan tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok referensi menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup yang baru, mempengaruhi sikap dan gambaran diri seseorang untuk menyesuaikan diri dan kelompok referensi tersebut menciptakan suasana untuk menyesuaikan yang dapat mempengaruhi pilihan seseorang terhadap merek tersebut. Keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku pembeli, para pemasar tertarik pada peranan dan pengaruh relatif dari suami, istri, anak-anak, kakak atau adik dalam pembelian produk atau jasa. 18 Peranan dan status, sebagaimana diketahui peranan dapat mempengaruhi perilaku membeli seseorang yang setiap peranan membawa status tertentu yang mencerminkan penghargaan diberikan oleh masyarakat. 3. Faktor pribadi Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya seperti; a) Umur dan daur hidup dalam siklus hidup, orang yang membeli barang atau jasa selama hidupnya. Mereka makan makanan bayi pada waktu tahun-tahun awal kehidupannya. Memerlukan makanan paling banyak pada waktu meningkat besar dan menjadi dewasa dan memedukan diet khusus pada waktu menginjak usia lanjut. b) Pekerjaan pola konsumen juga dipengaruhi oleh pekerjaannya pekerjaan kantor misalnya akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja dan rekreasi dalam bentuk pakaian mahal, melakukan perjalan udara, olah raga golf dan kebutuhan lainnya. c) Keadaan ekonomi, pilihan terhadap suatu produk akan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang yang dimaksud dengan keadaan ekonomi. Seseorang adalah terdiri dari dibelanjakan, tabungan dan hartanya r pendapatan yang dapat 19 4. Faktor psikologis a. Motivasi Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai kepuasan. Sedangkan tingkah laku yang diarahkan pada suatu tujuan dipengaruhi oleh pandangan seseorang. Oleh karena itu perlulah mengetahui mengapa konsumen bertingkah laku demikian. Banyak teori mengenai motivasi. Salah satunya menurrut Maslow, keinginan utama manusia berada pada tingkatan pertama, yaitu keinginan fisiologis (makan, minum). Setelah keinginan pertama ini terpengaruhi barulah menginjak pada keinginan yang kedua, yaitu keinginan akan keselamatan. Setelah itu keinginan ketiga baru kebutuhan kelima yaitu aktualisasi diri. Setelah mengetahui tentang motif konsumen, kita perlu mempelajari cara-cara bagaimana motif tersebut ditempuh antara motivasi dapat lain dengan dilakukan dapat diketahui, mengadakan ednga riset menafsirkan cara yang motivasi. Riset serta meramalkan perilaku pembeli. b. Persepsi Persepsi adalah sebagai suatu proses yang dilakukan seseorang dalam memilih mengorganisasi, mengartikan masukkan untuk menciptakan suatu yang dapat memberikan arti dan gambaran. Persepsi sangat berpengaruh dalam menilai serta menganalisa suatu produk sehingga 20 konsumen dengan sendirinya menjadi sangat selektif, karena mereka melakukan penyelesaian, pengorganisasi dan menginterprestasikan marketing stimulasi. Konsumen juga menerima informasi-informasi secara selektif sehingga mereka hanya memperhatikan dan rnemilih informasi yang terbaik untuk mengevaluasi merek. Mereka juga memilih informasi yang sesuai dengan keyakinan dan pengalamannya. Tidak semua iklan seialu menginterprestasikan suatu iklan usaha menciptakan citra yang positif terhadap suatu merek merupakan pertimbangan utama bagi perusahaan dalam meluncurkan suatu iklan. c. Proses belajar Pada saat seseorang bertindak berarti orang tersebut juga belajar. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Kebanyakkan perilaku manusia adalah hasil proses belajar. Dimana proses hasil belajar dapat saling mempengaruhi dari dorongan, rangsangan-rangsangan, isyarat, tanggapan dan faktor pendukung. 21 G. