BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Syarat yang harus dipenuhi agar hak cipta dapat dijadikan sebagai objek jaminan antara lain: a. Benda bergerak dan tidak berwujud; b. Aset tidak lancar (goodwill); c. Dapat dinilai jumlah perolehannya; d. Dapat menghasilkan pendapatan bagi pemiliknya; e. Telah didaftarkan terlebih dahulu ke Dirjen HKI sebelum dapat dijaminkan; dan f. Masih dalam masa perlindungan karena berkaitan dengan nilai keekonomian hak cipta tersebut.. 2. Lembaga yang dapat memfasilitasi hak cipta sebagai jaminan kredit adalah lembaga jaminan fidusia. Hak cipta dapat dibebani jaminan dalam bentuk fidusia sebagaimana diatur dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 10 UUJF, bukan pada benda yang dibebani hak cipta tersebut, tetapi nilai ekonomi yang melekat pada hak cipta tersebut. 92 B. Saran 1. Bank Indonesia tidak perlu ragu-ragu untuk memberlakukan hak cipta sebagai jaminan agar masyarakat pelaku bisnis yang mempunyai produk dengan hak ciptanya dapat mengakses kredit perbankan dalam rangka mengembangkan usahanya yang membutuhkan modal. 2. Sosialisasi harus dilakukan pada komunitas perbankan bahwa hak cipta sangat potensial dijadikan jaminan melalui lembaga jaminan fidusia sehingga penilaian hak cipta sebagai jaminan lebih terbuka dan pangsa pasar juga turut menentukan penilaian hak cipta, sehingga akan berguna pada waktu eksekusi jika debitur wanprestasi. 93