I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan gelodok yang

advertisement
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan gelodok yang tergolong anggota Famili Gobidae Subfamili
Oxudercinae terbagi menjadi 10 genus dan 36 spesies yang sebagian besar
terdistribusi di wilayah Indo-Pasific dan Oceania (Takita et al., 1999).
Anggota Subfamili Oxudercinae ini mempunyai beberapa perbedaan dan
persamaan struktur tubuh serta pola hidup di daerah terestrial dan di daerah
akuatik.
Spesies ikan gelodok yang masuk anggota Genus Boleophthalmus,
Periophthalmodon,
Periophthalmus,
dan
Scartelaos,
disebut
sebagai
Mudskippers karena mempunyai beberapa karakteristik seperti kehidupan
amfibi yaitu pada alat penglihatan, alat pernapasan dan pergerakan di darat
(MacNae, 1968). Ikan gelodok juga disebut sebagai Amphibious Fish karena
sejarah hidupnya mampu berada di dalam dan di luar air (Gordon, 1998).
Periophthalmus variabilis dan Boleophthalmus boddarti adalah jenis
Mudskippers yang mempunyai kemampuan untuk berjalan, memanjat dan
melenting ketika berada di darat. Ikan ini menggunakan sirip pektoral, sirip
pelvik dan sirip kaudal sebagai alat gerak ketika berada di darat dan di air.
Habitat yang berbeda tentu mempengaruhi pola adaptasi dan struktur
sirip yang berbeda pada ikan gelodok. Pada daerah akuatik didominasi oleh
adanya tekanan air sedangkan di daerah terestrial didominasi oleh adanya
tekanan gravitasi (Pace and Gibb, 2009). Terdapat pola atau struktur tertentu
1
2
pada sirip pelvik ikan gelodok untuk menyesuaikan habitat tersebut supaya
dapat bergerak dengan baik.
Perilaku ikan gelodok yang mampu berada di darat dan di air
menyebabkan ikan ini memerlukan struktur alat gerak khusus yang tersusun
atas tulang, otot dan persendian yang mampu menunjang pergerakannya.
Murdy (1989) menyebutkan bahwa sirip pektoral ikan amfibi (gelodok)
memiliki otot yang berbeda dibandingkan otot pada ikan non amfibi.
Contohnya pada sirip pektoral mudskipper, otot abduktor superficialis terbagi
menjadi dua bagian dengan salah satu berinsertio pada jari-jari sirip dorsal
dan yang lainnya berinsertio pada jari-jari sirip ventral (pelvik). Adanya otot
ini menyebabkan mudskipper mampu mengontrol dan menggerakkan sirip
pektoralnya secara fleksibel ketika bergerak di darat.
Ikan gelodok ketika di darat mempunyai 2 aktifitas, yaitu bergerak di
lumpur dengan loncatan pendek dimana kedua sirip pektoralnya mengayun
kedepan sementara tubuhnya mempertahankan posisi kaku, dan aktifitas yang
khas yaitu mampu memanjat akar maupun batu dengan bantuan sirip
pelviknya yang memegangi badan melawan gravitasi. Gerakan ini
menghasilkan daya hisap (sucker) sementara sirip pektoralnya menjangkau
dan menarik tubuhnya keatas (memanjat) (Polgar, 2009).
Kemampuan yang unik untuk dapat memanjat tentunya memerlukan
struktur khusus pada organ tubuhnya, terutama yang berkaitan dengan
aktifitas bergerak dan memanjat tersebut. Kemajuan teknologi saat ini dapat
dijadikan alternatif untuk menguraikan hubungan antara struktur organ dan
3
fungsinya, sehingga dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan
maupun kehidupan umat manusia. Metode simulasi dengan software Comsol
Multiphisic pada penelitian ini bertujuan untuk membuat model kinerja sirip
pelvik pada saat ikan gelodok beraktifitas/memanjat dalam menyokong berat
tubuhnya melawan gaya gravitasi.
Meskipun beberapa aspek tentang ikan gelodok sudah dipelajari seperti
respirasi, ekskresi, termoregulasi, dan keseimbangan cairan, tetapi sedikit
sekali penelitian yang membahas bagaimana ikan gelodok dapat bergerak di
lingkungannya (Sayer, 2005). Sejauh ini belum ditemukan penelitian yang
membahas bagaimana struktur morfokinetik dan histologis sirip pelvik ikan
gelodok ketika beradaptasi dengan lingkungannya khususnya perilaku
memanjat.
B. Permasalahan
Adapun permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah perbandingan morfometris sirip pelvik dengan tubuh ikan
gelodok (Periophthalmus variabilis dan Boleophthalmus boddarti)?
2. Bagaimanakah hubungan antara struktur sirip pelvik ikan gelodok
Periophthalmus variabilis dengan fungsinya dalam beraktifitas di
lingkungan terestrial?
3. Bagaimanakah hubungan antara struktur sirip pelvik ikan gelodok
Boleophthalmus boddarti dengan fungsinya dalam beraktifitas di
lingkungan terestrial?
4
4. Bagaimanakah
kemampuan
kinetik
sirip
pelvik
ikan
gelodok
Periophthalmus variabilis berhubungan dengan aktifitasnya?
5. Bagaimanakah
kemampuan
kinetik
sirip
pelvik
ikan
gelodok
Boleophthalmus boddarti berhubungan dengan aktifitasnya?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Membandingkan morfometris sirip pelvik dengan tubuh ikan gelodok
(Periophthalmus variabilis dan Boleophthalmus boddarti).
2. Mempelajari dan menghubungkan antara struktur sirip pelvik ikan gelodok
Periophthalmus variabilis dengan fungsinya dalam beraktifitas di
lingkungan terestrial.
3. Mempelajari dan menghubungkan antara struktur sirip pelvik ikan gelodok
Boleophthalmus boddarti dengan fungsinya dalam beraktifitas di
lingkungan terestrial.
4. Mempelajari dan menganalisis kemampuan kinetik sirip pelvik ikan
gelodok Periophthalmus variabilis berhubungan dengan aktifitasnya.
5. Memepelajari dan menganalisis kemampuan kinetik sirip pelvik ikan
gelodok Boleophthalmus boddarti berhubungan dengan aktifitasnya.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan sumbangsih pengetahuan
baru tentang struktur morfokinetik dan histologis sirip pelvik ikan
5
gelodok (Periophthalmus variabilis dan Boleophthalmus boddarti) yang
digunakan ketika beraktifitas di lingkungan terestrial.
2. Secara praktis penelitian ini dapat menghasilkan analisis kemampuan
kinetik sirip pelvik ikan gelodok (Periophthalmus variabilis dan
Boleophthalmus boddarti) ketika beraktifitas (memanjat) di lingkungan
terestrial dengan menggunakan software Comsol Multiphisic.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang
lingkup
penelitian
ini
adalah
mendeskripsikan
struktur
morfokinetik dan histologis sirip pelvik ikan gelodok (Periophthalmus
variabilis dan Boleophthalmus boddarti) ketika beraktifitas di lingkungan
terestrial serta membuat analisis kemampuan kinetik sirip pelvik ikan gelodok
(Periophthalmus variabilis dan Boleophthalmus boddarti) ketika beraktifitas
(memanjat) di lingkungan terestrial dengan menggunakan software Comsol
Multiphisic.
Download