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Persepsi Konsumen Terhadap Harian Kompas 1. Kualitas Pengertian kualitas dapat ditinjau dari dua sudut pandang : a. Sudut pandang pelanggan Biasanya kualitas dihubungkan pada nilai-nilai dari manfaat atau harga. b. Sudut pandang produsen Kualitas dihubungkan dengan wujud kinerja suatu produk, biasanya berkenaan dengan masalah desain dan keandalan produknya. Kualitas dapat juga didefinisikan sebagai kecocokkan/kesesuaian dalam penggunaan, sehingga produk dapat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen dalam mencapai kepuasan. Cara mengukur persepsi konsumen mengenai kualitas produk dapat dilakukan dengan 6 variabel: 1. Kualitas gambar Kualitas gambar yang tinggi akan menimbulkan persepsi bahwa harian kompas merupakan surat kabar yang bagus dan menarik dilihat karena gambar dan foto yang sangat tajam. Sebaliknya kualitas gambar yang rendah menimbulkan persepsi bahwa harian kompas tidak berkualitas karena gambar dari foto yang ada tidak tajam atau pudar. 2. Kualitas kertas Kualitas kertas yang bagus akan menimbulkan persepsi bahwa harian Kompas merupakan surat kabar yang berkualitas karena jenis kertas dan tebal kertas yang sangat berkualitas. Kualitas kertas yang rendah karena jenis dan tebal kertas yang kurang bagus akan menimbulkan persepsi harian kompas tidak bagus. 3. Jumlah halaman Jumlah halaman yang banyak akan menimbulkan persepsi bahwa harian Kompas menyajikan banyak berita dan konsumen akan merasa puas dengan banyak berita yang disajikan. Jumlah halaman yang sedikit akan menimbulkan persepsi bahwa harian Kompas hanya memiliki sedikit berita dan itu dapat membuat konsumen tidak puas. 4. Kualitas berita Berita-berita yang aktual dan terpeicaya akan menimbulkan persepsi bahwa harian Kompas merupakan surat kabar yang berkualitas. Sedangkan berita-berita yang tidak aktual akan menimbulkan persepsi surat kabar tidak berkualitas. 5. Ulasan-ulasan Ulasan yang disajikan secara menarik dari sebuah surat kabar akan menimbulkan persepsi bahwa surat kabar menarik dan menyenangkan untuk dibaca dan akan membuat konsumen ingin selalu membacanya. Sedangkan ulasan yang tidak menarik akan menimbulkan persepsi harian Kompas tidak menarik dibaca dan membosankan untuk dibaca. 23 6 Prediksi Prediksi yang dilakukan secara tepat akan menimbulkan rasa percaya pembaca terhadap harian Kompas sedangkan prediksi yang dilakukan secara alasan-alasan tanpa melihat perkembangan terakhir akan menimbulkan persepsi pembaca tidak percaya tidak percaya lagi kepada prediksi harian Kompas. 2. Harga Promosi merupakan alat penunjang informasi yang digunakan perusahaan agar informasi dari produk dapat disampaikan kepada konsumen. Promosi yang menarik dan dilakukan terus menerus akan menimbulkan rasa ingin tahu kepada konsumen dan mudah untuk diingat. Sedangkan promosi yang tidak menarik dan tidak terus menerus tidak akan diingat oleh pembaca. 3. Promosi Harga biasanya ditentukan dalam bentuk uang yang digunakan dalam pertukaran. Penetapan harga dari suatu produk merupakan salah satu pertimbangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan membeli terhadap suatu produk, sehingga hanya akan memberikan menciptakan sejumlah pendapatan yang diterima perusahaan. hasil 24 H. Produk Penelitian Produk penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penulisan skripsi ini adalah berupa surat kabar terdiri dari beberapa dari beberapa halaman kertas yang berisi berita-berita tentang budaya sosial, politik dan olah raga, yang dikemas menjadi surat kabar atau koran harian "Kompas". Sedangkan pengertian produk itu sendiri menurut Basu Swastha. DH (2000:94): "Produk adalah suatu sifat yang komplek baik diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya".